No.58/09/19/Th.III, 1 September 2016
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA TANJUNGPANDAN (KABUPATEN BELITUNG) BULAN AGUSTUS 2016 DEFLASI 0,58 PERSEN
Pada Agustus 2016 Kota Tanjungpandan mengalami deflasi sebesar 0,58 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 132,60 setelah sebelumnya pada Juli 2016 mengalami inflasi sebesar 2,34 persen dengan IHK 133,37.
Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks pada tiga kelompok pengeluaran yakni kelompok bahan makanan sebesar 0,95 persen; kelompok sandang sebesar 0,05 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 4,08 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami kenaikan indeks adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,15 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar
0,17 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 2,16 persen.
Sementara kelompok kesehatan tidak mengalami perubahan indeks atau relatif stabil.
Tingkat inflasi tahun kalender Agustus 2016 sebesar 3,64 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2016 terhadap Agustus 2015) sebesar 3,46 persen.
Komponen inti pada Agustus 2016 memberikan andil inflasi sebesar 0,07 persen. Sedangkan komponen yang harganya diatur oleh pemerintah deflasi sebesar 0,43 persen. Demikian juga dengan komponen bergejolak deflasi sebesar 0,22 persen.
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya didaerah perkotaan.Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100.Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 58/09/19/Th.III, 1 September 2016
1
mengenai cakupan wilayah, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya. SBH 2012 dilaksanakan di 82 kota, yang terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kota besar lainnya. Dari 82 kota tersebut, 66 kota merupakan cakupan kota SBH lama dan 16 merupakan kota baru. Survei ini hanya dilakukan di daerah perkotaan (urban area) dengan total sampel sebanyak 13.608 Blok Sensus dan total sampel rumah tangga sebanyak 136.080. SBH 2012 dilaksanakan secara triwulan selama tahun 2012 sehingga setiap triwulan terdapat 34.020 sampel rumah tangga. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di Kota Tanjung pandan pada Agustus 2016 terjadi deflasi 0,58 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari pada 133,37 Juli 2016 menjadi 132,60 pada Agustus 2016. Tingkat inflasi tahun kalender 3,64 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2016 terhadap Agustus 2015) sebesar 3,46 persen. Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks pada tiga kelompok pengeluaran yakni kelompok bahan makanan sebesar 0,95 persen; kelompok sandang sebesar 0,05 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 4,08 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami kenaikan indeks adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,15 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,17 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 2,16 persen. Sementara kelompok kesehatan tidak mengalami perubahan indeks atau relatif stabil. Beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga antara lain: biaya sekolah dasar, ketimun, tarip listrik, kentang, apel, sawi hijau, empek-empek, bawang merah, rokok kretek filter, pompa air listrik, kacang panjang, kangkung, jeruk, semangka, biaya sekolah menengah atas. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga pada Agustus 2016 antara lain: ikan bulat, gula pasir, keramik, cabai merah, melon, bawang putih, cabai rawit, wortel, kerisi, udang basah, kembung/gembung/banyar/gembolo/aso-aso, cumi-cumi, daging ayam ras, bayam dan angkutan udara. Kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan deflasi pada Agustus 2016, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,28 persen; kelompok sandang sebesar 0,003 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,48 persen. Sedangkan yang memberikan andil/sumbangan inflasi kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,03 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,04 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,11 persen.
2
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 58/09/19/Th.III, 1 September 2016
Tabel 1 IHK dan Tingkat Inflasi Kota Tanjung pandan Agustus 2016, Tahun Kalender 2016, dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)
Kelompok Pengeluaran (1)
1 2 3 4 5 6 7 1) 2) 3)
IHK Juli IHK 2016 Agustus 2016
Inflasi Agustus 20161)
Laju Inflasi Tahun Kalender 20162)
Inflasi Tahun ke Tahun 3)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
U m u m (Headline)
133,37
132,60
-0,58
3,64
3,46
Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
140,72
139,39
-0,95
5,22
1,57
135,87 126,11 123,55 127,46 134,56 134,10
136,07 126,33 123,49 127,46 137,46 128,63
0,15 0,17 -0,05 0,00 2,16 -4,08
9,81 0,99 1,57 1,14 3,21 -2,78
10,67 1,67 2,14 3,22 4,10 0,27
Persentase perubahan IHK Agustus 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya Persentase perubahan IHK Agustus 2016 terhadap IHK Desember 2015 Persentase perubahan IHK Agustus 2016 terhadap IHK Agustus 2015
Tabel 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Tanjung pandan (2012=100) Agustus 2016 Kelompok Pengeluaran
SumbanganInflasi (%)
(1)
(2)
UMUM
-0,58
1. 2.
Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok,dan Tembakau
3. 4. 5.
Perumahan, Air, Listrik, Gas,dan Bahan Bakar Sandang Kesehatan
6. 7.
Pendidikan, Rekreasi,danOlahraga Transpor, Komunikasi,danJasa Keuangan
-0,28 0,03 0,04 -0,003 0,00 0,11 -0,48
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 58/09/19/Th.III, 1 September 2016
3
Gambar 1 Perkembangan IHK Kota Tanjungpandan(2012=100), Agustus 2015 – Agustus 2016
150.00 145.00 140.00 135.00 130.00
IHK
125.00 120.00
115.00 110.00 105.00 100.00 95.00 90.00 Aug-15
Sep-15
Oct-15
Nov-15
Dec-15
Jan-16
Feb-16
Mar-16
Apr-16
May-16
Umum
Bahan Makanan
Makanan Jadi
Perumahan
Sandang
Kesehatan
Pendidikan
Transpor
Jun-16
Jul-16
Aug-16
Gambar 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Tanjung pandan Agustus 2016 1.00 0.80
Umum
0.60
1. Bhn.makanan
Andil (%)
0.40 0.20
2. Makanan jadi
0.00
3. Perumahan
-0.20
4. Sandang
-0.40
5. Kesehatan
-0.60
6. Pendidikan
-0.80
-1.00
4
7. Transpor Kelompok Pengeluaran
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 58/09/19/Th.III, 1 September 2016
Tabel 3 Sumbangan Komoditi Terbesar Terhadap Inflasi/Deflasi Kota Tanjung pandan Agustus 2016
Komoditi (1)
Persentase Perubahan Harga (2)
Sumbangan Inflasi (%)
Komoditi
(3)
(1)
Persentase Perubahan Harga (2)
Sumbangan Deflasi (%) (3)
1.
Sekolah Dasar
8,6295
0,0954
1.
Ikan Bulat
-0,8178
-0,0095
2.
Ketimun
27,6608
0,0422
2.
Gula Pasir
-1,4640
-0,0103
3.
Tarif Listrik
1,2446
0,0362
3.
Keramik
-4,9662
-0,0143
4.
Kentang
10,1027
0,0307
4.
Cabai Merah
-4,0567
-0,0177
5.
Apel
5,7393
0,0300
5.
Melon
-15,4923
-0,0202
6.
Sawi Hijau
17,2803
0,0287
6.
Bawang Putih
-2,9887
-0,0213
7.
Empek-Empek
5,8855
0,0243
7.
Cabai Rawit
-5,0718
-0,0221
8.
Bawang Merah
3,8151
0,0222
8.
Wortel
-5,7407
-0,0225
9.
Rokok Kretek Filter
0,5598
0,0164
9.
Ikan Kerisi
-1,2190
-0,0245
10.
Pompa Air Listrik
16,7399
0,0156
10.
Udang Basah
-3,6396
-0,0264
11.
Kacang Panjang
19,2919
0,0144
11.
Ikan Kembung
-5,3297
-0,0652
12.
Kangkung
2,6112
0,0138
12.
Cumi-cumi
-6,4266
-0,0685
13.
Jeruk
1,6298
0,0124
13.
Daging Ayam Ras
-3,4581
-0,0690
14.
Semangka
2,5966
0,0104
14.
Bayam
-25,2403
-0,0914
15.
Sekolah Menengah Atas
2,5698
0,0096
15.
Angkutan Udara
-17,4382
-0,4767
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 58/09/19/Th.III, 1 September 2016
5
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada Agustus 2016 mengalami deflasi 0,95 persen atau terjadi penurunan indeks dari 140,72 pada Juli 2016 menjadi 139,39 pada Agustus 2016. Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan, pada bulan ini 7 subkelompok diantaranya mengalami deflasi dan 2 subkelompok mengalami inflasi. Subkelompok yang mengalami deflasi tertinggi adalah subkelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 2,71 persen dan terendah terjadi pada subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya sebesar 0,01 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami inflasi adalah subkelompok buah-buahan sebesar 1,51 persen; dan subkelompok sayuran sebesar 1,32 persen. Sementara itu subkelompok kacang-kacangan; dan subkelompok bahan makanan lainnya tidak mengalami perubahan indeks atau relatif stabil. Kelompok ini pada Agustus 2016 memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,28 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain bayam, daging ayam ras, cumi-cumi, ikan kembung, udang basah, kerisi, wortel, cabai rawit, bawang putih, melon, cabai merah, ikan bulat, ikan asin belah, kepiting/rajungan dan tenggiri. 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau Kelompok ini pada Agustus 2016 mengalami inflasi 0,15 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 135,87 pada Juli 2016 menjadi 136,07 pada Agustus 2016. Dua subkelompok mengalami inflasi yakni subkelompok makanan jadi sebesar 0,19 persen; dan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol 0,35 persen. Sedangkan subkelompok minuman yang tidak beralkohol mengalami deflasi sebesar 0,35 persen. Kelompok ini pada Agustus 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,03 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: rokok kretek filter dan empek-empek. 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar Kelompok ini pada Agustus 2016 mengalami inflasi sebesar 0,17 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 126,11 pada Juli 2016 menjadi 126,33 pada Agustus 2016. Tiga subkelompok mengalami inflasi yakni subkelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 0,69 persen; subkelompok perlengkapan rumahtangga sebesar 0,80 persen; dan subkelompok penyelenggaraan rumahtangga sebesar 0,06 persen. Sementara subkelompok biaya tempat tinggal mengalami deflasi sebesar 0,12 persen. Pada Agustus 2016, kelompok ini secara umum memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,04 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah komoditas tarif listrik, pompa air listrik, sabun cair/cuci piring, bahan bakar rumah tangga dan kompor. 4. S a n d a n g Kelompok sandang pada Agustus 2016 mengalami deflasi 0,05 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 123,55 pada Juli 2016 menjadi 123,49 pada Agustus 2016.
6
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 58/09/19/Th.III, 1 September 2016
Subkelompok yang mengalami deflasi yaitu subkelompok barang pribadi dan sandang lain sebesar 0,28 persen. Sedangkan subkelompok sandang laki-laki, subkelompok sandang wanita dan subkelompok sandang anak-anak tidak mengalami perubahan indeks atau relatif stabil. Kelompok ini pada Agustus 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil deflasi sebesar 0,003 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah emas perhiasan. 5. K e s e h a t a n Kelompok kesehatan pada Agustus 2016 tidak mengalami perubahan indeks dari 127,46 pada Juli 2016. 6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga pada Agustus 2016 mengalami inflasi 2,16 persen, atau terjadi peningkatan indeks dari 134,56 pada Juli 2016 menjadi 137,46 pada Agustus 2016. Subkelompok yang mengalami inflasi yaitu subkelompok pendidikan 4,24 persen; dan subkelompok rekreasi 0,09 pesen. Sedangkan subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan mengalami deflasi sebesar 0,05 persen. Sementara itu, subkelompok kursus-kursus/pelatihan; dan subkelompok olahraga tidak mengalami perubahan indeks atau relatif stabil. Kelompok ini pada Agustus 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,11 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah biaya sekolah dasar, biaya sekolah menengah atas, biaya sekolah menengah pertama dan televisi berwarna. 7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan pada Agustus 2016 mengalami deflasi 4,08 persen atau terjadi penurunan indeks dari 134,10 pada Juli 2016 menjadi 128,63 pada Agustus 2016. Subkelompok yang mengalami deflasi yakni subkelompok transpor sebesar 6,09 persen dan subkelompok komunikasi dan pengiriman 0,05 persen. Sementara itu subkelompok sarana dan penunjang transpor; dan subkelompok jasa keuangan tidak mengalami perubahan indeks atau relatif stabil. Secara keseluruhan kelompok ini pada Agustus 2016 memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,48 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan/andil deflasi yaitu angkutan udara dan telepon seluler.
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 58/09/19/Th.III, 1 September 2016
7
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN Tingkat inflasi tahun kalender Agustus 2016 maupun tahun ke tahun (Agustus 2016 terhadap Agustus 2015) pada empat kota pantauan IHK menunjukkan arah yang sejalan. Inflasi tahun kalender Pangkalpinang adalah sebesar 4,82 persen; Tanjung Pandan sebesar 3,64 persen; serta Palembang dan DKI Jakarta masing-masing sebesar 1,42 persen dan 2,24 persen. Sementara untuk inflasi tahun ke tahun Kota Pangkalpinang sebesar 6,03 persen; sementara Tanjung Pandan sebesar 3,46 persen; Palembang dengan 2,23 persen; dan DKI Jakarta 3,90 persen. (Lihat Tabel 4).
Tabel 4 Inflasi Agustus 2016, Tahun Kalender 2016, dan Tahun ke Tahun Kota Pangkalpinang, Tanjung Pandan, Palembang, dan DKI Jakarta Inflasi
Pangkalpinang
Tanjung Pandan
Palembang
DKI Jakarta
(2)
(3)
(4)
(5)
0,93
-0,58
0,01
-0,26
2. Tahun Kalender 2016
4,82
3,64
1,42
2,24
3.
6,03
3,46
2,23
3,90
(1)
1.
Agustus 2016
Agustus 2016 terhadap Agustus 2015 (year on year)
Gambar 2 Inflasi Agustus 2016, Tahun Kalender 2016, dan Tahun ke Tahun Kota Pangkalpinang, Tanjung Pandan, Palembang, dan DKI Jakarta
8.00 7.00 6.00 5.00 4.00 3.00 2.00 1.00 0.00 -1.00
INFLASI AGUSTUS 2016
INFLASI TAHUN KALENDER AGUSTUS 2016
-2.00
INFLASI YEAR ON YEAR AGUSTUS 2016 TERHADAP AGUSTUS 2015
-3.00 Pangkalpinang
8
Tanjung Pandan
Palembang
Jakarta
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 58/09/19/Th.III, 1 September 2016
PERBANDINGAN ANTARKOTA Pada Agustus 2016 di 82 kota pantauan IHK tercatat 33 kota mengalami inflasi dan 49 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manokwarin1,27 persen dengan IHK 121,60 dan terrendah di Kendari dengan inflasi 0,01 persen dan IHK 121,66. Inflasi/Deflasi sangat dipengaruhi oleh kelancaran distribusi dan ketersediaan berbagai kebutuhan rumahtangga yang tentu saja berimbas langsung terhadap tingkat harga, serta kebijakan pemerintah akan beberapa sektor strategis. Tingkat permintaan dari konsumen yang dipengaruhi faktor musiman seperti hari keagamaan dan tahun ajaran baru memberikan dampak yang cukup signifikan pula.
Perbandingan Antarkota di Pulau Sumatera Kota-kota IHK di wilayah Pulau Sumatera yang berjumlah 23 kota, pada Agustus 2016 tercatat hampir seluruh kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi di Pangkalpinang 0,93 persen dengan IHK 129. Deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sbesar 0,58 persen dengan IHK 132,60. (Lihat Tabel 5). Tabel 5 Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Agustus 2016 Kota-Kota di Pulau Sumatera, (2012=100) KOTA (1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
Meulaboh Banda Aceh Lhokseumawe Sibolga Pematang Siantar Medan Padang Sidempuan Padang Bukit Tinggi Tembilahan Pekanbaru Dumai Bungo Jambi Palembang Lubuklinggau Bengkulu Bandar Lampung Metro Tanjung Pandan Pangkalpinang Batam
IHK
Agustus 2016 Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
123,82 118,02 119,79 126,78 129,14 128,59 122,73 130,40 123,83 129,31 123,95 125,11 123,10 124,86 123,23 121,76 133,95 124,78 132,86 132,60 129,73 124,90
0,52 -0,35 0,49 0,61 0,66 0,82 -0,41 0,84 0,40 0,26 0,13 0,05 -0,19 0,13 -0,26 -0,38 0,52 -0,11 0,64 -0,58 0,93 -0,34
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 58/09/19/Th.III, 1 September 2016
9
23.
10
Tanjung Pinang BANGKA BELITUNG
124,88 130,74
0,06 0,38
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 58/09/19/Th.III, 1 September 2016
Perbandingan Antarkota di Pulau Jawa Pada Agustus 2016 dari kota-kota IHK di wilayah Pulau Jawa yang berjumlah 26 kota, tercatat hampir seluruh kota mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Kediri sebesar 0,57 persen dengan IHK 121,32 dan deflasi terrendah terjadi di Cilegon sebesar 0,01 persen dengan IHK 129,21. Inflasi hanya terjadi di empat kota dan tertinggi di kota Bogor yakni sebesar 0,23 persen dengan IHK 124,26. (Lihat Tabel 6). Tabel 6 Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Agustus 2016 Kota-Kota di Pulau Jawa, (2012=100) Agustus 2016
KOTA (1)
IHK
Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
1.
DKI Jakarta
125,10
0,01
2.
Bogor
124,26
0,23
3.
Sukabumi
123,87
-0,24
4.
Bandung
123,50
-0,49
5.
Cirebon
120,27
-0,10
6.
Bekasi
121,54
0,08
7.
Depok
123,18
-0,24
8.
Tasikmalaya
123,29
-0,32
9.
Cilacap
126,90
-0,18
10.
Purwokerto
121,79
-0,51
11.
Kudus
129,65
-0,48
12.
Surakarta
121,36
-0,25
13.
Semarang
123,44
-0,21
14.
Tegal
121,83
-0,45
15.
Yogyakarta
122,52
-0,04
16.
Jember
121,10
-0,30
17.
Banyuwangi
121,82
-0,14
18.
Sumenep
121,73
-0,43
19.
Kediri
121,32
-0,57
20.
Malang
125,10
-0,03
21.
Probolinggo
122,48
-0,20
22.
Madiun
121,46
-0,52
23.
Surabaya
124,65
0,10
24.
Tangerang
131,37
-0,08
25.
Cilegon
129,21
-0,01
26.
Serang
131,54
-0,08
BANGKA BELITUNG
130,74
0,38
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 58/09/19/Th.III, 1 September 2016
11
Perbandingan Antarkota di Luar Pulau Jawa dan Sumatera Pada Agustus 2016 dari kota-kota IHK di wilayah luar Pulau Jawa dan Sumatera yang berjumlah 33 kota, tercatat 14 kota mengalami inflasi dan 19 kota yang mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 1,27 persen dengan IHK 121,60 dan terrendah di Kendari 0,01 persen dengan IHK 121,66. Deflasi tertinggi terjadi di Kupang sebesar 0,87 persen dengan IHK 125,87 dan terendah di Bulukumba 0,05 persen dengan IHK 128,25. Tabel 7 Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Agustus 2016 Kota-Kota di Luar Pulau Jawa dan Sumatera (2012=100) KOTA (1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33.
12
IHK
Agustus 2016 Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
Singaraja Denpasar Mataram Bima Maumere Kupang Pontianak Singkawang Sampit Palangkaraya Tanjung Banjarmasin Balikpapan Samarinda Tarakan Manado Palu Bulukumba Watampone Makassar Pare-Pare Palopo Kendari Bau-Bau Gorontalo Mamuju Ambon Tual Ternate Manokwari Sorong Merauke Jayapura
133,54 121,83 123,46 129,71 117,01 125,87 135,37 125,89 125,90 121,84 125,81 125,30 129,61 127,74 135,70 124,87 125,50 128,25 119,72 124,99 121,13 122,96 121,66 129,23 121,47 123,55 124,07 138,13 129,66 121,60 127,38 130,41 126,15
0,80 0,45 -0,44 0,08 -0,34 -0,87 0,41 0,78 0,56 0,12 -0,53 0,07 -0,18 0,39 -0,43 -0,38 -0,41 -0,05 -0,08 -0,45 -0,80 -0,42 0,01 -0,72 -0,21 -0,79 0,43 -0,27 -0,10 1,27 1,27 0,69 -0,18
BANGKA BELITUNG
130,74
0,38
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 58/09/19/Th.III, 1 September 2016
INFLASI KOMPONEN INTI, HARGA DIATUR PEMERINTAH, DAN BERGEJOLAK Pada Agustus 2016 komponen yang harganya diatur pemerintah memberikan andil deflasi 0,43 persen yang berlawanan arah dengan bulan sebelumnya inflasi sebesar 0,88 persen. Begitupun komponen bergejolak memberikan andil deflasi 0,22 persen yang juga berlawanan arah dengan Juli 2016 dengan andil inflasi sebesar 0,89 persen. Komponen inti memberikan andil inflasi sebesar 0,57 persen yang searah dengan Juli 2016 yang memberikan andil inflasi sebesar 0,57 persen. (Lihat Tabel 8). Tabel 8 DekomposisiLaju dan Andil Inflasi/Deflasi Juli 2016-Agustus 2016 Menurut Kelompok Komponen, (2012=100) Juli 2016 Komponen
Agustus 2016
IHK
Laju Inflasi/Deflasi
Andil Inflasi/Deflasi
IHK
Laju Inflasi/Deflasi
Andil Inflasi/Deflasi
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Umum
133,37
2,34
2,34
132,60
-0,58
-0,58
Harga Diatur Pemerintah
145,50
5,50
0,88
141,77
-2,56
-0,43
Bergejolak
137,52
3,79
0,89
136,24
-0,93
-0,22
Inti
128,3
0,93
0,57
128,99
0,12
0,07
(1)
Keterangan: 1) 2) 3)
Komponen Inti: Komponen yang terdiri dari komoditas spesifik yang hanya ada di kota penghitungan Inflasi tersebut. Komponen Harga Diatur Pemerintah: Komponen yang terdiri dari komoditas yang harganya diatur dari pemerintah seperti tarif listrik, tarif air minum, rokok, angkutan laut, angkutan udara, kereta api, BBM, dll Komponen Bergejolak: Komponen yang terdiri dari komoditas yang harganya bersifat tidak stabil/bergejolak seperti beras, sayursayuran, bumbu-bumbuan, minyak goreng, ikan, buah-buahan, dll.
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 58/09/19/Th.III, 1 September 2016
13
IHK DAN INFLASI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Berdasarkan angka inflasi dua Kota yakni Pangkalpinang dan Tanjung Pandan (Belitung) yang pada Agustus ini pangkalpinang mengalami inflasi sebesar 0,93 persen sedangkan Tanjung Pandan mengalami deflasi sebesar 0,58 persen, maka didapatkan angka inflasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 0,38 persen dengan IHK 130,74. Inflasi pada bulan ini terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks di 4
kelompok pengeluaran yakni kelompok bahan makanan sebesar 0,89 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,37 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,33 persen; serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 2,55 persen. Sementara kelompok kesehatan dan kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami deflasi masingmasing 0,02 persen dan 1,36 persen. Kelompok sandang adalah satu-satunya kelompok pengeluaran yang stabil. Tabel 9 IHK, Laju dan Andil Inflasi/Deflasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Juli dan Agustus 2016 Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)
Juli 2016 Komponen
(1)
14
Agustus 2016
IHK
Laju Inflasi/Deflasi
Andil Inflasi/Deflasi
IHK
Laju Inflasi/Deflasi
Andil Inflasi/Deflasi
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
U m u m (Headline)
130,24
1,58
1,58
130,74
0,38
0,38
Bahan Makanan
135,66
1,88
0,52
136,87
0,89
0,24
Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau
133,45
0,82
0,16
133,94
0,37
0,07
Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar
125,21
0,29
0,07
125,62
0,33
0,08
Sandang
124,75
0,84
0,04
124,75
0,00
0,00
Kesehatan
124,89
-0,18
-0,01
124,87
-0,02
-0,001
Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga
129,95
0,13
0,01
133,26
2,55
0,16
Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
128,84
5,91
0,79
127,09
-1,36
-0,19
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 58/09/19/Th.III, 1 September 2016
BPS PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Informasi lebih lanjut hubungi: Darwis Sitorus, S.Si., M.Si Kepala BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Telepon: 0717-439422 Fax: 0717-439425 Http://babel. bps.go.id
BPS KABUPATEN BELITUNG Informasi lebih lanjut hubungi: Azhar, S.IP Kepala BPS Kabupaten Belitung Jalan Hasan Basri No. 16 Tanjung pandan - Belitung Telp.0719-21065 Fax. 0719-21551 Email:
[email protected]
Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. 58/09/19/Th.III, 1 September 2016
15