No. 01/05/1902/Th. XIV, 2 Mei 2014
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA TANJUNGPANDAN (KABUPATEN BELITUNG) BULAN APRIL 2014 DEFLASI 0,65 PERSEN
þ
Kota Tanjungpandan pada April 2014 terjadi deflasi sebesar 0,65 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,68.
þ
Deflasi April 2014 terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan Indeks Harga Konsumen pada kelompok bahan makanan 2,25 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,08 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,58 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami kenaikan indeks yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,05 persen; kelompok sandang 0,56 persen; kelompok kesehatan 0,64 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,01 persen.
þ
Tingkat inflasi tahun kalender April 2014 sebesar 2,31 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2014 terhadap April 2013) sebesar 11,13 persen.
þ
Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi pada April 2014, yaitu: kelompok bahan makanan 0,89 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,03 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,22 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami kenaikan indeks yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,02 persen; kelompok sandang 0,22 persen; kelompok kesehatan 0,25 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,004 persen.
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
1 BRS BPS Provinsi Kep. Bangka Belitung No. 01/05/1902/Th.XIV, 2 Mei 2014
Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya. SBH 2012 dilaksanakan di 82 kota, yang terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kota besar lainnya. Dari 82 kota tersebut, 66 kota merupakan cakupan kota SBH lama dan 16 merupakan kota baru. Survei ini hanya dilakukan di daerah perkotaan (urban area) dengan total sampel sebanyak 13.608 Blok Sensus dan total sampel rumahtangga sebanyak 136.080. SBH 2012 dilaksanakan secara triwulanan selama tahun 2012 sehingga setiap triwulan terdapat 34.020 sampel rumahtangga. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di Kota Tanjungpandan pada April 2014 terjadi deflasi 0,65 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 115,43 pada Maret 2014 menjadi 114,68 pada April 2014. Tingkat inflasi tahun kalender (April) 2014 dan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2014 terhadap April 2013) masing-masing sebesar 2,31 persen dan 11,13 persen. Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 2,25 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,08 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,58 persen. Adapun kelompok yang mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,05 persen; kelompok sandang 0,56 persen; kelompok kesehatan 0,64 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,01 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada April 2014 antara lain: daging sapi, ikan kembung, kepiting/rajungan, ikan selar/tude, ikan asin belah selar, susu untuk balita, bayam, kacang panjang, kangkung, sawi hijau, sawi putih, tauge/kecambah, bawang merah, bawang putih, cabai rawit, minyak goreng, kulkas/lemari es, pengharum/pelembut cucian, celana dalam pria, baju muslim pria, gula pasir, BH katun, celana panjang jeans, creambath, tarip gunting rambut anak, parfum, pasta gigi, sabun mandi cair, sikat gigi, dan sepatu olahraga anak. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain: beras, ayam hidup, daging ayam ras, cumi-cumi, ikan tenggiri, ikan tongkol, udang basah, ikan kerisi, ikan bulat, ikan asin teri, telur ayam ras, kentang, ketimun, kol putih/kubis, terong panjang, tomat sayur, wortel, kacang tanah, jeruk, melon, semangka, cabai merah, minyak kelapa, semen, emas perhiasan, angkutan udara dan bensin. Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi pada April 2014, yaitu: kelompok bahan makanan 0,89 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,03 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,22 persen. Adapun kelompok yang mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok
2 BRS BPS Provinsi Kep. Bangka Belitung No. 01/05/1902/Th.XIV, 2 Mei 2014
makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,02 persen; kelompok sandang 0,22 persen; kelompok kesehatan 0,25 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,004 persen.
Tabel 1. IHK dan Tingkat Inflasi/Deflasi Kota Tanjungpandan April 2014, Tahun Kalender 2014, dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100) Laju Inflasi/ Deflasi Inflasi/Deflasi Tahun Tahun ke Kalender Tahun 3) 20142) (5) (6)
Kelompok Pengeluaran
IHK Maret 2014
IHK April 2014
Inflasi/Deflasi April 20141)
(1)
(2)
(3)
(4)
115,43
114,68
-0,65
2,31
11,13
1 Bahan Makanan
120,96
118,24
-2,25
3,43
15,14
2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau
111,74
111,80
0,05
0,92
8,14
3 Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar
116,50
116,41
-0,08
2,35
9,84
4 Sandang
112,03
112,66
0,56
5,11
12,41
5 Kesehatan
117,60
118,35
0,64
1,56
18,28
6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga
107,95
107,96
0,01
1,06
7,33
7 Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
111,23
110,58
-0,58
1,11
7,95
U M U M (Headline)
1) 2) 3)
Persentase perubahan IHK April 2014 terhadap IHK bulan sebelumnya Persentase perubahan IHK April 2014 terhadap IHK Januari 2014 Persentase perubahan IHK April 2014 terhadap IHK April 2013
Tabel 2. Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Tanjungpandan (2012=100) April 2014 (persen) Kelompok Pengeluaran
Andil Inflasi/Deflasi (%)
(1)
(2)
UMUM
-0,65
1.
Bahan Makanan
-0,89
2.
Makanan Jadi, Minuman, Rokok,dan Tembakau
0,02
3.
Perumahan, Air, Listrik, Gas,dan Bahan Bakar
-0,03
4.
Sandang
0,22
5.
Kesehatan
0,25
6.
Pendidikan, Rekreasi,dan Olahraga
0,00
7.
Transpor, Komunikasi,dan Jasa Keuangan
-0,22
3 BRS BPS Provinsi Kep. Bangka Belitung No. 01/05/1902/Th.XIV, 2 Mei 2014
Gambar 1. Perkembangan IHK Kota Tanjungpandan (2012=100), April 2013 – April 2014
130,00 125,00 120,00
IHK
115,00 110,00 105,00 100,00 95,00 90,00 Apr-13
Mei-13
Jun-13
Jul-13
Umum Perumahan Pendidikan
Agust-13 Sep-13
Okt-13
Nop-13
Bahan Makanan Sandang Transpor
Des-13
Jan-14
Feb-14
Mar-14
Apr-14
Makanan Jadi Kesehatan
Gambar 2. Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Tanjungpandan (2012=100) April 2014
0,50
1
2
3
4
5
6
7
Andil (%)
0,00
-0,50
-1,00 Umum
1. Bhn.makanan
2. Makanan jadi
3. Perumahan
4. Sandang
5. Kesehatan
6. Pendidikan
7. Transpor
4 BRS BPS Provinsi Kep. Bangka Belitung No. 01/05/1902/Th.XIV, 2 Mei 2014
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1.
Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada April 2014 mengalami deflasi 2,25 persen atau terjadi penurunan indeks
dari 120,96 pada Maret 2014 menjadi 118,24 pada April 2014. Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan, pada bulan ini 4 subkelompok diantaranya mengalami inflasi, 6 subkelompok mengalami penurunan atau deflasi dan 1 subkelompok tidak mengalami perubahan atau stabil. Subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah subkelompok sayur-sayuran 6,95 persen dan terendah terjadi pada subkelompok ikan diawetkan 0,46 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami deflasi tertinggi adalah subkelompok buah-buahan 8,98 persen dan terendah terjadi pada subkelompok kacang-kacangan 0,02 persen. Sedangkan subkelompok yang tidak mengalami perubahan atau stabil adalah subkelompok bahan makanan lainnya. Kelompok ini pada April 2014 memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,89 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain: beras 0,05 persen, daging ayam ras 0,2 persen, cumi-cumi 0,2 persen, ikan tenggiri 0,07 persen, ikan tongkol 0,15 persen, udang basah 0,12 persen, ikan kerisi 0,02 persen, ikan bulat 0,11 persen, telur ayam ras 0,03 persen, kentang 0,02 persen, ketimun 0,04 persen, sawi hijau 0,01 persen, sawi putih 0,06 persen, terong panjang 0,02 persen, jeruk 0,18 persen, melon 0,03 persen, semangka 0,04 persen dan cabai merah 0,14 persen. 2.
Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau
Kelompok ini pada April 2014 mengalami inflasi 0,05 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 111,74 pada Maret 2014 menjadi 111,80 pada April 2014. Subkelompok yang mengalami inflasi yaitu subkelompok minuman yang tidak beralkohol yang mengalami inflasi sebesar 0,34 persen. Sedangkan subkelompok makanan jadi dan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol tidak mengalami perubahan atau relatif stabil. Kelompok ini pada April 2014 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,02 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: gula pasir sebesar 0,01 persen. 3.
Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar
Kelompok ini pada April 2014 mengalami deflasi 0,08 persen atau terjadi penurunan indeks dari 116,50 pada Maret 2014 menjadi 116,41 pada April 2014. Subkelompok yang mengalami deflasi, yaitu subkelompok biaya tempat tinggal 0,19 persen. Sedangkan subkelompok perlengkapan rumah tangga dan subkelompok penyelenggaraan rumah tangga mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,27 persen dan 0,16 persen. Sedangkan subkelompok bahan bakar, penerangan, dan air tidak mengalami perubahan atau relatif stabil.
5 BRS BPS Provinsi Kep. Bangka Belitung No. 01/05/1902/Th.XIV, 2 Mei 2014
Pada April 2014 kelompok ini secara umum memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,03 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain: semen sebesar 0,02 persen.
4.
Sandang
Kelompok ini pada April 2014 mengalami inflasi 0,56 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 112,03 pada Maret 2014 menjadi 112,66 pada April 2014. Subkelompok yang mengalami inflasi pada April 2014, yaitu: subkelompok sandang laki-laki sebesar 1,54 persen dan subkelompok sandang wanita sebesar 1,02 persen. Subkelompok yang mengalami deflasi yaitu seubkelompok barang pribadi dan sandang lain sebesar 0,81 persen. Sedangkan subkelompok sandang anak-anak tidak mengalami perubahan atau relatif stabil. Kelompok ini pada April 2014 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi terhadap inflasi sebesar 0,22 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: celana dalam pria sebesar 0,03 persen. 5.
Kesehatan
Kelompok kesehatan pada April 2014 mengalami inflasi 0,64 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 117,60 pada Maret 2014 menjadi 118,35 pada April 2014. Pada April 2014 subkelompok dalam kelompok ini yang mengalami inflasi, yaitu: subkelompok jasa perawatan jasmani sebesar 2,95 persen dan subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika 0,80 persen. Sedangkan subkelompok obat-obatan dan subkelompok jasa kesehatan tidak mengalami perubahan atau relatif stabil. Kelompok ini pada April 2014 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi 0,25 persen.
6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada April 2014 mengalami inflasi 0,01 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 107,95 pada Maret 2014 menjadi 107,96 pada April 2014. Subkelompok yang mengalami inflasi yaitu subkelompok olahraga sebesar 0,12 persen. Sedangkan subkelompok lain tidak mengalami perubahan atau relatif stabil. 7.
Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
Kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan pada April 2014 mengalami deflasi 0,58 persen atau terjadi penurunan indeks dari 111,23 pada Maret 2014 menjadi 110,58 pada April 2014. Subkelompok yang mengalami deflasi yaitu subkelompok transpor 0,95 persen. Sedangkan subkelompok sarana dan penunjang transpor, subkelompok komunikasi dan pengiriman dan subkelompok jasa keuangan pada April 2014 tidak mengalami perubahan atau relatif stabil. Secara keseluruhan kelompok ini pada April 2014 memberikan sumbangan deflasi 0,22 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan/andil deflasi, yaitu: tarif angkutan udara 0,03 persen dan bensin 0,04 persen.
6 BRS BPS Provinsi Kep. Bangka Belitung No. 01/05/1902/Th.XIV, 2 Mei 2014
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN Tingkat inflasi tahun kalender (April) 2014 dan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2014 terhadap April 2013) masing-masing sebesar 2,31 persen dan 11,13 persen.
Tabel 3. Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, Tahun ke Tahun, Kota Tanjungpandan Tahun 2014 Inflasi (1)
2014 (2)
1. April
-0,65
2. (April) Tahun Kalender
2,31
3. April Terhadap April (year on year) (tahun n) (tahun n-1)
11,13
PERBANDINGAN ANTARKOTA Pada April 2014 di 82 kota IHK, tercatat 43 kota mengalami inflasi dan 39 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang 1,57 persen dengan IHK 112,25 dan terendah terjadi di Jember dan Samarinda 0,01 persen dengan IHK masing-masing 110,74 dan 113,98. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Jayapura 1,79 persen dengan IHK 111,64 dan terendah terjadi di Lhokseumawe 0,01 persen dengan IHK 107,19. Perbandingan Antarkota di Pulau Sumatera Kota-kota IHK di wilayah Pulau Sumatera yang berjumlah 23 kota, pada April 2014 tercatat 7 kota mengalami inflasi dan 16 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang 1,57 persen dengan IHK 112,25 dan terendah terjadi di Padang Sidempuan sebesar 0,08 persen dengan IHK 110,54. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pinang sebesar 0,87 persen dengan IHK 112,57 dan terendah terjadi di Lhokseumawe sebesar 0,01 persen dengan IHK 107,19 persen (lihat Tabel 4).
7 BRS BPS Provinsi Kep. Bangka Belitung No. 01/05/1902/Th.XIV, 2 Mei 2014
Tabel 4. Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi April 2014 Kota-Kota di Pulau Sumatera dengan Kota Tanjungpandan (2012=100) April 2014 KOTA (1)
IHK
Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
1.
Meulaboh
112,05
-0,06
2.
Banda Aceh
107,26
-0,15
3.
Lhokseumawe
107,19
-0,01
4.
Sibolga
110,62
0,23
5.
Pematang Siantar
113,32
-0,66
6.
Medan
111,95
0,34
7.
Padang Sidempuan
110,54
0,08
8.
Padang
113,48
-0,09
9.
Bukit Tinggi
109,55
-0,25
10.
Tembilahan
116,94
0,77
11.
Pekanbaru
111,07
-0,05
12.
Dumai
111,72
0,40
13.
Bungo
110,31
-0,28
14.
Jambi
111,67
0,14
15.
Palembang
108,44
-0,14
16.
Lubuk Linggau
106,76
-0,59
17.
Bengkulu
113,24
-0,04
18.
Bandar Lampung
109,89
-0,05
19.
Metro
120,34
-0,82
20.
Tanjung Pandan
114,68
-0,65
21.
Pangkal Pinang
112,25
1,57
22.
Batam
109,24
-0,53
23.
Tanjung Pinang
112,57
-0,87
TANJUNG PANDAN
114,68
-0,65
8 BRS BPS Provinsi Kep. Bangka Belitung No. 01/05/1902/Th.XIV, 2 Mei 2014
Perbandingan Antarkota di Pulau Jawa Pada April 2014 dari kota-kota IHK di wilayah Pulau Jawa yang berjumlah 26 kota, tercatat 9 kota mengalami inflasi dan 17 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tangerang 0,30 persen dengan IHK 115,95 dan terendah terjadi di Jember 0,01 persen dengan IHK 110,74. Deflasi tertinggi terjadi di Bekasi 0,80 persen dengan IHK 110,30 dan terendah terjadi di Semarang 0,04 persen dengan IHK 110,92 (lihat Tabel 5). Tabel 5. Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi April 2014 Kota-Kota di Pulau Jawa dengan Kota Tanjungpandan (2012=100) April 2014
KOTA (1)
IHK
Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)
1.
Jakarta
111,55
0,04
2.
Bogor
111,95
-0,43
3.
Sukabumi
112,15
-0,09
4.
Bandung
110,48
0,05
5.
Cirebon
111,27
0,26
6.
Bekasi
110,30
-0,80
7.
Depok
111,65
-0,39
8.
Tasikmalaya
110,27
0,03
9.
Cilacap
113,26
-0,09
10.
Purwokerto
111,28
-0,08
11.
Kudus
116,45
-0,36
12.
Surakarta
109,94
-0,15
13.
Semarang
110,92
-0,04
14.
Tegal
108,29
-0,37
15.
Yogyakarta
111,08
0,07
16.
Jember
110,74
0,01
17.
Banyuwangi
112,11
-0,25
18.
Sumenep
109,69
-0,59
19.
Kediri
111,91
-0,23
20.
Malang
111,70
-0,13
21.
Probolinggo
112,27
-0,14
22.
Madiun
110,28
-0,33
23.
Surabaya
111,16
0,17
24.
Serang
112,98
-0,34
25.
Tangerang
115,95
0,30
26.
Cilegon
112,09
0,12
TANJUNG PANDAN
114,68
-0,65
9 BRS BPS Provinsi Kep. Bangka Belitung No. 01/05/1902/Th.XIV, 2 Mei 2014
Perbandingan Antarkota di Luar Pulau Jawa dan Sumatera Pada April 2014 dari kota-kota IHK di wilayah luar Pulau Jawa dan Sumatera yang berjumlah 33 kota, tercatat 27 kota mengalami inflasi dan 6 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Maumere 0,99 persen dengan IHK 111,09 dan terendah terjadi di Samarinda 0,01 persen dengan IHK 113,98. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Jayapura 1,79 persen dengan IHK 111,64 dan terendah terjadi di Merauke 0,05 persen dengan IHK 113,07 (lihat Tabel 6). Tabel 6. Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi April 2014 Kota-Kota di Luar Pulau Jawa dan Sumatera dengan Kota Tanjungpandan (2012=100) April 2014 KOTA IHK
Inflasi/Deflasi (%)
(2)
(3)m
Singaraja Denpasar Mataram Bima Maumere Kupang Pontianak Singkawang Sampit Palangkaraya Tanjung Banjarmasin Balikpapan Samarinda Tarakan Manado Palu Bulukumba Watampone Makassar Pare-Pare Palopo Kendari Bau Bau Gorontalo Mamuju Ambon Tual Ternate Manokwari Sorong Merauke Jayapura
115,49 110,03 110,57 113,49 111,09 112,71 114,03 110,16 110,47 110,44 109,98 108,81 112,73 113,98 115,66 109,72 111,68 117,90 110,45 109,30 108,55 109,43 107,43 110,62 109,20 109,03 111,21 112,70 112,95 106,28 109,51 113,07 111,64
0,16 0,13 -0,49 0,12 0,99 -0,18 0,08 -0,46 0,04 0,62 0,37 0,55 0,79 0,01 0,19 0,30 0,21 0,59 0,58 0,33 0,24 0,54 0,08 0,71 0,89 0,10 0,92 0,15 0,70 -0,09 0,39 -0,05 -1,79
TANJUNG PANDAN
114,68
(1)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33.
-0,65
10 BRS BPS Provinsi Kep. Bangka Belitung No. 01/05/1902/Th.XIV, 2 Mei 2014
ANDIL INFLASI KOMPONEN INTI, KOMPONEN DIATUR PEMERINTAH DAN KOMPONEN BERGEJOLAK APRIL 2014 Pada April 2014 kelompok komponen yang memberikan sumbangan inflasi terhadap inflasi Tanjungpandan adalah komponen inti 0,09 persen, komponen diatur pemerintah -0,07 persen, dan komponen bergejolak -0,67 persen. (lihat Tabel 7).
Tabel 7. Dekomposisi Andil Inflasi Tanjungpandan April 2014
Komponen
Andil Inflasi/Deflasi (%)
(1)
(2)
Umum
-0,65
1
Inti
0,09
2
Harga Diatur Pemerintah
-0,07
3
Bergejolak
-0,67
11 BRS BPS Provinsi Kep. Bangka Belitung No. 01/05/1902/Th.XIV, 2 Mei 2014
BPS PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Informasi lebih lanjut hubungi: Ir. Herum Fajarwati, MM Kepala BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Telepon: 0717-439422 Fax: 0717-439425 Http://babel. bps.go.id
BPS KABUPATEN BELITUNG Informasi lebih lanjut hubungi: Agus Puji Raharjo, S.Si, MMA (Kepala BPS Kabupaten Belitung) Jalan Hasan Basri No. 16 Tanjungpandan - Belitung Telp. 0719 - 21065 Fax. 0719 - 21551 Email:
[email protected]
12 BRS BPS Provinsi Kep. Bangka Belitung No. 01/05/1902/Th.XIV, 2 Mei 2014
13 BRS BPS Provinsi Kep. Bangka Belitung No. 01/05/1902/Th.XIV, 2 Mei 2014