No. 24/02/62/Th. I, 5 Pebruari 2015
Indeks Kebahagiaan Kalimantan Tengah Tahun 2014 Indeks Kebahagiaan Kalimantan Tengah Tahun 2014 Sebesar 70,01 Pada Skala 0 – 100
Indeks Kebahagiaan Kalimantan Tengah tahun 2014 sebesar 70,01 pada skala 0 - 100. Indeks kebahagiaan merupakan rata-rata dari angka indeks yang dimiliki oleh setiap individu di Kalimantan Tengah pada tahun 2014. Semakin tinggi nilai indeks menunjukkan tingkat kehidupan yang semakin bahagia, demikian pula sebaliknya, semakin rendah nilai indeks maka penduduk semakin tidak bahagia.
Indeks Kebahagiaan merupakan indeks komposit yang disusun oleh tingkat kepuasan terhadap 10 aspek kehidupan yang esensial. Kesepuluh aspek tersebut secara substansi dan bersama-sama merefleksikan tingkat kebahagiaan yang meliputi kepuasan terhadap: 1) kesehatan, 2) pendidikan, 3) pekerjaan, 4) pendapatan rumah tangga, 5) keharmonisan keluarga, 6) ketersediaan waktu luang, 7) hubungan sosial, 8) kondisi rumah dan aset, 9) keadaan lingkungan, dan 10) kondisi keamanan.
1.
Pendahuluan Keterbatasan indikator ekonomi dalam merepresentasikan tingkat kesejahteraan
masyarakat
telah
meningkatkan
perhatian dunia
terhadap
aspek sosial
dalam
pembangunan. Kemajuan pembangunan yang selama ini lebih banyak dilihat dari indikator ekonomi, seperti: pertumbuhan ekonomi dan penurunan kemiskinan dinilai belum cukup untuk menggambarkan tingkat kesejahteraan yang sesungguhnya. Indikator ekonomi tersebut pada umumnya diukur secara obyektif dengan pendekatan berbasis uang (monetary-based indicators). Tingkat kesejahteraan masyarakat sebenarnya dapat diukur dengan dua cara, yaitu 1) menggunakan standar yang sama (indikator obyektif) dan 2) menggunakan standar yang tidak sama (indikator subyektif). Salah satu indikator kesejahteraan yang mengukur capaian berdasarkan standar yang tidak sama untuk masingmasing individu adalah indeks kebahagiaan. Pengukuran indeks kebahagiaan dikenal sebagai pengukuran yang bersifat ‘beyond GDP’. Kebahagiaan merupakan suatu hal yang dirasakan dan dipersepsikan secara berbeda oleh setiap orang, karena itu pengukuran kebahagiaan merupakan hal yang subyektif. Dalam hal ini, kebahagiaan menggambarkan indikator kesejahteraan subyektif yang digunakan untuk melengkapi indikator obyektif. Berbagai penelitian tentang indeks kebahagiaan Berita Resmi Statistik No. 24/02/62/Th. I, 5 Pebruari 2015
1
mengaitkan kebahagiaan sebagai bagian dari kesejahteraan subyektif dengan komponen kepuasan hidup dan emosi positif. Dalam konteks pemanfaatan indeks kebahagiaan sebagai salah satu bahan pengambilan kebijakan publik, maka komponen kebahagiaan yang digunakan adalah kepuasan hidup. Pengembangan indikator untuk mengukur tingkat kebahagiaan penduduk Indonesia telah dilakukan oleh Badan Pusat Statistik. Indeks Kebahagiaan Indonesia dirilis pertama kali pada tahun 2013 berdasarkan hasil studi dengan representasi estimasi tingkat nasional. Pada tahun 2014, BPS kembali melaksanakan pengukuran tingkat kebahagiaan penduduk Indonesia melalui Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK) 2014 dengan cakupan sampel yang dapat digunakan untuk estimasi tingkat nasional maupun provinsi. Responden SPTK 2014 adalah kepala rumah tangga atau pasangannya. Untuk provinsi Kalimantan Tengah, jumlah sampel sebesar 1.646 rumah tangga yang tersebar di seluruh kabupaten/kota. Menurut wilayah, komposisi responden di perkotaan lebih kecil dibanding perdesaan, masing-masing 33,35 persen dan 66,65 persen. Sebanyak 71,32 persen responden adalah kepala rumah tangga, sedangkan lainnya adalah pasangan kepala rumah tangga (istri/suami). Berdasarkan jenis kelamin, responden laki-laki lebih banyak dibanding responden perempuan, yaitu masing-masing 63,00 persen dan 37,00 persen. Selain itu, sebagian besar responden berpendidikan tamat SD/MI (33,23%) dan hanya sekitar 10,09 persen responden yang tamat perguruan tinggi. SPTK 2014 dilaksanakan untuk menghasilkan indikator kebahagiaan penduduk Indonesia dengan pendekatan kepuasan hidup. Indeks kebahagiaan merupakan indeks komposit yang disusun oleh tingkat kepuasan terhadap 10 aspek kehidupan yang esensial. Kesepuluh aspek kehidupan tersebut secara substansi dan bersama-sama merefleksikan tingkat kebahagiaan meliputi kepuasan terhadap: 1) kesehatan, 2) pendidikan, 3) pekerjaan, 4) pendapatan rumah tangga, 5) keharmonisan keluarga, 6) ketersediaan waktu luang, 7) hubungan sosial, 8) kondisi rumah dan aset, 9) keadaan
lingkungan, dan 10) kondisi
keamanan. Penilaian terhadap tingkat kepuasan hidup didasarkan pada evaluasi terhadap kondisi obyektif (faktual) yang dialami oleh responden. 2.
Indeks Kebahagiaan Kalimantan Tengah Tahun 2014 Indeks kebahagiaan Kalimantan Tengah tahun 2014 sebesar 70,01 pada skala 0 – 100.
Semakin tinggi nilai indeks menunjukkan tingkat kehidupan yang semakin bahagia, demikian pula sebaliknya, semakin rendah nilai indeks maka penduduk semakin tidak bahagia. Indeks kebahagiaan merupakan indeks komposit yang disusun oleh tingkat kepuasan terhadap 10 aspek kehidupan yang esensial. Setiap aspek kehidupan memiliki besaran kontribusi yang berbeda-beda terhadap indeks kebahagiaan. Hal ini terjadi karena perbedaan penilaian mengenai derajat pentingnya setiap aspek kehidupan terhadap tingkat kebahagiaan secara Berita Resmi Statistik No. 24/02/62/Th. I, 5 Pebruari 2015
2
keseluruhan. Semakin besar kontribusi suatu aspek kehidupan, menunjukkan semakin penting aspek tersebut bagi indeks kebahagiaan. Tiga aspek kehidupan yang memiliki kontribusi paling tinggi adalah pendapatan rumah tangga (15,09%), pekerjaan (13,62%), serta pendidikan (13,42%). Tingkat kepuasan penduduk Kalimantan Tengah terhadap keharmonisan keluarga adalah paling tinggi (82,36). Sementara itu, tingkat kepuasan yang paling rendah terjadi pada aspek pendidikan (60,69). Secara lengkap, tingkat kepuasan terhadap 10 aspek kehidupan disajikan pada Gambar 1.
Kondisi keamanan 79,85
Pekerjaan 100,00 67,96 80,00 60,00
Pendapatan rumah tangga 65,54
40,00
Keadaan lingkungan 75,63
66,17
20,00
Kondisi rumah dan aset
0,00 Ketersediaan waktu73,36 luang
60,69
76,42 Hubungan sosial
Pendidikan
70,92 Kesehatan
82,36 Keharmonisan keluarga
Gambar 1. Tingkat Kepuasan Hidup Terhadap 10 Aspek Kehidupan, 2014 3.
Indeks Kebahagiaan Menurut Karakteristik Demografi dan Ekonomi Beberapa temuan menarik yang dihasilkan dari indeks kebahagiaan Kalimantan
Tengah berdasarkan karakteristik demografi dan ekonomi, yaitu: a. Indeks kebahagaian penduduk di perkotaan relatif lebih tinggi dibandingkan di perdesaan (73,36 banding 68,31). b. Penduduk berstatus belum menikah mempunyai indeks kebahagiaan paling tinggi yaitu sebesar 72,26% dan yang berstatus menikah sedikit lebih rendah yaitu sebesar 70,22%. Mereka yang berstatus cerai lebih rendah indeks kebahagiaannya, yaitu cerai hidup (64,40) dan cerai mati (68,29). c. Penduduk umur dibawah 24 tahun memiliki indeks kebahagiaan tertinggi (71,06), sementara, penduduk lansia (kelompok umur 65+) mempunyai indeks kebahagiaan paling rendah (68,59). Berita Resmi Statistik No. 24/02/62/Th. I, 5 Pebruari 2015
3
d. Ada kecenderungan dengan makin banyak anggota rumah tangga, maka indeks kebahagiaan cenderung semakin tinggi. Namun hal ini hanya berlaku hingga anggota rumah tangga sebanyak 5 orang. Ketika jumlah anggota rumah tangga meningkat menjadi 6 atau lebih, maka indeks kebahagiaan cenderung menurun. e. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin tinggi pula indeks kebahagiaan. Penduduk yang tidak/belum pernah sekolah mempunyai indeks kebahagiaan paling rendah (63,71). f. Semakin tinggi rata-rata pendapatan rumah tangga, semakin tinggi pula indeks kebahagiaannya. Pada tingkat pendapatan lebih dari 7,2 juta rupiah per bulan, indeks kebahagiaannya mencapai 78,18, sementara pada tingkat pendapatan 1,8 juta rupiah ke bawah maka indeks kebahagiannya hanya 64,40.
Tabel 1. Indeks Kebahagiaan Menurut Karakteristik Demografi dan Ekonomi, 2014 Karakteristik Demografi dan Ekonomi Klasifikasi Wilayah: Perkotaan Perdesaan Jenis Kelamin: Laki-Laki Perempuan Status Perkawinan: Belum Menikah Menikah Cerai Hidup Cerai Mati Kelompok Umur: 17 – 24 Tahun 25 – 40 Tahun 41 – 64 Tahun 65 Tahun Ke Atas Kedudukan Dalam Rumah Tangga: Kepala Rumah Tangga Pasangan Kepala Rumah Tangga Banyaknya Anggota Rumah Tangga: 1 Orang 2 Orang 3 Orang 4 Orang 5 Orang 6 Orang
2014 73,36 68,31 69,92 70,16 72,26 70,22 64,40 68,29 71,06 70,14 69,99 68,59 69,71 70,77 70.73 69.32 70.36 70.15 70.77 68.41
Berita Resmi Statistik No. 24/02/62/Th. I, 5 Pebruari 2015
4
Karakteristik Demografi dan Ekonomi 7 Orang Atau Lebih Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan: Tidak/Belum Pernah Sekolah Tidak Tamat SD/MI/SDLB/Paket A SD/MI/SDLB/Paket A SMP/MTs/SMPLB/Paket B SMA/SMK/MA/SMALB/Paket C Diploma I/II/III Diploma IV/S1 S2 Atau S3 Pendapatan Rumah Tangga: Hingga Rp 1,800,000 Rp 1,800,001 - Rp 3,000,000 Rp 3,000,001 - Rp 4,800,000 Rp 4,800,001 - Rp 7,200,000 Lebih Dari Rp, 7,200,000 Kalimantan Tengah
2014 68.08 63,71 66,31 67,87 70,12 73,69 77,53 77,08 77,28 64,40 69,50 73,46 75,52 78,18 70,01
Berita Resmi Statistik No. 24/02/62/Th. I, 5 Pebruari 2015
5