No.15/02//19/Th.I, 5 Februari 2015
Indeks Kebahagiaan Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2014 INDEKS KEBAHAGIAAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2014 SEBESAR 68,45 PADA SKALA 0 – 100
1.
Indeks Kebahagiaan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2014 sebesar 68,45 pada skala 0 100. Indeks kebahagiaan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan rata-rata dari angka indeks yang dimiliki oleh setiap individu di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2014. Semakin tinggi nilai indeks menunjukkan tingkat kehidupan yang semakin bahagia, demikian pula sebaliknya, semakin rendah nilai indeks maka penduduk semakin tidak bahagia.
Indeks Kebahagiaan merupakan indeks komposit yang disusun oleh tingkat kepuasan terhadap 10 aspek kehidupan yang esensial. Kesepuluh aspek tersebut secara substansi dan bersama-sama merefleksikan tingkat kebahagiaan yang meliputi kepuasan terhadap: 1) kesehatan, 2) pendidikan, 3) pekerjaan, 4) pendapatan rumah tangga, 5) keharmonisan keluarga, 6) ketersediaan waktu luang, 7) hubungan sosial, 8) kondisi rumah dan aset, 9) keadaan lingkungan, dan 10) kondisi keamanan. Pendahuluan
Keterbatasan indikator ekonomi dalam merepresentasikan tingkat kesejahteraan masyarakat telah meningkatkan perhatian dunia terhadap aspek sosial dalam pembangunan. Kemajuan pembangunan yang selama ini lebih banyak dilihat dari indikator ekonomi, seperti: pertumbuhan ekonomi dan penurunan kemiskinan dinilai belum cukup untuk menggambarkan tingkat kesejahteraan yang sesungguhnya. Indikator ekonomi tersebut pada umumnya diukur secara obyektif dengan pendekatan berbasis uang (monetary-based indicators). Tingkat kesejahteraan masyarakat sebenarnya dapat diukur dengan dua cara, yaitu 1) menggunakan standar yang sama (indikator obyektif) dan 2) menggunakan standar yang tidak sama (indikator subyektif). Salah satu indikator kesejahteraan yang mengukur capaian berdasarkan standar yang tidak sama untuk masing-masing individu adalah indeks kebahagiaan. Pengukuran indeks kebahagiaan dikenal sebagai pengukuran yang bersifat ‘beyond GDP’. Kebahagiaan merupakan suatu hal yang dirasakan dan dipersepsikan secara berbeda oleh setiap orang. Oleh karena itu, pengukuran kebahagiaan merupakan hal yang subyektif. Dalam hal ini, kebahagiaan menggambarkan indikator kesejahteraan subyektif yang digunakan untuk melengkapi indikator obyektif. Berbagai penelitian tentang indeks kebahagiaan mengkaitkan kebahagiaan sebagai bagian dari kesejahteraan subyektif dengan komponen kepuasan hidup dan emosi positif. Dalam konteks pemanfaatan indeks kebahagiaan sebagai salah satu bahan pengambilan kebijakan publik, maka komponen kebahagiaan yang digunakan adalah kepuasan hidup. Pengembangan indikator untuk mengukur tingkat kebahagiaan penduduk Indonesia telah dilakukan oleh Badan Pusat Statistik. Indeks Kebahagiaan Indonesia dirilis pertama kali pada tahun 2013 berdasarkan hasil studi dengan representasi estimasi tingkat nasional. Pada tahun 2014, BPS kembali melaksanakan pengukuran tingkat kebahagiaan penduduk Indonesia melalui Survei Pengukuran Tingkat
BeritaResmiStatistikNo. 15/2/Th.I/ 5 Februari 2015
1
Kebahagiaan (SPTK) 2014 dengan cakupan sampel yang dapat digunakan untuk estimasi tingkat nasional maupun provinsi. Responden SPTK 2014 adalah kepala rumah tangga atau pasangannya. Untuk provinsi Kepulauan Bangka Belitung, target sampel sebesar 900 rumah tangga jumlah sampel yang berhasil di wawancara sebanyak 852 rumah tangga yang tersebar di seluruh kabupaten/kota. Menurut wilayah, komposisi responden di perkotaan lebih kecil dibanding pedesaan, masing-masing 48,83 persen dan 51,17 persen. Sebanyak 57,28 persen responden adalah kepala rumah tangga, sedangkan lainnya adalah pasangan kepala rumah tangga (istri/suami) yaitu sebesar 42,72 persen. Berdasarkan jenis kelamin, responden perempuan lebih banyak dibanding responden laki-laki, yaitu masing-masing 55,28 persen responden perempuan dan responden laki-laki sebesar 44,72 persen. Selain itu, sebagian besar responden berpendidikan tamat SD/MI (29,93%) dan hanya sekitar 6,81 persen responden yang tamat perguruan tinggi. SPTK 2014 dilaksanakan untuk menghasilkan indikator kebahagiaan penduduk Indonesia dengan pendekatan kepuasan hidup. Indeks kebahagiaan merupakan indeks komposit yang disusun oleh tingkat kepuasan terhadap 10 aspek kehidupan yang esensial. Kesepuluh aspek kehidupan tersebut secara substansi dan bersama-sama merefleksikan tingkat kebahagiaan meliputi kepuasan terhadap: 1) kesehatan, 2) pendidikan, 3) pekerjaan, 4) pendapatan rumah tangga, 5) keharmonisan keluarga, 6) ketersediaan waktu luang, 7) hubungan sosial, 8) kondisi rumah dan aset, 9) keadaan lingkungan, dan 10) kondisi keamanan. Penilaian terhadap tingkat kepuasan hidup didasarkan pada evaluasi terhadap kondisi obyektif (faktual) yang dialami oleh responden. 2.
Indeks Kebahagiaan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2014
Indekskebahagiaan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2014 sebesar 68,45 pada skala 0-100. Semakin tinggi nilai indeks menunjukkan tingkat kehidupan yang semakin bahagia. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah nilai indeks maka penduduk semakin tidak bahagia. Indeks kebahagiaan merupakan indeks komposit yang disusun oleh tingkat kepuasan terhadap 10 aspek kehidupan yang esensial. Setiap aspek kehidupan memiliki besaran kontribusi yang berbeda-beda terhadap indeks kebahagiaan. Hal ini terjadi karena perbedaan penilaian mengenai derajat pentingnya setiap aspek kehidupan terhadap tingkat kebahagiaan secara keseluruhan. Semakin besar kontribusi suatu aspek kehidupan menunjukkan semakin penting aspek tersebut bagi indeks kebahagiaan. Tiga aspek kehidupan yang memiliki kontribusi paling tinggi adalah pendapatan rumah tangga (14,34%), pendidikan (13,73%), serta pekerjaan (13,31%). Tingkat kepuasan penduduk di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terhadap kondisi keamanan adalah paling tinggi (78,22). Sementara itu, tingkat kepuasan yang paling rendah terjadi pada aspek pendidikan (57,07). Secara lengkap, tingkat kepuasan terhadap 10 aspek kehidupan disajikan pada Gambar 1.
BeritaResmiStatistikNo. 15/2/Th.I/ 5 Februari 2015
2
Kesehatan 100.00 Kondisi Kamanan 80.00 68.88 Pendidikan 78.22 57.07 60.00 40.00 Keadaan Lingkungan 65.14 Pekerjaan 20.00 76.32 0.00 Kondisi Rumah dan 67.69 Aset
63.01 Pendapatan Rumah Tangga
72.98 Hubungan Sosial
71.83
77.94 Keharmonisan Keluarga
Ketersediaan Waktu Luang Gambar 1. Tingkat Kepuasan Hidup Terhadap 10 Aspek Kehidupan, 2014
3.
Indeks Kebahagiaan Menurut Karakteristik Demografi dan Ekonomi
Beberapa temuan menarik yang dihasilkan dari indeks kebahagiaan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berdasarkan karakteristik demografi dan ekonomi, yaitu: a. Indeks kebahagaian penduduk di perkotaan relatif lebih tinggi dibandingkan di pedesaan yaitu sebesar 69,03 di perkotaan sementara di pedesaan hanya sebesar 67,87. b. Penduduk berstatus menikah cenderung lebih bahagia dibandingkan dengan penduduk yang berstatus belum menikah, yaitu dengan indeks sebesar 69,35 untuk penduduk yang berstatus telah menikah dan sebesar 66,67 untuk penduduk yang berstatus belum menikah. Mereka yang berstatus cerai lebih rendah indeks kebahagiaannya, yaitu cerai hidup sebesar 63,66 dan cerai mati 65,25. c. Penduduk umur dibawah 24 tahun memiliki indeks kebahagiaan tertinggi, yaitu sebesar (71,06), sementara penduduk lansia (kelompok umur 65+) mempunyai indeks kebahagiaanpaling rendah (66,04). d. Ada kecenderungan dengan makin banyak anggota rumah tangga maka indeks kebahagiaan cenderung semakin tinggi. Namun hal ini hanya berlaku hingga anggota rumah tangga sebanyak 5 orang, yaitu nilai indeks berada antara 64,01 untuk anggota rumah tangga satu orang dan sebesar 70,10 untuk anggota rumah tangga sebanyak 5 orang. Ketika jumlah anggota rumah tangga meningkat menjadi 6 atau lebih, maka indeks kebahagiaan cenderung menurun yaitu sebesar 67,45 untuk anggota rumah tangga sebanyak enam orang dan 65,25 untuk anggota rumah tangga tujuh orang atau lebih. e. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin tinggi pula indeks kebahagiaan. Penduduk yang tidak/belum pernah sekolah mempunyai indeks kebahagiaan paling rendah yaitu sebesar 65,04, sementara indeks kebahagiaan tertinggi pada penduduk dengan tingkat pendidikan Diploma IV atau S1 ke atas yaitu sebesar 76,04. f.
Semakin tinggi rata-rata pendapatan rumah tangga, semakin tinggi pula indeks kebahagiaannya. Pada tingkat pendapatan lebih dari 7,2 juta rupiah per bulan, indeks kebahagiaannya mencapai 76,67, sementara pada tingkat pendapatan 1,8 juta rupiah ke bawah maka indeks kebahagiannya hanya 62,92.
BeritaResmiStatistikNo. 15/2/Th.I/ 5 Februari 2015
3
Tabel 1. Indeks Kebahagiaan Menurut Karakteristik Demografi dan Ekonomi, 2014 Karakteristik Demografi dan Ekonomi Klasifikasi Wilayah: Perkotaan Pedesaan Jenis Kelamin: Laki-Laki Perempuan Status Perkawinan: Belum Menikah
2014 69.03 67.87 68.24 68.62 66.67
Menikah
69.35
Cerai Hidup
63.66
Cerai Mati
65.25
Kelompok Umur: 17 – 24 Tahun
71.06
25 – 40 Tahun
70.06
41 – 64 Tahun
67.32
65 Tahun Ke Atas
66.04
Kedudukan Dalam Rumah Tangga: Kepala Rumah Tangga
67.66
Pasangan Kepala Rumah Tangga Banyaknya Anggota Rumah Tangga: 1 Orang
69.51 64.01
2 Orang
66.55
3 Orang
69.43
4 Orang
69.30
5 Orang
70.10
6 Orang
67.45
7 Orang Atau Lebih
65.25
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan: Tidak/Belum Pernah Sekolah
65.04
Tidak Tamat SD/MI/SDLB/Paket A
65.17
SD/MI/SDLB/Paket A
67.74
SMP/MTs/SMPLB/Paket B
67.75
SMA/SMK/MA/SMALB/Paket C
72.46
Diploma I/II/III
74.08
DIV/S1/S2/S3
76.04
Pendapatan Rumah Tangga: Hingga Rp 1.800.000
62,92
Rp 1.800.001 - Rp 3.000.000
67,87
Rp 3.000.001 - Rp 4.800.000
71,56
Rp 4.800.001 - Rp 7.200.000
72,35
Lebih Dari Rp. 7.200.000
76,67
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
BeritaResmiStatistikNo. 15/2/Th.I/ 5 Februari 2015
68,45
4
BPS PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Informasi lebih lanjut hubungi: Ir.Herum Fajarwati, MM Kepala BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Telepon: 0717-439422 Fax: 0717-439425 E-mail:
[email protected]
BeritaResmiStatistikNo. 15/2/Th.I/ 5 Februari 2015
5