III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1
Bahan Penelitian
3.1.1
Objek Penelitian Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kerbau lokal betina
dewasa tidak bunting sebanyak 50 ekor di Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut. Cara menentukan umur dapat dilakkan dengan dua cara yaitu berdasarkan catatan kelahiran dan berdasarkan pergantian gigi seri permanen. Umur ternak dewasa dapat diketahui berdasarkan perubahan gigi seri pada kerbau tersebut. Umur dewasa pada kerbau adalah 3 tahun. Cara penentuan umur berdasarkan keadaan gigi seri dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Penentuan umur berdasarkan gigi Rahang Bawah Gigi susu Gigi tetap 1 pasang Gigi tetap 2 pasang Gigi tetap 3 pasang Gigi tetap 4 pasang Gigi tetap 4 pasang tetapi 1 pasang aus Gigi tetap 4 pasang tetapi 2 pasang aus Gigi tetap 4 pasang tetapi 3 pasang aus Gigi tetap 4 pasang tetapi semua aus Sumber : Murtijo (1989)
Umur (tahun) < 1,5 thn 2 thn 3 thn 3,5 thn 4 thn 6 thn 7,5 thn 8 thn >8 thn
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa umur kerbau betina dewasa memiliki ciri-ciri yaitu terdapat gigi tetap dua pasang.
3.1.2
Peralatan Penelitian Peralatan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Alat tulis (digunakan untuk mencatat penelitian).
2. Format Formulir pengumpulan data. 3. Jangka sorong (caliper), (digunakan untuk mengukur lebar pinggul). 4. Kamera (digunakan untuk pengambilan sample gambar kerbau yang diamati). 5. Neck tag (digunakan untuk penandaan individu). 6. Pita ukur (digunakan untuk mengukur lingkar dada). 7. Tongkat ukur (digunakan untuk mengukur panjang badan, tinggi pundak).
3.2
Metode Penelitian
3.2.1
Prosedur Penelitian Metode penelitian yang telah dilaksanakan dalam penelitian ini adalah
teknik purposive sampling, dengan pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang diperlukan.
3.2.2 Peubah yang diamati Sifat kualitatif yang diamati yaitu bentuk tanduk, garis kalung putih, garis punggung, jumlah unyeng-unyeng, dan warna kulit sebagai berikut : 1. Bentuk tanduk dilihat dari depan dan diklasifikasikan ke dalam lima bentuk, bentuk nyangkung, bentuk dongkol, bentuk baplang, bentuk kerung, bentuk setengah bulan.
Bentuk Tanduk Nyangkung
Bentuk Tanduk Baplang
Bentuk Tanduk Dongkol
Bentuk Tanduk Kerung
Bentuk Tanduk Setengah Bulan Ilustrasi 1. Berbagai bentuk tanduk kerbau di Kecamatan Cibalong Kabupaten Garut.
2. Garis kalung putih (chevron), tanda putih dalam bentuk garis di bawah leher dan dekat sekitar dada diklasifikasikan kedalam tiga kelompok, yaitu tidak ada, garis kalung putih tunggal dan garis kalung putih ganda.
Garis kalung putih tunggal
Garis kalung putih Non Chevron
Ilustrasi 2. Berbagai bentuk garis kalung putih di Kecamatan Cibalong Kabupaten Garut. 3. Garis punggung dilihat dari samping posisi kerbau dan diklasifikasikan kedalam dua bentuk, yaitu datar dan melengkung.
Garis Punggung Datar
Garis Punggung Melengkung
Ilustrasi 3. Berbagai garis punggung kerbau betina dewasa di Kecamatan Cibalong Kabupaten Garut. 4. Jumlah unyeng-unyeng ditemukan di area kepala pundak dan pinggul dan terdiri dari 0, 1, 2 buah dan dan dihitung pada tubuh ternak.
Unyeng-unyeng di kepala
Unyeng-unyeng di pinggul
Unyeng-unyeng di pundak Ilustrasi 4. Berbagai jumlah unyeng-unyeng kerbau betina dewasa di Kecamatan Cibalong Kabupaten Garut.
5. Warna kulit dilihat dari sebaran warna pola pada ternak kerbau dan diklasifikasikan kedalam warna kulit abu-abu, warna kulit hitam, warna kulit hitam keabu-abuan, dan warna kulit merah (albino).
Kerbau yang berwarna Abu-abu
Kerbau yang berwarna Hitam Keabu-abuan
Kerbau yang berwarna Hitam
Kerbau yang berwarna Merah (albino)
Ilustrasi 5. Berbagai warna kulit kerbau betina dewasa di Kecamatan Cibalong Kabupaten Garut.
Sifat kuantitatif yang akan diamati yaitu, sebagai berikut : 1. Bobot badan, di ukur menggunakan rumus sebagai berikut : BB(kg) = Lingkar dada (cm))² x panjang badan (cm) 10840 2. Panjang badan, diukur dari jarak bongkol bahu (tuber scapula) sampai ujung panggul (tuber iscii).
Ilustrasi 6. Pengukuran panjang badan
3. Tinggi pundak, diukur dari jarak tertinggi pundak melalui belakang scapula tegak lurus ke tanah.
Ilustrasi 7. Pengukuran tinggi pundak 4. Lingkar dada, diukur melingkarkan pita ukur melalui pundak melewati belakang tulang scapula.
Ilustrasi 8. Pengukuran lingkar dada 5. Lebar pinggul, diukur antara sisi tulang pinggul kiri dan kanan dengan menggunakan jangka sorong (caliper).
Ilustrasi 9. Pengukuran lebar pinggul 6. Tinggi pinggul, Tinggi pinggul, jarak tetinggi pinggul secara tegak lurus ke tanah, diukur menggunakan tongkat ukur.
Ilustrasi 10. Pengukuran tinggi pundak 7. Sistem pemeliharaan kerbau (pakan, perkandangan, perkawinan)
Kandang kerbau
sistem penggembalaan
Ilustrasi 11. Sistem pemeliharaan kerbau 3.3
Analisis Data
3.3.1 Penentuan Sampel Penentuan sampel dalam penelititan ini akan menggunakan purposive sampling. Purposive samping terdiri dari dua tahap yaitu: 1. Menentukan tiga Desa yang memiliki populasi kerbau terbanyak. 2. Menentukan ternak kerbau betina dewasa tidak bunting yang akan diamati. Kuota ternak kerbau betina dewasa yang akan diamati pada penelitian ini yaitu sebanyak 50 ekor.
3.3.2 Sifat Kualitatif Data sifat kualitatif yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Frekuensi Sifat Kualitatif :
x 100%
Keterangan : Frekuensi Sifat Kualitatif = Salah satu sifat yang diamati n = Total populasi yang diamati
3.3.3 Sifat Kuantitatif 1. Rata-rata ̅
Keterangan : ̅ = rata-rata populasi = data ukuran kerbau ke i n = populasi sampel i = 1,2,3,…n
2. Ragam
S2 =
Keterangan : = Data ukuran tubuh kerbau ke i-n i
= 1,2,3,…n
S2 = Ragam n = Banyaknya sampel
3. Standar Deviasi s=√ Keterangan: s
= Standar Deviasi
S2
= Ragam
4. Koefisien Variasi KV = ̅ x 100 % Keterangan: KV = Koevisien Variasi S
= Simpangan baku
̅
= Rata-rata populasi
5. Standar error Se =
.
√
Keterangan : tα √
= Nilai selang kepercayaan. = simpangan baku dibagi akar banyaknya populasi
6. Pendugaan Rata-rata Populasi = ̅ ± Se Keterangan :
7.
̅
= Rata-rata Populasi
Se
= Standar error
Pendugaan Bobot Badan (Rumus scheiffer) BB(kg) = Lingkar dada (cm))² x panjang badan (cm) 10840