III.
3.1.
MATERI DAN METODE
Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di Pondok Pesantren Khairul Ummah
Kabupaten Indragiri Hulu. Penelitian ini dilakukan selama 1,5 bulan dimulai pada bulan April – Mei 2013
3.2.
Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sapi Bali betina umur
1,5 tahun sebanyak 9 ekor, rumput lapang, daun pelepah sawit, dan dedak padi. Sedangkan alat-alat yang digunakan yaitu arit (sabit), mesin leaf chopper, pita ukur, tongkat ukur, alat tulis, timbangan dan kamera digital.
3.3.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain Rancangan
Acak Lengkap (RAL), terdiri atas 3 (tiga) perlakuan dan 3 (tiga) ulangan. Perlakuan tersebut diacak sesuai dengan rancangan yang digunakan, setiap perlakuan akan mendapatkan tiga kali ulangan. Rincian pengacakan perlakuan adalah sebagai berikut: A
: Rumput Lapang (RL) 50% + Daun Pelepah Sawit (DPS)25% + Dedak Padi (DP) 25%
B
: Rumput Lapang (RL) 25% + Daun Pelepah Sawit (DPS)50% + Dedak Padi (DP) 25%
C
: Rumput Lapang (RP) 25% + Daun Pelepah Sawit (DPS )25% + Dedak Padi (DP) 50%
17
Pengacakan dilakukan dengan metode pengundian. Hasil pengacakan dapat dilihat pada Gambar 3.1. C1 A1 B3 C3 C2 B1 A2 A3 B2 Gambar 3.1.Bagan Pengacakan Perlakuan
3.4.
Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Khairul Ummah Kabupaten
Indragiri Hulu. Prosedur dalam penelitian ini dibagi atas 4 (lima) tahapan yaitu 1) survei pendahuluan; 2) adaptasi pakan sekaligus aplikasi perlakuan; 3) pengambilan data; 4) analisis data. Tahapan diatas dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Survei Pendahuluan Survei pendahuluan dilaksanakan di pondok pesantren Khairul Ummah di Indera Giri Hulu untuk melihat tempat yang akan dijadikan penelitian, selain itu juga untuk melihat ternak yang akan diteliti, keadaan lingkungan dan ketersediaan pakan. Survei pendahuluan harus dilakukan untuk mempermudah dalam melakukan tindakan ataupun untuk mempersiapkan keperluan yang akan dibutuhkan selama penelitian. 2. Adaptasi pakan sekaligus aplikasi perlakuan Sapi Bali betina sebanyak 9 (sembilan) ekor dipelihara secara intensif.
Adaptasi pakan dilakukan selama 1 minggu (7 hari).
Sekaligus aplikasi perlakuan dengan tiga perlakuan. Setiap perlakuan terdiri atas 3 (tiga) ekor sapi Bali betina. Perlakuan A diberi pakan
18
rumput lapang 50% + daun pelepah sawit 25% + dedak padi 25%, perlakuan B diberi rumput lapang 25% + daun pelepah sawit 50% + dedak padi 25%, perlakuan C diberi rumput lapang 25% + daun pelepah sawit 25% + dedak padi 50%. Pemberian pakan perlakuan dilakukan selama 6 (enam) minggu. Kandungan nutrisi bahan penelitian dapat dilihat pada Tabel 3. 1. Tabel 3.1. Kandungan nutrisi bahan Pakan penelitian
Komponen Berat Kering (%) Protein Kasar (%) Lemak Kasar (%) Serat Kasar (%) Abu (%)
Daun Pelepah Kelapa Sawit 45,83 5,34 1,74 35,29 8,47
Rumput Lapang 23,8 5,87 0,5 28,22 13,6
Dedak Padi 91,68 3,85 9,68 20,79 13,62
Sumber : Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Kimia Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau (2013)
3. Pengambilan data Pengambilan data sapi Bali betina dilakukan 1 kali dalam seminggu selama 6 (enam) minggu. Morfometrik yang diukur meliputi panjang badan, lingkar dada, tinggi pundak dan dalam dada. Cara pengambilan data morfometrik sapi bali betina sebagai berikut; a. Panjang badan (cm) diukur jarak garis lurus dari tepi processus spinosus sampai dengan tonjolan tulang tapis (os ichium) dengan menggunakan tongkat ukur b. Lingkar dada (cm) diukur melingkar tepat di belakang scapula dengan menggunakan pita ukur
19
c. Tinggi pundak (cm) diukur dari jarak tertinggi pundak melalui belakang scapula, tegak lurus ke tanah dengan menggunakan tongkat ukur d. Dalam dada (cm) diukur dari jarak titik tertinggi pundak dan tulang dada dengan menggunakan tongkat ukur 4. Analisis data Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL).
3.5.
Peubah yang Diukur Peubah yang diukur dalam penelitian ini morfomtrik sapi bali betina.
Morfometrik yang diukur adalah 1. Panjang badan (cm) diukur jarak garis lurus dari tepi processus spinosus sampai dengan tonjolan tulang tapis (os ichium) dengan menggunakan tongkat ukur. Pengukuran panjang badan Sapi bali betina dapat dilihat pada Gambar 3. 2
Gambar 3.2 Pengukuran Panjang Badan Sapi Bali Betina Sumber: Awaluddin (2010)
20
2. Lingkar dada (cm) diukur melingkar tepat di belakang scapula dengan menggunakan pita ukur. Pengukuran lingkar dada sapi Bali betina dapat dilihat pada Gambar 3. 3
Gambar 3.3 Pengukuran Lingkar Dada Sapi Bali Betina Sumber: Awaluddin (2010)
3. Tinggi pundak (cm) diukur dari jarak tertinggi pundak melalui belakang scapula, tegak lurus ke tanah dengan menggunakan tongkat ukur. Pengukuran tinggi pundak sapi Bali betina dapat dilihat pada Gambar 3. 4
Gambar 3.4 Pengukuran Tinggi Pundak Sapi Bali Betina Sumber: Awaluddin (2010)
21
4. Dalam dada (cm) diukur dari jarak titik tertinggi pundak dan tulang dada dengan menggunakan tongkat ukur. Pengukuran dalam dada sapi Bali betina dapat dilihat pada Gambar 3. 5
Gambar 3.5 Pengukuran Lingkar Dada Sapi Bali Betina Sumber: Awaluddin (2010)
3.6.
Analisis Data Data
penelitian
yang
diperoleh
diolah
secara
statistik
dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), menurut Steel dan Torrie, (1995). Perbedaan pengaruh perlakuan diuji dengan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Tabel 3.2 Menyajikan analisis keragaman yang digunakan. Tabel 3. 2. Analisis Keragaman Untuk Rancangan Acak Lengkap. Sumber Db Keragaman
Jk
KT
F hitung
Ftabel
Perlakuan
t-1
JKP
KTP
KTP/KTG -
-
Galat
t(r-1)
JKG
KTG
-
-
-
Total
rt-1
JKT
-
-
-
-
0,05
0.01
22
Model matematis Rancangan acak lengkap menurut Steel dan Torrie (1995) sebagai berikut : Yij = µ + τi + εij keterangan : Yij : nilai pengamatan dari hasil perlakuan ke-i ulangan ke-j µ : nilai tengah τi : pengaruh taraf ke-i εij : pengaruh galat dari perlakuan ke-i ulangan ke-j i
: 1,2,3
j
: 1,2,3
23