23 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1.
Bahan dan Alat Penelitian
3.1.1. Ternak Percobaan Ternak percobaan dalam penelitian ini adalah sapi perah bangsa Fries Holland, periode laktasi 1 sebanyak 10 ekor dengan produksi susu 10-12 liter/ekor/hari rata-rata 11,50 liter/ekor/hari, dan memili bobot badan antara 320-507 kg dengan rata-rata 450 kg.
3.1.2. Pakan Percobaan Bahan pakan yang diberikan kepada ternak perah di lokasi penelitian adalah pakan hijauan berupa rumput gajah dan konsentrat yang ditambah ampas bir, ampas tahu, dan probiotik. Kandungan zat pakan tersebut adalah sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 2. Probiotik yang digunakan yaitu probiotik Heriyaki yang diimbuhkan pakan komplit dan langsung diberikan kepada ternak percobaan. Probiotik Heriyaki memiliki total bakteri 6,9x105 Cfu/ml (Laboratorium Kimia Pangan Fakultas Teknologi Industri Pertanian UNPAD, 2014). Bahan pakan percobaan berupa hijauan (32 kg), konsentrat (5 kg), ampas bir (6 kg), ampas tahu (6 kg) di campur menjadi pakan komplit. Pembuatan pakan komplit dilakukan pada pagi hari dan diberikan 3 kali. Ternak percobaan dikelompokan menjadi dua kelompok dengan masingmasing 5 ekor sapi perah laktasi. Satu kelompok diberi pakan komplit tanpa
24 menambahan probiotik dan satu kelompok diberi pakan komplit yang diberi probiotik dengan dosis 1 cc untuk setiap 1 kg pakan.
Tabel 2. Kandungan Zat Makanan Bahan Pakan Bahan Pakan
Zat Makanan
Rumput Gajaha
BK (%) Abu (%) PK (%) SK (%) LK (%) Calcium (%) Phosfor (%) TDN (%) Sumber : -a) -b) _c
)
22,80 2,00 8,69 32,30 2,71 0,52 0,31 52,90
Konsentratb
Ampas birb
87,70 11,72 14,35 16,40 9,83 0,83 0,67 76,53
24,11 1,62 36,74 23,80 7,82 0,17 0,03 59,56
Ampas Tahub 15,10 14,96 23,80 11,25 9,33 0,03 0,47 75,27
Molasesc 77,2 0,00 5,40 0,00 0,00 1,09 0,02 96,00
Hasil analisis Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran 2014. Hasil analisis Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran 2015. Tillman, A.D., H. Hartadi, S. Reksohadirodjo, S. Prawirokusumo dan S. Lebdosoekojo. 1991. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada Universitas Press, Yogyakarta.
3.1.3. Alat Penelitian Dalam penelitian ini peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Pita pengukur lingkar dada dengan ketelitian 1 mm digunakan untuk mengukur lingkar dada dan melihat bobot badan ternak. 2. Tongkat ukur dengan ketelitian 1 mm digunakan untuk mengukur tinggi pundak ternak. 3. Timbangan digital 50 kg dengan ketelitian 1 gram.
25 3.2. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimental dengan rancangan percobaan cross over design (rancangan beralih). Ternak percobaan yang digunakan 10 ekor, dicatat berdasarkan nomor (eartag), dan diberi tanda dengan nomor 1-10. Perlakuan yang diberikan terdiri dari pemberian pakan komplit tanpa probiotik (P0), dan pemberian pakan komplit + probiotik (P1). Pelaksanaan penelitian terdiri atas : 1. Periode adaptasi, pada periode ini dilakukan selama 1 minggu, sapi diadaptasikan dengan pakan komplit. 2. Periode pengumpulan data 1, dimulainya perlakuan (P0 & P1) dan dilakukan pengumpulan data selama 4 minggu. 3. Periode adaptasi 2, pada periode ini diakukan selama 1 minggu sapi diadaptasi dengan pakan komplit. 4. Periode pengumpulan data 2, perlakuan (P0 & P1) dilakukan langsung setelah periode 1 dengan waktu pengumpulan data selama 4 minggu.
3.2.1. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian dilakukan dengan mengelompokan sapi perah periode laktasi ke-1 yang akan digunakan, dan mengumpulkan data awal ukuran tubuh dan nilai kondisi ternak (NKT). Persiapan lainnya adalah mengumpulkan informasi tentang tata cara pemberian pakan, tata laksana pemeliharaan dikandang, keadaan kandang, pencegahan dan pengendalian penyakit yang biasa dilakukan di BPPT-TSP Bunikasih.
26 3.2.2. Pembuatan dan Pemberian Pakan Komplit Pembuatan pakan komplit dilakukan setiap hari sebelum pemberian pakan. Rumput gajah, konsentrat, ampas bir, dan ampas tahu ditimbang berdasarkan proporsi sesuai dengan formula yang telah dihitung. Pembuatan pakan komplit dengan penambahan probiotik dilakukan sama, akan tetapi ditambahkan probiotik kedalam ampas tahu sebelum mencampurnya. Pakan yang diberikan pada sapi perah di Bunikasih, untuk sapi perah laktasi 1 dengan bobot badan 450 kg, dengan produksi susu 11,50 liter/ekor/hari dan kandungan lemak 3% dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Kandungan Nutrisi Ransum Sapi Perah Laktasi Nutrisi Bahan Pakan
Asfeed (Kg)
BK
PK
TDN
Ca
P
.............................. Kg .............................. Rumput Gajah Konsentrat Ampas Bir Ampas Tahu Completed Feed Kualitas Completed Feed (%) Tetes Completed Feed + Kualitas Completed Feed + (%)
32,000
7,296
0,634
3,860
0,038
0,023
5,000 6,000
4,385 1,447
0,629 0,531
3,356 0,862
0,036 0,002
0,029 0,000
6,000
0,906
0,216
0,682
0,003
0,004
49,000
14,034
2,010
8,759
0,079
0,057
100,00
14,325
62,412
0,566
0,404
0,150
0,116
0,006
0,111
0,001
0,000
49,150
14,149
2,017
8,870
0,081
0,057
100,00
14,253
62,691
0,570
0,401
27 3.2.3. Pengumpulan dan Pencatatan Data Penentuan dan perhitungan data dilakukan dalam tiga periode, yaitu: a. Periode adaptasi I Periode adaptasi adalah periode sapi mulai diberikan pakan komplit, fase ini dilakukan selama 4 hari pada awal penelitian. Fase adaptasi ini dimaksudkan agar sapi terbiasa dengan perubahan pakan yang diberikan dari bentuk parsial (terpisah) menjadi pakan komplit ( tunggal).
b. Periode Pengumpulan Data 1 Periode 1 adalah 4 minggu (28 hari) setelah periode adaptasi.
c. Periode Adaptasi II Periode adaptasi dilakukan kembali sebelum memulai periode 2, periode adaptasi ini dilakukan selama 4 hari.
d. Periode Pengumpulan Data 2 Periode 2 adalah 4 minggu (28 hari) setelah periode 1.
28 Pengukuran dan perhitungan data diambil sesuai dengan peubah yang diamati : a. Ukuran tubuh: Perhitungan ukuran tubuh dilakukan 2 kali di periode 1 dan 2 kali pada periode 2. Waktu perhitungan dan pengukuran dilakukan setiap 2 minggu sekali.
b. Nilai Kondisi Ternak (NKT) Perhitungan dan pengukuran nilai kondisi ternak dilakukan 1 kali pada periode 1 dan 1 kali pada periode 2. Waktu pengamatan dan pengambilan data di akhir periode atau setiap 1 bulan sekali.
3.2.4. Peubah yang Diamati 1.
Ukuran Tubuh Pengukuran tubuh dilakukan pada awal penelitian, minggu ke 2, 4, 6, dan 8. Pengukuran meliputi:
Lingkar dada: pengukuran dilakukan dengan melingkarkan sekeliling rongga dada di belakang sendi bahu (Os scapula), menggunakan pita ukur (cm). Panjang badan ; pengukuran dilakukan dari tepi tulang humerus sampai tulang duduk (tuber ischii) dengan menggunakan tongkat ukur (cm). Lebar pinggul : pengukuran dilakukan dengan mengukur lebar jarak antara tuber coxae pada sisi kiri dan kanan.
29 2.
Nilai Kondisi tubuh Penilaian kondisi tubuh dilakukan dengan cara pengamatan dan perabaan
terhadap deposit lemak pada bagian tubuh ternak, yaitu pada bagian punggung dan seperempat bagian belakang, seperti pada bagian processus spinosus, processus spinosus ke processus transversus, processus transversus, legok lapar, tuber coxae (hooks), antara tuber coxae dan tuber ischiadicus (pins), antara tuber coxae kanan dan kiri, dan pangkal ekor ke tuber ischiadicus. Skala penilaian yang digunakan adalah 1 (sangat kurus) sampai 5 (sangat gemuk).
Berikut adalah gambaran nilai kondisi ternak (NKT) skala 1-5: Skor 1: Sangat Kurus
Skor 4: Gemuk
Skor 2 : Kurus
Skor 3 : Sedang
Skor 5: Sangat Gemuk
30 3.3. Analisis Statistik Pengaruh perlakuan diketahui dengan menggunakan analisis statistik dengan menggunakan rancangan percobaan cross over design (rancangan beralih). Model : Yijk = μ + αi + βj + Tk + εijk i = I,...,r j = I,...,r k = I,...,r Keterangan : Yijk = Nilai pengamatan dari perlakuan ke – k dalam baris ke –i dan kolom ke-j µ
= Nilai tengah populasi (rata-rata yang sesungguhnya)
αi
= pengaruh aditif dari baris ke – I (I=1,2)
βj
= Pengaruh aditif dari kolom ke-j (j : 1,2,...,10)
Tk
= Pengaruh aditif dari kolom ke-k (k:1,2)
εijk
= Pengaruh galat percobaan dari perlakuan ke–k pada baris ke-i dan kolom ke-j
Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh antara perlakuan, data yang didapat kemudian di analisis dengan menggunakan analisis varian, dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4 . analisis varian Sumber keragaman Kolom/Sapi Baris/Periode
Derajat bebas 9 1
Jumlah kuadrat JKK JKB
Kuadrat tengah JKK/5 JKB/1
Perlakuan
1
JKP
JKP/1
Galat (error) Total
8 19
JKG JKT
JKG/4
Fhit
KTP/KT G
Ftabel 0,05
0,01
31 Sumber : Grasperz, 1995 Keterangan : 1.
Perhitungan jumlah kuadrat (JK)
= JKT
=
JK Kolom/sapi
=∑
-FK FK
JK Baris/periode = JK Perlakuan
=∑
JK Galat
= JKT - JKK - JKB – JKP
2.
Menentukan derajat bebas
DB Total
= Banyaknya pengamatan -1
DB Baris/Periode
= Banyaknya baris/periode -1
DB Kolom/Sapi
= Banyaknya kolom/sapi -1
DB Perlakuan
= Banyaknya perlakuan -1
DB Galat
= DB total – DB baris – DB Kolom – DB Perlakuan
3.
Menghitung Kuadrat Tengah (KT)
KT Baris/periode
=
KT kolom/sapi
=
32 KT Perlakuan 4.
=
Menguji Pengaruh Perlakuan
Fhit. Perlakuan = KTP/KTG Hipotesis : H0 : P0 = P1 (Tidak ada pengaruh)
H1 : P0 ≠ P2 (Memiliki Pengaruh)
Kaidah pengambilan keputusan :
Jika Fhit, ≤ Ftabel 0,05 maka terima H0
Jika Fhit,
Ftabel 0,05 maka terima H1