II. LINGKUNGAN PEMASARAN 1. Pengantar Tanggungjawab utama eksekutif pemasaran adalah merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi sistem pemasaran perusahaannya. Sistem pemasaran ini berfungsi di dalam sebuah lingkungan luar yang senantiasa berubah dan biasanya di luar jangkauan kendali sebuah organisasi. Pada saat yang sana, di dalam organisasi itu terdapat serangkaian sumberdaya pemasaran dan non-pemasaran yang biasanya bisa dikendalikan oleh para eksekutifnya. Keberhasilan usaha pemasaran sebuah perusahaan tergantung pada kemampuan manajemennya untuk merencanakan secara strategis program-program pemasaran dalam kerangka lingkungan perusahaan, dan kemudian menjalankan rencana tersebut. Jadi, manajemen harus berupaya keras untuk : (1) meramalkan arah dan intensitas perubahanperubahan yang terjadi di lingkungan luar; (2) menanggapi perubahan-perubahan itu, melalui (3) pemanfaatan secara efektif sumberdaya-sumberdaya yang terawasi. Lingkungan pemasaran perusahaan terdiri dari pelaku dan kekuatan di luar peusahaan yang mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran dalam mengembangkan dan mendapatkan transaksi yang bernilai dengan konsumen sasaran. Lingkungan pemasaran sangat mempengaruhi perusahaan karena sifatnya yang berubah-ubah, terbatas dan tak menentu. Perubahannya cepat dan sering tidak bisa diramalkan sehingga mampu menimbulkan kejutan dan gejolak yang besar. Perusahaan harus menggunakan kemampuan dalam hal riset dan penyidikan pemasaran untuk memantau lingkungan yang sedang berubah. Lingkungan pemasaran terdiri dari lingkungan mikro dan lingkungan makro. Lingkungan mikro merupakan kekuatan yang berhubungan erat dengan perusahaan dan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam melayani konsumen. Termasuk ke dalamnya adalah : para pemasok perusahaan, perantara pemasaran, konsumen, pesaing dan publik. Lingkungan makro terdiri dari kekuatan sosial yang lebih besar yang mempengaruhi lingkungan mikro seperti : faktor demografis, ekonomis, alam, teknologis, politis dan budaya. 2. Kekuatan-kekuatan di Lingkungan Mikro Perusahaan Tujuan utama setiap perusahaan adalah mendapatkan keuntungan. Tugas manajemen pemasaran ialah membuat produk-produk yang menarik untuk pasar sasaran. Namun keberhasilan manajemen pemasaran sebagian dipengaruhi oleh perusahaan, perantara, pesaing dan berbagai publik. Manajer pemasaran tidak hanya sekedar memusatkan perhatian pada kebutuhan pasar sasaran akan tetapi juga harus waspada terhadap semua kekuatan di dalam lingkungan mikro di mana perusahaan beroperasi. a. Perusahaan Di dalam membuat rencana pemasaran, manajemen pemasaran harus memperhitungkan kelompok-kelompok lain dalam perusahaan seperti manajemen puncak, keuangan, riset dan pengembangan, pembelian, produksi dan bagian akuntansi. Semua kelompok ini membentuk lingkungan mikro perusahaan. Manajemen puncak biasanya terdiri dari manajer umum, manajer divisi, komite eksekutif, staf ketua eksekutif, ketua dewan komisaris dan dewan komisaris. Manajemen puncaklah yang menentukan tujuan-tujuan perusahaan, menyusun strategi dan kebijakan. Manejer pemasaran harus membuat keputusan menurut rencana yang telah dibuat oleh manajemen puncak. Tambahan pula, usulan-usulan pemasaran harus disetujui oleh manajemen puncak. Manajer pemasaran juga harus bekerjasama dengan bagian-bagian lain. Bagian keuangan menangani penyediaan dan penggunaan dana untuk melaksanakan rencana pemasaran. Bagian riset dan pengembangan memusatkan perhatian pada masalah-masalah teknis perencanaan produk serta mengembangkan metoda efisien untuk memproduksinya. Bagian pembelian berusaha mendapatkan persediaan yang cukup untk memproduksi sejumlah produk yang ditargetkan. Bagian produksi bertanggungjawab atas produksi produk yang menarik. Bagian akuntansi harus mengawasi pendapatan dan pengeluaran untuk membantu bagian pemasaran agar mengetahui seberapa jauh bagian itu bisa mencapai 1
tujuan pemasaran. Semua bagian ini berpengaruh pada rencana dan tindakan bagian pemasaran. b.
Pemasok Pemasok adalah badan usaha dan prorangan yang menyediakan sumberdaya (bahan baku, tenaga kerja, peralatan, listrik, bahan bakar dan lain-lain) yang dibutuhkan perusahaan untuk memproduksi barang dan jasa tertentu. Perkembangan di dalam lingkungan pemasok bisa sangat mempengaruhi pemasaran. Manajer-manajer pemasaran perlu mengawasi hargaharga bahan baku karena kenaikan harganya akan menaikkan harga produk. Kekurangan bahan baku, pemogokan buruh, dan kejadian-kejadian lain bisa mempengaruhi pengadaan bahan-bahan tersebut dan mempengaruhi terpenuhinya pasokan produk ke tangan konsumen. Hal ini akan merugikan penjualan jangka pendek yang dapat menghancurkan kepercayaan konsumen dalam jangka panjang.
c. Perantara pemasaran Perantara pemasaran adalah badan usaha yang membantu perusahaan mempromosikan, menjualkan dan mendistribusikan produk kepada konsumen. Mereka adalah pialang, perusahaan distribusi fisik, biro jasa pemasaran dan lembaga keuangan. Pialang adalah badan usaha yang membantu perusahaan mendapatkan konsumen dan/atau melakukan hubungan penjualan dengan mereka. Mengapa harus menggunakan pialang? Jawabnya adalah karena mereka membantu menciptakan kegunaan tempat, waktu dan hak pemilikan bagi konsumen dengan biaya lebih murah dibanding dikerjakan sendiri oleh perusahaan. Pilang menciptakan Kegunaan Tempat dengan menyediakan produk di tempat konsumen; menciptakan Kegunaan Waktu dengan menunjukkan dan mengirimkan produk pada saat konsumen hendak membelinya; dan menciptakan Kegunaan Hak Pemilikan dengan menjual dan memindahkan hak pemilikan kepada pembeli. Bila hendak menciptakan sendiri ketiga kegunaan ini maka perusahaan harus membiayai, mendirikan dan mengoperasikan sistim toko penjualan di semua pasar sasarannya., hal mana akan menyita banyak sumberdaya termasuk dana. Perusahaan Distribusi Fisik. Perusahaan distribusi fisik membantu peusahaan menyeiakan dan memindahkan produk dari tempat semula ke tempat yang dituju. Pergudangan ialah peusahaan yang menyimpan dan menjaga produk sebelum dipindahkan ke tujuan berikutnya. Perusahaan transportasi terdiri dari berbagai moda pengangkutan yang memindahkan produk dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Sebuah perusahaan harus menentukan cara pengangkutan yang paling ekonomis dengan mempertimbangkan beberapa hal seperti biaya, kecepatan dan keamanan pengiriman. Biro Jasa Pemasaran. Biro jasa pemasaran - biro riset, biro iklan, perusahaan media, biro konsultan dan lain-lain - membantu perusahaan mentargetkan dan mempromosikan produk ke pasar-pasar yang tepat. Perusahaan harus menentukanakan membeli jasa itu atau tidak. Apabila diputuskan akan menggunakannya perusahaan harus memilih secara seksama siapa yang akan dikontrak karena kuantitas, kualitas, jasa dan biaya dari badan-badan usaha macam ini sangat beragam. Perusahaan harus secara berkala meninjau kembali badan-badan usaha ini dan harus mempertimbangkan untuk mengganti mereka yang tak cukup mampu. Lembaga Keuangan. Lembaga keuangan mencakup bank, lembaga perkreditan, perusahaan asuransi dan perusahaan lain yang membantu transaksi keuangan dan atau menaggung asuransi yang berkaitan dengan pembelian dan penjualan barang. Kebanyakan perusahaan dan konsumen mengandalkan pembayaran transaksi mereka pada lembaga keuangan. Kinerja pemasaran perusahaan bisa sangat dipengaruhi oleh naiknya biaya kredit atau terbatasnya kredit atau kedua-duanya. Untuk itu, perusahaan harus memiliki hubungan erat dengan lembaga-lembaga keuangan yang penting.
d. Konsumen 2
Perusahaan perlu mempelajari konsumennya scara seksama. Perusahaan bisa beroperasi dalam lima jenis pasar pembeli, masing-masing dengan ciri khusus sehingga memerlukan penelahan seksama dari peneliti pasar, yaitu : (1)Pasar Konsumen : perorangan dan rumah tangga yang membeli produk untuk konsumsi sendiri. (2)Pasar Produsen : organisasi yang membeli produk untuk proses produksinya. (3)Pasar Penjual-ulang : organisasi yang membeli produk untuk dijual kembali. (4)Pasar Pemerintah : lembaga pemerintah yang membeli produk untuk melayani kepentingan umum atau mengalihkan produk untuk orang/pihak lain yang membutuhkan. (5)Pasar Internasional : pembeli luar negeri; termasuk konsumen, produsen, penjual ulang dan pemerintah asing. e. Pesaing Setiap perusahaan menghadapi banyak pesaing. Cara terbaik untuk mengenali para pesaing adalah meneliti bagaimana orang membuat keputusan untuk membeli suatu produk. Contoh, produsen sepeda. Peneliti pasar perusahaan ini bisa mewawancarai seorang konsumen yang hendak membelanjakan uang tabungannya. Orang ini bisa mempertimbangkan beberapa kemungkinan seperti membeli kenderaan untuk transportasi, alat musik atau pergi berlibur. Ini disebut pesaing hasrat yaitu hasrat yang hendak dipenuhi oleh konsumen. Seandainya orang ini memutuskan bahwa ia betul-betul membutuhkan alat transportasi yang lebih baik, ia akan memilih beberapa kemungkinan, yakni : membeli mobil, sepeda motor atau sepeda. Ini disebut pesaing umum yaitu yaitu cara mendasar lain yang dipilih pembeli untuk memenuhi hasrat tertentu. Bila membeli sepeda merupakan alternatif paling menarik, orang ini kemudian akan memikirkan jenis sepeda apa yang hendak dibelinya. Hal ini mengarah pada serangkaian pesaing bentuk produk yaitu bentuk-bentuk produk lain yang bisa memenuhi keinginan khusus pembeli. Dalam konteks contoh ini, bentuk-bentuk produknya ialah sepeda bergigi tiga, bergigi lima atau tanpa gigi. Pembeli ini mungkin akan memilih sepeda bergigi tiga; kalau demikian ia akan mencoba beberapa pesaing merk. Pesaing merk ialah merk-merk yang bisa memenuhi hasrat yang sama; misalnya BMX, Polygon, Wym Cycle dan lain-lain. Memahami bagaimana konsumen membuat keputusan akan memungkinkan bagian pemasaran bisa menentukan semua pesaing yang menghalangi penjualan produknya. Manajer pemasaran harus mengetahui keempat jenis pesaing dengan memperhatikan produk pesaing karena itulah yang secara aktif menyaingi penjualan produknya. f. Publik Publik adalah semua kelompok yang tertarik atau mempunyai pengaruh pada kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Publik bisa membantu atau merusak usaha perusahaan untuk melayani pasarnya. Publik yang diterima baik ialah yang perhatiannya pada perusahaan sangat membantu; misalnya donor. Publik yang dicari adalah publik yang perhatiannya dicari perusahaan tetapi tak perlu tercapai; misalnya media massa. Publik yang tak bisa diterima ialah publik yang kepentingannya dihindari oleh perusahaan bahkan harus diatasi; misalnya sekelompok konsumen yang memboikot. Perusahaan bisa mempersiapkan rencana pemasaran untuk publik serta pasar konsumennya. Seharusnya perusahaan memperoleh tanggapan-tanggapan dari publik tertentu seperti itikad baik, kata-kata sanjungan atau sumbangan berupa waktu dan uang. Perusahaan harus merancang produk yang menarik bagi publik ini. Setiap perusahaan dikelilingi oleh tujuh jenis publik, yaitu : (1)Publik finansial. Publik finansial mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mendapatkan dana. Bank, lembaga penanaman modal, perusahaan pialang saham dan pemegang saham merupakan publik finansial yang penting. Perusahaan dapat menggalang itikad baik kelompok ini dengan jalan memberi laporan tahunan, menjawab pertanyaanpertanyaan finansial dan meyakinkan masyarakat finansial bahwa perusahaan itu mempunyai posisi keuangan yang baik. 3
(2)Publik Media. Publik media ialah organisasi yang menangani berita, karangan dan opini editorial, khususnya surat kabar, majalah serta stasiun televisi, radio atau internet. Perusahaan mungkin perlu mendapatkan media yang lebih banyak dan lebih baik untuk menginfomasikan produknya. (3)Publik Pemerintah. Manajemen harus memperhatikan perkembangan pemerintahan. Manajemen pemasaran harus tanggap terhadap masalah-masalah keamanan produk, kebenaran iklan, hak-hak dealer dan lain sebagainya. Suatu perusahaan mungkin perlu memikirkan kerjasama dengan perusahaan lain untuk mengusulkan aturan-aturan yang lebih menguntungkan. (4)Publik Aksi-massa. Keputusan pemasaran perusahaan mungkin dipertanyakan oleh kelompok konsumen, kelompok lingkungan, kelompok minoritas dan sebagainya. Bagian Hubungan Masyarakat harus membantu perusahaan tetap berhubungan dengan kelompok konsumen. (5)Publik lokal. Setiap perusahaan harus mempunyai kontak dengan publik lokal, sepertipenduduk dan organisasi masyarakat sekitar. Perusahaan besar biasanya menunjuk seorang karyawan hubungan masyarakat untuk menghadapi masyarakat setempat, menghadiri pertemuan, menjawab pertanyaan dan memberikan sumbangan pada saatsaat penting. (6) Publik umum. Perusahaan harus mengetahui dengan pasti bagaimana sikap publik umum terhadap produk dan kegiatannya. Walaupun tindakan publik umum terhadap perusahaan tidak terorganisasi, citra publik terhadap perusahaan bisa mempengaruhi usahanya. Untuk mendapatkan citra perusahaan masyarakat yang kuat, perusahaan misalnya bisa meminjamkan karyawannya untuk menggerakkan dana masyarakat, memberi sumbangan untuk kegiatan sosial dan membentuk sistem untuk menangani keluhan/pengaduan konsumen. (7)Publik intern. Publik intern perusahaan mencakup mulai karyawan dan manajer hingga dewan komisaris dan pemilik saham. Perusahaan besar menerbitkan laporan berkala dan bentuk komunikasi lain untuk memotivasi dan memberi informasi kepada publik intern. Bila pegawainya mempunyai hubungan baik dengan perusahaan, sikap positif ini bisa mempengaruhi publik lain. 3. Kekuatan-kekuatan di Lingkungan Makro Perusahaan Perusahaan, bersama para pemasok, perantara pemasaran, pesaing dan publiknya, beroperasi dalam keuatan lingkungan makro yang lebih besar yang menciptakan kesempatan atau ancaman bagi perusahaan. Kekuatan-kekuatan ini kelihatannya tak terkendali dan perusahaan harus memantau serta menanggapinya. Lingkungan makro terdiri dari enam kekuatan utama. a. Lingkungan Demografi Demografi ialah studi mengenai populasi manusia berkenaan dengan besarnya, pekadatannya dan sebagainya. Lingkungan demografi merupakan daya tarik utama bagi pemasarn karena orang-orang dalam lingkungan itulah yang membentuk pasar. Karakteristik demografi sangat kuat berhubungan dengan perilaku pembelian konsumen di pasar dan merupakan indikator baik tentang bagaimana pasar sasaran akan merespon bauran pemasaran tertentu. Perubahan dalam masyarakat, dan dalam nilai-nilai budayanya yang uatama, berlangsung perlahan. Perusahaan tidak boleh berharap dapat mendorong terjadinya perubahan dalam tempo singkat. Sebaliknya, ia perlu mengidentifikasi sikap yang sekarang. Pada saat yang sama, manejer pemasaran harus menyimak isyarat adanya perubahan jangka panjang. Perubahan sekecil apapun, dapat menimbulkan kebutuhan baru dan peluang pasar yang baru. Data dan kecenderungan demografik memberitahu kita banyak hal tentang masyarakat dan kebudayaannya. Memahami dimensi demografik juga penting bagi perencanaan strategi pemasaran. Setiap manajer pemasaran perlu memiliki peta penyebaran 4
penduduk yang mutakhir di negara dan atau daerah tempatnya beroperasi, yang menunjukkan wilayah-wilayah yang padat pemukiman, perubahan populasi – pertumbuhan dan penyusutan. Perbedaan tingkat pertumbuhan penduduk ini sangat penting bagi para pemasar. Pertumbuhan tiba-tiba di suatu daerah dapat menimbulkan permintaan adanya tempat-tempat perbelanjaan yang baru, sedangkan tempat-tempat belanja di wilayah yang menyusut penduduknya menghadapi persaingan ketat untuk menjaring pelanggan yang semakin sedikit umlahnya. Wilayah yang selama ini belum diperhatikan perlu pula disimak untyuk melihat kemungkinan peluang baru. Dalam daerah yang sedang bertumbuh, permintaan dapat meningkat dengan cepat sehingga perolehan laba mungkin akan baik sekalipun dengan fasilitas yang tidak direncanakan dengan baik. Beberapa kecenderungan demografis diuraikan secara singkat berikut ini. Ledakan Pertumbuhan Penduduk Dunia. Populasi dunia mengalami ledakan pertumbuhan penduduk. Pada tahun 1981 jumlahnya 4.5 milyar jiwa dan meningkat 2% pertahun. Dengan angka kenaikan seperti itu, populasi penduduk dunia akan menjadi dua kali lipat dalam waktu 33 tahun. Ledakan penduduk merupakan masalah utama bagi banyak negara dan berbagai kelompok di seluruh dunia. Pertama, sumber daya alam tak akan mampu memenuhi kebutuhan penduduk sebanyak itu, terutama dengan standar hidup tinggi. Kedua, perkembangan penduduk tertinggi justru terdapat di negara-negara yang masyarakatnya sangat miskin. Pertambahan penduduk berati bertambahnya kebutuhan manusia yang harus dipenuhi. Hal ini berarti bahwa pasar semakin berkembang bila ada daya beli yang memadai. Tetapi bila daya beli tak memadai berarti telah terjadi resesi dan pasar kian menyusut. Penurunan Angka kelahiran di Negara-negara Maju. Berkurangnya kelahiran telah mengurangi laju pertambahan penduduk di Amerika Serikat dan negara-negara maju lainnya. Sekalipun jumlah penduduk meningkat di sana, tetapi tingkat poertumbuhannya menurun. Menurunnya angka kelahiran merupakan ancaman bagi beberapa industri, tetapi merupakan keuntungan bagi pihak lain. Hal ini membuat perusahaan yang berkecimpung dalam usaha mainan anak-anak, perabot dan makanan anak-anak menjadi gelisah. Sebaliknya industri seperti hotel, penerbangan dan restoran mendapat keuntungan karena ternyata pasangan-pasangan muda mempunyai pendapatan dan waktu senggang lebih banyak. Usia penduduk. Selain penyebaran populasi dalam artian geografis, para pemasar juga perlu memperhatikan pekembangan penyebaran penduduk dalam kaitannya dengan kelompok usia. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain adalah rata-rata usia penduduk dan kemungkinan perubahannya serta distribusi usia Apakah penduduk sedang bergerak dari budaya berorientasi muda ke budaya kelompok tua atau sebaliknya? Dampak pergeseran distribusi usai ini tampak sangat jelas. Di Amerika Serikat saat ini terdapat sekitar 58 juta orang yang berusia 16 tahun dan di bawahnya yang dikenal sebagai Generasi Y. Meskipun jumlahnya lebih kecil dibanding ledakan bayi (baby boom) yang terjadi 20 tahun sebelumnya yang menghasilkan 78 juta anak, namun jumlah Generasi Y cukup banyak untuk meletakkan jejak kaki mereka dalam masyarakat. Generasi Y lahir ke dunia yang sedemikian rupa berbeda berbeda dari yang dimasuki orangtua mereka, seakan-akan mereka berada di planet yang berbeda. Perubahan dalam keluarga, tenaga kerja, teknologi dan demografi dalam dekade ini tidak diragukan lagi mempengaruhi sikap mereka, tetapi dengan cara-cara yang tidak terpikirkan sebelumnya seperti semakin banyaknya ibu-ibu mereka yang bekerja di luar rumah, semakin cepat memasuki dunia pendidikan (usia antara 3 – 5 tahun sudah memasuki prasekolah), di usia dini sudah akrab dengan dunia teknologi (a.l. mengenal PC di usia prasekolah) dan lain-lain. Pengaruh Generasi X pada pemasaran besar sekali. Perusahaan yang menjual mainan, video dan pakaian anak-anak mengalami kemajuan drastis. Generasi Y juga mendorong pertumbuhan industri perangkat lunak pendidikan. Para produsen mobil berlomba-lomba menawarkan mobil minibus dan kenderaan dengan utilitas sport yang dilengkapi tempat duduk bagi anak-anak. Hotel dan perusaan pelayaran pesiar menawarkan banyak program untuk anak-anak. Beberapa mal, toko-toko perabot rumah 5
tangga dan bahkan supermarket menyediakan tempat duduk bayi. Restoran-restoran memberian krayon-krayon dan meja-meja untuk anak-anak atau menawarkan jasa take-out (membeli makanan untuk dibawa pulang), semuanya untuk melayani keluarga dengan anak-anak mereka. Pada saat bersamaan, di Amerika Serikat saat ini terdapat 80 juta orang konsumen berusia antara 17 – 29 tahun yang disebut sebagai Generasi X. Mereka ini merupakan generasi pertama dari anak-anak latchey (produk dari rumah tangga yang memiliki karir ganda atau dari orangtua yang bercerai atau berpisah). Generasi X mulai memasuki usia kerja dalam era ekonomi yang menurun sehingga, dibanding generasi sebelumnya, banyak di antaranya lebih suka menjadi pengangguran, tidak bekerja dan tinggal di rumah orangtuanya. Sebagai generasi yang telah diserang oleh banyak macam media sejak baru belajar merangkak mereka adalah konsumen yang cerdas dan sinis. Para anggota Generasi X dikenal sebagai orang-orang yang suka memanjakan diri sendiri antara lain dengan sering pergi menonton ke bioskop, membelanjakan sebagian besar uangnya untuk membeli makanan di restoran, minuman alkohol, pakaian dann produk elektronik seperti televisi dan perangkat stereo. Generasi X ini bersita-cita untuk memiliki rumah sendiri (87%), punya uang banyak (42%), kolam renang sendiri (42%) dan rumah untuk berlibur (41%). Pendeknya, mereka lebih materialistis dibanding generasi sebelumnya tetapi kurang berpengharapan dalam mencapai tujuannya. Mungkin ini adalah hasil kombinasi dari aspirasi yang tinggi namun berpengharapan rendah dalam tujuan, yang membuat generasi ini begitu menantang bagi para pemasar. Mereka adalah generasi yang tidak suka dijadikan sebagai sasaran pasar. Selain itu, hampir 80 juta bayi yang dilahirkan di AS antara tahun 1946 – 1964 telah menciptakan suatu pasar yang sangat besar. Generasi sekarang, terutama di negara-negara maju, mempunyai usia lebih lama karena laju kematian lebih rendah. b. Lingkungan Ekonomi Pasar memerlukan daya beli dan pembeli. Jumlah daya beli ada kaitannya dengan pendapatan sekarang, harga, tabungan dan kemudahan kredit. Resesi ekonomi, angka pengangguran yang tinggi dan naiknya biaya kredit semuanya mempengaruhi daya beli. Tiga faktor ekonomi yang paling diperhatikan sebagian pemasar adalah distribusi pendapatan, inflasi dan resesi. Pemasar harus memperhatikan distribusi pendapatan. Pola pengeluaran konsumen dari kalangan atas biasanya tidak terpengaruh oleh kejadian-kejadian ekonomi saat ini dan merupakan pasar utama bagi barang-barang mewah dan jasa (liburan/wisata dan yang sejenis). Masyarakat kelas menengah yang hidupnya cukup enak biasanya berusaha mengendalikan beberapa pengeluaran mereka, walaupun mampu membeli pakaian mahal, barang-barang antik atau rumah. Masyarakat pekerja harus puas dapat mencukupi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian serta tempat berteduh, dan harus berusaha keras agar bisa menabung. Yang terakhir adalah kelas bawah serta beberapa pensiunan harus memperhitungkan uangnya bila hendak membeli barang-barang yang paling sederhana sekalipun. Pemasar juga harus memperhitungkan variasi pendapatan geografis; usaha-usaha pemasaran harus dipusatkan di daerah yang memiliki peluang paling besar. Inflasi adalah kenaikan harga secara umum tanpa disertai kenaikan korespondensi dalam upah yang menyebabkan menurunnya daya beli. Pada saat tingkat inflasi rendah, para pelaku bisnis yang berusaha untuk meningkatkan margin laba dapat melakukannya dengan meningkatkan efisiensi. Jika mereka menaikkan harga secara signifikan, tidak seorangpun akan membeli produk maupun jasa mereka. Pada saat terjadi inflasi, para pemasar menggunakan sejumlah strategi harga untuk mengatasinya. Akan tetapi secara umum para pemasar harus sadar bahwa inflasi menyebabkan konsumen akan menurunkan loyalitasnya atas merk (brand loyalty). Konsumen menjadi kurang mementingkan merk, yang penting harga terjangkau. Inflasi memaksa konsumen untuk melakukan pembelian yang lebih ekonomis.
6
Resesi adalah suatu periode dari kegiatan ekonomi di mana pendapatan, produksi dasn pekerjaan mengalami penurunan yang pada gilirannya berdampak kepada menurunnya tingkat permintaan atas barang dan jasa. Masalah inflasi dan resesi saling berkaitan, namun resesi memerlukan strategi pemasaran yang berbeda, antara lain : Meningkatkan produk yang telah ada dan memperkenalkan produk baru. Tujuannya adalah untuk mengurangi jam produksi, pemborosan dan biaya bahan baku. Resesi meningkatkan permintaan atas barang dan jasa yang : (1) ekonomis dan efisien; (2) menawarkan nilai; dan (3) membantu organisasi merampingkan praktek-praktek dan prosedur organisasi. Mempertahankan dan memperluas pelayan konsumen. Dalam resesi, banyak organisasi menunda pembelian sejumlah peralatan dan bahan baku. Penjualan produk-produk pengganti dan jasa lainnya dapat menjadi sumber pendapatan yang penting. Menekankan produk unggulan dan mempromosikan nilai produk. Para konsumen yang memiliki lebih sedikit dana akan mencari barang-barang berkualitas, tahan lama, memuaskan dan berkapasitas untuk menghemat waktu dan uang. Produk-produk dengan harga mahal dan kualitas tinggi secara konsisten dihindari selama resesi. c. Lingkungan Alam Tahun 1960-an merupakan saksi atas meningkatnya perhatian publik terhadap apakah lingkungan alam dirusak oleh kegiatan industri. Hal ini dipicu oleh fakta semakin maraknya pencemaran lingkungan air, tanah dan udara yang disebabkan oleh kegiatan industri tertentu. Kelompok-kelompok pecinta lingkungan kemudian mendesak pembuat undangundang agar mengambil langkah untuk melindungi lingkungan. Jadi, secara langsung atau tidak langsung, perubahan lingkungan mempengaruhi produk yang dibuat dan dipasarkan oleh perusahaan. Kelangkaan Bahan Mentah tertentu. Udara dan air merupakan sumberdaya alam yang tak terbatas, namun banyak pengamat melihat adanya ancaman terhadap keberadaan kedua jenis sumberdaya ini dalam jangka panjang. Para ahli dan pengamat lingkungan telah mengajukan agar melarang penjualan bahan bakar tertentu dalam kaleng aerosol karena membahayakan lapisan udara murni. Air juga telah menjadi masalah serius di berbagai belahan dunia. Sumberdaya yang bisa diperbaharui, seperti hutan dan sumber bahan pangan, harus dirawat baik-baik. Pemegang hak pengusahaan hutan diminta untuk meremajakan kembali hutan untuk melindungi lahan dan sumber air serta menjamin ketersediaan kayu di masa mendatang. Persediaan bahan pangan bisa menjadi masalah pelik karena luas lahan pertanian semakin terbatas akibat makin banyaknya lahan yang digunakan untuk perumahan dan kegiatan komersil. Sumberdaya yang tak bisa diperbaharui, seperti minyak, batubara dan berbagai bahan mineral telah menghadapi masalah serius. Sekarang saja, jumlah platina, emas, seng dan tembaga tidak bisa lagi mencukupi kebutuhan. Persediaan perak, timah dan uranium di abad 21 ini akan merosot tajam, sehingga harganya semakin mahal. Tahun 2050 nanti diperkirakan berbagai hasil mineral lain mungkin terkuras bila tingkat konsumsi seperti sekarang ini berlangsung terus. Usaha-usaha yang mengandalkan bahan-bahan mineral yang semakin langka ini akan lebih sulit dan mahal dalam menjalankan usahanya, sekalipun bahan-bahan tersebut masih ada. Mereka akan mengalami kendala karena harus membebani konsumen dengan harga yang tinggi. Naiknya Biaya Bahan Bakar. Salah satu sumberdaya alam yang tak bisa diperbaharui, yaitu minyak bumi, telah menciptakan masalah paling serius bagi perkembanngan ekonomi di masa depan. Ekonomi industri yang paling penting di dunia sangat tergantung kepada minyak bumi dan sebelum energi pengganti yang ekonomis ditemukan; minyak bumi akan tetap mendominasi gambaran politik dan ekonomi dunia. Harga minyak bumi yang tinggi (mulai dari US$ 2.23/barel pada tahun 1973, menjadi US$ 34/barel di tahun 1982 dan menjadi sekitar US$ 70/barel saat ini) telah mendorong penelitian gila-gilaan terhadap sumber-sumber enegi alternatif. Batubara menjadi populer kembali dan perusahaan berupaya mencari alat-alat praktis mulai dari pemanfaatan sinar matahari, nuklir, angin dan 7
jenis energi lain. Di bidang energi solar saja, ratusan perusahaan mengeluarkan produk dengan memanfaatkan energi matahari untuk memanaskan ruangan dan penggunaan lain. Meningkatnya Tingkat Polusi. Industri hampir selalu merusak kualitas lingkungan alam. Pembuangan limbah kimia dan nuklir, lapisan merkuri yang berbahaya di lautan, polusi DDT dan bahan kimia lain yang merusak lahan dan persediaan pangan serta tercemarnya lingkungan oleh banyaknya sampah botol, plastik dan bahan pengemas lain yang tak bisa atau sangat sulit terurai. Keprihatinan publik menciptakan kesempatan pemasaran bagi perusahaan yang jeli, antara lain terciptanya pasar yang luas bagi upaya-upaya pencegahan polusi, seperti tempat-tempat pembersihan dan pusat-pusat daur ulang. Penelitian sedang dilakukan untuk mencari cara lain dalam memproduksi dan mengemas barang yang tidak akan menyebabkan kerusahan lingkungan (produk yang ramah lingkungan). Kontrol Pemerintah Semakin Ketat Atas Manajemen Sumberdaya Alam. Manajemen pemasaran perlu memperhatikan lingkungan alam untuk mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan tanpa menimbulkan perusakan. Kegiatan usaha bisa berada di bawah pengawasan ketat pemerintah dan kelompok-kelompok berpengaruh. Perusahaan harus membantu mencari pemecahan terbaik atas masalah kelangkaan bahan mentah dan energi, bukannya menentang segala bentuk peraturan. d. Lingkungan Teknologi Salah satu kekuatan dahsyat yang ikut membentuk nasib manusia adalah teknologi. Teknologi telah menghasilkan hal-hal yang menakjubkan seperti penesilin (antibiotik), bedah jantung, transplantasi organ, pil KB dan seterusnya. Namun di sisi lain, teknologi juga menghasilkan kengerian tiada tara seperti bom hidrogen, gas saraf, senjata biologis dan lainlain. Teknologi telah menghasilkan berbagai manfaat seperti mobil, televisi, komputer, internet dan sebagianya. Sikap seseorang terhadap teknologi tergantung apakah orang itu lebih tertarik pada keajaibannya (sis positif) atau pada kelemahannya (sisi negatif). Setiap teknologi baru mengganti teknologi sebelumnya. Transistor merugikan industri tabung ruang hampa (vacuum tube), mesin fotocopy merugikan industri kertas karbon, mobil merugikan kereta api dan televisi merugikan bioskop. Industri lama tidak menjelma menjadi industri baru melainkan yang baru menyerang dan mengabaikannya sehingga industri lama merosot. Setiap teknologi menimbulkan konsekuensi penting jangka panjang yang tidak selelu bisa diramalkan. Kontrasepsi misalnya, menciptakan keluarga kecil, banyak istri menjadi pekerja, pendapatan tambahan yang lebih besar. Hal ini pada gilirannya membuat pendapatan semakin banyak yang bisa di gunakan untuk liburan, membeli barang-barang tahan lama dan sebagainya. Pemasar harus jeli mengamati kecenderungan teknologi berikut : Laju Perubahan Teknologi yang Lebih Cepat. Banyak produk yang tersedia dewasa ini tidak dikenal, atau bahkan mungkin belum terbayangkan, oleh generasi yang hidup 100 atau 50 tahun lalu. Abraham Lincoln belum mengenal mobil, pesawat terbang, gramofon, radio, lampu listrik, pesawat televisi, AC, antibiotik atau komputer listrik. Franklin Delano Roosevelt tidak mengenal mesin fotocopy, deterjen sintetis, tape recorder, pil KB atau satelit. John F. Kennedy belum mengenal komputer pribadi, jam tangan digital, video recorder atau program pengolah kata. Alvin Toffler, dalam bukunya Future Shock, melihat perkembangan yang sangat cepat dalam penemuan, pendayagunaan dan penyebaran teknologi baru. Makin banyak gagasan dikembangkan maka jarak waktu antara pemikiran-pemikiran baru dan keberhasilan penyerapannya semakin sempit. Sebanyak 90% dari semua ilmuwan yang pernah hidup dan yang skarang masih hidup menganggap teknologi sebagai makanannya. Kesempatan Tak Terbatas. Ilmuwan masa kini bekerja pada tinghkat teknologi baru yang mengejutkan dan mampu merombak produk serta proses produksi. Upaya paling menakjubkan dilakukan dalam bidang bioteknologi, elektronik padat, robot dan ilmu bahan (metalurgi). Ilmuwan saat ini sedang mengelola produk serta jasa baru yang memberi harapan seperti pemanfaatan energi solar yang praktis, pengobatan kanker, pengendalian 8
kimia untuk kesehatan mental, desalinasi air laut, penerbangan komersial ke ruang angkasa, pil kebahagiaan, mobil tenaga surya, anastesi listrik untuk menghilangkan rasa sakit, kontrasepsi yang betul-betul aman dan efektif dan sebagainya. Juga sabuk roket untuk satu orang, penjelajahan ruang angkasa dan klon manusia. Dalam setiap kasus, tantangannya bukan lagi dari segi teknis melainkan segi komersialnya yaitu bagaimana membuat produk yang praktis dan terjangkau harganya. Anggaran Riset dan Pengembangan yang Mahal. AS menjadi menjadi pelopor dunia dalam meningkatkan anggaran penelitian dan pengembangan (R&D). Lima industri yang paling banyak mengeluarkan anggaran untuk R&D adalah penerbangan; pertahanan; peralatan dan komunikasi elektronik; produk-produk kimia dan yang berkaitan dengan itu; serta mesin, kenderaan bermotor dan alat transportasi lainnya. Industri yang paling sedikit mengeluarkan anggaran R&D adalah kayu, perabot, tekstil, pakaian serta produk kertas dan produk yang berkaitan dngan itu. Industri di perangkat atas mengeluarkan biaya antara 5% sampai 10% dari jumlah penjualannya untuk R&D; sedangkan industri di peringkat bawah hanya 1%. Rata-rata perusahaan menngeluakan anggaran untuk R&D skitar 2% dari penjualannya. Pemusatan Perhatian Terhadap Perbaikan Kecil. Banyak perusahaan tdak berusaha mengadu untung melalui penemuan-penemuan baru melainkan membuat perbaikanperbaikan kecil pada produk mereka. Bahkan perusahaan yang mengandalkan diri pada riset seperti Du Pont, Bell Laboratories dan Pfizer bertindak sangat hati-hati. Kebanyakan perusahaan sudah puas dengan menginvestasikan uangnya untuk meniru produk pesaing dan membuat sedikit pebaikan bentuk dan gaya. Kebanyakan penelitian yang dilakukan lebih bersifat defensif daripada ofensif. Peningkatan Perundang-undangan Mengenai Perubahan Teknologi. Publik perlu mengetahu bahwa produk baru benar-benar aman. Lembaga pemerintah meneliti dan melarang poduk-produk yang benar-benar tidak aman. Perundang-undangan kesehatan dan keamanan meningkat dalam hal bahan makanan, obat-obatan, mobil, pakaian, peralatan elektronik dan konstruksi. Pemasar harus waspada tehadap undang-undang seperti itu manakala mengajukan, membuat/mengembangkan dan mengeluarkan produk baru. Perubahan teknologi mendapat tantangan dari mereka yang menganggapnya sebagai sesuatu yang mengancam alam, keleluasaan pribadi, kesederhanaan dan kehidupan manusia. Berbagai kelompok telah menentang konstruksi pabrik pengolahan nuklir, bangunan pencakar langit dan fasilitas rekreasi di taman-taman nasional. Pemasar perlu mengetahui perubahan lingkungan teknologi dan bagaimana teknologi baru bisa memenuhi kebutuhan manusia. Mereka perlu bekerjasama dengan bagian R&D untuk mendorong riset yang lebih berorientasi pasar. Mereka harus waspada terhadap kemungkinan aspek-aspek negatif dari semua gagasan baru yang bisa merugikan pemakai dan menimbulkan perselisihan serta cemoohan. e. Lingkungan Politik Keputusan-keputusan pemasaran sangat dipengaruhi oleh perkembangan lingkungan politik. Lingkungan ini dibentuk oleh hukum, lembaga pemerintahan, dan kelompokkelompok berpengaruh yang mempengaruhi dan membatasi berbagai organisasi serta individu di dalam masyarakat. Perundang-undangan yang Mengatur Perdagangan. Undang-undang, ketentuanketentuan dan kesepakatan-kesepakatan yang mengatur usaha telah meningkat secara signifikan selama beberapa tahun terakhir ini baik di tingkat nasional maupun tingkat global. Tujuannya, pertama, adalah untuk melindungi perusahaan dari tekanan perusahaan lain. Semua pimpinan perusahaan mendukung kompetisi namun selalu mencoba menetralisirnya manakala kompetisi itu mendesak mereka. Untuk itu dikeluarkan hukum untuk membatasi dan menghindari kompetisi yang tidak sehat. Tujuan kedua adalah untuk melindungi konsumen dari praktek-praktek usaha yang tidak jujur. Banyak perusahaan, bila dibiarkan begitu saja, akan membuat produk jelek, membuat iklan tipuan dan menglabui konsumen lewat kemasan dan penetapan harga. Tujuan ketiga 9
adalah untuk melindungi minat masyarakat yang begitu besar dari perilaku bisnis yang tak terkendalikan. Kegiatan usaha tak selalu menciptakan kualitas hidup yang lebih baik. Karena lingkungan semakin memburuk maka aturan-aturan baru serta penyelenggaraannya akan dilanjutkan atau ditingkatkan. Pimpinan perusahaan harus mengamati pekembanngan ini dalam merencanakan prouk dan program pemasaran mereka. Pimpinan perusahaan harus memiliki pengetahuan yang cukup mengenai undangundang penting yang melindungi kompetisi, konsumen dan minat besar masyarakat. Mereka juga perlu mengetahui undang-undang lokal yang mempengaruhi kegiatan pemasaran lokal mereka. Pelaksanaan Undang-undang oleh Lembaga Pemerintah yang Berubah-ubah. Untuk melaksanakan undang-undang, pemerintah membentuk bebagai lembaga. Lembagalembaga ini bisa memberikan pengaruh penting terhadap kinerja pemasaran perusahaan. Lembaga-lembaga pemerintah mempunyai beberapa kelluasaan untuk melaksanakan undang-undang. Dari waktu ke waktu mereka nampaknya senderung curiga dan tak bisa diramalkan. Lembaga-lembaga ini biasanya didominasi oleh ahli hukum dan ahli ekonomi yang seringkali kurang memiliki pengetahuan praktis menenai praktek perusahaan dan pemasaran. Pertumbuhan Kelompok Pembela Kepentinnan Umum. Selama tiga dekade terakhir jumlah dan kekuatan kelompok pembela kepentingan umum meningkat. Yang paling berhasil di Amerika Serikat adalah kelompok Ralph Nader’s Public Citizen; di Indonesia Yayasan Konsumen Indonesia. Nader menggunakan isu konsumerisme menjadi kekuatan sosial utama dan serangannya yang berhasil terhadap mobil-mobil yang tidak aman menghasilkan undang-undang keamanan kenderaan bermotor dan lalu lintas; kemudian penelitiannya atas pemrosesan daging menghasilkan Undang-undang Daging; hal lain yang mereka soroti adalah kredit konsumen, perbaikan mobil, asuransi dan penggunaan peralatan sinar X. Ratusan kelompok pembela kepentingan konsumen lain – baik swasta maupun pemerintah – bergerak di tingkat nasional, rgional dan lokal. Kelompok lain yang harus dipertimbangkan oleh pemasar adalah kelompok yang berusaha melindungi lingkungan, persamaan hak perempuan, usia lanjut dan sebagainya. f. Lingkungan Budaya. Manusia berkembang di dalam masyarakat tertentu yang membentuk kepercayaan, nilai dan norma dasar mereka. Hampir secara tak sadar mereka menyerap pandangan dunia yang menetapkan hubungan mereka dengan diri sendiri serta dengan orang lain. Ciri-ciri budaya berikut ini bisa mempengaruhi pengambilan keputusan pemasaran. Tingginya Kemantapan Nilai Budaya Inti. Manusia di dalam masyarakat tertentu menganut banyak keyakinan dan nilai. Keyakinan dan nilai inti mereka mempunyai tingkat kemantapan yang tinggi. Misalnya, kebanyakan orang Indonesia berkeyakinan bahwa orang harus bekerja, menikah, bertindak sosial dan jujur. Keyakinan ini membentuk dan mempengaruhi sikap serta tingkah laku khusus yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Keyakinan dan nilai inti diturunkan dari orangtua dan diperkuat oleh lembaga masyarakat : sekolah, gereja, mesjid, perusahaan dan pemerintah. Keyakinan dan nilai sekunder manusia lebih mudah berubah. Keyakinan kepada lembaga perkawinan merupakan inti namun keyakinan bahwa manusia harus segera menikah adalah kepercayaan sekunder. Penyuluh KB bisa lebih efektif berkilah bahwa manusia harus menikah belakangan setelah cukup umur daripada menyatakan bahwa manusia sebaiknya tidak boleh menikah sama sekali. Pemasar mempunyai kesempatan untuk mengubah kepercayaan sekunder namun hanya punya sedikit kesempatan untuk mengubah nilai inti. Kebudayaan Khusus (Culture’s Sub-culture). Setiap masyarakat terdiri dari beberapa kebudayaan khusus, yaitu kelompok manusia dengan sistim nilai bersama yang muncul dari pengalaman dan lingkungan hidup mereka. Anggota-anggota kelompok ini memiliki kepercayaan, pilihan dan tingkah laku yang sama. Pemasar bisa memilih kebudayaan khusus sebagai pasar sasaran berdasarkan pola kebutuhan dan pembeliannya.
10
Masa Pergeseran Nilai Budaya Sekunder. Walaupun nilai-nilai inti selalu tetap, penyesuaian budaya selalu terjadi. Pemasar mempunyai minat yang besar untuk meramalkan pergeseran budaya agar bisa melihat kesempatan ataupun ancaman pasar terbaru. Misalkan : persentase orang-orang yang menghargai kesegaran jasmani dan kesejahteraan selama beberapa tahun ini meningkat terutama di dalam kelompok orang-orang di bawah usia 30 tahunan, kelompok gadis-gadis dan kelompok jetset. Pemasar ingin sekali memuaskan kecenderungan ini dengan produk-produk yang tepat serta komunikasi yang menarik. Nilai budaya utama masyarakat diekspresikan dalam hubungan manusia dengan dirinya sendiri, dengan orang lain, dengan lembaga masyarakat, dengan alam dan semesta. Hubungan manusia dengan dirinya sendiri. Perbedaan penekanan antara kepuasan diri dan pelayanan bagi orang lain bervariasi. Sekarang banyak orang menekankan pada kepuasan diri. Sebagian merupakan pemburu kenikmatan yang menghendaki kesenangan, perubahan dan pelarian. Ada pula beberapa yang mencari kesadaran diri dengan bergabung dalam kelompok religius dan kelompok penyembuhan. Ada banyak implikasi pemasaran sehubungan dengan masyarakat aku. Dalam masyarakat seperti ini, orang menggunakan produk, barang atau jasa, sebagai sarana ekspressi diri. Mereka membeli mobil impian dan liburan impian. Mereka sangat menyukai kegiatan kesehatan di luar rumah (jogging, tenis dll), mawas diri (selalu berhias) dan kegiatan seni serta kerajinan. Industri kegiatan santai (berkemah, berperahu, bersilancar, seni, olah raga) mempunyai prospek perkembangan bagus dalam masyarakat yang anggotanya menghendaki pemuasan diri. Hubungan manusia dengan manusia lain. Orang memilih tingkat pergaulan sosial yang berbeda-beda, mulai dari pertapa yang menghindari orang lain sampai orang yang suka bergaul yang merasa hidup bahagia bila bersama orang lain. Dewasa ini orang-orang dewasa menaruh perhatian yang semakin kuat terhadap untuk mengadakan kontak manusiawi (human touch). Hal ini menjanjikan masa depan yang cerah bagi produk dan jasa pendukung sosial yang mendorong komunikasi langsung antara manusia seperti klub kesehatan, liburan dan permainan. Juga menunjukkan perkembangan pasar bagi pengganti sosial (social subrogates) yaitu segala hal yang memungkinkan seseorang yang kesepian merasa bahwa ia tak sendirian; misalnya vidio games dan komputer. Hubungan manusia dengan lembaga. Siukap manusia terhadap perusahaan, lembaga pemerintah, perserikatan dagang, universitas dan lembaga-lembaga lainnya bermacammacam. Kebanyakan orang menerima lembaga-lembaga tadi walaupun ada beberapa yang sangat kritis terhadap lembaga tertentu. Pada umumnya orang mau bekerja untuk lembaga-lembaga penting dan mengharapkan lembaga itu mengemban tugas kemasyarakatan. Namun, ada juga kemerosotan kesetiaan terhadap lembaga. Orang mulai menyumbang sedikit saja bagi lembaga-lembaga itu dan juga tak begitu mempercayainya. Beberapa implikasi pemasaran mengikuti hal ini. Perusahaan perlu menemukan cara baru untuk mendapatkan kepercayaan konsumen. Mereka perlu mengamati komunikasi iklannya untuk meyakinkan bahwa pesan mereka jujur. Mereka perlu mengamati berbagai kegiatan untuk meyakinkan orang bahwa meraka adalah warga perusahaan yang baik. Hubungan manusia dengan masyarakat. Sikap manusia terhadap masyarakatnya bermacam-macam, mulai dari seorang patriot yang membela masyarakat sampai pembaharu yang ingin mengubah masyarakatnya, serta orang-orang yang tak puas yang ingin melarikan diri dari masyarakatnya. Kecenderungan yang terlihat menuju ke kemerosotan patriotisme dan kritik semakin keras terhadap arah perjalanan negara. Orientasi manusia terhadap masyarakatnya akan mempengaruhi pola konsumsi, tingkat tabungan dan sikap mereka terhadap pasar. Hubungan manusia dengan lingkungan alam. Sikap manusia terhadap alam bermacammacam. Ada beberapa orang yang merasa diatur oleh alam, ada yang merasa selaras dengan alam tetapi ada juga yang masih berusaha menguasai alam. Dalam jangka panjang, kecenderungannya adalah meningkatnya usaha manusia untuk menguasai alam dengan teknologi dan kepercayaan mereka bahwa alam adalah rahmat karunia. Namun akhir-akhir
11
ini orang telah mulai menyadari kerapuhan dan terbatasnya alam. Orang menyadari bahwa alam bisa dihancurkan dan dicemari oleh kegiatan manusia. Kecintaan manusia terhadap alam mengarah kepada makin banyaknya kegiatan berkemah, gerak jalan lintas alam, berperahu dan memancing. Perusahaan menanggapi denngan menyediakan perlengkapan gerak jalan, perlengkapan kemah dan perlngkapan lain untuk memenuhi kebutuhan pecinta alam. Biro perjalanan menyiapkan lebih banyak paket perjalanan ke hutan-hutan. Produsen makanan menemukan pasar yang kian berkembang bagi produk-produk alamiah dan makanan sehat. Perusahaan menggunakan latar belakang alamiah dalam iklan produk mereka. Hubungan manusia dengan alam semesta. Kepercayaan manusia terhadap asal-usul semesta dan kedudukan mereka di alam semesta bermacam-macam. Sebagian besar orang Amerika monotheis, walaupun praktek dan keyakinan agama mereka selama beberapa tahun ini mundur. Jemaat gereja menurun terus, kecuali gerakan-gerakan tertentu yang berusaha menarik orang-orang kembali ke lembaga agama. Dorongan religius belum hilang tetapi minat mereka diarahkan ke agama-agama belahan bumi Timur yang mistis dan penuh kekuatan gaib. Karena manusia kehilangan orientasi religius mereka, maka mereka ingin menikmati hidup di dunian ini sepenuh-penuhnya. Mereka mencari barang dan pengalaman yang memberi kesenangan dan kenikmatan. Bahkan lembaga keagamaan mulai meminta bantuan pemasar untuk mendayagunakan gerakangerakan mereka agar mampu berjuang dengan daya tarik hidup modern yang sekularis.
12