I Ketut Adnyana Putra–Pemanfaatan Penerapan Gestur Calon Guru...
MEMANTAPKAN PENERAPAN GESTUR CALON GURU DALAM PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGAJAR PADA MATA KULIAH MICRO TEACHING MAHASISWA SEMESTER VI PGPAUD UNDIKSHA I Ketut Adnyana Putra Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
1
e-mail :
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mengajar melalui pemantapan penerapan gestur calon guru dalam pembelajaran pada mata kuliah micro teaching mahasiswa semester VI PGPAUD Undiksha. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) melalui beberapa siklus yang disesuaikan dengan langkah-langkahnya yaitu (1) perencanaan, secara kolaboratif pembimbing merencanakan pembelajaran dan pelatihan pemantapan pelaksanaan gestur guru di kelas; (2) pelaksanaan tindakan, seorang mahasiswa melaksanakan pembelajaran yang telah dirancang berdasarkan dari pelatihan pemantapan pelaksanaan gestur guru; (3) pengamatan, guru lain sebagai observer melakukan observasi; (4) refleksi merupakan kegiatan mendiskusikan hasil observasi secara mendalam dan luas. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester VI PGPAUD UPP Denpasar yang berjumlah 21 orang mahasiswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik non-tes yaitu dengan menggunakan lembar observasi yang diadopsi dari alat penilaian kemampuan guru (APKG). Teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dan deskriptif kuantitatif. Pada tahap prasiklus persentase gestur guru hanya 76,14%, kemudian terjadi peningkatan pada siklus pertama menjadi 80,45% dan terjadi peningkatan yang signifikan pada siklus kedua menjadi 90,82% dan sudah berada pada kategori tinggi. Selain gestur guru, keterampilan dasar mengajar juga diobservasi dan persentase pada keterampilan mengajar pada tahap prasiklus adalah 76,43%. Pada tahap pertama terjadi peningkatan mencapai 82,76%, dan pada siklus kedua terjadi peningkatan yang cukup signifikan yaitu 86,19% atau ada pada kategori tinggi. Dari hasil persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan memantapkan penerapan gestur calon guru dalam pembelajaran secara signifikan dapat meningkatkan keterampilan mengajar pada mata kuliah micro teaching mahasiswa semester VI PGPAUD Undiksha. Kata kunci : gestur guru, keterampilan mengajar, micro teaching.
ABSTRACT This study aims to improve teaching skills through the strengthening of the application of gestures prospective teachers in the learning course on micro teaching PGPAUD Undiksha sixth semester students. This research is a classroom action research (PTK) through several cycles that are tailored to the steps: (1) planning,
197
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 6, Nomor 2, Juli 2016
ISSN 2087-9016
collaborative learning and training counselors to plan the implementation of the stabilization of gestures the teacher in the classroom; (2) implementation of the action, the students carry out learning that has been designed on the basis of strengthening the implementation of gestures teacher training; (3) observation, other teachers as observers to make observations; (4) reflection is the observation of the activities discussed in depth and wide. The subjects in this study were students of sixth semester UPP PGPAUD Denpasar, which has 21 students. Data collection techniques in this study using the technique of non-test by using observation sheet were adopted from teachers' ability assessment tools. Data were analyzed using descriptive statistical analysis and quantitative descriptive. At this stage only the teacher gestures pre-stage percentage 76.14%, then an increase in the first cycle into 80.45% and a significant increase in the second cycle into 90.82% and has been at the high category. In addition to gestures teacher, teaching basic skills is also observed and the percentage of the teaching skills on stage pre-stage is 76.43%. In the first phase there was an increase reached 82.76%, and in the second cycle occurred a significant increase is 86.19% or there in the high category. From the results of these percentages can be concluded that by consolidating the application of prospective teachers in learning gestures can significantly enhance the teaching skills course on micro teaching PGPAUD Undiksha sixth semester students. Key words :PBL, gesture teachers, teaching skills, micro teaching.
198
I Ketut Adnyana Putra–Pemanfaatan Penerapan Gestur Calon Guru...
pembelajaran yang diarahkan oleh guru
PENDAHULUAN Latihan
terbatas
yang
menuju lingkungan kelas yang nyaman
istilah
micro
dan kondisi emosional, sosiologis dan
teaching pada semester VI mahasiswa
fisiologis yang kondusif. Terkait hal
PGPAUD lebih banyak menekankan pada
tersebut guru harus mampu mengelola
upaya mahasiswa sebagai calon guru
kelas baik dengan menggunakan bahasa
untuk menguasai keterampilan didalam
verbal ataupun non-verbal. Borish (2007)
mengajar. Calon guru yang nantinya
mengungkapkan
menjadi guru menurut Mulyasa (2003:53)
akan
sepatutnya harus memiliki kualifikasi
menjadi panutan bagi anak didiknya
akademik dan kompetensi sebagai agen
caranya
pembelajaran, sehat jasmani dan rohani,
kepribadian dan sikapnya yang positif
serta
untuk
berpengalaman dalam mengajar cakap
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
dalam menyampaikan informasi, reflektif,
Dalam hal ini, kompetensi sebagai agen
menjadi motivator, dan bergairah dalam
pembelajaran akan dipahami oleh mereka
setiap pembelajaran. Dalam pendapat
calon guru pada mata kuliah micro
Borish,
teaching, agar saat pembelajaran, guru
sikap
mampu membelajarkan anak didiknya
pembelajarannya benar – benar tepusat
secara efektif dan efisien. Hal tersebut
kepada
terkait dengan pendapat dari Suyatno
Keterbukaan guru dalam membelajarkan
(2009: 8) menyatakan bahwa ikatan
anak didiknya dapat ditunjukkan secara
emosi, empati, dan saling ketergantungan
langsung melalui gerak – gerakan yang
anatar
menunjang
sering
mengajar
disebut
memiliki
siswa
memunculkan
dengan
kemampuan
dan dimensi
guru
terjadi
keberhasilan
belajar.
efektif
bahwa apabila
dengan
guru –
pembelajaran guru
memperlihatkan
diharapkan
sikap
siswa
bahasa
berusaha
menunjukan
terbuka,
sehingga
(student
verbalnya
center).
dalam
mengajar. Dari pendapat ahli diatas, guru
Dunn R & Dunn L (dalam Huda,
memegang peranan yang sangat penting
2013 : 7) menyatakan agar pembelajaran
dalam proses pembelajaran, yang bisa
lebih efektif, pembelajaran seharusnya
ditunjukkan
dipahami lebih dari sekedar penerima
mengajar, wawasan, sikap demokratis,
pasif pengetahuan, melainkan seseorang
pendekatan pembelajaran yang diterapkan,
yang secara aktif terlibat dalam proses
kreativitas dalam penggunaan media –
dari
kemampuan
guru
199
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 6, Nomor 2, Juli 2016
media pembelajaran, penggunaan model –
yang professional dalam membelajarkan
model pembejaran yang inovatif dan yang
anak
tidak kalah penting adalah gestur atau
keterampilan dalam mengelola kelas anak
yang dikenal dengan bahasa tubuh guru
– anak PAUD yang berbasis pemberian
dalam mengaplikasikan pembelajaran di
contoh
kelas.
bertingkah laku yang tepat sesuai dengan
semestinya
seperti
harus
dibekali
berbicara,
berkarakter,
Anak – anak sering sangat terkesan
usia perkembangan anak usia dini. Anak
dengan penampilan guru di kelas, seperti
akan senang belajar apabila guru dapat
misalnya cara guru berpakaian, kontak
memenuhi ketentuan tersebut, sehingga
mata, isyarat, gerak guru di dalam kelas.
anak dapat termotivasi dalam belajar serta
Hal
mampu mengembangkan potensi anak
tersebut
sesungguhnya
cukup
berdampak dalam belajar anak, seperti kesenangan
dan
Micro teaching sebagai suatu mata
memotivasi anak dalam belajar, serta
kuliah yang dapat memberikan bekal
dapat lebih cepat dalam menangkap pesan
kepada
pada
keterampilan
materi
kenyaman
secara optimal.
belajar,
pembelajaran
yang
calon
guru
dalam
dasar
melatih
mengajar
mesti
disampaikan oleh guru. Kedudukan guru
mendapatkan perhatian yang serius dalam
pada tingkat pendidikan anak usia dini dan
pelaksanaan
kelas – kelas rendah di sekolah dasar
keterampilan
dalam pengaplikasian pembelajaran sangat
pengintensipan
diharapkan dapat menciptakan suasana
dasar mengajar. Kedelapan keterampilan
keramahan, hal tersebut ditunjukkan dari
mengajar tersebut adalah keterampilan
gerak – gerik guru saat membelajarkan
bertanya,
keterampilan
memberikan
anak didiknya di dalam kelas.
penguatan,
keterampilan
menjelaskan,
–
masing dasar
mengajar
delapan
masing melalui
keterampilan
Seperti diketahui bahwa keberadaan
keterampilan
anak atau siswa dikelas cukup beragam,
keterampilan
seperti misalnya kemampuan bakat dan
pembelajaran, keterampilan membimbing
minat, gaya belajar, motivasi belajar yang
kelompok kecil, keterampilan mengelola
sesungguhnya mendapat perhatian dari
kelas,
para guru di kelas. Jurusan PGPAUD
perorangan (Turney, dalam Usman, 2010).
sebagai
salah
satu
lembaga
yang
mempersiapkan calon guru – guru PAUD 200
ISSN 2087-9016
dan
Apabila
mengadakan membuka
dan
keterampilan
dikaitkan
variasi, menutup
mengajar
delapan
keterampilan mengajar tersebut, gestur
I Ketut Adnyana Putra–Pemanfaatan Penerapan Gestur Calon Guru...
guru dapat diaplikasikan pada delapan
kata – kata tersebut diucapkan 38%, dan
keterampilan dasar mengajar tersebut.
dari ekspresi atau bahasa tubuh (gesture)
Karena pada hakekatnya gestur guru
55%. Dalam pembelajaran penting sekali
merupakan
guru
bentuk
komunikasi
yang
menunjukkan
dilakukan oleh guru yang dinyatakan
penyampaian
dalam bentuk non-verbal, namun bisa
dipahami.
menyampaikan pengganti
pesan,
ucapan
dan
atau
sebagai
bisa
juga
gesturnya
materi
Mahasiswa
agar
lebih
mudah
PGPAUD
dalam
perkuliahan micro teaching ini akan
disampaikan bersamaan pengucapan kata
dilatihkan
– kata.
mengajar tersebut secara terpisah – pisah,
Dalam
melakukan
kedelapan
keterampilan
kegiatan
dalam arti mahasiswa difasilitasi dosen
pembelajaran di kelas, guru harus mampu
pembimbing diberi kesempatan untuk
melakukan
keterampilan
mencoba
melatih
mengajar, yang tujuannya agar siswa,
mengajar
dalam
guru, dan sumber belajar mampu saling
ditentukan
berkomunikasi.
hal
Pelatihan gestur guru dilakukan pada mata
tersebut gestur memegang peranan penting
kuliah micro teaching, karena micro
dalam membelajarkan siswa, terutama
teaching menurut Suwarna (2005) adalah
dalam berkomunikasi. Mehrabian (dalam
sebuah
Gunawan, 2003) mengungkapkan ada tiga
mempraktikkan secara langsung tentang
komponen dalam berkomunikasi, yaitu
keterampilan mengajar, karena berbagai
kata yang digunakan, suara atau intonasi
kekurangan serta kesulitan yang dihadapi
nada yang digunakan saat mengucapkan
akan terlihat ketika melakukan micro
kata-kata tersebut, dan bagaimana kita
teaching.
delapan
Terkait
dengan
keterampilan batas
setiap
kali
waktu
dasar yang
pertemuan.
wahana untuk melatih dengan
menggunakan ekspresi wajah dan bahasa
Micro teaching adalah mata kulaih
tubuh (gestur) untuk menegaskan apa yang
yang memberikan kesepatan bagi calon
kita sampaikan.
guru PGPAUD untuk melatih gesturnya
Mehrabian 2013:31)
(dalam
menyatakan
dalam membelajarkan anak. Gestur atau
sebuah
bahasa
sebuah
komunikasi non verbal. Menurut Elfanany
informasi komunikasi berasal dari kata-
(2013: 19), konunikasi non-verbal adalah
kata yang diucapkan hanya 7%, dari cara
konunikasi
keefektivitasan
bahwa
Elfanany
penyampain
tubuh
pada
yang
dasarnya
tidak
adalah
menggunakan 201
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 6, Nomor 2, Juli 2016
bahasa lisan atau tertulis menggunakan language).
nahasa Lebih
mengungkapkan,
melainkan
tubuh
banyak
bahasa
ISSN 2087-9016
(body Elfanany
tubuh
dapat
Bercermin dari mata kuliah micro teaching
yang
cenderung kompetensi
sebelumnya
masih atau
beberapa
keterampilan
mengajar
wajah, mimik atau penampilan. Sejalan
dikuasai bersamaan dengan gestur guru,
dengan pengertian diatas Amrullah (2012,
maka
37-39) menyatakan bahwa bahasa non-
kemampuan keterampilan mengajar pada
verbal adalah komunikasi yang tidak
mahasiswa
bahasa lisan namun mempunyai makna –
pendidikan anak usia dini (PGPAUD),
makna tertentu. Amrullah mengungkapkan
akan
bahwa
bahasan
memiliki
semester VI di UPP Denpasar dengan
fungsi
untuk
penekanan
judul yaitu: “Memantapkan Penerapan
terhadap komunikasi verbal dan yang
Gestur Calon Guru dalam Pembelajaran
termasuk komunikasi non-verbal antara
untuk
lain
mata,
Mengajar
pada
sentuhan, intonasi, postur tubuh dan gaya
Teaching
Mahasiswa
berjalan, serta gerak isyarat atau gestur.
PGPAUD Undiksha.
ekspresi
memberikan
wajah,
kontak
dalam
belum
upaya
jurusan
secara
dalam
berupa gerakan anggota tubuh, ekspresi
non-verbal
yang
ada
yang
meningkatkan
pendidikan
dilaksanakan
Meningkatkan Mata
utuh
penelitian
guru
pada
Keterampilan Kuliah Semester
Micro VI
Liliweri (2004) lebih menekankan bahwa bahasa tubuh adalah gerakan tubuh yang
merupakan
perilaku
Latar penelitian tindakan kelas ini
nonverbal yang dapat disampaikan melalui
dilaksanakan di Universitas Pendidikan
simbol – simbol komunikasi kepada orang
Ganesha, S1 PGPAUD, UPP Denpasar
lain. Dari perngertian tersebut
yang berlokasi di Jalan Raya Sesetan No.
dimaksud adalah
dengan
bahasa
penyampaian
yang
non-verbal
196, Denpasar Selatan.
informasi
tanpa
Penelitian ini dilaksanakan selama
lisan
namun
delapan bulan, dari bulan April hingga
–
simbol
selesai mengacu pada kalender akademik
komunikasi lain seperti ekspresi wajah,
Undiksha. Karena penelitian ini berbentuk
kontak mata, sentuhan, intonasi, postur
penelitian tindakan kelas maka diperlukan
tubuh dan gaya berjalan, serta gerak
waktu untuk menjalankan siklus yang
menggunakan menggunakan
bahasa simbol
isyarat atau gesture. 202
sebagian
METODE
I Ketut Adnyana Putra–Pemanfaatan Penerapan Gestur Calon Guru...
membutuhkan proses pembelajaran pada
dan partisipatif yang bertujuan untuk
waktu efektif di kelas.
memperbaiki atau meningkatkan kualitas
Subjek mahasiswa
penelitian Universitas
ini
adalah
proses pembelajaran di kelasnya melalui
Pendidikan
suatu tindakan (treatment) tertentu dalam
Ganesha semester VI PGPAUD UPP Denpasar yang berjumlah 21 orang, yang
suatu siklus. Pada
pelaksanaan,
penelitian
keseluruhannya adalah perempuan. Dari
tindakan kelas dilaksanakan dalam bentuk
21 orang mahasiswa tersebut kemudian
siklus atau tahapan – tahapan, meliputi
dibentuk menjadi lima kelompok, yang
perencanaan, pelaksanaan atau melakukan
masing masing kelompok terdiri dari 4 – 5
tindakan, mengamati atau observasi, dan
orang. Sedangkan yang menjadi objek
refleksi.
dalam penelitian ini adalah keterampilan dasar
mengajar
melalui
pemantapan
Teknik
yang
digunakan
dalam
pelaksanaan gestur calon guru dalam
penelitian ini adalah teknik non tes berupa
pembelajaran pada mata kuliah micro
teknik observasi. Hal tersebut dilakukan
teaching.
mengingat
Rancangan penelitian ini berbentuk siklus dan dilakukan di kelas, yang artinya penelitian ini adalah penetian tindakan
kegatan
pada keterampilan mengajar anak. Menurut Riduwan (2004 : 104) teknik
suatu
pengumpulan
terhadap
kegiatan
merupakan
pelatihan gestur guru dalam penerapannya
kelas. Menurut Arikunto, dkk (2010 : 3) pencermatan
ini
observasi data,
adalah
teknik
dimana
peneliti
belajar berupa tindakan yang sengaja
melakukan pengamatan secara langsung
dimunculkan dan terjadi dalam sebuah
ke objek penelitian untuk melihat dari
kelas
Sedangkan
dekat kegiatan yang dilakukan. Sedangkan
menurut Kunandar (2008:45), penelitian
menurut Trianto (2009:266) “observasi
tindakan kelas adalah sebagai suatu
diartikan sebagai pemusatan perhatian
penelitian tindakan (action research) yang
terhadap suatu objek dengan melibatkan
dilakukan oleh guru sekaligus sebagai
seluruh indera untuk mendapatkan data”.
secara
bersamaan.
peneliti di kelasnya atau bersama – sama
Dari
pengertian
teknik
jalan
dan
pengumpulan data dengan pengamatan
merefleksikan tindakan secara kolaboratif
langsung terhadap suatu objek dengan
melaksanakan
adalah
maka
dengan orang lain (kolaborasi) dengan merancang,
observasi
tersebut,
teknik
203
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 6, Nomor 2, Juli 2016
melibatkan
seluruh
indra
untuk
ISSN 2087-9016
menyatakan
bahwa
“metode
analisis
mendapatkan data. Sedangkan instrument
deskriptif ialah cara pengolahan data yang
penelitian yang digunakan adalah lembar
dilakukan dengan jalan menerapkankan
observasi yang sebelumnya telah dibuat
rumus – rumus yang diperoleh dari hasil
dan didiskusikan bersama rekan sejawat
penelitin dianalisis dan disajikan dalam
yang berisi komponen gestur guru.
distribusi frekuensi, mean, modus, dan
Analisis data adalah cara untuk menentukan,
mengolah,
dan
menghitung dikatakan
median” bahwa
lebih
analisis
lanjut deskriptif
menginterprestasikan data, dan memiliki
kuantitatif adalah suatu cara pengolahan
fungsi untuk menunjukkan perkembangan
data
hasil penelitian. Bogdan (dalam Sugiyono,
menyususn secara sistematis dalam bentuk
2013:244) menyatakan bahwa analisis
angka – angka dan atau persentase
data adalah proses mencari dan menyusun
mengenail
secara sistematis yang diperoleh dari tes
sehingga diperoleh kesimpulan ini.
atau non-tes, sehingga dapat mudah dipahami,
dan
temuannya
dapat
diinformasikan kepada orang lain.
yang
dilakukan
suatu
dengan
objek
yang
jalan
diteliti
Metode analisis deskriptif kualitatif, digunakan untuk menganalisis data hasil observasi atau hasil data hasil non tes
Metode analisis data yang digunakan
kemudian
dikonversikan
kedalam
pada penelitian ini adalah metode analisis
Penilaian Acuan Patokan (PAP) skala
statistik
lima.
deskriptif
dan
deskriptif
kuantitatif. Menurut Agung (2014: 142)
HASIL DAN PEMBAHASAN
keterampilan mengajar mahasiswa. Sajian
Hasil
persentase gestur guru pada tiap siklus Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa nilai rata-rata gestur guru dan
guru
keterampilan mengajar mahasiswa pada
cukup; pada siklus I persentase gestur
tiap siklus meningkat. Hal ini dibuktikan
guru sebesar 80,45% dikategorikan baik;
melalui implementasi gestur guru dalam
pada siklus II persentase gestur guru
pembelajaransebagai
sebesar 90,82% dikategorikan sangat baik
pelaksanaan positif 204
yakni pada siklus awal persentase gestur
pada
prosedur
memberikan proses
kontribusi
belajar
dan
sebesar
kemudian pelaksanaan
76,14%
secara
dikategorikan
implisit
dalam
pembelajaran
juga
I Ketut Adnyana Putra–Pemanfaatan Penerapan Gestur Calon Guru...
berpengaruh
terhadap
keterampilan
82,76%
dengan
kategori
rata-rata
baik,
dan
mengajar mahasiswa yakni pada siklus
persentase
keterampilan
awal persentase keterampilan mengajar
mengajar mahasiswa pada siklus II
mahasiswa sebesar 76,43% dikategorikan
86,19% dengan kategori sangat baik.
cukup, persentase rata-rata keterampilan
Untuk lebih jelasnya hasil penelitian ini
mengajar mahasiswa pada siklus I yakni
dijabarkan pada tabel dan grafik berikut.
Tabel 01. Tabel Data Gestur GurudanKeterampilan MengajarMahasiswa Variabel
Tahap
Tahap Siklus I
Tahap Siklus II
Pra Siklus Gestur Guru
76,14%
80,45%
90,82%
Keterampilan Mengajar
76,43%
82,76%
86,19%
Grafik 01. Grafik Data DataGestur GurudanKeterampilan MengajarMahasiswa 95,00%
90,00%
85,00%
Gestur Guru 80,00%
Keterampilan Mengajar 75,00%
70,00%
65,00%
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
205
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 6, Nomor 2, Juli 2016
ISSN 2087-9016
mahasiswa pada mata kuliah micro
PEMBAHASAN Berdasarkan
pada
hasil
teaching dengan hasil pada prasiklus
diperoleh
yaitu
hanya 76,43% dan berada pada
dengan memantapkan gestur calon
kategori sedang meningkat sebesar
guru
maka
6,33% menjadi 82,76% pada siklus
secara positif memberikan hasil
pertama dan berada pada kategori
peningkatan
keterampilan
sedang. Pada siklus kedua terjadi
mengajar pada mata kuliah micro
peningkatan sebesar 3,43% menjadi
teaching mahasiswa semester VI
86,19% dan berada pada kategori
PGPAUD UNDIKSHA Denpasar.
tinggi.
hal ini terbukti dari hasil analisis
indkator
yang menunjukkan bahwa terjadi
ditetapkan maka penelitian ini dapat
peningkatan
dihentikan.
penelitian
yang
dalam pembelajaran
pada
persentase
rata-rata
gestur guru yang diukur dengan
Karena
telah
kinerja
Berkaitan
memenuhi
yang
dengan
hasil
lembar observasi gestur guru. Pada
penelitian
tahap prasiklus persentase gestur
bahwa
hanya 76,14% dan berada pada
pelatihan gestur guru yang positif
katagori sedang,
maka
kemudian terjadi
diatas,
telah
dengan
menunjukkan melaksanakan
dapat
meningkatkan
peningkatan sebesar 4,31% menjadi
keterampilan mengajar mahasiswa
80,45% pada siklus pertama yang
PGPAUD semester VI. Pelaksanaan
berada pada kategori sedang, pada
penelitian
siklus pertama terjadi peningkatan,
perencanaan
namun perlu dilakukan lagi siklus
kelas, yaitu (1) Perencanaan, pada
berikutnya karena hasil yang dicapai
tahap awal PTK ini dilakukan
belum memenuhi indikator yang
beberapa
telah ditetapkan. Pada siklus kedua
kolaboratif
terjadi peningkatan persetase gestur
pembimbing, selaku dosen yang
guru
memberikan
sebersar
10,37%
menjadi
ini
dilakukan penelitian
tindakan
pelatihan
secara
antara
dosen
bimbingan
gestur
kategori tinggi.
mahasiswa yang tujuannya untuk
peningkatan keterampilan mengajar
206
dan
tentang
90,82% dan hasil ini berada pada
Selain gestur guru, diteliti juga
guru
dengan
meningkatkan mengajar
mahasiswa
kelompok
keterampilan PGPAUD
I Ketut Adnyana Putra–Pemanfaatan Penerapan Gestur Calon Guru...
semester VI di Undiksha UPP
keterampilan dasar mengajar yang
Denpasar.
diawasi oleh pembimbing.
Kemudian,
oleh
mahasiswa didsusun beberapa RPP
(3) Observasi, saat mahasiswa
yang kemudian akan diperagakan
melakukan latihan praktek mengajar
oleh beberapa mahasiswa lengkap
dengan menggunakan gestur guru,
dengan
dosen selaku dosen pembimbing
media,
pembelajaran
komponen
serta
hasil
dari
melakukan observasi yang dibantu
pelatihan gestur yang didapaykan
oleh beberapa rekan sejawat selaku
sebelumnya.
observer
(2) Pelaksanaan tindakan, pada
mahasiswa
secara
bertahap
mempragakan seluruh keterampilan
melakukan
kedelapan
mengajar dengan gestur guru yang
tersebut,
telah dipelajari. Refleksi pertama
keterampilan
kali disampaikan oleh mahasiswa itu
keterampilan dimulai
(4) Refleksi, dilakukan setelah
kegiatan
pembelajaran, mahasiswa
seluruh
kegiatan latihan praktek mengajar.
saat mahasiswa melakukan praktek memperagakan
mengobservasi
mengajar dari
keterampilan
bertanya
secara
utuh
serta
sendiri tentang hal-hal apa saja yng
keterampilan memberi penguatan,
ditemukan pada dirinya sendiri saat
dilanjutkan dengan mempraktekan
latihan praktek mengajar, sehingga
keterampilan
serta
mahasiswa mengetahui bagaimana
keterampilan mengadakan variasi,
dalam memperbaiki kekurangannya,
dilanjutkan
kemudian
menjelaskan
kembali
mempraktekkan
dengan
dilanjutkan
dengan
keterampilan
masukan, saran, dan kritik yang
dan
menutup
membangun dari dosen pembimbing
pembelajaran
serta
keterampilan
dan rekan sejawat yang bertindak
membimbing
diskusi
kelompok
selaku observer. Dari hasil refleksi,
mempraktekkan
mahasiswa mendapatkan masukan
membuka
kecil,
kemudian
keterampilan mengelola kelas serta
yang
keterampilan mengajar kelompok
dalam kegiatan mengajar di kelas
kecil dan perorangan, dan terkakhir
saat
secara
pengalaman lapangan yang nyata
utuh
mahasiswa
mengintegrasikan
seluruh
kelak
dapat
dilakukannya
dipergunakan
praktek
(PPL-Real).
207
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 6, Nomor 2, Juli 2016
ISSN 2087-9016
secara
signifikan
meningkatkan
dapat keterampilan
mengajar pada mata kuliah micro
SIMPULAN Berdasarkan hasil temuan dan analisis di atas ditemukan bahwa
teaching mahasiswa semester VI PGPAUD Undiksha.
penerapan gestur untuk calon guru dalam
pembelajaran
meningkatkan
dapat
keterampilan
mengajar pada mata kuliah micro teaching mahasiswa semester VI PGPAUD Undiksha. Hasil ini dapat dilihat dari meningkatnya secara signifikan persentase gestur guru dari prasiklus yang hanya 76,14% menjadi 80,45% pada siklus pertama dan meningkat pada siklus kedua menjadi 90,82% yang berarti gestur guru berada pada katagori tinggi.
DAFTAR RUJUKAN Agung, Gede. (2014). Metodologi Penelitian Pendidikan. Malang : Aditya Media Publishing. Anonim. (2016). Gestur. (online, tersedia pada https://id.wikipedia.org/wiki /Gestur, diunduh pada 11 Pebruari 2016). Amrullah, Fahmi. (2012). Buku Pintar Bahasa Tubuh untuk Guru. Jakarta : DIVA Press. Arikunto,
Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Borish,
G.D. (2007). Effectiie Teaching Methods : Research-Based Pratice(cetakan ke-6). Boston: Pearson.
Elfanany,
Burhan. (2013). Buku Pintar Bahasa Tubuh untuk Guru & Dosen. Yogjakarta: Araska.
Selain itu, persentase keterampilan mengajar
juga
mengalami
peningkatan,
pada
prasiklus
keterampilan
mengajar
hanya
mencapai 76,43% meningkat pada siklus pertama menjadi 82,76% dan pada
siklus
menjadi
kedua
86,19%
meningkat
yang
berarti
keterampilan mengajar berada pada kategori tinggi. Dari temuan tersebut dapat disimpulkan
bahwa
memantapkan
penerapan
calon
208
guru
dalam
dengan gestur
pembelajaran
Huda, Miftahul. (2013). Model – Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogjakarta: Pustaka Pelajar. Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan
I Ketut Adnyana Putra–Pemanfaatan Penerapan Gestur Calon Guru...
Profesi Guru. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Liliweri, Alo. (2004). Dasar-dasar Komunikasi Antar Budaya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Mulyasa. (2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi; Konsep, Karakteristik, dan Implementasi. , Bandung : Remaja Rosda Karya. Riduwan.
(2004). Metode Riset. Jakarta : Rineka Cipta.
Sugiono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. Suyatno.
(2009). Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Surabaya: Mas Media Buana Pustaka.
Suwarna, dkk. (2005). Pengajaran Mikro, Pendekatan Praktis Dalam Penyiapkan Pendidik Profesional. Yogyakarta: Tiara Wacana. Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Invatif-Progresif. Jakarta : Kencana Prenada Group Usman,
Moh. Uzer. (1994). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
--------------------------. (2010). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
209