e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Volume: 3 No: 1 Tahun 2015
Pengaruh Pendekatan Saintifik Berbasis Asesmen Portofolio terhadap Hasil Belajar Keterampilan Menulis dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas IV SD Gugus Pattimura Pada Tema Cita-Citaku Ni Nyoman Sukmasari1, I Ketut Adnyana Putra, M.G. Rini Kristiantari3 1,2,3
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
e-mail: {
[email protected],
[email protected],
[email protected]} Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar keterampilan menulis dan kemampuan berpikir kritis antara kelompok siswa yang belajar dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dan kelompok siswa yang belajar dengan pendekatan saintifik konvensional. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi exsperiment) dengan rancangan penelitian non-equivalent control group design. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Gugus Pattimura Denpasar Selatan tahun ajaran 2014/2015 dengan jumlah populasi 437 siswa. Sampel diambil dengan teknik random sampling dengan jumlah 65 siswa. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah skor hasil belajar keterampilan menulis yang dikumpulkan dengan tes kinerja menulis dan skor kemampuan berpikir kritis yang dikumpulkan dengan tes uraian. Untuk uji hipotesis data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan MANOVA. Semua pengujian statistik dilakukan dengan taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar keterampilan menulis dan kemampuan berpikir kritis antara siswa kelas IV SD Gugus Pattimura yang mengikuti pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dan siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik konvensional pada tema Cita-citaku. Kata kunci: pendekatan saintifik, asesmen portofolio, keterampilan menulis, berpikir kritis Abstract The research is aimed to understand the difference of learning result of writing skill and the ability of critical thinking of students who study based on portfolio scientific approach and students who study through conventional scientific approach,such research is a quasi experiment using non-equivalent control group design. The number of population is 65 students, which was taken from elementary students on 4th grades at Gugus Pattimura, South Denpasar in academic year 2014/2015. Data collected was held on two score. Firstly, score of learning result of writing skill is collected through writing performance test. Second is score of critical thinking ability, which was collected through explanation test. Hypothesis test was deployed by descriptive analysis and MANOVA. Those tests were using 5 % significant level. The result posits that there were different result by writing skill and ability of critical thinking for students who studying of 4th grades at Gugus Pattimura based on assessment portfolio scientific approach and
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Volume: 3 No: 1 Tahun 2015 students who study conventional scientific approach. The difference was on theme “Cita-citaku” Keywords : scientific approach, portfolio assessment, writing skills, critical thinking
PENDAHULUAN Piaget (dalam Yamin, 2011: iii) menyatakan bahwa anak-anak memiliki sifat bawaan ingin tahu dan terus berusaha memahami dunia disekitarnya. Berdasarkan keingin tahuan anak terhadap lingkungan yang dialaminya, dia berusaha mengonstruksikan secara aktif refresentasi-refresentasi dibenaknya tentang lingkungan yang dia alami. Pengalaman yang diperoleh oleh mereka selama masa perkembangannya akan menjadi pengetahuan yang akan dibawa sampai mereka dewasa. Untuk memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan seorang anak, maka perlu diberikan sebuah proses pembelajaran. Pembelajaran yang diberikan diupayakan agar bisa meningkatkan kemampuan serta pengetahuan siswa sehingga dapat memperoleh apa yang ingin mereka ketahui secara positif. Menurut Djaali (2011: 22) dalam hukum perkembangan, perkembangan sangat dipengaruhi oleh proses dan hasil belajar. Jadi dalam hal ini, pertumbuhan dan perkembangan seorang anak dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah proses dan hasil belajar yang diperlihatkan dalam berbagai keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan yang dimilikinya terutamanya yang bersifat positif. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi proses belajar. Menurut Djaali (2011: 101) faktor yang mempengaruhi proses belajar antara lain motivasi, sikap, minat, kebiasaan belajar, dan konsep diri. Selain hal tersebut, proses belajar bisa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor dari dalam dan dari luar diri. Faktor dari dalam diri antara lain kesehatan, intelegensi, minat dan motivasi, serta cara belajar, sedangkan faktor dari luar diri antara lain keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan sekitar. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar harus dikontrol agar bisa memberikan perkembangan yang baik bagi individu pebelajar salah
satunya yaitu faktor lingkungan yang ada di lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan dalam menjalankan perannya diatur dalam sebuah peraturan pelaksanaan yaitu undang undang mengenai sistem pendidikan nasional. Pasal 1 Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal. Dalam lembaga pendidikan tentu memiliki tujuan yang disebut tujuan pendidikan. Pasal 1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional mengamanatkan bahwa untuk mencapai tujuan pendidikan perlu menggunakan kurikulum sebagai sebuah pedoman. Tujuan pendidikan tersebut termasuk juga yang ingin dicapai dalam pendidikan formal sehingga pengembangan kurikulum perlu dilakukan. Upaya tersebut dilakukan dari tingkat pusat sampai dengan sekolah terutamanya guru sebagai ujung tombak pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas. Perubahan kurikulum telah dilakukan beberapa kali, yang terbaru diterapkan kurikulum 2013. Pembelajaran dalam kurikulum 2013 dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan saintifik atau biasa disebut pendekatan ilmiah memiliki lima kegiatan dalam proses belajar yaitu mengamati, menanya, menalar, mengasosiasikan dan mengomunikasikan. Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata, siswa senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Metode mengamati sangat bermanfaat bagi
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Volume: 3 No: 1 Tahun 2015 pemenuhan rasa ingin tahu siswa. Sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi siswa menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru. Pengalaman belajar kedua yaitu melalui proses menanya, siswa diberikan inspirasi untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula terjadi proses bimbingan siswanya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab pertanyaan siswanya, maka siswa akan menjadi penyimak. Pengalaman belajar berikutnya yang digunakan dalam pendekatan saintifik yaitu, menalar. Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik untuk menggambarkan bahwa guru dan siswa merupakan pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi siswa harus lebih aktif daripada guru. Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penalaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat. Setelah menalar, siswa diharapkan mampu mengasosiasi. Menurut Kosasih (2014: 80) dalam pendekatan saintifik, megasosiasi diartikan sebagai menerapkan (mengembangkan, memperdalam) pemahaman atas suatu konsep lain yang sejenis atau yang berbeda. Kegiatan belajar yang dilakukan adalah menambah keluasan dan kedalaman pemahaman sebelumnya pada konteks pembelajaran yang sejenis atau bahkan bertentangan. Dengan kegiatan seperti itu pemahaman siswa lebih luas dan mendalam, kebiasaannya tidak terpaku pada satu konteks, serta siswa menjadi mudah mengaplikasikan pemahaman sebelumnya pada konteks yang baru. Setelah mengasosiasi, pengalaman belajar selanjutnya yaitu mengomunikasikan. Pada pendekatan saintifik guru diharapkan memberi kesempatan kepada
siswa untuk mengomunikasikan yang telah dipelajari. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar siswa atau kelompok siswa tersebut. Kegiatan “mengomunikasikan” dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013, adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Jika proses pembelajaran yang dilakukan menggunakan pendekatan saintifik maka akan dapat membuat siswa lebih aktif untuk mengikuti proses pembelajaran, selain itu siswa juga akan lebih dekat dengan lingkungan, dengan siswa lain, dan tentunya dengan guru. Pembelajaran dalam kurikulum 2013 juga mengakomodasi pembelajaran tematikterpadu. Pembelajaran tematik terpadu yaitu keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya, sehingga pembelajaran menggunakan tema tidak lagi hanya satupersatu mata pelajaran. Kurikulum 2013 juga menentukan asesmen yang digunakan dalam pembelajaran yaitu asesmen otentik. Asesmen otentik yang digunakan salah satunya adalah asesmen portofolio. 1. “Asesmen portofolio adalah penilaian atas sekumpulan artefak (bukti karya/kegiatan/data) sebagai bukti (evidence) yang menunjukkan perkembangan dan pencapaian suatu program” (Dantes, 2008: 6). Asesmen portofolio merupakan suatu pendekatan asesmen yang komprehensif karena: (1) dapat mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor secara bersama-sama, (2) berorientasi baik pada proses maupun produk belajar, dan (3) dapat memfasilitasi kepentingan dan kemajuan peserta didik secara individual. asesmen portofolio mengandung tiga elemen pokok yaitu sampel karya siswa, evaluasi diri, dan kriteria penilaian yang jelas dan terbuka. Sampel karya siswa menunjukkan
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Volume: 3 No: 1 Tahun 2015 perkembangan belajarnya dari waktu ke waktu. Sampel tersebut dapat berupa tulisan/karangan, audio atau video, laporan, problem matematika, maupun eksperimen. Isi dari sampel tersebut disusun secara sistematis tergantung pada tujuan pembelajaran, preferensi guru, maupun preferensi siswa. Asesmen portofolio menilai proses maupun hasil. Oleh karena itu proses dan hasil sama pentingnya. Isi folder adalah berbagai produk yang dihasilkan oleh siswa, baik yang berupa bahan/draf maupun karya (terbaik) Sumber informasi dapat diperoleh dari tes maupun non-tes (dengan tes objektif diupayakan minimal). Catatan dan bahan evaluasi-diri juga merupakan bagian dalam folder. Evaluasi diri siswa dapat membangun pengetahuannya serta merencanakan dan memantau perkembangannya telah sesuai. Melalui evaluasi diri siswa dapat melihat kelebihan maupun kekurangannya, untuk selanjutnya kekurangan ini menjadi tujuan perbaikan. Dengan demikian siswa lebih bertanggungjawab terhadap proses belajarnya dan pencapaian tujuan belajarnya. Siswa akan mengerti bahwa apa yang dilakukannya dan dihasilkannya melalui proses belajar tersebut memang merupakan hal yang berguna bagi diri dan kehidupannya dan hal tersebut akan memicu situasi kondusif pada diri siswa melalui munculnya minat dan motivasi belajar yang lebih tinggi. Penilaian dalam asesmen protofolio haruslah je;as dan terbuka yang mencakup prosedur dan standar penilaian, dengan sistem dan standar asesmen tersebut ditetapkan bersama-sama dengan siswa, atau paling tidak diumumkan secara jelas. Marhaeni (2004: 16) menyatakan sejarah portofolio digunakan dalam pendidikan bahasa, terutama dalam pengajaran literasi (membaca dan menulis). Hal ini disebabkan oleh esensi belajar berbahasa yang merupakan suatu proses berkelanjutan (on-going process) sangat cocok dengan fungsi portofolio sebagai pencatat perkembangan belajar. Perkembangan belajar tersebut dapat pula digunakan untuk membantu perkembangan keterampilan siswa.
Susanto (2014: 241) mengemukakan dalam pembelajaran bahasa khususnya Bahasa Indonesia di sekolah dasar terdapat empat keterampilan siswa yang dikembangkan, yaitu membaca, menulis, menyimak dan berbicara. Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang dapat menggunakan asesmen portofolio sebagai model penilaian, karena menulis merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa ragam tulis yang bersifat produktif. Menulis dapat dikatakan keterampilan berbahasa yang paling rumit diantara jenis-jenis keterampilan berbahasa lainnya. Ini karena menulis bukanlah sekadar menyalin kata-kata dan kalimat-kalimat, melainkan juga mengembangkan dan menuangkan pikiran-pikiran dalam suatu struktur tulisan yang teratur, sehingga dalam menulis diperlukan kegiatan berpikir, sejalan dengan pendapat Susanto (2014: 248), “menulis merupakan proses berpikir”. Menurut Kowiyah (2012 : 176) berpikir adalah suatu kegiatan atau proses kognitif, tindakan mental untuk memperoleh pengetahuan, pemahaman dan keterampilan agar mampu menemukan jalan keluar dan keputusan secara deduktif, induktif dan evaluatif sesuai dengan tahapannya. Kita berpikir untuk menemukan pemahaman yang kita kehendaki. Dari kegiatan berpikir tersebut, seorang siswa harus bisa memberikan penjelasan sederhana, lalu membangun keterampilan dasar dan juga dapat menyimpulkan, dari kesimpulan tersebut siswa dapat memberikan penjelasan lebih lanjut dan mengatur strategi dan taktik untuk tindak lanjut. Kegiatan berpikir akan menimbulkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis. Berdasarkan uraian sebelumnya, dilakukan sebuah penelitian dengan judul “Pengaruh Pendekatan Saintifik Berbasis Asesmen Portofolio terhadap Hasil Belajar Keterampilan Menulis dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas IV SD Gugus Pattimura Pada Tema Cita-Citaku”. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui deskripsi data hasil belajar keterampilan menulis dan
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Volume: 3 No: 1 Tahun 2015 kemampuan berpikir kritis siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio, untuk mengetahui deskripsi data hasil belajar keterampilan menulis dan kemampuan berpikir kritis siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik konvensional, untuk mengetahui perbedaan hasil belajar keterampilan menulis dan kemampuan berpikir kritis antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dan siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik konvensional, untuk mengetahui perbedaan hasil belajar keterampilan menulis antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dan siswa yang mengikuti menggunakan pendekatan saintifik konvensional, dan untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis antara antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dan siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik konvensional pada tema Citacitaku siswa kelas IV SD Gugus Pattimura. METODE Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010: 107), penelitian eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Di dalam penelitian eksperimen ada perlakuan (treatment) yang diberikan kepada kelompok-kelompok tertentu. Adapun tujuan dari penelitian eksperimen yaitu untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab akibat serta berapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuanperlakuan tertentu pada beberapa kelompok kontrol pada perbandingan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD di Gugus Pattimura Denpasar Selatan tahun ajaran 2014/2015 yang terdiri dari 13 kelas.
Informasi yang diperoleh dari guru wali kelas bahwa kemampuan siswa hampir setara, dikatakan demikian, karena berdasarkan hasil penilaian pada tema sebelumnya rata-rata nilai siswa tidak terlalu jauh mengalami perbedaan. Sampel dalam penelitian ini tidak dilakukan pengacakan individu, karena tidak bisa mengubah kelas yang telah terbentuk sebelumnya. Teknik yang dilakukan untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan teknik random sampling. Langkah penentuan sampel adalah yaitu dilakukan pengundian dengan mengambil dua undian, kemudian dari dua undian tersebut akan diundi kembali untuk memilih kelas kontrol dan kelas eksperimen. Sesuai dengan objek penelitian ini, maka ada tiga variabel utama yang dilibatkan dalam penelitian ini, yaitu pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio sebagai variabel bebas (X1), hasil belajar keterampilan menulis sebagai variabel terikat (Y1) dan kemampuan berpikir kritis sebagai varibel terikat (Y2). Pengumpulan data diperlukan untuk memperoleh informasi tentang hasil belajar keterampilan menulis siswa yang dilakukan melalui pemberian tes kinerja menulis dan untuk memperoleh informasi tentang mengukur kemampuan berpikir kritis siswa dilakukan melalui pemberian tes uraian. Penilaiaan kualitas hasil keterampilan menulis menggunakan lima aspek atau indikator, yaitu Isi (gagasan yang dikemukakan); organisasi (penggorganisasian isi dan paragraf); kosa kata; penggunaan bahasa; mekanika mencakup tata bahasa, ejaan dan kerapian (Nurgiyantoro, 2010). Sebelum menyusun tes kinerja menulis terlebih dahulu dibuat kisi-kisi tes kinerja menulis. Berdasarkan kisi-kisi tes keterampilan menulis, berikut merupakan rubrik penilaian keterampilan menulis.Tes untuk penilaian kemampuan berpikir kritis adalah tes uraian. Jawaban siswa kemudian akan diberi nilai secara kuantitatif dengan menggunakan skala lima. Instrumen yang telah disusun kemudian di uji validitas isi menyangkut isi dan format instrumen,
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Volume: 3 No: 1 Tahun 2015 yaitu seberapa ketepatan isi instrumen, apakah instrumen sudah mengukur variabel yang akan diukur, seberapa ketepatan butir tes mewakili sampel materi, dan seberapa ketepatan format instrumen. Instrumen yang digunakan untuk mengukur keterampilan menulis adalah tes kinerja menulis dan instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis adalah tes uraian, sehingga validitas isi dicapai dengan membuat kisi-kisi yang menguraikan indikator-indikator dari variabel yang akan diukur serta rubrik penilaian sebagai pedoman penilaian. Setelah uji validitas isi, instrumen diujicobakan untuk mendapatkan gambaran secara empirik tentang kelayakan tes tersebut dipergunakan dalam penelitian. Instrumen penelitian yang diujicobakan adalah tes uraian kemampuan berpikir kritis. Pelaksanaan uji coba instrumen penelitian di lapangan dilakukan setelah instrumen dikonsultasikan dengan dosen pembimbing. Banyaknya responden dalam pelaksanaan ujicoba adalah 40 orang siswa kelas V SD Negeri 3 Sesetan tahun ajaran 2014/2015. Intrumen tes uraian kemampuan berpikir kritis merupakan instrumen skala pengujian validitas butir instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus product moment sehingga didapatkan hasil koefisien korelasi product moment adalah 0,304. Hasil perhitungan validitas empirik butir instrumen kemampuan berpikir kritis menunjukan bahwa semua butir instrumen yang diujicobakan dinyatakan valid. Analisis reliabilitas instrumen kemampuan berpikir kritis dilakukan berdasarkan hasil perhitungan validitas butir instrumen yang dinyatakan valid. Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas instrumen adalah sebesar 0,79, ini menunjukan bahwa instrumen kemampuan berpikir kritis memiliki reliabilitas tinggi sehingga memenuhi syarat untuk tujuan penelitian. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kuantitatif dengan menggunakan analisis deskriptif untuk mendeskripsikan skor rata-rata dan
simpangan baku hasil belajar keterampilan menulis dan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pelaksanaan pembelajaran. Multivariate Analysis Of Varians (MANOVA) digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio, dibandingkan dengan menggunakan pendekatan saintifik konvensional terhadap hasil belajar keterampilan menulis dan kemampuan berpikir kritis siswa pada tema Cita-citaku. Data hasil keterampilan dan kemampuan dianalisis secara bertahap sesuai dengan variabel masing-masing untuk menjawab permasalahan penelitian. Hasil belajar keterampilan menulis dan kemampuan berpikir kritis pada tema Cita-citaku dideskripsikan dengan menggunakan analisis univariat. Kualifikasinya dideskripsikan dengan menggunakan lima jenjang kualifikasi, yaitu sangat baik, baik, cukup, tidak baik, sangat tidak baik. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah: (1) hasil belajar keterampilan menulis dan kemampuan berpikir kritis siswa antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik konvensional pada tema Cita-citaku siswa kelas IV SD Gugus Pattimura; (2) hasil belajar keterampilan menulis antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik konvensional pada tema Cita-citaku siswa kelas IV SD Gugus Pattimura; (3) kemampuan berpikir kritis siswa antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik konvensional pada tema Cita-citaku siswa kelas IV SD Gugus Pattimura. Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis multivariat satu jalur (OneWay MANOVA). Uji prasyarat yang harus dipenuhi sebelum dilakukan analisis data utama untuk menguji hipotesis penelitian yang menggunakan analisis multivariat
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Volume: 3 No: 1 Tahun 2015 satu jalur (One-Way MANOVA): yaitu uji normalitas sebaran data tiap kelompok, uji homogenitas varians, dan uji homogenitas matriks varian/kovarian. HASIL DAN PEMBAHASAN Data hasil belajar keterampilan menulis dalam penelitian ini adalah nilai yang diperoleh siswa setelah mengikuti pembelajaran (post test). Tes kinerja menulis menggunakan skala nilai keterampilan menulis dengan skor
maksimal 100 dan skor minimal 34. Tes kemampuan berpikir kritis menggunakan skala lima. Rentangan skor kemampuan berpikir kritis siswa adalah berkisar dari 0 sampai 40. Berdasarkan pengolahan data dengan analisis deskriptif, diperoleh rekapitulasi hasil perhitungan mengenai hasil belajar keterampilan menulis dan kemampuan berpikir kritis siswa disajikan pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1. Rekapitulasi hasil perhitungan mengenai hasil belajar keterampilan menulis dan kemampuan berpikir kritis siswa
Statistik
Jumlah data Mean Median Modus Standar Deviasi Varians Minimum Maksimum Jumlah
Hasil Penelitian Pendekatan Saintifik Pendekatan Saintifik Berbasis Asesmen Konvensional Portofolio Keterampilan Kemampuan Keterampilan Kemampuan Menulis Berpikir Menulis Berpikir Kritis Kritis 35 35 30 30 81,2 32,8 76,97 28,6 81 34 77 29,5 81 32 76 30 3,31 3,732 2,16 2,95 10,95 74 88 2843
13,93 25 38 1148
Berdasarkan tabel 1, dapat diketahui bahwa ada perbedaan hasil baik untuk keterampilan menulis maupun kemampuan berpikir kritis antara kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dengan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik konvensional. Setelah mengetahui bagaimana hasil belajar keterampilan menulis dan kemampuan berpikir kritis siswa, dilanjutkan dengan uji prasyarat analisis. Uji prasyarat analisis terdiri dari normalitas sebaran data tiap kelompok, uji homogenitas varians, dan uji homogenitas matriks varian/kovarian. Pengujian normalitas data digunakan uji Lilliefors. Bedasarkan hasil analisis diperoleh Lhitung
4,65 72 81 2309
8,72 21 33 859
lebih kecil dari Ltabel maka data tersebut berdistribusi normal. Untuk pengujian homogenitas varian dalam penelitian ini menggunakan Levene’s Test of Equality of Error Variance yang dilakukan dengan bantuan SPPS 16.0 for Windows. Hasil perhitungan Levene menunjukkan bahwa keterampilan menulis (Y1) memiliki angka signifikansi 0,203 dan kemampuan berpikir kritis (Y2) memiliki angka signifikansi 0,097. Bila ditetapkan taraf signifikan α= 0,05, maka baik keterampilan menulis (Y1) maupun kemampuan berpikir kritis (Y2) tidak signifikan karena angka signifikansi lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti keterampilan menulis (Y1) dan kemampuan berpikir kritis (Y2) memiliki varian yang sama (homogen). Pengujian homogenitas Matriks Varian/Kovarian menggunakan uji Box’s M yang dilakukan
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Volume: 3 No: 1 Tahun 2015 dengan bantuan SPPS 16.0 for Windows. Hasil uji Box’s diketahui memiliki signifikansi 0,077. Angka signifikansi tersebut lebih besar dari taraf signifikansi yang ditetapkan dalam penelitian ini yaitu α = 0,05, atau dengan kata lain harga Box’s M yang diperoleh tidak signifikan. Dengan demikian dinyatakan matriks varian/kovarian dari variabel dependen adalah sama. Uji hipotesis menggunakan uji MANOVA dengan SPSS 16.0 for Windows untuk menguji apakah terdapat perbedaan
beberapa variabel terikat dengan beberapa kelompok yang berbeda. Uji hipotesis 1 dilakukan terhadap angka signifikansi dari nilai F statistik Pillae Trace, Wilks Lambda, Hotelling Trace, Roy’s Largest Root (Candiasa, 2010 : 39). Kriteria pengujian: jika harga Pillae Trace, Wilks Lambda, Hotelling Trace, Roy’s Largest Root menghasilkan angka signifikansi lebih kecil dari 0,05 berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Rekapitulasi uji hipotesis 1 disajikan pada tabel 2.
Tabel 2. Uji hipotesis 1
Intercept
x
Effect
Value
Pillai's Trace Wilks' Lambda Hotelling's Trace Roy's Largest Root Pillai's Trace Wilks' Lambda Hotelling's Trace Roy's Largest Root
.999 .001 809.728 809.728 .447 .553 .807 .807
Hasil pada tabel 2 menunjukkan bahwa harga F untuk Pillae Trace, Wilks Lambda, Hotelling Trace, dan Roy’s Largest Root memiliki signifikansi p < 0,05. Artinya harga F untuk Pillae Trace, Wilks Lambda, Hotelling Trace, dan Roy’s Largest Root semuanya signifikan. Dengan demikian hipotesis nul (Ho) yang berbunyi “Tidak terdapat perbedaan hasil belajar keterampilan menulis dan kemampuan berpikir kritis antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik konvensional pada tema Cita-citaku siswa kelas IV SD Gugus Pattimura “ditolak, sedangkan hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi “terdapat perbedaan hasil belajar keterampilan menulis dan kemampuan berpikir kritis antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik konvensional pada tema Cita-citaku siswa kelas IV SD Gugus Pattimura” diterima.
F 2.510E4a 2.510E4a 2.510E4a 2.510E4a 25.016a 25.016a 25.016a 25.016a
Hypothesis df 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
Error df
Sig.
62.000 62.000 62.000 62.000 62.000 62.000 62.000 62.000
.001 .001 .001 .001 .001 .001 .001 .001
Artinya, secara bersama-sama hasil belajar keterampilan menulis dan kemampuan berpikir kritis siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio berbeda secara signifikan dengan hasil belajar keterampilan menulis dan kemampuan berpikir kritis siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik konvensional. Hal ini sesuai dengan kajian teori dan fakta empiris hasil penelitian yang relevan. Secara teoretis pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dengan proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar siswa secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan dan diimbangi dengan pengumpulan karya terpilih dari siswa berupa karya, kegiatan, atau data sebagai
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Volume: 3 No: 1 Tahun 2015 bukti (evidence) yang menunjukkan perkembangan dan pencapaian siswa sehingga melalui pengumpulan tersebut siswa dapat terus mempelajari hasil karyanya berupa tulisan dan melalui hal tersebut siswa akan memulai untuk berpikir lebih kritis. Jadi perbedaan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis dalam penelitian ini disebabkan oleh perbedaan asesmen yang digunakan. Asesmen portofolio yang diterapkan dapat memberikan kesempatan siswa untuk lebih mempelajari hasil karya tulisannya
sendiri dan membuat siswa berpikir tingkat tinggi yaitu secara kritis. Hipotesis 2 dilakukan dengan pengujian test of between-subject effects untuk mengetahui apakah perbedaaan hasil belajar keterampilan menulis siswa benar-benar dipengaruhi oleh perbedaaan penerapan pendekatan dalam pembelajaran. Kriteria pengujian: jika angka signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Keputusan pada hipotesis berdasarkan test of between-subject effects yang disajikan pada tabel 3.
Tabel 3. Uji hipotesis 2 dan 3 Source
Dependent Variable
Corrected Model
Keterampilan Menulis Kemampuan Berpikir Kritis Keterampilan Menulis Kemampuan Berpikir Kritis Keterampilan Menulis Kemampuan Berpikir Kritis Keterampilan Menulis Kemampuan Berpikir Kritis Keterampilan Menulis Kemampuan Berpikir Kritis Keterampilan Menulis Kemampuan Berpikir Kritis
Intercept
x
Error
Total
Corrected Total
Type III Sum of Squares 293.416a 280.449b
df
1 1
Mean Square 293.416 280.449
Sig.
36.450 24.317
.001 .001
404261.847 5.022E4 60965.495 5.286E3
.001 .001
404261.847 60965.495
1 1
293.416 280.449
1 1
293.416 280.449
507.138 726.567
63 63
8.050 11.533
409156.000 62977.000
65 65
800.554 1007.015
64 64
Tabel 3 menunjukan bahwa hasil belajar keterampilan menulis memiliki harga F = 36,450 dengan angka signifikansi 0,001. Ternyata angka signifikansi yang terdapat pada tabel test of between-subject effects p< 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan hasil belajar keterampilan menulis yang terjadi disebabkan oleh perbedaan asesmen yang diterapkan. Dengan demikian hipotesis nul (Ho) yang berbunyi “tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar keterampilan menulis antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis
F
36.450 24.317
.001 .001
asesmen portofolio dan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik konvensional pada tema Cita-citaku siswa kelas IV SD Gugus Pattimura” ditolak sedangkan hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi “terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar keterampilan menulis antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik konvensional pada tema Cita-citaku siswa kelas IV SD Gugus Pattimura”, diterima. Hipotesis 3 dilakukan dengan pengujian
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Volume: 3 No: 1 Tahun 2015 test of between-subject effects untuk mengetahui apakah kemampuan berpikir kritis siswa benar-benar dipengaruhi oleh perbedaaan penerapan pendekatan pembelajaran. Kriteria pengujian: jika angka signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Secara teoretis pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio akan membuat siswa mempelajari karya tulis atau karangan yang telah dibuat dan terus melakukan perbaikan dari hasil-hasil sebelumnya. Secara empiris, perbedaan hasil belajar keterampilan menulis siswa yang menggunakan asesmen portofolio dan siswa yang mengikuti pembelajaran tidak menggunakan asesmen portofolio didukung oleh penelitian Artini (2014) yang menyatakan terdapat perbedaan kemampuan menulis dalam Bahasa Inggris antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan asesmen portofolio dan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan asesmen konvensional. Keputusan hipotesis ketiga dapat dilihat dari harga F pada tabel 3 mengenai berpikir kritis, ternyata harga F = 24,317 dengan angka signifikansi 0,001 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan kemampuan berpikir kritis yang terjadi benar-benar disebabkan oleh perbedaan asesmen yang diterapkan. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dan pendekatan saintifik konvensional. Dengan demikian hipotesis nul (Ho) yang berbunyi “tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan berpikir kritis siswa antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik konvensional pada tema Cita-citaku siswa kelas IV SD Gugus Pattimura”, ditolak sedangkan hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi “terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan berpikir kritis siswa antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik konvensional pada
tema Cita-citaku siswa kelas IV SD Gugus Pattimura”, diterima. Artinya kemampuan berpikir kritis siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio berbeda secara signifikan dengan kemampuan berpikir kritis siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik konvensional. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan kemampuan berpikir kritis yang terjadi benar-benar disebabkan oleh perbedaan asesmen yang diterapkan. Artinya kemampuan berpikir kritis siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio berbeda secara signifikan dengan kemampuan berpikir kritis siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik konvensional. Secara teoretis kemampaun berpikir merupakan kegiatan penalaran yang reflektif, kritis, dan kreatif, yang berorientasi pada suatu proses intelektual yang melibatkan pembentukan konsep (conceptualizing), aplikasi, analisis, menilai informasi yang terkumpul (sintesis) atau dihasilkan melalui pengamatan, pengalaman, refleksi, komunikasi sebagai landasan kepada suatu keyakinan (kepercayaan) dan tindakan. Hal tersebut menunjukan melalui asesmen portofolio yaitu berupa infirmasi yang terkumpul pada hasil karya siswa akan membuat siswa untu meningkatkan kemampuan berpikir kritisnya. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pengolahan data dengan analisis deskriptif dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan hasil baik untuk keterampilan menulis maupun kemampuan berpikir kritis antara kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dengan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik konvensional. Selanjutnya, berdasarkan hasil analisis data, menunjukan bahwa ketiga hipotesis alternatif diterima yaitu terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Volume: 3 No: 1 Tahun 2015 belajar keterampilan menulis dan kemampuan berpikir kritis siswa antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik konvensional siswa kelas IV Gugus Pattimura pada tema Citacitaku; terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar keterampilan menulis antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik konvensional siswa kelas IV Gugus Pattimura pada tema Citacitaku; dan terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan berpikir kritis siswa antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik konvensional siswa kelas IV Gugus Pattimura pada tema Citacitaku. Saran bagi siswa yaitu agar siswa lebih memanfaatkan kesempatan untuk berpikir ilmiah dan mencari informasi sehingga siswa dapat melakukan perbaikan sesuai dengan tuntutan pembelajaran. Saran bagi guru dalam proses pembelajaran yaitu agar memanfaatkan portofolio siswa dengan maksimal untuk meningkatkan keterampilan menulis dan kemampuan berpikir kritis dan juga pengetahuan siswa lainnya. Saran bagi sekolah khususnya untuk proses pembalajaran agar memanfaatkan penggunaan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio untu meningkatkan keterampilan menulis dan kemampuan berpikir kritis siswa. Saran bagi peneliti lain yaitu agar dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan penelitian lebih mendalam tentang pendekatan saintifik dan berbagai faktor lain yang berpengaruh terhadap pencapaian kompetesi inti khususnya pada hasil belajar keterampilan menulis dan kemampuan berpikir kritis. DAFTAR PUSTAKA
Dantes. 2008. Hakikat Asesmen Otentik Sebagai Penilaian Proses Dan Produk Dalam Pembelajaran Yang Berbasis Kompetensi. Makalah disampaikan pada In House Training (IHT) SMA N 1 Kuta Utara 22 Mei 2008 Djaali. 2011. Psikologi Pendidikan. Jakarta Bumi Aksara Kemendikbud. 2013. Konsep Pendekatan Scientific. Diklat Guru Dalam Rangka Implementasi Kurikulum 2013 Kowiyah. 2012. Kemampuan Berpikir Kritis. Jurnal Pendidikan Dasar Vol. 3, No. 5 – Desember 2012. Marhaeni. 2004. Portofolio Sebagai Pendekatan Asesmen Dalam Pembelajaran. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1 TH. XXXVII Januari 2004 -------. 2006. Asesmen Portofolio dalam Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Bahan Pelatihan Bagi Guru-Guru Kabupaten Badung dan Kota Denpasar Pada Kegiatan Pengabdian Masyarakat Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Tanggal 19 Oktober 2006. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005. 2013. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional RI Peraturan Menteri Republik Indonesia Nomor 81a Tahun 2013 Tentang Perubahan Kurikulum. 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional RI
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Volume: 3 No: 1 Tahun 2015 Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Penilaian Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung Alfabeta. Susanto, Ahmad. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2003. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional RI.