HUBUNGAN PENETAPAN HARGA DENGAN PENINGKATAN PENJUALAN PRODUK PADA CV. KHARISMA PAINT 2002-2006
SKRIPSI Program Studi Manajemen
Nama
:
FIRDIYANSYAH DWI HERMAWAN
NIM
:
03103-138
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA 2007
HUBUNGAN PENETAPAN HARGA DENGAN PENINGKATAN PENJUALAN PRODUK PADA CV. KHARISMA PAINT 2002-2006
SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar SARJANA EKONOMI Program Studi Manajemen
Nama
:
FIRDIYANSYAH DWI HERMAWAN
NIM
:
03103-138
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA 2007
LEMBAR PENGESAHAAN SKRIPSI
Nama
:
FIRDIYANSYAH DWI HERMAWAN
NIM
:
03103-138
Program Studi
:
MANAJEMEN S1
Judul Skripsi
:
Hubungan Penetapan Harga dan Peningkatan Penjualan Produk Pada CV. KHARISMA PAINT.
Tanggal Ujian Skripsi
:
18 Juli 2007
Disahkan Oleh: Pembimbing
( Dra Yuli Harwani.MM ) Tanggal :
Dekan, Manajemen
( Drs. Hardi Mulya, MSi ) Tanggal :
Ketua jurusan
( Tafiprios, SE, MM ) Tanggal :
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkah, rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas skripsi ini tepat pada waktunya. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu guna meperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi, Universitas Mercu Buana, Jakarta. Skripsi ini mengambil judul “HUBUNGAN
PENETAPAN
HARGA
DENGAN
PENINGKATAN
PENJUALAN PRDUK PADA CV. KHARISMA PAINT.” Penulis juga ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak yang telah banyak membantu dalam proses penyelsaian skripsi ini, yaitu kepada : 1. Bapak H. Probosutedjo, selaku Ketua Yayasan Menara Bhakti, Jakarta. 2. Bapak DR. Ir. Suharyadi, MS, selaku Rektor Universitas Mercu Buana, Jakarta. 3. Bapak Hardi Mulya, SE, Msi, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana, Jakarta. 4. Bapak Tafiprios, SE, MM, selaku Ketua Jurusan Manajemen S1 Universitas Mercu Buana. 5. Ibu Yuli Harwani, MM, selaku Dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktunya dan untuk memberikan bimbingan, pengarahan kepada penulis.
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana yang namanya tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu dan memberikan bahanbahan kuliah selama penulis mengikuti perkuliahan di Universitas Mercu Buana yang sangat membantu dalam penulisan skripsi ini. 7. Bapak Agus Sumarno selaku pemilik CV. KHARISMA PAINT, selaku pembimbing riset yang telah banyak menyediakan waktu untuk membantu memberikan bantuannya untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan untuk penyusunan skripsi di CV. KHARISMA PAINT. 8. Staf/ Karyawan dilingkungan CV. KHARISMA PAINT yang telah membantu memberikan bantuan kepada penulis. 9. Ayah, Ibu dan kakak tercinta, yang telah banyak memberikan doa, dorongan, dan bimbingan baik moril maupun materil serta kesempatan kepada penulis untuk menyelsaikan studi pada Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana, Jakarta 10. Novi, Asar, dan Nanank yang telah memberikan dukungan, motivasi,
dan
semangat kepada penulis. 11. Teman-teman senasib dan seperjuangan dikampus tercinta : Dimas, Dewa, Dika, Jay, Aris, Eko, Riky, Niko, Suryadi, Faqi, Abe, Jawa, Udi, Rahman, Rohim, Danur, Wawan, Johan yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis. 12. Rekan-rekan angkatan “2003” Jurusan Manajemen yang tidak bisa penulis disebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya, namun demikian penulis mengharapkan saran-saran yang berharga bagi penulis. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.
Jakarta, Juli 2007
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. ii KATA PENGANTAR .........................................................................................
iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi DAFTAR TABEL ................................................................................................. ix DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ x DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xi
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................... 1 B. Perumusan Masalah ....................................................................... 2 C. Pembatasan Masalah ...................................................................... 3 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................... 3
BAB II
LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Pasar .............................................................................. 5 B. Pengertian Pemasaran ..................................................................... 7 C. Pengertian Bauran Pemasaran ........................................................ 8 D. Pengertian Harga ............................................................................ 10
E. Tujuan Harga .................................................................................. 11 F. Prosedur Penetapan Harga .............................................................. 12 G. Metode Penetapan Harga ................................................................ 15 H. Strategi-strategi Penyesuaian Harga ............................................... 20 I. Strategi-strategi Penetapan Harga ................................................... 27 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Sejarah Perusahaan ......................................................................... 29 1. Lokasi Penelitian ...................................................................... 29 2. Riwayat Singkat Perusahaan .................................................... 29 3. Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas .............................. 30 B. Metode Penelitian ........................................................................... 35 C. Hipotesis ......................................................................................... 35 D. Variabel dan Pengukurannya .......................................................... 36 E. Definisi Operasional Variabel ........................................................ 36 F. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 37 G. Metode Analisis Data ..................................................................... 37
BAB IV
ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Obyek Penelitian ............................................................ 40 B. Faktor-faktor Pertimbangan Dalam Penetapan Harga Jual produk ...................................................................................... 40 C. Tujuan Penetapan Harga ................................................................. 42
D. Kebijaksanaan Penetapan Harga ..................................................... 44 E. Hubungan Antara Penetapan Harga Jual Produk Dengan Hasil Penjualan .............................................................................. 49 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ..................................................................................... 60 B. Saran-saran ...................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………. xii LAMPIRAN …………………………………………………………………….... xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1
Perkembangan Harga dan Hasil Penjualan ……………………
50
Tabel 4.2
Perkembangan Harga Produk …………………………………
51
Tabel 4.3
Perkembangan hasil Penjualan ………………………………..
53
Tabel 4.4
Perhitungan Korelasi Harga dan Penjualan ……………………
56
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1
Struktur Organisasi CV. KHARISMA PAINT ………………..
33
Gambar 4.1
Proses Penetapan Harga Jual Cat ………………………………
48
Gambar 4.2
Uji Dua Sisi Produk Cat ………………………………………..
60
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 2
Tabel Distribusi t
Lampiran 3
Keterangan Surat Riset
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Setiap perusahaan pada umumnya berusaha untuk dapat mencapai tujuan kegiatan usahanya. Bidang pemasaran yang merupakan bagian dari ilmu ekonomi adalah salah satu kegiatan menunjang usaha mencapai tujuan perusahaan. Sistem pemasaran memegang peranan penting dalam menunjang atau tidaknya suatu usaha dimana dalam kegiatannya dimulai dengan mengetahui keinginan serta kebutuhan konsumen secara kualitatif dan kuantitatif, kemudian memproduksi dan menyalurkan barang dan jasa tersebut kepada konsumen. Sekarang ini banyak masalah-masalah yang dihadapi oleh para pengusaha terutama yang berhubungan dengan usaha untuk menjual hasil produksinya dipasar yang ada, apalagi didalam sistem perekonomian yang mana terdapat banyak perusahaan memproduksi berbagai produk yang sejenis. Sehingga mengakibatkan persaingan yang kuat diantara perusahaan. Dengan adanya persaingan itu, maka penjualan yang sudah dicapai akan sulit dipertahankan, karena semakin sulitnya memasuki pasar yang ada. Dalam keadaan seperti ini para pengusaha sulit untuk tetap mempertahankan kelangsungan perusahaan. Hanya perusahaan yang memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen secara serius akan lebih berhasil daripada yang mengabaikannya. Untuk mencapai hal
tersebut, masalah harga merupakan suatu pertimbangan yang tidak boleh diabaikan begitu saja oleh setiap perusahaan yang bersangkutan. Harga menurut Basu Swasta adalah : “Secara historis harga ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar menawar diantara mereka dalam suatu pasar. Adapun pasar yang dimaksud adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya.” Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perusahaan harus dapat menentukan kebijaksanaan harga didalam memasarkan produknya dan menghadapi persaingan yang cukup ketat dalam memproduksi produk dan jasa. Untuk itu penulis memilih
judul
“HUBUNGAN
PENETAPAN
HARGA
DENGAN
PENINGKATKAN PENJUALAN PRODUK PADA CV. KHARISMA PAINT”.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan hal tersebut diatas penulis membuat perumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana strategi penetapan harga jual yang digunakan oleh perusahaan? 2. Apakah penetapan harga jual berhubungan dengan peningkatan penjualan?
B. Pembatasan Masalah Dalam penulisan ini penulis membatasi masalah pada hubungan penetapan harga dan peningkatan penjualan produk pada CV. KHARISMA PAINT, yang akan dibatasi pada data yang diambil selama 5 tahun dari tahun 2002 sampai tahun 2006.
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Tujuan yang akan dicapai dalam penulisan ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui perkembangan penetapan harga CV. KHARISMA PAINT. 2. Untuk mengetahui perkembangan penjualan CV. KHARISMA PAINT dari tahun ke tahun. 3. Untuk mengetahui besarnya hubungan penetapan harga terhadap penjualan.
Sedangkan manfaat penelitian yang diharapkan oleh penulis adalah sebagai berikut : •
Bagi Penulis Penelitian berguna bagi manajemen perusahaan dan memperdalam wawasan pengetahuan penulis dalam pemasaran produk, serta sebagai bahan untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh ujian sarjana ekonomi Universitas Mercubuana, Jakarta.
•
Bagi Perusahaan Untuk bahan masukan dan pertimbangan bagi CV. KHARISMA PAINT, sehingga dapat mengambil keputusan-keputusan Manajemen dan melakukan kegiatan pemasaran yang tetap dan dapat mendukung tujuan yang ingin dicapai perusahaan.
•
Bagi Pihak Lain Semoga hasil penelitian ini dapat merupakan sumbanngan pikiran yang berguna untuk dilanjutkan penelitian lebih lanjut.
BAB II LANDASAN TEORITIS
A. Pengertian Pasar Philip Khotler dalam bukunya, Manajemen Pemasaran (2003 : 11) memberikan definisi sebgai berikut : Pasar adalah tempat fisik dimana para pembeli dan penjual berkumpul untuk menukarkan barang. Para ahli ekonomi sekarang menggambarkan pasar sebagai kumpulan pembeli dan penjual yang melakukan transaksi atas produk tertentu. Struktur pasar menurut Sadono Sukirno dalam bukunya Pengantar Teori Mikroekonomi (2002 : 227), dibedakan pada empat jenis : 1. Pasar persaingan sempurna Pasar persaingan sempurna dapat diidentifkasikan sebagai struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual dan pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan pasar. Ciri-ciri dari pasar persaingan sempurna adalah : a) Perusahaan adalah pengambil harga (price taker). b) Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk. c) Setiap perusahaan menghasilkan barang yang serupa (identical). d) Terdapat banyaknya perusahaan dalam pasar.
e) Para pembeli mempunyai pengetahuan sempurna mengenai pasar. 2. Pasar Monopoli Pasar monopoli dapat didefinisikan sebagai struktur pasar atau industri dimana terdapat hanya seorang penjual saja. Ciri-ciri pasar monopoli adalah : a) Pasar monopoli adalah industri satu perusahaan. b) Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip (close subtituse). c) Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk kedalam industri. d) Dapat menguasai penentuan harga. e) Usaha mempromosikan penjualan secara iklan kurang diperlukan. 3. Persaingan Monopolis Pasar persaingan monopolistik dapat didefinisikan sebagai sebagai suatu pasar dimana terdapat banyak produsen yang berbeda corak (differentiated product). Ciri-ciri pasar persaingan monopolis adalah : a) Terdapat banyak perusahaan/penjualan. b) Barang produksinya bersifat berbeda corak (dig ferentiated product). c) Perusahaan
mempunyai sedikit demi sedikit kekuasaan didalam
menentukan dan mempengaruhi harga. d) Pemasukan kedalam industri relatif murah. e) Persaingan mempromosikan penjualan sangat aktif.
4. Pasar Oligopoli Pasar oligopoli adalah suatu pasar oligopoli terdapat beberapa produsen yang menghasilkan barang-barang yang saling bersaingan. Sifat dari pasar oligopoli adalah : a) Jumlah perusahaan sangat sedikit. b) Barang yang diproduksi adalah barang standard atau barang berbeda corak. c) Kekuasaan menentukan harga ada kalanya lemah ada kalanya sangat tangguh. d) Hambatan untuk masuk keindustri sanggat tangguh. e) Pada umunya perusahaan oligopoli perlu melakukan secara iklan.
B. Pengertian Pemasaran Philip Khotler dalam bukunya, Manajemen Pemasaran ( 2003 : 10 ) Memberikan definisi sebagai berikut : Pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses satu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, penawaran, dan secara bebas mempertukar produk dan jasa yang bernilai pihak lain. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pemasaran pada hakekatnya merupakan proses yang sistimatika dan konteks bisnis untuk
memenuhi kebutuhan individu. Dengan demikian tujuan pemasaran adalah mencapai keuasan konsumen sedapat mungkin terpenuhi baik dalam tantanan mutu maupun jumlah. Untuk itu diperlukan terobosan kreatif dalam upaya merealisasikan tugas pemasaran tersebut. C. Pengertian Bauran Pemasaran. Dengan adanya konsep pemasaran modern, perusahaan harus dapat memutuskan bagaimana mengalokasikan seluruh anggaran biaya pemasaran diberbagai alat didalam bauran pemasaran. Philip Khotler dalam bukunya, Manajemen Pemasaran ( 2003 : 17 ) memberikan definisi sebagai berikut : Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan
perusahaan
untuk
terus-menerus
mencapai
tujuan
pemasarannya dipasar sasaran. Variable-variabel tersebut adalah : a. Produk (Product). Dalam pengolahan produk yang dihasilkan perusahaan, termasuk pula didalamnya aktivitas perencanaan dan pengembangan produk dalam hal kualitas prduk, ciri-ciri produk, pemberian merk produk, ukuran produk, yang dapat
mempengaruhi
ditawarkan.
keputusan
untuk
mengkonsumsi
produk
yang
b. Harga (Price). Dalam masalah kebijaksanaan penentuan harga, pihak manajemen harus menentukan harga dasar dari produknya. Kemudian memberikan daftar harga, pemberian potongan penjualan, dan memberikan jangka waktu., oleh karena itu harga dapat mempengaruhi tingkat penjualan dan tingkat keuntungan secara pasar yang akan dicapai. c. Distibusi (Place). Didalam memperlancar penjualan, harus memperhatikan seluruh distribusi perusahaan, dalam hal ini mengenai pemilihan lokasi perusahaan, persediaan bahan baku yang dibutuhkan perusahaan, transportasi yang akan digunakan oleh perusahaan. Semua itu adalah unsur yang memperlancar saluran distribusi perusahaan. d. Promosi (Promotion). Merupakan cara memperkenalkan produk secara luas, yang mana kegiatan ini untuk menarik minat masyarakat untuk memelinya dan juga untuk mendorong volume penjualan perusahaan agar meningkat. Dari keempat variable diatas baik produksi harga, dan promsi harus saling berhubungan sehingga masing-masing elemen didalamnya saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Dimana salah satu variable sangatlah berpengaruh pada kegiatan pemasaran dan juga berpengaruh pada perusahaan.
D. Pengertian Harga Kata harga sering kita dengar dan sudah banyak dikenal dan diketahui oleh masyarakat luas, sebab dalam kehidupan masyarakat modern dalam arti sudah mengenal uang orang tidak dapat melepaskan diri dari masalah harga. Philip Khotler dalam bukunya, Manajemen Pemasaran ( 2001 : 430 ) memberikan definisi sebagai berikut : Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan atas barang atau jasa. Drs. Basu Swastha dalam bukunya, Manajemen Pemasaran Modern
(
2002 : 211 ) memberikan definisi sebagai berikut : Harga adalah jumlah uang (
ditambah beberapa barang kalau
mungkin ) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang serta pelayanannya. Berdasarkan pendapat-pendapat diatas mengenai pengertian harga dapat ditarik kesimpulan bahwa harga merupakan suatu pengorbanan yang harus dikeluarkan untuk dapat memperoleh suatu barang atau jasa yang diinginkan. Maka dalam perusahaan hendaknya dapat menentukan atau menetapkan harga yang paling tepat dalam arti yang dapat memberikan keuntungan baik dalam jangka waktu yang pendek maupun jangka waktu yang panjang.
E. Tujuan Harga Harga sering dijadikan sebagai indikator kualitas bagi konsumen, harga juga sering digunakan sebagai kriteria utama dalam menentukan nilainya. Barang dengan harga tinggi biasanya dianggap inferior. Menurut Drs. Basu Swastha dalam bukunya, Manajemen Pemasaran Modern ( 2002 : 215 ) membagi empat tujuan dari harga, yakni : a) Mendapatkan Laba Maximum. Dalam prakteknya terjadinya harga ditentukan oleh penjual dan pembeli. Maka besar daya beli konsumen maka semakin besar pula kemungkinan bagi penjual untuk menetapkan harga yang lebih tinggi. Dengan demikian mempunyai harapan untuk mendapatkan keuntungan maxsimum sesuai dengan kondisi yang ada. b) Mendapatkan
Pengembalian
Investasi
yang
Ditargetkan
atau
Pengembalian Pada Penjualan Bersih. Harga yang dapat dicapai dalam penjualan dimaksudkan pula untuk menutup investasi secara berangsur-angsur. Dana yang dipakai untuk mengembalikan investasi hanya bisa dambil dari laba perusahaan, dan laba hanya bisa diperoleh bilamana harga jual lebih dari jumlah biaya seluruhnya. c) Mencegah atau Mengurangi Persaingan. Tujuannya dapat dilakukan melalui kebijaksanaan harga. Hal ini dapat diketahui bilamana penjual menawarkan barang dengan harga yang sama.
Oleh karena persaingan hanya mungkin dilakukan tanpa melalui kebijakan harga, tetapi dengan service lain, persaingan tersebut dapat dikatakan persaingan bukan harga. d) Mempertahankan atau Memperbaiki Market Share. Memperbaiki
Market
Share
hanya
mungkin
dilaksanakan
bilamana
kemampuan dan kapasitas produksi perusahaan masih cukup longgar dalam keuangan. Dalam hal ini harga merupakan faktor yang penting, tetapi perusahaan kecil yang mempunyai kemampuan terbatas biasanya penentuan harga ditunjukan sekedar mempertahankan market share.
F. Prosedur Penetapan Harga Prsedur penetapan harga, menurut Drs. Basu Swastha dalam bukunya, Manajemen Pemasaran modern ( 2002 : 150 ). Prosedur penetapan harga dibagi kedalam lima tahap : 1. Mengestiminasikan permintaan untuk barang tersebut. Dalam tahap pertama ini penjual membuat estimasi permintaan barangnya secara total. Hal ini lebih mudah dilakukan terhadap permintaan barang yang ada dibandingkan dengan permintaan baru. Pengestiminasian permintaan tersebut dapat dilakukan dengan : a) Menentukan harga yang diharapkan (expected price) b) Mengestiminasikan volume penjualan pada berbagai tingkat harga.
2. Mengetahui lebih dulu reaksi dalam persaingan. Kondisi persaingan sangat mempengaruhi kebijaksanaan penentuan harga bagi perusahaan atau penjualan. oleh karena itu penjual perlu mengetahui reaksi persaingan yang terjadi dipasar serta sumber-sumber penyebabnya. Adapun sumber-sumber persaingan yang ada dapat berasal dari : a. Barang sejenis yang dihasilkan oleh perusahaan lain. b. Barang pengganti atau subtitusi. c. Barang-barang lain yang dibuat oleh perusahaan lain yang sama-sama menginginkan uang konsumen. 3. Menentukan market share yang dapat diharapkan. Perusahaan yang agresif selalu menginginkan market share yang lebih besar. Kadang-kadang perluasan market share harus dilakukan dengan mengadakan periklanan dan bentuk lain dari persaingan bukan harga, disamping dengan harga tertentu. Market share yang diharapkan tersebut akan dipengaruhi oleh kapasitas produksi yang ada, biaya ekspansi, dan mudah memasuki persaingan. 4. Memilih strategi harga untuk mencapai target pasar. Dalam hal ini penjual memilih diantara dua macam strategi harga yang dianggap paling extrim, yaitu :
a. Skim the cream pricing Skim the cream pricing atau skimming pricing merupakan strategi penetapan harga yang setinggi-tingginya. Harga yang tinggi tersebut dimaksudkan untuk menutup biaya penelitian, pengembangan, dan promosi. Strategi ini sesuai untuk barang-barang baru sebab : 1. Pada tahap pemula, permintaan masih sangat inelastis karena saingan masih sangat sedikit. 2. Dapat membagi pasar berdasarkan tingkat penghasilan, yaitu menjual barang baru tersebut pada segmen pasar yang berpenghasilan tinggi. 3. Dapat pula berfungsi untuk berjaga-jaga terhadap kekeliruan dalam penetapan harga. 4. Harga perkenalan yang tinggi dapat memberikan penghasilan dan laba yang tinggi pula. 5. Harga yang tinggi dapat dipakai untuk membatasi permintaan terhadap batas-batas kapasitas produksi dalam perusahaan. b. Penetration pricing Penetration pricing merupakan strategi penetapan harga yang serendahrendahnya, yang bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan sebesar-besarnya, dalam waktu yang relative singkat. Dibandingkan dengan skim the cream princing, strategi ini lebih agresif dan dapat memperkuat kedudukan perusahaan dalam persaingan.
5. Mempertimbangkan Politik Pemasaran Perusahaan. Tahapan
selanjutnya
dalam
prosedur
penentuan
harga
adalah
mempertimbangkan politik pemasaran perusahaan dengan melihat pada barang, sistem distribusi, program promosinya dan pertimbangan barang lain yang dijualnya. Demikian pula dalam
saluran distribusinya, harus
diperhatikan ada atau tidaknya penyalur yang juga menerima sebagian dari harga jual. Bilamana tanggung jawab promosi dilimpahkan pada penyalur, maka marjin yang akan diterima produsen menjadi lebih tinggi.
G. Metode Penetapan Harga Metode penetapan harga, menurut Drs Basu Swastha (2001 : 154) dibagi dalam empat variable : 1. Harga yang didasarkan pada biaya Metode penetapan harga yang didasarkan pada biaya dalam bentuk yang paling sederhana adalah : a) Cost-plus pricing method Dalam metode ini, penjual atau produsen menetapan harga jual untuk satu unit barang yang besarnya sama jumlah biaya perunit ditambah dengan jumlah biaya perunit ditambah dengan satu jumlah untuk menutup laba yang diinginkan (disebut marjin) pada unit tersebut.
b) Mark-up pricing method Variasi lain dari metode cost-plus adalah mark-up princing method yang banyak dipakai oleh para pedagang. Pedagang yang membeli barang-barang dagangan akan menentukan harga jualnya setelah menambah harga beli dengan sejumlah mark-up Jadi mark-up ini merupakan kelebihan harga jual diatas harga belinya. Keuntungkan bisa diperoleh dari sebagian mark-up tersebut. Selain itu pedagang
tersebut
juga
harus
mengeluarkan
sejumlah
biaya
eksploatasi yang juga diambil dari sebagian mark-up. Setelah kita mengetahui kedua metode tersebut. Perlu pula kita mengetahui beberapa istilah biaya yang ada kaitannya. Beberapa istilah biaya itu antara lain : 1. Biaya tetap total Biaya tetap total (total fixed coast) adalah elemen-elemen seperti sewa, gaji pimpinan, dan pajak kekayaan yang tetap konstan untuk setiap tingkat hasil (output). Untuk tingkat kapasitas tertentu atau untuk jangka waktu yang pendek, biaya ini tetap sama besarnya. Tetapi untuk jangka waktu yang panjang, biaya-biaya ini akan berubah menjadi biaya yang variable. Biaya tetapi yang dibebankan pada masing-masing unit disebut biaya tetap rata-rata (average fixed cost).
2. Biaya variabel Biaya variabel (variable cost) adalah biaya berubah-ubah yang disebabkan oleh adanya jumlah hasil. Apabila hasil barang yang dihasilkan bertambah, maka biaya variabelnya juga akan meningkat. Biaya variabel yang dibebankan pada masing-masing unit disebut biaya variabel rata-rata (average variable cost). 3. Biaya total Biaya total (total cost), adalah biaya keseluruhan, meliputi biaya tetap dan biaya variabel. Untuk masing-masing barang, biaya ini disebut biaya total rata-rata (average total cost). 4. Biaya marjinal Biaya marjinal (marjinal cost) adalah biaya untuk memproduksi dan menjual tambahan satu unit produk yang terakhir. 2. Analisis Break-Even Sebuah metode penetapan harga yang didasarkan pada permintaan pasar dan masih mempertimbangkan biaya adalah dengan analisa break-even. Perusahaan dapat dikatakan dalam keadaan break-even bilamana penghasilan (revenue) yang diteria sama dengan ongkosnya, dengan anggapan bahwa harga jualnya sudah tentu. Menurut metode ini, perusahaan akan mendapatkan laba bila mana penjualan yang dicapai
berada diatas titik break-even; jika penjualan berada dibawah titik breakeven, maka perusahaan akan mengalami kerugian. Adapun formulasinya adalah sebagai berikut : Kontribusi perunit pada overhead dapat diartikan sebagai kelebihan harga jual perunit diatas variabel rata-rata yang dipakai untuk menutupi biaya tetap. 3. Analisis Marjinal Dalam analisa marjinal, harga ditentukan atas dasar keseimbangan antara penawaran dan permintaan untuk mendapatkan laba maksimum, penjual/produsen dapat menentukan harga perunit dimana perintaan perunit seimbang dengan biaya per unitnya. 4. Penetapan Harga Dalam Hubungannya Dengan Pasar Penetapan harga tidak didasarkan pada biaya, tetapi justru harga yang menentukan biaya dari perusahaan. Penjual dapat menentukan harga sama dengan tingkat harga pasar agar dapat ikut dalam persaingan atau dapat pula ditentukan lebih tinggi atau lebih rendah dari tingkat harga dalam persaingan. Penetapan harga dalam hubungannya dengan pasar dibagi kedalam tiga variabel, yaitu : a) Penetapan harga sama dengan harga saingan Sering dijumpai penjual yang menetapkan harga sama dengan harga saingan. Cara seperti ini akan menguntungkan jika dipakai pada saat
harga dalam persaingan itu tinggi. Biasanya menggunakan cara tersebut untuk barang strandard. b) Penetapan harga dibawah harga saingan Metode ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang sering tidak mengetahui adanya praktek-praktek tersebut. Mereka mempunyai suatu prinsip bahwa mark-up yang leih rendah akan menghasilkan volume penjualan yang lebih tinggi. c) Penetapan harga diatas harga saingan Kadang-kadang produsen menetapkan harga produknya diatas tingkat harga pasar. Metode ini hanya sesuai digunakan perusahaan yang sudah mempunyai reputasi atau perusahaan yang menghasilkanbarangbarang prestise. Ini disebabkan karena konsumen memperhatikan harga dalam pembeliannya, tetapi mereka lebih mengutamakan kualitas atau factor prestise yang akan diperolehnya dari barang tersebut da bagi perusahaan yang belum mempunyai reputasi sebaliknya jangan menggunakan metode ini. Karena konsumen belum mengenal bagaimana kualitas dari barang tersebut.
H. Strategi-strategi Penyesuaian Harga Pada kenyataan perusahaan tidak menetapkan satu harga jual, akan tetapi menggunakan penyesuaian harga, antara lain menurut Boyd, Walker, Larreche dalam bukunya, Manajemen Pemasaran (2000 : 21) yaitu : 1. Penetapan harga perwilayah geografis/geographical pricing Bagaimana harga akan ditetapkan perusahaan pada berbagai daerah terdapat lima alternative penetapan harga menurut wilayah, yaitu : a) Penetapan harga FOB (Free On Board) Dinamakan FOB origin pricing, maksudnya adalah bahwa barang-barang ditempatkan free on board, dimana hak atas barang dan tanggung jawab beralih pada pelanggan yang membayar ongkos angkut dari kapal sampai ketempat tujuan. b) Penetapan harga penyerahan seragam (Uniform delivered pricing) Pada penetapan harga ini penjual membebankan harga jual ditambah biaya angkut yang sama besarnya kepada pembeli tanpa memandang jauhdekatnya lokasi pembeli. c) Penetapan harga per wilayah (zone pricing) Pada penetapan harga ini perusahaan atau penjual membagi lokasi pelanggan menjadi beberapa wilayah, dimana harga ditetapkan berdasakan letak pembeli dalam wilayah yang telah ditentukan. Jadi harga wilayah satu dengan wilayah lainnya tidak sama..
d) Penetapan harga termasuk angkutan (freight-absorption pricing) Pada cara ini penjual membebaskan biaya angkut dari pembeli, dengan tujuan mendapatkan volume penjualan yang tinggi sehingga dapat menutup biaya angkut tersebut. 2. Pemberian potongan harga dan imbalan khusus Harga dapat dimodifikasi perusahaan kepada pembeli atas hal-hal tertentu. Penyesuaian harga ini biasa disebut potongan harga atau discount, yang meliputi ; a) Potongan tunai Adalah pengurangan harga jual pembeli yang membayar hutangnya tepat atau melunasi hutangnya sebelum waktu yang telah ditentukan. b) Potongan kuantitas Adalah pengurangan harga yang telah diberikan kepada pembeli dalam jumlah besar. Potongan kuantitas harus ditawarkan kepada semua pelanggan dan hendaknya tidak lebih besar dari penghematan biaya yang diakibatkan oleh penjualan dalam jumlah besar. Penghematan biaya ini meliputi
berkurangnya
biaya
penjualan,
persediaan
dan
biaya
pengangkutan. Potongan ini memberikan suatu perangsang bagi pelanggan untuk membeli leih banyak dari seorang penjual tertentu, bukan membeli dari banyak sumber.
c) Potongan fungsional Adalah pengurangan harga jual yang diberikan oleh pabrik kepada anggota-anggota saluran perdagangan yang melakukan fungsi-fungsi tertentu seperti penjualan, penyimpanan dan pencatatan. Besarnya potongn diberikan rata atau sama untuk setiap saluran perdagangan. d) Potongan musiman Adalah pengurangan harga jual yang diberikan kepada siapa saja yang membeli barang atau jasa pada musim atau waktu tertentu. Potongan musiman memungkinkan penjual mempertahankan produksi selama setahun bersangkutan. e) Imbalan khusus Ada dua jenis imbalan khusus, yaitu : •
Imbalan tukar tambah Yaitu pengurangan harga yang diberikan beserta penyerahan barang lama pada saat membeli barang baru.
•
Imbalan promosi Merupakan pengurangan pembayaran atas harga yang diberikan sebagai balas jasa kepada daeler karena berpartisipasi dalam periklanan dan program pendukungan penjualan.
3. Penetapan harga promosi Dalam keadaan tertentu produk akan dijual perusahaan untuk sementara waktu dengan harga dibawahi daftar harga yang telah ditetapkan. Penetapan harga demikian sering disebut dengan penetapan harga promosi. Penetapan harga promosi dapat dilakukan dengan cara : a) Penetapan harga rugi Harga produk-produk bermerk terkenal diberi harga dibawah harga pasaran guna menarik para pengunjung untuk membeli. b) Penetapan tunai Penetapan harga khusus ini digunakan pada musim-musim tertentu untuk menarik lebih banyak pembeli. c) Pembiayaan dengan suku bunga rendah Cara lain untuk penjualan dirangsang tanpa perlu menurunkan harga adalah dengan cara mengumumkan pembiayaan dengan suku bunga relative rendah d) Kontrak pelayanan dan tanggungan Penjualan dapat ditingkatkan perusahaan dengan memberikan jaminan pelayanan dan tanggungan atau garansi. e) Potongan harga secara psikologis Cara ini ditempuh dengan menawar produk dengan harga semua yang sangat tinggi dan menawarkannya dengan harga yang relatif rendah.
Kesulitan yang ditempuh dengan taktik penetapan harga promosi adalah bahwa jika taktik ini berhasil, para pesaing akan menirunya dengan segera, sehingga taktik ini tidak relatif lagi. 4. Pemotongan harga diskriminatif Agar Diskriminatif ini dapat berhasil, diperlukan kondisi tertentu yaitu : a) Pasar harus dapat dibagi dalam segmen-segmen. b) Pihak-pihak yang berada dalam segmen dengan harga yang lebih murah tidak dapat menjual kembali produk yang dibelinya pada segmen lain yang harganya lebih tinggi. c) Para pesaing tidak mampu membanting harga pada segmen dengan harga tinggi. d) Biaya segmentasi tidak melebihi penghasilan tambahan yang diperoleh dari diskriminasi. e) Pelaksanaan diskriminasi tidak boleh menyinggung perasaan terkesan konsumen. f) Bentuk diskriminasi tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku. Pemotongan harga diskriminasi meliputi : 1) Penetapan harga berdasarkan segmen konsumen Produk atau jasa yang sama diberi harga yang berbeda bagi kelompok konsumen yang berbeda pula.
2) Penetapan harga berdasarkan bentuk produk Produk yang berbeda diberi harga yang berlainan tetapi tidak sebanding dengan besarnya perbedaan biaya. 3) Penetapan harga berdasarkan citra Dua macam harga ditetapkan perusahaan bagi produk yang sama, berdasarkan perbedaan citra. 4) Penetapan harga berdasarkan lokasi Produk yang dipasarkan dilokasi yang berbeda ditawarkan yang berbeda pula. 5) Penetapan harga berdasarkan waktu Produk sama dijual dengan harga berbeda menurut musim. 5. Penetapan harga dalam bauran produk Nilai suatu produk merupakan bagian suatu bauran produk, maka perusahaan menetapkan seperangkat harga jual yang saling menunjang, sehingga keuntungan dari seluruh bauran produk dapat maksimal. a) Penetapan harga lini produk Pada umumnya lini produk dikembangkan perusahaan lebih dari satu jenis produk. Ciri tersendiri dimiliki setiap produk dan lini produk. Oleh karenanya perbedaan harga yang diputuskan perusahaan antara produk satu dengan yang lainnya dalam lini produknya.
b) Penetapan harga produk opsional Produk atau ciri opsional banyak ditawarkan perusahaan disamping produk utamanya. Dalam hal ini keputusan harus diambil perusahaan tentang ciri atau fasilitas mana yang sudah termasuk dalam harga dan mana yang akan ditawarkan sebagai pilihan tambahan. c) Penetapan harga produk yang saling menarik Dalam
industri
tertentu
banyak
dihasilkan
barang-barang
yang
penggunaanya harus bersama-sama dengan barang pokok lainnya. Harga yang relative rendah, sering ditawarkan perusahaan bagi barang pokok dan tinggi bagi barang turunan. d) Penetapan harga dua bagian Dua macam tarif sering ditetapkan perusahaan jasa, yaitu tarif tetap dan tarif penggunaan variable. e) Penetapan harga produk sampingan Dalam menghasilkan produk utama sering muncul hasil atau produk sampingan. Produk sampingan diusahakan mengurangi harga produk pokok, agar harga produk pokok lebih mampu bersaing. f) Penetapan harga bundel produk Seperangkat produk sering digabungkan perusahaan dan menawarkannya dengan harga lebih rendah.
Oleh karena itu didalam membuat penyesuaian harga, motivasi pembelian dari pelanggan dapat pula mempengaruhi penggunaan kebijaksanaan harga jual. Dimana penetapan harga sangat mempengaruhi daya beli para konsumen dan juga mempengaruhi bagi seluruh kegiatan pemasaran pada suatu perusahaan. Apakah sudah layak perusahaan menetapkan harga tersebut dan apa dampaknya bagi perusahaan dan konsumen.
I. Strategi-strategi Penetapan Harga Menurut Dr. Basu Swastha (2002 : 220), strategi penetapan harga terdiri dari : a) Penetapan Harga Psikologis Kebijaksanaan ini biasanya dilakukan oleh para pengecer, yaitu menetapkan harga yang diakhiri angka ganjil atau janggal. Karena menggunakan angka ganjil, penetapan harga ini disebut penetapan harga ganjil (odd pricing). b) Penetapan Harga dengan Potongan Harga Potong (discount) merupakan pengurangan harga yang ada. Ada pun jenisjenis potongan yang dapat diberikan oleh penjual adalah : 1) Potongan Tunai Adalah potongan yang diberikan kepada pembeli atas pembayaran rekeningnya pada suatu periode.
2) Potongan Kuantitas Adalah potongan harga yang ditawarkan oleh penjual agar konsumen bersedia membeli dalam jumlah yang besar, atau bersedia memusatkan pembeliannya pada penjual tersebut. 3) Potongan Fungsional Potongan funsional disebut juga potongan dagang, merupakan potongan harga yang ditawarkan pada pembeli atas pembayaran untuk fungsi-fungsi pemasaran yang mereka lakukan. 4) Potongan Musiman Adalah potongan yang diberikan kepada pembeli yang melakukan pembelian diluar musim tertentu. c) Potongan Harga Geografik 1) Penetapan harga Geografik atas dasar Free On Board (F.O.B) tempat asal, dimana seluruh ongkos angkut ditanggung oleh pembeli. 2) Penetapan harga Geografik atas dasar Free On Board (F.O.B) tujuan, dimana ongkos angkut ditanggung oleh penjual termasuk keamanan dalam perjalanan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Sejarah perusahaan 1. Lokasi Penelitian Penulis melakukan penelitian tentang hubungan penetapan harga dengan penjualan pada CV. KHARISMA PAINT yang berlokasi di Jln.Gatot Subroto km.5 Desa Sangiang Jaya Rt 005/02, Tangerang Provinsi Banten 2. Riwayat Singkat Perusahaan CV. KHARISMA PAINT merupakan suatu usaha Home Industry yang bergerak dibidang Jual-beli cat. CV.KHARISMA PAINT ini didirikan pada tanggal 24 september 1999, yang pada awalanya bernama PD (Perusahaan Dagang) KHARISMA PAINT. Perusahaan tersebut masih manual atau masih berbentuk usaha perorangan, dimana Bapak Agus Sumarno sebagai Pemilik CV diperusahaan tersebut. Pada tanggal 8 juni 2004 Cv tersebut berganti nama menjadi CV. KHARISMA PAINT yang berkantor di Perumahan Keroncong Permai Jatiuwung Tangerang-Banten. CV. KHARISMA PAINT menyewa sebuah tempat untuk menjalankan usahanya yang bertempat di Kelurahan Gebang Raya Rt 03/05. karena banyaknya konsumen yang memesan cat, pada tanggal 11 maret 2004 perusahaan tersebut pindah di Jln.Gatot Subroto km.5 Desa Sangiang Jaya Rt
005/02, dimana perusahaan menyewa tempat tersebut secara sistem kontrak 1 tahun, kemudian pada bulan oktober 2004 perusahaan tersebut membeli tempat tersebut. CV.KHARISMA PAINT mempunyai custumer yang ratarata konsumennya
adalah
para contraktor
yang bergerak
dibidang
pembangunan rumah ( BTN ) dan pembangunan gedung. Perusahaan ini melayani pesanan dari jabotabek maupun luar jabotabek diantaranya cirebon, purbalingga dan pulau bangka. Adapun macam-macam jenis cat yang dijual pada CV. KHARISMA PAINT ini antara lain : a. Wall Paint b. Wood c. Iron d. Melamine e. Tiner 3. Stuktur Organisasi dan Pembagian Tugas •
Struktur organisasi Struktur organisasi menggambarkan pembagian tugas, fungsi dan tanggung jawab serta wewenang dari masing-masing bagian yang memungkinkan personil-personil yang terlibat di dalamnya bisa bekerja sama dengan baik dan lebih efektif dalam mencapai tujuan yang ditetapkan semula.
Bentuk organisasi yang sering dipakai diperusahaan-perusahaan, kedalam organisasi lini, organisasi lini staff dan fungsional. a. Organisasi garis / lini Organisasi lini hanya mempunyai hubungan organisasi didalamnya, dan merupakan organisasi tertua dan masih digunakan pada perusahaan kecil yang hanya mempunyai beberapa karyawan saja dan mempunyai garis perintah dari satu atasan saja dan keberadaan seorang atasan menimbulkan keotoriteran dan atasan dituntut berpengetahuan luas dalam segala bidang. b. Organisasi garis / lini dan staff Dalam organisasi lini dan staff terdapat wewenang lini dan wewenang staff keduanya terdapat hubungan. Dan organisasi dalam bentuk ini adalah perusahaan berskala besar, mempunyai karyawan yang banyak juga dan sudah terdapat spesialisasi, artinya departemen satu dengan lain sangat saling membutuhkan, walaupun departemen itu lini atau departemen staf contoh departemen penjualan diminta pikiranya dan hal yang bersangkutan dengan produksi oleh departemen produksi maka departemen penjualan termasuk sebagai staf. c. Organisasi fungsional dan garis / lini Organisasi dan garis ialah organisasi dimana didalamnya terdapat hubungan lini dan fungsional, dan biasanya terdapat pada perusahaan
yang besar dengan jumlah karyawan yang besar dan aktifitas yang sangat terspesialisasi sebagai contoh department keuangan yang aktifitas keuangan terdapat pada departemen lainnya, maka prosedur keuangan disemua department ditentukan oleh departemen keuangan. Struktur organisasi
yang dipakai oleh CV Kharisma paint adalah
dengan memakai organisasi lini, yang dimana pemilik CV mempunyai kekuasaan penuh dalam menentukan keputusannya, walaupun terdapat perusahaan yang dipimpin oleh satu atasan, akan tetapi setiap ada permasalahan yang muncul tidak bisa diambil akan tetapi langsung diserahkan keputusannya pemilik CV, yang dimana pemilik CV saja yang berhak memberi keputusan.
Gambar 3.1 Struktur Organisasi CV. KHARISMA PAINT
PEMILIK CV
KEPALA BAGIAN
PEMBUKUAN
BAG. PRODUKSI
Sumber : CV. KHARISMA PAINT, Tangerang
KASIR
MARKETING
GUDANG
•
Tugas dan Fungsi Organisasi Tugas dan fungsi organisasi suatu perusahaan bertujuan untuk menjalankan suatu usaha dan juga untuk mengetahui tugas maupun tanggung jawab dari setiap bagian dalam struktur tersebut. a) Pemilik CV Pemilik CV mempunyai tugas menentukan program-program yang akan dilaksanakan dalam periode tertentu, memberi kebijakan terhadap kegiatan, baik itu batas kewenangan dan batas tanggung jawab bawahan sampai dengan pengawasan dalam pelaksanaan kerja. b) Kepala Bagian Kepala bagian mempunyai tugas dan fungsi adalah untuk mengawasi para karyawan dan membuat laporan. c) Marketing Marketing mempunyai
tugas
dan
tugas
memasarkan barang yang ada diperusahaan. d) Pembukuan 1. Membuat hasil laporan keuangan 2. Mengatur jurnal umum 3. Memberikan laporan penjualan kepada pemilik CV
adalah
untuk
e) Bagian Produksi Bagian produksi mempunyai tugas mengawasi persediaan barang yang masuk dan barang yang keluar. f) Kasir Kasir mempunyai tugas membuat laporan keuangan serta hasil penjualan dalam bentuk laporan harian dan laporan bulanan dan bertanggung jawab kepada bagian pembukuan. g) Gudang 1. Mengecek barang yang ada digudang 2. Mengirimkan barang ke kasir 3. Memberi laporan jumlah barang yang ada digudang.
B. Metode Penelitian Dalam penulisan ini penulis menggunakan metode korelasional yaitu untuk mengetahui keeratan hubungan harga jual dan penjualan pada CV. KHARISMA PAINT.
C. Hipotesis Pada penelitian diduga ada hubungan erat antara penetapan harga dengan nilai penjualan. Maka penulis mengajukan hipotesa tentang pengaruh : Ho : p = 0
tidak ada hubungan antara harga dan penjualan.
Ha : p ≠ 0
terdapat hubungan antara harga dengan penjualan
Dasar pengambilan keputusan Dengan membandingkan statistic hitung dengan statistic table •
Jika statistic t hitung < statistic t table, maka Ho di terima
•
Jika statistic t hitung > statistic t table, maka Ho di tolak -
Tingkat signifikan (α) 1% (α)
-
DF (Derajat Kebebasan) = n-2
D. Variable dan Pengukurannya Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua variable yaitu variable X dan variable Y. Dengan demikian yang menjadi variable X dalam penelitian ini adalah penetapan harga yang dilakukan oleh perusahaan. Sedangkan variable Y dalam penelitian ini adalah penjualan perusahaan.
E. Definisi Operasional Variabel Dari beberapa variable diatas dapat di jelaskan arti tentang variable yang di pakai oleh penulis sebagai berikut : 1. Variabel harga merupakan harga yang ditetapkan oleh perusahaan dalam menjual produknya kepada pembeli. 2. Variabel penjualan adalah jumlah rupiah penjualan tahunan yang diperoleh oleh perusahaan.
F. Metode Pengumpulan Data Dalam mengumpulkan data yang diperlukan untuk penulisan skripsi ini, maka penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut : 1. Field Reaserch (Penelitian Lapangan) Dalam penelitian ini, penulis melakukan wawancara langsung pada bagian pemasaran dan bagian terkait untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini. 2. Library Reaserch (Penelitian Kepustakaan) Dalam penelitian kepustakaan ini, penulis membaca buku-buku literature yang ada diperpustakaan dan membaca catatan-catatan kuliah yang ada hubungannya dengan penulisan skripsi ini.
G. Metode Analisis Data Dalam penulisan ini, penulis menggunakan metode analisis data, guna memperoleh gambaran-gambaran yang lebih jelas lagi mengenai objek yang diteliti dan juga membantu penulis dalam menganalisis data-data yang diperoleh. Adapun metode analisis data yang digunakan adalah : •
Analisis Data Kuantitatif ( Statistika ) Untuk menganalisis hasil penelitian lapangan yang dibuat dalam bentuk yang berupa angka-angka dari perusahaan yang bersangkutan, dengan menggunakan metode analisis koefisien korelasi dan pengujiannya.
Metode ini merupakan pengukuran derajat keeratan antara variable X dan variable Y, dimana harga (X) dan penjualan (Y). menurut Suharyadi dan Purwanto S.K, (2002 : 143), dalam bukunya Statistik (buku 2) bahwa rumus yang digunakan adalah : n.∑XY - ∑X . ∑Y r= √n.∑x 2 – ( ∑x ) 2
√n. ∑Y 2 – ( ∑Y ) 2
Keterangan : X= Harga Y = Penjualan n = Jumlah Tahun r = Kefisien korelasi antara X dan Y, dimana semakin besar nilai koefisiennya (r), maka semakin kuat hubungan antara X dan Y yaitu apabila : •
r = +1, atau mendekati 1 maka hubungan antar variable X dan Y dikatakan kuat dan positif, artinya bila X bertambah maka nilai Y juga bertambah dan sebaliknya.
•
r = -1, atau mendekati -1 maka hubungan antar variable X dan Y dikatakan kuat namun negative, artinya bila X bertambah maka nilai Y berkurang dan sebaliknya.
•
r = 0, atau mendekati 0 maka hubungan antar variable X dan Y dikatakan sangat lemah dan tidak ada hubungan sama sekali, artinya perubahan variable X tidak mempengaruhi variable Y dan sebaliknya.
Rumus Determinan : Kd = r 2 x 100 %
Dan didalam melakukan pengujian terhadap koefisien korelasi, penulis menggunakan rumus :
r √n – 2 to = √1 – r
2
Keterangan : t = Dari Table r = Koefisien Korelasi n = Jumlah Tahun
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Obyek Penelitian CV. KHARISMA PAINT merupakan perusahaan dibidang usaha cat, dalam hal ini CV. KHARISMA PAINT bergerak dalam bidang pembuatan dan penjualan cat, yang berlokasi di Tangerang, tepatnya di Jalan Gatot Subroto km.5 Desa Sangiang Jaya Rt 005/02. Cat ini melihat sukses mereka didasarkan atas usaha yang utama yaitu : 1. Menciptakan
suasana
dimana
orang
dapat
menggunakan
produk
dan
mengembangkan potensinya secara maksimum. 2. Mencapai produktivitas tinggi melalui perencanaan yang matang menggunakan sistem pemasaran yang dapat dipergunakan dan menggunakan teknologi yang canggih. B. Faktor-faktor Pertimbangan Dalam Penetapan harga jual produk Dalam menentukan penetapan harga jual produk, perlu adanya pertimbangan pada berbagai faktor secara langsung atau tidak langsung, faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal berpengaruh terhadap kebijaksanaan-kebijaksanaan yang akan dilakukan oleh perusahaan terutama kebijaksanaan penetapan harga.
Dibawah ini penulis akan menguraikan faktor-faktor yang menjadi pertimbangan oleh CV. KHARISMA PAINT dalam menentukan penetapan harga jual produk. 1. Faktor Internal Perusahaan a. Tujuan perusahaan yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah menguasai pangsa pasar yang ada dengan cara melakukan peningkatan kualitas produk. b. Strategi bauran pemasaran yang terdiri kebijakan produk, distribusi, promosi, dan harga yang diterapkan oleh CV. KHARISMA PAINT juga saling mendukung satu sama lain. Misal : Dalam produk, perusahaan mengeluarkan produk baru. Untuk mencapai hasil pemasukan yang maksimal maka penentuan harga jual produk harus tetap selain itu perusahaan juga harus melakukan promosi dengan gencar. c. Faktor biaya juga merupakan
faktor internal penting
yang harus
dipertimbangkan oleh perusahaan. Hal ini juga dilakukan karena dalam setiap usahanya setiap melakukan kegiatan usahanya perusahaan pasti mengeluarkan biaya agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar. d. Organisasi perusahaan juga penting dalam menentukan siapa yang berwenang dalam melakukan penetapan harga.
2. Faktor Eksternal Perusahaan a. Keadaan pasar dan permintaan yang selalu berubah sehingga harus selalu diamati. Selera konsumen selalu berubah menurut perkembangan jaman saat ini. Sehingga CV. KHARISMA PAINT harus selalu mengikuti keinginan dan permintaan konsumen. b. Faktor Pesaing Perusahaan Dalam memproduksi cat CV. KHARISMA PAINT memiliki pesaing-pesaing yang kuat. Maka dari itu CV. KHARISMA PAINT harus dapat melihat perkembangan perekonomian konsumen. Sehingga penetapan harga jual produk yang ditetapkan oleh perusahaan dapat terjangkau oleh konsumen. C. Tujuan Penetapan Harga Seperti diketahui bahwa harga merupakan komponen harga yang berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan. Hal ini terlihat melalui persamaan berikut :
Laba =
Pendapatan – Biaya Total
Selain itu, harga jual yang ditetapkan oleh suatu perusahaan juga dapat mempengaruhi kualitas yang dijual. Hal ini yang berpengaruh oleh tingkat harga adalah biaya, karena kualitas yang terjual berpengaruh pada biaya yang ditimbulkan dalam kaitannya dengan efisiensi. Oleh karena penetapan harga mempengaruhi
pendapatan total dan biaya total, maka keputusan dan strategi penetapan harga sangatlah penting. Harga sebagai salah satu alat untuk mencapai tujuan perusahaan untuk mencapai tujuan sering kali digunakan oleh konsumen sebagai indicator nilai bagaimana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dapat dirasakan atau diperoleh oleh knsumen atas suatu barang. Oleh karenanya, metode penetapan harga yang digunakan akan sangat banyak tergantung dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Hal ini dapat dimaklumi karena setiap perusahaan mempunyai metode penetapan harga yang berbeda-beda dengan tujuan yang berbeda pula. CV. KHARISMA PAINT sebagai penghasil cat diindonesia mempunyai tujuan-tujuan yang ingin dicapai melalui penetapan harganya. Penetapan harga yang digunakan itu mempunyai tujuan-tujuan sebagai berikut : 1. Untuk Memaksimalkan Laba Tujuan ini secara umum dapat dikatakan sebagai tujuan akhir setiap perusahaan. Tidaklah masuk akal bila perusahaan yang ingin mengalami kerugian dari usaha yang dijalankannya. Pada kenyataannya setiap perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba yang paling tinggi atau besar. Namun dalam era globalisasi seperti sekarang ini disebabkan karena selain semakin kompleks dan banyaknya variable yang berpengaruh terhadap daya saing, juga disebabkan karena sukarnya menentukan jumlah penjualan yang dapat dicapai pada tingkat
harga tertentu. Hal ini disadari pula oleh CV. KHARISMA PAINT. Namun sekarang ini, tujuan ini masih relevan mengingat segmen pasar yang dituju adalah segmen yang sudah dievaluasi sebelumnya. 2. Meningkatkan Volume Penjualan Harga yang ditetapkan oleh suatu perusahaan terhadap produknya dapat pula dijadikan sebagai alat mencapai volume penjualan atau dengan kata lain adalah merebut pangsa pasar yang ada. D. Kebijaksanaan Penetapan Harga Seperti telah dikemukakan sebelumnya bahwa penetapan harga harga jual merupakan suatu pekerjaan yang sangat penting dan mutlak agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Di dalam suatu segmen pasar yang dituju, banyak pertimbangan yang harus diperhatikan oleh perusahaan, baik itu pertimbangan yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal. Adalah sulit bagi penulis untuk mengambil keputusan tentang metode penetapan harga yang dilakukan oleh CV. KHARISMA PAINT ini. Hal ini disebabkan karena pada kenyataannya perusahaan ini menerapkan metode penetapan harga yang merupakan gabungan atau kombinasi dari metode-metode yang ada. Perusahaan ini dapat dikatakan menerapkan metode skimming pricing. Hal ini ditunjang dengan alasan bahwa pada kenyataannya perusahaan ini melemparkan produknya kepasaran sudah masuk dengan harga yang tinggi dan semakin tinggi. Pertimbangan lain yang mendukung alasan ini adalah keadaan ekonomi yang baik
yang mendukung terciptanya daya beli konsumen yang tinggi, posisi produk yang menguntungkan,pasar yang potensial, sifat persaingan non-harga, dan produk dalam segmen ini masih sedikit ditambah dengan melakukan inovasi-inovasi terhadap produk. Perusahaan menargetkan laba dan target penjualan yang berbeda-beda untuk setiap wilayah penjualan yang menjadi pasar bagi produk cat ini adalah wilayah Jabodetabek yang didasarkan kepada pertimbangan-pertimangan ekonomi dan tingkat pertumbuhannya, besarnya pasar, dan lain-lain. Dengan demikian, maka perusahaan menggunakan metode Target Profit Pricing untuk menentukan harga jual produknya. Berikut ini perhitungannya dilakukan demikian :
Informasinya adalah sebagai berikut : - Biaya Tetap sebesar
Rp 125.000.000,-
- Biaya Variabel sebesar
Rp 110.000,-
- Target Laba sebesar
Rp 95.000.000,- atas dasar volume penjualan
per kaleng
tahunan sebanyak 3000 buah
Dari informasi tersebut, maka perusahaan ini menggunakan harga jual produk perunitnya dengan perhitungan sebagai berikut : Laba
= Pendapatan Total – Biaya Total
Laba
= (Harga x kuantitas) – (Biaya Tetap) + (Biaya Variabel x kuantitas)
Rp 95.000.000 = (Harga x 3000) – (Rp.90.000.000) + (Rp.80.000 x 3000) Rp.95.000.000 = 3000 Harga – (Rp.90.000.000 + Rp.240.000.000) 3000 Harga
= Rp.95.000.000 + Rp.330.000.000
Harga = Rp.141.666.667 Dibulatkan menjadi Rp.142.000,- Per kaleng
Berdasarkan perhitungan dengan diatas maka harga jual per unit produk dikenaikan sebesar Rp. 142.000 Per buah. Harga ini akan diberlakukan bila perusahaan ingin mengejar target penjualan yang ditetapkan. Kalau keadaannya demikian, maka apa yang akan didapat oleh
CV.
KHARISMA PAINT sebagai produsen CAT mengingat laba yang diperoleh itu. Sebagai perusahaan dalam kondisi bagaimanapun, perusahaan juga mengharapkan keuntungan dari usaha yang dilakukannya. Oleh karena itu, untuk mengejar target laba yang ditargetkan oleh perusahaan sekaligus memperoleh keuntungan maka perusahaan ini harus menjual produknya dengan harga diatas Rp. 142.000,- per kaleng, Dengan kata lain, perusahaan harus menambahkan presentase tertentu dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk tiap kalengnya. Metode ini di kenal dengan metode Cost Plus Pricing method. Perhitungan dengan metode ini di lakukan sebagai berikut : Informasi yang diterima oleh bagian pemasaran untuk tiap satu kaleng produk adalah sebagai berikut :
- Biaya Material
Rp. 90.000,-
- Biaya Tenaga Kerja
Rp. 25.000,-
- Biaya Promosi, Distribusi, Penyusutan, Dan lain-lain
Rp. 20.000,- +
Jumlah Biaya
Rp.135.000,-
Dari perhitungan diatas diketahui bahwa biaya yang dibutuhkan untuk tiap unit produk adalah sebesar Rp.135.000. Sedangkan berdasarkan perhitungan dengan metode Target Profit Pricing, harga perunitnya diketahui sebesar Rp142.000, karena harga tersebut harga mampu menutupi biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan. Secara normal, perusahaan juga mengingatkan keuntungan. Oleh karena itu perusahaan selanjutnya menambah persentasi tertentu untuk memperoleh keuntungan terhadap biaya-biaya yang dikeluarkan. Keuntungan 29.5% dari biaya produksi. Maka harga jual yang ditetapkan berdasarkan biaya-biaya yang dikeluarkan adalah sebagai berikut : 29.5% x
Rp.135.000
=
Rp. 39.825
Rp.135.000 + Rp 39.825
=
Rp. 174.825
Dibulatkan menjadi
=
Rp. 175.000
Jadi berdasarkan metode Cost Plus Pricing method maka perusahaan menjual produknya dengan harga Rp.175.000,- per kaleng. Besarnya persentase keuntungan yang diinginkan perusahaan tidaknya perusahaan tidaklah tetap untuk setiap tahun. Persentase keuntungan itu kadangkadang bisa mencapai 60%, kadang kala mencapai 20%. Hal ini bisa terjadi karena keadaan perekonomian yang tidak memungkinkan untuk menetapkan besarnya persentase keuntungan yang konstan. Proses penetapan harga yang dilakukan oleh CV. KHARISMA PAINT dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Gambar 4.1 Proses Penetapan Harga Jual Cat
Biaya Produksi
Pemasaran
Harga Jual
Biaya Promosi Biaya Distribusi Biaya Lain-lain
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa perusahaan menetapkan harga berdasarkan kepada biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menhasilkan cat yang dibutuhkan. Setelah pihak manajemen mengetahui semua komponen biaya yang dikeluarkan, maka selanjutnya pihak manajemen (dalam hal ini pemasaran mendapat
informasi dari semua divisi) akan memberikan harga yang pantas. Persentasi yang dikenaikan oleh divisi pemasaran itu sudah mempertimbangkan semua biaya yang dikeluarkan dan keuntungan yang diharapkan.
E. Hubungan Antara Penetapan Harga Jual Produk Dengan Hasil Penjualan Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa pendekatan analisis yang penulis gunakan adalah melalui perhitungan-perhitungan antara lain adalah analisis korelasi kemudian melakukan uji hipotesa. Untuk itu maka akan penulis uraikan sebagai berikut : 1. Perkembangan Harga Jual dan Hasil Penjualan Salah satu yang menjadi sasaran dalam menetapkan harga adalah untuk meningkatkan hasil penjualan, baik dalam jangka waktu yang pendek maupun dalam waktu jangka panjang. Dalam menetapkan harga untuk mencapai hasil penjualan yang diharapkan oleh perusahaan maka perusahaan ingin mengetahui sejauh mana perkembangan dalam menetapkan harga dan hasil penjualan CV. KHARISMA PAINT membuat suatu daftar harga dan hasil penjualan dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2006 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Daftar Perkembangan Harga dan Hasil Penjualan CV. KHARISMA PAINT Tahun 2002-2006 Harga Volume Penjualan (X) (Y) ( Dalam Ribuan Rupiah ) ( Dalam Jutaan Rupiah ) 2002 175 500 2003 200 750 2004 220 825 2005 230 1.155 2006 250 985 ∑ 1.075 4.215 Sumber : CV. KHARISMA PAINT, Tangerang Diolah Oleh Penulis Tahun
Tabel 4.2 Perkembangan Harga Produk CV. KHARISMA PAINT Tahun 2002-2006 (Dalam Ribuan Rupiah) Tahun
Harga
Naik / Turun
Persentase ( %)
2002 2003 2004 2005 2006 ∑
175 200 220 230 250 1.075
25 20 10 20
14.3 10 4.5 8.6
Sumber : CV. KHARISMA PAINT, Tangerang Diolah Oleh Penulis
Untuk melihat kenaikan harga dan persentase kenaikan harga jual produk Cat dari daftar perkembangan harga jual pada table diatas, dapat diketahui dengan cara penghitungan sebagai berikut :
200 - 175 Tahun 2003 =
x 100 % = 14.3 % 175 220-200
Tahun 2004 =
x 100 % = 10 % 200 230 - 220
Tahun 2005 =
x 100 % = 4.5 % 220 250-230
Tahun 2006 =
x 100 % = 8.6 % 230
Keterangan : Berdasarkan pada daftar perkembangan harga jual, bahwa pada tahun 2002 perusahaan menetapkan harga jual Cat Rp. 175.000,- yang kemudian mengalami kenaikan harga pada tahun 2003 menjadi Rp. 200.000,- per kaleng sehingga jika diselisih dalam rupiah ada perubahan Rp. 25.000,- per kaleng atau kenaikan sebesar 14.3 %. Selanjutnya pada tahun 2004 dinaikkan menjadi Rp. 220.000,- per kaleng sehingga terjadi perubahan Rp. 20.000,- atau kenaikan harga 10 %. Tahun 2005 dinaikkan kembali harga jual tiap kaleng menjadi Rp. 230.000,- sehingga terjadi perubahan Rp. 10.000,- atau kenaikan harga 4.5 % kemudian untuk tahun berikutnya yaitu tahun 2006 harga jual Cat mengalami kenaikan harga menjadi Rp. 250.000,- per kaleng sehingga terjadi perubahan sebesar Rp. 20.000,- atau kenaikan 8.6 %
Dari uraian diatas, dapat diketahui bahwa kenaikan harga jual produk Cat untuk setiap kalengnya cenderung naik dari tahun ke tahun, sebagaimana tersebut pada tabel 1. harga jual produk Cat pada CV. KHARISMA PAINT dari tahun 2002 sampai tahun 2006 terus meningkat hingga mencapai harga Rp. 250.000,- per kaleng pada tahun 2006. kenaikan harga tertinggi terjadi pada tahun 2003 yang mencapai persentase 14.3 %, kenaikan dari tahun sebelumnya. Sedangkan peningkatan hasil penjualan tertinggi terjadi pada tahun 2003 dengan Persentase 50 %.
Tabel 4.3 Perkembangan Hasil Penjualan CV. KHARISMA PAINT Tahun 2002-2006 (Dalam Jutaaan Rupiah) Tahun
Penjualan
Naik / Turun
Persentase ( %)
2002 500 2003 750 250 50 2004 825 75 10 2005 1155 330 40 2006 985 - (170) -(17.26) % ∑ 4.215 Sumber : CV. KHARISMA PAINT, Tangerang Diolah Oleh Penulis
Untuk melihat kenaikan dan penurunan serta persentase kenaikan dan penurunan hasil penjualan pada daftar perkembangan hasil penjualan produk CV. KHARISMA PAINT dapat diketahui dengan cara perhitungan sebagai berikut :
750 – 500 Tahun 2003 =
x 100 % = 50 % 500 825 – 750
Tahun 2004 =
x 100 % = 10 % 750
1155 - 825 Tahun 2005 =
x 100 % = 40 % 825
985 - 1155 Tahun 2006 =
x 100 % = -(17.26) % 985
Berdasarkan table 3 dapat dilihat bahwa kurun waktu 5 (Lima) tahun antara tahun 2002 sampai dengan tahun 2006 perusahaan mengalami kenaikan dan penurunan hasil penjualan. penurunan hasil penjualan terjadi pada tahun 2006 sebesar Rp. 170 (Dalam Jutaan) dari tahun sebelumnya. Penurunan hasil penjualan ini terjadi karena disebabkan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) sehingga berpengaruh terhadap hasil penjualan . Untuk tahun 2003 terjadi peningkatan hasil penjualan yang sangat drastis hingga mencapai 50% dari tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena banyaknya pembangunan gedung-gedung dan rumah BTN yang memerlukan cat untuk memperindah. Selain itu karena produk yang dihasilkan oleh CV. KHARISMA
PAINT mempunyai kualitas yang sangat baik dari perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang yang sama. 2. Analisis kolerasi Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara penetapan harga terhadap penjualan perusahaan maka penulis menggunakan analisis korelasi untuk menganalisa tentang kuat atau tidaknya hubungan yang terjadi antara penetapan harga yang ditetapkan dan peningkatan Penjualan yang diperoleh perusahaan setiap tahunnya. Berikut ini tabel perhitungan kolerasi dibawah ini : Tabel 4.4 Perhitungan Korelasi Harga dan Penjualan CV. KHARISMA PAINT 2002-2006
Tahun
Harga (X) (Dalam Ribuan)
Penjualan (Y) (Dalam Jutaan)
2
X
2
Y
2002 175 500 30.625 250.000 2003 200 750 40.000 562.500 2004 220 825 48.400 680.625 2005 230 1.155 52.900 1.334.025 2006 250 985 62.500 970.225 ∑ 1.075 4.215 234.425 3.797.375 Sumber : CV. KHARISMA PAINT, Tangerang Diolah Oleh Penulis
Perhitungan Korelasi :
n.∑XY - ∑X . ∑Y r= √n.∑x 2 – ( ∑x ) 2
√n. ∑Y 2 – ( ∑Y ) 2
XY 87.500 150.000 181.500 265.650 246.250 930.900
5.(930900) – (1075) . (4215) = √5. (234425) – ( 1075 ) 2
.
√5.(3797375) – ( 4215 )
2
4654500 – 4531125 = √ 1172125 – 1155625
. √ 18986875 – 17766225
123375 = √ 16500
. √ 1220650
123375 = √ 20140725000
123375 = 141918 =
0.86934
=
0.87 (hasil pembulatan)
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus korelasi, dimana diperoleh r = 0.87 yang berarti hubungan penetapan harga dan peningkatan penjualan produk yang dilakukan oleh perusahaan dengan hasil penjualan yang dicapai adalah positif, apabila harga meningkat maka penjualan juga akan meningkat. Hal ini dikarenakan nilai korelasi yang dihasilkan positif nilainya, atau lebih besar dari nol dan mendekati positif Satu. Jadi dengan demikian teori penawaran dapat dibenarkan.
Rumus Determinan : Kd = r 2 x 100 % 2
= 0.87 x 100 % = 75.69
3. Analisisa Pengujian Hipotesa Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang berarti (signifikan) atau tidak berarti diantara variable X dan Variabel Y digunakan uji hipotesa. Pengujian ini menggunakan rumus hipotesa, apabila : Ho : p = 0 pernyataan menunjukkan tidak ada hubungan antara kedua variabel. Ha : p ≠ 0
pernyataan ada hubungan antara kedua variable.
Untuk menghitungnya maka dilakukan uji hipotesa dengan menggunakan rumus :
r √n – 2 to = √1 – r 2 Dimana : r
= Koefisien Korelasi antara variable X dan Variabel y dari data yang diteliti
df = ( n – 2 ) Derajat Kebebasan n = Jumlah Data
dari perhitungan sebelumnya diperoleh Koefisien Korelasi ( r ) sebesar ; 0.87 maka untuk menghitung to adalah :
r √n – 2 to = √1 – r 2 0.87 √ 5 – 2 to = √1 – (0.87)
2
0.87 √ 3 = √1 – 0.7569 0.87 (1.7321) = √ 0.2431 1.506927 = 0.493052 to = 3.056 Dari perhitungan didapat t hitung adalah 3.056 •
Statistik t hitung Dari perhitungan didapat t hitung adalah 3.056
•
Statistik tabel o Tingkat signifikansi ( α ) = 1 % maka didapat tα/2 = 2.353 o Degree of Freedom ( df ) = ( n-2 ) = jumlah data – 2 atau ( 5-2 ) = 3 o Didapat dari tabel dua sisi 2.353 o Ternyata to > tα/2 = 3.056 > 2.353
•
Keputusan Statistik hitung > Statistik Tabel ( 3.056 > 2.353 ), maka Ho ditolak
•
Probabilitas Didapat 0.000 < 0.01 maka Ho ditolak Daerah Penerimaan
Daerah Penolakan
Daerah Penolakan
- 2.353
+ 2.353 + 3.056 Gambar 4.2 Uji Dua sisi Produk Cat
Keterangan : Uji t digunakan untuk menguji tingkat siknifikansi angka korelasi yang didapat apakah angka korelasi yang didapat benar-benar signifikan atau dapat menjelaskan hubungan dua variable yaitu penetapan harga dan peningkatan penjualan. dari perhitungan didapat statistik hitung sebesar 3.056, sedangkan nilai t table dua sisi ( n-2 ) 0.05 sebesar 2.353 dengan tingkat signifikansi sebesar 1% (0.05), maka diperoleh keputusan bahwa Ho ditolak karena t hitung > t table (3.056 > 2.353) yang berarti koefisien korelasi signifikan atau variable penetapan harga Cat benar-benar memiliki hubungan yang signifikan terhadap peningkatan penjualan. Jadi pernyataan yang dapat disimpulkan adalah terdapat hubungan yang positif (+) antara variable Harga dengan variable Penjualan. hal ini terbukti dengan perhitungan bahwa statistic t hitung > statistik tabel yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Maka terdapat hubungan yang signifikan antara Penetapan harga dengan Peningkatan penjualan produk Cat pada CV. KARISMA PAINT.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan data yang terkumpul dari hasil penelitian yang penulis lakukan di CV. KHARISMA PAINT, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Harga Cat pada CV. KHARISMA PAINT ditetapkan berdasarkan segmen pasar yang dituju yaitu untuk para kontraktor yang bergerak dibidang pembangunan rumah ( BTN ) dan pembangunan gedung. Kemudian tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah untuk memaksimalkan laba serta peningkatan penjualan. 2. Metode penetapan harga yang dilakukan oleh CV. KHARISMA PAINT dapat dikatakan sangat unik, yaitu menggunakan berbagai macam metode penetapan harga. Perusahaan ini menggunakan metode-metode seperti Skimming Pricing, Cost Plus pricing method dan juga mengunakan metode Target Profit Pricing. Namun pada dasarnya perusahaan ini menetapkan harga jualnya berdasarkan biaya. 3. Pada tahun 2002, harga jual yang berlaku pada perusahaan ini, yaitu sebesarRp. 175 ( Dalam Ribuan Rupiah ) per kalengnya dan hasil penjualan
sebesar Rp. 500 ( Dalam Ribuan Rupiah ). Pada tahun 2003 perusahaan menaikkan harga jual Cat sebesar 14.3 % dari tahun sebelumnya, hal ini menggembirakan bahwa hasil penjualan mengalami kenaikan sebesar 50 %. Dan pada tahun 2006 perusahaan mengalami penurunan hasil penjualan sebesar 17.22 % dengan kenaikkan harga 8.6 %. Pada tahun 2003 terjadi peningkatan hasil penjualan yang sangat tajam sebesar 50 % dengan tingkat kenaikan harga 14.3 %. 4. Dari analisa yang dilakukan, terdapat hubungan antara penetapan harga dengan peningkatan penjualan yang dapat diketahui dalam perhitungan korelasi dimana hubungan kedua variable sangat kuat sekali atau positif yaitu sebesar 0.87 yang lebih dari nol (0) dan mendekati positif (+1). Kemudian dilakukan pengujian hipotesa dengan uji t hitung dan t tabel. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa t hitung > t tabel (3.056 > 2.353). Secara jelas Ho ditolak pada tingkat keyakinan (α) dan Ha diterima dan diantara hubungan penetapan harga dan peningkatan hasil penjualan berkolerasi secara signifikan.
A. Saran – saran Metode penetapan harga tiap perusahaan berbeda-beda antara perusahaan satu dengan perusahaan lainnya. Hal ini, seperti telah dijelaskan sebelumnya, diakibatkan karena tiap perusahaan itu mempunyai tujuan yang berbeda-beda
pula. Pada dasarnya metode penetapan harga yang digunakan CV. KHARISMA PAINT sudah sangat baik karena pada kenyataannya penetapan harga jual yang digunakan CV. KHARISMA PAINT berhubungan langsung dengan peningkatan penjualan yang akan menghasilkan laba dari produk yang ditawarkan. Namun perusahaan sebaiknya perlu untuk mengkaji lebih detail mengenai metode-metode yang digunakan untuk menetapkan harga jual produk. Karena hal ini sangat penting bagi perusahaan dalam menetapkan harga jual produk agar tujuan perusahaan dapat tercapai dan terjadi peningkatan penjualan.
DAFTAR PUSTAKA
Armstrong, G. and Kotler, P. 2001. Principles Of Marketing, ahli bahasa Drs Alexander Sindoro, Edisi 9,2003, Penerbit PT. Indeks, Jakarta
Basu Swastha. DH., SE., MBA dan Ibnu Sukotjo. W, SE. 2002 Pengantar Bisnis Modern, Edisi 3 Penerbit Liberty. Yokyakarta
Kotler, P. 2003. Marketing Management, ahli bahasa Drs. Benyamin Molan. Edisi 11, 2005, Penerbit PT. Intan Sejati Kelaten. Jakarta
Lamb, Hair, McDaniel. 2001. Marketing Management, Salemba 4 Jakarta
Buku 2. Penerbit
Sadono Sukirno.2002. Pengantar Teori Mikrekonomi, Edisi 3 Penerbit PT. Raja Grafindo persada. Jakarta
Suharyadi & Purwanto S.K. 2004. Statistika, Edisi 1 Penerbit Salemba Empat, Jakarta
Nilai-Nilai Dalam Distribusi t α untuk uji dua pihak ( two tail test ) 0,50 dk 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 40 60 120
ω
0,25 1,000 0,816 0,765 0,741 0,727 0,718 0,711 0,706 0,703 0,700 0,697 0,695 0,692 0,691 0,690 0,689 0,688 0,688 0,687 0,687 0,686 0,686 0,685 0,685 0,684 0,684 0,684 0,683 0,683 0,863 0,681 0,679 0,677 0,674
0,20 0,10 0,05 0,02 α untuk uji satu pihak ( one tail test ) 0,10 0,05 0.025 0,01 3,078 6,341 12,706 31,821 1,886 2,920 4,303 6,965 1,638 2,353 3,128 4,541 1,533 2,132 2,776 3,747 1,486 2,015 2,571 3,365 1,440 1,943 2,447 3,143 1,415 1,895 2,365 2,998 1,397 1,860 2,306 2,896 1,383 1,833 2,262 2,821 1,372 1,812 2,228 2,764 1,363 1,796 2,201 2,718 1,356 1,782 2,178 2,681 1,350 1,771 2,160 2,650 1,345 1,761 2,145 2,624 1,341 1,753 2,132 2,623 1,337 1,746 2,120 2,583 1,333 1,740 2,110 2,567 1,330 1,743 2,101 2,552 1,328 1,729 2,093 2,539 1,325 1,725 2,086 2,528 1,323 1,721 2,080 2,518 1,321 1,717 2,074 2,508 1,319 1,714 2,069 2,500 1,318 1,711 2,064 2,492 1,316 1,708 2,060 2,485 1,315 1,706 2,056 2,479 1,314 1,703 2,052 2,473 1,313 1,701 2,048 2,467 1,311 1,699 2,045 2,462 1,310 1,697 2,042 2,457 1,303 1,684 2,021 2,423 1,296 1,671 2,000 2,390 1,289 1,658 1,980 2,358 1,282 1,645 1,960 2,326
0,01 0,005 63,657 9,925 5,841 4,604 4,032 3,707 3,499 3,355 3,250 3,165 3,106 3,055 3,012 2,977 2,947 2,921 2,898 2,878 2,861 2,845 2,831 2,819 2,807 2,797 2,787 2,779 2,771 2,763 2,756 2,750 2,704 2,660 2,617 2,576
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Firdiyansyah Dwi Hermawan
Tempat & Tanggal Lahir
: Tangerang, 28 Juli 1985
Alamat
: Jl. Bhineka III Ep. 37 No. 20 Keroncong Permai Tangerang – Banten
Pendidikan 1. SDN Jatiuwung Tangerang Lulus Tahun 1997 2. SMPN 12 Tangerang Lulus Tahun 2000 3. SMUN 1 Curug Tangerang, Lulus Tahun 2003
CV. KHARISMA PAINT GENERAL SUPLIER : Wall paint, Wood & Iron Melamine, Thinner, etc. PAINTING CONTRAKTOR Office : Jl. Gatot Subroto Km. 5 Perum Keroncong Permai Blok EP. 37/62A Telp. (021) 5904574 Factory : Jl. Gatot Subroto Km. 5 Ds. Sangiang Jaya Rt. 005 / 02 Telp. (021) 5904574 Jati Uwung Tangerang - Banten
SURAT KETERANGAN Nomor : 020 / KP / VI / 2007 Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: Agus Sumarno
Jabatan
: Pemilik CV. KHARISMA PAINT
Dengan ini menerangkan bahwa : Nama
: Firdiyansyah Dwi Hermawan
NIM
: 03103 – 138
Jurusan
: Manajemen
Telah melaksanakan riset pada CV KHARISMA PAINT untuk penyusunan skripsi
dengan
judul
“HUBUNGAN
PENETAPAN
HARGA
DENGAN
PENINGKATAN PENJUALAN PRODUK PADA CV. KHARISMA PAINT”, dari tanggal 30 Maret 2007 sampai dengan 30 April 2007. Demikian Surat Keterangan ini dibuat atas permohonan yang bersangkutan dan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Tangerang, 7 Mei 2007 Pemilik
( Agus Sumarno )