PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR, IKLIM KELAS, DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Studi Kasus SMK BOPKRI 1 Yogyakarta dan SMK Sanjaya Pakem
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sajana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh: Galuh Kristianto 041334073
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2011 i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk: 1. Tuhan Yesus Kristus atas berkah yang diberikan. 2. Kedua orangtuaku yang selalu percaya dan mendukung sepenuhnya baik moril maupun materiil 3. Untuk adikku yang selalu memberi semangat. 4. Untuk teman-teman yang percaya dan mendukung aku selama ini 5. Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Sukses adalah sebuah perjalanan, bukan tujuan diri”
”
-Ben Sweetland-
“Dalam kehidupan ini kita tidak dapat selalu melakukan hal yang besar, tetapi kita dapat melakukan banyak hal kecil dengan cinta yang besar” -Bunda Teresa-
‘Tinggalkanlah
kesenangan
yang
menghalangi
pencapaian kecemerlangan hidup yang diinginkan, dan berhati-hatilah karena beberapa kesenangan adalah cara gembira menuju kegagalan” -Mario Teguh-
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, IKLIM KELAS, DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Studi Kasus Siswa- Siswi Kelas X dan XI SMK BOPKRI 1 Yogyakarta dan SMK Sanjaya Pakem Galuh Kristianto Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2011 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara: (1) motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi. (2) iklim kelas dengan prestasi belajar akuntansi. (3) persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar akuntansi. (4) motivasi belajar, iklim kelas, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru secara bersama-sama dengan prestasi belajar akuntansi. Penelitian ini dilaksanakan di SMK BOPKRI 1 Yogyakarta dan SMK Sanjaya Pakem Yogyakarta pada bulan April –Mei 2011. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X dan XI Jurusan akuntansi yang berjumlah 100 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner yang dilengkapi dengan wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis dengan korelasi Product Moment dan Korelasi Ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi (rhitung = 0,016 < rtabel = 0,195), (2) tidak ada hubungan antara iklim kelas dengan prestasi belajar akuntansi (rhitung = 0,039 < rtabel = 0,195), (3) tidak ada hubungan antara persepsi siswa tentang komptensi guru dengan prestasi belajar akuntansi (rhitung = 0,001 < rtabel = 0,195), (4) tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar, iklim kelas, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru secara bersama-sama dengan prestasi belajar akuntansi (Fhitung = 0,258 < Ftabel = 3,370)
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT THE RELATIONSHIP BETWEEN LEARNING MOTIVATION, CLASSROOM ATMOSPHERE, STUDENTS’ PERCEPTIONS OF TEACHER’S COMPETENCE AND STUDENT’S ACCOUNTING LEARNING ACHIEVEMENT A Case Study of students’ of the tenth and eleventh class BOPKRI 1 Vocational School Yogyakarta and SANJAYA Vocational School Pakem Galuh Kristianto Sanata Dharma University Yogyakarta 2011 This research aims to know the relationships between: 1) learning motivation and students’ accounting learning achievement; 2) classroom atmosphere and students’ accounting learning achievement; 3) students’ perceptions of teacher competence and students’ accounting learning achievement; 4) learning motivation, classroom atmosphere, students’ perceptions of teacher competence and students’ accounting learning achievement. This research is a case study conducted at BOPKRI 1 Vocational School Yogyakarta and SANJAYA Vocational School Pakem from April to May 2011. The samples in this research were 100 students of accounting of the tenth and eleventh class. The data collecting techniques were questionnaire, interviews and documentary. The data were analysed by applying product moment and multiple correlation analysis technique. The result of the study indicates that (1) there isn’t any relationship between learning motivation and students’ accounting learning achievement (rcount = 0,016 < rtable = 0,195); (2) there isn’t any relationship between classroom atmosphere and students’ accounting learning achievement (rcount = 0,039 < rtable = 0,195); (3) there isn’t any relationship between students’ perceptions of teacher competence and students’ accounting learning achievement (rcount = 0,001< rtable = 0,195); (4) there isn’t any relationship between motivation, classroom atmosphere, students’ perceptions of teacher competence and students’ accounting learning achievement (Fcount = 0,258< Ftable = 3,370).
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih-Nya yang besar, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ” HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, IKLIM
KELAS, DAN PERSEPSI SISWA
TENTANG KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI”. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapatkan berbagai masukan, kritik dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada: 1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Bapak Yohanes Harsoyo,S.Pd.,M.Si. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 3. Bapak
Laurentius
Saptono,S.Pd.,M.Si.
selaku
Ketua
Program
Studi
Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta 4. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd.,S.I.P.,M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini. 5. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E. M.S.i selaku Dosen Penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini. 6. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan. 7. Sdr Tri purnomo, Moko, Dana, dan Eko yang banyak membantu selama proses pencarian data dan pengolahan data. 8. Sdri Lusi,Okta,dan Ela yang banyak membantu dan memberi banyak dorongan sehingga selesainya skripsi ini. 9. Adik-adik angkatan 2005 dan 2006 yang selalu memberi dorongan dan menemani saat mencari tanda tangan.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... iv MOTTO ................................................................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... vi PERNYATAAN PUBLIKASI .............................................................................. vii ABSTRAK ........................................................................................................... viii ABSTRACT ............................................................................................................ ix KATA PENGANTAR .......................................................................................... x DAFTAR ISI ......................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ................................................................................................. xviii DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xx
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1 A. Latar belakang.......................................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 3 C. Batasan Masalah ...................................................................................... 3 D. Rumusan Masalah .................................................................................... 3 xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 4 F. Manfaat Penelitian ................................................................................... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 6 A. Prestasi Belajar Akuntansi ...................................................................... 6 B. Motivasi Belajar ....................................................................................... 8 C. Iklim kelas................................................................................................ 11 D. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru ............................................... 13 E. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ..................................................... 23 F. Kerangka Berpikir.................................................................................... 24 1. Hubungan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ......................................................................................... 24 2. Hubungan Iklim Kelas Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ......... 24 3. Hubungan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ............................................................... 24 4. Hubungan Disiplin Belajar, Iklim Kelas, dan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ......................................................................................... 25 G. Perumusan Hipotesis................................................................................ 25
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 27 A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 27 B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 27 C. Populasi dan Sampel ................................................................................. 27 D. Variabel Penelitian dan Pengukuran ......................................................... 28 E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 35 F. Uji Instrumen Penelitian ........................................................................... 35 G. Teknik Analisis Data ................................................................................. 41 BAB IV GAMBARAN UMUM ......................................................................... 47 A. SMK BOPKRI 1 ..................................................................................... 47 1. Tujuan Pendidikan SMK ................................................................. 47 2. Sistem pendidikan SMK .................................................................. 48 3. Kurikulum SMK ............................................................................. 50 4. Organisasi SMK .............................................................................. 56 5. Sumber Daya Manusia ..................................................................... 62 6. Siswa SMK ...................................................................................... 62 7. Kondisi Fisik dan Lingkungan ........................................................ 63 8. Fasilitas Pendidikan dan Latihan ..................................................... 64 9. Komite Sekolah................................................................................ 65 10. Hubungan Dengan DI/DU atau Intstansi Lain ................................. 66 11. Usaha Penempatan Kelulusan .......................................................... 67 xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. SMK SANJAYA ..................................................................................... 67 1. Mengenal Sekolah............................................................................ 67 2. Tujuan Satuan Pendidikan ............................................................... 70 3. Sistem Pendidikan SMK ................................................................. 72 4. Kurikulum SMK ............................................................................. 73 5. Organisasi Sekolah .......................................................................... 75 6. Sumber Daya Manusia Satuan Pendidikan SMK ............................ 75 7. Siswa SMK ..................................................................................... 81 8. Kondisi Fisik dan Lingkungan ......................................................... 82 9. Fasilitas Pendidikan dan Latihan ..................................................... 84 10. Majelis Sekolah / Dewan Sekolah / Komite Sekolah ...................... 86 11. Hubungan Antara Satuan Pendidikan .............................................. 88 12. Usaha-usaha Peningkatan Kualitas Kelulusan ................................. 88
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................... 90 A. Deskripsi Data .......................................................................................... 90 B. Analisis Data ............................................................................................ 94 1. Pengujian Prasyarat Analisis ........................................................... 95 2. Pengujian Hipotesis ........................................................................ 95 C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................... 105
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN ........................................................................................ 110 A. Kesimpulan .............................................................................................. 110 B. Saran.......................................................................................................... 111 C. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 112
Daftar Pustaka..................................................................................................... 113 Lampiran .............................................................................................................. 115
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Skala Sikap ...................................................................................... 30
Tabel 3.2
Pengembangan Variabel Motivasi Belajar ...................................... 31
Table 3.3
Skor Item-item Pertanyaan Kuesioner Motivasi Belajar ................. 32
Tabel 3.4
Pengembangan Variabel Iklim Kelas .............................................. 32
Tabel 3.5
Skor Item-item Pertanyaan Kuesioner Iklim Kelas ......................... 33
Tabel 3.6
Pengembangan Variabel Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru ................................................................................................. 33
Table 3.7
Skor Item-item Pertanyaan Kuisioner Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru ............................................................................. 34
Tabel 3.8
Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar ................................. 37
Tabel 3.9
Hasil Uji Validitas Variabel Iklim Kelas ......................................... 38
Tabel 3.10
Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru ................................................................................................. 39
Tabel 3.11
Instrumen Interprestasi Reliabilitas ................................................. 41
Tabel 3.12
Rangkuman Pengujian Reliabilitas .................................................. 41
Tabel 4.1
Jumlah Siswa-siswi SMK BOPKRI 1 ............................................. 62
Tabel 4.2
Susunan Ketua Program Studi ......................................................... 75
Tabel 4.3
Susunan Guru-guru SMK SANJAYA Pakem ................................. 76
Tabel 4.4
Susunan Pegawai SMK SANJAYA Pakem..................................... 77 xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.5
Jumlah Siswa-siswi SMK SANJAYA Pakem ................................. 79
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Skor Variabel Motivasi Belajar ...................... 87
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Skor Variabel Iklim Kelas .............................. 88
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Skor Variabel Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru ............................................................................. 89
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Skor Variabel Prestasi Belajar Akuntansi ...... 90
Tabel 5.5
Hasil Uji Normalitas ........................................................................ 91
Tabel 5.6
Hasil Uji Hipotesis I dengan Menggunakan Korelasi ..................... 93
Tabel 5.7
Rangkuman Perhitungan thitung Hipotesis I ...................................... 94
Tabel 5.8
Hasil Uji Hipotesis II dengan Menggunakan Korelasi Product Moment ............................................................................................ 95
Tabel 5.9
Rangkuman Perhitungan thitung Hipotesis II ..................................... 96
Tabel 5.10
Hasil Uji Coba Hipotesis III dengan Menggunakan Korelasi Product Moment .............................................................................. 97
Tabel 5.11
Rangkuman Perhitungan thitung Hipotesis III .................................... 98
Tabel 5.12
Rangkuman Perhitungan Korelasi Ganda ........................................ 99
Tabel 5.13
Rangkuman Uji Hipotesis IV dengan menggunakan Uji F ............. 100
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Kuesioner Penelitian ...................................................................... 110
Lampiran 2
Uji Validitas Dan Reliabilitas ........................................................ 118
Lampiran 3
Data Induk Penelitian .................................................................... 122
Lampiran 4
Penilaian Acuan Patokan PAP Tipe II........................................... 134
Lampiran 5
Mean, Median, Modus, Deviasi Standar ....................................... 140
Lampiran 6
Uji Normalitas ............................................................................... 143
Lampiran 7
Uji Korelasi Product Moment ....................................................... 145
Lampiran 8
Analisis Regresi ............................................................................. 147
Lampiran 9
Tabel r, t, F .................................................................................... 154
Lampran 10
Surat Izin Penelitian ...................................................................... 162
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Di jaman yang mulai berkembang
akan menuntut manusia untuk
mempunyai prestasi yang tinggi. Untuk memperoleh prestasi yang tinggi sangat diperlukan berbagai macam cara. Banyak faktor yang berhubungan dengan pencapaian prestasi belajar. Banyak hal yang berhubungan dengan pencapaian prestasi belajar siswa antara lain peranan orang tua dalam menanamkan nilai disiplin, kemandirian, perhatian orang tua, pemenuhan gizi yang baik, peranan guru dalam memotivasi belajar siswa, menjaga kedisiplinan siswa, iklim kelas, pengaruh lingkungan belajar, teman sebaya pada umumnya, sikap disiplin dalam membagi waktu, dukungan semangat belajar dari teman-teman sekitar dan sebagainya. Melalui pendidikanlah akan tercipta sumber daya manusia yang kreatif dan memiliki wawasan luas yang didasarkan pada pendidikan yang diterima oleh siswa. Untuk mencapai hal tersebut maka diperlukan yang dinamakan motivasi untuk terus berprestasi dan semangat disiplin yang tinggi, dengan adanya motivasi belajar yang tinggi diharapkan prestasi belajar siswa akan meningkat. Pencapaian prestasi belajar berhubungan dengan banyak hal antara lain motivasi belajar, iklim kelas, dan kompetensi guru. Dengan adanya motivasi
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
seorang siswa akan terdorong untuk belajar dengan baik sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang baik, jika seorang siswa sudah termotivasi untuk belajar maka untuk membiasakan diri dalam belajarpun mudah. Selain motivasi siswa juga harus memiliki iklim kelas yang mendukung, karena iklim kelas yang mendukung dapat membuat siswa lebih rajin belajar dan mendapatkan prestasi yang optimal. Selain itu juga guru yang kompeten juga dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, guru yang kompeten lebih mampu mengelola kelasnya, sehingga hasil belajar siswa dapat optimal. Guru yang kompeten juga mampu menyajikan materi pelajaran yang benar-benar bermutu dan sesuai dengan ilmu dan teknologi yang ada, sehingga membuat siswa merasa senang melakukan kegiatan belajar mengajar. Prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan belajar, karena suatu prestasi yang meningkat itu merupakan bukti keberhasilan proses belajar peserta didik. Semakin optimal peserta didik dalam belajar maka akan meningkat prestasi belajarnya. Usaha belajar dapat berhasil dan mencapai tujuannya apabila peserta didik mendapat dukungan, dengan adanya dukungan maka peserta didik mempunyai semangat atau yang dinamakan motivasi. Selain itu juga ada faktor lain yang memegang peranan penting yaitu penerapan iklim kelas yang mendukung, dan guru yang kompeten. Ketiga faktor tersebut memiliki pengaruh yang besar dalam pencapaian prestasi belajar siswa. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Hubungan Motivasi Belajar, Iklim Kelas, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru dengan Prestasi Belajar Akuntansi”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah maka masalah-masalah yang muncul dalam peningkatan prestasi belajar akuntansi adalah motivasi belajar siswa, variasi gaya mengajar guru, lingkungan belajar, pendidikan orang tua, dukungan teman, media pembelajaran, iklim kelas, dan persepsi tentang kompetensi guru dalam pengajarannya kepada peserta didiknya.
C. Batasan Masalah Dengan adanya banyak faktor yang berhubungan dengan prestasi belajar akuntansi, maka dalam penelitian ini penulis hanya akan membahas mengenai hubungan motivasi belajar, iklim kelas, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar akuntansi.
D. Rumusan Masalah 1. Apakah ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi? 2. Apakah ada hubungan yang signifikan antara iklim kelas dengan prestasi belajar akuntansi? 3. Apakah ada hubungan yang signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar akuntansi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
4. Apakah ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar, iklim kelas, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar akuntansi?
E. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi 2. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara iklim kelas dengan prestasi belajar akuntansi 3. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar akuntansi. 4. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara motivasi belajar, iklim kelas, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar akuntansi.
F. Manfaat Penelitian 1. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi sekolah sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan motivasi belajar siswa dan penerapan iklim kelas yang mendukung untuk meningkatkan prestasi belajar akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
2. Bagi siswa Hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar dan iklim kelas yang mendukung siswa untuk meningkatkan prestasi belajar akuntansi. 3. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi para mahasiswa Universitas Sanata Dharma untuk melakukan penelitian selanjutnya maupun sebagai bahan bacaan untuk menambah wawasan mahasiswa. 4. Bagi Penulis Penelitian ini dapat menambah pengetahuan, menerapkan teori yang diperoleh selama kuliah dengan keadaan sesungguhnya, serta sebagai bekal dalam memasuki dunia pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab tinjauan pustaka ini diuraikan tentang motivasi belajar, iklim kelas, persepsi siswa tentang kompetensi guru dan prestasi belajar akuntansi. Adapun penjelasannya sebagai berikut :
A. Prestasi Belajar Akuntansi 1. Belajar Winkel (1996:53) memberikan pengertian belajar sebagai suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pengetahuan, ketrampilan dan nilai sikap, perubahan ini bersifat relatif konstan. Sardiman (1986:22-23) memberikan beberapa pengertian belajar sebagai berikut: a. Belajar merupakan perubahan tingkah laku, perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan perubahan ilmu pengetahuan tapi juga berbentuk kecakapan, ketrampilan, sikap pengertian, harga diri, minat, watak dan penyesuaian diri.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
b. Belajar dalam arti luas merupakan kegiatan psiko-fisik menuju perkembangan pribadi seutuhnya. c. Belajar dalam arti sempit adalah usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya. d. Belajar adalah rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko-fisik untuk menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa, karsa, ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Dari berbagai pengertian yang disampaikan oleh para ahli maka belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku menuju perkembangan manusia seutuhnya melalui serangkaian kegiatan yang dibimbing oleh seorang yang lebih tahu. Perubahan tersebut diakibatkan dengan adanya interaksi dengan lingkungan sehingga menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang lebih baik. 2. Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah hasil perubahan kemampuan yang meliputi kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik (Sunaryo, 1983:10). Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar terdiri dari dua faktor, yaitu faktor intern dan faktor ekstern: a. Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam individu, meliputi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
1) Faktor psikologis yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan kejiwaan 2) Faktor biologis yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan keadaan phisik. b. Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar individu Faktor ekstern meliputi faktor lingkungan sekitar, baik itu lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat sekitar. Faktorfaktor tersebut berpengaruh dalam membantu meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Oleh karena itu diupayakan agar faktor-faktor tersebut dapat membantu peningkatan prestasi belajar. B. Motivasi Belajar 1. Pengertian Motivasi Belajar Motivasi adalah keadaan psikologis dalam diri pribadi seseorang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan tertentu (Winkel, 1987:93). Motivasi juga dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar (Dimyati dan Mudjono, 2006:80). Berdasarkan pendapat dapat disimpulkan bahwa arti motivasi adalah sesuatu yang mendorong individu untuk melakukan suatu tindakan ke arah tujuan tertentu. Jadi motivasi merupakan segala sesuatu yang menimbulkan dorongan dalam belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2. Fungsi Motivasi Belajar Menurut Sardiman (1986:85) ada tiga fungsi motivasi, yaitu: a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak yang melepaskan energi, motivasi dalam hal ini merupakan penggerak dari setiap kegiatan yang akan dilakukan. b. Menentukan arah perbuatan, yaitu ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. 3. Unsur-unsur Motivasi Belajar Ada enam unsur yang mempengaruhi motivasi belajar. Unsurunsur tersebut adalah: a. Cita-cita atau Aspirasi Siswa Setiap siswa mempunyai keinginan dalam hidupnya. Keinginan tersebut akan selalu ia perjuangkan. Keberhasilan mencapai keinginan tersebut menumbuhkan kemauan, bahkan di kemudian hari menimbulkan cita-cita dalam hidupnya. Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar intrinsik maupaun ekstrinsik. Karena tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
b. Kemampuan Siswa Keinginan seorang anak perlu disertai dengan kemampuan atau kecakapan mencapainya. Keberhasilan dalam mencapai keinginan tersebut akan menimbulkan kegemaran terhadap hal tersebut. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangannya. c. Kondisi Siswa Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani mempengaruhi motivasi belajar. Kondisi seperti sakit, lapar atau marah akan mengganggu perhatian belajar. Sementara kondisi sehat, kenyang dan gembira akan mudah memusatkan perhatian. d. Kondisi Lingkungan Siswa Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya dan kehidupan kemasyarakatan. Lingkungan yang aman, tenteram, tertib dan indah akan memperkuat semangat dan motivsi belajar. e. Unsur-unsur Dinamis dalam Belajar dan Pembelajaran Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan dan pikiran yang mengalami perubahan berkat pengalaman hidup. Lingkungan budaya siswa seperti surat kabar, majalah, radio, televisi dan film membangkitkan motivasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
f. Upaya Guru dalam Membelajarkan Siswa Guru sebagai tenaga pendidik profesional mempunyai tugas untuk membelajarkan siswa. Guru yang tinggi semangatnya dalam membelajarkan siswa, menjadikan siswa semangat juga untuk belajar. Bahan pelajaran yang terbaru, terbaik dan disampaikan secara menarik bisa menjadikan tingginya motivasi siswa. C. Iklim Kelas 1. Pengertian Iklim Kelas Ada beberapa istilah yang kadang-kadang digunakan secara bergantian dengan kata
climate, yang diterjemahkan dengan iklim,
seperti feel, atmosphere, tone, dan environment.
Dalam konteks ini,
istilah iklim kelas digunakan untuk mewakili kata-kata tersebut di atas dan kata-kata lain seperti learning environment, group climate dan classroom environment (Winkel, 1987: 86) . Bloom (Tarmidi, 2006:67) mendefinisikan iklim dengan kondisi, pengaruh, dan rangsangan dari luar yang meliputi pengaruh fisik, sosial, dan intelektual yang mempengaruhi peserta didik.
Hoy dan Forsyth
(Tarmidi, 2006:68) mengatakan bahwa iklim kelas adalah organisasi sosial
informal dan aktivitas guru kelas yang secara spontan
mempengaruhi tingkah laku. Di samping itu, Hoy dan Miskell (Tarmidi, 2006:68) mengatakan bahwa iklim merupakan kualitas dari lingkungan (kelas) yang terus menerus dialami oleh guru-guru, mempengaruhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
tingkah laku, dan berdasar pada persepsi kolektif tingkah laku mereka. Selanjutnya, Hoy dan Miskell (Tarmidi, 2006:71) menambahkan bahwa istilah iklim seperti halnya kepribadian pada manusia. Artinya, masingmasing kelas mempunyai ciri (kepribadian) yang tidak sama dengan kelas-kelas yang lain, meskipun kelas itu dibangun dengan fisik dan bentuk atau arsitektur yang sama. Dengan berdasar pada beberapa pengertian iklim dan atau iklim kelas di atas, maka dapat dipahami bahwa iklim kelas adalah segala situasi yang muncul akibat hubungan antara guru dan peserta didik atau hubungan antar peserta didik yang menjadi ciri khusus dari kelas dan mempengaruhi proses belajar-mengajar. Situasi di sini dapat dipahami sebagai beberapa
skala (scales) yang dikemukakan oleh
beberapa ahli dengan istilah seperti kekompakan
(cohesiveness),
kepuasan (satisfaction), kecepatan (speed), formalitas (formality), kesulitan (difficulty), dan demokrasi (democracy) dari kelas. 2. Dimensi Iklim Kelas Beberapa dimensi iklim kelas adalah dimensi hubungan (relationship),
dimensi
pertumbuhan
dan
perkembangan
pribadi
(personal growth / development) dan dimensi perubahan dan perbaikan sistem (system maintenance and change) serta lingkungan fisik (physical environment)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
D. Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Kartono (1984:77) mengemukakan persepsi adalah pengamatan secara global, belum disertai kesadaran, sedang subjek dan objeknya belum terbedakan satu dari yang lainnya (baru ada proses memiliki tanggapan). Davidoff (1998:232) juga mengemukakan definisi persepsi yaitu sebagai proses yang mengorganisir dan menggabungkan data-data indera kita (penginderaan) untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari sekeliling kita termasuk sadar akan diri sendiri. Sarlito
(1992:45)
mendefiniskan
persepsi
sebagai
sejumlah
penginderaan disatukan dan dikoordinasikan di dalam pusat syaraf yang lebih tinggi (otak) sehingga manusia bisa mengenali dan menilai objekobjek. Dari beberapa pernyataan di atas kita bisa mengambil suatu kesimpulan
bahwa
persepsi
adalah
proses
memahami,
menerima,
mengorganisasikan dan menginterpretasikan rangsang dari lingkungannya melalui panca indera, sehingga individu menyadari dan mengerti apa yang diinderakan. a. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi Persepsi merupakan suatu tanggapan terhadap suatu objek yang dapat diterima dan dimengerti oleh penerima rangsang atau stimulus. Tanggapan tersebut bersifat individual. Stimulus adalah segala sesuatu yang mengenai reseptor sehingga organisme menjadi aktif (Walgito
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2004:87). Stimulus dapat berasal dari dalam dan luar diri individu. Namun, kebanyakan stimulus berasal dari luar diri individu. Persepsi diawali dengan proses penginderaan, selanjutnya akan memunculkan aktivitas kognitif yang bersifat psikologis. Menurut Irwanto dkk (1998:76-77) faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi yaitu: (1) Perhatian yang selektif; (2) ciri-ciri rangsang; serta (3) nilainilai dan kebutuhan individu. Ketiga faktor dijelaskan sebagai berikut: 1) Perhatian yang Selektif Setiap saat individu berinteraksi dengan lingkungan. Interaksi dengan lingkungan mempengaruhi individu untuk menerima rangsang dari dunia sekitar. Rangasang atau stimulus yang diterima individu sangatlah beragam. Hal ini mendorong individu hanya memusatkan perhatian pada rangsang-rangsang tertentu. Perhatian sebagai langkah persiapan dalam pemusatan dari seluruh aktivitas individu terhadap suatu objek atau sekumpulan objek (Walgito, 2004:98). Perhatian pada suatu objek tergantung dari intensitas objek tersebut. Perhatian memiliki intensitas yang secara intensif dan tidak intensif terhadap suatu objek. Perhatian dapat intensif apabila dikuatkan oleh banyaknya rangsang yang diterima dan perhatian dapat tidak intensif apabila kurang dikuatkan oleh rangsang tersebut (Soemanto, 1998:100).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
2) Ciri-ciri Rangsang Dalam melakukan persepsi rangsang yang diterima harus kuat hingga melewati ambang rangsang. Ambang rangsang pada kekuatan rangsang minimal dapat diterima oleh individu (Walgito 2002:46). Berkaitan dengan perhatian, individu lebih tertarik pada rangsang yang memiliki intensitas kuat karena dianggap dapat menarik perhatian. Rangsang dengan perubahan dari keadaan statis akan lebih mudah diterima oleh individu. Rangsang dengan ukuran besar dan diterima secara berulang-ulang, memudahkan individu untuk menerimanya (Irwanto, dkk 1998:76). 3) Nilai-nilai dan Kebutuhan Individu Davidoff (Walgito, 2004:89) mengemukakan bahwa persepsi bersifat infividual sehingga persepsi individu yang satu dengan yang lain berbeda. Objek yang diterima oleh individu dapat berbeda satu dengan yang lainnya dapat berbeda. Hal ini ditemukan oleh nilai dan kebutuhan individu itu sendiri. Nilai dan kebutuhan menjadi perhatian individu dalam menerima rangsang yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
b. Pengertian Persepsi Siswa Seorang guru bagi siswa merupakan salah satu komponen yang penting dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber
daya manusia yang potensial di bidang
pembangunan. Oleh karena itu guru merupakan salah satu komponen penting di bidang pendidikan yang harus berperan aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga yang berkompeten, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Dalam arti khusus dapat dikatakan bahwa pada setiap diri guru itu terletak tanggung jawab untuk membawa para siswanya pada kedewasaan (Sardiman, 1986:125) Guru merupakan orang yang penting statusnya di dalam kegiatan belajar mengajar karena guru memegang tugas yang amat penting, yaitu mengatur dan mengemudikan bahtera kehidupan kelas. Bagaimana suasana kelas berlangsung merupakan hasil dari kerja guru. Suasana kelas yang dapat “hidup”, siswa dapat belajar dengan tekun tetapi tidak merasa terkekang. Di dalam melaksanakan tugas tersebut guru berupaya sekuat tenaga agar kehidupan kelas dapat berjalan dengan mulus, siswa dapat belajar tanpa hambatan dan dapat menguasai apa yang diajarkan guru dengan baik (Suharsimi, 2005:293).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
c. Kompetensi Guru Kompetensi guru merupakan kemampuan guru atau penguasaan pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan menjalankan tugas sebagai pengajar dan
pendidik. Sebagai pengajar guru dituntut memiliki
seperangkat pengetahuan dan ketrampilan teknis mengajar. Sedangkan guru sebagai pendidik dituntut dapat menanamkan nilai-nilai yang terkandung pada berbagai pengetahuan yang disertai dengan contohcontoh teladan dan tingkah laku gurunya. Jadi tugas guru selain mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa juga mendidik siswa menjadi warga negara yang baik dan utuh. Mengingat peran dan tanggung jawab guru sangat besar dalam dunia pendidikan, seorang guru harus memiliki kompetensi sebagai modal dalam melaksanakan tugasnya. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru bahwa kompetensi guru dibedakan menjadi empat bagian yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Ke empat kompetensi tersebut tidak bisa dipisah-pisahkan, karena ke empat kompetensi tersebut terpadu di dalam diri dan tingkah laku guru. Guru yang terampil mengajar harus pula memiliki kepribadian yang baik dan mampu mengelola pembelajaran peserta didik serta berhubungan sosial yang baik di dalam kehidupan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
bermasyarakat. Keempat kompetensi tersebut akan diuraikan sebagai berikut: 1) Kompetensi Kepribadian Menurut Masidjo (2007), kompetensi kepribadian berarti kemampuan kepribadian yang mantab, stabil, dewasa, arif, berwibawa, berakhlak mulia, dan dapat menjadi teladan. Guru
dalam
menjalankan
tugasnya
hendaknya
dapat
mengembangkan kepribadiannya. Dalam kedudukannya sebagai makhluk yang beriman, ia bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Misalnya dengan beribadah sesuai dengan agamanya, mengamalkan ajaran-ajaran agama yang dianut dan bertoleransi dengan penganut agama lainnya. Guru juga mengembangkan sifat-sifat terpujinya dengan menerapkan sifat-sifat
sabar, demokratis, menghargai
pendapat orang lain, sopan, dan tanggap terhadap pembaharuan. Guru dalam menghadapi masalah apapun dapat bersikap dewasa untuk menyelesaikannya, dan mempunyai kewibawaan yang tinggi di depan keluarga, rekan kerja, anak didik maupun masyarakat sekitar. 2) Kompetensi Pedagogik Menurut Masidjo (2007), kompetensi pedagogik ialah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik, meliputi : Pemahaman pada peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan potensi peserta didik. Guru sebaiknya mempunyai sikap positif terhadap dirinya sendiri. Sebab dengan sikapnya tersebut akan mempengaruhi tinggi rendahnya kualitas dan kuantitas layanan kepada siswa. Proses belajar dan hasil belajar bukan saja ditentukan oleh sekolah, struktur dan isi kurikulumnya, akan tetapi sebagian besar ditentukan oleh guru yang mengajar dan membimbing mereka. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif, menyenangkan, dan akan lebih mampu mengelola kelasnya, sehingga belajar para siswa akan berada pada tingkat optimal. Guru harus mengenal setiap murid yang dipercayakan padanya. Bukan saja mengenai sifat, tetapi juga harus mengenal sifat, kebutuhan, kemampuan dan cara belajar murid secara khusus. Guru harus bisa menjadi guru yang disenangi oleh siswa-siswanya. Misalnya guru bersifat ramah dan memahami setiap orang, sabar dan suka membantu, memberi perasaan tenang, adil dan tidak memihak, cerdas dan memiliki rasa humor serta memperlihatkan tingkah laku yang menarik. Di dalam kelas, di mana siswa bermacam-macam latar belakang minat dan kebutuhannya maka guru harus sanggup merangsang murid-murid belajar, menjaga disiplin kelas dan mampu mengembangkan potensi peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
sehingga pengajaran berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang memuaskan. Guru harus terampil dalam menyiapkan bahan pelajaran, menyusun satuan pelajaran dan menyampaikan ilmu kepada murid. Guru diharapkan mampu untuk merencanakan kegiatan belajar mengajar secara efektif. Untuk itu ia harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang merumuskan tujuan, memiliki bahan, memiliki metode dan menetapkan evaluasi. Guru juga harus mampu mengelola seluruh proses kegiatan belajar mengajar sehingga tercipta suasana yang menyenangkan bagi anak. Dalam fungsinya dalam evaluasi hasil belajar, seorang guru hendaknya secara terusmenerus mengikuti hasil-hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa dari waktu ke waktu. 3) Kompetensi Profesional Menurut Masidjo (2007), kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional pendidikan. Guru
dalam
menjalankan
tugasnya
harus
memiliki
pengetahuan yang luas dan baru mengenai ilmu yang akan diajarkan. Mengenal tujuan pendidikan untuk mencapai tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pendidikan
nasional.
Mengelola
kegiatan
sekolah
21
yang
mencerminkan sekolah sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan. Dapat menguasai bahan pengajaran yang diterapkan pada anak didik. Guru hendaknya juga dapat memilih dan mengembangkan media pengajaran yang sesuai. Misalnya dengan memilih media yang tepat, membuat media pengajaran yang sederhana dan menggunakan media pengajaran dengan tepat dan optimal. Serta guru dapat memilih dan memanfaatkan berbagai jenis dan kegunaan sumber belajar. 4) Kompetensi Sosial Menurut
Masidjo
(2007),
kompetensi
sosial
adalah
kemampuan sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar. Seorang guru harus dapat menjaga hubungan yang baik dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar. Guru dalam hubungannya dengan peserta didik haruslah merupakan seorang figur yang berwibawa dan bisa menjadi panutan. Menjadi orang yang disenangi oleh peserta didik dan benar-benar dapat menjalin hubungan timbal balik yang baik. Guru menjadi seorang tokoh yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
disegani oleh anak didiknya. Dengan sesama pendidik, guru harus menjalin hubungan yang baik untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya. Dengan memiliki hubungan yang baik maka akan tercipta kerja sama yang baik pula. Guru berlatih menerima dan memberikan balikan serta bersama-sama mengikuti perkembangan profesi. Tenaga kependidikan dan guru juga harus sama-sama menjalin hubungan yang baik agar bisa saling membantu apabila ada kesulitan dan masalah yang berhubungan dengan kependidikan. Guru juga harus mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar. Lewat hubungan yang baik pula maka mereka akan bisa cepat menerima keberadaan, kewibawaan, dan peranannya sebagai seorang guru sekaligus sebagai anggota di dalam lingkungan masyarakat. Gurupun hendaknya memegang dan menjalankan norma-norma yang berlaku di dalam lingkungan masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
E. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan Hasil penelitian Cicilia Sari Wahyuni (2003) yang dilakukan di SMK Tarakanita Kalasan menunjukkan ada hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru, motivasi belajar, dan kegiatan belajar dengan hasil belajar akuntansi. Hasil penelitian Fransiska Dian Wasitaningsih (2003) yang berjudul hubungan antara disiplin belajar, motivasi belajar dan perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin belajar, motivasi belajar dan perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa. Berbagai penelitian yang dirangkum oleh Tarmidi (2006) menunjukkan bahwa iklim kelas merupakan variabel yang berkorelasi positif terhadap prestasi belajar siswa. Dengan kata lain, iklim kelas merupakan salah satu cara untuk meningkatkan efektifitas dan kualitas pembelajaran di kelas. Namun demikian, pada umumnya guru dan kepala sekolah belum mengetahui makna dan hakikat serta dampak iklim kelas terhadap proses belajar – mengajar. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara disiplin belajar, iklim kelas, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya seperti yang telah diuraikan di atas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
F. Kerangka berpikir 1. Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa yang motivasi belajarnya tinggi akan cenderung menguasai pelajaran yang mereka pelajari sehingga prestasi yang diraih meningkat pula. Dengan demikian siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi pada umumnya mempunyai prestasi belajar yang tinggi pula karena keterlibatan dan aktivitas yang tinggi dalam belajar. 2. Hubungan Iklim Kelas dengan Prestasi Belajar Akuntansi Iklim kelas yang mendukung, diantaranya suasana belajar yang kondusif dan siswa yang proaktif, akan dapat memperlancar proses belajar mengajar dan membuat siswa merasa nyaman dan bergairah dalam belajar. Dengan demikian siswa yang berada pada kelas dengan iklim yang mendukung dimungkinkan akan mendapatkan prestasi belajar akuntansi yang tinggi pula. 3. Hubungan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru dengan Prestasi Belajar Akuntansi Kompetensi guru yang handal guru akan membuat siswa lebih mudah memahami mata pelajaran yang diajarkan, sehingga akan membuat siswa semakin perhatian dan menyenangi mata pelajaran yang diajarkan. Dengan demikian kompetensi guru yang handal akan membuat siswa mendapatkan prestasi belajar akuntansi yang tinggi pula.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
4. Hubungan Motivasi Belajar, Iklim Kelas, dan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru dengan Prestasi Belajar Akuntansi Dengan adanya iklim kelas yang mendukung, diantaranya suasana belajar yang kondusif dan siswa yang proaktif, sehingga dapat memperlancar proses belajar mengajar dan membuat siswa akan merasa nyaman dan bergairah dalam belajar. Selain itu juga diperlukan kompetensi guru yang handal juga akan membuat siswa semakin perhatian dan menyenangi mata pelajaran yang diajarkan sehingga akan berpengaruh pada prestasi belajar akuntansi yang tinggi. Dengan adanya motivasi belajar yang tinggi juga akan menyebabkan siswa dapat terlibat dan aktif dalam belajar, sehingga prestasinya menjadi lebih baik.
G. Perumusan hipotesis Hipotesis adalah sebuah kesimpulan sementara, yang belum final dan masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis dalam pengertian ini merupakan perumusan jawaban atas dugaan sementara sehingga menjadi tuntunan untuk mencari jawaban yang sebenarnya atas dasar kerangka berpikir tersebut di atas. Hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1.
Ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.
26
Ada hubungan yang signifikan antara iklim kelas dengan prestasi belajar akuntansi.
3.
Ada hubungan yang signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar akuntansi.
4.
Ada hubungan yang signifikan antara motivasi, iklim kelas, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus yaitu jenis penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci, dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala tertentu (Suharsimi Arikunto, 2006:142). Penelitian tentang hubungan motivasi belajar, iklim kelas, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar akuntansi dilakukan di SMK BOPKRI 1 Yoyakarta dan SMK Sanjaya Pakem, sehingga kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada siswa Jurusan Akuntansi SMK BOPKRI 1 Yogyakarta dan SMK Sanjaya Pakem.
B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK BOPKRI 1 Yogyakarta dan SMK Sanjaya Pakem yang dilaksanakan pada tanggal April s/d Mei 2011.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian atau keseluruhan unsurunsur yang memiliki satu atau beberapa ciri atau karakteristik yang sama.
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa Jurusan Akuntansi SMK BOPKRI 1 Yogyakarta dan SMK Sanjaya Pakem pada tahun ajaran 2010/2011. 2. Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan menetapkan siswa kelas X dan XI Jurusan Akuntansi sebagai sampel yang berjumlah 100 siswa. Pertimbangannya adalah bahwa kelas XII Jurusan Akuntansi sedang melaksanakan Ujian Nasional (UN), sehingga kepala sekolah tidak mengizinkan peneliti untuk meakukan penelitian.
D. Variabel Penelitian dan Pengukuran 1. Variabel Penelitian a. Variabel Bebas (independent variable) Menurut Nawawi (1994:50), variabel bebas adalah himpunan sejumlah gejala yang mewakili berbagai aspek atau unsur yang berfungsi mempengaruhi atau menentukan munculnya variabel lain yang disebut variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah: 1) Variabel Motivasi Belajar Motivasi belajar adalah keadaan psikologis dalam diri pribadi seseorang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
2) Variabel Iklim Kelas Iklim kelas adalah segala situasi yang muncul akibat hubungan antara guru dan peserta didik yang menjadi ciri khusus dari kelas dan mempengaruhi proses belajar mengajar. 3) Variabel Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Persepsi siswa tentang kompetensi guru adalah tanggapan
siswa
mengenai
kemampuan
guru
dalam
menguasai pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan dalam menjalankan tugas sebagai pengajar dan pendidik, yang meliputi
empat
kompetensi
diantaranya
kompetensi
pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian, dan kompetensi profesional. b. Variabel Terikat (dependent variable) Variabel terikat adalah himpunan sejumlah gejala yang memiliki sejumlah aspek atau unsur di dalamnya yang berfungsi menerima atau menyesuaikan diri dengan kondisi variabel lain yang disebut variabel bebas. Prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik berupa pengetahuan dan keterampilan melalui serangkaian tes yang biasanya dilambangkan dengan angka nilai. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
2. Pengukuran Variabel a. Variabel Bebas (independent variable) Pada penelitian ini semua variabel bebas akan diukur dengan menggunakan skala sikap dari Likert, yaitu suatu cara yang sistematis untuk memberi skor dalam suatu kuesioner yang telah dibagikan. Ada dua kategori pernyataan yang digunakan, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Dalam skala ini digunakan penskoran sebagai berikut: Tabel 3.1 Skala Sikap Pernyataan
Pernyataan
Positif
Negatif
(skor)
(Skor)
Sangat Setuju (SS)
5
1
Setuju (S)
4
2
Ragu-ragu (R)
3
3
Tidak Setuju (TS)
2
4
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
5
Jawaban
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1) Variabel Motivasi Belajar Tabel 3.2 Pengembangan Variabel Motivasi Belajar Variabel Motivasi belajar
Dimensi
Indikator
a. Aktivitas siswa Tanggung jawab di rumah siswa dalam melaksanakan tugas Melaksanakan tugas dengan target yang jelas Memliki tujuan yang jelas dan menantang Memiliki perasaan senang dalam belajar Selalu berusaha untuk lebih baik b. Aktivitas siswa Belajar dengan di sekolah harapan mendapat nilai bagus
Peryataan Positif Negatif 1,8,10 6,9 2,4 3 11,12 5
Fasilitas yang mendukung
14
Lingkungan belajar yang kondusif
13
7
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.3 Skor Item-item Pertanyaan Kuesioner Motivasi Belajar Jawaban
Pilihan
Sangat setuju (SS) Setuju (S) Ragu-ragu (R) Tidak setuju (TS) Sangat tidak setuju (STS)
Positif 5 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4 5
2) Variabel Iklim Kelas
Tabel 3.4 Pengembangan Variabel Iklim Kelas Variabel
Dimensi
Indikator
Iklim kelas
a. Hubungan
Kekompakan Kepuasan Keterlibatan
Pernyataan Positif Negatif 1 2 3 4
b. Pertumbuhan /perkembang an
Kesulitan Kecepatan Kompetisi
5 6 7
c. Perubahan dan perbaikan sistem
Demokrasi Kejelasan aturan Inovasi
9 10 12
d. Lingkungan
Kelengkapan sumber Keamanan
13 14
8 11
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.5 Skor Item-item Pertanyaan Kuesioner Iklim Belajar Jawaban Sangat Setuju (ST) Setuju (S) Ragu-ragu (R) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS)
Pilihan Positif Negatif 5 1 4 2 3 3 2 4 1 5
3) Variabel Kompetensi Guru Tabel 3.6 Pengembangan Variabel Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Variabel Kompetensi guru
Dimensi a. Kompetensi Pedagogik
b. Kompetensi Kepribadian
c. Kompetensi sosial
Indikator Menguasai karakteristik peserta didik Menguasai teori belajar dan prinsipprinsip pembelajaran Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu
Pernyataan Positif Negatif 2 1 3
4
5
Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi dan rasa percaya diri Menjunjung kode etik profesi guru
6
Bersikap objektif terhadap peserta didik
9
7
8 10
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Kompetensi Profesional
Mampu 11 berkomunikasi dengan efektif terhadap sesama guru
12
Menguasai materi pelajaran
14
13
Tabel 3.7 Skor Item-item Pertanyaan Kuesioner Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Jawaban Sangat setuju (SS) Setuju (S) Ragu-ragu (R) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS)
Pilihan Positif Negatif 5 1 4 2 3 3 2 4 1 5
b. Variabel Terikat (dependent variable) Pada variabel terikat prestasi belajar akuntansi akan diukur berdasarkan nilai ujian tengah semester genap tahun ajaran 2010/2011
E. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner Kuesioner merupakan pengumpulan data yang memberikan daftar pertanyaan tertulis kepada responden yang terpilih menjadi sampel. Kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
digunakan untuk mengungkap tentang variabel motivasi belajar, iklim kelas, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru. 2. Dokumentasi Dokumentasi ini digunakan untuk mengungkap data yang bersifat khusus, yang diyakini kebenarannya dan sesuai dengan peristiwa yang terjadi. Data diperoleh dari pihak yang berwenang. Dokumentasi digunakan untuk mencari data mengenai prestasi belajar akuntansi untuk siswa Jurusan Akuntansi SMK BOPKRI 1 Yogyakarta dan SMK Sanjaya Pakem.
F. Uji instrumen Penelitian 1. Pengujian Validitas Kuesioner Suatu alat ukur dikatakan valid atau sahih apabila suatu alat pengukur tersebut dapat mengukur apa yang ingin diukur dengan tepat atau teliti. Pengujian kevalidan alat ukur dapat menggunakan metode analisis butir dengan menguji apakah item telah mengungkapkan faktor atau indikator yang ingin diselidiki. Pengujian validitas dilakukan dengan perhitungan korelasi Product Moment dari Karl Pearson dengan rumus (Arikunto,1993:138): R xy =
{N ∑ x
N ∑ xy − (∑ x )(∑ y ) 2
}{
− (∑ x ) N ∑ y 2 − (∑ y )
Dengan:
Rxy = Koefisien korelasi
y = Nilai total seluruh item
2
2
}
,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x = Nilai masing-masing item
n = Jumlah responden
36
Besarnya r dapat diperhitungkan dengan menggunakan korelasi dengan taraf signifikansi 5%. Apabila hasil pengukuran r ≥ r tabel maka item tersebut dinyatakan valid. Untuk korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan menunjukkan tinggi rendahnya tingkat validitas instrumen yang diukur. Selanjutnya harga koefisien korelasi ini dibandingkan dengan harga r korelasi Product Moment pada tabel. Jika r
hitung
> r
tabel,
maka butir soal
tersebut dapat dikatakan valid. Uji validitas dilakukan dengan program SPSS 12.0 for Windows dengan jumlah responden (n) sebanyak 30 siswa, maka angka pada r tabel pada taraf signifikasi 5% menunjukkan 0,361. Hasil pengujian validitas pada masing-masing variabel dapat dilihat pada penjelasan berikut: a. Motivasi Belajar Hasil uji validitas pada variabel motivasi belajar dapat dilihat pada lampiran 2. Berikut ringkasan hasil pengujian validitas item pada variabel Motivasi belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Tabel 3.8. Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar Butir
r hitung
r tabel
Hasil Analisis
1
0,848
0,361
Valid
2
0,808
0,361
Valid
3
0,460
0,361
Valid
4
0,657
0,361
Valid
5
0,687
0,361
Valid
6
0,452
0,361
Valid
7
0,798
0,361
Valid
8
0,812
0,361
Valid
9
0,615
0,361
Valid
10
0,448
0,361
Valid
11
0,571
0,361
Valid
12
0,477
0,361
Valid
13
0,662
0,361
Valid
14
0,573
0,361
Valid
Berdasarkan tabel 3.8 di atas, diketahui bahwa hasil pengujian validitas 14 item pernyataan dalam kuesioner untuk mengukur variabel motivasi belajar dinyatakan valid karena r hitung lebih besar dari r tabel. b. Iklim Kelas Hasil uji validitas pada variabel iklim kelas dapat dilihat pada lampiran 2. Berikut ringkasan hasil pengujian validitas item pada variabel iklim kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 3.9. Hasil Uji Validitas Variabel Iklim Kelas Butir
r hitung
r tabel
Hasil Analisis
1
0,564
0,361
Valid
2
0,596
0,361
Valid
3
0,557
0,361
Valid
4
0,558
0,361
Valid
5
0,541
0,361
Valid
6
0,683
0,361
Valid
7
0,693
0,361
Valid
8
0,754
0,361
Valid
9
0,654
0,361
Valid
10
0,695
0,361
Valid
11
0,753
0,361
Valid
12
0,575
0,361
Valid
13
0,737
0,361
Valid
14
0,677
0,361
Valid
Berdasarkan tabel 3.9 di atas, diketahui bahwa hasil pengujian validitas 14 item pernyataan dalam kuesioner untuk mengukur variabel iklim kelas dinyatakan valid karena r hitung lebih besar dari r tabel.
c. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Hasil uji validitas pada variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru dapat dilihat pada lampiran 2. Berikut ringkasan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
pengujian validitas item pada variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru. Tabel 3.10. Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Butir
r hitung
r tabel
Hasil Analisis
1
0,850
0,361
Valid
2
0,836
0,361
Valid
3
0,419
0,361
Valid
4
0,740
0,361
Valid
5
0,666
0,361
Valid
6
0,579
0,361
Valid
7
0,729
0,361
Valid
8
0,824
0,361
Valid
9
0,578
0,361
Valid
10
0,467
0,361
Valid
11
0,547
0,361
Valid
12
0,517
0,361
Valid
13
0,708
0,361
Valid
14
0,673
0,361
Valid
Berdasarkan tabel 3.10 di atas, diketahui bahwa hasil pengujian validitas 14 item pernyataan dalam kuesioner untuk mengukur variabel kompetensi guru dinyatakan valid karena r hitung lebih besar dari r tabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
2. Pengujian Reliabilitas Kuesioner Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat dipakai sebagai pengumpul data. Untuk menguji reliabilitas instrumen pada penelitian ini rumus yang dipakai yaitu koefisien Alfa Cronbach (Suharsimi Arikunto,1998: 193): 2 ⎡ k ⎤ ⎡ ∑ ob ⎤ r11 = ⎢ 1 − ⎥ ⎥⎢ ot2 ⎥⎦ ⎣ (k − 1) ⎦ ⎢⎣
Keterangan:
r11 k
∑o
ot2
2 b
= Reliabilitas instrumen = Banyaknya butir soal = Jumlah varians butir = Varians total
Untuk menginterpretasikan tinggi rendahnya reliabilitas pedoman yang digunakan adalah sebagai berikut: Tabel 3.11 Instrumen Interpretasi Reliabilitas No
Tingkat Penguasaan
Kriteria Penilaian
1
0,80-1,00
Sangat Tinggi
2
0,60-0,79
Tinggi
3
0,40-0,59
Cukup
4
0,20-0,39
Rendah
5
0,00-0,19
Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Jika nilai Cronbach Alpha sama atau lebih dari 0,60 maka instrumen penelitian dinyatakan reliabel sebaliknya jika nilai Cronbach Alpha kurang dari 0,60 maka intrumen penelitian tidak reliabel (Nunnaly,1997). Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus
Alpha Cronbach dan dikerjakan dengan program SPSS for Windows Versi 12.0. Hasil pengujian reliabilitas dapat dilihat pada lampiran 3. Berikut ringkasan hasil pengujiannya. Tabel 3.12. Rangkuman Pengujian Reliabilitas Koef.
Kriteria
Alpha
Reliabilitas
Motivasi Belajar
0,908
0,60
Andal
Tinggi
Iklim Kelas
0,919
0,60
Andal
Tinggi
Kompetensi Guru
0,919
0,60
Andal
Tinggi
Variabel
Status
Tingkat Keandalan
Berdasarkan tabel 3.7. di atas, diketahui bahwa koefisien alpha untuk masing-masing variabel lebih besar dari nilai kriteria reliabilitas, maka dapat dikatakan semua variabel tersebut reliabel.
G. Teknik Analisis Data 1. Uji persyaratan analisis Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan analisis korelasi
Product Moment dan analisis regresi ganda. Analisis ini dapat dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
apabila memenuhi syarat antara
42
lain: skala data interval atau rasio,
berdistribusi normal, linear antara variabel bebas dengan variabel terikat, maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji linearitas sebagai prasyarat untuk dilakukan analisis data. a. Pengujian Normalitas Uji normalitas data digunakan untuk menguji normal tidaknya data hasil pengukuran. Apabila data yang terjaring berdistribusi normal, maka analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Untuk mengetahui hal tersebut maka akan digunakan rumus Kolmogorov Smirnov (Sugiyono, 1999:255): D = Maksimum F0 (χ ) − S n (Χ )
Keterangan: D = Deviasi maksimum = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan F0 Sn (X) = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi
2. Deskripsi data Untuk mendeskripsikan variabel motivasi belajar, iklim kelas dan persepsi siswa tentang kompetensi guru akan dilakukan perhitungan mean,
median, modus dan standar deviasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
3. Pengujian hipotesis penelitian a.
Untuk menguji hipotesis pertama, kedua, dan ketiga yaitu hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi, hubungan iklim kelas dengan prestasi belajar akuntansi, persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi digunakan analisis “Product Moment” oleh Pearson (Arikunto, 2002:243):
rxy =
{N ∑ x
N ∑ xy − (∑ x )(∑ y ) 2
}{
− (∑ x ) N ∑ y 2 − (∑ y ) 2
2
}
Dengan: • • • • •
r = Koefisian korelasi x = Variabel bebas y = Variabel terikat ∑ xy =Jumlah hasil kali x dengan y N = Jumlah sampel Untuk menguji signifikansi dari korelasi (r) antara variabel bebas
dengan variabel terikat pada signifikansi 5% digunakan rumus uji-t, dengan derajat kebebasan atau db = (n-2) yaitu (Sudjana, 1996:275):
t=
r n−2 1− r
Dengan: • • •
r = koefisien korelasi n = jumlah anggota sampel t = harga test yang akan dicari
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Kriteria pengujian hipotesis yang digunakan adalah: Ho = diterima bila thitung lebih kecil ttabel. Ha = diterima bila t hitung lebih besar ttabel b. Untuk menguji hipotesis yang keempat yaitu hubungan motivasi belajar, iklim kelas dan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar akuntansi digunakan teknik analisis regresi ganda. Langkahlangkah yang digunakan dalam analisis regresi ganda adalah: 1. Membuat persamaan garis regresi Dengan rumus:
Y = a1 X 1 + a 2 X 2 + a3 X 3 + k Keterangan: Y = Variabel terikat (prestasi belajar akuntansi) X1 = Variabel bebas (disiplin belajar) X2 = Variabel bebas (iklim kelas) X3 = Variabel bebas (persepsi siswa tentang kompetensi guru) a1 = Koefisien x1 a2 = Koefisien x2 a3 = Koefisien x3 k = Konstanta Untuk menyelesaikan perhitungan garis regresi Y = a0 + a1 + a2 + a3x3 harga koefisien predictor a1, a2, dan a3 dapat dicari dengan:
∑x y
1 1
= a1 ∑ x12 + a 2 ∑ x1 x 2 + a3 ∑ x1 x3
∑x
2
y = a1 ∑ x1 x 2 + a 2 ∑ x 12 + a3 ∑ x 2 x3
∑x
3
y = a1 ∑ x1 x3 + a 2 ∑ x 2 x3 + a3 ∑ x32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
2. Mencari koefisien korelasi antara Y dengan prediktor X1, X2, X3 dengan rumus: Ry (1, 2,3 ) =
a1 ∑ x1 y + a 2 ∑ x 2 y + a3 ∑ x3 y y2
Keterangan: Ry(1,2,3) = Koefisien korelasi antara variabel Y dan variabel Χ1 , Χ 2 , Χ 3 a1 a2 a3
= Koefisien variabel bebas X1 = Koefisien variabel bebas X2 = Koefisien variabel bebas X3 ∑ x1 y = Jumlah perkalian X1 dan Y
∑x ∑x
2
y = Jumlah perkalian X2 dan Y
3
y = Jumlah perkalian X3 dan Y
Y2 X1 X2 X3
= Kuadrat variabel terikat = Variabel bebas 1 (disiplin belajar) = Variabel bebas 2 (iklim kelas) = Variabel bebas 3 (persepsi siswa tentang kompetensi guru)
Guna menguji signifikansi dari hasil R yaitu untuk mengetahui apakah ada korelasi antara variabel terikat (Y) dengan variabel bebas (X) menggunakan uji F dengan formula sebagai berikut (Sutrisno Hadi, 2004:23):
Freg =
R 2 ( N − m − 1) m(1 − R 2 )
Keterangan: N M
= Jumlah sampel = Jumlah variabel bebas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
R = Koefisien korelasi antara Y dan X1, X2, X3 Harga Freg dibandingkan dengan Ftabel dengan derajat kebebasan (db) yaitu m lawan (N-m-1) pada taraf signifikansi 5%. Bila Freg > Ftabel berarti pengaruh tersebut signifikan sebaliknya bila Freg < Ftabel berarti pengaruh tidak signifikan. 3. Untuk menemukan sumbangan relatif dan sumbangan efektif dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat yang dinyatakan dalam persentase (Sutrisno Hadi, 2004:36). a) Sumbangan Relatif Dengan rumus:
SR % =
a ∑ ΧΥ JK
( reg )
Keterangan: SR % = Sumbangan relatif dari suatu variabel bebas a = Koefisien variabel bebas ∑XY = Jumlah produk antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) JK(reg) = Jumlah regresi b) Sumbangan Efektif Dengan rumus: SE (%) = SR % x R2 Keterangan: SE % = Sumbangan efektif dari suatu variabel bebas SR% = Sumbangan relatif dari suatu variabel bebas R2 = Koefisien determinasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. SMK BOPKRI 1 Yogyakarta 1. Tujuan Pendidikan di SMK BOPKRI 1 Yogyakarta Sekolah Menengah Kejuruan sebagai bagian dari pendidikan menengah bertujuan untuk menyiapkan siswa atau tamatan untuk meningkatkan kecerdasan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya. Visi dari SMK BOPKRI 1 Yogyakarta sendiri adalah menjadi SMK unggul yang menghasilkan lulusan cerdas, terampil, mandiri, berani berkompetensi dan berdasarkan kasih. Sedangkan misi SMK BOPKRI 1 Yogyakarta sebagai berikut : a. Melaksanakan proses belajar mengajar secara optimal dalam iklim yang kondusif berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi. b. Mengembangkan etos kerja yang produktif dan efisien. c. Mengembangkan sekolah dengan instansi lain. d. Megembangkan sarana dan prasarana sekolah SMK BOPKRI 1 Yogyakarta sebagai salah satu sekolah menengah kejuruan di Yogyakarta mempunyai tujuan, yaitu : a. Mengembangkan sistem pembelajaran dan keterampilan kerja praktik. b. Meningkatkan kualifikasi dan kompetensi guru. 47
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Meningkatkan budaya kerja yang sesuai dengan dunia kerja. d. Memberikan bekal sikap mental, perilaku luhur dan kepribadian yang kuat. e. Menumbuhkan semangat bersaing dan berkompetesi. f. Meningkatkan hubungan yang baik dengan DU / DI dan instansi lain. g. Memperbaiki ruang kelas, laboratorium dan perpustakaan yang memadai. h. Mengadakan media, alat praktik dan buku sumber yang lengkap.
2. Sistem Pendidikan SMK Sistem pendidikan yang digunakan di SMK BOPKRI 1 Yogyakarta adalah Pendidikan Sistem Ganda (PSG). a. Pengertian PSG PSG mengandung arti : 1) Program bersama antar sekolah (SMK) dengan dunia usaha dan industri yang dikoordinasikan melalui komite sekolah. 2) Program
sekolah
dilaksanakan
di
dua
tempat,
sebagian
dilaksanakan di sekolah dan sebagian lainnya di industri atau perusahaan. b. Kelompok Pembagian Program PSG Program PSG di SMK pada dasarnya dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu :
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1) Kelompok program normatif, meliputi mata pelajaran Agama, Pendidikan Kewarganegaraan dan Sejarah, Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani dan Olahraga. 2) Kelompok program adaptif, meliputi mata pelajaran Matematika, IPA, Bahasa Inggris, Kewirausahaan, Ekonomi dan Keterampilan Komputer. 3) Kelompok program ahli kejuruan, meliputi teori kejuruan, parktik dan keahlian produktif. c. Macam Kegiatan Pelaksanaan program PSG meliputi : 1) Membuat kalender akademik. 2) Membuat silabus dengan standar keahlian (bila telah mampu dan mungkin), bila belum siap maka acuannya adalah standar kompetensi yang ada pada buku dan kurikulum SMK. 3) Melaksanakan pelatihan untuk guru dan instruktur. 4) menyeleksi siswa untuk peserta praktik Industri. 5) Menyelenggarakan bimbingan dan penilaian. 6) Menyelenggarakan uji profesi dan atau uji kompetensi. 7) Menerbitkan sertifikat hasil uji profesi atau uji kompetensi (bila dirasa bahwa sertifikat perusahaan lebih terjamin kemanfaatannya untuk siswa dalam mencari kerja), maka komite sekolah cukup mengetahui dalam memasarkan tamatan. 8) Menyelenggarakan administrasi dan pendidikan siswa.
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9) Dan lain – lain yang masih dianggap perlu sesuai kondisi dan tuntutan setempat.
3. Kurikulum SMK Struktur kurikulum SMK meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga atau empat tahun, mulai dari kelas X sampai dengan kelas XI atau sampai kelas XII. Struktur kurikulum terdiri dari : a. Mata pelajaran dan alokasi waktu Mata pelajaran dibagi menjadi 3 kelompok program, yaitu : 1) Normatif,
meliputi
Kewarganegaraan,
pelajaran
Bahasa
Indonesia,
Agama, Pendidikan
Pendidikan Jasmani,
Olagraga dan Kesehatan, serta Seni dan Budaya. 2) Adaptif, meliputi Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, KKPI dan Kewirausahaan. 3) Produktif, meliputi sejumlah mata pelajaran dasar kompetensi kejuruan dan kompetensi kejuruan. Alokasi waktu pada struktur kurikulum SMK mempunyai beberapa ketentuan, yaitu : 1) Alokasi waktu kelompok adaptif dan produktif disesuaikan dengan kebutuhan PK yang diselenggarakan dalam blok waktu atau alternatif lain.
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2) Evaluasi dilakukan setiap akhir penyelesaian satu standar kompetensi atau beberapa kompetensi dasar. 3) Beban belajar SMK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka, praktik di sekolah dan kegiatan praktik di dunia usaha atau industri ekuivalen 36 jam pelajaran per minggu. 4) Jumlah kam kompetensi
kejuruan sesuai dengan kebutuhan
standar kompetensi kerja yang berlaku di dunia kerja tetapi tidak boleh kurang dari 1044 jam. 5) Pengembangan diri ekuivalen dengan 2 jam pembelajaran per minggu. 6) Durasi jam yang tertulis pada struktur kurikulum adalah jumlah jam pembelajaran tatap muka. Dua jam pembelajaran praktik di sekolah atau empat jam pembelajaran praktik
DU / DI setara
dengan satu jam tatap muka b. Pengaturan beban belajar dengan ketentuan : 1) SMK kategori standar menggunakan pengaturan bebab belajar sistem dalam paket dan dapat menggunakan pengaturan beban belajar dalam sistem kredit semester 2) Jam pembelajaran setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan sebagaimana pada struktur kurikulum 3) Satuan pendidikan dapat menambah 4 jam pelajaran per minggu secara kesuluruhan
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4) Pemanfaatan
jam
pelajaran
tambahan
mempertimbangkan
kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi 5) Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket 0% - 60% dari waktu kegiatan tatap muka c. Kenaikan kelas Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kriteria kenaikan kelas diatur oleh masing – masing direktorat terkait. d. Kelulusan Sesuai
dengan
kektentuan
SP
19/2005
pasal
72(1)
menyebutkan bahwa peserta didik dinyatakan lulus setelah : 1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran 2) Memperoleh nilai minimal baik kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, estetika, jasmani, olahraga dan kesehatan 3) Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran IPTEK 4) Lulus Ujian Nasional e. Penjurusan Penjurusan pada SMK didasarkan pada spectrum pendidikan kejuruan yang diatur oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SMK BOPKRI 1 Yogyakarta memiliki bidang keahlian bisnis dan manajemen. Kedua bidang ini memiliki dua program keahlian yaitu
program
administrasi
keahlian
perkantoran
akuntansi dengan
dan
program
menggunakan
keahlian
dua
jenis
kurikulum. Kurikulum yang pertama adalah kurikulum 2004, kurikulum ini dipakai oleh siswa kelas dua dan tiga. Kurikulum yang kedua yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang digunakan oleh siswa kelas satu. Kurikulum KTSP merupakan penyempurnaan dari kurikulum 2004. menurut PP No.19 Tahun 2005 Bab 1 Pasal 1 (5) mengenai Standar Nasional Pendidikan (NSP), kurikulum KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing – masing satuan pendidikan. Kompetensi KTSP terdiri dari : 1) Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan Tujuan
pendidikan
menengah
kejuruan
adalah
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya. 2) Struktur dan Muatan KTSP Struktur dan muatan KTSP yaitu mata pelajaran; muatan lokal; kegiatan pengembangan diri; pengaturan beban belajar, kenaikan kelas dan kelulusan; penjurusan; pendidikan
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kecakapan hidup, pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global. 3) Kalender Pendidikan Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat menyusun kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhsn peserta didik dan masyarakat dengan memperhatikan kalender pendidikan sebagaimana dalam Standar Isi yang mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mancapai lulusan pada jenjang dan jenia pendidikan tertentu. Kalender pendidikan ini mancakup pengaturan waktu kegiatan pembelajaran selama satu tahun, minggu efektif, waktu efektif hingga pada hari libur, yaitu a) Permulaan tahun pelajaran, yaitu waktu dimulai kegiatan pembelajaran pada awal tahun b) Minggu
efektif,
yaitu
jumlah
minggu
kegiatan
pembelajaran untuk setiap tahun dimana minggu efektif penyelenggaraan pendidikan SMK adalah 38 minggu c) Waktu
pembelajaran
efektif,
yaitu
jumlah
jam
pembelajaran setiap minggu meliputi jumlah jam seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal ditambah kegiatan pengembangan diri
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d) Waktu libur, yaitu waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal 4) Silabus Silabus
adalah
rencana
pembelajaran
pada
suatu
kelompok mata pelajaran tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam pengembangan silabus harus berpegang pada prinsip ilmiah, relevan, sistematis, konsisten, memadai, aktual dan kontekstual, fleksibel dan menyeluruh. Adapun langkah – langkah dalam pengembangan silabus : a) Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar b) Mengidentifikasi materi pembelajaran c) Mengembangkan kegiatan pembelajaran d) Merumuskan indikator pencapain kompetensi e) Penentuan jenis penelitian f)
Menentukan alokasi waktu
g) Menentukan sumber belajar
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Organisasi SMK BOPKRI 1 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Sekolah SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
Pengurus Yayasan BOPKRI
Kantor Dinas P dan P Kota Yogyakarta
Kepala Sekolah
Komite Sekolah
Wakasek Kepala Tata Usaha
Koordinator BP/BK
Ketua Jurusan
Guru
Guru
Siswa SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
Keterangan : ________________ Garis Komando ------------------------ Garis Konsultasi Penjelasan : a. Kepala Sekolah Kepala Sekolah mempunyai tugas merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan,
mengawasi
dan
mengevaluasi
seluruh
pendidikan di sekolah dengan perincian sebagai berikut :
kegiatan
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1) Program tahunan, semesteran, berdasarkan kalender pendidikan 2) Jadwal pelajaran per tahunan, per semesteran, termasuk penetapan jenis mata pelajaran / bidang pengembangan / bidang studi / bidang pengajaran / keterampilan dan pengembangan tugas guru 3) Program satuan pelajaran (teori dan praktik) berdasarkan buku kurikulum 4) Pelaksanaan jadwal satuan pelajaran (teori dan praktik) menurut alokasi waktu yang telah ditentukan berdasarkan kalender pendidikan 5) Pelaksanaan ulangan / test / hasil evaluasi belajar untuk kenaikan kelas dan UAN 6) Penyusunan kelompok murid atau siswa berdasarkan norma penjurusan 7) Penyusunan norma penilaian 8) Penetapan kenaikan kelas 9) Laporan kemajuan hasil belajar murid 10) Penetapan dalam peningkatan proses belajar mengajar antara lain (1) mengatur administrasi kantor; (2) mengatur administrasi siswa; (3) mengatur administrasi pegawai; (4) mengatur administrasi perlengkapan; (5) mengatur administrasi keuangan; (6) mengatur administrasi perpustakaan; (7) mengatur pembinaan kesiswaan dan (8) mengatur hubungan dengan masyarakat
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Guru Guru SMK BOPKRI 1 Yogyakarta memiliki tugas sebagai berikut : 1) Guru mempunyai tugas pokok melaksanakan pendidikan dan pengajaran di sekolah berdasarkan kurikulum yang berlaku. Di samping tugas pokok tersebut, guru membantu kepala sekolah dalam melaksanakan dan mengatur (1) administrasi murid; (2) administrasi
pegawai;
administrasi
keuangan;
(3) (5)
administrasi administrasi
perlengkapan;
(4)
perkantoran;
(6)
administrasi perkantoran; (7) administrasi pembinaan kesiswaan, termasuk program B dan P dan (8) administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat. 2)
Bagi guru pada sekolah umum atau sekolah kejuruan, di samping melaksanakan tugas pokok pendidikan dan pengajaran, mereka mendapat tugas tambahan membantu kepala sekolah dalam hal mengatur program pengajaran, pembinaan kesiswaan termasuk program B dan P, pengelolaan kelas, pengelolaan perpustakaan, kegiatan jurusan atau instalasi, dan pengelolaan laboratorium atau ruang praktik.
3) Guru mendapat tugas tambahan membantu kepala sekolah di bidang program pengajaran dengan melakukan penyusunan jadwal kegiatan sekolah, penyusunan pembagian tugas guru, penyusunan jadwal pelajaran, penyusunan jadwal evaluasi belajar dan penyusunan laporan pelaksanaan pengajaran secara berkala.
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4)
Dalam tugas kesiswaan, tugas guru adalah (1) menyusun program pembinaan kesiswaan atau OSIS; (2) melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan siswa dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah; (3) mengarahkan dalam pemilihan pengurus OSIS; (4) membina pengurus OSIS dalam berorganisasi; (5) menyusun pembinaan siswa secara berkala dan incidental dan (6) memilih calon penerima beasiswa bagi yang berbakat.
5)
Sebagai wali kelas, tugas guru adalah (1) menyusun laporan keadaan kelas pada akhir tahun ajaran; (2) membuat statistik bulanan siswa; (3) menyusun jadwal pelajaran siswa; (4) mencatatan jumlah kehadiran siswa mingguan dan bulanan; (5) pencatatan penerimaan uang SPP; (6) mengisi daftar nilai siswa; (7) mendata alamat siswa; (8) membuat catatan khusus mengenai siswa dan (9) mencatat mutasi siswa.
6) Tugas guru di bidang perpustakaan adalah merencanakan pengadaan
buku,
mengurus
pelayanan
perpustakaan,
merencanakan pengembangan perpustakaan, memelihara dan memperbaiki buku pustaka dan menyusun laporan bulanan. 7) Tugas guru sebagai guru praktik adalah melaksanakan praktik laboratorium, megembangkan praktik labortorium, memlihara alat praktik, merencanakan kegiatan praktik, menyiapkan bahan atau alat
pelajaran
praktik
sesuai
dengan
jurusannya,
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengkoordinasikan kegiatan praktik, merencanakan kebutuhan alat praktik, mengawasi kegiatan praktik, berkoordinasi dan bekerjasama dengan masyarakat atau dunia usaha dalam rangka praktik siswa 8) Tugas guru di bidang perhubungan adalah (1) mengetur dan meyelenggarakan hubungan sekolah dan orang tua; (2) membina hubungan antara sekolah dengan BP3; (3) mengembangkan hubungan antara sekolah dengan lembaga pemerintah, dunia usaha dan lembaga sosial lainnya; (4) memberikan informasi mengenai keadaan sekolah kepada masyarakat sekitar; (5) berkonsultasi dengan dunia usaha dan (6) menyusun laporan pengembangan hubungan antar sekolah dengan masyarakat. c. Kepala Tata Usaha Tugas kepala tata usaha adalah (1) membantu kepala sekolah dalam bidang administrasi ; (2) mengatur dan mengawasi tugas masing – masing karyawan; (3) membantu daftar gaji atau honorarium dan (5) membantu konsep – konsep surat d. Komite Sekolah Tugas komite sekolah a) mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelaksanaan
PSG
mulai
dari
perencanaan,
pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi penilaian; b) berperan serta dalam penerimaan siswa baru; c) memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan pendidikan di sekolah; d) mendapatkan industri untuk
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menjadi pasangan sekolah dalam pelaksanaan PSG; e)memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan praktik kerja industri; f) bersama dengan sekolah mngetur pelaksanaan uji kompetensi dan penerbitan sertifikat computer; g) memasarkan tamatan; h) membantu pengembangan unit produksi sekolah dan i) mencari sponsor untuj membantu pembiayaan operasional sekolah. e. Ketua Jurusan Tugas ketua jurusan adalah menyusun program pembinaan dan pengembangan
jurusan,
melakukan
koordinasi
penggunaan
laboratorium, meningkatkan prestasi dalam jurusan yang bersangkutan, observasi dan evaluasi kemajuan dan kemampuan siswa dalam jurusan yang bersangkutan dan menyusun laporan perkembangan jurusan atau instansi f. Koordinator BK Tugas koordinator BK adalah menyusun dan melaksanakan program bimbingandan penyuluhan yang meliputi waktu kegiatan, metode bimbingan dan penyuluhan, peralatan dan biaya, teknik pengolahan data hasil bimbingan dan penyuluhan serta petugas bimbingan dan penyuluhan, koordinasi dengan wali kelas untuk bertanggungjawab dalam bidang pembinaan kesiswaan dan orang tua, menyusun dan melaksanakan program kerjasama dengan instansi lain yang
relevan
baik
pemerintah
maupun
swasta,
mengeveluasi
pelaksanaan B dan P, menyusun statistik hasil evaluasi B dan P dan
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memberikan saran serta pertimbangan pada siswa untuk memilih jurusan. 5. Sumber Daya Manusia SMK BOPKRI 1 a. Guru SMK BOPKRI 1 Yogyakarta berjumlah 28 orang yang terdiri dari 12 orang guru tetap negeri, 1 orang guru tetap yayasan, 2 orang guru Bantu dan 20 orang guru tidak tetap. b. Karyawan SMK BOPKRI 1 Yogyakarta terdiri dari 4 orang karyawan.
6. Siswa SMK BOPKRI 1 Pada tahun ajaran 2007/2008, terdapat 6 kelas dengan jumlah siswa sebanyak yang terdiri dari orang pria dan orang perempuan. Adapun rinciannya sebagai berikut: Tabel 4.1 Jumlah Siswa-siswi SMK BOPKRI 1 No
Kelas
Pria Perempuan Jumlah
1.
X Akuntansi (AK)
2
24
28
2.
X AdministrasiPerkantoran
4
25
29
(AP) 3.
XI Akuntansi (AK)
8
26
34
4.
XI
11
31
42
Administrasi
Perkantoran (AP)
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5.
XII Akuntansi (AK)
1
36
37
6.
XII
5
29
34
31
171
204
Administrasi
Perkantoran (AP) Jumlah
6
7. Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah SMK BOPKRI 1 SMK BOPKRI 1 menempati gedung dengan luas 1200 m dan terletak di Jl. Cik Di Tiro No. 37 Yogyakarta. Bangunan yang bersifat permanen ini terdiri dari dari bangunan berlantai satu dan sebagian gedung belantai dua. Kondisi lingkungan fisik SMK BOPKRI cukup baik namun kurang ideal untuk proses belajar mengajar karena dekat dengan jalan raya sehingga menimbulkan suara bising . SMK BOPKRI mempunyai halaman yang tidak luas. Bagian depan digunakan untuk tempat upacara dan sebagai tempat parkir. Meskipun halaman sekolah sempit namun tetap terdapat pohon dan pot tanaman hias sehingga membuat sekolah semakin nyaman. Selain sebagai tempat upacara dan tempat parkir, halaman tersebut juga digunakan untuk olahraga. Gedung sekolah ini dikelilingi oleh tembok yang merupakan pembatas antara sekolah dengan jalan raya yang dilengkapi dengan pagar besi. SMK BOPKRI I mempunyai 5 kamar mandi untuk siswa yang terdiri dari 3 kamar mandi untuk siswa pria dan 2 kamar mandi untuk siswa
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perempuan. Untuk guru terdapat dua kamar mandi. Bangunan kamar mandi ini bersifat permanen. Penyediaan air untuk kamar mandi sangat cukup dan kamar mandi ini pun cukup bersih. SMK BOPKRI memiliki sebuah koperasi yang anggotanya terdiri dari para siswa SMK BOPKRI itu sendiri. Koperasi ini menyediakan berbagai kebutuhan tulis menulis bahkan menyediakan makanan yang harganya mudah dijangkau oleh para siswa, sedangkan kantin sekolah disewakan untuk menjual bakso sehingga para siswa dapat membelinya pada saat istirahat. Koperasi ini juga berfungsi sebagai tempat untuk melakukan praktik industri. Selain itu koperasi ini menyediakan fasilitas telepon umum. SMK BOPKRI terletak pada ruas jalan yang ramai dan berdekatan dengan rumah sakit dan swalayan sehingga membuat suasana belajar siswa kurang efektif. Namun keamanan dan ketertiban sekolah cukup baik sehingga dapat menambah ketenangan siswa dalam belajar. 8. Fasilitas Pendidikan dan Latihan Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, sekolah yang mempunyai bangunan dengan luas 1200 m 2 merupakan tanah milik Yayasan BOPKRI. Bangunan sekolah ini merupakan bangunan permanen yang terdiri dari bangunan berlantai satu dan sebagian bangunan berlantai dua. Ruangan yang tersedia adalah (1) ruang kelas sebanyak 6 kelas; (2) ruang guru; (3) ruang tata usaha; (4) ruang BP; (5) ruang UKS; (6) ruang
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perpustakaan; (7) ruang baca; (8) ruang praktik mengetik dan (9) ruang praktik komputer. Di samping peralatan yang bersifat umum untuk kelancaran belajar mengajar terutama untuk kegiatan praktik, maka SMK BOPKRI 1 Yogyakarta menyediakan komputer sebanyak 30 unit, mesin ketik manual sebanyak 85 buah, mesin ketik elektronik sebanyak 2 buah, mesin kalkulator sebanyak 42 buah, OHP sebanyak 2 buah, mesin stensil sebanyak 2 buah dan telah dilengkapi dengan fasilitas hot spot. 9. Komite Sekolah Komite Sekolah dulu disebut Majelis Sekolah yang beranggotakan masyarakat yang peduli akan peningkatan mutu pendidikan kejuruan, terdiri dari berbagai latar belakang pendidikan, pengalaman dan usia merupakan wadah untuk merumuskan seluruh kebijakan pelaksanaan PSG pada SMK, maka tanggung jawabnya antara lain : a. mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelaksanaan PSG, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi atau penilaian b. menampung dan merumuskan standar kompetensi, keterampilan yang akan ditetapkan menjadi kemampuan tamatan SMK secara bersama – sama c. menyelenggarakan pelaksanaan pembuatan akad kerjasama antara pihak dunia usaha / industri dengan SMK
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. menyelenggarakan pelaksanaan Lomba Keterampilan Siswa (LKS, gebyar SMK, Uji Kompetensi, Uji Profesi untuk para siswa SMK) e. mencarikan peluang untuk mendapatkan sumber dana selain dari yang telah ada, antara lain mengupayakan pemasaran barang hasil unit produksi dan lain – lain 10. Hubungan antara SMK BOPKRI Dengan DI / DU atau Instansi Lain Hubungan antara SMK BOPKRI 1 dengan DU / DI terjalin dengan adanya program Pendidikan Sistem Ganda dan Praktik Industri. Kegiatan peserta PSG dan PI di institusi pasangan merupakan kegiatan bekerja langsung
pada
pekerjaan
yang
sesungguhnya,
untuk
menguasai
kompetensi keahlian yang benar dan terstandar, memasukkan sikap dan etos kerja positif sesuai dengan persyaratan tenaga kerja professional di bidangnya. Program pelatihan di DU / DI berisi standar kompetensi yang harus dikuasai peserta, jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh peserta, jadwal pekerjaan peserta, rencana pembimbingan, penilaian proses dan hasil kerja peserta. Siswa melaksanakan kegiatan praktik di DU / DI yang menjadi dasar kejuruan dalam melaksanakan praktik keahlian produktif. Pelaksanaannya dalam bentuk on the job training yang berbentuk kegiatan mengerjakan kegiatan produksi dan jasa sesungguhnya.
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11. Usaha – usaha Penempatan Lulusan Usaha penempatan lulusan dilakukan dengan membentuk suatu bursa kerja yang bertugas mencari informasi tentang lowongan pekerjaan. Bagi lulusan yang berminat dapat menghubungi biro kerja tersebut, kemudian pihak kerja bursa khusus akan memberitahukan bagaimana prosedur untuk mengisi lowongan tersebut. Banyak lulusan dari SMK BOPKRI 1 yang bekerja di luar daerah misalnya di Batam, Cikarang, Bekasi dan Jakarta bahkan ada yang bekerja di luar negeri. Dengan adanya info bursa kerja, para lulusan SMK BOPKRI 1 dapat dengan mudah mendapatkan pekerjaan. Sedangkan bagi yang menginginkan pekerjaan tidak melalui bursa kerja tersebut juga diperbolehkan
B. SMK SANJAYA Pakem 1.
Mengenal Sekolah SMK SANJAYA Pakem a. Sejarah SMK Sanjaya Pakem SMK Sanjaya Pakem berlokasi di Jalan Kaliurang Km 17 Pakem Sleman. SMK Sanjaya Pakem didirikan pada tanggal 1 Januari 1966 dengan nama Sekolah Menengah Ekonomi Atas Sugiyo Pranoto. Awalnya SMK Sanjaya Pakem belum memiliki gedung, sehingga kegiatan belajar mengajar berlangsung di gedung SMP Kanisius Pakem pada waktu sore hari.
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SMK Sanjaya Pakem didirikan oleh Yayasan Sanjaya, Keuskupan Agung Semarang, dengan dibentuk suatu panitia yang diketuai oleh bapak FX. Dirjo Widarsono yang beranggotakan: 1) Bpk. Drs. Ramidjo Sutanto 2) Bpk. Drs. Y. Sukijo 3) Bpk. Y. Susmadi, BA Sekolah Menengah Ekonomi Atas Sugiyo Pranoto yang didirikan oleh Yayasan Sanjaya kemudian berganti nama sesuai dengan pendirinya yakni SMK Sanjaya Pakem hingga saat ini. SMK Sanjaya Pakem didirikan dengan akte notaris nomor 43 tahun 1979 dengan notarisnya adalah Bpk. S. Siswadi, SH. b. Latar Belakang Pendirian Sekolah Yang menjadi
latar belakang didirikannya Sekolah
Menengah Kejuruan Ekonomi di daerah Pakem ini adalah : 1) Pada saat itu di daerah Pakem sudah ada SMA dan SPG. 2) Dengan melihat keadaan ekonomi masyarakat di Pakem, banyak ditemukan
anak-anak berumur kurang lebih 20 tahun sudah
dituntut untuk bekerja. Dari keadaan itulah maka dirasa tepat apabila didirikan Sekolah Menengah Kejuruan. Sebagai bukti bahwa keberadaan sekolah ini diperlukan adalah bahwa pada tahun 1986 SMEA Sanjaya Pakem mendapat status DISAMAKAN oleh Departemen
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pendidikan dan Kebudayaan dengan Surat Keputusan No. 0292/ H/ 1986, yang kemudian disahkan tanggal 8 Mei 1986. c.
Perkembangan SMK Sanjaya Pakem Sejak tahun 1966 sampai dengan 1970 dalam melaksanakan ujian SMK Sanjaya Pakem wajib mengikuti Ujian Negara. Tahun 1971 setelah SMK Sanjaya Pakem diijinkan untuk melaksanaka ujian sendiri dengan tingkat kelulusan berkisar 80% sampai dengan 90%, SMK Sanjaya Pakem didalam daftar Direktorat Jendral Swasta dengan nomor : DNS 214202 (Nomor Daftar Sekolah) sedangkan
di Departemen Kebudayaan terdaftar nomor
:
344021007 (Nomor Statistik Sekolah). Pada tahun 1983 SMK Sanjaya Pakem mulai menempati gedung barunya yang dibangun di atas tanah seluas 3200 m2 terdiri dari : 1)
9 Ruang Kelas
2)
1 ruang Kepala Sekolah
3)
1 Ruang Guru
4)
1 Ruang Praktik
5)
1 Ruang Perpustakaan
6)
1 Ruang UKS
7)
1 Ruang BP
8)
1 Ruang Komputer
9)
3 Ruang Kantin
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10)
1 Ruang Koperasi
11)
1 Ruang Parkir Guru
12)
1 Ruang Parkir Siswa
13)
3 Kamar Mandi/WC
14)
1 Lapangan Basket Pada tahun 1992 dibangun lagi dua ruang kelas di sebelah
Utara gedung lama dan dua kamar mandi/WC. Kini SMK Sanjaya Pakem telah memiliki 11 ruang kelas dan empat kamar mandi/WC. 2. Tujuan Satuan Pendidikan SMK Sanjaya Pakem a.
Tujuan Umum Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat keperibadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusa pembangunan yang dapat membangun dirinya serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
b.
Tujuan Khusus Tujuan pendidikan SMK sanjaya pakem: 1) Memajukan pendidikan dan pengajaran, dengan demikian turut mengembangkan kepada pendidikan sosial, kultur dan spiritual manusia berdasarkan pancasila sesuai dengan ajaran Gereja. 2) Yayasan sosial dan tidak komersial maka sekolah berusaha menyelenggarakan pendidikan yang mampu dijangkau oleh
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kalangan bawah dengan tidak memberatkan semua pihak sehingga penyelenggaraan sekolah dapat terwujud. 3) Mampu menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai dan dapat mencapai tingkat kelulusan. SMK Sanjaya Pakem dalam upaya mengembangkan bidang keahlian bisnis dan manajemen sebagai bagian dari pendidikan menengah dalam sistem pendidikan nasional tetap berpegang pada tujuan pendidikan SMK yang telah ditetapkan oleh Depdiknas memiliki tujuan yang tertuang dalam visi dan misi SMK Sanjaya Pakem. a. Visi SMK Sanjaya Pakem Menyiapkan siswa yang cerdas, terampil mandiri yang berkepribadian cinta kasih b. Misi SMK Sanjaya Pakem 1) Disiplin dalam belajar dan bekerja 2) Tertib dalam belajar dan bekerja 3) Jujur dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas 4) Menumbuhkan sikap dan semangat kekeluargaan, kebersamaan serta aktif dan kreatif. 5) Menumbuhkan rasa kepedulian/rasa memiliki terhadap seluruh warga sekolah sesuai dengan ciri khas sekolah 6) Melayani dalam segala aspek kehidupan sekolah dengan rasa cinta kasih
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7) Mendorong siswa untuk belajar keterampilan yang sesuai dengan kompetensi yang di milikinya. SMK dibidang keahlian bisnis dan manajemen sebagai bagian dari pendidikan menengah dalam sistem pendidikan bertujuan: a. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan sikap profesionalisme dalam bidang bisnis dan manajemen, b. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karier, mampu berkompetisi, dan mampu mengembangkan diri dalam bidang bisnis dan manajemen. c. Menyiapkan siswa untuk mengisi tenaga kerja yang mandiri dan mengisi kebutuhan dunia kerja bidang bisnis dan manajemen. d. Menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif, adaptif, dan kreatif khususnya di bidang bisnis dan manajemen. 3. Sistem Pendidikan SMK Sanjaya Pakem Sistem pendidikan yang digunakan di SMK Sanjaya Pakem adalah sistem pendidikan ganda. 1. Pengertian Pendidikan Sistem Ganda (PSG) Pendidikan Sistem Ganda adalah program pendidikan dan pelatihan dengan sistem ganda pada SMK yang programnya dirancang dan dilaksanakan bersama SMK dengan dunia usaha/industri/instansi terkait (Diknas). Menurut Kurikulum 1994, Pendidikan sistem genda adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesi yang memadukan secara sistematik dan sinkron antara program pendidikan sekolah dengan
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
program penguasaan keahlian yang diperoleh melaui bekerja langsung di perusahaan. Sedangkan menurut Wardiman Djojonegoro, Pendidikan sistem ganda adalah model penyelenggaraan pendidikan kejuruan yang dipilih untuk mewujudkan misi kebijaksanaan link and macth (keterkaitan dan kesepadanan) khusus pada SMK. 2. Tujuan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) Dalam panduan pelaksanaan PSG bagi siswa SMK kelompok bisnis dan manajemen, tertera tujuan PSG sebagai berikut: a. Tamatan dapat menampilkan dirinya sebagai manusia yang beriman, taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti yang luhur, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri, serta memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. b. Memiliki kemampuan dan keterampilan praktis sesuai dengan program studi masing-masing. 4. Kurikulum Satuan Pendidikan SMK Sanjaya Pakem Kurikulum merupakan seperangkat rencana kegiatan dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang dipergunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan
kegiatan
belajar-mengajar.
Kurikulum
dimaksudkan sebagai usaha mempelancar proses belajar-mengajar dan membina pengembangan program studi untuk mempersiapkan lulusan yang cakap, terampil, sesuai dengan tuntutan kurikulum. Selain itu dikenal adanya PSS (Pengembangan Sekolah Kejuruan Seutuhnya) di SMK menjadi unit produksi dan dapat bekerjasama dengan dunia usaha. Garis-
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
garis besar program pengajaran (GBPP) memuat tentang materi yang harus dipelajari siswa. Buku GBPP tentang kurikulum SMK yang disebut buku II berisi tentang kerangka dasar program pembelajaran yang terdiri dari tujuan yang hendak dicapai, susunan program kurikulum berupa mata pelajaran yang harus dicapai, susunan program kurikulum berupa mata pelajaran yang harus dipelajari, serta deskripsi singkat setiap materi pelajaran. Untuk melaksanakan kurikulum, SMK menganut program pedoman pelaksanan proses belajar-mengajar dan GBPP sebagai dasar penyusunan penyusunan petunjuk pelaksanaan yang meliputi: 1. Pedoman proses belajar-mengajar 2. Pedoman penilaian 3. Pedoman bimbinganedoman pembinaan guru 4. Pedoman sistem kredit 5. Pedoman pelaksanaan penataran 6. Pedoman kerja lapangan untuk sekolah lanjutan Struktur program mata pelajaran dikelompokkan dalam program pengajaran dasar umum dan mata pelajaran dasar kejuruan. Dalam hal ini dikenal dengan istilah: 1.
Kompetensi Keahlian yaitu program pendidikan pada sekolah menengah kejuruan
2.
Jurusan adalah kumpulan program studi yang memiliki mata pelajaran dasar kejuruan yang sama
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.
Kelompok merupakan pengelompokkan pendidikan di SMK yang terdiri dari: a. Kelompok pertanian dan kehutanan b. Kelompok rekayasa c. Kelompok bisnis dan managemen d. Kelompok budaya e. Kelompok kerumahtanggaan Kurikulum yang dipakai sekarang adalah Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) edsisi 2008 dan 2009: Kekhususan kurikulum SMK adalah: 1. Mengacu pada upaya menyiapakan siswa untuk menjadi tenaga kerja yang lebih sesuai dengan tuntutan kebutuhan nasional. 2. Membuat kerangka umum program pembelajaran berdasarkan kompetensi standar minimal yang harus dikuasai oleh tamatan. 3. Memberi peluang kepada guru-guru SMK untuk mengembangkan strategi dan pola pembelajaran secara inovatif 5. Organisasi Sekolah Satuan Pendidikan SMK Sanjaya Pakem a.
Struktur kurikulum (terlampir)
b.
Struktur organisasi (terlampir)
c.
Wewenang dan tanggung jawab masing-masing unsur (terlampir)
6. Sumber Daya Manusia Satuan Pendidikan SMK Sanjaya Pakem 1.
Kepala Sekolah
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sejak berdiri sampai dengan sekarang, sudah tercatat enam orang yang pernah dan sedang menjabat sebagai Kepala sekolah di SMK Sanjaya Pakem: a. Periode 1996-1969
: Bapak Drs. J. Sukidjo
b. Periode 1969-1975
: Bapak St. Teguh Setiadi, BA
c. Periode 1975-1977
: Bapak Drs. V. Sumarno
d. Periode 1977-1999
: Bapak F. Sutoyo, BA
e. Periode 1999-2001
: Bapak Drs. Ig. Suryadi S.W, S.E
f. Periode 2001- 2009
: Bapak Y. Supriyadi, Bc.Hk., S.Pd
g. Periode 2009 – sekarang
: Ibu Dra S. Sri Utami
Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Sekolah dibantu langsung oleh tiga Wakil Kepala Sekolah dan sarana prasarana yaitu: 1. Bidang Kurikulum dan Pengajaran Sekretaris Kurikulum
2. Bidang Kesiswaan
: Dra. F.Heny Prihasworo : Dra. L. Suci Puji Astuti
:1.Y.Supriyadi. Bc.Hk S.Pd 2.A. Ibud Sudarmanto,B. A. 3. Ag. Setiawan, S. Or
3. Sarana Prasarana
:1.Dra. Suwarti 2.Yc.Agus Budiyanto,S.Pd.
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.Setiyo Budi K., S. Pd. 4. Bidang Humas
: Tris Winarti, S.Pd
Untuk memperlancar kegiatan belajar mengajar, Kepala Sekolah juga mengangkat beberapa guru menjadi Ketua Program Studi, yaitu: Tabel 4.2 Susunan Ketua Proram Studi No 1
Program Studi Akuntansi
Nama Pejabat B.EndahWahyuningsih,
Keterangan Ketua Program Studi
S.Pd.
2
Tris Winarti., S.Pd.
Sekretaris
Administrasi
C. Dwi Sabtiningsih, S.
Ketua Program Studi
Perkantoran
Pd
Sekretaris
Dra. L. Suci Puji Astuti 3
Penjualan
Budi Rahayu, B.A.
Ketua Program Studi
Y. Rini Kusuma
Sekretaris
Indrawati, S.Pd. 2.
Guru-guru SMK Sanjaya Pakem Dalam melaksanakan proses belajar-mengajar SMK Sanjaya Pakem mempunyai 29 orang guru yang terdiri dari: a. Guru Tetap sebanyak 11 orang, yang terdiri dari 5 orang guru tetap yayasan dan 6 orang guru DPK.
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.3 Susunan Guru-Guru SMK SANJAYA Pakem No
Nama
Keterangan
1
Y. Supriyadi, Bc.Hk., S.Pd
Guru tetap yayasan
2
A. Ibud Sudarmanto, B.A
Guru tetap yayasan
3
M. Murniyati, S. E
Guru tetap yayasan
4
C. Dwi Sabtiningsih, S. Pd.
Guru tetap yayasan
5
Dra. S. Sri Utami
Guru tetap yayasan
6
Budi Rahayu, B.A
Guru tetap (DPK)
NIP 19560406 198403 2 005 7
Dra. F. Heny Prihasworo
Guru tetap (DPK)
NIP 19610416 198703 2 004 8
Dra. Suwarti
Guru tetap (DPK)
NIP 19620205 198703 2 004 9
YB. Anjar Sugiyanto, S. Pd.
Guru tetap (DPK)
NIP. 19590624 198603 1 006 10
Dra. L. Suci Puji Astuti
Guru tetap (DPK)
NIP. 19630426 198903 2 007 11
B. Endah Wahyuningsih, S.Pd NIP. 19710510 200604 2 015
Guru tetap (DPK)
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Guru Tidak Tetap 1)
Dra. Rini Kusparwati
2)
Yc. Agus Budiyanto, S.Pd
3)
Triswinarti, S.Pd
4)
M. Peniati, S.Pd
5)
Lusia Endang Ratnawati, S.Pd
6)
Setiyo Budi Kriswanto, S.Pd
7)
Ig. Setiawan
8)
Y. Rini Kusuma Indrawati, S.Pd
9)
M. Priwantoro
10)
Dra. Rosalia Endang Widiastuti
11)
Veronica Yenny Endrayanti, S. H.
12)
Anastasia Aty Istiyati, S. Si.
13)
Bani Gartantyo, A.Md.
14)
Frater
c. Pegawai sebanyak 7 orang, terdiri dari 3 orang pegawai tetap yayasan dan 4 orang pegawai tidak tetap. Tabel 4.4 Susunan Pegawai SMK SANJAYA Pakem Nama Pegawai
Tugas Pekerjaan
Tc. Mudjana
Kepala Tata Usaha
V. Sulistyawati
Bendahara
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MC Merliana
Tata Usaha
Riski N.,A.Md
Tata Usaha
A. Susman
Pesuruh
Mulyana Wibawa
Jaga Malam
Sehadi
Jaga Malam
Dilihat dari fungsinya, guru SMK Sanjaya Pakem dapat dikategorikan sebagai: guru kelas biasa, guru kelas merangkap guru bimbingan dan wali kelas. Jumlah wali kelas sebanyak 10 orang, 1) Kelas X AK nama wali kelas Trisniwinarti, S.Pd 2) Kelas X AP nama wali kelas Dra. Suwarti 3) Kelas X PJ nama wali kelas Y. Rini Kusuma Indrawati,S.Pd 4) Kelas XI AK nama wali kelas B. Endah Wahyuningsih, S.Pd 5) Kelas XI AP nama wali kelas Dra. L. Suci Puji Astuti 6) Kelas XI PJ nama wali kelas Lucia Endang Ratnawati, S.Pd 7) Kelas XII AK nama wali kelas Setiyo Budi Kriswanto, S.Pd 8) Kelas XII AP nama wali kelas C. Dwi Sabtiningsih,S.Pd. 9) Kelas XII PJ M. Murniyati, S.E 1. Pegawai Tata Usaha, Kesehatan Sekolah, dan Perpustakaan Tugas umum pegawai Tata Usaha adalah memberi pelayanan kepada guru-guru dan siswa-siswi yang berhubungan dengan surat-menyurat dan urusan administratif lainnya. Rincian tugas pegawai Tata Usaha adalah sebagai berikut:
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Mengurus daftar gaji 2. Mengurus subsidi 3. Mengurus kenaikan pangkat 4. Mengurus kenaikan berkala 5. Mengurus uang sekolah 6. Mengurus persediaan barang kebutuhan sekolah dan kantor 7. Mengurus perpustakaan 8. Mengurus foto copy 7. Siswa SMK Sanjaya Pakem Siswa adalah warga negara yang terdidik, oleh sebab itu harus dapat menjadi warga negara yang baik dan memiliki sikap hidup: taqwa, jujur, bertanggung jawab, kebersamaan dan menghargai. Untuk itu dalam mendidik siswa diperlu peraturan tata tertib siswa agar tingkah laku siswa menjadi terkontrol. Pembagian program keahlian dilakukan di kelas satu pada saat penerimaan siswa baru melalui tes penjurusan yang berupa tes psikologi. Adapun program keahlian yang terdapat di SMK Sanjaya yaitu: Kompetensi Keahlian Akuntansi Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran (Sekretaris) Kompetensi Keahlian Pemasaran Jumlah siswa SMK Sanjaya Pakem tahun ajaran 2010/2011 menurut data terakhir adalah sebanyak siswa dengan rincian sebagai berikut :
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.5 Jumlah Siswa-siswi SMK SANJAYA Pakem Kelas
Putra
Putri
Jumlah
X AK
3
29
32
X AP
-
29
29
X PJ
2
16
18
XI AK
4
26
30
XI AP
-
32
32
XI PJ
4
19
23
XII AK
1
29
30
XII AP
-
32
32
XII PJ
3
20
23
Jumlah Total
17
232
249
8. Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah SMK Sanjaya Pakem 1. Letak SMK Sanjaya Pakem SMK Sanjaya Pakem terletak di Jalan Kaliurang Km 17 Pakem, Yogyakarta. 2. Luas Area SMK Sanjaya Pakem SMK Sanjaya Pakem memiliki gedung sendiri yang dibangun diatas area tanah seluas 3200 m 2 . Gedung SMK Sanjaya Pakem terdiri dari:
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a) 1 ruang guru b) 1 ruang kepala sekolah c) 1 ruang tata usaha d) 1 ruang perpustakaan e) 1 ruang koperasi f)
1 ruang BK
g) 1 ruang komputer h) 1 ruang praktek mengetik i)
1 ruang kurikulum
j)
1 ruang media
k) 1 gudang l)
1 ruang UKS
m) 4 kamar mandi, 3 tempat buang air kecil n) 1 ruang kaprodi o) 1 ruang aula/rapat p) 2 tempat parkir q) 1 dapur r)
1 toko siswa
s)
1 kantin
t)
1 ruang yayasan
u) 1 ruang OSIS
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Kondisi gedung dan ruangan Gedung yang ditempati oleh SMK Sanjaya Pakem adalah milik sendiri dan bersifat permanen. Keadaan gedung SMK Sanjaya Pakem secara umum masih baik, misal: tembok masih kokoh, cet tembok masih baik, genteng masih baik. Lingkungan di sekitar sekolah bersih, teratur dan rapi dan ditunjang dengan banyaknya bunga-bunga, tanaman perindang di halaman tempat upacara maupun halaman depan sekolah dan pada halaman tempat upacara berupa lapangan rumput sehingga menimbulkan kesan sejuk, hijau dan asri yang mendukung proses belajar mengajar. Semua ini terawat dengan baik karena sikap saling memiliki dan menjaga dari semua warga sekolah. 4. Halaman sekolah Halaman SMK Sanjaya Pakem terdiri dari dua bagian yaitu halaman yang terletak didalam sekolah yang berfungsi sebagai tempat upacara bendera dan halaman yang terletak di depan sekolah yang berfungsi sebagai tempat olah raga. 9. Fasilitas Pendidikan dan Latihan Inventarisasi peralatan yang ada dalam ruang kelas untuk masing– masing kelas antara lain: 1) Meja dan kursi 2) Papan tulis 3) Penggaris papan tulis 4) Papan Absensi
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5) Salib 6) Gambar lambang Negara 7) Gambar Kepala Negara dan Wakil Kepala Negara 8) Papan informasi kelas 9) Peraturan-peraturan siswa 10) Sapu 11) Serok sampah 12) Taplak meja 13) Gambar – gambar Pahlawan 14) Jadwal mata pelajaran 15) Daftar pengurus kelas 16) Majalah dinding Selain inventaris kelas, ada juga inventaris sekolah yang digunakan oleh semua siswa dan guru berupa fasilitas–fasilitas pendukung kegiatan belajar mengajar yaitu perpustakaan. Perpustakaan SMK Sanjaya Pakem memiliki koleksi yang jumlah dan jenisnya cukup memadai yaitu bukubuku pelajaran, kamus, surat kabar, kumpulan laporan-laporan, dan sebagainya. Selain sarana-sarana tersebut sekolah juga mempunyai sarana lain yang menunjang ketrampilan siswa yang berupa: 1. Untuk keperluan praktik jurusan Administrasi Perkantoran/Sekretaris tersedia 40 buah mesin ketik manual dan 2 buah mesin ketik elektrik. 2. 6 buah mesin hitung manual.
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. 40 buah mesin hitung listrik yang merupakan paket Depdikbud. 4. 2 Set OHP. 5. 4 buah laptop, 1 buah viewer, dan 1 buah layar. 6. 3 buah Kas register 7. 2 projector 8. Komputer: Ada 36 unit mesin komputer untuk keperluan praktik siswa dan ditambah 2 komputer guru dan mesin printer 2 buah.
Untuk
pengadaan komputer pihak sekolah merasa sudah cukup. Tiap satu kelas berisi rata-rata 40 siswa sehingga pemakaian komputer dilakukan secara bergantian. Pihak sekolah selalu berupaya untuk mengupayakan pengadaan komputer yang lebih banyak lagi untuk mendukung dan membantu tercapainya tujuan belajar yang diharapkan. 10. Majelis Sekolah/ Dewan Sekolah/ Komite Sekolah Majelis Sekolah berfungsi sebagai wadah kerja sama antara sekolah dan masyarakat dalam mendayagunakan segala potensi yang ada di lingkungan sekolah (khusus dalam dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja) untuk menunjang efektifitas pencapaian tujuan SMK yaitu menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Mejelis sekolah adalah majelis pendidikan kejuruan yang ada ditingkat sekolah yang keanggotaannya terdiri dari unsur perwakilan kelompok atau perseorangan, antara lain: KADINDA tingkat II, asosiasi profesi, organisasi pekerja, tokoh masyarakat, instansi terkait
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan alumni yang memiliki kepedulian terhadap SMK serta unsurunsur SMK (guru-guru) terkait. Majelis sekolah diharapkan dapat menjadi sarana peningkatan hubungan kerjasama yang fungsional antara SMK dan dunia usaha, dunia industri, dunia kerja dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan. Sekaligus menjadi wahana untuk melakukan upaya-upaya peningkatan dan pembangunan mutu proses dan hasil pelatihan kejuruan pada SMK. Majelis sekolah berperan sebagai agen yang memformulasikan dan mengkomunikasikan aspirasi dan tuntutan dunia usaha, dunia industri, dunia kerja baik yang menyangkut penyelenggaran pendidikan dan pelatihan maupun tentang tenaga kerja berkualitas yang membutuhkannya. Mejelis sekolah menjadi mitra pimpinan sekolah dalam mengembangkan kelembagaan SMK, mengembangkan kurikulum, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, mengembangkan staf/guru mengembangkan unit produksi, mempromosikan keberadaan SMK serta memasakkan tamatan. Kegiatan yang termasuk di dalam peran tersebut adalah dalam penerimaan PSB, uji kompetensi dan sertifikasi, penambahan institusi pasangan tempat siswa berpraktik industri. Mejelis sekolah menjadi mitra dan memberikan rekomendasi kepada
pimpinan
pengembangan SMK.
sekolah
menentukan
berbagai
kebijakan
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11. Hubungan antara Satuan Pendidikan SMK Sanjaya Pakem dengan instansi lain 1. Hubungan dengan sekolah lain adalah tidak ada keterkaitan khusus namun selama ini terdapat suatu badan yang bernama K3S yaitu Kelompok Kerja Kepala Sekolah. Dan hubungan dengan sekolah lain tercermin dari lomba antar sekolah, misal: PBB, gerak jalan, bola volley, musik, seni tari, dan sebagainya. 2. Hubungan dengan dunia usaha, dunia industri, dunia kerja. Hubungan ini tercermin dalam kegiatan praktik yang diadakan sekolah untuk siswa dalam rangka praktik kerja lapangan (Pendidikan Sistem Ganda). 3. SMK Sanjaya Pakem membuka kesempatan bagi perguruan tinggi untuk bekerja sama, antara lain dengan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan PPL. c. Hubungan sekolah dengan kantor Dinas Pendidikan Nasional a Sekolah menyerahkan laporan rutin setiap bulan, satu semester, dan tahunan kepada Dinas Pendidikan Nasional. b Supervisi dari Dinas Pendidikan Nasional kepada sekolah dan guru. c Mengadakan Rapat kerja dengan para pejabat Dinas Pendidikan dan para kepala sekolah. 12. Usaha-Usaha Peningkatan Kualitas Lulusan Siswa-siswi SMK Sanjaya Pakem setelah lulus diharapkan bisa langsung terjun ke dunia kerja. Namun ada juga siswa-siswi SMK Sanjaya Pakem yang telah lulus kemudian melanjutkan pendididikannya ke
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Perguruan Tinggi.
Adapun usaha-usaha yang dilakukan SMK Sanjaya
Pakem untuk menempatkan lulusan adalah lewat Humas, Badan Koordinasi Kerja (BKK), penyaluran kerja ke Jakarta, Batam, dan akhir-akhir ini bekerjasama dengan Departemen Tenaga Kerja mulai merintis ke Malaysia dan Singapura.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Deskripsi data dalam penelitian ini membahas tentang harga rata-rata (mean), median, modus dan standar deviasi dari masing-masing variabel bebas dalam penelitian. Deskripsi data tersebut, meliputi: 1. Motivasi Belajar Banyaknya butir kuesioner yang sahih untuk variabel ini berjumlah 14 item. Dari data induk penelitian variabel Motivasi Belajar pada siswasiswi Jurusan Akuntansi SMK BOPKRI 1 dan SMK SANJAYA Pakem, diketahui skor terendah = 27, skor tertinggi = 48, mean = 40,13, median = 40,00, modus = 40, standard deviation = 3,659. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 4. Berikut ini disajikan distribusi frekuensi skor variabel motivasi belajar berdasarkan PAP Tipe II. Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi skor Variabel Motivasi Belajar Kategori Kecenderungan
Skor
Frekuensi
Persentase
59-70
0
0
Sangat Baik
51-58
0
0
Baik
45-50
13
13
Cukup Baik
40-44
48
48
Kurang/ Buruk
<40
39
39
Sangat Kurang/ Buruk
Jumlah
100
100% 90
Variabel
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.1 menunjukkan bahwa skor persepsi siswa tentang variabel motivasi belajar yang dikategorikan sangat baik sebanyak 0 orang atau 0% , kategori baik sebanyak 0 orang atau 0% , kategori cukup baik sebanyak 13
orang atau 13%
, kategori kurang/ buruk sebanyak 48
orang atau 48%, kategori sangat kurang/ buruk sebanyak 39 atau 39%. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa-siswi SMK BOPKRI 1 dan SMK SANJAYA Pakem dalam kategori buruk. 2. Iklim Kelas Banyaknya butir kuesioner yang sahih untuk variabel ini berjumlah 14 item. Dari data induk penelitian variabel iklim kelas pada siswa-siswi jurusan akuntansi SMK BOPKRI dan SMK SANJAYA Pakem, diketahui skor terendah = 27, skor tertinggi = 51, mean = 41,13, median = 41,00, modus = 40, standard deviation = 3,708. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 4. Berikut ini disajikan distribusi frekuensi skor variabel iklim kelas berdasarkan PAP Tipe II. Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Skor Variabel Iklim Kelas Kategori Kecenderungan
Skor
Frekuensi
Persentase
59-70
0
0
Sangat Baik
51-58
1
1
Baik
45-50
17
17
Cukup Baik
40-44
54
54
Buruk
<40
28
28
Sangat Buruk
Jumlah
100
100%
Variabel
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.2 menunjukkan bahwa skor variabel iklim kelas yang dikategorikan sangat baik sebanyak 0 orang atau 0 %, kategori baik sebanyak 1 orang atau
1 %, kategori cukup baik sebanyak 17 orang
atau 17 %, kategori buruk sebanyak 54 orang atau 54 %, kategori sangat buruk sebanyak 28 atau 28%. Hal ini menunjukkan bahwa iklim kelas siswa-siswi SMK BOPKRI 1 dan SMK SANJAYA Pakem dalam kategori buruk. 3. Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Banyaknya butir kuesioner yang sahih untuk variabel ini berjumlah 14 item. Dari data induk penelitian variabel Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru pada siswa-siswi jurusan akuntansi SMK BOPKRI 1 dan SMK SANJAYA Pakem, diketahui skor terendah = 27, skor tertinggi = 50, mean = 40,85, median = 40,50, modus = 40, standard deviation = 3,846. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 4. Berikut ini disajikan distribusi frekuensi skor variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru berdasarkan PAP Tipe II. Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Skor Variabel Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Kategori Kecenderungan
Skor
Frekuensi
Persentase
59-70
0
0
Sangat Baik
51-58
1
1
Baik
45-50
16
16
Cukup Baik
Variabel
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40-44
49
49
Buruk
<40
34
34
Sangat Buruk
Jumlah
100
100%
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa variabel Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru yang dikategorikan sangat baik sebanyak 0 orang atau 0 %, kategori baik sebanyak
1 orang atau 1 %, kategori cukup baik
sebanyak 16 orang atau 16 %, kategori buruk sebanyak 49 orang atau 49 %, kategori sangat buruk sebanyak 34
atau 34
%. Hal ini
menunjukkan bahwa persepsi siswa tentang kompetensi guru siswa-siswi SMK BOPKRI 1 dan SMK SANJAYA Pakem dalam kategori buruk. 4. Prestasi Belajar Akuntansi Dari data induk penelitian variabel prestasi belajar akuntansi pada siswa- siswi
jurusan akuntansi SMK BOPKRI 1 dan SMK SANJAYA
Pakem, diketahui skor terendah = 65, skor tertinggi = 95, mean = 82,15, median = 85,00, modus = 85, standard deviation = 9,273. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 4. Berikut ini disajikan distribusi frekuensi skor variabel prestasi belajar akuntansi berdasarkan PAP Tipe II.
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Skor Variabel Prestasi Belajar Akuntansi Kategori Kecenderungan
Skor
Frekuensi
Persentase
81 - 100
52
52
Sangat Tinggi
66 – 80,99
37
37
Tinggi
56 – 65,99
10
10
Cukup Tinggi
46 – 55,99
0
0
Rendah
0 – 45,99
0
0
Sangat Rendah
Jumlah
100
100%
Variabel
Tabel 5.4 menunjukkan bahwa prestasi belajar akuntansi yang dikategorikan sangat tinggi sebanyak 52 orang atau 52 %, kategori tinggi sebanyak 37 orang atau 37%, kategori cukup tinggi sebanyak 10 orang atau 10 %, kategori rendah sebanyak 0 orang atau 0 %, kategori sangat rendah sebanyak 0 atau 0 %. Hal ini menunjukkan bahwa prestasi belajar akuntansi siswa-siswi SMK BOPKRI 1 dan SMK SANJAYA Pakem dalam kategori tinggi. B. Analisis Data Analisis data dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Pengujian analisis data ini dilakukan agar kesimpulan yang diterima tidak menyimpang dari yang seharusnya. Dalam pengujian ini dipergunakan uji normalitas dan uji linieritas.
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Pengujian Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan pada data residual. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan komputer program SPSS 12 (lampiran 6). Hasil dari uji normalitas dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 5.5. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual N
100
Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
Mean
,0000000
Std. Deviation
9,23579514
Absolute
,089
Positive
,062
Negative
-,089
Kolmogorov-Smirnov Z
,889
Asymp. Sig. (2-tailed)
,408
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Hasil
pengujian
Kolmogorov-Smirnov
untuk
data
Unstandardized Residual diperoleh nilai probabilitas ( ρ ) 0,408. Nilai
probabilitas hitung sebesar 0,408 > α = 0,05 berarti distribusi data normal. Dengan demikian, analisis data dapat menggunakan analisis regresi ganda. 2. Pengujian Hipotesis
Dalam penelitian ini terdapat empat hipotesis yang akan diuji. Pengujian hipotesis pertama sampai dengan ketiga menggunakan analisis korelasi Product Moment dengan rumus sebagai berikut:
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
rxy =
N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
{N ∑ X
2
}{
− (∑ X ) N ∑ Y 2 − (∑ Y ) 2
2
}
Setelah diketahui hasil r dari korelasi Product Moment, selanjutnya dilakukan pengujian terhadap koefisien korelasi untuk menguji apakah nilai r signifikan atau tidak. Untuk pengujian tersebut digunakan thitung dengan taraf signifikansi 5%. Rumus thitung yang digunakan sebagai berikut: t=
r n−2 1− r2
Langkah selanjutnya thitung tersebut kemudian dibandingkan dengan ttabel untuk membuktikan hipotesis yang diajukan signifikan atau tidak. Hasil pengujian masing-masing variabel dalam penelitian ini sebagai berikut: a. Hipotesis I 1) Rumusan Hipotesis Ho
= Tidak ada hubungan signifikan antara motivasi belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi
Ha
= Ada hubungan signifikan antara motivasi belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi
2) Pengujian Hipotesis Hipotesis pertama, diuji dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel 5.6. berikut ini:
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.6. Hasil Uji Hipotesis I dengan mengunakan Korelasi Korelasi Product Moment X1
Pearson Correlation
X1
Y
1
,016
Sig. (2-tailed) Y
,876
N
100
100
Pearson Correlation
,016
1
Sig. (2-tailed)
,876
N
100
100
Tabel 5.6. menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi adalah 0,016. Bila diinterpretasikan dalam tabel interpretasi nilai r maka terletak pada kategori sangat rendah, yaitu pada range 0,000,199. Angka tersebut menunjukkan ada hubungan yang positif yaitu semakin tinggi motivasi belajar maka prestasi belajar akuntansi juga semakin tinggi dan sebaliknya. Hipotesis ditolak jika rhitung < rtabel. Perhitungan rtabel (0.05,100) = 0,195. Karena rhitung < rtabel, yaitu 0,016 < 0,195, maka hipotesis I yang menyatakan ada hubungan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi ditolak. Selanjutnya dilakukan pengujian signifikansi dengan tingkat signifikansi 5%. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika thitung > ttabel atau jika nilai probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Perhitungan thitung menggunakan SPSS 12 dan hasilnya dapat dilihat di dalam tabel berikut ini:
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.7. Rangkuman Perhitungan thitung Hipotesis I Coefficients(a) Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
83,753
10,315
X1
-,040
,256
Standardized Coefficients Beta ,016
t
Sig.
B
Std. Error
8,120
,000
,156
,876
a Dependent Variable: Y
Sesuai dengan tabel 5.7. diperoleh nilai thitung sebesar 0,156 dan harga ttabel untuk dk 98 (100-2) pada taraf signifikansi 5% sebesar 1,984. Selain itu, angka probabilitas dibandingkan maka diperoleh 0,876 > 0,05 sehingga hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi ditolak, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara Motivasi belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi. b. Hipotesis II 1) Rumusan Hipotesis Ho
= Tidak ada hubungan signifikan antara iklim kelas akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi
Ha
= Ada hubungan signifikan antara iklim kelas akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi
2) Pengujian Hipotesis
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hipotesis kedua, diuji dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel 5.8. berikut ini: Tabel 5.8. Hasil Uji Hipotesis II dengan menggunakan Korelasi Product Moment X2 X2
Pearson Correlation
Y 1
,039
Sig. (2-tailed) Y
,700
N
100
100
Pearson Correlation
,039
1
Sig. (2-tailed)
,700
N
100
100
Hasil pengujian hipotesis kedua pada tabel 5.8. menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara iklim kelas dengan
prestasi
belajar
akuntansi
adalah
0,039.
Bila
diinterpretasikan dalam tabel interpretasi nilai r maka terletak pada kategori
sangat rendah, yaitu pada range 0,00-0,199.
Angka tersebut menunjukkan ada hubungan yang positif yaitu semakin tinggi motivasi belajar akuntansi maka prestasi belajar akuntansi juga semakin tinggi dan sebaliknya. Hipotesis ditolak jika rhitung < rtabel. Perhitungan rtabel (0.05,100) = 0,195. Karena rhitung < rtabel, yaitu 0,039 < 0,195 maka hipotesis II yang menyatakan ada hubungan signifikan antara motivasi belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi ditolak .
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Selanjutnya dilakukan pengujian signifikansi dengan tingkat signifikansi 5%. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika thitung > ttabel atau jika nilai probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak dan menerima Ha. Perhitungan thitung menggunakan SPSS 12 dan hasilnya dapat dilihat di dalam tabel berikut ini: Tabel 5.9. Rangkuman Perhitungan thitung Hipotesis II Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) X2
Std. Error
86,167
10,423
,098
,252
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta
B
Std. Error
8,267
,000
,387
,700
,039
a Dependent Variable: Y
Sesuai dengan tabel 5.9. diperoleh nilai thitung sebesar 0,387 dan harga ttabel untuk dk 98 (100-2) pada taraf signifikansi 5% sebesar 1,984. Selain itu, angka probabilitas dibandingkan maka diperoleh 0,700 > 0,05 sehingga hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara iklim kelas dengan prestasi belajar akuntansi ditolak , dengan demikan dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara iklim kelas dengan prestasi belajar akuntansi. c.
Hipotesis III 1) Rumusan Hipotesis Ho
= Tidak ada hubungan signifikan antara tentang
kompetensi
guru
dengan
presepsi siswa prestasi
belajar
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
akuntansi Ha
= Ada hubungan signifikan antara presepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar akuntansi
2) Pengujian Hipotesis Hipotesis ketiga, diuji dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel 5.10. berikut ini: Tabel 5.10. Hasil Uji Hipotesis III dengan menggunakan Korelasi Product Moment X3 X3
Pearson Correlation
Y 1
Sig. (2-tailed) Y
,001 ,995
N
100
100
Pearson Correlation
,001
1
Sig. (2-tailed)
,995
N
100
100
Hasil pengujian hipotesis ketiga pada tabel 5.10. menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar akuntansi adalah 0,001. Bila diinterpretasikan dalam tabel interpretasi nilai r maka terletak pada kategori sangat rendah, yaitu pada range 0,00-0,199. Angka tersebut menunjukkan ada hubungan yang positif yaitu semakin tinggi kompetensi guru maka prestasi belajar akuntansi juga semakin tinggi dan sebaliknya.
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hipotesis ditolak jika rhitung < rtabel. Perhitungan rtabel (0.05,100) = 0,195. Karena rhitung > rtabel, yaitu 0,001 < 0,195, maka hipotesis III yang menyatakan ada hubungan signifikan antara persepsi sisa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar akuntansi ditolak. Selanjutnya dilakukan pengujian signifikansi dengan tingkat signifikansi 5%. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika thitung > ttabel atau jika nilai probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak dan menerima Ha. Perhitungan thitung menggunakan SPSS 12 dan hasilnya dapat dilihat di dalam tabel berikut ini: Tabel 5.11. Rangkuman Perhitungan thitung Hipotesis III Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) X3
Std. Error
82,087
9,991
,002
,244
Standardized Coefficients
T
Sig.
Beta
B
Std. Error
,001
8,216
,000
,006
,995
a Dependent Variable: Y
Sesuai dengan tabel 5.11. diperoleh nilai thitung sebesar 0,006 dan harga ttabel untuk dk 98 (100-2) pada taraf signifikansi 5% sebesar 1,984. Apabila dibandingkan dengan ttabel yaitu sebesar 1,984 maka diperoleh kesimpulan bahwaa thitung lebih kecil daripada ttabel. Selain itu, nilai probabilitas sebesar 0,995 > 0,05. Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada hubungan
yang
signifikan
antara
persepsi
siswa
tentang
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kompetensi guru dengan prestasi belajar akuntansi. sehingga hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar akuntansi ditolak dengan dmikian dapat disimpulkan bahwa tidk ada hubungan yang signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar akuntansi. d. Hipotesis IV 1) Rumusan Hipotesis Ho
= Tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar, iklim kelas, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru secara bersama-sama dengan prestasi belajar akuntansi
Ha
= Ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar, iklim kelas dan persepsi siswa tentang kompetensi guru secara bersama-sama dengan prestasi belajar akuntansi
2) Pengujian Hipotesis Hasil
perhitungan
koefisien
korelasi
ganda
menggunakan SPSS 12 dan hasilnya dapat dilihat sebagai berikut:
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.12 Rangkuman perhitungan Korelasi Ganda
Model 1
R ,237(a)
R Square
Adjusted R Square
,138
,023
Std. Error of the Estimate 9,379
a Predictors: (Constant), X3, X2, X1 b Dependent Variable: Y
Tabel 5.12. menunjukkan bahwa koefisien korelasi ganda ( R xy (1, 2,3) ) sebesar 0,237 dan harga koefisien determinasi yang diperoleh ( R 2 ) sebesar 0,138. Hubungan antara motivasi belajar, iklim kelas dan presepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar akuntansi bila diinterpretasikan dalam tabel interpretasi nilai r maka terletak pada kategori rendah, yaitu pada range 0,20-0,399. Hipotesis diterima jika rhitung > rtabel. Perhitungan rtabel (0.05,100) = 0,195. Karena rhitung > rtabel, yaitu 0,237 > 0,279, maka hipotesis IV yang menyatakan ada hubungan signifikan antar motivasi belajar, iklim kelas dan pressepsi siswa tentang kompetensi guru secara bersama-sama dengan prestasi belajar akuntansi diterima. Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi ganda
( R xy (1, 2,3) ) maka digunakan uji F dengan tingkat signifikansi 5%. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika Fhitung > Ftabel atau jika nilai angka probabilitas <0,05. Perhitungan Fhitung
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menggunakan SPSS 12 dan hasilnya dapat dilihat di dalam tabel berikut ini: Tabel 5.13. Rangkuman Uji Hipotesis IV dengan Menggunakan uji F
Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
68,059
3
22,686
Residual
8444,691
96
87,966
Total
8512,750
99
F
Sig. ,258
,856(a)
a Predictors: (Constant), X3, X2, X1 b Dependent Variable:
Sesuai dengan tabel 5.13. diperoleh nilai Fhitung sebesar 0,258 dan harga Ftabel untuk dbpembilang 3 dan dbpenyebut 96 adalah 3,370 pada taraf signifikansi 5%. Dengan demikian, harga Fhitung < Ftabel (0,258 < 3,370) atau jika angka probabilitas dibandingkan, maka 0,856 > 0,05 sehingga hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara motivasi belajar, iklim kelas dan presepsi siswa tentang kompetensi guru secara bersamasama dengan prestasi belajar akuntansi tidak signifikan.
C. Pembahasan
1. Hubungan Antara motivasi belajar dengan Prestasi Belajar Akuntansi Berdasarkan analisis korelasi Product Moment diketahui bahwa tidak ada korelasi antara motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi. Koefisien korelasi sebesar 0,016 termasuk dalam kategori sangat rendah, yaitu pada range 0,00-0,199. Nilai rhitung < rtabel, yaitu
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
0,016 < 0,195 maka hipotesis tersebut ditolak dan setelah dilakukan uji signifikansi dengan uji t diketahui bahwa thitung > ttabel dengan nilai thitung = 0,156 dan ttabel untuk dk 98 (100-2) pada taraf signifikansi 5% sebesar 1,984. Apabila dibandingkan maka diperoleh hasil 0,156 < 1,984 atau jika angka probabilitas dibandingkan, maka 0,876 >0,05 sehingga hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi ditolak. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi pada siswa-siswi jurusan akuntansi SMK BOPKRI 1 dan SMK SANJAYA Pakem. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi pada siswa-siswi jurusan akuntansi SMK BOPKRI 1 dan SMK SANJAYA Pakem, karena diduga ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar akuntansi, misalnya: kondisi sosial ekonomi orang tua, tingkat pendidikan orang tua, perhatian orang tua, fasilitas belajar, media pembelajaran, lingkungan, gaya mengajar, variasi mengajar, kedisiplinan belajar, kunjungan perpustakaan, kemandirian, dan jumlah jam belajar.
2. Hubungan Antara iklim kelas dengan Prestasi Belajar Akuntansi Berdasarkan analisis korelasi Product Moment diketahui bahwa tidak ada korelasi antara iklim kelas dengan prestasi belajar akuntansi. Koefisien korelasi sebesar 0,039 termasuk dalam kategori sangat rendah,
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yaitu pada range 0,00-0,199. Nilai rhitung < rtabel, yaitu 0,039 < 0,195 maka hipotesis tersebut ditolak dan setelah dilakukan uji signifikansi dengan uji t diketahui bahwa thitung > ttabel dengan nilai thitung = 0,387dan ttabel untuk dk 98 (100-2) pada taraf signifikansi 5% sebesar 1,984. Apabila dibandingkan maka diperoleh hasil 0,387< 1,984 atau jika angka probabilitas dibandingkan, maka 0,700 >0,05 sehingga hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara iklim kelas dengan prestasi belajar akuntansi ditolak. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara iklim kelas dengan prestasi belajar akuntansi pada siswasiswi jurusan akuntansi SMK BOPKRI 1 dan SMK SANJAYA Pakem. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara iklim kelas dengan prestasi belajar akuntansi pada siswasiswi jurusan akuntansi SMK BOPKRI 1 dan SMK SANJAYA Pakem, karena diduga ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar akuntansi, misalnya: kondisi sosial ekonomi orang tua, tingkat pendidikan orang tua, perhatian orang tua, fasilitas belajar, media pembelajaran, lingkungan, gaya mengajar, variasi mengajar, kedisiplinan belajar, kunjungan perpustakaan, kemandirian, dan jumlah jam belajar.
3. Hubungan Antara persepsi siswa tentang presepsi siswa tentang kompetensi guru dengan Prestasi Belajar Akuntansi Berdasarkan analisis korelasi Product Moment diketahui bahwa tidak ada korelasi antara persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
prestasi belajar akuntansi. Koefisien korelasi sebesar 0,001 termasuk dalam kategori sangat rendah, yaitu pada range 0,00-0,199. Nilai rhitung < rtabel, yaitu 0,001 < 0,195 maka hipotesis tersebut ditolak dan setelah dilakukan uji signifikansi dengan uji t diketahui bahwa thitung > ttabel dengan nilai thitung = 0,006 dan ttabel untuk dk 98 (100-2) pada taraf signifikansi 5% sebesar 1,984. Apabila dibandingkan maka diperoleh hasil 0,006< 1,984 atau jika angka probabilitas dibandingkan, maka 0,995 >0,05 sehingga hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara persepsi siwa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar akuntansi ditolak. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar akuntansi pada siswa-siswi jurusan akuntansi SMK BOPKRI 1 dan SMK SANJAYA Pakem. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara persepsi siwa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar akuntansi pada siswa-siswi jurusan akuntansi SMK BOPKRI 1 dan SMK SANJAYA Pakem, karena diduga ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar akuntansi, misalnya: kondisi sosial ekonomi orang tua, tingkat pendidikan orang tua, perhatian orang tua, fasilitas belajar, media pembelajaran, lingkungan, gaya mengajar, variasi mengajar, kedisiplinan belajar, kunjungan perpustakaan, kemandirian, dan jumlah jam belajar.
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Hubungan Antara Motivasi Belajar, Iklim Kelas dan persepsi siswa tentang Kompetensi Guru dengan Prestasi Belajar Akuntansi Berdasarkan analisis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar, iklim kelas dan persepsi siswa tentang kompetensi guru secara bersama-sama dengan prestasi belajar akuntansi siswa-siswi jurusan akuntansi SMK BOPKRI 1 dan SMK SANJAYA Pakem. Pernyataan ini berdasarkan analisis korelasi ganda, diketahui harga koefisien korelasi ganda rhitung sebesar 0,237 termasuk pada kategori rendah yaitu pada range 0,20-0,399. Hasil uji signifikansi dengan uji F diketahui Fhitung < Ftabel (0,258 < 3,370) atau bila angka probabilitas dibandingkan maka 0,856 > 0,05 sehingga hipotesis yang menyatakan ada hubungan signifikan antara motivasi belajar, iklim kelas dan persepsi siswa tentang kompetensi guru secara bersama-sama dengan prestasi belajar akuntansi ditolak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1. Tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa-siswi jurusan akuntansi SMK BOPKRI 1 dan SMK SANJAYA Pakem. Hasil perolehan harga koefisien korelasi rhitung sebesar 0,016 dan rtabel sebesar 0,195 serta harga koefisien korelasi thitung sebesar 0,156 dan ttabel sebesar 1,984. 2. Tidak ada hubungan yang signifikan antara iklim kelas dengan prestasi belajar siswa-siswi jurusan akuntansi SMK BOPKRI 1 dan SMK SANJAYA Pakem. Hasil perolehan harga koefisien korelasi rhitung sebesar 0,039 dan rtabel sebesar 0,195 serta harga koefisien korelasi thitung sebesar 0,387 dan ttabel sebesar 1,984. 3. Tidak ada hubungan yang signifikan antara presepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar siswa-siswi jurusan akuntansi SMK BOPKRI 1 dan SMK SANJAYA Pakem. Hasil perolehan harga koefisien korelasi rhitung sebesar 0,001 dan rtabel sebesar 0,195 serta harga koefisien korelasi thitung sebesar 0,006 dan ttabel sebesar 1,984. 4. Tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar, iklim kelas dan presepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar siswa-
110
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswi Jurusan Akuntansi SMK BOPKRI 1 dan SMK SANJAYA Pakem. Hasil perolehan harga Fhitung sebesar 0,258 < Ftabel sebesar 3,370
B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mencoba mengajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi SMK BOPKRI 1 dan SMK SANJAYA Pakem untuk tetap mempertahankan dan terus meningkatkan kondisi serrta aturan-aturan yang dapat memotivasi para siswa untuk belajar dan senantiasa memberi kesempatan kepada guru untuk meningkatkan kualitasnya sebagai pendidik sehingga para guru mempunyai banyak pengalaman dalam hal pendidikan. Serta meningkatkan fasilitas-fasilitas yang mendukung sehingga para siswa mendapat kenyamanan dan keamanan dalam melakukan kegiatan belajar mengajar. 2. Bagi para guru yang membimbing para siswi dalam melaksanakan kegiatan belajar agar dapat meningkatkan kualitas bimbingan. Dalam memberikan materi pelajaran, guru hendaknya dapat mengkaitkan materi yang ada dengan kehidupan sehari-hari dan juga memberikan contohcontoh soal serta latihan-latihan soal kepada siswa dengan berbagai macam variasi soal. Sehingga para siswa dapat memperoleh suasana belajar yang nyaman dan mendukung. Para guru hendaknya terus berusaha meningkatkan kualitasnya sebagai pendidik sehingga pengalaman dalam membimbing para siswa dalam belajar terus berkembang.
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Bagi para siswa hendaknya selalu mematuhi peraturan yang ada di sekolah serta memotivasi diri agar lebih giat dalam belajar. Para siswa hendaknya memperhatikan bimbingan yang diberikan oleh guru, memperhatikan dan menanggapi dukungan belajar dari teman yang bersifat positif sehinga diharapkan siswa lebih giat belajar. Dengan demikian, diharapkan prestasi belajar dapat lebih meningkat.
C. Keterbatasan Penulis menyadari adanya keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian, antara lain: 1. Keterbatasan waktu dimana penelitian dilakukan pada akhir bulan Mei 2011 karena alasan siswa tidak dapat diganggu karena akan menempuh Ujian Akhir Semester pada bulan juni 2011. 2. Dalam melakukan penelitian ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin namun masih memiliki keterbatasan. Keterbatasan yang mejadi kendala bagi penulis yaitu ada siswa yang tidak jujur dan tidak sungguhsungguh dalam menjawab kuesioner. Jika ternyata responden menjawab tidak jujur maka hasil penelitian ini tidak memberikan gambaran yang objektif. 3. Variabel terikat prestasi belajar akuntansi hanya dilihat dari nilai murni ulangan akuntanasi pada semester ganjil saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
DAFTAR PUSTAKA Cicilia Sari Wahyuni. 2003. “Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru, Motivasi Belajar dan Kegiatan Belajar dengan Hasil Belajar Akuntansi Siswa SMK Tarakanita Kalasan.” Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Dimyati dan Mudjono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka cipta. Fransisca Dian Wasitaningsih. 2003. Hubungan Antara Disiplin Belajar, Motivasi Belajar dan Perhatian Orang tua dengan Prestasi Belajar. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Masidjo, Ign. 2007. Handout Evaluasi Pengajaran II. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Nawawi, Hadari. 1994. Metode Penelitian Bidang sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Sardiman. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV. Rajawali.
Sudjana. 1996. Metoda Statistika. Bandung: Transito.
Sugiyono. 2006. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. 1993. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bina Aksara
Sutrisno Hadi. 1987. Statistika jilid II. Yogyakarta: Yayasan Penelitian Fakultas Psikologi UGM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sutrisno Hadi. 2000. Analisis Regresi. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM
Sarlito Wirawan Sarwono. 1992. Psikologi Lingkungan. Jakarta: Rasindo.
Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
KUESIONER HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR, IKLIM KELAS, DAN PRESEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Studi Kasus Siswa-Siswi Jurusan akuntansi SMK BOPKRI 1 Yogyakarta dan SMK Sanjaya Pakem
Disusun Oleh : GALUH KRISTIANTO NIM : 041334073
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Kepada Yth. Siswa-Siswi jurusan akuntansi SMK BOPKRI 1 dan SMK SANJAYA Pakem.
Dengan hormat, Saya adalah mahasiswi Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma. Saya ingin melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Motivasi Belajar, Iklim Kelas dan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru dengan Prestasi Belajar Akuntansi”. Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka penyusunan tugas akhir (skripsi). Sehubungan dengan hal tersebut, saya memohon kesediaan Anda menjadi responden penelitian ini. Saya berharap Anda berkenan meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner ini sesuai dengan pendapat serta keadaan yang sebenarnya Anda alami. Sejalan dengan etika penelitian, saya menjamin
bahwa
jawaban
Anda
terjaga
kerahasiaannya
dan
tidak
akan
mempengaruhi nilai mata pelajaran akuntansi. Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak menganggu aktivitas Anda. Oleh karena itu, saya mohon maaf sebelumnya. Atas perhatian dan kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih. Hormat saya,
Galuh kristianto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Petunjuk Pengisian kuesioner: 1. Bacalah dengan teliti semua pertanyaan di bawah ini 2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini sesuai dengan pendapat dan pengalaman anda 3. Berilah tanda Silang (X ) untuk jawaban yang anda anggap sesuai dengan pendapat dan pengalaman anda pada kotak sebelah kanan setiap pertanyaan 4. Keterangan SS
= Sangat setuju
S
= Setuju
R
= Ragu-ragu
TS
= Tidak Setuju
STS
= Sangat Tidak Setuju
118
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Kuesioner tentang Motivasi belajar No
1. 2.
3.
4.
5.
6. 7. 8.
Pernyataan tentang Motivasi belajar
Mengerjakan tugas merupakan salah satu kewajiban saya sebagai siswa Tugas-tugas yang diberikan oleh guru membuat tantangan untuk maju. Saat saya mendapat tugas yang banyak, saya menjadi lebih giat untuk mengerjakan tugas tersbut. Mengejakan tugas yang menantang bagi saya merupakan kesempatan untuk maju. Penghargaan atau nilai yang bagus mendorong saya untuk belajar lebih giat. Saya belajar giat dan terus menerus untuk mendapat prestasi yang baik Saya tidak mau mengerjakan tugas jika saya tidak menyukai pelajaran tersebut. Saya merasa senang jika hasil pekerjaan yang saya kerjakan, dipuji oleh guru dan teman-tman
Jika saya lupa mengerjakan PR, saya bersedia menerima tugas tambahan 10. PR merupakan tanggung jawab saya, dan saya mengerjakannya dengan baik.
Alternatif Jawaban SS
S
R
TS
STS
SS
S
R
TS
STS
SS
S
R
TS
STS
SS
S
R
TS
STS
SS
S
R
TS
STS
SS
S
R
TS
STS
SS
S
R
TS
STS
SS
S
R
TS
STS
SS
S
R
TS
STS
9.
11. Dorongan dari teman-teman membuat saya ingin cepat-cepat mengerjakan tugas. 12. Saya berusaha mencari infomasi untuk mengatasi berbagai tantangan dalam tugas saya. 13. Saya terdorong untuk belajar karena guru melakukan variasi mengajar dalam setiap kegiatan belajar. 14. Jika materi pelajaran belum saya
SS
S
R
TS
STS
SS
S
R
TS
STS
SS
S
R
TS
STS
SS
S
R
TS
STS
SS
S
R
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
pahami, saya berusaha mencari sumber lain di perpustakaan untuk saya pelajari
B. Kuesioner tentang iklim kelas No
Pernyataan tentang kompetensi guru
1.
Siswa selalu mengerjakan tugas akuntansi yang diberikan guru secara bersama-sama Jika guru akuntansi tidak hadir dan ada tugas, semua siswa tidak mengerjakan tugas tersebut Saya merasa puas dengan relasi yang terjalin dengan baik antara guru dan siswa sehingga suasana kelas menjadi kondusif Siswa selalu terlibat dalam diskusi di kelas demi terciptanya pembelajaran akuntansi yang baik Jika saya mengalami kesulitan belajar akuntansi, banyak teman yang mau membantu memecahkan masalah saya.
2.
3.
4.
5.
Guru akuntansi tidak merasa keberatan jika ada murid yang mengingatkan apabila proses belajar mengajar yang diberikan terlalu cepat. 7. Saya selalu bersaing dengan teman saya dalam hal pencapaian nilai mata pelajaran akuntansi 8 Saya menganggap bahwa persaingan belajar tidak akan memotivasi belajar saya 9 Pemilihan pengurus kelas dilaksanakan secara demokrasi 10. Di kelas selalu disosialisasikan semua peraturan yang berlaku 11. Siswa kurang tahu mengenai peraturan yang berlaku
Alternatif Jawaban SS
S
R
TS
STS
SS
S
R
TS
STS
SS
S
R
TS
STS
SS
S
R
TS
STS
SS
S
R
TS
STS
SS
S
R
TS
STS
SS
S
R
TS
STS
SS
S
R
TS
STS
SS
S
R
TS
STS
SS
S
R
TS
STS
SS
S
R
TS
STS
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12. Guru selalu mengadakan perbaikan/perubahan cara mengajar demi meningkatkan mutu pembelajaran akuntansi 13. Buku yang disediakan di perpustakaan sangat lengkap, sehingga setiap ada tugas saya dapat mencari referensi buku dengan mudah. 14. Saya tidak pernah kehilangan barangbarang ketika saya meninggalkan kelas
121
SS
S
R
TS
STS
SS
S
R
TS
STS
SS
S
R
TS
STS
C. Kuesioner tentang Kompetensi Guru No 1. 2 3 4
5 6
Pernyataan tentang kompetensi guru Guru selalu dapat memahami tentang kepribadian siswanya Guru tidak berhasil menyelesaikan kesulitan belajar siswa Guru selalu melihat buku pada saat menjelaskan materi pelajaran Di awal pelajaran guru selalu menjelaskan tujuan pembelajaran
Guru selalu datang tepat waktu Guru selalu menyampaikan materi sesuai dengan materi yang ada di buku 7. Guru selalu berpakaian rapi saat mengajar di sekolah 8 Guru tidak memdeda-bedakan jenis kelamin, agama dan golongan 9 Guru selalu menilai siswa secara apa adanya 10. Guru terlalu memberikan perhatian kusus (pilih kasih) terhadap siswa tertentu. 11. Guru mampu bekerja sama dengan guru lain demi kemajuan sekolah
Alternatif Jawaban SS
S
R
TS
STS
SS
S
R
TS
STS
SS
S
R
TS
STS
SS
S
R
TS
STS
SS
S
R
TS
STS
SS
S
R
TS
STS
SS
S
R
TS
STS
SS
S
R
TS
STS
SS
S
R
TS
STS
SS
S
R
TS
STS
SS
S
R
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Guru kurang mampu bergaul dengan guru lain.
13. Guru selalu mampu dalam menjawab semua materi yang ditanyakan oleh siswa 14. Guru terlihat gugup saat menyampaikan materi pelajaran.
122
SS
S
R
TS
STS
SS
S
R
TS
STS
SS
S
R
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 2 UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Uji Validitas dan Reliabilitas motivasi belajar (X1) Reliability Statistics
Cronbach's Alpha ,908
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items ,918
N of Items 14 Item-Total Statistics
a
Scale Mean if Item Deleted 40,77
Scale Variance if Item Deleted 47,702
Corrected Item-Total Correlation ,848
Squared Multiple Correlation ,960
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,896
b
40,73
47,582
,808
,937
,896
c
40,53
49,982
,460
,708
,906
d
40,33
45,747
,657
,861
,900
e
40,50
47,293
,687
,878
,899
f
40,40
50,317
,452
,653
,907
g
40,70
46,700
,798
,894
,895
h
40,63
47,137
,812
,933
,895
i
40,40
45,697
,615
,582
,902
j
40,37
47,964
,448
,815
,909
k
40,50
47,983
,571
,767
,903
l
40,37
47,620
,477
,584
,908
m
40,53
46,809
,662
,791
,899
n
40,47
46,740
,573
,664
,903
B. Uji Validitas dan Reliabilitas Iklim Kelas Akuntansi (X2) Reliability Statistics
Cronbach's Alpha ,919
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items ,921
N of Items 14
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Item-Total Statistics
a
Scale Mean if Item Deleted 42,40
Scale Variance if Item Deleted 65,559
Corrected Item-Total Correlation ,564
Squared Multiple Correlation ,738
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,916
b
42,37
64,999
,596
,806
,915
c
42,40
67,352
,557
,737
,916
d
42,00
64,345
,558
,950
,917
e
42,43
67,702
,541
,947
,917
f
42,17
65,109
,683
,811
,912
g
42,57
65,289
,693
,800
,912
h
42,40
64,524
,754
,996
,910
i
42,17
62,902
,654
,659
,913
j
42,30
63,390
,695
,961
,911
k
42,37
63,826
,753
,994
,910
l
42,17
64,833
,575
,573
,916
m
42,33
63,885
,737
,945
,910
n
42,30
64,079
,677
,753
,912
C. Uji Validitas dan Reliabilitas Kompetensi Guru (X3) Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Standardized Alpha Items ,919 ,924 Item-Total Statistics
N of Items 14
a
Scale Mean if Item Deleted 41,73
Scale Variance if Item Deleted 57,582
Corrected Item-Total Correlation ,850
Squared Multiple Correlation ,975
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,907
b
41,77
58,047
,836
,972
,908
c
41,60
62,731
,419
,674
,920
d
41,37
56,102
,740
,849
,910
e
41,57
59,495
,666
,777
,913
f
41,37
60,723
,579
,692
,915
g
41,77
59,151
,729
,793
,911
h
41,60
57,421
,824
,919
,907
i
41,47
58,120
,578
,633
,916
j
41,40
59,559
,467
,828
,921
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
k
41,50
60,121
,547
,694
,916
l
41,37
58,792
,517
,566
,919
m
41,50
57,293
,708
,837
,911
n
41,53
57,430
,673
,829
,912
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 3 DATA INDUK PENELITIAN
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Data Induk motivasi belajar (X1)
responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 4 2
2 3 2 2 3 2 2 3 2 1 3 1 2 3 2 1 2 3 3 3 2 3 2 2 1 1 2 2 3 1 2 3 2 2 2
3 2 3 5 5 3 5 5 3 2 5 3 2 5 3 2 3 5 3 3 5 3 3 5 2 3 5 3 3 5 3 2 5 3 1
4 3 3 2 3 2 2 3 3 2 4 2 3 2 2 2 3 2 2 2 4 3 4 2 2 3 2 4 2 4 2 2 3 2 2
5 2 3 4 4 3 5 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 2 2 3 3 3 4 2 3 3 3 2 2 2 2
6 3 2 2 2 3 1 4 2 2 2 3 3 3 2 4 3 2 3 3 2 3 2 1 2 3 2 4 2 2 3 4 3 2 1
7 3 4 4 5 2 2 2 5 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 2 2 1 3 3 3 3 4 3
8 5 3 3 3 5 3 4 3 4 3 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 3 2 4 4 5 1 3 2 2 2 2 4 2
9 5 4 4 4 3 4 2 2 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 2 2 2 4 3 3 3 4 3 2 2
10 11 12 13 14 3 3 4 5 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 5 3 3 3 2 2 5 1 2 4 5 4 2 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 4 3 3 2 3 4 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 1 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 4 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 1 3 2 2
TOTAL 48 44 44 49 37 45 46 42 38 44 40 38 42 38 38 40 42 40 41 43 41 40 35 33 40 42 39 36 40 37 37 39 39 27
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72
2 3 3 3 2 2 4 4 2 4 3 3 3 3 4 2 4 2 3 3 2 3 2 4 2 3 4 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 2
3 2 2 2 1 2 1 3 2 2 1 1 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 1 1 1 1 2 3 3 1 2 3 2 2 3 2
5 2 1 5 3 3 5 2 2 5 3 3 3 5 2 2 3 5 3 2 2 3 5 3 3 3 2 5 3 5 3 3 3 2 3 2 1 5
3 2 2 3 2 4 2 4 2 3 4 4 2 2 2 2 4 2 3 3 2 3 3 2 2 4 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2
3 4 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 1 3 2 3 4 3 2 3 4 4 3
2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 1 2 3 2 3 4 2 2 3 2 3 1 4 2 1 2 2 1 1 3 3 2 2 2 3
1 1 3 1 2 3 3 2 2 4 1 3 3 3 4 3 1 2 3 3 3 2 4 2 5 1 2 1 2 3 3 1 1 3 5 1 1 2
3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 5 2 4 3 4 2 4 3 3 3 4 5 4 2 3 3 5 3 2 3 5 3 3 3
3 4 2 3 2 4 4 4 2 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 2 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 2 1 2 4 4 4 3
1 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 5 2 2 3 3 2 3 4 3 3 5
4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 2 3 3 4 4 4 3 2 4 4 3 2 2 3 4 4 2 3 3 1 4 2 3 4 4 3 2
4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 4 3 4 4 3 2 3 2 4 3 3 3 5
4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1
2 2 2 2 3 3 3 3 2 4 4 2 2 2 2 4 4 2 2 3 2 2 4 2 2 4 3 1 2 3 2 3 4 3 3 2 3 2
40 38 34 40 33 42 42 43 33 47 40 39 38 40 41 38 43 36 41 37 40 40 42 37 37 46 41 36 38 41 35 37 33 39 47 38 39 40
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
4 4 4 4 4 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 5
2 3 2 1 3 1 2 3 2 1 2 3 3 3 2 2 1 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3
3 2 4 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
2 3 3 2 4 2 3 2 2 2 3 2 2 2 4 2 2 3 4 2 2 4 3 2 5 2 4 3
2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2
4 4 2 2 2 3 3 3 2 4 3 2 3 3 2 2 4 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3
2 2 1 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 5 3
5 4 4 4 5 4 3 4 2 5 3 3 3 5 2 3 3 3 4 2 3 4 3 3 4 3 5 4 4 3 4 3 5 3 3 3 4 3 3 4 2 3 4 3 3 4 3 2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 5 3 3 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 5 5 2 3 4 3 3 2 3 4 JUMLAH
1 3 3 4 3 3 2 2 5 4 2 3 2 5 4 4 4 2 3 5 3 4 2 5 2 3 4 4
4 3 3 3 5 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 5 3 3 3 3 4 3 3 3 3 5 5
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3
2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 5
41 46 41 39 46 37 38 40 42 38 42 38 40 45 40 38 41 40 40 44 41 40 40 40 45 43 45 48
B. Data Induk Iklim Kelas (X2) responden 1 2 3 4 5
1 4 3 3 3 2
2 3 2 2 3 2
3 2 3 5 5 3
4 3 3 2 3 2
5 2 3 4 4 3
6 3 2 2 2 3
7 4 4 4 5 4
8 5 3 3 3 5
9 10 11 12 13 14 TOTAL 5 5 3 4 5 3 51 4 4 4 3 3 3 44 4 5 4 3 3 2 46 4 3 5 3 3 3 49 3 2 2 5 1 2 39
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
4 4 4 4 4 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 4 2 2 3 3 3 2 2 4 4 2
2 3 2 1 3 1 2 3 2 1 2 3 3 3 2 3 2 2 1 1 2 2 3 1 2 3 2 2 2 3 2 2 2 1 2 1 3 2
5 5 3 2 5 3 2 5 3 2 3 5 3 3 5 3 3 5 2 3 5 3 3 5 3 2 5 3 1 5 2 1 5 3 3 5 2 2
2 3 3 2 4 2 3 2 2 2 3 2 2 2 4 3 4 2 2 3 2 4 2 4 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 4 2 4 2
5 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 2 2 3 3 3 4 2 3 3 3 2 2 2 2 3 4 3 3 2 3 3 2 2
1 4 2 2 2 3 3 3 2 4 3 2 3 3 2 3 2 1 2 3 2 4 2 2 3 4 3 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2
2 2 5 4 4 4 3 2 4 4 3 4 3 3 4 3 2 4 3 3 4 2 1 3 3 4 3 4 3 4 1 3 1 2 3 3 2 2
3 4 3 4 3 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 3 2 4 4 5 1 3 2 2 2 2 4 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3
4 2 2 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 2 2 2 4 3 3 3 4 3 2 2 3 4 2 3 2 4 4 4 2
4 5 2 3 2 3 5 3 2 3 5 3 3 3 3 5 3 2 2 5 3 3 2 5 3 2 5 3 2 1 5 2 3 5 2 2 5 3
5 3 3 4 3 4 2 2 4 4 2 3 2 3 4 3 4 2 3 3 4 3 2 4 2 3 2 3 1 4 4 4 4 2 4 4 4 3
4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3
2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2
45 47 42 40 46 42 40 42 39 40 42 43 40 41 46 43 40 36 33 42 44 39 36 42 37 38 41 39 27 43 40 34 40 35 42 42 46 33
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81
4 3 3 3 3 4 2 4 2 3 3 2 3 2 4 2 3 4 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 2 4 4 4 4 4 2 3 3 2
2 1 1 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 1 1 1 1 2 3 3 1 2 3 2 2 3 2 2 3 2 1 3 1 2 3 2
5 3 3 3 5 2 2 3 5 3 2 2 3 5 3 3 3 2 5 3 5 3 3 3 2 3 2 1 5 3 2 4 2 3 3 2 3 3
3 4 4 2 2 2 2 4 2 3 3 2 3 3 2 2 4 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 4 2 3 2 2
3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 1 3 2 3 4 3 2 3 4 4 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3
2 2 4 2 1 2 3 2 3 4 2 2 3 2 3 1 4 2 1 2 2 1 1 3 3 2 2 2 3 4 4 2 2 2 3 3 3 2
4 1 3 4 3 4 3 1 4 3 3 3 2 4 4 5 1 4 1 2 3 4 1 1 4 5 1 4 2 2 2 1 2 4 2 3 4 3
4 4 4 3 3 5 2 4 3 4 2 4 3 3 3 4 5 4 2 3 3 5 3 2 3 5 3 3 3 5 4 3 5 3 3 4 4 4
4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 2 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 2 1 2 4 4 4 3 4 5 4 3 5 3 2 3 3
2 5 1 5 2 2 5 3 2 2 5 2 2 5 3 2 2 2 5 2 2 5 3 5 3 5 3 3 5 5 4 2 5 2 5 3 3 5
4 4 2 3 3 4 4 4 3 2 4 4 3 2 2 3 4 4 2 3 3 1 4 2 3 4 4 3 2 1 3 3 4 3 3 2 2 5
3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 4 3 4 4 3 2 3 2 4 3 3 3 5 4 3 3 3 5 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 2 2 2 2 4 4 2 2 3 2 2 4 2 2 4 3 1 2 3 2 3 4 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2
47 43 39 42 40 41 41 43 38 41 39 40 40 45 39 37 46 43 36 38 41 38 37 36 40 48 38 42 40 42 46 41 41 48 39 38 42 42
132
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 5
1 2 3 3 3 2 2 1 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3
2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
2 3 2 2 2 4 2 2 3 4 2 2 4 3 2 5 2 4 3
3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2
4 3 2 3 3 2 2 4 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3
2 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 2 4 3 4 3 3 3 5 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 5 5 4 3 2 JUMLAH
4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3
3 5 3 5 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 4
4 2 3 2 5 4 4 4 2 3 5 3 4 2 5 2 3 4 4
2 3 3 3 3 4 3 5 3 3 3 3 4 3 3 3 3 5 5
3 3 3 3 5 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3
2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 5
38 42 39 42 45 43 41 41 40 40 44 41 43 40 40 45 43 45 48
C. Data Induk Dukungan Kompetensi guru (X3) responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 2 3 3 2
2 3 2 2 3 2 2 3 2 1 3 1 2 3 2
3 2 3 5 5 3 5 5 3 2 5 3 2 5 3
4 3 3 2 3 2 2 3 3 2 4 2 3 2 2
DATA INDUK KOM GURU 5 6 7 8 9 10 11 2 5 3 5 5 3 3 3 2 4 3 4 4 4 4 2 4 3 4 3 4 4 2 5 3 4 3 5 3 3 2 5 3 2 2 5 5 2 3 4 4 5 3 4 2 4 2 4 3 4 2 5 3 2 2 3 3 5 2 4 3 3 4 4 2 2 3 2 2 3 4 3 2 5 3 3 4 3 3 3 4 2 3 2 3 5 2 4 3 3 2 3 2 3 4 3 2 4
12 4 3 3 3 5 4 3 3 3 4 3 3 3 3
13 5 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3
14 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2
TOTAL 50 44 44 49 37 49 46 42 41 44 40 38 44 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 4 2 2 3 3 3 2 2 4 4 2 4 3 3 3 3 4 2 4 2
1 2 3 3 3 2 3 2 2 1 1 2 2 3 1 2 3 2 2 2 3 2 2 2 1 2 1 3 2 2 1 1 2 2 2 2 3 2
2 3 5 3 3 5 3 3 5 2 3 5 3 3 5 3 2 5 3 1 5 2 4 5 3 3 5 2 2 5 3 3 3 5 2 2 3 5
2 3 2 2 2 4 3 4 2 2 3 2 4 2 4 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 4 2 4 2 3 4 4 2 2 2 2 4 2
3 4 3 4 4 4 2 2 3 3 3 4 2 3 3 3 2 2 2 2 3 4 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 4 4 3 2 3 3
4 3 5 3 3 2 3 5 1 5 3 2 4 5 2 3 4 5 2 1 5 2 3 2 5 2 2 2 2 2 2 4 5 1 2 3 5 3
2 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 2 2 1 3 3 3 3 4 3 1 4 3 1 2 3 3 2 2 4 1 3 3 4 4 3 1 2
4 4 5 4 4 5 3 3 2 4 4 5 1 3 2 2 2 2 4 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 5 2 4 3
4 3 3 3 2 3 4 3 3 2 2 2 4 3 3 3 4 3 2 2 3 4 2 3 2 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 1 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 3 2
4 2 3 2 3 4 3 4 2 3 3 4 3 2 4 2 3 2 3 1 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 2 3 3 4 4 4 3
2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
3 3 3 3 3 1 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2
2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 4 4 2 2 2 2 4 4 2
134
38 40 45 40 41 43 41 43 35 36 40 42 39 39 40 37 37 41 39 27 43 41 37 40 36 42 42 43 35 47 40 39 41 41 41 38 46 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90
3 3 2 3 2 4 2 3 4 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 2 4 4 4 4 4 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 3 3 3 2 1 1 1 1 2 3 3 1 2 3 2 2 3 2 2 3 2 1 3 1 2 3 2 4 2 3 3 3 2 2 4 4
3 2 2 3 5 3 3 3 2 5 3 5 3 3 3 2 3 2 1 5 3 2 4 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3
3 3 2 3 3 2 2 4 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 4 2 3 2 2 2 3 2 2 2 4 2 2 3
3 4 4 3 3 3 3 4 4 1 3 2 3 4 3 2 3 4 4 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4
4 2 2 3 2 3 1 4 2 1 2 2 1 1 3 3 2 2 2 3 4 4 2 2 2 3 3 3 2 4 3 2 3 3 2 2 4 3
3 3 3 2 4 2 5 1 2 1 2 3 3 1 1 3 5 1 1 2 2 2 4 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 1 3 2 3
4 2 4 3 3 3 4 5 4 2 3 3 5 3 2 3 5 3 3 3 5 4 3 5 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
4 2 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 2 1 2 4 4 4 3 4 5 4 3 5 3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3
2 3 2 2 4 3 2 2 2 5 2 2 3 3 2 3 4 3 3 5 4 4 2 3 2 3 3 3 5 3 5 3 3 3 3 2 3 3
2 4 4 3 2 2 3 4 4 2 3 3 1 4 2 3 4 4 3 2 1 3 3 4 3 3 2 2 5 4 2 3 2 5 4 4 4 2
2 2 3 3 4 2 3 4 3 4 4 3 2 3 2 4 3 3 3 5 4 3 3 3 5 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 5 3
3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 1 3 3 3
2 3 2 2 4 2 2 4 3 1 2 3 2 3 4 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2
135
41 37 40 40 46 37 37 46 41 36 38 41 35 37 33 39 47 38 39 43 41 46 44 39 46 37 38 40 42 41 42 38 40 45 40 38 44 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
2 2 2 2 2 2 2 2 2 5
3 3 3 2 2 3 3 3 2 3
3 3 3 3 3 3 3 4 3 4
4 2 2 4 3 2 5 2 4 3
3 4 4 4 4 3 4 4 4 2
2 3 3 2 3 2 3 3 2 3
3 4 3 1 3 3 3 3 5 3
3 3 5 3 4 2 4 3 4 3 3 3 4 3 5 2 4 4 4 3 JUMLAH
3 3 3 3 3 3 5 4 3 4
D. Data Induk Prestasi Belajar Akuntansi (Y) resp
Prestasi belajar (nilai ulangan semester )
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
75 70 80 95 75 85 75 90 80 75 85 85 90 95 95 65 70 75 65 80 90 95 80
3 5 3 4 2 5 4 3 4 4
3 3 3 4 3 3 3 3 5 5
3 3 3 1 3 3 3 3 1 3
2 2 3 3 2 2 2 3 3 5
136
40 45 41 40 40 40 47 44 46 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64
95 85 85 90 85 65 80 75 70 80 95 75 85 75 90 80 75 85 85 90 95 95 65 70 75 65 80 90 95 80 95 85 85 90 85 65 80 75 70 80 95
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
75 85 75 90 80 75 85 85 90 95 95 65 70 75 65 80 90 95 80 95 85 85 90 85 65 80 90 95 80 95 85 85 90 85 65 80
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 4 PENILAIAN ACUAN PATOKAN PAP TIPE II
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PENILAIAN ACUAN PATOKAN PAP TIPE II
Penilaian
Acuan
Patokan
(PAP)
adalah
suatu
penilaian
yang
memperbandingkan suatu prestasi dengan suatu patokan yang telah ditetapkan sebelumnya, suatu prestasi yang seharusnya dicapai oleh siswa yang dituntut oleh Guru. Dalam PAP Tipe II ini penguasaan kompetensi minimal yang merupakan passing score atau batas kelulusan adalah 56% dari total skor yang seharusnya dicapai. Jadi passing score terletak pada persentil 56. Tuntutan pada persentil 56 sering disebut persentil minimal karena passing score pada persentil 56 dianggap merupakan batas penguasaan kompetensi minimal yang paling rendah. Kategori kecenderungan menurut PAP Tipe II untuk semua variabel adalah: Tingkat Penguasaan Kompetensi
Kategori Kecenderungan Variabel
81% - 100%
Sangat Tinggi
66% - 80%
Tinggi
56% - 65%
Cukup Tinggi
46% - 55%
Rendah
Dibawah 46%
Sangat Rendah
Berdasarkan kriteria diatas, maka kategori kecenderungan dari masing-masing variabel sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
A. Motivasi Belajar Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah) Nilai tertinggi
= 5 x 14 = 70
Nilai terendah
= 14x 1 = 14
Selisih nilai tertinggi – nilai terendah
= 70 – 14 = 56
Tingkat Penguasaan Kompetensi
Kategori Kecenderungan Variabel
14 + (81% x 56) = 59,36 dibulatkan menjadi 59
Sangat Tinggi
14 + (66% x 56) = 50,96 dibulatkan menjadi 51
Tinggi
14 + (56% x 56) = 45,36 dibulatkan menjadi 45
Cukup Tinggi
14 + (46% x 56) = 39,76 dibulatkan menjadi 40
Rendah
Dibawah 40
Sangat Rendah
Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variabel sebagai berikut: Skor
Frekuensi
Persentase
Kategori Kecenderungan Variabel
59-70
0
0
Sangat Tinggi
51-58
0
0
Tinggi
45-50
13
13
Cukup Tinggi
40-44
48
48
Rendah
<40
39
39
Sangat Rendah
Jumlah
50
100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
B. Iklim Kelas Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah) Nilai tertinggi = 5 x 14 = 70 Nilai terendah = 14x 1 = 14 Selisih nilai tertinggi – nilai terendah = 70 – 14 = 56 Tingkat Penguasaan Kompetensi
Kategori Kecenderungan Variabel
14 + (81% x 56) = 59,36 dibulatkan menjadi 59
Sangat Tinggi
14 + (66% x 56) = 50,96 dibulatkan menjadi 51
Tinggi
14 + (56% x 56) = 45,36 dibulatkan menjadi 45
Cukup Tinggi
14 + (46% x 56) = 39,76 dibulatkan menjadi 40
Rendah
Dibawah 40
Sangat Rendah
Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variabel sebagai berikut: Skor
Frekuensi
Persentase
Kategori Kecenderungan Variabel
59-70
0
0
Sangat Tinggi
51-58
1
1
Tinggi
45-50
17
17
Cukup Tinggi
40-44
54
54
Rendah
<40
28
28
Sangat Rendah
Jumlah
50
100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
C. Kompetensi Guru Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah) Nilai tertinggi = 5 x 14 = 70 Nilai terendah = 14x 1 = 14 Selisih nilai tertinggi – nilai terendah = 70 – 14 = 56 Tingkat Penguasaan Kompetensi
Kategori Kecenderungan Variabel
14 + (81% x 56) = 59,36 dibulatkan menjadi 59
Sangat Tinggi
14 + (66% x 56) = 50,96 dibulatkan menjadi 51
Tinggi
14 + (56% x 56) = 45,36 dibulatkan menjadi 45
Cukup Tinggi
14 + (46% x 56) = 39,76 dibulatkan menjadi 40
Rendah
Dibawah 40
Sangat Rendah
Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variabel sebagai berikut: Skor
Frekuensi
Persentase
Kategori Kecenderungan Variabel
59-70
0
0
Sangat Tinggi
51-58
1
1
Tinggi
45-50
16
16
Cukup Tinggi
40-44
49
49
Rendah
<40
34
34
Sangat Rendah
Jumlah
50
100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
D. Prestasi Belajar Akuntansi Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah) Nilai tertinggi
= 100
Nilai terendah
= 0
Selisih nilai tertinggi – nilai terendah
= 100 – 0 = 100
Tingkat Penguasaan Kompetensi
Kategori Kecenderungan Variabel
0 + (81% x 100) = 81
Sangat Tinggi
0 + (66% x 100) = 66
Tinggi
0 + (56% x 100) = 56
Cukup Tinggi
0 + (46% x 100) = 46
Rendah
Dibawah 46
Sangat Rendah
Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variabel sebagai berikut: Skor
Frekuensi
Persentase
Kategori Kecenderungan Variabel
81 - 100
52
52
Sangat Tinggi
66 – 80,99
37
37
Tinggi
56 – 65,99
10
10
Cukup Tinggi
46 – 55,99
0
0
Rendah
0 – 45,99
0
0
Sangat Rendah
Jumlah
50
100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 5 MEAN, MEDIAN, MODUS, DEVIASI STANDAR
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
MEAN, MEDIAN, MODUS, DEVIASI STANDAR
A. Mean/ Rata-Rata Rata-rata suatu rangkaian data adalah jumlah seluruh nilai data dibagi dengan seluruh kejadian (Boedijoewono,2001:74). B. Median Median suatu rangkaian data adalah nilai tengah dari rangkaian data yang telah tersusun secara teratur (Boedijoewono,2001:84). Median juga disebut sebagai ukuran tata letak karena letak median membagi dua bagian yang sama. C. Modus Modus dari suatu rangkaian data adalah nilai data yang memiliki frekuensi terbesar atau dengan kata lain, nilai data yang paling sering terjadi (Boedijoewono,2001:89) D. Deviasi Standar Deviasi standar suatu rangkaian data adalah akar pangkat 2 dari kuadrat nilai ratarata selisih nilai data terhadap mean (Boedijoewono,2001:145).
Untuk menghitung mean, median, modus dan standar deviasi digunakan SPSS 15.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Statistics X1 N
Valid
X2
X3
Y
100
100
100
100
0
0
0
0
Mean
40,13
41,13
40,85
82,15
Median
40,00
41,00
40,50
85,00
40
40
40
85
Std. Deviation
3,659
3,708
3,846
9,273
Sum
4013
4113
4085
8215
Missing
Mode
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 6 UJI NORMALITAS
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual 100
N Mean Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
Std. Deviation
,0000000 9,23579514
Absolute
,089
Positive
,062
Negative
-,089
Kolmogorov-Smirnov Z
,889
Asymp. Sig. (2-tailed)
,408
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 7 UJI KORELASI PRODUCT MOMENT
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Uji Korelasi Product Moment Correlations
X1 X1
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed) N X2
Pearson Correlation
X2 ,949(**)
X3 ,947(**)
Y -,016
,000
,000
,876
100
100
100
100
,949(**)
1
,892(**)
-,039
,000
,700
Sig. (2-tailed)
,000
N
100
100
100
100
,947(**)
,892(**)
1
,001
Sig. (2-tailed)
,000
,000
N
100
100
100
100
-,016
-,039
,001
1
,876
,700
,995
100 100 ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
100
X3
Y
Pearson Correlation
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
r tabel (0.05,100) = 0,195
,995
100
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 8 ANALISIS REGRESI
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
ANALISIS REGRESI
1. Hipotesis I (Hubungan Antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Akuntansi) motivasi belajar (X1) Variables Entered/Removed(b) Variables Variables Entered Removed X1(a) . a All requested variables entered. b Dependent Variable: Y Model 1
Method Enter
Model Summary(b)
Model 1
R R Square ,016(a) ,000 a Predictors: (Constant), X1 b Dependent Variable: Y
Adjusted R Square -,010
Std. Error of the Estimate 9,319
ANOVA(b)
Regression
Sum of Squares 2,116
1
Mean Square 2,116
Residual
8510,634
98
86,843
8512,750 a Predictors: (Constant), X1 b Dependent Variable: Y
99
Model 1
df
Total
F ,024
Sig. ,876(a)
Coefficients(a) Unstandardized Coefficients Model 1
(Constant) X1
a Dependent Variable: Y
Standardized Coefficients
B 83,753
Std. Error 10,315
-,040
,256
Beta -,016
t
Sig.
B 8,120
Std. Error ,000
-,156
,876
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Residuals Statistics(a) Minimum 81,80
Maximum 82,67
Mean 82,15
Std. Deviation ,146
-17,275
13,204
,000
9,272
100
Std. Predicted Value
-2,424
3,589
,000
1,000
100
Std. Residual
-1,854
1,417
,000
,995
100
Predicted Value Residual
N 100
a Dependent Variable: Y
t tabel Office Excel sebagai berikut: = TINV (probability,deg_freedom) = TINV (0.05,98) = 1,984
2.Hipotesis II (Hubungan Antara Iklim Kelas dengan Prestasi Belajar Akuntansi) iklim kelas (X2) Variables Entered/Removed(b) Variables Variables Entered Removed X2(a) . a All requested variables entered. b Dependent Variable: Y Model 1
Method Enter
Model Summary(b)
Model 1
R
R Square
,039(a) a Predictors: (Constant), X2 b Dependent Variable: Y
,002
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
-,009
9,313
ANOVA(b)
Model 1
Regression
Sum of Squares 12,984
Residual
1
Mean Square 12,984
8499,766
98
86,732
8512,750 a Predictors: (Constant), X2
99
Total
df
F ,150
Sig. ,700(a)
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b Dependent Variable: Y Residuals Statistics(a) Minimum 81,19
Maximum 83,53
Mean 82,15
Std. Deviation ,362
-17,553
13,619
,000
9,266
100
Std. Predicted Value
-2,662
3,810
,000
1,000
100
Std. Residual
-1,885
1,462
,000
,995
100
Predicted Value Residual
N 100
a Dependent Variable: Y
t tabel menggunakan Microsoft Office Excel sebagai berikut: = TINV (probability,deg_freedom) = TINV (0.05,98) = 1,984 3.Hipotesis III (Hubungan Antara Kompetensi Guru dengan Prestasi Belajar Akuntansi) kompetensi guru(X3) Variables Entered/Removed(b) Variables Variables Entered Removed X3(a) . a All requested variables entered. b Dependent Variable: Y Model 1
Method Enter
Model Summary(b)
Model 1
R R Square ,001(a) ,000 a Predictors: (Constant), X3 b Dependent Variable: Y
Adjusted R Square -,010
Std. Error of the Estimate 9,320
ANOVA(b)
Model 1
Regression
Sum of Squares ,003
Residual
1
Mean Square ,003
8512,747
98
86,865
8512,750 a Predictors: (Constant), X3 b Dependent Variable: Y
99
Total
df
F ,000
Sig. ,995(a)
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Coefficients(a) Unstandardized Coefficients Model 1
(Constant) X3
Standardized Coefficients
B 82,087
Std. Error 9,991
,002
,244
Beta ,001
t
Sig.
B 8,216
Std. Error ,000
,006
,995
a Dependent Variable: Y
Residuals Statistics(a) Minimum 82,13
Maximum 82,17
Mean 82,15
Std. Deviation ,006
-17,158
12,871
,000
9,273
100
Std. Predicted Value
-3,601
2,639
,000
1,000
100
Std. Residual
-1,841
1,381
,000
,995
100
Predicted Value Residual
N 100
a Dependent Variable: Y
t tabel (Microsoft Office Excel sebagai berikut: = TINV (probability,deg_freedom) = TINV (0.05,98) = 1,984 4.Hipotesis IV (Hubungan Antara Motivasi Belajar, Iklim Kelas, dan Kompetensi Guru dengan Prestasi Belajar Akuntansi) Regression Descriptive Statistics Mean 82,15
Std. Deviation 9,273
X1
40,13
3,659
100
X2
41,13
3,708
100
X3
40,85
3,846
100
Y
N 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Correlations Correlations
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Y
Y 1,000
X1 -,016
X2 -,039
X3 ,001
X1
-,016
1,000
,949
,947
X2
-,039
,949
1,000
,892
X3
,001
,947
,892
1,000
.
,438
,350
,497
Y X1
,438
.
,000
,000
X2
,350
,000
.
,000
X3
,497
,000
,000
.
Y
100
100
100
100
X1
100
100
100
100
X2
100
100
100
100
X3
100
100
100
100
Variables Entered/Removed(b) Variables Variables Entered Removed X3, X2, . X1(a) a All requested variables entered. b Dependent Variable: Y Model 1
Method Enter
Model Summary(b)
Model 1
R R Square ,089(a) ,008 a Predictors: (Constant), X3, X2, X1 b Dependent Variable: Y
Adjusted R Square -,023
Std. Error of the Estimate 9,379
ANOVA(b)
Regression
Sum of Squares 68,059
3
Mean Square 22,686
Residual
8444,691
96
87,966
8512,750 a Predictors: (Constant), X3, X2, X1 b Dependent Variable: Y
99
Model 1
Total
df
F ,258
Sig. ,856(a)
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b Dependent Variable: Y
Microsoft Office Excel sebagai berikut: = FINV (0.05,dk_pembilang,dk_penyebut) = FINV (0.05,3,96) = 3,370
Coefficients(a) Unstandardized Coefficients Model 1
Standardized Coefficients
B 84,936
Std. Error 10,612
X1
,193
1,144
X2
-,583
,805
X3
,330
,762
,137
(Constant)
Beta
t
Sig.
B 8,004
Std. Error ,000
,076
,168
,867
-,233
-,724
,471
,433
,666
a Dependent Variable: Y
t tabel (Microsoft Office Excel) = = TINV (probability,deg_freedom) = TINV (0.05,98) = 1,984 Residuals Statistics(a)
Predicted Value Residual
Minimum 80,57
Maximum 83,92
Mean 82,15
Std. Deviation ,829
N 100
-18,432
14,246
,000
9,236
100
Std. Predicted Value
-1,903
2,132
,000
1,000
100
Std. Residual
-1,965
1,519
,000
,985
100
a Dependent Variable: Y
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 9 TABEL R, T, F
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TABEL NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT
N 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
TARAF SIGNIFIKANSI 5% 1% 0,997 0,999 0,950 0,990 0,878 0,959 0,811 0,917 0,754 0,874 0,707 0,834 0,666 0,798 0,632 0,765 0,602 0,735 0,576 0,708 0,553 0,684 0,532 0,661 0,514 0,641 0,497 0,623 0,482 0,606 0,468 0,590 0,456 0,575 0,444 0,561 0,433 0,549 0,423 0,537 0,413 0,526 0,404 0,515 0,396 0,505 0,388 0,496
N 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
TARAF SIGNIFIKANSI 5% 1% 0,381 0,487 0,374 0,478 0,367 0,470 0,361 0,463 0,355 0,456 0,349 0,449 0,344 0,442 0,339 0,436 0,334 0,430 0,329 0,424 0,325 0,418 0,320 0,413 0,316 0,408 0,312 0,403 0,308 0,398 0,304 0,393 0,301 0,389 0,297 0,384 0,294 0,380 0,291 0,376 0,288 0,372 0,284 0,368 0,281 0,364 0,279 0,361
N 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 125 150 175 200 300 400 500 600 700 800 900 1000
TARAF SIGNIFIKANSI 5% 1% 0,266 0,345 0,254 0,330 0,244 0,317 0,235 0,306 0,227 0,296 0,220 0,286 0,213 0,278 0,207 0,270 0,202 0,263 0,195 0,256 0,176 0,230 0,159 0,210 0,148 0,194 0,138 0,181 0,113 0,148 0,098 0,128 0,088 0,115 0,080 0,105 0,074 0,097 0,070 0,091 0,065 0,086 0,062 0,081
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TABEL NILAI-NILAI DALAM DISTRIBUSI t df
0.10
0.05
0.025
0.01
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
2.9200 2.3534 2.1318 2.0150 1.9432 1.8946 1.8595 1.8331 1.8125 1.7959 1.7823 1.7709 1.7613 1.7531 1.7459 1.7396 1.7341 1.7291 1.7247 1.7207 1.7171 1.7139 1.7109 1.7081 1.7056 1.7033 1.7011 1.6991 1.6973 1.6955 1.6939 1.6924 1.6909 1.6896 1.6883 1.6871 1.6860
4.3027 3.1824 2.7765 2.5706 2.4469 2.3646 2.3060 2.2622 2.2281 2.2010 2.1788 2.1604 2.1448 2.1315 2.1199 2.1098 2.1009 2.0930 2.0860 2.0796 2.0739 2.0687 2.0639 2.0595 2.0555 2.0518 2.0484 2.0452 2.0423 2.0395 2.0369 2.0345 2.0322 2.0301 2.0281 2.0262 2.0244
6.2054 4.1765 3.4954 3.1634 2.9687 2.8412 2.7515 2.6850 2.6338 2.5931 2.5600 2.5326 2.5096 2.4899 2.4729 2.4581 2.4450 2.4334 2.4231 2.4138 2.4055 2.3979 2.3910 2.3846 2.3788 2.3734 2.3685 2.3638 2.3596 2.3556 2.3518 2.3483 2.3451 2.3420 2.3391 2.3363 2.3337
9.9250 5.8408 4.6041 4.0321 3.7074 3.4995 3.3554 3.2498 3.1693 3.1058 3.0545 3.0123 2.9768 2.9467 2.9208 2.8982 2.8784 2.8609 2.8453 2.8314 2.8188 2.8073 2.7970 2.7874 2.7787 2.7707 2.7633 2.7564 2.7500 2.7440 2.7385 2.7333 2.7284 2.7238 2.7195 2.7154 2.7116
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80
1.6849 1.6839 1.6829 1.6820 1.6811 1.6802 1.6794 1.6787 1.6779 1.6772 1.6766 1.6759 1.6753 1.6747 1.6741 1.6736 1.6730 1.6725 1.6720 1.6716 1.6711 1.6706 1.6702 1.6698 1.6694 1.6690 1.6686 1.6683 1.6679 1.6676 1.6672 1.6669 1.6666 1.6663 1.6660 1.6657 1.6654 1.6652 1.6649 1.6646 1.6644 1.6641
2.0227 2.0211 2.0195 2.0181 2.0167 2.0154 2.0141 2.0129 2.0117 2.0106 2.0096 2.0086 2.0076 2.0066 2.0057 2.0049 2.0040 2.0032 2.0025 2.0017 2.0010 2.0003 1.9996 1.9990 1.9983 1.9977 1.9971 1.9966 1.9960 1.9955 1.9949 1.9944 1.9939 1.9935 1.9930 1.9925 1.9921 1.9917 1.9913 1.9908 1.9905 1.9901
2.3313 2.3289 2.3267 2.3246 2.3226 2.3207 2.3189 2.3172 2.3155 2.3139 2.3124 2.3109 2.3095 2.3082 2.3069 2.3056 2.3044 2.3033 2.3022 2.3011 2.3000 2.2990 2.2981 2.2971 2.2962 2.2954 2.2945 2.2937 2.2929 2.2921 2.2914 2.2906 2.2899 2.2892 2.2886 2.2879 2.2873 2.2867 2.2861 2.2855 2.2849 2.2844
2.7079 2.7045 2.7012 2.6981 2.6951 2.6923 2.6896 2.6870 2.6846 2.6822 2.6800 2.6778 2.6757 2.6737 2.6718 2.6700 2.6682 2.6665 2.6649 2.6633 2.6618 2.6603 2.6589 2.6575 2.6561 2.6549 2.6536 2.6524 2.6512 2.6501 2.6490 2.6479 2.6469 2.6458 2.6449 2.6439 2.6430 2.6421 2.6412 2.6403 2.6395 2.6387
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
1.6639 1.6636 1.6634 1.6632 1.6630 1.6628 1.6626 1.6624 1.6622 1.6620 1.6618 1.6616 1.6614 1.6612 1.6611 1.6609 1.6607 1.6606 1.6604 1.6602
1.9897 1.9893 1.9890 1.9886 1.9883 1.9879 1.9876 1.9873 1.9870 1.9867 1.9864 1.9861 1.9858 1.9855 1.9852 1.9850 1.9847 1.9845 1.9842 1.9840
2.2838 2.2833 2.2828 2.2823 2.2818 2.2813 2.2809 2.2804 2.2800 2.2795 2.2791 2.2787 2.2783 2.2779 2.2775 2.2771 2.2767 2.2764 2.2760 2.2757
2.6379 2.6371 2.6364 2.6356 2.6349 2.6342 2.6335 2.6329 2.6322 2.6316 2.6309 2.6303 2.6297 2.6291 2.6286 2.6280 2.6275 2.6269 2.6264 2.6259
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 10 SURAT IZIN PENELITIAN
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI