GERAKAN PEMBANGUNAN RAKYAT SEJAHTERA (GERBANG RAJA) 2016-2021 PENGANTAR Puji syukur kehadurat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan Hidayah-Nya. Shalawat dan Salam kepada Junjungan Kita Nabi Besar Muhammad SAW. Visi dan Misi GERBANG RAJA ini memaparakan perlingkupan potensi, masalah dan harapan berdasarkan potret Kutai Kartanegara secara umum, sehingga tidak menyajikan hal-hal yang bersifat teknis tetapi dititik beratkan pada pemetaan visi dan misi, yang menitik beratkan untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat Kutai Kartanegara yang direfleksikan dalam semangat/spirit HARUS (Hak Rakyat Untuk Sejahtera). Spirit ini memuat program-program pembangunan yang diperuntukan sebagai upaya untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan. Kini saatnya, kita menyatukan hati, pikiran dan tenaga untuk bersama dalam melanjutkan tugas berat. Tugas berat itu bisa kita pikul dengan bersama dalam semangat persatuan, gotong royong dan kerja keras. Persatuan, gotong royong dan kerja keras adalah syarat bagi kita untuk menjadikan Kutai Kartanegara tetap bermartabat. Bermartabat di Kalimantan Timur, bermartabat di Mata Indonesia.
ISU STRATEGIS DAERAH Guna ketepatan dalam menetapkan arah kebijakan dan sasaran pembangunan, maka perlu diinventarisasi permasalahan yang menjadi isu strategis dan mendesak untuk diselesaikan yaitu: 1. Angka kemiskinan tahun 2014 sebesar 7,42%. Masih tingginya angka kemiskinan tersebut diperkirakan oleh pengaruh inflasi yang tinggi, infrastruktur jalan yang rusak dan pertumbuhan ekonomi yang mengalami kontraksi. Selain daripada itu terbatasnya kualitas sumber daya manusia pencari kerja, sehingga kalah bersaing di sektor formal, faktor ini penyebab meningkatnya angka pengangguran. 2. Adanya kesenjangan pertumbuhan dan pembangunan antar wilayah terutama wilayah hulu, pesisir dan tengah. Untuk wilayah pedesaan terjadi karena masih terbatasnya sarana dan prasarana dasar masyarakat seperti fasilitas pendidikan, pemukiman, air bersih sanitasi dan transportasi serta irigasi pertanian. Sedangkan untuk wilayah perkotaan masih kurangnya jaringan jalan perkotaan, drainase dan sanitasi, air bersih, sampah, penyediaan ruang publik dan pertamanan. 3. Rendahnya pelayanan aparat pemerintahan akibat belum efisein dan efektifnya manajemen pemerintahan dan belum terselenggaranya pemerintahan yang didukung birokrasi profesional yang bebasis kompetensi dan kinerja. 4. Rendahnya kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kutai Kartanegara. 5. Turunya kualitas dan kauntitas Sumber Daya Alam karena kurang optimalnya pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup. 6. Terbatasnya peran dan partisipasi masyarakat desa/kelurahan dalam menyusun kebijakan publik termasuk penganggaran dan pengawasan. 7. Tingginya ketergantungan fiskal Kabupaten Kutai Kartanegara terhadap sumber pembiayaan pemerintah pusat. 1
8. Partisipasi perempuan dalam pembangunan dan pengarusutamaan bagi perlindungan anak.
VISI dan MISI Sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara kami berkomitmen untuk mewujudkan Visi :“Kutai Kartanegara Maju, Mandiri, Sejahtera dan Berkeadilan ” Gerbang Raja adalah Gerbang Kejayaan Kutai Kartanegara menuju “percepatan kemajuan” yang akan dipersembahkan kepada masyarakat Kutai Kartanegara, dengan Misi yang di jalankan sebagai berikut : 1. Memantapkanreformasi birokrasi untuk rakyat; 2. Meningkatkan sumber daya manusia yang berkompeten; 3. Meningkatkan pembiayaan pembangunan daerah; 4. Meningkatkan pengelolaan pertanian dan pariwisata untuk
percepatan transformasi
struktur ekonomi daerah; 5. Meningkatkan keterpaduan pembangunan infrastruktur menuju daya saing daerah; 6. Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan; 7. Meningkatkan partisipasi perempuan dalam pembangunan serta penguatan perlindungan anak;
PROGRAM UNGGULAN GERBANG RAJA Kami, menawarkan 7 (tujuh) program unggulan, untuk membawa kehidupan masyarakat Kutai Kartanegara kearah yang lebih baikmenuju “percepatan kemajuan” di Kutai Kartanegara. Ketujuh, agenda prioritas itu disebut dengan HARUS (Hak Rakyat Untuk Sejahtera). 1. Memantapkan reformasi birokrasi untuk rakyat
HARUS, reformasi birokrasi dan kepemerintahaan yang baik. Reformasi birokrasi merupakan prioritas Gerbang Raja 2010-2015 yang telah berjalan dengan baik ditandai dengan perolehan opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) tiga tahun berturut dari BPK untuk pengelolaan keuangan, panji-panji keberhasilan pembangunan dan penilaian LPPD peringkat 10 besar nasional. Hasil itu saja tidak cukup, kedepan Pemeritah Kabupaten Kutai Kartanegara antara lain : 1) Program BEKIAS (“Bebaya Etam Kuatkan Kinerja Aparatur Sipil”). Perubahan mindset dan cultursetaparatur dengan konsep “KERJA ADALAH IBADAH” yang diawali dengan niat, sikap dan prilaku yang baik dengan “Memanusiakan Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja” sebagai upaya untuk meningkatkan profesionalisme, kinerja dan kesejahteraan pegawai. Dengan Spirit “Kantor adalah Sajaddah, 2
Kerja adalah Ibadah”;
2) Desentralisasi Kecamatandengan memperkuat fungsi Pemerintah Kecamatan melalui pengalokasian dana per kecamatan untuk membangun infrastruktur dan fasilitas wilayah sesuai dengan prioritas pembangunan (seiring dengan Nawa Cita “Membangun Indonesia dari Pinggiran”); 3) “Program Satu RT Satu Komputer”, memberikan bantuan sarana dan prasarana kepada seluruh Rukun Tetangga (RT) untuk mempercepat proses pelayanan kepada warga dalam mendukung fungsi desa/kelurahan dan kecamatan; 4) “M’PeKAT Keroan Kampong”, adalah gerakan yang mengembalikan semangat Musyawarah dan Gotong Royong, dalam menentukan arah pembangunan desa/kelurahan serta kecamatan dengan menekankan pada peran serta masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan dengan spirit “Datanglah Kepada Rakyat dan Rencanakan Bersama Rakyat”; 5) “Integrasi Sistem e-Government”.Memperkuat akuntabilitas dan transparansi dengan meningkatkan pelayanan berbasis teknologi informasi melalui keterpaduan sistem pendataan, perencanaan, penganggaran,pelaksanaan serta evaluasi dan pelaporan berbasis On-Line; 6) Reformasi Belanja Daerah. Melakasanakan reformasi belanja daerah untuk mencegah kebocoran dan pemborosan anggaran serta melakukan pengurangan overhead cost (biaya rutin) dan mengalokasikan lebih banyak untuk pelayanan publik; 7) Audit Kinerja.Siap untuk dilakukan audit kinerja atas programprogram yang bisa menurunkan tingkat kemiskinan, menekan angka pengangguran, mengurangi angka kesenjangan pendapatan, dan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM); 2. Meningkatkan sumber daya manusia yang berkompeten
HARUS,Sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten yakni SDM yang sehat, berpendidikan, berketerampilan, berakhlak dan berperilaku mulia. Pendidikan adalah investasi jangka panjang dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Hanya dengan pendidikan yang baik akan menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas. Pararel dengan pembangunan kesehatan, secara integral pembangunan bidang kesehatan merupakan syarat utama setiap orang dalam beraktifitas. Pembangunan kesehatan tidak saja diarahkan pada perbaikan mutu kesehatan saja, tetapi juga kesehatan dalam arti luas yang juga meliputi kesehatan lingkungan.
Aksesibilitas, Kualitas dan Manajemen Pendidikan; fokus kedepan adalah :
1. Program satu guru satu rumah;
Kami ingin membantu para guru yang belum memiliki rumah untuk dapat memiliki rumah dengan membantu memfasilitasi bagaimana mendapatkan rumah dengan berbagai kemudahan. Semua pihak terkait akan dikoordinir dan berkontribusi untuk program ini sehingga para guru bisa mendapatkan rumah dengan mudah murah dan layak untuk keluarga para guru. 3
2. Mengalokasikan dana perbaikan kualitas fasilitas pendidikan (SD, SMP dan Pesantren) Rp. 100 juta per sekolah;
Kami akan mengalokasikan dana Rp 100 juta kepada setiap sekolah untuk dikelola dan dimanfaatkan dan dipertanggung jawabkan sendiri oleh sekolah sesuai kebutuhan masing-masing, terutama untuk mengatasi persoalan-persoalan kecil tapi penting dan mendesak yang tidak dapat diakomodir secara cepat dalam program dinas. Misalnya untuk mengatasi Toilet yang rusak, atap bocor, saluran air macet, dan lain lain untuk kepentingan sekolah. Program ini akan menyerap sekitar Rp90 Miliar per tahun.
3. Memberikan tambahan tunjangan profesi guru di daerah terpencil minimal Rp. 2 juta per bulan;
Kami akan naikkan alokasi anggaran tambahan tunjangan untuk para guru khususnya di daerah yang relatif terpencil dari (sebesar gaji pokok) ditambah minimal sebesar 2 juta rupiah per bulan, karena tugasnya yang lebih jauh, lebih sulit di jangkau, aksesibilitasnya lebih sulit, maka harus berbeda maka selayaknya juga bila tidak disamakan dengan tunjangan guru lainnya di wilayah yang lebih mudah dijangkau, agar para pendidik ini semakin sejahtera, makin semangat bekerja, menjadi pahlawan yang berjasa bukan pahlawan tanpa tanda jasa.
4. Program KUKAR CERDAS (Memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi untuk melanjutkan ke perguruan tinggi);
Kami sangat menghargai dan akan memperhatikan anak-anak kita yang berprestasi, oleh karena itu kami akan senantiasa mendorong anak-anak kita yang berprestasi untuk terus melanjutkan sekolah sampai perguruan tinggi dan tumbuh menjadi manusia yang berkualitas dan bermutu tinggi.
5. Penyedian komputer dan peralatan bantu pengajaran bagi sekolah dasar dan menengah serta pesantren; 6. Program mobilisasi sarjana pendidikan yang baru lulus untuk mengabdi di daerah miskin dan terpencil; 7. Mendukung program Indonesia pintar melalui wajib belajar 12 tahun bebas pungutan; 8. Program “Kampong Pintar”, yakni desa yang terbebas dari warganya yang tidak bersekolah di usia sekolah, serta penyediaan sarana dan prasarana pendukung pendidikan yang representatif bagi perkembangan anak (penyediaan buku dengan meyediakan “Perpustakaan Kampong”, layanan akses internet, lembaga bimbingan belajar dan keterampilan); 9. “Gerakan Etam Mengaji” (GEMA), Pendidikan Keagamaan bukan hanya menjadi tanggung jawab Orang Tua dan Pemerintah tetapi juga menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat. Budaya mengaji pada saat ini sudah memudar, sehingga harus digalakkan kembali sebagai bagian dari membangun dan meningkatkan akhlak dan benteng dari pesatnya akses informasi yang membawa efek negatif bagi perkembangan anak.
Akses dan Kualitas pelayanan kesehatan, fokus kedepan adalah : 1. Mengembangkan puskesmas dan puskesmas pembantu yang modern disetiap kecamatan; Puskesmas modern tidak didesain sebagai miniatur rumah sakit 4
yang berfungsi sebagai pusat "kesakitan masyarakat". Intinya, fungsi puskesmas modern lebih banyak di ranah promotif dan preventif, sementara RS lebih bergerak ke arah fungsi kuratif dan rehabilitatif. Puskesmas sesungguhnya bertugas memutus rantai penyakit sejak di hulu, bukan menunggu setelah telanjur tiba di hilir. Perilaku masyarakat telanjur tak sehat mengakibatkan beban anggaran pemerintah bertambah berat. Program pelayanan kesehatan yang menekankan upaya penyembuhan penyakit harus diubah ke arah pembinaan masyarakat untuk selalu hidup sehat sehingga mampu menciptakan kultur perilaku hidup sehat, menjamin kemandirian, dan mampu mencegah sedini mungkin munculnya problem kesehatan. 2. Pembangunan klinik dan rumah sehat desa (revitalisasi posyandu); 3. Mengalokasikan anggaran 3% untuk penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi dan Balita (AKB) serta penyakit menular dan kronis; 4. Upaya perbaikan cakupan kelahiran yang ditangani tenaga medis serta perbaikan asupan gizi; 5. Peningkatan status gizi dan promosi kesehatan; 6. Meningkatkan peran PKK, Puskemas pembantu, dan Posyandu; 7. Memberikan tambahan tunjangan penghasilan bagi tenaga kesehatan yang bertugas di daerah terpencil dan pedalaman; 8. Mendukung program Kartu Indonesia Sehat melalui pelayanan kesehatan; 9. Gerakan hidup sehat, melarang merokok di tempat kantor dan tempat tertentu; 10. Gerakan makan makanan sehat dan bergizi; 11. Melanjutkan Program “KUKAR SEHAT”; Secara agregat pembangunan pendidikan dan kesehatan adalah pencapaian angka IPM (Indeks Pembangunan Manusia). IPM Kabupaten Kutai Kartanegara relatif terus membaik dari 72,03 menjadi 74,24. Target IPM kedepan adalah 80 (Angka Harapan
Hidup 70 tahun, Angka Melek Huruf 100%, Rata-rata lama sekolah 12 tahun, Pengeluaran perkapita/daya beli menjadi Rp. 1 Juta). HARUS, kesejahteraan rakyat; prosentase penduduk miskin dan pengangguran menurun selama periode 2010–2015. Prosentase penduduk miskin di Kutai Kartanegara dari 12,9% menjadi 6,9% berada di bawah angka rata-rata nasional 11,47%. Pengangguran dari 11,53% menjadi 7,01%. Kemiskinan dan pengangguran tersebut lebih banyak terjadi di perdesaan. Kedepan target kemiskinan dan pengangguran adalah dibawah 2,5%. Untuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran, kami akan mewujudkan dengan serangkaian terobosan :
1. “Nebas Tapak Kemiskinan”, merupakan upaya mengurangi tingkat kemiskinan yang tercatat dalam Album Kemiskinanyang akan memuat jumlah penduduk miskin, profil kemiskinan dan penyebab kemiskinan. Yang akan kami lakukan untuk mengurangi tingkat kemiskinan di Kutai Kartanegara : 1) Melanjutkan Program Bedah Rumah; 2) Gratis biaya pemeriksaan kesehatan bagi ibu dalam masa 5
2.
3.
4.
5. 3. Meningkatkan pembiayaan pembangunan daerah
kehamilan sampai dengan persalinan bagi warga miskin Kutai Kartanegara di Rumah Sakit dan PUSKESMAS Kutai Kartanegara; 3) Program Bantuan Modal Usaha Kemandirian bagi fakir miskin; 4) Melanjutkan Program Santunan Warga Tidak Mampu yang termasuk dalam kategori usia tidak produktif; 5) Permodalan Tani dan Nelayan Rp. 100 juta per kelompok tani/nelayan (sarana untuk membantu masyarakat tani dan nelayan miskin yang membutuhkan modal usaha); “Bena Kampong Etam”atau Program Desa Berketahanan Sosial merupakan model pengembangan pemberdayaan kelembagaan dan pranata sosial ekonomi pedesaan dalam mendorong partisipasi masyarakat terhadap keperdulian sosial dan pembangunan wilayah pedesaan; Lembaga Keuangan Tani dan Nelayanakan membentuk lembaga keuangan non bank di 18 kecamatan. Petani menginginkan SKIM Kredit yang sederhana prosedurnya, cepat realisasinya dan tanpa bunga. Umumnya petani masih terkendala dari sisi yang sifatnya prosedural, ini merupakan masalah klasik karena setiap kredit harus ada anggunannya. Selain itu perbankan juga memerlukan legalitas usaha serta profil resiko kreditur; Klinik Wirausaha Pemuda Mandiri (Klik-WPM), bertujuan menumbuhkan jiwa kewirausahan (enterpreneurship)bagi generasi muda menjadi generasi mandiri sehingga bukan menjadi generasi pencari kerja tetapi merupakan generasi pencipta lapangan kerja, sehingga menjadi pilihan hiduppemuda dan mempunyai multiplier effects bagi masyarakat; Memberikandukunganpada agenda strategis Nawa Cita, yaitu pemenuhan hak dasar rakyat.
HARUS, Pembiayaan Pembangunan Daerah merupakan input dalam proses pembangunan, yang bersumber dari pemerintah dan non pemerintah, saat ini struktur penerimaan daerah masih didominasi oleh dana perimbangan, atas dasar tersebut dalam rangka meningkatkan kemandirian fiskal daerah, maka perlu peningkatan sumber pembiayaan dari komponen Pendapatan Asli Daerah (PAD), serta pengembangan kerjasama pemerintah dan swasta yang dapat mendorong peningkatan perekonomian daerah. Skema pembiayaan pembangunan yang dirancang kedepan adalah memperkuat potensi PAD dan meningkatkan peran serta dunia usaha dalam penyediaan sarana dan prasarana sektor publik yang dilakukan melalui prinsip win-win-win, yakni menguntungkan bagi Pemerintah Daerah, Dunia Usaha dan Masyarakat, melalui serangkaian program : 1. Program PAD Cerdas, yakni sebuah terobosan dalam mengoptimalkan potensi PAD dengan pelayanan yang mudah, transparan dan terintegrasi berdasarkan kewenangan pada jenjang pemerintahan (Kabupaten, Kecamatan hingga Desa/Kelurahan) 6
berbasis Teknologi Informasi. 2. Program Kerjasama Investasi dengan Badan Usaha dalam penyediaan infrastruktur daerah; dalam pelayanan dasar, transportasi, pengelolaan lingkungan, telekomunikasi dan informatika, olah raga dan kesenian, fasilitas perkotaan serta pariwisata; 3. Program Kerjasama Pengelolaan Aset Daerah; Menyediakan ruang kepada swasta untuk mengelola aset daerah secara sinergi. 4. Penguatan CSR (Coorporate Social Responsibility) dalam proses pembangunan daerah; 4. Meningkatkan pengelolaan pertanian dan pariwisata untuk percepatan transformasi struktur ekonomi daerah
HARUS,Pertanian dan Pariwisata. Melalui semangat transformasi dari unrenewable resources menjadi renewable resources, Kutai Kartanegara dihadapkan pada kondisi struktur ekonomi yang didominasi oleh sektor ekstraktif (Pertambangan dan Penggalian). Dalam konteks perwujudan pembangunan berkelanjutan potensi pertanian dan pariwisata memiliki potensi yang kuat sebagai leading sektor perekonomian Kabupaten Kutai Kartanegara. Seiring dengan hal tersebut, pembangunan ekonomi daerah mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat daerah. Untuk mencapai tujuan tesebut, pemerintah daerah dan masyarakat harus secara bersamasama mengambil inisiatif membangun daerah untuk menciptakan kesempatan kerja baru dan merangsang kegiatan ekonomi, dengan menyeimbangkan pengembangan ekonomi skala kecil, menengah dan koperasi. Produktivitas sektor pertanian dalam arti luas, dengan indikator sasaran Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB cukup tinggi, meskipun Target RPJMD belum sepenuhnya tercapai. Adapun kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB pada tahun 2010 adalah 7,65 triliun rupiah dan pada tahun 2014 meningkat menjadi 11,14 triliun rupiah. Pembangunan pertanian masih jalan ditempat, dan belum bisa meningkatkan kesejahteraan bagi pelaku produksi, seperti petani, pekebun, pembudidaya ikan, peternak dan pelaku lainnya terkait. Kedepan penekanan terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan ekonomi daerah berdasarkan pada kekhasan daerah (endogenous development) dengan menggunakan potensi sumberdaya manusia, kelembagaan, dan sumberdaya fisik secara lokal (daerah). Fokus kami kedepan adalah Peningkatan pertanian dan pariwisata sebagai berikut : 1.
Politik Anggaran Sektor Pertanian; Dialokasikan dana minimal 10% dalam mendukung “5 PILAR PEMBANGUNAN PERTANIAN” yaitu : (1) Optimalisasi sumber daya lahan dan air; (2) Pemandirian proses produksi dan infrastruktur, (3) Jaringan dan Kelembagaan Petani; (4) Pembudayaan pola konsumsi pangan lokal; (5) Inovasi teknologi, alat dan mesin 7
2.
3.
4. 5. 6. 7.
pertanian. Revolusi Jangung; Kami akan melakukan perubahan yang cepat dan mendasar tersebut diwujudkan melalui Revolusi Jagung, yang merupakan upaya kongkrit untuk menempatkan kembali pembangunan pertanian (Tanaman Pangan) sebagai salah satu sektor andalan pembangunan di Kutai Kartanegara, dalam hal menyediakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat/petani, mengurangi kemiskinan dan melestarikan lingkungan hidup. Revolusi Jagung menggambarkan proses pembangunan dari hulu (produksi) sampai hilir (konsumsi). Akan diwujudkan melalui langkah-langkah sebagai berikut : a. Revolusi Sistem Produksi melalui Mekanisasi Pertanian mulai dari pengolahan tanah, panen Jagung dengan mekanisasi, dipipil langsung dimasukan ke Alat Angkut Agropolitan. Penyediaan Benih/Bibit Unggul, dan Pupuk; benih merupakan sarana utama petani melaluipenyediaan benih unggul bersertifikasi. Pengendalian Hama Penyakit. untuk mempertahankan potensi produksi yang ingin dicapai dari gangguan organisme pengganggu tanaman (OPT) serta meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani dalam pengendalian OPT, tanpa pestisida sehingga munculnya OPT dapat diatasi dengan cepat. b. Revolusi Sistem Distribusi melaluimemperlancar pemasaran dengan jaminan harga dasar melalui BUMDes atau kemitraan dengan lembaga lain(melakukan pembinaan dan koordinasi dengan pengusaha pedagang pengumpul, pedagang besar dalam mempertahankan tingkat harga yang layak untuk petani). c. Menyediakan permodalanpara petani melalui kelompok tani dapat memanfaatkan dana permodalan petani dengan mengajukan rencana kebutuhan biaya usaha tani melalui rencana kebutuhan kelompok. Mempercepat pembangunan infrastruktur irigasi (termasuk waduk dan embung bekas tambang), jalan usaha tani, dan pelabuhan perikanan. 1) Membangun jaringanirigasi untuk mengairi lahan sawahseluas 30.000 ha. 2) Pembukaan lahan pertanian baru seluas 10.000 ha. 3) Jumlah pelabuhan perikanan tahun 2021 ditargetkan sebanyak 3 pelabuhan perikanan untuk wilayah hulu, tengah dan pesisir. 4) Membangun Balai Benih Ikan diwilayah hulu dan pesisir. 5) Mengoptimalkan Balai Penyuluh Pertanian. Mekanisasi dan modernisasi teknologi pertanian dalam mendukung upaya swasembada pangan; Mendorong pembangunan industri pengolahan pangan, peternakan, perikanan yang berdaya saing; Mendorong peningkatan produksi dan konsumsi protein berasal dari telur, ikan dan daging; Membangun demplot peningkatan produksi pertanian rakyat disetiap kecamatan dan budidaya tanaman lokal; 8
8. Gerakan Penanaman 70.000 tanaman lokal dalam rangka pelestarian dengan memanfaatkan lahan desa dan sepanjang bahu jalan atau lahan lainnya; 9. Penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes); 10. Penguatan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD); penguatan seluruh BUMD secara bersama-sama agar dapat saling menunjang untuk mencetak laba dan dapat berkinerja lebih tinggi; 11. Mengembangkan usaha ekonomi keluarga dan industri rumah tangga; 12. Penguatan kelembagaan koperasi untuk kesejahteraan rakyat (pengembangan ekonomi perdesaan berbasis kelompok dan kewirausahaan); 13. “Jonok N’gan KUKAR” adalah program pengembangan pariwisata yang berbasis potensi alam, sejarah dan budaya yang melekat dihati serta didukung oleh semangat pengembangan ekonomi kreatif menuju industri pariwisata. 1) Membangun Pusat Rekreasi Alam, Sejarah dan Budaya dalam satu kawasan (Pengembangan Waduk Panji Sukarame dan Museum Kayu); 2) Memperkuat destinasi Wisata Pulau Kumala; 3) Revitalisasi Museum Mulawarman; 4) Penguatan Desa Budaya; 5) Membangun dan mengembangkan destinasi wisata berbasis Ekowisata; 6) Menghidupkan kembali Lembaga Seni dan Budaya Kutai Kartanegara; 14. Mendukung agenda Nawa Cita prioritas kedaulatan pangan, kadaulatan energi, kemaritiman, pariwisata dan industri yang mendukung pengembangan agribisnis dan agroindustri; 5. Meningkatkan keterpaduan pembangunan infrastruktur menuju daya saing daerah
HARUS, Infrastruktur dan mengatasi kesenjangan antar wilayah. Infrastruktur dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, juga mengatasi kesenjangan antar wilayah. Kondisi jalan di Kabupaten Kutai Kartanegara beragam dari kondisi jalan baik hingga rusak berat. Dalam kondisi baik 61,95% (1.575,94 km), dalam kondisi sedang 13,67% (347,89 km), dalam kondisi rusak 5,86% (149,09 km) dan sisanya jalan dalam kondisi rusak berat 18,52% (471,1 km). Selain itu, infrastruktur irigasi dan jalan usaha tani untuk menunjang ekonomi pertanian sebagian mengalami kerusakan. Tantangan kedepan, bagaimana memenuhi kebutuhan pembiayaan infrastruktur, faktanya peran pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara masih sangat dominan, sedangkan peran swasta masih sangat kecil sehingga perlu ditingkatkan. Fokus kedepan Pembangunan Infrastruktur, Pertumbuhan ekonomi dan kesenjangan antar wilayah: 1. Menuntaskan interkoneksitas infrastruktur jalan wilayah hulu (Tabang, Kota Bangun, Muara Wis dan Muara Muntai); 2. Pembangunan dan peningkatan jalan kolektor di seluruh wilayah Kutai Kartanegara sepanjang 1.000 Km; 9
3. Pemeliharaan jalan dan jembatan; 4. Pembangunan bandar udara dan smart city; 5. Pengembangan industri potensial daerah berbasis keterkaitan dan keterpaduan potensi antar wilayah (Integrated Territorial Development); 6. Program “PAM-SiMAS” (Pengelolaan Air Minum Inisiasi Masyarakat) untuk meningkatkan fasilitas dan kualitas air minum pada warga masyarakat yang kurang terlayani di wilayah pedesaan dan daerah terpencil (pengelolaan air minum yang berbasis pada masyarakat) sehingga diharapkan pelayanan air minum dapat terpenuhi untuk mencapai pemenuhan kebutuhan dasar penyediaan air minum; 7. Interkoneksitas Jalan Tembus Desa adalah pembangunan, perbaikan dan pemeliharaan jalan tembus desa dan antar desa. 8. Program “Tower Pintar” merupakan alternatif interkoneksitas jaringan telekomunikasi off-line dan on-line keseluruh wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara dengan teknologi murah dan hemat energi, dengan target Kutai Kartanengara tanpa blank spot; 6. Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
HARUS, Sumberdaya alam dan lingkungan hidup merupakan salah satu modal utama untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan daerah. Telah dipahami bersama bahwa ketersediaan sumberdaya alam dan kualitas lingkungan hidup dalam jumlah yang cukup dan kualitas yang baik merupakan pendukung kesinambungan pembangunan saat ini dan pembangunan di masa yang akan datang. Walaupun dirasakan telah banyak upaya yang dilakukan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup, masih banyak permasalahan yang belum dapat diatasi secara menyeluruh. Kedepan Pembangunan di bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup adalah mendayagunakan sumber daya alam bagi sebesarbesarnya kemakmuran rakyat dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan lingkungan hidup, kepentingan ekonomi dan budaya masyarakat lokal, serta keserasian penataan ruang dalam upaya terwujudnya pembangunan yang berkelanjutan. Fokus kedepan Pengelolaan Sumberdaya alam dan lingkungan hidup, adalah : 1. Program ”Bank Sampah” di setiap Desa/Kelurahan, dalam
rangka pengelolaan sampah (organik/non organik) dan daur ulang sampah di wilayah desa/kelurahan hingga kecamatan;
2. Pengembangan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup (tersedia dan teraksesnya informasi
sumber daya alam dan lingkungan hidup berupa data spasial, nilai, dan neraca sumber daya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas);
3. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan, Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam (pemanfaatan potensi sumber daya alam dan
lingkungan hidup dengan melakukan konservasi, rehabilitasi, dan penghematan penggunaan sumber daya alam dengan menerapkan teknologi ramah lingkungan); 4. Penyediaan energi listrik baru terbarukan (mikro hidro, solar sel,
10
bio massa dan bio gas, pemanfaatan limbah sawit) pada wilayah-
wilayah yang belum terjangkau aliran listrik; 5. Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup (meningkatkan kualitas lingkungan hidup
dalam upaya mencegah perusakan dan/atau pencemaran lingkungan, dan pemulihan kualitas lingkungan yang rusak akibat pemanfaatan sumber daya alam yang berlebihan);
6. Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup (meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup;
7. Membangun sistem pengelolaan sumber daya alam termasuk pertanian secara efisien dengan menekankan sistem siklikal dalam proses produksi (limbah suatu produksi akan menjadi bahan baku atau sumber energi untuk produksi lainnya); 8. Mendukung Nawa Cita Membangun tata ruang dan lingkungan yang berkelanjutan. 7. Meningkatkan partisipasi perempuan dalam pembangunan serta penguatan perlindungan anak
HARUS, Tidak dapat dipungkiri bahwa di era modern saat ini perempuan telah banyak memberikan kontribusi dan inspirasi dalam proses kemajuan peradaban dunia, hal ini tentunya menjadi bagian penting dari proses pembangunan di Kabupaten Kutai Kartanegara, dimana keberadaan perempuan menjadi aset yang harus dilindungi, dikembangkan dan dioptimalkan sebagai bagian dari pemangku kepentingan dari proses pembangunan daerah yang lebih membumi, yang dapat dimulai dari partisipasi aktif dalam setiap kegiatan pembangunan baik dibidang politik, ekonomi dan sosial. Perlindungan Anak adalah segala kegiatan untuk pembentukan karakter, menjamin dan melindungi serta pemenuhan hak-hak agar dapat hidup layak, tumbuh, berkembang, berprestasi dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan serta mendapat perlindungan dari tindak kekerasan dan diskriminasi. Fokus kedepan pemantapan peran serta perempuan segala bidang pembangunan dan perlindungan anak adalah : 1. Program “Perempuan Membangun” merupakan gerakan partisipasi perempuan dalam pembangunan daerah, seperti penguatan Kelompok Usaha Bersama Perempuan (KUBP) disetiap desa/kelurahan, yang dimotori oleh perempuanperempuan aktif dan kreatif; 2. Membangun pusat rehabilitasi narkoba dan traumatik untuk perempuan dan anak; 3. Program “PUAS” (Pengarustamaan Anak Untuk Sejahtera) program yang mengutamakan perlindungan anak dengan mengintegrasikan hak anak kedalam setiap kegiatan pembangunan dalam rangka melanjutkan program “Zona Bebas Pekerja Anak (ZBPA)” dan program “Kabupaten Layak Anak”; 4. Menempatkan posisi perempuan pada jabatan strategis di pemerintahan sesuai dengan kompetensinya; 5. Meningkatkan kualitas kesetaraan gender dan partisipasi politik perempuan; 11
6. Menyediakan fasilitas pendukung dalam menjamin perlindungan perempuan dan anak serta bagi masyarakat berkebutuhan khusus di area publik;
PENUTUP Optimisme kami sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara, kelak akan berperan menjadi penanggungjawab penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang dituntut mampu mengimplementasikan harapan masyarakat dan merupakan janji kami dalam kepemimpinan pemerintahan 2016-2021 di Kutai Kartanegara dengan Grand Strategi Pembangunan GERBANG RAJA dengan spirit HARUS (Hak Rakyat Untuk Sejahtera). Komitmen sebagai calon Bupati dan Wakil BupatiKutai Kartanegara maka : “KamiHARUS” 1. Menguasi dan memahami posisi strategis Kutai Kartanegara dalam satu kesatuan “Sistem Pembangunan dan Pengembangan Wilayah” dengan potensi sumberdaya dan keunggulan kompetitif yang dimiliki merupakan modal dasar pembangunan sektor-sektor strategis di Kabupaten Kutai Kartanegara; 2. Paham bahwa nanti sebagai penyelenggaran pemerintahan dituntut mampu membangun pemerintahan transparan, akuntabel, berwibawa, efisien dan efektif, mandiri dan kompetitif serta mampu menjadi agent perubahan; 3. Menggali Sumber-Sumber Pembiayaan Pembangunan Non Pemerintah melalui kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha dalam penyediaan infrastruktur serta meningkatkan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility). Mari kita sambut hari esok dengan penuh semangat, penuh harapan dan Gerbang Raja siap mengantarkan Rakyat Kutai Kartanegara menuju “Gerbang Kejayaan Kutai Kartanegara”. Tenggarong Kota Raja Tepian Pandan Asal Mulanya A.M. Parikesit Sultan Terakhirnya 9 Desember 2015, Nomor Satu Pilihannya
Calon Bupati dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara
RITA WIDYASARI, S.Sos., M.M., Ph.D.
Drs. EDI DAMANSYAH, M.Si.
12