ii. 5 lampu unidirectional yang berjarak sama dengan interval 2,4 m dimana lampu paling luar sejajar dengan baris lampu runway edge lainnya; b. 14 lampu unidirectional untuk runway dengan lebar 45 m, lihat Gambar 9.12-2, dalam konfigurasi: i.
7 lampu unidirectional yang berjarak sama dengan interval 2,4 m dimana lampu paling luar sejajar dengan baris lampu runway edge; dan
ii. 7 lampu unidirectional yang berjarak sama dengan interval 2,4 m dimana lampu paling luar sejajar dengan baris lampu runway edge lainnya; c. 16 lampu unidirectional pada runway dengan lebar 60 m, lihat Gambar 9.12-3, dalam konfigurasi: i.
8 lampu unidirectional yang berjarak sama dengan interval 2,4 m dimana lampu paling luar sejajar dengan baris lampu runway edge; dan
ii. 8 lampu unidirectional yang berjarak sama dengan interval 2,4 m dimana lampu paling luar sejajar dengan baris lampu runway edge lainnya. 9.12.3.2.
Bandar udara yang operasionalnya dominan digunakan untuk flying school dan general aviation, dapat memilih untuk menggunakan pola alternatif dari lampu runway threshold intensitas rendah atau menengah.
9.12.3.3.
Pola alternatif tidak sesuai untuk bandar udara yang dominan digunakan oleh pesawat udara dengan berat take-off lebih dari 5.700 kg, atau tidak sesuai pula untuk bandar udara yang melayani pesawat udara komersil bermesin jetpropeller.
9.12.3.4.
Pola alternatif terdiri dari: a. Lampu omnidirectional, satu di setiap ujung threshold dan segaris dengan lampu runway edge; dan b. 6 lampu unidirectional dengan interval yang sama antara 2 lampu omnidirectional, lihat Gambar 9.12-4.
9.12.4.
Pola Lampu Runway Threshold Intensitas Tinggi (precision approach runway) a. Lampu wing bar; dan b. 15 lampu unidirectional untuk runway dengan lebar 30 m, lihat Gambar 9.12-1: 9-72
i.
5 lampu unidirectional yang berjarak sama dengan interval 2,4 m dimana lampu paling luar sejajar dengan baris lampu runway edge;
ii. 5 lampu unidirectional yang berjarak sama dengan interval 2,3 m ditengah lampu runway threshold; dan iii. 5 lampu unidirectional yang berjarak sama dengan interval 2,4 m dimana lampu paling luar sejajar dengan baris lampu runway edge. c. 21 lampu unidirectional pada runway dengan lebar 45 m, lihat Gambar 9.12-2: i.
7 lampu unidirectional yang berjarak sama dengan interval 2,4 m dimana lampu paling luar sejajar dengan baris lampu runway edge;
ii. 7 lampu unidirectional yang berjarak sama dengan interval 2,4 m ditengah lampu runway threshold; dan iii. 7 lampu unidirectional yang berjarak sama dengan interval 2,4 m dimana lampu paling luar sejajar dengan baris lampu runway edge; d. 22 lampu unidirectional pada runway dengan lebar 60 m, lihat Gambar 9.12-3: i.
8 lampu unidirectional yang berjarak sama dengan interval 3 m dimana lampu paling luar sejajar dengan baris lampu runway edge;
ii. 6 lampu unidirectional yang berjarak sama dengan interval 3 m ditengah lampu runway threshold; dan iii. 8 lampu unidirectional yang berjarak sama dengan interval 3 m dimana lampu paling luar sejajar dengan baris lampu runway edge.
9-73
Gambar 9.12-1:
Konfigurasi lampu runway threshold pada runway lebar 30 m 9-74
Gambar 9.12-2:
Konfigurasi lampu runway threshold untuk runway lebar 45 m
9-75
Gambar 9.12-3:
Konfigurasi lampu runway lebar 60 m
9-76
runway
threshold
pada
Gambar 9.12-4:
9.12.5.
Lampu runway edge, lampu threshold dan lampu runway end untuk bandar udara yang digunakan untuk flying school dan general aviation
Lampu runway threshold harus berupa lampu inset jika: a. Threshold secara permanen di-displaced; atau b. Threshold juga dilengkapi intensitas tinggi; atau
dengan
c. Tidak dapat dipasang lampu elevated. 9-77
lampu
threshold
9.12.6.
Karakteristik Lampu Runway Threshold Intensitas Rendah dan Menengah Lampu runway threshold intensitas rendah dan menengah harus mempunyai karakteristik berikut: a. Lampu paling luar pada masing-masing sisi harus berupa lampu fixed omnidirectional memancarkan warna hijau; b. Lampu bagian dalam (inner) harus berupa lampu fixed unidirectional yang memancarkan warna hijau dengan menghadap arah approach tidak kurang dari 38° atau lebih dari 180° di atas azimuth; c. Distribusi lampu pada arah approach harus sedekat dan sepraktis mungkin dengan distribusi lampu runway edge; d. Intensitas lampu warna hijau harus berada pada rentang 1 hingga 1,5 kali intensitas lampu runway edge. Catatan: Pada Instalasi sebelumnya dimana intensitas lampu hijau pada rentang 0,5 hingga 1 kali intensitas lampu runway edge masih dapat diterima, hingga penggantian atau peningkatan selanjutnya pada sistem penerangan runway dan/atau threshold.
9.12.7.
Karakteristik Lampu Runway Threshold Intensitas Tinggi Lampu runway threshold intensitas tinggi harus berupa lampu fixed yang memancarkan warna hijau menghadap arah approach dengan intensitas lampu minimum sesuai dengan Bagian 9.22, Gambar 9.22-5.
9.12.8.
Penerangan Threshold 9.12.8.1.
Tambahan
Untuk
Mempertegas
Lokasi
Threshold Wing Bars: a. Pada precision approach runway, jika secara operasional diisyaratkan threshold pada malam hari terlihat lebih jelas, maka pada threshold dapat dilengkapi dengan threshold wing bar. b. Pada non precision atau precision approach runway, jika merupakan threshold yang dipindahkan sementara, harus disediakan wing bar. c. Jika disediakan, threshold wing bar harus ditempatkan secara simetris pada kedua sisi threshold : i.
Masing-masing wing bar terdiri dari 5 lampu yang terpisah sejauh 2,4 m;
ii. Pada sudut yang tepat terhadap runway centerline; dan iii. Dengan lampu di bagian paling dalam dari masing-masing bentang sayap (wing bar) diselaraskan dengan barisan lampu tepi 9-78
runway (runway edge) pada sisi threshold tersebut.
9.12.8.2.
Karakteristik Threshold Wing Bar: a. Threshold wing bar karakteristik berikut: i.
harus
mempunyai
Berupa lampu undirectional permanen berwarna hijau pada arah approach; dan
ii. Intensitas lampu minimum harus sesuai dengan penjelasan dalam Sub Bagian 9.22, Gambar 9.22-6 b. Jika penggunaan elevated light tidak dapat diterapkan, lampu inset dapat digunakan. Meskipun demikian, inset dan elevated light tidak boleh digunakan dalam threshold wing bar yang sama. 9.12.8.3.
Lampu Identifikasi Runway Threshold (runway threshold indentification light) Lampu identifikasi dipasang :
runway
threshold
harus
a. Di threshold non-precision approach runway saat tambahan kejelasan threshold diperlukan atau jika tidak dapat mengadakan alat bantu penerangan approach lainnya; b. Di bandar udara dengan layout runway/taxiway di sekitar threshold. Catatan: Lampu identifikasi runway threshold juga harus membantu penerbang mengetahui sisi threshold saat senja atau malam hari. Selama periode ini, lampunya perlu dikontrol sehingga penerbang yang mendekat tidak akan silau karena lampu yang berkedip. Lampu identifikasi runway threshold juga harus digunakan untuk menandai temporarily displaced threshold dari runway lainnya. Jika digunakan, biasanya kebutuhan akan marka V-bar temporarily displaced threshold dapat dilepaskan. 9.12.8.4.
Lokasi lampu identifikasi runway threshold a. Lampu identifikasi runway threshold harus berada di masing-masing area runway yang berada secara simetris di sekitar runway centerline, sejajar dengan thresholdnya dan kurang lebih 10 m di luar setiap garis lampu runway edge untuk permanent threshold atau permanent displaced threshold.
9-79
b. Jika disediakan, satu unit lampu harus ditempatkan pada setiap sisi runway, dengan jarak yang sama dari runway centreline, pada suatu garis tegak lurus terhadap runway centerline. Lokasi optimal dari unit lampu adalah 12 m hingga 15 m di luar masing-masing garis lampu runway edge, dan segaris dengan threshold. Unit lampu ditempatkan secara lateral hingga 20 m dari garis lampu runway edge dan secara longitudinal hingga 12 m sebelum threshold. Setiap unit lampu harus minimum 12 m dari tepi taxiways dan runways. Elevasi dari kedua unit lampu harus berada dalam 1 m di atas bidang horisontal yang melalui runway centreline, dengan tinggi maksimum di atas permukaan tidak lebih 1 m. 9.12.8.5.
Karakteristik threshold.
lampu
identifikasi
runway
Lampu identifikasi runway threshold harus memiliki karakteristik berikut: a. Lampu yang berkedip (flashing) b. Kedipan (flashes) lampu adalah yang disinkronisasi dengan jumlah kedipan 60120 per menit c. Warna sinar lampu adalah putih; d. Jarak minimum pada kondisi sinar matahari cerah berkisar 7 km; dan e. Sumbu beam masing-masing unit lampu harus diarahkan 15° ke luar dari garis yang paralel dengan runway centre line dan miring dengan sudut 10° di atas horisontal. Catatan: Unit lampu L-849 A dan E yang dijelaskan pada FAA AC 150/5345-51 ‘‘Specification for Discharged - Type of Flashing Light Equipment’ adalah lampu jenis xenon strobe yang cocok untuk digunakan sebagai lampu identifikasi runway threshold. 9.12.8.6.
Penerangan Threshold.
Runway
sebelum
displaced
a. Jika bagian runway yang dapat digunakan oleh pesawat udara berada sebelum displaced threshold, yaitu untuk take-off dan landing dari arah berlawanan, lampu runway edge di bagian runway ini harus: i. Memancarkan sinar warna merah dengan arah yang mendekati displaced threshold; dan
9-80
ii. Memancarkan sinar warna putih ke arah yang berlawanan, atau kuning yang sesuai untuk precision approach runway. b. Intensitas lampu runway edge warna merah yang dijelaskan pada Paragraf 9.12.8.6 (a) harus tidak kurang dari seperempat, dan tidak lebih dari setengah intensitas lampu warna putih runway edge. c. Lampu runway edge harus merupakan bidirectional light fitting atau separate light fitting yang dipasang saling membelakangi. d. Jika bagian dari runway sebelum threshold yang dipindahkan ditutup untuk operasi pesawat udara maka semua lampu runway yang ada di posisi tersebut harus dimatikan. 9.13.
Lampu Runway End 9.13.1.
Umum Lampu Runway End harus disediakan pada runway yang memiliki lampu runway edge.
9.13.2.
Lokasi Lampu Runway End Lampu Runway End harus ditempatkan pada suatu garis lurus tegak lurus terhadap runway centreline, dan: a. Jika ujung runway berada pada bagian terujung dari runway – sedekat mungkin dengan bagian terujung dan tidak lebih dari 3 m di luar, atau 1 m dibagian terujung; b. Jika ujung runway tidak berada dibagian terujung runway – di ujung runway, dengan toleransi ± 1 m. c. Untuk area berikut : i.
Taxiway untuk keluar dari runway;
ii. Area runway turning; iii. Area lain yang serupa. Lampu Runway End harus berada sedemikian rupa sehingga pesawat yang menggunakan area tidak perlu melewati barisan lampu merah yang mencakup lampulampu Runway End. Catatan: Konvensi yang diterima secara bersama mengenai penerangan aerodrome adalah pilot tidak disyaratkan melintasi barisan lampu merah. 9.13.3.
Pola Lampu Runway End untuk Intensitas Rendah dan Medium (Non-instrument atau non-precision runway) 9.13.3.1.
Lampu Runway End intensitas rendah atau menengah terdiri dari: a. 6 lampu unidirectional untuk runway dengan lebar 30 m lihat Gambar 9.12-1, dalam konfigurasi: 9-81
i.
3 lampu unidirectional yang berjarak seragam dengan interval 4,8 m dan lampu paling luar yang sejajar dengan barisan lampu runway edge; dan
ii. 3 lampu unidirectional yang berjarak seragam dengan interval 4,8 m dan lampu paling luar sejajar dengan barisan lampu runway edge lainnya; b. 8 lampu unidirectional untuk runway dengan lebar 45 m lihat Gambar 9.12-2, dalam konfigurasi: i.
4 lampu unidirectional yang berjarak seragam dengan interval 4,8 m dan lampu paling luar sejajar dengan barisan lampu runway edge; dan
ii. 4 lampu unidirectional yang berjarak seragam dengan interval 4,8 m dengan lampu paling luar sejajar dengan barisan lampu runway edge lainnya; c. 8 lampu unidirectional untuk runway dengan lebar 60 m lihat Gambar 9.12-3; dalam konfigurasi: i.
4 lampu unidirectional yang berjarak seragam dengan interval 6 m dan lampu paling luar sejajar dengan barisan lampu runway edge; dan
ii. 4 lampu unidirectional yang berjarak seragam dengan interval 6 m dan lampu terluar sejajar dengan barisan lampu runway edge lainnya. 9.13.4.
Pola Lampu Runway approach runway) 9.13.4.1.
End
Intensitas
Tinggi
(precision
Lampu ujung runway intensitas tinggi terdiri dari: a. 8 lampu unidirectional untuk runway dengan lebar 30 m lihat Gambar 9.12-1: i.
3 lampu unidirectional yang berjarak seragam dengan interval 4,8 m dan lampu paling luar sejajar dengan barisan lampu runway edge;
ii. 2 lampu unidirectional yang berjarak seragam dengan interval 4,2 m ditengahnya; dan iii. 3 lampu unidirectional yang berjarak seragam dengan interval 4,8 m dan lampu paling luar sejajar dengan barisan lampu runway edge lainnya; b. 11 lampu unidirectional untuk runway dengan lebar 45 m lihat Gambar 9.12-2: 9-82
i.
4 lampu unidirectional yang berjarak seragam dengan interval 4,8 m dan lampu paling luar sejajar dengan barisan lampu runway edge;
ii. 3 lampu unidirectional yang berjarak seragam dengan interval 4,8 m ditengahnya; dan iii. 4 lampu unidirectional yang berjarak seragam dengan interval 4,8 m dan lampu paling luar sejajar dengan barisan lampu runway edge lainya; c. 12 lampu unidirectional untuk runway dengan lebar 60 m lihat Gambar 9.12-3: i.
4 lampu unidirectional yang berjarak seragam dengan interval 6 m dan lampu paling luar sejajar dengan barisan lampu runway edge;
ii. 4 lampu unidirectional yang berjarak seragam dengan interval 6 m ditengahnya; dan iii. 4 lampu unidirectional yang berjarak seragam dengan interval 6 m dan lampu paling luar sejajar dengan barisan lampu runway edge. 9.13.5.
Karakteristik Lampu runway end Intensitas Rendah dan Medium 9.13.5.1.
Lampu runway end intensitas rendah dan medium harus memiliki karakteristik berikut: a. Lampu fixed unidirectional memancarkan warna merah dengan menghadap arah runway tidak kurang dari 38° atau lebih dari 180° di atas azimuth; b. Intensitas lampu merah harus kurang dari seperempat dan tidak lebih dari setengah dari intensitas lampu runway edge; c. Distribusi lampu dengan menghadap runway harus sedekat mungkin dengan lampu runway edge;
9.13.5.2.
Lampu runway end intensitas rendah dan medium harus berupa lampu inset jika: a. Runway juga dilengkapi dengan runway end intensitas tinggi; atau
lampu
b. Tidak dapat dipasang elevated light. 9.13.6.
Karakteristik Lampu Runway End Intensitas Tinggi Lampu runway end karakteristik berikut:
9-83
intensitas
tinggi
harus
memiliki