Sekolah Tinggi Seni Pertujukan Indonesia Tema : Canon Fungsi Obyek Rancangan
Deskripsi Obyek Rancangan Sekolah Tinggi Seni Pertunjukan : Salah satu bentuk perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau vokasi dalam lingkup satu disiplin ilmu, khususnya seni yang substansi dasarnya adalah yang dipergelarkan langsung di hadapan penonton (terdiri dari musik, tari dan teater), yang nantinya akan dipertunjukkan sebagai bentuk apresiasi untuk Indonesia Tema Rancangan
2. 3.
Pengertian Canon : In music, a canon is a contrapuntal composition that employs a melody with one or more imitations of the melody played after a given duration (e.g., quarter rest, one measure, etc.). The initial melody is called the leader (or dux), while the imitative melody, which is played in a different voice, is called the follower (or comes). The follower must imitate the leader, either as an exact replication of its rhythms and intervals or some transformation thereof Sumber : Wikipedia Karakter Canon : •Berupa pengulangan / Imitasi melodi •Terdiri dari melodi “Leader” dan melodi “Follower”, dengan durasi tertentu •Melodi “Follower” dapat mengimitasi melodi “Leader” berupa : 1. Ritme yang sama 2. Interval yang sama 3. Transformasi dari ritme / intervalnya • Karakter-karakter di atas menimbulkan kesan bahwa melodi saling bertumpuk dan bersahut-sahutan
TUGAS AKHIR
1.
MELATI RAHMI AZIZA
Menghadirkan sarana pendidikan sekolah tinggi di Surabaya, yang kebijaksanaannya menitik beratkan peningkatan kualitas dan produktivitas pendidikan seni (khususnya di bidang seni musik, tari dan drama), sesuai dengan penjelasan pasal 20 ayat 1 UU Nomor 20 Tahun 2003 yang menyebutkan, "Sekolah tinggi menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau vokasi dalam lingkup satu disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi” Sebagai solusi alternatif dan kreatif untuk objek wisata di Surabaya, karena program pendidikan ditujukkan pula sebagai seni pertunjukkan Untukmu Indonesiaku Sebagai sarana dalam upaya mempertahankan dan mengembangkan nilai kebudayaan bangsa, melalui sistem pendidikan Pengaplikasian Tema pada Ide Desain Pra Rancangan Siteplan
Untuk ide desain pada siteplan, diterapkan pada bentuk dan pola garisnya. Berdasarkan penjelasan secara grafik mengenai tema Canon sebelumnya, maka ada beberapa pola dan bentuk garis yang bisa diaplikasikan yaitu:
• Bentuk garis mengacu pada “Interval” yang sama 1. Misalkan bentuk garis Leadernya adalah sebagai berikut :
2. Maka garis Followernya diumpamakan membentuk seperti berikut:
• Bentuk garis mengacu pada “Ritme” yang sama 1. Menggunakan bentuk garis Leader yang sama seperti sebelumnya, kemudian seakan-akan diberi penanda dimana garis tersebut dimulai, digunakan sebagai acuan 2. Kemudian garis followernya diletakkan sesuai dengan acuan startnya. Pola tersebut bisa juga merupakan bagian dari garis Leadernya, agar meskipun bentuknya berbeda tapi masih memiliki POLA yang sama
ARSITEKTUR – FTSP – ITS 3208100015 Dosen Koordinator : Ir. M. Salatoen P, MT Dosen Pembimbing : Dr.-Ing Ir. Bambang Soemardiono
Sekolah Tinggi Seni Pertujukan Indonesia Tema : Canon
4
Penerapan pada Perancangan Data Lahan dan Lingkungan
2
Siteplan
3
Peraturan KDB, KLB dan GSB:
KDB = 50% KLB = 250% GSB : • Jl. Bukit Darmo Boulevard = 10 m • Jl. Prapan Indah = 10 m • Rumah penduduk = 3m Luas Lahan • Tanah kosong = 3m Batas-Batas Lahan :
U
1
Publik Semi Privat Privat
U : Showroom dan Ruko S : Jl. Bukit Darmo Boulevard, Mall PTC B : Jl Prapan Indah dan rumah penduduk T : Jl. Bukit Darmo Boulevard, Ruko Office Park 2, Mall Lenmarc, Apartemen Adhiwangsa Klimatologi : Curah hujan tertinggi pada Bulan Desember , sedangkan curah hujan terendah pada Bulan Agustus. Suhu rata- rata adalah sekitar 26,2ºC31,3ºC, dengan kelembaban 64%-85%. Kecepatan angin rata-rata adalah sekitar 117,67 Kondisi Tanah : Tekstur tanah halus jenis tanah grumosol kelabu tua. Kedalaman efektif tanah lebih dari 90 cm. Kemiringan tanah secara umum 0-2%. Terletak pada ketinggian 20-25 m diatas permukaan laut. Tidak mengandung air tanah asin dan tidak terjadi erosi.
TUGAS AKHIR
MELATI RAHMI AZIZA
Setelah disesuaikan dengan konsep zoning, maka ditetapkan yang menjadi pembentuk garis “Melodi Leader” adalah bangunan utama pada site, yakni bangunan sekolah. Dan garis no 3, karena masih mengambil dari bagian “Melodi Leader”, maka garis followernya juga masih berupa bangunan utama, yakni bangunan sekolah. Kemudian pada garis no 4 yang berperan sebagai garis penegas garis “Melodi Leader” maka ditempati oleh gedung penunjang yang sifatnya publik (Gedung Pertunjukkan), dan garis-garis hardscape softscape. Kemudian sebagai penghubung antar garis-garis irreguler tersebut, maka ditambahkan garis-garis yang reguler dan ditempati oleh gedung-gedung fasilitas dan boulevard
ARSITEKTUR – FTSP – ITS 3208100015 Dosen Koordinator : Ir. M. Salatoen P, MT Dosen Pembimbing : Dr.-Ing Ir. Bambang Soemardiono
Sekolah Tinggi Seni Pertujukan Indonesia Tema : Canon
Tatanan massa
Konsep Ruang Luar
A H
B
F
A. B. C. D. E. F. G. H.
C
G
D E
Departemen Musik Departemen Tari Departemen Teater dan Kajian Seni Pertunjukkan Gedung Rektorat Masjid Gedung Pertunjukkan Perpustakaan Kantin
TUGAS AKHIR
MELATI RAHMI AZIZA
ARSITEKTUR – FTSP – ITS 3208100015 Dosen Koordinator : Ir. M. Salatoen P, MT Dosen Pembimbing : Dr.-Ing Ir. Bambang Soemardiono
Sekolah Tinggi Seni Pertujukan Indonesia Tema : Canon Pada gambar di bawah ini, garis warna merah menandakan sirkulasi untuk kendaraan bermotor, sedangkan garis berwarna kuning menandakan sirkulasi secara keseluruhan. Sirkulasi inner ring ini (garis warna kuning) adalah sebagai pengantisipasi untuk penanganan terhadap kebakaran. Sirkulasi ini hanya bisa dilalui oleh mobil pemadam kebakaran jika dalam keadaan terdesak. Namun untuk kesehariannya, sirkulasi ini hanya untuk pejalan kaki.
Sikuen
Sistem Sirkulasi
TUGAS AKHIR
MELATI RAHMI AZIZA
ARSITEKTUR – FTSP – ITS 3208100015 Dosen Koordinator : Ir. M. Salatoen P, MT Dosen Pembimbing : Dr.-Ing Ir. Bambang Soemardiono
Sekolah Tinggi Seni Pertujukan Indonesia Tema : Canon Pengaplikasian Tema pada Ide Desain Pra Rancangan
1.
Contoh: Gedung Pertunjukkan
Massa Bangunan Untuk bentuk massa bangunan, diumpamakan membentuk pola “Canon” sederhana, dengan cara sebagai berikut : 1. 2.
3.
Layering pada bangunan Bangunan sebagai “Leader” diletakkan dibelakang, agar sekuen antara “Leader” dan “Follower” terlihat Pemberian warna yang berbeda untuk “layer” dan bangunannya
2. Pembeda antara Leader dan Follower dengan layering pada bangunan (pola dan ritmenya hampir sama), dan dipertegas dengan pemilihan warna yang berbeda
2. Pada tampak site, pengulangan tidak hanya diikuti oleh satu pola follower.
TUGAS AKHIR
MELATI RAHMI AZIZA
Pembeda antara Leader dan Follower dengan layering pada bangunan (pola berbeda, tetapi ritmenya sama)
Contoh: Gedung-gedung Sekolah
ARSITEKTUR – FTSP – ITS 3208100015 Dosen Koordinator : Ir. M. Salatoen P, MT Dosen Pembimbing : Dr.-Ing Ir. Bambang Soemardiono
Sekolah Tinggi Seni Pertujukan Indonesia Tema : Canon Interior Untuk interior, tema dapat diaplikasikan ke dalam beberapa ide desain, diantaranya:
Pengaplikasian Tema pada Ide Desain Pra Rancangan Interior
1. Pola garis pada detail komponen pengisi interior,. Misal pada plafon, ukiran, atau pengisi sisi dinding, memiliki irama pola garis seperti gambar di bawah.
2. Pada koridor, dimana memiliki bentuk kolom sebagai penegas iramanya. Dan agar nampak mana yang menjadi Leader dan mana yang menjadi Follower, maka yang berperan menjadi Leader adalah yang mengawali sebagai pembentuk pola. FOLLOWER LEADE R
1.
Detail Plafon
2. Detail Sisi Dinding
Penerapan pada Perancangan Detail plafon menunjukkan Canon dengan pengulangan yang sama bentuk dan polanya
Canon dengan pola yang berbeda, tetapi memiliki ritme yang sama (yaitu dari besar ke kecil atau sebaliknya)
TUGAS AKHIR
MELATI RAHMI AZIZA
4. Koridor Sekolah Interior
3. Detail Ukiran Ukiran pada kisi-kisi, sebagai bentuk pengulangan dari bentuk tangga di belakangnya. Pola Leader kemudian dipertegas dengan pemilihan warna yang kontras dengan pola garis lain sebagai followernya
Koridor Sekolah, penegasan pada kolom-kolomnya, semakin memperjelas sisi mana yang menjadi leader (yang mengawali) dan mana yang follower (mengikuti)
ARSITEKTUR – FTSP – ITS 3208100015 Dosen Koordinator : Ir. M. Salatoen P, MT Dosen Pembimbing : Dr.-Ing Ir. Bambang Soemardiono