BAB III DATA PERANCANGAN
A. Kelompok Data Berkaitan dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan 1. Data Primer Data Primer adalah data yang diperoleh perancang secara langsung (dari tangan pertama) dan data yang diperoleh adalah melalui metode pengumpulan data yang diterima dari pihak Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang bekerjasama. DInas Pariwisata Kepulauan Bangka Belitung adalah institusi pemerintahan yang mengurusi pariwisata yang ada dipulau Bangka dan Belitung. Dinas Pariwisata memiliki beberapa media promosi yang sudah ada sebelumnya seperti brosur dan flayer yang bisa didapatkan ditempat Informasi Pariwisata Bangka Belitung. namun hanya menginformasikan mengenai tempat wisata tertentu, belum ada konten yang secara khusus dan lengkap mengenai informasi nya. Target produk nya tidak terlalu serius memperhatikan tampilan untuk disampaikan kepada wisatawan. Berdasarkan hal tersebut, maka DInas Pariwisata Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sangat perlu menyediakan informasi dalam bentuk buku panduan dan informasi yang menyajikan informasi secara lengkap mengenai wisata Pulau Bangka sebagai sarana komunikasi / media untuk para wisatawab dengan menggunakan ilustrasi sebagai alat bantu untuk memperjelas pesan, dan membuat desain tampilan yang disesuaikan dengan target produk. Media informasi yang efektif untuk adalah media yang sifatnya konvensional atau media cetak. Karena, ada beberapa wilayah 11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
tempat wisata tidak memiliki jaringan seluler yang membuat penggunaan smartphone tidak terlalu maksimal.
Gambar 3. Media Cetak yang udah ada (sumber : Dokumentasi Pribadi)
2. Data Sekunder Data Sekunder merupakan sumber data yang diperoleh perancang secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder pada umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip, baik yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Data sekunder yang telah dikumpul, yaitu : A. Media Cetak Bagi masyarakat masih dipahami secara sempit. Banyak orang beranggapan bahwa media cetak sama dengan pengertian surat kabar atau majalah. Makna yang terdapat media cetak tidak terbatas pada dua jenis media surat kabar dan majalah. Pengertian media cetak bisa diartikan sebagai sebuah media penyampai informasi yang memiliki manfaat dan terkait dengan kepentingan orang banyak, yang disampaikan secara tertulis. Dari pengertian ini, bisa dilihat bahwa media cetak adalah sebuah media yang di dalamnya berisi informasi yang didalamnya terkait dengan kepentingan orang banyak.
12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Media cetak ini merupakan bagian dari saluran informasi masyarakat di samping media eletronik dan juga media digital. Media cetak dianggap sudah tertinggal dibandingkan dengan dua pesaingnya yakni media elektronik dan media digital. Meski demikian, bukan berarti media cetak sudah tidak mampu meraih konsumen yang menantikan informasi yang dibawanya. Dari pengertian media cetak tersebut, nampak ada keunggulan media cetak dibandingkan dua pesaingnya tersebut. Media cetak bisa menyampaikan sebuah informasi secara detail dan terperinci. Sementara untuk media elektronik dan digital, mereka lebi mengutamakan kecepatan informasi. Sehingga tak jarang informasi yang disampaikan lebih bersifat sepotong dan berulang -‐ ulang. Sesuai dengan fungsinya sebagai media komunikasi yang memberikan informasi, jenis-‐jenis media cetak seperti surat kabar, majalah, poster, flier, novel, buku, tabloid, dan lain -‐ lain, memerlukan sumber informasi yang memiliki kemampuan -‐ kemampuan yang baik dalam berbahasa yang baik, menulis dengan menarik, dan menguasai peralatan sehingga dapat membuat pesan yang disampaikan dapat ditangkap maknanya oleh pembaca dari segala golongan tanpa membuat persepsi yang berbeda akibat segala macam gangguan (baik semantik, perbedaan SARA, dan lain -‐ lain)dalam saluran media cetak. Dapat disimpulkan, bahwa media cetak ialah suatu media yang di dalamnya berisikan informasi dan juga terkait dengan kepentingan masyarakat luas dan bukan hanya terbatas pada suatu kelompok tertentu. Media massa atau media cetakpun telah menjadi suatu sarana bagi pengembangan kebudayaan, namun bukan hanya budaya yang mengandung seni dan simbol, tapi juga dalam pengembangan mode, norma -‐ norma, gaya hidup dan tata -‐ cara (DennisMcQuil,1987). 13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 4. Contoh media Cetak Buku (sumber : Dakwatuna.com)
B. Buku Buku adalah hasil karya yang ditulis atau dicetak dengan halaman-‐ halaman yang dijilid pada satu sisi atau hasil karya yang ditujukan untuk penerbitan. Buku diartikan sebagai “lembar kertas yang berjilid, berisi atau kosong”(Kamus Besar Bahasa Indonesia , 1998 ; 152). Pengertian ini sangat sederhana dan umum tetapi secara khusus menyatakan bahan, susunan, dan isi sebuah buku. Bahan buku itu adalah kertas yang disusun dalam bentuk jilidan serta berisi tulisan atau kosong. Untuk mendesain sebuah buku secara tepat harus mengerti dasar dari fisik alami sebuah buku, walaupun tidak menempel di dinding sama halnya dengan poster, buku juga harus dapat dilihat dari sebuah jarak tertentu, misalnya ketika diletakkan di sebuah lemari perpustakaan atau di dalam sebuah took buku dimana ia harus bersaing dengan judul-‐judul lainnya untuk menarik perhatian. Dalam arti luas buku mencakup semua tulisan dan gambar yang ditulis dan dilukis atas segala macam lembaran papirus, lontar, perkamen dan kertas dengan segala bentuknya seperti berupa gulungan, dilubangi dan diikat dengan atau dijilid muka belakangnya dengan kulit, kain, karton dan kayu.
14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dibandingkan dengan media pembelajaran lain, buku memiliki keunggulan spesifik yang dapat dikategorikan dalam isi, yaitu : 1. Sesuai untuk semua jenis informasi atau kajian, buku dapat dipakai untuk berbagai jenis informasi atau kajian, fiksi, fiksi ilmiah, atau non fiksi, untuk keperluan hiburan, dokumentasi, atau ilmu pengetahuan dan teknologi 2. Informasi dapat disajikan dalam berbagai bentuk untuk memperjelas dan membuat lebih menarik, informasi dapat disajikan dalam bentuk narasi, ilustrasi (gambar, grafik, tabel), atau gabungan berbagai bentuk. 3. Buku pelajaran dapat memberikan struktur bahan ajar untuk pembelajar dan siswa dapat mengetahui keseluruhan bahan yang dipelajari dan urutan serta struktur bahan ajar dapat dilihat secara jelas.
B. Kelompok Data Berkaitan dengan Estetika Fungsi Produk Rancangan 1. Teori ilustrasi Ilustrasi dalam sebuah penerbitan bisa berfungsi sebagai penghias, bisa pula memperjelas teks. Dalam kesempatan ini diberikan pengetahuan berkaitan ilustrasi sebagai penjelas teks. Dalam statistik yang diperluas ke dalam desain komunikasi visual ilustrasi bisa berupa info grafis. Ada pula yang menyebut dengan info grafik, atau diagram (Danang Sukmana, FX Widyatmoko ‘Koskow’ dan Natalia Afnita, 2009). Menurut Robert Ross, Ilustrasi adalah lukisan atau gambar yang memiliki fungsi memperjelas atau memperindah sesuatu, tampil secara visual dalam bentuk individu, baik itu warna ataupun hitam putih, selalu membangkitkan rasa keingintahuan, menyentuh perasaan manusia, mengundang opini dan perdebatan dan terkadang memunculkan aksi atau tindakan. (Robert Ross, Illustration Today). 15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ada 2 jenis sifat ilustrasi : a. Ilustrasi Informatif Yaitu Ilustrasi yang menggambarkan atau menjelaskan fakta, keadaan, karakter yang mendukung isi teks atau artikel. Ilustrasi ini biasanya terdapat di dalam graphic novel dan buku cerita anak. b. Ilustrasi Sugestif Yaitu ilustrasi yang membantu membangun mood atau suasana yang mendukung pemahaman dan mengartikan isi suatu artikel atau teks. 2. Teori Fotografi Fotografi sangat efektif untuk mengesankan keberadaan suatu tempat, orang atau produk. Sebuah foto mempunyai kekuasaan walaupun realita yang dilukiskan kadangkala jauh dari keadaan yang sesungguhnya. Selain itu sebuah foto juga harus dapat memberikan kejutan dan keinginan untuk bereksperimen, misalnya dalam hal mencoba resep masakan yang baru atau tren berpakaian terbaru. Cenadi, Christine Suharto. "Elemen-‐elemen dalam Desain Komunikasi Visual." Nirmana 1.1 (2004). 3. Teori Prinsip Desain Prinsip-‐prinsip desain adalah suatu guide yang dapat membantu dalam membuat desain sehingga desain akan mudah dan dapat mengahasilkan desain yang good layout dan tidak menghasilkan desain yang dazzling. a.
Keseimbangan (Blancnce) Keseimbangan visual secara umum adalah adanya kesamaan bentu
kseperti pada cermin. 16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
b.
Irama / Urutan (Sequence / Rhythm) Dalam Desain grafis, adanya pengulangan dan varian dari komponen
desain grafis yang membentuk urutan gerakan, pla / pattern tertentu sehingga menarik dan mudah untuk dilihat. c. Penekanan (Facus / Emphasis) 1. Hirarki : Mata menangkap keseluruhan halaman desain sebagai satu komponen. 2. Kontras : penekanan karena ada perbedaan dratis / konflik pada kompenen desain grafis. 3. Skala dan Proporsi : Skala adalah perubahan ukuran / size tanpa perubahan perbandingan ukuran panjang lebar atau tinggi. Sedangkan proporsi adalah adanya perubahan perbandingan antar panjang lebar atau tinggi sehingga gambar dengan perubahan proporsi sering terlihat distrosi. d. Kesatuan (Unity) Semua bagian dan unsur grafis bersatu padu dan serasi sehingga pembaca memahaminya sebagai satu kesatuan. 4. Teori Tipografi Tipografi adalah seni menyusun huruf–huruf sehingga dapat terbaca, tetapi masih mempunyai nilai desain. Tipografi digunakan sebagai metode untuk menerjemahkan kata-‐kata (lisan) ke dalam bentuk tulisan (visual). Fungsi bahasa visual ini adalah untuk mengkomunikasikan ide, cerita dan informasi melalui segala bentuk media, mulai dari label pakaian, tanda–tanda lalu lintas, poster, buku, surat kabar dan majalah.
Tipografi merupakan bagian penting dalam desain grafis selain ilustrasi
dan warna. Dengan adanya pemilihan jenis huruf yang tepat akan dapat 17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
menghasilkan rancangan yang sesuai dengan karakteristik yang di inginkan. Dengan begitu huruf harus mempuyai perpaduan nilai fungsional dan nilai estetika. Tipografi dapat didefinisikan sebagai keterampilan mengatur bahan cetak secara baik dengan tujuan tertentu, seperti mengatur tulisan, membagi-‐bagi ruang/spasi dan menata atau menjaga huruf untuk membantu secara maksimal agar pembaca memahami teks. ( Sihombing, Danton. Tipografi dalam desain grafis. Gramedia Pustaka Utama, 2001) 5. Teori Warna
Warna adalah salah satu elemen yang cukup penting dalam pembuatan
desain baik billboard maupun hal yang lain. Dalam ilmu seni rupa, warna bisa mewakili emosi dari karya tersebut sehingga kesan dari karya tersebut bisa diterima lebih mudah oleh audience. Warna juga mewakili suatu makna yang ingin di ungkapkan atau dijelaskan. Berikut ini adalah warna-‐warna yang mempunyai asosiasi dengan pribadi seseorang diambil dari buku Design In Dress oleh Marian L.David (1987:135) sebagai berikut : WARNA
PRESEPSI WARNA
Merah
Warna berani, semangat, agresif, penuh gairah dan menarik perhatian
Pink
Kewanitaan, feminim, emosi, sensual, warna tubuh, keremajaan, naif, kelemahan, dan kekurangan
Biru
Ketenangan, kepercayaan,keamanan, teknologi, kebersighan, keteraturan, perasaan yang mendalam, konsentrasi, cerdas, bijaksana, bertahan, keras kepala, bangga diri, berpendidikan tetap, kesetianaan, pengabdian, ketulusan, kesejukan, air, laut, awan, 18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
langit, harmoni, konservatif, [ercaya diri, tidak bersalah, adil, berfikir, dan konsisten. Hijau
Alami, serat, keinginan, keberuntungan, kebanggan, harapan, segar, simpati, muda, cemburuan, dan gila
Kuning
Optimisme, harapan, tidak jujur, berubah-‐ubah, gembira, santai, pengecut, spontan, eksentrik, toleran, investigatif, menonjol, tidak percaya, kekayaan, keberuntungan, dan kehidupan.
Ungu
Spiritual, misteri, kebangsawanan, kaisar, sombong, kasar, keangkuhan, paduan intim dan keras, mendalam, peka, kurang telliti, penuh harapan, cinta kebenaran, sabar, dan nostalgia.
Coklat
Tanah, bumi, kenyamanan, daya tahan, suka merebut, tidak suka memberi hati, dan perlindungan.
Abu-‐abu
Putih Hitam
Intelek, futuristik, milenium, kesederhanaan, sdih, netral, modern, bersih, kokoh, tenang, seimbang, dan masa depan. Suci, bersih, tepat, tidak bersalah, perkawinan, kematian, steril, jujur, kemurnian, kesederhanaan, dan damai. Power, jahat, canggih, kematian, misteri, ketakutan, sedih, anggun, elegan, kemakmuran, kecanggihan, elit, 19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
kemewahan, dan kepuasan Orange
Energik,semangat, segar, keseimbangan, ceria, hangat, ekonomis, jeruk, asam, kehangatan, musim gugur, meminta, dan mencari perhatian.
Tabel 1. Macam – macam Warna dan Presepsi nya Sumber : Google, 2016
C. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Teknis Produk Rancangan
Dalam pembuatan sebuah buku di perlukan tiga bidang yang saling berhubungan satu sama lain, yaitu konsep, pencarian data dan layout desain. Konsep Secara umum, konsep dapat diartikan sebagai suatu representasi abstrak dan umum tentang sesuatu. Karena sifatnya yang abstrak dan umum, maka konsep merupakan suatu hal yang bersifat mental. Representasi sesuatu itu terjadi dalam pikiran. Sebuah konsep mempunyai rujukan pada kenyataan. Pencarian data adalah pencarian bahan data berupa informasi, dan foto dari rujukan sebuah konsep yang di dapatkan, pencarian data ini memfokuskan suatu bahan yang di cari dan di dapatkan, dan layout desain adalah penyusunan dari elemen -‐ elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik. Hal ini bisa juga disebut manajemen bentuk dan bidang. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar, dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan.
Secara Teknis ada beberapa hal yang di jelaskan dalam pembuatan karya Buku Panduan dan Informasi wisata Pulau Bangka ini, yaitu : 20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1. Pemilihan Material Kertas Kertas yang digunakan pada Rancangan Buku Informasi ini ada 2, yaitu Art Carton 250gram dan Art Paper 150Gram. Pemilihan Material kertas Art carton 250 gram pada Cover dikarenakan bahan kertas tidak terlalu tebal dan tidak terlalu tipis. Digunakan untuk pembuatan cover buku agar cover buku tidak mudah rusak bahkan akan aman dan mudah untuk membawa nya dan Kertas Art Paper 120gram kertas yang tipis dan lembut biasa digunakan untuk keperluan percetakan. 2. Teknik Cetak Menggunakan Teknik cetak Digital dikarenakan cetak digital lebih cepat dan mudah. Tidak memerlukan proses yang banyak sehingga waktu Produksi lebih singkat dibandingkan dengan cetak offset yang proses pengerjaan nya lama dan setiap produksi harus mempunyai minimal lembar cetakan. 3. Teknik Jilid Buku Penjilidan menggunakan Teknik Lem Panas (Perfect Binding) dikarenakan jumlah halama yang tebal dan tahan lama dibandingkan teknik jilid lain nya, yaitu jilid benang atau jilid kawad. 4. Teknik Finishing Teknik Finishing pada Buku informasi ini menggunakan Laminating Glossy, agar lapisan cover yang telah dicetak tidak mudah rusak dan mempercantik hasil karya dengan tujuan untuk menarik perhatian dengan warna yang mentereng, karena laminating ini kurang begitu baik bila ditambahan emboss, spot uv, hotstamp, spot color, hal ini membuat laminating ini lebih mudah dan cepat untuk cetakan dalam jumlah banyak.
21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
D. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Ekonomi Karya Rancangan. Karya yang di cetak menggunakan teknologi cetak digital, karena lebih efisien dan cepat. Sebagai perbandingan, di bawah ini disajikan tabel perbandingan harga cetak mesin offset dengan harga cetak menggunakan mesin digital.
Tabel 2. Tabel Perbandingan Harga Cetak offset dan Digital Sumber : indonesiaprintmedia.com
Dari tabel di atas terlihat jelas, bahwa pencetakan dengan teknologi digital printing jauh lebih murah dan lebih cepat pengerjaannya untuk mencetak dalam jumlah sedikit, beberapa puluh sampai dengan beberapa ratus lembar.
22
http://digilib.mercubuana.ac.id/