Frequently asked questions (FAQ) Terkait Rekomendasi Impor
1. Bagaimana tahapan mengajukan rekomendasi impor? Jawab: Tahapan yang harus dilalui oleh API-P atau API-U untuk memperoleh rekomendasi impor adalah sebagai berikut: a. Mengajukan hak akses; b. Mengajukan data dan informasi terkait uji tuntas; c. Mengajukan deklarasi impor; d. Mengajukn permohonan rekomendasi impor. 2.
Apakah proses pengajuan rekomendasi impor untuk API-P dan API-U sama? Jawab: Proses pengajuan rekomendasi impor baik API-P atau API-U adalah sama. 3. Berapa lama masa berlaku rekomendasi impor untuk API-P dan API-U? Jawab: Masa berlaku rekomendasi impor untuk API-P adalah selama 12 bulan atau sesuai masa berlaku dari Sertifikat Legalitas Kayu apabila masa berlaku sertifikat kurang dari satu tahun. Sedangkan Masa berlaku rekomendasi impor untuk API-U adalah selama 6 bulan atau sesuai masa berlaku dari Sertifikat Legalitas Kayu apabila masa berlaku sertifikat kurang dari enam bulan. 4. Apakah proses pengajuan hak akses untuk API-P dan API-U sama? Jawab: Proses pengajuan hak akses baik API-P atau API-U adalah sama.
5. Apakah tahapan proses pengajuan dilakukan secara online? Jawab: Seluruh proses pengajuan rekomendasi impor yang meliputi pengajuan hak akses, data dan informasi terkait uji tuntas, deklarasi impor dan pengajuan rekomendasi impor dilakukan secara online.
6.
Setelah memperoleh hak akses, API-P atau API-U memperoleh email yang berisi username, password dan surat permohonan hak akses. Apa yang harus dilakukan terhadap surat permohonan hak akses tersebut? Jawab: Surat permohonan hak akses tersebut yang sudah diprint diatas kop surat perusahaan dan ditandatangani bersama surat kuasa pengguna hak akses dikirimkan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan alamat: Subdit Pusat Notifikasi Ekspor dan Impor Produk Kehutanan, Gedung Manggala Wanabakti Blok II Lt. 2 Jln. Gatot Subroto – Senayan Jakarta, Indonesia 10270 7. Berapa lama masa berlaku hak akses? Jawab: Sepanjang aktif digunakan maka hak akses tetap berlaku, apabila selama 12 bulan tidak digunakan maka hak akses akan dibekukan. 8.
Bagaimana karakteristik API-P yang diwajibkan melampirkan Sertifikat Legalitas Kayu sebagai syarat mengajukan rekomendasi impor ? Jawab: Karakteristik API-P yang diwajibkan melampirkan Sertifikat Legalitas Kayu sebagai syarat mengajukan rekomendasi impor adalah sebagai berikut: 1. Menghasilkan produk sesuai Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan (Permendag No 97/M-DAG/PER/12/2014), walaupun tidak melakukan impor; dan atau 2.
Industri yang wajib memiliki SLK berdasarkan Permenhut No 43/Menhut-II/2014 jo Permenhut No 95/Menhut-II/2014 tentang Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu Pada Pemegang Izin atau Hutan Hak.
9.
Bagaimana karakteristik API-U yang diwajibkan melampirkan Sertifikat Legalitas Kayu sebagai syarat mengajukan rekomendasi impor ? Jawab: Karakteristik API-U yang diwajibkan melampirkan Sertifikat Legalitas Kayu sebagai syarat mengajukan rekomendasi impor adalah sebagai berikut: 1. Memiliki izin sebagai Tempat Penampungan Terdaftar (TPT); 2.
Menjual hasil produk impornya ke industri yang wajib memiliki SLK berdasarkan Permenhut No 43/Menhut-II/2014 jo Permenhut No 95/Menhut-II/2014 tentang
Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu Pada Pemegang Izin atau Hutan Hak. 10. Pada level apa uji tuntas dilakukan? Jawab: Uji tuntas dilakukan pada level manufaktur atau industri. Apabila produk dari industri tersebut dijual oleh berbagai trader kepada importir, importir cukup melakukan satu kali uji tuntas terhadap industri tersebut. Dengan demikian, trader yang tidak melakukan pengiriman barang dari lokasi trader tersebut tidak akan ada pada informasi uji tuntas 11. Apabila satu produk memiliki spesifikasi berbeda namun memiliki HS yang maka bagaimana penulisan di tabel uji tuntas ? Jawab: Uji tuntas dilakukan untuk satu produk sesuai dengan kode HS. Sebagai contoh sebagai berikut: Nomor HS dan nama produk dari wood powder NOHS NAMA PRODUK 4405002000 WOOD POWDER;LIGNOCEL WP80 4405002000 WOOD POWDER; STARBULK 633 Pada data dan informasi terkait uji tuntas dituliskan sebagai berikut: NOHS NAMA PRODUK Spesies 4405002000 WOOD POWDER Acacia mangium,
Eucalyptus urophylla Hevea brasiliensis 12. Bagaimana seandainya API-P atau API-U memiliki pemasok baru? Jawab: API-P atau API-U wajib menyampaikan data dan informasi uji tuntas untuk pemasok baru tersebut sehingga perlu memperbaiki daftar uji tuntas, deklarasi impor dan rekomendasi impor. 13. Dimana kita dapat mengetahui sebaran populasi spesies yang menjadi bahan baku atau produk yang diimpor? Jawab: Banyak database yang digunakan dan diakses melalui internet. Beberapa data base yang dapat diakses melaiu internet adalah sebagai berikut:
1. 2. 3. 4. 5.
The Global Invasive Species Database is managed by the Invasive Species Specialist Group (ISSG) of the IUCN Species Survival Commission. BioNET-EAFRINET Regional GRIN Taxonomy for Plants Index of Species Information by USDA Fire Effects Information System by USDA Forest Service
14. Dimana kita dapat mengetahui aturan ekspor dari negara asal? Jawab: API-P atau API-U dapat memperoleh aturan ekspor dari eksportir, browsing pada situs internet dari bea cukai negara asal eksportir dan menanyakan melalui email atau datang langsung pada kedutaan besar asal eksportir yang ada di Indonesia. 15. Aturan ekspor dari negara asal seperti apa yang diperlukan? Jawab: Diisi dengan nama dan nomor peraturan negara eksportir yang mengatur perdagangan kayu yang meliputi batasan/cakupan spesies dan/atau produk yang dilarang untuk di ekspor. 16. Apa yang harus dilakukan importir setelah mendapatkan Rekomendasi Impor? Jawab: Rekomendasi impor disimpan oleh importir karena rekomendasi impor akan menjadi komponen Larangan Terbatas (Lartas) pada saat proses impor di Kepabeanan 17. Kapan ketentuan impor produk kehutanan ini mulai berlaku? Jawab: 1 Januari 2016 18. Apa dampaknya apabila rekomendasi impor belum diperoleh pada tanggal 1 Januari 2016? Jawab: Pada tanggal 1 Januari 2016 jam 00:00, rekomendasi impor menjadi lartas sehingga apabila API-P atau API-U tidak memiliki rekomendasi impor pada 1 Januari 2016 jam 00:00 tidak dapat impor.
19. Apakah pada proses pengisian data dan informasi terkait uji tuntas dapat menggunakan sertifikat CoC dari trader? Jawab: Karena uji tuntas dilakukan pada level industri maka sertifikat CoC yang dapat digunakan adalah milik industrinya. 20. Kapan API-P dan API-U harus merubah rekomendasi impor? Jawab: 1) Apabila terdapat pemasok baru yang tidak termasuk dalam deklarasi impor dan uji tuntas belum pada saat pengajuan rekomendasi impor maka Pemegang Izin API-P atau API-U harus melakukan perbaikan rekomendasi impor. 2)
Apabila seluruh pemasok telah terdaftar namun pemegang API-P atau API-U melakukan impor yang berasal dari spesies baru dari suatu pemasok yang telah terdaftar dalam deklarasi impor maka pemegang API-P atau API-U