"fr.. re ;]m fr
tl|r
STASIUN METEOROLOGI KELAS I KUALANAMU .r*F
ANALISIS KEJADIAN CUACA EKSTRIM HUJAN LEBAT DAN ANGTN KENCANG DI WLAYAH KOTA MEDAN DAN SEK]TARNYA
TANGGAL 28 SEPTEMBER 20{6
OLEH
:
1. MUHAMMAD NOVAL RAMBE
2. MUHAMMAD FACHRY
DELI SERDANG 2016
Hujan rebat dan
#ffi ,:ff:ilillTffi*n
dan sekitamya
Tanggal 28 September 2016 Abstrak
Hujan lebat disertai angin kencang pada Rabu tanggal 28 September 2016, menyebabkan banjir dan pohon tumbang dibeberapa tempat di Kota Medan dan sekitarnya. lndikasi awal
dari fenomena ini yaitu disebabkan oleh tingginya kelembaban udara di wilayah Sumatera Utara didukung dengan faktor tolcal yang kuat yaitu prclses konveksi dan orografis yang menyebabkan udara sangat labil.
l.
Pendahuluan Hujan lebat dengan durasiyang cukup lam4"disertai angin kencang yang terjadidi Kota
Medan dan sekitamya
pda
Rabu sore hingga malam hari 28 September 2016
menyebabkan banjir dan pohon tumbang dibeberapa ternpat, yaitu
-
Kejadian banjir
:
:
Kawasan Kecamatan Medan Johor, Medan Polonia, Medan
Labuhan, Medan Sunggal, Medan Helvetia, Jl.Dr Mansur, Jl.Sukaramai, Jl.Brigjen Katamso, Jl.Delltua, JI.Wahid Hasyim, Jl-Letda Suiono, Jl.Balaikota, Jl.Putri Hiiau,
Kawasan Lapangan Merdeka, Jl.Prof HM Yamin, Jl.daharu, Jl.KLYos Sudarso, Jl.sisingamangaraja, Jl.Sutomo Ujung, Jl.Thamrin, JI.HM Said, Jl.Mandala By Pass,
Jl.Turi, JI.Bahagia By Pass, Jl.Bilal, Jl.Krakatau, Jl.Perniagaan, Jl.Stasiun, Jl.Guru Patimpus dan beberapa kawasan lainnya.
-
Pohon tumbang: Jl. Adam Malik (Dpn. RM. Garuda), Terminal Pinang Baris, Jl. Yos Sudarso (Dpn. Maju Bersama), Jl. Asrama (berdekatan dengan Rel KA dan Komp.
BumiAsri), Mariendal (Di depan asrama widuri), Pintu masuk tol Bdr. Selamat, Jl. Jermal 7, Jln. STM (Dpn. SMKN 3), Marelan tanah 600 (Dpn. Ayam Cindelaras), Ti.Morawa.
-
Baliho tumbang : $impang Jl.Juanda dan B.Katamso.
dimana tercatat curah hujan dan angin maksimum diStasiun BMKG diKota Medan dan sekitamya adalah sebagai berikut
-
:
Stasiun Geofisika Tunfungan : 6'1.0 mm, 20 kt
BalaiWilayah I : 81.0 mm,
I kt
Stasiun KlimatologiSampali : 72.5 mm, 10lct Stasiun Meteorologi Kualanamu: 61.9 mm,29 kt
Analisis Meteorologi dan Pembahasan
A.
Dipole Mode
@
m14
2015
2015
lndeks Dipole Mode sampaitanggal 25 September 2016 memiliki nilai{.90. Nilai
lndeks Dipole Mode tersebut menuiljukkan trend yang semakin menurun dibandingkan dengan nilai indeks dffiuhn Agustus. Hal ini mengindikasikan adanya pergerakan massa udara dari wilayah Samudra Hindia menuju wilayah lndonesb bagian barat khusunya Sumatera Utara.
B.
Sea Surface Temperature
Sea Srrface Temperature Anornaly 28 September2016 00.00 UTC
Sa
SurfaceTemperature
28 September2016 00.00 UTC
Anomali suhu muka laut diwilayah perairan sebelah barat Sumatera memiliki
nilai-
1 s/d +0.25, walaupun anomali suhu muka laut di wilayah tersebut rendah, namun nilainya suhu masih cukup hangat direntang 28 s/d
29'c. Sedangkan anomalipositif
yang cukup signifikan yaitu +1 s/d +1.75 terdapat diwilayah perairan sebelah selatan Pulau Sumatera dan di Selat Malaka dimana nilai suhunya sangat hangat pada rentang 29 sld 31 "c.
C.
UpperAir Relative Humidity
Upper Air Relative Humidity 700 mb 28 September 2016 00.00 UTC
'mber:v\ftrF UpperAir Relalirre Humidity 500 mb 28 September2016 00.00 UTC
Kelembaban udara di wilayah Sumatera Utara di lapisan 700 Mb cukup tinggi yaitu 70
D.
yd 90 %, sedangkan di Iapisan 500
Mb sangat tinggiyaitu 80
gd
9Oo/o.
Stream Line
S1ream Line 3000 feet 28 September 2016, 00.00 UTC
Stream Line 3000 feet 28 September2016, 12.00 UTC
Massa udara basah di Samudra Hindia diselatan Pulau Sumatera terbawa oleh
angin 3000 feet yang berhembus dari wilayah tersebut, dimana suhu muka lautnya yang hangat dan anomali suhunya )rang positif sehingga dapat memberikan pasokan tambahan uap air untuk pernbentukan
alan di wilayah
Sumatera Utara.
Srsnber:l/llRF BIIKG
Wnd Speed 850 Mb
Wnd Speed 850 Mb
28 September 2A16, 00.00 UTC
28 September2016, 12.00 UTC
BMK(,
Sedangkan dari kecepatan angin terlihat adanya perlambatan kecepatan angin di
wilayah Sumatera Utara. Perlambatan kecepatan angin tersebut juga dapat menyebabkan penumpukan massa udara yang mendorong terbentuknya awan pada wilayah Sumatera Utara.
E.
Labilitas Udara f,Il-.h IS o^r o -{l sin m &9M wzI
-\g,H
MAS ffi rs! --.drrya! --]mara G6r ffis7 -/A ffi -roffs &9 ./A 4V 4N,ru usM! UWBs \ 1 lmra* wa-s -' \ rot pa - { r*gor tl EBffio tsr@ '17\ & ffiffi \ frar ng
500 606
,ts 606 car6
1006
,16 .fit .titr -1il 0 16 a6 iifi lh@dH At+rrt3
ia
Dari data Sounding Stasiun Meteorologi Kualanamu pada pagi hari jam 00.00 UTC menunjukkan cukup basahnya lapisan
-
lapisan pembentukan awan yakni
lapisan 850mb (RH=60olo), 700mb(RH=73%) dan 500mb (RH=94%), dimana kondisi atmosfer tersebut mendukung pertumbuhan awan - awan hujan, ditambah beberapa indeks-indekE labilitas udara seperti
Kl
(42.5
*
Konvektiv besar),
Ll (-
1.28 = Potensi Thunderstorm), Sl (,4.36= Thunderstorm Kuat), yang menunjukkan potensi terjadinya badai guntur yang cukup kuat untuk wilayah Kota Medan dan
sekitamya pada hari itu. Dari data kecepatan angin terlihat adanya vertical wind shear (perbedaan kecepatan angin di levelyang berbeda) dari arah baratran pada ketinggian 900 hingga 700 Mb (dalam lingkaran merah), hal tersebut juga dapat memicu pertumbuhan airan.
Vertical wind speed shear
F.
Citra Satelit
08.30
uTc
09.30
uTc
10.50
uTc urc
13-00
uTc
t0.00 uTc
14.40 UTc Sumber : www-satelit.bmkg.go.id
Dari citra satelit terlihat awan Cb terbetuk di wilayah lereng (sebelah barat Kda
Medan), kemudian tumbuh semakin besar membentuk sel-sel Cb yang baru disebelah timur, sedangkan landasan awannya terbentuk ke sebelah barat. Mutti
selawan Cb yang terbentuk diilustrasikan seperti pada gnmbar berikut.
,ot
r* s
{ri Proses pembentukan sel Cb yang baru
Sel Cb yang baru terbentuk di sebelah timur sel Cb lama, akibat arah angin baratan pada lapisan bawah 900 sampai 700 Mb, yang mendorong udara dingin di bawah awan Cb sehingga menyebabkan udara dingin tersebut bertemu dengan udara hangat di wilayah yang belum terjadi hujan. Dijelaskan seperti gambar di bawah.
Cold ftont
Citra Radar
08.25 UTC
UTC
11.08 UTC
13.00
UTC
''3F" Dari eitra
rdar
10.36 UTC
09.35 UTC
tedihat pergerakan
fltan Cb
13.06 UTC Surnbet: Surnbet : www.radar.bmkg.go.id
bergerak
ke arah timur, nanun
sebenamya itu adalah pembentukan sel Cb yang baru disebelah timur sel Cb lama. Sedangkan pergerakan awannya ke arah tenggara. Pembentukan awan - awan Cb yang terjadi terpantau pada citra Radar dan Satelit terjadi mulai sore hingga malam
hari, ini menandakan hktor lokal yaitu konvektivitas tinggi juga berperan dalam pembentukan awan di wilayah kota Medan dan sekitamya dengan tercapainya suhu
konvektiv (Tc) sebesar 31.9"C dengan suhu udara pada tanggal 28 September 2016 berkisar 31.0
-
33.2"C.
Arah pertumbuhan awan Cb juga menjadi penyebab banjir pada suatu daerah. Khususnya untuk banjir di Kota Medan ini, arah pertumbuhan awan Cb hampir sejaiar dengan wilayah Kota Medan, sehingga Kota Medan dapat dilewati oleh beberapa sel
awan Cb. Hal ini biasa disebut Train Effect. llustrasinya di jelaskan pada gambar dibawah. Sepertipada gambar C.
B //trit lF; ,'J#'
e.
ii
,'#
.*+
Ir Train Effect
lll.
Kesimpulan
Secara umum hujan yang teriadi di Kota Medan dan sekitamya pada 28 $eptember 2016 seperti pola hujan lokal, karena hujan terjadi pada sore hingge malam hari dan
awan mulai terbentuk di wilayah lereng. Namun faktor lokal biasanya hanya menghasitkan satu sel awan Cb dan iarang ryenyebabkan cuaca yang ekstrem. Sedangkan dalam kasus ini, faktor lokal yang kuat juga didukung oleh faktor regional
yaitu tingginya kelembaban udara di lapisan 700 hingga 400 Mb diwilayah Sumatera
Utara. Tingginya kelembaban udara tersebut dapat disebabkan oleh nilai lndeks Dipole Mode negatif kuat dan adanya pasokan uap air dari daerah selatan Pulau Sumatera dimana pada daerah tersebut suhu muka lautnya cukup hangat. Hal ini menjadi potensi besar mudahnya pembentukan muhi sel awan Cb di daerah kota Medan dan sekitarnya.
DeliSerdang, 03 OKober 2016
Mengetahui, Meteorologi Kualanamu
1001
NtP. 198t81 1 1620091 1 1001
Su4per: BPBD Kota Medan Beberapa Foto kejadian Banjir dan Pohon Tumbang di Kota Medan dan sekitamya 28 SepHnber2016.