VISI Formulasi visi dalam mengemban amanah keberlanjutan Pembangunan DKI Jakarta 2007-2012 yang digagaskan adalah :
JAKARTA YANG NYAMAN DAN SEJAHTERA UNTUK SEMUA Penjelasan makna atas pernyataan visi dimaksud adalah : 1.
Jakarta yang nyaman bermakna terciptanya rasa aman, tertib, tentram dan damai.
2.
Jakarta yang sejahtera bermakna terwujudnya derajat kehidupan penduduk Jakarta yang sehat, layak dan manusiawi.
Jakarta adalah sebuah kota yang bisa menjanjikan kehidupan yang nyaman dan sejahtera untuk semua, jika pemerintah dan masyarakatnya sepakat untuk secara optimal menjawab tantangan, menyelesaikan permasalahan, serta memanfaatkan potensi dan peluang yang ada. Kebersamaan adalah sebuah kata kunci. Kepemimpinan adalah jawaban terhadap setiap tantangan. Tata kelola pemerintahan yang baik adalah titik tolak untuk menyelesaikan berbagai permasalahan. Dengan modal kebersamaan, kepemimpinan dan tata kelola yang baik itu, Insya Allah pemerintah DKI Jakarta dan masyarakat Jakarta kelak akan lebih mampu memanfaatkan segala potensi dan peluang yang tersedia. Jakarta yang Nyaman dan Sejahtera untuk Semua adalah Visi kami dalam menjalankan roda pemerintahan DKI Jakarta periode 2007-201 2.
MISI Dalam mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka formulasi misi yang digagaskan adalah : 1.
Membangun tata pemerintahan yang baik dengan menerapkan kaidah-kaidah "Good Governance".
2.
Melayani masyarakat dengan prinsip pelayanan prima.
3.
Memberdayakan masyarakat dengan prinsip pemberian otoritas pada masyarakat untuk mengenali permasalahan yang dihadapi dan mengupayakan pemecahan yang terbaik pada tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian pembangunan.
4.
Membangun sarana dan prasarana kota yang menjamin kenyamanan, dengan memperhatikan prinsip pembangunan berkelanjutan.
5.
Menciptakan lingkungan kehidupan kota yang dinamis dalam mendorong pertumbuhan dan kesejahteraan.
Penjelasan makna atas pernyataan misi dimaksud adalah : 1.
Mewujudkan tata pemerintahan yang baik dengan menerapkan kaidah-kaidah "Good Governance" bermakna bahwa “ Kaidah-kaidah "Good Governance" dijalankan berdasarkan pada 10 (sepuluh) prinsip, yakni: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Partisipasi masyarakat Tegaknya supremasi hukum Transparansi Kesetaraan Daya tanggap kepada stokeholders Berorientasi pada visi Akuntabilitas Pengawasan Efektivitas dan efisiensi Profesionalisme
Pendekatan yang dilakukan untuk aktualisasi misi ini melalui peningkatan kinerja aparatur, sistem dan unit kerja. Misi ini akan menjamin efektivitas program dan kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah provinsi, sehingga memberikan dukungan pada perwujudan visi : Nyaman dan Sejahtera. 2.
Melayani masyarakat dengan prinsip pelayanan prima bermakna bahwa : Pelayanan prima dilakukan dengan mengutamakan norma pelayanan yakni : ramah, efisien, bermutu, cepat, transparan dan berkepastian hukum. Pelayanan prima terutama akan diprioritaskan pada bidang-bidang yang sangat menyentuh kehidupan masyarakat antara lain : pendidikan, kesehatan, sosial budaya, keamanan, ketertiban, hukum, sarana dan prasarana kota, serta perhubungan dan transportasi. Misi ini juga memberikan dukungan pada perwujudan visi, yakni : Nyaman dan Sejahtera.
3.
Memberdayakan masyarakat dengan prinsip pemberian otoritas pada masyarakat untuk mengenali permasalahan yang dihadapi dan mengupayakan pemecahan yang terbaik pada tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian pembangunan bermakna bahwa : Pemberian otoritas dilandasi oleh pertimbangan bahwa di kalangan masyarakat telah ada komunitas keahlian tertentu yang berkemampuan untuk berpartisipasi secara luas pada pembangunan. Pemberian otoritas telah dapat diimplementasikan pada bidang tertentu, sesuai dengan kemampuan masyarakatnya (misalnya dalam mengelola PPMK, adanya kelembagaan Dewan Transportasi, Dewan Pendidikan, dll.). Untuk pemberian otoritas pada bidang lainnya, maka kapasitas kelembagaan masyarakat masih perlu ditingkatkan. Lebih lanjut melalui pemberdayaan masyarakat ini, terbuka pula ruang publik untuk bermusyawarah, dan sekaligus merupakan proses pembelajaran kehidupan demokratis. Misi ini terutama terkait terhadap ranah visi yang hendak diwujudkan, yakni: Sejahtera.
4. Membangun sarana dan prasarana kota yang menjamin kenyamanan, dengan memperhatikan prinsip pembangunan keberkelanjutan bermakna bahwa : Untuk menjamin kenyamanan dilakukan melalui pembangunan sarana dan prasarana kota terutama berkaitan dengan : pengendalian banjir, kelancaran arus lalu lintas, penyediaan layanan air bersih, penyediaan ruang terbuka hijau skala kota dan taman interaktif tingkat kelurahan, dll. Pembangunan berkelanjutan memperhatikan kesesuaian tata ruang atas dan bawah tanah, terkendalinya dampak pembangunan, terpeliharanya daya dukung lingkungan, dll. Misi ini terutama terkait terhadap ranah visi yang hendak diwujudkan, yakni: Nyaman. 5.
Menciptakan lingkungan kehidupan kota yang dinamis dalam mendorong pertumbuhan dan kesejahteraan bermakna bahwa : Kehidupan kota yang dinamis dimaksud adalah bahwa Jakarta memiliki "favorable climate" untuk 7 (tujuh) aset kota, yakni: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Human Social Cultural Intelectual and Creative Natural Environmental Infrastructure
Pertumbuhan yang diharapkan adalah pertumbuhan yang serasi antar bidang dan wilayah. Kesejahteraan yang diarahkan adalah meningkatnya derajat kualitas kehidupan yang sinergis untuk ketujuh asset kota dimaksud. Misi ini juga memberikan dukungan pada perwujudan visi, yakni : Nyaman dan Sejahtera.
PENDEKATAN Pendekatan yang digunakan untuk melaksanakan program adalah : Pendekatan Partisipatoris : •
Pembangunan Jakarta yang berbasis komunitas dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian secara sinergis.
Pendekatan Teknis Administratif : •
Reformasi birokrasi melalui penataan kelembagaan, penataan mekanisme kerja organisasi, penataan administrasi sumber daya aparatur dan peningkatan kompetensi aparatur, dengan pelimpahan tugas yang lebih luas kepada kotamadya/kabupaten, kecamatan dan kelurahan.
PROGRAM Untuk mewujudkan visi, melalui aktualisasi 5 (lima) misi yang telah ditetapkan, maka berikut ini dirumuskan 19 (sembilan belas) program strategis yang akan dijalankan, yakni: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Pengembangan Sarana dan Prasarana Perkotaan Pengembangan Perhubungan dan Transportasi Pengelolaan Keamanan, Ketertiban dan Penegakan Hukum Peningkatan Akses dan Mutu Pendidikan Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah Pemberdayaan Masyarakat dan Kelurahan Pengembangan Olahraga dan Pemuda Pemberdayaan Perempuan Penataan Ruang Peningkatan Pengendalian Lingkungan Hidup Perencanaan Pembangunan Pengelolaan Perumahan dan Pemukiman Pengembangan Kinerja Koperasi dan UKM Pengembangan Kesejahteraan Sosial Pengembangan Ketenagakerjaan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata Pengelolaan Kependudukan dan Catatan Sipil Pembinaan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Uraian 19 (sembilan belas) program dimaksud sebagai berikut: : 1.
Pengembangan Sarana dan Prasarana Perkotaan :
1.1. Pengendalian Banjir •
Implementasi master plan pengendalian banjir NEDECo / JICA pada sistem tengah, sistem timur dan sistem barat: : ♦ ♦ ♦ ♦
•
Penyelesaian Banjir Kanal Timur (BKT) dan Normalisasi Banjir Kanal Barat (BKB) Normalisasi Kali: Ciliwung, Pesanggrahan, Krukutdll. Penyelesaian Polder dan Sistem Drainage Pelestarian situ-situ di bagian selatan Jakarta
Pengembangan sistem peringatan dini dan mitigasi bencana banjir
1.2. Penyediaan Sumber Air Bersih • • • •
Normalisasi saluran Tarum Barat Pembuatan Pipa dari waduk Jatiluhur ke PAM Timur Pembangunan Waduk di Hulu Ciliwung Pengadaan tandon reservoir di bagian hilir
1.3. Pengelolaan Jaringan Jalan • • •
Perluasan dan penambahan jaringan jalan Optimalisasi jaringan jalan yang ada Peningkatan Penerangan Jalan umum (PJU) dan Sarana Jaringan Utilitas (SJU)
1.4. Pengelolaan Pertamanan • • •
Pengembangan Taman Skala Kota Penambahan taman interaktif di kelurahan yang penduduknya padat Penyempurnaan legal agreement dan enforcement Fasilitas Sosial (Fasos) dan Fasilitas Umum (Fasum) terhadap kawasan yang dikembangkan oleh Developer
1.5. Pengelolaan Pemakaman • • •
Optimalisasi lahan pemakaman yang ada Pengembangan pemakaman sebagai bagian perwujudan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Sosialisasi tarif dan prosedur pemakaman
1.6. Pengelolaan Fasilitas Pejalan Kaki dengan Jalur Khusus bagi Disabled Person • •
Penyediaan fasilitas pejalan kaki terutama pada lokasi yang menghubungkan antara fasilitas publik (kantor, mall, dll) dengan stasiun atau halte angkutan umum dengan jalur khusus disabled person Pengembangan Pedestrian Plaza
1.7. Penyediaan Fasilitas Kendaraan Roda Dua •
Penyediaan jalur khusus sepeda motor dan sepeda yang terintegrasi dengan jalan yang tersedia
2.
Pengembangan Perhubungan dan Transportasi :
2.1. Darat • • • •
Pengembangan dan Peningkatan jaringan angkutan umum massal terpadu yang berbasis rel, jalan dan kapal laut Pembangunan dan pengelolaan kawasan di lokasi-lokasi transit besar tertentu Transit Oriented Developoment (TOD) Penyempurnaan pengelolaan parkir Road Pricing untuk mengatasi kemacetan
2.2. Laut • • •
Peningkatan pelabuhan nelayan dan akses angkutan umum ke pelabuhan nelayan Peningkatan angkutan umum dari dan ke Kepulauan Seribu Kerjasama pengembangan pelabuhan khusus ekspor
2.3. Udara • •
Pengembangan alternatif Bandara Domestik di dalam kota Jakarta Peningkatan akses angkutan umum khusus ke Bandara Cengkareng
3.
Pengelolaan Keamanan, Ketertiban dan Penegakan Hukum :
• • • • •
Implementasi dan kerjasama Program Polisi Komunitas (Community Police) Peningkatan peran masyarakat dalam menekan gangguan keamanan lingkungan Peningkatan kapasitas kelurahan dalam mengelola ketertiban di wilayah kelurahan Peningkatan Program Perijinan satu pintu/satu atap Peningkatan kapasitas aparatur dalam penegakan peraturan (enforcement) untuk kepastian hukum
4.
Peningkatan Akses dan Mutu Pendidikan :
• • • • • • •
Penuntasan Wajib Belajar 12 Tahun Meminimalkan jumlah siswa yang drop out Peningkatan mutu lulusan SD/SMP dan SMA/SMK (standar internasional) Standar kualitas layanan pendidikan (standar internasional) Peningkatan kompetensi guru (standar Asia) Peningkatan kapasitas manajemen sekolah Peningkatan daya tampung dan mutu lulusan SMK
5.
Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan :
•
Peningkatan kesehatan perorangan dengan menambah jumlah dan meningkatkan mutu layanan Puskesmas Kelurahan pada kelurahan padat penduduk Pengembangan Puskesmas Kecamatan dengan fasilitas tempat tidur rawat inap Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat dengan menempatkan tenaga kesehatan masyarakat di kelurahan Penyediaan dana untuk pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin, tidak mampu, korban wabah dan korban bencana Implementasi Program Jaminan Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Asuransi Kesehatan Sosial) Prov. DKI Jakarta. Peningkatan kapasitas aparat kesehatan dan peran serta masyarakat dalam penanggulangan penyakit menular. (DBD, HIV-AID, TBC, dsb.)
• • • • •
6.
Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah :
• • • • • • •
Reformasi birokrasi pemerintahan berdasarkan kompetensi Peningkatan transparansi kebijakan daerah kepada masyarakat Implementasi sistem akuntansi keuangan daerah Peningkatan penggunaan teknologi IT untuk layanan publik Implementasi E-Procurement Peningkatan kualitas layanan pengurusan perizinan Integrasi sumber daya daerah dalam ekskalasi bencana dengan melibatkan secara penuh TNI dan POLRI
7.
Pemberdayaan Masyarakat dan Kelurahan :
• • • •
Pemantapan PPMK (Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan) Pemantapan Program Peningkatan Kapasitas Kelurahan Peningkatan kapasitas Rukun Warga dalam melayani masyarakat Pembentukan lembaga keuangan mikro di kelurahan
8.
Pengembangan Olah Raga dan Pemuda :
• • • •
Peningkatan peran lembaga olah raga, organisasi pemuda dan pramuka Pengembangan olah raga prestasi Pengembangan sarana dan prasarana keolahragaan dan kepemudaan Peningkatan kapasitas aparatur dan peran serta masyarakat dalam pembinaan olahraga dan pemuda
9.
Pemberdayaan Perempuan :
• • • •
Peningkatan partisipasi dan peran serta perempuan sebagai gerak ekonomi kerakyatan Peningkatan peran perempuan sebagai pendidik generasi masa mendatang (internalisasi tata nilai) Peningkatan peran perempuan dalam PPMK Pembangunan berprespektif gender dengan memperhatikan kepentingan perempuan
10. Penataan Ruang : • • • • • •
Peningkatan partisipasi dalam perencanaan Pemanfaatan dan pengendalian ruang kota Peningkatan akses masyarakat terhadap rencana penggunaan ruang kota secara detail Penataan ruang bawah dan atas tanah Implementasi RTRWsecara konsisten Peningkatan kerjasama ruang wilayah Jabodetabek Punjur
11. Peningkatan Pengendalian Lingkungan Hidup : • • • • •
Peningkatan pengendalian pencemaran udara Peningkatan pengendalian pencemaran air tanah Peningkatan pengendalian pencemaran sungai Peningkatan pengendalian pencemaran laut Peningkatan kerjasama pengelolaan sampah dengan wilayah Jabodetabek Punjur
12. Perencanaan Pembangunan:
Peningkatan kerjasama perencanaan pembangunan dengan Provinsi Jawa Barat dan Banten dengan Kab/Kota Bodetabekjur Peningkatan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan Peningkatan akses masyarakat terhadap rencana pembangunan Perencanaan pembangunan berorientasi pengelolaan risiko
13. Pengelolaan Perumahan dan Pemukiman :
Pembangunan rumah susun Perbaikan lingkungan permukiman kumuh Fasilitasi akses masyarakatterhadap pembiayaan perumahan
14. Pengembangan Kinerja Koperasi dan UKM :
Penataan dan pengelolaan Pedagang Kaki Lima Penguatan akses modal dan akses pasar bagi Usaha Kecil dan Mikro. Peningkatan kapasitas dan jaringan pengelola koperasi Pengembangan dan peningkatan sumber daya ekonomi lokal : perikanan, kelautan, agrowisata, dll.
15. Pengembangan Kesejahteraan Sosial :
Peningkatan peran masyarakat dalam mengatasi permasalahan sosial Penguatan koordinasi antar lembaga sosial dalam meningkatkan modal sosial masyarakat Peningkatan kapasitas dan peran serta penduduk usia lanjut, disabled person agar berperan lebih aktif dalam masyarakat Peningkatan peran serta remaja untuk peduli terhadap penyandang masalah sosial (usila yang sakit, korban bencana, penyandang cacat, dll) di lingkungannya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) Perbaikan dan pembangunan tempat-tempat ibadah
16. Pengembangan Ketenagakerjaan :
Pengembangan Kesempatan Kerja Perlindungan dan Pengendalian Tenaga Kerja Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja Penataan Kawasan Industri yang ada di wilayah DKI Jakarta
17. Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata :
Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebudayaan Pembentukan lembaga pendidikan Bahasa Indonesia untuk orang asing di Jakarta Pembangunan gedung pentas kelas dunia Fasilitasi budaya lokal dalam kehidupan multikultur Fasilitasi temu budaya lokal/etnis dengan budaya asing (proses akulturasi) Revitalisasi Kota Tua Fasilitasi pengembangan wisata daerah Kesenian
Peningkatan pembinaan seni pentas melalui pagelaran seni di setiap wilayah Pengembangan seni rupa melalui penataran, pelatihan, pameran dan lomba Peningkatan kualitas pembinaan seni suara Pembinaan sanggar seni tari melalui kelembagaan pendidikan (Taman KanakKanak s.d. SLTA) dan sanggar seni tari masyarakat Fasilitasi penataran, pelatihan, seminardan pameran seni pahat Fasilitasi penataran, pelatihan, seminardan pameran seni lukis
18. Pengelolaan Kependudukan dan Catatan Sipil : • • • • •
Pengendalian arus urbanisasi Peningkatan Sistem Registrasi Penduduk Peningkatan kualitas Pencatatan Kelahiran, Kematian, Mutasi dan Pernikahan, serta Perceraian Penduduk DKI Jakarta Pembinaan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri : Peningkatan peran Forum Komunikasi Kerukunan Antar Umat Beragama (FKKUB) Penerapan Undang-Undang Kewarganegaraan
PROFIL H FAUZI BOWO Nama Tempat/Tgl. Lahir Agama Jabatan Nama Istri Nama Anak
: : : : : :
Alamat Pendidikan Formal
: :
Pendidikan Non-Formal
:
Pengalaman Kerja
:
Pengalaman Organisasi
:
Jabatan dalam berorganisasi
:
RD. Ing. H. Fauzi Bowo Jakarta, 10 April 1948 Islam Wakil Gubernur Provinsi DKI (2002-sekarang) Hj. Sri Hartati Humar Ambiya Bowo Esti Amanda Bowo Dyah Namira Bowo Jl. Teuku Umar No. 24, Menteng, Jakarta Pusat ♦ SD St. Kanisius (1960) ♦ SLTP Kanisius (1963) ♦ SLTA Kanisius (1966) ♦ Fakultas Teknik Universitas Indonesia (1967) ♦ Technische Univ., Braunschweig Jerman (1967) ♦ Doktor Ingenieur, Univ. Kaiserlautern Jerman/ Cum Laude (2000) ♦ Sepadya (1987) ♦ Sespanas (1989) ♦ Lemhanas KSA VIII (2000) ♦ Asisten Ahli Universitas Braunschweig (1 976) ♦ Dosen Universitas Indonesia (1977 - 1982) ♦ Plt. Ka. Biro Kepala Daerah (1979 - 1982) ♦ Pjs. Ka. Biro Kepala Daerah (1982 - 1986) ♦ Ka. Biro Kepala Daerah (1 986 - 1993) ♦ Ka. Dinas Pariwisata (1993 - 1998) ♦ Sekretaris Wilayah Daerah (1 998 - 2001) ♦ Sekretaris Daerah (2001 -2002) ♦ 1996 - 1 997 : Aktivis KAMI Fakultas Teknik Universitas Indonesia ♦ 1966 - 1967 : Aktivis Persatuan Pelajar Indonesia di Jerman Barat ♦ 1982 - 1 984 : Anggota Dewan Pertimbangan Pemuda KNPI Pusat 1. Ketua Harian MIPI (1999 - 2005) 2. berorganisasi 2. Ketua Umum MIPI (2005 - sekarang) 3. Ketua BNP DKI Jakarta (2002 - sekarang) 4. Ketua Umum BAMUS Betawi (2004 - sekarang) 5. Ketua Tanfidziyah PWNU Wilayah DKI (2004 - sekarang) 6. Ketua IPSI DKI (1 998 - sekarang) 7. Ketua Umum MABIN (2004 - sekarang) 8. Ketua Dewan Penasehat PERMATA MHT (1999- sekarang) 9. Ketua KONI DKI Jakarta (2005 - sekarang) 10. Ketua DPD KORPRI DKI Jakarta (1999-sekarang) 11. Ketua PGJI (Persatuan Gerak Jalan Indonesia ) 12. Ketua KPAD (Komite Penanggulangan AIDS Daerah) DKI
PROFIL PRIJANTO Nama Pangkat Tempat/Tgl. Lahir Lulus AKABRI Agama Istri Anak
: : : : : : :
Alamat Jabatan Pendidikan
: : :
Pendidikan Militer
Pendidikan Khusus
:
Tanda Jasa
:
Penugasan Operasi Penugasan Luar Negeri
: :
Kepangkatan
:
Jabatan
:
Prijanto Mayjen TNI Ngawi, 26 Mei 1951 01/12/1975 Islam Widyastusi Endang S. Whisnu Putro Putri Kompleks KODAM, Jl. Otista III, Jakarta Timur ASTER KASAD (MABES TNI AD) SD (1963) SMP (1966) SMA (1969) 1. SUSSARGAB (1976) 2. SUSSARPUR (1985) 3. SESKOAD (1990) 4. SESKO ABRI (1997) 5. LEMHANAS (2006) 1. SUS PA TURBAK ARHANUD (1980) 2. SUSJURPAL.70 (1981) 1. SL. Kesetiaan VIII 2. SL. Kesetiaan XVI 3. SL. Kesetiaan XXII 4. BY. Kepnarya 5. BY Yudha Dharma Nararya 6. SL. Dwijasista Ops. Seroja Tim-Tim (1978) KKLN : 1978 China KKLN : 2006 Jerman 1. Letda (1975) 2. Lettu (1978) 3. Kapten (1981) 4. Mayor (1988) 5. Letkol (1991) 6. Kolonel (1998) 7. Brigjen (2003) 8. Mayjen (2006) 1. DANTON (1976) 2. DANRAI (1979) 3. KASI-2/ops YONARHANUDRI (1983) 4. GUMIL AKMIL (1987) 5. WADANYON DEMON AKMIL (1989) 6. PS. Kabagbinsat ARH PUSENART (1990) 7. Kabagbinsat ARH PUSSENART (1991) 8. DANYON ARHANUDSE-6 DAM JAYA (1992) 9. PADYALAT SOPSDAM JAYA (1993) 10. KASPRI PANGDAM JAYA (1995) 11. KASMEN ARHANUDSEDAM JAYA (1995) 12. PAMEN DAM JAYA (1997) 13. DANMEN DAM JAYA (1997) 14. KOORSPRI (1998) 15. DANREM JAYAKARYA DAM JAYA (1999) 16. PAMEN AHLI KASAD BID SOSBUD (2000) 17. DANDENMA MABESAD (2002) 18. KASGARTAP JAKARTA (2003) 19. KASDAM JAYA (2005) 20. ASTER KASAD (2006)