TINGKAT KESEHATAN BANK : ANALISA PERBANDINGAN PENDEKATAN CAMELS DAN RGEC (STUDI PADA BANK UMUM SYARIAH TAHUN PERIODE 2012-2014)1) Arif Rachman Husein Program Studi S1 Ekonomi Islam-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga Email :
[email protected] Fatin Fadhilah Hasib Departemen Ekonomi Syariah-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga Email :
[email protected] ABSTRACT: The aim of this study was to determine whether there is difference in the level of health of Islamic Banks using CAMELS method approach and RGEC period 2012-2014. The method used is quantitative method with purposive sampling technique. This study uses eight Islamic Banks; Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, Bank Mega Syariah, BCA Syariah, BRI Syariah, Bank Panin Syariah Bukopin Syariah. The data used are secondary data by collecting the data of annual financial statements and GCG report in the period 2012-1014, then test the difference by using the Wilcoxon test. The research found that there are differences in the level of health of Islamic Banks using CAMELS method and RGEC method. Keywords: Level of Health, CAMELS, RGEC, Islamic Banks I. PENDAHULUAN Bank merupakan suatu lembaga
segi
penentuan
harganya,
syariah.
Bank
konvensional
menjalankan kegiatan perekonomian dan
konvensional penentuan harga
perdagangan (Suyatno dkk, 1994). Dalam
selalu
memajukan
sedangkan
perbankan sangat
mempunyai
penting.
Hal
ini
negara,
bank
bank
keuangan yang sangat penting dalam
perekonomian
dan
yaitu
didasarkan bank
kepada syariah
bunga, didasarkan
peranan
yang
kepada konsep Islam, yaitu kerja sama
karena
bank
dalam
skema
bagi
hasil,
baik
untung
mempunyai fungsi utama sebagai lembaga
maupun rugi. Pelaksanaan kegiatan bank
intermediasi yang menghubungkan pihak
syariah dasar hukumnya adalah Al-Qur’an
surplus dengan pihak defisit. Pihak surplus
dan
menyimpan uang di bank dalam bentuk
mengharamkan penggunaan harga produk
tabungan, giro, dan deposito sedangkan
dengan bunga tertentu karena bagi bank
pihak defisit meminjam uang dari bank
syariah bunga adalah riba.
dalam bentuk kredit.
sunnah
rasul.
Bank
syariah
Krisis perbankan yang terjadi pada
Kasmir (2012:22) menyatakan bahwa
tahun
bank terbagi menjadi dua jenis berdasarkan
1997/1998
memberikan
pelajaran
berharga bahwa berbagai permasalahan
1)Jurnal
ini merupakan bagian dari skripsi dari Arif Rachman Husein, NIM: 041114178, yang diuji pada 10 Februari 2016
99
Husein, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 2 Februari 2016: 102-116; TINGKAT KESEHATAN BANK: ANALISA PERBANDINGAN PENDEKATAN CAMELS DAN RGEC (STUDI PADA BANK UMUM SYARIAH TAHUN PERIODE 20122014)
di sektor perbankan yang tidak terdeteksi
mengatur dan mengawasi bank-bank yang
secara dini akan mengakibatkan runtuhnya
beroperasi
di
kepercayaan masyarakat terhadap industri
peraturan
yaitu
perbankan.
menurut
Masalah
mengenai
tingkat
Indonesia
mengeluarkan
penilaian
Peraturan
Bank
Indonesia
6/10/PBI/2004
dimana Bank Century Intervest Corporation
Tingkat Kesehatan Bank Umum dan SE BI No.
(CIC)
yang
6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 perihal
diindikasikan dengan adanya surat-surat
Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
berharga valuta asing sekitar Rp 2 triliun,
Umum dengan metode CAMELS
didera
masalah
yang tidak memiliki peringkat, berjangka
suatu
bank
kepercayaan
pentingnya bagi
dalam
faktor Capital (permodalan), Asset (kualitas
kesehatan
aset), Management (manajemen), Earning
pembentukan
(rentabilitas),
Liquidity
(likuiditas),
dan
perbankan.
Sensitivity to Market Risk (penilaian terhadap
Penilaian kesehatan bank perlu dilakukan
risiko pasar). Penilaian terhadap faktor-
termasuk
(Kasmir
faktor tesebut dilakukan secara kuantitatif
2012:300). Hal tersebut perlu dan wajib
dengan memperhatikan unsur judgement
dilakukan agar dapat memberi gambaran
yang
yang lebih tepat mengenai kondisi saat ini
signifikansi dari faktor-faktor penilaian serta
dan mendatang.
faktor-faktor lainnya.
Salah satu indikator utama yang dijadikan
Seiring berjalannya waktu dan perubahan
dasar penilaian kesehatan adalah laporan
di bidang perbankan, pemerintah dalam
keuangan bank yang bersangkutan. Dalam
hal
Kasmir (2012:68), laporan keuangan bank
metode baru untuk menilai kesehatan bank,
menunjukkan
bank
dalam menilai kesehatan bank dalam Surat
secara keseluruhan. Dari laporan keuangan
Edaran No.13/24/DPNP tanggal 25 Oktober
akan terbaca bagaimana kondisi bank
2011.
yang sesungguhnya, termasuk kelemahan
perbankan
dan kekuatan yang dimiliki. Berdasarkan
No.13/24/DPNP pada tanggal 25 Oktober
laporan keuangan akan dapat dihitung
2011
sejumlah rasio yang lazim dijadikan dasar penilaian tingkat kesehatan bank.
oleh
bank
kondisi
dunia
Penilaian
Metode CAMELS mencakup faktor-
panjang, berbunga rendah, dan sulit dijual. Menyadari
Sistem
No.
kesehatan bank juga terjadi tahun 2003
diketahui
tentang
kesehatan
syariah
keuangan
Bank Indonesia sebagai bank sentral
didasarkan
ini
Bank
100
Indonesia
Prinsip
menciptakana
penilaian
menurut
adalah
kesehatan
Surat
Edaran
berorientasi
risiko,
proporsionalitas,
materialitas
dan
siginifikansi,
komprehensif
dan
terstruktur.
Republik Indonesia yang berwenang untuk
atas materialitas dan
dan
Husein, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 2 Februari 2016: 102-116; TINGKAT KESEHATAN BANK: ANALISA PERBANDINGAN PENDEKATAN CAMELS DAN RGEC (STUDI PADA BANK UMUM SYARIAH TAHUN PERIODE 20122014)
II. LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN
Namun pada tahun 2014 Otoritas
HIPOTESIS
Jasa Keuangan mengeluarkan Peraturan Nomor 8/POJK.03/2014 tentang Penilaian
Pengertian Bank Syariah
Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit
Usaha
Syariah,
tata
menurut
Kamus
Besar
cara
Indonesia adalah badan usaha dibidang
penilaiannya diatur dalam Surat Edaran
keuangan yang menarik dan mengeluarkan
Otoritas
uang
Jasa
yang
Bank
Keuangan
Nomor
10/SEOJK.03/2014. menilai
masyarakat,
terutama
memberikan kredit dan jasa dalam lalu
Adapun indikator yang digunakan dalam
dalam
kesehatan
bank
lintas pembayaran dan peredaran uang.
yang
Sedangkan syariah menurut Kamus Besar
merujuk pada metode RGEC yaitu, profil
Bahasa Indonesia
risiko (risk profile) akan menghitung faktor-
yang
faktor
manusia, hubungan manusia dengan Allah,
risiko
perusahaan
dengan
adalah hukum agama
menetapkan
menggunakan 10 risiko yaitu: risiko kredit,
hubungan
risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional,
berdasarkan Al-Quran dan hadis.
risiko hukum, risiko stratejik, risiko kepatuhan, risiko
reputasi,
investasi,
Good
risiko
imbal
Corporate
hasil,
manusia,
peraturan dan
alam
hidup sekitar
Al-Quran menyebutkan istilah bank
risiko
tidak
Governance
secara
eksplisit, tetapi
jika
yang
dimaksud adalah sesutau yang memiliki
(GCG) yang diperoleh dari hasil penerapan
unsur-unsur
GCG
rentabilitas
fungsi, hak dan kewajiban, maka semua itu
(earnings) menggunakan rasio Return On
disebutkan dengan jelas, seperti zakat,
Assets (ROA), permodalan (capital) dengan
shdaqah, ghanimah (rampasan perang),
menggunakan
ba’i (jual-beli), dayn (utang dagang), maal
dalam
perusahaan,
rasio
Capital
Adequacy
Ratio (CAR). Dalam manajemen Kualitas
seperti struktur, manajemen,
(harta) dan sebagainya, yang memiliki metode
RGEC,
kualitas
konotasi fungsi yang dilaksanakan oleh
merupakan
pilar
penting.
peran tertentu danlam kegiatan ekonomi
manajemen
yang
baik
dapat
(Arifin, 2006;3)
diketahui dari hasil penerapan manajemen
Bank
syariah
lembaga
kata lain, penilaian faktor rentabilitas dan
kredit
permodalan hanya merupakan dampak
berhubungan dengan pembayaran serta
dari
peredaran uang dengan sitem operasi
yang
dilakukan
oleh
manajemen (Permana, 2012).
yang
dan
jasa-jasa
disesuaikan
yang
suatu
risiko dan GCG di bank tersebut. Dengan
strategi
keuangan
merupakan
lainnya
dengan
syariah (Sudarsono, 2003;27)
101
memberikan yang
prinsip-prinsip
Husein, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 2 Februari 2016: 102-116; TINGKAT KESEHATAN BANK: ANALISA PERBANDINGAN PENDEKATAN CAMELS DAN RGEC (STUDI PADA BANK UMUM SYARIAH TAHUN PERIODE 20122014)
UU Nomor 21 tahun 2008 Pasal 1
d) Laporan laba ditahan atau perubahan saham pada pemilik. 2. Laporan keuangan yang menggambarkan peran bank islam sebagai fiduciary dari dana yang tersedia untuk jasa social ketka jasa semacam itu diberikan memelalui dana terpisah. a) Laporan sumber dana penggunaan dana zakat dan dana social b) Laporan suber dan penggunaan dana qardh Pengertian Kesehatan Bank
tentang Perbankan Syariah menyebutkan bahwa bank menjalakan
syariah adalah bank yang kegiatan
usahanya
berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri dari Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Berdasarkan beberapa pengertian di atas bank syariah adalah badan usaha di bidang
keuangan
dalam
kredit dan jasa-jasa lainnya
memberikan yang
sesuai
Perkembangan industri perbankan,
dengan prinsip-prinsip syariah berdasarkan
terutama produk dan jasa yang semakin
Al-Quran dan hadis.
beragam dapat meningkatkan eksposur
Laporan Keuangan Bank Syariah Laporan catatan
keuangan
keuangan
yang
risiko dan profil risiko bank. Peningkatan merupakan
eksposur
melaporkan
penerapan
presentasi historis dari suatu perusahaan
bisnis
proyeksi
dan
ekonomi
untuk
peramalan
profil
risiko
pendekatan
serta
pengawasan
penilaian tingkat kesehatan bank. Undang-
membuat
untuk
dan
berdasarkan risiko dapat mempengaruhi
dan memberikan dasar, bersama dengan analisis
risiko
Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang
masa
perbankan menjelaskan bahwa bank wajib
depan.
memelihara kesehatannya. Kesehatan bank Muhammad
(2005:235)
secara
yang mencerminkan kondisi keuangan dan
umum laporan keuangan bank syariah
kinerja
dapat dijelaskan sebagai berikut :
otoritas
1. Laporan laba keuangan yang menggambarkan fungsi bank islam sebagai investor, hak, dan kewajibannya, dengan tidak memandang tujuan bank islam itu dari masalah investasinya, apakah ekonomi atau social. Mekanisme investasi yang digunakan terbatas hanya kepada beberapa cara yang diperbolehkan syariah. Karena laporan keuangan meliputi: a) Laporan posisi keuangan b) Laporan laba rugi c) Laporan arus kas
bank
merupakan
pengawas
sarana
dalam
bagi
menetapkan
strategi dan fokus pengawasan terhadap bank.
Kesehatan
kepentingan
bank
semua
juga
pihak
menjadi
terkait
baik
pemilik, pengelola atau manajemen, dan masyarakat pengguna jasa bank. Menurut
Kasmir
(2008:41)
tingkat
kesehatan bank adalah kemampuan suatu bank
untuk
melakukan
kegiatan
operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi kewajibannya dengan
102
Husein, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 2 Februari 2016: 102-116; TINGKAT KESEHATAN BANK: ANALISA PERBANDINGAN PENDEKATAN CAMELS DAN RGEC (STUDI PADA BANK UMUM SYARIAH TAHUN PERIODE 20122014)
baik
dengan
dengan
cara-cara
peraturan
yang
sesuai
perbankan
yang
kondisi Bank yang dilakukan berdasarkan risiko
termasuk
risiko
terkait
penerapan
berlaku. Tingkat kesehatan suatu bank jika
prinsip syariah dan kinerja Bank atau disebut
dilihat dari pendapat tersebut adalah posisi
dengan Risk-based Bank Rating”
dimana bank tersebut dapat dikatakan
Bank Umum Syariah (BUS) wajib
sehat atau tidak. Laporan keuangan suatu
melakukan
bank dapat mencerminkan kondisi dan
bank secara individual atau sendiri (self
kinerja bank tersebut. Bank wajib menjaga
assessment) maupun secara konsolidasi.
tingkat
Setetah
kesehatannya
sesuai
dengan
penilaian
melakukan
tingkat
kesehatan
penilaian
tingkat
standar yang telah ditetapkan oleh Bank
keseatan kemudian hasil dari penilaian
Indonesia selaku pembina dan pengawas
tersebut disampaikan kepada Otoritas Jasa
bank.
Keuangan (OJK). Pada pasal 5 ayat 1 dan 2
Dasar Hukum Penilaian Tingkat Kesehatan
menyebutkan bahwa dalam hal terdapat
Bank
perbedaan Berdasarkan
dengan
antara
penilaian
tingkat
Undang-
kesehatan bank yang dilakukan oleh OJK
Undang Nomor 21 tahun 2008 tentang
dengan hasil self assessment oleh bank itu
Perbankan Syariah, Bank wajib memelihara
sendiri, OJK wajib melakukan prudential
tingkat
meeting dengan baik. Apabila setelah
kesehatannya.
Kesehatan
bank
harus diperlihara dan ditingkatkan agar
melakukan
kepercayaan masyarakat terhadap bank
terdapat perbedaan maka yang berlaku
dapat terjaga. Kesehatan bank merupakan
adalah hasil penelitian tingkat kesehatan
caerminan
Bank
bank yang dilakukan oleh OJK. Prudential
merupakan sarana bagi otoritas pengawas
meeting adalah pertemuan antara OJK
dalam menentapkan strategi dan fokus
dengan bank dalam rangka menggali
pengawasan terhadap bank. Selain
informasi
kondisi
dan
kinerja
itu
prudential
terkait
meeting
proses
pelaksanaan
bank juga menjadi kepentingan semua
penilaian tingkat kesehatan bank.
pihak yang terkait, baik pemilik, pengelola
Metode CAMELS
(manajemen), dan masyarakat pengguna
Peraturan
bank.
6/10/PBI/2004
Bank
tentang
masih
Indonesia Sistem
No.
Penilaian
Berdasarkan POJK No. 8 tahun 2014
Tingkat Kesehatan Bank Umum dan SE BI No.
pada Pasal 1 ayat 6 Tentang penilaian
6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 perihal
tingkat kesehatan bank umum syariah dan
Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
unit
Umum dengan metode CAMELS. Kemudian
syariah
menyebutkan
:“Tingkat
Kesehatan Bank adalah hasil penilaian
pada
103
tahun
2007
Bank
Indonesia
Husein, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 2 Februari 2016: 102-116; TINGKAT KESEHATAN BANK: ANALISA PERBANDINGAN PENDEKATAN CAMELS DAN RGEC (STUDI PADA BANK UMUM SYARIAH TAHUN PERIODE 20122014)
mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia
Penilaian ini ditujukan untuk menilai kondisi
Nomor 9/1/PBI/2007 perihal Sistem Penilaian
aset bank sebagai upaya pencegahan dari
Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan
risiko gagal bayar dari pembiayaan (credit
Prinsip Syariah.
risk)
Metode CAMELS adalah
yang
akan
muncul,
sehingga
alat analisis keuangan yang paling banyak
manajemen bank dapat memantau, dan
digunakan untuk menilai kinerja keuangan
menganalisis kualitas aktiva produktif secara
dan manajerial bank, yang diadopsi oleh
periodik, sehingga saat aktiva produktif
North American Bank Regulators dalam hal
bermasalah,
mengavaluasi institusi pemberi pinjaman di
menindaklanjuti
Amerika Serikat pada awal tahun 1970 (Erol
secepatnya.
et al.,2013).
Rentabilitas
Permodalan ( Capital) Berdasarkan Indonesia
Nomor
manajemen
permasalahan
Berdasarkan Peraturan
9/1/PBI/2007
Bank
Indonesia
bank
Surat
dapat tersebut
Edaran
No. 9/24/DPbS 2007
Bank
Tentang
Tentang
Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Umum Berdasarkan Prinsip Syariah Romawi
Umum Berdasarkan Prinsip Syariah pasal 4
II.3
menyatakan bahwa Penilaian terhadap
rentabilitas merupakan penilaian terh2adap
faktor
pada
kondisi dan kemampuan Bank dan Unit
proyeksi
Usaha Syariah (UUS) untuk menghasilkan
permodalan
komponen
didasarkan
kecukupan,
menyatakan
permodalan dan kemampuan permodalan
keuntungan
dalam mengcover risiko. Komponen ini
kegiatan
dapat
yang
Rentabilitas
Aktiva
profitabilitas,
diartikan
mengukur
modal
sebagai
rasio
terhadap
bahwa
penilaian
dalam
rangka
mendukung
operasional
dan
permodalan.
sering
disebut
sehingga
dengan
berhubungan
Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) atau
dengan laba yang diperoleh oleh suatu
Capital Adequacy Ratio (CAR).
bank tersebut (Kasmir, 2013:234). Suatu bank
KualitasAktiva
dapat dikatakan sehat jika memiliki laba
Berdasarkan Indonesia
Surat
Edaran
No. 9/24/DPbS 2007
Bank
yang
Tentang
semakin
tinggi,
sehingga
dapat
memiliki penilaian rentabilitas yang semakin
Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
meningkat pula.
Umum Berdasarkan Prinsip Syariah Romawi
Likuiditas
II.2 menyatakan bahwa penilaian kualitas
Berdasarkan
Surat
Edaran
aset merupakan penilaian terhadap kondisi
Indonesia
aset Bank atau Unit Usaha Syariah (UUS) dan
Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
kecukupan manajemen risisko pembiayaan.
Umum Berdasarkan Prinsip Syariah Romawi
104
No. 9/24/DPbS 2007
Bank
Tentang
Husein, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 2 Februari 2016: 102-116; TINGKAT KESEHATAN BANK: ANALISA PERBANDINGAN PENDEKATAN CAMELS DAN RGEC (STUDI PADA BANK UMUM SYARIAH TAHUN PERIODE 20122014)
II.4 menyatakan bahwa penilaian likuiditas
bank atas pelaksanaan lima prinsip Good
merupakan
Corporate Governance yaitu transparasi,
penilaian
kemampuan
bank
terhadap
untuk
memelihara
akuntabilitas,
pertanggungjawaban
tingkat likuiditas yang memadai. Suatu bank
professional, dan kewajaran. Prinsip-priinsip
diharuskan untuk dapat memelihara tingkat
Good Corporate Governance dan fokus
likuiditas yang dimilikinya, sehingga dapat
penilaian terhadap pelaksanaan prinsip-
terhindar dari risiko likuiditas yang mungkin
prinsip
muncul, seperti ketidak mampuan suatu
tersebut
bank untuk memenuhi kewajibannya.
Good Corporate Governance yang berlaku
Metode RGEC
bagi
Risk Profile
memperhatika
Pasal 7 ayat 1 pada POJK No. 8 Tahun
2014
menyebutkan
Good
Corporate
berpedoman
Bank
Governance
pada
Umum
ketentuan
Syariah
dengan
karakteristik
dan
kompleksitas usaha bank.
penilaian
Penerapan
lima
prinsip
Good
terhadap faktor profil risiko sebagaimana
Corporate Governance (GCG) dipastikan
dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a
dengan menilai paling kurang meliputi 11
dan Pasal 6 ayat (2) merupakan penilaian
(sebelas) faktor pelaksanaan GCG
terhadap
Rentabilitas
dan
kualitas
risiko
dalam
Analisis rasio rentabilitas adalah alat
opersional Bank yang dilakukan terhadap
untuk menganalisis atau mengukur tingkat
10 (sepuluh) risiko yaitu :
efisiensi
usaha
1. Risiko Kredit
dicapai
oleh
2. Risiko Pasar
(Margaretha, 2009:61). Penggunaan rasio
3. Risiko Likuiditas
profitabilitas
4. Risiko Operasional
menggunakan
5. Risiko Hukum
berbagai komponen yang ada di laporan
6. Risiko Stratejik
keuangan, terutama laporan keuangan
7. Risiko Reputasi
neraca dan laporan laba rugi. Pengukuran
8. Risiko Imbal Hasil
dapat dilakukan untuk beberapa periode
9. Risiko Investasi
operasi. Tujuannya adalah agar terlihat
10. Risiko kepatuhan
perkembangan perusahaan dalam rentan
penerapan
risiko
inhern
manajemen
Good Corporate Governance Bank
Umum
Syariah
bank
dapat
profitabilitas yang
yang
bersangkutan
dilakukan
dengan
perbandingan
antara
waktu tertent
Faktor Good Corporate Governance bagi
dan
Permodalan
merupakan
Capital
penilaian terhadap kualitas manajemen
Adequacy
Ratio
(CAR)
adalah rasio kinerja bank untuk mengukur
105
Husein, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 2 Februari 2016: 102-116; TINGKAT KESEHATAN BANK: ANALISA PERBANDINGAN PENDEKATAN CAMELS DAN RGEC (STUDI PADA BANK UMUM SYARIAH TAHUN PERIODE 20122014)
kecukupan modal yang dimiliki bank untuk
berkaitan dengan penelitian. Berdasarkan
menunjang aktiva yang mengandung atau
rumusan masalah, maka variabel dalam
menghasilkan
penelitian ini adalah tingkat kesehatan
menjelaskan
risiko. CAR
memperlihatkan aktiva
bank
Kasmir adalah
seberapa
yang
(2008:198) rasio
jauh
yang
bank syariah. Variabel yang digunakan
seluruh
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
mengandung
risiko
1. CAMELS
(kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan
a) Capital (CAR)
pada bank lain) yang dibiayai dari dana
b) Asset Quality (KAP)
modal sendiri bank baik dari sumber-sumber
c) Earning (NOM)
di luar bank, seperti dana masyarakat,
d) Liquidity (STM)
pinjaman (utang), dan lain-lain
2. RGEC
Hipotesis Penelitian
a) Risk Profile (Profil Risiko)
H0:Tidak
terdapat
perbedaan
tingkat
b) Good
kesehatan ketika menggunakan metode CAMELS dan RGEC pada
Corporate
(GCG)
Bank Umum
c) Earning (ROA)
Syariah periode 2012-2014.
d) Capital (CAR)
H1:Terdapat perbedaan tingkat kesehatan
Definisi Operasional
ketika menggunakan metode CAMELS dan
CAMELS
RGEC pada
Capital (permodalan)
Bank Umum Syariah periode
ܯ ܯܲܭ
2012-2014.
=
III. METODE PENELITIAN
ܲܣܭ
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif
=1−
yang berbentuk komparatif dengan jenis
penelitian
yang
digunakan
dokumenter.
(ݎ݁݅ݐ ܯ1 + ݎ݁݅ݐ ܯ2 + ݎ݁݅ݐ ܯ3) − ܲ݁݊݊ܽܽݐݎ݁ݕ ݔ100% ܴ ܯܶܣ
Aktiva Quality (Kualitas Aktiva)
Pendekatan Penelitian
penelitian
Penelitian
ܱܰ= ܯ
dokumentasi institusi (Supardi, 2005:34).
ܵܶ= ܯ
Identifikasi Variabel
RGEC
Variabel dan pengukuran ini berfungsi informasi
yang
(ܱܲ − ) ܪܤܦ− ܱܤ ܴܽ ܽݐ− ܲܣ ܽݐܽݎ
Liquidity (Likuiditas)
dan informasinya diperoleh dari bahan
membatasi
݈ܽܽݏܽ ݉ݎ݁ܤ ݂݅ݐ݇ݑ݀ݎܲ ܽݒ݅ݐ݇ܣℎ ݂݅ݐ݇ݑ݀ݎܲ ܽݒ݅ݐ݇ܣ
Earning (Rentabilitas)
adalah
dokumenter adalah penelitian yang data
untuk
Governance
݇݁݀݊݁ ݆ܽ݇݃݊ܽ ܽݒ݅ݐ݇ܣ ݇݁݀݊݁ ݆ܽ݇݃݊ܽ ܾ݆݊ܽ݅ܽݓ݁ܭ
Risk Profile (profil risiko)
tidak
106
Husein, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 2 Februari 2016: 102-116; TINGKAT KESEHATAN BANK: ANALISA PERBANDINGAN PENDEKATAN CAMELS DAN RGEC (STUDI PADA BANK UMUM SYARIAH TAHUN PERIODE 20122014)
Dalam
penelaian
profil
risiko,
diolah
lebih
lanjut
dan
disajikan
oleh
digunakan metode skoring yaitu skor dari
pengumpul data primer atau oleh pihak
tiap risiko dan skor penerapan manajemen
lain. dimana data bersumber dari laporan
risiko
tabel
keuangan perusahaan yang diunduh di
peringkat komposit. Dalam menghitung skor
website resmi perusahaan. Data sekunder
risiko dan penerapan manajemen risiko
yang
serta perolehan peringkat komposit, peneliti
tahunan dan tata kelola perusahaan dari
tidak
website masing-masing Bank Umum Syariah
kemudian
dinilai
menghitung
dengan
sendiri
melainkan
dipergumakan
berupa
mengambil dari laporan taunan.
di Indonesia 2012-2014..
Good Corporate Governance
Prosedur Pengumpulan Data
Peneliti menganalisis laporan GCG berdasarkan
prinsip-prinsip
GCG
laporan
Populasi
yang
Menurut Anshori dan Iswati (2009:92)
mengacu pada Surat Edaran Otoritas Jasa
populasi adalah wilayah generalisasi yang
Keuangan.
Dalam
GCG,
terdiri atas subyek yang mempunyai kualitas
digunakan
metode
sebelas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
indikator yang kemudian dinilai dengan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
peringkat komposit. Dalam menghitung nilai
ditarik kesimpulannya. Pada penelitian ini
dari sebelas indikator penilaian GCG serta
yang menjadi populasi adalah Bank Umum
perolehan peringkat komposit, peneliti tidak
Syariah di Indonesia.
menghitung sendiri melainkan mengambil
Sampel
penilaian penilaian
dari laporan GCG tiap bank.
Pada
Earning(Rentabilitas)
ܴܱ= ܣ
pengambilan
݆݇ܽܽ ݉ݑ݈ܾ݁݁ݏ ܾܽܽܮ × 100% ܶܽݒ݅ݐ݈݇ܽܽݐ
sampel
ini,
yang
teknik
digunakan
adalah purposive sampling. Anshori dan Iswati
Capital (permodalan)
ܴܣܥ
penelitian
(2009:105)
sampling
menyatakan
purposive
bahwa
adalah
teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan ݈ܽ݀ ܯ )ܴ ܯܶܣ( ݇݅ݏܴ݅ݐݑݎݑ݊݁ ܯ ܾ݃݊ܽ ݉݅ݐݎ݁ܶ ܽݒ݅ݐ݇ܣtertentu. Beberapa pertimbangan untuk menentapkan kriteria sebagai berikut: × 100
=
Jenis dan Sumber Data
data
Sampel
yang
digunakan
adalah
Bank
Penelitian ini menggunakan jenis
Umum Syariah yang terdaftar di Otoritas
sekunder.
Jasa Keuangan serta menerbitkan dan
Sugiarto
Menurut
(2006:17)
Siagian
data
dan
sekunder
mempublikasikan
laporan
tahunannya,
merupakan data primer yang diperoleh
laporan
selama
periode
oleh pihak lain atau data primer yang telah
pengamatan
107
GCG
2012-2014
melalui
masing-
Husein, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 2 Februari 2016: 102-116; TINGKAT KESEHATAN BANK: ANALISA PERBANDINGAN PENDEKATAN CAMELS DAN RGEC (STUDI PADA BANK UMUM SYARIAH TAHUN PERIODE 20122014)
Tabel 1 Peringkat Komposit
masing bank dan Bank Umum Syariah yang menerbitkan pada
self
tahun
assessment
2012-2014.
risk
profile
Sehingga
total
Komposit / Keterangan Peringkat Peringkat 1 Sangat Baik Peringkat 2 Baik Peringkat 3 Cukup Baik Peringkat 4 Kurang Baik Peringkat 5 Tidak Baik Sumber :Surat Edaran Bank Indonesia,2014 (Diolah)
sampel ada delapan bank umum syariah yaitu
Bank
Muamalat
Indonesia,
Bank
Syariah Mandiri, BNI Syariah, BRI Syariah, Mega Syariah, Bank BCA Syariah, Bank Panin Syariah dan Bank Bukopin Syariah. Teknik Analisis Teknik analisis faktor CAMELS adalah menghitung faktor permodalan, kualitas
Teknik Analisis Data Secara Statistik
asset, rentabilitas, likuiditas dan sensitivitas
Analisis
tingkat
kesehatan
bank
terhadap risiko pasar yang dianalisis secara
mengacu pada Surat Edaran Otoritas Jasa
kuantitatif.
Analisis
ini
Keuangan Nomor 10/POJK.03/2014 tentang
mengacu
pada
Bank
tata cara penilaian tingkat kesehatan Bank
perihal
Umum Syariah. Setelah nilai faktor-faktor
Indonesia
kesehatan Surat
Nomor
bank
Edaran
9/1/PBI/2007
Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
RGEC
Umum Berdasarkan
peringkat tingkat kesehatan bank sesuai
Prinsip Syariah yang
menggunakan metode CAMELS
diketahui
selanjutnya
diberikan
dengan kriteria yang ada. Matriks kriteria
Setelah nilai faktor-faktor CAMELS
penetapan
peringkat
faktor
diketahui selanjutnya diberikan peringkat
dibedakan menjadi lima peringkat
tingkat kesehatan bank sesuai dengan
Uji Wilcoxon Sign Rank Test
kriteria
yang
dengan
ada.
matriks
Kemudian
bobot
dikalikan
penilaian
Uji
faktor
Wilcoxon
membandingkan
yang
digunakan
antara
dua
untuk
kelompok
keuangan
data yang saling berhubungan. Uji ini
Teknik analisis faktor RGEC
memiliki
Teknik analisis faktor RGEC adalah menghitung
faktor
Rentabilitas,
dan
profil
risiko,
GCG,
Permodalan
yang
kekuatan
asumsi
untuk
dan
digunakan
analisis
lebih
uji
Wilcoxon,
data
yang
digunakan berskala ordinal namun tidak berdistribusi
Teknik
yang
dibandingkan dengan uji tanda. Asuumsi-
dianalisis dengan teknik analisis kuantitatif kualitatif.
tes
kuantitatif
normal. pada
uji
Hipotesi
yang
Wilcoxon
adalah
mencakup penilaian terhadap komponen
sebagai berikut:
Risk Profile, ROA (Return on Asset) dan CAR
H0 : d = 0 (tidak ada perbedaan di antara
(Capital Adquecy Ratio)
dua perlakuan yang diberikan)
108
Husein, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 2 Februari 2016: 102-116; TINGKAT KESEHATAN BANK: ANALISA PERBANDINGAN PENDEKATAN CAMELS DAN RGEC (STUDI PADA BANK UMUM SYARIAH TAHUN PERIODE 20122014)
H1 : d ≠ 0 (ada perbedaan di antara dua
mengatai
perlakuan yang diberikan)
perekonomian dan industri keuangan, serta
Dengan d menunjukan selisih nilai antara
mampu mengendalikan usahanya apabila
kedua perlakuan.
terjadi perubahan tyang signifikan pada
Pada
penelitian
ini
pengaruh
peneliti
industri perbankan.
menggunakan SPSS untuk uji analisis data.
Sedangkan
negatif
pada
kondisi
peringkat
dua
Pengambilan keputusan yang dilakukan
menunjukan rata-rata BUS peride 2012 dan
dalam penelitian apabila nilai signifikasi
2014 tergolong baik dan mampu mengatasi
yang diperoleh dari hasil SPSS menunjukan
pengaruh negative kondisi perekonomian
nilai jika signifikasi >0,005 maka Ho diterima.
dan
Namun
memiliki kelemahan-kelemahan minor yang
apabila
nilai
signifikasi
yang
industri
diperoleh < 0,05 maka Ho ditolak. Hasil
dapat
ouput
penilaian
SPSS
tesebut
akan
menunjukan
keuangan.
segera
diatasi.
faktor
Namun
Sesuai
CAMELS
masih
dengan
yang
dapat
sebaran data secara deskriptif dan hasil uji
diketahui dengan cara melihat peringkat
serta
komposit.
signifikasi
yang
diperoleh
akan
ditunjukan secara parsial.
Penilaian Tingkat kesehatan BUS periode
HASIL dan PEMBAHASAN
2012-2014
Penilaian Tingkat Kesehatan BUS periode
Berdasarkan
2012-2014 CAMELS
penilaian
komposit
tingkat kesehatan dengan metode RGEC
Berdasarkan dapat diketahui bahwa
rata-rata tingkat kesehatan BUS 2012 dan
kesehatan BUS di periode 2012 dan 2014
2013 pada peringkat satu, tahun 2014 pada
berada pada peringkat 2 dan tahun 2013
peringkat dua. Hal ini menunjukan kondisi
pad
pada
BUS yang secara umum sangat sehat dan
perhitungan dari masing-masing faktor ada
sehat sehingga menurut pasal 19 dalam
yang
secara
POJK No. 8 Tahun 2014, BUS sangat mampu
keseluruhan perhitungan CAMELS berada
dan mampu dalam menghadapi pengaruh
pada peringkaat satu dan dua yang berati
negatif yang signifikan dari perubahan
sangat sehat dan sehat.
kondisi bisnis dan faktor ekstrnal lainnya
peringkat kurang
satu.
Meskipun
baik
namun
Sesuai dengan PBI No.9/1/PBI 2007
yang tercermin pada faktor-faktor penilaian
dan SE BI no.9/24/DPbs tanggal 30 Oktober
RGEC yang secara umum sangat baik dan
2007 hasi peringkat satu dan dua tersebut
baik.
artinya, pada peringkat satu mencerminkan
maka secara umum kelemahan tersebut
rata-rata bank pada BUS periode 2013
tidak signifikan.
tergolong
sangat
baik
dan
mampu
109
Apabila
terdapat
kelemahanpun
Husein, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 2 Februari 2016: 102-116; TINGKAT KESEHATAN BANK: ANALISA PERBANDINGAN PENDEKATAN CAMELS DAN RGEC (STUDI PADA BANK UMUM SYARIAH TAHUN PERIODE 20122014)
Perbedaan Penilaian Tingkat Kesehatan BUS
yang berkomposit satu dan dua bank yang
berdasarkan Metode CAMELS dan RGEC
berkomposit dua.
Periode 2012-2014
Tabel 2. Hasil Peniaian tingkat kesehatatan
Berdasarkan uji statistic menggunaka uji Wilcoxon Asymp.
pada Sig
table menunjukan
sebersar
0,002
<
nilai
Tahun 2012
PK CAMELS RGEC 1 1 Bank 3 Bank 2 7 Bank 4 Bank 2013 1 2 Bank 7 Bank 2 5 Bank 1 Bank 3 1 Bank 2014 1 2 Bank 5 Bank 2 2 Bank 2 Bank 3 4 Bank Sumber: Laporan Keuangan Masing-masing Bank Umum Syariah periode 20122014(diolah)
0,005.
Haltersebut menerima hipotesi penelitian ini yang
meyatakan
penilaian
terdapat
tingkat
perbedaan
kesehatan
BUS
berdasarkan metode CAMELS dan RGEC pada periode 201-2014. Berikut ini tabel hasil dari penialaian tingkat kesehatanPeringkat Komposit Tingkat Metode CAMELS dan RGEC
Dari Berdasarkan
tabel
2.
dapat
yang
terdapat satu bank yang peringkat satu
faktor yang
berkomposit dua, dua bank berkomposit
berkomposit berkomposit berkomposit
dengan satu dua tiga
ada ada
utuh
terpisah
bank
empat
dengan
CAMELS
dua
dua
dalamnya
belum
terhubung
tentang
bagaimana komponen
bank dan
dan
belum
memperhatikan
adanya keterkaitan antara satu parameter
metode
hanya
dalam
faktor dalam CAMELS masih dianalisi secara
berkomposit dua ada satu bank. 2014
di
dikelola. Masing-masing
yang
berkomposit satu ada tujuh bank dan yang
Tahun
diatur
sehingga belum memberikan gambaran
satu bank yang berkomposit tiga, lima bank
RGEC
sudah
rasio-rasio
Dalam CAMELS keterkaitan antara faktor-
tingkat
kesehatan bank dengan CAMELS terdapat
metode
yang
hasil
yaitu rasio utama (KPMM, KAP, NOM, STM).
berkomposit satu dan empat bank yang
Sedangkan
dari
peraturan Bank Indonesia No.9/1/PBI 2007
Sedangkan RGEC terdapat tiga bank yang
satu.
tercermin
keuangan
dan tujuh bank yang berkomposit dua.
2013
bahwa
kondisi keuangan operasional setiap bank,
di tahun 2012 dengan metode CAMELS
tahun
menunjukan
berbeda. Penilaian CAMELS ditentukan dari
kesehatan berdsarkan CAMELS dan RGEC
satu.
diatas
parameter penilaian CAMELS dan RGEC
diketahui hasil peringkat komposit tingkat
berkomposit
tabel
parameter
penialaian
bank,
lainnya.
kesehatan
Kemudian dengan
dan
menggunakan CAMELS banyak terfokus
bank.
pada sisi upside bisnis (pencapaian laba dan pertumbuhan).
Sedangkan metode RGEC ada lima bank
110
Husein, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 2 Februari 2016: 102-116; TINGKAT KESEHATAN BANK: ANALISA PERBANDINGAN PENDEKATAN CAMELS DAN RGEC (STUDI PADA BANK UMUM SYARIAH TAHUN PERIODE 20122014)
Sedangkan parameter penilaian dengan
pelaksanaan
metode RGEC mencakup sisi upside dan
keuangan untuk mengukur kondisi suatu
downside yaitu sisi upside bisnis pencapaian
bank sesuai dengan Surat Edaran Otoritas
laba dan pertumbuhan serta sisi downside
Jasa Keuangan Nomor 10/SEOJK.03/2014.
penilaian terhadap risiko yang akan muncul
Sehingga metode RGEC ini menjadi solusi
baik sekarang maupun jangka panjang.
penilaian
Penilaian dengan metode RGEC ditentukan
komprehensif.
dari self assessment setiap bank, dengan
V.SIMPULAN
penetapan penilaian risiko profil dan Good
Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan
Corporate Governance setiap bank yang
uji Wilcoxon menunjukan nilai Asymp. Sig
mana bank wajib menukau dirinya sendiri
sebesar 0,002 < 0,05. Hal tersebut menerima
atas dasar transparansi dan kepatuhan
hipotesis penelitian ini yang menyatakan
terhadap
terdapat
kebijakan-kebijakan
Bank
GCG
dan
keshatan
bank
perbedaan BUS
rasio
yang
penilaian
berdasarkan
rasio
lebih
tingkat
Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.
kesehatan
metode
Faktor lain dalam penilaian yaitu rentabilitas
CAMELS dan RGEC pada periode 2012-
dan permodalan meggunakan rasio Return
2014.
On Asset dan Capital Adquency Ratio
Dalam CAMELS keterkaitan antara
yang terdapat pada laporan keuangan
faktor-faktor di dalamnya belum terhubung
setiap
sehingga belum memberikan gambaran
bank
merupakan
dampak
dari
strategi yang telah dilakukan manejemen.
yang
dana
laba dan pertumbuhan). Sedangkan
dari bisnis lainnya. Sama dengan konsep
dengan
manajemen risiko, risiko bukanlah hal yang dihindari
mendapatkan manajemen
tapi
dikelola
keuntungan risiko
bukanlah
RGEC
pada
panjang. Penilaian dengan metode RGEC ditentukan dari self assessment setiap bank,
merupakan
manajemen
sisi
akan muncul baik sekarang maupun jangka
Sehingga metode RGEC ini menjadi solusi
kombinasi penilaian self assessment yang menekankan
mencakup
sisi downside penilaian terhadap risiko yang
yang
Hal ini menunjukan bahwa sistem penilaian metode
RGEC
penilaian
pencapaian laba dan pertumbuhan serta
membatasi bisnis namun mendukung bisnis berdasarkan
metode
parameter
upside dan downside yaitu sisi upside bisnis
untuk
sehingga hal
bank
terfokus pada sisi upside bisnis (pencapaian
masyarakat,
standar pengelolaan risiko harus lebih tinggi
harus
bagaimana
dengan menggunakan CAMELS banyak
sama dengan bisnis lainnya. Namun karena menggunakan
tentang
dikelola. Kemudian penialaian kesehatan
Dalam hal ini bisnis bank adalah bisnis risiko, bank
utuh
risiko,
111
Husein, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 2 Februari 2016: 102-116; TINGKAT KESEHATAN BANK: ANALISA PERBANDINGAN PENDEKATAN CAMELS DAN RGEC (STUDI PADA BANK UMUM SYARIAH TAHUN PERIODE 20122014)
penilaian
keshatan
bank
yang
lebih
(www.bi.go.id
komprehensif.
diakses
2009.
Tentang
PBI
Nomor
Bank
DAFTAR PUSTAKA
(www.bi.go.id
Anshori, H. Muslich & Sri Iswati. 2009. Buku
September 2015).
Ajar Metodologi Penelitian Kuantitatif. Pusat
Penerbitan
_____.
dan
2011.
Tentang
Percetakan UNAIR.
Bank
Arifin, Zainul. 2006. Dasar-Dasar Manajemen
Umum
diakses
PBI
Nomor
Penilaian
Umum.
_____.
Bank Indonesia. 1998. UU Nomor 10 Tahun
2011.
Tentang
SE
BI
Penilaian
Tingkat
tanggal 3 September 2015).
Tentang
Sistem
6/10/PBI/2004
Penilaian
_____.
Tingkat
Umum.
Nomor
diakses tanggal 11 September 2015). Nomor
3
13/1/PBI/2011 Kesehatan
(www.bi.go.id
Bank
PBI
Syariah.
tanggal
Tingkat
1998 Tentang Perbankan. (www.bi.go.id
2004.
11/3/PBI/2009
diakses
tanggal 3 September 2015).
Bank Syariah. Jakarta: Pustaka Alvabet.
______.
11
September 2015). _____.
Surabaya:
tanggal
2011.
Tentang
SE
13/21/DPNP Kesehatan
(www.bi.go.id
BI
Penilaian
Umum.
Nomor Tingkat
Kesehatan Bank Umum. (www.bi.go.id
Bank
diakses tanggal 11 September 2015).
tanggal 3 September 2015).
diakses
13/24/DPNP Kesehatan
(www.bi.go.id
diakses
-------. 2004. SE BI Nomor 6/23/DPNP Perihal
Dendawijaya, Lukman. 2004. Lima Tahun
Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Penyehatan Perbankan Nasional. Bogor:
Umum. (www.bi.go.id diakses tanggal 11
Ghalia Indonesia.
September 2015).
______. 2005. Manajemen Perbankan. Edisi
____-. 2007. PBI Nomor 9/1/PBI/2007 Perihal
kedua. Bogor: Ghalia Indonesia
Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum
Berdasarkan
(www.bi.go.id
diakses
Prinsip
Hadad, Muliaman D. 2003. Indikator Awal
Syariah.
tanggal
Krisis Perbankan. (www.bi.go.id diakses
11
tanggal 27 Agustus 2015).
September 2015).
Ismail. 2011. Perbankan Syariah. Jakarta:
_____. 2007. SE BI Nomor 9/24/DPbS Tentang
Kencana Prenada Media Group.
Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum
Berdasarkan
(www.bi.go.id
diakses
Prinsip
Kasmir. 2008. Manajemen Perbankan. Edisi
Syariah.
tanggal
Revisi. Jakarta: Rajawali Pers.
11
______. 2012. Manajemen Perbankan. Edisi
September 2015).
Revisi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
______. 2008. UU Nomor 21 Tahun 2008 Pasal 1
Tentang
Perbankan
______. 2013. Analisis Laporan Keuangan.
Syariah.
Jakarta: Rajawali Pers.
112
Husein, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 2 Februari 2016: 102-116; TINGKAT KESEHATAN BANK: ANALISA PERBANDINGAN PENDEKATAN CAMELS DAN RGEC (STUDI PADA BANK UMUM SYARIAH TAHUN PERIODE 20122014)
Kusumawati, Melia. 2013. Analisis Komparatif Kinerja
Keuangan
CAMELS
Perbankan
dan
Metode
RGEC.
Jurnal
Akuntansi UNESA, Vol. 1, No. 1.
Berdasarkan Metode CAMELS dan RGEC
Siagian,
D
&
Sugiarto.
Metode
dan
Ekonomi.
Pada PT. Bank Mandiri, Tbk. Surabaya:
Statistika
Universitas Negeri Surabaya.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Margaretha,
Farah.
2009.
Manajemen
Siamat,
Untuk
2006.
Bisnis
Dahlan.
2005.
Manajemen
Keuangan Bagi Industri Jasa. Jakarta:
Lembaga Keuangan “Kebijakan Moneter
Grasindo.
dan
Mishkin, Frederic S. 2008. Ekonomi Uang,
Manajemen
Keuangan Syariah: Deskripsi dan Ilustrasi.
Bank
Yogyakarta: Ekonisia.
Syariah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Mulyono,
Teguh
Pudjo.
(1995).
Sujarweni,
Analisa
III.
Jakarta:
Wiratna.
Penelitian.
Laporan Keuangan Untuk Perbankan, Edisirevisi
Fakultas
Sudarsono, Heri. 2003. Bank dan Lembaga
Kedelapan. Jakarta: Salemba Empat. 2005.
Jakarta:
Ekonomi Universitas Indonesia.
Perbankan, dan Pasar Keuangan. Edisi
Muhammad.
Perbankan”.
2014.
Yogyakarta:
SPSS
Untuk
Pustaka
Baru
Press.
Penerbit
Supardi. 2005. Metode Penelitian Ekonomi
Djambatan.
dan Bisnis. Yogyakarta: UII Press.
Otoritas Jasa Keuangan. 2014. POJK Nomor
Suyatno, Thomas, Djuhaepah T. Marala,
8 Tahun 2014 Tentang Penilaian Tingkat
Azhar Abdullah, Johan Thomas Aponno,
Kesehatan BankUmum Syariah dan Unit
Tinon Yunianti Ananda, & H. A. Chalik.
Syariah. (www.ojk.go.id diakses tanggal
1994. Kelembagaan Perbankan. Jakarta:
12 September 2015).
Gramedia Pustaka Utama.
_____. 2014. POJK Nomor 8/POJK.03/2014 Tentang
Penilaian
Tingkat
Tiby,
Kesehatan
Amr
Mohamed
Banking: How
El.
2011.
to Manage
Islamic
Risk
and
Bank Umum Syariah dan Unit Usaha
Improve Profitability. New Jersey: John
Syariah.
Wiley & Son
____. 2014. SE OJK Nomor 10/SEOJK.03/2014 Tentang
Penilaian
Tingkat
Kesehatan
Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. (www.ojk.go.id diakses tanggal 12 September 2015). Permana, Bayu Aji. 2012. Analisis Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Metode
113