e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 2 No: 1 Tahun 2014)
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI KANTOR CABANG SERIRIT 1
Luh Artining Miradewi, 1Anantawikrama Tungga Atmadja, 2 Gede Adi Yuniarta Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail: {
[email protected],
[email protected],
[email protected]}@undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas sistem pengendalian intern pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Seririt. Dalam penelitian ini kuesioner disebarkan secara langsung pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Seririt pada bagian pemasaran dengan jumlah kuesioner sebanyak 7 responden. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu dengan melakukan evaluasi terhadap unsur-unsur sistem pengendalian intern dan melakukan pengujian efektivitas dengan menggunakan attribute sampling, model stop-or-go ssampling. Teknik pemilihan sampel dilakukan dengan metode pengambilan sampel simple random sampling. Hasil pengujian menunjukkan unsur-unsur sistem pengendalian intern pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Seririt menunjukkan bahwa sistem pengendalian internnya baik dan dikategorikan memadai. Pengujian kepatuhan dengan menggunakan attribute sampling, metode stop-or-go sampling menunjukkan sistem pengendalian intern pemberian kredit pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Seririt dikatakan efektif. Kata Kunci: Evaluasi, Sistem Pengendalian Intern, Kredit, PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Seririt. Abstract This study was aimed at evaluating the effectiveness of credit internal control system in Seririt Branch Office of Pt. Bank Pembangunan Daerah Bali. In this study questionnaire was distributed directly to seven respondents from the marketing division of Seririt Branch Office of PT. Bank Pembangunan DaerahBali. The data analysis was carried out by evaluating the elements of the internal control system and by testing their effectiveness using attribute sampling, stop-or- go sampling model. The result showed that the elements of the internal control system in Seririt Branch Office of PT Bank Pembangunan Daerah Bali was good and fell into category adequate. The testing of the compliance by using attribute sampling, stop-or-go sampling method showed that the credit internal control system in Seririt Branch Office of PT. Bank Pembangunan Daerah Bali was effective. Keywords: Evaluation, Internal Control System, Seririt Branch Office of PT. Bank Pembangunan Daerah Bali.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 2 No: 1 Tahun 2014) PENDAHULUAN Pembangunan nasional merupakan usaha untuk meningkatkan kualitas manusia pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Peran perbankan sangat menentukan bagi pembangunan nasional, itu karena fungsi bank sebagai lembaga intermediasi dan karena aktifitas bank sangat penting untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat. Perbankan merupakan suatu lembaga keuangan yang ada di Indonesia yang memiliki peranan penting bagi kelangsungan perekonomian Indonesia. Menurut Kuncoro dan Suhardjono (2002:68) bank merupakan lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat dalam bentuk kredit, serta memberikan jasa-jasa dalam bentuk lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. PT. Bank Pembangunan Daerah Bali merupakan bank milik pemerintah daerah Bali yang berkantor pusat di Denpasar. Dalam perkembangannya, PT. Bank Pembangunan Daerah Bali membuka cabang-cabang termasuk di Seririt. PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Seririt adalah salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai bank pembangunan, sebagai bank umum, dan sebagai pemegang kas daerah. Dalam dunia perbankan, perkembangan terhadap jenis layanan jasa keuangan sangatlah pesat, salah satunya adalah dalam bidang perkreditan. Sebagai lembaga keuangan, PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Seririt memiliki usaha berupa penghimpunan dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut kepada masyarakat. Adapun bidang-bidang usaha yang ada pada PT. Bank Pembangunan Derah Bali Kantor Cabang Seririt, yaitu : (1) Menghimpun dana dalam bentuk simpanan giro, simpanan deposito, dan tabungan, (2) Memberikan kredit, dan (3) Jasa-jasa lainnya (transfer, melayani pembayaran pajak dari masyarakat, melayani pembayaran PDAM dari masyarakat, melayani pembayaran telepon dari masyarakat, dan pembayaran kartu halo dan pembelian pulsa simpati).
Dana yang dihimpun oleh bank tersebut disalurkan ke masyarakat dalam bentuk kredit. Penyaluran dana ke masyarakat dilakukan karena fungsi bank adalah sebagai lembaga perantara antara pihakpihak yang kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana. Bank harus bisa menempatkan dana tersebut dalam bentuk penempatan yang paling menguntungkan. Penempatan dana yang paling menguntungkan adalah dalam bentuk kredit, akan tetapi risiko yang dihadapi oleh bank dalam penempatan dana tersebut juga besar. Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 7 Tahun 1992, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan (Abdullah dan Tantri, 2012:163). Kredit bisa juga berarti kepercayaan (Sinungan, 1998:216). Kepercayaan itu adalah kepercayaan yang diberikan oleh bank kepada debitur yang akan nyata apabila kredit itu telah dikembalikan lagi beserta bunga (kontraprestasi) yang telah disepakati. Risiko dalam pemberian kredit dapat diperkirakan dengan menggunakan suatu proses yang disebut analisis kredit. Analisis kredit dapat diterapkan oleh bank, terutama yang kegiatan operasinya adalah memberikan kredit, seperti PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Seririt melakukan analisis kredit bertujuan untuk menentukan kesanggupan dan kesungguhan seorang peminjam untuk membayar kembali pinjaman sesuai dengan persyaratan yang terdapat dalam perjanjian pinjaman. PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Seririt menawarkan pinjaman berupa pinjaman konsumen/personal dan pinjaman usaha kecil menengah. Debitur yang meminjam kredit kebanyakan merupakan nasabah lama dari bank, sehingga dalam pemberian kredit akan lebih memudahkan pihak bank dalam mengevaluasi kinerja debitur tersebut. Debitur yang diangkat disini
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 2 No: 1 Tahun 2014) memiliki jenis usaha yang berbeda-beda, diantaranya adalah pedagang, petani, PNS (Pegawai Negeri Sipil), kontraktor. Debitur disini mempunyai kebutuhan yang berbedabeda dalam peminjaman kredit, diantaranya yaitu untuk tambahan modal dan untuk konsumtif sendiri. Pemberian kredit yang tidak memperhatikan kebijaksanaan dan prosedur yang ada akan menyebabkan timbulnya penyimpangan-penyimpangan yang lain, semakin jauh pemberian kredit dari pedoman yang telah disusun maka akan semakin besar persentase kredit macet. Salah satu hal yang paling penting dalam pemberian kredit yaitu dengan melakukan deteksi dini (evaluasi kembali) atas kredit yang diduga akan bermasalah, sehingga kredit tersebut dapat diselamatkan dan terhindar dari kemacetan. Kredit macet memberikan dampak yang kurang baik bagi negara, masyarakat, dan perbankan Indonesia. Likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas bank sangat dipengaruhi oleh keberhasilan bank dalam mengelola kredit yang disalurkan. Untuk itu diperlukan sistem pengendalian intern yang kuat sebagai dasar kegiatan operasional bank yang sehat dan aman dalam manajemen bank. Menurut Mulyadi (2002) Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasi untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Dengan terselenggaranya sistem pengendalian intern yang memadai dalam bidang perkreditan, berarti menunjukkan sikap kehati-hatian dalam bank tersebut. Sistem pengendalian intern yang efektif dapat membantu pengurus bank menjaga asset bank, menjamin tersedianya pelaporan keuangan dan manajerial yang dapat dipercaya, meningkatkan kepatuhan bank terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta mengurangi risiko terjadinya kerugian, penyimpangan dan pelanggaran aspek kehati-hatian. Terselenggaranya sistem pengendalian intern bank yang handal dan efektif menjadi tanggung jawab dari
pengurus dan para pejabat bank. Evaluasi sistem pengendalian intern pemberian kredit harus sering dilakukan sehingga apabila ada suatu penyimpangan atau kesalahan dapat segera diketahui. Peneliti memilih lokasi penelitian pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Seririt karena penelitian sejenis belum pernah dilakukan pada perusahaan tersebut. Disamping itu, jenis kredit yang ditawarkan oleh PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Seririt banyak diminati oleh masyarakat, sehingga perlu dilakukan adanya evaluasi terhadap sistem pengendalian intern untuk menentukan apakah sistem pengendalian intern pemberian kredit yang diterapkan telah memadai. Dari penjelasan diatas dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah ”Apakah sistem pengendalian intern pemberian kredit yang diterapkan di PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Seririt sudah efektif?”. Dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas sistem pengendalian intern pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Seririt. Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh Sasmitaningtyas (2005) melakukan penelitian dengan judul “Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Pemberian Kredit Studi Kasus BPR BKK Kraden Menden Blora”. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa struktur organisasi pada BPR BKK Kradenan Menden telah memisahkan fungsi dan tugas secara tepat, sistem wewenang dan prosedur pencatatan dalam pemberian kredit sudah baik, praktek-praktek yang sehat dalam pemberian kredit telah dilaksanakan dengan baik dan adanya suatu tingkat kecakapan pegawai yang sesuai dengan tanggung jawab dalam usaha untuk menghindari terpusatnya kegiatan pada satu orang. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Ulfa (2010) melakukan penelitian dengan judul “Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Pengeluaran Kas pada PT. Global Engineering Technology Jakarta”. Hasil penelitian dengan analisis kualitatif dari jawaban kuesioner
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 2 No: 1 Tahun 2014) menunjukkan bahwa sistem pengendalian intern pengeluaran kas pada perusahaan sudah efektif. Sedangkan analisis kuantitatif dengan melakukan pengujian pengendalian menggunakan metode Fixed-Sample-SizeAttribute Sampling didapat hasil pemeriksaan bahwa AUPL sebesar 4% dengan DUPL sebesar 5%, yang berarti AUPL
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2012:115). Karena tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai efektivitas sistem pengendalian intern pemberian kredit, maka populasi yang dipilih adalah transaksi pemberian kredit sejak 1 Januari sampai 31 Desember 2013. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya akan diteliti (Wirawan, 2001:110). Dalam penelitian ini unit sampelnya adalah Surat Perjanjian Kredit (SPK). Teknik pemilihan sampel dilakukan dengan metode pengambilan sampel simple random sampling, dimana anggota sampel dipilih secara acak dari keseluruhan anggota populasi dan setiap populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Metode tersebut dapat dilakukan dengan bantuan tabel angka random, bantuan komputer maupun secara sistematis (Mulyadi, 1990:47). Metode yang digunakan oleh peneliti dalam memilih anggota sampelnya adalah dengan bantuan komputer karena menghemat waktu, mengurangi kemungkinan kesalahan auditor dalam memilih angka dan dokumentasi secara otomatis. Dalam melakukan analisis data, maka langkah yang dilakukan, yaitu melakukan evaluasi terhadap unsur-unsur sistem pengendalian intern yang diterapkan di PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Seririt dan melakukan pengujian efektivitas sistem pengendalian intern pemberian kredit yang sudah diterapkan. Evaluasi ini menggunakan statistical sampling model, yaitu attribute sampling yang digunakan untuk menguji efektivitas sistem pengendalian intern dengan model stop-or-go sampling. Pemilihan model ini karena dapat mencegah terjadinya pengambilan sampel yang terlalu banyak, yaitu dengan menghentikan pengujian sedini mungkin (Mulyadi, 2002:261). HASIL DAN PEMBAHASAN Responden dalam penelitian ini adalah karyawan di bagian pemasaran pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 2 No: 1 Tahun 2014) Cabang Seririt dengan jumlah responden sebanyak 7, sesuai dengan jumlah karyawan pada bagian pemasaran. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah sistem pengendalian intern pemberian kredit pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Seririt sudah efektif. Untuk mengetahui efektif atau tidaknya sistem pengendalian intern pemberian kredit tersebut dilakukan dengan cara mengevaluasi unsur-unsur dan pelaksanaan sistem pengendalian intern pemberian kredit yang telah ditentukan oleh perusahaan. Setelah penulis melakukan observasi, wawancara, serta menganalisis hasil kuesioner seperti yang ditunjukkan dalam lampiran, maka berikut ini diuraikan mengenai sistem pengendalian intern pemberian kredit pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Seririt. Untuk lebih memperjelas hasil penelitian, evaluasi dilakukan untuk tiap elemen sistem pengendalian intern yang terdiri dari lingkungan pengendalian, penaksiran risiko, informasi dan komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Pemberian Kredit pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Seririt Evaluasi terhadap sistem pengendalian intern meliputi (1) Lingkungan Pengendalian, lingkungan pengendalian suatu perusahaan mencakup seluruh sikap manajemen dan karyawan mengenai pentingnya pengendalian. Salah satu faktor yang mempengaruhi lingkungan pengendalian adalah falsafah manajemen dan siklus operasi. Manajemen yang terlalu mengutamakan sasaran operasi dan menyimpang dari kebijakan pengendalian bisa secara tidak langsung mendorong karyawan untuk mengabaikan pengendalian. Hasil tabulasi data mengenai evaluasi sistem pengendalian intern pemberian kredit yang diperoleh dari kuesioner mencakup komponen yang berhubungan dengan lingkungan pengendalian yang meliputi (a) nilai integritas dan etika, nilai integritas dan etika merupakan produk dari standar perilaku
dan etika suatu entitas serta bagaimana hal tersebut dikomunikasikan dan ditetapkan dalam praktek. Semua personel harus menjunjung tinggi nilai integritas dan etika yang berlaku dalam lingkungan perusahaan. Pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Seririt sesuai dengan apa yang ada didalam tabulasi kuesioner, bahwa terdapat tindakan manajemem yang dilaksanakan secara insentif untuk mengurangi tindakan pegawai yang berbuat tidak jujur dengan menerapkan peraturan yang harus dipenuhi oleh karyawan perusahaan. Peraturan tersebut dibuat untuk mendorong praktek yang sehat manajemen dan berusaha menghilangkan hal-hal yang biasa mendorong masing-masing personel berlaku menyimpang dari aturan dan kebijakan organisasi, maka perusahaan akan memberikan sanksi bagi yang melanggar peraturan yang telah diterapkan perusahaan; (b) komitmen terhadap kompetensi, personel disetiap tingkat organisasi harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan tugasnya secara efektif. Komitmen terhadap kompetensi mencakup pertimbangan manajemen atas pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan, dan paduan antara kecerdasan, pelatihan, dan pengalaman yang dituntut dalam pengembangan kompetensi. Pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Seririt sesuai dengan apa yang ada dalam tabulasi kuesioner, bahwa kebijakan dan prosedur pemberian kredit yang telah ditetapkan, dilaksanakan oleh orang-orang yang kompeten sesuai dengan pengetahuan, keterampilan, dan kecerdasan yang dimilikinya; (c) dewan komisaris dan komite audit, dewan komisaris merupakan wakil dari pemegang saham, sedangkan komite audit dibentuk untuk mengawasi proses laporan keuangan. Pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Seririt sesuai dengan apa yang ada dalam tabulasi kuesioner memiliki dewan komisaris dan komite audit. Komite audit ditunjuk oleh dewan komisaris. Komite audit juga mempunyai kekuatan yang independen sehingga dipercaya oleh masyarakat memiliki kewajaran pertanggungjawaban
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 2 No: 1 Tahun 2014) keuangan yang dilakukan oleh manajemen; (d) filosofi dan gaya operasi, filosofi adalah seperangkat keyakinan dasar yang menjadi parameter bagi perusahaan dan karyawannya. Filosofi mengarahkan tindakan dan sikap manajemen dalam menjalankan aktivitas perusahaan. Sedangkan gaya operasi mencerminkan ide manajer tentang bagaimana operasi suatu entitas harus dilaksanakan. Sesuai dengan hasil tabulasi kuesioner, bahwa pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Seririt telah memiliki filosofi dan gaya operasi; (e) struktur organisasi, struktur organisasi merupakan suatu kerangkan yang menunjang seluruh fungsi yang ada dalam suatu organisasi berikut dengan tugas, wewenang, dan tanggungjawabnya dengan jelas. Sesuai dengan hasil tabulasi kuesioner, bahwa pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Seririt telah memiliki struktur organisasi; (f) pembagian wewenang dan tanggung jawab, perluasan dan pengembangan struktur organisasi terlihat dari penetapan wewenang dan tanggung jawab. Dalam suatu organisasi harus ada sistem yang mengatur pembagian wewenang dan tanggung jawab untuk mengotorisasi suatu transaksi. Dalam pelaksanaannya PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Seririt sesuai dengan hasil tabulasi kuesioner, bahwa terdapat deskripsi tugas pegawai dan kebijakannya terkait dalam hubungannya dengan pelimpahan wewenang dan tanggung jawab; (g) kebijakan dan praktek sumber daya manusia, aspek penting dalam sistem pengendalian intern adalah personel organisasi.Pelaksanaan pengendalian intern sangat tergantung pada personelnya. Oleh karena itu, setiap personel dalam organisasi dituntut memiliki integritas yang tinggi, nilai etika dan pengetahuan serta keterampilan yang diperlukan. Sesuai dengan tabulasi kuesioner yang ada bahwa pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Seririt terdapat kebijakan dan prosedur kepegawaian dalam upayanya mendapatkan sumber daya manusia yang jujur dan kompeten terhadap tugasnya. Pihak perusahaan telah memiliki metode yang baik dalam menerima karyawan,
pengembangan potensi karyawan, penilaian prestasi karyawan, serta pemberian kompensasi atas prestasi karyawan. Pihak perusahaan selalu mengadakan pelatihan-pelatihan untuk semua karyawannya sesuai dengan bidang tugasnya. (2) Penaksiran risiko, semua organisasi memiliki risiko, dalam kondisi apapun yang namanya risiko pasti ada dalam suatu aktivitas, baik aktivitas yang berkaitan dengan bisnis (profit dan non profit) maupun non bisnis. Suatu risiko yang telah di identifikasi dapat di analisis dan evaluasi sehingga dapat di perkirakan intensitas dan tindakan yang dapat meminimalkannya. Sesuai dengan tabulasi kuesioner yang ada bahwa pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Seririt manajemen melakukan penaksiran risiko atas kemungkinan salah saji laporan keuangan yang meliputi kejadian-kejadian internal dan eksternal yang timbul karena perubahan dalam lingkungan operasional atas pemberian kredit dalam perusahaan, penempatan karyawan baru dalam aktivitas pemberian kredit, perubahan dalam sistem informasi pemberian kredit, peningkatan aktivitas pemberian kredit, sosialisasi penggunaan teknologi informasi baru dalam aktivitas pemberian kredit, dan perubahan pada penggunaan prinsip-prinsip akuntansi dalam pemberian kredit. (3) Informasi dan komunikasi, sistem akuntansi diciptakan untuk mengidentifikasi, merakit, menggolongkan menganalisis, mencatat, dan melaporkan transaksi-transaksi entitas serta untuk menyelenggarakan pertanggungjawaban kekayaan dan utang tersebut. Komunikasi mencakup penyampaian informasi kepada semua personel yang terlibat dalam pelaporan keuangan tentang bagaimana aktivitas mereka berkaitan dengan pekerjaan orang lain. Berdasarkan hasil tabulasi kuesioner mengenai evaluasi sistem pengendalian intern pemberian kredit. Pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Seririt telah menunjukkan sistem pengendalian intern yang diterapkan sudah mampu memberikan keyakinan yang memadai dengan adanya: (a) sistem informasi yang mencakup metode-metode dan catatan-catatan untuk menunjukkan dan mencatat semua transaksi pemberian
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 2 No: 1 Tahun 2014) kredit; (b) terdapat sistem informasi yang mencakup metode-metode dan catatancatatan untuk menggambarkan dengan dasar yang tepat transaksi-transaksi yang cukup rinci untuk membenarkan pengklasifikasian dari transaksi-transaksi dalam laporan keuangan secara wajar; (c) terdapat sistem informasi yang mencakup metode-metode dan catatan-catatan untuk mengukur bilai transaksi pemberian kredit yang benar dalam mencatat nilai meneternya di dalam laporan keuangan wajar; (d) terdapat sistem informasi yang mencakup metode-metode dan catatancatatan untuk transaksi pemberian kredit yang mengungkapkan pemberian kredit yang berhubungan dengan laporan keuangan secara wajar dalam perusahaan; (e) terdapat sistem informasi yang mencakup metode-metode dan catatancatatan dalam hal posting dan pengikhtisaran yang benar atas transaksitransaksi pemberian kredit; dan (f) terdapat sistem informasi yang mencakup metodemetode dan catatan-catatan dalam pengotorisasian transaksi pemberian kredit oleh pejabat yang berwenang. (4) Aktivitas pengendalian, aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk memberikan keyakinan bahwa petunjuk-petunjuk dari manajemen telah dilaksanakan. Aktivitas pengendalian tersebut meliputi (a) Pengendalian pengolahan informasi, pengendalian pengolahan informasi meliputi organisasi pusat pengolahand ata, prosedur dan standar untuk perubahan program, pengembangan sistem dan pengoperasian fasilitas pengolahan data. Berdasarkan hasil tabulasi kuesioner, bahwa pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Seririt dalam pemberian kredit harus mendapatkan otorisasi dari pejabat yang berwenang; (b) pemisahan fungsi yang memadai, pemisahan fungsi bertujuan agar masing-masing karyawan tidak melakukan tugas yang tidak sesuai dengan wewenang dan tugasnya. Pemisahan fungsi harus dibuat dan dirancang dengan jelas mengenai uraian tugas, wewenang, dan tanggung jawab dengan tujuan untuk mencegah dan mendeteksi adanya kesalahan dan ketidakberesan dalam pelaksanaan tugas. Pelaksanaan transaksi
yang terjadi harus dibagi dalam berbagai fungsi sehingga masing-masing fungsi dapat saling mengawasi. Berdasarkan hasil tabulasi kuesisoner, PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Seririt telah melaksanakan aktivitas pengendalian untuk pemisahan fungsi yang memadai yaitu telah dilakukan pemisahan antara kedudukan fungsi akuntansi dengan fungsi otorisasi pemberian kredit serta pemisahan fungi administrasi kredit dengan fungsi akuntansi pemberian kredit; (c) pengendalian fisik, pengendalian fisik meliputi penyimpanan dokumen-dokumen, catatan-catatan serta barang jaminan kedalam almari besi yang atau ruangan yang aman. Untuk penyimpanan dokumendokumen penting tersebut diperlukan almari besi untuk melindungi dokumen-dokumen penting perusahaan. Sesuai dengan hasil tabulasi kuesioner, PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Seririt bahwa penyimpanan dokumen-dokumen, catatancatatan serta barang jaminan terlindungi dengan aman, dimana PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Seririt sudah memiliki almari besi untuk menyimpan dokumen perjanjian kredit, serta sudah disediakan tempat untuk menyimpan barang jaminan, (d) review kinerja, review kinerja ditujukan untuk menilai sejauh mana keberhasilan pelaksanaan suatu pekerjaan. Berdasarkan hasil tabulasi kuesioner, PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Seririt telah melaksanakan aktivitas pengendalian untuk review kinerja, yaitu manajemen telah melakukan terhadap review atas kinerja terhadap laporanlaporan yang meringkas hasil operasional perusahaan. (5) Pemantauan, pemantauan merupakan proses penilaian kualitas kinerja pengendalian intern. Aktivitas pemantuan ini dilakukan secara terus-menerus pada periode tertentu. Pemantuan harus dilakukan secara teratur dan menyeluruh untuk tiap-tiap bagian yang ada sehingga apabila apabila ada kelemahan dalam sistem pengendalian intern dapat segera diperbaiki tanpa menunggu adanya kesalahan atau kekeliruan. Berdasarkan tabulasi hasil kuesioner, bahwa pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Seririt manajemen melakukan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 2 No: 1 Tahun 2014) aktivitas pemantauan untuk menilai aktivitas rancangan dan operasi pengendalian intern pemberian kredit. Evaluasi Pengujian Kepatuhan Sistem Pengendalian Intern Pemberian Kredit pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Seririt Pengujian kepatuhan terhadap sistem pengendalian intern oleh suatu organisasi dimaksudkan untuk mencapai tujuan efektivitas perancangan organisasi, mengoperasikan pengendalian intern atau untuk menentukan efektivitas operasional perusahaan dan digunakan sebagai prosedur pengendalian intern dalam rangka untuk mencegah dan menemukan salah saji material dalam laporan keuangan. Evaluasi pengujian kepatuhan dengan menggunakan attribute sampling, metode stop-or-go-sampling meliputi tahap-tahap berikut ini (1) menentukan tingkat keandalan dan Desire Upper Precision Limit (DUPL); (2) menentukan sampel pertama yang harus diambil. Dalam pengujian kepatuhan ini diambil sampel secara acak terhadap surat perjanjian kredit sebanyak 60 lembar sesuai dengan jumlah sampel yang diperlukan. Pada penelitian ini anggota sampel diambil dengan menggunakan bantuan komputer untuk menghasilkan angka acak (Computer Generation of Random Numbers). Dalam penelitian ini, populasi yang akan diambil sampelnya adalah sejumlah 1.399 surat perjanjian kredit. Dengan mempertimbangkan jumlah populasi yang banyak, pengambilan anggota sampel dengan menggunakan program komputer jauh lebih efisien daripada menggunakan tabel angka acak; (3) membuat tabel stopor-go decision, besarnya pemeriksaan atribut sampel surat perjanjian kredit yang dilakukan diketahui tingkat kesalahan yang ditemukan besarnya 0, tingkat kepercayaan dengan keyakinan yang diinginkan untuk kesalahan yang diamati dapat dihitung dengan menggunakan tabel penentuan tingkat kesalahan yaitu sebesar 3,0. AUPL = 3,0/60 = 5%; (4) evaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel. Evaluasi hasil pemeriksaan dilakukan dengan
membandingkan nilai AUPL dengan DUPL berdasarkan table stop-or-go decision yang dibuat. Dari hasil pengujian kepatuhan, dapat dilihat bahwa selama proses pemeriksaan terhadap 60 anggota sampel tidak terdapat kesalahan atau tingkat kesalahan sama dengan 0. Untuk mengetahui efektif tidaknya sistem pengendalian intern pemberian kredit pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Seririt, maka harus dibandingkan antara DUPL dengan AUPL. Dikatakan efektif apabila AUPL lebih kecil atau sama dengan DUPL. Apabila AUPL lebih besar dari DUPL maka sistem pengendalian intern tersebut tidak efektif. Nilai AUPL pada setiap atribut sama dengan nilai DUPL (AUPL=DUPL) yaitu sebesar 5%. Hasil tersebut berarti bahwa sistem pengendalian intern pemberian kredit pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Seririt sudah efektif karena hasil penelitian menunjukkan adanya persamaan nilai AUPL dengan DUPL.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 2 No: 1 Tahun 2014) Tabel 1. Cara Penentuan Besarnya Sampel Minimum Acceptable Upper
Sample Size Based on Confidence Levels
Precision Limit
95%
90%
97,5%
10%
60
5 (Sumber: Mulyadi, 2002:265) Tingkat keandalan (reliability level) atau confidence level atau disingkar R%. Jika terdapat kepercayaan cukup besar terhadap efektivitas sistem pengendalian intern, umumnya akuntan menyarankan untuk menggunakan R%=95%. Desire Upper Precision Limit (DUPL) atau tingkat kesalahan maksimum yang masih dapat
diterima atau (acceptable upper precision limit) jika R%=95% adalah sebesar 5%. Apabila R% dan DUPL sudah ditentukan 95% dan 5%, maka dengan menggunakan tabel besarnya sampel minimum untuk pengujian kepatuhan, dapat ditentukan besarnya sampel minimum yaitu sebesar 60.
Tabel 2. Rangkuman Hasil Pengujian Kepatuhan Bukti Surat Perjanjian Kredit setiap Atribut Attributes Jumlah sampel 1 60 2 60 3 60 (Sumber: data diolah, 2014) Keterangan Attributes, yaitu (1) otorisasi surat perjanjian kredit oleh pejabat yang berwenang; (2) Kelengkapan dokumen pendukung yang harus dilampirkan dalam dokumen; (3)Verifikasi oleh bagian kredit
Jumlah Kesalahan 0 0 0
Kesimpulan Memenuhi Memenuhi Memenuhi
atas pemberian kredit mengenai kebenaran transaksi dan kebenaran penghitungan plafon kredit dan biaya-biaya potongan.
Tabel 3. Stop-Or-Go Decision
Besarnya sampel kumulatif yang Langkah kedigunakan 1 60 (Sumber: Mulyadi, 2002:266)
Berhenti jika kesalahan kumulatif yang terjadi sama dengan 0
Lanjutkan ke langkah berikutnya jika kesalahan yang terjadi sama dengan
Lanjutkan langkah 5 jika kesalahan paling tidak sebesar
1
4
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 2 No: 1 Tahun 2014)
(lihat cara pencarian Confidence Levels Factor pada tabel berikut).
Setelah diketahui bahwa tingkat kesalahan sama dengan nol (0), maka dengan tabel Attribute Sampling Table for Determining stop-or-go Sample Size and Upper Precision Limit of Population Occurrence Rate Based on Sample Result dapat ditentukan besarnya Confidence Levels Factor pada tingkat keandalan 95% yaitu 3
Tabel 4. Pencarian Confidence Level Factor dengan tingkat Kesalahan Sama dengan Nol Attribute Sampling Table for Determining stop-or-go Sample Size and Upper Precision Limit of Population Occurrence Rate Based on Sample Result Number of Occurrences
Confidence Levels 90%
95%
0
97,5%
3
(Sumber: Mulyadi, 2002:270) Karena AUPL = DUPL, maka tidak perlu dilanjutkan ketahap berikutnya. Besarnya AUPL tersebut sama untuk masing-masing atribut seperti pada tabel dibawah ini : Tabel 5. Hasil Pemeriksaan Sampel dan AUPL pada setiap Atribut No Jumlah Sampel Atribut 1 60 2 60 3 60 (Sumber: data diolah, 2014)
Jumlah Kesalahan 0 0 0
Confidence Level Factor 3 3 3
AUPL 5% 5% 5%
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 2 No: 1 Tahun 2014) Tabel 6. Perbandingan AUPL dengan DUPL pada tiap Atribut Atribut 1. Otorisasi surat perjanjian kredit oleh pejabat yang berwenang. 2. Kelengkapan dokumen pendukung yang harus dilampirkan dalam dokumen. 3. Verifikasi oleh bagian kredit atas pemberian kredit mengenai kebenaran transaksi dan kebenaran penghitungan plafon kredit dan biayabiaya potongan. (Sumber: data diolah, 2014)
Jumlah Sampel 60
(R)
DUPL
AUPL
Kesimpulan
5%
Jumlah Kesalahan 0
95%
5%
AUPL=DUPL
60
95%
5%
0
5%
AUPL=DUPL
60
95%
5%
0
5%
AUPL=DUPL
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan maka peneliti dapat menarik kesimpulan mengenai evaluasi sistem pengendalian intern pemberian kredit pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang seririt Hasil analisis terhadap jawaban kuesioner terhadap unsur-unsur sistem pengendalian intern pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Seririt menunjukkan bahwa sistem pengendalian internnya baik dan dikategorikan memadai. Sudah ada pemisahan tugas dan tanggungjawab dalam struktur organisasinya, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang baik, serta praktik yang sehat dalam melaksanakan fungsi tiap unit organisasi. Pengujian kepatuhan dengan menggunakan attribute sampling, metode stop-or-go sampling menunjukkan pada tingkat keyakinan (R) 95% dan tingkat ketepatan tertinggi yang diharapkan (DUPL) sebesar 5% terhadap 60 sampel surat perjanjian kredit dari tanggal 1 Januari-31 Desember 2013. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai AUPL=DUPL yaitu sebesar 5%, yang berarti sistem pengendalian intern pemberian kredit pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Seririt yang diuji tersebut dikatakan efektif kepada pihak PT. Bank
Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Seririt yang bertugas memberikan kredit lebih memaksimalkan lagi penerapan sistem pengendalian intern dengan cara melakukan pemeriksaaan dan pemantauan terhadap proses pemberian kredit sesering mungkin, sehingga jika terjadi masalah dapat diketahui sejak dini. selain itu bagian perkreditan perlu menetapkan kriteriakriteria tertentu guna mencapai tujuan pemberian kredit. Kriteria-kriteria seperti 5C, yaitu character, capacity, capital, coolateral dan condition of economic tetap relevan. DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Thamrin dan Francis Tantri. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Kuncoro, Mudrajad dan Suhardjono. 2002. Manajemen Perbankan. BPFE. Yogyakarta. Mulyadi. 1990. Pemeriksaan Akuntan. Edisi Ketiga. Cetakan Pertama. Yogyakarta: STIE YKPN. -----------. 2002. Auditing. Edisi Keenam. Jakarta: Salemba Empat.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 2 No: 1 Tahun 2014) Sasmitaningtyas, Woro. 2005. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Pemberian Kredit Studi Kasus BPR BKK Kraden Menden Blora. Skripsi. Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Muhammdiyah Malang. Sinungan, Drs. Muchdarsyah. 1998. Manajemen Dana Bank. Edisi Keenam. Jakarta: Bumi. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Ke-16. Bandung: Alfabeta. Ulfa, Umi Maria. 2010. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Pengeluaran Kas pada PT. Global Engineering Technology Jakarta. Skripsi. Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Diponogoro. Wirawan, nata. 2001. Cara mudah memahami Statistik 2 (Statistic Inferensial untuk Ekonomi dan Bisnis). Edisi kedua. Denpasar: Keraras Emas.