EVALUASI PEMASARAN PRODUK KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) SYARIAH DENGAN AKAD MURABAHAH (Studi Pada Bank Permata Cabang Kebon Jeruk Jakarta)
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE. Sy)
Oleh : MUHAMMAD ALWI NIM: 206046104225
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M / 1432 H
EVALUASI PEMASARAN PRODUK KREDIT PEMILIKAN RTJMAH (KPR) SYARIAI{ DENGAI\I AKAD MTJRABAHAH (Studi Pada Bank Permata Cabang Kebon Jeruk Jakarta)
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE. SV)
Oleh: Muhammad Alwi NIM: 206046104225
Di bawah Bimbingan
NIP:
150326892
KONSENTRASI PERBAI{KAI\ SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN IIUKUM TJNTVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATT'LLAH
JAKARTA
z0ttlil{ I 1432H
PENGESAI{AN PAIIITIA UJIAN Pemasaran Produk KPR Syariah Dengan Akad lkripsi yang berjudul Evalaasi Murabahaft (studi Pada permata Bank cabang Kebon ieruk), telat diu.likan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Uidayatullah Jakarta pada tanggal 27 Juni 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar sarjana program strata Muamalat (Ekonomi Islam). Jakarta, 27
I (sl) pala program ituai
Juni20ll
Muhammad Amin Suma, SII, MA, MM 50505 I 98203 I 0l 2
Panitia Ujian Munaqasyah Ketua
Drs. H. Ahmad Yani, MA NIP. I 9640 4r2199403t004
Sekretaris
Moch. Syafii, SEI
Pembimbing I
Dr. A. Sudirman Abbas, MA NIP. 15029405
Pembimbing
II
Kamami Zadda, MA
NIP. 150326892 Penguji I
Penguji II
: Dr. H. Abdul Wahab Abd Muhaimin, Lc, NIP. 19500817198903 I 001
: Masyrofah,
M. Si NtP. 1978123020011200
MA
fk^/"\ ({.-.i7-:.....)
^7t /66
h'
,2,,
ABSTRAK Muhammad Alwi. Nim: 206046104225. EVALUASI PEMASARAN PRODUK KREDIT
PEMILIKAN
RUMAH
(KPR)
SYARIAH
DENGAN
AKAD
MURABAHAH (STUDI PADA PERMATA BANK SYARIAH CABANG KEBON JERUK), Skripsi, Jakarta, Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam). Fakultas Syariah dan Hukum. UIN Jakarta, 2011, VII + 61. Tujuan penulisan skripsi ini adalah mengetahui bagaimana strategi pemasaran KPR Syariah yang dilakukan oleh Permata Bank dan apakah pembiayaan KPR Syariah yang dilakukan oleh Permata Bank selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan menggunakan data primer dan data sekunder yang diambil melalui dua tehnik pengumpulan data yaitu studi lapangan dengan wawancara dan studi kepustakaan. Dalam penulisan skripsi ini strategi pemasaran permata bank yaitu Sosialisasi produk-produk melalui media yang ada seperti televisi, radio, brosur, pamphlet, spanduk, sponsor pada momen-momen tertentu yang dianggap cukup efektif dalam proses sosialisasi. Akan tetapi pembiayaan KPR Syariah mengalami fluktuasi (peningkatan dan penurunan).
Kata Kunci
: Strategi, Pemasaran, KPR Syariah, Permata Bank
Pembimbing
: Dr. A. Sudirman Abbas, MA dan Kamami Zadda, MA
Daftar Pustaka
: tahun 1983 s.d 2009
KATA PENGANTAR
Subhanallah walhamdulillah wa Laailaahaillallah wallahu Akbar. Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam tak luput tercurah untuk Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman. Sepenuhnya penulis menyadari bahwa selesainya penulisan skripsi ini yang berjudul "EVALUASI PEMASARAN PRODUK KPR SYARIAH DENGAN AKAD MURABAHAH" bukan semata-mata atas usaha penulis sendiri namun juga karena bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada : 1.
Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH.,MA.,MM selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum
2.
Ibu Dr Euis Amalia, M.Ag selaku Ketua Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.
Bapak Ah Azharudin Latief, M.Ag.MH selaku Sekretaris Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4.
Bapak
Drs. Djawahier Hejazziey,SH.,MA selaku Koordinator Teknis
Program Non regular dan Bapak Drs.H. Ahmad Yani,M.Ag selaku Sekretaris Teknis Program Non reguler Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 5.
Bapak Dr. A. Sudirman Abbas, MA dan Kamami Zada, MA selaku dosen pembimbing skripsi penulis, terima kasih atas dukungan, doa, waktu dan motivasi bapak sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6.
Terima kasih kepada Bank BTN Syariah Cabang Bogor yang telah banyak membantu dan meluangkan memberikan informasi, data , dalam
menyelesaikan
skripsi ini. 7.
Untuk Staf perpustakaan, terutama kepada bapak Zuhri.SH. dan Mas Farhan terima kasih atas kemudahan, arahan dan bantuannya kepada penulis dalam memperoleh data-data kepustakaan dalam penulisan skripsi ini.
8.
Untuk Staf kordinator teknis program Non Reguler, Kak Syafii S.EI dan kak Vida S. Ag, terima kasih atas semua informasi yang diberikan selama penulisan skripsi ini berlangsung.
9.
Untuk orang tuaku tercinta. Ayahandaku H. Ahmad Maher dan Ibundaku Hj. Sri Nurleli, terimakasih karna engkau aku bisa menjadi seperti sekarang, makasih atas support dan doa yang tulus kepada penulis. Untuk ke 3 kakaku (K Yun, Yu Dida, dan Yu Melli ) , adik ku sila yang selalu ngingatkan aku dan memotifasi kan aku, adikku tercinta yang saat ini sangat aku rindukan (alm Muhammad Fathoni) serta kk iparku dan ponakanku (K Ifa dan Naura) terima kasih atas curahan cinta dan kasih sayangnya, yang tiada henti mendoakan, menyemangati baik moril maupun materil kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Untuk Teman-teman seperjuanganku, PS.B, Semangat ya semoga kalian semua secepatnya menyusul kita amien ya Rabb dan untuk sahabat-sahabatku. Untuk teman-teman aku anak PSJ dan anak IPA angkatan 2005 terimakasih ya kalian sudah memberikan semangat buat aku, dan semua teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu - persatu, terima kasih untuk dukungannya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.
Wassalamua’laikum.wr.wb
Ciledug, 09 Juni 2011
Muhammad Alwi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………………..………………….…………… 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah …..…………………..……………5 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………..………………..………………. 6 D. Review Studi Terdahulu ……………..………..…………………………7 E. Metode Penelitian …………………..……………………..……………. 10 F. Sistematika Penulisan ……………..…………………..…………………11 BAB II STRATEGI PEMASARAN KPR SYARIAH DENGAN AKAD MURABAHAH A. Pengertian Strategi ……………………………………………………... 14 B. Pengertian Pemasaran ………………………………………………..… 15 C. Tujuan Pemasaran ………………………………………………..…….. 16 D. Strategi Pemasaran Produk KPR Syariah ……………………………… 17 E. Marketing Mix ………………………………………………….……… 19 F. Murabahah dan Dasar Hukumnya ……………………………...………. 23 BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya ……………………………………………………… 28 B. Visi dan Misi …………………………………………………………… 29 C. Struktur Mekanisme Organisasi Dalam Oprasional Permata Bank Syariah………………………………………………………………….. 32
D. Produk-produk KPR Permata Bank …………………………………….32 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pemasaran Prodak KPRS Dengan Akad Murabahah ……..….. 41 B. Pembiayaan KPRS Permata Bank Syariah dengan Akad Murabahah (20082010) …………………………………………………………………… 50 C. Kendala-kendala Yang Dihadapi Permata Bank Syariah Cabang Kebonjeruk Dalam Memasarkan Produk KPR Syariah …………………………….. 55 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan …………………………………………………………….. 57 B. Saran-saran ……………………………………………………………... 58 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………….. 60
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Selama krisis moneter (1997-1998) banyak bank-bank konvensional yang terkena dampak dari krisis tersebut. Banyaknya bank-bank konvensional yang berbasis bunga mengalami depresi hebat dan bahkan tidak sedikit bank konvensional tutup akibat dilikuidasi hingga mencapai 55 bank pada bulan juli 1997 sampai dengan 13 maret 19991 dikarenakan krisis ekonomi tersebut. Meskipun begitu ada juga perbankan yang tidak terlalu terpengaruh dengan krisis moneter tersebut, salah satu diantaranya adalah perbankan syariah. Bank syariah dapat bertahan dan dapat menunjukkan kinerja yang relatif lebih baik dibandingkan lembaga perbankan konvensional. Yaitu dengan filosofi utamanya, kemitraan dan kebersamaan dalam berbagi keuntungan maupun risk, dalam hal ini bank syariah terbukti prospektif untuk berkembang di tanah air. Perbankan syariah di tanah air mengalami perkembangan yang cukup menggembirakan. Diawali dengan inisiatif Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI), dan para tokoh muslim Indonesia yaitu dengan mendirikan Bank Muamalat Indonesia pada tahun 1991 yang kemudian segera diikuti dengan institusi syariah lainnya. Per Desember 1
Zainul Arifin, Memahami Bank Syariah Lingkup, Peluang, Tantangan dan Prospek, cet.ke-1, (Jakarta: Al vabet, 1999), Edisi pertama, hal. 7
1
2
2008, tercatat ada enam bank syariah (Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Bank Syariah Mega Indonesia, BRI Syariah, BNI Syariah dan Bank Syariah Bukopin).2 Di bidang perbankan syariah, dukungan dari berbagai stakeholder dan pemerintah semakin terasa dengan disahkannya UU perbankan syariah No 21 tahun 2008 dan undang-undang surat berharga syariah Negara No 19 tahun 2008. Peran perbankan dalam memajukan perekonomian suatu Negara sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai kegiatan keuangan selalu membutuhkan jasa perbankan. Oleh karena itu saat ini dan di masa yang akan datang setiap Negara dan individu tidak akan dapat lepas dari dunia perbankan, jika hendak menjalankan aktifitas keuangan, baik perorangan maupun lembaga, baik sosial maupun perusahaan. Sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh dana dalam rangka membiayai kegiatan oprasional. Sesuai dengan fungsi bank sebagai lembaga keuangan, dimana kegiatan sehari-hari adalah bergerak dibidang keuangan maka sumber-sumber dana tidak terlepas dari bidang keuangan. Untuk menopang kegiatan bank sebagai penjual uang (memberikan pinjaman), bank harus lebih dahulu untuk menghimpun dana, sehingga dari solusi keuntungan tersebut bank mendapatkan pendapatan.
2
A Riawan Amin, “Perbankan Syariah Sebagai Solusi Perekonomian Nasional” (Jakarta: Asbisindo, Bank Muamalat, 2009), hal. 26
3
Produk-produk bank syariah sangat bervariasi mencapai lebih dari 40 jenis produk dan jasa keuangan syariah dengan menggunakan akad yang bervariasi juga. Produk dan jasa tersebut meliputi produk dan jasa untuk pendanaan, pembiayaan, pembiayaan perdagangan, jasa perbankan, card services atau pelayanan kartu, treasury dan instrument pasar uang. Sejalan dengan semakin berkembangnya kegiatan pembangunan di Indonesia dan dengan jumlah penduduk yang semakin meningkat (kurang lebih 225 juta jiwa pada tahun 2008)3, pemerintah berusaha untuk selalu meningkatkan kesejahteraan penduduknya melalui pembangunan di berbagai sektor, salah satu sektor yang terpenting adalah masalah mengenai perumahan atau kebutuhan papan. Dengan pertumbuhan penduduk yang semakin pesat namun lahan yang tersedia semakin terbatas dapat mengakibatkan tingginya harga tanah dan rumah, hal ini akan menjadi beban bagi mereka yang membutuhkan tempat tinggal. Salah satu kegiatan utama yang dilakukan oleh bank dalam rangka membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan perumahan dengan harga yang terjangkau adalah dengan memberikan kredit, salah satu fasilitas kredit yang diberikan oleh bank adalah dengan memberikan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Kredit pemilikan rumah adalah kredit yang diberikan kepada masyarakat individu untuk pembelian atau pembangunan rumah tinggal, dimana besarnya kredit yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan dari masing-masing pemohon. 3
www.Kompas.com
4
Dalam hal ini bank memegang peranan penting dalam memperlancar proses pembangunan dan diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan papan (tempat tinggal), selain itu bank juga melayani kebutuhan pembiayaan dan melancarkan mekanisme sistem pembayaran bagi semua sektor perekonomian. Oleh karena itu pemerintah melalui perbankan merealisasikan pemberian kredit yaitu dengan adanya prodak KPR. Selama ini penyediaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) merupakan salah satu kegiatan Bank Konvensional yang tidak lepas dari bunga. Dalam penyelenggaraan KPR ini terlibat unit-unit usaha lain, seperi Perseroan Terbatas (PT), yang menyediakan lokasi tanah pembangunan rumah. Hal yang ditetapkan dalam KPR antara lain harga jual kontan, uang muka, suku bunga, angsuran bulanan dan benda-benda lain yang harus dibayar oleh pembeli (debitur). Misalnya biaya penyambungan listrik, provisi bank, dan biaya notaris.4 Pada bank konvensional besarnya jumlah kredit yang diberikan akan menentukan keuntungan, namun pada bank syariah yang menentukan jumlah pendapatan bukan hanya jumlah pembiayaan yang di berikan, tetapi pada dasarnya adalah seberapa cepat turn over pembiayaan tersebut dilakukan. Yang paling utama yaitu apabila bank syariah menyalurkan dananya dalam piutang yang timbul dari transaksi jual-beli seperti murabahah, salam, istishna dan juga transaksi sewa-menyewa (ijaroh).5
4
Chuzaimah T Yanggo dan Haifiz Anshary AZ, Problematika Hukum Islam Kontemporer cet. III (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1997), hal. 51 5 Hasbi Ramli, Analisa Pembiayaan dan Income Statement pada Lembaga Keuangan Syariah (Jakarta: Fakultas Syariah dan Hukum UIN, 2004) hal. 1
5
Alasan utama masyarakat untuk menjadi nasabah bank syariah adalah efisiensi dari berbagai hal seperti waktu dan biaya, mudah dan karena bank syariah menetapkan prinsip kemitraan melalui produk pembiayaan. Bagi masyarakat yang memanfaatkan produk dan jasa perbankan syariah, perilakunya dipengaruhi oleh pertimbangan aksebilitas bank, dan pertimbangan keamanan, sebagaimana pertimbangan dalam memilih bank secara umum. Pemasaran adalah sebuah awal dari diterimanya produk oleh konsumen. Sehingga aspek ini patut diperhatikan dan diberi solusi yang optimal. Jika berpijak pada tujuan untuk peningkatan konsumen layanan bank syariah yang beberapa pihak mengatakan masih kurang optimal, maka aspek pemasaran tidak bisa di abaikan begitu saja. Tentu saja dengan asumsi bahwa pengelolaan atau manajemen internal sebuah bank syariah khususnya berkaitan dengan produk yang berbasis syariah. Pemasaran terhadap prodak KPR syariah sangatlah penting. hal ini merupakan kunci suksesnya agar diterimanya prodak KPR Syariah pada masyarakat. Bermacam-macam program dengan berbagai nama tentu juga sudah dilakukan oleh bank syariah. Pemasaran umumnya langsung pada takaran produk tertentu yang dimiliki oleh bank syariah. Misalnya sebuah bank ada yang mempunyai layanan kredit perumahan syariah, deposito syariah, dan lain sebagainya. Produk-produk atau layanan bank syariah di Indonesia pada umumnya telah dilaksanakan melalui berbagai macam program atau media. Mulai dari pamflet, iklan, bulletin gratis hingga mengikuti pameran-pameran mengenai
6
perbankan syariah khususnya prodak KPR syariah. Intinya program-program atau strategi pemasaran dilakukan langsung pada sebuah aktivitas untuk menawarkan produk yang spesifik dari sebuah bank. Mengingat pentingnya produk syariah, maka Permata Bank Syariah mengeluarkan produk KPR syariah dengan akad Murabahah. Untuk mengetahui efektivitas pemasaran yang dilakukan oleh Permata Bank Syariah terhadap produk tersebut, Selain produk dari permata bank syariah, produk permata bank konvensional tentunya sudah lebih dahulu dikeluarkan oleh bank tersebut, diantaranya yaitu Permata KPR Bijak, Permata KPR Cicilan Tetap, Permata Home Ready Cash. Oleh karena itu untuk mengetahui efektivitas pemasaran yang dilakukan oleh Permata Bank Syariah terhadap produk tersebut maka diperlukan evaluasi pemasaran produk KPR syariah. Penulis mencoba untuk menyusun hasil pengamatan dan analisis yang didapat dari Permata Bank Syariah tersebut dengan judul “Evaluasi Pemasaran Kredit Pemilikan Rumah Syariah (KPRS) dengan akad Murabahah”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah Dalam hal ini pembatasan masalah dalam penelitian skripsi ini agar tidak meluas dan tema penelitian tidak kompleks oleh karena itu sesuai dengan judul skripsi ini, maka penulis membatasi masalahnya pada Permata Bank Syariah dan pembiayaan KPR Syariah yang dilakukan oleh bank tersebut dari
7
tahun 2008-2010 dan juga strategi yang dilakukan oleh bank permata dalam melakukan pemasaran Produk KPR Syariah, dengan perumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pemasaran KPR syariah yang telah dilakukan oleh Permata Bank Syariah? 2. Apakah pembiayaan KPR syariah yang dilakukan oleh Permata Bank Syariah selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Setelah menyelesaikan skripsi ini, tujuan dan manfaat yang hendak dicapai yaitu sebagai berikut: 1. Tujuan Penelitian a. Mengetahui pemasaran yang dilakukan oleh Permata bank syariah. b. Mengetahui pembiayaan KPR syariah yang dilakukan oleh Permata Bank Syariah setiap tahunnya. 2. Manfaat penelitian a. Bagi Penulis Agar dapat menambah pengetahuan bagi penulis mengenai strategi perbankan dalam memasarkan produknya serta mengevaluasi pemasaran produk tersebut yang telah dilakukan oleh Permata Bank Syariah.
8
b. Bagi Objek Penelitian (Permata Bank Syariah) Agar dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi Permata Bank Syariah mengenai saran-saran dan temuan-temuan atas kelemahankelemahan dari aktifitas pemasaran perbankan syariah kepada masyarakat yang berguna untuk perkembangan Permata Bank Syariah pada masa yang akan datang. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai acuan bagi pihak manajemen Permata Bank Syariah untuk mengetahui sejauh mana produk ini dapat di terima oleh masyarakat. Selain itu, untuk memberikan sumbangan
pemikiran
mengevaluasi
atau
yang
bermanfaat
memperbaiki
bagi
kinerjanya
perusahaan guna
dalam
memperluas
pengetahuan konsumen sehingga dapat dijadikan sebagai masukan untuk memahami dan memenuhi kebutuhan konsumen. c. Bagi Pembaca Agar pembaca mengetahui apa sebenarnya perbankan syariah itu secara umum, dan memberikan keyakinan pada pembaca agar dapat memberikan alternatif pilihan dalam menentukan lembaga keuangan bank yang sesuai dengan prinsip syariat islam. Selain itu juga untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi penelitian selanjutnya dan sebagai bahan referensi yang diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan bagi pembaca terutama tentang perilaku konsumen mengenai pengetahuan konsumen terkait dengan pengaruhnya dalam proses pengambilan keputusan.
9
D. Review Studi Terdahulu Ada beberapa penelitian yang terkait dengan studi tentang pemasaran yang dilakukan oleh perbankan syariah, diantaranya yaitu: Pertama, skripsi yang di susun oleh M. Rizky Kurnia Fakultas Syariah dan hokum tahun 2008 yang berjudul “Strategi Pemasaran Bank Syariah Mandiri Cabang Bukittinggi”. Skripsi ini membahas tentang strategi yang dilakukan oleh bank mandiri syariah dalam memasarkan produknya. Jenis penelitian yang dilakukan menggunakan metode kualitatif, karena sifat penelitian ini adalah deskriptif yang menjelaskan data-data yang diperoleh apa adanya secara sistematis. Intinya kesimpulan dari skripsi ini adalah dalam konsep pemasaran syariah kegiatan pemasaran harus dilandasi oleh semangat ibadah kepada Tuhan Yang Maha Pencipta, berusaha semaksimal mungkin dengan tujuan untuk kesejahteraan bersama bukan untuk kepentingan golongan apalagi kepentingan pribadi. Dan juga seluruh proses tidak boleh ada yang bertentangan dengan prinsip-prinsip yang islami. Dan selama proses bisnis ini dapat di jamin, atau tidak terjadi penyimpangan terhadap prinsip syariah, maka setiap transaksi apapun dalam pemasaran dapat diperbolehkan. Strategi pemasaran produk yang diterapkan Bank Syariah Mandiri Cabang Bukittinggi diantaranya adalah: 1. Sosialisasi produk-produk melalui media yang sudah ada seperti televisi, radio, brosur, pamflet, spanduk, sponsor pada momen tertentu, seperti tablig akbar atau kegiatan-kegiatan lainnya yang di anggap cukup efektif dalam proses sosialisasi dan juga ber usaha untuk mensosialisasikan produk-
10
produknya dengan cara masuk keberbagai sektor yang ada, seperti sektor agama, sektor pertanian, sektor pendidikan, dan lainnya. 2. Usaha Bank Syariah Mandiri dalam upaya memperluas jaringan dan memberikan kemudahan bertransaksi dengan nasabah adalah dengan membuka Kantor Cabang Pembantu (KCP) di Payakumbuh dan Kantor Kas (KK) di Aur Kuning yang memiliki potensial cukup besar bagi perkembangan Bank Syariah Mandiri Cabang Bukittinggi. 3. BSM Cabang Bukittinggi memiliki strategi pick up service (jemput bola) yang bertujuan untuk melayani nasabah yang khususnya pedagang yang sibuk dengan pekerjaannya dengan cara menjemput langsung ketempat nasabah. Selain menerapkan strategi pemasaran, BSM Cabang Bukittinggi juga menghadapi kendala dalam mensosialisasikan produk-produknya, antara lain: 1. Masyarakat yang masih familiar dengan keberadaan bank konvensional yang sudah ada sejak lama. 2. Pemahaman masyarakat yang masih kurang terhadap bank syariah dan juga produk-produknya. 3. Masyarakat Bukittinggi yang mayoritas pedagang memiliki naluri bisnis yang tinggi, sehingga mereka lebih cendrung dalam menentukan pilihan bank yaitu siapa yang lebih besar memberikan keuntungannya. 4. Strategi pemasaran yang diterapkan BSM Cabang Bukittinggi berjalan sesuai dengan strategi pemasaran bank syariah pada umumnya. Hal ini dapat dilihat dari langkah-langkah yang diterapkan oleh BSM Cabang Bukittinggi seperti strategi pemasaran dalam rangka memperkenalkan produk pada masyarakat.
11
Kedua, skripsi yang disusun oleh Siti Humairoh Fakultas Syariah dan Hukum tahun 2010 yang berjudul “Strategi Pemasaran Pembiayaan Mudharabah”. Kesimpulan dari skripsi ini adalah starategi pemasaran yang digunakan oleh Bank BRI Syariah Cabang Jatinegara adalah dengan cara sistem kekeluargaan yang dibangun oleh pihak bank kepada para nasabahnya agar nantinya nasabah merasa nyaman apabila dilayani oleh pihak bank. Selain itu strategi pemasaran yang dilakukan oleh pihak bank untuk memperkenalkan jasa dan produknya kepada nasabah agar mudah dikenal oleh masyarakat banyak, Bank BRI Syariah Cabang Jatinegara menggunakan strategi pemasaran dalam memasarkan pembiayaan mudharabah diantaranya yaitu Menembus pasar, mengembangkan pasar, pengembangan produk, diversifikasi, biaya murah, dan pemfokusan pasar Adapun faktor penghambat dalam pemasaran produk yang ditawarkan Bank BRI Syariah Cabang Jatinegara adalah: 1. Tingkat pemahaman dan pengetahuan umum tentang bank syariah masih sangat rendah. Masih banyak yang belum mengerti dan salah faham tentang bank syariah dan menganggapnya sama saja dengan bank konvensional lainnya. Bahkan sebagian ustaz yang tidak memiliki ilmu yang memadai tentang ilmu ekonomi islam (ilmu ekonomi makro dan moneter) masih berpandangan miring tentang bank syariah. 2. Belum ada gerakan bersama dalam skala besar untuk mempromosikan bank syariah 3. Terbatasnya pakar dan SDM ekonomi syariah
12
4. Peran pemerintah masih sangat kecil dalam mendukung dan mengembangkan ekonomi syariah 5. Peran ulama, ustaz dan da’i masih relatif kecil. Ulama yang berjuang keras mendawahkan ekonomi syariah selama ini masih terbatas pada DSN dan kalangan akademis yang telah tercerahkan. Bahkan masih banyak anggota DSN yang belum menjadikan tema khutbah dan pengajian tentang bank dan ekonomi syariah. 6. Dan ini yang paling utama, BI dan bank-bank syariah belum menemukan strategi jitu dan ampuh dalam memasarkan bank syariah kepada masyarakat luas. Namun dari semua data di atas atau tesis yang saya gunakan sebagai acuan pokok bahasannya masih terlalu umum sehingga penulis membatasi penulisan skripsi ini dengan strategi apa yang digunakan oleh Permata Bank Syariah dalam mengembangkan Produk KPR Syariah dan sejauh mana pembiayaan KPR Syariah yang sudah dilakukan oleh Permata Bank Syariah.
E. Metode Penelitian 1. Jenis dan Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian lapangan (studi kasus) dengan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif
13
analisis6 yaitu penulis menggambarkan permasalahan dengan didasari datadata yang ada kemudian dianalisis lebih lanjut untuk kemudian ditarik kesimpulan. Dengan tipe pendekatan studi kasus, penulis mengadakan penelitian dengan melihat, menggambarkan tentang kinerja pemasaran perbankan syariah. 2. Sumber dan Teknik Pengambilan Data Yang menjadi bahan acuan (sumber) dalam penelitian ini, penulis membaginya dalam 2 kategori yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari pihak bank berupa hasil interview secara langsung yang dipersiapkan sebelumnya dengan pengurus Permata Bank syariah yang berkaitan dengan pembahasan dalam skripsi ini. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari laporan-laporan atau data-data yang dikeluarkan dan literatur-literatur kepustakaan seperti bukubuku, kitab-kitab serta sumber lainnya yang berkaitan dengan pembahasan skripsi ini. Untuk memperoleh data yang akurat maka penulis mengumpulkan data melalui: 1. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penulis melakukan penelitian dengan mengkaji data-data yang diperoleh dari
6
hal. 262
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, cet ke 3 (Jakarta, Vi Press 1984),
14
buku-buku yang memiliki kaitannya dengan penulisan skripsi ini. 2. Penelitian Lapangan (Field Research) Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan cara melakukan wawancara dengan pihak perbankan dan nasabah KPRS Permata Bank Syariah cabang Kebon Jeruk.
F. Sistematika penulisan Sesuai dengan judul skripsi maka penulis akan membahas permasalahan yang utama dari Permata Bank Syariah yaitu kinerja pemasaran perbankan syariah kepada masyarakat. Untuk mempermudah dan memperoleh gambaran umum mengenai isi dari skripsi ini, maka penulis menguraikan sistematika pembahasan yang terdiri dari 5 (lima) bab, masing-masing dapat diuraikan sebagai berikut: BAB I
: PENDAHULUAN Pada bab ini berisikan mengenai latar belakang masalah yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemasaran yang dilakukan oleh Permata Bank Syariah terhadap produk KPRS, pembatasan dan perumusan masalah dimaksutkan agar masalah dalam penelitian skripsi ini tidak meluas dan tema penelitian tidak kompleks, tujuan dan manfaat penelitian bertujuan untuk membahas permasalahan yang akan dibahas, review studi terdahulu bertujuan untuk menjadikan sebagai gambaran tentang permasalahan yang sudah
15
dibahas, metodologi penelitian bertujuan untuk mengetahui metode apa yang akan digunakan dalam penelitian skripsi ini, dan sistematika
penulisan
bertujuan
untuk
mempermudah
dan
memperoleh gambaran umum mengenai isi dari skripsi ini. BAB II
: LANDASAN TEORI Dalam bab ini penulis akan menguraikan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang diteliti yaitu mengenai konsep dasar mengenai pemasaran produk KPR Syariah kepada masyarakat diantaranya pengertian strategi, pengertian pemasaran, tujuan pemasaran, strategi pemasaran produk KPRS, marketing mix, dan murabahah dan dasar hukumnya.
BAB III : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Di dalam bab ini di uraikan antara lain mengenai sejarah singkat perusahaan, visi dan misi yang ditetapkan oleh Permata Bank, struktur organisasi perusahaan dengan pembagian tugas dan tanggung jawabnya, dan produk-produk Permata Bank Syariah. BAB 1V : ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan menganalisis data yang didapat dari hasil evaluasi serta hasil pengamatan dan akan melakukan pembahasan mengenai evaluasi pemasaran KPRS, dalam bab ini berisikan strategi pemasaran produk KPRS dengan akad Murabahah, pembiayaan KPRS Permata Bank Syariah dengan akad Murabahah
16
tahun 2008-2010, dan kendala-kendala yang dihadapi Permata Bank Syariah dalam memasarkan produknya. BAB V
: PENUTUP Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan yang berupa hasil evaluasi dari analisis dan pembahasan penelitian serta saran-saran yang dapat diberikan pada perusahaan yang berhubungan dengan objek dan tujuan penelitian serta analisis yang telah dilakukan.
BAB II STRATEGI PEMASARAN KPR SYARIAH DENGAN AKAD MURABAHAH
A. Pengertian Strategi Kata strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Stratogos atau Strategis yang berarti jendral. Strategi berarti seni para jendral.1 Dalam pembahasan kata “strategi” sulit untuk di bantah bahwa penggunaannya di bawah atau bersumber dan popular di lingkungan militer. Dilingkungan tersebut penggunaannya lebih dominan dalam situasi peperangan sebagai tugas seorang komandan dalam menghadapi musuh.2 Dalam bidang manajemen, definisi strategi cukup beragam dan bervariasi dari berbagai ahli. Seperti Menurut wiliam F. Glueck dan Lawarence Jauch, strategi adalah sebuah rencana yang disatukan, luas dan terintegrasi, yang menghubungkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang di rancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat di capai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi.3 Menurut
kamus
Wikipedia,
strategi
adalah
pendekatan
secara
keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Kata strategi dalam 1
Djaslim Saladin, Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan, (Bandung: Linda karya, 2004), hal. 1 2 Hadari Nawawi, Manajemen Strategik, cet. 2, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2003), hal. 147 3 Djaslim Saladin, Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan, hal. 1
17
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem perencanaan Pembangunan Nasional, mempunyai pengertian adalah langkahlangkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi.4 Dari berbagai pengertian dan definisi di atas, secara umum pengertian strategi dapat diartikan
sebagai rencana tentang serangkaian manuver, yang
mencakup seluruh elemen yang kasat mata maupun yang tidak kasat mata, untuk menjamin keberhasilan mencapai suatu tujuan.5
B. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga barang dan jasa. Faktor penting dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi, pemasaran dan konsumsi. Pemasaran menjadi penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi. Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep inti yang meliputi kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan permintaan (demands). Manusia harus menemukan kebutuhannya terlebih dahulu, sebelum ia memenuhinya. Usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut dapat dilakukan dengan cara mengadakan suatu hubungan. Dengan demikian pemasaran bisa juga diartikan suatu usaha untuk memuaskan kebutuhan pembeli dan penjual. 4
http://mulyaniakuntansi.blogspot.com/2010/02/Pengertian-Strategi.html http://Strategika.wordpress.com/2007/06/24/Pengertian-Strategi/ kutipan dari buku Pengantar Manajemen Strategic Kontemporer, Strategic di tengah oprasional / J. Hutabarat dan M. Huseini. 5
18
Pengertian pemasaran menurut Philip Kotler adalah suatu proses sosial dan manajerial yang mana dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.6 Pemasaran juga dapat di artikan sebagai upaya untuk menciptakan dan menjual produk kepada berbagai pihak dengan maksud tertentu.7 Strategi pemasaran syariah adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang terencana yang mengarah pada proses penciptaan, penawaran, dan perubahan value dari suatu inisiator kepada stakeholder-nya, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah (bisnis) dalam Islam.8
C. Tujuan Pemasaran Setiap tindakan yang dilakukan apakah oleh perusahaan atau badan usaha tentu mengandung maksut dan tujuan. Penetapan tujuan disesuaikan dengan keinginan pihak menejemen perusahaan itu sendiri. Badan usaha dalam menetapkan tujuan yang hendak di capai dapat dilakukan dengan berbagai pertimbangan yang matang. Kemudian ditetapkan cara-caranya untuk mencapai tujuan tersebut. 6
Philip Khotler, Manajemen Pemasaran, jilid 1, (Jakarta: PT . Indeks Kelompok Gramedia, 2005), hal. 10. 7 Jakfar Kasmir, Studi Kelayakan Bisnis, cet. II, (Jakarta: Kencana, 2004), hal. 74. 8 Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, cet. 1, Syariah Marketing, (Bandung: Mizan, 2006), , hal. 28
19
Dalam prakteknya tujuan suatu perusahaan dapat bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam jangka pendek biasanya hanya bersifat sementara dan juga dilakukan sebagai langkah untuk mencapai tujuan jangka panjang. Demikian pula dalam hal menjalankan kegiatan pemasaran suatu perusahaan memiliki banyak kepentingan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Secara umum tujuan pemasaran bank adalah sebagai berikut : 1. Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk membeli produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang. 2. Memaksimumkan kepuasan pelanggan melalui berbagai pelayanan yang diinginkan nasabah. Nasabah yang puas oleh pelayanan bank akan menjadi ujung tombak pemasaran selanjutnya, karena kepuasan ini akan ditularkan kepada nasabah lainnya melalui ceritanya. 3. Memaksimumkan pilihan (ragam produk) dalam arti bank menyediakan berbagai jenis produk sehingga nasabah memiliki berabagai macam pilihan juga. 4. Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai macam kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efektif.9
9
Jakfar Kasmir, Studi Kelayakan Bisnis, cet. II, (Jakarta: Kencana, 2004), hal. 66-67
20
D. Strategi Pemasaran Produk KPR Syariah 1. Strategi Pemasaran Setiap perusahaan dalam pengembangan usahanya tentu harus mempunyai perencanaan matang atau strategi yang dapat memajukan dan mengembangkan usahanya, apalagi yang berkaitan dengan produk. Tujuan ini adalah untuk mempertahankan keberadaan perusahaan dan mendapatkan perhatian dari konsumen. Untuk mendapatkan hasil yang maksimum tentu harus mempunyai strategi-strategi yang matang yang tentunya bisa mewujutkan visi dan misi suatu perusahaan, diantaranya : a. Tahap Perkenalan Dalam meluncurkan suatu produk baru, menejemen perusahaan dapat menetapkan tingkat yang tinggi atau rendah untuk setiap variabel pemasaran, harga pokok, promosi dan kualitas produk.10 Penentuan harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan pemasaran. Harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga sangat menentukan dapat diterimanya produk atau jasa perbankan. Tujuan dari penentuan harga ini adalah untuk menjadikan produk atau jasa yang ditawarkan laku di pasaran dan juga dengan penentuan harga diharapkan dapat meningkatkan jumalah nasabah.11
10
Philip Kotler, A. B. Susanto, Manajemen Pemasaran di Indonesia; Analisis Perencanaan, Imlementasi dan Pengendalian, jilid. 1, (Jakarta: Salemba Empat, 2001), hal. 471 11 Jakfar Kasmir, Studi Kelayakan Bisnis, cet. II, (Jakarta: Kencana, 2004), hal. 151
21
Produk yang dikeluarkan dan penetapan harga yang telah ditentukan agar dapat diterima dimasyarakat atau nasabah dan dirasakan manfaatnya serta keunggulan produk dari produk pesaing tentu harus dilakukan promosi atau sosialisasi. Tujuan dari promosi ini adalah untuk mengendalikan produk tersebut kepada masyarakat atau nasabah dan berusaha untuk menarik calon nasabah baru. Fungsi lain dari kegiatan promosi
adalah
mempengaruhi
nasabah
untuk
membeli
atau
mempergunakan produk atau jasa yang ditawarkan. Hal ini juga dapat meningkatkan citra bank di mata para nasabahnya. b. Tahap Pertumbuhan Pada tahap ini ditandai dengan lonjakan cepat dalam penjualan suatu produk yang dapat dilihat dari penjualan. Hal ini dilihat dari pertumbuhan dan perkembangan bank yang semakin banyak dinikmati oleh nasabah. Dalam tahap ini perusahaan harus dapat menahan cepatnya pertumbuhan pasar selama mungkin, yaitu dengan cara : 1) Meningkatkan kualitas produk dan menambahkan ciri baru pada produk dan peningkatan gaya. 2) Memasuki segmen pasar baru. 3) Lebih meningkatkan sosialisasi atau promosi untuk memberikan pemahaman yang lebih pada nasabah dan calon nasabah. 2. Strategi Pemasaran Produk Produk yang dihasilkan oleh dunia usaha pada umumnya berbentuk dua macam, yaitu yang berwujud dan tidak berwujud. Masing-masing produk 22
untuk dapat dikatakan berwujud atau tidak berwujud memiliki karakteristik atau cirri-ciri tertentu. Produk yang berwujud merupakan barang yang dapat dilihat dan dirasakan secara langsung sebelum dibeli. Sedangkan produk yang tidak berwujud berupa jasa dimana tidak dapat dilihat atau dirasakan sebelum dibeli. Untuk lebih jelasnya memahami dan mengerti sesuatu yang berhubungan dengan produk, maka secara umum definisi produk adalah sesuatu yang dapat memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan.12 Pengertian produk menurut Philip Kotler adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, yang digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa produk adalah sesuatu yang dapat memberikan manfaat, baik dalam hal memenuhi kebutuhan sehari-hari atau sesuatu yang ingin dimiliki oleh konsumen.
E. Marketing Mix Marketing mix (bauran pemasaran) merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan secara terpadu. Artinya kegiatan ini dilakukan secara bersamaan diantara elemen-elemen yang ada didalam marketing mix itu sendiri. Setiap elemen tidak dapat berjalan sendiri-sendiri tanpa dukungan dari elemen yang lain. Elemen-elemen yang ada dalam marketing mix adalah Product (produk), Price (harga), Place (tempat), dan promotion (promosi) atau yang biasa kita dengar dengan sebutan 4P. 12
Philip Kotler, AB. Susanto, op. cit., hal. 477
23
1. Product / Produk Setiap produk yang diluncurkan ke pasar tidak selalu mendapatkan respon yang positif. Bahkan cendrung mengalami kegagalan jauh lebih besar dibandingkan keberhasilannya. Untuk mengantisipasai agar produk yang diluncurkan berhasil sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka perluncuran produk diperlukan strategi-strategi tertentu. Dalam dunia perbankan strategi pengembangan produk yang dapat dilakukan adalah : a. Penentuan Logo dan Moto Logo merupakan ciri khas suatu bank, sedangkan moto merupakan serangkaian kata-kata yang berisikan misi dan visi bank dalam melayani masyarakat. Logo dan moto sering disebut sebagai ciri produk. Baik logo dan moto harus dirancang dengan benar. Pertimbangan pembuatan logo dan moto adalah (a) logo dan moto harus memiliki arti, (b) mampu menarik perhatian bagi siapa saja yang melihatnya, dan (c) mudah di ingat bagi siapa saja yang melihatnya. b. Menciptakan Merek Tujuan dari penggunaan merek adalah agar mudah dikenal dan diingat. Merek merupakan sesuatu untuk mengenal barang atau jasa yang ditawarkan. Pengertian merek sering diartikan sebagai nama, istilah, simbol, disain atau kombinasi dari semuanya. Penciptaan merek harus mempertimbangkan faktor-faktor diantaranya yaitu (a) mudah di ingat, (b) 24
terkesan hebat dan modern, (c) pastinya memiliki arti dan (d) mampu menarik perhatian bagi siapa saja yang melihatnya. c. Menciptakan Kemasan Kemasan merupakan pembungkus suatu produk. Dalam dunia perbankan kemasan lebih diartikan kepada pemberian pelayanan atau jasa kepada para nasabah disamping juga sebagai pembungkus untuk berbagai jenis jasanya seperti buku tabungan, cek, bilyet giro, atau kartu kredit. d. Keputusan Label Label merupakan sesuatu yang dilengketkan pada produksi yang ditawarkan dan merupakan bagian dari kemasan. Di dalam label dijelaskan siapa yang membuat, di mana dibuat, kapan dibuat, cara menggunakannya, waktu kadaluwarsa, komposisi isi, dan informasi lain. 2. Price / Harga Penentuan harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan pemasaran. Harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga sangat menentukan dapat diterimanya produk atau jasa perbankan. Tujuan dari penentuan harga ini adalah untuk menjadikan produk atau jasa yang ditawarkan laku di pasaran dan juga dengan penentuan harga diharapkan dapat meningkatkan jumalah nasabah. Tujuan dari penentuan harga adalah (a) Untuk bertahan hidup, (b) Untuk memaksimalkan keuntungan, (c) Untuk memperbesar market share, (d) Mutu produk, dan (e) karena pesaing. 25
3. Place / Lokasi Pemilihan lokasi sangat penting mengingat apabila salah dalam menganalisis akan berakibat meningkatnya biaya yang akan dikeluarkan nantinya. Lokasi yang tidak strategis akan mengurangi minat nasabah untuk berhubungan dengan bank. Paling tidak ada 2 faktor yang menjadi pertimbangan dalam penentuan lokasi : a. Faktor Utama (Primer) (a) Dekat dengan pasar, (b) Dekat dengan bahan baku, (c) Tersedia tenaga kerja, (d) Baik jumlah maupun kualifikasi yang diinginkan, (e) Terdapat fasilitas pengangkutan seperti jalan raya dan transportasi angkutan umum, (f) Tersedia sarana dan prasarana, seperti listrik, telepon dan lain-lain, (g)Respon masyarakat, (h) Jumlah pesaing yang terdapat di lokasi tersebut b. Faktor Skunder (a) Biaya yang dikeluarkan untuk investasi dilokasi tersebut, (b) Prospek perkembangan harga atau kemajuan dilokasi tersebut, (c) Kemungkinan untuk perluasan lokasi, (d) Terdapat fasilitas penunjang lainya seperti pusat perbelanjaan atau perumahan. 4. Promotion / Promosi Promosi merupaka kegiatan yang sama pentingnya dengan ketiga kegiatan
diatas.
Dalam
kegiatan
ini
setiap
bank
berusaha
untuk
mempromosikan seluruh produk dan jasa yang dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung. 26
Dalam praktiknya paling tidak terdapatam 4 sarana promosi yang dapat digunakan oleh setiap bank dalam mempromosikan produk perbankan tesebut yaitu periklanan, promosi penjualan, publisitas, dan penjualan pribadi. Periklanan (Advertising)Merupakan promosi yang dilakukan dalam bentuk tayangan atau gambar atau kata-kata yang tertuang dalam spanduk, brosur, billboard, Koran, majalah, TV, atau radio. Promosi penjualan (Sales Promotion) Merupakan promosi yang digunakan untuk meningkatkan penjualan melalui potongan harga atau hadiah pada waktu tertentu terhadap barang-barang tertentu pula. Publisitas (Publicity) Merupakan promosi yang dilakukan untuk meningkatkan citra bank di depan para calon nasabah atau nasabahnya melalui kegiatan sponsorship terhadap suatu kegiatan amal sosial atau olahraga. Penjualan Pribadi (Personal Selling) Merupakan promosi yang dilakukan melalui pribadi-pribadi karyawan bank dalam melayani serta ikut mempengaruhi nasabah.13 Pemasaran adalah salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam peningkatan kepercayaan konsumen. Salah satu aspek ini memang perlu diperhatikan untuk meningkatkan minat dan konsumen. Pemasaran dalam bank syariah bukan hal yang bisa dianggap sepele. Dan para pengelola bank juga tidak tinggal diam. Tentu sudah banyak hal yang dilakukan untuk mendobrak kinerja pemasaran sebuah bank syariah. 13
Jakfar Kasmir, Studi Kelayakan Bisnis, cet. II, (Jakarta, Kencana, 2004), hal. 213 - 215
27
Bermacam-macam program dengan berbagai nama tentu juga sudah dilakukan oleh bank syariah. Pemasaran umumnya langsung pada takaran produk tertentu yang dimiliki oleh bank syariah. Berbeda-beda. Misalnya sebuah bank ada yang mempunyai layanan kredit perumahan syariah, deposito syariah dan lain sebagainya. Produk-produk atau layanan bank syariah di Indonesia umumnya telah dilaksanakan melalui berbagai program atau media. Mulai dari pamflet, iklan, buletin gratis hingga mengikuti pameran-pameran mengenai perbankan syariah. Intinya, program-program atau strategi pemasaran dilakukan langsung pada sebuah aktivitas untuk menawarkan produk yang spesifik dari sebuah bank.
F. Murabahah dan Dasar Hukumnya 1. Murabahah Akad murabahah adalah akad pembiayaan dengan prinsip jual beli dengan menyertakan harga pokok dan keuntungan (margin) yang di sepakati. Dengan demikian masyarakat akan merasa tenang karena selama masa pembiayaan besar angsuran tidak berubah (fixed) meskipun kondisi ekonomi tidak menentu. Ba’i al-murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan tembahan keuntungan yang disepakati. Dalam istilah teknis perbankan syari’ah murabahah ini diartikan sebagai suatu perjanjian yang disepakati antara Bank Syariah dengan nasabah, dimana Bank menyediakan pembiayaan 28
untuk pembelian bahan baku atau modal kerja lainnya yang dibutuhkan nasabah, yang akan dibayar kembali oleh nasabah sebesar harga jual bank (harga beli bank + margin keuntungan) pada waktu yang ditetapkan. Bila dilihat sekilas, terdapat persamaan jual beli murabahah dengan pembiayaan konsumtif. Persamaannya antara lain, pembiayaan yang diberikan adalah barang (motor, mobil, dan lain-lain.) bukan uang, dan pembayarannya secara cicilan. Namun, jika diperhatikan lebih dalam sesuai dengan fatwa DSN MUI, karakteristiknya berbeda. Terdapat beberapa perbedaan utama antara jual beli murabahah dengan pembiayaan konsumen. Perbedaan pertama, harga jual pembiayaan konsumen biasanya memakai
tingkat
bunga
yang
tergantung
situasi
pasar,
sedangkan
margin/tingkat keuntungan murabahah (bila sudah terjadi ijab kabul) bersifat tetap, sehingga harga jual tidak boleh berubah. Jadi, sejak awal perjanjian sampai dengan masa pelunasan, bank syariah tidak diperbolehkankan mengubah harga yang telah diperjanjikan/ diakadkan. Pada lembaga keuangan konvensional, dimungkinkan membuat sebuah klausul untuk meningkatkan bunga seperti karena akibat ketergantungan pada situasi pasar, krisis BBM, dan krisis nilai tukar. Keunggulan dari sebuah produk jual beli murabahah adalah memberikan kepastian dan kenyamanan kepada nasabah terhadap angsuran pembiayaan. Perbedaan kedua, akad murabahah adalah akad jual beli, sehingga diwajibkan adanya suatu barang yang diperjualbelikan. Barang yang 29
diperjualbelikan tersebut berupa harta yang jelas harganya, seperti mobil atau motor. Sedangkan akad pembiayaan konsumen adalah akad pinjam meminjam. Dalam hal ini belum tentu ada barangnya. Pada pembiayaan konsumen, nasabah diberi uang yang akan dipergunakan untuk membeli barang
yang
dibutuhkan.
Dalam
praktiknya,
sering
kali
terjadi
penyalahgunaan pemakaian. Perbedaan ketiga, dalam hal utang nasabah. Dalam jual beli murabahah, utang nasabah adalah sebesar harga jual. Harga jual adalah harga perolehan/pembelian barang ditambah keuntungan yang disepakati. Apabila nasabah mengangsur utangnya, utang nasabah itu akan berkurang sebesar pembayaran angsuran yang dilakukan, jadi tidak membedakan lagi unsur pokok dan keuntungan. Sedangkan pada pembiayaan konsumen, utang nasabah adalah sebesar pokok kredit ditambah dengan bunga. Bila dibayar secara angsuran, utang nasabah akan berkurang sebesar pembayaran angsuran pokok kredit dan pembayaran bunga. Jadi, dalam pembiayaan konsumen dikenal adanya utang pokok dan hutang bunga. 2. Dasar Hukum a. QS. Al-Baqarah [2] : 275 “Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba” b. Hadits Riwayat Ibn Majah Dari Suhaib al-Rumi r.a, bahwa Rasulullah Saw, bersabda : “Tiga hal yang didalamnya terdapat keberkatan : jual beli secara tangguh, 30
muqaradhan (mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual” (HR. Ibn Majah) Apabila kita sebagai nasabah suatu bank syariah ingin mengajukan pembiayaan murabahah untuk pembelian bahan baku atau modal kerja lainnya, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : 1. Nasabah mengajukan permohonan dan perjanjian pembelian suatu barang atau aset kepada bank syariah. 2. Jika bank syariah menerima permohonan tersebut, bank harus membeli terlebih dahulu aset yang dipesannya secara sah dengan pedagang. Bank membeli barang keperluan nasabah atas nama bank sendiri, dan pembelian ini harus sah dan bebas riba. Dalam hal ini bank harus memberitahu secara jujur harga pokok barang kepada nasabah berikut biaya yang diperlukan. Dimungkinkan bagi bank memberikan kuasa pembelian barang kepada nasabah untuk membeli barang yang dibutuhkannya. Jika demikian, akad jual beli (murabahah) harus dilakukan setelah barang secara prinsip menjadi milik bank. 3. Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah (pemesan) dengan harga jual sebesar harga beli plus margin/keuntungannya. Nasabah harus membelinya sesuai dengan perjanjian yang telah disepakatinya, karena secara hukum perjanjian tersebut mengikat. Kemudian, kedua belah pihak harus membuat kontrak jual beli. 4. Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan akad/perjanjian 31
tersebut, pihak bank dapat mengadakan perjanjian khusus dengan nasabah. 5. Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut pada jangka waktu tertentu yang telah disepakati. Dalam jual beli tersebut bank dibolehkan meminta nasabah untuk menyediakan jaminan dan atau membayar uang muka saat menandatangani kesepakatan awal pemesanan. Hal ini untuk menghindari cedera janji dari nasabah. Jika nasabah kemudian menolak membeli barang tersebut, biaya riil bank harus dibayar dari uang muka tersebut. Apabila nilai uang muka kurang dari kerugian yang harus ditanggung oleh bank, bank dapat meminta kembali sisa kerugiannya kepada nasabah. Nasabah dapat menjual kembali barang tersebut dengan keuntungan atau kerugian, dan tetap berkewajiban untuk menyelesaikan utangnya kepada bank. Dasar Hukum Negara Undang-undang No.10/1998 tentang Perbankan : 1. Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah wajib dikembalikan disertai imbalan (prinsip ijarah) (pasal 1.12). 2. Prinsip syariah dalam pembiayaan barang modal dapat dilakukan dengan pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari Bank oleh Nasabah (pasal 1.13). Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.32/34/KEP/DIR 12 Maret 1998 tentang Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah : Bank wajib menerapkan prinsip syariah dalam menyalurkan dana antara lain 32
melalui transaksi jual beli berdasarkan prinsip ijarah (pasal 28). Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 27/DSN-MUI/III/2002 28 Maret 2002: 1. Harus laksanakan akad ijarah dulu. 2. Akad pemindahan kepemilikan (jual beli/hibah) hanya dapat dilakukan setelah masa ijarah selesai. Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK) No.59 : 1. Objek sewa dikeluarkan dari aktiva pemilik objek sewa pada saat terjadinya perpindahan hak milik objek sewa. 2. Perpindahan hak milik objek sewa diakui jika seluruh pembayaran sewa telah di selesaikan dan penyewa membeli/menerima hibah dari pemilik objek sewa.
33
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya PT Bank Permata Tbk (Permata Bank) merupakan hasil merger 5 (lima) Bank yaitu PT. Bank Bali Tbk, PT. Bank Universal Tbk, PT. Bank Artamedia, PT. Bank Patriot dan PT. Bank Prima Ekspress pada tahun 2002, dan saat ini telah berkembang menjadi sebuah bank swasta utama yang menawarkan produk dan jasa inovatif serta komprehensif terutama disisi delivery channel-nya termasuk Internet Banking dan Mobile Banking. Permata Bank memiliki aspirasi untuk menjadi penyedia jasa keuangan terkemuka di Indonesia, dengan fokus di segmen Konsumer dan Komersial. Melayani sekitar 1,9 juta nasabah di 55 kota di Indonesia, Permata Bank memiliki sekitar 5.400 karyawan, 281 cabang (termaksuk 10 cabang Syariah) dan 570 ATM dengan akses tambahan di lebih dari 20.000 ATM (VisaPlus, Visa Electron, MC, Alto, ATM Bersama, ATM BCA). Pengakuan terkini atas pencapaian Permata Bank adalah Penghargaan dari The Asian Banker Sebagai Bank dengan Cash Management Terbaik di Indonesia 2010, The Most Prestigious Carre' dalam CCSL's Annual Call Center Award 2010 selama lima kali berturut-turut, peringkat pertama Annual Report Award 2008 untuk kategori listed private bank dan juara umum "Annual Report Award 2008 untuk seluruh kategori, peringkat pertama terbaik e-Company Award
28
2008 untuk seluruh kategori, Corporate Governance Award untuk kategori Best Equitable Treatment of Shareholders dari Business Review, Asosiasi Emiten Indonesia dan IICD, posisi kedua The Best CEO in Asia Best Managed Companies dan delapan besar The Best Corporate Governance in Asia Best Managed Companies dari Finance Asia Magazine, Islamic Finance Award & CUP 2009 (IFAC 2009), peringkat pertama UUS dengan kategori aset > Rp.1 trillion dan peringkat pertama perusahaan paling menguntungkan untuk kategoti aset >Rp.1 triliun dari Karim Business Consulting, Banking Service Excellence Awards 2009 (10 konvensional dan 7 syariah) dari MRI & InfoBank, Penghargaan dari MURI untuk Nabung Serentak di 12 kota bagi pelajar, The Prestigious Service Quality Diamond Award 2009 dari Carre - Center for Service Satisfaction & Loyalty (CCSL) & Marketing Magazine dan Banking Efficiency Award 2009 dari Bisnis Indonesia. Sedangkan Permata Bank Syariah didirikan pada tanggal 10 November 2004. Saat ini Permata Bank Syariah sudah memiliki 10 Kantor Cabang Syariah dan 241 Kantor Layanan Syariah (Office Channeling).
Nasabah dapat
bertransaksi diseluruh Kantor Cabang Syariah dan seluruh kantor cabang PermataBank konvensional yang sudah tergabung dalam layanan syariah (Office Channeling) diseluruh Indonesia. Nasabah Permata Bank Syariah dapat menggunakan seluruh fasilitas dan teknologi Permata Bank seperti Permata Mobile, Permata Net, Permata ATM, Permata Mini ATM dan Permata Tel. Selain itu nasabah Permata Bank Syariah 29
dapat bertransaksi di lebih dari 1 juta ATM di seluruh dunia, serta dapat bertransaksi di lebih dari 70 ribu merchant di Indonesia dan lebih dari 21 juta merchant di seluruh dunia. B. Visi dan Misi Setiap perusahaan pasti memiliki visi dan misinya masing-masing. Menurut Wibisono, visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Atau dapat dikatakan bahwa visi merupakan pernyataan want to be dari organisasi atau perusahaan. Visi juga merupakan hal yang sangat krusial bagi perusahaan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang. Dalam visi suatu organisasi terdapat juga nilai-nilai, aspirasi serta kebutuhan organisasi di masa depan seperti yang diungkapkan oleh Kotler yang dikutip oleh Nawawi, Visi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa depan. Jadi dapat disimpulakan bahwa visi adalah cita - cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang.1
1
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/10/definisi-visi-misi-dan-strategi-dan.html
7/04/1011
30
Dalam hal ini Permata Bank Syariah memiliki visi yaitu Menjadi penyedia jasa keuangan Syariah terkemuka di Indonesia, yang memiliki fokus pada segmen Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Consumer. Menurut Wheelen sebagaimana dikutip oleh Wibisono misi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat, baik berupa produk ataupun jasa. Pernyataan misi merupakan sebuah kompas yang membantu untuk menemukan arah dan menunjukkan jalan yang tepat dalam rimba bisnis saat ini. Tujuan dari pernyataan misi adalah mengkomunikasikan kepada stakeholder, di dalam maupun luar organisasi, tentang alasan pendirian perusahaan dan ke arah mana perusahaan kan menuju. Oleh karena itu, rangkaian kalimat dalam misi dinyatakan dalam satu bahasa dan komitmen yang dapat dimengerti dan dirasakan relevansinya oleh semua pihak yang terkait.2 Misi dari Permata Bank Syariah antara lain yaitu:
Menjalankan usaha keuangan sesuai prinsip syariah yang tumbuh secara berkesinambungan untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Meyediakan produk dan jasa keuangan syariah yang memberi solusi atas kebutuhan nasabah sebagai upaya melengkapi layanan Permata Bank
2
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/10/definisi-visi-misi-dan-strategi-dan.html
7/04/1011
31
Memperkerjakan karyawan dengan membekali pelatihan-pelatihan serta memberikan penghargaan atas prestasi kerja.
Melayani seluruh lapisan masyarakat dengan mempertahankan standar kualitas yang tinggi serta berusaha menjadi panutan dalam tata kelola usaha yang baik.
C. Struktur Mekanisme Organisasi Dalam Oprasional Permata Bank Syariah Struktur Organisasi
32
D. Produk-produk KPR Permata Bank Di acara peluncuran produk terbaru Permata Bank Syariah yang dihadiri oleh Achmad K. Permana-Head Permata Bank Syariah dan Rosalia Abadi-Head Mortgage VC, Direktur Retail Banking Lauren Sulistiawati mengatakan, akad IMBT (Ijarah Muntahiyah Bittamlik) dalam pembiayaan property adalah yang pertama kali di bank syariah. Dikonsep tersebut menggunakan konsep sewa beli, dimana bank menyewakan properti kepada nasabah dan diakhir periode nasabah dapat mengambil alih kepemilikan properti setelah seluruh pembiayaannya selesai.3 Munculnya Permata KPR
iB IMBT merupakan solusi alternatif
terhadap pembiayaan KPR Syariah yang selama ini ditawarkan dengan skema Murabahah (pembiayaan dengan konsep"biaya plus margin keuntungan") dimana harga tetap selama jangka waktu pembiayaan yang maksimalnya hanya 5 tahun. Dengan konsep sewa beli sebagaimana skema IMBT, perubahan harga diperbolehkan sehingga produk dapat ditawarkan dengan jangka waktu yang lebih lama hingga 20 tahun. Selain itu produk tersebut memiliki fleksibilitas dalam hal pendaftaran propertinya, dimana nasabah memiliki dua pilihan yaitu skema properti atas nama Nasabah atau atas nama bank. Kemudian nilai tambah dari produk itu selain jangka waktu yang lebih panjang dan fleksibitas dalam pendaftaran propertinya ada nilai tambah yang lain, pertama bagi skema IMBT dengan properti atas nama bank, tidak ada 3
www.Permatabank.com
33
Akta Pemasangan Hak Tanggungan (APHT) dan Roya, karena sertifikat akan terdaftar atas nama bank, sehingga akan lebih murah bagi nasabah. Kedua, cicilan akan tetap selama periode tertentu yaitu dengan pilihan 2 tahun atau 3 tahun, setelah itu floating mengacu kepada benchmark pricing Syariah (contoh : SBI Syariah 1 bulan). Ketiga, penyesuaian pricing (biaya sewa) lebih transparan bagi nasabah karena pricing maksimum merujuk kepada SBI Syariah (SBIS) 1 bulan. 1. Permata KPR Bijak Dengan Permata KPR Bijak, berapapun tabungan nasabah akan diperhitungkan untuk mengurangi cicilan KPR, sehingga keinginan nasabah untuk memiliki rumah sendiri bisa semakin cepat jadi kenyataan. Keuntungan Permata KPR Bijak diantaranya yaitu 75% saldo tabungan diperhitungkan sebagai pengurang pokok pinjaman dalam perhitungan bunga KPR, semakin BESAR saldo tabungan maka semakin KECIL beban bunga KPR, KPR Anda LUNAS lebih cepat, bebas bertransaksi apa pun dengan menggunakan semua layanan Permata Bank. 2. Permata KPR Cicilan Tetap Permata KPR Cicilan Tetap merupakan produk KPR dengan cicilan tetap sepanjang jangka waktu kredit, fluktuasi suku bunga tidak akan mempengaruhi besarnya cicilan nasabah. Nasabah tetap tenang dan nyaman membeli rumah idaman keluarga melalui Permata KPR Cicilan tetap.
34
Keuntungan dari Permata KPR Cicilan Tetap adalah Besarnya cicilan per bulan TETAP sepanjang jangka waktu kredit, jangka waktu kredit dapat otomatis berubah sesuai fluktuasi suku bunga, kepastian cicilan akan memudahkan nasabah mengatur keuangan keluarga. 3. Permata Home Ready Cash Permata Home Ready Cash adalah sebuah produk dari Permata Bank dimana
nasabah
bisa
memanfaatkan
rumah/apartemen/ruko
untuk
mendapatkan uang tunai yang dapat digunakan untuk kebutuhan konsumsi nasabah seperti biaya kuliah anak, biaya pernikahan anak, pembelian furniture baru, renovasi rumah serta kebutuhan lainnya. Fasilitas berupa pinjaman rekening Koran yang dapat ditarik setiap saat sesuai dengan kebutuhan nasabah. Keuntungan dari Permata Home Ready Cash adalah Dana dapat ditarik kapan saja, penarikan dapat melalui ATM, e-Channel dan teller counter, bunga hanya sebesar dana yang dipakai, jangka waktu pinjaman bisa sampai dengan 15 tahun, bunga sangat kompetitif. 4. Permata KPR Keluarga Permata KPR Keluarga telah masuk rekor MURI sebagai produk KPR pertama yang menghubungkan rekening simpanan nasabah sekeluarga sampai dengan 5 rekening dan memberikan poin untuk meringankan beban bunga KPR.
35
Keuntungan dari Permata KPR Keluarga adalah KPR nasabah dapat dihubungkan dengan rekening anggota keluarga nasabah sampai dengan 5 (lima) rekening dan nikmati POIN KELUARGA dari setiap rekening simpanan keluarga nasabah, setiap pemegang rekening yang dihubungkan tetap memiliki akses penuh terhadap dana di dalam rekeningnya, dapat bertransaksi seperti biasa, dan tetap menikmati bunga atas simpanan tersebut, POIN KELUARGA akan digunakan untuk mengurangi beban bunga KPR nasabah, simpanan nasabah dan keluarga tetap aman karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan sesuai ketentuan berlaku. Permata KPR iB memiliki 2 (dua) pilihan akad yaitu akad Murabahah dan akad Ijarah Muntahiyah Bittamlik (IMBT). 1. Akad Murabahah adalah akad pembiayaan dengan prinsip jual beli dengan menyertakan harga pokok dan keuntungan (margin) yang disepakati. Dengan demikian nasabah akan merasa tenang karena selama masa pembiayaan besar angsuran tidak berubah (fixed) meskipun kondisi ekonomi tidak menentu. Plafon pembiayaan mulai dari Rp 100 juta – Rp 5 milyar. Besar angsuran tetap (fixed) selama jangka waktu pembiayaan, dengan maximum 80% dari harga jual developer/harga appraisal dari Permata Bank Syariah. Sedangkan jangka waktu yang diberikan untuk Pembayaran angsuran disesuaikan dengan kemampuan nasabah, jangka waktu pembiayaan 1 sampai dengan 20 tahun. Dengan ketentuan biaya sebagai berikut:
36
Biaya Administrasi sebesar 1% dari pembiayaan.
Premi Asuransi Jiwa & Asuransi Kebakaran secara syariah yang kompetitif.
Biaya Notaris, meliputi: - Perjanjian Pembiayaan - Akta Pemasangan Hak Tanggungan (APHT) (hanya berlaku untuk Akad Murabahah dan Akad IMBT dengan properti atas nama nasabah)
Keuntungan yang diberika pada calon nasabah apa bila calon nasabah ingin menggunakan akad murabahah tidak sulit yaitu:
Proses pembiayaan mudah dan cepat.
Pembayaran angsuran dapat dilakukan secara autodebet.
Pelunasan dapat dipercepat, sebelum jangka waktu pembiayaan berakhir.
Perlindungan Asuransi Jiwa dan Kebakaran secara syariah dengan premi yang kompetitif.
Tentunya ada syarat-syarat yang harus dipenuhi apabila calon nasabah ingin menggunakan akad murabahah ini, yaitu:
Warga Negara Indonesia.
Perorangan (bukan badan usaha).
37
Berusia 21 tahun atau sudah menikah dan berusia maksimum 55 tahun (untuk karyawan) atau 65 tahun (untuk pengusaha/profesional) pada saat pembiayaan berakhir.
Mempunyai penghasilan tetap dan berkesinambungan.
2. Akad Ijarah Muntahiyah Bittamlik (IMBT) adalah akad pembiayaan dengan prinsip sewa beli dengan adanya pembelian properti oleh nasabah di akhir periode. Besarnya biaya sewa ini dapat ditinjau kembali sesuai dengan periode yang telah ditentukan oleh bank. Hal ini akan memberikan keuntungan kepada nasabah karena tidak terikat pada biaya sewa yang sama selama masa pembiayaan. Nasabah juga diberikan fleksibilitas untuk memilih apakah properti akan dicatatkan atas nama nasabah atau atas nama bank. Plafon pembiayaan mulai dari Rp 100 juta – Rp 5 milyar. Besar angsuran dapat ditinjau kembali (floating) sesuai dengan periode yang telah ditentukan oleh bank, dengan maximum 80% dari harga jual developer/harga appraisal dari Permata Bank Syariah. Sedangkan jangka waktu yang diberikan untuk Pembayaran angsuran disesuaikan dengan kemampuan nasabah, jangka waktu pembiayaan 1 sampai dengan 20 tahun. Dengan ketentuan biaya sebagai berikut:
Biaya Administrasi sebesar 1% dari pembiayaan.
Premi Asuransi Jiwa & Asuransi Kebakaran secara syariah yang kompetitif.
38
Biaya Notaris, meliputi: - Perjanjian Pembiayaan - Akta Pemasangan Hak Tanggungan (APHT) (hanya berlaku untuk Akad Murabahah dan Akad IMBT dengan properti atas nama nasabah)
Keuntungan yang diberika pada calon nasabah apabila calon nasabah ingin menggunakan akad IMBT yaitu:
Proses pembiayaan mudah dan cepat.
Pembayaran angsuran dapat dilakukan secara autodebet.
Pelunasan dapat dipercepat, sebelum jangka waktu pembiayaan berakhir.
Perlindungan Asuransi Jiwa dan Kebakaran secara syariah dengan premi yang kompetitif.
Tentunya ada syarat-syarat yang harus dipenuhi apabila calon nasabah ingin menggunakan akad IMBT ini,yaitu:
Warga Negara Indonesia.
Perorangan (bukan badan usaha).
Berusia 21 tahun atau sudah menikah dan berusia maksimum 55 tahun (untuk karyawan) atau 65 tahun (untuk pengusaha/profesional) pada saat pembiayaan berakhir.
Mempunyai penghasilan tetap dan berkesinambungan.
39
Selain produk-produk KPR di atas, Permata Bank IB juga mengeluarkan produk lain diantaranya yaitu Permata Tabungan IB, Permata Giro IB, Permata Pendidikan Syariah, Permata Deposito Syariah, Permata KPR IB, Pembiayaan Usaha, Permata Tabungan IB Umrah, Permata Tabungan IB Optima. Permata Tabungan Syariah didasarkan pada prinsip Mudharabah AlMuthlaqah. Dengan prinsip ini tabungan nasabah diperlakukan sebagai investasi, dan nasabah sebagai pemilik dana memberi kebebasan penuh kepada Permata Bank Syariah untuk mengelola investasi nasabah. Tabungan nasabah akan dimanfaatkan secara produktif dalam investasi yang sesuai dengan prinsip syariah. Keuntungan dari investasi akan dibagihasilkan antara nasabah dan Bank sesuai porsi (nisbah) yang disepakati bersama sebelumnya. Permata Giro iB menggunakan prinsip Al-Wadiah Yad ad Dhamanah dan Mudharabah Al-Muthlaqah. Dengan prinsip Al-Wadiah Yad ad Dhamanah nasabah sebagai pemilik dana telah menitipkan dana pada Permata Bank Syariah dan mengijinkan bank mengelola dana dan tetap menjamin akan mengembalikan titipan tersebut bila sewaktu waktu nasabah membutuhkannya. Sedangkan dengan prinsip Mudharabah Al-Muthlaqah dana giro nasabah diperlakukan sebagai investasi, dan nasabah sebagai pemilik dana memberi kebebasan penuh kepada Permata Bank Syariah untuk mengelola investasi nasabah. Dana giro nasabah akan dimanfaatkan secara produktif dalam bentuk pembiayaan yang sesuai dengan prinsip syariah. Keuntungan dari pembiayaan akan dibagihasilkan antara nasabah dan Bank sesuai porsi (nisbah) yang disepakati bersama sebelumnya. 40
Permata Pendidikan Syariah adalah investasi pendidikan jangka panjang yang fleksibel dengan hasil optimal. Nasahah dilindungi asuransi jiwa syariah secara cuma-cuma dan manfaat rawat inap untuk asuransi tambahan. Permata Pendidikan Syariah menggunakan prinsip Mudharabah AlMuthlaqah, sehingga nasabah sebagai pemilik dana memberi kebebasan penuh kepada Permata Bank Syariah untuk mengelola investasinya. Keuntungan dari pengelolaan akan dibagihasilkan antara Nasabah dan Bank sesuai porsi (nisbah) yang disepakati bersama. Permata Deposito Syariah merupakan produk khusus bagi nasabah yang menginginkan investasi dengan pola bagi hasil (nisbah) yang optimal. Permata Deposito Syariah menggunakan prinsip Mudharabah Muthlaqah dimana nasabah memberi kebebasan penuh kepada Permata Bank Syariah untuk mengelola dana secara produktif, menguntungkan dan memenuhi prinsip syariah. Keuntungan dari pengelolaan dana tersebut akan dibagihasilkan sesuai dengan nisbah/porsi yang telah disepakati sebelumnya. Permata Syariah Pembiayaan Mudharabah merupakan program Permata Bank Syariah untuk membantu nasabah memenuhi kebutuhan modal kerja, dimana bank menyediakan seluruh modal untuk pembiayaan tersebut dan nasabah sebagai pengelola dana. Keuntungan yang diperoleh dibagihasilkan dengan tingkat nisbah yang disepakati. Permata Syariah Pembiayaan Musyarakah adalah kerjasama penyertaan dana (syirkah) antara Permata Bank Syariah dengan nasabah untuk modal kerja. 41
Dengan pembagian keuntungan berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya. Permata Tabungan iB Umroh Setoran bulanan dan jangka waktu menabungnya disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan nasabah, bahkan dapat melakukan penambahan setoran di luar setoran bulanan yang telah ditentukan. Permata Tabungan iB Umrah menggunakan prinsip Mudharabah alMuthlaqah, sehingga nasabah sebagai pemilik dana memberi kebebasan penuh kepada Permata Bank Syariah untuk mengelola investasinya. Keuntungan dari pengelolaan akan dibagihasilkan antara nasabah dan Bank, sesuai porsi (nisbah) yang disepakati bersama. Permata Tabungan iB Optima didasarkan pada prinsip Mudharabah AlMuthlaqah. Dengan prinsip ini tabungan nasabah diperlakukan sebagai investasi, dan nasabah sebagai pemilik dana memberi kebebasan penuh kepada Permata Bank Syariah untuk mengelola investasi nasabah.
Tabungan nasabah akan
dimanfaatkan secara produktif dalam bentuk pembiayaan yang sesuai dengan prinsip syariah.
Keuntungan dari
pembiayaan akan dibagihasilkan
antara
nasabah dan Bank sesuai porsi (nisbah) yang disepakati bersama sebelumnya.
42
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pemasaran Prodak KPRS Dengan Akad Murabahah Melihat tingginya minat masyarakat terhadap perbankan syariah, maka bank harus menyikapinya dengan baik. Bank syariah dapat melakukan pengembangan pengenalan produk-produk yang ditawarkan sehingga memiliki daya tarik dan nilai jual yang dapat memberikan pengaruh pada nasabah maupun calon nasabah untuk mengetahui lebih jauh tentang produk-produk syariah. Strategi pemasaran diperlukan dalam suatu perusahaan dengan maksut agar semua rencana yang telah dibuat dapat terlaksana sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan dan hambatan-hambatan yang ada dapat diminimalisir. Menurut salah satu senior marketing pemasaran Permata Bank syariah cabang Kebon Jeruk Darifah, pemasaran yang baik adalah pemasaran dengan metode “Jemput Bola” yaitu layanan yang diberikan pada nasabah untuk mempermudah nasabah karena nasabah umumnya ingin dimanjakan dengan segala kenyamanan termasuk pelayanan. Layaknya sebuah perusahaan yang menawarkan produk dan jasa, Permata Bank Syariah cabang Kebon Jeruk juga memiliki langkah-langkah untuk mengembangkan dan memasarkan produk-produknya. Langkah-langkah ini nantinya diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan Permata Bank Syariah cabang Kebon Jeruk dan pencitraan yang baik dari
43
masyarakat. Tujuan ini merupakan perwujudan dari visi dan misi Permata Bank Syariah yang ingin Menjadi penyedia jasa keuangan terkemuka di Indonesia. Dalam proses pengenalan produk pada masyarakat, Permata Bank Syariah cabang Kebon Jeruk juga memiliki strategi yang biasa digunakan oleh lembaga-lembaga keuangan lainnya yaitu dengan memanfaatkan media yang ada berupa radio, TV, brosur, pamphlet yang dapat dibagikan pada momen-momen tertentu, pemasangan spanduk di tempat-tempat yang strategis dan menjadi sponsor dalam pelaksanaan sebuah acara yang diyakini merupakan target pasar yang tepat. Dengan demikian diharapkan dapat membentuk citra positif ditengah masyarakat terhadap Permata Bank Syariah cabang Kebon Jeruk. Salah satu strategi yang digunakan oleh Permata Bank cabang Kebon Jeruk untuk mengembangkan dan memasarkan produk KPR syariah dengan akad murabahah adalah dengan metode marketing mix. Phillip Kotler mendefinisikan marketing mix sebagai seperangkat variable pemasaran terkontrol yang digabungkan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran1. Marketing mix ini meliputi product, price, place, dan promotion (4P). 1. Product (produk) Faktor yang penting untuk diperhatikan dalam mengadakan penilaian terhadap aspek pemasaran yaitu jenis dari produk yang dihasilkan itu sendiri.
1
Phillip Kotler, Dasar-Dasar Manajemen, edisi ke III, (Jakarta: FEUI, 1987) hal. 63
44
Menurut Phillip Kotler, produk adalah setiap apa saja yang di tawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan. Dalam hal ini salah satu produk yang dikeluarkan oleh Permata Bank Syariah cabang Kebon Jeruk adalah produk KPR syariah dengan akad murabahah. Akad murabahah adalah akad pembiayaan dengan prinsip jual beli dengan menyertakan harga pokok dan keuntungan (margin) yang di sepakati. Dengan demikian masyarakat akan merasa tenang karena selama masa pembiayaan besar angsuran tidak berubah (fixed) meskipun kondisi ekonomi tidak menentu. Produk murabahah adalah pembiayaan perbankan syariah dengan memakai prinsip jual-beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati, dengan pihak bank selaku penjual dan nasabah selaku pembeli, atau sebagai dana talangan. Karakteristiknya adalah penjual harus memberi tahu harga produk yang ia beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan sebagai tambahannya. Pembayaran dapat dilakukan secara angsuran sesuai dengan kesepakatan bersama. Apabila nasabah suatu bank syariah ingin mengajukan pembiayaan murabahah untuk pembelian bahan baku atau modal kerja lainnya, langkahlangkahnya adalah sebagai berikut :
45
Nasabah mengajukan permohonan dan perjanjian pembelian suatu barang atau aset kepada bank syariah.
Jika bank syariah menerima permohonan tersebut, bank harus membeli terlebih dahulu aset yang dipesannya secara sah dengan pedagang. Bank membeli barang keperluan nasabah atas nama bank sendiri, dan pembelian ini harus sah dan bebas riba. Dalam hal ini bank harus memberitahu secara jujur harga pokok barang kepada nasabah berikut biaya yang diperlukan. Dimungkinkan bagi bank memberikan kuasa pembelian barang kepada nasabah untuk membeli barang yang dibutuhkannya. Jika demikian, akad jual beli (murabahah) harus dilakukan setelah barang secara prinsip menjadi milik bank.
Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah (pemesan) dengan harga jual sebesar harga beli plus margin/keuntungannya. Nasabah harus membelinya sesuai dengan perjanjian yang telah disepakatinya, karena secara hukum perjanjian tersebut mengikat. Kemudian, kedua belah pihak harus membuat kontrak jual beli.
Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan akad/perjanjian tersebut, pihak bank dapat mengadakan perjanjian khusus dengan nasabah. Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut pada jangka waktu tertentu yang telah disepakati. Dalam jual beli tersebut bank dibolehkan meminta nasabah untuk menyediakan jaminan dan atau
46
membayar uang muka saat menandatangani kesepakatan awal pemesanan. Hal ini untuk menghindari cedera janji dari nasabah. Jika nasabah kemudian menolak membeli barang tersebut, biaya riil bank harus dibayar dari uang muka tersebut. Apabila nilai uang muka kurang dari kerugian yang harus ditanggung oleh bank, bank dapat meminta kembali sisa kerugiannya kepada nasabah. Nasabah dapat menjual kembali barang tersebut dengan keuntungan atau kerugian, dan tetap berkewajiban untuk menyelesaikan utangnya kepada bank.
2. Price (Harga) Variable harga merupakan komponen pemasaran yang langsung mempengaruhi persepsi konsumen, reaksi pemerintah, permintaan dan penawaran serta berujung pada pencapaian sasaran profit perusahaan. Keputusan ini memasukan factor biaya, persaingan dan permintaan. Dalam kaitannya dengan prodak KPR syariah dengan akad murabahah maka aspek harga ada pada seberapa besar ujroh, dengan ketentuan biaya administrasi sebesar 1% dari pembiayaan, premi asuransi jiwa & asuransi kebakaran secara syariah yang kompetitif, biaya notaris meliputi perjanjian pembiayaan dan akta pemasangan hak tanggungan (APHT) (hanya berlaku untuk Akad Murabahah dan Akad IMBT dengan properti atas nama nasabah).
47
Contoh Tabel Angsuran Selama periode angsuran fix per Rp. 1.000.000,-
48
Contoh: Margin Berlaku
: 11.25%
Pembiayaan Bank : Rp 100.000.000,Jangka Waktu
: 10 tahun
Cara Menghitung Angsuran Kalikan Nilai Faktor (yang di bold) dengan 100 (tabel per 1 juta) (13.917 x 100) Angsuran/bulan: Rp 1.391.700,3. Place (Tempat) Pemilihan lokasi sangat penting, karena jika salah dalam memilih lokasi maka akan menyebabkan meningkatnya biaya yang akan dikeluarkan. Lokasi yang tidak strategis akan mengurangi minat nasabah untuk berhubungan dengan bank. Dalam hal ini lokasi yang dipilih oleh Permata Bank berada di pusat bisnis di Kebon Jeruk Jakarta barat. Lokasi mudah diakses dan dikelilingi oleh developer-developer yang sedang berkembang, seperti St. Moritz, Puri Mansion, Pada lokasi ini tersedia sarana dan prasarana, seperti listrik, telepon dan lain-lain, respon masyarakat yang baik, jumlah pesaing yang terdapat di lokasi tersebut, dan terdapat fasilitas penunjang lainya seperti pusat perbelanjaan atau perumahan.
49
4. Promotion (Promosi) Promosi adalah arus informasi atau persuasi suatu arah yang dibuat untuk mengarahkan seorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.2 Yang termasuk dalam kegiatan promosi adalah: periklanan, personal selling, promosi dan publisitas. Pada Permata Bank Syariah kegiatan promosi yang dilakukan meliputi :
Periklanan (Advertising) yaitu melakukan Promosi dengan menggunakan brosur, iklan baik di media cetak maupun di media elektronik.
Promosi penjualan (Sales Promotion) yaitu dengan menjadi sponsor di berbagai event, seperti pameran perumahan, lounching perumahan, mengikuti acara keagamaan dan pendidikan.
Publisitas (Publicity) yaitu dengan Talk show di radio, on air/off air
Penjualan Pribadi (Personal Selling) yaitu personal selling dengan mengikuti berbagai launching, melakukan pendekatan pada nasabahnasabah yang potensial, kunjungan pada broker-broker perumahan untuk mendapatkan informasi nasabah yang potensial, kunjungan langsung ke developer-developer Menurut Muhammad Surur salah satu nasabah Permata Bank cabang
Kebon Jeruk yang menggunakan KPR Syariah dengan akad murabahah, 2
Bashu Swastha DH, Azas-azas Marketing, (Yogyakarta: Liberty, 1997), hal.269
50
mengatakan bahwa telah menggunakan akad murabahah sejak tahun 2008 dengan jangka waktu fix selama 5 tahun. Selain karna faktor agama, ternyata faktor bebas bunga menyebabkan Muhammad surur menggunakan akad ini. Muhammad Surur mendapatkan informasi tentang KPR Syariah dari teman-temannya.3 Menurut salah satu senior marketing Permata Bank cabang Kebon Jeruk Darifah, nasabah KPR syariah bukan hanya dari kalangan muslim saja, akan tetapi kalangan non-muslim pun ikut serta menjadi nasabah KPR syariah. Menurut Ibu Darifah hal ini terjadi dikarenakan keuntungan yang diberikan dari KPR syariah lebih menguntungkan dari bank konvensional, yaitu jangka waktu pembayaran yang fleksibel, tidak adanya biaya profisi, tidak adanya biaya pinalti, dan biaya keterlambatan pembayaran tidak diperuntukkan untuk pendapatan bank itu sendiri tetapi biaya tersebut dimasukkan kedalam zakat. Sedangkan di konvensional naik turunnya bunga bank sangat berpengaruh, apabila bunga bank sedang naik maka dampak yang dialami oleh nasabah adalah resiko untuk membayar cicilan perbulannya akan meningkat pula. Sedangkan apabila bunga bank turun, maka nasabah pun akan mendapatkan keringanan pembayaran uang cicilan tiap bulannya. 4 Selain upaya untuk memasarkan produk KPR syariah, Permata Bank Syariah cabang Kebon Jeruk juga tidak lupa untuk membenahi sektor internal
3
Wawancara dengan Muhammad Surur, salah satu nasabah KPR Syariah Permata Bank pada tanggal 3/5/2011 4 Wawancara dengan Darifah, Senior Marketing Permata Bank Syariah di Permata Bank cabang Kebon Jeruk pada tanggal 26/10/2010
51
bank itu sendiri. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pemahaman karyawan terhadap produk KPR Syariah dan juga untuk meningkatkan mutu dan kualitas karyawan dalam melayani nasabah dan juga membantu melancarkan proses sosialisasi produk KPR syariah. Langkak-langkah yang dilakukan Permata Bank Syariah cabang Kebon Jeruk untuk meningkatkan kualitas SDM karyawan adalah dengan mengadakan pelatihan-pelatihan
tentang
pemahaman
perbankkan
syariah
dan
juga
mengenalkan produk KPR syariah. Program ini merupakan bagian dari kegiatan atau program Permata Bank Syariah. Pelaitihan ini berupa simulasi pada sistem agar para karyawan terbiasa dan maksimal dalam melayani nasabah, selain itu adanya tambahan produk knowlage dan bagi marketing bisa mendapatkan bonus atau intensif apabila bisa mencapai target yang diinginkan. Sedangkan bagi nasabah untuk saat ini sedang berlaku undian hadiah Umroh5. B. Pembiayaan KPRS Permata Bank Syariah dengan Akad Murabahah (20082010) Murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Akad ini merupakan salah satu bentuk natural certainty contracts, karena dalam murabahah ditentukan berapa required rate of profit-nya (keuntungan yang ingin diperoleh). Di bawah ini Pembiayaan KPR Syariah dengan akad murabahah yang 5
Wawancara dengan Darifah, Senior Marketing Permata Bank Syariah di Permata Bank cabang Kebon Jeruk pada tanggal 26/10/2010
52
telah dilakukan oleh Permata Bank Syariah cabang Kebon Jeruk selama periode 2008-2010 : Tahun
Jumlah Nasabah
Jumlah Pembiayaan
Target Pembiayaan
2008
242
96.4
50 M
2009
248
69.9 M
100 M
2010
447
136.4 M
200 M
Dari data di atas dapat diketahui bahwa jumlah nasabah KPR syariah selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya, akan tetapi pembiayaan yang telah dilakukan oleh Permata bank cabang Kebon Jeruk terhadap produk KPR syariah dengan akad murabahah tidak selalu meningkat. 1. Pembiayaan KPR Syariah Pada Tahun 2008 Pembiayaan KPR syariah dengan akad murabahah pada tahun 2008 yang telah dilakukan oleh Permata Bank cabang Kebon Jeruk adalah sebesar 96.4 M. Hal ini melebihi dari target yang diinginkan oleh Permata Bank cabang Kebon Jeruk dari produk KPR syariah yaitu 50 M. Ini berarti selisih pembiayaan KPR syariah antara target Permata Bank dengan pembiayaan KPR syariah yang telah dilakukan adalah sebesar 46.4 M.
53
Menurut salah satu senior marketing di Permata Bank cabang Kebon Jeruk meskipun produk KPR syariah sudah ada sejak tahun 2005 akan tetapi pada tahun ini produk KPR syariah membuming, hal ini dikarenakan6 :
Pada tahun 2008 ini merupakan awal disahkannya Undang-undang perbankan syariah no. 21 tahun 2008.
Selain itu untuk menarik minat masyarakat terhadap prodak KPR syariah dengan akad murabahah pada tahun 2008 ini produk KPR syariah dengan akad murabahah Permata Bank cabang Kebon Jeruk menetapkan jangka waktu pembayaran fix selama 7 tahun.
Ketentuan margin yang ditetapkan oleh Permata Bank cabang Kebon Jeruk sebesar 7. 99 %. Oleh karena itu pada tahun ini kinerja marketing
KPR syariah
Permata Bank cabang Kebon Jeruk bisa dikatakan berhasil karena pembiayaan yang dilakukan melebihi dari target yang diinginkan. 2. Pembiayaan KPR Syariah Pada Tahun 2009 Pada tahun 2009 dapat diketahui bahwa target pembiayaan KPR syariah dengan akad murabahah pada Permata Bank adalah sebesar 100 M. Target pembiayaan ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 50 M, target pembiayaan KPR Syariah ini meningkat 100%. Dan 6
Wawancara dengan Darifah, Senior Marketing Permata Bank Syariah di Permata Bank cabang Kebon Jeruk pada tanggal 26/10/2010
54
ternyata pada tahun ini pembiayaan KPR syariah dengan akad murabahah tidak mencapai target yang diinginkan oleh Permata Bank cabang Kebon Jeruk. Pada tahun 2009 ini pembiayaan KPR syariah yang telah dilakukan oleh Permata Bank cabang Kebon Jeruk masih jauh dari target yang diinginkan yaitu sebesar 69. 9 M. Ini berarti pembiayaan yang diinginkan oleh Permata Bank cabang Kebon Jeruk masih kurang 30. 1 M. Pembiayaan pada tahun 2009 ini tidak sesuai dengan target yang diinginkan hal ini dikarenakan7 :
Pada tahun ini margin yang ditetapkan oleh permata bank sangatlah tinggi yaitu sebesar 11.5 % untuk jangka waktu fix 5 tahun, sehingga masyarakat lebih cendrung untuk memilih bank konvensional sebagai alternative pilihan karena dianggap lebih menguntungkan.
Jangka waktu pembiayaan fix maksimal hanya 5 tahun sedangkan pada tahun 2008 jangka waktu fix maksimal sampai 7 tahun.
Pada tahun ini target yang diinginkan oleh Permata Bank sangatlah tinggi yaitu sebesar 100 M, sedangkan pada tahun 2008 target yang diinginkan sebesar 50 M hal ini meningkat 100 % dari tahun 2008.
7
Wawancara dengan Darifah, Senior Marketing Permata Bank Syariah di Permata Bank cabang Kebon Jeruk pada tanggal 26/10/2010
55
Oleh karena itu pada tahun ini kinerja marketing
KPR syariah
Permata Bank cabang Kebon Jeruk bisa dikatakan kurang berhasil karena pembiayaan yang telah dilakukan tidak mencapai target yang diinginkan. 3. Pembiayaan KPR Syariah Pada Tahun 2010 Pada tahun 2010 terdapat peningkatan baik dari target pembiayaan, pembiayaan yang sudah dilakukan dan jumlah nasabah. Pada tahun ini untuk target pembiayaan KPR syariah dengan akad murabahah yang harus dilakukan oleh Permata Bank cabang Kebon Jeruk
adalah sebesar 200 M. Target
pembiayaan KPR syariah ini meningkat 100% dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 100 M, dan ternyata pada tahun ini pembiayaan KPR syariah dengan akad murabahah tidak mencapai target yang diinginkan oleh Permata Bank cabang Kebon Jeruk. Pada tahun 2010 ini, pembiayaan KPR syariah yang telah dilakukan oleh Permata Bank cabang Kebon Jeruk yaitu sebesar 136.4 M. Ini berarti pembiayaan yang diinginkan oleh Permata Bank cabang Kebon Jeruk masih kurang 63.6 M dari target yang ditentukan. Pembiayaan pada tahun 2010 ini tidak sesuai dengan target yang diinginkan dikarenakan8 :
Pada tahun ini margin yang ditetapkan oleh Permata Bank cabang Kebon Jeruk masih sama dengan tahun 2009 yang masih sangatlah tinggi,
8
Wawancara dengan Darifah, Senior Marketing Permata Bank Syariah di Permata Bank cabang Kebon Jeruk pada tanggal 26/10/2010
56
sehingga masyarakat lebih cendrung untuk memilih bank konvensional sebagai alternatif pilihan karena dianggap lebih menguntungkan.
Jangka waktu pembiayaan fix maksimal hanya 5 tahun sedangkan pada tahun 2008 jangka waktu fix maksimal sampai 7 tahun.
Pada tahun ini target yang diinginkan oleh Permata Bank lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya yaitu sebesar 200 M, karna target yang diinginkan oleh Permata Bank sangatlah tinggi, maka pembiayaan yang dilakukan tidak bisa mencapai targetnya. Oleh karena itu pada tahun ini kinerja marketing
KPR syariah
Permata Bank cabang Kebon Jeruk bisa dikatakan kurang berhasil karena pembiayaan yang telah dilakukan tidak mencapai target yang diinginkan. Selain dari target pembiayaan, ternyata jumlah nasabah pun selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2008 jumlah nasabah mencapai 242 nasabah, sedangkan pada tahun 2009 jumlah nasabah meningkat menjadi 248 nasabah. Dan pada tahun 2010 terjadi peningkatan nasabah yang sangat signifikan yaitu sebanyak 447 nasabah. Meningkatnya jumlah nasabah KPR Syariah Permata Bank cabang Kebon Jeruk tidak terlepas dari kinerja marketing Permata Bank itu sendiri. Akan tetapi meskipun jumlah nasabah selalu meningkat tetapi jumlah pembiayaan KPR syariah yang sudah dilakukan oleh Permata Bank tidak mencapai target yang diinginkan.
57
C. Kendala-kendala
Yang
Dihadapi
Permata
Bank
Syariah
Cabang
Kebonjeruk Dalam Memasarkan Produk KPR Syariah Pada awal tahun 2006, untuk merespon perkembangan aktifitas perbankan syariah serta mendorong laju ekspansi usahanya, Bank Indonesia telah mengeluarkan regulasi baru tentang kegiatan bank umum konvensional yang boleh melakukan kegiatan usaha penghimpunan dana nasabah berdasarkan prinsip syariah, yang saat ini dikenal dengan “Office Chanelling System”.9 Sistem ini lah yang digunakan oleh Permata Bank cabang Kebon Jeruk, yaitu melakukan pembiayaan yang berprinsip syariah dengan para nasabahnya. Namun, dalam kenyataannya masih terdapat beberapa permasalahan yang menghambat laju pertumbuhan perbankan syariah. Bank syariah belum mampu mengoptimalkan pemanfaatan peluang tersebut untuk mencapai pangsa pasar yang lebih besar. Ini dapat dilihat dari masih banyaknya yang belum memahami bank syariah beserta produk-produkya. Hal ini juga dirasakan oleh Permata Bank Syariah cabang Kebon Jeruk dalam usaha untuk mensosialisasikan produk-produk syariah kepada masyarakat sekitar terutama produk KPR syariah. Menurut Darifah, ada beberapa kendala yang dihadapi Permata Bank Syariah cabang Kebon Jeruk dalam proses sosialisasi dan memasarkan produk KPR syariah, antara lain:
9
www.yokikuncoro.wordpress.com/2007/01/03/pengantar-syariah-marketing/on January 28, 2011
58
1. Masyarakat masih familiar dengan keberadaan bank konvensional yang sudah ada sejak lama. Sehingga kemunculan bank-bank syariah kurang mendapat respon yang positif. 2. Pemahaman masyarakat yang masih kurang terhadap bank syariah dan produk KPR syariah juga menjadi kendala terhadap pertumbuhan dan perkembangan bank syariah terutama bagi Permata Bank Syariah cabang Kebon jeruk. Pemahaman ini tidak lepas kemunculan bank syariah yang masih baru dan butuh sosialisasi yang cukup untuk bisa diterima oleh masyarakat dan juga adanya anggapan bahwa bank syariah sama saja dengan bank konvensional. 3. Bagi orang asing/WNA apabila ingin menggunakan produk KPR syariah dengan akad murabahah maka status SHM (sertifikat hak milik) diturunkan menjadi SHGB(sertifikat hak guna bangunan).
59
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Strategi yang digunakan oleh Permata Bank cabang Kebon Jeruk untuk mengembangkan dan memasarkan produk KPR syariah dengan akad murabahah adalah dengan metode marketing mix. Marketing mix ini meliputi product, price, place, dan promotion (4P). Product, dalam hal ini salah satu produk yang dikeluarkan oleh Permata Bank Syariah cabang Kebon Jeruk adalah produk KPR syariah dengan akad murabahah. Price, dalam kaitannya dengan prodak KPR syariah dengan akad murabahah maka aspek harga ada pada seberapa besar ujroh, dengan ketentuan biaya administrasi sebesar 1% dari pembiayaan, premi asuransi jiwa & asuransi kebakaran secara syariah yang kompetitif, biaya notaris meliputi
perjanjian pembiayaan dan akta
pemasangan hak tanggungan (APHT). Place, dalam hal ini lokasi yang dipilih oleh Permata Bank berada di pusat bisnis di Kebon Jeruk Jakarta barat. Promotion, pada Permata Bank Promosi yang dilakukan diantaranya yaitu Sosialisasi produk-produk melalui media yang ada seperti televisi, radio, brosur, pamphlet, spanduk, sponsor pada momen-momen tertentu yang dianggap cukup efektif dalam proses sosialisasi.
60
2. Pemasaran KPRS mengalami fluktuasi (peningkatan dan penurunan). Pembiayaan KPR Syariah pada tahun 2008 melebihi target yang diinginkan yaitu sebesar 96. 4 M dengan target 50 M. Oleh karena itu pada tahun ini kinerja marketing KPR Syariah Permata Bank cabang Kebon Jeruk bisa dikatakan berhasil. Pada tahun 2009 dan 2010 target pembiayaan KPR syariah tidah melebihi dari target yang diinginkan. Pada tahun 2009 pembiayaan yang sudah dilakukan sebesar 69. 9 M dengan target 100 M. Sedangkan pada tahun 2010 pembiayaan yang telah dilakukan sebesar 136. 4 M dengan target 200 M. Oleh karena itu
pada tahun 2009 dan 2010 kinerja marketing bisa
dikatakan tidak sesuai dengan harapan yang diinginkan oleh Permata Bank cabang Kebon Jeruk. Menurunnya pembiayaan KPR Syariah yang dilakukan permata bank dikarenakan margin yang ditetapkan oleh Permata Bank masih terlalu tinggi, jangka waktu pembiayaan fix maksimal hanya 5 tahun. B. Saran-saran 1. Agar nasabah dapat menggunakan KPR syariah, diharapkan kepada pihak KPR syariah pada Permata Bank Syariah untuk dapat terus meningkatkan kualitas Pemasaran secara lebih maksimal, sarana dan prasarana pun harus lebih lengkap dan lebih baik dari KPR konvensional. Karena masih banyak nasabah yang menggunakan KPR konvensional dikarenakan pelayanan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Bank konvensional lebih baik dibandingkan dengan produk KPR syariah.
61
2. Diharapkan kepada instansi KPR syariah untuk bisa lebih mengenalkan produk KPR syariah yang berlandaskan kepada prinsip syariah kepada masyarakat luas, dengan cara menggunakan media informasi seperti yang ada pada media cetak, media elektronik, brosur, spanduk-spanduk, dll. 3. Perlu dilakukan sosialisasi secara berkelanjutan kepada masyarakat agar masyarakat dapat mengetahui seluk beluk tentang perbankan syariah terutama produk-produk yang ada pada bank syariah khususnya produk KPR syariah. 4. Strategi yang sebaiknya dilakukan adalah dengan melakukan pengembangan produk, yaitu dengan upaya memperbaiki, mengembangkan produk dan tampilan dari produk yang sudah ada. Dimana setidaknya strategi ini menuntut akan sebuah perubahan, inovasi dan kreatifitas atas produk yang ditawarkan agar bisa menarik nasabah baru dan nasabah bisa mempunyai banyak pilihan yang sesuai dengan keinginannya. 5. Agar nasabah baru tertarik dengan produk KPR syariah, maka pihak Permata Bank Syariah sebaiknya bisa menjelaskan secara ditel tentang produk KPR syariah itu sendiri dan menekankan pada konsep dan keuntungan yang bisa diperoleh pada nasabah tersebut. 6. Sebaiknya lebih diperbanyak iklan dan komunikasi tentang tentang produk KPR syariah.
62
Daftar Pustaka Amalia, Euis “Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam” Jakarta: pustaka asatruss, 2005 ----------------- “Keadilan Distributif Dalam Ekonomi Islam” Jakarta: Rajaarafindo, 2009 Amin, A Riawan “Perbankan Syariah Sebagai Solusi Perekonomian Nasional” Jakarta: Asbisindo, Bank Muamalat, 2009 Bashu Swastha DH, Azas-azas Marketing, Yogyakarta: Liberty, 1997 Chuzaimah T Yanggo dan Haifiz Anshary AZ, Problematika Hukum Islam Kontemporer cet. III, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1997 Djaslim Saladin, Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan,Bandung: Linda Karya, 2004 Hadari Nawawi, Manajemen Strategik, cet. 2, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2003 Hasbi Ramli, Analisa Pembiayaan dan Income Statement pada Lembaga Keuangan Syariah Jakarta: Fakultas Syariah dan Hukum UIN, 2004 Hermawan Kartajaya, Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, cet. 1, Bandung: Mizan, 2006, Kasmir, Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis, cet. II, Jakarta: Kencana, 2004 Al-Maliki, Abdurrahman, “Politik Ekonomi Islam” Penerjemah Ibnu Sholah Bangil: al Izzan, 2001 Phillip Kotler, Dasar-dasar Manajemen, Jilid 1 Jakarta: FEUI, 1987.
63
Philip Khotler, Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia, 2005 Philip Kotler, A. B. Susanto, Manajemen Pemasaran di Indonesia; Analisis Perencanaan, Imlementasi dan Pengendalian,Jilid 1, Jakarta: Salemba Empat, 2001. Saeed, Abdullah, Menyoal Bank Syariah. Jakarta: Paramadina 2006 Soekanto, Soerjono, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: VI Press, 1984 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT Renika Cipta, 2002 Zainul Arifin, Memahami Bank Syariah Lingkup, Peluang, Tantangan dan Prospek, Jakarta: Al vabet, 1999 www.Islamicfinance.co.id (April 12, 2010) www.Kompas.kom (12 april 2010) www.Vibiznews.com (April 12, 2010) www.Yokikuncoro.wordpress.com/2007/01/03/Pengantar-Syariah-Marketing/on January 28, 2011 http://bataviase.co.id/node/508266 http://Mulyaniakuntansi.blogspot.com/2010/02/Pengertian-Strategi.html http://Strategika.wordpress.com/2007/06/24/Pengertian-Strategi/ Wawancara dengan Darifah, Senior Marketing Permata Bank Syariah di Permata Bank cabang Kebon Jeruk pada tanggal 26/10/2010
64
Wawancara dengan Muhammad Surur, salah satu nasabah KPR Syariah Permata Bank pada tanggal 3/5/2011
65
LAMPIRAN DATA HASIL WAWANCARA
Nama Umur Jenis Kelamin Agama Pendidikan Terakhir Setatus Perkawinan Pekerjaan Pendapatan Per Bulan Alamat
1. Apakah Anda tahu tentang KPR Syariah? a. Sangat tahu
c. Kurang tahu
b. Tahu
d. Tidak tahu
2. Menurut Anda apa yang dimaksud dengan KPR Syariah? a. KPR khusus orang Islam
c. Lembaga yang prosedurnya mudah
b. KPR berlandaskan sistem syariah d. Lainnya sebutkan.... 3. Sebelum menjadi nasabah KPR Syariah, apakah Anda pernah mendengar tentang KPR Syariah? a. Sering sekali
c. Tidak pernah
b.
d. Lupa
Pernah
4. Dari mana Anda mengetahui tentang KPR Syariah? a. Teman & Kerabat
c. Iklan
b. Buku & Koran
d. Lainnya sebutkan....
66
5. Faktor apa yang menyebabkan Anda memilih KPR Syariah? a. Biaya murah
c. Mudah dijangkau
b. Bebas bunga
d. Terdesak waktu e. Lainnya sebutkan....
6. Apakah Anda akan terus memilih KPR Syariah di masa yang akan datang? a. Ya
c. Ragu-ragu
b. Tidak
d. Sangat ragu
7. Selain menggunakan KPR Syariah, apakah Anda juga menggunakan KPR konvensional? a. Ya, Sebutkan....
b. Tidak
8. Menurut Anda bagaimana prosedur pendaftaran di KPR Syariah? a. Sangat mudah
c. Sulit
b. Mudah
d. Sangat sulit
9. Berapa lama tenggang waktu Anda dalam pelunasan pembayaran KPR Syariah? a. 3 tahun
c. 5 tahun
b. 4 tahun
d. Lainnya sebutkan....
11. Menurut Anda bagaimana pelayanan di KPR Syariah Bank Permata? a. Sangat bagus
c. Cukup puas
b. Puas
d. Kurang puas
12. Apakah mekanisme di KPR Syariah Bank Permata ini sudah sesuai dengan prinsip Syariah?
67
a. Sudah seluruhnya
c. Belum
b. Sudah sebagian
d. Tidak tahu
13. Bagaimna tanggapan Anda mengenai margin/keuntungan bank di KPR Syariah? a. Halal
c. Makruh
b. Haram
d. Mubah
14. Menurut Anda, apakah KPR Syariah sama dengan lembaga keuangan lainnya (konvensional)? a. Sama seluruhnya
c. Hampir sama
b. Sama sebagian
d. Tidak sama
15. Menurut anda bagaimana masa depan KPR Syariah? a. Sangat bagus
c. Tidak bagus
b. Bagus
d. Tidak tahu
16. Menurut Anda apakah kelebihan dari KPR Syariah? a. Biaya ringan
c. Proses cepat
b. Prosedur mudah
d. Ketiganya benar e. Lainnya….
17. Menurut Anda apakah kelemahan dari KPR Syariah? a. Kantor cabang masih sedikit
c. Media informasi kurang
b. Barang jaminan hanya sertifikat tanah d. Sarana&prasarana masih kurang e. Lainnya…. 18. Apa manfaat yang Anda dapatkan setelah memilih KPR Syariah?
68
a. Hanya mendapatkan rumah
c. Mendapat ketenangan batin
b. Terhindar dari bunga
d. Lainnya sebutkan....
19.Berapa lama Anda menjadi nasabah di KPR Syariah? a. 1 tahun
c.3 tahun
b 2 tahun
d. Lainnya sebutkan….
69
1. Menurut Ibu apa yang dimaksud dengan KPR Syariah? KPR Syariah hampir sama dengan KPR Konvensional, yang membedakannya yaitu KPR Syariah adalah suatu lembaga dimana dalam operasionalnya dan mekanismenya berlandaskan pada prinsip-prinsip Syariah. 2. Apa saja yang menjadi barang jaminan di KPR Syariah Bank Permata? Barang jaminan yang ditetapkan oleh KPR Syariah secara umum yaitu sertifikat tanah, rumah, ruko, apartmen. 3. Strategi apa yang dilakukan oleh Bank Permata dalam memasarkan produk KPR syariah kepada masyarakat? Yaitu dengan cara memberikan informasi diberbagai media seperti: majalah, televisi, radio, majalah, internet, dan seminar. Informasi ini dilakukan seluasluasnya untuk membangun imeg KPR Syariah, membuka kesadaran pentingnya bertransaksi yang berlandaskan prinsip syariah, apalagi sudah ada fatwa haram MUI tentang bunga bank dan sudah disahkannya UU perbankan Syariah no 21 th 2008. Memberikan dakwah kepada masyarakat akan pentingnya Syariah. Pada Permata Bank Syariah kegiatan promosi yang dilakukan meliputi : Periklanan (Advertising) yaitu melakukan Promosi dengan menggunakan brosur, iklan baik di media cetak maupun di media elektronik. Promosi penjualan (Sales Promotion) yaitu dengan menjadi sponsor di berbagai event, seperti pameran perumahan, lounching perumahan, mengikuti acara keagamaan dan pendidikan. Publisitas (Publicity) yaitu dengan Talk show di radio, on air/off air. Penjualan Pribadi (Personal Selling)
70
yaitu personal selling dengan mengikuti berbagai launching, melakukan pendekatan pada nasabah-nasabah yang potensial, kunjungan pada brokerbroker perumahan untuk mendapatkan informasi nasabah yang potensial, kunjungan langsung ke developer-developer. Selain itu untuk memberikan kemudahan pada nasabah kita juga menerapkan strategi “jemput bola”. yaitu layanan yang diberikan pada nasabah untuk mempermudah nasabah karena nasabah umumnya ingin dimanjakan dengan segala kenyamanan termasuk pelayanan. 4. Bagaimana perkembangan nasabah selama ini? Pertumbuhan
dan
perkembangan
nasabah
setiap
tahun
mengalami
peningkatan yang cukup pesat. 5. Upaya apa saja yang dilakukan dalam peningkatan nasabah? Yaitu dengan cara memberikan pelayanan yang terbaik, bebicara yang sopan santun, sehingga nasabah merasa nyaman bertransaksi dengan KPR Syariah dan memberikan kemudahan dalam bertransaksi. 6. Dalam peningkatan nasabah apakah mengalami hambatan? Ya, karena pemahaman masyarakat masih beragam, yang harus diterobos dengan pola komunikasi dan dakwah tentang prinsip Syariah. 7. Apakah pembiayaan produk KPR Syariah yang dilakukan oleh Permata Bank selalu mengalami peningkatan terutama pada tahun 2008-2010? Tidak, pembiayaan mengalami fluk tuasi. Karena margin yang ditetapkan oleh Bank Permata selalu meningkat setiap tahunnya, sehingga masyarakat lebih
71
cendrung untuk memilih bank konvensional dikarenakan suku bunga pada tahun itu rendah. 8. Apa yang dilakukan Bank Permata dalam peningkatan internal SDM, sarana dan prasarana, serta kesejahteraan karyawan? Dalam peningkatan, SDM, Bank Permata mempunyai prosedur standar. Setiap SDM diberikan DIKLAT. Kegiatan ini rutin dilakukan oleh Bank Permata secara umum. Dalam peningkatan sarana dan prasarana selama ini sudah mecukupi. Dalam peningkatan kesejahteraan karyawan, yaitu ketika perusahaan meningkat dalam pendapatan, maka diberikan pula kepada karyawan, sehingga penghasilan mereka juga meningkat. Hal ini tergantung kepada kinerja yang selama ini mereka jalankan. 9. Faktor apa saja yang mendukung perkembangan KPR Syariah? a. Faktor Intern -
KPR syariah yang berlandaskan prinsip Syariah tidak menggunakan sistem bunga.
-
Praktis dengan persyaratan yang relatif mudah.
-
KPR Syariah menggunakan teknologi yang modern.
-
Nasabah bisa mengetahui berapa besar pembiayaan yang akan dilakukan, karena pembiayaannya tetap.
b. Faktor Ekstern -
Masyarakat Indonesia sebagian besar beragama Islam.
-
Fatwa MUI yang melarang tentang system bunga bank
72
-
UU Perbankan Syariah no 21 th 2008
10. Hambatan apa saja yang dihadapi Bank Permata cabang Kebon Jeruk dalam proses sosialisasi dan memasarkan produk KPR syariah ?
Masyarakat masih familiar dengan keberadaan bank konvensional yang sudah ada sejak lama. Sehingga kemunculan bank-bank syariah kurang mendapat respon yang positif.
Pemahaman masyarakat yang masih kurang terhadap bank syariah dan produk KPR syariah juga menjadi kendala terhadap pertumbuhan dan perkembangan bank syariah terutama bagi Permata Bank Syariah cabang Kebon jeruk. Pemahaman ini tidak lepas kemunculan bank syariah yang masih baru dan butuh sosialisasi yang cukup untuk bisa diterima oleh masyarakat dan juga adanya anggapan bahwa bank syariah sama saja dengan bank konvensional.
Bagi orang asing/WNA apabila ingin menggunakan produk KPR syariah dengan akad murabahah maka status SHM (sertifikat hak milik) diturunkan menjadi SHGB(sertifikat hak guna bangunan).
73