EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER DAN CIRCUIT LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI DISPOSISI MATEMATIS
Siti Rochmah Fawziah Zuhdi, Erni Puji Astuti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) penerapan model pembelajaran Treffinger menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik dari model Circuit Learning;(2) siswa yang mempunyai disposisi matematis tinggi menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa yang mempunyai disposisi rendah dalam prestasi belajar matematika;(3) terdapat interaksi antara model pembelajaran Treffinger dan Circuit Learning dengan perbedaan disposisi matematis terhadap prestasi belajar matematika. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode dokumentasi, metode angket dan metode tes.Berdasarkan hasil uji hipotesis anava dua jalan disimpulkan bahwa:(1)penerapan model pembelajaran Treffinger menghasilkan prestasi belajar yang sama dengan model pembelajaran Circuit Learning;(2)siswa yang mempunyai disposisi matematis tinggi menghasilkan prestasi belajar matematika yang sama dengan siswa yang mempunyai disposisi matematis rendah;(3)tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran Treffinger dan Circuit Learning dengan perbedaan disposisi matematis terhadap prestasi belajar matematika.
Kata kunci: model pembelajaran Treffinger, Circuit Learning, prestasi belajar matematika, disposisi matematis PENDAHULUAN Matematika masih menjadi pelajaran yang sulit dipahami bagi sebagian besar siswa. Hal ini diperkuat dengan hasil ujian nasional SMP Negeri 24 Purworejo tahun 2014 yang menunjukkan bahwa nilai rerata bidang studi matematika masih rendah dibanding nilai studi yang lain. Rendahnya prestasi belajar matematika siswa mungkin dipengaruhi oleh penerapan model pembelajaran yang tidak sesuai. Faktor lain yang ikut menunjang prestasi belajar matematika siswa adalah disposisi matematis. Menurut NCTM yang dikutip oleh Wardani, dkk (2011:4) bahwa disposisi matematis adalah ketertarikan dan menghargai terhadap pelajaran matematika. Disposisi matematis meliputi percaya diri, rasa ingin tahu, ketekunan, fleksibilitas, dan reflektif
72
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran Treffinger dan Circuit LearningTerhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari Disposisi Matematis
dalam melakukan matematika.Siswa dengan disposisi matematis tinggi diharapkan mempunyaiprestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa dengan disposisis matematis rendah. Berdasarkan hasil observasi pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 24 Purworejo, pembelajaran masih berpusat pada guru dan perbedaan disposisi matematis siswaditunjukkan dengan kurangnya percaya diri ketekunan sebagian siswa ketika mengerjakan soal-soal yang tidak rutin.Oleh karena itu, perlu adanya penerapan model pembelajaran Treffinger dan Circuit Learning.Treffinger (dalam Huda 2013:318) menyebutkan bahwa model pembelajaran Treffingerterdiri atas 3 komponen penting, yaitu:
Understanding
Challenge
(memahami
tantangan),
Generating
Ideas
(membangkitkan gagasan), dan Preparing for Action (mempersiapkan tindakan). Model pembelajaran ini mengintegrasikan ranah kognitif dan afektif siswa untuk mencari arah-arah penyelesaian yang akan ditempuh dalam memecahkan suatu masalah. Sedangkan modelpembelajaraan Circuit Learningadalah pembelajaran dengan memaksimalkan dan mengupayakan pemberdayaan pikiran dan perasaan dengan pola bertambah dan mengulang.Pembelajaran model ini dimulai dengan tanya jawab tentang topik yang dipelajari, penyajian peta konsep, penjelasan mengenai peta konsep, pembagian ke dalam beberapa kelompok, pengisian lembar kerja siswa disertai dengan peta konsep, penjelasan tentang tata cara pengisian, pelaksanaan presentasi kelompok, dan pemberian reward atau pujian (Huda, 2013:311). Dalam penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh Dwi Retnowati dan Budi Murtiyasa (2013) menyimpulkan bahwa penggunaan model Treffinger dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan pemahaman konsep dan disposisi matematis siswa. Sejalan dengan itu, penelitian yang dilakukan oleh Manik Suryanti (2010) menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa yang dikenai model Treffinger lebih baik daripada prestasi belajar siswa yang dikenai model Circuit Learning sehingga dalam penelitian ini model Treffinger diasumsikan lebih baik daripada model Circuit Learning. Tujuan daru penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah: (1) penerapan model pembelajaran Treffinger menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran Treffinger dan Circuit LearningTerhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari Disposisi Matematis
73
baik dari model Circuit Learning;(2) siswa yang mempunyai disposisi matematis tinggi menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa yang mempunyai disposisi rendah dalam prestasi belajar matematika;(3) terdapat interaksi antara model pembelajaran Treffinger dan Circuit Learning dengan perbedaan disposisi matematis terhadap prestasi belajar matematika.
METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan menggunakan rancangan faktorial 2x2. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 24 Purworejo dari bulan Desember 2014 sampai Agustus 2015. Populasinya adalah kelas VIII SMP Negeri 24 Purworejo dan sampelnya diambil dengan teknik simple random sampling, dengan kelas VIIIA sebagai kelas eksperimen 1 dan kelas VIIIB sebagai kelas eksperimen 2. Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, tes dan angket. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes uraian pada materi luas permukaan bangun ruang dan angket disposisi matematis untuk membedakan disposisi matematis tinggi atau rendah. Uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dengan Lilliefors dan uji homogenitas dengan uji Bartlett. Uji analisis data yang digunakan yaitu analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian diawali dengan analisis data tahap awal pada kelas eksperimen 1, kelas eksperimen 2 dan kelas ujicoba instrumen, yaitu dengan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji keseimbangan. Analisis data awal menunjukkan bahwa ketiganya berdistribusi normal dan variansi populasinya homogen yang sama. Berdasarkan perhitungan uji keseimbangan kemampuan awal antara kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2, diperoleh tobs= 0,008789 dengan α = 0,05 diperoleh DK ={tt
-2,003
atau t >2,003}, antara kelas eksperimen 1 dan kelas uji coba instrumen, menunjukkan tobs=-1,07438 dengan α = 0,05 diperoleh DK={tt
-2,0399 atau t >2,0399}, antara
kelas eksperimen 2 dan kelas uji coba instrumen, diperoleh tobs=-1,7394 dengan α =
74
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran Treffinger dan Circuit LearningTerhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari Disposisi Matematis
0,05 diperoleh DK={tt -2,007 atau t >2,007} yang berarti semua Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen 1, kelas eksperimen 2 dan kelas uji coba instrumen mempunyai kemampuan awal yang seimbang. Pengujian hipotesis dengan anava dua jalan dapat dilakukan karena sampel berdistribusi normal dan variansinya homogen. Tabel 1 Rangkuman hasil uji normalitas prestasi belajar matematika siswa Kelompok Lmax L0,05;n Keputusan uji Kelas eksperimen 1 0,121 0,157 H0 diterima Kelas eksperimen 2 0,072 0,166 H0 diterima Disposisi matematis tinggi 0,148 0,168 H0 diterima Disposisi matematis rendah 0,090 0,159 H0 diterima Tabel 2 Rangkuman hasil uji homogenitas prestasi belajar matematika siswa Kelompok Model pembelajaran Disposisi matematis
2 χ obs
2,870 2,038
Kesimpulan Homogen Homogen
3,841 3,841
Tabel 3 Rangkuman hasil perhitungan analisis variansi dua jalan sel tak sama Sumber Model Pembelajaran(A) Disposisi Matematis (B) Interaksi (AB) Galat (G) Total
JK 34,80 483,89 30,076 15934,57 16483,34
k 1 1 1 55 58
RK 34,803 483,885 30,076 289,720
0,120 1,670 0,104
4,02 4,02 4,02
Keputusan H0A diterima H0B diterima H0AB diterima
Dari hasil analisis datadisimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Treffinger memberikan prestasi belajar matematika yang sama dengan model pembelajaran Circuit Learning pada materi luas permukaan bangun ruang, siswa yang mempunyai disposisi matematis tinggi menghasilkan prestasi belajar matematika yang sama dengan siswa yang mempunyai disposisi matematis rendah, dan tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran Treffinger dan Circuit Learning dengan perbedaan disposisi matematis terhadap prestasi belajar matematika. Pada model pembelajaran Treffinger, siswa dihadapkan dengan permasalahan luas permukaan bangun ruang pada awal proses pembelajaran sehingga siswa harus mencari pemecahan masalah sendiri. Siswa yang belum menguasai konsep mengenai luas dan keliling bangun datar tidak dapat menyelesaikan permasalahan luas
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran Treffinger dan Circuit LearningTerhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari Disposisi Matematis
75
permukaan bangun ruang.Pada model pembelajaran Treffinger guru menghadapi adanya perbedaan level pemahaman siswa terhadap konsep mengenai luas dan keliling bangun datar. Hal ini mungkin menjadi salah satu penyebab prestasi belajar matematika yang dihasilkan sama dengan prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran Circuit Learning. Siswa dengan disposisi matematis tinggi mengahasilkan prestasi belajar yang sama dengan disposisi matematis rendahpada materi luas permukaan bangun ruang.Hal ini mungkin terjadi karena siswa dengan disposisi matematis tinggi memiliki kemampuan pemahaman yang kurang terhadap materi. Dengan kata lain, disposisi matematis tinggi harus diimbangi dengan kemampuan pemahaman yang baik terhadap materi pembelajaran sehingga tercapai keberhasilan belajar. Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan disposisi matematis siswa terhadap prestasi belajar matematika.
SIMPULAN Kesimpulan dari penelitian ini adalah:1) Penerapan model pembelajaran Treffinger memberikan prestasi belajar yang sama dengan model pembelajaran Circuit Learningpada materi luas permukaan bangun ruang.2) Siswa yang mempunyai disposisi matematis tinggi menghasilkan prestasi belajar matematika yang sama dengan siswa yang mempunyai disposisi matematis rendahpada materi luas permukaan bangun ruang.3) Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran Treffinger dan Circuit Learning dengan perbedaan disposisi matematis terhadap prestasi belajar matematika. Saran yang dapat peneliti berikan yaitu bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas pokok bahasan dan dapat menghadapi tantangan terkait perbedaaan level pemahaman siswa pada model pembelajaran Treffinger. DAFTAR PUSTAKA Huda, Miftahul. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
76
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran Treffinger dan Circuit LearningTerhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari Disposisi Matematis
Retnowati, Dwi Dan Budi Murtiyasa. 2013. Upaya Meningkatkan PemahamanKonsep dan Disposisi Matematis Menggunakan Model Pembelajaran Treffinger.Seminar Nasional Pendidikan Matematika Hal 14-23.Diunduh darihttps://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/3253/2_Upaya%20Meningkatkan% 20Pemahaman%20Konsep%20Dan%20Disposisi%20Matematis%20Menggunakan%20Model%20Pe mbelajaran%20Treffinger.pdf?sequence=1&isAllowed=y pada tanggal 8 April 2015.
Suryanti, Manik. 2010. Eksperimentasi Model Pembelajaran Matematika dengan Model Treffinger dan Circuit Learning Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Segiempat. Diunduh dari http://eprints.ums.ac.id/8355/1/A410060112.pdf pada tanggal 8 April 2015. Wardani, S.,Sumarmo, U.,& Nishitani, I. (2011). Mathematical Creativty and Disposition: Experimentwith Grade-10 Students using Silver Inquiry Approach. Journal of Scienceand Mathematics Teaching, GUNMA University, Japan. Diunduh darihttps://gair.media.gunma-u.ac.jp/dspace/bitstream/10087/6054/1/01_NISHITANI.pdfpada tanggal 2 April 2015.
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran Treffinger dan Circuit LearningTerhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari Disposisi Matematis
77