J. Akad. Kim. 4(3): 149-154, August 2015 ISSN 2302-6030
PENGARUH MIND MAPPING MELALUI BRAIN BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI IKATAN KIMIA DI KELAS X MIA SMA NEGERI 1 MARAWOLA Effect of Mind Mapping Through Brain-Based Learning in Chemical Bonding Subject on Learning Outcomes of Students in Class X MIA SMAN 1 Marawola *Ririn Purnama, Ratman dan Solfarina Pendidikan Kimia/FKIP - Universitas Tadulako, Palu - Indonesia 94118 Recieved 22 June 2015, Revised 24 July 2015, Accepted 21 August 2015
Abstract A research about the influence of mind mapping through brain-based learning in chemical bonding subject on students learning outcomes in class X MIA SMA Negeri 1 Marawola has done. The problem in this research whether there was an influence of mind mapping through brain-based learning to the learning outcomes of students in chemical bonding subject in class X MIA SMA Negeri 1 Marawola. The aim of this study is to determine the influence of mind mapping through brain-based learning in chemical bonding subjecton student learning outcomesin class X MIA SMA Negeri 1 Marawola. This study is a quasi-experiment with purposive sampling. The sample of research consists of two classes, MIA 1, consist of 26 students as a experiment class taught with brain-based learning using mind mapping method and class X MIA 3, consist of 26 students as a control class taugth with brain-based learning using the scientific method. Research results obtained value of x, in the experimental class = 79.30 with a standard deviation = 13.80 and in the control class = 74.30, with a standard deviation = 11.80. From these results, a testing for normality class was done, in the experimental class χ2value= 4.71 and in the control class χ2value= 1.85 with the χ2table= 7.81. The data is normally distributed it as can be seen that both in the experimental class and the controll class χ2value is less than χ2table,4.71<7.81 for the experiment class and 1.85<7.81 for the control class. In the testing of the homogeneity, it is found that large variance is 13.80 while the small variance is 11.80. These result is obtained from the standard deviation where Fvalue is 1.17 with α = 0.05 and df = (25.25), and Ftable = 1.96.Therefore Fvalue is less than Ftable (1.17 <1.96). Furthermore, the testing hypothesis showed that the tvalue = 4.95, ttable = 2.02,so thatthe statistical data analysis tvalue is higher than ttable(4.95>2.02) in significance level χ = 0.05 and degrees of freedom dk = 50. It can be concluded that the mind mapping through brain-based learning in thee experiment class on chemical bonding subjectgive a positive effect on student learning outcomes in comparison with the control class SMA Negeri 1 Marawola. Keywords: Mind Mapping, Brain Based Learning, Learning Outcomes Pendahuluan Dewasa ini, telah dikenal metode pembelajaran inovatif yaitu mind mapping. Mind mapping dapat membantu siswa dan guru dalam proses pembelajaran di kelas dengan meringkas materi pelajaran menjadi beberapa lembar mind mapping yang jauh lebih mudah dapat dipelajari dan diingat oleh siswa. Melalui mind mapping, seluruh informasi-informasi *Korespondensi: Ririn Purnama Program Studi Pendidikan kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako email:
[email protected]
© 2015 - Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Tadulako
149
yang penting dari setiap bahan pelajaran dapat diorganisir dengan menggunakan struktur radian yang sesuai dengan mekanisme kerja alami otak sehingga lebih mudah untuk dipahami dan diingat (Silaban & Napitupulu, 2012). Penggunaan mind mapping (peta pikiran), aktivitas murid dan kolaborasi pendekatan pembelajaran pada rasa keingintahuan dan integrasi pengetahuan subjek yang berbedabeda menjadi berkembang. Sehingga dengan uraian di atas diharapkan dengan adanya strategi pembelajaran mind mapping (peta
Volume 4, No. 3, 2015: 149-154 pikiran) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran kimia khususnya materi pokok ikatan kimia (Keles & Ozgul, 2012). Mind mapping merupakan cara mencatat yang kreatif, efektif, dan dapat memetakan pikiran-pikiran. Hal ini memungkinkan siswa berkreativitas dengan imajinasinya sehingga materi pelajaran yang diajarkan mudah terserap. Mind mapping dibuat dengan menggunakan teknik pewarnaan dan melibatkan garis lengkung, simbol, kata serta gambar yang sesuai dengan satu rangkaian aturan yang sederhana, mendasar, alami dan sesuai dengan cara kerja otak (Umami & Nasrudin, 2014). Kreatifitas dalam belajar tekhnik mind mapping akan membantu siswa dalam memahami dan menyerap informasi dengan cepat sehingga daya ingat siswa lebih optimal. Dengan menggunakan tekhnik mind mapping siswa akan lebih tertarik untuk belajar kemudian akan dengan mudah mengingat dan memahami materi sehingga mampu untuk menentukan fakta dan opini pada tajuk rencana (Agustawan dkk., 2014). Gambaran pembelajaran dari awal sampai akhir proses diistilahkan dengan model pembelajaran. Model pembelajaran yang terbukti dapat memaksimalkan kerja otak adalah brain based learning (BBL). BBL unggul dalam memaksimalkan kerja otak siswa dengan cara: Pertama, menciptakan lingkungan belajar yang menantang kemampuan dilakukan dengan sering memberikan latihan soal maupun permasalahan yang memberikan banyak pengalaman belajar bagi siswa sehingga pengetahuan yang didapat bertahan lama dalam memori siswa. Kedua, menciptakan lingkungan yang menyenangkan denganmenghindari situasi pembelajaran yang membuat siswa merasa terancam yang dengan melakukan pembelajaran di luar kelas, pengaturan posisi duduk yang berbeda dari biasanya, kegiatan diskusi kelompok, dan pemanfaatan media visual dalam pembelajaran. Ketiga, menciptakan situasi pembelajaran aktif dan bermakna dengan melibatkan aktivitas indera seluruh siswa melalui kegiatan penemuan serta dengan mengaitkan pengetahuan baru tersebut dengan kehidupan keseharian siswa sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna (Witariani dkk., 2014). Mustiada dkk., 2014 menyatakan bahwa, pembelajaran IPA dengan penerapan BBL menggunakan tiga tahapan yaitu, 1) menciptakan lingkungan belajar yang
Jurnal Akademika Kimia menantang kemampuan berfikir siswa (orchestrated immersion); 2) menciptakan lingkungan pembelajaran yang menyenangkan (relaxed allertness); 3) menciptakan situasi pembelajaran yang aktif dan bermakna bagi siswa (active processing). Brain-Based Learning adalah pembelajaran yang mengadopsi teori-teori dari model pembelajaran kontekstual dan pembelajaran aktif (active learning), oleh karena itu guru diharapkan untuk membelajarakan siswa untuk memaknai dan memahami pembelajaran yang dilakukan. Guru juga diharapkan mampu mengkondisikan lingkungan belajar dengan kadar ancaman yang rendah serta dukungan yang tinggi yang mendorong siswa untuk aktif dan memperoleh banyak pengalaman belajar (Ozden & Gultekin, 2008). Berdasarkan hasil observasi lapangan di SMA Negeri 1 Marawola dalam pembelajaran yang diterapkandari tahun 2013-2014 diperoleh informasi bahwa hasil belajar siswa kurang meningkat karena siswa tidak aktif dan antusias dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, perlu upaya untuk meningkatkan efektifitas proses pembelajaran dengan menerapkan model dan metoda yang memudahkan siswa dalam memahami materi kimia. Tulisan ini mengurai penelitian mengenai pengaruh mind mapping melalui brain based learning terhadap hasil belajar siswa pada materi ikatan kimia di kelas X MIA SMA Negeri 1 Marawola. Metode Penelitian ini merupakan quasi experiment yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Marawola kecamatan Marawola Kabupaten Sigi. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah Pretest-Posttest Control Group Design (Sugiyono, 2007). Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Marawola dengan jumlah 82 orang yang terdiri dari kelas X MIA 1, X MIA 2 dan X MIA 3 yang terdaftar pada tahun ajaran 2014/2015. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas X MIA 1 yang berjumlah 26 orang sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIA 3 yang berjumlah 26 orang sebagi kelas kontrol. Pemilihan kedua kelas tersebut dilakukan berdasarkan teknik purposive sampling. Variabel bebas pada penelitian ini adalah mind mapping melalui brain based learning di kelas X MIA 1 SMA Negeri 1 Marawola. Variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil belajar siswa dengan mind mapping melalui brain based larning 150
Ririn Purnama
Pengaruh Mind Mapping Melalui Brain
................
pada materi Ikatan Kimia di kelas X MIA 1 SMA Negeri 1 Marawola. Instrumen penelitian ini adalah RPP, LKS, kerangka mind mapping, dan soal tes pilihan ganda sebanyak 22 butir soal yang sudah di uji validitasnya. Soal digunakan untuk mengukur hasil belajar kognitif sebelum dan sesudah pembelajaran. Data hasil penelitian dilakukan uji prasyarat dan pengujian hipotesis.
satu syarat dalam menyatakan perbedaan kedua kelas, dimana sampel harus homogen dengan melakukan uji F (kesamaan dua varians) (Sugiyono, 2007). Sehingga diperoleh varians terbesar = 13,80 sedangkan varians terkecil = 11,80. Maka diperoleh nilai Fhitung = 1,17 dan Ftabel= 1,96 dengan α = 0,05 dan dk = (25,25). Maka data tersebut memenuhi kriteria homogen yaitu Fhitung
Hasil dan Pembahasan Berdasarkan pengujian dari 40 butir soal diperoleh soal sebanyak 22 butir soal sebagai tes baku untuk digunakan pada pretest dan postest di kelas eksperimen pada pembelajaran brain based learning dengan menggunakan metode mind mapping dan kelas kontrol pada pembelajaran tanpa brain based learning dengan metode mind mapping, untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Marawola. Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka diperoleh hasil pengujian normalitas, homogenitas dan hipotesis penelitian dari data tes akhir pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, dimana tujuan pada tes akhir yaitu untuk mengetahui pengaruh mind mapping melalui brain based learning terhadap hasil belajar siswa. Hasil Pengujian Prasyarat Tabel 1. Hasil Pengujian Normalitas, Homogenitas dan Hipotesis
Pengujian Hipotesis Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah hipotesis yang telah dirumuskan didukung oleh data yang telah dikumpulkan. Dalam hal ini pasangan hipotesis nol tandingannya yang akan diuji. Secara matematisnya dapat dinyatakan sebagai berikut: H0 : Tidak ada pengaruhmind mapping melalui braind based learning terhadap hasil belajar siswa pada materi ikatan kimia di kelas X MIASMA Negeri 1 Marawola. H1 : Terdapat pengaruh mind mapping melalui brain based learning terhadap hasil belajar siswa pada materi ikatan kimia di kelas X MIA SMA Negeri 1 Marawola. Kriteria pengujiannya adalah terima H0 jika thitung ≤ t(1-α) dimana t(1-α) diperoleh dari daftar distribusi t dengan dk = (n1 + n2 – 2) dan peluang (1-α) dengan taraf signifikan 0,05. Untuk harga t lainnya H0 ditolak. Berdasarkan data yang diperoleh, harga t(0,975)dengan dk = 50 dari daftar distribusi adalah 2,02. Dimana pada kriteria pengujiannya adalah: terima H0jikathitung≤ ttabel (1 - α), (n1 + n2 – 2) dantolak H0 jika thitung > ttabel (1 - α) , (n1 + n2 – 2) (Sugiyono, 2007) Berdasarkan penelitian diperoleh thitung = 4,95 dan ttabel = 2,02, sehingga jelas thitung berada di daerah penolakan H0 dimana thitung > ttabel yaitu 4,95 > 2,02. Jadi, H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mind mapping melalui brain based learning pada materi ikatan kimia di kelas eksperimen lebih berpengaruh positif terhadap hasil belajar dibandingkan dengan kelas kontrol pada siswa di SMA Negeri 1 Marawola. Metode mind mapping adalah cara termudah untuk menempatkan informasi dan mengambil informasi keluar dari otak. Mind mapping merupakan metode yang melibatkan siswa dalam pembelajaran untuk dapat mengkonsepkan dan menjelaskan materi (Firdaus, 2010). Metode pembelajaran menggunakan mind mapping merupakan cara meringkas dengan cepat sehingga siswa lebih mudah memahami dan menyerap pelajaran. Dimana siswa dapat
Pengujian Normalitas Pengujian normalitas diperoleh data berdistribusi normal atau tidak, sehingga dilakukan pengujian dengan menggunakan uji Chi-kuadrat (X2) (Sugiyono, 2007). Dalam pengujian normalitas data dikatakan normal jika χ2hitung <χ2tabel. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada kelas eksperimen diperoleh hasil χ2hitung= 4,71, dan kelas kontrol χ2hitung= 1,85, sedangkan nilai pada χ2tabel = 7,81. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua sampel tersebut berdistribusi normal. Pengujian Homogenitas Pengujian homogenitas ini merupakan salah 151
Volume 4, No. 3, 2015: 149-154 menentukan pokok pembahasan dengan tahaptahap pembuatan mind mapping (Imaduddin & Utomo, 2012). Pembelajaran yang telah dilaksanakan menggunakan tahapan brain based lerning yaitu tahap pra-pemaparan, tahap persiapan, inisiasi dan akuisis, tahap elaborasi, tahap inkubasi dan formasi memori, tahap verifikasi dan pengecekan keyakinan dan tahap pengayaan dan integrasi sesuai. Pada penelitian ini dibagi atas 2 kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol, masing-masing kelas dibagi menjadi 2 kali pertemuan dalam 1 minggu dengan materi yang sama yaitu ikatan kimia. Sebelum melaksanakan pembelajaran dilakukan tes awal pembelajaran (pretest) dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 22 butir soal, yang bertujuan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa tentang materi ikatan kimia dan selanjutnya akan dibandingkan dengan hasil tes akhir (postest) dalam bentuk pilihan ganda dengan jumlah soal sebanyak 20 butir soal pada akhir pembelajaran yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa yang di beri perlakuan dan tidak. Pada soal tersebut sebelumnya sudah di uji validitas dan reliabilitasnya. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka pembelajaran brain based learning yang menggunakan metode mind mapping lebih berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa kelas X MIA. Dalam hal ini penggunaan metode pembelajaran yang tepat sangat menentukan hasil belajar siswa.Pembelajaran brain based learning menggunakan metode mind mapping yang diterapkan kepada siswa, sehingga lebih mudah memahami materi yang diberikan dan siswa lebih aktif dalam bertanya. Selain itu, pada saat belajar siswa dapat berkomunikasi dan bertukar pikiran dan saling menghargai pendapat teman. Dalam pembelajaran brain based learning menggunakan metode mind mapping sangat penting diterapkan kepada siswa yang kurang memahami materi yang diajarkan Penggunaan metode pembelajaran yang tepat, dapat menjadikan siswa mencapai prestasi belajar yang tinggi dan dapat mengembangkan potensi yang tersimpan dalam dirinya, sehingga siswa akan lebih mudah untuk belajar kimia dan tidak menganggap pelajaran kimia sebagai pelajaran yang sulit bahkan menganggap pelajaran kimia merupakan pelajaran yang menyenangkan. Pada hakekatnya hasil belajar seseorang akan terjadi perubahan tingkah laku pada diri seseorang, dari tidak tahu menjadi tahu dan tidak mengerti menjadi mengerti. Hasil belajar ini merupakan hasil capaian siswa
Jurnal Akademika Kimia pada kriteria tertentu dan biasanya ditunjukkan dalam bentuk nilai setelah dilakukan tes (Fatmawaty, 2013). Pembelajaran yang dilaksanakan mengajarkan materi ikatan kimia. Dimana dalam materi tersebut lebih cenderung pada pemahaman konsep, sehingga pada pembelajaran ini sangat berhubungan dengan materi yang diajarkan. Model brain based learning lebih menjurus pada cara kerja otak, dimana penggunaan otak kiri dan otak kanan lebih diseimbangkan agar pembelajaran lebih bermakna. Pada pembelajaran ini dapat dilihat hasil belajar berpengaruh positif terhadap siswa (Pratiwi dkk., 2014). Proses pembuatan mind mapping dalam pembelajaran membuat siswa sangat antusias dalam menjawab pertanyaan yang dibuat dalam sketsa mind mapping. Sketsa mind mapping dibuat di atas karton dan sesuai dengan materi yang di ajarkan. Siswa diberi kesempatan untuk melengkapi pertanyaan yang dibuat dalam sketsa mind mapping dengan menggunakan warna berbeda yang membuat siswa kreatif melengkapi mind mapping di depan kelas dan membuat sendiri sebagai catatan individu. Hal ini sesuai pernyataan Aziz (2012), metode mind mapping merupakan metode mencatat kreatif yang memudahkan kita mengingat banyak informasi. Catatan yang dibuat membentuk sebuah pola gagasan yang saling berkaitan dengan topik utama di tengah dan perincian menjadi cabang-cabangnya. Peta pikiran terbaik adalah peta pikiran yang warna-warrni yang menggunakan banyak gambar dan simbol. Hal ini sebelumnya juga dikemukakan oleh Sutarni (2011), dalam membuat mind mapping juga diperlukan keberanian dankreativitas yang tinggi. Variasi dengan huruf capital, warna, garis bawahatau simbol-simbol yang menggambarkan poin atau gagasan utama menghidupkan mind mapping yang telah dibuat akan lebih mengesankan. Metode mind mappingmerupakan cara paling mudah untuk memasukkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi dari otak. Cara ini adalah cara yang kreatif dan efektif dalam membuat catatan, sehingga boleh dikatakan mind mapping benar-benar memetakan pikiran, menggunakan garis, lambang kata-kata, serta gambar berdasarkan seperangkat aturan yang sederhana, mendasar, alami dan akrab bagi otak (Kusmintayu dkk., 2012). Penerapan metode mind mapping mempunyai banyak keuntungan yang bisa diperoleh antara lain dapat melihat gambaran 152
Ririn Purnama
Pengaruh Mind Mapping Melalui Brain
menyeluruh dengan jelas, dapat melihat detailnya tanpa kehilangan benang merah tanpa antara topik terhadap pengelompokan informasi, menarik perhatian mata dan tidak membosankan, memudahkan dalam berkonsentrasi, proses pembuatan menyen angkan dan mudah di ingat (Wardani dkk., 2014). Model brain based learning yang diterapkan di SMA Negeri 1 Marawola khususnya pada siswa kelas X MIA, dimana pada pembelajaran tersebut siswa lebih cerdas dalam berfikir, karena pembelajaran membutuhkan sebuah pendekatan yang mengoptimalkan kerja otak serta pemikiran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Brain based learning menawarkan sebuah konsep untuk menciptakan pembelajaran yang berorientasi pada upaya pemberdayaan potensi otak siswa, yaitu potensi pada otak kanan dan otak kiri digunakan secara seimbang. Penggunaan otak kiri dan otak kanan dalam proses pembelajaran harus seimbang sehingga pembelajaran lebih bermakna karena mayoritas guru masih menggunakan model pembelajaran yang memanfaatkan kemampuan otak kiri saja dimana guru memberikan informasi dan siswa mencatat serta menghapalkan materi pembelajaran (Meriani dkk., 2014). Otak mempunyai fungsi yang berbeda-beda yaitu, otak kiri berfungsi dalam hal-hal yang berhubungan dengan logika, rasio, kemampuan menulis dan membaca. Sedangkan otak kanan berfungsi dalam perkembangan emosional Misalnya sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia serta pengendalian emosi. Orang yang dominan otak kirinya biasanya pandai dalam pengetahuan sedangkan yang dominan otak kanannya pandai bergaul atau bersosialisasi. Keadaan semacam ini disebabkan ketidakseimbangan antara otak kanan dan otak kiri. Selain itu menurut berbagai penelitian yang telah dilakukan, siswa yang diberikan brain-based learning menunjukkan hasil yang lebih baik dalam kemampuan koneksi matematisnya dibandingkan siswa yang diberikan pembelajaran konvensional (Dewi, 2013). Kesimpulan Terdapat pengaruh mind mapping melalui brain based learning pada materi ikatan kimia di kelas X MIA SMA Negeri 1 Marawola terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil yang diperoleh yaitu thitung = 4,95 dan ttabel = 2,02, sehingga jelas thitung berada di daerah penolakan H0 dimana thitung > ttabel yaitu 4,95 > 153
................
2,02. Jadi, H0 ditolak dan H1 diterima. Ucapan Terima Kasih Penulis mengucapkan terima kasih kepada Salman Paris kepala sekolah SMA Negeri 1 Marawola dan Wahyudi guru mata pelajaran kimia SMA Negeri 1 Marawola yang telah banyak membantu selama penelitian. Referensi Agustawan, I. G. N., Sutresna, I. B., & Yasa, I. N. (2014). Penggunaan tekhnik mind mapping untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menentukan fakta dan opini pada tajuk rencana Bali Post di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sawan. Jurnal Pendidikan, Bahasa dan Sastra Indonesia, 2(1), 1-12. Aziz, B. (2012). pengaruh metode pelajaran peta pikiran terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok getaran dan gelombang di kelas VIII SMP Negeri 12 Binjai. Jurnal Pendidikan Fisika, 1(1), 51-56. Dewi, N. R. (2013). Peningkatan kemampuan koneksi matematis mahasiswa melalui brain based learning berbabtuan web. Jurnal Universitas Sebelas Maret, 1(2), 283-374. Fatmawaty. (2013). Meningkatkan hasil belajar siswa pada materi siklus air melalui pendekatan brain based learning di kelas V SD santa maria kota selatan kota gorontalo Universitas Negeri Gorontalo. Diunduh kembali dari http://repository.upi. edu/1637/1/S_PGSD_0902891_TITLE. pdf Firdaus, W. (2010). Uji coba metode Mind Mapping untuk meningkatkan kemampuan membaca sekilas (SKIMMING). Jurnal UPI dan UPSI Bandung, 4(2), 356-365. Keles, & Ozgul. (2012). Mind maps and scoring scale for environmental gains in science education. Journal of Baltic Science Education, 6(3), 34-43. Kusmintayu, N., Suwandi, S., & Anindyarini, A. (2012). Penerapan metode mind mapping untuk meningkatkan keterampilan berbicara pada siswa sekolah menengah pertama. Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya, 1(1), 206218.
Jurnal Akademika Kimia
Volume 4, No. 3, 2015: 149-154 Meriani, N. K., Darsana, I. W., & Suardika, I. W. R. (2014). Pengaruh model brain based learning berbantuan media grafis terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V SD negeri gugus letda kajeng. Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikn Ganesha, 2(1), 35-48. Imaduddin, M. C., & Utomo. U. H. N. (2012). Efektifitas Metode Mind Mapping Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika Pada Siswa Kelas VIII. Jurnal Humanitas Universitas Ahmad Dahlan, 9(1), 62-75. Mustiada, I. G. A. M., Agung, G., & Antari, N. N. M. (2014). Prngaruh model pembelajaran BBL (Brain based learning) bermuatan karakter terhadap hasil belajar IPA. Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikn Ganesha, 2(1), 38-45. Ozden, & Gultekin. (2008). The effect of brain based learning on academic achievement and retention of knowledge in science course. Journal Electronic of Science Education, 12(1), 1-16. Pratiwi, N. P. S., Asri, I gusti. A. S., & Putra, K. N. S. (2014). Pengaruh model brain based learning berbantuan media diorama terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V SD gugus VIII sukawati tahun ajaran 2013/2014. Jurnal mimbar PGSD Universitas Ganesha, 2(1), 1-10. Silaban, R., & Napitupulu, M. A. (2012). Pengaruh media mind mapping terhadap kreativitas dan hasil belajar kimia siswa SMA pada pembelajaran menggunakan advance organizer. Skripsi. Medan: Universitas
Negeri Medan. Sugiyono. (2007). Statistik untuk penelitian. Bandung: CV Alfabeta. Sutarni, M. (2011). Penerapan Metode Mind Mapping Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengerjakan Soal Cerita Bilangan Pecahan. Jurnal Pendidikan Penabur, 2(16), 26-33. Umami, C., & Nasrudin, H. (2014). The development of student worksheet with mind mapping strategy for improving learning outcomes in thermochemistry topic. Journal Unesa of Chemical Education, 3(3), 119-126. Wardani, A. I., Masykuri, M., & Utami, B. (2014). Pengaruh pembelajaran kooperatif model Think Pair Share (TPS) menggunakan strategi peta konsep dan peta pikiran terhadap prestasi belajar siswa pada materi ikatan kimia kelas XI SMA Negeri Karanganyar tahun ajaran 2013/2014. Jurnal Pendidikan kimia Universitas Sebelas Maret, 3(2), 36-44. Witariani, E., Dantes, N., & Ika, N. (2014). Pengaruh model brain-based learning berbantuan media visual terhadap hasil belajar IPA ditinjau dari sikap ilmiah siswa kelas V SD gugus I kecamatan banjar tahun pelajaran 2013/2014. Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, 4(2014), 54-59.
154