EFEKTIVITAS IKLAN MELALUI JEJARING SOSIAL SEBAGAI SALAH SATU STRATEGI PEMASARAN KERIPIK PEDAS MAICIH DENGAN MENGGUNAKAN METODE EPIC
Bagus Riyantoro* Ati Harmoni Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Depok 16424 *
[email protected] ABSTRAK Periklanan mendapatkan sorotan tajam semenjak aspek informasi menjadi bagian penting dalam bisnis, kegiatan periklanan yang efektif dipandang mampu mempengaruhi kecenderungan mengkonsumsi dalam masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas iklan melalui jejaring sosial, yang diukur melalui metode EPIC. Periklanan yang efektif akan mengubah pengetahuan publik mengenai ketersediaan dan karakteristik beberapa produk, elastisitas permintaan produk akan sangat dipengaruhi aktivitas periklanan. Merek yang diteliti adalah keripik pedas Maicih, yang merupakan produk keripik pedas dari PT. Maicih Inti Sinergi. Penelitian dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada 100 responden di Universitas Gunadarma dengan menggunakan teknik purposive sampling. Variabel yang diteliti untuk mengukur efektivitas adalah Empati, Persuasi, Dampak, Komunikasi. Dari total skor rataan pendapat respoden atas pernyataan – pernyataan yang mengukur dimensi empati didapat hasil sebesar 3,98, dimensi persuasi sebesar 3,99, dimensi dampak sebesar 3,93, dan dari dimensi komunikasi sebesar 3,90. Nilai EPICrate 3,95 nilai tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa iklan produk keripik pedas Maicih dinilai sangat efektif. Kata Kunci : Efektivitas, Strategi Pemasaran, Metode EPIC situs jejaring sosial ini dijadikan peluang I. PENDAHULUAN Latar Belakang
usaha yang baik untuk memasarkan atau
Periklanan digital mulai menjadi tren
mempromosikan produk yang akan dijual.
di era internet ini. Para pemilik merek
Banyak kelebihan yang dapat diambil dari
mulai menjadikan media digital sebagai
pemasaran
media promosi dan pemasaran yang baru.
diantaranya sebagai sarana berkomunikasi
Pada
dengan
1.1
dasarnya
mengubah
media
bagaimana
sosial
telah
konsumen
lewat
jejaring
konsumen,
berkolaborasi
sosial
sebagai
apabila
ini
media adanya
berinteraksi dan bagaimana perusahaan
ketidakpuasan konsumen, sebagai media
memasarkan
di
promosi, dan membangun merek. Pelaku
Indonesia trennya masih tergolong kecil,
bisnis mengaku lebih mudah memasarkan
tapi pertumbuhannya cukup pesat. Adanya
produknya melalui jejaring sosial karena
produk,
meskipun
sasaran pertama bisnis ini adalah orang
H2 :
Efektif atau tidaknya iklan
yang dikenal, sehingga mudah untuk
melalui jejaring sosial dilihat dari
melakukan komunikasi.
tingkat persuasi yang dilakukan oleh produsen keripik pedas Maicih.
Keripik pedas Maicih adalah salah satu produsen yang cara memasarkannya
H3 :
menggunakan
yang
melalui jejaring sosial dilihat dari
sosial.
tingkat dampak yang dilakukan oleh
mempunyai
media fasilitas
internet jejaring
Efektif atau tidaknya iklan
Fenomena strategi pemasaran baru ini
produsen keripik pedas Maicih.
menjadi suatu dasar pemikiran untuk
H4 :
meneliti efektivitas iklan melalui jejaring
melalui jejaring sosial dilihat dari
sosial.
tingkat komunikasi yang dilakukan
1.2
oleh produsen keripik pedas Maicih.
Rumasan Masalah dan Batasan
Efektif atau tidaknya iklan
Masalah Jejaring sosial yang diteliti adalah
1.5
Kerangka Pemikiran
yang
Berdasarkan latar belakang masalah
dilakukan oleh produsen keripik pedas
yang diuraikan diatas, peneliti mempunyai
Maicih.
konsep
Facebook,
Twiter, dan Blog
Pada
penulisan
ilmiah
ini,
penelitian dibatasi pada pengguna internet yang
mengetahui
Facebook mahasiswa
atau
Maicih
Twiter
Universitas
pemikiran
yang
digambarkan dalam gambar 1.1.
melalui
atau
EMPATI
Blog,
Gunadarma,
pengambilan data dilakukan dalam kurun
PERSUASI EFEKTIVITAS
PERIKLANAN
waktu 3 bulan ( Agustus – Oktober 2012). 1.3
sebagai
DAMPAK
Tujuan Masalah Penelitian
ini
bertujuan
KOMUNIKASI
untuk
mengetahui efektif atau tidaknya strategi Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran
pemasaran keripik pedas Maicih melalui iklan di jejaring sosial. 1.4
Hipotesis Penelitian
II.
LANDASAN TEORI
H1 :
2.1
Kerangka Teori
Efektif atau tidaknya iklan
melalui jejaring sosial dilihat dari tingkat empati yang dilakukan oleh produsen keripik pedas Maicih.
2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler (2005) pemasaran adalah
suatu
didalamnya
proses
individu
sosial dan
yang
kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan
dengan
2.1.4 Harga Menurut Kotler (2005) pengertian
menciptakan, bebas
harga dalam arti sempit merupakan jumlah
mempertukarkan produk yang bernilai
uang yang ditagihkan untuk suatu produk
dengan pihak lain.
atau jasa, sedangkan dalam arti luas adalah
2.1.2 Bauran Pemasaran
jumlah dari nilai yang dipertukarkan
menawarkan
dan
Bauran
secara
pemasaran
merupakan
strategi mencampur berbagai kegiatan pemasaran
yang
dijadikan
kombinasi
konsumen untuk manfaat memiliki atau menggunakan produk atau jasa. 2.1.5 Distribusi
maksimal sehingga mendatangkan hasil
Menurut
Kotler
(2005)
Saluran
yang paling memuaskan. Menurut Kotler
distribusi
dan Keller (2009) bauran pemasaran
lembaga-lembaga
merupakan seperangkat alat pemasaran
keseluruhan kegiatan atau fungsi untuk
yang
untuk
mengalihkan produk disertai hak milik
mengejar tujuan pemasarannya. Menurut
dilingkungan produksi kearah lingkungan
Kotler
konsumen.
digunakan
perusahaan
dan
Keller
(2009)
mengklasifikasikan alat-alat itu menjadi
mencakup
suatu
yang
kelompok
melaksanakan
2.1.6 Promosi
empat kelompok yang luas yang disebut 4
Menurut Budiarto (2008) promosi
P pemasaran : produk, harga, tempat dan
penjualan
promosi.
merupakan perangsang bagi konsumen
2.1.3 Produk
untuk
Menurut
Kotler
(2005)
mengemukakan bahwa produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan.
Menurut
Tjiptono
(2008)
adalah
segera
alat
promosi
melakukan
yang
pembelian,
umumnya bersifat jangka pendek. 2.2 Bauran Promosi a.
Periklanan Menurut
periklanan
Durianto,
dkk
(2003)
suatu
proses
bertujuan
untuk
merupakan
mendefinisikan produk bahwa produk
komunikasi
merupakan segala sesuatu yang dapat
membujuk atau menggiring orang untuk
ditawarkan produsen untuk diperhatikan,
mengambil tindakan yang menguntungkan
diminta, dicari, dibeli, digunakan atau
bagi pihak pembuat iklan. Periklanan
dikonsumsi pasar yang bersangkutan.
merupakan satu dari empat alat penting
yang
yang digunakan oleh perusahaan untuk memperlancar
komunikasi
persuasif
terhadap pembelian dan masyarakat yang
menurut
ditargetkan.
analisis ini dikembangkan oleh A.C.
b.
Promosi Penjualan
Nielsen. Model EPIC terdiri dari empat
Berbagai insentif jangka pendek
dimensi berikut :
untuk mendorong konsumen agar segera
a.
Durianto,
(2003).
Alat
Dimensi empati Dimensi
mencoba atau membeli sebuah produk atau
dkk
empati
menginformasikan,
jasa. Promosi penjualan seperti juga
apakah konsumen menyukai suatu bentuk
periklanan memiliki banyak variasi seperti,
komunikasi
hadiah, kupon, voucher, diskon, bonus dan
menggambarkan
lain-lain.
melihat hubungan antara suatu bentuk
c.
komunikasi pemasaran dengan pribadinya.
Humas dan Publikasi Program
yang
dirancang
untuk
b.
pemasaran
dan
bagaimana
konsumen
Dimensi persuasi
mempromosikan atau melindungi citra
Dimensi persuasi menginformasikan
perusahaan atau produk. Kehumasan serta
apa yang dapat diberikan suatu bentuk
publisitas memang memiliki kelebihan
komunikasi pemasaran untuk penguatan
tersendiri
karakter suatu merek, sehingga pemasar
dibandingkan
bauran
komunikasi yang lain.
memperoleh pemahaman tentang dampak
d.
Tenaga Penjualan
komunikasi pemasaran terhadap keinginan
Interaksi tatap muka dengan salah
konsumen untuk membeli.
satu pembeli prospektif dengan tujuan
c.
Dimensi dampak Dimensi
membuat presentasi, menjawab pertanyaan
dampak
dan mendapatkan pesanan.
apakah
e.
menonjol dibandingkan merek lain pada
Pemasaran Langsung Penggunaan
e-mail,
facsimile,
internet atau langsung dengan berbagai
suatu
merek
menunjukkan, dapat
terlihat
kategori yang serupa. d.
Dimensi komunikasi
fasilitas untuk merespon pelanggan atau
Dimensi komunikasi memberikan
prospek tertentu. Ciri-ciri bauran promosi
informasi tentang kemampuan konsumen
seperti
dalam mengingat pesan utama
ini
adalah
nonpublik,
karena
yang
diarahkan langsung kepada pihak tertentu.
disampaikan, pemahaman konsumen dan
juga bersifat segera dan customized secara
kekuatan kesan yang ditinggalkan pesan
cepat bisa disampaikan informasinya.
tersebut. Perspektif pemrosesan kognitif
2.3 Model Epic
adalah inti untuk mengembangkan strategi
Efektivitas dengan
iklan
menggunakan
dapat
diukur
Model
EPIC
pemasaran
yang
pemasaran komunikasi.
berhasil
sebagai
Tabel 2.1 Penelitian tentang Efektifitas
MySpace, Facebook, twiter and Blog.
Iklan dan Model yang Digunakan.
Fungsi dari penerapan Social Networking Site itu sendiri berfokus pada koneksi yang
Penulis 2008, Dewi, Kurnia
Judul
Metode
Media
Efektivitas Iklan Pada Media televisi ( Studi Kasus Pada Produk Tebs di Kota Bogor
Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan metode EPIC, dan DRM.
Media yang Digunakan Televisi
Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan metode EPIC model.
Media yang digunakan iklan dalam media cetak
Analisis Efektivitas Iklan Sebagai Salah Satu Strategi Pemasaran Perusahaan Percetakan dan Penerbitan PT. Rambang Dengan Metode EPIC Model
2005, Bram, Yudi, Farola
akan dibangun oleh satu orang dengan orang lainnya,
dimana dapat
berupa
hubungan sahabat, keluarga, event, profesi hingga bisnis dan pekerjaan (Boyd dan Ellison, 2007). 2.4.1 Facebook Facebook
di
Indonesia
sudah
menjadi tren mutakhir sebagai status simbol
sehingga
apabila
seseorang
mengatakan tidak atau belum menjadi anggota Facebook dianggap sebagai orang yang
ketinggalan
jaman.
Facebook
kelihatannya situs jejaring sosial yang paling populer di Indonesia dan dalam salah satu blog di internet disebutkan
2.4
Jejaring Sosial
bahwa pengguna Facebook di Indonesia
Social Networking Site (SNS) atau
ada pada peringkat terbanyak nomor empat
biasa
disebut
didefinisikan
juga
jejaring
sebagai
suatu
sosial
di dunia (Situmorang, 2010 ).
layanan
berbasis web yang memungkinkan setiap
2.4.2 Twitter Twitter muncul pada tahun 2006 di
individu untuk membangun hubungan sosial
melalui
dunia
maya
seperti
membangun suatu profil tentang dirinya sendiri, menunjukkan koneksi seseorang dan memperlihatkan hubungan apa saja yang ada antara satu member dengan member
lainnya
dalam
sistem
yang
disediakan, dimana masing-masing social networking site memiliki ciri khas dan sistem
yang
berbeda-beda,
beberapa
contoh Social Networking Site diantaranya
AS hampir bersamaan dengan Facebook. Namun kelihatannya Twitter kalah pamor dibandingkan
Facebook.
Berdasarkan
sumber dari e-marketer dikabarkan Twitter memiliki pengguna sebesar 18 juta orang pada akhir tahun 2009. Sebetulnya banyak orang
yang
mencoba
menggunakan
Twitter namun dalam salah satu blog dikemukakan bahwa 60 persen pengguna
Twitter berhenti menggunakan Twitter
3.2
pada bulan berikutnya (Situmorang, 2010).
3.2.1 Data Data
2.4.3 Blog Blog menjadi sangat populer karena pembuatan sebuah blog tidak sesulit dibandingkan
membuat
sebuah
Membuat
Web
membutuhkan
Web.
keterampilan khusus yang tidak semua orang mudah melakukannya sementara membuat blog dianggap lebih mudah
pada sebuah situs. Sebagaimana e-mail maka sebuah blog tidak hanya untuk sosial
dimanfaatkan
saja
namun
dapat
sebagai
sebuah
media
buku-buku
saku
pertama
dalam
baik
dari
individu
atau
perseorangan, seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuisioner. 3.2.2 Variabel a. Variabel Independen Variabel independen (X) adalah variabel yang nilainya tidak dipengaruhi variabel lain, yaitu : X1 = Empati X2 = Persuasi X3 = Dampak X4 = Komunikasi
yang
menampilkan judul bagaimana berbisnis
digunakan
data yang diperoleh peneliti dari sumber
promosi dalam bisnis. Jadi tidak heran banyak
yang
penelitian ini adalah data primer, yaitu
karena merupakan model aplikasi saja
tujuan
Data dan Variabel
b. Variabel Dependen Variabel
atau kaya lewat sebuah blog (Scoot,2007).
Dependen
(Y)
adalah
variabel yang dipengaruhi oleh variabel III. METODELOGI PENELITIAN 3.1
Subjek dan Objek Penelitian
lain, yaitu efektif atau tidak efektif. 3.3
Menurut Sugiyono (2008), populasi
Subjek dari penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Gunadarma yang rata – rata memiliki jejaring sosial dan mengetahui keripik pedas Maicih yang dipilih secara purposive sampling pernah melihat iklan Maicih di Facebook, Twitter, dan
Blog,
sampel
yang
mempunyai
maksud dan tujuan tertentu dari peneleti agar tidak salah dalam memilih responden. Sedangkan objek penelitian ini adalah keripik pedas Maicih.
Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam
penelitian
ini
adalah
seluruh
mahasiswa Universitas Gunadarma. 3.4
Sampel Untuk menentukan ukuran sampel
yang dibutuhkan, maka digunakan rumus
Slovin
(Umar,
2005),
yaitu
sebagai
berikut:
keripik pedas Maicih dengan metode kuesioner. Dengan indikator :
N
Tabel 3.1 Indikator EPIC
n=
Dimensi
1 + Ne2
Indikator
Empati
Dimana :
emosi,
perasaan
khusus,
suasana hati, dan evaluasi.
n
=
Ukuran sampel
N
=
Ukuran populasi
Persuasi
perilaku dan opini, emosi, keterlibatan, dan pendirian
Dampak
e
=
Kelonggaran
bentuk produk, merek, dan
ketidaktelitian
karenakesalahan pengambilan
model. Komunikasi
pemahaman
pembaca
dan
kekuatan pesan
sampel yang dapat ditoleransi.
Dengan cara mengubah dari data
Konstanta (0.1 atau 10%).
kualitatif menjadi data kuantitatif, dengan Menurut Gunadarma
(2012),
Mahasiswa sebesar
data
menggunakan skala likert, yaitu skala yang
populasi
memberikan skor dari 1-5, dari sangat
Gunadarma
tidak setuju hingga sangat setuju untuk
jumlah
Universitas
25.290
universitas
PSA
mahasiswa,
besarnya
sampel yang harus diambil adalah sebesar: n =
3.6 1 + 25.290 (0,1)²
1 + 252,9 = 99,606 maka
yang ingin diukur. Sekiranya peneliti dibulatkan
menggunakan pengumpulan
menjadi 100. perhitungan
diatas
diperoleh jumlah sampel sebanyak 100
kuesioner
kuesioner data
yang
di
penelitian, disusunnya
dalam maka harus
mengukur apa yang ingin diukurnya. Uji reliabilitas adalah suatu angka
responden. 3.5
Uji Validitas dan Reliabilitas
mana suatu alat pengukur mengukur apa
n =
dari
yang terdapat
Uji validitas menunjukkan sejauh
25.290
Maka
serangkaian pertanyaan dalam kuesioner.
25.290
n
mengetahui derajat responden terhadap
Metode Pengumpulan Data
indeks yang menunjukkan konsistensi
Dalam rangka pengumpulan data
suatu alat pengukur di dalam mengukur
penyusunan
gejala yang sama. Setiap alat pengukur
penulisan, penulis melakukan penelitian
seharusnya memiliki kemampuan untuk
pada konsumen yang mengetahui iklan
memberikan
yang
dibutuhkan
untuk
konsisten.
hasil
pengukuran
yang
3.7
Σ ƒi • w i
Alat Analisis X=
3.7.1 Analisis Deskriptif Metode analisis
ini
merupakan
data
mengumpulkan, menganalisis,
dan
dimana
Σ ƒi
metode
Keterangan :
peneliti
X : Rataan Berbobot
mengklasifikasikan,
ƒi : Frekuensi
menginterpretasikan
wi: Bobot
data untuk memberikan gambaran umum
c.
EPICrate
tentang data yang telah diperoleh.
Setelah
mendapatkan
hasil
dari
3.7.2 Analisis Tabulasi Sederhana, Skor
analisis tabulasi sederhana dan skor rataan,
Rataan, dan EPICrate
untuk mengetahui efektif atau tidaknya
Pengolahan data pada model EPIC adalah
menentukan
analisi
tabulasi
iklan melalui jejaring sosial, maka data tersebut
dihitung
kembali
untuk
berganda dan skor rataan, kemudian
mengetahui dimana posisi iklan tersebut
dikonversi ke rentang skala model EPIC.
melalui rentang skala model EPICrate
a.
dapat dilihat pada gambar 3.1.
Analisis Tabulasi Sederhana
Dalam analisis tabulasi sederhana, data yang diperoleh diolah dengan rumus
TD 0,0
1,6
2,4
STE
menurut Durianto, dkk (2003). Sebagai berikut :
0,8
E 3,2
4,0
CE
SE
Gambar 3.1 Rentang Skala Model EPIC
ƒi P=
X 100%
Σ ƒi Keterangan :
ƒi = Jumlah responden yang memilih kategori tertentu.
berasal
dari
sebuah
berukuran
kecil
lingkaran
ber-retsleting
koin-koin.
Skor Rataan
berbentuk
dompet setengah
yang
biasa
Sang
Presiden
(Owner/Founder) Reza Nurhilman yang responden
dari
pertanyaan dalam kuesioner diberikan bobot. Cara menghitung skor rataan menurut Durianto, dkk (2003) sebagai berikut :
Profil Usaha
digunakan untuk menyimpan receh atau
Σ ƒi = Banyaknya jumlah responden. jawaban
4.1
yang
memilih kategori tertentu.
Setiap
PEMBAHASAN
Maicih merupakan kata “nyeleneh”
P = Presentase jumlah responden yang
b.
IV.
akrab disapa “AXL” ini memulai usaha Maicih pada tanggal 29 Juni 2010. Diawali dengan berjualan kepada teman-teman di SMA dan kampusnya hingga menemukan cara yang unik yaitu berjualan lewat sosial
media Twitter. New wave marketing yang
responden yang melihat iklan Maicih
dilakukan
melalui Facebook sebesar 68 responden,
AXL
pun
sangat
unik.
Penyebutan Presiden pada owner, Jendral
Twitter 73 responden, Blog 53 responden.
untuk reseller sampai
4.3
pada kegiatan
Uji Validitas dan Reliabilitas Populasi
berjualan secara mobile yang disebut
dalam
dibatasi
ada dan menyediakan pelayanan yang
Universitas Gunadarma yang berjumlah
membuat nyaman bagi icihers, karena
25.290
kami melakukan dengan hati.
digunakan
4.2
menurut
Responden
terbanyak
menurut
jiwa.
jumlah
ini
Gentayangan. For Icihers With Love Kami
Karakteristik Responden
pada
penelitian
Dengan
untuk rumus
pembulatan
total
mahasiswa
rumus
yang
menentukan Slovin,
sampel
maka
responden
hasil dalam
adalah
penelitian ini berjumlah 100 orang. Dalam
perempuan yaitu sebesar 47% dari total
melakukan uji validitas dan reliabilitas
responden.
persentase
pada pertanyaan - pertanyaan Model EPIC
laki-laki
disebarkan sebanyak 100 unit kuesioner.
sebesar 53%. Berdasarkan karakteristik
Setelah melakukan pengujian terhadap 100
umur, responden terbanyak menempati
kuesioner, semua pertanyaan sebanyak 24
skala umur 21–25 tahun (70%) dan yang
butir terbukti valid, dimana korelasi
terkecil (6%) menempati skala umur di
diantara pendapat atas pernyataan yang
atas 26 tahun. Berdasarkan karakteristik
ada lebih besar dari 0,195, sedangkan
tingkat pendapatan responden per bulan,
untuk
jumlah pendapatan responden terbanyak
software
berada pada kelas pendapatan antara Rp
diperoleh hasil alpha hitung 0,841 Nilai
500.001 – Rp. 1.000.000, yaitu 43% dan
alpha hitung lebih besar daripada alpha
terendah terdapat pada kelas pendapatan
tabel sebesar 0,8, maka kuesioner terbukti
lebih dari Rp. 1.250.000 sebesar 4%.
baik. Setelah melakukan uji validitas dan
4.2.1 Pengenalan Merek
reliabilitas,
maka
kuesioner
dinyatakan
dapat
diandalkan
karaktristik
responden
jenis
kelamin
Sedangkan berjenis
kelamin
Diketahui bahwa sebanyak 98%
uji
reliabilitas
SPSS
17.0
menggunakan for
Windows,
tersebut untuk
sosial
mengukur apa yang sebenarnya ingin
Twitter. Hal ini menunjukkan bahwa
diukur dan telah absah, serta konsisten
beriklan pada jejaring sosial merupakan
untuk mengukur gejala yang sama.
responden
pengguna
jejaring
hal yang mendukung untuk dilakukan, agar calon konsumen tahu mengenai produk yang ada. Sedangkan besarnya
4.4
Iklan Maicih pada Jejaring Sosial
diartikan bahwa target responden sedikit
4.4.1 Hasil Perhitungan Iklan Maicih
terpengaruh iklan yang ada di jejaring
pada Jejaring Sosial
sosial untuk mencoba membeli produk
a.
keripik pedas Maicih.
Dimensi Empati Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Total Skor
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Total Skor
Rataan Dimensi Empati Atribut Pertanyaan
Frekue nsi X Bobot (a)
Skor Rataan Per Atribut (a/100)
1
401
2
Rataan Dimensi Persuasi Total Skor Rataan Dimensi Empati
Atribut Pertanya an
Frekuensi X Bobot (a)
4,01
10
397
Skor Rataan Per Atribut (a/100) 3,97
385
3,85
11
396
3,96
3
412
4,12
12
402
4,02
4
405
4,05
13
396
3,96
5
385
3,85
14
405
4,05
6
386
3,86
7
391
3,91
8
412
4,12
9
403
4,03
3,98
Dari total skor rataan pendapat
c.
Total Skor Rataan Dimensi Persuasi
3,99
Dimensi Dampak Total skor rataan pendapat respoden
atas
pernyataan
–
pernyataan
yang
respoden atas pernyataan-pernyataan yang
mengukur dimensi dampak adalah 3,93.
mengukur dimensi empati didapat hasil
Nilai tersebut berada pada rentang skala
sebesar 3,98. Nilai tersebut berada pada
dimana dimensi dampak suatu iklan
rentang skala dimana dimensi empati suatu
dinyatakan sangat efektif dan mengarah
iklan dinyatakan sangat efektif. Hal ini
kepada iklan yang efektif untuk membuat
dapat diartikan bahwa target pengguna
para pengguna ingat akan iklan keripik
jejaring sosial, menyukai iklan Keripik
pedas
Pedas Maicih yang ada di jejaring sosial.
dibandingkan
b.
Dimensi Persuasi
dampak memperoleh
Dari total skor rataan pendapat
perhitungan kuesioner yang berarti hasil
respoden atas pernyataan-pernyataan yang
dimensi dampak sangat efektif untuk
mengukur dimensi persuasi sebesar 3,99.
mempromosikan melalui iklan dijejaring
Nilai ini berada pada rentang skala dimana
sosial.
dimensi persuasi suatu iklan dinyatakan
produsen Maicih memliki dampak positif
sangat
yang dapat diterima baik oleh para
efektif
dalam
mempengaruhi
pengguna jejaring sosial. Hal ini dapat
Maicih
Iklan
di
jejaring
pesaingnya.
yang
sosial Dimensi
hasil 3.93 dari
ditampilkan
konsumen dari keripik pedas Maicih.
oleh
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Total Skor
sudut segi empat dekat dari posisi titik 0,0,
Rataan Dimensi Dampak
maka iklan yang diukur efektivitasnya
Atribut Pertanyaan
Frekuensi X Bobot (a)
15
412
Skor Rataan Per Atribut (a/100) 4,12
16
385
3,85
17
370
3,70
18
402
4,02
19
396
3,96
d.
Total Skor Rataan Dimensi Dampak
dapat dinyatakan tidak efektif ditinjau dari masing-masing dimensi dalam Model EPIC, jika sebaliknya semakin jauh titiktitik sudut segi empat dari titik 0,0, maka kesimpulan yang diperoleh adalah efektif.
3,93
Dimensi Komunikasi Total skor rataan pendapat respoden
atas
pernyataan-pernyataan
yang
mengukur dimensi komunikasi adalah 3,90. Nilai tersebut berada pada rentang skala dimana dimensi komunikasi suatu iklan dinyatakan sangat efektif. Hal ini dapat diartikan bahwa iklan produk keripik pedas Maicih mempunyai pesan yang kuat bagi pengguna jejaring sosial yang melihat iklan keripik pedas melalui jejaring sosial. Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Total Skor Rataan Dimensi Komunikasi Atribut Pertanya an
Frekue nsi X Bobot (a)
20 21 22 23 24
398 370 391 387 405
Skor Total Skor Rataan Per Rataan Atribut Dimensi (a/100) Komunikasi 3,98 3,70 3,91 3,87 4,05
Gambar 4.1 Tampilan dari Empat Dimensi Setelah melakukan perhitungan dan analisis terhadap masing-masing dimensi yang diukur dalam Model EPIC, langkah yang terakhir adalah menghitung nilai EPICrate yaitu penilaian efektifitas iklan secara keseluruhan.
3,90
EPIC rate = Xempati + Xpersuasi + Xdampak + Xkomunikasi
4 Setelah menghitung seluruh skor
EPIC rate = 3,98 + 3,99 + 3,93 + 3,90
rataan dapat dilihat pada Gambar 4.1 mengindikasikan bahwa semakin titik-titik
4 EPIC rate = 3,95
untuk
Nilai EPICrate 3,95 yang diperoleh dari hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa
secara
keseluruhan
dapat
terus
mengingat
produk
Maicih itu sendiri. b.
Terus melakukan promosi penjualan
disimpulkan bahwa iklan produk keripik
yang berkelanjutan, karena kegiatan
pedas Maicih dinilai sangat efektif dalam
promosi mempunyai dampak yang
mempromosikan iklan melalui jejaring
efektif
sosial.
penjualan.
Nilai EPICrate tersebut dapat
dalam
meningkatkan
dilihat pada Gambar 4.2.
DAFTAR PUSTAKA
Gambar 4.2 Rentang Skala EPICrate V.
KESIMPULAN & SARAN Dari hasil dan analisis data serta
pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran iklan Maicih melalui jejaring sosial sangat
Boyd, Danah M., Ellison, Nicole B., Social Network Sites: Definition, History, and Scholarship, Journal of Computer-Mediated Communication, Vol 13 No 1, 2007, article 11. Bram, Y. F., 2005. Analisis Efektivitas Iklan sebagai Salah Satu Strategi Pemasaran Perusahaan Percetakan dan Penerbitan PT Rambang dengan Menggunakan Metode EPIC Model. Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya, Vol. 3, No. 6, pp.1-23.
efektif hal tersebut dapat di ukur dengan menggunakan Model EPIC sebesar 3,95
Budiarto, Teguh. 2008. Dasar Pemasaran. Jakarta : Universitas Gunadarma.
dilihat dari rentang skala EPICrate (0.0 – 4.0) dan posisi 3.95 itu terdapat pada posisi sangat efektif. Dari pembahasan yang telah diuraikan, beberapa saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak PT. Maicih Inti Sinergi adalah : a.
PT.
Maicih
Inti
Sinergi
perlu
memperbarui atau mengupdate iklan
Dewi, Kurnia. 2008. Analisis Efektivitas Iklan Pada Media Televisi (Studi Kasus Pada Produk Tebs Di Kota Bogor). Skripsi Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Bogor. Durianto, Darmadi, C. Liana. 2003. Inovasi Pasar dengan Iklan Yang Efektif. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka.
dan informasi tentang produk yang terdapat di jejaring sosial, sehingga akan merangsang ingatan konsumen
Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran, Edisi Bahasa Indonesia, Jilid 1. Jakarta. PT. Indeks Kelompok Gramedia.
---------------------. 2005. Manajemen Pemasaran, Edisi Bahasa Indonesia, Jilid 2. Jakarta. PT. Indeks Kelompok Gramedia.
Administrasi Bisnis, Vol.6, No.1 : hal. 59-71. Sugiyono.2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.
Kotler, Philip & Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta. PT Indeks Kelompok Gramedia.
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Andi.
Scott, David Meerman. 2007. The New Rules of Marketing and PR. John Wiley & Sons, Inc., Hoboken, New Jersey.
Umar, Husein. 2005. Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen Cetakan Keempat. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Situmorang. James R., 2010. Pemasaran Viral – Viral Marketing, Jurnal