DIREKTORI INOVASI 2016 No.
Kode
Judul Karya Inovasi
Kategori
PENGHEMATAN BIAYA OPERASI DAN PENINGKATAN KEANDALAN PLTU TANJUNG 1 1911179 Pembangkitan JATI B UNIT 1&2 DENGAN IMPLEMENTASI FGD SEDIMENTATION POND
Efektifitas Durasi Maintenance Outage Melalui 2 1911180 Optimalisasi Interconnection Valve Pada CCCW Pembangkitan Pipeline
Peningkatan Keandalan Sistem Pendingin 3 1911183 Pembangkit melalui Re-Design Header Spiral Oil Pembangkitan Cooler Unit 1, 2, 3, dan 4 PLTA Saguling
4 1911182
Peningkatan Keandalan Unit melalui Re-Design Pembangkitan Fuel Gas Treatment System PLTGU Cilegon
Labyrinth Seal Plant sebagai Solusi Kegagalan 5 1911185 Expansion Joint Primary Air System Penyebab Derating di PLTU Pelabuhan Ratu
Penanggulangan Derating Permanen melalui 6 1911187 Modifikasi Actuator Governor Valve Unit 3 PLTU Jeranjang
Pembangkitan
Pembangkitan
Unit
Nama 1
Abstrak
PLTU Tanjung Jati B Unit 1&2 adalah salah satu entitas pembangkit di sistem interkoneksi 500 kV Jawa Bali. Salah satu keunikan di PLTU Tanjung Jati dibandingkan dengan PLTU lain di Indonesia adalah penerapan sistem wet FGD (Flue Gas Desulphurization) untuk proses penanganan gas buangnya. Dalam proses operasionalnya PLTU Tanjung Jati B memanfaatkan batu bara dengan kalori rata-rata antara 5600 kcal/kg s.d. 5900 kcal/kg dan kadar sulphur rata-rata antara 0,7% s.d. 1%. Tingginya kadar sulfur dalam batu bara akan 1. JOKO PURNOMO memberi dampak tingginya kandungan SO2 pada emisi gas buang. Untuk mereduksi kadar sulfur gas buang sehingga dapat memenuhi Pembangkitan Tanjung Jati 2. MAHENDRA ANDRIARSO standar baku mutu lingkungan maka diterapkanlah sistem penanganan gas buang dengan menggunakan FGD. Salah satu kendala yang B 3. DIAN NURHARDIYANI dihadapi terkait permasalahan operasional FGD di PLTU Tanjung Jati B Unit 1&2 adalah produksi Chloride Bleed yang berupa air terkonsentrat klorida (Cl) dan Gypsum (TSS 3% solid) yang disebabkan oleh penggunaan air laut sebagai media pelarutnya. Jumlah chloride bleed yang berlebih berpengaruh terhadap kualitas reaksi pembentukan gypsum. Pada desain awal PLTU Tanjung Jati B proses reduksi chloride bleed dilakukan melalui FGD blowdown menuju ke retention basin WWTP. Hal ini berdampak terhadap tingginya beban kerja WWTP dan tingginya biaya operasi akibat frekuensi dredging pada retention basin yang relatif sering. Untuk Pada pembangkit listrik tenaga uap, Closed Cycle Cooling Water (CCCW) memiliki peranan yang sangat penting yang berfungsi untuk menyerap panas dari beberapa peralatan dan sistem minyak pelumas yang digunakannya. CCCW sendiri didinginkan oleh air laut yang dipompa Circulating Water Pump (CWP). Dalam kondisi unit pembangkit shutdown, Closed Cycle Cooling Water (CCCW) masih diperlukan untuk mendinginkan sistem minyak pelumas pada beberapa peralatan yang masih beroperasi, seperti Main Turbine (MT) 1. SUTOMO dan Boiler Feed Pump Turbine (BFP-T). Biasanya minyak pelumas masih diperlukan untuk melumasi bearing pada Main Turbine dan Pembangkitan Tanjung Jati 2. BUDIMAN RAHARJA RUKMANA Boiler Feed Pump Turbine selama ±5 hari sesuai dengan rekomendasi pabrikan (Operation and Manual Book). Dengan demikian B 3. KRISNA APRIANDI SOPIAN minyak pelumas juga membutuhkan CCCW sebagai media pendingin, dan Circulating Water (CW) sebagai media pendingin CCCW. Itu artinya CWP (Circulating Water Pump), SWBP (Sea Water Booster Pump), dan CCCW pump harus terus dioperasikan selama ±5 hari. Mempertimbangkan sistem perpipaan CCCW pada unit 3&4 PLTU Tanjung Jati B memiliki interconnection valve, maka itu dioptimalkan untuk menyuplai air pendingin CCCW terhadap unit pembangit yang shutdown dalam rangka untuk menghemat pemakaian listrik sendiri, dan yang utama adalah untuk mendukung pekerjaan pada area Circulating Water System atau saluran air Spiral oil cooler adalah sebuah sistem pendingin yang berbentuk spiral yang berfungsi untuk menyerap temperatur oli yang ditimbulkan oleh bearing generator (Upper Bearing) melalui proses konveksi. Keberadaan sistem pendingin tersebut menjaga segmental upper bearing yang berada pada generator agar tidak overheating. Jika system pendingin tersebut terjadi gangguan akan berpotensi mengganggu kinerja generator dan sebagai dampak terbesarnya system kelistrikan Jawa – Bali akan terganggu. 1. ADNAN WIDYANTARA Permasalahan yang muncul pada tahun 2007 yaitu sering terjadinya gangguan pada oil cooler upper bearing dimana gangguan PT Indonesia Power 2. DIAN HARDIANSYAH tersebut terjadi akibat kebocoran pada oil cooler tersebut. Setelah dilakukan Root Cause Failure Analysis maka didapatkan bahwa 3. DWI WIJANARKO kemungkinan kerusakan terjadi akibat abrasifitas pada Heat Affected Zone (HAZ) pada proses pengelasan sambungan header oil cooler. Dampak dari permasalahan tersebut adalah unit pembangkit akan berhenti beroperasi dan sistem jawa bali pada jaringan 500 KV akan terganggu. Selain itu gangguan tersebut juga berdampak pada kerusakan oil cooler tersebut dan pelumas yang berada pada oil cooler sebanyak 2000 Liter harus dilakukan penggantian setiap terjadi kebocoran. Terkait dengan permasalahan tersebut, dilakukan redesign pada header oil cooler dengan mengganti sistem sambungan yang menggunakan Weld Joint menjadi sambungan PLTGU Cilegon mendapatkan suplai gas tambahan dari PGN yang harus dinaikkan tekanannya dari 12 bar ke 42 bar melalui proses kompresi yang disediakan oleh pihak ketiga. Gas yang diterima dari pihak ketiga mengandung lube oil yang terbawa pada saat proses kompresi. Hal ini menyebabkan terjadinya penyumbatan di nozel turbin gas dan menimbulkan derating unit pada PLTGU Cilegon. 1. YOGA DWI WIDAGDO Untuk meminimalisasi gangguan akibat lube oil carryover, sistem Coalescer Separator dipasang pada jalur discharge kompresor. PT Indonesia Power 2. DANANG EKO HERMAWAN Coalescer Separator berfungsi untuk memisahkan Fuel gas dan Oil yang berasal dari hasil kompresi sebelum masuk ke dalam Turbin 3. ANDHIKA ADHIYAKSA Gas. Dengan cara ini, kandungan Lube oil Carryover dalam Fuel gas yang akan masuk ke dalam turbin dapat diminimalkan. Dengan direalisasikannya sistem ini menghilangkan gangguan penyumbatan nozel gas yang pada tahun 2010 terjadi sebanyak 18 kali dan menghasilkan saving sebesar 132.749,41 Mwh. Primary air system merupakan sistem yang berfungsi untuk mengalirkan udara primer yang digunakan sebagai pemanas awal bahan bakar batubara ketika mengalami proses penggilingan di pulverizer, juga untuk membawa batubara halus dari pulverizer menuju boiler furnace. Selama PLTU Pelabuhan Ratu beroperasi sudah beberapa kali mengalami gangguan akibat kerusakan expansion joint pada primary air system. Efek dari kerusakan tersebut menyebabkan berkurangnya primary air header pressure dan primary air flow 1. RIA INDRAWAN yang berakibat pada derating unit karena berkurangnya pasokan batubara yang menuju boiler furnace. Dan perbaikan expansion joint PT Indonesia Power 2. HERU HERMAWAN tersebut mengharuskan derating unit 50%, karena sisi primary air system yang terganggu harus out of service. Salah satu cara yang 3. HERY IRAWAN dapat dilakukan untuk mencegah kerusakan pada expansion joint tersebut adalah dengan penambahan labyrinth seal plate pada expansion joint. Labyrinth seal plate with insulation pillow dipasang untuk mencegah terjadinya turbulensi yang tinggi pada expansion joint, namun masih tetap mempertahankan fleksibilitas ducting primary air system. Setelah labyrinth seal plate diimplementasikan di unit 3 selama 1 tahun tidak terjadi kerusakan pada expansion joint primary air system dan dapat menghindari kerugian akibat kehilangan produksi.
PT Indonesia Power
1. SAHRUL 2. FREDI AGUNG NUGROHO 3. ALFI SAHRIN
Pada tgl 20 Januari 2014 Unit 3 PLTU Jeranjang hanya mampu menghasilkan beban maksimal sebesar 22 MW netto, dimana beban maksimal seharusnya dapat mencapai 25 MW netto. Hal ini dikarenakan adanya masalah pada pembukaan actuator governor valve yang hanya mencapai maksimum 80% sehingga steam flow yang masuk ke turbin menjadi berkurang dan menyebabkan beban yang dihasilkan generator tidak bisa maksimal. Setelah dilakukan analisa oleh pihak terkait dan vendor proyek maka disimpulkan derating permanen dan untuk mencari penyebab masalah tersebut vendor proyek menyarankan harus dilakukan seriouse inspection karena harus membongkar turbin. Berdasarkan analisa data di lapangan diduga ada perubahan pada range feedback actuator governor valve. Untuk mengembalikan steam flow ke kondisi normal maka dilakukanlah modifikasi pada plate ring mechanical feedback. Setelah dilakukan inovasi yaitu modifikasi plate ring yang semula 5 mm menjadi 4 mm maka bukaan actuator governor valve kembali normal dan derating permanen dapat diatasi tanpa menunggu seriouse inspection. Kerugian financial sebesar 30 miliar rupiah yang telah terjadi selama tahun 2014 tidak terulang kembali dan keandalan PLTU Unit 3 dalam menyediakan energi listrik menjadi meningkat.
1. ANDY WIJAYA 2. GUNTUR SYACHRIR 3. FANDI SETIA
7 1911186
Peningkatan Keandalan Unit melalui Modifikasi Pembangkitan Air Intake System PLTGU Priok Blok 3
PT Indonesia Power
8 1911027
RE-Engineering Deaerator Untuk Plant Reliability Improvement PLTU Paiton
1. TON SEJATI UTOMO PT Pembangkitan Jawa Bali 2. WISNU CAHYA KURNIAWAN 3. AGUS WIBAWA
Pembangkitan
Redesain Logic Crusher No Motion Untuk 9 1911026 Mencegah Kerusakan Crusher dan Derating Unit Pembangkitan PLTU Paiton
Rancang Bangun Screen Pada Vibrating Grizzly 10 1911035 Feeder Untuk Menjamin Kelancaran Proses Loading Batubara
Pembangkitan
1. FAIZAL RIZA PT Pembangkitan Jawa Bali 2. ANTON TRIBOWO 3. ZAINAL ASIKIN
1. ENDAR NOVIANTONO PUTRA PT Pembangkitan Jawa Bali 2. DESTA RIO PRAYUGO 3. ARDHI WURYANTO
Redesain Oil Cooler untuk Meningkatkan 11 1911029 Reliability Generator GTG 1.3 PT PJB UP Muara Pembangkitan Karang
1. HAYAT PUJIATMOKO PT Pembangkitan Jawa Bali 2. DICKY WICAKSONO 3. RULLYANTO KURNIAWAN
Upgrade Pressure Reducing System (PRS) Dan 12 1911024 Pola Operasi Rekompresi Untuk Optimasi Gas PLTMG Bawean
1. HADID DURRIJAL PT Pembangkitan Jawa Bali 2. SYAMSURI 3. MUHAMMAD AFIF
Pembangkitan
PLTGU Blok 3 UPJP Priok adalah pembangkit listrik yang memadukan antara PLTG dan PLTU, yang memiliki effisiensi yang tinggi yaitu sekitar 56% (berdasarkan data komisioning), dibanding dengan efisiensi PLTG yang hanya sekitar 30% (berdasarkan data lapangan PLTGU Blok 3 Priok), maka PLTGU Blok 3 Priok adalah unit pembangkit yang sangat efisien. Pada tahun 2013, kinerja PLTGU Blok 3 tidak mencapai target terutama EAF dan EFOR. Hal ini disebabkan oleh hilangnya kesempatan produksi sebesar 868.162,46 MWh dari loss akibat outage dan 555.972,22 MWh dari loss akibat Derating. Yang menjadi penyebab utama terjadinya lossess tersebut adalah Loss Opportunity in Outage dari Air Intake System sebesar 61,21% dan Loss Opportunity in Derating sebesar 63,26%. Komponen Air Intake System terdiri dari Weatherhood, Droplet eliminator, Prefilter dan Final Filter. Losses yang terjadi di Air Intake System disebabkan karena perbedaan tekanan filter tinggi, sehingga menyebabkan unit harus berhenti untuk menghindari terjadinya kerusakan pada kompresor turbin gas akibat partikel padat yang masuk melalui kerusakan filter. Tingginya curah hujan dan kondisi lingkungan merupakan penyumbang terbesar kerusakan Final Filter dan Prefilter pada Air Intake System. Untuk mengatasi besarnya LTU Paiton adalah PLTU berbahan bakar batubara dengan kapasitas 2x400 MW. Deaerator merupakan salah satu peralatan yang vital di PLTU, termasuk di PLTU Paiton, yang jika mengalami kegagalan fungsi karena rusak menyebabkan unit tidak siap beroperasi. Deaerator merupakan peralatan di PLTU yang berfungsi sebagai alat mekanis untuk mengurangi oksigen content pada air pengisi boiler disamping itu juga berfungsi sebagai heat exchanger. Deaerator PLTU Paiton unit 2 sudah beroperasi 20 tahun dan mengalami kerusakan karena proses operasi tersebut. Hal ini terlihat dari ditemukanya kerusakan-kerusakan pada komponen deaerator ketika dilakukan inspeksi saat Over Haul. Ditemukan kerusakan pada tray deaerator (mengalami deformasi), shell deaerator (permukaan sisi dalam shell mengalami penipisan penampang), dan inner part deaerator (kerusakan plat disekitar vortex). Berdasarkan hasil analisa penyebab kerusakan pada deaerator di PLTU Paiton unit 2 adalah erosi kavitasi yang terjadi karena kecepatan aliran yang melebihi batas desain aslinya. Kenaikan kecepatan tersebut merupakan dampak dari naiknya kondensat flow sebesar 13,4% dari komisioning dan naiknya kuantitas drain kondensat dari HPH 5. Dari adanya kerusakan pada deaerator existing maka dilakukan re engineering Crusher grinder mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses pengelolaan material limbah abu berat (bottom-ash) hasil pembakaran batubara di boiler, yakni sebagai penghancur limbah bottom-ash dengan media crusher, apalagi semenjak adanya kebijakan dari pemerintah untuk menggunakan batubara low calori dalam proses pembakaran di boiler, yang mana sering menghasilkan limbah bottom-ash yang lebih banyak dan sangat keras. Ketika crusher grinder ini tidak mampu berputar karena terganjal oleh material limbah yang sangat keras, maka menyebabkan penyumbatan pada saluran pembuangan (chute), sehingga limbah meluber dan mencemari lingkungan. Sistem crusher grinder eksisting di PLTU Paiton menggunakan fluid coupling sebagai media penggeraknya (coupling). Sistem ini selain memiliki akurasi yang kurang baik juga tidak dapat dipastikan performance-nya karena tidak dapat dimonitor di Central Control Room (CCR) Fly Ash. Dari segi riwayat gangguan, sistem eksisting memiliki kinerja yang kurang konsisten dan tidak akurat. Kegagalan dan ketidak-akuratan sistem menyebabkan kerugian berupa turunnya efisiensi pembangkit karena derating unit untuk proses recovery. Untuk memaksimalkan kehandalan dan lifetime crusher grinder di PLTU Batubara sebagai bahan bakar utama PLTU Rembang dilengkapi dengan Coal Handling System yang terdiri dari Ship Unloader, Junction Tower, Belt Conveyor, Stacker Reclaimer, Telecopic Chute, Reclaiming Hopper, Vibrating Screen, Crusher dan Coal Bunker. Dalam operasionalnya, seringkali peralatan pada area Coal Handling System mengalami kendala baik yang ringan hingga berat (mengakibatkan potensi terjadi derating). Idealnya, intensitas batubara yang lolos melewati Vibrating Grizzly Feeder adalah sebanyak 70% sementara sisanya (30%) menuju Crusher untuk dihaluskan lebih lanjut. Pada kenyataannya, butiran batubara banyak yang ukuranya besar-besar sementara Mesh pada Vibrating Grezzly Feeder terlampau kecil sehingga banyak batubara yang memasuki Crusher, mengakibatkan komponen penggerus batubara pada Crusher lebih cepat rusak/aus. Untuk menindaklanjuti kajian terkait dengan fenomena Plugging batubara pada Vibrating Grizzly Feeder, maka diperlukan Redesign Screen pada Vibrating Grizzly Feeder. Desain baru dibuat dengan menghilangkan permukaan datar serta menambah besar laluan pada screen tampa mengurangi kekuatan screen. Setelah dilakukan modifikasi Screen Vibrating Grizzly Feeder maka fenomena plugging pada PLTU Rembang dapat teratasi. Untuk selanjutnya perlu pengawasan mengenai hasil modifikasi untuk mengetahui efektivitas hasil modifikasi. Pada pembangkit listrik tenaga gas, sistem pelumasan bearing sangat diperlukan. Pelumas yang telah digunakan didinginkan kembali menggunakan lube oil cooler. Lube oil cooler yang digunakan merupakan jenis compact heat exchanger. Pada kondisi operasional didapatkan bahwa temperatur oli keluar lube oil cooler masih tinggi yaitu sekitar 80-84 oC. Pada tahun 2015, GTG 1.3 mengalami dua kali unit trip dan enam kali derating yang disebabkan oleh temperatur metal bearing generator yang tinggi yaitu 90-95 oC. Berdasarkan kondisi tersebut, maka dilakukan analisa performa lube oil cooler existing dan melakukan redesain untuk meningkatkan performa dari lube oil cooler. Analisa performa lube oil cooler existing meliputi analisa data operasi, analisa data pemeliharaan, dan analisa perpindahan panas aktual. Dari perhitungan yang telah dilakukan, performa lube oil cooler existing sudah tidak mampu mendinginkan lube oil. Untuk redesign dilakukan perubahan susunan tube, penambahan jumlah tube, penambahan turbulator dan fin coating. Batasan yang digunakan dalam perancangan lube oil cooler adalah volume ruang penempatan oil cooler di area generator GTG 1.3. Perancangan menggunakan perhitungan manual dengan divalidasi oleh software heat transfer. Berdasarkan analisa redesign, Pembangunan PLTMG CNG Bawean selain untuk mewujudkan keandalan pasokan listrik di pulau Bawean juga untuk menambah cadangan operasi Pembangkit di pulau Bawean. Kebutuhan bahan bakar gas untuk PLTMG CNG Bawean di supply dari Unit Pembangkitan Gresik dengan cara bahan bakar gas dikompresi ke dalam Tube Skid atau lebih dikenal dengan Gas Transport Module (GTM). PLTMG CNG Bawean yang telah beroperasi 2 tahun memerlukan cara pengisian gas atau kompresi pada Gas Transport Module (GTM) yang paling efektif, efisien dan ekonomis. Selama ini kompresi gas di CNG Mother Station Unit Pembangkitan Gresik dilakukan hanya satu kali kompresi dengan hasil tekanan gas pada Gas Transport Module (GTM) 195 barg dan langsung dikirim untuk digunakan PLTMG CNG Bawean. Hasil kajian dan evaluasi selama ini pemakaian gas pada Gas Transport Module di PLTMG CNG Bawean kurang optimal karena masih ada gas tersisa 20 barg pada Gas Transport Module (GTM) dan sisa gas tersebut akan dibawa kembali ke Gresik untuk dilakukan pengisian ulang di CNG Mother Station Unit Pembangkitan Gresik. Dari kondisi tersebut diperoleh harga energi listrik yang dibangkitkan dari PLTMG CNG Bawean sebesar Rp. 5,727.42 per kwh. Untuk mengatasi permasalahan diatas dilakukan inovasi dengan melakukan Upgrade Pressure Reducing System (PRS) di PLTMG CNG Bawean dan Pola Operasi Rekompresi saat pengisian gas
Penggantian Conveyor Pada Trash Rack System 13 1911133 dengan Struktur Rangka Besi Untuk Pembangkitan Meningkatkan Produksi Unit Pembangkit
14 1911181
Peningkatan Kinerja Operasional ESP dengan Penguatan Collecting Plate di PLTU Paiton 9
PT PJB Services
Pembangkitan
PT PJB Services
Penambahan Level Transmitter Sebagai Proteksi 15 1911134 dan Alarm Level Low Untuk Menurunkan Risiko Pembangkitan Kegagalan Lube Oil Station Booster BFPT
PT PJB Services
Modifikasi Fixed Flange Pada Balancing Pipe 16 1911135 Menjadi Thread Join Flange (Adjustable) untuk Pembangkitan Meningkatkan Kehandalan Unit Pembangkit
Modifikasi Mode Regulating Pada TPV-B Untuk 17 1911136 Meningkatkan Kinerja Coal Handling System di Pembangkitan PLTU Paiton 9
18 1921030 CAPING THERMOWELL
Pembangkitan
Intake gate adalah gerbang air untuk mengalirkan air dari bendungan ke pipa penstock dan diteruskan menuju ke turbin air untuk memutar turbin. Masalah yang muncul pada intake gate PLTA Asahan 1 adalah tumpukan sampah yang dapat mempengaruhi turunnya level air yang masuk ke penstock/pipa tunnel sehingga mengakibatkan produksi listrik unit pembangkit kurang optimal. Pembersihan sampah kurang maksimal disebabkan karena kesalahan desain dari conveyor yang mengarah ke samping atau ke jalur 1. FATONI CAHYOWIJAYA trash rack, sehingga mengharuskan pekerja bekerja secara ekstra dan menyulitkan pekerja dalam mentransfer sampah ke truck 2. NURIHIM pengangkut sampah.Selain itu v-belt yang sering putus, v-roll yang sering macet dikarenakan beban sampah yang berlebihan, dan 3. WENY ASROFIK SETIAWAN tidak adanya pembatas pada belt conveyor, menyebabkan sampah sering tumpah di samping conveyor sehingga terjadinya penumpukan sampah dan menghambat pekerjaan pembersihan sampah. Dengan adanya masalah yang muncul maka ada beberapa rencana tindakan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu mengganti v-belt dan v-roll, merubah desain conveyor dan menggantinya dengan conveyor baru, dan memberi pembatas pada sisi conveyor. Setelah dipertimbangkan dari dari segi biaya pemeliharaan, biaya penggatian conveyor, waktu proses penggantian, proses pembersihan sampah yang lebih cepat dan aman.Muncul sebuah ide untuk Electrostatic Precipitator (ESP) merupakan sistem penangkap abu terbang (fly ash) yang digunakan di PLTU. Proses yang dilakukan adalah treatment, yaitu membersihkan gas buang sisa hasil pembakaran boiler dari partikel abu terbang dengan proses ionisasi medan listrik sebelum keluar ke atmosfer. Electrostatic precipitator sebagai salah satu pengontrol kadar emisi gas buang yang 1. HARISKI PRIYO SANGADI dihasilkan oleh sebuah PLTU. Oleh karena itu, performa ESP harus diwujudkan dan dijaga karena berhubungan dengan faktor 2. CAHYO KURNIAWAN SETIHADI lingkungan. Untuk meningkatkan kinerja operasional ESP di PLTU Paiton 9, dilakukan inspeksi ke dalam field ESP untuk pengecekan 3. MAHENDRA KHRISNA kondisi Collecting Plate (CP). Collecting plate yang lepas dari clip plate menyebabkan posisi collecting plate tidak lurus (misalignment) SETIAWAN sehingga menyebabkan jarak antara collecting plate dengan discharge electrode semakin dekat. Jarak (gap) antara collecting plate dengan discharge electrode yang dekat menyebabkan nilai corona power ESP menjadi rendah, respon yang terjadi adalah sistem secara auto akan menurunkan tegangan kerja ESP, dampaknya adalah nilai collection efficiency ESP menurun dan nilai total particulate pada gas buang meningkat. Dilakukan penguatan pada collecting plate yang lepas dari clip plate dengan menggunakan Booster Pump BFPT merupakan peralatan yang memiliki fungsi untuk meningkatkan suction pressure dari Boiler Feed Pump Turbine, dimana kehandalanya sangat dibutuhkan guna menjamin kehandalan operasi BFPT dan Unit. Pada Unit PLTU Rembang memiliki 2 unit Booster Pump BFPT yang dilengkapi dengan 1 unit peralatan Lube Oil Station sebagai sarana lubrikasi pada Bearing– bearing Booster Pump BFPT. Saat beroperasi Lube Oil Station tersebut sering mengalami gangguan kerusakkan pada beberapa peralatan instrument 1. FERRY SETYO KURNIAWAN dan kontrolnya. Pada tanggal 12 Oktober 2011 terjadi Force Outage (FO) Unit (#20) 1 PLTU Rembang akibat sinyal Level Oil LL (Bad 2. NURRONY RIZAL DARMAWAN Signal) pada Lube Oil Station aktif. Setelah pengecekkan dilakukan, short circuit ditemukan terjadi pada terminasi Level Switch Lube 3. MOH. SULAIMAN Oil Station akibat box terminasi terkena kebocoran air di sekitar area Lube Oil Station. Kondisi saat ini pada Lube Oil Station Booster BFPT tidak tersedia Level Transmitter sebagai online monitoring dan notifikasi alarm saat level oil mengalami penurunan ke kondisi Low. Kondisi seperti ini akan menyulitkan pihak operator dalam memonitor kondisi level pada Lube oil station, selain itu tidak ada peringatan dini berupa alarm saat terjadi penurunan level oil. Inovasi yang kami lakukan adalah penambahan level transmiter pada
PT PJB Services
Balancing pipe merupakan instalasi pipa yang berfungsi sebagai penyeimbang tekanan air yang masuk dari tail race ke draft tube dan dikeluarkan kembali ke tail race. Pada balancing pipe terjadi kebocoran yang dapat menyebabkan tergenangnya air di headcover. Air yang tergenang ini dapat merusak peralatan instrument disekitarnya sehingga mengakibatkan unit stop operasi. Dalam mengatasi kebocoran pada flange harus dalam keadaan unit offline dan memerlukan waktu pemeliharaan yang cukup lama karena area kerja 1. WAHYU HENDRA SAPUTRA yang sempit dan flange yang tidak presisi. Sebagai upaya mengatasi permasalahan tersebut di atas maka dilakukan modifikasi pada 2. DIDIT NUR SAVTIAN PRAYOGO flange balancing pipe. Modifikasi yang dilakukan adalah merubah fixed flange menjadi thread join flange (adjustable) dan merubah 3. TJIONG KOK CANG gland packing dengan rubber seal (O-ring). Dengan modifikasi ini, proses bongkar pasang dapat dipercepat dan diperoleh hasil yang lebih presisi. Dengan pemasangan yang presisi, tidak ada lagi kebocoran yang dapat menyebabkan unit pembangkit stop operasi. Flange balancing pipe yang telah dimodifikasi juga dapat mengurangi resiko terlambatnya operasi unit pembangkit pada saat dilakukan pemeliharaan rutin pada balancing pipe
PT PJB Services
Chute digunakan untuk mendistribusikan material dari satu alat ke alat yang lain atau dari conveyor ke conveyor berikutnya. TPV ( Three Position Valve ) dipasang pada chute dan mempunyai tiga mode operasi berdasarkan posisi gate, yaitu A, B, dan intermediate.Kondisi TPV saat proses direct unloading kurang optimal karena sering menyebabkan trip jalur conveyor dan pembagian 1. CHANDRA BUDHI WICAKSONO flow batubara menjadi tidak merata. Berdasarkan analisa, pengamatan dan data referensi, dilakukan modifikasi pada sistem operasi 2. MAHTINA SASONGKO TPV. Modifikasi TPV-B dari 3 posisi menjadi regulating dilakukan dengan mengganti proximity switch di posisi tengah dengan position 3. TITO KURNIAWAN transmitter dan modifikasi logic pada PLC sehingga pergerakan TPV-B lebih fleksibel. Dengan asumsi kerusakan pada TPV memerlukan 1 hari perbaikan, diperoleh total kerugian sebesar Rp. 179,720,000.00,-. Dengan dilakukan modifikasi ini frekuensi trip jalur direct unloading akibat hilangnya indikasi posisi TPV semakin berkurang. Manfaat lain yang diperoleh berupa variasi pilihan flow batubara saat direct unloading lebih banyak sehingga kinerja meningkat.
Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan
1. ARIEF AL HAKIM 2. MELKI SAPUTRA 3. MUHAMMAD ANDIKA DARMAWAN
Caping Thermowell adalah Inovasi Bidang Pembangkitan, yang telah diimplementasikan di PLTU Tarahan sejak Januari 2015 untuk unit 4 dan Juni 2015 untuk unit 3, inovasi ini merupakan penambahan refractory pelindung Thermowell yang berfungsi untuk melindungi thermowell dari abrasi oleh bed material (pasir kuarsa) dikarenakan thermowell yang terdapat dalam furnace Boiler Circulating Fluidizing Bed (CFB) sangat rentan mengalami kerusakan karena terkikis inert bed. Kerusakan thermowell ini akan mengakibatkan proses pembakaran didalam furnace terganggu. Inovasi ini telah terbukti menghilangkan potensi Loss Output sebesar 5.180 MWh, menjaga keandalan thermowell, mempertahankan life time thermocouple & thermowell yang semula 3 bulan menjadi 4 tahun dan mengurangi potensi trip boiler karena thermocouple fault (temperature Inadequate) yang semula 8 kali menjadi 0 kali, sehingga Caping Thermowell ini telah memperoleh Saving sebesar Rp 4.064.880.802. Caping ini sangat cocok diimplementasikan pada Boiler tipe CFB sejenis yang merupakan bagian dari program FTP 1.
19 1921032 SEPATU MACAN
20 1921033 SI GUNTUR
21 1921031 BUNGLON
Pembangkitan
Pembangkitan
Pembangkitan
Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan
Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan
Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan
22 1921034 UP SAIA
Pembangkitan
Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan
MODIFIKASI REGULATOR SOOTBLOWING 23 1921188 SYSTEM PLTU 3&4 SEKTOR BELAWAN (MORIS#3&4)
Pembangkitan
Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
24 1921184
RETUBING CONDENSATE EXTERNAL PREHEATER Pembangkitan HRSG 2.2 SECARA ON LINE (REUTERS)
Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
1. RIKA ALFIAN RAHARJA 2. SAPRAN IRAWAN 3. RIZAL GILANG PERKASA
“Sepatu Macan (Sepatu Mechanical Seal Andalan) PLTA Tes” adalah inovasi yang telah diimplementasikan sejak 16 Desember 2014 di unit 6 dan 20 Januari 2015 di unit 5 PLTA Tes. Dengan inovasi Sepatu MACAN telah terbukti dapat mencegah gangguan karena kebocoran mechanical seal, mencegah potensi KWh Loss Ouput sebesar 3.062.253 KWh, dan meningkatkan masa pakai stator seal face dari 5 tahun menjadi 10 tahun (2 kali masa pakai). Total saving yang didapat dari inovasi ini adalah Rp 3.605.164.062 (tiga milyar enam ratus lima juta seratus enam puluh empat ribu enam puluh dua rupiah). Dengan Sepatu MACAN, EAF unit 6 PLTA Tes tetap dapat terjaga 97,56% dan EFOR 0%. Sepatu MACAN dibuat untuk mengkompensasi stator seal face yang semakin aus selama pemakaian. Karena, stator seal face akan selalu bergesekan dengan rotor seal face untuk mencegah terjadinya kebocoran air dari turbin. Stator seal face yang telah aus mengakibatkan kebocoran air yang dapat menurunkan effisiensi turbin atau bahkan unit pembangkit tidak dapat beroperasi.
1. RIKA ALFIAN RAHARJA 2. SAPRAN IRAWAN 3. RIZAL GILANG PERKASA
Inovasi Si Guntur awal di implementasikan pada November 2013 di sistem burner unit 2 Level C sudut 2 (2 FBC 2) PLTU Sektor Bukit Asam dan inovasi ini memberikan saving cost sebesar Rp 82.924.703,-/Igniter. Pada satu unit boiler PLTU.Sektor Bukit Asam terdapat 3 level burner yaitu level A,B dan C dimana tiap level terdapat 4 buah sistem burner, sehingga dalam 1 Unit terdapat 12 buah burner dan igniter. Pada tanggal 12 November 2013 terjadi kegagalan fungsi pada system burner 2 FBC 2, setelah dilakukan pengecekan penyebabnya adalah ignitor tidak menyala dikarenakan kabel konduktor ignitor putus. Ignitor tersebut mempunyai kelemahan pada kabel konduktor penghantar listrik dari konektor menuju kepala busi yang tidak tahan panas, Kemudian munculah ide inovasi untuk mengatasi kelemahan tersebut dengan melakukan modifikasi pada konduktor gun ignitor tersebut. Inovasinya adalah mengganti konduktor kabel bawaan ignitor tersebut dengan material yang lebih kuat, tahan panas dan daya hantar listrik tetap bagus yaitu kawat stainless steel. Selain di system burner 2 FBC 2 inovasi ini juga sudah di implementasikan di 2 FBC 1 dan 2 FBB1 ditahun 2014 serta Maret 2016 di 2 FBB 2 sehingga total sudah 4 implementasi, didapat total saving cost sebesar Rp 331.698.812,-
1. AL LAIL RIZKY 2. HAJAR ASWAT 3. RAHMAT HAMDANI
“BUNGLON” (Bushing Teflon) adalah inovasi pada bushing Servo Motor Guide Vane yang telah diimplementasikan pada unit 5 PLTA Tes sejak 21 Juni 2009 dan selanjutnya unit 3, 4, dan 6 dengan saving yang diperoleh sebesar Rp. 148.535.054,00 per tahun. Inovasi ini dimaksudkan untuk mengurangi frekuensi terjadinya kebocoran pada poros Servo Motor Guide Vane dengan cara mengganti material bushing sebelumnya menggunakan material Kuningan dengan material Teflon yang mempunyai koefisien gesek lebih rendah sehingga mengurangi kehilangan kesempatan produksi yang disebabkan terjadinya gangguan kebocoran pada poros Servo Motor Guide Vane. Inovasi “BUNGLON” secara prinsip kerja tidak mempengaruhi fungsi utama dari Servo Motor Guide Vane. Sejak “BUNGLON” diimplementasikan, belum terjadi gangguan pada permasalahan yang sama.
Pengoptimalan equipment pada seal air fan melalui inovasi UP SAIA (Upgrading Seal Air Fan) Unit 3 PLTU Bukit Asam sebanyak 2 unit telah diimplementasikan sejak Mean Inspection tanggal 24 September 2014. Melalui inovasi ini, saving yang dapat diperoleh yaitu Rp 5.116.900.845,-. Selanjutnya, implementasi ini juga diaplikasikan pada Unit 4 sebanyak 2 unit Seal Air Fan saat Serious Inspection tanggal 24 Maret 2016. Pengoptimalan ini dilakukan untuk mengatasi gangguan vibrasi tinggi pada Mill Pulverizer akibat penurunan 1. ANSIE DWINA YOULENSHA performa Seal Air Fan sebagai penyuplai udara perapat di bagian reducer dan journal Mill. Udara perapat digunakan untuk melindungi 2. MAHBUB KHOIRUN NAJAD komponen bearing dan oli reducer dari kontaminasi batubara. Penurunan performa Seal Air Fan disebabkan oleh penurunan tekanan 3. MORIS ROSENBERG SIAGIAN udara perapat, kerusakan pada bearing housing, dan putus v-belt. Untuk mengembalikan performanya, Equipment Seal Air Fan dioptimalkan dengan mereduksi housing bearing dan v-belt yang digerakkan motor untuk memutar impeller. Hal ini terbukti dari berkurangnya intensitas gangguan unit akibat kerusakan Seal Air Fan berdasarkan data OEE dari sebelumnya sebanyak 6 kali gangguan dalam 1 semester menjadi tidak ada gangguan setelah implementasi. Selain itu, implementasi inovasi ini dapat menghemat Sootblowing merupakan auxiliary equipment pada PLTU yang sangat berfungsi untuk merawat tube-tube pada boiler khususnya pada Heat Recovery Area (HTS,LTS, Economizer) dari jelaga-jelaga hasil pembakaran yang menempel pada permukaan tubetube boiler seperti pada PLTU Unit 3 dan 4 Sektor Pembangkitan Belawan yang berbahan bakar Marine Fuel Oil (MFO).Pada PLTU Unit 3 dan 4, sootblowing adalah sebagai satu kesatuan sistem yang memiliki peran penting dalam mengoptimalkan kinerja boiler. Sistem 1. BERDIK AN YUSUFA sootblowing existing pada PLTU Unit 3 dan 4 menggunakan sistem mekanis berupa regulator mekanis type bandul dalam mengatur 2. WAHYUDI pressure steam saat pengoperasiannya.Kerusakan regulator sootblowing pada PLTU Unit 3 dan 4 berdampak pada tidak dapat 3. ANTONIUS INDRA WICAKSONO beroperasinya sistem sootblowing sehingga menyebabkan kenaikan temperature flue gas. Hal ini akan mengakibatkan derating beban pada PLTU Unit 3 dan 4. Dasar dari modifikasi system regulator sootblowing dikarenakan adanya kerusakan pada pressure regulator. Proses pengadaan yang memerlukan waktu lama dan harga material yang tinggi semakin mempertegas perlu adanya penggantian material. Modifikasi dilakukan dengan cara menggantikan fungsi mekanikal pada regulator sootblowing existing menjadi fungsi elektrikal menggunakan prinsip kerja dari control valve dengan menggunakan intellegent positioner yang auto kalibrasi. Dengan
1. HERMAN SUSANTO 2. RAPOTAN SARAGIH 3. ADAM SAKIMAN
Pada unit PLTGU Sektor Pembangkitan Belawan memiliki banyak peralatan pendukung seperti pemanas awal sebelum masuk ke dalam HRSG. Pemanas awal atau Condensate External preheater merupakan bagian dari Condensate System. Dimana air kondensat dipompakan oleh Condensate Extraction Pump menuju Feed Water Tank. Dari Feed Water Tank di pompakan melalui HP Feed Pump ke HP Drum serta LP Feed Pump ke LP Drum, dari kedua tekanan kerja ini menghasilkan perubahan masa air ke massa uap jenuh lalu memutar Turbin. Pada alat Condensate External Preheater ini sering mengalami kerusakan yang menyebapkan unit menjadi terganggu. Salah satu solusi adalah pergantian tube yang mengalami kerusakan. Pergantian/ perbaikan tube yang rusak pada Condensate External Preheater dilaksanakan dalam waktu 30 hari kerja, dimana unit harus stop beroperasi. Didalam proses pekerjaan timbul ide untuk mengoperasikan kembali unit yaitu dengan cara pemasangan pipa bypass pada sisi air kondensat. Dari ide pemasangan pipa bypass ini didapatkan keuntungan bahwa unit HRSG 2.2 dapat beroperasi lebih cepat. Dimana dapat menurunkan kerugian produksi daya (± 60 MW) karena unit terlalu lama stop.
APLIKASI METODE REBUILD UP COATING PADA 25 1921191 SHAFT & SLIP RING GENERATOR #2 LABUHAN Pembangkitan ANGIN (SIRUP Ceu-SARI)
Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
1. ANDYK PROBO PRASETYA 2 .HAFIZH PRATOMO 3. TRI FAJAR PANDAPOTAN
26 1921131 Smart MCC Monitoring Kit PLTMG Panaran
Pembangkitan
PT Pelayanan Listrik Nasional Batam
1. DEDY MARDI 2 .SUTARJO 3. WAHYUDI
27 1921327 GAFATOR SICANTING
Pembangkitan
PT Pelayanan Listrik Nasional Batam
1. ABDULLAH 2 .HERMANTO ANSYARI 3. SURIYANTO
1.WILDA PRASETYA 2. HILMAN SAPUTRA 3. KUNCORO DEDY SAPUTRO
28 1921022
IBU ALLEN (INSERT BUSH TRANSFER PLATE ALLEN)
Pembangkitan
Wilayah Bangka Belitung
29 1921017
ROCKET ALONG (Recondition Pocket Exhaust Valve Housing Mesin SWD 16 TM 410)
Pembangkitan
1. ARDA AGAM TAMTOMO Wilayah Kalimantan Barat 2. EDY SUHARDI 3. ELIEZER KRISTIAN AMBARITA
30 1921019
PNEUMATIC FUEL MFO INJECTION SYSTEM TERTER
Pembangkitan
Wilayah Kalimantan Barat
1. FAJAR TARUNA WANDA 2. RYAN DESTIEANO
PT. PLN (Persero) merupakan perusahaan listrik negara yang memiliki aset di seluruh pelosok Indonesia. Salah satunya pembangkit milik perusahaan ini berada di Sumatera Bagian Utara tepatnya yaitu PLTU Sektor Pembangkitan Labuhan Angin yang terdiri dari 2 Unit. 2 Unit tersebut menggunakan Generator Type Static Excitation Air Cooled Turbo Generator of WX21Z Series Shandong Jinan Power Equipment Factory The Peoples Republic Of China. Salah satu Komponen Generator adalah Sistem Eksiter. Kendala yang pernah terjadi adalah permasalahan pada sistem eksiter. Sistem eksiter terdiri dari slip Ring, fan slip ring, dan carbon brush. Permukaan slip ring yang kotor dan carbon brush yang kualitasnya kurang bagus dapat menyebabkan ledakan/short circuit pada sistem eksiter. Dan ini pernah terjadi pada Unit 2 dimana terjadi ledakan pada sistem eksiter Unit 2 yang mengakibatkan kerusakan pada carbon brush, shaft rotor, cover sistem eksiter, dan slip ring. Dengan kejadian tersebut, maka Unit 2 tidak bisa beroperasi karena kerusakan yang diakibatkan ledakan tersebut cukup parah. Pada bagian slip ring terjadi short crcuit dengan ground. Setelah dilakukan pengecekan pada bagian dalam slip ring, terdapat spot/bekas arching dan rusaknya isolasi slip ring. Cekungan/spot slip ring tersebut menempel PLTMG Panaran adalah Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas yang berlokasi di Panaran-Batam kepulauan Riau berkapasitas 3x8.5MW berbahan bakar gas. Setiap unit mesin di PLTMG panaran memiliki beberapa unit motor auxillary 3 phase berkapasitas besar diantaranya 6 unit motor radiator sebagai pendingin air mesin,1 unit motor pompa LT(Low Temperature) untuk sirkulasi air mesin dan 1 unit priming pump motor(lube oil) untuk pelumasan. Ke 8 unit motor auxillary ini berperan penting dalam menunjang kinerja mesin. Operasional kerja motor auxillary yang kontinyu selama mesin beroperasi membuat kinerja motor rentan terhadap gangguangangguan diantaranya kerusakan bearing dan over current atau arus lebih. Kerusakan bearing dapat dideteksi dari kenaikan konsumsi arus motor itu sendiri, sedangkan untuk overcurrent hanya diproteksi dengan current limit(pembatas arus) dari kontaktor serta thermal relay di panel MCC(motor Control Centre). Dengan memperhatikan kapasitas dan peran dari ke 8 unit motor terhadap kinerja mesin, maka perlu di buat suatu alat atau smart kit untuk memantau kinerja dari motor auxillary untuk deteksi dini kerusakan bearing dan proteksi gangguan overcurrent. MCC monitoring kit akan memudahkan tim pemeliharaan dalam memantau konsumsi arus pada masing-masing motor auxillary dan akan memberikan notifikasi ke tim pemeliharaan jika terdeteksi konsumsi arus yang meningkat. Pembangkit PLTD Sei Baloi Batam Mulai beroperasi pada tahun 1995 terdiri dari dua unit mesin pembangkit, dengan daya terpasang 2x12,5MW dan daya mampu 2x10,5MW berbahan bakar HFO dan HSD. untuk mendukung pengoperasian dan pemeliharaan pada saat ini maka dilakukan langkah - langkah antisipasi atau tindakan yang cepat terarah serta terukur disetiap kegiatan pekerjaan yang dilakukan oleh team operasi dan pemeliharaan Pembangkit. perbaikan secara terus menerus baik itu cara kerja yang biasa menjadi cara kerja yang luar biasa seperti yang saat ini penulis lakukan dengan inovasi GAFATOR SICANTING (GAte FAn radiaTOR soluSI Cepat gANti belTING) untuk mesin pembangkit PLTD Baloi Batam mesin WARTSILA 9TM 620. mesin pembangkit ini memiliki 10 buah radiator fan untuk 1 unit mesin pembangkit, jadi PLTD Baloi Batam memiliki 2 unit mesin pembangkit sehingga jumlah radiator fan 20 buah. untuk satu buah fan motor radiator menggunakan 4 buah belting, untuk ganti belting satu fan motor radiator memerlukan tenaga pekerja sebanyak 4 orang dan waktu kerja 1 jam. untuk melepas cover fan radiator dibutuhkan 4 orang pekerja berdiri di atas drum untuk melepas baut pengikan cover fan karena posisi cover fan radiator yang tinggi serta tidak safety. setelah dilakukan inovasi Salah satu unit yang dimiliki PLTD Merawang adalah mesin Allen tipe 4016 yang berjumlah 3 unit mesin dimana pada sirkulasi air pendingin menggunakan air dengan ph dibawah standar yaitu 5-6 dengan Ph standar pada kisaran 7-7,2. Air dengan Ph tersebut menyebabkan korosi pada laluan air pendingin dan menyebabkan terjadinya kebocoran air. Kebocoran air sering ditemui pada transfer plate tiap cylinder. Untuk mencegah kebocoran air tersebut diperlukan revitalisasi water treatment plant yang sudah ada di PLTD merawang akan tetapi akan menambah terjadinya kebocoran apabila tidak dilakukan juag penggangian pada saluar air pendingin karena dikhawatirkan korosi yang menempel sebelumnya akan terkelupas dan mengakibatkan kebocoran. Untuk mencegah terjadinya kebocoran yang salah satunya terjadi di transfer plate maka dilakukan inovasi dengan penggantian bush dengan bahan kuningan dan design berbeda dan diberi judul Insert Bush Transfer Plate Allen (IBU ALLEN). Karya inovasi Insert Bush transfer plate Allen (IBU ALLEN) ini diharapkan dapat menghilangkan atau mengurangi terjadinya kebocoran air pada transfer plate mesin Allen dan mampu menunjang tercapainya target kinerja PLTD Merawang dalam hal waktu gangguan (Outage Hour) karena proses hingga kini masih berlangsung. Penerapan inovasi ini menghasilkan saving sebesar Rp 38.720.000,00 pada material dan saving kWh sebesar Rp ABSTRAK PLTD Sei Raya adalah salah satu unit pembangkit sektor kapuas wilayah Kalimantan barat yang di tuntut handal dalam memproduksi listrik pada sistem khatulistiwa. Terhitung ada empat unit pembangkit diesel yang beroperasi saat ini diantaranya Sulzer 12 ZAV 40 S dan SWD 16 TM 410 masing-masing dua unit. Pada mesin SWD 16 TM 410 gangguan yang mengakibatkan mesin stop saat beroperasi adalah kebocoran air pada cylinder head. Banyaknya cylinder head yang mengalami penggantian sangat mempengaruhi ketersedian material cadangan. Setelah dilakukan investigasi dari hasil pemetaan, penyebab kebocoran air terbesar pada cylinder head adalah adanya keretakan akibat degradasi material gas buang pada pocket exhaust valve housing.Dari hasil perhitungan pada tahun 2013 - 2014 kebocoran pada exhaust valve housing memiliki presentase paling tinggi hingga mencapai 70 % total sebanyak 33 unit. Solusi dari PLTD Sei Raya untuk mengatasi ketersediaan material cylinder head yang mengalami gangguan keretakan pada pocket exhaust valve housing adalah dengan pemanfaatan material cylinder head yang rusak pada bagian pocket exhaust valve housing . Melalui rocondition pocket exhaust valve housing cylinder head. Berdasarkan data jumlah cylinder head yang “Pneumatic Fuel MFO Injection System Tester” adalah alat untuk menguji unjuk kerja Fuel Injection Pump dan Fuel Injector menggunakan bahan bakar MFO. Inovasi ini merupakan pengembangan dari inovasi sebelumnya yaitu “Tester Fuel Injection Pump and Fuel Injector MFO “ di unit Pusat Listrik Singkawang. Pengembangan yang dilakukan adalah perubahan pada sistem aktuator pendorongnya yaitu menggunakan sistem Pneumatik, dimana Inovasi sebelumnya menggunakan motor listrik dan transmisi puley sebagai penggeraknya. Pada Inovasi sebelumnya Fuel Injector dan Fuel Injection Pump yang dapat diuji yaitu khusus untuk type mesin MAK 8 M 453 AK dan MAK 8 M 453 C. Alat yang dibuat dalam inovasi ini bersifat universal, dengan harapan dapat digunakan untuk menguji Fuel Injector dan Fuel Injection Pump type mesin lain. Ketentuan Fuel Injector dan Fuel Injection Pump yang dapat diuji yaitu diameter plunger maksimal 50 mm, stroke plunger 25mm, dan tekanan maksimum 350 bar. Dengan adanya inovasi ini, besar harapan penulis dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan pemeliharaan sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya gangguan dan memberikan manfaat teknis, finansial maunpun non-finansial.
Pembuatan PLTMH Pada Aliran Drainage PLTU 31 1921285 Asam Asam
32 1921176
33 1921039
Pembangkitan
Modifikasi Spacer Atomizer Cooling Jacket 9TM Pembangkitan 620C
SoLIn KeLIng (Solenoid Interlock Kubikel Incoming)
34 1921284 BAGUSS (Buang Air Gak Usah Susah - Susah)
Pembangkitan
Pembangkitan
MODIFIKASI SISTEM OPEN/CLOSE BUCKET RAKE 35 1921294 MENGGUNAKAN ROLLING SLING DI PLTA Pembangkitan BAKARU
36 1921293
DISCHARGE CONTROL OPERATION (DISCO) PLTA Pembangkitan BAKARU
Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah
Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah
1. AGUS SETIAWAN 2. ARMANDO MUHAMMAD SEHAN 3. SAMIJO
Penghematan energi merupakan hal yang sangat penting dalam bisnis kelistrikan. Pemanfaatan energi aliran blowdown terutama blowdown cooling tower merupakan langkah besar dalam meningkatkan semangat konservasi energi dalam lingkungan PLTU Asam Asam. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) adalah piranti dalam pemanfaatan energi terbarukan untuk aliran blowdown cooling tower. Kapasitas yang dibangkitkan sangat kecil sehingga diharapkan untuk ke depannya dapat dilakukan pengembangan dan penelitian terkait pemanfaatan energi terbarukan melalui PLTMH tersebut. Energi pontensial air yang dikonversi menjadi energi mekanik oleh turbin air dan selanjutnya diubah menjadi energi listrik oleh generator selama ini masih sangat kecil dibanding dengan potensi yang ada. Berdasarkan studi kelayakan yang telah dilakukan energi pontensial mencapai maksimal 8,5 kW sedangkan yang termanfaatkan masih sangat kecil yaitu 400 Watt. Dalam pemanfaatannya diperlukan analisa desain untuk menentukan jenis turbin air apa yang sesuai dengan debit dan head aliran. Proses pemilihan turbin air menentukan efesiensi dari mesin pembangkit itu sendiri.
1. AMAD TOFANDI 2. ARIEF MUSTOLIH 3. MUHAMMAD NIZAR AR
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) merupakan salah satu jenis pembangkit milik PLN sebagai pembangkit utama di daerah Indonesia bagian timur khususnya di wilayah KalSelTeng. Hal ini dikarenakan masih minimnya jenis pembangkit baru seperti PLTU atau jenis pembangkit lainnya yang ramah lingkungan dan biaya operasi bahan bakar yang murah. Tetapi dalam kenyataannya pembangkit yang menjadi andalan di wilayah KalSelTeng masih sering mengalami gangguan operasi, sehingga mengurangi pasokan daya listrik dan menyebabkan pemadaman.Tujuan dari penelitian ini adalah membuat studi identifikasi gangguan mesin PLTD khususnya mesin di PLTD Trisakti Sektor Pembangkitan Barito yang mengalami kendala operasi dari aspek teknis sehingga nantinya diharapkan dapat beroperasi lebih baik lagi kedepannya. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah review data dan analisa gangguan operasi mesin PLTD Trisakti khususnya mesin SWD 9TM 620C, agar dapat dilakukan tindakan perbaikan untuk mencegah gangguan mesin yang berulang untuk kedepannya. Adapun gangguan yang terjadi pada mesin PLTD Trisakti SWD 9TM 620C salah satunya adalah kebocoran air pada oring atomizer cooling jacket. Gangguan tersebut menyebabkan mesin PLTD Trisakti SWD 9TM 620C tidak dapat beroperasi dan menyuplai listrik ke sistem Wilayah KalSelTeng. Oleh karena itu bersama dengan Tim Pemeliharaan
1. DYAN FATUANTA HARAHAP Wilayah Kalimantan Timur 2. CHANDRA ARIF WIBOWO dan Kalimantan Utara 3. ANDRIAS PRIYANGGO
PLTG Peaking adalah PLTG yang mempunyai kapasitas 2 x 70 MW . PLTG Peaking beroperasi mulai tahun 2013 . Dalam beberapa bulan terakhir di tahun 2015 , Unit #2 PLTG Peaking tidak dapat di operasikan karena kerusakan trafo UAT #2 . Kerusakan trafo UAT #2 peaking disebabkan trafo mengalami gangguan 3 fasa ke tanah sehingga trafo mengalami kerusakan pada belitannya. Berdasarkan hasil evaluasi kejadian ini,didapatkan penyebab trafo UAT#2 mengalami gangguan 3 fasa ke tanah yaitu kesalahan pengoperasian kubikel incoming trafo UAT #2 dimana memasukkan saklar pemisah tanah kubikel incoming pada saat trafo dalam keadaan bertegangan . Sistem interlock pada kubikel ini tidak dilengkapi sistem interlock elektrikal yang dapat mencegah pemisah tanah masuk pada saat keadaan trafo bertegangan sehingga saklar pemisah tanah ini dapat masuk kapan saja selama interlock mekaniknya sudah terpenuhi . Penambahan sistem interlock elektrikal pada kubikel incoming ini memberikan solusi untuk mencegah kejadian ini terulang lagi . dan membantu dalam peningkatan kinerja unit . karya inovasi ini berhasil menghilangkan potensi kerugian financial perusahaan sebesar Rp. 59 Milyar per kejadian .
1. ZUL ASRI Wilayah Papua dan Papua 2. FERRY ANDAREK Barat 3. AGUNG HADI WIJAYA
Sistem udara start adalah salah satu faktor untuk mendukung kehandalan suatu pembangkit. Gangguan pada sistem udara start dapat berakibat fatal pada operasi pembangkit. Faktor penyebab gangguan sistem udara yang sering diabaikan di Pusat Listrik Waena Sektor Pembangkitan Jayapura adalah adanya air kondensat yang ada di dalam tabung udara dan sangat jarang di drain. Kerusakan yang dapat terjadi bermacam-macam seperti rusaknya komponen udara start, starting valve macet, kran untuk mendrain air kondensat macet, kualitas udara yang masuk dalam ruang bakar menjadi buruk, sehingga dapat berpengaruh terhadap starting awal pada mesin.Hal ini dapat berpengaruh sampai ke jaringan seperti dilakukannya pemadaman ketika mesin gagal operasi, lambatnya pemulihan blackout, dan lain-lain mengingat sistem kelistrikan Jayapura saat ini masih bergantung pada tenaga mesin diesel BAGUSS (Buang Air Gak Usah Susah-Susah) adalah alat untuk melakukan drain air kondensat secara otomatis dengan menggunakan solenoid yang bekerja autoberdasarkan settingan waktu. Dengan alat ini maka kandungan air kondensat dalam tabung udara bisa dihilangkan sehingga potensi penyebab terjadinya gangguan danrusaknyaperalatan dapat dihindari
1. MOHAMMAD ANWAR RAHMAN 2. MUHAMMAD FAIZAL 3.MUFLIH SATTAR KASIM
Seiringmeningkatnyalajupertumbuhandi Indonesiakhususnyadi provinsi sulawesi selatandansulawesibaratmaka kebutuhanakanlistrikjugasemakinmeningkat.PLTABakaru merupakansalahsatu unitpembangkitlistrikyangmenyuplailistrikdisisteminterkoneksi Sulawesi SelatandanSulawesiBarat.Namunhal itudapatterganggudengansemakin meningkatnya laju sedimentasi dan sampah yang dibawa sepanjang daerah aliran sungai menujuwaduksehinggamenyebabkanunitpembangkit tidakbisaberoperasi maksimal. Rakeadalahalatyangdigunakanuntukmengangkatsampahdi mulutintake.Dengan semakinbanyaknyasampahyangdatang, rakedipaksauntukbekerja maksimal.Hal ini menyebabkan rakeseringmengalamipermasalahan,salahsatunyaadalah gangguanpada sistemopen/closebucketyakni terjadinyakeausanpadarodagigitransmisisehingga rakeini tidak dapat dioperasikan. Apabila rake tidak beroperasi, dapat menyebabkan perbedaaan elevasiantarawadukdengansaluranintakeakibatpenumpukansampah dimulutintake.Halini dapat menyebabkanderatingpadaunitpembangkit. Untukmengatasi masalahyangterjadiyaitudengan melakukan modifikasipadasistem open/closebucketrakedengan menggunakanROSI(rollingsling)dimanaawalnya menggunakan motorsilinder.Dengan modifikasitersebut,dapatmenjagapembangkituntuk dapat menghasilkan produksi yang optimum dan mencegah terjadinya derating.
1. RUDI SUMARWANTO 2. MULYADI RAHAYU 3. RUDIK ISTANTO
Tingginya kebutuhan akan sumber daya energi listrik menuntut manusia untuk memanfaatkan sumber energi yang terkandung di alam sebaik mungkin. Pemanfaatan energi terbarukan menjadi sumber energi listrik merupakan salah satu upaya yang harus di tingkatkan, Indonesia memiliki potensi air cukup besar yang bisa dimanfaatkan menjadi sumber energi listrik, sumber energi listrik yang berasal dari energi air mempunyai beberapa masalah salah satunya dalam memaksimalkan penggunaan air pada bendungan, perencanaan yang baik akan memaksimalkan penggunaan air untuk pembangkitan. aplikasi discharge control operation membantu operator dalam perencanaan penggunaan kuota air yang digunakan dalam pembangkitkan merupakan salah satu hal yang penting untuk meningkatkan hasil produksi.aplikasi tersebut dapat juga digunakan untuk menghitung waktu yang diperlukan untuk menampung air serta debit yang pada bendungan. sistem aplikasi discharge control operation sangat berguna untuk megoptimalkan sistem pengoperasian PLTA bakaru pada saat musim kemarau (no flood).
Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat
Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat
READY MASBRO (Rescaling Dimensi PLT 37 1921013 Biomass Pulubala Untuk Melistriki Remote Area Wilayah Suluttenggo)
GANZLE (Gardu Beton Puzzle) “Percepatan Pembuatan Gardu Distribusi dengan Metode 38 1912207 Precast (Pabrikasi) sebagai Solusi Terhadap Peningkatan Kemudahan Mendapatkan Listrik di Indonesia”
39 1912065
SANTI PULEN (SISTEM ANTI PARALEL PURWAKARTA UNGGUL DAN EXCELLENT)
40 1912054 HALLO FCO (Handle Lock Fuse Cut Out)
Pembangkitan
Transmisi & Distribusi
Wilayah Sulawesi Utara, Tengah dan Gorontalo
Distribusi DKI Jaya & Tangerang
1. RENDY YULIANSYAH 2. IMAM ALI 3. MIFTAKHUL FUJIAMAN
PLN Wilayah Suluttenggo berada di bagian Utara Indonesia, mempunyai banyak remote area yang sangat susah dijangkau oleh transportasi dan membutuhkan biaya yang sangat banyak untuk transport material seperti BBM. Karena itu masih banyak masyarakat di remote area tersebut yang belum bisa menikmati listrik. Biomass merupakan salah satu energi terbarukan yang memiliki potensi luar biasa di Indonesia. PT PLN (Persero) sebagai salah satu industri nasional telah berkomitmen untuk ikut terjun langsung mengembangkan energi alternatif berbasis biomass salah satunya diwujudkan dalam pembangunan PLTBM Pulubala 1x500kw. Untuk itu dibangunlah PLTBM mini yang mengadopsi teknologi dari PLTBM Pulubala untuk dapat diaplikasikan di remote area di wilayah suluttenggo.
1. AZAM WAHID RAMEDA 2. DIKI MOHAMAD RAMDAN 3. AGUS WIDODO
embangunan Gardu Distribusi Listrik Tipe Beton atau Gardu Beton membutuhkan standar pengerjaan 75 hari. Standar pengerjaan ini cukup lama jika dibandingkan dengan kecepatan permintaan pelanggan akan kebutuhan listrik. Berdasarkan hal tersebut, kami berinovasi memangkas waktu Pengerjaan Gardu menjadi lebih cepat dibanding pengerjaan sebelumnya. Metode Penelitian yang digunakan dalam menghasilkan inovasi Gardu Beton Puzzle atau Ganzle adalah dengan melakukan pengamatan dan studi banding terhadap gardu yang dibangun dengan metode precast. Selanjutnya dilakukan wawancara dengan narasumber dan penyedia material precast. Hasil pengamatan dan wawancara diakhiri dengan implementasi inovasi di lapangan. Dari penerapan metode tersebut disimpulkan bahwa pembangunan Gardu Beton dengan metode precast memiliki waktu pembangunan 170%lebih cepat dibandingkan dengan pembangunan gardu dengan metode konvensional. Dengan demikian, Ganzle dapat meningkatkan kecepatan pembangunan gardu distribusi dan dapat meningkatkan peringkat kemudahan mendapatkan listrik di Indonesia.
1. ADE IRWAN 2. AYANG KADARWAN 3. WAHYUDI TRI BUWONO
Transmisi & Distribusi
Distribusi Jawa Barat
Transmisi & Distribusi
1. NUR YASIN Distribusi Jawa Tengah dan 2. SOLEH TRIYANTO DI Yogyakarta 3. CATUR RIZKIYANTO
41 1912055
Modifikasi Control LBS Motorized non RTU Menjadi Sectionalizer
Transmisi & Distribusi
1. RINTO YUNIARTO Distribusi Jawa Tengah dan 2. FARIS AUNILLAH DI Yogyakarta 3. WISNU WIHARJAT
42 1912056
Connector Compression On Line Type 70 – 240 mm
Transmisi & Distribusi
1. WIDODO Distribusi Jawa Tengah dan 2. IRFAN DI Yogyakarta 3. HARRY SANTOSO
Tumbuh kembangnya Industri di Indonesia mendorong makin besamya kebutuhan energi Iistrik. PT PLN (Persero) sebagai stakeholder terbesar energi listrik di Indonesia di tuntut dapat memenuhi kebutuhan energi listrik yang sedemikian besamya dimana pada setiap tahunnya kebutuhan akan energi listrik mengalami peningkatan yang cukup besar. Tingginya kebutuhan energi listrik mendorong industri untuk membangun pembangkit sendiri guna memenuhi kebutuhan energi listriknya. Adanya Industri (pelanggan PLN) yang memiliki pembangkit menimbulkan kemungkinan pembangkit milik pelangan tersebut pararel dengan sistem PLN tanpa ijin, oleh karena itu kami mencoba membuat sebuah alat yang berfungsi untuk memutus pasokan energi listrik kepada pelangggan apabila adanya indikasi pararel. Alat ini kami beri nama "SANTI PULEN" terdiri dari rangkaian elektronik serta tambahan komponen pendukung lainnya seperti relay bantu, push button, alarm dan lampu indikator. Alat "SANTI PULEN" ini kita pasang pada pelangganpelanggan yang teridentifikasi pararel dengan sistem PLN sebagai bentuk implementasi terhadap SE Direksi PLN tanggal 23 Agustus 2010 No. 02246/101/DIRUT/2010 dan SE Direksi PLN tanggal 9 Oktober 2010 No. 03093/101/DIRUT/2010 perihal biaya operasi pararel dan operasi pararei milik pelanggan. Selain itu tujuan diipasangnya alat tersebut sebagai pertimbangan keselamatan kerja Fuse Cut Out merupakan salah satu jenis alat proteksi pada jaringan Distribusi 20 kV yang biasa dioperasikan oleh petugas teknik atau Yantek ketika peralatan tersebut bekerja saat terjadi gangguan atau dalam melaksanankan pemeliharaan jaringan distribusi TM 20 kV dan Trafo Distribusi 3 Phasa, pada saat melaksanakan pekerjaan pemeliharaan korektif atau preventif pada jaringan TM 20 kV dan trafo Distribusi 3 phasa yang dipisahkan peralatan proteksi FCO petugas PLN melakukan dengan cara membuka holder FCO kemudian barulah dilaksanakan pekerjaan pemeliharaan tersebut, pada saat kondisi FCO terbuka dan petugas melaksanakan pekerjaan pemeliharaan, kondisi tersebut tidak aman bagi petugas pemeliharaan karena ada kemungkinan Holder FCO bisa masuk kembali karena dimasukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab yang menginginkan listriknya segera menyala kembali atau dimasukan oleh petugas yantek lain karena miskomunikasi sehingga menyebabkan kecelakan kerja (kejadian kecelakaan kerja yang di sebabkan oleh FCO DISJATENG & DIY tahun 2015). Untuk mencegah kemungkinan kecelakaan kerja tersebut kita bisa menerapkan sistem LOTO ( lockout tagout) yaitu kita turunkan holder FCO atau kita kunci holder FCO tanpa menurunkan holder FCO sehingga petugas bisa membedakan mana FCO terbuka karena gangguan atau terbuka karena ada pemeliharaan. Apabila kita menerapkan sistem LOTO, Jumlah aset keypoint (LBS & Recloser) Area Pekalongan 108 unit.Dari jumlah aset tersebut sebanyak 15 unit atau 14% dari aset belum terintegrasi dengan SCADA. Hal ini disebabkan beberapa faktor, salah satunya karena keypoint tidak dilengkapi dengan RTU internal seperti LBS motorized Siecom generasi I. Seiring berjalannya waktu sistem proteksi berkembang dengan implementasi setting dual hightset pada kubikel outgoing 20 kV. Implementasi ini berdampak pada digantinya relay kubikel yang tidak support dual hightset dengan relay baru. Salah satu relay yang tidak support dual hightset adalah SEL551. Relay SEL551 yang sudah tidak terpakai kamimanfaatkan untuk memodifikasi control LBS motorized Siecom dan ditambahkan relay eksternal untuk sensor tegangan hilang sehingga tercipta LBS motorized yang terintegrasi SCADA dengan fungsi sectionalizer. Prinsip kerjanya adalah ketika LBS motorized dilewati arus gangguan, pembacaan arus oleh control LBS Siecom diterima relay SEL551kemudian diproses untuk mengerjakan kontak DO/digital output fungsi sectionalizer. DO tersebut dihubungkan secara seri ke relay eksternal pendeteksi tegangan hilang, jika terpenuhi tegangan hilang maka kontak relay eksternal akan bekerja dan mengirim ke DI/digital input open control LBS Siecom untuk Pada umumnya material yang digunakan oleh PLN di Unit Bidang Distribusi untuk penyambungan jumper peralatan maupun taping jaringan 20 kV menggunakan LLC (Live Line Connector) dan CCO (Connector Compression) . Fungsi LLC dan CCO adalah untuk penyambungan peralatan yang terpasang pada jaringan JTM (Jaringan Tegangan Menengah) seperti Transformator Distribusi, Lightning Arrester, Fuse Cut Out, dan peralatan lainnya. Dimana untuk LLC pemasangannya dapat dilaksanakan secara PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan) dengan menggunakan alat bantu Hot Clamp Stick, Sedangkan untuk CCO pemasangannya dilaksanakan dalam keadaan offline dengan menggunakan alat bantu Hand Press Hidrolik. Sifat pemasangannya LLC terpasang secara Temporer sedangkan CCO terpasang secara permanen pada JTM. Selama ini Tim PDKB Pekalongan tidak bisa melakukan pekerjaan pemasangan jumper JTM menggunakan connector compression, karena belum ada material connector compression yang bisa dipasang secara PDKB. Yang ada connector compression untuk offline dan jika dipaksakan secara online maka tidak memenuhi keselamatan kerja. Dari sini kita mendesain suatu material yang terpasang permanen dan cara pemasanganya bisa secara PDKB yang dalam penyambungannya menggunakan mesin press hidrolik yaitu Connector Compression On line Type 70 – 240 mm2. Connector
Smart Breaker Sebagai Alat Pemutus Sementara 43 1912042 Secara Otomatis dan Ontime yang Terintegrasi Transmisi & Distribusi Sistem Catat Meter
Distribusi Jawa Timur
44 1912060
REDESIGN TRANSFORMATOR BUSHING TERMINAL (RETBUSTER)
Transmisi & Distribusi
Pusat Pendidikan dan Pelatihan
45 1912302
PANEL OLS MOBILE (POSHMOBILE) UNTUK EFISIENSI PEMASANGAN SISTEM OLS
Transmisi & Distribusi
Pusat Pengatur Beban (P2B)
46 1912195
MENINGKATKAN KEANDALAN SISTEM FIRE PROTECTION TRAFO DENGAN DESSI
Transmisi & Distribusi
Unit Transmisi Jawa Bagian Barat
MENGATASI KEBOCORAN ISOLASI MINYAK SKTT 47 1912196 150kV JENIS OIL FILLED CABLE MENGGUNAKAN Transmisi & Distribusi LAKOP
Unit Transmisi Jawa Bagian Barat
SMART SUPERVISORY DAN KONTROL OLTC 48 1912053 REAL TIME UNTUK MENINGKATKAN KEANDALAN TRANSFORMATOR
Transmisi & Distribusi
Unit Transmisi Jawa Bagian Tengah
MODIFIKASI LEAD WINDING PADA TRAFO 49 1912050 TENAGA “TYPE TTHRv” UNTUK MENINGKATKAN AVAILABILITY FACTOR
Transmisi & Distribusi
Unit Transmisi Jawa Bagian Tengah
PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Surabaya Selatan Rayon Gedangan memiliki 103.241 pelanggan yang didominasi oleh pelanggan 1 phase pasca bayar sejumlah 63.657 pelanggan. Pembacaan meter dilaksanakan pada tanggal 15 sampai dengan tanggal 24 setiap bulannya, selanjutnya rekening tercetak tanggal 1 dengan batas akhir pembayaran tanggal 20 bulan berikutnya. Rata-rata pelanggan yang terlambat melakukan pembayaran sebanyak 3.500 pelanggan dengan nilai rekening sebesar 3 milyar Rupiah. Bagi pelanggan yang menunggak akan dilakukan pemutusan sementara (TUL IV-01). Kegiatan pemutusan sementara dilakukan secara 1. BUSTANI HADI WIJAYA manual ke lokasi pelanggan dengan jumlah petugas sebanyak 24 orang/hari. Sebagai solusi atas permasalahan di atas secara khusus 2. MOH. KHOZAIN bagi pelanggan yang secara historis tingkat menuggaknya tinggi, sekaligus memberikan efek jera terutama pelanggan daya ?1300VA dengan tagihan rekening > Rp. 1,5juta/bulan, maka dirancanglah alat bantu yang secara otomatis memutus aliran listrik di kWh meter pelanggan yang disebeut SMART BREAKER. Pada alat inovasi tercantum informasi terlambat bayar. Di samping itu melalui alat inovasi ini mengoptimalkan petugas baca meter untuk memasukkan kode aktivasi pada SMART BREAKER apabila pelanggan sudah membayar rekening. Implementasi SMART BREAKER di Rayon Gedangan pada 3 pelanggan yang rutin menunggak mampu mengamankan 1. ANDHIP MAHDI MANGGALA RETBUSTER adalah inovasi dalam bentuk material dimana dilakukanya penambahan extenstion terminal bushing pada Extention 2. WIDAGDO DWI NUGRAHADI Transformator Bushing sebuah karya inovasi bidang transmisi dan distribusi berupa material yang dipasangkan pada bushing 3. PETER PARADA MANJORANG transformator distribusi Stabilitas sistem tenaga listrik, khususnya Sistem Jawa Bali merupakan pokok utama kinerja operasi sistem agar dapat menjamin ketersediaan tenaga listrik yang kontinyu, handal, dan berkualitas. Sehingga indeks kepuasan konsumen/pelanggan tenaga listrik tercapai sesuai dengan target. Menghadapi potensi gangguan yang mengancam kestabilan sistem, diperlukan perangkat proteksi tambahan yang berorientasi pada keseimbangan antara pasokan dengan beban yang dikenal dengan “Defense Scheme”. Salah satu 1. DWI PUTRA POERNOMO perangkat defense scheme adalah OLS (Overload Shedding), fungsinya adalah mengamankan kestabilan sistem jika terjadi gangguan 2. FERRY FEBRIANTO pada suatu penghantar atau trafo sehingga tidak menyebabkan pemadaman meluas dan dapat segera dilakukan recovery/penormalan 3. YULIAN SETIAJI sistem. Perangkat OLS sangat dibutuhkan dalam suatu sistem jika nilai dari N-1 sistem tersebut tidak terpenuhi, dan pemasangannya membutuhkan waktu yang relatif lama dengan resiko yang cukup besar karena pengerjaannya dilakuka n dalam kondisi operasi/bertegangan, jika dilakukan dalam kondisi padam maka kehandalan sistem tersebut akan berkurang dan berpotensi terjadi pemadaman konsumen jika sistem yang memikul beban limpahan dari sistem yang dipadamkan tidak mencukupi. Selain itu, lama waktu pemasangan OLS juga mengakibatkan banyak sistem yang membutuhkan pemasangan OLS segera menjadi tertunda, ABSTRAK Transformator yang terpasang di Gardu Induk dilengkapi dengan sistem fire protection / Fire Prevention, dimana sistem tersebut akan mengamankan trafo dari adanya Api yang dapat menyebabkan terbakarnya trafo. Salah satu sistem fire protection yang terpasang di Trafo adalah merk Sergi. Sistem Fire protection akan bekerja disaat sensor mendeteksi adanya Api, dan sistem Main protection Trafo bekerja, Secara prinsip, setelah Sistem Fire protection men-tripkan PMT sisi HV dan LV Trafo, maka valve fire 1. HEDI PURWANTO protection akan membuang minyak trafo ke ground tank, dan menghembuskan Nitrogen ke dalam Trafo. Mengingat kondisi geografis 2. YENI DWI ARIYANTO wilayah Indonesia yang tropis dan cenderung kelembaban tinggi, akan sangat mempengaruhi performance kinerja peralatan Instalasi, 3. UGUN GUNAWAN salah satunya peralatan sistem fire protection yang terpasang di trafo. Selain itu terdapat beberapa hal yang bisa mempengaruhi penurunan kinerja peralatan sistem fire protection, antara lain karena kondensasi, penurunan nilai isolasi kabel kontrol, terjadi DC Ground dan live time peralatan . Dengan adanya penurunan performance peralatan sistem fire protection, akan mengurangi keandalan sistem Fire protection dan akan berakibat terganggunya Trafo. Sebagai Lesson Learning, pada tanggal 29 Maret 2013 ABSTRAK Aset transmisi APP Pulogadung lebih didominasi SKTT 150 kV dengan jenis kabel Oil Filled cable (kabel dengan isolasi minyak), tertanam dalam permukaan tanah dengan kedalaman 2 - 3 meter, dimana jalur SKTT berada dipinggir jalan, dibadan jalan dan dalam rumah penduduk. Dengan pembangunan kota yang pesat terjadi gangguan SKTT akibat pihak lain berupa pengeboran, sondir, pekerjaan sipil dengan excavator dan pondasi pier jalan layang. Gangguan SKTT akibat pekerjaan pihak lain, menggakibatkan 1. ADI KUSMIYANTO kerusakan isolasi kabel, kebocoran minyak isolasi dan kerusakan konduktor. Gangguan SKTT yang berakibat kerusakan lapisan isolasi 2. ARFAN ID'HA NORGIYANTO leadsheath hingga lapisan isolasi kertas dapat dilakukan perbaikan dengan menggunakan lakop, kecuali kerusakan yang terjadi hingga 3. MUHAMMAD RADIANSYAH konduktor dalam. Sebelum menggunakan lakop, dipastikan kerusakan lapisan isolasi leadsheath dan kertas, pengujian kadar air beberapa ruas lapisan kertas yang rusak, penambahan lapisan isolasi kertas untuk mengganti lapisan isolasi kertas yang terkandung air kemudian lakop dapat dipasang dengan proses plumbing timah. Dengan inovasi pemasangan Lakop diperoleh manfaat untuk menutup kebocoran Isolasi Minyak SKTT, dapat menghemat waktu padam SKTT dan biaya penggunaan material joint. Pembuatan dan metode pemasangan lakop dibuat secara mandiri sesuai dengan kondisi kerusakan, ukuran dan bentuk lakop yang akan dipakai, Salah satu penyebab kerusakan pada diverter switch yang sering terjadi di Wilayah Trans-JBT APP Salatiga berawal dari adanya flash pada kontak change over. Sampai saat ini belum ada peralatan bantu yang dapat mendeteksi secara dini bila terjadi anomali pada diverter switch dalam kondisi Online atau Real Time, sehingga kerusakan yang lebih fatal dapat dihindari (sebelum Relai Mekanik dan Relai Elektrik bekerja). Untuk menghindari adanya anomali yang sering terjadi maka akan dipasang alat inovasi “Smart Supervisory 1. PURWANTO B. Dan Kontrol OLTC Real Time Untuk Meningkatkan Keandalan Transformator”. Alat inovasi ini berfungsi untuk memberikan informasi 2. ALI ROFII secara dini kondisi diverter switch OLTC pada saat bekerja dalam kondisi online atau real time dengan mendeteksi perubahan arus 3. R.AGUNG KUSUMAJATI kontinuitas yang melebihi set point (?I) dan anomali pada mekanik penggerak diverter switch menggunakan sensor getar. Dimana untuk mendeteksi kondisi diverter switch OLTC dilihat dari trending perubahan arus kontinuitas dan trending getaran kerja mekanik penggerak diverter switch. Alat ini dapat menonaktifkan fungsi AVR menjadi manual bila terjadi anomali pada saat OLTC bekerja untuk meminimalisir kerusakan yang lebih fatal pada diverter switch. Alat ini juga dapat memberikan informasi via SMS pada nomor Trafo tenaga merupakan salah satu peralatan utama dalam sistem penyaluran energi listrik yang mempunyai andil cukup besar terhadap ketersediaan dan kehandalan proses penyaluran energi listrik dari pembangkitan sampai ke konsumen. Salah satu permasalahan dalam proses penyaluran energi listrik yaitu terjadinya kerusakan pada internal trafo tenaga yang menyebabkan trafo tenaga tidak dapat beroperasi kembali sehingga mengurangi faktor ketersediaan (availability factor). Modifikasi lead winding pada 1. CUCU PURWOKO trafo tenaga type TTHRv untuk meningkatkan availability factor, merupakan perbaikan trafo tenaga yang rusak dan tidak bisa 2. MUHAMMAD FARIS AL FAJARI dioperasikan kembali akibat hubung singkat antar phasa di lead winding. Metode yang dilakukan yaitu mengubah posisi alur kabel lead ke bushing untuk memperoleh jarak aman antar phasa di internal trafo tenaga type TTHRv. Inovasi ini pertama diterapkan pada bulan juni tahun 2014 di eks-trafo 1 150/20 kV 60 MVA GI Tambun yang rusak dan sudah keluar dari sistem. Hasilnya trafo dapat dioperasikan kembali di GI Air Anyir untuk menerangi Kepulauan Bangka sejak bulan Juli 2015 sampai sekarang dengan rata-rata beban per hari ±35 MW. Secara umum metode yang digunakan adalah pengumpulan data, studi literatur, analisa bahan, analisa
MODIFIKASI PISAU PMS ENERGOINVEST 50 1912047 DENGAN PISAU PMS MESA GATICA UNTUK KEANDALAN SISTEM PENYALURAN
Transmisi & Distribusi
1. NUR HIDAYAT FEBRIYANTO Unit Transmisi Jawa Timur 2. MAY NENDRA PRIYANTO dan Bali 3. ROHMAN ALIVY
51 1922074 Tee Box Ball
Transmisi & Distribusi
Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Sumatera
1. AKHMAD BUDIANTO 2. RAHMAT RACHIM AMIN 3. CANDRA SOLINAR
52 1922064 AMT (ANTI METER TERBANG)
Transmisi & Distribusi
1. FERDI ZAKARIA Wilayah Kalimantan Barat 2. REZA OKTORA 3. YOGI IMAM FEBRIANSYAH
1. GUSTI NOOR ROMANSYAH 2. MIFTAKUL ANAM 3. MOHAMMAD ARIS DARMAWAN
TIANG JTM 20 KV DAN TOWER 3 LEG COMMON 53 1922193 BODY SEBAGAI EMERGENCY RECOVERY Transmisi & Distribusi SYSTEM (ERS)
Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah
54 1922138 KUDU KUAT (KUNCI GARDU KUAT DAN HEMAT) Transmisi & Distribusi
1. GRAHAITA GUMELAR Wilayah Kalimantan Timur 2. AHMAD YUSUF KURNIAWAN dan Kalimantan Utara 3. M. ARIEF CHADAFI
55 1922072 REMOTE TERMINAL UNIT ALTERNATIF (RETUAL) Transmisi & Distribusi
Wilayah Nusa Tenggara Barat
1. AKHMAD RIZAL EFENDI 2. IBNU SHINA
Sistem transmisi Bali merupakan sistem yang sangat vital. PLN APP Bali berperan penting bagi perindustrian pariwisata di Bali . Maka PLN APP Bali harus menyediakan system transmisi yang handal guna memberikan world service kepada seluruh konsumen listrik di Bali. Adanya gangguan PMS Mesa Gatica yang menyebabkan black out sistem tranmisi Bali,maka PLN APP Bali melakukan investigasi dan penggantian semua PMS merk mesa gatica. Dilain hal sulitnya mendapatkan spare part yang dibutuhkan untuk PMS Energoinvest, ini membuat APP Bali harus menangani perbaikan ketika terjadi anomaly pada bagian TOP PMS yang mengalami hotspot. Sistem transmisi Bali yang selalu berkembang pesat mengharuskan mempunyai sistem yang handal. Tuntutan sistem yang handal untuk mempunyai peralatan yang memadai, ekonomis dan mempunyai manfaat tepat guna. Maka inovator dapat memaparkan karya inovasi yang memanfaatkan barang tidak terpakai dan dapat beroperasi. Sebagai solusi dibuatlah inovasi yang berjudul ” MODIFIKASI PISAU PMS ENERGOINVEST DENGAN PISAU PMS MESA GATICA UNTUK KEANDALAN SISTEM PENYALURAN “. Gangguan yang terjadi di lingkungan UPT Padang pada periode tahun 2013 hingga tahun 2015 yang disebabkan oleh binatang terjadi sebanyak 7 kali (ular 5 kali, sarang burung 1 kali, monyet 1 kali). Berdasarkan analisa Root Cause Problem Solving (RCPS) ditemukan bahwagangguan akibat binatang ular/sarang burung yang terjadi sangat terkait erat dengan rantai makanan antara ular dan burung. Dalam hal ini, telur/anak burung yang ada di sarang burung menjadi sumber makanan bagi ular. Selama ini UPT Padang mengantisipasi gangguan akibat ular/sarang burung dengan cara pembersihan sarang burung di tower. Pekerjaan tersebut menjadi tidak efektif karena seminggu setelah dibersihkan, sarang burung tersebut muncul kembali. Menindaklanjuti hal tersebut maka pencegahan pembentukan sarang burung di tower SUTT/SUTET adalah strategi yang akan berdampak pada pencegahan ular menuju ke atas tower. Mempelajari masalah tersebut maka dilakukan terobosan berupa pemanfaatan cermin untuk memantulkan cahaya matahari yang akan menyilaukan penglihatan burung. Agar cahaya matahari tersebut dapat dipantulkan ke segala arah maka cermin tersebut ditempelkan pada bola plastik yang akan bergerak/berputar ketika terhembus angin. Keadaan ini akan sangat mengganggu burung sehingga tidak membentuk sarangnya di tower. Tee Box Ball mulai dipasang di tower UPT Padang pada tanggal 25 Agustus Losis merupakan salah satu indikator kinerja utama pada proses bisnis PT. PLN (Persero), tingginya angka losis yang terjadi pada unitunit PLN salah satunya disebabkan oleh adanya keborocoran pada proses bisnis penjualan energi. APP yang berfungsi sebagai alat pengukur energi di sisi pelanggan sering kali tidak pada alamat sebagaimana mestinya. APP jenis pascabayar sering ditemukan pada lokasi yang tidak sesuai sehingga petugas cater tidak dapat membaca angka meter yang sebenarnya. Begitu pula untuk APP jenis prabayar sering ditemukan sudah berpindah tempat dan karena ada proteksi CT (Clear tamper) pada meter LPB sering kali di bypass oleh oknum tertentu. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka di buatlah sebuah alat yang diberi nama AMT (Anti Meter Terbang) yang berfungsi memutus aliran listrik ke pelanggan jika seandainya meter tersebut tidak pada lokasi yang seharusnya. AMT dipasang pada meter pelanggan baik itu untuk listrik pascabayar dan listrik prabayar. AMT dilengkapi dengan GPS sehingga dapat memonitor posisinya apakah sudah sesuai dengan koordinat yang telah ditetapkan sebelumnya. AMTini sudah diterapkan dan dipasang pada PT. PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Barat Area Pontianak Rayon Siantan di rumah pelanggan dengan IDPEL Penghantar Saluran Udara Tegangan tinggi / SUTT 150 kV Selat – Palangkaraya merupakan pasokan listrik utama untuk wilayah Kalimantan tengah. SUTT ini terhubung ke GI. Pulang Pisau, GI. Palangkaraya, GI. Kasongan dan GI. Sampit. Pada hari Sabtu tanggal 07 Nopember 2015 pukul18:58 WIB atau 19:58 WITA telah terjadi gangguan pada penghantar 150 kV Selat – Palangkaraya Line 1 dan Line 2 yang mengakibatkan pemadaman pada GI. Pulang Pisau, GI. Palangkaraya, GI. Kasongan dan GI. Sampit dengan total beban padam sebesar 45,6 MW. Gangguan SUTT 150 kV Selat – Palangkaraya Line 1 dan Line 2 disebabkan robohnya Tower T.359 s/d T.365 ( 7 Buah ) akibat badai angin puting beliung sehingga tower tidak kuat menahan beban angin tersebut. Suplai untuk penyulang di rayon pulang pisau di manuver dari Penyulang GI. Selat. Dimana kondisi pulang pisau normal kembali setelah konduktor SUTT Pulang Pisau –Selat dipotong. Sedangkan untuk sub system Palangkaraya - Kasongan & Sampit bekerja secara Island dengan Pembangkit PLTD yang beroperasi 34,26 MW dan beban puncak kurang lebih 79,86 MW sehingga masih terjadi defisit daya kurang lebih 45,6 MW ( Sebelum roboh tower dipasok dari Kalimanatan Selatan). Tindakan yang dilakukan pertama adalah sebagai berikut : 1. pemasangan tiang Undang-Undang 30 Tahun 2009 Pasal 44 ayat 1 dan 2, menjelaskan bahwa setiap usaha ketenagalistrikan harus memenuhi ketentuan keselamatan ketenagalistrikan, salah satunya peralatan ketenagalistrikan harus aman dari bahaya bagi manusia dan mahkluk hidup lainnya. Hukuman yang ditimbulkan akibat kelalaian terhadap keselamatan ketenagalistrikan mencapai 10 tahun penjara dan denda paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah). PLN sebagai salah satu badan usaha milik pemerintah yang bergerak dalam bidang ketenagalistrikan, beberapa sarana distribusi energy listriknya dekat dengan manusia sebagai pelanggan PLN, salah satunya adalah Gardu PHBTR. Sesuai hasil inspeksi banyak gardu PHBTR yang mengalami kerusakan pada kunci pintunya sehingga tidak aman, mudah terbuka dan bahkan sudah terbuka. Penyebab rusaknya kunci gardu ini antara lain dikarenakan kualitas yang kurang baik sehingga mudah korosi, kemudian juga system mekanis kunci berakibat mudah macet dan sulit dipelihara. Pertimbangan untuk efisiensi dan kemudahan pekerjaan, maka inovasi KUDU KUAT (Kunci Gardu Kuat dan Hemat) ini membuat desain kunci gardu yang kuat dan hemat. Kelebihan dari KUDU KUAT dibandingkan dengan kunci gardu yang sudah ada adalah harga yang murah mencapai 1/10 dari kunci biasa atau lebih efisien 90 %, materialnya lebih kuat dan tersedia di toko-toko bangunan, system mekanis yang Load Breaking Switch (LBS) merupakan asset yang memiliki peranan penting di sistem distribusi dengan peran untuk memutus dan menghubungkan aliran daya listrik dari sistem distribusi 20 kV, LBS juga dapat digunakan sebagai section pada saat penambahan atau pengurangan beban Penyulang serta sering digunakan sebagai titik maneuver antar Penyulang. Untuk mengoptimalkan fungsi dan pengoperasian LBS Motorized tersebut maka perlu dilakukan proses integrasi dengan sistem SCADA sehingga bisa operasikan dari jarak jauh. Dalam proses integrasi ini salah satu komponen penting yang dibutuhkan adalah Remote Terminal Unit (RTU) yang berfungsi sebagai peralatan yang memberikan informasi tentang peralatan tersebut dan melaksanakan perintah (teleinformasi), tetapi untuk mewujudkan hal tersebut kami terkendala pada harga RTU yang sangat mahal. Dengan alasan tersebut kami telah memutuskan untuk membuat “REMOTE TERMINAL UNIT ALTERNATIF (RETUAL)” sebagai pengganti dari RTU yang mewakili fungsi dari RTU pada sistem scada itu sendiri. RETUAL ini dihubungkan dengan Master Unit pada Posko Pengatur Beban PT PLN (Persero) Area Bima melalui media komunikasi Radio Data. Dengan RETUAL tersebut PT PLN (Persero) Area Bima telah dapat mengopersikan 9 LBS Motorized dan 3 PMCB dari posko Pengatur Beban. Proses integrasi tersebut mulai dilakukan sejak tanggal 1 Maret 2015 dan terus berlanjut hingga
56 1922067
Proteksi Gangguan Tanah Andal Untuk Sistem Floating
Transmisi & Distribusi
DEFENCE SCHEME TRAFO DISTRIBUSI PADA 57 1922296 DAERAH GEOGRAFIS SULIT DAN RAWAN BENCANA ALAM DENGAN "MODAL BETIS++"
Transmisi & Distribusi
58 1922297 Konstruksi Tipang Rambut
Transmisi & Distribusi
Implementasi Penerapan ANDROMAX DIST (Pengontrol Beban dan Pemantau Cabang Jaringan dari jarak Jauh Menggunakan 59 1922045 Handphone Android) di Rayon Kolonedale sebagai sarana untuk mempercepat penormalan sistem dari gangguan mesin ataupun gangguan jaringan
Transmisi & Distribusi
60 1922204
Motor Ontel (Modifikasi Keypad/Tombol Operator Control Panel)
SMART HELMED Solusi mengatasi kendala 61 1913097 Komunikasi antara Lineman dan Pengawas Pekerjaan
Transmisi & Distribusi
Technical Supporting
1. MUH. RISAL Wilayah Papua dan Papua 2. SABARUDIN Barat 3. ESTU NANDANG SETYO
Sistem proteksi bertujuan untuk mengamankan peralatan yang terganggu agar tidak terjadi kerusakan yang lebih parah, mengurangi pengaruh gangguan terhadap peralatan lain yang tidak terganggu, mencegah meluasnya daerah padam, dan memperkecil bahaya bagi manusia. Untuk mencapai tujuan itu sistem proteksi harus memenuhi persyaratan sensitif, cepat, selektif, andal dan ekonomis. Sistem proteksi khususnya untuk gangguan tanah dipengaruhi oleh jenis pentanahan yang digunakan. Sistem Arso menerapkan sistem pentanahan mengambang karena pola operasi sistem. Masalah yang muncul adalah sistem proteksi tidak selektif saat terjadi gangguan fasa – tanah. Untuk mengatasi hal ini PLN Rayon Arso mengevaluasi sistem proteksi Arso dan menemukan solusi agar sistem proteksi dapat tetap selektif saat terjadi gangguan fasa – tanah. Karya inovasi ini berisi metode penerapan sistem proteksi untuk sistem dengan pentanahan mengambang dan alat/ relay pendukung agar sistem proteksi dapat bekerja selektif.
ABSTRAK Defence Scheme Trafo Distribusi pada daerah geografis sulit dan rawan bencana alam dengan "Modal Betis++" adalah skema dalam dalam menjaga keandalan Trafo Distribusi yang diperuntukkan untuk daerah yang memiliki Geografis Sulit dan Rawan Bencana Alam dengan cara memasang sensor sebagai early warning maupun mentrip-kan trafo untuk menyelamatkannya dari kerusakan. Fakta Gangguan Trafo Rusak 2014 di PT PLN (Persero) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) tidak mampu mencapai 1. RUKMITO ARI ARDIANTO target kinerja, gangguan didominasi oleh gangguan internal Trafo (55%) dan dari gangguan tersebut dominan diakibatkan oleh Over Wilayah Riau dan Kepri 2. MOCH ALDI LESMANA Load (45%). Tantangan utamanya adalah Geografis sulit dan daerah rawan bencana Alam. Over Load, Minyak Trafo, Petir, Beban Tidak 3. DWI RISTIONO Seimbang tersebut mengakibatkan kinerja gangguan trafo tidak pernah tercapai sejak 2013 dan berdampak membengkaknya pembengkakan anggaran Gardu Distribusi 2014 sebesar 175%. Fakta lain 2014 penyebab susut Distribusi adalah 73,9% diakibatkan oleh susut teknis, beban tidak seimbang pada Trafo Distribusi merupakan salah satu faktor penyebabnya yang seyogyanya menjadi perhatian. Disini ditawarkan solusi yang ideal dalam Menjaga Keandalan Trafo pada daerah yang memiliki geografis sulit dan rawan bencana alam terhadap gangguan Minyak Trafo, Sambaran Petir, Overload dan sekaligus berkontribusi mengendalikan susut teknis Unit Pelaksana Konstruksi Kelistrikan Riau (UPPK RIAU) adalah Unit yang melaksanakan pembangunan jaringan mulai dari JTM, GD, dan JTR di PT. PLN (Persero) Wilayah Riau dan Kepri khususnya di Provinsi Riau dengan menggunakan anggaran APBN dan APLN. Sebagai unit penunjang pelayanan kepada pelanggan terutama dalam pendistribusian tenaga listrik yang memerlukan Jaringan Dsitribusi yang handal sehingga konsumen dapat menikmati daya listrik secara kontinyu tanpa mengalami gangguan, Tentunya pada 1. ZUL EFFENDI pelaksanaan pembangunan tersebut UPPK RIAU membangun jaringan untuk listrik perdesaan dan evakuasi energi . Kedua peruntukan Wilayah Riau dan Kepri 2. AMRAN jaringan distribusi tersebut kadang terdapat permasalahan pada daerah rawa dan tanah gambut, sehingga proses pembangunan tidak 3. M. NEHRU ZAHRO bisa dilakukan secara normal dan memerlukan konstruksi khusus untuk menyesuaikan kondisi tersebut. Di PT. PLN ( Persero ) Wilayah Riau dan Kepri sebelumnya sudah ada konstruksi khusus untuk penanaman tiang beton atau tiang besi pada daerah rawa (tanah lembek) dan daerah gambut dengan pembuatan pondasi menggunakan cerocok (kayu ubar/sejenis) sebagai penahannya tetapi dengan adanya masalah pada kondisi tanah yang ada akan menimbulkan masalah misalnya pada musim kemarau lahan gambut terbakar maka kayu cerocok juga ikut terbakar sehingga permukaan tanah akan turun dan tiang menjadi miring dan tumbang, begitu Inovasi ini bertujuan untuk membuat sistem pengontrol beban gardu distribusi dan pemantau cabang jaringan jarak jauh Menggunakan Android di Rayon Kolonedale, sebagai sarana untuk mempercepat penormalan sistem dari gangguan jaringan Tegangan Menengah. Rayon Kolonedale masih menggunakan sistem PLTD, dan untuk kondisi jaringan masih banyak menggunakan jaringan AAAC di daerah yang masih banyak hutan dan pohon. Wilayah kerja yang dilayani oleh rayon ini cukup jauh jaraknya dari rayon pusat. 1. ALFIYAN ARIF RACHMANU Hal ini tentu mempengaruhi proses lama atau tidaknya penormalan sistem, apabila terjadi gangguan mesin pembangkit atau Wilayah Sulawesi Utara, 2. ERLY SUGESTA gangguan jaringan TM yang memerlukan penormalan secara bertahap. Oleh karena itu perlu adanya metode praktis yang dapat Tengah dan Gorontalo 3. ABDILA A. mempersingkat waktu penormalan sistem sehingga tenaga kerja yang ada di rayon bisa difungsikan secara optimal, tepat lokasi dan tepat sasaran. Sistem Andromax DIST menggunakan metode kontrol dan metode pengamatan jarak jauh. Metode kontrol jarak jauh ini adalah metode memutus dan menyambung beban TR (NT Fuse Panel Gardu) dengan menggunakan kontrol sms jarak jauh. Sehingga apabila penormalan sistem butuh beban cepat atau pembebanan kecil, maka tidak perlu menunggu personil datang ke lokasi gardu. Untuk metode Pengamatan jarak jauh adalah dengan menggunakan IP camera yang terintegrasi dengan android, dimana IP Recloser atau penutup balik otomatis adalah suatu alat yang terpasang di main feeder maupun dipercabangan jaringan distribusi 20 Kv yang berfungsi untuk memutus aliran litrik apabila terjadi gangguan, dan bisa menyambung kembali secara otomatis. Sehingga bila terjadi gangguan yang bersifat sementara, aliran listrik akan pada dan masuk kembali secara otomatis, sehingga daerah yang tidak terganggu tidak padam dan daerah terganggu bisa segera terlayani. kurangnya tenaga ahli yang memahami peralatan proteksi 1. POSMA JULYARTO SIHOMBING khususnya recloser menyebabkan beberapa recloser yang rusak yang sebenarnya bisa diperbaiki dan memiliki life time yang agak Wilayah Sumatera Utara 2. SENTRA DIAKO GINTING panjang hanya tergeletak di gudang. PLN binjai memiliki 10 recloser Ex. Merk Nulec (sekarang : Scheiner) buatan tahun 1997 type 3. LEO ELIA SITEPU PTCC yang terparkir dan sudah tidak digunakan di gudang distribusi. Ketika Tim Inovasi melakukan pemeriksaan ada 8 recloser yang memiliki sisa lifetime 90% lagi, dimana hanya keypad/tombol dari recloser yang sudah rusak. Bagian tombol itu terbuat dari lapisan tembaga tipis yang berfungsi sebagai penghubung, sehingga bila sering ditekan terlalu kuat maka akan memutus jalur tembaga tipis tersebut. Apabila keypad tersebut rusak maka bila ingin menggantinya harus sekaligus dengan modul yang melekat dengan keypad tersebut yang dinamakan OCPM (Operator Control Panel Module) yang harganya cukup mahal. Untuk mengganti Keypad tersebut Keselamatan kerja merupakan faktor yang paling penting dalam suatu pekerjaan, terutama dalam pekerjaan yang memiliki resiko tinggi seperti pekerjaan dalam keadaan bertegangan. Jika terjadi kesalahan akan fatal akibatnya.Disamping itu kecelakaan kerja mengakibatkan pencapaian pekerjaan tidak ada artinya. Salah satu alat penunjang keselamatan kerja adalah APD (alat pelindung diri), diantaranya adalah Helmed, dimana alat ini berfungsi melindungi pelaksana dari benturan. Selain Alat Pelindung Diri sarana 1. DANY WAHYU HARYANTO Komunikasi juga menjadi salah satu faktor keselamatan kerja. Seringkali dalam melaksanakan pekerjaan komunikasi antara pelaksana Distribusi Jawa Tengah dan 2. MOCH. FARKHAN SHOBIRIN dengan pengawas pekerjaan tidak efektif hal ini dikarenakan terkendala oleh kondisi dilapangan, diantaranya suara lalu lintas yang DI Yogyakarta 3. ARDI NUGRAHA bising. Jika komunikasi antara pelaksana dan pengawas tidak lancar maka bisa berpotensi terjadi kecelakaan kerja akibat kesalahan informasi atau perintah yang diterima kurang jelas. Oleh sebab itu kami bermaksud membuat sebuah alat yang dapat digunakan untuk mengurangi potensi kecelakaan kerja, yaitu dengan melengkapi helmed dengan alat komunikasi, alat pengaman dari tegangan ( Voltage detector) dan action kamera sebagai alat bantu pengamatan visual. Alat komunikasi yang digunakan adalah alat komunikasi genggam yang dapat mengkomunikasikan dua orang atau lebih dengan menggunakan gelombang radio, sebagai sarana komunikasi
62 1913092 P12-C POLE CLAMP EXTENSION
Technical Supporting
63 1913078
Smart Dummy Load SCADA sebagai Alat Bantu Technical Supporting Uji SCAD Sistem 20 kV
64 1913080
Complete Dummy Load for Perfect Metering & Technical Supporting Protection SYstem
65 1913163
FIBER NEWS GATHERING SEBAGAI SOLUSI Technical Supporting SISTEM TRANSMISI SIARAN LANGSUNG TELEVISI
Kostruksi P12-C adalah salah satu konstruksi yang digunakan untuk meninggikan jaringan tanpa penggantian tiang, melainkan dengan melakukan penambahan tinggi tiang terpasang menggunakan doubel cross arm yang terpasang berdiri sejajar dengan panjang disesuaikan dengan peruntukan konstruksi jaringan. Dampak positif dari konstruksi ini adalah efisiensi dari sisi waktu dan biaya jika dibandingkan dengan penggantian tiang baru, namun dengan adanya kostruksi ini ada beberapa pekerjaan dalam keadaan 1. AGUS SALIM Distribusi Jawa Tengah dan bertegangan (penggantian isolator / cross arm) yang tidak bisa dikerjakan hal tersebut disebabkan karena peralatan yang ada desain 2. DWI PURYOKO DI Yogyakarta awalnya diperuntukan dipasang di tiang sehingga menjadi tidak support pada konstruksi ini. Salah satu pekerjaan PDKB yang tidak 3. BONDAN RANDINATA bisa dikerjakan pada konstruksi ini adalah pekerjaan penggantian isolator atau penggantian cross arm , pada pekerjaan tersebut metode yang dipakai adalah dengan memindahkan konduktor yang terpasang di isolator ke sisi luar isolator dengan menggunakan dua buah galah isolasi yang terkunci di sisi tiang dan konduktor dengan membentuk sudut 60 – 90 derajat, POLE CLAMP SADDLE adalah peralatan yang digunakan untuk mengunci galah isolasi tersebut di tiang. Pada konstruksi ini salah satu peralatan POLE CLAMP Pengoperasian jaringan distribusi melalui SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition) peranannya sangat penting terutama untuk percepatan penormalan dan lokalisir gangguan disisi 20 kV. Namun dalam operasionalnya, masih ada kegagalan pengoperasian (Telecontrol) jaringan distribusi baik itu penyulang 20 kV maupun keypoint melalui SCADA. Hal tersebut mengakibatkan petugas harus melakukan pengecekan SCADA penyulang terkait dengan kondisi padam. Permintaan Pemadaman ke Area setempat tidak bisa 1. BRAMANTO SURYANTO langsung terealisasi karena melihat beban penyulang serta harus berkoordinasi terlebih dahulu untuk mendapatkan jadwal padam Distribusi Jawa Timur 2. FUAD HASAN penyulang. Kondisi tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama untuk proses administrasinya. Solusi dari permasalahan di atas 3. TIMBAR IMAM PRIADI yaitu dibuatlah alat inovasi SMART DUMMY LOAD untuk membantu penanganan gangguan fungsi SCADA (Telecontrol, Telemetering dan telestatus) yang dilakukan tanpa perlu pemadaman penyulang. Fungsi yang kedua, alat inovasi ini berfungsi untuk pengujian peralatan di Remote Station (Penyulang dan Keypoint). Fungsi yang ketiga sebagai media pembelajaran SCADA yang praktis dan fleksibel karena mudah dalam pengoperasian dan mobile. Pengoperasian alat ini diintegrasikan dengan sistem berbasis Android dan PC Windows yang digunakan sebagai HMI (Human Machine Interface). Terhitung sejak alat ini diimplementasikan pada Juni 2015, Banyak ditemukankesalahan pengukuran disebabkan pengawatan dan kecurangan yang terjadi dilapangan disebabkan karena materialdan oknum. Jika kondisi tersebut dibiarkan berlarut berpotensi merugikan pendapatan perusahaan selain menimbulkan susut tinggi.Berdasarkan data yang ada,jenis kategori K2 di PLN Disjatim pada tahun 2015 besarnya tagihan susulan Rp. 2.066.396.471,-. Untuk menyelesaikan hal tersebut, diciptakan suatu alat“Complete Dummy Load for Perfect Metering & Protection 1. SUGENG ARDIAN YULIANTORO System”merupakan peralatan dengan metode pengiriman data secara wireless dan difungsikan semuanya secara stand alone. Alat Distribusi Jawa Timur 2. BASITH FERY SETIAWAN inovasi ini mempunyai beragam fitur antara lain Pengoperasian dan pembebanan secara stand alone ; Tidak adanya ketergantungan 3. M. SYAIFUDDIN sumber listrik/Universal Supply(mampu dioperasikan secara (AC atau DC) ; Validasi Kesesuaian pengawatandan kesesuaian hasil ukur ; Perhitungan deviasi secara tersistem dan simulasi dilengkapi besaran energy yang hilang ; Perbandingan kesesuaian karakteristik pembatas terhadap TDL Kelebihan lain dari alat ini dapat digunakan pula sebagai sarana pembelajaran APP pada semua petugas Transaksi Energi (TE) di PLN. Diimplementasikannya alat ini telah ditemukan kemungkinan kerugian PLN dari: 1. PT PELINDO III (Pelabuhan Gresik), daya langgan 3465 kVA ditemukan error 100% 2. PT MAKMUR BERKAH AMANDA, daya langgan 131 kVA
1. SONY EKO BUDHIHARJO PT Indonesia Comnets Plus 2. HERU KISMANTO 3. DICKY ARIEF WIDIARNO
Pembuatan mobileNCG Meter sebagai 66 1913314 Penunjang Geothermal Steam Monitoring yang Technical Supporting Cepat, Mudah, Aman, dan Ramah Lingkungan
PT Indonesia Power
1. YUANSAH 2. VICKY APRIANDANA 3. RENDI LISNANDAR
STANDAR (Special Toil Assembly & Disassembly 67 1913315 Retaining Ring) sebagai Alat Inspeksi Rotor Technical Supporting Generator Hemat Waktu dan Biaya
PT Indonesia Power
1. EDO ANGGA RADITA 2. INDRA JAYA 3. RASKA PERMANA
Stasiun televisi menggunakan system komunikasi satelit untuk melakukan transmisi siaran secara langsung. Dimana perlengkapan transmisi tersebut sudah dipersiapkan didalam sebuah mobil van sehingga pada saat melakukan peliputan berita dapat dipersiapkan dengan cepat. Namun miliki kekurangan yang cukup menagganggu yaitu pada sisi biaya yang mahal serta kendala teknis mengenai delay / latency komunikasi yang besar. Sehingga kekurangan dari system komunikasi satellite tersebut dapat diatasi dengan solusi fiber news gathering ini yang menawarkan layanan dengan biaya murah dan delay / latency komunikasi yang kecil. Adapun jaringan tiang tumpu TM/TR PLN memiliki jangkauan strategis pada lokasi-lokasi yang selalu menjadi peliputan berita. Sehingga peluang ini dapat dijadikan potensi pendapat icon+. Kandungan Non Condensable Gas (NCG) pada steam sangat mempengaruhi operasional Gas Removal System (GRS) dalam mempertahankan kevakuman kondensor yang juga menentukan kualitas pembangkitan. Keterlambatan pengukuran NCG apabila terjadi gangguan kevakuman kondensor akan berakibat pada semakin lamanya durasi terjadinya derating. Orzat yang merupakan Metoda standard dalam pengukuran NCG memiliki waktu operasional yang lama, tingkat kesulitan yang tinggi, potensi paparan bahan kimia berbahaya, dan timbulan limbah B3 dari kegiatan operasionalnya. Oleh karena itu sejak tahun 2014 dilakukan pengembangan otomatisasi pengukuran NCG melalui pembuatan alat mobileNCG Meter sebagai alat monitoring NCG yang lebih cepat, akurat, mudah, efisien, aman, dan ramah lingkungan menggantikan Metoda eksisting yang bekerja secara konvensional. Validitas hasil uji mobileNCG Meter diperoleh melalui uji banding dengan Metoda konvensional yang menunjukkan perbandingan nilai T hitung dengan T tabel sebesar 0.097 : 1.383, sehingga hasil uji kedua Metoda dinyatakan tidak berbeda nyata. Melalui penggunaan mobileNCG Meter diperoleh percepatan pengukuran NCG dari 135 menit menjadi 8 menit, penghematan biaya operasional pengujian selama 1 tahun sebesar Rp.417,080,000, pengurangan limbah B3 dari operasional monitoring NCG hingga 100%, dan mengurangi resiko kerja Konstruksi rotor turbo generator terdiri dari rotor forging, belitan beserta isolasi dan retaining ring. Rotor forging berfungsi sebagai bagian utama dimana belitan beserta isolasi termasuk retaining ring dipasang pada rotor body. Belitan rotor berfungsi sebagai penghantar yang dialiri arus dc sebagai pembangkit flux bagi stator generator. Retaining ring berfungsi menahan ujung belitan atau biasa disebut end winding dari dari gaya centrifugal saat rotor turbo generator beroperasi. Retaining ring terbuat dari bahan khusus yang tahan terhadap stress corosion cracking (SCC) dan terbuat dari bahan non magnetic. Retaining ring dapat dilepas dan dipasang kembali dengan maksud seperti perbaikan pada belitan rotor dan rotor generator inspection. Gangguan rotor generator adalah terjadinya rotor to ground ataupun unbalance pole pada belitan rotor. Rotor turbo generator tidak dapat beroperasi apabila telah terjadi gangguan tersebut dan harus dilakukan perbaikan. Dalam rangka pekerjaan perbaikan rotor turbo generator maka disassembly dan assembly retaining ring menjadi sangat penting sekali. Proses disassembly dan assembly memerlukan special tools yang terdiri dari clamp retaining ring, clamp body rotor dan hydraulic double action. Keseluruhan tools tersebut digunakan bersamaan sesuai
MUSDALIFA (Multi Support Dial Indicator for 68 1913310 Alignment) sebagai Alat Bantu Peningkatan Akurasi dan Percepatan Proses Alignment
Technical Supporting
PT Indonesia Power
1. M. FATKUR ROHMAN 2. EDY RUSTANTO 3. AKMALLUDIN
Hydra Blast (Hydraulic Blade Ring Stretcher) 69 1913109 Special Tool Penarik Lower Bladering Pada Gas Technical Supporting Turbine Type MW-701D
1. AGUS PRIYONO PT Pembangkitan Jawa Bali 2. SUWARNO SIRAN 3. ARIEF PRASETIYO
70 1913110 LATORESVA M-200
Technical Supporting
1. ARDIANSYAH SATRIA PT Pembangkitan Jawa Bali 2. GAGUK FAUDI 3. WAHYUNIANTO S
71 1913115 TOPSTOX HPH M-200
Technical Supporting
1. ARIF BUDIANTO PT Pembangkitan Jawa Bali 2. ARIEF ZUHAD 3. JAYADI
OPTIMASI REVERSE ENGINEERING PROFIL COLD 72 1913172 ELEMENT AIR PREHEATER PLTU MELALUI Technical Supporting METODE SIMULASI CFD
ALAT BANTU ANALISA SISTEM TRIPPING 73 1913311 PEMUTUS TENAGA 20KV “ALBANTEN”
Technical Supporting
Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan
1. YANURARZAQA GHIFFARI 2. INDRO PRAMONO 3. TAUFIK ADIYONO
1. BUDIYONO Unit Transmisi Jawa Bagian 2. MUKHAMMAD FATKHUL Barat ZANUARDI 3. SIGIT DWI SISWANTO
Pemeliharaan Periodik merupakan kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan berdasarkan siklus outage jam operasi pada mesin dan peralatan unit pembangkit. Akan tetapi pada saat pelaksanaanya, masih terdapat beberapa kendala yang dihadapi di lapangan, salah satunya adalah pada saat proses alignment dua buah poros kopling di mana terdapat peralatan yang posisinya sulit untuk dilakukan proses alignment sehingga seringkali dilakukan dengan cara pengukuran yang sangat sederhana dengan tingkat akurasi yang kurang presisi. Hal ini tentu berdampak pada hasil data alignment yang kurang akurat bahkan berlanjut pada munculnya vibrasi serta kerusakan pada peralatan seperti bearing dan poros (shaft). Dari kendala itulah muncul inovasi special tool berupa alat bantu dalam proses alignment yang bernama ”Multi Support Dial Indicator For Alignment”. Special tool ini dapat diaplikasikan pada semua jenis kopling yang sulit dilakukan dengan dial indicator secara langsung. Special tools ini telah diaplikasikan sejak tahun 2012 pada proses alignment poros kopling saat overhaul di unit pembangkit PLTG Tambak lorok, Lot 3 Belawan, Keramasan 2, Pesanggaran 2 dan 4, PLTU Barru, PLTU Jeranjang dan telah terbukti menghasilkan setting yang sangat akurat dan presisi sesuai dengan standart pabrikan Seiring dengan bertambahnya umur peralatan pembangkit, permasalahan yang ada juga semakin kompleks. Salah satu diantaranya adalah deformasi pada blade ring turbin gas yang mengakibatkan mengecilnya clearance pada blade tip. kondisi tersebut akan menghambat dan menyulitkan pekerjaan assembly sudu turbin (TI) roll out roll in blade ring (TI), pengangkatan rotor (MI), pemasangan upper blade ring (TI & MI), check clearance axial thrust bearing (MI) dan lainnya yang berhubungan dengan rotor dan blade ring. Selama ini kondisi tersebut diatasi dengan menarik blade ring menggunakan chain block dengan enclosure sebagai titik tumpuannya, yang mana enclosure sebenarnya tidak didesain untuk menerima beban tarik. Hal ini mempunyai resiko yang besar terhadap peralatan maupun terhadap personil yang bekerja di daerah tersebut, apabila terjadi kegagalan enclosure menahan gaya tarik yang terjadi. Untuk menghindari resiko tersebut, dibuat special tool sebagai blade ring stretcher. Sehingga pekerjaan bisa menjadi lebih mudah dan aman. Prinsip kerja dari special tool ini adalah menggunakan hydraulic jack sebagai penarik blade ring, dengan tumpuan penariknya memanfaatkan lubang baut casing turbin yang berada di samping blade ring yang akan ditarik. Dengan Invensi ini berupa alat untuk pemeliharaan RSV khususnya alat untuk lapping seat shoulder ring sisi dalam RSV secara insitu pada saat pemeliharaan simple inpection, mean inspection, dan serious Inspection sehingga didapatkan contact chek 100% antara permukaan seat shoulder ring sisi dalam dengan disc shoulder ring, dengan perwujudan konstruksi alat terdiri dari lapping disc untuk membersihkan dan meratakan permukaan seat sholder ring yang dimensinya disesuaikan dengan diameter seat shoulder ring sisi dalam, body LATORESVA M-200 berupa pipa yang disesuaikan dengan panjang stem RSV, inner guide sebagai bantalan pengaman gesekan antara LATORESVA M-200 dengan stem sehingga aman dari kerusakan, dan sebagai centering disc lapping terhadap seat shoulder ring sisi dalam. High Pressure Heater (HPH) merupakan turbine auxiliary di sebuah PLTU yang digunakan sebagai pemanas lanjut air pengisi sebelum masuk steam drum boiler. Fungsi HPH dipengaruhi oleh temperatur uap ekstraksi dari turbin, banyaknya tube yang diplug, dan kebocoran melalui stuffing box. Untuk mengatasi kebocoran tube atau kebocoran pada stuffing box dilakukan perbaikan dengan cara tubing plug atau menempatkan stuffing box pada posisi seharusnya. Langkah penting dalam perbaikan HPH adalah membuka stuffing box. Langkah ini telah dilakukan pada saat pemeliharan dengan menggunakan special tool yang sudah ada hasil inovasi sebelumnya yang diberi nama hammer. Special tool tersebut adalah sebuah hammer besar dengan berat sekitar 1000 kg, kemudian digantungkan pada beam yang ditempatkan di atas HPH menggunakan dua buah chain block kemudian diayun ke arah stuffing box. Penggunaan hammer memiliki potensi risiko kecelakaan kerja pada man power dan potensi kerusakan pada part HPH, sehingga diperlukan redesain untuk menyempurnakan tool yang sudah ada agar mendapatkan benefit yang lebih baik yaitu untuk lebih memudahkan pembongkaran hp heater dan risiko kecelakaan kerja dan part HPH menjadi kecil. Setelah dilakukan re-desain, maka diperoleh desain baru yang diberi nama Topstox HPH M-200. Topstox HPH M-200 telah diimplementasikan pada Corrective Maintenance bulan Cold element adalah segmen atau layer yang berada di posisi inlet udara. Dalam upaya peningkatan kinerja APH maka diperlukan desain profil sheet element yang memiliki heat transfer rate tinggi dan pressure drop rendah. Reverse engineering dalam upaya mendapatkan desain terbaik profil element sheet dilakukan dengan metode eksperimen dan metode computational fluid dynamics (CFD). Metode eksperimen yang telah dilakukan adalah pengukuran pressure drop untuk tipe NF, CU, DU yang digunakan oleh PLTU. Eksperimen tersebut telah dilaksanakan di PLN PUSHARLIS. Analisis kinerja yang meliputi pressure drop dan heat transfer untuk tipe DU, CU, dan CU Modif R3 menggunakan metode CFD. Urutan kinerja pressure drop berturut-turut adalah tipe CU (60,5 Pa), tipe CU Modif R3 (69,6 Pa), dan tipe CU Modif R3 (99,7 Pa). Urutan koefisisen perpindahan panas berturut-turut adalah tipe CU Modif R3 (67,3W/m2K), DU (64,5W/m2K), dan CU (61,2W/m2K). Urutan temperatur udara outlet berturut-turut adalah CU Modif R3 (136,7oC), DU (131,3oC), dan CU (129,2oC). Temperatur udara outlet tersebut berdasarkan luasan simulasi berturut-turut yaitu CU Modif R3 (0,062m2), CU (0,061m2), dan DU (0,028m2). Hasil kajian menunjukkan bahwa masing-masing tipe memiliki keunggulan masingmasing. Tipe CU memiliki kinerja pressure drop terendah sebesar 60,5 Pa atau 15,1% lebih rendah dibandingkan tipe CU Modif R3 ABSTRAK Kecepatan analisa dari setiap gangguan yang terjadi utamanya pada peralatan Incoming 20kV saat terjadi gangguan atau kondisi abnormally menjadi sangat vital untuk mengambil keputusan untuk tindak lanjut ataupun recovery. Hal ini juga merupakan progam kinerja dari APP Cilegon dalam menekan durasi gangguan trafo (TROD). Kerap terjadi gangguan kegagalan trip pada penyulang maupun incoming di Gardu Induk, sedangkan untuk mengambil keputusan melakukan penormalan sering mengalami keterlambatan akibat informasi rootcause gangguan yang terjadi tidak dapat disampaikan secara cepat dan tepat oleh petugas HarJargi. Semakin lama waktu pemberitahuan informasi abnormally pada suatu systemmaka akan mempengaruhi durasi penanganan gangguan berdasarkan pada tingkat mutu pelayanan. Beberapa faktor yang menjadi penyebab keterlambatan informasi gangguan tersebut adalah pada saat gangguan yang sifatnya pemadaman/trip pada incoming 20kV petugas GI hanya memberikan informasi dari relay, annaounciator yang bekerja tetapi tidak menjabarkan detail penyebab trip incoming atau kegagalan trip incoming dan petugas GI sebagian kecil masih belum familier melakukan download relay numeric dan melakukan analisa dari gangguan yang terjadi. ALAT BANTU ANALISA SISTEM TRIPPING PEMUTUS TENAGA 20KV “ALBANTEN” merupakan salah satu solusi dari masalah diatas. Dimana
74 1913168
KONTINUINO ALAT UJI KONTINUITAS TRAFO TENAGA BERBASIS ARDUINO UNO
Technical Supporting
Unit Transmisi Jawa Bagian Barat
75 1913316
ALAT UJI RELAY SUHU PADA TRAFO TENAGA (TheCal-01)
Technical Supporting
Unit Transmisi Jawa Bagian Barat
Technical Supporting
Unit Transmisi Jawa Bagian Tengah
Technical Supporting
Unit Transmisi Jawa Bagian Tengah
76 1913093 ADJUSTABLE STRAIN CARRIER YOKE
77 1913096
SIRO ”SIMULATOR RELE OCR SISTEM CASCADE DAN NON CASCADE”
78 1913082 OTEDE (ONLINE THERMAL DETECTOR)
79 1913048 MEASURING DEVICES TARGET TIME TRIP
Technical Supporting
Technical Supporting
ABSTRAK OLTC merupakan bagian dari trafo tenagayang bergerak. Fungsi utama OLTC adalah mengubah rasio belitan trafo di sisi primer, agar nilai tegangan di sisi sekunder tetap stabil dengan tanpa pemutusan arus beban. Fungsi OLTC yang sangat berat tersebut menuntut metode pemeliharaan yang tepat. Ada beberapa metode pemeliharaan OLTC, diantaranya pengujian Dynamic Resistance, pengujian kontinuitas kontak OLTC baik injeksi DC maupun AC. Pengujian tersebut sangat penting untuk memastikan kontak OLTC 1. MAMAN SUDIRMAN tidak terputus. Terutama apabila kita telah melaksanakan Overhaul ( mengangkat diverter swich ), atau pun untuk memonitor pada 2. ARMAIKA VIDI HANDOKO saat setelah gangguan, maupun saat pekerjaan pemeliharaan tahunan.Untuk melaksanakan pengujian OLTC tersebut kita belum 3. FARIZ PRAWIRAYUDA mempunyai alat yang tepat. Terutama alat uji kontinuitas kontak OLTC.Arduino Uno adalahsebuah single board yang dapatdiprogramdenganmudahdandapatdiaplikasikankealatkontinuitas. Dengan latar belakang tersebut kami termotivasi untuk membuat alat ini.Dasar utama kerja alat ini adalah pendeteksian arus AC yang mengalir pada kontak OLTC, dimana apabila terjadi pemutusan kontak pada saat perpindahan tap OLTC sensor akan memberikan sinyal triger kepada Arduino Uno untuk memberikan indikasi gangguan pada kontak OLTC. Berdasarkan beberapa kali pengujian yang pernah dilakukan, kami belum menemukan terjadinya ABSTRAK Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan pemeliharaan Trafo Tenaga adalah melakukan pengujian relay suhu. Proses pengujian relay suhu yang selama ini dilakukan masih menggunakan cara manual. Dalam karya inovasi ini dirancang alat uji relay suhu yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras terdiri dari Mikrokontroler ATmega32, keypad, 1. SYAIKHU MUBAROK lampu indikasi, heater, LCD, sensor suhu PT100 dan memory card. Perangkat lunak terdiri dari program yang diimplementasikan pada 2. AHMAD HARIYANTO Mikrokontroler ATmega32 serta progam Delphi sebagai aplikasi downloader untuk mengunduh data hasil pengujian dari alat uji dan 3. SUPARDI WAGIMAN data tersebut dapat dicetak kedalam formulir hasil pengujian. Cara kerja alat ini berkonsep sistem kontrol yang dikendalikan oleh Mikrokontroler ATmega32 dengan mengatur suhu sesuai perintah yang dimasukkan dan dibandingkan dengan penunjukkan pada relay suhu yang diuji. Sistem Transmisi SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) 150kV memegang peranan yang sangat penting dalam sistem penyaluran tenaga listrik dalam menyalurkan energi dari pusat pusat pembangkit berskala besar ke pusat-pusat beban, sehingga waktu padam saluran transmisi diusahakan seminimal mungkin. Proses pekerjaan penggantian isolator pecah atau flash over pada tower tension SUTT 150Kv konfigurasi double konduktor double isolator baik dalam kondisi padam maupun bertegangan mengalami kesulitan 1. ABDUL JAWAD sehingga sering mengalami kegagalan. Hal ini disebabkan tarikan konduktor yang besar, jumlah peralatan kerja yang relatif banyak 2. ADI PURNOMO dan berat, yang mengakibatkan personil pemeliharaan mudah mengalami kelelahan serta membutuhkan waktu yang relatif lama, 3. MUHAMMAD MUKHLAS sehingga pekerjaan penggantian isolator mengalami kesulitan.Tipe peralatan yang dibutuhkan untuk melaksanakan proses ANSHORI pemeliharaan yang lebih efektif dan efisien belum ditemukan pada katalog perusahaan produsen alat pemeliharaan metode PDKB (Ritz dan AB Chance). Untuk mengatasi hal ini, maka kami berinovasi membuat peralatan kerja yang dapat digunakan untuk penggantian isolator dengan lebih mudah dan cepat serta tanpa mengabaikan faktor keselamatan yang diberi nama “ADJUSTABLE STRAIN CARRIER YOKE”. Berdasarkan Data Gangguan APP Bandung Periode Januari hingga Desember 2014, terjadi lima kali gangguan di penyulang 20kV yang mengakibatkan pemadaman luas karena daerah aman tidak terlokalisir secara baik disebabkan kurangnya koordinasi pada sistem proteksi OCR. Permasalahan kegagalan trip pada PMT Penyulang 20kV saat terjadi gangguan arus lebih atau gangguan momen menyebabkan PMT Transformator Incoming 20kV trip sehingga mengganggu kontinuitas penyaluran energi listrik kepada konsumen. 1. AGUS RUKMANA Untuk itu perlu adanya koordinasi sistem proteksi yang lebih selektif, aman dan handal. Hasil perhitungan setting proteksi yang 2. QUIENTHA AYU LESTARIE hendak diterapkan pada rele sesungguhnya disimulasikan terlebih dahulu dengan sebuah alat inovasi yang mampu menampilkan 3. RESTU RAHAYU RAMANDHITA respon dari nilai setting, grading time, dan koordinasi OCR antara sisi Incoming dengan sisi penyulang 20kV, serta mengetahui sistem cascade dan non cascade saat terjadi gangguan sampai PMT trip. Alat inovasi ini merupakan simulator yang berbasis Mikrokontroler Arduino Mega R3-2 dengan inputan dari Potensiometer yang mewakili gangguan arus lebih dan Push Button sebagai gangguan momen. Output dari simulator berupa LCD yang menampilkan waktu kerja rele dan besarnya nilai arus gangguan yang terjadi. Selain itu terdapat LED yang menggambarkan kondisi PMT open/close, serta buzzer penanda adanya gangguan. Setelah mengetahui nilai
1. I WAYAN TEGUH Unit Transmisi Jawa Timur 2. I GEDE WIDNYANA dan Bali 3. PRIMA RANGGA PRATAMA
Pemantauan suhu konektor pada peralatan gardu induk maupun jumperan pada tower transmisi belum dilaksanakan secara optimal. Keterbatasan jam kerja karyawan membuat operator gardu tidak bisa memonitor kondisi suhu konektor selama 24 jam nonstop. Sering kali kenaikan suhu pada konektor terjadi diluar jam kerja yaitu terjadi saat beban puncak, malam hari atau hari libur. Selama beroperasi konektor yang menyalurkan arus listrik akan mengalami pemanasan (hot spot) karena adanya fluktuasi arus dan tahanan. OTEDE (Online Thermal Detector) merupakan alat yang berfungsi untuk memonitor kondisi suhu konektor secara realtime 24 jam nonstop selain itu mampu memberikan peringatan dini (early warning) secara otomatis akibat hot spot dengan memonitor suhu konektor pada peralatan gardu induk maupun jumperan pada tower transmisi. OTEDE mampu mengirimkan data suhu konektor berbasis sms gateway dan menampilkan data digital fluktuasi suhu berbasis website.
1. MEIWAN SUPRIYANTO Unit Transmisi Jawa Timur 2. EKO WIBOWO dan Bali 3. DWI YUSANTO
Salah satu penyebab gagalnya sistem proteksi saat terjadi gangguan yang harus segera dideteksi oleh rele pengaman bay tersebut, sehingga rele tersebut bekerja sesuai fungsinya dan melepas PMT untuk melokalisir gangguan, tetapi kondisi pmt tidak siap trip (gagal trip) sehingga gangguan masih dirasakan oleh bay tersebut dan rele CBF/SZP akan bekerja untuk mentripkan PMT lain sesuai disain target trip rele tersebut, hal itu menyebabkan bay lain yang tidak semestinya trip menjadi trip sehingga energi yang tersalurkan terhambat, karena tidak berani menguji rele tersebut takut berdampak padam yang meluas. Pada tahun 2002 sudah dibentuk tim CBF/SZP oleh PT PLN (Persero) P3B-JB yang bertugas utuk melaksanakan pengujian, sehingga perlu alat bantu berupa Dummy PMT 8 diameter sebagai pengganti target trip saat pengujian secara online, tahun 2003 ada kejadian gangguan di GITET ungaran yang menyebabkan rele CBF/SZP bekerja tapi tidak sesuai targetnya sehingga gangguan meluas, dan dilakukan pengujian ulang menggunakan Dummy PMT dengan hasil normal, saat kontak Dummy dihubungkan ke input alat uji ditemukan adanya waktu yang tidak sama sehingga rele distance di GITET lawan yang berfungsi sebagai back up (zone-2) bekerja harusnya sudah diclearkan oleh rele CBF/FZP, hal itu diketahui karena ada penambahan diameter baru yang beda pabrikan dan belum dilakukan pengujian sebelum
80 1913090
MT2 REKAN Trafo (Monitoring Tegangan Tembus Relay Mekanik Trafo)
Technical Supporting
81 1923150 ABABIL (Alat Bantu Penyeimbang Beban Online) Technical Supporting
AIVI (Automatic Impuls Voltage Injection) Untuk 82 1923149 Mempermudah Penelusuran Titik Gangguan Technical Supporting JTM Akibat Kebocoran Isolasi
83 1923112 MULTIFUNCTION POLISHING TOOL
84 1923113 PLUG & PLAY
85 1923114 SCORSING
Technical Supporting
Technical Supporting
Technical Supporting
1. MOKHAMMAD FUAD Unit Transmisi Jawa Timur 2. ANJAS ASMORO dan Bali 3. IBNU ABDUL ROHMAN
Distribusi Lampung
Distribusi Lampung
Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan
Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan
Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan
1. WAHYU SURYA ADI 2. AGUNG RISTIANTO 3. ALIM PRASOJO
Gangguan Non System Fault (NSF) akibat mala kerja relay mekanik Trafo merupakan gangguan yang sering terjadi pada instalasi Gardu Induk PT. PLN (Persero). Gangguan tersebut disebabkan adanya tegangan tembus pada kontak relay mekanik Trafo. Hal ini disebabkan karena minimnya pemantauan kondisi melalui pengukuran pada tegangan kontak tripping relay mekanik Trafo. Saat ini pemantauan kondisi kontak tripping relay mekanik Trafo (mitigasi) dilaksanakan bulanan dengan cara konvensional yaitu mendatangi secara langsung ke lokasi Trafo di switchyard. Terjadinya pemburukan kontak relay mekanik dan aksesoris tripping relay mekanik tidak bisa di pantau secara real time. Akibatnya apabila terjadi tegangan tembus pada relay mekanik trafo dapat menyebabkan trip pada Trafo tersebut. Terkait permasalahan tersebut, perlu adanya suatu alat yang dapat memonitor kondisi tegangan pada kontak relay mekanik Trafo secara real time agar Trafo trip akibat mala kerja relay mekanik dapat diminimalisir. MT2 REKAN TRAFO (Monitoring Tegangan Tembus Relay Mekanik Trafo) merupakan solusi dari permasalahan tersebut. Alat ini bekerja dengan memonitor tegangan tembus kontak semua relay mekanik pada Trafo akibat pemburukan relay mekanik Trafo, pemburukan terminal tripping atau pemburukan kabel tripping. Sistem monitoring ini dapat mendeteksi lebih dini tegangan tembus di semua relay mekanik trafo secara Gardu distribusi merupakan salah satu bagian penting dalam proses mendistribusikan energi listrik ke pelanggan yang secara rutin harus dimonitor kondisinya (overload atau unbalance). Sejauh ini di PT. PLN (Persero) Distribusi Lampung, proses monitoring dan perbaikan kondisi gardu masih berdasarkan data pengukuran gardu yang diinput secara manual (web APP Lampung), sehingga memliki kekurangan yaitu kurang efisien dan potensi terjadi kesalahan data (human error) yang besar. Dalam upaya mengimprovisasikan hal tersebut, maka PT. PLN (Persero) Distribusi Lampung membuat sebuah inovasi yang dapat mengoptimalkan kerja dan lifetime Gardu Distribusi. Inovasi yang kemudian dikenal dengan nama “ABABIL” (Alat Bantu Penyeimbangan Beban Online) ini terdiri dari aplikasi dan alat yang bersifat tidak permanen (dapat dipindah-pindah) dan mempunyai cara penggunaan yang mudah. ABABIL direkomendasikan untuk personil dilapangan dalam melaksanakan kegiatan penyeimbangan gardu dan optimalisasi pembebanan trafo, dimana hasil dari kegiatan penyeimbangan beban dapat langsung dimonitor oleh personil di lapangan secara online sehingga dapat mempercepat dan mengoptimalkan kegiatan penyeimbangan beban gardu. Alat dari ABABIL dapat mengukur semua phasa pada semua jurusan gardu distribusi secara bergantian dan otomatis. Aplikasi dari ABABIL juga memberikan
1. KADARISMAN 2. M. TAUFIK
AIVI (Automatic Impuls Voltage Injection) adalah alat yang dirakit untuk membantu mempermudah penelusuran titik kebocoran isolasi pada penghantar JTM khususnya MVTIC (Medium Voltage Twistead Cable). Alat ini sangat efisien dalam biaya pembuatan, kemudahan dalam pengoperasian dan material komponen. Menggunakan dua timer switch dipadu dengan beberapa relay kontak bantu dan kontaktor sebagai kontak utama yang dirangkai sehingga menjadi system control otomatis yang memberikan frekuensi impuls keluaran sesuai setingan yang dikehendaki misalnya setiap 4 detik,danbesaran injeksi tegangan menengah yang bisa diatur antara 0 volt sampai dengan 20.000 volt AC untuk meyesuaikan jenis penghantar fasa – ground atau fasa – fasa yang akan ditelusuri, jika terdapat kebocoran isolasi pada jaringan akan mengindikasikan suara dan visual sehingga titik kebocoran isolasi penyebab gangguan dapat ditemukan. Dengan percepatan penemuan titik gangguan JTM ini sehingga akan lebih cepat dilakukan perbaikan sehingga dapat meningkatkan produktifitas dan efektifitas kerja serta meningkatkan mutu pelayanan dibandingakan dengan penanganan gangguan tanpa menggunakan AIVI.
1. MARWAN 2. MOHAMMAD CHANDRA BUDIMAN 3. DARMAWAN BUDIANTO
Multifunction Polishing Tool adalah sebuah karya inovasi yang kami yang termasuk dalam kategori bidang technical supporting dan diimplementasikan sejak tanggal 23 April 2014 di PLTD Teluk Betung Unit # 8 dan telah memberikan manfaat finansial sebesar Rp.233.424.000,-. Salah satu item pekerjaan yang sering dilakukan saat preventive maintenance atau periodic maintenance adalah membersihkan permukaan komponen- komponen utama dari kotoran atau goresan dengan menggunakan cara konvensional (menggunakan amplas). Inovasi yang dibuat bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat proses menghaluskan permukaan benda bulat dan silindris. Ide untuk merancang supporting tool ini agar proses pemeliharaan dapat dilakukan dengan cepat, mudah, aman dan dengan hasil yang presisi. Dengan desain tool yang portable dan fleksible, tool ini dapat digunakan untuk reamer permukaan dalam benda kerja, pembuatan alur spie (pin) pada shaft pompa centrifugal, dan menghaluskan permukaan collector ring atau untuk menghaluska benda silindris dan bulat lainnya.
1. TAN FITRIANDI 2. MUHAMMAD BAGUS FITRIANTO 3. RIZKY DWI ERNALDI
PLUG & PLAY (Bushing Stem Lower Tool ) telah diimplementasikan sejak 30 Juli 2015 di PLTA Maninjau pada major overhaul (MO) di unit 4 dan unit 3 dengan saving finansial yang dihasilkan adalah sebesar Rp 1.173.072.640,-/ MO (satu milyar seratus tujuh puluh tiga juta tujuh puluh dua ribu enam ratus empat puluh rupiah). Tool ini terbukti sangat effective, powerfull, dan userfriendly, serta aman digunakan terhadap potensi kerusakan peralatan lain maupun kecelakaan kerja pada proses pelepasan bushing stem lower. Bushing stem lower merupakan critical part dan membutuhkan work hours yang besar dalam proses pekerjaan Major Overhaul (MO) di PLTA Maninjau. Setelah implementasi PLUG & PLAY, realisasi work hours yang sebelumnya 72 (tujuh puluh dua) jam berkurang menjadi 1 (satu) jam. PLUG & PLAY merupakan tool multifungsi, selain berfungsi untuk melepas bushing stem lower juga dapat digunakan untuk melepas peralatan yang sejenis ( pin pada runner ). Proses pelepasan bushing stem lower membutuhkan tingkat ketelitian dan power yang besar karena posisinya sangat presisi terhadap bottom ring yang menggunakan stud bolt sebagai locking, serta adanya korosi diantara bidang kontak karena instalasinya terendam air. Proses pelepasan harus memperhatikan center position agar tidak menimbulkan kerusakan pada permukaan bottom ring.
1. AGUNG PRASETYA 2. M. RAIHAN 3. RIZKY PRATAMA
SCORSING (Screen rOtaRy Sand fedING) merupakan karya inovasi yang telah diimplementasikan sejak 01 Mei 2015 di PLTU Teluk Sirih #2 dan masih dalam proses implementasi di #1 PLTU Teluk Sirih. Dengan SCORSING diperoleh saving sebesar Rp. 7.200.000.- (Tujuh Juta Dua Ratus Ribu Rupiah) per tahun. PLTU Teluk Sirih menggunakan Boiler CFB (Circulating Fluidized Bed) yang bekerja dengan prinsip mensirkulasikan bed material dari furnace secara kontinu selama proses pembakaran. Bed material pada tank bottom ash bercampur dengan berbagai macam material pengotor seperti pecahan refractory, slag, dan sebagainya. Oleh karena itu, perlu dilakukan penyaringan bed material agar ukurannya memenuhi standar yang telah ditentukan ? 2 mm. SCORSING merupakan alat penyaring bed material dari material pengotor. Karya inovasi ini memanfaatkan Material Ex Proyek pembangunan PLTU Teluk Sirih dalam pembuatannya. Penyaringan bed material dari tank bottom ash menuju sand bunker dengan menggunakan SCORSING dapat mempercepat pekerjaan dari 41,6 (empat puluh satu koma enam) jam dengan memperkerjakan minimal 5 orang, menjadi 8,3 (delapan koma tiga) jam dengan bantuan 1 orang operator boiler lokal.
86 1923318
CNC ROUTER MACHINE FOR AUTOMATIC PACKING CUTTER
Technical Supporting
Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
87 1923319
ALAT PENGUJIAN MMPR 380V PLTU LABUHAN Technical Supporting ANGIN
Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
88 1923146 RDS Scada
Technical Supporting
Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Sumatera
surface grinding cylinder head dengan 89 1923132 menggunakan modifikasi valve seat grinding machine
Technical Supporting
PT Pelayanan Listrik Nasional Batam
90 1923120 F.B.I (Free Bush Insert)
Technical Supporting
PT Pelayanan Listrik Nasional Tarakan
Technical Supporting
UIP Pembangkitan Sumatera I (UIP I)
91 1923101
SPIDER BIT (Sistem Pemipaan Drain Turbidity dan Conductivity)
Penggunaan packing sebagai seal atau gasket pada peralatan mesin pembangkit, sistem pemipaan, alat bantu pembangkit dan lain sebagainya, memiliki peranan penting untuk menjaga kehandalan pembangkit. Packing berfungsi sebagai perapat untuk mencegah rembesan fluida kerja yang ada pada sistem kerja mesin, seperti packing pada generator air cooler, sambungan pada sistem pemipaan alat bantu, gasket pada Automatic Control System udara, Threeway Valve Air brake generator dan lain sebagainya. Pada peralatan 1. FAJRI bantu Pusat Listrik Kota Panjang digunakan berbagai jenis bentuk packing dengan ukuran dan shape yang berbeda. Pembuatan 2. RAMLI packing secara manual membutuhkan waktu dan SDM yang lebih banyak. Selain itu keterbatasan tool pembuat packing manual 3. REZA PAHLEFI memiliki kendala dalam bentuk shape dan tingkat kepresisian proses pembuatan packing. CNC ROUTER MACHINE merupakan alat cutting, graving, routing yang terkomputerisasi. Dengan memanfaatkan alat ini pekerjaan pemotongan packing menjadi lebih efisisen dan mudah. Hasil pemotongan packing lebih presisi, sehingga lebih handal digunakan pada mesin alat bantu. Keunggulan lain dari alat ini yaitu kompleksitas bentuk packing yang dapat di buat, tidak hanya berbentuk lingkaran tapi berbagai bentuk shape yang rumit. Contoh kasus penggunaan alat CNC ROUTER MACHINE yang diapliaksikan untuk pembuatan packing pada peralatan bantu di Pusat Mayoritas beban pemakaian sendiri pada pembangkit listrik (terutama PLTU) adalah motor listrik. Motor listrik digunakan sebagai penggerak pompa, fan, valve dan lain sebagainya. Oleh karena itu motor listrik harus dilindungi dari ancaman gangguan yang mungkin terjadi pada motor tersebut. Sistem proteksi di PLTU Labuhan Angin mempunyai sub-sub sistem proteksi yaitu system poteksi motor, sistem proteksi line, proteksi generator dan trafo. Sistem proteksi motor pada PLTU Labuhan Angin menggunakan sistem digital 1. ZUL HENDRA dengan MMPR (Microcomputer Motor Protection Relai). Khusus untuk motor berkapasitas kecil, MMPR yang dipakai di PLTU Labuhan 2. NUR CAHYANTO Angin buatan Zhuhai Wanlida Electric Co. ini memiliki fungsi proteksi, pengukuran dan kontrol. Sebagai sistem proteksi, MMPR ini 3. JANNES SATRIA PINEM memiliki beberapa fungsi seperti proteksi terhadap over loads, over voltage, under voltage, zero protection, over current, start overtime. Keandalan dan keberlangsungan suatu sistem tenaga listrik dalam operasinya sangat tergantung pada sistem proteksi yang digunakan. Oleh sebab itu dalam penerapannya pada suatu sistem tenaga, perlu juga dilakukan pengujian-pengujian terhadap relai proteksi dari kondisi-kondisi gangguan yang mungkin terjadi pada sistem sehingga dapat dijaman bahwa relai proteksi yang ada telah Sistem tenaga listrik Sumatera Bagian Tengah (Sumbagteng) terletak pada pertengahan Pulau Sumatera dan mempunyai peranan penting untuk kesinambungan transfer tenaga listrik antar sistem, yaitu Sistem Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) dan Sistem Sumatera Bagian Utara (Sumbagut). Beban puncak terlayani Sistem Sumbagteng mencapai 1.408 MW dengan rata - rata Load Factor sebesar 76.73 % pada triwulan I 2016. Dalam proses penyaluran tenaga listrik ditemukan adanya gangguan yang dapat berakibat 1. FERY FIVALDI buruk terhadap kestabilan Sistem Tenaga Listrik. Untuk menjaga agar gangguan tidak berpengaruh buruk hingga berakibat pada Black 2. IVON INDRA FERDIANTO Out Sistem, maka diperlukan Skema Pertahanan Sistem atau disebut Defense Scheme. Kondisi Defense Scheme yang terpasang saat ini 3. DONI AGUS KHARIANTO di Gardu Induk tidak dapat dikontrol dan dimonitor oleh Dispatcher sehingga pengontrolan Relay UVLS seperti block atau unblock (aktif) dilakukan dengan bantuan Operator Gardu Induk setelah menerima perintah dari Dispatcher. Keterbatasan informasi status dan fungsi control relay UVLS untuk Dispatcher dapat menyebabkan strategi operasi yang telah disusun tidak berjalan sebagaimana mestinya atau bahkan mengalami kegagalan. Menindaklanjuti permasalahan tersebut maka Inovasi RemoteDefense SchemeBy SCADA menjadi solusi yang efektif saat ini untuk mendukung strategi operasi berjalan dengan lancar sehingga pemadaman akibat kelalaian Proses pemeliharaan mesin adalah sebuah pekerjaan yang dilakukan secara berurutan untuk menjaga atau memperbaiki komponen komponen mesin sehingga sesuai dengan standard mesin tersebut. Pembangkit PLTMG Panaran melakukan jadwal preventif maintenance di 15K running hours. Salah satu komponen yang dipelihara adalah cylinder head. Pada cylinder head pemeliharaan yang dilakukan antara lain penggantian beberapa komponen seperti valve seat, valve spindle dan oring. Sebelum melakukan pemasangan 1. PARDAMEAN PAKPAHAN kembali cylinder head pada cylinder liner maka dilakukan proses lapping permukaan cylinder head untuk mencegah kebocoran 2. BENI FERNANDA kompresi. Kegiatan lapping biasanya memakan waktu cukup lama karena bagian yang harus di lapping memiliki ketebalan permukaan 3. JUNIARDI ABDILAH yang berbeda dan jumlah unit cylinder head per 1 unit engine berjumlah 20 buah. Hal ini akan mengakibatkan waktu pemeliharaan tidak sesuai dengan jadwal yang ditentukan sehingga akan berdampak pada terhambatnya supply daya listrik untuk masyarakat. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dibuat modifikasi valve seat grinding machine dengan mendesain lengan dudukan air grinder drill agar bisa digunakan untuk surface grinding cylinder head. Desain lengan ini dibuat dengan bahan yang kuat dan ukuran yang sesuai untuk proses grinding cylinder head. Dengan adanya alat ini maka pengerjaan lapping bisa dilakukan dengan cepat Mesin MAN B&W 8L 32/40 DG merupakan mesin dual fuel dimana konstruksi mesin tersebut terdapat tiga buah nozzle pada masingmasing Cylinder untuk membantu proses pembakaran yaitu Main Injector, dan dua Pilot injector. Pada kontruksi main injector terdapat sebuah Bush Insert yang terdiri dari tiga bagian, dimana Bush Insert berfungsi sebagai penyekat air pendingin baik CCW (Cylinder Cooling Water) maupun NCW (Nozzle Cooling Water). Pada saat terjadi gangguan mesin dengan indikasi masuknya air 1. R.BAMBANG WIDJANARKO pendingin mesin ke dalam ruang bakar, salah satu penyebabnya adalah kebocoran Bush Insert, hal ini terjadi karena O-ring Bush Insert 2. AGUNG SEDAYU dalam keadaan rusak, bisa juga terjadi karena permukaan ujung Bush Insert yang bertemu face to face dengan cylinder head 3. MUHAMMAD AKBAR mengalami korosif. Saat proses pengerjaan penggantian O-ring pada Bush Insert atau penyekiran kembali permukaan Bush Insert, akan memerlukan waktu yang cukup lama, karena saat proses pencabutan Bush Insert tersebut harus melalui beberapa proses salah satunya harus melepas cylinder head, sehingga downtime mesin akan lama. Dengan pertimbangan waktu yang di perlukan pada saat proses pengerjaan Bush Insert, kami mempunyai solusi untuk mempersingkat waktu, dan mempermudah pengerjaan yaitu dengan membuat sebuah special tool inovasi “ F.B.I “ (Free Bush Insert). Dengan special tool tersebut, saat pengerjaan Bush Insert main ABSTRAK SPIDER BIT Proyek pembangunan PLTU Tanjung Balai Karimun 2 x 7 MW ini merupakan salah satu proyek dalam “Fast Track Program” luar Jawa-Bali. Permasalahan yang pernah terjadi pada masa pengoperasian PLTU Tanjung Balai Karimun adalah turunnya kehandalan/lifetime dan efisiensi peralatan sistem pendinginan (Cooling System) pembangkit akibat Konduktivitas (Conductivity) dan Kekeruhan (Turbidity) yang tinggi pada peralatan sistem pendingin. Kerak garam terbentuk sebagai hasil reaksi peningkatan 1. JOHANES ALEXANDER LUMBAN konduktivitas dan Salinity air laut yang semakin jenuh karena digunakan secara berulang-ulang sehingga memicu terjadinya korosi TOBING pada pompa dan merusak peralatan sistem pendingin lainnya.Kondisi Turbidity yang tinggi juga menyebabkan lumpur mudah 2. ANGGIH PRASETYO WIBISONO mengendap di sebagian besar peralatan. SPIDER BIT adalah Sistem Pemipaan untuk mengatasi tingginya nilai Turbidity dan 3. INDRA WIJAYA Conductivity pada air basin sehingga meningkatkan kehandalan/lifetime dan efisiensi peralatan sistem pendingin pembangkit yaitu penambahan pipa- pipa berlubang pada lantai basin dan pipa tersebut terintegrasi dengan pipa utama dimana pipa utama tersebut terhubung langsung dengan lubang saluran sirkulasi (drain) dan saluran overflow basin. Endapan garam dan lumpur tersebut akan mengalir melalui lubang pipa dan akan terbuang ketika operator membuka valve sirkulasi serta akan terbuang secara alamiah melalui
TROLLER (TRACKER FOR CYLINDER LINER) 92 1923018 DENGAN HYDRAULIC JACK PUMP PADA MESIN Technical Supporting CATERPILLAR 16 CM 32 C PLTD SIANTAN
93 1923145
94 1923038
95 1923119
Alat Pembersih Layang - Layang On Line 70 kV & 150 kV
AMAN TOOL (untuk mencabut dan memasang main bearing cap mesin daihatsu 6DL-28)
CLIPH PORTABLE (CLEANING PHOTOVOLTAIC PORTABLE)
96 1923166 AUTOMATIC CLOSE VCB
97 1923286
ST HAR SOS (Special Tools Pemeliharaan Solenoid Stop) Mesin MAK Tipe 8M453
Technical Supporting
Technical Supporting
1. MEGA MAHMUDA Wilayah Kalimantan Barat 2. AGUS SETIAWAN 3. WAHYU OKTAVIYAN
Kehandalan unit-unit pembangkit yang berada di bawah lingkup kerja PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Kapuas termasuk PLTD Siantan sangat dibutuhkan guna mencukupi kebutuhan kelistrikan di area Pontianak dan sekitarnya. Salah satu mesin yang dijaga keandalan operasinya adalah 2 (dua) unit Mesin Caterpillar type 16 CM 32 C yang juga merupakan salah satu mesin pembangkit di PLTD Siantan yang mempunyai umur operasi masih muda dibandingkan dengan unit PLTD Siantan lainnya karena baru beroperasi pada tahun 2007.Daya mampu kedua mesin tersebut masing – masing sebesar 5,5 MW dan berarti jika salah satu atau keduanya terjadi gangguan pada saat yang bersamaan, PLN Sektor Pembangkitan Kapuas akan kehilangan 11 MW untuk menopang kebutuhan beban sistem. Gangguan yang cukup sering terjadi pada mesin tersebut adalah gangguan patah baut stud cylinder head, piston jammed dan cylinder liner crack yang detail pekerjaannya mengharuskan pembongkaran cylinder liner. Durasi pekerjaan untuk pembongkaran cylinder liner cukup memakan waktu yang relatif lama sehingga kWh produksi yang dibangkitkan oleh PLTD Siantan tidak maksimal, menyebabkan kerugian finansial dan berkontribusi pada besarnya defisit daya. Untuk mengatasi kerugian – kerugian yang berpotensi terjadi disebabkan pekerjaan yang membutuhkan waktu yang relatif lamatersebut maka dilakukan modifikasi tool
Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah
1. EKO HARIANTO PRASSUTIAWAN 2. HERMANA JULIANTO
Saat terdapat layang-layang pada transmisi 70kv dan 150kv maka menjadi suatu keharusan untuk membersihkan layang-layang tersebut untuk mempertahankan eksistensi sistem penyaluran dan keandalan sistem tenaga listrik. Masalah dan kerusakan yang timbul akibat menyangkutnya layang-layang pada transmisi 70kv dan 150kv dapat menyebabkan sistem tersebut mengalami gangguan penyaluran energy listrik . Metode pembersihan layang-layang tanpa padam ini bertujuan untuk mengurangi dampak pemadaman baik dari sisi transmisi maupun sisi distribusi. Disamping meningkatkan keandalan system dalam proses pembersihan layang-layang , hasil pembersihan ini juga untuk meningkatkan nilai estetika pada jaringan transmisi.
1. MUHAMMAD MISBAHUL MUNIR 2. MOHAMMAD ANANG FACHRUDIN 3. AGUS WAHYUDI
Pusat Listrik Maumere (PLM) Area Flores bagian timur juli 2015 sampai tahun 2016 akhir mendatang mengalami krisis daya, akibatnya pemadaman bergilir harus terpaksa dilakukan, disisi lain tuntutan mutu pelayanan yang lebih baik dari masyarakat semakin kuat. Mengingat banyaknya gangguan sehingga keandalan pembangkit yang harus dipertahankan, maka pemeliharaan terhadap mesin harus di optimalkan dan perlu mendapat perhatian khusus, di sisi lain dengan kondisi defisit daya saat ini maka pemeliharaan dilakukan dalam keadaan mesin stand by (siap oprasi). Permasalahan muncul ketika main bearing cap harus dibuka untuk mengetahui kondisi keausan dan kelonggaran. Maka dari itu kami berinspirasi untuk membuat alat special tool untuk mempermudah mencabut dan atau memasang main bearing cap mesin Daihatsu 6 DL-28 yang kami beri nama “Aman Tool” alat ini dirancang dan dibuat berdasarkan analisa dan perhitungan, yang tujuannya memudahkan, mempercepat, dan mengurangi resiko kecelakaan kerja baik secara fisik maupun materi. Kemudian dilakukan pengujian untuk mengetahui manfaat alat ini
Wilayah Nusa Tenggara Timur
1. RUDHIANTO 2. BASRI 3. MUHAMMAD LEWAR
Technical Supporting
Wilayah Nusa Tenggara Timur
Technical Supporting
1. FIRDAUS PIONEERTHA IBO Wilayah Papua dan Papua 2. MARTHEN SEPTERIANUS Barat FRABUKU 3. MUSLIM SALAM
Technical Supporting
Wilayah Riau dan Kepri
1. SUTRISNO 2. BAHRI NUR 3. ARIF RAHMAN
Pembangkit Listrik Tenaga Surya ( PLTS ) adalah salah satu pembangkit Non BBM dan merupakan salah satu pembangkit energi baru dan terbarukan yang sangat ramah lingkungan. Salah satu peralatan utama PLTS yaitu Photovoltaic / Modul, dengan Photovoltaic inilah energy cahaya matahari dirubah menjadi energy listrik. Karena Photovoltaic merupakan peralatan yang berperan sangat penting dalam suatu PLTS maka perlu dilakukan pemeliharaan secara teratur sehingga performe Photovoltaic dalam menerima / menyerap cahaya matahari bisa lebih optimal. Pada unit kami yaitu PLTS Solor & PLTS Lembata mengalami beberapa permasalahan dalam melakukan pemeliharaan / pembersihan Photovoltaic, antara lain : - Jumlah Photovoltaic yang cukup banyak, yaitu : PLTS Solor : 1204 buah & PLTS Lembata : 1200 buah. - Jumlah tenaga / SDM hanya satu orang. - Belum ada alat bantu untuk pemeliharaan Photovoltaic. - Waktu pemeliharaan membutuhkan waktu yang lama. - Biaya pemeliharaan yang cukup besar. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dibuatlah CLIPH – PORTABLE ( Cleaning Photovoltaic Portable ) dengan tujuan dapat mengurangi permasalahan yang terjadi pada saat melakukan pemeliharaan Photovoltaic di PLTS Solor & PLTS Lembata tersebut. Dengan kondisi Pada fakta di lapangan kondisi Penyulang Kamarin, Express & Aranday memiliki tingkatan Resiko Pemeilharaan Emergenry minimal 4 Hari Penormalan setelah terjadi Gangguan Permanent (Jointing / SKTM Jebol, dll) akibat terjadinya Short Circuit pada Penyulang Aranday, Express, Kota & SP. Kegiatan ini membutuhkan Rangkaian Kontrol Kubikel dari Jarak Jauh yaitu Automatic Closed VCB yang dipadukan dengan hasil Analysis Short Circuit Current & Protection untuk menekan / meminimalisir Tingkat Gangguan Permanent pada Jalur Tray Cable (SK[M) dengan Medan yang sangat sulit dilewati oleh Petugas pada saat Penormalan / Pemeliharaan, mencegah penurunan Capabilty Material/Peralatan 20 kV, menekan Losses Teknis dan mengurangi Pemanasan Rotor Pembangkit PLTGU Excess Power BP Tangguh. Kendala tidak hanya dihadapi pada saat pelaksanaan di lapangan dengan mengimplementasikan 1 Rangkaian tersebut tetapi tindak lanjut setelah dilakukannya Pemasangan & Pengaturan tersebut pada GH Interface, GH Kamarin & PLTD Bintuni, Tim PLN Rayon Bintuni harus selalu Sigap untuk melakukan Pemeliharaan JTM 20 kV (Bintuni Kota & Hutan Bintuni). Oleh karena itu paper ini berisi tentang pencapaian Penurunan Tingkat Gangguan Permanent SKTM L I L (Gangguan / Bulan) menjadi 1 / 1 (Gangguan / Tahun) dan menekan Losses Teknis. Untuk mencapai target tersebut PT PLN Rayon Bintuni melakukan upaya-upaya Pembangkit memiliki peran utama untuk menghasilkan energi listrik. Adapun jenis pembangkit yang banyak digunakan di daratan ataupun kepulauan khususnya di Kota Dumai umumnya di Provinsi Riau adalah pembangkitan berbahan bakar fosil. Kontinuitas penyaluran energi listrik ke pelanggan harus dijaga dengan baik agar produksi kwh yang dihasilkan oleh suatu pembangkit tersalurkan secara optimal. Ada faktor – faktor yang menyebabkan produksi kwh terkendala diantaranya adalah gangguan mesin. Sehingga pemeliharaan mesin sangat penting untuk dilakukan. Mesin MAK tipe 8M453 yang digunakan di PLTD Bagan Besar, Dumai memiliki peran sentral dalam menjaga penyaluran energi listrik. Komponen yang sangat penting pada Mesin MAK tipe 8M453 untuk mengontrol proses pembakaran sekaligus proteksi adalah solenoid stop. Solenoid stop terdiri dari bagian mekanikal dan elektrikal. Salah satu indikator penting dalam pemeliharaan solenoid stop adalah bagian mekanikal yang sering terjadi ketika gangguan. Dibutuhkan waktu yang cukup lama, tenaga yang besar dan resiko yang tinggi untuk melakukan pemeliharaan solenoid stop. Untuk itu perlu dibuat suatu tool yang dapat meminimalisir lamanya waktu pemadaman akibat pemeliharaan solenoid stop ini. Special Tools merupakan jawaban dari permasalahan ini yang dinamakan ST Har SOS. Prinsip Kerja alat ini membuka penutup dari bagian mekanikal
TIANG BANTU TM/TR (TB-T2) UNTUK PEKERJAAN PERBAIKAN TIANG MIRING, 98 1923088 Technical Supporting PENGGANTIAN TIANG KEROPOS & PERBAIKAN KAWAT TERURAI TANPA PADAM (PDKB)
Wilayah Sulawesi Utara, Tengah dan Gorontalo
1. SUTANTO HAMAD 2. KADRI SY. ISHAK 3. SUDIRMAN
“CHECK BACK CONTROL” OPTIMALISASI 99 1923307 MITIGASI KINERJA REMOT KONTROL SCADA SECARA ON-LINE
Technical Supporting
Wilayah Sumatera Barat
1. UJANG RAHMAN HAKIM 2. MUHAMMAD MUHDI SETIAWAN 3. HARYO KUSUMO
BEJO - XLPE (Bore Earth Juggernaut Object Cross Linked Poly Ethylene)
Technical Supporting
Wilayah Sumatera Utara
1. RIZKY MOCHAMAD 2. DENY "FITRIANTO 3. PONIRIN
100 1923202
AMUBA (Aplikasi Mutasi Pasang Baru) dengan 101 1915277 Robotik via Android
PEMELIHARAAN APP PELANGGAN POTENSIAL DENGAN METODE “PREMAN PASAR” UNTUK 102 1915254 MENEKAN SUSUT TEKNIS DAN NON TEKNIS DISTRIBUSI
103 1915282
MONITORING JADWAL ONLINE TERPADU “MOTOR JADOEL”
Non Technical Supporting Aplikasi
Non Technical Supporting Aplikasi
Non Technical Supporting Aplikasi
Distribusi Bali
Distribusi Banten
Distribusi DKI Jaya & Tangerang
Kontinuitas pelayanan energy listrik merupakan harapan bagi semua pelanggan listrik. Semakin baiknya kontinuitas penyaluran energy listrik maka semakin meningkat pula kenyamanan pelanggan dan dapat meningkatkan citra perusahaan. Akan tetapi dalam proses pendistribusian energy listrik factor menurunkan SAIDI, SAIFI dan realisasi kWh tersalurkan harus diperhatikan. Untuk itu dalam hal melaksanakan pekerjaan baik pemeliharaan maupun perbaikan tidak harus dilaksanakan dengan memadamkan aliran listrik. Pada peralatan jaringan SUTM sering kita jumpai beberapa tiang miring,tiang keropos dan kawat terurai untuk memperbaiki atau menggantinya dikerjakan dengan memadamkan aliran listrik tentunya akan mengurangi kontinuitas penyaluran energy listrik. Maka, dengan adanya Karya Inovasi ini “Tiang Bantu TM/TR (TB-T2) Untuk Pekerjaan Perbaikan Tiang Miring, Penggantian Tiang Keropos dan Perbaikan Kawat Terurai Tanpa Padam (PDKB)”. Dapat melaksanakan pekerjaan tanpa harus memadamkan aliran listrik sehingga dapat menjaga kontinuitas pelayanan ke pelanggan. Prinsip kerja alat ini adalah Tiang Bantu yang dapat menopang jaringan sementara dengan tambahan peralatan PDKB (Trianggulasi Tri Phasa Boom), sehingga pelaksanaan pekerjaan dilakukan secara PDKB dengan alur pekerjaan yaitu memasang TB-T2 ini, disambung dengan Trianggulasi Tri Phase Boom yang akan menyangga ketiga Pada sIstem SCADA yang diterapkan pada PLN Wilayah Sumbar adalah SCADA yang digunakan untuk mengatur pengoperasian system 20 kV. SCADA meliputi perangkat switching di Gardu Induk, Gardu Hubung dan Key point Recloser dan LBS). SCADA merupakan system control yang terdiri dari beberapa bagian penting mulai dari master station, perangkat komunikasi, RTU dan perangkat Switcing di lapangan (tersebar di berbagai tempat). Jika terjadi kegagalan dalam proses control maka akan kesulitan dalam menganalisa proses mana yang terganggu. Untuk mengetahui letak kegagalan fungsi remote SCADA maka diperlukan design baru yang dapat membantu memonitoring keberhasilan setiap tahap proses control, sehingga agar saat eksekusi penormalan maupun pelepasan dapat berhasil dan saat terjadi kegagal fungsi control agar dapat cepat diketahui dari segi peralatan SCADA ataupun kubikel yang terpasang agar dapat dilakukan pemeliharan.Dengan mengimplementasikan “Cek back kontrol”tersebut maka akan mudah diketahui penyebab saat terjadi kegagalan fungsi control dari segi peralatan SCADA ataupun perangkat dilapangan yang pada akhirnya dapatmeningkatkan fungsi remote kontrol sehingga dapat mempercepatan penormalan maupun pelepas feeder tetap terjaga dan handal guna mengurangi potensi kehilangan kWH dan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan. Kabel tanah merupakan salah satu aset penting dalam mendistribusikan tenaga listrik kepada konsumen. Namun dalam pembangunan kosntruksinya,s eirng dijumpai kendala - kendala khususnya dalam perijinan dan pelaksanaan penggalian. Terutama pada daerah pusat kota daerah yang memiliki kepadatan lalu lintas tinggi, dan daerah yang memiliki konstruksi utilitas khusus. Untuk mengantisipasi hal tersebut, PLN Area Medan menerapkan inovasi BEJO - XPLE (Bore Earth Juggernaut Object - Cross Linked Poly Ethylene)
1. ARDHEAN HASTOMY GUNENDA 2. MADE ARDI SUPARNAWA 3. NI MADE PRIMAYANTI
Pertumbuhan pelanggan setiap harinya bahkan setiap tahunnya terus mengalami peningkatan baik itu Pasang baru, Perubahan daya maupun Migrasi. Pengelolaan calon pelanggan sampai dengan menjadi pelanggan harus diperhatikan dengan baik, yaitu dari cetak PK, menyala dan mutasi pelanggan tersebut, namun pengelolaan ini masih menggunakan metode manual. Dengan adanya GOS (Generate Of Sale ) kecepatan penjualan kwh harus cepat terupdate setiap harinya, baik itu pertumbuhan pelanggan maupun penjualan daya dan kwh. Maka muncullah ide menggunakan sistem robotik mutasi calon pelanggan ini yang bertujuan untuk membantu pegawai dalam hal mengelola, mempercepat pekerjaan sehingga menjadi lebih efisien dan kecepatan pelayanan daftar tunggu kita pun dapat menjadi semakin baik. Selain itu secara financial dapat mengurangi biaya komunikasi antara pegawai dan vendor terkait validasi data di lapangan. Penerapan aplikasi ini sudah berjalan dengan baik, namun ada beberapa kendala terkait koneksi jaringan saat vendor berada di daerah blank spot.
1. HERI DWI SULISTYO 2. INDRA ADITAMA 3. STEFANUS YUDHA KURNIAWAN
Pelanggan AMR ( Automatic Meter Reading ) merupakan pelanggan potensial yang sangat perlu mendapat perhatian lebih, karena jumlah pelanggannya sedikit namun kontribusi jual energinya besar sekali. Di PLN Area Serpong sendiri jumlah pelanggannya hanya 0,62 % dari total pelanggan Area Serpong, namun perlu diketahui bahwa kontribusi jual energinya hampir 60 %. Begitu pentingnya menjaga pelanggan potensial ini, maka pertanyaan mendasarnya adalah apakah PLN sudah yakin bahwa 0,62 % pelanggan ini tidak ada pelanggaran ? atau meskipun tidak ada pelanggaran, apakah PLN sudah yakin bahwa pengukuran pelanggan-pelanggan tersebut sudah benar ?. Untuk menjawab pertanyaan ini tentunya PLN harus punya metode yang tepat supaya dapat memastikan bahwa revenue dari pelanggan potensial ini memang sudah optimal. Karena revenue yang besar ini sangatlah berdampak pada banyak sektor, baik untuk menjalankan proses bisnis PLN sebagai korporasi perseroan, maupun berdampak pada KPI unit itu sendiri diantaranya adalah KPI Susut, Jual energi, Jual Energi Industri, Biaya Pokok Produksi dan Produktivitas Pegawai. Sehubungan hal tersebut, dalam makalah ini dipaparkan sebuah metode untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas. Metode yang fokus pada algoritma ini terangkum dalam sebuah karya inovasi yang diberi judul “Pemeliharaan APP Pelanggan Potensial dengan Metode
1. DWI PRASETYA 2. URIP PURNAMA 3. HERMAN SYAHPUTRA
Proses pengajuan jadwal pekerjaan pemeliharaan tenaga listrik di PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dari administrasi teknik Area ke Area Pengatur Distribusi (APD) selama ini menggunakan mesin faksimili dan kurang terkoordinasikan dengan baik. Sesuai dengan komitmen manajemen untuk melakukan efisiensi biaya operasional administratif dan perang terhadap losses, salah satu terobosan yang dilakukan APD adalah melakukan monitoring jadwal online secara terpadudalam bentuk aplikasi website. Aplikasi ini memfasilitasi administrasi teknik Area untuk menginput jadwal secara online, kemudian jadwal akandisetujui dan diatur oleh administrasi teknik APD. Penggunaan aplikasi monitoring jadwal online terpadu ini dapat menghemat biaya operasional administrasi hingga Rp.2.245.500 tiap bulannya akibat penggunaan mesin faksimili, serta mengurangilosses penjualan tenaga akibat dari pekerjaan di jaringan 20 kV yang saling tumpang tindih dan tidak terkoordinasikan dengan baik.Disamping itu proses pengajuan jadwal pekerjaan menjadi semakin mudah dan cepat, sehingga proses pekerjaan dilapangan menjadi semakin terkoordinasi dengan baik.
104 1915157
SIMPDKB (APLIKASI SISTEM MANAJEMEN PDKB)
Non Technical Supporting Aplikasi
Distribusi Jawa Barat
1. DENI ADRIANI 2. YOGI SUGANDI 3. IQBAL RIZKITA
105 1915210
Aplikasi Pasokan Daya dan Pemantauan Permohonan Pelanggan (KANDA TAMPAN)
Non Technical Supporting Aplikasi
Distribusi Jawa Barat
1. DJONI TRIJANTO 2. PERI AHMAD PERMANA 3. AHMAD SYIFAUL LUTHFIANA
106 1915288
Aplikasi Manajemen Daftar Penyedia Terseleksi Non Technical Supporting Aplikasi untuk Efektifitas Proses Pengadan Barang/Jasa
Distribusi Jawa Timur
1. RASID BASUKI 2. R. CAHYO GUNADI 3. BAYU MAHENDRA
Non Technical Supporting Aplikasi
Distribusi Jawa Timur
1. RADEA CAKRAWALA NUSANTARA 2. ARIEF SUKARTONO 3. PRIJO WARDONO
Non Technical Supporting Aplikasi
1. IRENE A SAMOSIR PT Indonesia Comnets Plus 2. SHULHA YAHYA URWATA 3. SATYA ADI RAMADHANI
Buku Saku Pegawai Sebagai Media Informasi 107 1915158 Internal
108 1915239
APLIKASI ENTERPRISE RISK MANAGEMENT PERUSAHAAN
SIBASKOM (Sistem Interface Database Korporat 109 1915263 berbasis Middleware) untuk Mempermudah Non Technical Supporting Aplikasi Interface Data Multi Aplikasi
PT Indonesia Power
1. I GUSTI MADE INDRA PRASETYA 2. ANGGI ANGGARA 3. AGHIL RIYADI
Pertumbuhan industri di Jawa Barat merupakan pertumbuhan yang terbesar di Indonesia, pertumbuhan jumlah daya tersambung khususnya untuk pelanggan Tegangan Menengah di PLN DJB sebesar 9,49 % di tahun 2015. Keseimbangan antara supply dan demand pada sistem ketenagalistrikan merupakan syarat mutlak untuk mendukung pertumbuhan tersebut dan mempertahankan kontinuitas pasokan listrik. Untuk menjaga ketersediaan pasokan listrik perlu dilakukan perencanaan dan pengembangan sistem ketenagalistrikan, diantaranya penambahan Trafo GI, uprate kapasitas trafo GI, pembangunan GI baru, uprate tegangan GI, penambahan penyulang maupun uprate daya hantar penyulang. Selama ini data – data untuk mendukung perencanaan pengembangan sitem ketenagalistrikan di PLN DJB dihitung dan dievaluasi secara manual sehingga membutuhkan waktu yang lama. Hal ini menyebabkan PLN DJB kesulitan dalam memonitor dan mengambil action plan untuk perbaikan sistem tersebut. Dengan Aplikasi Pasokan Daya dan Pemantauan Permohonan Pelanggan memudahkan PLN DJB dalam memonitor permohonan pelanggan TM yang masuk dan mengevaluasi dengan kondisi sistem yang ada sehingga dapat diambil tindak lanjut untuk menjaga ketersediaan pasokan listrik untuk memenuhi permohonan penyambungan baru maupun penambahan daya. Pertumbuhan industri di Jawa Barat merupakan pertumbuhan yang terbesar di Indonesia, pertumbuhan jumlah daya tersambung khususnya untuk pelanggan Tegangan Menengah di PLN DJB sebesar 9,49 % di tahun 2015. Keseimbangan antara supply dan demand pada sistem ketenagalistrikan merupakan syarat mutlak untuk mendukung pertumbuhan tersebut dan mempertahankan kontinuitas pasokan listrik. Untuk menjaga ketersediaan pasokan listrik perlu dilakukan perencanaan dan pengembangan sistem ketenagalistrikan, diantaranya penambahan Trafo GI, uprate kapasitas trafo GI, pembangunan GI baru, uprate tegangan GI, penambahan penyulang maupun uprate daya hantar penyulang. Selama ini data – data untuk mendukung perencanaan pengembangan sitem ketenagalistrikan di PLN DJB dihitung dan dievaluasi secara manual sehingga membutuhkan waktu yang lama. Hal ini menyebabkan PLN DJB kesulitan dalam memonitor dan mengambil action plan untuk perbaikan sistem tersebut. Dengan Aplikasi Pasokan Daya dan Pemantauan Permohonan Pelanggan memudahkan PLN DJB dalam memonitor permohonan pelanggan TM yang masuk dan mengevaluasi dengan kondisi sistem yang ada sehingga dapat diambil tindak lanjut untuk menjaga ketersediaan pasokan listrik untuk memenuhi permohonan penyambungan baru maupun penambahan daya. Keputusan Direksi No. 0620.K/DIR/2013 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa menyatakan bahwa “Pelelangan Terbatas dari DPT adalah merupakan Strategi Utama Pengadaan Barang/Jasa di PLN”. DPT atau Daftar Penyedia Terseleksi adalah Daftar yang berisi Penyedia Barang/Jasa yang telah lulus Seleksi penilaian kualifikasi meliputi kemampuan Administrasi, Teknik dan Keuangan yang terkait perijinan dan masa berlakunya serta Performance atau Kinerja Penyedia. Selama ini proses evaluasi administrasi khususnya yang ada masa berlakunya untuk penyedia yang sama pada setiap proses pengadaan dilakukan secara berulang dan manual. Di samping itu, kewajiban pengelolaan dan pemutakhiran DPT masih dilakukan secara manual. DPT apabila tidak dikelola dengan baik dan dimutakhirkan secara kontinyu akan menimbulkan risiko permasalahan hukum. Seiring dengan bertambah dan semakin banyaknya jumlah Penyedia di DPT serta terbatasnya jumlah pegawai pengadaan, proses manajamen DPT akan sangat menyita waktu dan tenaga apabila dilakukan secara manual. Sedangkan hal tersebut dapat berdampak pada tahapan pengadaan barang/jasa selanjutnya. Untuk mengelola hal tersebut diatas maka dibuatlah aplikasi berbasis web dengan Dashboard informasi yang menyajikan data penyedia barang/jasa dalam bentuk tabel interaktif yang mudah dipahami. Aplikasi ini dapat mengirimkan SMS informasi Sebagai insan PLN, diharapkan seluruh pegawai mampu berperan sebagai Humas PLN yang mampu menjawab kebutuhan informasi dari pelanggan atau masyarakat atas berbagai layanan PLN. Permasalahannya saat ini pegawai mengalami kesulitan dalam mendapatkan informasi yang dapat diakses secara cepat dan dan praktis setiap saat. Termasuk pada saat kegiatan sosialisasi dan pemasaran, hal ini disebabkan belum tersedianya media yang terintegrasi dan mampu menyediakan informasi secara komprehensif. Informasi tentang layanan PLN masih tersebar melalui berbagi media atau ada yang masih disimpan oleh Bagian tertentu. Hal tersebut mengakibatkan keterbatasan perolehan informasi dan pemahaman informasi oleh pegawai yang bermanfaat bagi dirinya sendiri termasuk untuk disampaikan kepada pelanggan dan calon pelanggan. Solusi dari permasalahan tersebut maka dibuatlah aplikasi mobile BUKU SAKU PEGAWAI. Pembuatan Buku Saku Pegawai ini diawali dari pembuatan database untuk kebutuhan pembuatan tabel serta melakukan inisialisasi field yang dibutuhkan, kemudian melakukan publikasi melalui webserver sehingga bisa diakses secara On Line maupun Off Line oleh pegawai. Aplikasi Buku Saku Pegawai ini beroperasi dengan sistem Androidyang mudah dioperasikan dan berisi fitur informasi mengenai berbagai produk PLN. Aplikasi ini bermanfaat mendukung berbagai kegiatan pegawai PT Indonesia Comnets Plus merupakan Anak Perusahaan PT PLN (Persero) yang memberikan layanan di bidang telekomunikasi, menghadapi ketidakpastian dan persaingan ketat dengan kompetitor lainnya di industri Telekomunikasi Indonesia. Perubahan faktor lingkungan baik eksternal maupun internal ICON+ yang sangat cepat berpotensi menimbulkan risiko. Kesuksesan ICON+ bertahan menghadapi risiko bergantung kepada daya tahan dan kesiapan ICON+ memitigasi risiko. Oleh karena itu, sejak awal tahun 2014, ICON+ melaksanakan fungsi Manajemen Risiko dengan berbasis SNI ISO 31000:2011 dengan 3 komponen utama yaitu prinsip, kerangka kerja dan proses untuk mengelola risiko. Beberapa prinsip manajemen risiko yang utama adalah dapat memberikan kontribusi di dalam pencapaian sasaran perusahaan. Karya inovasi ini bertujuan untuk memberi nilai tambah kepada perusahaan di dalam mengelola risiko perusahaan agar lebih terstruktur dan sistematis, memonitor pencapaian KPI Perusahaan serta sebagai alat untuk mengambil keputusan berdasarkan informasi yang cukup. Karya inovasi ini diimplementasikan ke dalam aplikasi Enterprise Risk Management yang dikembangkan internal ICON+. Karya inovasi ERM mempermudah di dalam mendatabasekan potensi risiko dan event/kejadian risiko, memudahkan user di dalam melaksanakan proses manajemen risiko dan meminimalisasi kesalahan perhitungan Saat ini PT. Indonesia Power menerapkan aplikasi sesuai penggunaannya seperti : ProHRM untuk aplikasi kepegawaian, Aplikasi ProHAR untuk Asset manajemen, Aplikasi Absensi untuk pencatatan absensi pegawai, Aplikasi ProNia untuk kebutuhan niaga pembangkit, Aplikasi Perjalanan Dinas, Aplikasi Visual Management sebagai sarana informasi dan sosialisasi pegawai. Setiap aplikasi terdapat kebutuhan komunikasi dan pertukaran data antar aplikasi. Sebelum tahun 2015 interface database to database atau dengan application programmer interface (API) digunakan sebagai metodologi komunikasi dan pertukaran. Namun ditemukan beberapa permasalahan yaitu keamanan konfigurasi server penyedia data kurang terjaga, adanya perbedaan struktur data tiap database, perbedaan bahasa pemrograman database, perbedaan platform database serta kesulitan melakukan error checking ketika terjadi kegagalan dalam proses pertukaran data. Untuk mengatasi permasalahan di atas maka di buat dan diimplementasikan metodologi middleware sebagai solusi interface penyediaan dan pertukaran data antar aplikasi dalam bentuk Web services. Sejak bulan februari 2015 hasil implementasi middleware telah di dimanfaatkan sebagai interface pada aplikasi absensi dengan visual management, aplikasi perjalanan dinas dengan aplikasi kepegawaian dan visual management, serta aplikasi pronia dengan aplikasi bahan bakar
MORIMAX (Modul Reliability Add-In Maximo) sebagai Aplikasi Reliability yang Terintegrasi, 110 1915274 Real Time, Tersentralisasi dan Sustain di PT Indonesia Power
PT Indonesia Power adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha pembangkitan tenaga listrik yang memiliki berbagai jenis pembangkit yang tersebar di seluruh indonesia serta telah mengoperasikan dan memelihara mesin-mesin pembangkit beberapa puluh tahun dimana aset fisik menjadi bagian terpenting dalam proses bisnisnya. Untuk menunjang kinerja operasional pembangkit, diperlukan manajemen reliability yang kuat dan tepat guna sesuai panduan manajemen aset perusahaan. Kunci utama dalam analisa dan rekomendasi manajemen reliability yang ekselen adalah penyediaan data yang cepat, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Saat ini manajemen data reliability memiliki beberapa kendala, antara lain data tidak terintegrasi, baru sebagian terakomodir di Maximo, data tidak dapat diakses secara realtime, data tidak tersentralisasi dan tersebar di setiap unit, serta adanya risiko hilangnya data reliability tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut itu, dibuat suatu aplikasi add-in di Maximo, disebut MORIMAX, yang mampu mengintegrasikan, real time, tersentralisasi dan sustain. MORIMAX berisi aplikasi Reliability yakni FMEA, RCFA, Maintenance Strategy, OEE, Pareto Loss Output. Setelah MORIMAX diimplementasikan sejak tanggal 27 Januari 2015, manajemen data reliability di PT Indonesia Power menjadi terintegrasi di dalam Maximo, dapat diakses secara realtime, tersentralisasi di Kantor Pusat dan dapat Semakin banyaknya informasi yang tersebar di berbagai aplikasi perusahaan mencakup namun tidak terbatas pada data absensi, jadwal rapat, project progress, prosedur, berita perusahaan dan task management (Pengelolaan Kerja). Perlu waktu yang tidak sedikit jika pegawai ingin mengetahui informasi dari beberapa aplikasi sekaligus. Selain itu, beberapa aplikasi memerlukan proses persetujuan yang jika tidak segera ditindaklanjuti akan berpengaruh pada proses bisnis perusahaan, kami ambil contoh proses persetujuan dalam surat menyurat (memo dan surat). Kami sebagai tim melihat hal ini sebagai peluang untuk mengembangkan suatu aplikasi yang dapat mengintegrasikan informasi pegawai pada satu tempat yang dapat mengurangi waktu dalam mendapatkan informasi dari beberapa aplikasi dan dapat memonitor proses persetujuan. Dari peluang tersebut, kami melakukan inovasi dengan membuat portal yang mampu menghemat waktu akses pegawai dalam mendapatkan informasi tersebut sekaligus mempunyai fitur memonitor proses persetujuan. Pada tahap ini aplikasi yang telah kami kembangkan terbukti dapat mengurangi waktu akses pegawai dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan dari rata-rata 130,4 detik menjadi 41,6 detik. Dengan keuntungan finansial sebesar UPHT (Unit Pelayanan Pemeliharaan Wilayah Timur) merupakan unit PT PJB yang menjalankan bisnis pemeliharaan periodik (overhaul). Kegiatan overhaul pembangkit dikelola melalui outage management. Untuk mendukung kegiatan tersebut, saat ini telah diimplementasikan sebuah aplikasi berbasis web yaitu web management outage (web MO). Web ini memuat informasi mengenai kegiatan overhaul sejak tahap perencanaan, pelaksanaan sampai pelaporan hasil inspeksi. Namun demikian, fungsi pelaporan hasil inspeksi tersebut dinilai belum optimal karena (i) proses input data hasil inspeksi langsung menggunakan laptop ataupun PC (personal computer) sulit dilakukan ketika di lapangan; (ii) proses validasi masih dilakukan secara manual; (iii) web MO belum terdapat fitur search engine sehingga untuk melacak repositori riwayat pemeliharaan sangat sulit dilakukan. Untuk menyelesaikan permasalahan ini, kami membangun sebuah aplikasi mobile inspection logger (MILO). Dengan aplikasi MILO yang berbasis teknologi mobile maka proses pelaporan hasil inspeksi dan pelacakan repositori riwayat pemeliharaan dapat dilakukan langsung di dekat peralatan yang diinspeksi secara real-time. Manfaat setelah implementasi aplikasi MILO, potensi kerugian mundurnya waktu pekerjaan overhaul karena keterlambatan pelaporan dapat diturunkan. Selain itu, maturity level dari outage management dapat ditingkatkan dan knowledgeSeiring dengan pengembangan bisnis korporat yang semakin cepat menuntut semakin siapnya karyawan dalam mengikuti perkembangan tersebut. Tuntutan penguasaan kompetensi yang baru maupun yang sudah dimiliki oleh PT Pembangkita Jawa-Bali membuat Direktorat SDM dapat memfasilitasi hal tersebut. Dengan adanya hal tersebut maka Direktorat SDM harus memikirkan bagaimana cara untuk mengelola kompetensi tersebut dan mengembangkannya. Salah satu proses pengelolaan kompetensi tersebut ialah pelatihan. Pelatihan merupakan suatu cara untuk meningkatkan kompetensi seseorang karyawan yang mana nanti akan berguna dalam melaksanakan pekerjaan mereka. Mengingat rencana perkembangan perusahaan yang saat ini ingin menuju jenis-jenis bisnis baru dan teknologi baru dalam dunia ketenaga listrikan maka keperluan pengelolaan perencanaan hingga evaluasi terkait kegiatan pelatihan seseorang dapat dilakukan secara cepat dan termonitoring secara baik. Hal tersebut yang membuat dibutuhkannya teknologi yang dapat mengakomodasi dari kebutuhan manajemen pelatihan mulai dari proses perencanaan hingga evaluasi. Atas dasar itu maka dikembangkanlah aplikasi Sistem Informasi Training (SINATRA) untuk mengakomodasi seluruh kebutuhan tersebut. Aplikasi SINATRA merupakan alat yang digunakan untuk melakukan proses manajemen pelatihan mulai dari perencanaan hingga Supply chain managemen (SCM) merupakan salah satu bisnis proses yang mendukug kehandalan operasi dan pemeliharaan suatu pembangkit. Aplikasi monitoring SCM berbasis maximo ini dibangun karena adanya informasi yang terputus di stream SCM dikarenakan dua system kerja yang dilakukan dimana Tim HPS dan bidang gudang masih menggunakan file Excell sehingga informasi tersebut tidak berintegrasi secara cepat, selain itu juga adanya kurang optimalnya waktu kerja di setiap stream SCM yang banyak membutuhkan waktu dalam melakukan pengolahan dan input data monitoring yang ada distream SCM. Tujuan adanya aplikasi monitoring SCM berbasis maximo ini untuk memberikan informasi proses bisnis supply chain management secara cepat dan tepat, membuat database HPS yang aman, memberikan informasi kedatangan barang, memberikan informasi penerimaan barang. Ruang lingkup aplikasi adalah monitoring kedatangan barang, monitoring penerimaan barang, monitoring proses SCM (PR sampai dengan BA), Database HPS, Grafik purchase Effectiveness dan Peta Proses SCM. Dalam karya inovasi ini penulis sudah membuat dan mengimplementasikan sebuah alat yang digunakan untuk memonitoring dan mengendalikan proses bisnis yang berlangsung di stream SCM dan juga menghilangkan informasi yang terputus dari proses bisnis SCM. Aplikasi ini dapat digunakan diseluruh unit
Non Technical Supporting Aplikasi
PT Indonesia Power
1. TRI WAHYU HARIAWAN 2. ADITYA OKTAVIANTO 3. AHMAD BURHANI
Implementasi PORTAL INDONESIA POWER 111 1915275 untuk Mencapai Efisiensi Pengelolaan Kinerja di Non Technical Supporting Aplikasi PT Indonesia Power
PT Indonesia Power
1. EDWIN CHRISTIANDI 2. LULU ARDIANSYAH 3. ARDIAN ANGGA PRAMONO
112 1915217 MILO (MOBILE INSPECTION LOGGER)
Non Technical Supporting Aplikasi
1. AKHMAD SULKHAN TAUFIK PT Pembangkitan Jawa Bali 2. WAYAN ARYANATA MEIYANA 3. FAUZI RACHMAT KA
113 1915215 SINATRA (Sistem Informasi Training)
Non Technical Supporting Aplikasi
1. RUDI JAUHAR M PT Pembangkitan Jawa Bali 2. ADITYARIZA B. S. P. 3. EGGA BAHARTYAN
114 1915264 Aplikasi Monitoring SCM Berbasis Maximo
Non Technical Supporting Aplikasi
PT PJB Services
1. SAIFUL ARIFIN 2. IRWAN PRASETYO BUDI 3. HERI PURNOMO
115 1915201 VIRTUAL CLASS PLN CORPU
Non Technical Supporting Aplikasi
Pusat Pendidikan dan Pelatihan
1. SATRIA INDRAPRASTA 2. HERU PRIYATNO 3. AJENG RAHMADANI
VIRTUAL CLASS CORPU merupakan kelas pembelajaran yang disajikan secara virtual dan telah dilaksanakan sejak bulan September 2015 serta mendapat apresiasi dari internal maupun eksternal PLN. Keunggulan karya inovasi ini adalah mempu membawa perubahan paradigma bahwa belajar online itu menarik dan diharapkan mengikis resistansi terhadap e-learning
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 116 1915200 ADMINISTRASASI PEMBELAJARAN (SIMANISBELA)
Non Technical Supporting Aplikasi
Pusat Pendidikan dan Pelatihan
1. ROY HADINATA SIJABAT 2. YENI SRI RAHAYU
SIMANISBELA adalah sistem informasi manajemen administrasi pembelajaran yang merupakan karya inovasi bidang non technical supporting aplikasi. Aplikasi ini mampu meningkatkan salah satu indikator kinerja PLN Pusdiklat yaitu kualitas Deploy dari 4.2 ke 4.5 skala likert
PENGELOLAAN INFORMASI PENDING ITEMS 117 1915221 SECARA REALTIME ONLINE BERBASIS MOBILE APP
Non Technical Supporting Aplikasi
Pusat Sertifikasi
118 1915262 AADC (An Automatic Display of Complaint)
Non Technical Supporting Aplikasi
1. M. ARIEF KESUMA N UIP Transmisi Interkoneksi 2. LUTHFI ADHI KANIGARA Sumatera Jawa (UIP IV) 3. MAMLUATUL HIKMAH
119 1915197
120 1915211
ASESMEN DAN DIAGNOSA RELE PROTEKSI DISTANCE BERBASIS WEBSITE
SIGI DROID (SISTEM INSPEKSI GARDU INDUK BERBASIS ANDROID)
Autoshare Power Outage and Failure 121 1925240 Information through any Digital Media as a Warning System
122 1925224 EINSTEIN
Non Technical Supporting Aplikasi
1. JHONY EDY NAINGGOLAN 2. ARIEF DARMAWAN 3. SURTININGSIH
Unit Transmisi Jawa Bagian 1. LEO AGUNG NOVIANTO Tengah 2. ADHITYA GEZALI
PT PLN (Persero) Pusat Sertifikasi menjalankan inspeksi laik operasi instalasi ketenagalistrikan dengan berpedoman pada aturan yang berlaku yaitu Permen ESDM No. 05 tahun 2014 tentang Tata Cara Akreditasi dan Sertifikasi Ketenagalistrikan. Salah satu unsur pemenuhan kegiatan inspeksi laik operasi adalah harus terpenuhinya seluruh persyaratan pada mata uji sesuai Permen tersebut dengan hasil uji/inspeksi yang diperoleh di lokasi inspeksi. Sesuai prosedur yang berlaku di PT PLN (Persero) Pusat Sertifikasi, gap pemenuhan persyaratan disajikan dalam bentuk daftar yang disebut pending items yang harus ditindaklanjuti sampai terpenuhinya seluruh persyaratan untuk dapat diterbitkan Sertifikat Laik Operasi. Permasalahan yang timbul saat tindak lanjut penyelesaian pending items adalah delivery daftar pending items yang tepat dan cepat, koordinasi penyelesaian pending items dan informasi progres penyelesaian oleh pihak yang berkepentingan secara langsung (online). Untuk penyelesaian permasalahan tersebut, pada karya inovasi ini akan disampaikan monitoring penyelesaian pending items berbasis mobile apps dan konsep demonya. Benefit yang diperoleh dari karya inovasi yaitu kemudahan akses hasil dari inspeksi jika terdapat pending items maka dapat segera ditindaklanjuti, Salah satu permasalahan dalam pelaksanaan pekerjaan proyek adalah adanya keluhan dari masyarakat sekitar proyek kepada pihak PT PLN (Persero). Saat ini, keluhan masyarakat yang terkena dampak proyek belum tersampaikan dengan baik karena belum adanya standar media komunikasi antara masyarakat dengan PT PLN (Persero). Keluhan masyarakat yang tidak tersampaikan dengan baik dapat menimbulkan konflik sosial yang dapat menghambat jalannya proyek. Teknologi IT yang berbasis web application memberikan kemudahan dalam mengakses data dan mengirimkan data kepada pihak lain dengan kualitas yang sangat tinggi dan kecepatan pengolahan data sehingga dapat menghemat sumber daya manusia, biaya dan waktu. Namun, teknologi IT tersebut belum dimanfaatkan secara optimal pada kegiatan proyek. Oleh karena itu, melihat masalah dan peluang tersebut, maka dikembangkanlah aplikasi berbasis web yang dapat mengumpulkan dan menampilkan pengaduan masyarakat yang berupa SMS (Short Message Service) yang bernama AADC (An Automatic Display of Complaint). AADC adalah media komunikasi antara masyarakat sekitar proyek dengan pihak PT PLN (Persero). AADC memberikan informasi mengenai permasalahan-permasalahan yang terjadi pada masa pra-konstruksi sampai dengan konstruksi dapat diketahui dan ditangani dengan lebih cepat, sehingga diharapkan dapat memperlancar pelaksanaan Semenjak berdirinya APP serta dari Jaman Region dulu belum ada form asesmen proteksi sehingga untuk mengetahui kondisi individu rele hanya berdasarkan infromasi dari petugas HAR. Hal ini juga sangat berpengaruh terhadap kinerja APP Salatiga terutama di kinerja proteksi (SI,DI,AR). Selain itu kita tidak mengetahui apakah rele juga bekerja benar sesuai setting proteksinya sehingga bila terjadi gangguan rele tidak selektif melokalisir gangguan hal ini bisa menyebabkan gangguan meluas dan memyebabkan durasi gangguan juga semakin lama. Selain hal tersebut diatas arsip data untuk data setting dan pengembangan rele masih tergantung dari informasi petugas HAR. Untuk itulah diperlukan suatu form yang dapat memunculkan asesmen dan diagnosa dengan input pelaksanaan pemeliharaan proteksi. Alat inovasi ini berfungsi mengetahui hasil asesmen dan diagnosa individu distance, mengetahui data setting proteksi peralatan rele terpasang, sebagai landasan pengajuan peralatan, sebagai arsip data yang bisa diakses semua orang. sebagai sarana pengembangan sistem rele distance, untuk mengetahui apakah rele distance sesuai fungsinya (selektif), untuk mengetahui apakah rele malakerja dan mencegah gangguan meluas. Sistem pemeliharaan Gardu Induk berbasis kondisi (Condition Base Maintenance) sudah berjalan di Unit Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali. Penerapan CBM inspeksi level 3 masih dilakukan secara manual dengan kertas formulir hasil uji yang diisi oleh pelaksana pekerjaan. Berkas formulir ini yang akan dilaporkan kepada enjinering sebagai dasar assessment kondisi peralatan. Proses assessment membutuhan waktu lama karena harus menunggu semua berkas formulir hasil uji dari pelaksana pekerjaan. Saat ini belum ada aplikasi yang menampilkan peta kondisi anomali peralatan (Dashboard Anomali) sesuai hasil assessment. Sehingga sering terjadi tindak lanjut anomali peralatan yang tidak tepat sasaran, bahkan ada anomali peralatan yang tidak ditindak lanjuti karena berkasnya tertumpuk dengan berkas hasil assessment yang baru. Berdasarkan kajian diatas, dibuatlah inovasi yang mampu menyajikan formulir hasil uji tanpa kertas/paperless dan berbasis mobile android sehingga data hasil uji bersifat digital dan tidak mudah rusak ataupun hilang. Selain itu inovasi ini mempunyai aplikasi server yang mampu melakukan assessment berdasarkan inspeksi level 3 dan menampilkannya dalam peta kondisi peralatan. Sehingga alur proses pelaporan hasil uji hingga proses assessment semakin ringkas, Kondisi kelistrikan di Lampung saat ini belum bisa dikategorikan ideal akibat defisit daya di Sub Sistem Lampung. Pelanggan listrik sering mengalami pemadaman aliran listrik secara bergiliran serta belum mendapatkan pelayanan listrik dengan mutu dan keandalan yang baik. Menanggapi hal tersebut masyarakat menghendaki untuk segera membaik dan pulihnya kondisi kelistrikan di Lampung. Selain itu, masyarakat juga mengharapkan adanya sosialisasi tentang informasi pemadaman baik pada saat pemadaman listrik yang terencana maupun pemadaman yang disebabkan gangguan. Hal tersebut dimaksudkan agar masyarakat tahu apa penyebab pemadaman dan jika itu pemadaman yang sifatnya terencana masyarakat dapat melakukan persiapan sebelumnya. Selain itu untuk sisi internal PLN apabila informasi mengenai pemadaman yang disebabkan gangguan dan indikasi penyebabnya didapatkan dengan cepat maka gangguan dapat dengan cepat ditangani. Berdasarkan hal tersebut kami membuat inovasi ini agar pelanggan dapat dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi mengenai kapan, dimana serta berapa lama pemadaman terjadi dan juga dari pihak internal PLN agar kinerja Respon Time dapat lebih bagus. Bagaimana agar informasi dapat tersampaikan dengan cepat dan mudah, kami memanfaatkan sistem SCADA dengan melakukan pengolahan Data Log untuk memberikan informasi secara otomatis dan
Non Technical Supporting Aplikasi
1. PEMBRI RIDHO HANAFI Unit Transmisi Jawa Timur 2. CHOLIQ FAHRUDDIN dan Bali 3. MUHAMMAD RIZZAL
Non Technical Supporting Aplikasi
Distribusi Lampung
1. RIKY SUNANDI 2. BURHANUDIN 3. HANDOKO DIAN FATIKNO
Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan
Aplikasi Einstein (Electronic Instant Certificate Information) berhasil mempercepat informasi sertifikat kompetensi pegawai dari 10 menit/pegawai menjadi 10 detik guna menunjang pemetaan Stategic Job Families, Mapping Talent pegawai, dan proses nota SPPD diklat. Aplikasi Einstein telah mulai dibangun sejak 2013 dan disharingkan dalam KM TW II 2013 sebagai juara I kategori Knowledge 1. HALWAN MASHURI NASUTION sharing NTSA di internal Pembangkitan Sumatera Selatan. Proses yang ada di PT PLN (Persero) selama ini belum mengakomodir dalam 2. HENDRI SATRIAWAN mencetak sertifikat pegawai sehingga proses penelusuran setifikat yang dibutuhkan masih bersifat manual. Kesulitan penelusuran 3. RIA ISTIKOMAH informasi sertifikat akan berimbas pada proses penyajian data yang lambat, update data kompetensi pegawai yang tidak teratur serta lambatnya proses pengambilan keputusan manajemen. Untuk mengatasi hal tersebut dibangunlah sebuah aplikasi yang diharapkan dapat mempermudah dalam mempercepat pencarian, memonitoring masa berlaku sertifikat dan menampilkan sertifikat kompetensi yang dapat dicetak tanpa harus menelusuri arsip riwayat pegawai.
Non Technical Supporting Aplikasi
123 1925225 KOPI PAIT
Non Technical Supporting Aplikasi
APLIKASI LAPORAN VIBRASI Sebagai ALAT 124 1925276 PENDUKUNG dalam PEMELIHARAAN PREDIKTIF Non Technical Supporting Aplikasi (ALVI)
Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan
1. AGUS SOLEH 2. RENDY ARIANDA EDWIN 3. RAHMAT FAJRI
Pembangkitan Sumatera Bagian Utara
Seiring dengan penerapan Enterprise Asset Management (EAM) di Sektor Belawan pada Bulan Mei 2013, setiap laporan yang dikeluarkan pihak pemeliharaan prediktif (PdM) harus disampaikan melalui Maximo, yaitu Computerized Monitoring Maintenance System (CMMS) yang digunakan dalam impelemntasi EAM di Sektor Belawan. Dalam penerapan pemeliharaan prediktif Maximo masih memiliki keterbatasan, diantaranya tidak adanya akses untuk bagian pemeliharaan dan kurangnya ruang dan fitur untuk 1. WAHYU MUSTAPA pelaporan kegiatan pemeliharaan yang dilakukan oleh bagian pemeliharaan, sehingga umpan balik dari rekomendasi yang 2. ANTONIUS INDRA WICAKSONO disampaikan oleh pihak PdM belum bisa diukur. Oleh karena itu, diperlukan aplikasi laporan yang bisa diakses oleh semua bagian 3. JEFFRI SYANI pemeliharaan dan mampu memfasilatasi pelaporan kegiatan pemeliharan. Dengan Aplikasi Laporan Vibrasi, pihak pemeliharaan dapat menyampaikan laporan kegiatan pemeliharaan secara on line dan bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun tanpa perlu menyusun format laporan, sehingga waktu yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan akan lebih singkat. Selain itu laporan yang dikeluarkan oleh pihak PdM dapat diakses oleh semua pihak pemeliharaan sehingga penggunaan kertas dapat diminimalisir.
125 1925198
PROJECT INTEGRATED ONLINE EARLY WARNING Non Technical Supporting Aplikasi APPLICATION (PI-OWL)
UIP Pembangkitan & Jaringan Sulawesi Maluku Papua (UIP XIV)
1. FANNY ABDUL AZIZ 2. I MADE EKA ASTINA 3. FARID LABIB MAHDI
126 1925159
SI LAPO (APLIKASI PENGELOLAAN OUTSOURCING)
Wilayah Bangka Belitung
1. GALIH CHRISSETYO 2. AMAN REJEKI LIMBONG 3. FAHMI MOHAMMAD PRIADI
127 1925162 BLOKTOK (Informasi Bloking Token)
128 1925230 APLIKASI REALISASI CASH CARD (ARLI CARD)
Non Technical Supporting Aplikasi
Non Technical Supporting Aplikasi
Non Technical Supporting Aplikasi
Aplikasi KOPI PAIT (Kamus Operasi Peralatan Pembangkit) ini telah memperoleh saving pembuatan aplikasi sebesar Rp 20.000.000,dan mempercepat waktu recovery juga mencegah kehilangan kWh yang tidak terbangkitkan. Hasil penyusunan karya inovasi ini telah disimulasikan di PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Tarahan sejak 12 maret 2015, selain itu manfaat yang didapat dari simulasi karya inovasi diantaranya Knowledge Capturing, peningkatan Maturity Level SOP dari 3 menjadi 5, Media pembelajaran dan media melawan lupa, aplikasi ini juga mudah digunakan karena berbasis android mobile application. Aplikasi yang dibuat nantinya digunakan untuk membantu Operator mempermudah dalam mengakses informasi Fungsi Peralatan, Komponen Peralatan, Parameter Operasi, dan SOP Peralatan, selain itu data yang ada pada sistem ini tersimpan aman, dapat diupdate dan cepat di akses, dimana permasalahan yang terjadi pada PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Tarahan dalam lingkup SOP dan Parameter Operasi Peralatan yaitu dalam Operasi normal maupun dalam keadaan gangguan banyak sekali Parameter Operasi dan SOP Peralatan yang harus diperhatikan, keterbatasan dalam mengingat semua paramater Operasi serta belum adanya sistem yang terkomputerisasi untuk dapat dibawa kemanapun dan mengakses data tersebut dimanapun. Pada karya inovasi ini dibuat aplikasi Kamus Operasi Peralatan
Dengan dijalankannya proyek-proyek percepatan yang bertujuan untuk meminimalisir subsidi BBM, terlambatnya penyelesaian proyek merupakan kerugian langsung terhadap PLN. Kerugian tersebut terutama dari hilangnya potensi penghematan dengan mensubstitusi PLTD dengan pembangkit yang biaya bahan bakarnya lebih murah. Potensi keterlambatan tersebut dapat ditemukan baik di tahap persiapan proyek, konstruksi, maupun tahap penyelesaian proyek. Pada tahap persiapan proyek, keterlambatan dapat disebabkan dari tahap perijinan, studi kelayakan yang dilaksanakan sendiri oleh PLN maupun konsultan, serta pembebasan lahan. Pada saat konstruksi dan penyelesaian proyek, keterlambatan dapat disebabkan kinerja kontraktor maupun kinerja konsultan pengawas. Untuk mengantisipasi keterlambatan proyek secara keseluruhan, seluruh potensi-potensi keterlambatan perlu diantisipasi. Terutama, potensipotensi keterlambatan yang berada pada critical path suatu proyek. Aplikasi Project Management Office yang telah diterapkan sejak tahun 2013 pada dasarnya juga bertujuan untuk mengidentifikasi potensi keterlambatan pada suatu proyek. Akan tetapi, PMO belum memiliki fungsi peringatan yang dibutuhkan oleh pihak-pihak yang terlibat pada suatu proyek. Memang telah ada fitur berupa “highlight” pada PMO yang menunjukkan hal-hal yang perlu ditindaklanjuti pada suatu proyek. Akan tetapi, yang memiliki akses Dalam menjalankan proses bisnis PLN dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terbatas, penyerahan sebagian pelaksanaan pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lain yang lazim disebut alih daya merupakan solusi untuk memenuhi kebutuhan SDM. Kebutuhan SDM berkualitas dan kebutuhan penyelesaian pekerjaan sesuai standar kerja. Dalam rangka pengoptimalan tenaga alih daya dan menghindari konflik yang muncul maka diperlukan pengelolaan yang baik, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan termasuk pemenuhan kesejahteraannya. Pemenuhan aspek ketenagakerjaan pada pelaksanaan alih daya di PT PLN (Persero) Wilayah Bangka Belitung masih rendah. Dengan menggunakan analisis root cause problem solving (RCPS) penyebab rendahnya pemenuhan aspek ketenagakerjaan ini adalah karena beberapa faktor, yaitu tidak dilakukannya koordinasi dengan vendor lama, belum adanya SOP, dan belum optimalnya pengawasan terhadap pemenuhan aspek ketenagakerjaan. Pemenuhan aspek ketenagakerjaan mutlak dilakukan dan harus diawasi agar tidak menimbulkan permasalahan ketenagakerjaan dikemudian hari. Aplikasi Monitoring Outsourcing menjadi sarana yang memudahkan dalam melakukan pengawasan yang menjadi alat pendeteksi dini terjadinya pelanggaran pada sisi ketenagakerjaan.
1. PRESTIAN RINDHO SAPUTRA Wilayah Kalimantan Barat 2. SOLIHIN 3. SUPRIYANTO
Dalam rangka untuk mendukung percepatan pembayaran angsuran P2TL, Kompensasi UJL dan Kurang Tagih BP pada pelanggan Prabayar.PLN Sandai melakukan pemblokiran token terhadap pelanggan Prabayar.Namun informasi bloking tersebut terkadang kurang dapat tersampaikan kepada pelanggan dengan baik. Untuk itu diperlukan sebuah system informasi yang dapat diakses dengan mudah oleh operator atau petugas pelayananan yang menerima keluhan pelanggan.. Berdasarkan permasalahan diatas, maka dibuatlah sebuah system informasi bloking token (BLOKTOK) yang dapat mempermudah petugas pelayanan menyampaikan informasi tersebut kepada pelanggan yang terblokir terkait jumlah rupiah dan kode bayar yang berupa NO REGISTRASI. Dengan adanya BLOKTOK ini, permasalahan terkait informasi persoalan bloking token pelanggan Prabayar ini dapat teratasi.Dengan demikian pelayanan cepat dan prima kepada pelanggan dapat terlaksana dan kepuasan pelanggan dapat tercapai.
Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah
Pengelolaan Kas Kecil ( Petty Cash ) di PT PLN (Persero) Area Palangka Raya masih banyak belum sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor : 1502.K/DIR/2011 terutama di unit-unit Rayon dan PLTD sehingga mengakibatkan adanya pemotongan pagu / plafon dari usulan awal, hal ini dapat mempengaruhi kegiatan operasional dalam mendukung kegiatan pencapaian target kinerja karena kegiatan yang sudah direncanakan tidak bisa dilaksanakan secara maksimal. Inovator membuat sebuah aplikasi online yang bisa di akses melalui www.cashcardapry.com yaitu ARLI CARD ( Aplikasi ReaLIsasi CAsh caRD ) yang menyajikan beberapa menu guna memberi kemudahan bagi pengelola administrasi keuangan maupun manajemen dalam memonitor penggunaan Petty Cash serta percepatan penyampaian Laporan Keuangan.
1. ARLIANSYAH 2. ALVIE SETYAWAN
129 1925238 SISTEM MANAJEMEN ANGGARAN (SMA+)
MAINTENANCE LOG (Sistem Informasi 130 1925269 Pemeliharaan Pembangkit V.2)
131 1925227
SI MONTOKS (APLIKASI MONITORING ONLINE KARTU SAKTI)
132 1925231 MEGI dan SIMEGI untuk Inspeksi Gardu Induk
133 1925220
134 1925247
SiPANSER (Sistem Pengawasan Pemasangan KWH METER)
Non Technical Supporting Aplikasi
1. MAHYUNI SAPUTRA Wilayah Kalimantan Timur 2. RIO BAGUS DWIARSO dan Kalimantan Utara 3. TEGUH BUDI OCTAVIANTO
Non Technical Supporting Aplikasi
Wilayah Maluku dan Maluku Utara
1. WHINY PRIMADASA KAMILUDIN 2. HASTONY INDRA PRANATA 3. BILL SANNERIX TAMPUBOLON
Non Technical Supporting Aplikasi
Wilayah Nusa Tenggara Barat
1. REGI PRAMADITA 2. IRFAN RAHADIAN 3. YUSTIN APRILIA
Non Technical Supporting Aplikasi
Wilayah Nusa Tenggara Timur
1. GEDE ARJANA PERMANA PUTRA 2. NITA INDRAYANI 3. KADEK HERLINA PRATIWI
Non Technical Supporting Aplikasi
Evaluasi Kwh Transaksi Prabayar Pintar ( E-KTP Non Technical Supporting Aplikasi Pintar )
1. LULUS PANGGRAITO Wilayah Papua dan Papua 2. AGAPITUS SENAS YAFTORAN Barat 3. A. MALLOMBASSI
Wilayah Riau dan Kepri
1. CITRA GUSTI PUTRA 2. M. RIVAD RUSSADI 3. REZA MAHENDRA
Setiap perusahaan dalam menjalankan proses bisnisnya selalu menyusun rencana anggaran setiap tahunnya. Dalam pengelolaan anggaran terutama dalam pengelolaan aliran kas keluar (cash outflow) haruslah dikelola dengan tepat sesuai dengan rencana kerja yang dibuat baik itu pengelolaan anggaran operasi maupun anggaran investasi.Dalam pelaksanaannya pengelolaan anggaran kurang berjalan dengan optimal, dan di akhir tahun penyerapan anggaran terutama anggaran investasi tidak dapat terserap lebih dari 80%. Pada pencapaian kinerja Area Berau di tahun 2015 penyerapan anggaran investasi hanya mencapai 58%, hal itu disebabkan kurangnya pengawasan terhadap pengelolaan anggaran yang telah terbit, sehingga banyak pengelolaan anggaran menjadi kontrak yang dibuat di akhir tahun hingga kurangnya pengawasan terhadap proses pembayaran dari kontrak yang telah selesai. Untuk mempermudah proses pengawasan terhadap pengelolaan anggaran, baik anggaran yang telah terbit, maupun yang terkontrak dibuatlah sebuah aplikasi berbasis web bernama Sistem Manajemen Anggaran (SMA+). Aplikasi ini memiliki lima manfaat antara lain dapat membuat seluruh bidang dapat saling bersinergi dan dapat saling membantu untuk mengawasi pengelolaan anggaran dengan metode cross checking, memiliki tampilan yang mudah dipahami (user friendly), dapat membantu memberikan data anggaran secara ABSTRAK Peranan manajemen pemeliharaan terhadap mesin diesel engine pada bagian maintenance PLTD sangat penting artinya untuk mencegah terjadinya down time produksi. Proses pemeliharaan yang paling baik digunakan adalah pemeliharaan pencegahan sebelum terjadinya kerusakan (preventive maintenance). Sistem manajemen pemeliharaan mesin yang dilakukan di PLTD Sektor Pembangkitan Maluku, ialah periodic maintenance dan condition-based maintenance yaitu tindakan pemeliharaan yang dilakukan berdasarkan lamanya waktu operasi mesin yang telah ditentukan oleh pabrikan dan berdasarkan kondisi mesin. Dengan sistem tersebut, ditemukan kesulitan perencanaan dan administrasi pemeliharaan karena fluktuatifnya pengoperasian mesin sehingga manajemen pemeliharaan tidak tepat sasaran. Interval kerusakan adalah selang waktu terjadinya kerusakan setelah dilakukan perbaikan. Untuk menentukan waktu antar kerusakan, langkah pertama yang dilakukan adalah dengan mengukur lamanya waktu operasi mesin setelah dilakukan perbaikan pada setiap kerusakan mesin. Sistem perencanaan pemeliharaan selama ini masih menggunakan perhitungan pecatatan yang dilakukan secara manual sehingga ada kemungkinan salah perhitungan perencanaan pemeliharaan yang berujung pada tidak tercapainya SFC, SLC dan Jam operasi Mesin yang diharapkan/ditargetkan. Berdasarkan SIMONTOKS merupakan aplikasi yang berfungsi untuk monitoring salah satu persyaratan wajib dalam permohonan transaksi PB/PD 450&900 VA yaitu Kartu Indonesia Sehat, Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Pintar & Kartu Perlindungan Sosial. Monitoring dilakukan agar mencegah adanya kecurangan dalam pemakaian kartu secara berulang kali atau melakukan duplikasi kartu.Pelanggan yang melakukan permohonan PB/PD untuk mendapatkan tarif subsidi akan lebih terkontrol karena aplikasi simontoks di integrasikan update data dengan Executive Information System (EIS-PLN). Hal mudah yang dilakukan dalam aplikasi ini adalah dengan cara melakukan input nomor yang tercantum pada kartu yang diajukan terhadap user, aplikasi melakukan pencarian dengan cepet terhadap data tersebut dan jika terbukti adanya indikasi kecurangan pada penggunaan kartu sakti maka aplikasi akan menampilkan identitas kartu tersebut dan jumlah penyalahgunaannya sebanyak berapa kali. Pencegahan yang dilakukan bertujuan agar subsidi bisa tepat sasaran dan pengaruh terhadap peningkatan kwh jual rata-rata menjadi signifikan. Loket pelayanan pelanggan menjadi gerbang utama dalam proses monitoring oleh setiap user ketika melayani pelanggan yang melakukan permohonan untuk mendapatkan tarif subsidi 450 & 900 VA. Dengan adanya monitoring berbasis aplikasi yang diterapkan memberikan kemudahan dalam pencarian data Pemeriksaan level 1 pada peralatan Gardu Induk wajib dilaksanakan untuk, (1) Memeriksa kondisi terkini peralatan, (2) Mengetahui kondisi peralatan, upaya mengantisipasi gejala kerusakan yang dapat terjadi, (3) Mendapatkan informasi yang digunakan untuk menunjang kegiatan pemeliharaan terjadwal mampu tanpa jadwal (korektif). Sehingga dibutuhkan data hasil inspeksi yang akurat, real time, dan mudah untuk di akses secara online, saat ini inspeksi yang dilakukan masih bersifat konvensional dan membutuhkan waktu yang relative lama. Tujuan pembuatan karya inovasi ini yaitu (1) Untuk mempercepat proses pelaporan inspeksi peralatan GI, (2) Untuk mendapatkan data hasil inspeksi real time dan akurat, (3) Untuk memudahkan mengakses database hasil inspeksi, (4) Meningkatkan mutu dan keandalan pada Gardu Induk. MEGI (Mobile Inspeksi Gardu Induk) dan SIMEGI (Sistem Inspeksi Monitoring Gardu Induk) dibangun berbasis web dan Android yang berfungsi untuk memudahkan operator pada saat proses inspeksi dan pelaporan, dimana operator menggunakan Android untuk memasukan / upload data pada saat inspeksi, dan data inspeksi tersebut dapat kita akses melalui web. Hasil yang didapat adalah (1) Pelaporan inspeksi lebih efektiv dan efisien karena tidak lagi menggunakan metode konvensional (mencatat pada kertas), (2) Data inspeksi lebih akurat dan realtime, sehingga sesuai dengan Seiring meningkatnya pertumbuhan pelanggan listrik di Indonesia maka volume pekerjaan yang ada di PT PLN (Persero) juga mengalami peningkatan. Agar target kinerja bisa dicapai maka beberapa pekerjaan yang ada di PT PLN (PERSERO) di borongkan kepada pihak ke-3/vendor melalui kontrak. Beberapa pekerjaan tersebut diantaranya adalah pekerjaan Penyambungan Baru dan Penggantian kWh meter. Namun, dalam pelaksanaan pekerjaan seringkali pemasangan kWh meter di lapangan untuk Penyambungan baru & Penggantian kWh meter tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan. Bahkan, ada beberapa yang ditemukan pemasangannnya tidak sesuai dengan standar konstruksi yang ada di PLN. Untuk itu dibuatlah aplikasi yang bernama Si Panser (Sistem Pengawasan Pemasangan kWh Meter). Aplikasi ini berfungsi untuk mengontrol waktu yang diperlukan antara penyerahan Surat Perintah Kerja pemasangan kWh meter hingga kWh meter terpasang di lapangan. Aplikasi ini juga di lengkapi dengan fitur upload foto yang berfungsi sebagai bukti bahwa kWh meter sudah benar – benar terpasang di tempat pelanggan.Semakin cepat kWh meter terpasang maka semakin cepat juga PLN melakukan penjualan tenaga listrik dan mendapat keuntungan. Susut merupakan primadona kinerja PT PLN (Persero) dikarenakan menyangkut Nilai Kwh dan rupiah yang tidak dapat diterima oleh Perusahaan atau hilang ditengah jalan. Menurut sifatnya susut terbagi dua yaitu Susut Teknis dan Non Teknis. Pada pelaksanaannya untuk menurunkan susut yang paling signifikan dan minim biaya adalah penurunan susut Non Teknis. Produk layanan PLN Terbagi dua yaitu Pascabayar dan Prabayar. Dalam menganalisa sumber susut non teknis pada pelanggan Pasca bayar PT PLN (Persero) telah memiliki banyak Aplikasi pendukung dalam menganalisa dan Evaluasi Pemakaiannya, Sementara pada Pelanggan Pascabayar saat ini masih sangat minim, pada aplikasi yang sudah ada hanya mampu melihat pelanggan Prabayar yang tidak beli token saja. Sementara untuk menganalisa Jam Nyala Kecil atau Besar dan Fluktuasi Pemakaian belum dapat dilakukan. Selain karena belum adanya alat bantu dalam menganalisa data prabayar. Pembuatan aplikasi E-KTP Pintar ini dianggap sangat penting karena Pertumbuhan pelanggan Prabayar pada saat ini tidak diimbangi dengan pertumbuhan Kwh Jualnya, bila dibandingkan dengan Pelanggan Pascabayar Kwh rata-rata dan Jam Nyala rata-rata antara Pascabayar dengan Prabayar masih sangat timpang / tidak seimbang. Dengan Aplikasi EKTP Pintar ini kita mampu dengan mudah menampilkan DLPD Pelanggan Prabayar yang selama ini tidak dapat ditampilkan.
135 1925243
SISTEM MANAJEMEN DAFTAR TUNGGU (SMADAFT)
Non Technical Supporting Aplikasi
Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat
1. KUKUH RIAN PRASETIO 2. ANDRI AGUSTA 3. MUHAMMAD RAHMAT PATI
136 1925289
MEETRO (Monitoring Engine Failure And Troubleshooting)
Non Technical Supporting Aplikasi
Wilayah Sulawesi Utara, Tengah dan Gorontalo
1. MUHAMMAD DIMAS SEPTIAN 2. ZITO HARIANJA 3. EDY HERNAWAN NUGROHO
137 1925155
SPIN 1.0 (SURAT PERINTAH KERJA INTERNAL BERBASIS ANDROID)
Non Technical Supporting Aplikasi
Wilayah Sulawesi Utara, Tengah dan Gorontalo
1. ALDI ERZANUARI 2. NIVO NELAKRESNA LUNETO 3. FAIZAL ADI NUGROHO
1. DONI EKA PUTRA 2. BUDI BAGIA 3. RENHART PARULIAN TAMPUBOLON
P O C U S (PLN One stop Customer Services 138 1925265 system )
Non Technical Supporting Aplikasi
Wilayah Sumatera Barat
139 1925208 PROTOTYPE APLIKASI MOST
Non Technical Supporting Aplikasi
1. CANDRA SASMITA Wilayah Sumatera Selatan 2. MUHAMMAD GHAZALI AL Jambi dan Bengkulu 3. YOGI WARSOYO
140 1925335 Preman Pasif (Prepaid Management Pasif)
Non Technical Supporting Aplikasi
Wilayah Sumatera Utara
1. OKKY WICAKSONO ADI 2. HENRI AFRIZAL 3. ALEX JUDA SIAHAAN
Integritas dalam pelayanan utamanya pelayanan pasang baru tidak hanya dari ucapan saja, melainkan dari tindakan yang sesuai dengan aturan. Banyak sekali faktor yang membuat integritas dalam pelayanan pasang baru sering diabaikan seperti eksekusi pemasangan baru tidak terurut yang dapat menimbulkan keluhan dari calon pelanggan. Untuk menangani masalah seperti tersebut di atas, kami telah membuat SMaDafT (Sistem Manajemen Daftar Tunggu) yang bertujuan untuk melakukan pengawasan pemasangan baru sesuai urutan daftar tunggu yang ada s.d. tingkat sub rayon (kantor pelayanan). SMaDafT dibuat dengan menggunakan kombinasi Macro Excel 2007, PHP, Database MySQL, dan Webserver XAMPP. Data sumber tidak terlepas dari AP2T dan EIS karena semua permohonan pasang baru masuk ke aplikasi PLN pusat tersebut. Aplikasi bersifat mudah digunakan dengan diawali proses pengolahan data AP2T dan EIS menggunakan Macro Excel 2007 dengan tombol-tombol yang sudah disediakan. Kemudian dengan bahasa pemrograman PHP, hasil olahan data excel ditampung di Database MySQL dan ditampilkan melalui website lokal dengan media Webserver XAMPP pada jaringan LAN PLN Rayon Wangi-Wangi. Maka dengan ini, customer service dapat menjelaskan mengenai informasi Daftar Tunggu Permohonan Pasang Baru terhadap calon pelanggan yang menanyakan perihal permohonannya Keandalan mesin pembangkit merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam proses bisnis PT PLN (Persero), dimana saat ini sebagian besar sistem kelistrikkan pada wilayah Indonesia Timur khususnya PLN Wilayah Suluttenggo masih isolated sehingga hambatan yang muncul adalah kurangnya pengawasan pada pengoperasian mesin pembangkit yang berakibat pada menurunnya nilai keandalan pembangkit. Hambatan tersebut berdampak signifikan pada keandalan pembangkit ketika ada pembangkit yang mengalami gangguan namun tidak termonitor oleh unit induk sehingga berakibat pada lamanya proses perbaikan pembangkit. Disisi lain, lamanya proses perbaikan pembangkit disebabkan oleh tidak adanya riwayat mesin karena tindakan perbaikan yang sudah pernah dilakukan dan manual book tidak didokumentasikan dengan baik. Dengan adanya aplikasi Monitoring Engine Failure and Troubleshooting (MEETRO) ini maka dapat dengan mudah melakukan proses pengawasan sudah sejauh mana tahapan perbaikan pembangkit yang mengalami gangguan dan juga merekam setiap tindakan perbaikan yang dilakukan sehingga dapat menjadi riwayat pembangkit tersebut. Ketika riwayat mesin sudah ada, maka gangguan yang pernah terjadi sebelumnya dapat dengan mudah diperbaiki sehingga waktu yang diperlukan untuk perbaikan dapat lebih cepat. Disamping itu dengan menggunakan aplikasi ini secara Proses administrasi yang baik adalah mampu mendukung kelancaran proses bisnis pada suatu perusahaan. Surat Perintah Kerja Internal yang selalu dibuat dengan cara konvensional selama ini, berupa lembaran kertas yang disiapkan sebelum melakukan pekerjaan. Dalam meminta persetujuan, harus menemui atasan langsung dan dalam penginformasian kepada personil membutuhkan waktu. Hal ini membuat pekerjaan yang akan dilakukan menjadi kurang efisien terhadap waktu kerja dan informasi kepada tim. Surat Perintah Kerja Internal Berbasis Android (SPIN 1.0) adalah suatu aplikasi yang digunakan untuk menginputkan data surat perintah kerja internal, selanjutnya disimpan kedalam database, dan mengirimkan notifikasi ke seluruh personil dan persetujuan kepada atasan. Surat Perintah Kerja Internal Berbasis Android (SPIN 1.0) menjawab kebutuhan untuk efisiensi waktu, mempercepat pembuatan laporan kehadiran, pengurangan dalam penggunaan kertas, ketepatan informasi kepada seluruh tim karena Surat Perintah Kerja Internal Berbasis Android (SPIN 1.0) telah menyediakan semua yang dibutuhkan untuk surat perintah kerja dalam satu aplikasi android. Makalah/Tulisan ini menyampaikan mengenai POCUS (PLN One stop Customer Services system). Solusi untuk mendukung implementasi kebijakan layanan satu pintu yang dikeluarkan Direksi PLN atas persetujuan Kementrian ESDM namun belum adanya tools yang digunakan untuk melakukan pengendalian dan monitoring terhadap pekerjaan yang dilakukan instalatir dan lembaga inspeksi teknik. Terutama pematauan terhadap data monitoring penghitungan hari pelayanan, sehingga menjadi celah untuk menyiasati perhitungan kecepatan hari pelayanan demi tercapainya pencapaian target kinerja. Serta penggunaan sistem FIFO (First In First Out) dimana pekerjaan yang sudah selesai terlebih dahulu akan mendapatkan tambahan pekerjaan, sehingga nantinya akan mendukung data yang berintegritras, transparan dan akuntabel karena PLN dan Kontraktor/Lembaga Inspeksi Teknik tidak berhubungan secara langsung. Sistem FIFO ini juga berkombinasi dengan “Optional Choice”, jika calon pelanggan sudah menunjuk sendiri instalatir/LIT yang disukainya. Solusi ini muncul dengan melakukan CoP (Comunnity of Practice) sehingga terjadi pertukaran ide antar sesama pegawai yang dituangkan kedalam metode OPI (3D). Lengkap dengan RCPS, Ide generasi, Initiative Charter sampai dengan workplan. POCUS mendukung tercapainya indikator kinerja perusahaan baik kecepatan pelayanan pasang baru, penilaian Pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan jaringan distribusi saat ini masih belum efektif dijalankan. Kondisi saat ini metode pemelihaan dengan pola Preventif dengan menyediakan Tim Inspeksi serta Tim Pemeliharaan untuk melaksanakan perbaikan potensi gangguan, tetapi dalam pelaksaaannya masih banyaknya temuan yang tidak diperbaiki dikarenakan tidak adanya pengelolaan yang baik untuk pola kerja dari Tim Pemeliharaan baik dari sisi penyediaan material ataupun penyusunan jadwal. Mengatasi hal tersebut dibutuhkan suatu sistem untuk mengendalikan seluruh pekerjaan pemeliharaan jaringan distribusi tersebut dimanapun dan kapanpun secara realtime yang dapat diakses mulai dari pelaksana dilapangan hingga koordinatornya sampai dengan pengawas serta Manajemen terkait. Aplikasi MOST (MObile aplikaSi disTribusi) dapat mengakomodir seluruh pengawasan pekerjaan pemeliharaan jaringan distribusi yang bersifat leadindicator. Aplikasi ini digunakan mulai dari kegiatan Tim Inspeksi yang melakukan inspeksi sesuai rencana kerja terhadap jaringan eksisting. Tim hanya dapat memulai melakukan entry data dan foto temuanpada aplikasi dalam jarak 50 meter dari jaringan eksisting. Temuan tersebut akan secara langsung terkirim kepada koordinator untuk melakukan verifikasi lokasi temuan serta item-item yang dibutuhkan untuk perbaikan temuan tersebut. Item-item tersebut berupa Ketersediaan personil, Globalisasi perekonomian membawa dampak pada perubahan lingkungan bisnis kearah pentingnya pelayanan sebagai sumber keunggulan kompetitif suatu perusahaan. Dalam era ekonomi berbasis pelayanan, layanan prima (excellent service), menjadi kunci penentu kesuksesan perusahaan untuk membangun kekuatan persaingan dan memenangkan persaingan bisnis yang sangat ketat. Dalam rangka memberikan pelayanan yang prima (excellent service) bagi pelanggan dengan pemanfaatan kemajuan teknologi, maka di buat sistem Penjualan Listrik Pra Bayar (LPB). Sistem pra bayar akan memberikan dampak efisien bagi PT. PLN (Persero) dari penyerdehanaan proses bisnis dan akurasi pencatatan dan penjualan listrik. Namun seiring dengan perjalanan waktu pada penerapan LPB memang mendapat tanggapan positif dari pelanggan karena pelanggan merasa privasinya terlindungi dan PLN merasa telah memberikan layanan prima (excellent service) terhadap pelanggannya, namun dari perkembangan LPB ini banyak juga terdapat kendala dimana banyaknya pelanggan yang tidak membeli token lebih dari tiga bulan, tidak diketahuinya posisi meter pelanggan, kondisi sambungan pelanggan sehingga dari hal – heal tersebut perlulah dibuat suatu aplikasi yang dapat dipantau oleh masing – masing unit untuk kondisi pelanggan yang tidak beli token lebih dari tiga bulan dan pelanggan yang membeli token dibawah 40 Jam
141 1914213
Manajemen Pengendalian Mutu Material Transaksi Energi
Non Technical Supporting Manajemen Distribusi Bali
1. GESMULYADI QADRI 2. ABIBIE ANGGRAENI 3. DENY KRISNANTO
142 1914012
SI PETA (Sistem Pembobotan Mutasi) Pegawai Antar Unit Di Luar Unit Induk
Non Technical Supporting Manajemen Distribusi Bali
1. FALLAH MANDIRIANA 2. ARINI MARDI JAYATRI 3. RIF'ATUL CHASANAH
MEMBANGUN LAYANAN “MANTAP” MELALUI 143 1914216 GERAI DAYA UNTUK MENSUKSESKAN LAYANAN Non Technical Supporting Manajemen Distribusi Bali SATU PINTU PLN
1. OSCAR PRADITYA 2. I KETUT SUDITA 3. SRI KRISNA KARUNIA
144 1914214 PROSA - PROFITABLE SALES
Non Technical Supporting Manajemen Distribusi Banten
1. DANIEL KARMEL FERNANDO 2. NENI SURYANI
145 1914249 METAPOR - Metode Tanggap Persil Ragu
Non Technical Supporting Manajemen
146 1914250 INSPIRATION DAY
Non Technical Supporting Manajemen
Distribusi DKI Jaya & Tangerang
Distribusi DKI Jaya & Tangerang
1. HILMAN NURCAHYA 2. BOBBY CRISTYA SURYA 3. HENDRIANA MAYANG SARI
1. WARDHA SALSABIELA 2. MAYA PUSPITA WIDYASTUTI
Susut merupakan kinerja unit PLN yang dievaluasi oleh DirJen Ketenagalistrikan. Kinerja unit PLN juga dinilai dari peningkatan kWh GoS (Generator of Sales). Kedua kinerja ini menjadi tantangan berat karena ketiadaan peta losses secara real. Di sisi lain, pemberlakuan tarif adjutment menyebabkan perubahan pola pemakaian listrik pelanggan TM menjadi turun. Kondisi tersebut mendorong agar pencarian potensi losses dilakukan secara kontinyu dan mendetail. Salah satu potensi yang ditemukan adalah terjadinya error akurasi pada material transaksi energy di luar kelasnya. Berdasarkan data uji 2013 – 2015 bahwa rata – rata error akurasi CT TM = -10% (standar +0.5%), error akurasi kWhmeter glomet = -100% (standar +1%) dan error akurasi CT TR = -3% (standar +0.5%). Error akurasi terjadi sejak material disuplai sekalipun telah memiliki type test dan SPM. Kondisi ini terjadi disebabkan ketiadaan persyaratan dan panduan uji pemeriksaan akurasi di sisi PLN sebagai pengguna barang. Dengan inovasi “Manajemen Pengendalian Mutu Material Transaksi Energi”, maka kebocoran energi akibat error akurasi tidak terjadi. Implementasi inovasi dilakukan melalui 2 bagian, yaitu Reengineering Proses Bisnis dan Reengineering Metode Kerja. Reengineering Proses Bisnis PLN Distribusi Bali membuat metode pembobotan mutasi sebagai dasar Manajemen untuk memberikan rekomendasi/ persetujuan mutasi pegawai dan memberi kesempatan yang sama kepada semua pegawai melalui persyaratan pembobotan yang terukur. Disamping itu, pembobotan mutasi pegawai dapat digunakan sebagai dasar bagi Manajemen untuk memberikan rekomendasi/persetujuan Job Posting bagi pegawai fungsional. Kriteria pembobotan terdiri dari 10 aspek yaitu masa kerja, talenta, grade, jenis jabatan, karya inovasi, champion product, tempat kedudukan istri/suami, jenis mutasi, rekomendasi atasan, dan justifikasi GM. Mekanisme pembobotan mutasi pegawai terdiri dari metode pembobotan mutasi APS, lolos butuh, dan job posting. Implementasi pembobotan mutasi mampu mengendalikan mutasi pegawai di lingkungan PLN Distribusi Bali. Dari 18 orang yang mengajukan mutasi pada tahun 2014-2016, terdapat 4 orang pegawai yang disetujui mutasi oleh manajemen. Metode pembobotan mutasi membantu KPI SDM Indikator Leadership dalam OCR dalam mempertahankan talent dan menjaga produktivitas pegawai dan mendukung perwujudan dari transparansi serta implementasi PLN Berintegritas, sehingga proses mutasi dan regenerasi pegawai dapat berjalan dengan baik. Disamping itu metode ini menyelamatkan biaya rekutmen dan pelatihan bagi 18 orang pegawai sebesar Sebagai bagian dari komitmen PLN Distribusi Bali untuk mencapai target pertumbuhan kWh jual sebesar 18,3% maka peningkatan jumlah pelanggan tidak dapat dielakan dan perbaikan kualitas pelayanan menjadi kewajiban untuk mendukung komitmen tersebut. Disisi lain, terbitnya UU Ketenagalistrikan No 30/2009 dan turunnya Permen ESDM No 05/2014 tentang Tatacara Akreditasi dan Sertifikasi Ketenagalistrikan mempersyaratkan Sertifikat Laik Operasi (SLO) untuk diakomodir dalam proses memperoleh sambungan listrik. Sepanjang tahun 2013 hanya 35% pelanggan yang tersambung telah memiliki SLO. Pelaku ketenagalistrikan: PLN, Lembaga Inspeksi Teknik Tegangan Rendah (LIT-TR), dan Kontraktor Listrik saat ini bekerja sendiri sendiri, sehingga tidak memungkinkan proses mendapatkan listrik tuntas pada suatu pihak saja. Inilah yang menyebabkan penggunaan jasa perantara diminati, karena masyarakat tidak memiliki pilihan dalam mendapatkan listrik secara one stop service. Kemudahan akses CC PLN123 tidak sepenuhnya menjawab kebutuhan pemohon, terbukti sebanyak 41% permohonan terindikasi diajukan memanfaatkan jasa perantara. Gerai Daya adalah outlet usaha pelayanan untuk memperoleh sambungan listrik yang dibangun oleh Kontraktor Listrik dengan memanfaatkan media layanan PB PD pada website pln, dan bekerjasama dengan LIT-TR yang dikembangkan dengan pola one stop service kelistrikan S e l u r u h k e p u t u s a n i n v e s t a s i y a n g d il a k u k a n o l e h s e b u a h p e r u s a h a a n d i t u j u k a n u n t u k meningkatkan performa perusahaan sehingga mampu menghasilkan profit dengan tingkat pengembalian investasi tertentu yang ditargetkan perusahaan. Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara, PT PLN (Persero) pada prinsipnya adalah sebuah perusahaan bisnis yang juga didorong untuk meningkatkan profit melalui usaha jasa penyediaan tenaga listrik di Indonesia. Untuk itu, unit PLN perlu memastikan bahwa keputusan investasi yang diambil dalam kaitannya dengan penyediaan tenaga listrik akan menghasilkan imbal investasi yang menguntungkan. Pada kenyataannya, sering ditemukan keputusan-keputusan investasi pemasaran yang tidak m e menuhistandarkelayakanfinansial.Secaraaggregateinvestasiyangtidakmenguntungkana kanmenekankeuanganperusahaandanmenghambatupayapengembanganbisnisperusahaan. P e n c a p a i a n p r o f i t u s a h a t e r s e b u t m e n j a d i t a r g e t s t r a t e g i s b a g i u n i t P L N d i r e g i o n J a w a B a li y a n g m e m ili k i n il a i B i a y a P o k o k P e n y e d i a a n tenaga listrik yang berada di bawah harga jual listrik rata-rata. Sebagai Tingkat pelunasan piutang ragu di PLN Area Bintaromasih sangat rendah, misalnyadi 2014 presentase pelunasan terhadap total piutang ragu hanya 13,9% atau potensi pendapatan yang hilang sebesar 86,1% equivalenRp1,470 miliar. Pada 2015 jumlahnya tidak lebih baik, pelunasan hanya 7,2% atau potensi pendapatan yang hilang sebesar 92,8% equivalenRp1,441 miliar. Dalam proses bisnis PLN, piutang ragu akan dihitung sebagai salah satu faktor yang memengaruhi perhitungan rata-rata umur piutang. Oleh karena itu, tim penulis melakukan RCPS (Root Cause Problem Solving) dan diketahui bahwa penyebab rendahnya pelunasan dikarenakan pelanggan dapat dengan mudah melakukan pemasangan baru setelah dilakukan bongkar rampung, sehingga piutang lamanya tidak tertagih. Hal itu terjadi karena PLN belum memiliki media penanda Persil yang sudah dibongkar rampung, sehingga petugas tidak memiliki early warning system. Ketersediaan data pelanggan bongkar rampung yang baik juga masih belum ada, sehingga pemberian informasi dini kepada petugas Bidang Konstruksi belum dapat dilaksanakan. Sebagai solusinya, penulis mengusulkan metode penanda identitas persil bongkar rampungyang terdiri dari:Stiker penanda, tagging position,dan foto Persil; serta dilengkapi aplikasi pendukung Banyaknya target kinerja SDM yang harus dilaporkan sebagai bukti pengembangan SDM menjadi tantangan tersendiri bagi pengelola kepegawaian (HRD-Human Resource Development) di Unit Pelaksana, yaitu Kesiapan dan Kesediaan SDM ataupun talent untuk mengikuti seluruh rencana kegiatan pengembangan SDM selama satu tahun, tanpa merasa terbebani (menambah pekerjaan) dan berdampak langsung bagi pegawai. Oleh karena itu, diperlukan satu kesatuan kegiatan yang menjadiwin-win solution bagi pengelola kepegawaian (HRD) dengan pegawai di Unit Pelaksana. Inspiration Day merupakan metode penggabungan aktivitas pengembangan SDM sesuai dengan Juklak KPI SDM. Inspiration Day sebagai All Package Activitytelah mencakup seluruh target pengembangan SDM yang harus dilaporkan sebagai pemenuhan penilaian KPI dari sisi SDM dan pengembangan SDM yang perlu diperhatikan dari sisi maturity level. Pada tahap awal, Inspiration Day difokuskan untuk seluruh talent di Area Lenteng Agung untuk melaksanakan pengembangan SDM dari sisi OCR-Leadership, OCR-Teamwork, dan OCR-Aligment.
TASMANIA SOLUSI PENINGKATAN DISIPLIN 147 1914008 POLA KERJA VENDOR DALAM MENGEKSEKUSI PERINTAH KERJA
Non Technical Supporting Manajemen Distribusi Jawa Barat
1. WILDAN JUNIAWAN 2. SIGIT ARIPRIYONO 3. PURNAMA
AMANDA Administration Management for 148 1914006 Doubtful Account Pengelolaan Administrasi Data Pelanggan Piutang Ragu-Ragu
Non Technical Supporting Manajemen
Manajemen Pelayanan Teknik Terpadu Guna 149 1914003 Mendukung Pemeliharaan Jaringan Distribusi Berkualitas
Non Technical Supporting Manajemen Distribusi Jawa Timur
1. AEP SAEPUDIN 2. RADITYA HARI NUGRAHA 3. SUDARTO
Manajemen Program Inspeksi Gardu Induk 150 1914004 Sebagai Metode Pemetaan Aset dan Upaya Preventif Trip Incoming Sisi 20 kV
Non Technical Supporting Manajemen Distribusi Jawa Timur
1. MOH. KHOZAIN 2. SEPTIADI GALINDRA 3. ANAK AGUNG NGURAH
Non Technical Supporting Manajemen Distribusi Jawa Timur
1. INDRIANI 2. NUR RELLA CATUR 3. ZAILLA MAIROFIAH
151 1914002
Metode Meningkatkan Kepedulian Pegawai Sebagai Instrument Pencapaian Target KInerja
PENYEDERHANAAN PROSES ADMINISTRASI 152 1914170 PROYEK AKTIVASI UNTUK MENDUKUNG AKURASI PENYERAPAN CAPEX
1. JOKO PURNOMO Distribusi Jawa Tengah dan 2. SINTA VITALOKA LESTARI DI Yogyakarta 3. RISCA DAMAYANTI
1. HARMEN HARMEN Non Technical Supporting Manajemen PT Indonesia Comnets Plus 2. PUJIYANTO BAMBANG 3. RATIH ADDINA HAPSARI
Peningkatan disiplin pola kerja vendor perlu diterapkan dalam sebuah perusahaan untuk mencapai satu tujuan dengan maksimal. Pola kerja yang ada saat ini adalah dengan cara pemberian work order kepada pelaksana pekerjaan P2TL, Hardist/Yantek dan penyambungan dilaksanakan dengan cara manual berupa penyerahan berkas-berkas dan tidak adanya dokumentasi berkas-berkas workorder tersebut. Dengan pola seperti ini, maka pekerjaan tidak terpantau dan terdokumentasikan dengan baik hal ini bisa menyulitkan dalam evaluasi pekerjaan. Dengan pola baru, semua workorder dan perintah kerja dilaksanakan dengan cara mengupload/input data dalam sebuah tools yang bernama Tasmania. Tools ini berfungsi sebagai media untuk memastikan seluruh pekerjaan yang diberikan PLN kepada pelaksana pekerjaan pihak ketiga dilaksanakan sesuai dengan kontrak. Dengan Tasmania evaluasi mulai dari penyerahan work order / perintah kerja, pelaporanya, tersimpan dalam sebuah database terpusat dan di arsipkan dalam bentuk dokumen elektronik yang dapat dijadikan sebagai lampiran penagihan dari masing-masing pekerjaan. Tasmania bisa dijadikan solusi peningkatan disiplin pola kerja vendor dalam mengeksekusi perintah kerja. Sesuai dengan Kep DIR No. 1336.K/DIR/2011 tentang Pedoman Proses Pelayanan Pelanggan tahun 2011 yang merupakan pengganti dari Pedoman dan Petunjuk Tata Usaha Langganan (TUL 94) dijelaskan bahwa untuk kegiatan layanan listrik terdiri dari 3 (tiga) jenis kegiatan utama yaitu Pelayanan Pelanggan, Baca Meter dan tagihan Listrik, dan Penagihan. Unsur dari penagihan adalah membukukan piutang pelanggan, penagihan piutang, dan pengawasan piutang. Salah satu kegiatan dari fungsi penagihan piutang adalah pengelolaan piutang pelanggan, baik piutang lancar ataupun piutang ragu-ragu. Dalam pengelolaan piutang ragu-ragu, dibutuhkan administrasi yang baik untuk efektivitas kerja dimana kegiatan pengelolaan piutang ragu-ragu saat ini dirasa belum mencakup hal tersebut dan main system PLN (dalam hal ini AP2T) belum dapat mengakomodir menu pengelolaan administrasi data piutang ragu-ragu seperti pengarsipan administrasi data pelanggan piutang ragu-ragu secara e-AIL, tagging dan mapping pelanggan piutang ragu-ragu. Salah satu contoh administrasi data pelanggan piutang ragu-ragu yang belum efektif adalah pada saat pengajuan penghapusan piutang ragu-ragu, dimana berkas-berkas administrasi yang menjadi syarat pengajuan penghapusan piutang ragu-ragu Pengelolaan inspeksi dan tindak lanjut pemeliharaan jaringan distribusi menjadi poin penting dalam penurunan gangguan pada aset jaringan distribusi. Pemeliharaan yang berkualitas tidak akan tercapai bila tanpa dilakukan suatu perencanaan, keseragaman form dan pelaporan, skala prioritas pemeliharaan dan monitoring tindak lanjut. Untuk memenuhi persyaratan tersebut,maka disusun sebuah sistem kerja baru yang terstruktur dan diberi nama MANAJEMEN PELAYANAN TEKNIK TERPADU GUNA MENDUKUNG PEMELIHARAAN JARINGAN DISTRIBUSI BERKUALITAS. Dalam Manajemen Pelayanan Teknik Terpadu, mencakup pola inspeksi yang berkualitas serta beberapa metode pemeliharan berdasarkan prioritas kelas aset penyulang sesuai SE.DIR 0018.E/DIR/2014, dimana kegiatan pemeliharaan dapat termonitor oleh Kantor Distribusi hingga Rayon melalui aplikasi web based. Untuk menjaga keberlanjutan proses dan improvement,dilakukan pengukuran tingkat kematangan (audit maturity level) proses pemeliharaan di setiap unit secara periodik. Dengan mengimplementasikan Manajemen Pelayanan Teknik Terpadu diperoleh manfaat non finansial berupa penurunan gangguan penyulang di PLN Distribusi Jawa Timur tahun 2015 sebesar 12% dibanding tahun 2014. Di samping itu kemudahan manajemen dalam memonitor dan mengevaluasi seluruh kegiatan unit, penyeragaman alur proses pemeliharaan dan meningkatkan pengawasan History kinerja trip incoming 20kV selama 5 tahun terakhir di PLN Distribusi Jawa Timur mencapai 183 kali yang disebabkan oleh gangguan instalasi cell kubikel sisi 20kV. Hal ini menyebabkan kehilangan kesempatan jual energi ± 915 ribu kWh atau sebanding dengan 1,1 milyar rupiah setiap tahun. Banyaknya gangguan yang terjadi diakibatkan belum optimalnya Inspeksi (hanya visual), profile aset (komponen dan kondisi) tidak update, lambatnya informasi kelainan dan pemeliharaan masih pola time based 1 tahunan. Sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut dirancanglah Manajemen Program Inspeksi Gardu Induk. Prinsip kerja yaitu dengan melakukan inspeksi langsung ke Gardu Induk dengan In service Meassurement dan In service Inspection dalam kondisi online (bertegangan) oleh Petugas Pemeliharan APD menggunakan form standar yang telah disusun dan disepakati. Kegiatan inspeksi ini dilakukan setiap 6 bulan sekali untuk tiap Gardu Induk. Hasil dari Inspeksi ini berupa Pemetaan Data kubikel secara kuantitas dan kualitas dari tiap kubikel. Apabila kubikel mempunyai kondisi yang sehat maka untuk kubikel tersebut hanya perlu dilakukan pemeliharaan tahunan sedangkan apabila kubikel tersebut mempunyai kondisi tidak sehat maka akan dilakukan perlakuan sesuai KPI (Key Performance Indicator) merupakan tolak ukur keberhasilan di PT PLN (Persero). Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan tersebut adalah pegawai yang produktif dan efektif dalam bekerja. Permasalahan yang terjadi adalah bagaimana cara meningkatkan kepedulian pegawai dari partisipasi menjadi komitmen, sehingga menghasilkan produktivitas dan efektivitas kerja yang optimal guna mencapai target kinerja yang ditetapkan. Untuk itu, diperlukan metode meningkatkan kepedulian dengan cara: • Melaksanakan Survey "Ku Tahu yang Kau Mau" (survey EMI Go+, survey OCAI, FGD Angenmu) untuk mengetahui kondisi saat ini dan harapan pegawai. • Monitoring pelaksanaan pengawalan pencapaian target Kinerja dengan membentuk Focus Group Discussion (FGD) "PELANGI BERKARYA", updating visual manajemen secara rutin, dan melaksanakan tracking pencapaian kinerja menggunakan media millis, aplikasi pemantauan, dan whatsApp Group yang dilakukan secara rutin. Adapun manfaat dari inovasi ini adalah : • Pegawai memahami etika dalam korporasi, • Memudahkan pegawai dalam berkomunikasi dan berkoordinasi, • Pegawai memahami peran masing-masing individu/rencana kerja, • Pegawai bersemangat dan memiliki komitmen pada tujuan organisasi, • Saling mendukung dalam melaksanakan tugas, • Saling bertanggung jawab dalam mencapai target perusahaan. Dengan mengimplementasikan metode PT Indonesia Comnets Plus yang merupakan salah satu anak perusahaan PT. PLN ( Persero ) yang bergerak di bidang penyediaan jasa jaringan telekomunikasi dan Teknologi Informasi. Seiring berkembangnya bisnis, PT Indonesia Comnets Plus mampu memperluas jaringan dan pasar di segmen PLN Group dan publik. Untuk meningkatkan layanan ke pelanggan. PT Indonesia Comnets Plus memiliki tanggung jawab dan komitmen untuk melayani permintaan pelanggan terhadap jasa layanan telekomunikasi serta melakukan improvement terhadap pencapaian SLA. Improvement tersebut berkaitan dengan proses penarikan kabel fiber optic maupun perbaikan terhadap gangguan. Permasalahan yang terjadi saat ini adalah proses penyelesaian administrasi penyambungan layanan pelanggan, yang berkaitan dengan pelaksana pekerjaan penyambungan layanan pelanggan, banyak mengalami keterlambatan. Hal ini menyebabkan penutupan pelaksanaan pekerjaan mitra terlambat, pembayaran pekerjaan mitra terlambat, dan pencatatan aset yang terlambat. Oleh karena itu hal tersebut dapat berdampak pada pencatatan laporan akuntansi, terutama terkait dengan penutupan laporan pekerjaan dan pencatatan aset. Penyebab utama keterlambatan pencatatan pekerjaan dan aset dikarenakan faktor pencatatan dilakukan secara terpusat, sedangkan pemilik proyek pekerjaan ada pada Kantor Regional. Peningkatan efektivitas proses
153 1914232
Metode Baru Penggantian Bearing Generator Dongfang untuk Percepatan Durasi Overhaul
Non Technical Supporting Manajemen
154 1914246
Visual Guideline Proses Line Charging Black Start 500 kV PLTA Saguling
Non Technical Supporting Manajemen
Perbaikan Sistem Manajemen Pengelolaan 155 1914229 Limbah B3 Abu Batu Bara PLTU Suralaya Berbasis SILiA
Non Technical Supporting Manajemen
JELO Minor : METODE JUSTIFIKASI ELIMINASI 156 1914009 OVERHOUL MINOR UNTUK MENCAPAI TARGET Non Technical Supporting Manajemen EAF KORPORAT
157 1914021 Metodologi Evaluasi Kinerja PLTS
Non Technical Supporting Manajemen
STRATEGI MANAJEMEN BATUBARA UNTUK 158 1914010 MENINGKATKAN DAYA SAING & Non Technical Supporting Manajemen PRODUKTIVITAS UNIT PEMBANGKITAN PAITON
Dari 4 kali pekerjaan Periodik Inspection di 4 unit PLTU Lontar selalu ditemukan kerusakan pada bearing generator berupa scratch pada metal babit bearing. Durasi penggantian bearing membutuhkan 10 hari kerja sesuai dengan SOP pabrikan. Durasi yang panjang ini disebabkan adanya pekerjaan alignment rotor HIP – LP dan alignment rotor LP – Generator. Untuk mempersingkat waktu pekerjaan, dibuat suatu metode baru dengan cara melakukan analisa terhadap kemungkinan untuk memperbaharui langkah 1. TRI PAPRI HANDONO pekerjaan, dengan melakukan pengukuran ketidak-sumbuan pada saat kopling LP – Generator di bongkar, ternyata didapat bahwa PT Indonesia Power 2. MEDDI SUPARMAN nilai penyimpangan masih masuk range batasan yang diijinkan, dari nilai tersebut di kompensasikan sehingga didapatkan nilai yang 3. HENDRA FIRMANSYAH bisa diterapkan untuk pembuatan metode baru. Dengan metode baru pekerjaan pembongkaran hanya dilakukan pada kopling LP –Generator, dan untuk kopling HIP – LP tidak di lakukan pembongkaran. Metode baru berhasil mempercepat durasi pekerjaan menjadi hanya 4 hari kerja dengan kualitas pekerjaan sesuai batasan yang diijinkan sehingga secara finansial unit pembangkit dapat memperoleh keuntungan saat unit berproduksi selama 6 hari setara dengan Rp 21,3 Milyar untuk setiap 1 unit PLTU Lontar dengan kapasitas 315 MW. Instruksi Kerja adalah suatu perintah atau suatu set instruksi untuk melakukan tugas dan untuk mengikuti prosedur yang berlaku. Untuk Instruksi kerja di PLTA Saguling, khususnya Pengoperasian Unit Mode Black Start / Line Charging tidak memiliki lembar kerja / checklist sebagai validasi bahwa langkah-langkah pengoperasian Unit Mode Black Start / Line Charging sesuai dengan Instruksi 1. FARID RIDHA MUTTAQIN Kerjanya. Pada saat kondisi Black Out 500 kV Jawa Bali, Operator yang berpengalaman maupun baru harus membawa Hardcopy 2. HAMZAH WILDAN MUHARAM Instruksi Kerja pengoperasian Unit Mode Black Start / Line Charging sebagai pedoman pengoperasian. Kesalahan operasi dapat terjadi PT Indonesia Power 3. ANDRY TAUFIEK pada saat pengoperasian Unit Mode Black Start / Line Charging akibat dari panik, kurangnya percaya diri dan minimnya pengalaman Black Out 500 kV sebenarnya. Berorientasi dari masalah tersebut maka dibuat Inovasi Visual Guideline Proses Line Charging Black Start 500 kV. Setelah implementasi, dilakukan sosialisasi dan simulasi kepada Operator PLTA Saguling. Untuk mengukur tingkat keberhasilan Implementasi Inovasi, maka dilakukan survey knowledge mengenai Pengoperasian Unit Mode Black Start / Line Charging sebelum dan sesudah implementasi. Inovasi Visual Guideline Proses Line Charging Black Start 500 kV PLTA Saguling ini merupakan Proses produksi listrik PLTU berbahan bakar batu bara menghasilkan produk samping berupa abu batu bara yang terdiri dari Fly Ash (FA) dan Bottom Ash (BA). Jumlah rata-rata abu batu bara di PLTU Suralaya adalah 35000 ton/bln Fly Ash dan 9000 ton/bln Bottom Ash. Berdasarkan ketetapan UU No 32 Tahun 2009 dan PP 101 Tahun 2014, FA-BA diklasifikasikan sebagai limbah bahan berbahaya dan beracun (LB3) sehingga setiap pengelolaannya baik dalam hal penyimpanan, pengangkutan, pengumpulan, pemanfaatan, 1. VINI CHARLOTH pengolahan dan penimbunan harus tercatat dan mampu telusur yang dibuktikan dengan dokumen manifest serta setiap pelaku PT Indonesia Power 2. OFI SHOFIYAH pengelola tersebut wajib memiliki ijin yang masih berlaku dan sesuai dengan peruntukkannya. Tingginya produksi harian FA-BA 3. SATRIO KUSUMO dengan jumlah pengangkutan 30-50 truk mengakibatkan dokumen manifest dan perijinan pengelola limbah sulit dikendalikan dan dimonitoring dengan baik. Hal ini mengakibatkan tidak terpenuhinya ketentuan persyaratan peraturan yang berpotensi menyebabkan peringkat PROPER Merah. Kondisi tersebut mengakibatkan diperlukanya upaya untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan limbah B3. Untuk itu, dikembangkan sistem manajemen pengelolaan limbah abu batu bara berbasis SILiA (Sistem Informasi Limbah Abu Batu Bara). Dengan sistem ini, pengelolaan abu batu bara menjadi cepat, efektif dan terkendali serta transparan. Implementasi sistem ini PT PJB memiliki strategic goal yang tertuang dalam RJPP Tahun 2013-2018 untuk mencapai EAF korporat sesuai standar kelas dunia (top 10% NERC), yaitu sebesar 93.8 %. Pencapaian EAF korporat PT PJB pada Tahun 2013 adalah 90.61%. Di sisi lain, pembangkitpembangkit di PT PJB masih menerapkan siklus overhaul sesuai manual book dari pabrikan. PT PJB UP Gresik sebagai salah satu unit kerja di PT PJB bertekad mendukung tercapainya sasaran korporat sesuai standar kelas dunia, dengan mencari strategi untuk 1. HILMAN AZIZ T. menaikkan EAF pembangkit. Selama ini, PLTU Gresik menggunakan siklus pemeliharaan berdasar manual book pabrikan adalah Simple PT Pembangkitan Jawa Bali 2. VERRY MARDIANANTA Inspection (SI) – Serious Inspection (SE) – Simple Inspection (SI) – Mean Inspection (ME) dengan interval 8000 EOH. Sehingga apabila 3. MUHAMMAD MUCHLIS PLTU Gresik mempertahankan siklus pemeliharaan tersebut, maka target EAF sesuai road map sulit tercapai. Terdapat beberapa alternatif strategi yang bisa dipilih untuk menaikkan EAF, yaitu memperpanjang interval overhaul (OH), memperpendek durasi OH, dan mengeliminasi OH minor. Sesuai dengan ruang lingkup kerja, karya inovasi ini membahas strategi penerapan eliminasi OH minor. Hingga tahun 2014, belum ada suatu metode ataupun pedoman baku di lingkungan PT PJB maupun PT PLN (Persero) untuk menjustifikasi penerapan strategi eliminasi OH minor. Untuk itu dalam karya inovasi ini kami mengusulkan suatu metode untuk Invensi ini bertujuan untuk membantu proses analisa dimana dibutuhkan mekanisme pengukuran atau perbandingan antar kriteria sehingga menghasilkan informasi yang bisa digunakan untuk membantu pengambilan keputusan. Metode ini dilakukan dengan mengumpulkan kriteria-kriteria yang diperlukan untuk diukur ataupun dijadikan bahan pertimbangan dalam analisa perbandingan. Lalu dilanjutkan dengna menyusun kriteria-kriteria tersebut ke dalam struktur data pohon dengan paradigma bahwa semakin menuju 1. DIMAS KAHARUDIN ke cabang berarti semakin kurang signifikan kriteria tersebut bila dibandingkan dengan kriteria yang berada di akar. Lalu dilakukan 2. MUHAMMAD MUSLIH pembobotan dengan metode yang dikehendaki oleh analis maupun narasumber. Proses pembobotan dilakukan secara hirarki sehingga PT Pembangkitan Jawa Bali MAFRUDDIN bobot hanya berlaku pada level dan parent yang sama dalam sebuah struktur data pohon. Kemudian dilanjutkan dengan penilaian 3. NUR AMIN terhadap kriteria-kriteria pada setiap cabang paling ujung dengan metode yang dikehendaki oleh analis maupun narasumber. Diantaranya adalah menggunakan metode penilaian berbasiskan skala ataupun menggunakan metode penilaian AHP. Kemudian dilakukan penilaian terhadap kriteria-kriteria yang memiliki child(s) melalui perhitungan dengan rumus perhitungan proporsional. Kelebihan dari metode ini adalah proses pembobotan serta penilaian kriteria relatif lebih mudah dan cepat karena melibatkan kombinasi data yang lebih sedikit. Kemudian dengan metode ini, analisa informasi juga bisa dilakukan secara hirarki dengan alur yang Unit Pembangkit (UP) Paiton merupakan PLTU milik PT PJB berbahan bakar batubara yang telah beroperasi selama lebih dari 21 tahun. Faktor usia pembangkit ini menyebabkan upaya untuk mempertahankan tingkat effisiensinya harus lebih seksama. Disisi lain, karena proporsi biaya operasional PLTU terbesar adalah biaya batubara yakni sebesar 70% – 80%, sehingga diperlukan manajemen batubara yang tepat untuk menghasilkan biaya pokok produksi yang kompetitif. Kondisi awalnya, biaya pokok produksi PLTU Paiton 1. DWI JULI HARSONO masih tergolong mahal sehingga Merit Order terbaik yang dicapai hanya mampu menduduki peringkat 8. Akibatnya Capacity Factor PT Pembangkitan Jawa Bali 2. WISNU CAHYA KURNIAWAN (CF) PLTU Paiton sangat rendah dan kontrak kinerja produksi listrik tidak tercapai. Berdasarkan permasalahan tersebut PLTU Paiton 3. ENDANG SUSILAWATI melakukan inovasi strategi manajemen batubara yang komprehensif. Strategi tersebut berupa sejumlah tahapan sebagai berikut : (i) Pemetaan batubara di stock pile berdasarkan kualitas (ii) Pengaturan penggunaan batubara berdasarkan metode First In First Out (FIFO) secara ketat untuk meminimalkan loss of calories (iii) Pengaturan proses loading berdasarkan komposisi kualitas batubara (iv) pengaturan udara bakar sesuai dengan komposisi pencampuran batubara (coal mixing) yang untuk memperoleh pembakaran yang
159 1924089 AL-FATH@CO
Non Technical Supporting Manajemen
Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan
1. ARI RUDIANTO 2. NOERMATIA 3. TOMI SANJAYA
160 1924095 MAPALA
Non Technical Supporting Manajemen
Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan
1. MOHD. SUBHAN JAUHARI 2. ISMAIL EFFENDI 3. M. REZA PAJRI
APLIKASI ABSENSI OPERATOR (ASENTOR) SEBAGAI SALAH SATU POIN PENILAIAN UNTUK Pembangkitan Sumatera 161 1924248 MENCIPTAKAN BUDAYA SALING PERCAYA, Non Technical Supporting Manajemen Bagian Utara INTEGRITAS, PEDULI DAN PEMBELAJAR (SIPP) SEKTOR PEMBANGKITAN NAGAN RAYA
162 1924175 Layanan Mikro Grid Industri Non-Pelanggan
163 1924173
Sistem Alarm Klaim Asuransi Business Interruption Electric Supply
"GEBUK" GENIUS BUCKET UNTUK MENGENDALIKAN SUSUT PADA SAAT 164 1924219 TRANSAKSI BBM DENGAN MENDETEKSI KETIDAKAKURATAN KARTU TERA METROLOGI
Non Technical Supporting Manajemen
Non Technical Supporting Manajemen
PT Pelayanan Listrik Nasional Batam
PT Pelayanan Listrik Nasional Batam
Non Technical Supporting Manajemen Wilayah Aceh
1. UMAR FAROUK ANDY 2. AZHARI 3. BHIMANDA AULIANSYAH
Al-Fath@Co adalah Produk bahan kimia penjernih air yang terbuat dari ekstrak limbah B3 Fly ash dan telah terbukti dapat menurunkan tingkat kekeruhan dalam satuan NTU (Nephelometric turbidity unit) air baku hingga mencapai kejernihan 1,8 NTU sesuai manual book Alsthom (Maks 2 NTU) dan telah diaplikasikan sejak bulan Oktober tahun 2015 hingga saat ini di Pretreatment Plant PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Ombilin, dengan total saving sebesar Rp. 258.767.200,- (Dua Ratus Lima Puluh Delapan Juta Tujuh Ratus Enam Puluh Tujuh Ribu Dua Ratus Rupiah) per tahun. Al-Fath@Co merupakan produk ramah lingkungan yang dibuat dari recovery limbah fly ash dan telah melalui beberapa uji laboratorium independen seperti Lab. Sucopindo, Lab. Surveyor Indonesia (SI), Lab. Tekmira, Lab. Universitas Indonesia (UI) dan Lab. Institut Teknologi Bandung (ITB) yang membuktikan bahwa produk Al-Fath@Co tidak mengandung logam berat, non hazardous material serta almost non toxic. Inovasi Al-Fath@Co diawali dengan pembuatan produk coagulant untuk menjernihkan air dengan memanfaatkan fly ash sisa pembakaran batubara PLTU kemudian diikuti dengan penyusunan IK (instruksi kerja) yang menjadi panduan untuk membuat Al-fath@Co serta bagaimana memanfaatkannya untuk Mapala adalah inovasi pemanfaatan kembali limbah cair yang memenuhi kriteria baku mutu lingkungan untuk digunakan sebagai air siram taman, air cleaning area serta air cuci kendaraan operational. Inovasi ini telah diaplikasikan sejak bulan Oktober 2013 dan berhasil memanfaatkan 30 ton / Jam limbah air buangan di Sektor Ombilin dengan total saving Rp 123.120.000,- per tahun (Seratus Dua Puluh Tiga juta Seratus Dua Puluh Ribu Rupiah Per tahun ). Mapala telah melalui uji laboratorium independen (Lab Kesehatan Provinsi Sumatera Barat) yang dilibatkan sebagai pegawas kualitas limbah yang rutin dimanfaatkan. Produk dari inovasi Mapala adalah pembuatan instalasi pemipaan dan prosedur pengoperasian serta pemantauan limbah cair. Inovasi ini merupakan bentuk nyata kepedulian Sektor Ombilin terhadap lingkungan sekaligus menjadi tindak lanjut program 3R (reuse, recycle dan recovery) yang dicanangkan oleh pihak lingkungan hidup. PT. PLN (Persero) merupakan perusahaan listrik negara yang memiliki aset di seluruh pelosok Indonesia.Salah satunya pembangkit milik perusahaan ini berada di Provinsi Aceh tepatnya yaitu PLTU Nagan Raya. PLTU adalah pembangkit tenaga listrik dimana tenaga listrik diperoleh dari generator yang diputar oleh turbin dengan tenaga dorong uap hasil pamanasan oleh boiler dengan bahan bakar batu bara. Di Sumatera Bagian Utara dibutuhkan kehandalan dalam pasokan listrik salah satunya berharap pada PLTU Nagan Raya. Hal ini disebabkan PLTU Nagan Raya beroperasi based load. Di mana untuk mendapatkan tercapainya kehandalan unit PLTU dalam beroperasi di PT. PLN (Persero) salah satu solusinya dengan menerapkan asset manajemen. Melihat begitu kompleknya dalam operasional dan pengelolaan PLTU Nagan Raya serta penerapan asset manajemen yang konsisten, maka diperlukan sumber daya manusia(resourch)operator yang handal dan memiliki budaya Saling percaya, Integritas, Peduli dan Pembelajar (SIPP). Tanpa resourch tersebut, maka pengelolaan PLTU yang baik dalam meningkatkan kinerja unggul akan sulit terwujud. Atas dasar tersebut inovasi “ASENTOR” Aplikasi Absensi Operator sebaga salah satu poin penilaian untuk menciptakan Budaya Saling percaya, Integritas, Peduli dan Pembelajar(SIPP) Sektor Pembangkitan Nagan Raya dibuat sebagai suatu sistem yang dapat dijadikan tolok ukur untuk
Penyediaan listrik di Batam mayoritas dilaksanakan oleh PT PLN Batam (“PLN Batam”). Selain PLN Batam terdapat pemegang IUPTL lain seperti PT Batamindo Investment Cakrawala yang menyediakan listrik untuk kawasan industri Batamindo, PT Panbil Utilitas Sentosa yang menyediakan listrik untuk kawasan industri Panbil, dan PT Tunas Energy yang menyediakan listrik untuk kawasan 1. WENI LEVIN RICHARDSON industri Tunas. Namun tidak seluruhnya pelaku usaha industri dan bisnis di Batam menggunakan listrik dari PLN Batam dan IUPTL BLEGUR lainnya. Beberapa industri dan mall menyediakan listrik untuk kepentingan sendiri. Salah satu industri yang menyediakan listrik untuk 2. VIDYA KARTIKA AYUNINGTYAS kepentingan sendiri adalah PT Citra Tubindo Tbk. Perusahaan pembuat pipa ini menyediakan engine sendiri dengan kapasitas 4 x 1 3. MARLEN SIAGIAN MW PLTMG dan 2 x 1 MW PLTD sebagai back up. PLN Batam melihat potensi bisnis dalam kerjasama penyediaan engine bagi pelanggan industri non-pelanggan potensial dengan menyediakan layanan micro grid. Dengan kerjasama ini, dapat meningkatkan revenue perusahaan dan citra perusahaan.
1. ANDRYAS YULI ANGGORO 2. ENDRIZAL 3. LANGGENG BUDIONO
1. TAUFAN HANAFI 2. INDRA BATUBARA 3. ISRAMA DANI SIREGAR
PT PLN Batam adalah sebuah perusahaan nasional yang bergerak di bidang kelistrikan untuk wilayah Batam. Kelistrikan PT PLN Batam disupply dari Pembangkit milik sendiri sebanyak 16% dan dari pembangkit Independent power Producer (IPP) sebanyak 84% dengan beban puncak tertinggi hingga april 2016 adalah sebesar 363 MW dan daya mampu sebesar 390 MW. Dengan kondisi seperti ini, jika PT PLN Batam mengalami gangguan usaha berupa kerusakan 1 unit pembangkit IPP terbesarnya yaitu PLTU Tanjung kasam dengan daya 55 MW, maka PT PLN Batam akan mengalami defisit. Hal ini menuntut keseriusan dari PT PLN Batam untuk menjaga keandalan pembangkit-pembangkitnya. Setiap perusahaan selalu mempunyai resiko gangguan usaha, begitu pula PT PLN Batam. Untuk menghindari kerugian yang besar, maka PT PLN Batam mengasuransikan risiko gangguan usaha tersebut dalam klausul business interruption electric supply pada polis asuransi machinery breakdown. Namun dalam implementasinya masih terdapat kelemahan dalam monitor dan pengawasannya, sehingga ada 7 potensi klaim business interuption yang terlewat sejak tahun 2013 hingga tahun 2015. Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, terlihat ada banyak potensi klaim yang terlewat, hal inilah yang menjadi gagasan dari karya inovasi kami yaitu sistem alarm klaim asuransi aset polis business interuption electric supply, dengan tujuan Sebagai Ada suatu kondisi dimana cairan Biosolar/Solar (HSD) mengalami penyusutan (losses). Ketinggian cairan HSD di mobil tangki sangat rentan terhadap susut jika jarak tempuh dari pemuatan hingga tujuan memiliki jarak ratusan kilometer ditambah lagi cairan biosolar/Solar sangat rentan dengan perubahan suhu.Keakuratan sounding atau pengukuran volume observasi cairan biosolar/solar mobil transporter memang sangat dibutuhkan dalam penghitungan susut, dan pada saat pembongkaran semua harus diperhatikan, salah sedikit saja maka hasil kerja saat rekapitulasi perhitungan susut akhir bulan bisa menyimpang jauh antara kondisi real dan data. Dan hal ini dapat berpengaruh terhadap kinerja unit PLTD salah satunya adalah SFC. Gebuk (Genius bucket) merupakan bejana sederhana yang dikembangkan untuk menemukan besaran susut (losses) yang sebenarnya terjadi. Untuk pengukuran susut sendiriPT. PLN member kepercayaan kepada surveyor Indonesia, dimana SI mennggunakan metoda sounding untuk mengukur volume observasi mobil tangki dimana perhitungan mengacu pada buku tera, dan“R” (Volume kepekaan) sebagai acuan pengukuran susut. “Gebuk” yang telah dikalibrasi dan diberikan ukuran digunakan untuk mengisi kompertemen yang mengalami kekurangan (susut). Nantinya data nilai susut pengukuran surveyor Indonesia langsung dibandingkan dengan data menggunakan Genius bucket. Setiap kartu tera
165 1924226
"SI-PANTER" APLIKASI DATA PELANGGAN TERPADU
Non Technical Supporting Manajemen Wilayah Aceh
1. MUHAMMAD NAJIB LUBIS 2. AULIA RACHMAN 3. MUHAMMAD ZUHDI
166 1924077
OPTIMA (OPTIMALISASI FANPAGE UNTUK TINGKATKAN CITRA DAN LAYANAN)
Non Technical Supporting Manajemen Wilayah Bangka Belitung
1. AGUS YUSWANTA PRATAMA 2. RICHARDUS SIGIT PANDHU
Non Technical Supporting Manajemen Wilayah Bangka Belitung
1. SUZANA ZEIN 2. RIDWAN HERSETIADI KARTOWISASTRO
167 1924079 MEDIA INFORMASI IPP DAN EXCESS POWER
168 1924005
KANTIN PETERAN (Kantong Informasi Pelanggan di Meteran)
Non Technical Supporting Manajemen Wilayah Kalimantan Barat
1. MARWAJI 2. TAUFIK IMAM SANTOSA
169 1924103
MAPALA PLTU ASAM ASAM (Manajemen Pengenceran Air Laut)
Wilayah Kalimantan Non Technical Supporting Manajemen Selatan dan Kalimantan Tengah
1. DICKY AGUS SETIAWAN 2. NURUL PUSPITASARI 3. ACHMAD BRIAN FAJAR
170 1924098 AUCTION MANUAL
Non Technical Supporting Manajemen
Wilayah Nusa Tenggara Barat
1. GALIH FEBRIANTORO 2. I PUTU AGUS
Susut telah menjadi masalah utama di seluruh unit/rayon PLN di Indonesia. Secara umum, susut dibagi 2, yaitu susut teknis dan susut non-teknis. Susut teknis berhubungan dengan jaringan listrik, sedangkan susut non-teknis berkaitan erat dengan KWH meter pelanggan dan sistem pengelolaannnya. Akan tetapi, susut non-teknis yang lebih ditekankan karena efisiensi biaya yang lebih murah dan tentunya lebih mudah dilakukan. Banyak hal yang mempengaruhi susut secara non-teknis, terutama KWH meter pelanggan. Untuk saat ini, PLN menerapkan 2 jenis KWH meter pada pelanggan, yaitu KWH meter analog dan KWH prabayar, dan tentunya perlakuannya pun berbeda untuk 2 jenis KWH meter tersebut. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menurunkan susut secara nonteknis pun beragam, seperti penggantian KWH meter yang sudah tua, rusak, dan buram, melakukan kegiatan pemeriksaan DLPD, melakukan kegiatan P2TL, dll. Akan tetapi, dari sisi manajemen masih sangat minim dilakukan. Untuk itu kami menciptakan sebuah aplikasi berbasis web yang diberi nama SI-PANTER, Aplikasi Data Pelanggan Terpadu. Aplikasi menggabungkan unsur-unsur yang menjadi penyebab susut, diantaranya menu Manajemen Clear Tamper, Manajemen APP, Manajemen DLPD, dan Manajemen P2TL. Selain itu, melalui aplikasi ini, penyajian data yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat karena sudah dapat diakses melalui Citra perusahaan merupakan sesuatu yang penting, karena citra adalah intangible aset sebuah perusahaan. PLN Wilayah Bangka Belitung dicitrakan negatif oleh media sepanjang tahun 2015, nampak dari kecenderungan berita negatif yang dominan muncul. Hal ini menunjukkan bahwa PLN babel kurang melakukan penguatan citra positif perusahaan. Berbagai perusahaan kelas dunia matimatian meningkatkan citra perusahaan agar tetap baik di mata publik. Berbagai upaya dilakukan untuk melakuakan hal tersebut, salah satu cara nya adalah memlalui sosial media Pada era digital seperti saat ini, Public Relations harus mampu bergerak pula ke channel digital untuk mengimbangi permintaan audiens. Karena selain harganya yang murah, komunikasi digital melalui sosial media online adalah media paling efektif saat ini. Oleh karena itu PLN Babel sebagai perusahan modern harus dapat melakukan komunikasi melalui sosial media. Karena kini sosial media bukan hanya sebatas untuk mencari teman, namun mampu memengaruhi Opini Publik. Salah satu sosial media yang populer hingga saat ini adalah facebook, tercatat di Indonesia sendiri pengguna aktif mencapai 79 juta jiwa. dengan mengoptimalkan fitur fanpage PLN dapat membangun engagement, corporate exposure, dan komunikasi interaktif PT PLN (Persero) Wilayah Bangka Belitung merupakan unit yang mengelola kelistrikan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitungmemiliki tugas memenuhi kebutuhan tenaga listrik dan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan dengan standar mutu tertentu.Dalam menjalankan fungsinyamenyediakan pasokan pasokan daya ke pelanggan diketahui bahwa sistem Bangka dan Belitung sering mengalami kekurangan pasokan listrik karena jumlah daya mampu pembangkit yang pas-pasan dengan kebutuhan beban puncak.Atau dengan kata lain sistem kelistrikan eksisting di pulau Bangka dan Belitung tidak memiliki cadangan daya. Hal ini menyebabkan Sistem kelistrikan Bangka dan Belitung rentan mengalami defisit daya.Disisi lain, pertumbuhan penjualan PLN W. Babel yang tinggi sebesar 12,1 % per tahun dan pertumbuhan beban puncak rata-rata sebesar 11 % per tahun. Untuk meningkatkan pasokan daya pembangkit perlu dibangun tambahan pembangkit baru baik oleh PLN maupun dengan kontribusi pembangkit swasta (Independent Power Producer-IPP dan Excess Power). Sayangnya dari data pengusahaan PLN kontribusi pembangkit swasta di Bangka Belitung sangat rendah yaitu hanya 1,2 % dari total produksi pembangkit. Rendahnya kontribusi pembangkit swasta juga menunjukkan bahwa perlu usaha yang lebih keras untuk menarik investor berperan serta dalam penyediaan pasokan energi litrik di Provinsi Kep. Bangka Metode sosialisasi dan promosi untuk menyampaikan segala bentuk informasi kepada seluruh pelanggan PT PLN (Persero) melalui Kantong plastik sederhana yang digantung pada meteran listrik pelanggan. Sosialisasi dan Promosi ini bisa berupa ajakan, saran, larangan yang berkaitan dengan PT PLN (Persero) seperti ajakan membayar listrik tepat waktu sebelum tanggal 20 setiap bulannya, larangan menperjualbelikan kwh meter milik PT PLN (Persero) dan lain-lain. KANTIN PETERAN sudah diimplementasikan sejak tanggal 23 September 2015 hingga saat ini, dengan total saving sebesar Rp 33.130.000.- (Tiga Puluh Tiga Juta Seratus Tiga Puluh Ribu Rupiah) per satu kali melakukan sosialisasi ke pelanggan. KANTIN PETERAN dimulai dengan pembuatan materi yang akan disosialisasikan kepada pelanggan, proses desain brosur dilanjutkan dengan pencetakan desain brosur tersebut. Setelah selesai di cetak dan dipotongpotong selanjutnya dimasukkan ke plastik tick. Jika sudah selesai dimasukkan ke plastik selanjutnya petugas cater akan memasang KANTIN PETERAN ini di meteran PLN. Untuk saat ini, materi brosur tentang pemberitahuan pembayaran rekening listrik sebelum tanggal 20 tiap bulannya dan denda serta sanksi jika mereka melanggar aturan tersebut. Selain itu, materinya juga adalah sosialisasi Manajemen Pengenceran Air Laut PLTU Asam Asam adalah manajemen untuk mengolah air baku dari Sungai Asam Asam yang terkena intrusi air laut pada musim kemarau. Inovasi ini telah diaplikasikan sejak akhir Oktober tahun 2015 hingga saat ini, dengan total saving sebesar Rp 1.109.573.150,- (Satu Milyar Sembilan Juta Lima Ratus Tujuh Puluh Tiga Ribu Seratus Lima Puluh Rupiah) per tahun. MAPALA PLTU (Manajemen pengenceran air laut) PLTU Asam Asam diawali dengan COP (Community of Practise) karena derating PLTU Asam Asam akibat kenaikan conductivity air baku. Hasil dari COP adalah dengan melakukan pengenceran air Sungai Asam Asam yang memiliki conductivity tinggi dengan air limbah yang memiliki conductivity rendah. Penggunaan air limbah ini untuk mendukung program 3R menuju PROPER HIJAU sesuai dengan KPI. Hal yang dilakukan selanjutnya adalah modifikasi jalur pipa untuk pemanfaatan air limbah menuju WTP. Sehingga air limbah dapat dipompa menuju area WTP (filter water basin). Pada musim penghujan air baku Sungai Asam Asam conductivity nya naik menjadi > 50.000 µs/cm. Untuk menurunkan conductivity air baku akan dilakukan pengenceran Air Sungai Asam Asam conductivity > 50.000 µs/cm dengan air limbah Ash run off pond conductivity < 500 µs/cm sehingga mendapatkan air hasil pengenceran di filter water basin sebesar < 10.000 µs/cm sebagai inlet RO plant, sesuai dengan PT PLN (Persero) Area Bima telah menerapkan SK 0620.K/DIR/2013 tentang pedoman umum pengadaan barang/jasa beserta perubahanya sejak 2 Januari 2015. Tetapi fitur e-AUCTION pada aplikasi e-Procurement belum bisa digunakan sehingga pelelangan belum bisa mengunakan metode auction. Metode auction pada pelelangan sebelumnya telah terbukti menciptakan efisiensi yang sangat besar. Oleh karena itu penulis menyusun metode AUCTION MANUAL untuk mendapat manfaat efisiensi auction. Setelah melaksanakan AUCTION MANUAL dengan mengunakan cara First-Price Sealed-Bid Auction 3 sesi kami merasakan kompetisi harga dan memperoleh manfaat yang sangat besar baik dari sisi efisiensi anggaran dan kemudahan pelaksanaan auction. Dengan mengunakan AUCTION MANUAL PLN Area Bima telah memperoleh penghematan senilai lebih dari dua milyar rupiah pada tahun 2015.
171 1924084
1.CHANDRA KARTIKA Manajemen Clear Tamper dengan Implementasi Wilayah Papua dan Papua Non Technical Supporting Manajemen 2. ISNU HANDIBRATA EKO APEL-G Barat 3. ERIKSON SITORUS
172 1924086 (PMS) Project Monitoring System
Non Technical Supporting Manajemen
1. STEPHEN MAURICE MANGA Wilayah Papua dan Papua 2. ARYA BAGUS SANJAYA Barat 3. STEPHEN MAURICE MANGA
1. MARWAN SHOLEH 2. HARLY YORDANIANSYAH 3. YUDA PRATAMA
173 1924322
Merebus Jaket ( Manajemen Recycle Batubara Halus Menjadi Briket )
Non Technical Supporting Manajemen Wilayah Riau dan Kepri
174 1924124
STIKER IDENTITAS DAN SEGEL MINIATUR CIRCUIT BREAKER (KERIS MCB)
Non Technical Supporting Manajemen
Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat
1. M. AKIL 2. ARIE PRATAMA 3. ARIE PRATAMA
MANAJEMEN KNOWLEDGE SHARING 175 1924253 INSTRUKSI KERJA ALAT UJI DENGAN APLIKASI BUSUR (BUKU SAKU HAR) TRAGI
Non Technical Supporting Manajemen
Wilayah Sulawesi Utara, Tengah dan Gorontalo
1. REYNOLD GOBEL 2. TRI SUTRISNO GUSTI 3. MUH. BUDIANOOR Y.
176 1924007 Manajemen PJU Metode OKETER
Non Technical Supporting Manajemen
1. SUPATMO INJOYO Wilayah Sumatera Selatan 2. HERU PURNOMO Jambi dan Bengkulu 3. DODI SETIAWAN
177 1924011
Pemantauan Pengendalian APP Berbasis SIGAAPP
Non Technical Supporting Manajemen
1. PUPUT SEPTEMBERINI Wilayah Sumatera Selatan 2. FITRIA VELAYATY Jambi dan Bengkulu 3. INDRA HANA PERTIWI
Hasil P2TL PLN Rayon Kuprik, ditemukan berbagai modus pencurian listrik, salah satunya ditemukan kWh meter prabayar yang terpasang di pelanggan tidak sesuai dengan Data Induk Pelanggan (DIL) baik nama maupun alamatnya. Hal tersebut disebabkan karena adanya petugas yang melakukan pemindahan kwh meter seenaknya dengan meminta Clear Tamper dengan alasan bahwa kWh meter prabayar benar-benar mengalami gangguanMaka dari itu perlu adanya manajemen clear tamper atau pengawasan terhadap permintaan clear tamper. Namun, belum ada cara untuk mempermudah dalam pengawasan terhadap permintaan clear tamper. Upaya dalam mengatasi hal tersebut dibuatkan suatu Aplikasi berbasis Android yang sederhana dan praktis yang dinamakan Aplikasi Pemantauan LPB yang Mengalami Gangguan (APEL-G). Dengan implementasi aplikasi tersebut didapatkansaving sebesar Rp.43.908.816,-. Selain itu juga dapat menghindari terjadinya modus pencurian listrik. Project Monitoring System (PMS) adalah suatu sistem yang dibuat untuk memantau, mengawasi dan sebagai internal control yang dioperasikan oleh user (Engineering), Procurement, Quality Control Team and Finance) mulai dari terbitnya anggaran, pengadaan dan terserapnya anggaran di PLN Sektor Papua dan Papua Barat. Sistem ini dibuat berbasis Aplikasi Google. Selain itu pula aplikasi ini di combine dengan sistem evaluasi vendor dalam proses Pengadaan Barang dan Jasa online. Dengan adanya sistem ini, proses monitoring anggaran menjadi lebih efektif dan transparan serta penyerapan anggaran dapat meningkat secara signifikan, sehingga dapat mendukung proses bisnis PT PLN (Persero) Sektor Papua dan Papua Barat. Batubara low kalori di Indonesia jumlahnya terbilang banyak dan mudah didapatkan dari pemasok-pemasok batubara, sehingga penggunaan batubara low kalori menjadi sumber energy alternative untuk bahan bakar sebuah pembangkit listrik di Indonesia. PLTU (Pembangkit listrik tenaga uap) Tanjung balai Karimun merupakan PLTU yang memanfaatkan penggunaan batubara low kalori dengan kapasitas pembangkit 2 x 7 Mw, PLTU ini menggunakan boiler bertipe stoker dengan kalori batubara yang disarankan adalah minimal 4000 kcal/kg ( design boiler ). Pada sistem stoker boiler batubara halus yang masuk keruang bakar tidak sesuai karena akan mengakibatkan terjadinya penumpukkan diruang bakar sehingga proses pembakaran tidak sempurna, dibutuhkan batubara berukuran 3 – 5 cm supaya terlempar oleh screw feeder secara merata ke dalam ruang bakar. Adapun karakteristik dari batubara low kalori ini bersifat rapuh sehingga disaat dilakukan loading batubara ke bunker sebagian besar menjadi halus dan terbuang di underground hopper dan transfer tower. Dalam waktu 1 hari, batubara halus yang terbuang disaat proses loading mencapai lebih dari 3 ton / unit termasuk yang tidak terbakar diruang bakar akibat penumpukkan akan terbuang ke bottom ash. Melihat potensi batubara halus yang begitu besar dan terbuang sia-sia, timbullah sebuah ide untuk mengolah kembali batubara halus yang terbuang disaat proses loading Salah satu masalah klasik yang dihadapi PT PLN (Persero) adalah tingginya susut / losses, termasuk di dalamnya akibat pembesaran daya listrik secara ilegal oleh pelanggan sehingga sangat merugikan perusahaan. Tingginya selisih tarif listrik subsidi dengan non subsidi, mudahnya mendapatkan Miniature Circuit Breaker (MCB) toko bahkan yang asli untuk di modifikasi serta rendahnya denda P2TL (Penertiban Penggunaan Tenaga Listrik) yang didasarkan pada daya kontrak, dapat menjadi alasan kuat bagi terjadinya upaya pembesaran daya listrik secara ilegal. Sayangnya, perubahan MCB ilegal tersebut seringkali lambat diketahui petugas PLN, terutama bagi pelanggan yang tidak masuk kategori mencurigakan (DLPD Kwh Max). Dalam mencapai target kinerja perbaikan susut ini tidak jarang petugas dihadapkan pada sulitnya mengidentifikasi mana MCB modifikasi dan palsu karena sekilas dari luar penampilan fisiknya mirip dengan yang asli. Stiker Identitas dan Segel Miniature Circuit Breaker (KERIS MCB) adalah alat baru yang berfungsi ganda, yaitu sebagai alat penguat identitas MCB yang terbuat dari stiker khusus pecah telur dan stiker khusus bahan hologram yang berfungsi sebagai segel peningkat keamanan MCB. Apabila ada upaya memodifikasi MCB maka stiker berdisain khusus ini akan pecah plikasi BUSUR Tragi adalah karya inovasi bidang Non Technical Supporting Management yang merupakan aplikasi android offline yang ditujukan khusus untuk melihat instruksi kerja dari suatu alat uji pada proses pengujian peralatan ketenagalistrikan. PT. PLN (Persero) terdiri dari tiga bagian utama proses bisnis yaitu Pembangkitan, Transmisi dan Distribusi dengan nilai asset yang sangat besar. Untuk itu cara pengujian dan pemeliharaan setiap alat uji peralatan ketenagalistrikan harus sesuai dengan prosedur pabrikan agar kemungkinan terjadinya kerusakan peralatan, kesalahan atau kegagalan suatu peralatan dapat diminimalisir. Banyak kasus yang terjadi, penggunaan alat uji tidak sesuai prosedur pabrikan disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan kesadaran SDM tentang alat uji peralatan tersebut. Hal ini akan menimbulkan kerugian besar terhadap perusahaan. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu aplikasi yang dapat membantu pekerjaan pengujian peralatan. Dengan aplikasi ini, seorang penguji tidak perlu khawatir apabila terdapat beberapa step-step pengujian yang terlewati karena tidak sempat membawa IK alat uji serta tidak perlu membawa buku-buku Instruksi Kerja yang berukuran tebal karena dapat secara langsung melihat Instruksi Kerja Alat Uji yang ada di aplikasi serta dilengkapi Hampir semua Kota/Kabupaten di Indonesia mengalami permasalahan terkait penerangan jalan umum (PJU). Meski perannya sebatas sebagai penyedia listrik, penanganan PJU juga merupakan salah satu isu vital yang signifikan bagi PT. PLN (Persero). Sebagai bagian dari fasilitas umum, isu-isu permasalahan yang harus diselesaikan terkait PJU relatif lebih kompleks. Sehingga demi menjaga sinergitas antara PLN dengan berbagai instansi terkait, diperlukan penanganan yang matang serta hati-hati.Isu utama yang banyak internal PLN keluhkan adalah besarnya susut non teknis dari PJU. Seberapa besar? Disitulah letak permasalahannya. Hingga saat ini belum ada data valid yang dapat dijadikan acuan untuk menghitung (dengan akurat) besaran konsumsi energi listrik dari PJU. Hampir mustahil untuk melakukan crosschek antara data id.pel PJU yang ada saat ini dengan kondisi real di lapangan. Tidak hanya karena format data yang kurang informatif, tetapi juga karena adanya sejumlah (besar) id.pel PJU dengan titik lampu tersebar; PJU dengan id.pel non kWh; dan tentunya juga PJU ilegal. Oleh karena itu penataan ulang manajemen PJU perlu untuk diupayakan secara serius. Baik terkait data teknis administratif di atas kertas, maupun pengaturan di lapangan. Dan sejak tahun 2015, upaya tersebut merupakan salah satu APP (Alat Pengukur dan Pembatas) adalah ujung tombak bisnis PLN yang sangat berpengaruh terhadap pendapatan PLN. Seringnya terjadi gangguan APP 1 fasa baik itu LPB maupun reguler yang tidak jelas penyelesaiannya dan siapa petugas yang menangani, serta seringnya terjadi penyalah gunaan Clear Tamper (CT) saat penanganan gangguan LPB untuk modus pencurian tenaga listrik menyebabkan kerugian bagi PLN. Hal ini yang mendasari dibuatnya Pemantauan Pengendalian APP Berbasis SIGAAPP. Pemantauan Pengendalian APP Berbasis SIGAAPP diharapkan dapat membantu mengelola dan mengendalikan penanganan gangguan APP 1 fasa. Dengan merecord setiap laporan gangguan APP dan permintaan CT sehingga segala kondisi APP yang terdapat di lapangan bisa dipertanggung jawabkan dengan baik. Selain itu aplikasi ini juga dapat membuat print out laporan gangguan APP maupun permintaan CT, sehingga unit dapat mengarsipkan seluruh laporan dengan baik. Fungsi lain dari aplikasi ini adalah dapat merekap gangguan APP dan permintaan CT sehingga unit dapat memonitor dengan seluruh gangguan APP dan permintaan CT.
178 1924081
Mengatur Ulang Area Baca Meter Secara TERPOKUS
Non Technical Supporting Manajemen
1. MERLIN JULIUS HUTAGALUNG Wilayah Sumatera Selatan 2. HENDRA KUSUMA NEGARA Jambi dan Bengkulu 3. TRI SAWALIYANTI
Susut Merupakan salah satu item kinerja paling utama di PLN Rayon Kenten. Realisasi susut di PLN Rayon Kenten sampai dengan Juni 2015 adalah 10,68%. PLN Rayon Kenten sendiri merupakan salah satu sub unit bisnis PLN di Kota Palembang, yang melayani Kota Palembang bagian Timur. Suplainya terdiri dari 4 Gardu induk dan 1 Pembangkit IPP dengan 14 Penyulang. Secara Teknis dan tegangan seharusnya PLN Rayon Kenten bisa mencapai dibawah 10,68%. Berdasarkan itu, maka diyakini permasalahan PLN Rayon Kenten ada pada penjualan, dimana penjualan sebagaian besar didominasi (65%) oleh pembacaan meter oleh petugas pembaca meter (cater). Cater membaca kWhmeter di Area Baca Meter berdasarkan Rute Baca Meter. Area Bacanya harus jelas sehingga bisa dibuat RBM yang bisa menjangkau seluruh pelanggan yang ditargetkan. Pada PLN Rayon Kenten pembacaan kWhmeter oleh cater merupakan suatu masalah karena areanya yang random tersebar dan tidak jelas batasnya, hal ini menyebabkan pembacaan meter menjadi tidak optimal dan ada 1710 pelanggan berstatus Alamat Tidak Ketemu (ATK). Oleh sebab itu diperlukan suatu metode untuk mengatur ulang RBM menjadi terkluster, terkelompok dan memiliki perbatasan yang jelas.
TORI INOVASI 2016 Keyword
Redesign, Header, HAZ, FEM, CFD
Primary air, Expansion joint, Labyrinth seal, Insulation pillow, Derating,
plate ring, mechanical feedback, governor valve, steam flow, derating permanen
Effisiensi, Loss Opportunity, Air Intake System, Prefilter, Final Filter, Droplet Eliminator.
Kerusakan komponen deaerator, kecepatan aliran melebihi batas desain, erosi kavitasi, Re Engineering Deaerator
crusher grinder, no motion, fluid coupling
Coal handling, Vibrating screen, mesh, redesain
compact heat exchanger, continuous fins, lube oil cooler
Conveyor, Struktur rangka besi, V-belt ,Vroll, Sampah
Electrostatic precipitator, fly ash, collecting plate, discharge electrode, clip plate, clamp, corona power, collection efficiency, total particulate, misalignment
Lube Oil Station Booster BFPT, Level Transmitter, Modifikasi Flange, Logic Proteksi, Alarm indikator, Kehandalan Booster Pump BFPT
Balancing pipe, headcover, peralatan instrument, stop operasi, area kerja sempit, flange tidak presisi, modfikasi, fixed flange, tread join flange, adjustable, gland packing, rubber seal.
Flow, TPV, direct unloading, chute, intermediate, proximity switch, position transmitter, regulating, logic, PLC.
sootblowing, control vave, pressure regulator, intellegent positioner.
Condensate External Preheater, Tube, HRSG
Generator, Pelapis Loctite Fix Master Superior Metal, Pelapis Loctite Nordbak High Temperature Brushable Ceramic, Shaft Rotor, Slip Ring, Sistem Eksiter
PLTMG,Auxillary,Motor Control Centre(MCC),Smart MCC monitoring Kit, mikrokontroller Arduino, SIM900GSM shield,Driver relay
Gate fan,cover,belting motor radiator
Bush, Transfer plate, Mesin Allen 4016
Recondition Pocket, Exhaust Valve Housing, Cylinder Head SWD 16 TM 410
Fuel Injection Pump, Fuel Injector, Plunger
mesin PLTD Trisakti, modifikasi, spacer atomizer cooling jacket
Interlock kubikel , sistem interlock , interlock elektrikal
Rake,bucket, modifikasi, derating.
Efesiensi ,Bendungan, kuota air, aplikasi.
Biomass, PLTBM Mini, Remote Area
FCO, Handle, Lock, LOTO
LBS Motorized,Sectionalizer, SCADA, recovery time, SAIDI
Connector Compression On line Type 70 – 240 mm2, PDKB ( Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan).
Pasca bayar, tunggakan, pemutus otomatis, pendapatan
Transformer, fire protection,geografis, kelembaban, live time, smart supervisi, dessi,gangguan non sistem fault , dicegah. Showing 1 to 1 of 1 entries (filtered from 1,815 total entries)FirstPrevious1
Lakop, SKTT, Oil Filled Cable, Leadsheath, kebocoran
Sistem transmisi Bali, pisau PMS,
GPS, kWh meter, koordinat, prabayar, pascabayar, susut non teknis, kwh ilegal
Undang-undang Ketenagalistrikan, Kunci Gardu PHBTR.
Sistem SCADA, RTU,RTU Alternatif,RETUAL,LBS Motorized.
Metode Kontrol dan Pengamatan Jarak Jauh , SMS, Webcamera Android .
Keselamatan kerja, Komunikasi, Helmed
gagal telecontrol, pemadaman, dummy, kinerja
dummy load, stand alone, wireless, Pengawatan APP.
Siaran langsung Stasiun Televisi.
mobileNCG Meter, non condensable gas, ramah lingkungan, aman, limbah B3
Rotor Turbo Generator , Retaining ring , clamp retaining ring dan clamp body rotor.
dial indicator, alignment, poros kopling
Hammer, Topstox HPH M-200, HPH, PLTU, Risiko.
Air Preheater (APH), Reverse Engineering, Simulasi, CFD.
Analisa,Mikrokontroler, Incoming 20kV, Ketepatan, Kecepatan
OLTC, Diverter switch, trafotenaga, PengujianKontinuitas, Arduino Uno
Pengujian, Relay Suhu, Trafo, Mikrokontroler, Memory card.
Hotspot, Otomatis, Realtime
Relay mekanik, switchyard, tripping.
komputerisasi, packing, presisi
Motor Listrik, MMPR (Microcomputer Motor Protection Relay, Sistem Proteksi, Alat Pengujian
Load Factor, Defense Scheme, SCADA, UVLS, ENS
Lifetime, Cooling System, Conductivity, Turbidity, Salinity, Korosi, Filler Cooling Tower, Drain, Pipa-pipa Berlubang, Terintegrasi, Overflow.
cylinder liner, tool eksisting, hydraulic jack pump
Kontinuitas pelayanan, SAIDI/SAIFI menurun, kWh tersalurkan dan tidak padam.
Chek back kontrol
pengadaan, DPT, valid, mutakhir
Informasi, Aplikasi Mobile, Mudah, Cepat
risiko, mitigasi, risk, dashboard, KPI
middleware, web services ,system security, error checking
Maximo, reliability management, Manajemen Aset, FMEA, RCFA, OEE
Pengelolaan kerja, informasi, portal, efisiensi, proses persetujuan.
outage management, mobile, logger, real-time, knowledge-transfer
Manajemen Pelatihan, Perencanaan, Evaluasi, Aplikasi, Modular
Supply chain management, Maximo, HPS.
Akreditasi, Serifikasi, Pending Items, mobile apps, Benefit
Keluhan, masyarakat, proyek, aplikasi, web
CBM, Aplikasi berbasis Android, Dashboard Anomali.
pemeliharaan prediktif, Maximo, Aplikasi Laporan
Alih daya, pengawasan, aplikasi monitoring
Token Listrik, Bloking.
anggaran, manajemen anggaran, aplikasi web
Pemeliharaan; Modernisasi; Website; Maintenance log;
Simontoks, Aplikasi, Kartu Sakti
smadaft, keluhan, daftar tunggu.
Keandalan, aplikasi, monitoring, gangguan, pembangkit
Android, Surat Perintah Kerja, Database
One Stop Services System, instalatir, kecepatan hari pelayanan, integritas data , tools , pelayanan satu pintu.
Pemeliharaan Jaringan Distribusi, Inspeksi, Pemeliharaan, Aplikasi MOST
Losses, Akurasi, Material Transaksi Energi
AMANDA, manajemen, administrasi, data pelanggan piutang ragu-ragu
pemeliharaan, kelas aset, Manajemen Pelayanan Teknik, kualitas
pemeliharaan, gangguan kubikel, inspeksi, aset
kepedulian, pengawalan, produktivitas, kinerja
administrasi proyek, aktivasi, laporan keuangan
Metode baru, penggantian bearing, durasi inspection, Alignment
Instruksi Kerja, Line Charging, Visual Guideline
PLTU Suralaya, Limbah B3, Fly Ash (FA), Bottom Ash (BA), Manajemen Pengelolaan Limbah B3, SILiA
PLTU, overhaul minor, justifikasi eliminasi overhaul minor, EAF
Mikrogrid, non-pelanggan, PT Citra Tubindo Tbk.
Gangguan usaha/Business interuption, electric supply, sistem alarm
Pengujian TUM, Metrologi, Susut/Losses, Pembangkit, PLTD
aplikasiweb-based, clear tamper, p2tl, dlpd, susut non-teknis
Fanpage, Facebook, Citra, Layanan, Public Relations, Social Media
kecukupan pasokan daya listrik, media informasi, IPP,Excess Power.
kantong informasi pelanggan, bayar listrik tepat waktu, tunggakan pelanggan
conductivity
Efisiensi Anggaran, First-Price SealedBid Auction, AUCTION MANUAL
Stiker, Segel, Pecah telur, Hologram, MCB
Alat Uji, Android, Instruksi Kerja
Penerangan jalan umum
Gangguan, Alat Pengukur dan Pembatas (APP), 1 fasa, Clear Tamper (CT), Manajemen.
Susut, Rute Baca Meter, cater, ATK