PROFIL KESEHATAN 2008
PROVINSI SULAWESI TENGAH
DINAS KESEHATAN DAERAH UPT SURVEILANS, DATA DAN INFORMASI PROVINSI SULAWESI TENGAH Jalan RA. Kartini No. 11 Palu - Telp/Fax. 0451-421070 - 458419 - Website : http://dinkes.sulteng.go.id
PROFIL KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008
Penanggung Jawab : Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah Pelaksana : Kepala UPT Surveilans, Data dan Informasi Tim Penyusun : - dr. Muhammad Saleh Amin, MM - Neltje Podungge, SKM - Bertin Ayu Wandira, SKM., M.Kes - Devi Jhony Christiawan, SKM - Chandra, SE., MPH
Redaksi : Jalan Raden Ajeng Kartini No. 11 Palu Palu - 94112 Telp/Fax (0451) 421070 - 458419 Email :
[email protected] Website : http://dinkes.sulteng.go.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2008 yang merupakan rangkaian penyajian data/informasi dapat diterbitkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah ini merupakan penyajian data/informasi kesehatan dalam bentuk buku yang disusun setiap tahun, yang diharapkan mampu menyajikan data yang lengkap dan akurat. Ketersediaan data yang lengkap dan akurat dewasa ini semakin terasa diperlukan peranannya terutama dalam upaya perencanaan dan evaluasi. Sesuai dengan tujuan pembangunan kesehatan, di mana penduduknya ditandai kemampuan untuk
hidup sehat, maka sistem informasi kesehatan perlu dimantapkan dan
dikembangkan dalam upaya menunjang dan memantau pelaksanaan pembangunan di bidang kesehatan. Oleh karena itu Buku Profil Kesehatan ini diharapkan dapat dijadikan bahan rujukan dalam penyusunan rencana pelaksanaan dan pengendalian serta penilaian pelaksanaan program kesehatan di daerah ini. Profil Kesehatan Provinsi merupakan gambaran tentang hasil pelaksanaan program kesehatan baik pelaksanaan program pokok maupun program penunjang. Di samping itu juga disajikan pula berbagai data pencapaian hasil pelayanan kesehatan beberapa tahun terakhir dalam bentuk tabel dan grafik sehingga lebih memudahkan bagi pembaca dalam memanfaatkan data dan informasi yang tersajikan. Dalam penyusunan Profil Kesehatan ini digunakan data yang bersumber dari unit-unit kerja di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi maupun Kabupaten/Kota serta dari berbagai sumber lainnya di luar Dinas Kesehatan seperti : BPS, Bappeda, BKKBN, dan lain-lain. Untuk menjamin akurasi data, maka penyusunan profil diawali dengan pertemuan tehnis pemutakhiran data di Provinsi yang dilakukan pada Minggu III bulan Oktober 2009. Sebelum pelaksanaan pemutakhiran data tingkat Provinsi telah didahului dengan pemutakhiran data tingkat Kabupaten sebagai upaya pemenuhan Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2008
ii
data program yang masih belum lengkap. Ini disebabkan sulitnya mendapatkan data yang mutakhir yang berasal dari Kabupaten/Kota dan pengelola program di Provinsi dan sektor terkait. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan masukan guna peningkatan kualitas profil kesehatan ini di masa mendatang. Untuk Profil tahun 2008 ini penyusunannya dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Surveilans, Data dan Informasi (SURDATIN). Mengingat keterbatasan tenaga pengelola data di UPT SURDATIN maka Profil Tahun ini disusun dengan sederhana. Disamping itu terdapat pula keterbatasan pengelola data di tingkat Puskesmas, Kabupaten/Kota maupun Provinsi sehingga sangat berpengaruh terhadap percepatan penyusunan Profil Kesehatan ini serta dengan adanya pemekaran Kabupaten/Kota dari 10 Kabupaten/Kota menjadi 11 Kabupaten/Kota di Sulawesi Tengah juga berpengaruh dalam pengiriman datanya secara optimal. Selanjutnya kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesarbesarnya kepada semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, daya dan tenaga dalam penyusunan buku profil kesehatan ini, Palu,
Desember 2009
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah,
dr. Anshayari Arsyad, M.Kes Pembina Tingkat I NIP. 19571020 198801 1 002
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2008
iii
DAFTAR ISI Halaman
Halaman Judul .......................................................................................... Kata Pengantar .......................................................................................... Daftar Isi .................................................................................................... Daftar Tabel ............................................................................................... Daftar Gambar ............................................................................................. Daftar Lampiran .........................................................................................
i ii iv v vii x
Bab I
PENDAHULUAN .........................................................................
1
Bab II
GAMBARAN UMUM DAN LINGKUNGAN ...................................
4
A. Keadaan Penduduk .............................................................. B. Keadaan Ekonomi ................................................................ C. Keadaan Pendidikan ............................................................ D. Keadaan Lingkungan ............................................................... E. Keadaan Perilaku Masyarakat ................................................
5 8 10 12 16
SITUASI DERAJAT KESEHATAN .............................................
19
A. Mortalitas ............................................................................. B. Morbiditas ............................................................................. C. Status Gizi ............................................................................
19 24 35
Bab IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN ................................................. A. Pelayanan Kesehatan Dasar ................................................ B. Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Penunjang ................... C. Pemberantasan Penyakit Menular ........................................ D. Pembinaan Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Dasar ..... E. Perbaikan Gizi Masyarakat ................................................... F. Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan ........................ G. Pelayanan Kesehatan Dalam Situasi Bencana .......................
38 38 51 56 66 68 72 73
Bab V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN .................................... A. Sarana Kesehatan ………………………………………………… B. Tenaga Kesehatan ………………………………………………… C. Pembiayaan Kesehatan ……………………………………………
77 77 86 91
Bab VI
P E N U T U P .................................................................................. 93
Bab III
LAMPIRAN (TABEL-TABEL).
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
iv
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1
Wilayah Administrasi Pemerintahan Pada Kabupaten/Kota se Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2008 ..........................................
4
Jumlah Presentase Penduduk Sulawesi Tengah Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2008 ...............................................
6
Presentase Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2006 - 2008..................................................
8
Produk Domestik regional bruto Sulawesi Tengah tahun 20022008.. ................................................................................................
9
Persentase Penduduk 10 Tahun keatas Jenis Kelamin, Melek Huruf dan Buta Huruf di Sulawesi Tengah tahun 2004-2008 .....................
11
Tabel 2.6
Jumlah Posyandu menurut starata tahun 2005-2008 .......................
17
Tabel 3.1
Prakiraan Angka Kematian Bayi (per 1.000 KH) tahun 1980-2007
22
Tabel 3.2
Prakiraan Umur Harapan Hidup tahun 1980-2007 ............................
23
Tabel 3.3
Pola 10 penyakit terbanyak Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum pemerintah tahun 2008 ............................................................. .. .....
24
Pola 10 penyakit terbanyak Rawat Inap di Rumah Sakit Umum pemerintah tahun 2008 ............................................................. .. .....
25
Tabel 3.5
Pola 10 penyakit terbanyak di Puskesmas tahun 2005 ...................
25
Tabel 3.6
Pola 10 penyakit terbanyak penyebab kematian penderita rawat inap di RSU Pemerintah Tahun 2008 .............................................
26
KLB Diare menurut jumlah kasus, Attack Rate, dan CFR tahun 2004-2008 .........................................................................................
30
Jumlah Kasus Rabies di Sulawesi Tengah Tahun 2004 – 2008 ......................................................................................... ..................
32
Frekuensi, Jumlah penderita dan CFR KLB Campak tahun 20022008 ..................................................................................................
34
Persentase Pola Penggunaan Alat Kontrasepsi Peserta KB Baru tahun 2002-2008 ...............................................................................
46
Persentase Pola Penggunaan Alat Kontrasepsi peserta KB Aktif tahun 2002-2008 ...............................................................................
47
Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 2.4 Tabel 2.5
Tabel 3.4
Tabel 3.7 Tabel 3.8 Tabel 3.9 Tabel 4.1 Tabel 4.2
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
v
Tabel 4.3
Jumlah Pengidap Infeksi HIV Yang Ditemukan Tahun 2008 ............................................................. .............................................
60
Data Prevalensi HIV di Provinsi Sulawesi Tengah Untuk Tahun 2002 – 2008 .................................... ..................................................
61
Prevalensi Schistosomiasis di Sulawesi Tengah tahun 20032008...................................................... .............................................
65
Perkembangan jumlah sarana distribusi obat dan perbekalan kesehatan di Propinsi Sulawesi Tengah Tahun 2008................................ ...................................................................
73
Jenis dan lokasi kejadian bencana di Propinsi Sulawesi Tengah s.d Juli Tahun 2008... ..............................................................................
74
Kejadian Bencana di Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2008........................................................................................
75
Jumlah Korban Meninggal, Luka, Hilang dan Pengungsi Akibat Bencana di Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2008............................... ....................................................................
75
Perkembangan jumlah Rumah Sakit (Umum dan khusus) dan kepemilikannya tahun 2002-2008 .....................................................
81
Jumlah dan rasio tenaga kesehatan menurut 7 kategori per 100.000 penduduk tahun 2005, 2006 dan 2008 ...............................
86
Jumlah, Persentase dan rasio per 100.000 penduduk tenaga kesehatan menurut jenisnya tahun 2008 ..........................................
87
Jumlah Institusi Diknakes menurut jenjang, status kepemilikan dan jumlah peserta didik tahun 2003-2008 ..............................................
88
Tabel 5.5
Jumlah tenaga kesehatan yang tugas belajar tahun 2000-2008 .......
89
Tabel 5.6
Alokasi anggaran kesehatan provinsi Sulawesi Tengah tahun anggaran 2008 ..................................................................................
92
Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6
Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel 4.8
Tabel 5.1 Tabel 5.2 Tabel 5.3 Tabel 5.4
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
vi
DAFTAR GAMBAR Halaman
Gambar II.1.
Gambar II.2
Komposisi Penduduk Sulawesi Tengah Menurut Golongan Umur Tahun 2008 ...........................................................................................
7
Persentase penduduk yang melek huruf dan buta huruf menurut kabupaten/kota tahun 2008 .................................................................
11
Gambar II.3
Persentase rumah tangga menurut sumber air bersih tahun 2008 .......
14
Gambar II.4
Persentase kepemilikan sarana sanitasi dasar tahun 2008...................
15
Gambar III.1
Jumlah kasus dan CFR Tetanus Neonatorum tahun 2002-2008..........
33
Gambar III.2
Jumlah bayi lahir BBLR dan ditangani tahun 2005-2008 ....................
36
Gambar III.3
Prevalensi balita status gizi buruk dan gizi kurang menurut Indeks Berat Badan, Umur Tahun 2001-2008 ..................................................
37
Gambar IV.1
Persentase cakupan pelayanan K1 & K4 ibu hamil tahun 2003-2008
39
Gambar IV.2
Persentase cakupan pelayanan K4 ibu hamil menurut kabupaten/kota tahun 2008………………………………………………………………
40
Persentase cakupan persalinan dan melalui pendampingan tenaga kesehatan tahun 2002-2008 ………………...........................................
41
Persentase cakupan pertolongan persalinan 0leh tenaga kesehatan menurut kabupaten/kota Tahun 2008.....................................................
41
Persentase ibu hamil risiko tinggi komplikasi yang dirujuk menurut kabupaten/kota Tahun 2008..................................................................
42
Gambar IV.6.
Persentase cakupan kunjungan neonatus tahun 2003-2008 …………..
43
Gambar IV.7.
Persentase cakupan kunjungan neonatus menurut kabupaten/kota 2008........................................................................................................
44
Persentase cakupan kunjungan bayi menurut kabupaten/kota tahun 2008 ......................................................................................................
45
Persentase Cakupan Peserta KB Aktif Terhadap Pasangan Usia Subur 2001 - 2008 .................................................................................
47
Gambar IV.3
Gambar IV.4.
Gambar IV.5
Gambar IV.8.
Gambar IV.9.
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
vii
Gambar IV.10
Persentase Cakupan Imunisasi DPT-1 dan Campak Serta Angka Drop Out (DO) Tahun 2003 - 2008………………………………………...
48
Gambar IV. 11 Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Bumil Tahun 2003 – 2008….
49
Gambar IV.12
Gambar IV.13
Persentase Kelompok Pra-Usila dan Usila Yang Mendapat Pelayanan Kesehatan Tahun 2004 - 2008……………………………………………..
50
Jumlah Kunjungan Rawat Jalan dan Pasien Rawat Inap di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tahun 2004 - 2008………………………………..
51
Gambar IV. 14 Pencapaian Indikator BOR, GDR, NDR, LOS dan TOI Rumah Sakit Tahun 2005 - 2008………………………………………………………….. Gambar IV. 15 Persentase Ibu Hamil dan Neonatus Risiko Tinggi di Rujuk dan Mendapat Penanganan Tahun 2005 - 2008………………………………
54 55
Gambar IV. 16 Jumlah Desa/Kelurahan Yang Terkena KLB dan Mendapat Penanganan < 24 jam Tahun 2005 - 2008………………………………
57
Gambar IV. 17 Persentase Penemuan dan Penanganan (Pengobatan) Kasus Pneumonia Pada Balita Tahun 2004 - 2008………………………………
59
Gambar IV. 18 Jumlah Kasus DBD ditemukan dan ditangani Tahun 2005 - 2008……..
62
Gambar IV. 19 Prevalensi Schistosomiasis di Lindu Tahun 2001- 2008………………..
65
Gambar IV. 20 Prevalensi Schistosomiasis di Napu Tahun 2001- 2008………………..
65
Gambar IV. 21 Prevalensi Schistosomiasis di Sulawesi Tengah Tahun 2001- 2008…
66
Gambar IV. 22 Jumlah Institusi Terdaftar dan Dibina Kesehatan Lingkungannya Tahun 2005-2008…………………………………………….............
67
Gambar IV. 23 Jumlah Balita ditimbang, Berat Badan Naik, dan Balita BGM Tahun 2005 - 2008…………………………………………………………............. . Gambar IV. 24 Jumlah Balita Mendapat Kapsul Vitamin ”A” Dua Kali Tahun 2005 2008………………………………………………………….........................
69
70
Gambar IV. 25 Persentase Cakupan Pemberian Tablet Besi Pada Ibu Hamil Tahun 2003 - 2008…………………………………………………………………… 71 Gambar IV. 26 Persentase Pemberian Kapsul Beryodium Pada Wanita Usia Subur di Desa/Kelurahan Endemis Tahun 2005 - 2008………………………….. Gambar V. 1
Jumlah Puskesmas dan Rasionya Terhadap 100.000 Penduduk Tahun 2002 – 2008...........................................…………………………..
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
viii
72
78
Gambar V. 2
Jumlah Puskesmas Pembantu dan Rasionya Terhadap 100.000 Penduduk Tahun 2002 – 2008...........................................……………..
79
Gambar V. 3
Jumlah Puskesmas dan Puskesmas Perawatan Tahun 2002 – 2008....
80
Gambar V. 4
Jumlah Puskesmas Keliling dan Rasionya Terhadap Puskesmas Tahun 2003 – 2008.............................................................……………..
80
Perkembangan Jumlah Tempat Tidur Rumah Sakit Tahun 2002– 2008.......................................................................................................
82
Jumlah Tempat Tidur Rumah Sakit dan Rasionya Terhadap 100.000 Penduduk Tahun 2002 – 2008...............................................................
83
Jumlah Sarana Distribusi Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan Tahun 2003- 2008………………………….........................................................
83
Gambar V. 8
Perkembangan Jumlah Posyandu Tahun 2003 - 2008……….…………
84
Gambar V. 9
Persentase Tenaga Kesehatan Yang Sudah Mengikuti Jenjang Pendidikan Tahun 2000 - 2008……………………………………………..
89
Gambar V. 10 Jumlah Tenaga Kesehatan Yang Tersebar di 10 Kab/Kota di Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2008……………………………….……………..
90
Gambar V. 11 Persentase Tenaga Kesehatan Menurut Tujuh Kategori di Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2008..........................…………………………..
91
Gambar V. 5
Gambar V. 6
Gambar V. 7
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Tabel 1
Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan,Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga, Dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2008.
Tabel 2
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur, Rasio Beban Tanggungan, Rasio Jenis Kelamin, dan Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2008.
Tabel 3
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan Kelompok Umur Sulawesi Tengah Tahun 2008.
Tabel 4
Persentase Penduduk Laki-Laki Dan Perempuan Berusia 10 Tahun Keatas Dirinci Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan dan Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2008.
Tabel 5
Persentase penduduk berumur 10 tahun keatas yang melek huruf Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 6
Jumlah kelahiran dan kematian bayi dan balita Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 7
Jumlah kematian ibu maternal menurut kabupaten/kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 8
Jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas dan rasio korban luka dan meninggal terhadap jumlah penduduk dirinci menurut kabupaten/kota tahun 2008.
Tabel 9
AFP Rate, % TB Paru sembuh dan pneumonia balita ditangani Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 10
HIV/AIDS , Infeksi Menular Seksual, DBD dan Diare pada balita ditangani Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 11
Persentase penderita malaria diobati Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 12
Persentase penderita kusta selesai berobat Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 13
Kasus penyakit filariasis ditangani Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 14
Jumlah kasus dan angka kesakitan penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (P3DI) Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008.
Provinsi
Provinsi
menurut kabupaten/kota
Provinsi
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
x
Tabel 15
Cakupan kuinjungan neonatus bayi dan bayi BBLR yang ditangani Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 16
Status gizi balita dan jumlah kecamatan rawan gizi Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 17
Cakupan kunjungan ibu hamil (K1,K4) dan persalinan ditolong tenaga kesehatan dan ibu nifas Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 18
Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita, pemeriksaan kesehatan siswa SD/SMP/SMU Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 19
Jumlah PUS, peserta KB, peserta KB baru, dan KB aktif kabupaten/kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 20
Jumlah peserta KB aktif menurut jenis kontrasepsi Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 21
Pelayanan KB Baru menurut kabupaten/kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 22
Persentase cakupan desa/kelurahan UCI menurut kabupaten/kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 23
Persentase cakupan imunisasi bayi menurut kabupaten/kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 24
Cakupan bayi, balita yang mendapat pelayanan kabupaten/kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 25
Jumlah ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe1, Fe3 menurut kabupaten/kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 26
Jumlah wanita usia subur dengan status imunisasi TT menurut kabupaten/kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 27
Persentase akses ketersediaan darah untuk BUMIL dan neonatus yang dirujuk Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 28
Jumlah dan persentase ibu hamil dan neonatal risiko tinggi/komplikasi ditangani menurut kabupaten/kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 29
Persentase sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat (gadar) Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 30
Jumlah dan persentase desa/kelurahan terkena KLB yang ditangani < 24 jam menurut kabupaten/kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008.
kesehatan
Provinsi
menurut
menurut
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
xi
Tabel 31
Jumlah penderita dan kematian serta jumlah kabupaten/kota dan desa yang terserang KLB Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 32
Jumlah bayi yang diberi ASI eksklusif Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 33
Persentase desa/kelurahan dengan garam beryodium yang baik menurut kabupaten/kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 34
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 35
Jumlah kegiatan penyuluhan kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2007
Tabel 36
Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 37
Cakupan pelayanan kesehatan masyarakat tahun 2008.
Tabel 38
Persentase pelayanan kesehatan kerja pada pekerja formal Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 39
Cakupan pelayanan kesehatan pra usila dan usila Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008. Cakupan wanita usia subur mendapat kapsul yodium Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 40
miskin provinsi sulawesi tengah
Tabel 41
Persentase donor darah diskrining terhadap HIV/AIDS Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 42
Jumlah kunjungan rawat jalan, rawat inap, pelayanan gangguan jiwa di sarana pelayanan kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 43
Jumlah sarana pelayanan kesehatan menurut kemampuan Labkes dan memiliki 4 spesialis dasar Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 44
Ketersediaan obat sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan dasar Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 45
Persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih sehat Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2007. Jumlah dan persentase posyandu menurut strata dan kabupaten/kota Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2008.
Tabel 46
Tabel 47
Persentase rumah sehat menurut tahun 2008.
kabupaten/kota Propinsi Sulawesi Tengah
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
xii
Tabel 48
Persentase keluarga memilikia akses air bersih Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 49
Keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar menurut kabupaten/kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 50
Persentase tempat umum dan pengelolaan makanan (TUPM) sehat menurut kabupaten/kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 51
Persentase institusi dibina kesehatan lingjungannya Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 52
Persentase rumah/bangunan yang diperiksa dan bebas jentik nyamuk aedes menurut kabupaten/kota Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 53
Persebaran tenaga kesehatan menurut unit kerja Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 54
Jumlah tenaga kesehatan di sarana pelayanan kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 55
Jumlah tenaga medis di sarana pelayanan kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 56
Jumlah tenaga kefarmasian dan gizi di sarana kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 57
Jumlah tenaga keperawatan di sarana kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 58
Jumlah tenaga kesehatan masyarakat dan sanitasi di sarana kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 59
Jumlah tenaga teknisi medis di sarana kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 60
Anggaran kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 61
Jumlah sarana pelayanan kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008.
Tabel 62
Upaya kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2008.
Tabel 63
Indikator Pelayanan Rumah Sakit Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2008.
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
xiii
BAB I PENDAHULUAN Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah adalah gambaran situasi kesehatan di Sulawesi Tengah yang diterbitkan secara berkala setiap tahun sekali sejak tahun 1990. Selanjutnya diikuti dengan penerbitan Profil Kesehatan Kabupaten / Kota pada tahun 1996. Dalam setiap terbitan Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah memuat data tentang kesehatan dan data pendukung lain yang berhubungan dengan kesehatan seperti data kependudukan dan keluarga berencana. Data dianalisis dengan analisis sederhana dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik. Dalam setiap penerbitan Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, selalu dilakukan berbagai upaya perbaikan, baik dari segi materi, analisis maupun bentuk tampilan fisiknya, sesuai dengan petunjuk teknis dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Sejak terbitan tahun 1990 sampai dengan terbitan tahun 2000, tahun profil dan isi data berbeda satu tahun. Yaitu misalnya, Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2000 berisi data tahun 1999. Namun sejak terbitan data tahun 2001, dilakukan perubahan di mana tahun yang tercantum dalam judul Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tersebut disesuaikan dengan isi data dalam Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah. Contohnya, Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2007 berisi data tahun 2007. Sistem Informasi Kesehatan tidak dapat berdiri sendiri tetapi merupakan bagian integrasi dari Sistem Kesehatan. Oleh karena itu, sejak terbitan tahun 2001, Profil Kesehatan diupayakan untuk lebih berkait dengan Sistem Kesehatan. Sebagaimana diketahui, sejak tahun 2001 Sistem Kesehatan diarahkan untuk mencapai Visi Indonesia Sehat 2010, dimana Profil Kesehatan bertemakan “Menuju Indonesia Sehat 2010”. Artinya Profil Kesehatan diformat agar dapat menjadi salah satu sarana untuk menilai pencapaian Pembangunan Kesehatan dalam rangka mencapai Visi Indonesia Sehat 2010. Dengan demikian jelas bahwa tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2008
1
tahun 2008 ini adalah dalam rangka menyediakan sarana untuk mengevaluasi pencapaian Pembangunan Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008 dengan mengacu kepada Visi Indonesia Sehat 2010. Didalam penyusunan narasi Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008 ini, kami menyajikan berbagai informasi, terutama kejadian kejadian dan masalah kesehatan seperti terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB), Demam Berdarah Dengue (DBD) dan lain-lain. Didalam buku Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang ditetapkan berdasarkan
Surat
Keputusan
Menteri
Kesehatan
RI
Nomor
374/MENKES/SK/V/2009 disebutkan bahwa keberhasilan manajemen kesehatan sangat ditentukan antara lain oleh tersedianya data dan informasi kesehatan, dukungan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan, dukungan hukum kesehatan serta administrasi kesehatan. Lebih lanjut di dalam SKN disebutkan bahwa SKN terdiri dari enam subsistem, yakni (1) Subsistem Upaya Kesehatan, (2) Subsistem Pembiayaan Kesehatan, (3) Subsistem Sumber Daya Manusia Kersehatan, (4) Subsistem Sediaan Farmasi Alat Kesehatan dan Makanan, (5) Subsistem Manajemen dan Informasi Kesehatan, dan (6) Subsistem Pemberdayaan Masyarakat. Penyusunan Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008 ini berupaya untuk mengacu kepada SKN tersebut. Subsistem upaya kesehatan akan digambarkan tersendiri pada Bab IV, sedangkan subsistem pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat akan digambarkan pada Bab V dan subsistem manajemen kesehatan akan digambarkan pada Bab III, sehingga Profil Kersehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008 ini akan terdiri dari 6 (enam) bab, yaitu : Bab I - Pendahuluan. Bab ini menyajikan tentang maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008 ini dan sistematika dari penyajiannya. Bab II - Gambaran Umum dan Lingkungan. Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Provinsi Sulawesi Tengah. Selain uraian tentang letak Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2008
2
geografis, demografis, pendidikan, ekonomi, dan informasi umum lainnya bab ini juga mengulas faktor-faktor lingkungan dan prilaku. Bab III - Situasi Derajat Kesehatan. Bab ini berisi uraian tentang hasil pembangunan kesehatan sampai dengan tahun 2008 yang mencakup tentang angka kematian, umur harapan hidup, angka kesakitan dan keadaan status gizi, yang akan disoroti adalah masalah status gizi dan balita dan ibu hamil. Bab IV - Situasi Upaya Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang upaya-upaya kesehatan yang telah dilaksanakan oleh bidang kesehatan sampai tahun 2008, untuk tercapainya dan berhasilnya program-program pembangunan di bidang kesehatan. Gambaran tentang upaya kesehatan yang telah dilakukan itu meliputi persentase pencapaian cakupan pelayanan kesehatan dasar, persentase pencapaian cakupan pelayanan kesehatan rujukan, upaya-upaya yang dilakukan oleh masyarakat dengan Posyandu Purnama dan Mandiri, yang disebut dengan Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM), dan berbagai upaya lain yang berupa gambaran pelayanan program kesehatan lainnya. Bab V -
Situasi Sumber Daya Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang
sumber daya pembangunan bidang kesehatan sampai tahun 2008 ini. Gambaran tentang keadaan sumber daya sampai dengan tahun 2008 ini mencakup tentang keadaan tenaga, sarana dan fasilitas kesehatan yang ada sampai tahun 2008. Pada Bab ini juga akan dijelaskan tentang jumlah serta distribusi tenaga per Kabupaten / Kota, serta jumlah dan penyebaran sarana pelayanan kesehatan yang terdiri dari rumah sakit dan puskesmas termasuk puskesmas pembantu dan puskesmas keliling. Juga akan digambarkan tentang perkembangan penyediaan obat generik, juga tentang distributor obat yang terdiri dari Pedagang Besar Farmasi, Apotek dan Toko Obat. Bab VI - Penutup.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2008
3
BAB II GAMBARAN UMUM DAN LINGKUNGAN Sulawesi Tengah terdiri atas pulau-pulau dengan karateristik budaya penduduk yang beragam dan adat istiadat yang berbeda, termasuk perilaku yang berkaitan dengan kesehatan. Sejak
dilaksanakannya
kebijakan
desentralisasi
yang
antara
lain
berimplikasi pada terus bertambahnya jumlah kabupaten. Pada tahun 2004 secara administratif wilayah Sulawesi Tengah terbagi atas 10 kabupaten dan 1 kota. Wilayah tersebut meliputi 147 kecamatan, 1590 desa dan 143 kelurahan. Rincian pembagian wilayah administrasi pemerintahan perkabupaten/kota tahun 2008 dapat dilihat pada tabel 2.1 dibawah ini. Tabel 2.1 WILAYAH ADAMINISTRASI PEMERINTAHAN PADA KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008 J U M L A H No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Kecamatan
Desa
Kelurahan
Jumlah Desa+Kelurahan
19 13 13 18 15 10 11 20 9 15 4
187 274 230 133 140 78 101 175 115 157 0
6 30 10 23 9 5 7 4 6 0 43
193 304 240 156 149 83 108 179 121 157 43
147
1.590
143
1.733
Kabupaten/Kota Banggai Kepulauan Banggai Morowali Poso Donggala Tolitoli Buol Parigi Moutong Tojo Unauna Sigi Palu Total
Sumber : BPS Prov. Sulawesi Tengah Tahun 2008
Adapun gambaran umum Sulawesi Tengah dan perilaku penduduk pada tahun 2008 yang diuraikan meliputi : keadaan penduduk, keadaan ekonomi, keadaan pendidikan, keadaan lingkungan, dan perilaku penduduk yang berkaitan dengan kesehatan.
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
4
A. KEADAAN PENDUDUK Masalah kependudukan di Sulawesi Tengah pada dasarnya meliputi dua hal pokok, yaitu : komposisi penduduk yang kurang menguntungkan dimana proporsi penduduk berusia muda masih relatif tinggi, dan persebaran penduduk yang kurang merata.
1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Berdasarkan sensus penduduk yang dilakukan oleh BPS, menunjukkan bahwa jumlah penduduk di Sulawesi Tengah akan terus bertambah dengan laju pertumbuhan
yang
cenderung
menurun.
Pada tahun
1980
jumlah
penduduk 1.289.635 jiwa, pada tahun 1990 jumlah penduduk 1.711.327 jiwa, pada tahun 2000 jumlah penduduk 2.079.201 jiwa pada tahun 2005 menjadi 2.284.659 jiwa serta tahun 2006 naik menjadi 2.349.398 jiwa dan pada tahun 2007 menjadi 2.396.224 jiwa dan pada tahun 2008 menjadi 2.438.373 jiwa. Berdasarkan sensus penduduk tersebut diatas diperoleh gambaran bahwa laju pertumbuhan penduduk selama periode 1980 – 1990 sebesar 2.87 % pertahun dan pada periode 1990 – 1995 mengalami penurunan menjadi 2.52 %, untuk periode 1990 – 2000 mengalami penurunan menjadi 1.97% dan pada tahun 2006 naik menjadi menjadi 1.83 %. Sedangkan tahun 2008 turun menjadi 1.76%.
2. Komposisi penduduk a) Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur. Komposisi penduduk pada tahun 2008 menurut kelompok umur menunjukkan bahwa 29,87 % penduduk Sulawesi Tengah berusia muda (umur 0 -14 tahun), 66,69 % berusia produktif (umur 15 – 64 tahun) dan hanya 3,43 % yang berusia 65 tahun keatas.
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
5
b) Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Sesuai dengan data dari BPS (Sulawesi Tengah dalam Angka) jumlah penduduk Sulawesi Tengah pada tahun 2008 adalah sebanyak 2.438.373 jiwa, 51% atau 1.242.188 jiwa laki-laki dan 49 % atau 1.196.185 jiwa perempuan. Berarti rasio jenis kelamin (Sex ratio) penduduk Sulawesi Tengah adalah sebesar 103,85 (sedikit diatas angka 100). Hal ini menggambarkan bahwa jumlah penduduk lakilaki dan perempuan relatif sama (seimbang). Kabupaten dengan sex ratio tertinggi (penduduk laki-laki lebih besar dari perempuan) adalah kabupaten Tojo Unauna (111,78), sedangkan yang terendah kota Palu (97,66). Komposisi penduduk menurut golongan umur secara rinci disajikan pada tabel 2.2 berikut. TABEL 2.2 JUMLAH PERSENTASE PENDUDUK SULAWESI TENGAH MENURUT GOLONGAN UMUR DAN JENIS KELAMIN TAHUN 2008.
Laki-Laki
Perempuan
No.
Golongan Umur(Thn)
Jumlah
%
Jumlah
1 2 3 4 5
0 -4 5 – 14 15 – 44 45 – 64 >65
124.404 245.908 635.405 193.576 42.895
10,01 19,80 51,15 15,58 3,45
1.242.188
100
Jumlah
%
Jumlah (L+P)
%
120.488 237.676 623.410 174.342 40.809
10,07 19,86 52,09 14,57 3,41
244.892 483.584 1.258.815 367.918 83.704
10,04 19,83 51,61 15,09 3,43
1.196.185
100
2.438.373
100
Sumber : BPS Prov.Sulteng Tahun 2009
Berdasarkan komposisi penduduk diatas, menunjukkan bahwa komposisi penduduk di Sulawesi Tengah masih tergolong penduduk muda, berarti jumlah penduduk yang berusia 15 tahun kebawah cukup tinggi yaitu 29,87 % sedangkan penduduk yang berusia tua masih rendah ( 3,43 % ). Adapun gambaran komposisi penduduk Sulawesi Tengah dapat dilihat pada grafik penduduk dibawah ini :
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
6
GAMBAR. II.1 KOMPOSISI PENDUDUK SULAWESI TENGAH MENURUT GOL.UMUR TH. 2008
Sumber Data : BPS (Sulawesi Tengah Dalam Angka 2009)
3. Persebaran Penduduk Luas wilayah Provinsi Sulawesi Tengah adalah 68.033, Km2 dengan jumlah penduduk pada tahun 2008 sebanyak 2.438.373 jiwa, ini berarti kepadatan rata-rata penduduk di Sulawesi Tengah pada tahun 2008 mengalami kenaikan 0,78 dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 35,22 pada tahun 2007. Kepadatan penduduk tertinggi adalah di kota Palu sebesar 782 sedangkan yang terendah kabupaten Morowali yang mempunyai luas wilayah
terbesar
(22,77 %), penduduknya (7,28%) dengan kepadatan penduduk terendah yaitu 11 jiwa per Km2.
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
7
TABEL 2.3 PERSENTASE LUAS WILAYAH DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2006-2008 Kabupaten/Kota
Luas (Km2)
Persentase
Kepadatan Penduduk per Km2 2006 2007 2008
1. Banggai Kepulauan
3.214,46
4,72
47,53
48.05
48
2. Banggai
9.672,70
14,22
30,17
30,40
31
3. Morowali
15.490,12
22.77
11,19
11.34
11
4. Poso
8.195,77
12,93
16,46
17,45
18
5. Donggala
10.471,71
15,39
43,85
44,49
45
6. Tolitoli
4.079,77
6,00
47,45
48,10
49
7. Buol
4.043,57
5,94
27,94
28,47
29
6. Parigi Moutong
6.231,85
9,16
57,91
58,89
60
9. Tojo Unauna
6.238,00
9,84
28,28
29,89
32
395,06
0,58
758,78
771.39
782
68.033,00
100,00
33,58
34,53
36
10. Kota Palu Provinsi
Sumber : BPS (Sulawesi Tengah dalam angka 2009)
B. KEADAAN SOSIAL EKONOMI Masalah ekonomi dapat diketahui dari berbagai indikator antara lain produk domestik regional bruto, angka beban ketergantungan, dan tingkat pendidikan penduduk
1. Produk Domestik Regional Bruto Kemampuan perekonomian Sulawesi Tengah yang diukur dengan angka produk domestik bruto (PDRB) atas dasar harga yang berlaku dan harga konstan. PDRB berdasarkan harga yang berlaku cenderung meningkat dari 22.759.593 pada tahun 2007 menjadi 28.151.502 pada tahun 2008. Demikian halnya dengan PDRB berdasarkan harga konstan meningkat dari 13.683.882 pada tahun 2007 menjadi pertumbuhan ekonomi
14.746.022 pada tahun 2008. Dengan laju
7,76. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan laju
pertumnuhan penduuk pada tahun 2007 sebesar 7,99, hal tersebut di sebabkan oleh turunnya PDRB berdasarkan harga konstan dibeberapa sektor seperti
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
8
sektor pertanian, Pertambangan, Industri pengolahan, Bangunan dan sektor Perdagangan hotel restoran. TABEL 2.4 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO SULAWESI TENGAH TAHUN 2002 – 2006 Uraian
- PDRB atas dasar harga yg
2004 (JtRp.)
2005 (JtRp)
2006 (Jt Rp)
2007 (JtRp)
2008 (Jt Rp)
14.659.017
17.116.581
19.310.255
22.757.593
28.151.502
10.925.465
11.752.236
12.671.549
13.683.882
14.746.022
7.99
7.76
berlaku - PDRB atas dasar harga konstan 2000 - PDRB atas dasar harga konstan 2000
Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Tengah
2. Beban Tanggungan Ratio Beban tanggungan digunakan untuk mengetahui beban tanggungan ekonomi suatu negara. Tingginya ratio beban tanggungan
merupakan faktor
penghambat pembangunan ekonomi suatu negara karena sebagian besar pendapatan yang diperoleh oleh golongan yang produktif harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan golongan yang tidak produktif. Di Provinsi Sulawesi Tengah angka beban tanggungan pada tahun 2008 mencapai 49,94 artinya bahwa sebanyak ± 50 penduduk usia non produktif ditanggung oleh 100 penduduk usia produktif dengan rasio jenis kelamin sebesar 103,85 (sebanyak 104 penduduk laki-laki terhadap 100 penduduk perempuan). 3. Pola Pengeluaran Rumah Tangga Tingkat kebutuhan/permintaan (demand) terhadap kelompok pengeluaran pada dasarnya berbeda dalam kondisi pendapatan terbatas kita akan mendahulukan kebutuhan makanan, sehingga pada kelompok masyarakat berpendapatan rendah akan terlihat bahwa sebagian besar pendapatannya digunakan untuk mengkonsumsi makanan. Seiring dengan peningkatan pendapatan maka lambat laun akan terjadi pergeseran, yaitu penurunan porsi Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
9
pendapatan yang dibelanjakan untuk makanan
atau peningkatan porsi
pendapatan yang dibelanjakan untuk bukan makanan. Pergeseran komposisi atau pola pengeluaran tersebut terjadi karena elastisitas permintaan terhadap makanan pada umumnya rendah, sementara elastisitas permintaan terhadap barang bukan makanan pada umunya tinggi. Keadaan ini semakin jelas terlihat pada kelompok penduduk yang tingkat konsumsi makanannya sudah mencapai titik jenuh, sehingga peningkatan pendapatan sebagian besar akan digunakan
untuk barang bukan makanan
(kalau bukan disimpan/ditabung atau di investasikan kembali). Dari uraian diatas dapat dinyatakan bahwa pada pengeluaran dapat dipakai sebagai salah satu alat untuk menilai tingkat kesejahteraan (ekonomi) penduduk, dan perubahan komposisinya sebagai indikasi perubahan tingkat kejahteraan dengan asumsi bahwa penurunan persentase pengeluaran untuk makanan terhadap total pengeluaran merupakan gambaran membaiknya tingkat perekonomian penduduk. Pengeluaran rata-rata perkapita sebulan didaerah perkotaan di Sulawesi Tengah tahun
2008 telah mencapai Rp. 456.522.- yang merupakan
penjumlahan dari Sub golongan makanan sebesar Rp. 218.058.- dan bukan makanan sebesar Rp. 238.464.-, sedangkan didaerah pedesaan tercatat sebesar Rp. 283.242, berasal dari sub golongan makanan sebesar Rp.162.751 dan Rp. 120.512 untuk bukan makanan. Dan secara keseluruhan pengeluaran rata-rata perkapita sebulan penduduk Sulawesi Tengah pada tahun 2008 mencapai Rp. 319.637 yang terdiri dari pengeluaran untuk bahan makanan Rp. 174.351 dan pengeluaran untuk bukan bahan Rp.142.286 C. KEADAAN PENDIDIKAN 1. Kemampuan Baca Tulis Kemampuan baca tulis tercermin dari angka melek huruf penduduk yang dalam hal ini didefinisikan sebagai persentase penduduk usia 10 tahun keatas yang pernah sekolah, dapat membaca dan menulis huruf latin dan huruf lainnya. di Provinsi Sulawesi Tengah penduduk yang melek huruf tahun 2008 sebesar Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
10
95,35 % dan persentase penduduk yang buta huruf (belum pernah sekolah) sebesar 4,37 %. Persentase penduduk berumur 10 tahun keatas yang melek huruf dan buta huruf tahun 2004-2008 dapat dilihat pada tabel berikut. TABEL 2.5 PERSENTASE PENDUDUK 10 TAHUN KEATAS JENIS KELAMIN, MELEK HURUF DAN BUTA HURUF DI SULAWESI TENGAH TAHUN 2004 - 2008
Penduduk , 10 tahun
2004
2005
2006
2008
Melek Huruf
94,95
94,54
95,37
95,35
Buta Huruf
5,05
5,46
4,63
4,37
Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2009
Persentase tertinggi yang buta huruf terdapat di Kabupaten Parigi Moutong sebesar 6,97 persen. Hal ini disebabkan karena masih tingginya persentase penduduk berumur 10 tahun keatas yang tidak/belum pernah sekolah di kabupaten tersebut dibanding kabupaten/kota lainnya yaitu mencapai 4,88 persen dan terendah adalah kabupaten Buol sebesar 0,81 persen. Secara umum kemampuan berbahasa indonesia , membaca dan menulis huruf latin pada penduduk 10 tahun keatas, mulai tahun 2002-2008 relatif baik, karena persentasenya cukup tinggi diatas 90 persen. Gambaran angka buta huruf dan melek huruf menurut kabupaten tahun 2008 dapat dilihat pada gambar berikut. GAMBAR II.2 PERSENTASE PENDUDUK YANG MELEK HURUF DAN BUTA HURUF MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2008
Sumber : BPS (Sulawesi Tengah dalam angka 2009)
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
11
2. Pendidikan tertinggi yang ditamatkan. Pendidikan
yang
ditamatkan
merupakan
indikator
pokok
kualitas
pendidikan formal menurut data BPS persentase penduduk berusia 10 tahun ke atas yang tidak/belum tamat SD pada tahun 2008 sebesar 8.10%, yang tamat SD sebesar 32.92%, yang tamat SLTP 17,23%, yang tamat SLTA 13,72%, yang tamat diploma 5.16% dan yang tamat Universitas sebesar 3.81%. Sementara yang tidak/belum pernah bersekolah sebesar 3.37%.
D. KEADAAN LINGKUNGAN Untuk
menggambarkan keadaan lingkungan, akan disajikan indikator-
indikator Persentase Rumah Sehat dan Persentase Tempat Tempat Umum Sehat. Selain itu disajikan pula indikator tambahan yang dianggap masih relevan, yaitu persentase rumah tangga (keluarga) menurut Sarana Tempat Pembuangan Air Besar.
1. Rumah Sehat. Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan, yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik , kepadatan hunian rumah dan lantai rumah tidak terbuat dari tanah. Menurut laporan dari 10 kabupaten/kota bahwa pengawasan perumahan dilakukan melalui kegiatan inspeksi kesehatan perumahan dimana pada tahun 2008 dari 344,957 rumah yang diperiksa didapatkan data bahwa persentase rumah yang memenuhi syarat kesehatan yaitu 232,318 atau sekitar 67,35%. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan angka persentase pada tahun 2007 ( 68,38), hal ini disebabkan karena adanya perbedaan pada jumlah rumah tangga yang diperiksa. Dimana pada tahun 2007 jumlah rumah tangga sehat mencapai 242,351 lebih banyak dari jumlah rumah tangga sehat pada tahun 2008.
Sehingga perlu upaya program terkait untuk meningkatkan cakupan
rumah yang diperiksa di Kab/Kota. Angka tersebut juga masih dibawah target Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
12
Indonesia sehat 2010 yaitu sebesar 80%. Data persentase rumah sehat menurut kabupaten disajikan pada lampiran tabel 47. Rendahnya persentase rumah sehat di Sulawesi Tengah dapat disebabkan antara lain, karena kurangnya pemahaman sektor-sektor terkait terhadap konsep pembangunan berwawasan kesehatan serta rendahnya pembiayaan untuk upaya tersebut.
2. Tempat-tempat Umum Sehat Tempat-tempat umum (TTU) merupakan suatu sarana yang dikunjungi oleh banyak orang, dan dikhawatirkan dapat menjadi tempat penyebaran penyakit. TTU meliputi hotel, restoran, bioskop, pasar, terminal dan lain-lain. Sedangkan TTU sehat adalah tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan yaitu yang memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas lantai (luas ruang) yang sesuai dengan banyaknya pengunjung, dan memiliki pencahayaan ruang yang sesuai. Data
yang
diolah
dari
laporan
kabupaten/kota
tahun
2008,
memperlihatkan bahwa persentase TTU sehat mencapai 71,72 %, angka tersebut tidak mewakili data Kab/Kota karena masih terdapat 4 Kab/Kota yang datanya tidak lengkap. Angka tersebut lebih tinggi jika dibandingkan persentase cakupan pada tahun 2007 (63,77%) namun angka tersebut juga tidak mewakili data seluruh Kab/kota yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah karena terdapat 5 Kab/Kota yang datanya tidak lengkap. Sehingga diperlukan upaya peningkatan pemeriksaan TTU sehingga data yang ada lebih lengkap dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam pelaksanaan pencapaian target indonesia sehat tahun 2010. Data persentase TTU sehat menurut kabupaten /.kota disajikan pada lampiran tabel 50. Rendahnya persentase TTU sehat dibeberapa kabupaten disebabkab berbagai faktor antara lain,
dapat
kurangnya pemahaman pemilik/
pengelola terhadap aspek kesehatan dalam pengelolaan TTU, mudahnya memperoleh perizinan pendirian TTU meskipun belum memenuhi persyaratan kesehatan, dan kurangnya pemeriksaan dan lemahnya pengawasan TTU oleh instansi terkait serta rendahnya porsi anggaran untuk kegiatan tersebut. Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
13
3. Akses Terhadap Air Bersih Sumber air bersih yang digunakan rumah tangga dibedakan menurut air ledeng, sumur pompa tangan, sumur gali, penampungan air hujan, air kemasan, dan lainnya. Hasil pemutahiran data tahun 2008 menunjukkan bahwa rumah tangga di sulawesi tengah yang menggunakan air bersih dari ledeng (33,76%), sumur gali (35,25%), sumur pompa tangan (19,91%), penampungan air hujan (3,5%), air kemasan (0,7%) dan lainnya (6,79%). Namun data tersebut tidak lengkap karena terdapat beberapa kab/kota yang tidak melapor. Gambaran persentase rumah tangga menurut sumber air bersih yang digunakan dapat dilihat pada gambar II.4 berikut. GAMBAR II.3 PERSENTASE RUMAH TANGGA MENURUT SUMBER AIR BERSIH TAHUN 2008
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2008
4. Rumah Tangga Menurut Sarana Sanitasi Dasar. Sistem pembuangan rumah tangga ( Sampah,Tinja, dan air limbah rumah tangga) sangat erat kaitannya dengan lingkungan dan risiko penularan penyakit, khususnya penyakit saluran pencernaan. Klasifikasi sarana pembuangan rumah tangga dilakukan berdasarkan atas tingkat risiko pencemaran yang ditimbulkan. Dalam hal ini sistem pembuangan rumah tangga dibedakan dalam 3 (tiga) jenis sarana yaitu jamban, tempat sampah dan pengelolaan air limbah. Persentase Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008 14
rumah tangga menurut sarana sanitasi dasar rumah tangga tahun 2008 dapat dilihat pada gambar berikut. GAMBAR II.4 PERSENTASE KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR TAHUN 2008
Data tersebut menggambarkan rendahnya kepemilikan rumah tangga akan sarana jamban yaitu hanya 238,543 dari 325,597 atau hanya sekitar 73,26%. Jamban merupakan tempat pembuangan kotoran manusia yang jika tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan penyakit. Data tahun 2008 menunjukkan bahwa terdapat 77,27% rumah tangga yang diperiksa jambannya dan hanya 70,33 jamban sehat. Demikian halnya dengan kepemilikan tempat sampah masih rendah yaitu hanya 44,57% dari rumah tangga yang diperiksa. Untuk Pengelolaan limbah rumah tangga dari 260,162 rumah tangga yang diperiksa hanya 68,93% rumah tangga yang memiliki pengelolaan limbah. Rendahnya kepemilikan
Sarana sanitasi dasar dipengaruhi oleh faktor
kebiasaan, pendidikan serta ketersediaan sarana. Oleh karena itu diperlukan upaya promosi kesehatan serta adanya dukungan dari sektor lain yang terkait sehingga terjadi peningkatan cakupan kepemilikan sarana sanitasi dasarpada rumah tangga di kab/kota.
Persentase keluarga dengan kepemilikan sarana
sanitasi dasar dikab/kota dapat dilihat pada tabel 49.
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
15
E. PERILAKU MASYARAKAT Untuk menggambarkan keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruh terhadap derajat kesehatan, akan disajikan tiga indikator yaitu Persentase Rumah Tangga ber Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Persentase Posyandu Purnama dan Mandiri serta Poskesdes. 1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, sehingga membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, dalam tatanan rumah tangga, agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatan. PHBS pada tatanan Rumah Tangga dinilai berdasarkan 16 indikator yang meliputi 9 indikator perilaku dan 7 indikator lingkungan. Sembilan indikator perilaku ini adalah (1) Perilaku tidak merokok, (2) Persalinan oleh Nakes/ pemeriksaan kehamilan, (3) Imunisasi, (4) Penimbangan Balita, (5) Sarapan pagi, (6) Kepersertaan dana sehat, (7) Kebiasaan mencuci tangan, (8) Kebiasaan menggosok gigi, (9) Olahraga/aktivitas fisik. Sedangkan indikator lingkungan pada PHBS adalah (1) Sarana air bersih, (2) Jamban, (3) Tempat sampah, (4) Sarana pembuangan air limbah, (5) Ventilasi rumah, (6) Kepadatan rumah, dan (7) Lantai rumah. Klasifikasi PHBS ditentukan berdasarkan nilai perilaku dan lingkungan sehat tiap keluarga dengan ketentuan sebagai berikut : (1) Sehat 1 yaitu bila keluarga berperilaku positif kurang dari 25% dari jumlah seluruh indikator PHBS, (2) Sehat 2 yaitu bila keluarga perperilaku positif 25% - 49% dari jumlah seluruh indikator PHBS, (3) Sehat 3 yaitu bila keluarga berperilaku positif 50% - 74% dari jumlah seluruh indikator PHBS, dan (4) Sehat 4 yaitu bila keluarga berperilaku positif lebih dari 75% dari jumlah seluruh indikator PHBS. Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
16
Pada tahun 2008 Persentase Rumah Tangga Berperilaku Sehat di Provinsi Sulawesi Tengah adalah sebanyak 56,51% dari 55,712 jumlah rumah tangga yang dipantau, ini berarti masih dibawah target Indonesia Sehat 2010 yaitu 65%. Rumah ber PHBS menurut kabupaten dapat dilihat pada lampiran tabel 47. 2. Posyandu Purnama dan Mandiri Posyandu
merupakan
salah
satu
bentuk
Upaya
Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang paling dikenal dewasa ini. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas, yaitu kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi, Imunisasi dan Penanggulangan Diare. Untuk Meningkatkan kualitas Posyandu telah dilakukan pengelompokan Posyandu ke dalam 4 tingkat perkembangan, yaitu : 1) Posyandu Pratama, 2) Posyandu Madya, 3) Posyandu Purnama dan 4) Posyandu Mandiri. Berdasarkan Profil UKBM Propinsi Sulawesi Tengah, pada tahun 2008 jumlah Posyandu di Sulawesi Tengah adalah sebanyak 2.863 unit. Tingkat perkembangan Posyandu dalam 4 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut. TABEL 2.6 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA TAHUN 2005 - 2008 NO.
Strata
2005
2006
2007
2008
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
1.
Posyandu Pratama
215
45,98
1.139
40,09
1.149
40,13
1.268
42.97
2.
Posyandu Madya
950
35,96
1.070
37,66
1.087
37,97
1.076
36.46
3.
Posyandu Purnama
439
16,62
580
20,42
550
19,21
553
18.74
4.
Posyandu Mandiri
38
1,44
52
1,83
77
2,69
54
1.83
2.642
100
2.841
100
2.863
100
2.951
100
Jumlah
Sumber : Seksi PSM Dinkes Prop.Sulteng Tahun 2008
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Posyandu yang terbanyak sampai tahun 2008 adalah Posyandu Pratama, yaitu sebesar 42.97%, Posyandu Madya sebesar 36.46%. Sedangkan Posyandu Purnama sebesar 18.74% dan Mandiri Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
17
baru mencapai 1.83%. Bila dilihat perkembangan Posyandu menurut strata selama tiga tahun terakhir, maka dapat dikatakan bahwa kualitas Posyandu cenderung tidak mengalami perkembangan. Hal ini diperkirakan antara lain karena pemberlakuan otonomi daerah yang dimulai tahun 2001, telah mengakibatkan perubahan struktur organisasi pemerintahan di daerah, yang berdampak antara lain pada berkurangnya pembinaan peran serta masyarakat, termasuk Posyandu. Untuk itu sangat dibutuhkan peran aktif dari Kabupaten / Kota untuk tetap meningkatkan Program-program kesehatan dasar. Jumlah dan persentase Posyandu menurut strata dan Kabupaten / Kota dapat dilihat pada lampiran tabel 46. 3. Pos Kesehatan Desa Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) adalah upaya kesehatan bersumber masyarakat bersumberdaya masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan/menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa.
Poskesdes
menyelenggarakan
kegiatan-kegiatan
terutama
(1)
pengamatan epidemiologis sederhana terhadap penyakit, terutama penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB, dan faktor-faktor risikonya (termasuk status gizi) serta kesehatan ibu hamil yang berisiko. (2) Penanggulangan penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB, serta faktor-faktor risikonya (termasuk kurang gizi), (3) Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan kesehatan, dan (4) Pelayanan medis dasar, sesuai dengan kompetensinya. Poskesdes adalah salah satu bentuk UKM yang dimiliki oleh Desa Siaga yaitu Desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Dari program dilaporkan bahwa tahun 2008 diperoleh data jumlah desa siaga di Sulawesi tengah adalah sebanyak 1.235 buah, meningkat sebanyak 360 buah dari tahun 2007. Rincian jumlah desa siaga menurut kabupaten/kota disajikan secara rinci pada lampiran tabel 62. Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
18
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN Gambaran tentang derajat kesehatan meliputi indikator mortalitas, morbiditas, dan status gizi. Mortalitas dilihat dari indikator Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 Kelahiran Hidup, Angka Kematian Balita (AKABA) per 1.000 Kelahiran Hidup, Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 Kelahiran Hidup, dan Angka Harapan Hidup waktu lahir (Eo). Morbiditas dilihat dari indikator-indikator Angka Kesakitan Malaria per 1.000 Penduduk, Angka Kesembuhan TB Paru BTA+, Prevalensi HIV (Persentase Kasus Terhadap Penduduk Berisiko), Angka Acute Flacid Paralysis (AFP) pada anak usia < 15 Tahun per 100.000 anak, dan Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per 100.000 Penduduk. Sedangkan status gizi dilihat dari indikator Persentase Balita dengan Status Gizi di Bawah Garis Merah pada KMS dan Persentase Kecamatan Bebas Rawan Gizi. Selain indikator tersebut diatas , disajikan pula beberapa indikator tambahan yang dianggap masih relevan yaitu Angka Harapan Hidup (Eo), dan Angka Kesakitan beberapa penyakit tertentu lainnya.
A. MORTALITAS (ANGKA KEMATIAN). Kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu dapat memberi gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat atau dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya. Tingkat kematian secara umum berhubungan erat dengan tingkat kesakitan, karena biasanya merupakan akumulasi akhir dari berbagai penyebab terjadinya kematian baik langsung maupun tidak langsung. Salah satu alat untuk menilai keberhasilan program pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan selama ini adalah Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
19
dengan melihat perkembangan angka kematian dari tahun ke tahun. Besarnya tingkat kematian dan penyakit penyebab utama kematian yang terjadi pada periode terakhir dapat dilihat dari berbagai uraian berikut ini. a. Angka Kematian Bayi Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator yang sangat penting untuk mengetahui gambaran tingkat permasalahan kesehatan masyarakat. Faktor-faktor yang berkaitan dengan penyebab kematian bayi antara lain adalah tingkat pelayanan ante natal, status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA-KB, serta kondisi lingkungan dan sosial ekonomi. Angka Kematian Bayi (AKB) di Sulawesi Tengah telah menurun secara bermakna dari 150 per-1000 kelahiran hidup pada tahun 1971 menjadi 52 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2002-2003, lebih tinggi dari angka nasional yaitu 40 per 1.000 kelahiran hidup (Kajian Kematian Ibu dan Anak Badan Litbang Depkes RI) dan Sulawesi Tengah menempati urutan ke 5 tertinggi di Indonesia. Rata-rata perubahan per tahun selama kurun waktu 1990-2000 adalah -3,46% dan diperkirakan bahwa tahun 2010 AKB di Sulawesi Tengah akan menurun menjadi 41 per 1000 kelahiran hidup. Menurunnya AKB dalam beberapa waktu terakhir tersebut memberi gambaran adanya peningkatan kualitas hidup dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Penurunan
AKB
tersebut
antara
lain
disebabkan
oleh
peningkatan cakupan imunisasi bayi, peningkatan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan, penempatan bidan di desa. Menurut BPS angka kematian bayi diasumsikan menurun, yang diperkirakan pada periode 1995 – 2000 mencapai 62,98 per-1000 kelahiran hidup (KH) dan pada periode 2000-2005 mencapai 48,97 per-1000 KH. AKB cenderung menurun, sebagai dampak dari hasil pelaksanaan pembangunan di segala bidang termasuk pemerataan pelayanan kesehatan sampai ke daerah-daerah terpencil, pemukiman baru dan daerah perbatasan serta ditunjang dengan program penempatan bidan di desa yang dimulai sejak tahun 1990. Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
20
Berdasarkan angka survei SDKI (Comunity Based) tahun 2007 diperoleh angka sebesar 60 per 1000 kelahiran hidup, sedangkan dari Program (Subdin Binkesmas) di laporkan bahwa Angka Kematian Bayi tahun 2007 adalah sebesar 12,4 per-1000 KH (Facility Based) dan pada tahun 2008 turun menjadi 11,5 per 1000 KH. Data kematian bayi menurut kabupaten/kota dapat dilihat lebih rinci pada lampiran Tabel 6. Kabupaten/kota dengan angka kematian bayi tertinggi di Parigi Moutong (12,7%0 KH), sedangkan yang terendah adalah di Banggai Kepulauan (8,2%0 KH). b. Angka Kematian Neonatal (AKN) dan Angka Kematian Perinatal (AKP) AKB dapat dirinci menurut kelompok umur yaitu kematian Neonatal (Kematian bayi umur < 1 bulan) dan kematian Post-Neonatal (Kematian Bayi umur 1-11 bulan). AKN di Sulawesi Tengah menurun dari 43,7 per 1000 KH pada tahun 1997 menjadi 24 per 1000 Kh pada tahun 2002, namun masih diatas Angka Nasional (20). Rata-rata penurunan AKN selama tahun 1997 – 2002 adalah -12,0%. Secara nasional rasio kematian AKP terhadap AKN adalah 0,75% (1994). Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi kematian Neonatal terhadap AKB lebih besar dari kontribusi kematian Post-Neonatal. Menurut SKRT tahun 2001 diantara kematian bayi yang tertinggi adalah gangguan Perinatal (34%) dan sebab kematian Neonatal tertinggi adalah Premature, BBLR dan Asfiksia (27%).
c. Angka Kematian Balita Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah kematian anak umur 04 tahun per 1000 KH. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi, dan penyakit infeksi. Angka Kematian Balita (AKABA) menurut Sensus Penduduk (SP) di Sulawesi Tengah pada tahun 1980 sebesar 193 per-1000 KH turun menjadi Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
21
132 per-1000 KH pada tahun 1990 dan 83 per-1000 KH pada tahun 2000 dan menjadi 71 per-1000 KH (SDKI 2002-2003). Program melaporkan bahwa angka kematian Balita tahun 2007 sebesar 1,3 per 1000 KH ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan angka survei SDKI yaitu sebesar 69 per 1000 KH . Pada tahun 2008 angka kematian Balita yang dilaporkan sebesar 2,7 per 1000 KH, meningkat dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2010 diperkirakan AKABA di Sulawesi Tengah akan turun menjadi 51 per-1000 KH. Perkiraan angka kematian bayi dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut : TABEL 3.1. PRAKIRAAN ANGKA KEMATIAN BALITA (PER-1000 KH) TAHUN 1980-2007
SP 1980
Angka Kematian Balita per 1000 Kelahiran Hidup (KH) 193
SP 1990
132
SP 2000
83
SDKI 2002-2003
71
SDKI 2007
69
Tahun
Sumber : BPS Sulawesi Tengah Tahun 2009
d. Angka Kematian Ibu Maternal Angka Kematian Ibu Maternal (AKI) berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, pelayanan kesehatan waktu melahirkan dan masa nifas. Angka kematian ibu maternal adalah jumlah kematian hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas per 100.000 kelahiran hidup. Menurut sensus penduduk (SP) tahun 2000 AKI di Sulawesi Tengah sebesar 517 per 100.000 kelahiran hidup dan menempati urutan tertinggi ke 7 di Indonesia. AKI Nasional adalah 347 per 100.000 kelahiran hidup dan merupakan angka tertinggi diantara negara-negara ASEAN. Pada tahun 2007 AKI secara nasional menurun menjadi 228 per 100.000 KH. Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
22
Sedangkan dari program KIA dilaporkan pada tahun 2008, jumlah kematian ibu maternal adalah sebesar 111 dan dapat dilihat pada lampiran tabel 7.
e. Umur Harapan Hidup Waktu Lahir Meningkatnya umur harapan hidup (Eo) waktu lahir, sekaligus memberikan gambaran kepada kita bahwa salah satu penyebabnya adalah karena meningkatnya kualitas hidup dan kesehatan masyarakat. Angka harapan hidup waktu lahir di Sulawesi Tengah cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini seiring dengan adanya asumsi kecenderungan angka kematian bayi yang menurun serta perubahan komposisi penduduk (penurunan kelompok umur usia muda dan peningkatan kelompok umur usia tua) pada tahun 1990 umur harapan hidup rata-rata 57,47 dan meningkat pada tahun 2000 menjadi 61,0 dan meningkat menjadi 63,3 pada tahun 2003 dan pada tahun 2004 menjadi 64,6 dan 65,4 pada tahun 2005 dan meningkat lagi menjadi 66,3 pada tahun 2007 dan untuk tahun 2008 menjadi 66.10. . Meningkatnya umur harapan hidup ini secara tidak langsung juga memberi gambaran tentang adanya kemungkinan peningkatan kualitas hidup dan kesehatan dalam masyarakat sehingga dapat menurunkan angka kematian peningkatan kualitas hidup dan kesehatan dalam masyarakat sehingga dapat menurunkan angka kematian. TABEL 3.2 PRAKIRAAN UMUR HARAPAN HIDUP SULAWESI TENGAH TAHUN 1980-2007 PENDUDUK
SP
SP
SP
1980
1990
2000
2003
2004
2006
SDKI 207
1.
Laki-laki
46,85
53,9
59,10
-
-
-
-
2.
Perempuan
49,74
57,01
62,78
-
-
-
-
3.
Rata-Rata
48,34
57,47
61,0
63,3
64,6
-
66,3
Sumber : BPS Sulawesi Tengah Tahun 2008
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
23
f. Angka Kematian Kasar. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk oleh BPS diperoleh data Angka Kematian Kasar (AKK) Sulawesi Tengah tahun 2000 (13,7 per 1000 KH), tahun 2005 ( 13,9 per 1000 KH) dan proyeksi tahun 2010 (14,7 per 1000 KH). Berdasarkan data tersebut terlihat adanya peningkatan jumlah kematian disetiap periode sensus yaitu 5 tahun sekali.
B. MORBIDITAS (ANGKA KESAKITAN) Angka kesakitan penduduk Sulawesi Tengah di dapat dari data yang berasal dari sarana pelayanan kesehatan (facility based data) yang diperoleh melalui sistem pencatatan dan pelaporan. Dari data pasien rawat jalan di Rumah Sakit selama tahun 2008 diperoleh gambaran/pola sepuluh penyakit terbanyak dimana penyakit Infeksi saluran pernafasan bagian atas menempati ranking teratas (terbanyak) kemudian Dispepsia dan Hipertensi Esensial. Sedangkan yang terendah adalah penyakit Diabetes Mellitus YTT dan Malaria. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut. TABEL 3.3 POLA 10 PENYAKIT TERBANYAK RAWAT JALAN DI RSU PEMERINTAH TAHUN 2008 NO.
GOLONGAN SEBAB SAKIT
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Infeksi Saluran Pernafasan Bagian Atas Akut lainnya Dispepsia Hipertensi Esensial (primer) Bronchitis, dan Brokiolitis Cedera YDT,YTT dan daerah badan multipel Penyakit Telinga dan Proseus mastoid TB Paru BTA(+) dgn/tanpa kuman biakan kuman TB Diare dan Gastroenteritis oleh penyebab infeksi tertentu Diabetes Mellitus YTT Malaria
9. 10
Jumlah
JUMLAH KASUS
PERSENTASE
3.185 2.010 1.912 1.325 1.248 909 780 761
23,67 14,94 14,21 9,85 9,28 6,76 5,80 5,66
691 633
5,14 4,70
13.454
100
Sumber : Subdin Yanmed Tahun 2008
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
24
Dari data pasien rawat inap di rumah sakit selama tahun 2008 diperoleh gambaran/pola sepuluh besar penyakit terbanyak dimana ranking teratas (terbanyak) adalah penyakit Diare dan Gastroentritis oleh penyebab infeksi tertentu kemudian Malaria, sedangkan yang terendah adalah Diabetes YTT. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.4 diatas. TABEL 3.4 POLA 10 PENYAKIT TERBANYAK RAWAT INAP DI RSU PEMERINTAH TAHUN 2008 NO.
GOLONGAN SEBAB SAKIT
1.
Diare dan Gastroenteritis oleh penyebab infeksi Tertentu (kolitis infeksi) Malaria Gastritis dan Duodenitis Demam Berdarah Dengue Demam Tipoid dan Paratipoid Infeksi saluran bagian atas akut lainnya Hipertensi Esensial (Primer) Skizofrenia, gangguan skizotipal, psikotik akut TB Paru BTA (+) dengan tanpa kuman Diabetes YTT
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10
Jumlah
JUMLAH KASUS
PERSENTASE
2.752
30,78
1.109 947 825 688 581 571 562 519 386
12,40 10,59 9,22 7,69 6,49 6,38 6,28 5,80 4,31
8.940
100
Sumber : Subdin Yanmed Tahun 2008
Selain dari data sepuluh besar penyakit rawat jalan dan rawat inap di RSU juga juga diperoleh data sepuluh penyakit terbanyak di Puskesmas selama tahun 2008 seperti tabel 3.5 berikut ini. TABEL 3.5 POLA 10 PENYAKIT TERBANYAK DI PUSKESMAS TAHUN 2008 NO.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10
GOLONGAN SEBAB SAKIT
Infeksi Akut lain pada saluran pernafasan bagian atas Gastritis Penyakit Tekanan DarahTinggi Penyakit pada system otot dan jaringan penyekat Diare Malaria tanpa pemeriksaan laboaratorium Penyakit kulit alergi Penyakit lain pada saluran pernapasan bagian atas Kecelakaan dan ruda paksa Asma Jumlah
JUMLAH KASUS
PERSENTASE
288,647 74.365 48.586 48.127 43.515 41.498 31,942 22.088 13,673 11,168
46,29 11,92 7.79 7,72 6,98 6,65 5,12 3,54 2,19 1,79
623.609
100
Sumber : Subdin Yanmed Tahun 2008
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
25
Dari laporan sepuluh besar penyakit terbanyak tersebut diatas baik rawat jalan maupun rawat inap di RS dan di Puskesmas ternyata penyakit ISPA dan Diare menempati urutan teratas (kasus terbanyak) oleh karena itu kesehatan lingkungan perlu di tingkatkan. TABEL 3.6 POLA 10 PENYAKIT TERBANYAK PENYEBAB KEMATIAN PENDERITA RAWAT INAP DI RSU PEMERINTAH TAHUN 2008 NO.
GOLONGAN SEBAB SAKIT
1. 2.
Diare dan Gastroenteritis Tuberculosis (TB) Paru BTA (+) dgn/tanpa biakan kuman TB TB Paru lainnya Demam Berdarah Dengue Infeksi saluran nafas bagian atas akut lainnya Pendarahan Infrakranial Strock tak menyebut perdarahan Pneumonia Penyakit Jantung Iskemik lainnya Malaria (Include All Malaria
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10
Jumlah
JUMLAH KASUS
PERSENTASE
87 38
3,10 15,77
25 18 14 14 13 11 11 10
10,37 7,47 5,81 5,81 5,39 4,56 4,56 4,15
241
100
Sumber : Subdin Yanmed Tahun 2008
Untuk melengkapi gambaran pola penyakit di Sulawesi Tengah, berikut ini disajikan gambaran Morbiditas yang didasarkan data dari kabupaten/kota dan dari masing-masing program di Provinsi.
a. Penyakit Malaria Untuk menggambarkan angka kesakitan, disajikan beberapa angka prevalensi dan insiden dari beberapa penyakit antara lain penyakit Malaria, Demam Berdarah Dengue, Campak, penyakit Zoonotik, AIDS dan HIV, dan penyakit Diare. Pada tahun 2008 tercatat kasus malaria positif sejumlah 10.926 kasus dengan angka kesakitan 4,5 kasus per 1.000 penduduk, lebih tinggi bila dibandingkan data pada tahun 2007 yaitu 3,91 untuk jelasnya dapat dibaca pada lampiran tabel 11. Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
26
b. Penyakit TB Paru. Sulawesi tengah merupakan daerah ujicoba P2 TB-Paru terpadu, sehingga pemberantasan Penyakit TB-Paru terpadu telah dilaksanakan di Semua Puskesmas. Prevalensi penyakit Tuberkulosis (TB) Paru belum diketahui secara pasti. Data terakhir yang diperoleh dari kabupaten/kota adalah jumlah kasus BTA+ yang diobati dan angka kesembuhannya. Pada tahun 2008 jumlah kasus baru BTA positif yang ditemukan sebesar 1.954 orang dan angka kesembuhan tahun 2006 sebesar 86,46%. Dari Program dilaporkan bahwa jumlah kematian penyakit TB Paru adalah 38 kasus dan menempati peringkat kedua teratas penyebab kematian di Rumah Sakit.
Gambaran
penderita
TB Paru BTA positif yang terdeteksi disarana pelayanan kesehatan menurut kabupaten/kota pada tahun 2008 (data penderita 2007) disajikan pada lampiran tabel 9.
c. HIV/AIDS dan Penyakit Menular Melalui Hubungan Seksual (PMS). Kasus penyakit HIV di Sulawesi Tengah telah ditemukan pada tahun 2007 terdapat 63 kasus yang menyebar di 8 kabupaten/kota. Sedangkan pada tahun 2008 kasus yang ditemukan dan ditangani sebanyak 21 kasus, angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan data pada tahun 2007, Kasus terbanyak adalah di kota Palu yaitu 10 kasus. Semakin tingginya mobilitas penduduk antar wilayah, menyebarnya sentra-sentra pembangunan ekonomi di Indonesia, meningkatnya perilaku seksual yang tidak aman, dan meningkatnya penyalahgunaan NAPZA melalui suntikan, secara simultan telah memperbesar tingkat risiko penyebaran HIV/AIDS. Jumlah penderita HIV/AIDS dapat digambarkan sebagai fenomena gunung es (iceberg phenomena), yaitu jumlah penderita yang dilaporkan jauh lebih kecil daripada jumlah penderita yang sebenarnya. Hal ini berarti bahwa jumlah penderita HIV/AIDS di Sulawesi Tengah yang sebenarnya belum diketahui dengan pasti. Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
27
d. Acute Flaccid Paralysis. Kasus Acute Paralysis (AFP) yang ada di masyarakat Sulawesi Tengah pada tahun 2008 oleh program dilaporkan bahwa terdapat kasus sebanyak 17 yang tersebar 7 kabupaten/kota, kasus terbanyak terjadi di kabupaten
Kota
Palu
7
kasus.
Gambaran
kasus
AFP
menurut
kabupaten/kota pada tahun 2008 disajikan pada lampiran tabel-9.
e. Demam Berdarah Dengue (DBD) DBD mulai ditemukan di Sulawesi Tengah sejak tahun 1992 dengan kasus suspect DBD sebanyak 8 orang, pada tahun 1993 meningkat menjadi 17 orang dan meningkat lagi menjadi 44 orang pada tahun 1994. Mulai tahun 1996, keadaan di Sulawesi Tengah cukup memprihatinkan karena dari 50 kasus suspect ditemukan 16 penderita yang positif DBD dan terjadi kematian pada 4 penderita (CFR = 25 %) Pada tahun 2007 jumlah kasus yang dilaporkan sejumlah 1.336 0rang dari 8 kabupaten/kota (Banggai, Morowali, Poso, Dongala, Tolitoli, Parigi Moutong, Buol dan Kota Palu) sedang pada kabupaten lainnya tidak ditemukan kasus. Angka kesakitan penyakit Demam Berdarah Dengue adalah 55,75per 100.000. Data Tahun 2008 menunjukkan bahwa jumlah kasus yang dilaporkan sejumlah 1.391 orang, kasus ini lebih tinggi dari kasus tahun sebelumnya . Pelunya Promosi Kesehatan di 10 Kabupaten/Kota agar masyarakat tahu pola hidup bersih yang akan berdampak pada penuruna kasus DBD ditahun berikutnya.
f. Penyakit Pneumonia Penyakit Pneumonia merupakan penyakit yang harus diperhatikan secara serius mengingat tingginya kematian dan kesakitan penyakit ini terutama pada balita.
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
28
Hasil pengumpulan data profil kesehatan kabupaten/kota selama tahun 2008, jumlah penderita balita adalah sebesar 11.128 orang. Kabupaten dengan balita penderitaa pneumonia terbanyak adalah di Donggala (3.219), Palu (2.600) dan Banggai (2.525). sedangkan yang terendah adalah Banggai Kepulauan (47) dan Tojo Una una (328). Data Pneumonia Balita perkabupaten secara lengkap disajikan pada tabel 9.
g. Penyakit Diare Penyakit Diare merupakan penyakit endemis di Sulawesi Tengah dan sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Hasil pengumpulan data dari kabupaten/kota selama tahun 2007 jumlah kasus penyakit Diare pada Balita yang ditemukan di sarana kesehatan adalah sejumlah 23.666 penderita dengan angka kesakitan penyakit Diare 20,38 per 1.000 penduduk. Angka ini mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan tahun 2006 yaitu 18, per 1.000 penduduk. Pada tahun 2007 terjadi KLB Diare yang tersebar di 15 kecamatan dengan total penderita 715 orang dan kematian 35 orang (CFR 4,9%) Pada tahun 2008 terjadi peningkatan kasus Diare
dari tahun
sebelumnya yaitu sejumlah 62.765 dengan angka kesakitan 25,74 per 1.000 penduduk. Hal tersebut menyebabkan terjadinya KLB Diare yang tersebar di 19 Kecamatan dengan jumlah penderita 1.505 orang dan kematian 18 orang. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan data KLB tahun 2007. Namun karena terbatasnya jenis data, maka pada profil ini tidak dapat disajikan kecamatan yang terkena KLB pada tahun 2007 dan 2008. Gambaran KLB, Attack Rate dan CFR Diare dalam kurun waktu 5 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel 3.7 berikut.
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
29
TABEL 3. 7 KLB DIARE MENURUT JUMLAH KASUS, ATTACK RATE DAN CFR TAHUN 2004 – 2008
Tahun 2004
Yang diserang Jmlh Jmlh Kecamatan Desa 8 11
Jumlah Penduduk Terancam 17.211
Jumlah Penderita
Jumlah Kematian
Attack Rate
379
18
2,20
CFR % 4,75
2005
10
48
7.685
1.278
70
16,63
5,48
2006
25
39
64.240
1.120
27
1,74
2,41
2007
15
20
26.906
715
35
2,66
4,9
2008
19
26
32.743
1.505
18
4,60
1,20
Sumber : Subdin P2PL Tahun 2008
h. Penyakit Rabies Penyakit Zoonotik terutama Rabies sering terjadi, merupakan salah satu penyakit yang ditularkan binatang melalui gigitan anjing atau hewan lain seperti anjing dan kera (binatang piaraan). Pada umumnya penyakit ini memiliki risiko kematian yang sangat tinggi terhadap manusia bila tidak dilakukan pencegahan sedini mungkin terhadap kasus gigitan, karena bila terlambat penanganannya hingga timbul gejala penyakit, maka angka kefatalannya (CFR) bisa mencapai 100 0/0 . Kasus penyakit rabies di Sulawesi Tengah sejak tahun 2003 – 2008 terus meningkat, menurut laporan program PPM & PL selama
tahun 2008 terjadi 550 kasus yang tersebar di 10
kabupaten/kota dengan jumlah kematian 6 orang . Gambaran jumlah kasus rabis tahun 2003 s.d 2008 dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut.
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
30
TABEL 3.8 JUMLAH KASUS RABIES DI SULAWESI TENGAH TAHUN 2004 – 2008
Spesimen
Lyssa
Jumlah Yang
Positif
Kematian
di Beri Vaksin
117
98
0
106
256
130
76
0
125
2005
235
86
56
0
102
2006
435
154
35
13
268
2007
511
104
87
7
324
2008
550
43
32
6
417
Jumlah
2.504
650
391
29
1.659
Tahun
Gigitan
Specimen
2003
136
2004
Sumber : Subdin P2PL Tahun 2008
i. Penyakit Filariasis Filariasis (penyakit kaki gajah) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Sulawesi Tengah. Akibat dari serangan penyakit adalah menurunkan derajat kesehatan masyarakat karena menurunnya daya kerja dan produktivitas serta timbulnya cacat anggota tubuh yang menetap. Penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk, beberapa jenis nyamuk diketahui berperan sebagai vektor Filariasis antara lain Mansonia, Anopheles, dan Culex. Pada tahun 1997 rata-rata Mikrofilaria Rate dari daerah-daerah yang disurvei sebesar 5,04% sedangkan pada tahun 1998 menurun menjadi 4,25%. Pada desa-desa yang MF Rate nya >2% dilaksanakan pengobatan masal dengan garam DEC. Dengan adanya strategi pengobatan dengan garam DEC, maka diharapkan suatu saat penyakit ini dapat tereleminir dari Sulawesi Tengah. Pada tahun 2006 di Sulawesi Tengah terdapat penderita Filariasis sebanyak 764 orang dan yang ditangani 269 orang (35%). Dan pada tahun 2008 penderita filariasis hanya terdapat di 6 Kab/Kota ( Banggai Kepulauan, Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
31
Morowali, Poso, Donggala, Parigi Moutong, Tojo Una-Una ) dengan jumlah penderita 152 orang dan jumlah penderita yang ditangani 111 (73%).
j. Penyakit Schistosomiasis Penyakit Schistosomiasis merupakan penyakit yang hanya ada di Sulawesi Tengah yaitu disekitar Danau Lindu dan Lembah Napu. Penyakit ini di tularkan melalui vektor keong Oncomelania Hupensis Linduensis yang merupakan hospes perantara Cacing Trematoda yang menyebabkan penyakit
Schistosomiasis
yaitu
Schistosoma
Japanicum.
Kegiatan
pemberantasannya secara intensif telah dimulai sejak tahun 1982, yang pada awalnya dititik beratkan pada kegiatan penanganan terhadap manusianya yakni pengobatan penduduk secara masal yang ditunjang dengan kegiatan penyuluhan, pengadaan sarana kesehatan lingkungan, pemeriksaan tinja penduduk, pemeriksaan keong penular dan tikus secara berkala dan rutin. Target pemberantasan penyakit ini adalah menurunkan prevalensi sampai < 1%. Keadaan pada tahun 1998/1999, di daerah Lindu prevalensi pada siklus I 0,68% dan siklus II 0,44%, sedangkan di Napu prevalensi pada siklus I 0,72% dan pada siklus II 0,81%. Pemberantasan penyakit ini dilaksanakan secara lintas program dan lintas sektor untuk pengembangan wilayah endemis Schistosomiasis. Pada tahun 2008 menurut laporan dari Subdin P2PL Prevalensi schistosomiasis di daerah Lindu cyclus I adalah 2,20 dan cyclus II tidak ada data sementara di daerah Napu cyclus I adalah 2,32 dan cyclus II 0,88. Gambaran prevalensi Schistosomiasis dalam kurun waktu 5 tahun terakhir secara jelas dapat dilihat pada Bab IV : k. Penyakit Menular Lainnya. Beberapa penyakit menular lain yang perlu diwaspadai adalah penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, yaitu Tetanus Neonatorum, Campak, Difteri, Pertusis dan Hepatitis. Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
32
1). Tetanus Neonatorum. Pada
tahun
2007
berdasarkan
laporan
KLB
kasus
Tetanus
Neonatorum yang ditemukan sebanyak 4 kasus yang tersebar di 3 desa dan meninggal 3 orang (CFR 100%). Dari jumlah kasus tersebut diadakan pelacakan penderita namun hasilnya belum diketahui Dari hasil pelacakan kasus Tetanus Neonatorum tahun sebelumnya rata-rata tidak di imunisasi TT Ibu Hamil dan juga pertolongan persalinannya oleh dukun tidak terlatih dan masih tingginya kepercayaan melahirkan dengan pertolongan dukun, sehingga diperkirakan kasus pada tahun 2007 masih terjadi
seperti tahun-tahun
sebelumnya.
Dari kasus di atas
menunjukkan bahwa perlu dilaksanakannya pembekalan pada tenaga bidan yang akan ditempatkan di desa. Gambaran jumlah kasus dan CFR Tetanus Neonatorum selama 7 tahun terakhir dapat dilihat pada gambar III.1 berikut, sedangkan jumlah kasus Tetanus Neonatorum selama tahun 2008 disajikan pada lampiran Tabel 31.
GAMBAR III.1 JUMLAH KASUS DAN CFR TETANUS NEONATORUM TAHUN 2002 – 2008
Sumber : Subdin P2PL Tahun 2008
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
33
Dari gambar tersebut diatas terlihat bahwa setiap kasus penderita Tetanus Neonatorum semuanya terjadi kematian (CFR : 75-100%), ini diduga karena masih tingginya kepercayaan masyarakat kepada dukun. 2). Campak Campak merupakan penyakit menular yang sering menyebabkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Selama tahun 2008 frekuensi KLB Campak menempati urutan kedua, setelah KLB Diare. KLB Campak selama tahun 2008 terjadi sebanyak 2 kali yang tersebar di 2 kecamatan dengan jumlah kasus sebanyak 46. TABEL 3. 9 FREKUENSI, JUMLAH PENDERITA DAN CFR KLB CAMPAK TAHUN 2002 – 2008 Tahun
Frekuensi KLB
Jumlah Penderita
Jumlah Kematian
CFR (%)
2002
19
345
8
2,3
2003
3
96
3
3,13
2004
1
1`9
2
10,53
2005
-
-
-
-
2006
24
1.040
5
0,48
2007
10
482
2
0,41
2008
2
46
0
0
Sumber : Subdin P2PL Tahun 2008
m. Penyakit Tidak Menular Arus globalisasi di segala bidang semakin meningkat dan telah banyak membawa perubahan pada perilaku dan gaya hidup masyarakat termasuk dalam pola konsumsi makanan. Tanpa disadari perubahan tersebut telah memberi pengaruh terhadap terjadinya transisi epidemiologi dengan semakin meningkatnya kasus-kasus penyakit tidak menular seperti penyakit Jantung, Tumor, Diabetes, Hipertensi, Gagal Ginjal dan sebagainya.
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
34
Dari program dilaporkan bahwa jumlah penderita rawat jalan di RS penyakit Diabetes dan Hipertensi, menempati urutan 1 dan 5 dari 10 besar penyakit terbanyak tetapi tidak termasuk dalam 10 besar penyakit rawat inap, sedangkan jantung, Tumor, dan gagal ginjal tidak masuk pada 10 besar penyakit baik rawat jalan maupun rawat inap di rumah sakit.
C. STATUS GIZI Status gizi seseorang sangat erat kaitannya dengan permasalahan kesehatan individu, karena disamping merupakan faktor predisposisi yang dapat memperparah penyakit infeksi, juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan, bahkan status gizi janin yang masih
berada
dalam
kandungan dan bayi yang masih menyusui sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu hamil dan ibu menyusui. Status gizi masyarakat dapat diukur melalui indikator-indikator yaitu status gizi bayi yang diukur dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), status gizi balita, status gizi ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK), dan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), sebagaimana diuraikan berikut ini.
a. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Secara umum, Propinsi Sulawesi Tengah belum mempunyai angka untuk BBLR yang diperoleh berdasarkan survei. Pada tahun 2008 proporsi BBLR diketahui berdasarkan laporan dari program yang melaporkan kasus BBLR dengan jumlah 596 kasus dan yang ditangani 503 (84%). Gambaran kasus BBLR dari kab/kota disajikan pada lampiran Tabel 15.
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
35
GAMBAR III. 2 JUMLAH BAYI LAHIR BBLR DAN DITANGANI TAHUN 2005 – 2008
Sumber : Subdin Binkesmas Tahun 2008
b. Gizi Balita Dari hasil pemantauan status gizi (PSG) selama tahun 2008 dari 98.024 Balita yang di ukur terlihat bahwa 2.059 (2.10%) yang mengalami gizi buruk, 10.654 (10.87%) gizi kurang, 83.779 (85.47%) gizi baik dan 1.435 (1.46%) balita yang mempunyai gizi lebih. Namun dari 10 kabupaten/kota di provinsi Sulawesi Tengah hanya 7 Kabupaten /kota yang melapor, 3 diantaranya tidak melakukan Pemantauan Status Gizi (PSG) karena tidak adanya anggaran untuk kegiatan tersebut. Hasil Pemantauan status gizi yang dilakukan pada tahun 2008 dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
36
GAMBAR III.3 PREVALENSI BALITA STATUS GIZI BURUK DAN GIZI KURANG MENURUT INDEKS BERAT BADAN-UMUR, TAHUN 2001-2008
Sumber : Subdin Bina Kesmas Tahun 2008
c. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium Prevalensi GAKY di Provinsi Sulawesi Tengah selama kurun waktu 5 tahun terakhir telah mengalami penurunan sebesar 34 % dari keadaan sebelumnya yaitu 16,5% pada tahun 1998 menjadi 10,8% pada tahun 2003, sedikit lebih baik bila dibandingkan dengan angka rata-rata nasional yaitu 11%. Namun sejak tahun 2007 – 2008 tidak ada lagi pendistribusian garam beryodium ke kabupaten/kota hanya fortifikasi garam yodium sehinga hanya kabupaten /kota yang menganggarkan dana untuk kapsul yodium saja yang melapor.
Dari
6
Kabupaten/Kota
yang
Endemis
GAKY
hanya
4
Kabupaten/Kota yang melapor.
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
37
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat, telah dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan masyarakat. Berikut ini diuraikan gambaran situasi upaya kesehatan khususnya untuk tahun 2008.
A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut : 1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi Seorang ibu mempunyai peran yang sangat besar didalam pertumbuhan bayi dan perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang dialami seorang ibu yang sedang hamil berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan anaknya. a. Pelayanan Antenatal (K1 dan K4) Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan profesional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat) kepada ibu hamil selama masa kehamilannya sesuai pedoman pelayanan antenatal yang ada dengan titik berat pada kegiatan Promotif. Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan K1 dan K4. Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
38
Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besaran ibu hamil
yang telah melakukan kunjungan pertama ke
fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan K4 adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapat pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali kunjungan, dengan distribusi sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester dua dan dua kali pada trimester ketiga. Angka ini menggambarkan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan ke ibu hamil. Gambaran cakupan ibu hamil K1 dan K4 dalam 5 tahun terakhir dapat dilihat pada Gambar IV.1 berikut ini. GAMBAR IV.1 PERSENTASE CAKUPAN PELAYANAN K1 DAN K4 IBU HAMIL TAHUN 2003 – 2008
Sumber : Subdin Binkesmas Tahun 2008
Gambaran persentase cakupan pelayanan K4 ibu hamil selama tahun 2008, dapat dilihat pada Gambar IV.2 dibawah ini.
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
39
GAMBAR IV. 2 PERSENTASE CAKUPAN PELAYANAN K4 IBU HAMIL MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2008
Sumber : Subdin Binkesmas Tahun 2008
Gambaran
diatas
menunjukkan
bahwa
Kabupaten/kota
dengan
persentase cakupan pelayanan K4 tertinggi adalah di Kota Palu (89,64%), sedangkan cakupan terendah adalah di Kabupaten Parigi Moutong (41,23%).
b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa di sekitar persalinan, hal ini antara lain disebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan (profesional). Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan termasuk pendampingan menurun dari 79,12% pada tahun 2007 menjadi 78,86 pada tahun 2008. Gambaran cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan tahun 2002-2008 dapat dilihat pada gambar IV.3 berikut ini .
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
40
GAMBAR IV.3 PERSENTASE CAKUPAN PERSALINAN DAN MELALUI PENDAMPINGAN TENAGA KESEHATAN TAHUN 2002-2008
Sumber : Subdin Binkesmas Tahun 2008
Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan menurut Kabupaten/Kota dapat dilihat pada gambar IV.4 berikut . GAMBAR IV. 4 PERSENTASE CAKUPAN PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2008
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2008
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
41
Pada gambar IV. 4 tersebut diatas terlihat bahwa cakupan tertinggi diKabupaten Parigi Moutong (91,66%) dan Kabupaten dengan cakupan terendah adalah Kabupaten Tojo Una-Una (62,29%). c. Ibu Hamil Risiko Tinggi yang dirujuk Pelayanan yang diberikan oleh tenaga bidan di desa dan puskemas untuk kasus ibu hamil yang memiliki risiko tinggi (Risti) yang tidak mampu ditangani dilakukan upaya rujukan ke unit pelayanan kesehatan yang lebih memadai. Dalam hal ini persentase ibu hamil dengan kondisi risiko tinggi yang dirujuk pada tahun 2008 mengalami penurunan menjadi 19,65% bila dibandingkan dengan keadaan tahun 2007 sebesar 21,24%. Persentase cakupan ibu hamil dengan Risti yang telah dirujuk menurut Kabupaten/Kota dapat dilihat pada gambar IV. 5 berikut ini. GAMBAR IV. 5 PERSENTASE BUMIL RISTI/KOMPLIKASI YANG DIRUJUK MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2008
Sumber : Subdin Binkesmas Tahun 2008
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
42
Dari gambar tersebut diatas terlihat bahwa Kabupaten/Kota yang
dengan
cakupan tertinggi adalah di Kabupaten Toli-toli (36,05 %), sedangkan Kabupaten dengan cakupan terendah adalah Kabupaten Banggai Kepulauan(6,8%).
d. Kunjungan Neonatus Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari) minimal dua kali, satu kali pada umur 0-7 hari dan satu kali lagi pada umur 8-28 hari. Dalam melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan di samping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu. Cakupan kunjungan neonatal (KN) selama periode tahun 2002-2008 dapat dilihat pada gambar IV.6 berikut ini. GAMBAR IV. 6 PERSENTASE CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS TAHUN 2003-2008
Sumber : Subdin Binkesmas Tahun 2008
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
43
Hasil
pemutahiran
Kabupaten/Kota
tahun
data 2008
Profil
Kesehatan/pengumpulan
menunjukkan
bahwa
persentase
data
dari
cakupan
kunjungan neonatus adalah sebesar 82,22%, turun 1,25% dari tahun sebelumnya yaitu 83,47% pada tahun 2007. GAMBAR IV. 7 PERSENTASE CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2008
Sumber : Subdin Binkesmas Tahun 2008
e. Kunjungan Bayi Hasil
pemutahiran
Kabupaten/Kota
tahun
data 2008
Profil
Kesehatan/pengumpulan
menunjukkan
bahwa
persentase
data
dari
cakupan
kunjungan bayi secara provinsi sebesar 74,06 %. Kabupaten dengan cakupan kunjungan bayi tertinggi adalah Banggai (87,36%), sedangkan yang terendah adalah di Kabupaten Morowali (57,37%)
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
44
GAMBAR IV. 8 PERSENTASE CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2008
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2008
2. Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah, Usia Sekolah, dan Remaja Pelayanan kesehatan pada kelompok ini dilakukan dengan pelaksanaan pemantauan terhadap tumbuh kembang dan pemantauan kesehatan anak prasekolah, pemeriksaan anak sekolah dasar/sederajat, serta pelayanan kesehatan pada remaja, baik yang dilakukan oleh tenaga kesehatan maupun peranserta tenaga terlatih lainnya seperti kader kesehatan, guru UKS, dan dokter kecil. Menurut hasil pemutahiran data Profil Kesehatan/pengumpulan data dari Kabupaten/Kota tahun 2008, cakupan pelayanan kesehatan anak balita (prasekolah) sebesar 11,07 % serta pelayanan kesehatan anak siswa SD/MI sebesar 7,64 % rendahnya cakupan pelayanan kesehatan anak sekolah disebabkan oleh banyaknya Kabupaten yang tidak melapor (50%). Data pelayanan kesehatan kelompok anak balita/pra sekolah, kelompok anak sekolah dasar/MI dan kelompok anak usia remaja (SMP/SMU) dapat dilihat pada lampiran tabel 18.
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
45
3. Pelayanan Keluarga Berencana Keberhasilan program KB dapat diketahui dari beberapa indikator, pencapaian target KB Baru, cakupan peserta KB Aktif terhadap Pasangan Usia Subur (PUS), dan persentase peserta KB Aktif Metoda Kontrasepsi Efektif Terpilih (MKET).
1). Pelayanan Peserta KB Baru Pencapaian target peserta KB baru dari tahun 2003-2008 mengalami penurunan yaitu 22,55% pada tahun 2003 menjadi 12,61% pada tahun 2008. Persentase peserta KB Baru tertinggi di Kabupaten Morowali
(18,34%) dan
terendah di Kabupaten Banggai Kepulauan (6,52%) . Untuk mengetahui pola penggunaan alat kontrasepsi peserta KB Baru di Sulawesi Tengah tahun 2002 – 2008 dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut : TABEL 4. 1 PERSENTASE POLA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PESERTA KB BARU TAHUN 2002-2008 Pola Penggunaan Alat Kontrasepsi
Tahun IUD
Suntik
PIL
Kondom
Implant
MOP/MOW
Tab. Vagina
2002 2003 2004 2005 2006 2007
2,37% 6,32% 2,15% 1,53% 1,68% 2,08%
51,48% 44,62% 52,16% 49,00% 48,69% 46,65%
42,97% 43,33% 40,10% 44,05% 40,90% 41,49%
0,26% 0,12% 0,65% 0,65% 0,73% 0,87%
2,31% 4,74% 4,40% 4,34% 7,57% 8,57%
0,70% 0,83% 0,54% 0,42 0,43% 0,33
0,09 % 0,04% 0 0 0 0
2008
1,97%
45,43%
40,20%
3,28%
8,25%
0,88%
0
Sumber : Kanwil BKKBN Prov. Sulteng Tahun 2008
Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa pada tahun 2008 terdapat persentase penggunaan alat kontrasepsi IUD, Suntik, PIL dan IMPLAN, sedangkan untuk Kondom dan MOP/MOW mengalami sedikit peningkatan jika dibandingkan tahun 2007. .
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
46
2). Pelayanan Peserta KB Aktif Perkembangan Cakupan peserta KB aktif terhadap PUS selama 20012008 dapat dilihat pada gambar IV.9 sebagai berikut : GAMBAR IV.9. PERSENTASE CAKUPAN PESERTA KB AKTIF TERHADAP PASANGAN USIA SUBUR 2001-2008
Sumber : Kanwil BKKBN Prov.Sulteng Tahun 2008
Dari gambar tersebut diatas menunjukkan adanya peningkatan cakupan peserta KB Aktif dari 63,74 pada tahun 2007 menjadi 67,88 pada tahun 2008, dengan cakupan tertinggi terdapat di Kabupaten Poso (79,28%) sedangkan yang terendah berada di Kabupaten Donggala (60,17%). Pola penggunaan alat kontrasepsi peserta KB Aktif tahun 2002 – 2008 dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut : TABEL 4.2 PERSENTASE POLA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PESERTA KB AKTIF TAHUN 2002-2008 Pola Penggunaan Alat Kontrasepsi
Tahun 2002 2003 2004 2005 2006 2007
IUD 8,15% 8,76% 7,84% 8,39% 8,27% 7,67%
Suntik 38,37% 38,01% 37,74% 39,20% 39,51% 39,26%
PIL 45,49% 43,06% 43,79% 42,32% 43,03% 42,85%
Kondom 0,08% 0,12% 0,10% 0,12% 0,12% 0,25%
Implant 8,03% 7,31% 7,91% 7,16% 7,32% 7,76%
MOP/MOW 2,31% 2,70% 2,60% 1,71% 1,75% 2,21%
Tab. Vagina 0,09 % 0,04% 0 0 0 0
2008
6,16%
39,78%
42,59%
0,81%
8,44%
2,22%
0
Sumber : Kanwil BKKBN Prov. Sulteng Tahun 2008
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
47
4. Pelayanan Imunisasi Program imunisasi merupakan salah satu program prioritas dari Departemen Kesehatan yang dinilai sangat efektif dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi akibat penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Indikator program imunisasi yang digunakan untuk mengukur pencapaian Indonesia Sehat 2010 adalah Persentase Desa yang mencapai “Universal Child Immunization” (UCI). Desa yang mencapai UCI adalah desa yang cakupan imunisasi Campaknya ≥ 80%. Dari sejumlah desa/kelurahan yang melapor pada tahun 2008, sebanyak 71% mencapai UCI. Cakupan UCI yang relatif masih rendah antara lain akibat tingginya angka drop out (DO). Hal ini tampak dari masih adanya beberapa Kabupaten dengan angka DO DPT1-Campak yang melebihi batas toleransi (>10%). Gambaran cakupan imunisasi bayi pada tahun 2003-2008 dapat dilihat pada Gambar IV. 11 berikut ini: GAMBAR IV. 10 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI DPT-1 DAN CAMPAK SERTA ANGKA DROP OUT (DO) TAHUN 2003 – 2008
Sumber : Subdin P2PL Tahun 2008
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
48
Pelayanan imunisasi bayi mencakup vaksinasi BCG, DPT (3 kali), Polio (4 Kali), Hepatitis-B (3 kali) dan imunisasi campak (1 kali), yang dilakukan melalui pelayanan rutin di Posyandu dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Gambaran imunisasi dasar bayi selama tahun 2008 diukur dari cakupan imunisasi Campak. Menurut Subdin P2PL bahwa Kabupaten yang mencapai cakupan tertinggi adalah Kabupaten Buol mencapai (125,66%),
sedangkan
cakupan terendah adalah Kabupaten Morowali (81,94%). Rincian cakupan imunisasi bayi menurut Kabupaten/Kota dapat dilihat pada lampiran tabel 23. Cakupan imunisasi TT ibu hamil pada tahun 2003 – 2008 dapat dilihat pada Gambar IV. 11 GAMBAR IV. 11 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL TAHUN 2003 – 2008
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008
Pada gambar tersebut diatas terlihat bahwa pada kurun waktu 2003-2008 cakupan imunisasi TT-1 dan TT-2 pada ibu hamil tidak mengalami perubahan yang bermakna tetapi terlihat stagnan dengan angka cakupan sekitar 70 %
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
49
5. Pelayanan Kesehatan Pra Usia Lanjut dan Usia Lanjut. Pelayanan kesehatan juga dilakukan secara khusus kepada kelompok Pra Usia Lanjut dan Usia Lanjut , dimana pada kelompok ini biasanya banyak mengalami gangguan kesehatan degeneratif dan fungsi tubuh lainnya. Gambaran pencapaian pelayanan kesehatan kelompok Pra Usia Lanjut dan Usia Lanjut lima tahun terakhir dapat dilihat pada Gambar IV. 12 berikut ini. GAMBAR IV. 12 PERSENTASE KELOMPOK PRA USILA DAN USILA YANG MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN TAHUN 2004-2008.
Sumber : Subdin Binkesmas Tahun 2008
Gambar di atas menunjukkan presentase kelompok Pra Usila dan Usila yang mendapat pelayanan kesehatan selama tahun 2004-2008 meningkat disetiap tahunnya. Data menunjukan bahwa pada tahun 2008 persentase cakupan pelayanan kesehatan Pra Usila dan Usila menjadi 29,07% lebih tinggi jika dibandingkan data tahun 2007 (19,98%). Persentase cakupan pelayanan kesehatan Pra Usila dan Usila menurut Kabupaten/Kota disajikan pada lampiran tabel 38.
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
50
B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG Upaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat dilakukan secara rawat jalan bagi masyarakat yang mendapat gangguan ringan dan pelayanan rawat inap baik secara langsung maupun melalui rujukan pasien bagi masyarakat yang mendapatkan gangguan kesehatan sedang hingga berat. Sebagian besar sarana pelayanan Puskesmas dipersiapkan untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi kunjungan rawat jalan sedangkan Rumah Sakit yang dilengkapi berbagai fasilitas di samping memberikan pelayanan pada kasus rujukan untuk rawat inap juga melayani untuk kunjungan rawat jalan. Gambaran pencapaian pelayanan kunjungan rawat jalan dan pasien rawat inap hasil pengumpulan data selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada Gambar IV. 13. GAMBAR IV. 13 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN DAN PASIEN RAWAT INAP DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TAHUN 2004 - 2008
Sumber : Seksi Rumah Sakit Tahun 2008
Berdasarkan gambar tersebut diatas terlihat bahwa pelayanan kesehatan untuk rawat jalan selama tahun 2008 naik menjadi 2.943.655 dibanding tahun
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
51
2007 sebanyak 1.794.027, demikian halnya pada rawat Inap terjadi peningkatan dari 84.078 pada tahun 2007 menjadi 99.212 pada tahun 2008. Jumlah kunjungan rawat jalan dan pasien rawat inap di sarana pelayanan kesehatan menurut Kabupaten/Kota selama tahun 2008 disajikan pada lampiran tabel 42. 1. Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Beberapa indikator standar terkait dengan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit yang dipantau antara lain pemanfaatan tempat tidur (BOR), rata-rata lama hari perawatan (LOS), rata-rata tempat tidur dipakai (BTO), rata-rata selang waktu pemakaian tempat tidur (TOI), persentase pasien keluar yang meninggal (GDR), dan persentase pasien keluar yang meninggal < 24 jam perawatan (NDR).
a. Angka Penggunaan Tempat Tidur (BOR) Angka penggunaan tempat tidur (BOR) adalah indikator yang digunakan untuk mengetahui tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Rata-rata BOR rumah sakit di Sulawesi Tengah pada tahun 2008 adalah 50,9% dengan kisaran terendah 7% (RS Kabelota Donggala) dan tertinggi RSU Undata dan RSU Anutapura masing-masing (78,%) dan 76,8%.
b. Rata-Rata Lama Perawatan (LOS) Rata-rata lama perawatan di Rumah Sakit (LOS = Length Of Stay) merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur efisiensi pelayanan rumah sakit . Rata-Rata LOS pada RSU di Sulawesi Tengah pada tahun 2008 adalah sebesar 4,1 hari. LOS tertinggi terdapat di RSJ Madani yaitu 8,7 hari perawatan dan yang terendah di RS Islam Sis Aljufri yaitu 1,0 hari perawatan.
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
52
c. Interval Penggunaan Tempat Tidur (TOI/Turn Over Interval) Turn Over Interval (TOI) adalah rata-rata jumlah hari TT tidak terpakai dari saat kosong sampai saat terisi berikutnya. Angka ini merupakan salah satu indikator tingkat efisiensi pelayanan rumah sakit. Standard TOI adalah 1 – 3 hari. Rata-rata TOI di RSU Sulawesi Tengah tahun 2008 adalah 4 hari, terendah di RSU Ampana (0,5) dan yang tertinggi adalah RS Prof.DR.SJ WOROUW (65,9) hari. Bila dibandingkan dengan standard TOI maka keadaan RSU di Sulawesi Tengah menunjukkan bahwa tingkat efisiensi RSU masih rendah.
d. Angka Kematian Umum (GDR/Gross Death Rate) Gross Death Rate (GDR) adalah angka kematian total pasien rawat inap yang keluar RS per 100 penderita keluar hidup dan mati. Indikator ini menggambarkan kualitas pelayanan suatu RS secara umum, meskipun GDR dipengaruhi juga oleh angka kematian ≤ 48 jam yang umumnya merupakan kasus gawat darurat. Rata-rata GDR di RSU Sulawesi Tengah pada tahun 2008 adalah 27,6%0 GDR tertinggi di RS Sinar Kasih Tentena (50%0 ) dan yang terendah di RS Wirbuana (1,3%o).
e. Angka Kematian Netto (NDR/Nett Death Rate) Nett Death Rate (NDR) adalah angka kematian ≥ 48 jam pasien rawat inap per 100 penderita keluar (hidup + mati). Indikator ini berguna untuk mengetahui kualitas pelayanan rumah sakit. Rata-rata NDR di RSU Sulawesi Tengah tahun 2008 adalah 13,5 %o , dengan NDR tertinggi di RSU Luwuk (31,3%o) dan yang terendah di RS Banggai Kepulauan (1,1 %o) Pencapaian indikator pelayanan kesehatan di RS selama tiga tahun terakhir dapat dilihat pada Gambar IV.14 berikut ini. Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
53
GAMBAR IV.14 PENCAPAIAN INDIKATOR BOR, GDR, NDR, LOS DAN TOI RUMAH SAKIT TAHUN 2005-2008
Sumber : Seksi Rumah Sakit Tahun 2008
Berdasarkan gambar tersebut diatas menunjukkan bahwa pemakaian tempat tidur di rumah sakit selama tahun 2008 mengalami penurunan yaitu pada tahun 2007 menjadi 52,7 menjadi 50,9 pada tahun 2008. Banyak faktor yang mempengaruhi
angka
BOR
suatu
rumah
sakit,
diantaranya
semakin
meningkatnya jumlah rumah sakit dan tempat tidur yang tersedia sedangkan jumlah populasi yang mencari pelayanan tidak terlalu tinggi perkembangannya atau perlu adanya pemisahan perhitungan BOR pada Rumah Sakit Khusus. Meningkatnya angka GDR dan NDR pada tahun 2008, perlu ditindaklanjuti dengan strategi baru dalam pelayanan kesehatan yang dikaitkan dengan peningkatan kemampuan tenaga kesehatan termasuk prosedur rujukan. Sedangkan indikator pemakaian tempat tidur (TOI) dan lamanya hari rawatan dan selang waktu dalam pemakaian tempat tidur tidak banyak mengalami perubahan. Gambaran secara rinci indikator pelayanan kesehatan di RS menurut Kabupaten/Kota tahun 2008 dapat dilihat pada lampiran tabel 63.
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
54
2. Pelayanan Ibu Hamil dan Neonatus Risiko Tinggi Hasil
pemutahiran
data/pengumpulan
data
profil
kesehatan
Kabupaten/Kota menunjukkan bahwa Cakupan pelayanan ibu hamil risiko tinggi yang dirujuk dan mendapatkan penanganan kesehatan selama tahun 2008 menunjukkan
penurunan
dibandingkan
tahun
2007.
Kabupaten
yang
cakupannya tertinggi adalah Kabupaten Toli-Toli (36,05%)sedangkan yang terendah adalah Kabupaten Banggai Kepulauan (6,7%). Untuk pelayanan neonatus memiliki risiko tinggi yang dirujuk dan mendapatkan penanganan kesehatan selama tahun 2008 menunjukkan penurunan menjadi 14,24% dibandingkan cakupan tahun 2007 36,55%. Persentase ibu hamil risiko tinggi dan neonatus risiko tinggi yang dirujuk dan mendapat pelayanan kesehatan dalam dua tahun terakhir dapat dilihat pada Gambar IV. 15. GAMBAR IV. 15 PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATUS RISIKO TINGGI DIRUJUK DAN MENDAPAT PENANGANAN KESEHATAN TAHUN 2005 – 2008
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2008
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
55
Persentase cakupan pelayanan kesehatan pada kelompok ibu hamil dan neonatus dengan risiko tinggi yang dirujuk menurut Kabupaten/Kota selama tahun 2008 disajikan tabel 28.
3. Pemanfaatan Obat Generik Penggunaan obat generik merupakan salah satu langkah dalam upaya meningkatkan kemampuan masyarakat menjangkau obat yang berkualitas. Keberhasilan dalam sosialisasi pemanfaatan obat generik sangat dipengaruhi oleh keseriusan tenaga kesehatan dan terjaminnya ketersediaan obat generik di fasilitas kesehatan.
C. PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR Upaya
pemberantasan
penyakit
menular
lebih
ditekankan
pada
pelaksanaan surveilans epidemiologi dengan upaya penemuan penderita secara dini yang ditindaklanjuti dengan penanganan secara cepat melalui pengobatan penderita.Di samping itu pelayanan lain yang diberikan adalah upaya pencegahan dengan pemberian imunisasi, upaya pengurangan faktor risiko melalui kegiatan untuk peningkatan kualitas lingkungan serta peningkatan peranserta masyarakat dalam upaya pemberantasan penyakit menular yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan. Uraian singkat berbagai upaya tersebut seperrti berikut ini. 1. Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Upaya penyelidikan epidemiologi dan penanggulang Kejadian Luar Biasa (KLB) merupakan tindak lanjut dari penemuan dini kasus-kasus penyakit berpotensi wabah yang terjadi pada masyarakat. Upaya penanggulangan yang dilakukan dimaksudkan untuk mencegah penyebaran lebih luas dan mengurangi dampak negatif yang dapat ditimbulkan. Persentase desa/kelurahan yang terkena KLB dan mendapat penanganan dalam kurun waktu < 24 jam selama tahun 2008 terjadi peningkatan menjadi Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008 56
95% dibandingkan laporan pada tahun 2007 sebesar 81,17%. Gambaran desa terkena KLB dan penanganan < 24 jam menurut Kabupaten/Kota selama tahun 2008 disajikan dalam lampiran tabel 30. Berdasarkan hasil pemutahiran data/pengumpulan data profil dari Kabupaten/Kota selama tahun 2005-2008 jumlah desa/kelurahan yang melaporkan terkena KLB dan yang mendapatkan penanganan kurang dari 24 jam dapat dilihat pada Gambar IV. 16 berikut. GAMBAR IV. 16 JUMLAH DESA/KELURAHAN YANG TERKENA KLB DAN MENDAPATKAN PENANGANAN < 24 JAM TAHUN 2005 – 2008
Sumber : Profil Kes Kabupaten / Kota Tahun 2008
Sedangkan Subdin P2PL mencatat jumlah kasus KLB selama tahun 2008 sebanyak 10 jenis penyakit dengan jumlah 1.846 penderita dan 40 kematian . Beberapa penyakit dengan jumlah kasus yang tinggi adalah penyakit Diare (1.505 penderita) dengan 18 kematian (CFR 1,20%), dan Gizi Buruk (20 penderita) dengan 4 kematian (CFR 20%).
CFR tertinggi terjadi pada penyakit AFP (CFR 25%) dari 8 penderita (kasus) yang terjadi. Jumlah penderita dan kematian, CFR KLB menurut jenis KLB pada tahun 2008 disajikan pada lampiran tabel 31.
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
57
2. Pemberantasan Penyakit Polio. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit Polio telah dilakukan melalui gerakan imunisasi Polio. Upayah ini juga ditindaklanjuti dengan kegiatan surveilans epidemiologi secara aktif terhadap kasus-kasus Acute Flaccid Paralysis (AFP) kelompok umur < 15 tahun hingga dalam kurun waktu tertentu, untuk mencari kemungkinan adanya virus Polio liar yang berkembang di masyarakat dengan pemeriksaan spesimen tinja dari kasus AFP yang dijumpai. Setiap kasus AFP yang ditemukan dalam kegiatan surveilans, akan dilakukan pemeriksaan spesimen tinja untuk mengetahui ada tidaknya virus Polio Liar yang menyerang masyarakat. Sementara itu cakupan imunisasi Polio pada bayi selama tahun 2008 sebesar 99,80%. Kabupaten/kota dengan cakupan tertinggi adalah di Kota Palu (111,96%), Poso (110,76%), Toli-Toli (106,30%), sedangkan yang terendah adalah di Morowali (80,42%) dan Buol (91,19%). Rincian cakupan imunisasi Polio-3 menurut Kabupaten/Kota tahun 2008 disajikan pada Lampiran Tabel 23.
3. Pemberantasan TB - Paru Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit TB-Paru dilakukan dengan pendekatan DOTS (Directly Observe Treatment Shortcource) atau pengobatan TB-Paru dengan pengawasan langsung oleh Pengawas Menelan Obat (PMO). Kegiatan ini meliputi upaya penemuan penderita dengan pemeriksaan dahak di sarana pelayanan kesehatan yang ditindaklanjuti dengan paket pengobatan. Dari upaya penemuan penderita TB selama tahun 2008 ditemukan TB Paru Klinis sebesar 22.389 penderita dengan BTA+ sebanyak 2.120 penderita dan tingkat kesembuhan penderita yang ditemukan tahun 2007 dan berhasil sembuh sebesar 85,62% dengan indikator angka kesembuhan > 85%. Penderita TB yang tidak berhasil sembuh disebabkan karena pengobatan lengkap (berobat tuntas tetapi tidak periksa dahak) (9,16%), meninggal (2,04%), Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
58
pindah (1,17%), default (1,68%) dengan indikator < 5 % , Gagal (0,30%). Persentase TB Paru sembuh dapat dilihat pada lampiran tabel 9.
4. Pemberantasan Penyakit ISPA Upaya dalam rangka Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (P2-ISPA) lebih difokuskan pada upaya penemuan secara dini dan tata laksana kasus yang cepat dan tepat terhadap penderita Pneumonia balita yang ditemukan. Upaya ini dikembangkan melalui suatu manajemen terpadu dalam penanganan balita sakit yang datang ke unit pelayanan kesehatan yang lebih dikenal dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Dengan pendekatan MTBS semua penderita ISPA langsung ditangani di unit yang menemukan namun bila kondisi balita sudah berada dalam Pneumonia berat sedangkan peralatan tidak pelayanan
yang
mencukupi maka penderita langsung dirujuk ke fasilitas lebih
lengkap.
Dari
hasil
pertemuan
pemutahiran
data/pengumpulan data profil dari Kabupaten/Kota selama tahun 2004-2008 terlihat bahwa persentase cakupan penemuan dan pengobatan Pneumonia pada balita seperti terlihat pada Gambar IV. 17 berikut. GAMBAR IV. 17 PERSENTASE PENEMUAN DAN PENANGANAN (PENGOBATAN) KASUS PNEUMONIA PADA BALITA TAHUN 2004-2008
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2008
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
59
5. Penanggulangan Penyakit HIV/AID dan PMS Upaya pelayanan kesehatan dalam rangka penanggulangan
penyakit
HIV/AIDS, di samping ditujukan pada penanganan penderita yang ditemukan juga diarahkan pada upaya pencegahan melalui penemuan penderita secara dini. Upaya penemuan penderita dilakukan melalui skrining HIV/AIDS terhadap darah donor, pemantauan pada kelompok berisiko penderita Penyakit Menular Seksual (PMS), seperti Wanita Penjaja Seks (WPS), penyalahguna obat dengan suntikan (IDU), penghuni Lapas (Lembaga Pemasyarakatan). Kasus penyakit HIV di Sulawesi Tengah telah ditemukan pada tahun 2002 yaitu sebanyak 3 kasus semuanya di kota Palu dan pada tahun 2005 sudah terdapat 22 kasus dan pada tahun 2006 meningkat menjadi 38 kasus dan pada tahun 2007 meningkat
lagi menjadi 64
kasus yang menyebar di 8
Kabupaten/Kota dengan kasus terbanyak di kota Palu (34 kasus) dan Kabupaten Toli-toli 15 kasus dan terendah di Kabupaten Poso 1 kasus. Pada tahun 2008 jumlah kasus HIV AIDS sebanyak 22 kasus. Lbih rendah dari kasus yang ditemukan pada tahun 2007 dengan kasus terbanyak di kota Palu yaitu 10 Kasus. Dari program dilaporkan bahwa berdasarkan golongan umur, pengidap infeksi HIV yang ditemukan terbanyak pada kelompok umur 25-29 tahun (16 kasus) kemudian disusul pada kelompok umur 20-24 tahun (14 kasus), Jumlah pengidap infeksi HIV secara rinci diuraikan pada tabel Iv.4.3 berikut. TABEL 4.3 JUMLAH PENGIDAP INFEKSI HIV YANG DITEMUKAN TAHUN 2008
1
SUMBER PELAPORAN RSUD Undata
5
5
10
4
2
VCT Tondo
0
2
2
0
3
VCT Natoro
0
0
0
0
4
VCT PMU
0
0
0
0
5
Sero Survey
0
12
12
0
5
19
24
4
NO
Total
AIDS
HIV
JUMLAH
MENINGGAL
Sumber : Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Tahun 2008
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
60
Semakin tingginya mobilitas penduduk antar wilayah, menyebarnya sentra-sentra pembangunan ekonomi di Indonesia, meningkatnya perilaku seksual yang tidak aman, dan meningkatnya penyalahgunaan NAPZA melalui suntikan, secara simultan telah memperbesar tingkat risiko penyebaran HIV/AIDS. Sedangkan prevalensi HIV di Provinsi Sulawesi Tengah menurut laporan sejak tahun 2002 hingga 2008 terdapat kecendrungan peningkatan kasus, hal ini dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah ini. TABEL 4.4 DATA PREVALENSI HIV DI PROVINSI SULAWESI TENGAH UNTUK TAHUN 2002 – 2008
No.
Tahun
Jumlah Sampel Darah Yang Diperiksa
Jumlah Positif
Prevalensi Positif
1 2 3 4 5 6 7
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
307 822 597 841 917 810 917
3 11 4 5 1 10 13
0,98 1,34 0,67 0,59 0,11 1,23 1,42
Sumber : Subdin P2PL Tahun 2008
Jumlah penderita HIV/AIDS dapat digambarkan sebagai fenomena gunung es (iceberg phenomena), yaitu jumlah penderita yang dilaporkan jauh lebih kecil daripada jumlah penderita yang sebenarnya. Hal ini berarti bahwa jumlah penderita HIV/AIDS di Sulawesi Tengah yang sebenarnya belum diketahui dengan pasti.
6. Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Upaya pemberantasan DBD dititik beratkan pada penggerakan potensi masyarakat untuk dapat berperanserta dalam pemberantasan sarang nyamuk (gerakan 3 M), Juru Pemantauan Jentik (Jumantik) untuk memantau angka Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
61
bebas jentik (ABJ), serta pengenalan gejala DBD dan penanganannya di rumah tangga, Menurut laporan dari Bidang Pengendalian Masalah Keehatan pada tahun 2008 terjadi KLB dengan jumlah penderita 130, jumlah penduduk terancam 36.735 (attack rate 0,35%), CFR = 1,54%.Sedangkan menurut hasil pemutahiran data profil dari Kabupaten/Kota diperolah data jumlah kasus selama tahun 2008 sebesar 1.391 kasus yang terjadi di 10 Kabupaten/Kota yaitu di Palu, Parigi Moutong, Toli-toli, Donggala, Poso, Morowali, Banggai, Buol, Tojo Una-Una dan Banggai Kepulauan
(100% ditangani). Kasus terbanyak terjadi di Palu (834
kasus) dan Donggala (260 kasus), dan yang terendah di Morowali dan Tojo UnaUna masing-masing (1 kasus). Gambaran
penemuan dan
penanganan
penderita DBD menurut hasil pemutahiran data/pengumpulan data dari pemegang program selama dua tahun terakhir dapat dilihat dalam gambar IV.18 berikut ini. GAMBAR IV .18 JUMLAH KASUS DBD DITEMUKAN DAN DITANGANI TAHUN 2005 – 2008
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2008
7. Pemberantasan Penyakit Malaria Penegakan diagnosa penderita secara cepat dan pengobatan yang tepat merupakan salah satu upaya penting dalam rangka pemberantasan penyakit malaria disamping pengendalian vektor potensial. Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
62
Berdasarkan
hasil
pemutahiran
data/pengumpulan
data
dari
Kabupaten/Kota data penderita klinis ditemukan tahun 2007 adalah sebesar 73.284 kasus dan diobati 70.179 (95,76%). Jumlah kasus malaria positif adalah 9.379 dengan angka kesakitan 3,91 per 1.000 penduduk, terjadi sedikit penurunan dibandingkan dengan tahun 2006 sebesar 3,99 per 1000 penduduk. Dari program dilaporkan bahwa selama tahun 2008 jumlah penderita Klinis sebesar 705.020 dan 26.726 diantaranya diperiksa dengan hasil 10,926 yang positif menderita penyakit Malaria. Rincian jumlah penderita malaria yang diobati oleh institusi pelayanan kesehatan pada tahun 2008 dapat dilihat pada lampiran tabel 11.
8. Pemberantasan Penyakit Kusta Upaya pelayanan terhadap penderita penyakit kusta antara lain adalah melakukan penemuan penderita melalui berbagai survei anak sekolah, survei kontak dan pemeriksaan intensif penderita yang datang ke pelayanan kesehatan dengan keluhan atau kontak dengan penderita penyakit kusta Semua pendereita yang ditemukan langsung diberikkan pengobatan paket MDT yang terdiri atas Rifampicin, Klampren, dan DDS selam kurun waktu tertentu. Sedangkan untuk penderita yang ditemukan sudah dalam kondisi parah akan dilakukan rehabilitasi melalui institusi pelayuanan kesehatan memiliki fasilitas pelayanan lebih lengkap. Sedangkan berdasarkan hasil pemutahiran data/pengumpulan data profil Kabupaten/Kota tahun 2008 diperoleh data bahwa jumlah penderita yang ditemukan selama tahun 2007 adalan 400 penderita dan Release From Treatment 380 (RFT 95%).
9. Pemberantasan Penyakit Filaria Filariasis (penyakit kaki gajah) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Sulawesi Tengah. Akibat dari serangan penyakit adalah menurunkan derajat kesehatan masyarakat karena menurunnya daya kerja dan Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
63
produktivitas serta timbulnya cacat anggota tubuh yang menetap. Penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk, beberapa jenis nyamuk diketahui berperan sebagai vektor Filariasis antara lain Mansonia, Anopheles, dan Culex. Pada tahun 1997 rata-rata Mikrofilaria Rate dari daerah-daerah yang disurvei sebesar 5,04% sedangkan pada tahun 1998 menurun menjadi 4,25%. Pada desa-desa yang MF Rate nya >2% dilaksanakan pengobatan masal dengan garam DEC. Dengan adanya strategi pengobatan dengan garam DEC, maka diharapkan suatu saat penyakit ini dapat tereleminir dari Sulawesi Tengah. Pada tahun 2008 di Sulawesi Tengah terdapat penderita Filariasis sebanyak 152 orang dan yang ditangani 111 orang (73,02%). Rincian jumlah kasus Filariasis yang ditangani pada tahun 2008 dapat dilihat pada lampiran tabel 13.
10. Penyakit Schistosomiasis Penyakit Schistosomiasis merupakan penyakit yang hanya ada di Sulawesi Tengah yaitu disekitar Danau Lindu dan Lembah Napu. Penyakit ini di tularkan melalui vektor keong Oncomelania Hupensis Linduensis yang merupakan hospes perantara Cacing Trematoda yang menyebabkan penyakit Schistosomiasis yaitu Schistosoma Japanicum. Kegiatan pemberantasannya secara intensif telah dimulai sejak tahun 1982, yang pada awalnya dititik beratkan pada kegiatan penanganan terhadap manusianya yakni pengobatan penduduk pengadaan
secara
masal
yang
sarana kesehatan
ditunjang lingkungan,
dengan
kegiatan
pemeriksaan
penyuluhan,
tinja
penduduk,
pemeriksaan keong penular dan tikus secara berkala dan rutin. Target pemberantasan penyakit ini adalah menurunkan prevalensi sampai < 1%. Keadaan pada tahun 1998/1999, di daerah Lindu prevalensi pada siklus I 0,68% dan siklus II 0,44%, sedangkan di Napu prevalensi pada siklus I
0,72% dan
pada siklus II 0,81%. Pemberantasan penyakit ini dilaksanakan secara lintas program
dan
lintas
sektor
untuk
pengembangan
wilayah
endemis
Schistosomiasis. Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
64
Pada tahun 2008 menurut laporan dari Subdin P2PL Prevalensi schistosomiasis di daerah Lindu cyclus I adalah 2,20 dan cyclus II tidak ada data sementara di daerah Napu cyclus I adalah 2,32 dan cyclus II 0,88 Gambaran prevalensi Schistosomiasis dalam kurun waktu 5 tahun terakhir secara jelas dapat dilihat pada Tabel 4.5 dibawah ini : TABEL 4.5 PREVALENSI SCHISTOSOMIASIS DI SULAWESI TENGAH TAHUN 2003-2008 No .
2003 Lokasi
2004
Cycl.
Cycl.
I
II
Cycl. I
2005
2006
2007
Cycl
Cycl.
Cycl.I
Cycl.
Cycl.I
.II
I
I
I
I
Cyc I
2008
Cycl II
Cyc I
Cycl II
1.
Lindu
0,57
0,54
0,17
O,17
0,66
0,40
0,52
0,23
1,40
-
2,20
0
2.
Napu
0,69
0,63
0,52
1,28
1,02
0,64
1,55
1,21
1,14
1,84
2,32
0,88
3.
Sulteng
0,66
0,61
0,40
1,01
0,93
0,57
1,19
0,76
1,20
-
4,52
0,88
Sumber : Subdin P2PL Tahun 2008
Dari data tersebut diatas gambaran prevalensi Schistosomiasis di Lindu dan Napu dapat dilihat pada gambar IV.19 dan IV.20 sebagai berikut : GAMBAR IV.19 PREVALENSI SCHISTOSOMIASIS DI LINDU TAHUN 2001 - 2008
Sumber : Subdin Bina P2 Dinkes Tahun 2008
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
GAMBAR IV.20 PREVALENSI SCHISTOSOMIASIS DI NAPU TAHUN 2001 - 2008
Sumber : Subdin Bina P2 Dinkes Tahun 2008
65
Sedangkan gambaran prevalensi penyakit Schistosomiasis di Sulawesi Tengah tahun 2001-2006 dapat dilihat pada Gambar IV.21 berikut. GAMBAR IV. 21 PREVALENSI SCHISTOSOMIASIS DI SULAWESI TENGAH TAHUN 2001-2008
Sumber : Subdin Bina P2 Dinkes Tahun 2008
D. PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI DASAR Faktor lingkungan mempunyai peran yang sangat besar dalam proses timbulnya gangguan kesehatan baik secara individu maupun masyarakat umum. Upaya pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar pada prinsipnya dimaksudkan untuk memperkecil atau meniadakan faktor risiko terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan akibat dari lingkungan yang kurang sehat. Bentuk upaya yang dilakukan dalam peningkatan kualitas lingkungan, antara lain melakukan pembinaan kesehatan lingkungan pada masyarakat dan institusi, surveilans vektor dan pengawasan Tempat-Tempat Umum (TTU).
1. Pembinaan Kesehatan Lingkungan Upaya pembinaan kesehatan lingkungan diarahkan pada masyarakat dan institusi yang memiliki potensi mengancam kesehatan masyarakat yang dilakukan secara
berkala. Kegiatan pembinaan dimaksud mencakup upaya 66
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
pemantauan,
penyuluhan
dan
pemberian
rekomendasi
terhadap
aspek
penyediaan fasilitas sanitasi dasar (air bersih dan jamban), pengelolaan sampah, sirkulasi udara, pencahayaan, dan lain-lain. Hasil
pemutahiran
data/pengumpulan
data
profil
kesehatan
dari
Kabupaten/Kota selama dua tahun terakhir dalam kaitan pembinaan kesehatan lingkungan pada institusi dapat dilihat pada Gambar IV. 22 berikut. GAMBAR IV. 22 JUMLAH INSTITUSI TERDAFTAR DAN DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA TAHUN 2008
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2008
Dari gambar tersebut diatas terlihat bahwa jumlah institusi yang terdaftar dan dibina selama tahun 2007 sebanyak 4,210 dan 3.157, angka tersebut tidak dapat menggambarkan situasi Sulawesi Tengah karena beberapa Kabupaten tidak melaporkan datanya. Sedangkan pada tahun 2008 Jumlah Institusi yang yang dibina 6.548 mengalami peningkatan dibanding cakupan 2007. Persentase institusi dibina kesehatan lingkungannya menurut Kabupaten/Kota tahun 2008 tidak dapat diuraikan disini karena banyak data yang tidak tersedia dapat dilihat pada lampiran tabel 51. 3. Pengawasan Tempat-Tempat Umum dan Tempat Pengelolaan Makanan Tempat-Tempat Umum (TTU) merupakan suatu sarana yang dikunjungi oleh banyak orang dan dikhawatirkan dapat menjadi tempat penyebaran penyakit. TTU meliputi hotel, restauran, bioskop, pasar terminal dan lain-lain. Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
67
Sedangkan TTU sehat adalah tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan. Pengawasan terhadap TTU dan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) dilakukan untuk meminimalkan faktor risiko sumber penularan bagi masyarakat yang memanfaatkan TTU dan TPM. Bentuk kegiatan yang dilakukan antara lain meliputi pengawasan kualitas lingkungan TTU dan TPM secara berkala, bimbingan, penyuluhan dan saran perbaikan dalam pengelolaan lingkungan yang sehat. Hasil pemutahiran data/pengumpulan data dari Kabupaten/Kota selama tahun 2008 dari 5.118 fasilitas TUPM yang dilaporkan sebanyak 4.622 (90,31%) telah dilakukan pemeriksaan dan 3.315 (71,72%) yang memenuhi syarat (sehat). Kabupaten/Kota dengan persentase tertinggi TUPM sehat adalah Banggai Kepulauan (96,84%), Tojo Una-Una (81,22%) sedangkan yang terendah adalah Kota Palu (37,01%).
E. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT Upaya perbaikan gizi masyarakat pada hakikatnya dimaksudkan untuk menangani
permasalahan
gizi
yang
dihadapi
masyarakat.
Berdasarkan
pemantauan yang telah dilakukan ditemukan beberapa permasalahan gizi yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat adalah kekurangan kalori protein, kekurangan vit A, gangguan akibat kekurangan Yodium, dan anemi gizi besi.
1. Pemantauan Pertumbuhan Balita Upaya pemantauan status gizi pada kelompok balita difokuskan melalui pemantauan terhadap pertumbuhan berat badan yang dilakukan melalui kegiatan penimbangan di Posyandu secara rutin setiap bulan, serta pengamatan langsung terhadap penampilan fisik balita yang berkunjung di fasilitas pelayanan kesehatan. Berdasarkan hasil pengumpulan data profil kesehatan dari Kabupaten/Kota gambaran dari pemantauan balita tahun 2008 dapat dilihat dalam Gambar IV. 23 berikut ini. Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
68
GAMBAR IV. 23 JUMLAH BALITA DITIMBANG, BERAT BADAN NAIK DAN BALITA BGM TAHUN 2005 – 2008
Sumber : Seksi Gizi Tahun 2008
Melihat gambar diatas , cakupan terhadap balita yang ditimbang selama tahun 2008 mengalami kenaikan menjadi 120.691
dibanding tahun 2007
sebesar 118.065. Dari jumlah balita ditimbang hanya 79,45% yang menunjukkan kenaikan berat badan. Untuk balita dengan berat badan di Bawah Garis Merah (BGM) selama tahun 2008 terjadi penurunan balita
dengan berat badan di
Bawah Garis Merah (BGM) dibandingkan tahun 2007. Gambaran secara rinci hasil penimbangan balita menurut Kabupaten/Kota selama tahun 2008 dapat dilihat pada Lampiran tabel 16.
2. Pemberian Kapsul Vitamin A. Upaya perbaikan gizi juga dilakukan pada beberapa sasaran yang diperkirakan banyak mengalami kekurangan terhadap vitamin A, yang dilakukan melalui pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi dan balita yang diberikan sebanyak dua kali dalam satu tahun (Februari dan Agustus) dan pada ibu nifas diberikan satu kali Gambaran pemberian kapsul vitamin A selama tiga tahun terakhir dapat dilihat pada Gambar IV.24 berikut, Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
69
GAMBAR IV.24 JUMLAH BALITA MENDAPAT KAPSUL VITAMIN ”A” DUA KALI TAHUN 2005 – 2008
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2008
Berdasarkan gambar diatas terlihat bahwa jumlah balita pada tahun 2008 turun dibandingkan dengan tahun 2007, Demikian pula dengan cakupan Vitamin A turun dibandingkan tahun 2007 hal tersebut terjadi karena adanya perubahan jumlah balita dari tahun sebelumnya yang mempengaruhi jumlah cakupan. Gambaran secara rinci hasil cakupan balita yang diberi vitamin A dua kali menurut Kabupaten/Kota selama tahun 2008 dapat dilihat pada Lampiran tabel 24.
3
Pemberian Tablet Besi.
Pelayanan pemberian tablet besi dimaksudkan untuk mengatasi kasus Anemia serta meminimalisasi dampak buruk akibat kekurangan Fe khususnya yang dialami ibu hamil. Perkembangan cakupan pemberian tablet besi pada ibu hamil (Fe-1 dan Fe-3) pada tahun 2003-2008 dapat dilihat pada Gambar IV.25 berikut ini.
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
70
GAMBAR IV. 25 PERSENTASE CAKUPAN PEMBERIAN TABLET BESI PADA IBU HAMIL TAHUN 2003-2008
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2008
Pada gambar tersebut diatas terlihat bahwa tren cakupan pemberian tablet besi (Fe-1 dan Fe-3) dari tahun 2003-2007 mengalami kenaikan, namun pada tahun 2008 turun, sesuai dengan grafik diatas. Cakupan pemberian tablet besi kepada ibu hamil menurut Kabupaten/Kota tahun 2008 dapat dilihat pada Lampiran 25.
4. Pemberian Kapsul Minyak Beryodium Pemberian kapsul minyak beryodium dimaksudkan untuk menanggulangi kekurangan yodium secara cepat pada kelompok yang menderita kekurangan yodium dan untuk mencegah dampak negatif akibat kekurangan yodium pada kelompok khusus baik diberikan secara individual maupun secara massal. Hasil pemberian kapsul minyak beryodium pada kelompok wanita usia subur di desa/kelurahan endemis sedang dan berat selama dua tahun terakhir dapat dilihat pada Gambar IV.26 dibawah ini.
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
71
GAMBAR IV. 26 PERSENTASE PEMBERIAN KAPSUL BERYODIUM PADA WANITA USIA SUBUR DI DESA/KELURAHAN ENDEMIS TAHUN 2005 - 2008
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Tahun 2008
Pada gambar tersebut diatas terlihat bahwa cakupan pemberian kapsul beryodium pada WUS di desa/kelurahan endemis sedang dan berat selama tahun 2008 yaitu 60,15% lebih rendah dibandingkan data tahun 2007 yaitu 92,68% . Menurut hasil pengumpulan data dari Kabupaten/Kota ternyata hanya 4
Kabupaten
yang
mempunyai
data
pemberian
kapsul
beryodium,
Kabupaten/Kota tersebut adalah Morowali, Poso, Donggala dan Palu sedangkan Kabupaten lainnya tidak ada data. Gambaran secara rinci hasil pemberian kapsul beryodium menurut Kabupaten/Kota selama tahun 2008 dapat dilihat pada pada Lampiran tabel 40.
F. PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN Upaya pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari upaya pelayanan kesehatan secara paripurna.
Upaya tersebut dimaksudkan untuk (1) menjamin ketersediaan, keterjangkauan, Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
72
pemerataan obat generik dan obat esensial yang bermutu bagi masyarakat, (2)mempromosikan penggunaan obat yang rasional dan obat generik, (3) meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian serta pelayanan kesehatan dasar, serta (4) melindungi masyarakat dari penggunaan alat kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan, mutu, dan keamanan . Perkembangan jumlah sarana distribusi obat dan perbekalan kesehatan di provinsi sulawesi tengah tahun 2003-2008 dapat dilihat pada tabel berikut ini Tabel. 4.6 PERKEMBANGAN JUMLAH SARANA DISTRIBUSI OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN DI PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008 No. 1 2 3 4 5 6
T a h u n
Jenis Sarana Toko Obat Apotek Pedagang Besar Farmasi Pedagang Besar Alkes Sub penyalur Alkes GF/Instalasi Farmasi
2003 124 69 25 0 17 5
2004 124 72 24 0 33 5
2005 138 92 24 0 33 11
2006 145 102 24 0 47 11
2007 158 122 26 0 88 11
2008 151 132 26 0 101 11
Sumber : Seksi Farmasi Dinkes Prov Sulteng Tahun 2008
G. PELAYANAN KESEHATAN DALAM SITUASI BENCANA Setiap
Kejadian
bencana
yang
melanda
suatu
kawasan
selalu
menimbulkan berbagai masalah kehidupan masyarakat hingga menimbulkan banyak korban termasuk gangguan kesehatan dan kematian. Bencana alam yang terjadi di semua Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Tengah telah banyak menimbulkan korban meninggal, hilang dan pengungsi. Jenis dan lokasi kejadian bencana yang terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah selama tahun 2008 dapat di lihat pada tabel 4.7
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
73
TABEL 4.7 JENIS DAN LOKASI KEJADIAN BENCANA DI PROVINSI SULAWESI TENGAH JANUARI S.D JULI TAHUN 2008 No. 1
Kejadian Bencana
Jenis Bencana Banjir
Kabupaten Buol
Lokasi Kejadian Kec. Lipunoto, Paleleh,Tiloan, Momunu, Bukal dan Bokat
Tojo Una-Una
Desa Gandalasari, Korondoda, Kec. Tojo Bahari. Desa Kabalo, Mawomba, Kec. Tojo Barat. Desa Longe, Balingara, Bulan Jaya,Giri Mulya, Wanasari, Kec. Ampana Tete Desa Tampanombo, Kec. Ulubongka
Donggala
Desa Batusuya Goo, Kec. Sindue Tombusabora Desa Sidondo I, Kec. Biromaru
Tolitoli
Desa Sidoarjo, Kec. Baolan Kelurahan Tuweley, Panasakan, Kelurahan Baru, Kec. Baolan Kelurahan Sidoarjo Baru, Desa Tambun, Kec. Baolan.
Morowali
Desa Lasampi, Pebatae, Kec. Bumi Raya Desa
Kalombang,
Woomparigi,
Tokala
Atas,
Tanakuraya, Posangke, Taronggo, Uemasi, Sitili, Ueruru, Boba, Tirongan Bawah, Tirongan Atas, Opo,Lemo, Kec. Bungku Utara Parigi Moutong
Desa Suli, Sausu Trans, Sausu Piore, Torono, Pakareme, Kec. Sausu
Poso
Desa Tambarana, Kilo, Tri Mulya, Kec. Poso Pesisir
Banggai
Desa Tubelombang, Balingara Kec. Nuhon Desa Arga Kenjana, Karang Anyar, Mina Karya, Saluan Kec. Toili Desa Kayoa, Desa Sinorang, Bone Balantak, Sp A, Sp B, Sp C, Moleo Jaya Maing, Kec. Batui
Palu
Kelurahan Baru, Ujuna, Lere, Nunu, Lolu Utara, Lolu Selatan,Besusu Barat
2.
Angin Putting
Toli-Toli
Beliung 3.
Kecelakaan Laut
Kelurahan. Panasakan,Kec. Baolan Desa Kalangkangan, Kec. Galang
Morowali
Kecamatan Bahodopi
Sumber : Seksi PDL dan Kesehatan Matra Tahun 2008
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
74
TABEL 4.8 KEJADIAN BENCANA DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008 No
Kabupaten Banjir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Banggai Kepulauan Banggai Morowali Poso Donggala Tolis Buol Parigi Moutong Tojo Una-Una Palu
0 1 2 2 3 5 1 2 3 2
Kecelakaan Laut 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
Bencana Kebakaran 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Gempa Bumi 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
Angin Topan 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
Jumlah Sumber : Seksi PDL dan Kesehatan Matra Tahun 2008
Jumlah korban meninggal, hilang dan pengungsi akibat bencana yang terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah selama tahun 2008 dapat dilihat pada tabel dibawah ini. TABEL 4.9 JUMLAH KORBAN MENINGGAL, LUKA, HILANG DAN PENGUNGSI AKIBAT BENCANA DI PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kabupaten Banggai Kepulauan Banggai Morowali Poso Donggala Tolis Buol Parigi Moutong Tojo Una-Una Palu
Meninggal 0 1 0 0 2 0 0 0 0 2
Jumlah
5
K o r b a n Luka Hilang 0 0 2 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 1 0 0 0 25 0 33
0
Pengungsi 0 366 0 0 1002 140 2372 2152 1412 6433 13877
Sumber : Seksi PDL dan Kesehatan Matra Tahun 2008
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
75
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah sebagai Institusi yang bertanggung jawab dalam pelayanan kesehatan menyelenggarakan upaya penanganan masalah kesehatan akibat bencana dengan kegiatan-kegiatan antara
lain
;
Kabupaten/Kota
Pembinaan serta
kesiapsiagaan
pada
Puskesmas
bencana
dan
yang
rawan
PB
pada
10
bencana,gladi
penanggulangan banjir (gladi lapangan) bersama lintas program dan lintas sektor yang dikoordinir oleh Satkorlak PB Sulawesi Tengah, menyiagakan seluruh rumah sakit di Kabupaten/Kota dan Provinsi untuk penangnan korban rujukan, pelatihan rapid health assesment,mobilisasi petugas kesehatan ke daerah yang terkena bencana, mendistribusikan obat-obatan dan bahan habis pakai serta bahan lainnya ke Kabupaten/Kota yang mengalami bencana.
Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2008
76
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN Gambaran mengenai situasi sumber daya kesehatan dikelompokkan menjadi sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan, yang dapat dilihat pada bab ini, adalah sebagai berikut :
A. SARANA KESEHATAN Pada bagian ini diuraikan tentang sarana kesehatan di antaranya Puskesmas, Rumah Sakit, sarana produksi dan distribusi farmasi dan alat kesehatan, sarana Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM), dan institusi pendidikan tenaga kesehatan.
1. Puskesmas Pada periode tahun 2002-2008, jumlah puskesmas (termasuk Puskesmas Perawatan) terus meningkat dari 132 unit pada tahun 2002 menjadi 149 unit pada tahun 2006, meningkat lagi menjadi 161 pada tahun 2007dan pada tahun 2008 bertambah lagi menjadi 162 (Puskesmas Perawatan sebanyak 69 Puskesmas dan Puskesmas Non Perawatan sebanyak 93 Puskesmas . Pada periode tahun itu, ratio Puskesmas terhadap 100.000 penduduk cenderung meningkat dari 6,72 per 100.000 penduduk pada tahun 2007 menjadi 6,73 per 100.000 penduduk pada tahun 2008. Ini berarti pada periode tahun itu setiap 100.000 penduduk rata-rata dilayani oleh 6-7 unit Puskesmas. Sementara
itu,
bila
dibandingkan
dengan
konsep
wilayah
kerja
Puskesmas, dimana sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah Puskesmas rata-rata 30.000 penduduk, maka jumlah Puskesmas per 30.000 penduduk pada tahun 2008 rata-rata 2,03 unit, mengalami sedikit kenaikan bila dibandingkan dengan tahun 2007 yaitu sebesar 2,02 unit per 30.000 penduduk. Pada periode yang sama, jumlah Puskesmas Pembantu juga cenderung menurun dari 761 unit pada tahun 2002 menjadi 716 unit pada tahun 2006 dan Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2008
77
turun sedikit menjadi 715 karena adanya peningkatan Puskesmas Pembantu (Pustu) menjadi Puskesmas. Sementara itu rasio Puskesmas Pembantu terhadap 100.000 penduduk juga cenderung naik dari 29,84 pada tahun 2007 menjadi 30,22 pada tahun 2008. Ini berarti setiap 100.000 penduduk dilayani oleh 30 unit Puskesmas Pembantu. Jumlah Puskesmas dan rasionya terhadap 100.000 penduduk selama tahun 2002-2008 dapat dilihat pada gambar V. 1 berikut. GAMBAR V.1 JUMLAH PUSKESMAS DAN RASIONYA TERHADAP 100.000 PENDUDUK TAHUN 2002 - 2008
Sumber : Subdin Yanmed Tahun 2008
Sedangkan
jumlah
Puskesmas
Pembantu
dan
rasio
Puskesmas
Pembantu terhadap 100.000 penduduk pada tahun 2002-2008 dapat dilihat pada Gambar V.2 berikut ini.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2008
78
GAMBAR V.2 JUMLAH PUSKESMAS PEMBANTU DAN RASIONYA TERHADAP 100.000 PENDUDUK TAHUN 2002 – 2008
Sumber : Subdin Yanmed Tahun 2008
Berdasarkan jumlah Puskesmas dan jumlah Puskesmas Pembantu pada tahun 2002-2008, maka rasio Puskesmas Pembantu terhadap Puskesmas ratarata 5:1, artinya setiap Puskesmas rata-rata didukung oleh 4-5 Puskesmas Pembantu dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas, sejak Pelita III sejumlah Puskesmas telah ditingkatkan menjadi Puskesmas dengan tempat perawatan. Puskesmas perawatan ini berlokasi jauh dari rumah sakit, di jalur-jalur jalan raya yang rawan kecelakaan, serta di wilayah atau pulaupulau yang terpencil. Pada tahun 2002-2008 perkembangan jumlah Puskesmas Perawatan cenderung bertambah , yaitu dari 64 unit pada tahun 2007 meningkat menjadi 69 unit pada tahun 2008.Terjadinya peningkatan jumlah Puskesmas Perawatan ini karena adanya Puskesmas yang dialihkan statusnya menjadi puskesmas Perawatan.
Perkembangan jumlah Puskesmas dan Puskesmas
Perawatan pada tahun 2002-2008 dapat dilihat pada Gambar V.3 berikut .
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2008
79
GAMBAR V.3 JUMLAH PUSKESMAS DAN PUSKESMAS PERAWATAN TAHUN 2002 – 2008
Sumber : Subdin Yanmed Tahun 2008
Sementara itu, jumlah Puskesmas Keliling baik puskesmas keliling kendaraan roda empat (R4 mobil) maupun puskesmas keliling perahu bermotor (PB) pada tahun 2008 sebanyak 183 Unit terdiri dari 165 unit Pusling R-4 DAN 18 Unit Pusling PB. Jumlah Puskesmas Keliling dan rasionya terhadap Puskesmas pada tahun tahun 2003-2008disajikan pada Gambar V.4 berikut ini. GAMBAR V.4 JUMLAH PUSKESMAS KELILING DAN RASIONYA TERHADAP PUSKESMAS TAHUN 2003-2008
Sumber : Subdin Yadmed Tahun 2008
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2008
80
2. Rumah Sakit Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana rumah sakit
antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang
biasanya diukur dengan jumlah rumah sakit dan tempat tidurnya serta rasionya terhadap jumlah penduduk. Perkembangan jumlah rumah sakit (umum dan khusus) tahun 2002-2008 dapat dilihat pada tabel 5.1 berikut. TABEL 5.1 PERKEMBANGAN JUMLAH RUMAH SAKIT (UMUM DAN KHUSUS) DAN KEPEMILIKANNYA TAHUN 2002-2007 JUMLAH//T A H U N Pengelola/kepemilikan
2003
2004
2005
2006
2007
2008
- Pemerintah
10
10
12
13
13
13
- TNI/POLRI
1
1
2
2
2
2
- Swasta
4
4
4
5
7
15
- RS Khusus
1
1
1
1
1
1
16
16
19
21
23
31
JUMLAH
Sumber : Subdin Yanmed Tahun 2008
Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan
terhadap fasilitas pelayanan
kesehatan, jumlah rumah sakit umum (pemerintah dan swasta) cenderung meningkat . Selain Rumah Sakit, untuk menggambarkan ketersediaan sarana pelayanan kesehatan perlu pula disajikan data jumlah tempat tidur rumah sakit. Pada tahun 2002–2004 ada kenaikan tempat tidur Rumah Sakit. Situasi perkembangan jumlah tempat tidur rumah sakit secara ringkas dapat dilihat pada gambar V. 5 sebagai berikut.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2008
81
GAMBAR V. 5 PERKEMBANGAN JUMLAH TEMPAT TIDUR RUMAH SAKIT TAHUN 2002-2008
Sumber : Subdin Yanmedik Tahun 2008
Selanjutnya,
untuk menggambarkan
cakupan
ketersediaan sarana
pelayanan kesehatan berikut ini disajikan rasio tempat tidur rumah sakit per 100.000 penduduk yang dihitung berdasarkan jumlah keseluruhan tempat tidur baik tempat tidur rumah sakit umum maupun tempat tidur rumah sakit khusus. Pada tahun 2002–2007, rasio tempat tidur rumah sakit per 100.000 penduduk cenderung meningkat dari 54,9 per 100.000 penduduk pada tahun 2002 dan 52,6 per 100.000 penduduk pada tahun 2003 menjadi 55,2 per 100.000 penduduk pada tahun 2004 dan 59,9 per 100.000 penduduk pada tahun 2005 kemudian naik lagi menjadi 66,2 per 100.000 penduduk pada tahun 2006 meningkat lagi menjadi 74,96 pada tahun 2007. Demikian halnya pada tahun 2008 meningkat menjadi 80,91. Jumlah tempat tidur Rumah Sakit (RS) dan rasionya per 100.000 penduduk pada tahun 2002-2008 disajikan pada gambar V.6 dibawah ini.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2008
82
GAMBAR V. 6 JUMLAH TEMPAT TIDUR RS DAN RASIONYA TERHADAP 100.000 PENDUDUK TAHUN 2002-2008
Sumber : Subdin Yanmedik Tahun 2008
3. Sarana Produksi dan Distribusi Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan Salah satu indikator penting untuk menggambarkan ketersediaan sarana pelayanan kesehatan adalah jumlah sarana produksi dan distribusi sediaan Farmasi dan alat kesehatan. Jumlah sarana produksi sediaan farmasi dan Alat Kesehatan (ALKES) tidak dapat diuraikan disini karena tidak tersedia datanya. Jumlah sarana distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan menurut jenis tahun 2002-2008 disajikan pada gambar V.7 dibawah ini GAMBAR V.7 JUMLAH SARANA DISTRIBUSI SEDIAAN FARMASI DAN ALKES TAHUN 2003-2008
Sumber : Subdin Yanmed (Seksi Farmasi)
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2008
83
4. Sarana Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di masysrakat. Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) di antaranya adalah Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), Polindes (Pondok Bersalin Desa), Toga (Tanaman Obat Keluarga), POD (Pos Obat Desa), dan sebagainya. Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal di masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5(lima) program prioritas, yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi, dan penanggulangan diare. Untuk memantau perkembangannya, Posyandu dikelompokkan kedalam 4 strata, yaitu Posyandu Pratama, Posyandu Madya, Posyandu Purnama, dan Posyandu Mandiri. Pada tahun 2008 jumlah Posyandu sebanyak 2.951 buah. Jumlah posyandu ini meningkat dibandingkan jumlah Posyandu tahun 2007 yaitu 2.863 buah. Perkembangan jumlah Posyandu selama tahun 2003–2008 dapat dilihat pada Gambar V.8 berikut. GAMBAR V.8 PERKEMBANGAN JUMLAH POSYANDU TAHUN 2003 – 2008
Sumber : Subdin Binkesmas ( Profil UKBM ) Tahun 2008
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2008
84
Pada tahun 2008 rasio Posyandu terhadap Desa/Kelurahan adalah 1,71 atau rata-rata pada tiap Desa/Kelurahan terdapat 1-2 Posyandu. Rasio Posyandu terhadap Desa/Kelurahan terbesar adalah Kota di Palu (5) kemudian disusul Tolitoli (2,5). Sedangkan yang terkecil adalah di Kabupaten Morowali (0,9). Polindes merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam rangka
mendekatkan
pelayanan
kebidanan,
melalui
penyediaan
tempat
pertolongan persalinan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak, termasuk Keluarga Berencana. Polindes ini juga dikelompokkan kedalam 4 strata atau tingkat perkembangannya yaitu Polindes Pratama. Polindes Madya, Polindes Purnama, dan Polindes Mandiri. Pada tahun 2008 jumlah Polindes sebanyak 793 buah. Rasio Polindes terhadap Desa/Kelurahan adalah 0,46. Rasio Polindes terhadap Desa/Kelurahan terbesar di Kabupaten Tojo Una-Una (1,10). Sedangkan rasio terkecil di Kabupaten Morowali (0,02)
5. Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan Pendidikan ketersediaan pelayanan
tenaga
kesehatan
dimaksudkan
untuk
meningkatkan
dan kualitas tenaga kesehatan dalam rangka meningkatkan kesehatan
masyarakat.
Pendididkan
tenaga
kesehatan
diselenggarakan oleh pemerintah dan swasta melalui berbagai institusi pendidikan dan jenjang pendidikan. Dari seluruh institusi pendidikan tenaga kesehatan(Diknakes) yang ada hanya sebagian yang menjadi tanggung jawab Departemen
Kesehatan
dalam
koordinasi
dan
pembinaannya,
yang
dikelompokkan kedalam institusi Politeknik Kesehatan (Poltekkes) dan institusi Diknakes non Poltekkes. Di Provinsi Sulawesi Tengah terdapat 1 Unit Poltekkes pemerintah di yang menyelenggarakan 3 jenis jurusan atau program studi, yaitu Keperawatan, Kebidanan, dan Kesehatan Lingkungan. Sedangkan lainnya adalah akademi yang dikelola oleh pemda (3 buah) dan swasta (4 buah) di kelola swasta.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2008
85
B. TENAGA KESEHATAN Sebagaimana diketahui bahwa penyelenggaraan upaya kesehatan tidak hanya dilakukan pemerintah, tetapi juga diselenggarakan oleh swasta. Oleh karena itu gambaran situasi ketersediaan tenaga kesehatan baik yang bekerja di sektor pemerintah maupun yang bekerja di sektor swasta perlu diketahui. Namun sampai saat ini data tenaga kesehatan baik yang bekerja di sektor pemerintah maupun di sektor swasta sangat sulit diperoleh.
1. Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan Data yang diperoleh dari Subdin Bina Pengembangan Tenaga Kesehatan menunjukkan bahwa jumlah tenaga kesehatan yang bekerja di seluruh Rumah Sakit (RS) di semua Kabupaten/Kota di Sulawesi Tengah pada tahun 2008 adalah sebanyak 2.509 orang. Sedangkan jumlah tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas, Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota, dan unitunit kesehatan lainnya adalah sebanyak 4.355 orang. Dengan demikian jumlah seluruh tenaga kesehatan di Provinsi Sulawesi Tengah pada tahun 2008 adalah 6.864 orang. Gambaran jumlah dan rasio tenaga kesehatan dapat dilihat pada tabel 5.2 berikut. TABEL 5.2 JUMLAH DAN RATIO TENAGA KESEHATAN MENURUT 7 KATEGORI PER 100.000 PENDUDUK TAHUN 2005, 2006 dan 2008 Tahun 2005 No.
Jenis Tenaga
1.
Medis
2.
Perawat dan Bidan
3. 4.
Jumlah
Ratio
Tahun 2006 Jumlah
Ratio
Tahun 2008 Jumlah
Ratio
511
21,98
483
20,11
535
20,11
3.794
163,22
4.175
173,79
4.697
192,63
Farmasi
179
7,70
241
10,03
296
12,13
Gizi
129
5,55
134
5.58
136
5.58
5.
Teknisi Medis
184
7,92
164
6,82
177
7,25
6.
Sanitasi
448
19,27
474
19,73
457
18,74
7.
Kesehatan Masyarakat
284
12,22
372
15,48
566
23,21
5.529
237,86
6.043
245,96
6.864
274,07
Jumlah
Sumber : Subdin Bina Nakes Tahun 2008
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2008
86
Sedangkan jumlah, persentase dan rasio per 100.000 penduduk tenaga kesehatan berdasarkan jenisnya dapat dilihat pada tabel 5.3 berikut. TABEL 5.3 JUMLAH, PERSENTASE, DAN RATIO PER 100.000 PENDUDUK TENAGA KESEHATAN MENURUT JENISNYA TAHUN 2008 No. 1. 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jenis Tenaga
Jumlah
Persentase
367 76 92 3.235 1.462
136 177
5,35 1,11 1,34 47,13 21,30 4,31 8,24 6,66 1,98 2,58
Rasio/100.000 penduduk 14,57 2,50 3,04 106,86 66,94 10,03 15,48 19,73 5,58 6,83
6.864
100
281,50
Dokter Umum Dokter Gigi Dokter Spesialis Perawat Bidan S1 Farmasi/Apoteker/Ass.Apt Kesmas Sanitarian Gizi Teknisi Medis Jumlah
296
566 457
Sumber : Subdin Nakes Tahun 2008
Rasio tenaga kesehatan per 100.000 penduduk sebesar 281,50. Ini berarti bahwa setiap 100.000 penduduk sulawesi tengah dilayani oleh 281 - 282 tenaga kesehatan. Rasio masing-masing jenis tenaga kesehatan per 100.000 penduduk menunjukkan bahwa rasio jenis tenaga kesehatan per 100.000 penduduk terbesar adalah rasio tenaga keperawatan dan rasio bidan yaitu masing-masing sebesar 106,86 per 100.000 penduduk dan 66,94 per 100.000 penduduk.
2. Pendidikan Tenaga Kesehatan 1). Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan Perkembangan jumlah Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan di Provinsi Sulawesi Tengah sampai tahun 2000/2001 mengalami perubahan, dimana status Diploma III atau jenjang pendidikan tinggi (JPTD III) berubah menjadi Politeknik Kesehatan (Poltekes). pada tahun 1999/2000 SPK dikonversi menjadi Diploma III atau Jenjang Pendidikan Tinggi (JPTD III), di Sulawesi Tengah jumlah Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan sebanyak 8 institusi hal ini disebabkan karena (1) adanya kebijakan pemerintah dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan yang semakin berkembang, sehingga memerlukan jumlah dan jenis Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2008 87
tenaga kesehatan yang meningkat pula, (2) kebijakan pemerintah untuk meningkatan kualitas tenaga kesehatan yang lebih profesional, sehingga perlu dilakukan konversi dari institusi Diknakes jenjang pendidikan menengah ( JPM ) menjadi jenjang pendidikan tinggi ( JPT ), dan (3) kebutuhan jenis tenaga kesehatan yang baru, memerlukan pendirian institusi yang baru pula. Jumlah Institusi Diknakes dan kepemilikannya dapat dilihat pada tabel 5.4 berikut. TABEL 5. 4 JUMLAH INSTITUSI DIKNAKES MENURUT JENJANG STATUS KEPEMILIKAN DAN JUMLAH PESERTA DIDIK TAHUN 2003-2008 NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
NAMA INSTITUSI Politeknik Kesehatan Palu Akper Pemda Donggala Akper Pemda Luwuk Akper Pemda toli-toli Akper Justitia Palu Akper RSU Woodward Palu Akfar Bina Farmasi Palu Akfar Tadulako Farma Palu Akfar Medika Swasta Akbid Cendrawasih Akbid Graha Ananda
STATUS MILIK P D D D S S S S S S S
Jumlah
2003 776 154 154 148 154 178 34 118
2004 904 209 177 196 157 218 42 145
1.716
2.048
Jumlah Peserta Didik 2005 2006 2007 994 ….. 255 353 212 293 185 227 184 129 204 141 41 88 129 215
2.204
1446
2008 1588 444 320 319 314 130 260 3375
Sumber : Subdin Bina Pengembangan Nakes Tahun 2008
Jumlah institusi pendidikan tenaga kesehatan yang telah dikonversi dari JPM ke JPTD sampai tahun 2002 sejumlah 6 institusi. Adapun institusi yang dikonversi adalah SPK menjadi AKPER/AKBID, SPPH menjadi AKL.
2). Tenaga Kesehatan yang mengikuti Tugas Belajar Dalam pembangunan kesehatan diperlukan berbagai jenis tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan melaksanakan upaya kesehatan dengan paradigma sehat, Yang mengutamakan upaya peningkatan. pemeliharaan kesehatan, dan pencegahan penyakit. Secara umum jumlah tenaga kesehatan yang megikuti tugas belajar dari tahun ketahun mengalami peningkatan, jumlah tenaga kesehatan terbanyak mengikuti tugas belajar adalah jenjang strata satu. Tenaga kesehatan tersebut
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2008
88
berasal dari unit-unit kesehatan, seperti puskesmas, Rumah Sakit, Dinas kesehatan Kabupaten dan Dinas Kesehatan Propinsi. TABEL 5.5 JUMLAH TENAGA KESEHATAN YANG TUGAS BELAJAR TAHUN 2000 – 2008 TAHUN
D III
D IV
S1
S2
JUMLAH
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
5 4 80 31 40 40 40
3 2 1 1 3 2 0 2
38 32 24 35 39 4 39 39 37
26 10 31 20 16 4 27 6 10
72 48 136 87 58 8 108 85 89
Jumlah
240
14
287
150
691
Sumber : Subdin Bina Pengembangan Nakes Tahun 2008
Dari data tersebut diatas terlihat bahwa dari tahun 2000 s.d 2008 tenaga kesehatan terbanyak mengikuti jenjang pendidikan S1 yaitu sudah mencapai 287 orang (41,53%), kemudian disusul D III sebanyak 240 orang (34.73%), S2 sebanyak 150 orang (21.70%) dan yang terendah adalah D-IV sebanyak 14 orang (2,02%). Persentase Jumlah tenaga kesehatan yang sudah mengikuti tugas belajar dari tahun 2000 s.d 2008 dapat dilihat pada Gambar V.9 berikut : GAMBAR V.9 PERSENTASE TENAGA KESEHATAN YANG SUDAH MENGIKUTI JENJANG PENDIDIKAN TAHUN 2000-2008
22% 34,73
41,53
2,02
DIII
DIV
S1
S2
Sumber : Subdin Bina Nakes Tahun 2008
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2008
89
3). Distribusi Tenaga Kesehatan menurut Jenis Tenaga Jumlah tenaga kesehatan di Sulawesi Tengah untuk tahun 2008 sebanyak 6.864 jiwa dari 7 kategori tenaga kesehatan. Jumlah terbanyak adalah tenaga Perawat dan Bidan 4.697 (68,43%) kemudian disusul dengan tenaga Kesmas 566 (8,25%) sedangkan yang terendah adalah tenaga gizi 136 (1,98%). Seperti telah di gambarkan pada gambar IV.10 berikut. GAMBAR V. 10 JUMLAH TENAGA KESEHATAN YANG TERSEBAR DI 10 KABUPATEN/KOTA DI PROPINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008
Sumber : Subdin Bina Pengembangan Nakes Tahun 2008
4). Penyebaran Tenaga Kesehatan Menurut 7 Kategori Dalam penyajian data ketenagaan ini, tenaga kesehatan dikelompokkan menjadi 7 kategori. Jumlah dan proporsi tenaga kesehatan menurut 7 kategori tersebut adalah medis 535 (7,79%), Perawat dan Bidan 4.697 (68.43%), tenaga sanitasi 457 (6,66%), kesehatan masyarakat 566 (8,25%), farmasi 296 (4,31%). tenaga teknisi medis 177 (2,58%), tenaga gizi 136 (1,98%), Tenaga non medis tidak diuraikan disini karena tidak ada data yang mendukung. Gambaran secara rinci dapat dilihat pada gambar IV.11 sebagai berikut.
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2008
90
GAMBAR V. 11 PERSENTASE TENAGA KESEHATAN MENURUT 7 KATEGORI DI PROPINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008
Sumber : Subdin Bina Nakes Tahun 2008
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN Dalam
melaksanakan
upaya
pembangunan
kesehatan
diperlukan
pembiayaan, baik yang bersumber dari pemerintah, maupun masyarakat termasuk swasta. Pembiayaan kesehatan yang bersumber dari pemerintah terdiri atas (1) APBD Kesehatan meliputi APBD Propinsi dan APBD Kabupaten/Kota,
(2)
APBN
Kesehatan
meliputi
APBN
Provinsi
dan
Kabupaten/Kota termasuk pinjaman hutang luar negeri (Hibah) DAKdan Tuban). Pada tahun 2008 total anggaran kesehatan untuk Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah Rp.152.079.360.323.- dengan rincian APB Provinsi Rp.29.248.535.- untuk data anggaran APBD Kabupaten/Kota tidak tersedia. dan Dekonsentrasi (APBN) Rp. 19.990.624.000, Tugas Pembantuan (Tuban) Rp. 12.750.000.000, Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp. 117.828907 dan Dana Hibah/Pansimas Rp. 1.480.580.000. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2008
91
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dihitung anggaran kesehatan perkapita pada tahun 2008 dengan membandingkan jumlah penduduk dengan total anggaran kesehatan pada tahun 2008. Dari jumlah penduduk Sulawesi Tengah pada tahun 2008 sebesar Rp. 2.438.373,- jiwa dan anggaran kesehatan pada tahun 2008 sebesar Rp. 152.079.360.323.- Persentase APBD Provinsi tidak dapat dihitung karena semua Kabupaten/Kota menyampaikan datanya tentang total APBD Kabupaten/Kota masing-masing. TABEL 5.6 ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN PROPINSI SULAWESI TENGAH TAHUN ANGGARAN 2008 SUMBER DANA A
APBD KESEHATAN : 1. APBD Kesehatan Propinsi
B
APBN KESEHATAN : 1. DEKONSENTRASI 2. Tuban 3. DAK
C
Hibah/Pansimas Total Anggaran Kesehatan
ALOKASI
29.248.535.000.-
220.202.456.329.19.990.624.000 12.750.000.000 117.828.907.788 1.480.580.000.152.079.360.323.-
Sumber Data : Laporan Perkembangan Pemb.Kes.Provinsi Tahun 2008
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah 2008
92
BAB VI PENUTUP
Berbagai upaya dilakukan untuk peningkatan kesehatan yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah melalui program-program kesehatan yang sejalan dengan pelaksanaan desentralisasi dibidang kesehatan. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008 memberikan gambaran secara garis besar tentang kesehatan masyarakat di Sulawesi Tengah dari tahun ketahun. Namun, disadari bahwa Profil tersebut tidaklah lengkap mengingat terdapat Kabupaten yang tidak melengkapi laporan pencapaian program kesehatan diwilayahnya. Profil ini juga diharapkan sebagai bahan untuk mengevaluasi kinerja pembangunan kesehatan yang sangat dibutuhkan bagi para penentu kebijakan dan perencana pembangunan kesehatan. Selain itu pula, Profil menjadi salah satu bahan untuk menilai pencapaian program di setiap Kabupaten / Kota yang diharapkan dapat digunakan dalam melakukan perbaikan dari setiap program yang telah dilaksanakan. Penyajian data dan informasi didalam Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah disajikan dalam 2 (dua) bentuk yaitu narasi dan tabel-tabel. Data yang disajikan dalam Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah merupakan data pencapaian indicator Indonesia Sehat 2010 dan indicator standar pelayanan minimal bidang kesehatan. Dalam upaya perbaikan terhadap substansi penyajian ataupun waktu terbit Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah dibutuhkan adanya komitment bersama dari unit-unit dilingkungan Dinas Kesehatan agar penyajian substansi lebih lengkap dan waktu terbit menjadi lebih cepat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Demikianlah penyajian Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan data informasi kesehatan Sulawesi Tengah sehingga dapat menggambarkan Profil Pembangunan Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah.
93
RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008 NO
INDIKATOR
ANGKA / NILAI
No. Lampiran
A. GAMBARAN UMUM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Luas Wilayah Jumlah Desa/Kelurahan Jumlah Penduduk 2 Kepadatan Penduduk /Km Jumlah Penduduk Laki-laki Jumlah Penduduk Perempuan Rasio Beban Tanggungan Rasio Jenis Kelamin Pddk 10 th keatas Melek Huruf Pddk 10 th keatas Melek Huruf (Laki-laki) Pddk 10 th keatas Melek Huruf (Perempuan)
68.033 1733 2438373 35,84 1.242.188 1.196.185 49,85 103,85 94,98 96,05 93,87
B. B.1 12 13 14 15 16 17 18
DERAJAT KESEHATAN Angka Kematian Jumlah Lahir Hidup Jumlah Bayi Mati Angka Kematian Bayi (dilaporkan) Jumlah Balita Mati Angka Kematian Balita (dilaporkan) Jumlah Kematian Ibu Maternal Angka Kematian Ibu (dilaporkan)
45899 530 11,54709253 122 2,658009978 111 241,8353341
B.2 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Angka Kesakitan AFP Rate < 15 th TB Paru Sembuh Pneumonia Balita Ditangani HIV/AIDS ditangani Infeksi Menular Seksual ditangani Angka Kesakitan DBD DBD ditangani Angka Kesakitan Diare Diare pada Balita ditangani Angka Kesakitan Malaria Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (PB) Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (MB) Kasus Penyakit Filariasis ditangani Jumlah Kasus Difteri Jumlah Kasus Pertusis Jumlah Kasus Tetanus Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum Jumlah Kasus Campak Jumlah Kasus Polio Jumlah Kasus Hepatitis B
0,86 85,62 100 100 98,79 57,05 100,00 25,74052452 100 30,77 #DIV/0! #DIV/0! 73 0 57 2 8 563 0 19291
2
Tabel 1 Tabel 1 Tabel 1 Tabel 1 Tabel 2 Tabel 2 Tabel 2 Tabel 2 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5
Bayi Bayi
Tabel 6 Tabel 6 Tabel 6 Tabel 6 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 7
Km Desa/Kel Jiwa 2 Jiwa/Km Jiwa Jiwa
% % %
Balita Ibu
% % % % % % % % % Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus
Tabel 9 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 10 Tabel 10 Tabel 10 Tabel 10 Tabel 10 Tabel 10 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 12 Tabel 13 Tabel 14 Tabel 14 Tabel 14 Tabel 14 Tabel 14 Tabel 14 Tabel 14
NO
INDIKATOR
B.3 39 40 41 42 43 44 45 46
Status Gizi Kunjungan Neonatus (KN2) Kunjungan Bayi Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) BBLR ditangani Balita ditimbang Balita BB Naik BGM Balita Gizi Buruk
C. C.1 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84
UPAYA KESEHATAN Pelayanan Kesehatan Kunjungan Ibu Hamil (K1) Kunjungan Ibu Hamil (K4) Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan Deteksi Dini Tumbang Anak Balita Pemeriksaan Kesehatan Siswa SD/MI Pemeriksaan Kesehatan Siswa SMP/SMU Peserta KB Baru Peserta KB Aktif Peserta KB Aktif (MKJP + Non MKJP) Peserta KB Baru (MKJP + Non MKJP) Desa/Kelurahan UCI Cakupan Imunisasi Campak Bayi Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak MP-ASI Bayi BGM Anak Balita Mendapat Vit.A 2x Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe1 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 WUS dg imunisasi TT5 Ketersediaan darah Bumil yg dirujuk Ketersediaan darah Neonatus yg dirujuk Bumil Risti/Komplikasi Bumil Risti/Komplikasi ditangani Neonatal Risti dirujuk Neonatal Risti dirujuk dan ditangani Sarkes dg Kemampuan Yan. Gadar Desa/Kel. Terkena KLB ditangani < 24 jam Bayi yang diberi ASI Eksklusif Desa/Kel. Dg Garam Beryodium yg baik Rasio Tambal/Cabut Gigi Tetap Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) Peserta Jaminan Kesehatan Pra Bayar Penduduk Miskin dicakup JPKM Penduduk Miskin Mendapat Yankes Bayi Gakin BGM Mendapat MP-ASI Pelayanan Kesehatan Pra Usila dan Usila WUS yang diberi Kapsul Yodium
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 85 Sarkes yang memiliki Labkes
ANGKA / NILAI
No. Lampiran
82,22 74,06 1,30 84,40 51,34 79,45 5,27 0,93
% % % % % % % %
Tabel 15 Tabel 15 Tabel 15 Tabel 15 Tabel 16 Tabel 16 Tabel 16 Tabel 16
90,46 72,24 78,86 11,07 4,35 7,64 12,61 67,88 100 100 70,53 99,34 7,74 21,00 91,12 83,84 76,44 67,26 4,46 #DIV/0! #DIV/0! 29,21 19,65 19,99 14,24 11,00 95,08 40,05 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 35,67 81,78 68,57 18,50 29,07 60,15
% % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % %
Tabel 17 Tabel 17 Tabel 17 Tabel 18 Tabel 18 Tabel 18 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 20 Tabel 21 Tabel 22 Tabel 23 Tabel 23 Tabel 24 Tabel 24 Tabel 24 Tabel 25 Tabel 25 Tabel 26 Tabel 27 Tabel 27 Tabel 28 Tabel 28 Tabel 28 Tabel 28 Tabel 29 Tabel 30 Tabel 32 Tabel 33 Tabel 34 Tabel 34 Tabel 34 Tabel 36 Tabel 37 Tabel 37 Tabel 37 Tabel 39 Tabel 40
100,00 %
Tabel 43
ANGKA / NILAI
No. Lampiran
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 86 Rumah Tangga ber-PHBS 87 Posyandu Aktif
56,51 % 20,57 %
Tabel 45 Tabel 46
C.4 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101
Keadaan Lingkungan Rumah yang diperiksa kesehatannya Rumah Sehat Keluarga yang diperiksa air bersihnya Keluarga yang memiliki akses air bersih KK memiliki Jamban KK memiliki Jamban Sehat KK memiliki Tempat Sampah KK memiliki Tempat Sampah Sehat KK memiliki Pengelolaan Air Limbah KK memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat TUPM Sehat Institusi dibina Keslingnya Rmh/Bangn diperiksa Jentik Nyamuk Aedes Rmh/Bangn bebas Jentik Nyamuk Aedes
72,03 59,93 51,47 100 77,27 70,33 44,57 73,93 68,93 64,94 71,72 77,86 5,70 66,35
% % % % % % % % % % % % % %
Tabel 47 Tabel 47 Tabel 48 Tabel 48 Tabel 49 Tabel 49 Tabel 49 Tabel 49 Tabel 49 Tabel 49 Tabel 50 Tabel 51 Tabel 52 Tabel 52
D. D.1 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112
SUMBERDAYA KESEHATAN Tenaga Kesehatan Jumlah Tenaga Medis Jumlah Tenaga Perawat dan Bidan Jumlah Tenaga Farmasi Jumlah Tenaga Gizi Jumlah Tenaga Tehnisi Medis Jumlah Tenaga Sanitasi Jumlah Tenaga Kesmas Jumlah Tenaga Kesehatan Jumlah Tenaga Dokter Spesialis Jumlah Tenaga Dokter Umum Jumlah Tenaga Dokter Gigi
Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang
Tabel 53 Tabel 53 Tabel 53 Tabel 53 Tabel 53 Tabel 53 Tabel 53 Tabel 53 Tabel 55 Tabel 55 Tabel 55
D.2 113 114 115
Pembiayaan Kesehatan Total Anggaran Kesehatan APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota Anggaran Kesehatan Perkapita
D.3 116 117 118
Sarana Kesehatan Jumlah Desa Siaga Jumlah Polindes Jumlah Posyandu
NO
INDIKATOR
535 4697 296 136 177 457 566 6864 92 367 76
0 Rp. #DIV/0! % %
1.192 Desa 793 Polindes 2.951 Psyd
Tabel 60 Tabel 60 Tabel 60
Tabel 62 Tabel 62 Tabel 62
TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008 JUMLAH
LUAS NO
KABUPATEN/KOTA
WILAYAH 2
(km ) 1
2
3
DESA
KELURAHAN
DESA+KEL.
4
5
6
JUMLAH
JUMLAH
RATA-RATA
KEPADATAN
PENDUDUK
RUMAH
JIWA/RUMAH
PENDUDUK
TANGGA
TANGGA
/km
8
9
7
2
10
1
Banggai Kepulauan
3.214,46
187
6
193
155.728
40.785
3,8
48
2
Banggai
9.672,70
274
30
304
295.555
79.565
3,7
31
3
Morowali
15.490,12
230
10
240
177.720
45.753
3,9
11
4
Poso
8.712,25
133
23
156
160.830
42.161
3,8
18
5
Donggala
10.471,71
297
9
306
471.492
113.725
4,1
45
6
Tolitoli
4.079,77
78
5
83
198.441
47.868
4,1
49
7
Buol
4.043,57
101
7
108
117.028
28.669
4,1
29
8
Parigi Moutong
6.231,85
175
4
179
372.286
89.332
4,2
60
9
Tojo Una-Una
5.721,51
115
6
121
180.261
45.534
4,0
32
43
43
309.032
73.749
4,2
782
2.438.373
607.141
4,0
36
10 Palu JUMLAH (KAB/KOTA)
395,06 68.033
1.590
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah.
143
1.733
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR, RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008 JUMLAH PENDUDUK NO
KABUPATEN/KOTA
JUMLAH PENDUDUK
1
2
3
LAKI-LAKI (TAHUN) 0-4
5-14
15-44
4
5
6
45-64 7
RASIO BEBAN RASIO JENIS TANG KELAMIN GUNGAN
PEREMPUAN (TAHUN) >=65
JML
0-4
8
9
10
5-14 11
15-44
45-64
>=65
JML
12
13
14
15
16
17
1
Banggai Kepulauan
155.728
9.458
15.910
39.051
11.814
2.483
78.716
8.087
16.416
39.218
10.431
2.860
77.012
54,8
102,2
2
Banggai
295.555
10.793
27.260
76.916
25.561
7.402
147.932
14.162
27.885
71.758
21.401
6.595
147.623
44,4
100,2
3
Morowali
177.720
9.652
17.837
47.620
14.438
3.474
93.021
7.934
17.695
43.254
12.746
3.070
84.699
49,9
109,8
4
Poso
160.830
7.446
14.138
41.901
13.586
5.122
82.193
7.970
14.343
38.583
14.024
3.717
78.637
48,1
104,5
5
Donggala
471.492
22.020
48.650
120.426
37.408
8.952
237.456
25.303
48.123
119.245
33.577
7.788
234.036
50,4
101,5
6
Tolitoli
198.441
11.470
21.471
48.874
16.430
2.439
100.684
10.918
19.959
49.715
14.341
2.824
97.757
54,2
103,0
7
Buol
117.028
6.628
14.112
31.502
8.264
1.017
61.523
6.163
13.266
27.898
6.863
1.315
55.505
54,7
110,8
8
Parigi Moutong
372.286
21.883
40.219
96.872
28.167
5.692
192.833
17.941
35.592
92.938
27.255
5.727
179.453
54,2
107,5
9
Tojo Una-Una
180.261
10.778
20.887
45.054
15.397
3.026
95.142
8.325
18.322
43.156
13.203
2.113
85.119
57,4
111,8
309.032
14.276
25.424
87.189
22.511
3.288
152.688
13.685
26.075
91.283
20.501
4.800
156.344
39,2
97,7
2.438.373
124.404
245.908
635.405
193.576
42.895
1.242.188
120.488
237.676
617.048
174.342
40.809
1.196.185
49,8
103,8
10 Palu
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah.
TABEL 3
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008 JUMLAH PENDUDUK NO
KELOMPOK UMUR (TAHUN) LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+PEREMPUAN
3
4
5
1
2
1
0-4
124.404
120.488
244.892
2
5-9
117.703
113.890
231.593
3
10 - 14
128.205
123.786
251.991
4
15 - 19
124.699
120.298
244.997
5
20 - 24
115.100
110.996
226.096
6
25 - 29
110.803
109.991
220.794
7
30 - 34
105.301
107.795
213.096
8
35 - 39
96.405
95.287
191.692
9
40 - 44
83.097
78.503
161.600
10
45 - 49
69.293
64.212
133.505
11
50 - 54
55.892
49.114
105.006
12
55 - 59
41.096
36.307
77.403
13
60 - 64
27.295
24.709
52.004
14
65 +
42.895
40.809
83.704
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah.
1.242.188
1.196.185
2.438.373
TABEL 4
PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS DIRINCI MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008 LAKI-LAKI NO KABUPATEN/KOTA
1
2
TIDAK/ TIDAK/ BELUM BELUM PERNAH TAMAT SEKOLAH SD
SD/MI
SLTP/ MTs
SLTA/ MA UMUM 7
PEREMPUAN TIDAK/ BELUM TAMAT SEKOLAH SD TIDAK/
SLTA/ MA AKADEMI/ UNIVERSI BELUM D.1/D.2 JUMLAH PERNAH KEJURUAN D3 TAS/D.4 +
15
D.1/D.2
AK/ DIPLO MA
4
5
6
12
13
14
20,60
44,73
15,54
9,25
1,41
2,40
0,76
1,95
100,0
5,44
17,72
53,36
12,84
7,28
0,33
1,00
1,79
0,23
100,0
2
Banggai
2,60
21,88
33,19
17,94
12,59
0,96
5,54
1,07
4,22
100,0
5,79
23,65
33,33
17,31
10,39
1,20
3,20
2,17
2,95
100,0
3
Morowali
4,20
20,90
32,31
19,37
14,07
0,31
4,25
1,47
3,13
100,0
6,49
19,28
36,97
17,44
11,93
0,52
2,32
1,81
3,25
100,0
4
Poso
1,63
19,24
31,94
19,33
17,40
0,30
4,21
1,16
4,79
100,0
2,93
19,24
33,92
21,13
13,46
0,21
2,87
2,26
3,97
100,0
5
Donggala
2,27
24,01
33,76
18,14
14,37
1,10
3,14
0,73
2,49
100,0
4,37
20,94
36,47
16,96
12,30
1,73
2,15
1,47
3,60
100,0
6
Tolitoli
2,90
19,63
34,03
20,13
12,41
1,92
3,78
0,93
4,29
100,0
4,53
23,87
32,76
18,22
11,01
1,68
3,37
2,31
2,26
100,0
7
Buol
0,61
19,93
36,40
19,96
12,04
0,74
4,07
2,12
4,12
100,0
1,02
23,46
35,57
19,11
10,53
0,52
3,18
3,42
3,19
100,0
8
Parigi Moutong
2,48
34,07
33,35
14,09
9,85
0,36
2,66
1,25
1,88
100,0
7,43
30,71
33,29
14,98
8,26
0,28
1,85
1,61
1,59
100,0
9
Tojo Una-Una
1,56
31,85
32,41
18,05
6,79
1,32
4,73
1,36
1,93
100,0
3,25
33,34
33,89
12,45
7,95
1,21
2,74
2,74
2,43
100,0
0,93
12,20
18,22
18,24
30,85
0,61
7,31
0,76
10,87
100,0
1,56
14,21
20,16
17,27
27,36
1,68
5,95
2,69
9,13
100,0
3,97
100,0
33,03
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah.
18,08
13,96
0,90
4,21
1,16
4,28
22,64
34,97
16,77
12,05
16
UNIVERS ITAS/D.4 JUMLAH +
3,35
22,43
11
SLTA/ MA KEJURU AN
3
2,25
10
SLTA/ MA UMUM
Banggai Kepulauan
JUMLAH (KAB/KOTA)
9
SLTP/ MTs
1
10 Palu
8
SD/MI
0,94
2,86
2,23
17
3,26
18
100,0
TABEL 5
PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008 JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS NO
LAKI-LAKI
KABUPATEN/KOTA
1
2
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH
MELEK HURUF
%
JUMLAH
MELEK HURUF
%
JUMLAH
MELEK HURUF
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
78.183
74.165
94,9
76.282
71.316
93,5
154.465
145.481
94,2
1
Banggai Kepulauan
2
Banggai
147.359
142.790
96,9
146.674
134.514
91,7
294.033
277.304
94,3
3
Morowali
92.081
90.534
98,3
83.619
80.633
96,4
175.700
171.167
97,4
4
Poso
77.802
76.751
98,6
74.242
71.777
96,7
152.044
148.528
97,7
5
Donggala
234.936
224.058
95,4
230.954
212.246
91,9
465.890
436.304
93,6
6
Tolitoli
99.673
94.790
95,1
96.544
88.578
91,7
196.217
183.368
93,5
7
Buol
60.598
58.604
96,7
54.523
51.971
95,3
115.121
110.575
96,1
8
Parigi Moutong
190.341
181.299
95,2
176.664
162.831
92,2
367.005
344.130
93,8
9
Tojo Una-Una
90.366
88.125
97,5
80.626
76.248
94,6
170.992
164.373
96,1
150.724
142.615
94,6
153.983
152.073
98,8
304.707
294.688
96,7
1.222.063
1.173.731
96,0
1.174.111
1.102.187
93,9
2.396.174
2.275.918
95,0
10 Palu JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah.
TABEL 6 JUMLAH KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008 JUMLAH NO KABUPATEN/KOTA
LAHIR HIDUP
LAHIR MATI
LAHIR HIDUP+ % LAHIR MATI
JUMLAH BAYI MATI
JUMLAH BALITA
JUMLAH BALITA MATI
7
8
9
LAHIR MATI 1
2
3
4
5
6
1
Banggai Kepulauan
2.675
26
2.701
0,962606442
22
2.041
5
2
Banggai
5.682
108
5.790
1,865284974
86
22.400
12
3
Morowali
3.363
50
3.413
1,464986815
41
10.752
28
4
Poso
3.227
24
3.251
0,738234389
46
16.205
5
5
Donggala
8.284
96
8.380
1,145584726
82
49.062
10
6
Tolitoli
3.999
63
4.062
1,550960118
54
21.360
2
7
Buol
2.397
43
2.440
1,762295082
38
29.703
2
8
Parigi Moutong
7.232
81
7.313
1,107616573
92
32.315
17
9
Tojo Una-Una
2.224
19
2.243
0,847079804
42
6.196
4
6.816
22
6.838
0,3217315
27
31.082
37
46.431
1,14578622
10 Palu JUMLAH (KAB/KOTA)
45.899
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) Sumber: Seksi KIA
532
530
221.116
11,5
122 2,7
0,01272124
Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya 0,551746595 di populasi 0,002413516
TABEL 7
JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008 JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL NO
KABUPATEN/KOTA
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2
Banggai Kepulauan Banggai Morowali Poso Donggala Tolitoli Buol Parigi Moutong Tojo Una-Una Palu
JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH LAHIR HIDUP
KEMATIAN
KEMATIAN
KEMATIAN
IBU HAMIL
IBU BERSALIN
IBU NIFAS
4
5
6
3
7
2.675 5.682 3.363 3.227 8.284 3.999 2.397 7.232 2.224 6.816
1 4 2 3 4 1 3 3 4 -
4 10 6 3 11 6 4 10 7 4
2 3 1 7 2 1 2 3
5 16 11 7 22 9 8 15 11 7
45.899
25
65
21
111
ANGKA KEMATIAN IBU MATERNAL (DILAPORKAN) Sumber:Seksi KIA
JUMLAH
241,84
TABEL 8
JUMLAH KEJADIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN RASIO KORBAN LUKA DAN MENINGGAL TERHADAP JUMLAH PENDUDUK DIRINCI MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2008
NO KABUPATEN/KOTA 1
2
JUMLAH KEJADIAN KECELAKAA N 3
JUMLAH KORBAN MATI 4
LUKA BERAT
LUKA RINGAN
5
6
RASIO KORBAN PER KEJADIAN KECELAKAAN
% KORBAN % THD TOTAL KORBAN
JML 7
MATI
LUKA BERAT
LUKA RINGAN
8
9
10
JML 11
12
1
Banggai Kepulauan
40
49
5
39
93
4
52,69
5,38
41,94
100
2,33
2
Banggai
74
50
49
45
144
7
34,72
34,03
31,25
100
1,95
3
Morowali
91
21
30
77
128
6
16,41
23,44
60,16
100
1,41
4
Poso
142
37
99
135
271
13
13,65
36,53
49,82
100
1,91
5
Donggala
107
51
35
80
166
8
30,72
21,08
48,19
100
1,55
6
Tolitoli
62
22
48
69
139
7
15,83
34,53
49,64
100
2,24
7
Buol
52
14
6
46
66
3
21,21
9,09
69,70
100
1,27
8
Parigi Moutong
74
62
36
27
125
6
49,60
28,80
21,60
100
1,69
9
Tojo Una-Una
65
21
8
73
102
5
20,59
7,84
71,57
100
1,57
471
49
105
721
875
41
5,60
12,00
82,40
100
1,86
1.178
376
421
1.312
2.109
100
17,83
19,96
62,21
100
1,79
10 Palu JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO PER 100.000 PENDUDUK Sumber: POLDA Prov. Sulteng
86,49
TABEL 9
AFP RATE, % TB PARU SEMBUH, DAN PNEUMONIA BALITA DITANGANI PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008
PNEUMONIA
TB PARU NO KABUPATEN/KOTA
1
2
AFP < 15 TH
4
KLINIS
Ditemukan dan di obati tahun 2007
(+)
5
6
7
DIOBATI SEMBUH
8
9
% SEMBUH
JML PENDERITA
10
11
JML PEND BALITA % BALITA BALITA DITANGANI DITANGANI 12
13
14
1
Banggai Kepulauan
0
1.139
140
97
97
108
77,14
47
38
38
100
2
Banggai
0
3.858
303
385
385
252
83,17
2.525
2.274
2.274
100
3
Morowali
2
1.320
117
131
131
102
87,18
409
397
397
100
4
Poso
1
3.154
205
252
252
174
84,88
605
437
437
100
5
Donggala
2
3.910
263
342
342
238
90,49
4.544
3.219
3.219
100
6
Tolitoli
3
3.391
331
349
349
317
95,77
772
670
670
100
7
Buol
0
610
90
96
96
44
48,89
817
531
531
100
8
Parigi Moutong
2
1.875
202
178
178
155
76,73
1.171
1.092
1.092
100
9
Tojo Una-Una
1
886
87
80
80
86
98,85
328
256
256
100
6
2.246
216
210
210
197
91,20
2.600
2.214
2.214
100
22.389
1.954
2.120
2.120
1.673
85,62
13.818
11.128
11.128
100
10 Palu JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KESAKITAN
17 0,86
Sumber: Subdin P2PL Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien RS
TABEL 10
HIV/AIDS, INFEKSI MENULAR SEKSUAL, DBD DAN DIARE PADA BALITA DITANGANI PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008 IMS
HIV/AIDS NO KABUPATEN/KOTA
1
2
JML KASUS
DITANGANI
4
5
% % JML DITANGANI DITANGA DITANGANI KASUS NI 6
7
8
9
1
Banggai Kepulauan
2
2
100
0
0
2
Banggai
2
2
100
34
34
3
Morowali
0
0
#DIV/0!
11
11
4
Poso
0
0
#DIV/0!
0
0
5
Donggala
2
2
100
212
6
Tolitoli
2
2
100
9
7
Buol
0
0
#DIV/0!
0
0
8
Parigi Moutong
0
0
#DIV/0!
192
192
9
Tojo Una-Una
10 Palu JUMLAH (KAB/KOTA)
9
3
3
100
0
0
10
100
368
368
21,00
100
826,00
#DIV/0! 100 100 #DIV/0!
202 95,283019
10 21,00
DIARE
DBD
816,00
100 #DIV/0! 100 #DIV/0! 100 98,789346
ANGKA KESAKITAN
Sumber: Subdin P2PL Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien RS
JML KASUS
DITANGANI
10
11
% JML DITANGANI KASUS 12
JML DIARE PADA BALITA
13
DIARE PADA BALITA % DITANGANI DITANGANI 15
16
42
42
100
1.139
591
591
100
80
80
100
6.821
3.155
3.155
100
1
1
100
5.837
1.938
1.938
100
32
32
100
4.034
1.783
1.783
100
89
89
100
15.427
7.240
7.240
100
260
260
100
4.612
2.145
2.145
100
9
9
100
2.342
1.269
1.269
100
43
43
100
11.914
5.738
5.738
100
1
1
100
3.491
1.833
1.833
100
834
834
100
7.148
3.293
3.293
100
100
62.765
28.985
28.985
100
1.391,00 57,05
1.391,00
25,74
TABEL 11
PERSENTASE PENDERITA MALARIA DIOBATI PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008 MALARIA NO
KABUPATEN/KOTA KLINIS
SEDIAAN DARAH
POSITIF
% POSTIF
DIOBATI
% DIOBATI
5
6
7
8
DIPERIKSA 1
2
1
Banggai Kepulauan
2
4
3.151
1.504
861
57,25
2.933
93,08
Banggai
14.932
10.622
4.720
44,44
14.932
100,00
3
Morowali
5.555
266
100
37,59
5.536
99,66
4
Poso
8.354
2.572
1.197
46,54
8.087
96,80
5
Donggala
12.027
5.613
1.967
35,04
11.395
94,75
6
Tolitoli
8.072
2.267
900
39,70
8.050
99,73
7
Buol
7.747
462
326
70,56
6.801
87,79
8
Parigi Moutong
6.784
1.749
582
33,28
6.693
98,66
9
Tojo Una-Una
7.488
1.075
211
19,63
7.488
100,00
910
596
62
10,40
762
83,74
75.020
26.726
10.926
40,88
72.677
96,88
10 Palu JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KESAKITAN (API/AMI) PER 1000 PDDK Sumber: Subdin P2PL
30,77
4,480856702
TABEL 12
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008 KUSTA NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
1
Banggai Kepulauan
2
Penderita bulan Januari - Desember 2008
PEND PB
RFT PB
% RFT PB
PEND MB
RFT MB
% RFT MB
3
4
5
6
7
8
1
100
4
Banggai
10
10
100
15
3
Morowali
2
2
100
6
6
100
4
Poso
0
26
26
100
5
Donggala
22
22
100
41
41
100
6
Tolitoli
19
19
100
43
43
100
7
Buol
5
5
100
22
21 95,45454545
8
Parigi Moutong
27
18
67
69
62 89,85507246
9
Tojo Una-Una
10
10
100
32
32
14
14
100
22
30 136,3636364
10 Palu JUMLAH (KAB/KOTA)
110
#DIV/0!
101
Sumber:P2M Keterangan : Penderita PB tahun X - 1, Penderita MB tahun X - 2 X = tahun data.
#DIV/0!
280
100
14 93,33333333
279
Penderita PB 9
1
-
4
Penderita MB
100
#DIV/0!
10
TABEL 13
KASUS PENYAKIT FILARIASIS DITANGANI PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008 PENDERITA PENY. FILARIASIS NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
1
Banggai Kepulauan
2
Banggai
3
Morowali
4
Poso
5
Donggala
6
JUMLAH
DITANGANI
% DITANGANI
4
5
6
28
-
-
-
12
-
0
3
3
100
72
72
100
Tolitoli
-
-
#DIV/0!
7
Buol
-
-
#DIV/0!
8
Parigi Moutong
36
36
100
9
Tojo Una-Una
1
-
0
-
-
152
111
10 Palu JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: P2M
0 #DIV/0!
#DIV/0! 73
TABEL 14
JUMLAH KASUS DAN ANGKA KESAKITAN PENYAKIT MENULAR YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008
JUMLAH KASUS PD3I NO KABUPATEN/KOTA
1
2
DIFTERI
PERTUSIS
TETANUS
TETANUS NEONATORUM
CAMPAK
POLIO
HEPATITIS KLINIS
3
4
5
6
7
8
9
1
Banggai Kepulauan
-
2
Banggai
-
3
Morowali
4
-
-
34
-
6.044
-
-
-
111
-
1.768
-
-
-
-
8
-
1.102
Poso
-
-
-
-
4
-
1.856
5
Donggala
-
11
4
57
-
1.575
6
Tolitoli
-
2
2
63
-
1.170
7
Buol
-
49
-
1.630
8
Parigi Moutong
-
20
-
1.884
9
Tojo Una-Una
-
-
-
-
210
-
1.947
-
-
-
-
7
-
315
563
-
19.291
10 Palu JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Subdin P2PL
-
41
-
1 -
3
57
1
2
2
8
TABEL 15
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS, BAYI DAN BAYI BBLR YANG DITANGANI PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008
NEONATUS
BAYI
BAYI LAHIR
NO KABUPATEN/KOTA
1
2
JUMLAH
KN2
%
JML BAYI
KUNJ
%
4
5
6
7
8
9
JML LAHIR % DITIMBANG HIDUP DITIMBANG 10
11
12
BBLR
% BBLR
BBLR DITANGANI
% BBLR DITANGANI
13
14
15
16
1
Banggai Kepulauan
3.144
2.584
82,19
3.144
2.315
73,63
2.675
2.549
95
9
0,34
6
67
2
Banggai
5.385
5.086
94,45
7.174
6.267
87,36
5.682
5.682
100
64
1,13
44
69
3
Morowali
3.636
2.786
76,62
3.636
2.086
57,37
3.363
2.747
82
29
0,86
18
62
4
Poso
4.156
3.227
77,65
4.156
3.209
77,21
3.227
3.227
100
11
0,34
11
100
5
Donggala
11.344
8.246
72,69
11.344
7.969
70,25
8.284
8.284
100
196
2,37
176
90
6
Tolitoli
4.906
3.644
74,28
4.906
3.499
71,32
3.999
3.957
99
12
0,30
6
50
7
Buol
2.747
2.192
79,80
2.747
1.718
62,54
2.397
2.397
100
44
1,84
35
80
8
Parigi Moutong
7.232
7.023
97,11
8.141
5.719
70,25
7.232
5.719
79
106
1,47
86
81
9
Tojo Una-Una
3.072
2.196
71,48
3.072
2.193
71,39
2.224
2.196
99
19
0,85
15
79
7.641
6.807
89,09
7.641
6.467
84,64
6.816
6.716
99
106
1,56
106
100
53.263
43.791
82,22
55.961
41.442
74,06
45.899
43.474
95
596
1,30
503
84
10 Palu JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi KIA
TABEL 16
STATUS GIZI BALITA DAN JUMLAH KABUPATEN/KOTA RAWAN GIZI PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008
% BALITA
JUMLAH BALITA NO KABUPATEN/KOTA
1
2
1
Banggai Kepulauan
2
Banggai
3
BALITA YANG ADA 4
2.041
DITIMBAN BB NAIK G 5
6
BGM
Gizi Buruk
DITIMBANG
BB NAIK
BGM
Gizi Buruk
KEC BEBAS RAWAN GIZI
7
8
9
10
11
12
13
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0! 5,25
-
8.980
-
25.625
13.081
4.110
1.274
Morowali
12.976
6.149
7.381
599
4
Poso
16.400
10.700
17.869
387
5
Donggala
57.393
26.154
9.205
6
Tolitoli
21.360
11.169
7
Buol
29.703
8
Parigi Moutong
9
Tojo Una-Una
10 Palu JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Subdin Bina Kesmas
-
-
687
51,05
31,42
9,74
-
47,39
120,04
9,74
22
65,24
167,00
3,62
0,21
2010
142
45,57
35,20
7,69
0,54
15.685
568
54
52,29
140,43
5,09
0,48
21.366
4.061
435
26
71,93
19,01
2,04
0,12
32.315
9.545
1.038
496
32
29,54
10,87
5,20
0,34
6.196
5.111
13.781
85
85
82,49
269,63
1,66
1,66
31.082
17.416
13.774
509
69
56,03
79,09
2,92
0,40
235.091
120.691
95.884
1.117
51,34
79,45
5,27
0,93
6.363
-
0
TABEL 17
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K1, K4), PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN DAN IBU NIFAS PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008 IBU HAMIL
IBU BERSALIN
NO KABUPATEN/KOTA
1
2
IBU NIFAS
JUMLAH
K1
%
K4
%
JUMLAH
DITOLONG NAKES
%
4
5
6
7
8
9
10
11
JUMLAH 12
MENDAPAT YAN.NIFAS
%
13
14
1
Banggai Kepulauan
3.457
3.216
93
2.983
86,29
3.298
2.581
78,26
3.298
2.584
78,351
2
Banggai
7.891
7.202
91
6.418
81,33
6.352
5.664
89,17
6.352
5.493
86,477
3
Morowali
3.999
3.620
91
2.828
70,72
3.817
2.747
71,97
3.817
3.027
79,303
4
Poso
4.571
3.949
86
3.311
72,43
4.364
3.118
71,45
4.364
3.218
73,74
5
Donggala
12.373
10.173
82
8.726
70,52
11.820
9.487
80,26
11.820
10.180
86,125
6
Tolitoli
5.298
4.511
85
3.910
73,80
5.102
3.231
63,33
5.102
3.644
71,423
7
Buol
3.023
3.063
101
2.686
88,85
2.886
2.112
73,18
2.886
2.420
83,853
8
Parigi Moutong
8.994
8.480
94
3.708
41,23
7.267
6.661
91,66
7.267
7.267
100
9
Tojo Una-Una
3.382
3.037
90
2.260
66,82
3.225
2.009
62,29
3.225
2.196
68,093
8.331
8.219
99
7.468
89,64
7.948
6.616
83,24
7.948
6.587
82,876
61.319
55.470
90
44.298
72,24
56.079
44.226
78,86
56.079
46.616
83,126
10 Palu JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi KIA
TABEL 18
CAKUPAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA, PEMERIKSAAN KESEHATAN SISWA SD/SMP/SMU PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008
ANAK BALITA (PRA SEKOLAH) NO
SISWA SD/MI
SISWA SMP/SMU
KABUPATEN/KOTA JUMLAH DIDETEKSI
1
2
3
4
%
JUMLAH DIPERIKSA
5
6
7
%
JUMLAH DIPERIKSA
8
10
11
1
Banggai Kepulauan
17.180
-
25.866
2
Banggai
25.625
-
35.453
3
Morowali
6.648
1.439
21,65
13.439
347
2,58
2.889
1.142
39,53
4
Poso
5.092
4.658
91,48
24.367
6.885
28,26
16.566
5.753
34,73
5
Donggala
49.062
8.638
17,61
69.590
-
22.234
-
6
Tolitoli
17.403
793
4,56
37.946
10.809
-
7
Buol
28.103
-
21.700
-
5.377
-
8
Parigi Moutong
19.697
-
57.133
-
14.912
-
9
Tojo Una-Una
6.196
-
20.067
-
3.665
-
10
Palu
32.720
7.464
22,81
36.664
6.817
18,59
32.993
2.771
8,40
JUMLAH (KAB/KOTA)
207.726
22.992
11,07
342.225
14.886
4,35
126.550
9.666
7,64
Sumber: Seksi KIA
-
9
%
837
-
7.023
-
-
10.082
-
2,21
TABEL 19
JUMLAH PUS, PESERTA KB, PESERTA KB BARU, DAN KB AKTIF MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008
PESERTA KB AKTIF
PESERTA KB BARU NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
JUMLAH PUS 3
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
1
Banggai Kepulauan
36.254
2.364
6,52
25.714
70,93
2
Banggai
69.004
8.263
11,97
52.199
75,65
3
Morowali
35.491
6.509
18,34
26.215
73,86
4
Poso
38.156
5.546
14,54
30.249
79,28
5
Donggala
103.329
12.238
11,84
62.178
60,17
6
Tolitoli
41.344
6.780
16,40
27.572
66,69
7
Buol
23.544
3.715
15,78
16.762
71,19
8
Parigi Moutong
85.323
9.850
11,54
56.748
66,51
9
Tojo Una-Una
28.674
2.647
9,23
18.326
63,91
10
Palu
58.965
7.666
13,00
37.046
62,83
520.084
65.578
12,61
353.009
67,88
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber:BKKBN Prop. Sulteng
TABEL 20
JUMLAH PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008
JUMLAH PESERTA KB AKTIF MKJP
% PESERTA KB AKTIF
NON MKJP
NO KABUPATEN/KOTA
1
2
1
Banggai Kepulauan
2
Banggai
3
Morowali
4
IUD
MOP/ MOW
IMP LANT
SUNTIK
PIL
KONDOM
OBAT VAGINA
LAIN NYA
3
4
5
6
7
8
9
10
MKJP
NON MKJP
MKJP + NON MKJP
IUD
MOP/ MOW
IMP LANT
SUNTIK
PIL
KONDOM
OBAT VAGINA
LAIN NYA
11
12
13
14
15
16
17
18
19
170
23
277
8.536
16.708
-
-
-
25.714
0,66
0,09
1,08
33,20
64,98
4.838
1.189
4.888
20.833
20.143
308
-
-
52.199
9,27
2,28
9,36
39,91
38,59
418
257
1.022
11.127
13.291
100
-
-
26.215
1,59
0,98
3,90
42,45
Poso
4.682
753
2.399
10.294
11.994
127
-
-
30.249
15,48
2,49
7,93
5
Donggala
2.619
1.530
6.933
25.127
25.727
242
-
-
62.178
4,21
2,46
6
Tolitoli
1.211
637
3.609
10.654
11.283
178
-
-
27.572
4,39
7
Buol
447
304
3.500
6.010
5.700
801
-
-
16.762
8
Parigi Moutong
3.258
1.332
3.603
24.922
23.070
563
-
-
9
Tojo Una-Una
535
210
1.367
8.451
7.707
56
-
3.572
1.585
2.211
14.487
14.718
473
21.750
7.820
29.809
140.441
150.341
2.848
10 Palu JUMLAH (KAB/KOTA)
20
-
-
100
0,59
-
-
100
50,70
0,38
-
-
100
34,03
39,65
0,42
-
-
100
11,15
40,41
41,38
0,39
-
-
100
2,31
13,09
38,64
40,92
0,65
-
-
100
2,67
1,81
20,88
35,85
34,01
4,78
-
-
100
56.748
5,74
2,35
6,35
43,92
40,65
0,99
-
-
100
-
18.326
2,92
1,15
7,46
46,11
42,06
0,31
-
-
100
-
-
37.046
9,64
4,28
5,97
39,11
39,73
1,28
-
-
100
-
-
353.009
6,16
2,22
8,44
39,78
42,59
0,81
-
-
100
RUMUS Sumber:BKKBN Prop. Sulteng
-
MKJP + NON MKJP
TABEL 21
PELAYANAN KB BARU MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008 JUMLAH PESERTA KB BARU MKJP
NO KABUPATEN/KOTA
1
2
% PESERTA KB BARU
NON MKJP
MKJP
IUD
MOP/ MOW
IMP LANT
SUN TIK
PIL
KONDOM
OBAT VAGINA
LAIN NYA
3
4
5
6
7
8
9
10
MKJP + NON MKJP 11
NON MKJP
IUD
MOP/ MOW
IMP LANT
SUN TIK
PIL
KONDOM
OBAT VAGINA
12
13
14
15
16
17
18
-
-
6,26
50,25
43,49
-
4,60
44,64
45,84
2,51
-
1
Banggai Kepulauan
-
-
148
1.188
1.028
-
2.364
2
Banggai
199
-
380
3.689
3.788
207
8.263
2,41
3
Morowali
4
-
-
2
6
883
2.691
2.855
72
6.509
0,03
0,09
13,57
41,34
43,86
1,11
-
Poso
157
60
436
2.617
2.172
104
5.546
2,83
1,08
7,86
47,19
39,16
1,88
-
5
Donggala
358
92
1.434
5.697
4.408
249
12.238
2,93
0,75
11,72
46,55
36,02
2,03
-
6
Tolitoli
80
80
325
3.023
3.214
58
6.780
1,18
1,18
4,79
44,59
47,40
0,86
-
7
Buol
28
2
135
1.758
1.708
84
3.715
0,75
0,05
3,63
47,32
45,98
2,26
-
8
Parigi Moutong
67
99
714
4.551
3.581
838
9.850
0,68
1,01
7,25
46,20
36,36
8,51
-
9
Tojo Una-Una
34
23
593
1.136
837
24
2.647
1,28
0,87
22,40
42,92
31,62
0,91
-
364
216
359
3.441
2.772
514
7.666
4,75
2,82
4,68
44,89
36,16
6,70
-
1.289
578
5.407
29.791
26.363
2.150
65.578
1,97
0,88
8,25
45,43
40,20
3,28
-
10 Palu JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber:BKKBN Prop. Sulteng
-
-
TABEL 22
PERSENTASE CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008
NO
KABUPATEN/KOTA
JUMLAH DESA/KEL
DESA/KEL UCI
% DESA/KEL UCI
1
2
3
4
5
1
Banggai Kepulauan
193
135
70
2
Banggai
258
232
90
3
Morowali
240
61
25
4
Poso
156
101
65
5
Donggala
315
277
88
6
Tolitoli
83
62
75
7
Buol
105
72
69
8
Parigi Moutong
180
139
77
9
Tojo Una-Una
120
73
61
10
Palu
43
42
98
1.693
1.194
71
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Subdin P2PL
TABEL 23
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI BAYI MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008 JUMLAH NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
IMUNISASI
BAYI
3
BCG
DPT1+HB1
DO
DPT3+HB3
POLIO3
CAMPAK
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
(%)
14
1
Banggai Kepulauan
3.436
2.989
86,99
3.596
104,66
3.135
91,24
3.158
91,91
2.886
83,99
19,74
2
Banggai
7.174
6.825
95,14
7.377
102,83
6.848
95,46
6.803
94,83
6.373
88,83
13,61
3
Morowali
3.942
3.362
85,29
3.804
96,50
3.440
87,27
3.170
80,42
3.230
81,94
15,09
4
Poso
3.709
3.740
100,84
4.216
113,67
4.259
114,83
4.108
110,76
3.934
106,07
6,69
5
Donggala
10.417
9.288
89,16
10.639
102,13
10.350
99,36
10.121
97,16
9.950
95,52
6,48
6
Tolitoli
3.363
3.492
103,84
4.308
128,10
3.835
114,04
3.575
106,30
3.571
106,18
17,11
7
Buol
2.747
2.713
98,76
2.776
101,06
2.862
104,19
2.505
91,19
3.452
125,66
(24,35)
8
Parigi Moutong
8.097
7.840
96,83
8.830
109,05
8.426
104,06
8.557
105,68
8.336
102,95
5,59
9
Tojo Una-Una
2.725
2.678
98,28
2.918
107,08
2.529
92,81
2.723
99,93
2.705
99,27
7,30
6.586
7.369
111,89
7.739
117,51
7.341
111,46
7.374
111,96
7.415
112,59
4,19
52.196
50.296
96,36
56.203
107,68
53.025
101,59
52.094
99,80
51.852
99,34
7,74
10 Palu JUMLAH (KAB/KOTA) % BAYI DIIMUNISASI LENGKAP
Sumber: Subdin P2PL
99,34
TABEL 24
CAKUPAN BAYI, BALITA YANG MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008
ANAK BGM 6-24 BLN
ANAK BALITA (1-4TAHUN)
NO KABUPATEN/KOTA
1
2
BALITA GIZI BURUK
JUMLAH
MP ASI
%
JUMLAH
MENDAPAT VIT A 2X
%
JUMLAH
MENDAPAT PERAWATAN
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
1
Banggai Kepulauan
113
41
36,28
17.180
9.969
58,03
39
21
53,85
2
Banggai
974
272
27,93
224
19.224
8.582,14
73
73
100,00
3
Morowali
241
209
86,72
12.976
9.234
71,16
40
40
100,00
4
Poso
272
160
58,82
16.205
14.865
91,73
23
22
95,65
5
Donggala
10.705
1.334
12,46
44.946
39.357
87,57
143
143
100,00
6
Tolitoli
390
89
22,82
21.360
21.717
101,67
54
11
20,37
7
Buol
242
242
100,00
29.703
9.289
31,27
22
22
100,00
8
Parigi Moutong
216
216
100,00
32.315
35.428
109,63
14
14
100,00
9
Tojo Una-Una
88
88
100,00
9.149
8.032
87,79
88
88
100,00
509
236
46,37
31.082
28.918
93,04
123
85
69,11
13750
2887
21,00
215.140
196.033
91,12
10 Palu JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber:Subdin Bina Kesmas
619
519
83,84
TABEL 25
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET Fe1, Fe3 MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008
NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
JUMLAH IBU HAMIL 3
Fe1
Fe3
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
1
Banggai Kepulauan
2.808
1.271
45,26
1.025
36,50
2
Banggai
7.891
6.791
86,06
5.899
74,76
3
Morowali
4.242
2.673
63,01
2.527
59,57
4
Poso
5.542
3.736
67,41
3.406
61,46
5
Donggala
12.123
8.882
73,27
8.027
66,21
6
Tolitoli
5.358
3.185
59,44
2.710
50,58
7
Buol
3.023
2.582
85,41
2.553
84,45
8
Parigi Moutong
8.994
7.950
88,39
6.580
73,16
9
Tojo Una-Una
3.382
2.011
59,46
1.420
41,99
8.331
8.079
96,98
7.348
88,20
61.694
47.160
76,44
41.495
67,26
10 Palu JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Subdin Bina Kesmas
TABEL 26
JUMLAH WANITA USIA SUBUR DENGAN STATUS IMUNISASI TT MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008
TT 1 NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
TT 2
TT 3
TT 4
TT 5
WUS 3
JML
%
JML
%
JML
%
JML
%
JML
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1
Banggai Kepulauan
32.151
2
Banggai
62.846
2.337
3,7186
3.744
5,9574
7.298
11,613
5.985
9,52
3.830
6,09
3
Morowali
34.509
2.641
7,6531
2.848
8,2529
3.657
10,597
3.528
10,22
3.434
9,95
4
Poso
37.457
5
Donggala
6
Tolitoli
43.428
0
0
0
-
-
7
Buol
27.112
0
0
0
-
-
8
Parigi Moutong
80.774
0
0
0
-
-
9
Tojo Una-Una
26.344
0
0
0
-
-
67.750
0
0
0
-
-
10 Palu JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Subdin P2PL
103.018
515.389
0
0
0
7.881
12.859
7,6501
2,495
0
0 7.526
14.118
7,3055
2,7393
-
0 12.689
23.644
12,317
4,5876
-
10.322
19.835
10,02
3,85
15.721
22.985
15,26
4,46
TABEL 27
PERSENTASE AKSES KETERSEDIAAN DARAH UNTUK BUMIL DAN NEONATUS YG DIRUJUK PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008 JUMLAH IBU HAMIL YANG DIRUJUK NO
SARANA PELAYANAN KESEHATAN
1
2
JUMLAH NEONATUS YANG DIRUJUK
MEMERLUKAN DARAH
MENDAPAT DARAH
%
MEMERLUKAN DARAH
MENDAPAT DARAH
%
3
4
5
6
7
8
1 RUMAH SAKIT
#DIV/0!
#DIV/0!
2 PUSKESMAS
#DIV/0!
#DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA)
-
SUMBER DATA DARI = AUDIT MATERNAL PERINATAL ( AMP )
-
#DIV/0!
-
-
#DIV/0!
TABEL 28
JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008
NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
JUMLAH IBU HAMIL
3
BUMIL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI
BUMIL RISTI/ KOMPLIKASI JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
JUMLAH NEONATAL
8
NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI
NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI
JUMLAH
%
JUMLAH
%
9
10
11
12
1
Banggai Kepulauan
3.457
49
7
47
6,797802
3.144
628
19,97
54
8,60
2
Banggai
7.891
469
30
327
20,71981
7.163
1.432
19,99
243
16,97
3
Morowali
3.999
109
14
89
11,12778
3.636
727
19,99
89
12,24
4
Poso
4.571
157
17
177
19,36119
4.156
831
20,00
127
15,28
5
Donggala
12.373
505
20
505
20,40734
11.344
2.268
19,99
138
6,08
6
Tolitoli
5.298
382
36
382
36,05134
4.906
981
20,00
225
22,94
7
Buol
3.023
878
145
94
15,54747
2.747
549
19,99
117
21,31
8
Parigi Moutong
8.994
580
32
290
16,12186
7.232
1.446
19,99
258
17,84
9
Tojo Una-Una
3.382
60
9
105
15,52336
3.072
614
19,99
41
6,68
8.331
394
24
394
23,64662
7.641
1.528
20,00
275
18,00
61.322
3.583
29
2.410
19,65037
55.041
11.004
19,99
1.567
14,24
10 Palu JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: KIA
TABEL 29
PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR) PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR NO
SARANA KESEHATAN
1
2
1
RUMAH SAKIT UMUM
2
JUMLAH SARANA 3
JUMLAH
%
4
5
20
20
100,00
RUMAH SAKIT JIWA
1
1
100,00
3
RUMAH SAKIT KHUSUS
7
1
14,29
4
PUSKESMAS
5
SARANA YANKES.LAINNYA
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi Rumah Sakit dan Seksi PKM
162
-
10
-
200
22
11,00
TABEL 30
JUMLAH DAN PERSENTASE DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008
DESA/KEL TERKENA KLB NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
JUMLAH DESA/KEL
3
JUMLAH
DITANGANI <24 JAM
%
4
5
6
1
Banggai Kepulauan
164
1
1
100
2
Banggai
257
12
12
100
3
Morowali
240
4
4
100
4
Poso
254
3
3
100
5
Donggala
295
10
9
90
6
Tolitoli
78
15
15
100
7
Buol
102
1
1
100
8
Parigi Moutong
147
6
5
83
9
Tojo Una-Una
120
2
1
50
10
Palu
43
7
7
100
1.700
61
58
95
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Subdin Bina P2&PL
TABEL 31
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN SERTA JUMLAH KABUPATEN/KOTA DAN DESA YANG TERSERANG KLB PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008
YANG TERSERANG NO
JENIS KEJADIAN LUAR BIASA
1
2
1
Diare
2
JUMLAH KEC
JUMLAH DESA
3
4
JUMLAH PENDUDUK TERANCAM
JUMLAH PENDERITA
JUMLAH KEMATIAN
ATTACK RATE (%)
CFR (%)
5
6
7
8
9
19
26
32.743
1.505
Campak
2
2
753
46
3
Tetanus Neonatorum
3
3
2.978
3
4
Keracunan Makanan
2
2
470
61
5
Gizi Buruk
4
11
3053
6
AFP
9
12
7
Hepatitis
8
DBD
9
Rabies
0 19 1
10 Cikungunya 11 Varicella JUMLAH
Sumber: Balai Data & Informasi Provinsi Sulteng.
1 2 62
0 27 2 1 2 88
90.435 0
18 -
4,60
1,20
6,11
-
0,10
100,00
2
12,98
3,28
20
4
0,66
20,00
8
2
0,01
25,00
3
-
0
36735
130
2
0,35
1,54
1905
18
2
0,94
11,11
3
0
0,15
-
52
0
9,39
-
2.004 554 171.630
1.846
33
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
TABEL 32
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008
NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
1
Banggai Kepulauan
2
JUMLAH BAYI / SASARAN 3
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF JUMLAH
%
4
5
902
513
56,87
Banggai
4.255
2.976
69,94
3
Morowali
3.413
611
17,90
4
Poso
2.727
141
5,17
5
Donggala
6.234
1.792
28,75
6
Tolitoli
4.351
2.975
68,38
7
Buol
2.747
1.461
53,19
8
Parigi Moutong
8.141
3.562
43,75
9
Tojo Una-Una
3.072
141
4,59
10
Palu
7.641
3.245
42,47
JUMLAH (KAB/KOTA)
43.483
17.417
40,05
Sumber: Subdin Bina Kesmas
TABEL 33
PERSENTASE DESA/KELURAHAN DENGAN GARAM BERYODIUM YANG BAIK MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008
NO
KABUPATEN/KOTA
JUMLAH DESA/KEL DISURVEI
JUMLAH DESA/KEL DG GARAM BERYODIUM YG BAIK
% DESA/KEL DG GARAM BERYODIUM YG BAIK
1
2
3
4
5
1
Banggai Kepulauan
#DIV/0!
2
Banggai
#DIV/0!
3
Morowali
#DIV/0!
4
Poso
#DIV/0!
5
Donggala
#DIV/0!
6
Tolitoli
#DIV/0!
7
Buol
#DIV/0!
8
Parigi Moutong
#DIV/0!
9
Tojo Una-Una
#DIV/0!
10
Palu
#DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Subdin Bina Kesmas
0
-
#DIV/0!
TABEL 34
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008
PELAYANAN DASAR GIGI
UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF) MURID SD/MI DIPERIKSA
NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
TUMPATAN PENCABUTA GIGI TETAP N GIGI TETAP
3
4
JUMLAH
RASIO TAMBAL/ CABUT
JUMLAH MURID SD
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
MURID SD/MI JUMLAH PERLU % MENDAPAT MENDAPAT PERAWATAN PERAWATAN PERAWATAN 10
11
12
1
Banggai Kepulauan
-
#DIV/0!
25.866
-
#DIV/0!
2
Banggai
-
#DIV/0!
35.453
-
#DIV/0!
3
Morowali
-
#DIV/0!
13.439
-
#DIV/0!
4
Poso
-
#DIV/0!
24.367
-
#DIV/0!
5
Donggala
-
#DIV/0!
69.590
-
#DIV/0!
6
Tolitoli
-
#DIV/0!
37.946
-
#DIV/0!
7
Buol
-
#DIV/0!
21.700
-
#DIV/0!
8
Parigi Moutong
-
#DIV/0!
57.133
-
#DIV/0!
9
Tojo Una-Una
-
#DIV/0!
20.067
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
36.664
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
-
10 Palu JUMLAH (KAB/ KOTA) Sumber: Seksi Khusus
-
-
-
#DIV/0!
-
-
#DIV/0!
TABEL 35
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008
PENYULUHAN KESEHATAN NO
KABUPATEN/KOTA
1
JUMLAH SELURUH KEGIATAN PENYULUHAN KELOMPOK
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN MASSA
JUMLAH
3
4
5
2
1
Banggai Kepulauan
2
Banggai
3
Morowali
4
Poso
5
Donggala
6
Tolitoli
-
7
Buol
-
8
Parigi Moutong
9
Tojo Una-Una
10
Palu
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Seksi PSM Dinkes Prop.Sulteng Tahun 2008
1.949
1.355
3.304
336
13
349
90
948
1.038
1.703
116
1.819
674
28
702
1
16
17
2.786
967
3.753
7.539
3.443
10.982
TABEL 36
CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008
NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
JUMLAH PENDUDUK* 3
JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR ASKES
JAMSOSTEK
ASKESKIN
LAINNYA
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
1
Banggai Kepulauan
155.728
9.272
-
53.510
-
62.782
40,32
2
Banggai
350.962
-
-
77.200
-
77.200
22,00
3
Morowali
190.012
10.072
4.085
75.086
-
89.243
46,97
4
Poso
160.830
19.503
-
81.660
-
101.163
62,90
5
Donggala
508.965
23.251
1.070
1.906
-
26.227
5,15
6
Tolitoli
198.441
45.684
-
62.704
150
108.538
54,70
7
Buol
133.681
4.729
-
44.312
1.326
50.367
37,68
8
Parigi Moutong
382.596
21.092
-
-
135.389
156.481
40,90
9
Tojo Una-Una
128.918
-
-
73.681
-
73.681
57,15
308.726
70.039
10.947
56.406
15.384
152.776
49,49
2.518.859
203.642
16.102
526.465
152.249
898.458
35,67
8,08
0,64
20,90
6,04
35,67
10 Palu JUMLAH (KAB/KOTA) PERSENTASE Sumber: Seksi PSM/JPKM
Catatan : * = Jumlah penduduk menurut puskesmas harus sama dengan jumlah penduduk menurut kecamatan
TABEL 37
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008
MASYARAKAT MISKIN
NO KABUPATEN/KOTA
1
2
DICAKUP ASKESKIN JUMLAH YANG ADA
3
PELAYANAN BAYI MASY.MISKIN
MENDAPAT YANKES
JUMLAH BAYI MASY.MISKIN BGM
JUMLAH
%
Rawat Jalan
%
Rawat Inap
%
4
5
6
7
8
9
10
BAYI MASY.MISKIN BGM MENDAPAT MP-ASI
JUMLAH
%
11
12
1
Banggai Kepulauan
53.510
53.510
100
23.913
44,69
316
0,59
330
240
72,73
2
Banggai
96.820
77.200
79,73559
105.205
108,66
1.082
1,12
974
272
27,93
3
Morowali
75.086
-
0
39.955
53,21
340
0,45
207
201
97,10
4
Poso
107.988
81.660
75,61951
53.100
49,17
613
0,57
44
5
Donggala
199.982
199.982
100
189.277
94,65
17.819
8,91
6
Tolitoli
63.358
62.704
98,96777
32.831
51,82
273
7
Buol
46.098
44.239
95,96729
45.309
98,29
8
Parigi Moutong
135.389
112.474
83,0747
3.807
9
Tojo Una-Una
73.681
67.732
91,92601
72.390
56.406
924.302
755.907
10 Palu JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi PSM/JPKM
-
-
10.705
1.334
12,46
0,43
-
-
329
0,71
1.264
-
2,81
533
0,39
661
435
159
0,22
-
0,00
-
-
77,9196
140.258
193,75
226
0,31
509
236
46,37
81,78139
633.814
68,57
21.531
2,33
14.694
2.718
18,50
#DIV/0! 65,81 #DIV/0!
TABEL 38
PERSENTASE PELAYANAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA FORMAL PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008 PELAYANAN KESEHATAN KERJA NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
JUMLAH PEKERJA FORMAL
JUMLAH YANG DILAYANI
%
3
4
5
1
Banggai Kepulauan
#DIV/0!
2
Banggai
#DIV/0!
3
Morowali
#DIV/0!
4
Poso
#DIV/0!
5
Donggala
#DIV/0!
6
Tolitoli
#DIV/0!
7
Buol
#DIV/0!
8
Parigi Moutong
#DIV/0!
9
Tojo Una-Una
#DIV/0!
10 Palu JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: ……………….. (sebutkan)
#DIV/0! -
-
#DIV/0!
TABEL 39
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PRA USILA DAN USILA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008 PRA USILA (45-59 TH) NO KABUPATEN/KOTA
1
USILA (60TH+)
PRA USILA DAN USILA
JUMLAH
DILAYANI KES
%
JUMLAH
DILAYANI KES
%
JUMLAH
DILAYANI KES
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
2
1
Banggai Kepulauan
13.665
147
1,08
8.055
181
2,25
21.720
328
1,51
2
Banggai
32.936
11.942
36,26
19.920
6.274
31,50
52.856
18.216
34,46
3
Morowali
14.462
3.589
24,82
6.511
1.637
25,14
20.973
5.226
24,92
4
Poso
20.523
9.999
48,72
10.376
4.578
44,12
30.899
14.577
47,18
5
Donggala
50.464
3.251
6,44
3.764
#DIV/0!
50.464
7.015
13,90
6
Tolitoli
7.993
1.509
18,88
5.682
1.875
33,00
13.675
3.384
24,75
7
Buol
9.534
150
1,57
6.087
74
1,22
15.621
224
1,43
8
Parigi Moutong
8.275
3.236
39,11
9.037
3.609
39,94
17.312
6.845
39,54
9
Tojo Una-Una
-
-
980
752
76,73
1.683
752
44,68
32.833
10.579
32,22
12.344
11.445
92,72
45.177
22.024
48,75
191.388
44.402
23,20
78.992
34.189
43,28
270.380
78.591
29,07
703
10 Palu JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi Kesehatan Usila
TABEL 40
CAKUPAN WANITA USIA SUBUR MENDAPAT KAPSUL YODIUM PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008
NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
WUS DI DESA/KEL. ENDEMIS SEDANG & BERAT
JUMLAH DESA/KEL ENDEMIS
JUMLAH WUS
JUMLAH YANG DIBERI KAPSUL YODIUM
% YANG DIBERI KAPSUL YODIUM
3
4
5
6
1
Banggai Kepulauan
2
Banggai
3
Morowali
4
Poso
5
Donggala
6
Tolitoli
#DIV/0!
7
Buol
#DIV/0!
8
Parigi Moutong
#DIV/0!
9
Tojo Una-Una
10 Palu JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Subdin Bina Kesmas
#DIV/0! 120
109
#DIV/0! 13.011
4.228
32,50
20.757
18.008
86,76
20.753
9.179
44,23
120
#DIV/0!
8
7.945
6.156
77,48
357
62.466
37.571
60,15
TABEL 41
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV-AIDS PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008
DONOR DARAH NO
UNIT TRANSFUSI DARAH
JUMLAH PENDONOR
1
2
3
1 UTDD PMI Sulteng
5.656
2 BRSD BANGKEP 3 UTD CABANG LUWUK
JML SAMPEL DARAH DIPERIKSA 4
JML POSTIF HIV/AIDS
% POSITIF HIVAIDS
5
6
5.656
-
3
-
0,05 #DIV/0!
-
1.803
1.803
4 UTD RS BUNGKU
549
549
-
5 POSO
-
-
-
#DIV/0!
6 DONGGALA
-
-
-
#DIV/0!
7 BUOL
-
-
-
#DIV/0!
1.179
1.179
-
923
870
5
0,57
584
584
1
0,17
5.416
5.416
8
0,15
16.110
16.057
18
0,11
8 UTD BDRSD PARIMO 9 UTD PMI CABANG TOLI-TOLI 10 BRUD AMPANA 11 UTD PMI PALU JUMLAH Sumber: P2M
1
0,06 -
-
TABEL 42
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, PELAYANAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008 JUMLAH KUNJUNGAN NO
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 31
KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
SARANA PELAYANAN KESEHATAN
2 RSU.UNDATA RSU.ANUTAPURA RSU.JIWA MADANI RSU.ANUNTALOKO PARIGI RSU.POSO RSU.AMPANA RSU.MOKOPIDO TOLI-TOLI RSU.LUWUK RSU.BUOL RSU.KOLONADALE RSU.KABELOTA DONGGALA RSU.BANGGAI KEPULAUAN RSU.MOROWALI RS.WIRABUANA RS.BAYANGKARA RS.BUDI AGUNG RS.WOODWARD RS.ANNISA RS.ISLAM SIS ALJUFRI RS.BETHESDA KULAWI RS.SINAR KASIH TENTENA RS.PROF.DR.SJ.WOROUW RSB.TINATAPURA RSB.SITTI MASYITA RSB.NASANAPURA RSB.CARE SHE RSB.BUMI HARAPAN RSB.IRENE PUSKESMAS
RAWAT JALAN
RAWAT INAP
JUMLAH
JUMLAH
%
3
4
5
6
7
86.006 225.990 17.330 14.452 22.464 12.162 16.227 13.871 10.478 13.373 3.919 396
14.947 13.685 3.479 6.429 6.613 4.206 5.634 15.872 1.576 2.186 769 100
12.653
100.953 239.675 20.809 20.881 29.077 16.368 21.861 29.743 12.054 15.559 4.688 496 3.406 4.237 19.954 12.669 452 642 3.608 3.869 601 562 2.480.703
2.754 4.237 16.312 7.800 452 355
652
562.164
3.642 4.869 287
3.608 2.996 359
873 242
64
498
2.468.050
JUMLAH (KAB/KOTA)
2.943.655
99.212
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA
2.438.373
2.438.373
JUMLAH PELAYANAN CAKUPAN KUNJUNGAN (%) Sumber: Seksi Rumah Sakit
120,7220963
4,068778649
3.799 12.932 -
3,76 62,15 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! -
16.731
2,98
TABEL 43
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008
JUMLAH YANG MEMILIKI NO
SARANA KESEHATAN
1
2
1
RUMAH SAKIT UMUM
2
JUMLAH
3
LABKES
4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR
LABKES
4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR
4
5
6
7
20
20
RUMAH SAKIT JIWA
1
3
RUMAH SAKIT KHUSUS
4
PUSKESMAS
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Seksi RS, Seksi PKM.
% YANG MEMILIKI
4
100,00
20,00
1
100,00
-
7
7
100,00
162
162
100,00
190
190
4
100,00
TABEL 44
KETERSEDIAAN OBAT SESUAI DENGAN KEBUTUHAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008 NO
JENIS OBAT*
KEBUTUHAN
1
2
3
KETERSEDIAAN JUMLAH
%
4
5
1 2 3
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 5 6
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
TABEL 45
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008 RUMAH TANGGA NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
JUMLAH DIPANTAU
BER PHBS *
%
3
4
5
1
Banggai Kepulauan
2
Banggai
27.149
14.301
52,68
3
Morowali
26.769
16.494
61,62
4
Poso
5
Donggala
854
401
46,96
6
Tolitoli
210
31
14,76
7
Buol
238
31
13,03
8
Parigi Moutong
279
169
60,57
9
Tojo Una-Una
10
Palu
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Seksi PSM Dinkes Prop.Sulteng Tahun 2008
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0! 213
57
26,76
55.712
31.484,00
56,51
TABEL 46
JUMLAH DAN PERSENTASE POSYANDU MENURUT STRATA DAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008
JUMLAH POSYANDU
PERSENTASE POSYANDU
%
NO KABUPATEN/KOTA
1
2
1
Banggai Kepulauan
2
PRATAMA
MADYA
PURNAMA
MANDIRI
JUMLAH
PRATAMA
MADYA
PURNAMA
MANDIRI
JUMLAH
POSYANDU AKTIF
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
236
36,02
43,22
20,76
85
102
49
Banggai
183
95
73
4
355
51,55
26,76
20,56
3
Morowali
151
49
15
8
223
67,71
21,97
4
Poso
43
78
110
20
251
17,13
5
Donggala
420
317
20
4
761
6
Tolitoli
73
100
36
1
7
Buol
70
43
20
8
Parigi Moutong
92
161
133
9
Tojo Una-Una
113
46
12
38
85
85
1.268
1.076
553
10 Palu JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Seksi PSM Dinkes Prop.Sulteng Tahun 2008
-
100
20,76
1,13
100
21,69
6,73
3,59
100
10,31
31,08
43,82
7,97
100
51,79
55,19
41,66
2,63
0,53
100
3,15
210
34,76
47,62
17,14
0,48
100
17,62
1
134
52,24
32,09
14,93
0,75
100
15,67
7
393
23,41
40,97
33,84
1,78
100
35,62
171
66,08
26,90
7,02
100
7,02
9
217
17,51
39,17
39,17
4,15
100
43,32
54
2.951
42,97
36,46
18,74
1,83
100
20,57
-
TABEL 47
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008 RUMAH NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
JUMLAH
JUMLAH
%
JUMLAH
%
SELURUHNYA
DIPERIKSA
DIPERIKSA
SEHAT
SEHAT
3
4
5
6
7
1
Banggai Kepulauan
28.337
19.942
70,37
15.332
76,88
2
Banggai
76.556
76.556
100,00
52.129
68,09
3
Morowali
37.012
26.311
71,09
19.327
73,46
4
Poso
42.058
37.944
90,22
2.844
7,50
5
Donggala
101.574
76.785
75,60
45.834
59,69
6
Tolitoli
51.597
25.588
49,59
15.885
62,08
7
Buol
21.020
20.496
97,51
11.622
56,70
8
Parigi Moutong
49.710
26.647
53,60
16.758
62,89
9
Tojo Una-Una
15.707
10.700
68,12
7.177
67,07
55.351
23.988
43,34
19.832
82,67
478.922
344.957
72,03
206.740
59,93
10 Palu JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: P2PL (Kesling)
TABEL 48
PERSENTASE KELUARGA MEMILIKI AKSES AIR BERSIH PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008
LAINNYA
JUMLAH
LEDENG
SPT
SGL
PAH
KEMASAN
LAINNYA
JUMLAH
5
KEMASAN
4
PAH
3
SGL
2
SPT
1
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
1
Banggai Kepulauan
40.914
-
-
2
Banggai
76.556
41.985
54,84
8.158
1.217
26.609
3
Morowali
46.120
17.685
38,35
10.315
648
19.728
4
Poso
39.740
28.178
70,91
5
Donggala
123.295
79.143
64,19
32.271
18.212
12.803
797
6
Tolitoli
47.322
27.277
57,64
16.298
53
9.402
2
7
Buol
26.106
26.106
100,00
4.496
10
5.125
1
8
Parigi Moutong
91.133
25.384
27,85
2.256
12.704
3.026
9
Tojo Una-Una
12.295
12.295
100,00
70.060
37.124
52,99
11.874
26.787
698
573.541
295.177
51,47
83.412
49.183
87.069
10 Palu JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: P2PL (Kesling)
% AKSES AIR BERSIH
LEDENG
AKSES AIR BERSIH JUMLAH JUMLAH % NO KABUPATEN/KOTA KELUARGA KELUARGA KELUARGA YANG ADA DIPERIKSA DIPERIKSA
-
4.917
926
6
35.984
22,6712
3,38
73,95
36.540
28,2293
1,77
53,99
867
0
#DIV/0!
0
0,00
100
13,456 2,5342
0,02
100
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
14.193
79.143
40,7756
23,01
16,18
-
199
25.954
62,7957
0,20
36,23
0,0077
-
540
10.172
44,1998
0,10
50,38
17.986
0
12,54
70,63
-
8.743
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
1,007 1,0955
#DIV/0!
17,93
100
0
0,77
100
0,0098
0
5,31
100
16,824
0
0,00
100
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0!
27
1.844
41.230
28,7994
64,97
1,69
0 0,0655
4,47
100
1.820
16.782
247.009
33,7688
19,91
35,25
3,5395 0,7368
6,79
100
TABEL 49
KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008
% SEHAT
JUMLAH KK DIPERIKSA
JUMLAH KK MEMILIKI
JUMLAH SEHAT
% KK MEMILIKI
% SEHAT
JUMLAH KK DIPERIKSA
JUMLAH KK MEMILIKI
JUMLAH SEHAT
% KK MEMILIKI
% SEHAT
3
% KK MEMILIKI
2
JUMLAH SEHAT
1
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
Banggai Kepulauan
40.914
13.746
11.419
3.067
2
Banggai
76.556
49.146
49.146
26.691
3
Morowali
46.120
40.254
34.471
4
Poso
39.740
34.020
5
Donggala
123.295
6
Tolitoli
7
83,071 26,859 76.556
1.321
12.243
85,634 35,517
15.684
8.946
30.705
24.100
90,256 78,489
12.190
12.190
82.169
49.142
45.834
59,806 93,268
77.639
47.322
23.382
16.497
11.656
70,554 70,655
Buol
26.106
26.106
10.995
10.995
42,117
8
Parigi Moutong
91.133
22.067
14.522
9
Tojo Una-Una
12.295
8.630
70.060 573.541
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: P2PL (Kesling)
100
2.478 #DIV/0! #DIV/0!
54,31
10 Palu
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
JUMLAH KK MEMILIKI
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH KK
TEMPAT SAMPAH
JUMLAH KK DIPERIKSA
JAMBAN
1.280
1,73
96,90
46.057
46.057
57,04
0,00
15.964
7.639
7.268
100,00
59,62
22.775
21.201
44.843
36.879
57,76
82,24
77.601
23.624
13.333
7.711
56,44
57,83
100
26.106
8.199
8.199
12.382
65,809 85,264
27.393
16.143
8.630
5.874
100 68,065
5.982
26.077
26.077
24.120
100 92,495
325.597
251.604
176.962
77,275 70,334
#DIV/0!
100,00
46,36
47,85
0,00
14.195
93,09
66,95
42.354
36.074
54,58
85,17
24.588
13.220
8.490
53,77
64,22
31,41 100,00
26.106
6.274
6.274
24,03 100,00
9.038
58,93
55,99
24.064
17.401
10.454
5.982
5.299
100,00
88,58
6.831
5.366
17.076
14.855
14.855
86,99 100,00
23.007
18.349
14.257
79,75
77,70
282.250
125.812
93.007
44,57
260.162
179.326
116.463
68,93
64,94
73,93
21.353
#DIV/0!
72,31 #DIV/0!
60,08 78,55
TABEL 50
PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008
3
Morowali
18
6
4
Poso
5
Donggala
6
96,84
14
15
16
17
37
84,09
112
112
76
67,86
29
29
17
58,62
1.167
1.167
6
100,00
156
34
26
76,47
31
24
8
33,33
203
80
#DIV/0!
306
303
245
80,86
18
19
20
21
#DIV/0!
190
190
184
880
75,41
1.352
1.352
1.010
74,704
41
51,25
408
144
81
56,25
#DIV/0!
306
303
245
80,858
#DIV/0!
#DIV/0!
% SEHAT
13
JUMLAH SEHAT
JUMLAH SEHAT
12
JUMLAH DIPERIKSA
JUMLAH DIPERIKSA
11
JUMLAH YG ADA
JUMLAH YG ADA
10
% SEHAT
% SEHAT
184
JUMLAH SEHAT
44
9
190
JUMLAH DIPERIKSA
44
8
190
JUMLAH YG ADA
Banggai
7
JUMLAH TUPM % SEHAT
2
6
#DIV/0!
JUMLAH SEHAT
5
JUMLAH DIPERIKSA
4
Banggai Kepulauan
TUPM LAINNYA
JUMLAH YG ADA
3
1
PASAR
% SEHAT
2
JUMLAH SEHAT
1
JUMLAH DIPERIKSA
NO KABUPATEN/KOTA
RESTORAN/R-MAKAN
JUMLAH YG ADA
HOTEL
22
96,84
23
23
23
100,00
191
184
149
80,98
81
74
38
51,35
697
638
385
60,34
992
919
595
64,744
Tolitoli
6
6
5
83,33
71
71
65
91,55
31
31
22
70,97
828
809
609
75,28
936
917
701
76,445
7
Buol
4
4
4
100,00
54
54
53
98,15
34
34
18
52,94
51
51
30
58,82
143
143
105
73,427
8
Parigi Moutong
#DIV/0!
85
79
54
68,35
3
3
-
87
73
47
64,38
175
155
101
65,161
9
Tojo Una-Una
#DIV/0!
245
245
199
81,22
#DIV/0!
245
245
199
81,224 37,008
10 Palu JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: P2PL (Kesling)
#DIV/0!
44
29
23
79,31
215
153
14
9,15
11
9
6
66,67
101
63
51
80,95
371
254
94
139
112
98
87,50
1.625
1.425
1.065
74,74
220
204
109
53,43
3.134
2.881
2.043
70,91
5.118
4.622
3.315
71,72
TABEL 51
PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008
SARANA KESEHATAN
SARANA PENDIDIKAN
SARANA IBADAH
PERKANTORAN
SARANA LAIN
JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA
1
2
JUMLAH
DIBINA
%
3
4
5
JUMLAH DIBINA 6
7
JUMLAH
DIBINA
%
JUMLAH
DIBINA
%
JUMLAH
DIBINA
%
JUMLAH
DIBINA
%
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1
Banggai Kepulauan
2
Banggai
255
255
100
386
328
84,974
696
696
100
337
3
Morowali
151
122
80,795
292
129
44,178
390
188
48,205
127
4
Poso
5
Donggala
285
270
94,737
805
668
82,981
968
814
84,091
450
383
85,111
6
Tolitoli
120
120
100
400
315
78,75
491
376
76,578
242
203
7
Buol
113
99
87,611
181
99
54,696
88
43
48,864
28
8
Parigi Moutong
191
185
96,859
181
143
79,006
148
114
77,027
36
9
Tojo Una-Una
10 Palu JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: P2PL (Kesling)
#DIV/0!
%
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
337
100
#DIV/0!
1674
1.616,00
96,54
86
67,717
64,865
997
549,00
55,07
#DIV/0!
0
65,385
2534
2.152,00
84,93
83,884
#DIV/0!
1253
1.014,00
80,93
23
82,143
#DIV/0!
410
264,00
64,39
36
100
#DIV/0!
556
478,00
85,97
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
114
96,61
326
133
40,798
298
155
52,013
1.233
1.165
94,485
2.571
1.815
70,595
3.079
2.386
77,493
24
#DIV/0!
#DIV/0!
118
37
233
1.453
26
17
-
-
-
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
64
27,468
11
9
81,818
986
475,00
48,17
1.132
77,908
74
50
67,568
8410
6.548,00
77,86
TABEL 52
PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN YANG DIPERIKSA DAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008
NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
1
Banggai Kepulauan
2
JUMLAH RUMAH/BANGUNAN YANG ADA 3
RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK
RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
-
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
Banggai
76.556
4.400
5,75
3.138
71,32
3
Morowali
16.286
3.354
20,59
2.696
80,38
4
Poso
5.943
3.757
63,22
602
16,02
5
Donggala
101.574
4.000
3,94
3.354
83,85
6
Tolitoli
51.597
355
0,69
303
85,35
7
Buol
2.102
-
-
-
#DIV/0!
8
Parigi Moutong
4.971
-
-
-
#DIV/0!
9
Tojo Una-Una
10
80
80
100,00
80
100,00
Palu
55.351
1.972
3,56
1.715
86,97
JUMLAH ( KAB/KOTA)
314.460
17.918
5,70
11.888
66,35
Sumber: P2M
TABEL 53
PERSEBARAN TENAGA KESEHATAN MENURUT UNIT KERJA PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008
TENAGA KESEHATAN MEDIS
UNIT KERJA
NO
PERAWAT & BIDAN
FARMASI
GIZI
TEKNISI MEDIS
SANITASI
KESMAS
JML
%
JML
%
JML
%
JML
%
JML
%
JML
%
JML
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
JUMLAH
%
17
18
1
2
1
PUSKESMAS (termasuk PUSTU dan POLINDES/POSKESDES)
225
42,06
2.752
58,59
84
28,38
61
44,85
35
19,77
229
50,11
123
21,73
3.509
51,12
2
RUMAH SAKIT
288
53,83
1.767
37,62
125
42,23
54
39,71
84
47,46
109
23,85
82
14,49
2.509
36,55
3
INSTITUSI DIKLAT/DIKNAKES
-
94
2,00
3
1,01
2
1,47
-
10
2,19
86
15,19
195
2,84
4
SARANA KESEHATAN LAIN
5
DINKES KAB/KOTA
JUMLAH
-
-
2
0,37
19
0,40
46
15,54
2
1,47
6
3,39
38
8,32
24
4,24
137
2,00
20
3,74
65
1,38
38
12,84
17
12,50
52
29,38
71
15,54
251
44,35
514
7,49
535
100
4.697
100
296
100
136
100
177
100
457
100
566
100
6.864
100
Sumber: Bidang Bina Pengembangan SDM Kesehatan Keterangan: Medis : Dokter, Dokter Gigi, Dr/Drg Spesialis Perawat & bidan : termasuk lulusan DIII dan S1 Farmasi : Apoteker, Asisten Apoteker Gizi : Lulusan DI, DIII Gizi (SPAG dan AKZI) dan DIV
Teknisi Medis Sanitasi Kesmas
: Analis, TEM dan Penata Rontgen, Penata Anestesi, Fisioterapi : Lulusan SPPH, APK, dan DIII Kesehatan Lingkungan : SKM, MPH, dll
TABEL 54
JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008
TENAGA KESEHATAN NO
UNIT KERJA
1
2
MEDIS
PERAWAT & BIDAN
FARMASI
GIZI
TEKNISI MEDIS
SANITASI
KESMAS
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
9
10
PUSKESMAS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11 Provinsi SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
-
Morowali Toli-Toli Banggai Kepulauan Banggai Buol Donggala Parigi Moutong Tojo Una-Una Palu Poso
RUMAH SAKIT Morowali Toli-Toli Banggai Kepulauan Banggai Buol Donggala Parigi Moutong Tojo Una-Una Palu Poso
11 Provinsi SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
17 11 10 32 21 38 25 6 36 29
235 181 552 188 521 384 161 319 211
-
-
20 5
6 2 15 1 9 4 2 9 11
-
8
2
225
2.752
84
61
15 15 23 12 5 17 8 122 11
124 180 93 11 127 61 772 155
60
244
14
12
288
1.767
125
54
-
7 3 19 2 14 6
-
-
3 -
-
4
37 13 51 49 25 54
7 7 1 7 6 -
27 14 25 6 3 31 17
-
-
35
229
123
15
-
-
17 262 196 686 239 665 481 198 476 279 10 3.509 -
-
Sumber: Bidang Bina Pengembangan SDM Kesehatan Keterangan: Medis : Dokter, Dokter Gigi, Dr/Drg Spesialis Perawat : termasuk lulusan DIII dan S1 Farmasi : Apoteker, Asisten Apoteker Gizi : Lulusan D1 dan DIII Gizi (SPAG dan AKZI)
-
8
3
-
12 7 1 11 2 50 20
10
4 3 3 17 5 49 7
3 5 2 10 2 36 6
15 165 249 127 22 192 92 1.052 213
13
21
18
382
84
109
82
2.509
6 1
21 6
-
3 2 23 4
7 12 -
Teknisi Medis : Analis, TEM & Penata Rontgen, Penata Anestesi,
Sanitasi Kesmas
dan Fisioterapi : Lulusan SPPH, APK dan DIII Kes. Lingkungan : SKM, MPH, dll
TABEL 55
JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008 JUMLAH TENAGA MEDIS NO
UNIT KERJA
1
I 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2
DR SPESIALIS
DOKTER UMUM
DOKTER GIGI
JUMLAH
DOKTER KELUARGA
3
4
5
6
7
PUSKESMAS Morowali Toli-Toli Banggai Kepulauan Banggai Buol Donggala Parigi Moutong Tojo Una-Una Palu Poso Provinsi
-
-
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
-
181
44
225
11 9
2 3
15 15
II
RUMAH SAKIT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
RSU Kolonedale Toli-Toli Banggai Kepulauan Banggai Buol Donggala Parigi Moutong Tojo Una-Una Palu Poso
14 10 9 27 17 31 19 5 25 24
2 3 -
11 Provinsi SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
3 1 1 5 4 7 6 1 11 5 -
-
-
-
10 2 3 4 1 41 2
10 9 2 9 6 72 6
24 92
17 11 10 32 21 38 25 6 36 29
-
4 1 9 3
23 12 5 17 8 122 11
32
4
60
166
30
288
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
SARANA KESEHATAN LAIN
-
2
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
18
3 1 -
-
-
-
2 2
20
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
92
367
76
5.786,16
15,05
3,12
Sumber: Bidang Bina Pengembangan SDM Kesehatan
535
TABEL 56
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008
TENAGA KEFARMASIAN NO 1 I 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
TENAGA GIZI
UNIT KERJA 2
APOTEKER
S1 FARMASI
D-III FARMASI
ASS APOTEKER
JUMLAH
D-IV/S1 GIZI
D-III GIZI
D-I GIZI
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
9
10
11
PUSKESMAS Morowali Toli-Toli Banggai Kepulauan Banggai Buol Donggala Parigi Moutong Tojo Una-Una Palu Poso Provinsi
1 1 -
II
RUMAH SAKIT RSU Kolonedale Toli-Toli Banggai Kepulauan Banggai Buol Donggala Parigi Moutong Tojo Una-Una Palu Poso Provinsi
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
-
1 5 2
1
-
10
3 3 7 1 5 6
6 1 2
-
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
-
4
7 3 19 2 14 6
5 6 -
7
-
1
5
20 5 8
33
31
84
10
-
11 -
-
-
4 2 12 1 7 4 2 6 1 2
10 10
6 2 15 1 9 4 2 9 11 2
3 2 3 -
41
10
61 -
4 -
-
5 2 -
2 1 1
1 2 -
36 2
2
2 1 14 2 6
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
7 -
2 -
1 2 1 2 1 26 9 8
6 9 7 -
12 7 1 11 2 50 20 14
30
125
20
46
-
-
3 6 1 3 1 22 3 10
1 1 2
3
2
3 6 1 -
2
3 2 23 4 12
3
54
1 -
-
2
2
-
2
6
11
-
20
103
-
-
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
14
6
9
9
38
JUMLAH (KAB/KOTA)
83
24
99
90
296
0,82
4,22
Sumber: Bidang Bina Pengembangan SDM Kesehatan
-
49
21
3,40
4
8 -
4 2
52 1
1
-
SARANA KESEHATAN LAIN
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
2
17 13
136
TABEL 57
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008
TENAGA KEPERAWATAN NO
UNIT KERJA
1 I 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2
PERAWAT
BIDAN
SARJANA KEPW DIII PERAWAT LULUSAN SPK
3
4
PUSKESMAS Morowali Toli-Toli Banggai Kepulauan Banggai Buol Donggala Parigi Moutong Tojo Una-Una Palu Poso Provinsi
-
II 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
-
2
61 29 134 52 92 33 27 64 84
81 122 196 86 146 145 53 75 104
5
576
1.008
1 1 1 -
RUMAH SAKIT RSU Kolonedale Toli-Toli Banggai Kepulauan Banggai Buol Donggala Parigi Moutong Tojo Una-Una Palu Poso Provinsi
JUMLAH
8
9
142 151 331 138 239 179 80 139 190 1.589
-
-
9 1 17 8 43 15 10 56 21
84 29 204 42 239 190 71 124 -
93 30 221 50 282 205 81 180 21 -
180
983
1.163
-
-
-
2 13 4 7 38
1.005
463
1.506
154
61
17
1
79
15
-
15
10
7
17
2
-
2
4 2 2 -
-
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
BIDAN
7
8 34 4 44 6 211 19 109
4
SARANA KESEHATAN LAIN
DIII BIDAN
6
80 134 50 2 64 42 431 105 97
-
-
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
JUMLAH
112 146 86 8 108 50 655 128 213
-
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
JUMLAH (KAB/KOTA)
-
-
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
5
28 -
2 -
10
26 7 1 11 7 74 8 18
12 -
8 2 8 4 43 19 13
34 7 3 19 11 117 27 31
107
261
-
5
22
17
44
12
9
21
109
1.630
1.496
3.235
363
1.099
1.462
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK Sumber: Bidang Bina Pengembangan SDM Kesehatan
132,67
59,96
TABEL 58
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008
TENAGA KESMAS NO
TENAGA SANITASI
UNIT KERJA SARJANA KESMAS
1
2
I
PUSKESMAS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Morowali Toli-Toli Banggai Kepulauan Banggai Buol Donggala Parigi Moutong Tojo Una-Una Palu Poso Provinsi
[a]
3
D-III KESMAS
JUMLAH
DIII SANITASI
DI SANITASI
JUMLAH
4
5
6
7
8 -
-
-
-
123
-
123
-
-
3 5 2 10 2 36 6 18
-
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
82
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) II
RUMAH SAKIT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
RSU Kolonedale Toli-Toli Banggai Kepulauan Banggai Buol Donggala Parigi Moutong Tojo Una-Una Palu Poso Provinsi
SARANA KESEHATAN LAIN
27 14 25 6 3 31 17
27 14 25 6 3 31 17
-
13 7 23 6 16 17
82
3 5 2 10 2 36 6 18
0 2 2 2 2 1 26 3 13
-
82
86
-
24 6 28 43 9 37
37 13 51 49 25 54
-
-
147
229
-
2 1 1 15 4 23 4 8
4 3 3 17 5 49 7 21
51
58
109
86
7
3
10
24
-
24
19
19
38
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
251
-
251
35
36
71
JUMLAH (KAB/KOTA)
566
-
566
194
263
457
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK Sumber: Bidang Bina Pengembangan SDM Kesehatan Keterangan: [a] Termasuk S2 dan S3
23,21
7,96
TABEL 59
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI SARANA KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008
TENAGA TEKNISI MEDIS NO
UNIT KERJA
1 I 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2
ANALIS LAB.
TEM & P.RONTG
P.ANESTESI
FISIOTERAPIS
JUMLAH
3
4
5
6
7
PUSKESMAS Morowali Toli-Toli Banggai Kepulauan Banggai Buol Donggala Parigi Moutong Tojo Una-Una Palu Poso Provinsi
3 3 7 7 1 7 6 -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) II 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
34
-
-
-
-
-
-
-
3 1
-
7 7 1 7 6 1
RUMAH SAKIT RSU Kolonedale Toli-Toli Banggai Kepulauan Banggai Buol Donggala Parigi Moutong Tojo Una-Una Palu Poso Provinsi
SARANA KESEHATAN LAIN DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
35 -
8 -
4 -
7 1 -
-
-
1 -
44 6
1 5 -
-
15 -
4 1
1 2
20
2
-
-
3 3 -
8 13
-
5 4
2 5
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
4 -
21 6 -
1 2 -
7 12 -
1
10 13
11
84
9
-
-
-
-
-
-
6
33
8
5
6
52
JUMLAH (KAB/KOTA)
117
28
14
18
177
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
4,80
1,15
0,57
0,74
7,26
Sumber: Bidang Bina Pengembangan SDM Kesehatan
TABEL 60
ANGGARAN KESEHATAN PROVINSI PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN NO
SUMBER BIAYA
1
2
Rupiah
%
3
4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: 1 APBD KAB/KOTA
#DIV/0!
2 APBD PROVINSI
#DIV/0!
3 APBN : - Dana Alokasi Khusus (DAK)
#DIV/0!
- ASKESKIN
#DIV/0!
- Lain-lain (sebutkan)
#DIV/0!
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN)
#DIV/0!
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN
#DIV/0!
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
-
#DIV/0!
TOTAL APBD KAB/KOTA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA Sumber: ……................ (sebutkan)
#DIV/0!
-
TABEL 61
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008
PEMILIKAN/PENGELOLA NO
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
FASILITAS KESEHATAN
2 RUMAH SAKIT UMUM RUMAH SAKIT JIWA RUMAH SAKIT BERSALIN RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA PUSKESMAS PERAWATAN PUSKESMAS NON PERAWATAN PUSKESMAS KELILING PUSKESMAS PEMBANTU RUMAH BERSALIN BALAI PENGOBATAN/KLINIK PRAKTIK DOKTER BERSAMA PRAKTIK DOKTER PERORANGAN PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL POLINDES POSKESDES POSYANDU APOTEK TOKO OBAT GFK INDUSTRI OBAT TRADISIONAL INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL
Sumber: Seksi RS, Seksi PKM & Seksi Farmasi
PEM.PUSAT
PEM.PROV
PEM.KAB / KOTA
TNI/POLRI
BUMN
SWASTA
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
9
0 0 0 0
1 1 0 0
11 0 0 0
2 0 0 0
0 0 0 0
6 0 7 0
20 1 7 -
TABEL 62
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008
JUMLAH NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
DESA/ KELURAHAN
DESA SIAGA
POSKESDES
POLINDES
POSYANDU
3
4
5
6
7
1
Banggai Kepulauan
193
57
57
78
236
2
Banggai
305
244
168
188
355
3
Morowali
340
116
83
5
223
4
Poso
158
136
101
101
251
5
Donggala
303
237
153
150
761
6
Tolitoli
83
68
47
30
210
7
Buol
105
69
16
10
134
8
Parigi Moutong
180
158
86
86
393
9
Tojo Una-Una
120
107
39
133
171
44
12
217
10 Palu
43
JUMLAH (KAB/KOTA)
1.830
Sumber: Seksi PSM Dinkes Prop.Sulteng Tahun 2008
1.192
794
793
2.951
TABEL 63
INDIKATOR PELAYANAN RUMAH SAKIT PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2008 JENIS PELAYANAN NO
NAMA RUMAH SAKIT[a] UMUM/KHUSUS
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
2 RSU.UNDATA RSU.ANUTAPURA RSU.JIWA MADANI RSU.ANUNTALOKO PARIGI RSU.POSO RSU.AMPANA RSU.MOKOPIDO TOLI-TOLI RSU.LUWUK RSU.BUOL RSU.KOLONADALE RSU.KABELOTA DONGGALA RSU.BANGGAI KEPULAUAN RSU.MOROWALI RS.WIRABUANA RS.BAYANGKARA RS.BUDI AGUNG RS.WOODWARD RS.ANNISA RS.ISLAM SIS ALJUFRI RS.BETHESDA KULAWI RS.SINAR KASIH TENTENA RS.PROF.DR.SJ.WOROUW RSB.TINATAPURA RSB.SITTI MASYITA RSB.NASANAPURA RSB.CARE SHE RSB.BUMI HARAPAN RSB.IRENE RSB.NUMERY RSB.ANTARYANI PARIMO
3 UMUM UMUM UMUM UMUM UMUM UMUM UMUM UMUM UMUM UMUM UMUM UMUM UMUM UMUM UMUM UMUM UMUM UMUM UMUM UMUM UMUM KHUSUS KHUSUS KHUSUS KHUSUS KHUSUS KHUSUS KHUSUS KHUSUS KHUSUS
JUMLAH Sumber: Seksi Rumah Sakit Keterangan: [a] termasuk rumah sakit swasta
JUMLAH TEMPAT TIDUR 4 329 221 120 93 117 64 115 136 30 101 64 30 8 42 42 88 102 23 40 50 50 12 22 31 18 15
10 1.973
JUMLAH PASIEN KELUAR MATI (HIDUP + MATI) SELURUHNYA
5 14.927 13.536 3.449 6.429 5.728 5.974 6.380 7.802 2.160 2.785 873 900 166 796 2.541 4.176 4.736 394 328 2.519 65 874 242 434 497
88.711
6 466 319 64 264 160 98 238 346 38 83 19 16 1 1 50 48 97 10 4
JUMLAH HARI MATI >= 48 PERAWATAN JAM DIRAWAT 7 8 277 74.770 131 51028 22 29.896 61 20.665 90 24.417 40 20.420 89 23.591 244 34.127 23 8.284 39 14.760 3 2.268 1 1.660 4 1 2.168 14 8.003 33 16.545 58 17.328 1 396 3 150
126
70
11.260 99 2.783 242 1.633
2.448
1.200
366.497
BOR
LOS
TOI
GDR
9
10
11
62,3 63,3 68,3 60,9 57,2 87,4 56,2 68,7 75,7 40,0 9,7 15,2 0,1 14,1 52,2 51,5 46,5 4,7 1,0 0,0 61,7 2,3 34,7 2,1 24,9 0,0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0 #DIV/0! 50,9 #DIV/0!
5,0 3,8 8,7 3,2 4,3 3,4 3,7 4,4 3,8 5,3 2,6 1,8 0,0 2,7 3,1 4,0 3,7 1,0 0,5 #DIV/0! 4,5 1,5 3,2 1,0 3,8 0,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 4,1 #DIV/0!
3,0 2,2 4,0 2,1 3,2 0,5 2,9 2,0 1,2 7,9 24,2 10,3 17,6 16,5 2,9 3,7 4,2 20,3 44,1 #DIV/0! 2,8 65,9 6,0 45,8 11,4 11,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 4,0 #DIV/0!
12 31,2 23,6 18,6 41,1 27,9 16,4 37,3 44,3 17,6 29,8 21,8 17,8 6,0 1,3 19,7 11,5 20,5 25,4 12,2 #DIV/0! 50,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 27,6 #DIV/0!
NDR
13 18,6 9,7 6,4 9,5 15,7 6,7 13,9 31,3 10,6 14,0 3,4 1,1 0,0 1,3 5,5 7,9 12,2 2,5 9,1 #DIV/0! 27,8 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 13,5 #DIV/0!