DI SUSUN OLEH : Arie Wahyuni Farasy Salvan Nurul Hikmah Robiatul Adawiyah
Hubungan Interpersonal Hubungan interpersonal adalah proses interaksi
antara individu dengan individu lain dengan cara berkomunikasi. Komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan interpersonal yang baik, sebaliknya kegagalan komunikasi terjadi apabila isi pesan dapat dipahami, tetapi hubungan di antara komunikan menjadi rusak.
Arnold P. Goldstein (1975) mengembangkan “relationshipenchancement methods” (metode peningkat hubungan) dan merumuskan metode ini dengan tiga prinsip, makin baik sebuah hubungan interpersonal, maka : Makin terbuka seseorang dalam mengungkapkan perasaannya Makin cenderung seseorang meneliti perasaannya secara mendalam beserta penolongnya (psikolog) Makin cenderung seseorang mendengar dengan penuh perhatian dan bertindak atas nasihat yang diberikan penolongnya.
Dari segi Psikologi Komunikasi, semakin baiknya
sebuah hubungan, maka makin mudah seseorang dalam mengungkapkan perasaannya, makin cermat persepsinya dalam menilai dirinya dan orang lain, sehingga makin efektif komunikasi diantara komunikan.
Teori-teori Hubungan Interpersonal Ada beberapa cara untuk menganalisa hubungan interpersonal, dengan mengikuti Goleman dan Hammen, ada empat buah model: (1) model pertukaran sosial (social exchange model) (2) model peranan (role model) (3) model permainan (the “games people play” model). (4) model interaksional (interactional model)
Model Pertukaran Sosial Model ini memandang sebuah hubungan
interpersonal sebagai hubungan dalam transaksi berdagang. Seseorang berniat berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu yang bermanfaat dalam memenuhi kebutuhannya.
Thibault dan Kelley, dua orang pemuka dari model ini,
menyimpulkan bahwa “Asumsi dasar yang mendasari seluruh analisis kami adalah bahwa setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya. ” Ganjaran, biaya, hasil/laba, dan tingkat perbandingan” merupakan empat konsep pokok dari model ini.
Ganjaran adalah sebuah manfaat yang diperoleh dari
suatu hubungan yang baik. Biaya adalah akibat yang dinilai negative dari sebuah hubungan interpersonal. Biaya yang dikeluarkan dalam sebuah hubungan dapat berupa waktu, usaha, konflik, kecemasan, yang dapat menghabiskan sumber kekayaan individu atau dapat menimbulkan efek-efek yang tidak menyenangkan. Sama seperti ganjaran, nilai biaya juga berubah-ubah sesuai dengan kondisi dan orang yang terlibat didalamnya.
Hasil atau laba adalah selisih antara ganjaran dengan
biaya. Tingkat Perbandingan menunjukkan standar yang dipakai sebagi kriteria dalam menilai hubungan individu pada waktu saat ini. Ukuran baku ini dapat dilihat dari hubungan individu pada masa lalu dengan sekarang.
Model Peranan Model peranan melihat bahwa kehidupan sebagai
panggung sandiwara. Di sini setiap orang harus memainkan masing-masing peranannya sesuai dengan “naskah” yang telah dibuat masyarakat disekitarnya. Hubungan interpersonal berkembang dengan baik bila setiap individu bertindak sesuai dengan ekspektasi peranan, dan tuntutan peranan. Memiliki keterampilan peranan, dan terhindar dari konflik peranan serta kerancuan peranan.
Ekpekatasi peranan mengacu pada kewajiban yang
berkaitan dengan posisi tertentu dalam kelompok. Tuntutan peranan adalah desakan sosial yang memaksa individu untuk berbuat sesuai dengan peranan yang telah dibebankan kepadanya. Keterampilan peranan adalah kemahiran seseorang dalam memainkan peranan tertentu; kadang-kadang juga disebut kompetensi sosial (social competense).
Konflik peranan terjadi karena individu tidak dapat
berperan sesuai dengan berbagai tuntutan peran yang kontradiktif, misalnya seorang bapak yang berperan juga sebagai polisi untuk menangani perkara anaknya, atau bila individu merasa bahwa ekpektasi peranannya tidak sesuai dengan nilai yang dianutnya.
Model Permainan Model ini dikemukakan oleh psikiater Eric Berne (1946,
1972) yang ditulisnya dalam buku Games People Play. Dalam model ini, setiap orang saling berhubungan dalam bermacam-macam permainan. Mendasari permainan ini terbagi tiga kepribdian manusia – Orang Tua, Orang Dewasa, dan Anak. Orang Tua adalah aspek kepribadian yang tegas, penyanyang dan berfikir panjang. Orang Dewasa adalah bagian kepribadian yang mengolah informasi secara rasional, dan biasanya mengambil keputusan sesuai dengan situasi secara sadar. Anak adalah unsur kepribadian yang diambil dari perasaanya yang mengandung spontanitas, jujur, kreativitas, dan kesenangan.
Model Interaksional Model ini memandang hubungan interpersonal
sebagai suatu system. Dimana setiap system memiliki sifat-sifat structural, integraftif, dan medan. Semua system, terdiri atas subsistem-subsistem yang saling bergantung dan bertindak bersama sebagai suatu kesatuan.untuk memahami system, kita harus melihat struktur. Selanjutnya, semua system mempunyai kecenderungan untuk memelihara dan mempertahankan kesatuan.
Tahap-tahap Hubungan Interpersonal Apapun teori hubungan interpersonal yang dianut,
pasti memiliki kesamaan dalam melibatkan dan membentuk kedua belah pihak. Semua hubungan interpersonal pasti berakhir, Walaupun individu bersikeras untuk mempertahankan hubungannya. Karena semua manusia tidak bisa menghindari kematian. Jadi, hubungan interpersonal berlangsung melalui tiga tahap, yaitu: pembentukan hubungan, peneguhan hubungan, dan pemutusan hubungan.
Pembentukan Hubungan Interpersonal Tahap ini biasa disebut dengan tahap perkenalan
(acquaintance process). Steve Duck (1976: 127) menulis: “Perkenalan adalah proses komunikasi dimana individu mengirimkan (secara sadar) atau menyampaikan (kadang-kadang tidak sengaja) informasi tentang struktur dan isi kepribadianya kepada bakal sahabatnya, dengan menggunakan caracara yang agak berbeda pada bermacam-macam tahap perkembangan persahabatan.”
Peneguhan Hubungan Interpersonal Hubungan interpersonal tidak selalu bersifat statis,
tetapi dinamis. Untuk melanggengkan hubungan interpersonal, perubahan memerlukan tindakan tertentu untuk mengembalikan keseimbangan. Ada empat factor dalam memelihara keseimbangan ini: keakaraban, control, respons yang tepat, dan nada bicara yang tepat.
Ada empat factor dalam memelihara keseimbangan: keakaraban
control respons yang tepat nada bicara yang tepat.
Pemutusan Hubungan Interpersonal Salah satu factor dari putusnya hubungan interpersonal adalah konflik. Menurut R.D Nye (1973) dalam bukunya Conflict among Humans. Ia menyebutkan lima sumber konflik, yaitu: 1. Kompetisi 2. Dominasi 3. Kegagalan 4. Provokasi 5. perbedaan nilai.
Factor-factor yang Menumbuhkan Hubungan Interpersonal dalam komunikasi interpersonal 1. Percaya (trust) 2. Sikap suportif 3. Sikap terbuka
1. Percaya (trust) Percaya adalah mengandalkan perilaku orang untuk
mencapai tujuan yang dikehendaki, yang pencapaiannya tidak pasti dalam situasi yang penuh resiko.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan sikap percaya: Karakteristik dan maksud orang lain. Orang yang menaruh kepercayaan kepada orang yang dianggap memiliki kemampuan, keterampilan atau pengalaman dalam bidang tertentu. Hubungan kekuasaan. Percaya apabila orang-orang mempunyai kekuasaan terhadap orang lain. Sifat dan kualitas komunikasi. Bila komunikasi bersifat terbuka, bila maksud dan tujuan sudah jelas, ekspektasi sudah dinyatakan maka akan tumbuh sikap percaya.
Ada tiga faktor utama yang dapat menumbuhkan sikap percaya atau mengembangkan komunikasi yang didasarkan pada sikap saling percaya : Menerima Empati Kejujuran
2. Sikap suportif Sikap suportif adalah sikap yang mengurangi sikap
depentif dalam komunikasi dalam penelitian gaib di ungkapkan bahwa makin sering orang menggunakan perilaku depentif, makin besar kemungkinan komunikasi depentif, komunikasi depentif berkurang dalam perilaku suportif, ketika orang menggunakan perilaku sebagai berikut :
Evaluasi dan Deskripsi. Control dan Orientasi Masalah. Strategi dan spontanitas. Netralitas dan Empati. Superioritas dan Persamaan. Kepastian dan Provisionalisme.
3. Sikap terbuka. Sikap terbuka amat besar pengaruhnya dalam
menumbuhkan komunikasi interpersonal yang efektif. Lawan dari sikap terbuka adalah dogmatisme.
Kriteria sikap orang terbuka Menilai pesan secara objektif, dengan menggunakan data
dan keajengan logika. Membedahkan dengan muda melihat nuansa Berorientasi pada isi Mencari informasi dari berbagai sumber. Lebih bersifat profesional dan bersedia mengubah kepercayannya. Mencari pengertian pesan yang tidak sesuai dengan rangkaian kepercayaannya.
Kriteria sikap orang tertutup: Menilai pesan berdasarkan motif-motif pribadi Berpikir simplistic, artinya berpikir hitam-putih (Tanpa
nuansa) Bersandar lebih banyak pada sumber pesan daripada isi pesan Mencari informasi tentang kepercayaan oranglain dari sumbernya sendiri, bukan dari sumber kepercayaab oranglain. Secara kaku mempertahankan dan memegang teguh system kepercayaan Menolak mengabaikan, mendistorsi pesan yang tidak konsisten dengan system kepercayaan.
Kesimpulan Agar komunikasi interpersonal yag kita lakukan melahirkan hubungan interpersonal yang efektif, dogmatism harus digantikan dengan sikap terbuka. Bersama-sama dengan sikap percaya dan sikap suportif, sikap terbuka mendorong timbulnya saling pengertian, menghargai, dan saling mengembangkan kualitas hubungan interpersonal.
Thank you for attention