ARTIKEL ILMIAH MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA TEMA PEDULI TERHADAP MAKHLUK HIDUP DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION KELAS IV SDN 17/I RANTAUPURI
SKRIPSI
Oleh : ROBIATUL HADAWIYAH GJA12D113095
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI JANUARI 2015
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA TEMA PEDULI TERHADAP MAKHLUK HIDUP DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION KELAS IV SDN 17/I RANTAUPURI OLEH : ROBIATUL HADAWIYAH NIM : GJA 12D113095 PGSD FKIP UNIVERSITAS JAMBI
ABSTRAK Robiatul Hadawiyah, 2014, “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Tema Peduli Terhadap Makhluk Hidup Dengan Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation Kelas IV SDN 17/I Rantaupuri” Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, FKIP Universitas Jambi, Pembimbing (I) Prof. Dr. Ekawarna, M.Psi dan Pembimbing (II) Dr. Harizon, M.Si. Kata kunci : Hasil belajar siswa, model group investigation. Guru kurang melakukan variasi dalam pembelajaran, kegiatan pembelajaran lebih didominasi metode ceramah, proses pembelajaran hanya berpusat pada guru yang menyebabkan pembelajaran menjadi monoton dan siswa hanya menjadi pendengar yang pasif yang pada akhirnya menyebabkan rendahnya Hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa pada tema peduli terhadap makhluk hidup minimal mencapai KKM (70) dengan menggunakan model pembelajaran group investigation. Dalam model pembelajaran group imvestigation siswa memilih topik untuk di selidiki, dan melakukan penyelidikan topik yang mendalalam atas topik yang dipilih. Selanjutnya menyiapkan dan mempersentasikan laporan di depan kelas. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan oleh peneliti dan guru kolaborator pada siswa kelas IV SDN No. 17/I Rantaupuri yang berjumlah 30 orang siswa yang dilakukan dalam tiga siklus, setiap siklus terdiri dari empat kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Hasil yang dicapai pada setiap siklus mengalami peningkatan, pada siklus I nilai ratarata 61,3 dan hanya 12 siswa atau 40% siswa tuntas, aktivitas siswa 55% dan pada siklus II nilai rata- rata 68 dan 23 siswa atau 76,7% siswa tuntas, aktivitas siswa 69%, serta pada siklus III nilai rata- rata menjadi 77,8 dan 26 siswa atau 86,7% siswa tuntas aktivitas siswa 77%. Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut dapat diketahui bahwa penerapan model pembelajaran group investigation dapat meningkatkan Hasil belajar siswa kelas IV SDN 17/I Rantaupuri. Oleh karena meningkatnya hasil belajar siswa maka disarankan dalam kegiatan pembelajaran menggunakan model GI untuk materi yang sama ataupun materi yang lain. I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah
Dalam era globalisasi sekarang ini, tuntutan terhadap kualitas dan relevansi pendidikan semakin tinggi. Hal ini karena kebutuhan terhadap kualitas sumber daya manusia semakin tinggi pula. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh beberapa hal, antara lain adalah kualitas pendidikan. IPA merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern. Mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. IPA merupakan pelajaran yang banyak berguna dalam kehidupan dan merupakan salah satu mata pelajaran yang di ujikan dalam US. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini di landasi oleh perkembangan IPA. Untuk menguasai dan menciptakan teknologi dimasa depan diperlukan penguasaan IPA yang kuat sejak dini. Melalui model group investigation, siswa diharap akan aktif dalam kegiatan pembelajaran baik di dalam kelas maupun di luar kelas, aktif dalam bertanya maupun dalam menjawab pertanyaaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru yang nantinya akan berdampak pada hasil belajar mereka. Dengan group investigation masingmasing akan saling membantu dalam satu kelompok untuk memecahkan masalah yang ada pada kelompok mereka. Oleh karena itulah peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian “Meningkatkan hasil belajar siswa pada tema peduli terhadap makhluk hidup dengan menerapkan model pembelajaran
Group
investigation (GI) di kelas IV SDN 17/1 Rantaupuri”. 1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : “Apakah dengan menerapkan model pembelajaran Group investigation (GI) dapat meningkatkan hasil belajar siswa SDN 17/ I Rantaupuri dengan pencapaian KKM „70‟ pada tema peduli terhadap makhluk hidup”
1.3
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas
Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan dimuka, maka tujuan PTK ini adalah untuk: Mengetahui proses pembelajaran pada tema peduli terhadap makhluk hidup dengan menerapkan model pembelajaran Group Investigation di SDN 17/l Rantaupuri. Meningkatkan hasil belajar siswa SDN 17/l Rantaupuri dengan menerapan model pembelajaran Group Investigation. 1.4
Manfaat Hasil Penelitian Tindakan Kelas Jika tujuan PTK yang telah ditetapkan dapat tercapai, besar harapan PTK ini dapat bermanfaat, diantaranya sebagai berikut; 1. Manfaat Teoritis Bertambahnya khazanah keilmuan yang berkaitan dengan Model pembelajaran Group Investigation. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru 1. Mampu menganalisa terjadinya permasalahan-permasalahan pembelajaran dan mampu mengatasi permasalahan tersebut. 2. Mempu menumbuhkan suasana pembelajaran yang kondusif meningkatkan kemandirian siswa. b. Bagi Peneliti Dapat menambah pengalaman peneliti untuk terjun ke bidang pendidikan. c. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan
untuk
menumbuhkan minat belajar siswa sehingga hasil belajar siswa meningkat.
II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hasil Belajar 2.1.1
Pengertian Belajar
Djamarah (2008:13) mengatakan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam
interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan menurut Slameto (2010: 2) belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Djamarah (2002: 22) Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dari dalam individu sebagai hasil dari aktivitas belajar yang biasanya dinyatakan dalam bentuk angka atau huruf. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar juga dapat ditunjukkan dalam bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar. 2.1.1
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Menurut Djamarah (2002:142) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
yaitu sebagai berikut : a. Faktor Lingkungan Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik. Dalam
lingkunganlah
anak didik hidup dan berinteraksi dengan mata rantai kehidupan yang disebut ekosistem. Faktor lingkungan terdiri dari : 1. Lingkungan alami 2. Lingkungan sosial budaya b. Faktor Instrumental Faktor Instrumental yaitu segala kelengkapan sekolah yang dapat diberdayagunakan untuk mencapai tujuan sekolah. Faktor instrumental terdiri dari : 1. Kurikulum 2. Program sekolah 3. Sarana dan fasilitas
4. Guru c.
Faktor Fisiologis Faktor fisiologis yaitu kodisi fisik anak didik misalnya kelelahan, kurang gizi dan kondisi panca indra. Dalam pengelolaan kelaspun akan dipengaruhi kondisi fisiologis ini misalnya postur tubuh yang tinggi ditempatkan dibelakang dan sebaliknya postur tubuh yang rendah ditempatkan di depan.
d. Kondisi Psikologis Kondisi Psikologis yaitu faktor dari dalam diri siswa. Kondisi psikologis ini terdiri dari: 1. Minat 2. Kecerdasan 3. Bakat 4. Motivasi 5. Kemampuan kognitif III. METODE PENELITIAN 3.1
Subjek Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN No. 17/I Rantaupuri. Subjek penelitian adalah
siswa kelas IV yang berjumlah 30 orang. Terdiri dari 13 orang siswa laki-laki dan 17 orang siswa perempuan. Kelas IV rata-rata berumur antara 9 - 11 tahun. Siswa kelas IV memiliki tingkat kecerdasan menengah dengan nilai rata-rata kelas 60 terutama bidang studi IPA. 3.2
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 dari tanggal
5 oktober sampai 5 november 2014. Sedangkan tempat pelaksanaan penelitian ditetapkan di SDN No. 17/I Rantaupuri sesuai dengan jadwal pelajaran dan kesepakatan tim peneliti dan kepala SDN No. 17/I Rantaupuri 3.3 Prosedur Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada 3 siklus. Setiap siklus terdiri atas 4 fase yaitu perencanaan, implementasi tindakan, observasi, refleksi. 3.3.1 Perencanaan Pada tahap perencanaan ini adapun kegiatan yang dilakukan berupa persiapanpersiapan yang terdiri dari; a. Menyusun rencana pelaksanan pengajaran. b. Menetapkan bahan ajar yang akan digunakan dalam 9 kali pertemuan. c. Meyusun skenario pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif GI d. Menyusun alat evaluasi kelompok dan individu sebagai bentuk respon dari siswa dan untuk megetahui hasil belajar siswa SD N 17/I Rantaupuri. 3.3.2
Tahap implementasi tindakan. Tindakan yang dilakukan sesuai dengan judul PTK adalah menerapkan model
pembelajaran kooperatif GI dimana kerja tindakan meliputi : a. Memilih topik Siswa memilih topik khusus di dalam suatu daerah masalah umum yang biasanya ditetapkan oleh guru. Selanjutnya siswa diorganisasikan menjadi dua sampai enam anggota tiap kelompok menjadi kelompok-kelompok yang beririentasi tugas. Komposisi kelompok hendaknya heterogen secara akademis maupun etnis. b. Perencanaan kooperatif Siswa dan guru merencanakan prosedur pembelajaran, tugas dan tujuan khusus yang konsisten dengan subtopik yang telah dipilih pada tahap pertama. c. Implementasi Siswa menerapkan rencana yang telah mereka kembangkan di dalam tahap kedua. Kegiatan pembelajaran hendaknya melibatkan ragam aktivitas dan keterampilan yang
luas dan hendaknya mengarahkan siswa kepada jenis-jenis sumber belajar yang berbeda baik di dalam atau di luar sekolah. Guru secara ketat mengikuti kemajuan tiap kelompok dan menawarkan bantuan bila diperlukan. d. Analisis dan sintesis Siswa menganalisis dan menyintesi informasi yang diperoleh pada tahap ketiga dan merencanakan bagaimana informasi tersebut diringkas dan di sajikan dengan cara yang menarik sebagai bahan untuk dipersentasikan kepadan kelas. e. Presentasi hasil final Beberapa atau semua kelompok menyajikan hasil penyelidikan dengan cara yang menarik di depan kelas,dengan tujuan agar siswa yang lain saling terlibat satu sama lain dalam pekerjaan mereka dan memperoleh perspektif luas pada topik itu. Presentasikan dikoordinasikan oleh guru. f. Evaluasi Dalam hal ini kelompok-kelompok menangani aspek yang berbeda dari topik yang sama, siswa dan guru mengevaluasi tiap kontribusi kelompok terhadap kerja kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi yang dilakukan dapat berupa penilaian individual atau kelompok. 3.3.3
Tahap observasi dan evaluasi. Kegiatan observasi dilakukan oleh observer yaitu dua orang guru dan satu orang dosen yang menjadi mitra kerja dalam PTK ini. Observasi dilakukan pada setiap akhir pertemuan sebanyak tiga kali selama PTK berlangsung. Variabel yang diobservasi dengan menggunakan lembar observasi.
3.3.4
Analisis dan Refleksi Kegiatan refleksi dilaksanakan dengan melakukan revisi pada 1 siklus dan membuat rekomendasi untuk pelaksanaan siklus selanjutnya.
3.4
Teknik Analisa Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh dengan instrument ukur tes untuk memperoleh data hasil belajar dan observasi. Cara yang digunakan dalam pengumpulan data pada PTK ini adalah : 1. Data hasil belajar siswa yang di ambil melalui tes/kuis yang dilakukan disetiap akhir pembelajaran 2. Data kegiatan siswa dan guru dalam mengajar yang diambil dari lembar observasi oleh observer selama pembelajaran berlangsung. Data yang di proleh dari hasil observasi terhadap aktivitas guru dan aktifitas siswa
diolah menggunakan rumus berikut: Persentase aktifitas = skor yang diperoleh x 100% Skor maksimum
Tentang penguasaan materi (tes hasil belajar) dinyatakan dalam bentuk persentase dengan melihat hasil tes di setiap akhir siklus. S= SS x 100 SM (Sumber data SD N 17/1 Rantaupuri) Keterangan: S
= nilai persen yang di cari atau di harapkan
SS
= skor yang di peroleh siswa
SM
= skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan
100
= Bilangan tetap. Nilai persen yang diproleh siswa merupakan nilai ketuntasan individual. Selanjutnya
dianalisis ketuntasan siswa secara klasikal. Ketuntasan klasikal = jumlah siswa yang tuntas x 100% Jumlah siswa Sumber data : didapat dari referensi perkuliahan mata kuliah PTK
3.5
Kriteria Keberhasilan PTK Pada penelitian ini penulis menetapkan keberhasilan tindakan ditentukan dengan besarnya presentase perolehan nilai siswa dengan kriteria tertentu yaitu :
Tabel 3.2 Rentang Keberhasilan No
Rentang Persentase
Kualifikasi
1
Skor 80-100
Baik sekali
2
Skor 65-79
Baik
3
Skor 50-64
Cukup
4
Skor 35-49
Kurang
5
Skor 0-34
Kurang sekali
Sesuai dengan kurikulum sekolah, ditetapkan ketuntasan belajar siswa secara keseluruhan yaitu jika ketuntasan belajar telah mencapai 80 % maka pembelajaran dianggap berhasil. Adapun kriteria ketuntasan minimal pada mata pelajaran IPA yaitu 70. IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian merupakan hasl akhir dari beberapa siklus yang dilaksanakan di lokasi penelitian yaitu SD Negeri 197/I Rantau Rasau. Pada siswa kelas IV yang berjumlah 26 siswa. Ketika perbaikan pelajaran dilaksanakan terlihat lehih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Diskusi yang dilaksanakan terlihat lebih interatif. Begitupula hasil tugas-tugas yang dikumpulkan, dimana siswa benar-benar mampu menyelesaikan tugas yang diberikan dengan baik dan benar sehingga mendapatkan hasil yang maksimal. Kemajuan ini sangat terlihat pada siklus terakhir yakni siklus ketiga. 4.1.1
Hasil Penelitian Siklus I
Penelitian Siklus I dilaksanakan pada tanggal, 23 September
sampai dengan 4
Oktober 2014. Penelitian pada siklus I dibagi dalam 4 (empat) kegiatan : 1). Perencanaan, 2). Implikasi Tindakan, 3). Observasi dan Evaluasi, dan 4). Analisis dan Refleksi. 4.1.1 Hasil Penelitian Siklus I Penelitian Siklus II dilaksanakan pada tanggal, 7 – 18 Oktober 2014, penelitian pada siklus II dibagi dalam 4 (empat) kegiatan : 1). Perencanaan, 2). Implikasi Tindakan, 3). Observasi dan Evaluasi, dan 4). Analisis dan Refleksi. 4.1.2
Hasil Penelitian Siklus III Penelitian Siklus III dilaksanakan pada tanggal 21 Oktober sampai dengan 1 November 2014,
penelitian pada siklus II dibagi dalam 4 (empat) kegiatan : 1). Perencanaan, 2). Implikasi Tindakan, 3). Observasi dan Evaluasi, dan 4). Analisis dan Refleksi.
4.2 Pembahasan 4.2.1 Ketuntasan Hasil belajar siswa Setelah mengadakan penelitian selama tiga siklus terbukti bahwa panggunaan model pembelajaran kooperatif group investigation dapat menjawab hipotesis tindakan yang diajukan pada penelitian ini. Adapun hipotesis tindakan yang diajukan adalah “Jika model pembelajaran group investigation diterapkan pada tema peduli terhadap makhluk hidup kelas IV SDN No. 17/1 rantaupuri maka hasil belajar siswa akan meningkat minimal mencapai KKM (70)” dapat diterima. Selanjutnya, tabel dibawah akan terlihat keterhubungan masing- masing siklus, agar nampak ketuntasan belajar dan hasil belajar yang didapat. Tabel 4.7 Rekapitulasi hasil PTK penerapan model pembelajaran group investigation dapat meningkatkan hasil belajar pada tema peduli terhadap makhluk hidup kelas IV SDN No. 17/I rantaupuri.
No.
Variabel Penelitian
Hasil PTK Siklus I
Siklus II
Siklus III
1
Hasil observasi aktivitas siswa
55 %
69%
77 %
2
Hasil belajar
61,3
68
77,8
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Hasil yang dicapai pada setiap siklus mengalami peningkatan yaitu: 1. Pada siklus I hasil yang diperoleh masih rendah nilai rata- rata 61,3 dan hanya 12 siswa atau 40% siswa tuntas dan aktivitas siswa 55% 2. Pada siklus II hasil yang diperoleh meningkat jika dibandingkan siklus I, nilai ratarata 68 dan 23 siswa atau 76,7% siswa tuntas dan aktivitas siswa 69%. 3. Pada siklus III nilai rata- rata meningkat menjadi 77,8 dan 26 siswa atau 86,7% siswa tuntas dan aktivitas siswa meningkat menjadi 77%. Selanjutnya peneliti menyimpulkan bahwa „penerapan model pembelajaran group
investigation dapat meningkatkan hasil belajar siswa tema peduli terhadap makhluk hidup pada kelas IV SDN No. 17/1 rantaupuri”. 5.2 Saran Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti menyarankan hal-hal berikut ini: 1. Kegiatan pembelajaran disarankan menggunakan model pembelajaran group investigation hal ini dikarenakan pada model tersebut dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Materi dalam penelitian ini adalah tentang peduli terhadap makhluk hidup disarankan melaksanakan pada materi lain. 1. Selanjutnya, untuk lebih menyempurnakan penelitian tentang model pembelajaran kooperatif group investigation selanjutnya disarankan untuk mengkolaborasikan dengan model lain yang sesuai.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Asma. N. 2006. Model Pembelajaran Cooperatif. Jakarta: direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
Bloom.B.S,Et.al.1966. Taxonomy Of Education,Objective, Cognitive Domain. New York: Longman Dimiyati, dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Djamarah.S.B, dan Zain.A. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Djamarah.S.B. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Ekawarna. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: REFERENSI (GP Press Group) Hamalik, O. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Isjoni, 2010. Cooperative learning. Bandung: Alfabeta Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Soekamto, T. 1992. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Sudjana, N. 2008. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensidouwono Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rusdakarya Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Suratinah. 2001. Anak Super Normal dan Program Pendidikannya. Jakarta: Bina Aksara Syah. M. 2003. Psikologi Belajar. Bandung: PT Rosdakarya Tim Penyusun. 2013. Panduan Penulisan Proposal dan Skripsi Hasil Penelitian Tindakan Kelas. Jambi: Universitas Jambi Tim. 2010. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Media Pustaka Trianto, 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Trianto, 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif progresif. Surabaya: Kencana Prenada. Wardhani, I. dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.
Yamin, M. 2007. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan pendidikan. Jakarta: GP Press