1
Penyusun : Yunus Abdul Halim, S.Si., M.Kom Nama Matakuliah : Perancangan Komersial Elektronik Topik/Pokok Bahasan : Bagian 2. Perancangan Web Site e-Commerce Bab 3. Membuat e-Commerce 1. Sepintas tentang e-commerce 2. Tantangan Bagi Organisasi 3. Mensetup sebuah e-Toko 4. Pendekatan Online 5. Pendekatan offline Bab 4. Manajemen Pengembangan e-Commerce 1. Keberadaan e-commerce 2. Outlet e-Commerce 3. Mengembangkan e-Commerce. 4. Kepercayaan dalam Bertransaksi melalui Internet 5. Konsep Certificate Authority. 6. Pola bisnis & Kiat Sukses di Internet. 8. Cyber Marketing 9. Strategi Marketing di Cyberspace
DEPARTEMEN ILMU INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA
1
Bab 3 Membuat e-Commerce Pendahuluan a. Deskripsi Bab ketiga ini merupakan bagian dari perancangan website e-commerce berisikan pemahaman mengenai konsep perdagangan di dunia cyber, Cara melakukan setup e-commerce dan migrasi e-commerce b. Relevansi antara Bab dengan Pengetahuan/Pengalaman Mahasis wa Setelah mempelajari isi bab 1 dan 2, maka pada bab ini Mahasiswa belajar menganalisa segala sesuatu yang berhubungan dengan e-commerce (e-toko), dan setelah itu diharapkan Mahasiswa mampu merancang sebuah e-toko dengan mempertimbangkan ekspetasi pelanggan. c. Relevansi dengan kegunaan bagi Mahasiswa Mahasiswa setelah membaca bab tiga ini, mampu merancang sebuah e-commerce misal e-toko melalui internet dan merancang sebuah arsitektur e-commerce pada tataran pengelolaan informasi. d. Relevansi dengan Bab atau Matakuliah lain Sebelum mempelajari bab ini, mahasiswa harus sudah memahami konsep teknologi internet, pengantar komputer dan konstruksi portal informasi serta konsep sistem manajemen database, sehingga nantinya mampu memetakan informasi dan merancangnya dalam sebuah konsep e-commerce. e. TIK Mahasiswa mampu menganalisis kebutuhan e-commerce. Mahasiswa mampu merancang sebuah e-toko dengan ekspetasi pelanggan tertentu.
2
Penyajian 1. Sepintas tentang e-comme rce Sebuah contoh klasik yang sering digunakan dalam e-commerce adalah amazon.com (http://www.amazon.com) sebuah toko buku maya di Internet yang demikian "sukses- nya" dalam menjual bukunya sehingga toko buku tradisional yang besar seperti Barnes and Noble merasa terancam. "sukses" memang diberikan tanda kutip disini karena kesuksesan utama dari toko buku amazon.com adalah harga penjualan saham yang demikian tinggi pada saat IPO (jual saham) maupun pergerakan sahamnya yang terus menanjak. Kalau diteliti lebih lanjut menurut laporan- laporan yang ada sampai saat ini amazon.com belum memperoleh keuntungan secara r iil. Di satu sisi ide dan usaha internet ternyata berharga mahal, disisi lain harus berhati-hati karena harus dapat memilah mana yang riil mana yang maya. Pada saat ini mulai banyak enterpreneur online (cyberpreneur), termasuk pengusaha yang mapan berusaha terjun ke e-commerce, diantara e-toko yang bermunculan anda akan melihat pengusaha muda (startup companies) maupun pengusaha mapan. Mereka secara bersama-same berusaha membuka pasar baru di dunia cyber, umumnya pendekatan diantara keduanya akan berbeda di beberapa aspek yang sifatnya praktis. Pengusaha muda (startup) umumnya sangat antusias dengan fleksibilitas yang tinggi. Fleksibilitas tersebut juga tampak pada teknologi yang digunakan, startup companies dapat mengatur infrastruktur teknologi yang digunakan disesuaikan dengan e-toko mereka. Tidak demikian dengan pengusaha lama, mereka harus lebih berhati-hati terutama untuk menjaga nama baik mereka. e-toko, e-mall, e-pasar pada dasarnya berbeda dengan situs web tradisional. Perbedaan mendasarnya memang bukan di sisi teknis, karena keduanya (e-toko dan web) menggunakan teknologi web yang sama, termasuk HTML / DHTML, Java, JavaScript dan CGI. Perbedaannya terutama pada tujuan situs tersebut maupun audience (pengunjungnya). Situs web tradisional terutama dibangun sebagai alat bantu pemasaran, pada dasarnya sebuah alat komunikasi modern. Tujuan / goal sebuah situs web adalah untuk menarik pengunjung, untuk meningkatkan awareness dari jasa & produk, kesuksesan sebuah situs web ditentukan dari tinggi- nya hit rate. Sedang situs ecommerce tidak lagi merupakan alat pemasaran, mereka mengimplementasikan langkah lebih lanjutnya yang mempererat antara penjual dan pembeli. Hal ini akan terjadi pada saat si pembeli bukan hanya sekedar aware akan produk yang dijajakan tapi juga ingin membeli produk tersebut saat itu juga (on the spot). Berarti tujuan sebuah e-toko, e- mall adalah untuk menarik para pembeli, dan kesuksesan diukur dari nilai transaksi jual beli yang terjadi. Tekanan pada keuntungan yang langsung diperoleh yang membedakan antara situs web tradsional dan situs e-commerce. Oleh karena tujuan yang sangat berbeda tersebut, situs e-commerce biasanya dibangun oleh team yang jauh lebih besar. Situs web tradisional biasanya di rancang oleh bagian pemasaran atau advertising agency sebagai komplemen (bahkan kadangkadang merupakan pengganti) kampanye konvensional seperti melalui TV, radio dan media cetak. Pada e-shop, e- mall team perancang mau tidak mau harus melibatkan banyak bagian yang lain seperti bagian penjualan (sa les), untuk komplemen atau menggantikan jalur distribusi lain seperti reseller atau direct mail. Tentunya agak sulit memisahkan antara sisi komersial (sales) dengan sisi komunikasi (pemasaran) sering kali kita harus melakukannya secara bersamaan. e-commerce meliputi sebuah kategori solusi yang sangat lebar. Akan sangat sulit membandingkan sebuah situs web sederhana dari seorang mahasiswa yang
3 menjual shareware-nya melalui formulir registrasin sederhana, dengan sebuah e-toko yang lengkap seperti iPrint (http://www.iprint.com)? Sulit memang tapi jika kita perhatikan baik-baik akan terlihat beberapa hal yang sama, seperti semua e-toko cenderung menggunakan script di server (CGI, WAIS, servlets, dan masih banyak lagi) di samping itu juga umumnya bergantung pada database untuk menyimpan tidak hanya pesanan dan registrasi pembeli, tapi juga informasi produk. Di samping hal teknis di atas, solusi e-commerce ternyata mempunyai wilayah cakupan geografis yang amat sangat beragam sekali. Umumnya enterpreneur internet masa lalu berargumentasi bahwa dengan e-commerce anda dapat mengglobal. e-commerce akan sangat berbeda bentuknya untuk membuka pasar yang sama sekali baru, ternyata e-toko yang sifatnya lokal seperti groceries, pizza juga dapat berusaha dengan baik di e-commerce. Sebetulnya e-toko, e- mall dan e-pasar merupakan aplikasi web yang sangat rumit.Karena bertumpu pada database, e-toko ini sebetulnya bergantung pada teknologi yang telah banyak digunakan di Intranet. Sebagian besar teknologi & berbagai teknik membangun intranet dapat digunakan langsung di e-toko. Kita akan lihat lebih lanjut bahwa, Netscape, Jatis maupun berbagai perusahaan yang menawarkan toolkit untuk merchant yang sangat memudahkan pengembangan e-toko, sebetulnya merupakan adaptasi dari produk yang hampir sama untuk keperluan pengembangan intranet. 2. Tantangan Bagi Organisasi Sebuah situs Web secara tradisional telah banyak menyebabkan hilangnya batas-batas departemen / bagian, seorang ahli dari departemen IT, bagian pemasaran dan disain grafis harus bekerjasama dengan erat untuk membangun situs web. Jika kita perhatikan secara seksama di lapangan, sering dijumpai bahwa mereka harus banyak belajar untuk bekerjasama. Dalam hal ini, e-commerce dapat dibayangkan sebagai sebuah tantangan yang jauh lebih besar lagi karena e-commerce akan melibatkan bagian penjualan, quality assurance, team support teknis / customer care unit ke dalam keseluruhan team. Di samping itu, e-commerce juga akan memberikan tekanan pada departemen IT karena harus mengintegrasikan e-toko yang ada dengan bagian accounting, gudang, maupun sistem pembayaran. Membangun sebuah situs e-toko merupakan pekerjaan yang sangat menuntut konsentrasi dan melelahkan, idealnya seluruh anggota team e-commerce harus mendedikasikan seluruh perhatiannya terutama di minggu- minggu pertama beroperasinya. a. Cyber Jika team e-commerce sudah terbentuk, sekarang adalah waktunya untuk menggunakan kertas dan whiteboard melakukan orek-orek dan harus di warnai dengan diskusi, debat dan brainstorming.Pertanyaan nomor satu yang akan ditanyakan kemungkinan besar adalah kepada siapa kita akan mentargetkan e-toko tersebut? ecommerce sering kali di asosiasikan dengan direct sales walaupun tidak harus demikian, tapi direct sales mungkin merupakan pendekatan yang OK juga. Banyak perusahaan secara tradisional menggunakan sistem reseller harus memutuskan apakah akan menggunakan model tersebut atau berpindah ke direct sales. Sementara harus mencari pola dan target e-toko, ada baiknya mengingat beberapa hal yang sangat penting yang harus diperhatikan dalam proses pengambilan keputusan:
4 o Tidak semua perusahaan mempunyai infrastruktur yang cukup untuk mendukung direct sales. Umumnya direct sales berarti eceran dengan margin yang tinggi, yang berbeda dengan grosiran yang umumnya sedikit jumlah pesanan, tapi banyak barang yang dikirim. o Direct sales akan menaikan kebutuhan technical support dan customer care unit, maupun hal-hal seperti itu. o Direct sales mungkin akan membutuhkan perubahan cara bagian public relation / marketing berkomunikasi. Yang harus di ingat dan di hayati benar adalah bisnis harus memimpin teknologi, jangan sebaliknya.Misalnya keputusan untuk melakukan direct sales harus berdasarkan kebutuhan bisnis jangan mentang- mentang secara teknologi sangat sederhana dan memungkinkan. Satu alternatif untuk direct sales adalah mentargetkan reseller melalui e-toko. Banyak perusahaan melihat bahwa akan sangat efektif jika mereka dapat melakukan pengeffisienan hubungan mereka dengan reseller-nya melalui e-commerce. Pilihan yang lain adalah melakukan partnering dengan satu atau lebih reseller dan membiarkan mereka menangani pesanan yang diminta pelanggan. Produsen PC adalah contoh dari industri yang terlihat sekali pergeserannya dari indirect menuju direct sales. Sebetulnya sangat masuk diakal karena produsen PC telah memiliki bagian support dan pemeliharan di dalamnya. Dell
adalah sebuah situs direct sales yang kita tahu semua, dan Dell electronic shop merupakan pengembangan yang sangat natural dari strategi Dell. Di lain pihak, pada saat Compaq
yang dulunya menggunakan pola reseller dan VAR, pada saat mereka membuka e-toko maka struktur sales mereka harus di ubah secara radikal. b. Size yang tepat Sebuah pendekatan yang sangat populer untuk berbagai proyek IT adalah start dengan pilot poyek kemudian dikembangkan secara bertahap. Sebuah pilot proyek akan memberikan kesempatan untuk menguji pasar dan menggali pengalaman dengan teknologinya tanpa berhadapan dengan semua masalah sekaligus. Tentunya team e-commerce harus memutuskan besarnya pilot e-toko yang akan dibangun, jika pilot e-toko terlalu terbatas maka hasil yang akan diperoleh akan sangat berbeda dengan realitas sehingga tidak akan memberikan informasi yang bermanfaat. sebaliknya jika terlalu kompleks maka akan lebih sulit membangunnya menuju solusi akhir. Tentunya menentukan komposisi yang cocok antara pilot proyek dan seterusnya akan sangat bergantung pada kekuatan masing- masing perusahaan. Pendekatan yang paling populer adalah menampilkan beberapa produk yang terbatas secara online dan secara bertahap membesarkan koleksi online. Pendekatan yang lain adalah menguji sistem dengan pembeli yang terbatas dan terpilih. Ekspektasi pembeli merupakan fokus utama dalam menentukan keputusankeputusan ini. Sebuah toko yang mengkhususkan pada jenis produk tertentu mungkin akan membuka e-toko dengan katalog yang berisi sedikit produk, sedangkan pada sebuah perusahaan mail-order yang besar kemungkinan harus membuka pilihan yang lebih banyak. Tentunya pemilihan barang yang akan di dagangkan akan sangat dipengaruhi oleh suasana usaha yang ada, sebuah perusahaan mail-order kemungkinan harus fokus pada produk yang dikenal baik di masyarakat sebagai produk pilotnya. Sialnya, produk yang dikenal baik oleh masyarakat kemungkinan bukan sesuatu yang baik dari sisi teknologi informasi. Contoh-nya di pakaian, software merchant cukup pusing jika harus menangani berbagai perbedaan size dan
5 warna atau kombinasi lain dari pakaian. Beberapa webmaster bahkan berdoa supaya memberikan produk yang lebih sederhana sebagai pilot produk. 3. Mensetup sebuah e-Toko Seperti dijelaskan sebelumnya, sebuah e-toko berbeda dengan situs web biasa karena perbedaan objektif yang diembannya. Yang satu diarahkan untuk memperoleh pemasukan secara langsung dari penjualan, sedang sebuah situs web tradisional lebih di orientasikan kepada komunikasi. Hal ini selanjutnya akan menyebabkan beberapa perbedaan teknis dalam mensetup sebuah situs. Beberapa hal yang berkaitan dengan e-toko akan dicoba dibahas dibawah ini. a. Kesederhanaan dan Kemudahan Coba bandingkan sebuah katalog dengan brosur atau bentuk media marketing lainnya yang biasa kitab gunakan di dunia konvensional. Katalog biasanya mempunyai struktur yang berbeda. Katalog biasanya mempunyai index untuk kecepatan akses ke informasi, usaha yang serius biasanya diberikan untuk menjamin agar layout sebuah katalog menjadi jelas dan mudah dibaca. Secara alamiah, katalog lebih repetitif - ada elemen-elemen grafik yang di ulang di setiap halaman untuk memberikan petunjuk kepada pembaca. Hal yang digunakan dalam katalog di dunia konvensional akan digunakan juga di dunia elektronik. Mereka mempunyai tujuan yang sangat berbeda dengan situs web yang murni untuk public relation, hal tersebut harus nampak pada layout situs. Kita terbiasa menggunakan pola situs multimedia yang banyak meggunakan animasi, suara, dan aplet Java. Karena sebuah e-toko harus melayani pembeli yang akan membeli secara langsung, maka sebuah e-toko harus bersih dan effisien agar dapat dibaca dengan cepat. Segala hal yang akan mengubah / mengganggu perhatian pembeli kepada produk tersebut harus dibuang jauh-jauh. Hal-hal ini bukan untuk merendahkan nilai estetika sebuah katalog, tapi memang untuk menekankan kejelasan dan kemudahan penggunaan. Grafik sebaiknya kecil dan repetitif. Lebih daripada sekedar situs web biasa, adalah sangat penting untuk menggunakan tombol dan label yang jelas dan mudah dimengerti. Tombol dengan teks lebihb disukai. Kita menginginkan agar pembeli memasukan pesanan! Pemrograman HTML yang pandai harus dilakukan secara efisien. Contohnya dapat kita lihat dibawah, adalah biasa untuk menampilkan hasil searching dalam bentuk tabel. Umumnya browser akan lambat untuk menampilkan tabel; browser harus men-download seluruh content sebelum bisa menampilkan tabel-nya. Oleh karena itu akan lebih effisien untuk menggunakan multiple / beberapa tabel. Pada contoh 1, browser tidak akan menampilkan apapun sampai daftar lengkap dari produk telah diterima oleh browser. Sedang pada contoh 2, pentampilan hasil search produk dalam bentuk tabel akan secepat waktu download. Memang untuk mengambil contoh 2 sebetulnya dibutuhkan waktu lebih lama daripada contoh 1, tetapi pengguna browser akan merasakan contoh 2 lebih cepat dan situs lebih responsive. Contoh 1. Cara lambat untuk me nampilkan produk
Pen | High-quality pen at the right price. | $1 |
6 Pencil | High-quality pencil at the right price. | $1 |
Blocknote | Recycled paper. | $2 |
Contoh 2. Cara ce pat untuk menampilkan produk
Pen | High-quality pen at the right price. | $1 |
Pencil | High-quality pencil at the right price. | $1 |
Blocknote | Recycled paper. | $2 |
b. Apa yang akan dijual dan bagaimana caranya Kebanyakan e-toko di Internet menjual barang yang relatif murah, seperti barang konsumen biasa (seperti buku dan CD) atau barang operasional (seperti pena dan bloknote). Pembeli dapat browse atau memilih barang, memasukan barang yang dipilih ke virtual shopping cart. Setelah mereka selesai berbelanja, mereka perlu registrasi, membayar dengan kartu kredit atau bentuk e- uang yang lain, dan barang akan dikirimkan kepada mereka melalui kurir - atau, pada software, e-buku, e-artikel, e-lagu, mereka bisa mendownload produk tersebut secara langsung. Sebetulnya e-commerce tidak terbatas pada barang berharga murah, jasa telah terbukti sangat populer. Banyak bank telah membuka cabang elektronik-nya. Berbagai industri jasa mulai bergerak online. Contoh, 1-800-MYLOGO
sebuah jasa disain telah memungkinkan logo di pesan secara online. Barang berharga tinggi seperti mobil dan rumah memang belum dapat dijual secara baik melalui media online. Akan tetapi media online dapat menjadi kanal presales yang sangat baik sehingga merupakan versi enhanced dari situs pemasaran tradisional. Sebuah contoh yang baik dari kanal pre-sale adalah GM buy power
. Katalog mobil dan truk yang di produksi General Motors di tambahkan perbandingan dengan kendaraan yang sama dari kompetitor-nya
7 yang semuanya dilakukan secara yang dilakukan secara independent. GM berargumentasi bahwa pembeli mobil berada dalam tekanan cukup berat, oleh karena itu mereka membantu para pembelinya dengan cara memberikan perbandingan dengan kompetitornya secara online. Sistem yang dibangun juga melibatkan sebuah fasilitas bulletin-board untuk mendorong pengunjung untuk berhubungan dengan dealer GM setempat. e-toko dan e-katalog merupakan solusi yang menarik dari sisi teknis karena beberapa adanya solusi dari berbagai vendor yang menawarkan merchant toolkit yang pada akhirnya sangat menekan usaha dana biaya pengembangan. Tentu saja jika anda seorang programmer sangat memungkinkan untuk memprogram katalog ini berupa kombinasi script di server (CGI, WAI, servlets dan lainnya) tapi feature utama seperti shopping cart, fasilitas search, browsing yang effisien, dan registrasi user (yang mungkin termasuk didalamnya validasi kartu kredit) sudah tersedia sebagai produk off-the-shelf. Karena paket-paket merchant toolkits telat termasuk semua fungsi di atas termasuk fasilitas manajemen pelaporan dan promosi, merchant toolkit akan sangat mempersingkat waktu implementasi. Beberapa toolkit yang populer seperti: o Jatis (http://www.jatis.com) barangkali merupakan merchant toolkit yang cocok untuk usaha kecil menengah di Indonesia. Bahkan di sertai 25Mbyte Web hosting, 5 e-mail account dll dengan startup cost Rp. 2 juta relatif murah untuk membuat e-toko dibandingkan invest di Ruko. o Viaweb
, sebuah solusi untuk usaha kecil menengah termasuk didalamnya Webhosting. o ICat
, sebuah solusi e-katalog kelas menengah. o NetscapeMerchantXpert , sebuah solusi high-end yang merupakan bagian dari keluarga aplikasi CommerceXpert . Jika anda memilih diantara produk-produk tersebut, yang penting untuk dilihat adalah kemampun integrasi produk / software tersebut dengan sistem yang ada. Hal ini akan dibahas dalam bagian selanjutnya. c. Pemenuhan Ekspektasi Pelanggan Perusahaan mapan yang melakukan migrasi ke e-commerce biasanya harus menghadapi masalah tambahan yaitu harus dapat memenuhi ekspektasi customer based mereka yang sudah ada. Sebuah strategi e-commerce yang sukses akan bertumpu pada kekuatan yang sudah ada di perusahaan dan meng-enhance apa yang dapat perusahaan itu berikan. Penanganan yang spesial diberikan untuk menjamin agar pelanggan yang sudah ada dapat dengan mudah mengakses produk-produk yang sudah familiar bagi mereka. Yang lebih penting lagi, penanganan yang hati- hati harus di perhatikan agar servis level yang sama dapat diberikan secara online seperti hal- nya secara offline. Merchant toolkit biasanya sangat baik untuk manajemen dari promosi sampai penjualan, e-kupon, selebaran promosi dan sebagainya; merchant toolkit biasanya di arahkan untuk usaha yang berusaha untuk membedakan dengan yang lain melalui harga yang lebih aggressive. Di sisi lain, usaha yang lebih berkonsentrasi kepada servis personal tampaknya harus mengkombinasikan solusi merchant yang standar dengan aplikasi yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan personal masing- masing pelanggan. Ada dua (2) pendekatan yang sering digunakan untuk memberikan jasa personal yang online. Pertama adalah membuka kepakaran internal perusahaan secara
8 online melalui sistem pakar (expert system). Agak seram memang istilahnya, dalam bentuk yang sederhana sebetulnya sebuah sistem pakar adalah sebuah database informasi yang baik dengan kemampuan search, seperti GM Buy Power. Toko Dell online juga menggunakan pendekatan yang sama, dengan berbagai peringatan kemungkinan ketidak kompetibelan, seperti “This sound card is not supported by Windows NT”. Memasukan informasi ke sebuah sistem pakar memang akan memakan waktu, lebih enak memang meng-online-kan sumber-sumber in-house yang sudah ada daripada harus mengumpulkan informasi baru. Cara yang ke dua adalah menggunakan agen software yang cerdas . Jangan terlalu takut dengan terminologi- nya, beberapa produk software telah memasukan fasilitas untuk mengamati kebiasaan setiap pembeli secara personal dan memberikan rekomendasi secara personal. Agen software tersebut dapat juga memberitahukan pembeli jika produk yang dia sukai muncul. GrapeVINE http:///www.grapevine.com adalah agen software yang mampu untuk melakukan hal tersebut di atas. Beberapa software termasuk Netscape Compass server telah mengintegrasikan GrapeVINE di dalam-nya. Pada dasarnya apapun pendekatan yang dipakai, semua sistem yang di sebutkan di atas mudah untuk di integrasikan dengan standar merchant toolkit. Yang penting adalah kita harus menyadari bahwa pembeli hanya akan kembali ke sebuah etoko karena beberapa sebab seperti harga, kualitas jasa, convenience, dan sebagainya. Seninya adalah menemukan apa yang mereka suka dalam usaha / bisnis yang kita jalankan dan membangun itu. Itu lah e-commerce, tidak berbeda jauh dengan atau mungkin sama seperti tradisional commerce sebetulnya. d. Integrasi dengan sistem yang sudah ada Barangkali aspek yang paling memusingkan adalah proses integrasi e-toko dengan sistem yang sudah ada. e-toko tidak berdiri sendiri, dia di dukung oleh beberapa sistem informasi seperti billing, manajemen stok, accounting, dan manajemen panggilan dari pembeli (kalau anda melakukan direct sales menggunakan telepon). Kombinasi dari sistem ini dikenal sebagai back-end. Perusahaan startups lebih fleksible dalam memilih back-end yang digunakan di sesuaikan dengan fokus mereka di online. Sayangnya fleksibilitas ini kemungkinan besar tidak ada di dunia usaha yang sudah mapan, artinya harus mau tidak mau mengintegrasikan e-toko yang akan dibuat dengan back-end yang sudah ada / dimiliki sekarang ini. Mengintegrasikan aplikasi yang sudah lama ada dengan sistem web adalah pekerjaan-pekerjaan yang seringkali harus dilakukan oleh intranet developer. Harus diingat tingkat kepentingan integrasi ini cukup tinggi di e-toko karena tidak seperti di intranet, kegagalan di e-toko akan menyangkut image yang buruk ke media massa dan akhirnya hilangnya transaksi dagang. Setiap organisasi telah mengembangkan sistem accounting dan billing yang unik yang merefleksikan budaya dan pasar dari organisasi tersebut. Back-end telah dikembangkan dalam waktu yang lama. Back-end berkembang dengan perusahaan, biasanya back-end tidak di disain untuk online commerce. Mengadaptasi sistem seperti ini biasanya memerlukan kemampuan untuk memecahkan beberapa masalah di bidang responsiveness, keamanan, konversi format, scalability dan banyak lagi. Di atas semua pekerjaan tersebut biasanya ada saja hal- hal kecil yang menjengkelkan. Contohnya, sebuah perusahaan tidak dapat memberikan nomor referensi kepada pembeli online tanpa harus mengubah secara drastis back-end sistem mereka. Tentunya mereka akan sangat berkeberatan untuk melakukan perubahan tersebut. Solusi yang ditempuh akhirnya memberikan nomor referensi yang sifatnya
9 sementara kepada pembeli online, dan mengkonfirmasikan kemudian melalui e-mail dengan nomor referensi yang sesungguhnya yang sudah di konfirmasikan ke backend. Untuk menghindari kebingungan akhirnya digunakan kata “confirmation number” untuk membedakan nomor referensi yang sifatnya sementara tadi. Kejadian seperti ini bukannya tidak mungkin akan banyak terjadi dengan anda-anda yang sudah mempunyai sistem back-end yang mapan. Secara umum ada dua pola utama pada saat kita mengintegrasikan sebuah sistem, yaitu: o Membuat sistem back-end dapat diakses secara online melalui e-toko, atau o Putuskan sama sekali e-toko dari back-end dan duplikasi data dari e-toko ke back-end dan sebaliknya secara batch. Tentunya, pilihan yang paling tepat akan sangat tergantung pada sistem yang ada. Umumnya perusahaan-perusahaan menginginkan back-end mereka dapat di akses secara online, akan tetapi mereka umumnya lebih suka solusi kedua yang memutuskan back-end dari online e-toko-nya karena lebih murah dan lebih mudah di implementasikan. 4. Pendekatan Online Pada pendekatan online, e-toko mempunyai akses langsung ke database di back-end. Hal ini mempunya dua keuntungan utama yaitu: o Sangat mungkin untuk memberikan servis yang lebih baik, seperti informasi stok yang real- time. o Sangat menekan biaya operasi sistem, karena tidak dibutuhkan intervensi manusia untuk menerima pesanan atau update harga. Kesulitan utama dalam pendekatan online ini adalah biaya dan keamanan. Keamanan adalah isu yang paling sakral dalam pendekatan online. Sedang dukungan back-end tidak hanya untuk e-toko-nya tapi juga untuk seluruh bagian dari perusahaan; oleh karena itu harus bisa di akses e-toko tersebut secara amat sangat aman. Hal lain yang akan membuat faktor biaya menjadi naik karena cepatnya obsolote perangkat lunak: back-end perlu secara periodik di upgrade dan di modifikasi. Responsiveness, seperti diterangkan terdahulu, sangat penting dalam etoko; oleh karena itu back-end harus dapat memompa data secepatnya.Jika e-toko sukses, atau back-end sudah mulai overload karena banyak digunakan maka upgrade dan perubahan di back-end harus di lakukan supaya semua berjalan secara lancar efisien. Aplikasi server, seperti Netscape Application Server , mungkin akan menolong dalam masalah ini dengan cara secara effisien memanaje hubungan ke back-end. Yang terakhir, pendekatan online memerlukan cukup banyak pekerjaan yang mahal terutama untuk customisasi. Oleh karena itu di sarankan untuk menggunakan menggunakan pendekatan modular seperti merchant toolkit yang seharusnya akan menekan biaya pengembangan – sangat tidak masuk di akal jika di satu sisi kita dapat menekan biaya, di sisi lain harus membiayai customisasi yang mahal. Sialnya, biasanya back-end tidak mempunyai semua informasi yang dibutuhkan oleh e-toko kita. Memang back-end mempunyai informasi tentang harga dan jumlah stok, tapi bagaimana dengan deskripsi produk, tip, dan gambar? Tentunya hal- hal ini akan membutuhkan customisasi yang membutuhkan biaya lagi. Oleh karena itu sangat disarankan untuk memilih merchant toolkit yang fleksible dengan arsitektur yang modular.
10 5. Pendekatan batch / offline Oleh karena hal- hal yang di sebutkan di atas, banyak perusahaan akhirnya memilih untuk memisahkan e-toko mereka dengan back-end. Data, seperti deskripsi produk dan informasi pesanan, di duplikasi di kedua lingkungan tersebut. Setiap sistem mempunya database masing- masing yang di optimasi untuk kebutuhan-nya. Keuntungan utama dari pendekatan off- line ini adalah masing- masing dapat berjalan dan berkembang sesuai dengan kebutuhan. Tidak ada kebutuhan untuk mengadaptasi back-end ke e-toko. Dalam kasus-kasus yang simpel bahkan data dapat di duplikasi secara manual. Pendekatan ini adalah yang dilakukan oleh Viaweb, dan memang berjalan dengan baik bagi target perusahaan Viaweb yaitu usaha kecil menengah (UKM). UKM dapat memasukan deskripsi produk menggunakan formulir yang ada di situs Viaweb, dan UKM dapat mengakses laporan online shopping. Proses manual cocok untuk jumlah produk yang kecil dan tetap (statik), untuk jumlah produk yang lebih besar dan dinamik (berubah- ubah) dibutuhkan pendekatan yang lebih automatis. Alternatif yang populer adalah membangun proses meng-copy yang sifatnya batch secara periodik, proses ini akan secara automatis melakukan resinkonisasi antara e-toko dengan database di back-end. Tentunya proses sinkronsisasi ini membutuhkan pengembangan yang sifatnya custom. Jika merchant toolkit tidak secara eksplisit mendukung customisasi pada level ini, sangat mudah untuk membangun proses batch di atas PC kita. Kita tahu bahwa e-toko maupun backend harus berjalan di atas PC, maka sangat mungkin jika masing- masing PC mengeksport kedua database mereka melalui sebuah Application Program Interface (API) terbuka seperti ODBC. Dalam pendekatan batch, jika secara benar di automasikan, dikombinasikan dengan keuntungan dari akses online kepada data dan keamanan yang baik maupun independensi diantara sistem. Konsekuensinya, banyak organisasi lebih suka pendekatan ini, bahkan untuk jangka panjang. Bagi perusahaan yang mapan dan ingin melakukan migrasi ke e-commerce akan menghadapi tantangan yang lebih banyak dibandingkan perusahaan startup – tentunya, pengalaman perusahaan mapan yang tahun-tahun itu umumnya dapat mengkompensasi tantangan yang akan di hadapi. Terima kasih karena adanya merchant toolkit yang bisa memudahkan untuk para usahawan untuk membangun etoko.
Penutup a. Tes Formatif Soal esey 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan konsep e-Cyber dalam konteks pelaksanaan e-commerce ! 2. Sebutkan dan jelaskan langkah-langkah untuk membuat e-commerce, misalnya e-toko! 3. Jelaskan hal- hal yang harus dipertimbangkan ketika melakukan migrasi konsep perdagangan dari tradisional menuju online store! 4. Sebutkan dan jelaskan fitur apa saja yang wajib d imiliki oleh e-commerce! 5. Bagaimana caranya e-commerce mampu memenuhi ekspetasi pelanggan di dunia cyber! b. Petunjuk Tindak lanjut bagi Mahasis wa Mempelajari konsep dan model e-toko yang ada di internet.
11
Daftar Pustaka Andam, Zuraidah Ruth (2003) E-commerce and E-business.Filipina: UNDP-APDIP. Pete Loshin and John Vacca (2004) Electronic Commerce. Fourth Edition. Downer Avenue: Charles River Media. Rosen, Anita. (2000) The E-commerce Question and Answer Book: A Survival Guide for Business Managers. Newyork: AMACOM Books. Shapiro, C., dan Varian, H. R. (1999) Information Rules: A Strategic Gudie to the Network Economy. Boston: HBR Press. Onno W Purbo (2002). White Paper, Migrasi e-commerce, http://onno.vlsm.org.
Senarai Cyber Istilah yang digunakan orang untuk menyatakan sesuatu yang berhubungan dengan Internet atau dunia maya.Wiener sebagai pencetus Cybernetics theory mengakui bahwa istilah Cyber sebenarnya pernah digagas oleh Ampere yang namanya digunakan sebagai satuan kuat arus. Oleh karena itu jika ditilik dari asal- usulnya, istilah cyber sebenarnya erat hubungannya dengan kawat listrik. Sehingga tidak mengherankan, jika istilah tersebut juga digunakan untuk organ buatan listrik CYBORG yang merupakan singkatan dari Cybernetics Organics online Terhubung, terkoneksi. Aktif dan siap untuk operasi; dapat berkomunikasi dengan atau dikontrol oleh komputer. Online ini juga bisa diartikan sebagai suatu keadaan di mana sebuah device (komputer) terhubung dengan device lain, biasanya melalu modem.
12
Bab 4 Manajemen Pengembangan e-Commerce Pendahuluan a. Deskripsi Bab ini juga merupakan bagian dari perancangan website e-commerce, materinya berisikan mengenai Keberadaan e-commerce, Outlet e-Commerce, Mengembangkan e-Commerce, Kepercayaan dalam Bertransaksi melalui Internet, Konsep Certificate Authority, Pola bisnis & Kiat Sukses di Internet, Cyber Marketing, Strategi Marketing di Cyberspace b. Relevansi antara Bab dengan Pengetahuan/Pengalaman Mahasis wa Setelah mempelajari isi dari manajemen pengembangan e-commerce maka Mahasiswa mampu menjelaskan konsep pengembangan e-commerce dan strategi menjalankan bisnis cyber marketing. Mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar mengenai cara menangani cyber marketing. c. Relevansi dengan kegunaan bagi Mahasiswa Mahasiswa setelah membaca bab keempat ini, diharapkan mampu membuat konsep cyber marketing dan dapat membaca sebuah peluang bisnis melalui dunia cyber. d. Relevansi dengan Bab atau Matakuliah lain Bab ini merupakan kelanjutan dari bab e-commerce dan teknologi e-commerce dalam kesatuan bagian terhadap pemahaman materi perancangan website ecommerce. e. TIK Mahasiswa mampu merancang konsep cyber marketing. Mahasiswa mampu membuat cyber marketting dengan memanfaatkan blog atau portal web komersial lainnya.
13
Penyajian 1. Keberadaan e-commerce e-commerce jelas ada beberapa jenis ada yang sifatnya badan usaha ke end user (B2C), ada yang antar badan usaha (B2B), ada yang antar orang seperti iklan barus (C2C). Untuk dunia usaha pilihan utama- nya tinggal 2 yaitu B2C & B2B. Hasil survey Markplus & Swa di awal tahun 2000 tampak jelas bahwa dunia B2C sebetulnya suram bayangkan saja 90,1% responden tidak melakukan transaksi B2C artinya hanya 9,9% responden yang melakukannya. Dari 9.9% yang melakukan transaksi B2C 73,2% melakukan sekali lebih dari satu bulan, 17,0% melakukan sebulan sekali, 3,6% melakukan 2-3 minggu sekali dan 6,3% melakukan sekali seminggu. Belum lagi resiko fraud yang tingkat-nya mencapai 60-70%-an hasil analisa teman-teman di radioclik.com. Jelas bahwa untuk survive di B2C ada beberapa trik yang harus dilakukan seperti mencheck ulang dengan cara menelepon si pemegang kartu kredit tentang pembelian yang dia lakukan dll. Sebetulnya jika kita lihat peta e-commerce dunia, B2C juga tidak menarik – B2B jauh lebih menarik dibandingkan B2C. Data Forrester Research Inc. menunjukan transaksi B2B di tahun 1998 US$43 milyard dengan tingkat pertumbuhan 99% yang mencapai US$1.3 trilyun di tahun 2003. Sedangkan B2C bisa dilihat dari pembelanjaan iklan di Internet yang hanya US$ 2.8 Milyard di tahun 1998 dan meningkat ke US$ 22 Milyard di tahun 2004. Statistik Forrester Research Inc. ini menunjukan kesimpulan yang sederhana yaitu bahwa B2B akan jauh lebih menguntungkan dibandingkan B2C. Padahal B2B memerlukan peralatan yang jauh lebih sederhana daripada B2C, seseorang yang bermodalkan e- mail saja sudah cukup untuk melakukan transaksi B2B – tentunya penguasaan teknik marketing, penguasaan komunitas, knowledge management, knowledge base, aktifitas di mailing list yang sering saya bahas di berbagai kesempatan menjadi penting untuk survival B2B. 2. Outlet e-Commerce Pertanyaan mengenai sebuah konsep outlet e-commerce umumnya merupakan pertanyaan pendahuluan bagi pemula yang ingin memasuki dunia ecommerce. Sebagai gambaran saya coba review dua (2) competitor berat dalam provider B2C e-commerce di Indonesia yaitu, JATIS dan Telkom. Sebetulnya ada dua lagi dari Indosat, yaitu Indosatcom B2B e-commerce dan Indosat i2 B2C e-commerce - sayangnya informasi yang ada di saya dari indosat kurang lengkap. Mungkin pada kesempatan lain akan saya coba review semua- nya jika informasi yang masuk sudah lengkap. JATIS http://www.jatis.com salah satu software house dan e-commerce provider yang terbaik di Indonesia menawarkan jasa & softwarenya dengan biaya startup Rp. 2 juta, biaya bulanan Rp. 1.5 juta dengan fee transaksi 3-5% (termasuk charge kartu kredit BII. Telkom dengan produknya CommerceNet http://www.commerce.net.id memberikan tarif startup Rp 2 juta (untuk merchant) atau Rp 10 juta (untuk virtual mall). Telkom tidak ada biaya bulanan, yang ada biaya tahunan Rp. 500.000 / tahun untuk total transaksi dibawah Rp. 20 juta/tahun, dan tambahan Rp. 250.000 untuk kelipatan transaksi Rp. 10 juta / tahun. Fee transaksi 4%, dan fee settlement 3-4%. Saya belum tahu apa aja yang bisa di offer oleh TelkomNet dari sisi software-nya. Karena JATIS pada dasarnya sebuah software house, mereka mempunyai keuntungan banyak dalam kemampuan memberikan solusi lengkap termasuk software-nya yang diberi nama Etalaze. Sebuah perangkat lengkap untuk
14 Web store (ada fasilitas search, shopping chart, payment option, validasi kartu kredit dll), Tool untuk operasi dan management Web store, Manajemen toko yang dinamik, juga banyak fasilitas yang diberikan secara free / gratis seperti Free Web store deployment, free Web store installation, free Web hosting s/d 25Mbyte, Free dial-up ke Internet s/d 100 jam, free 5 e-mail account, free support teknis, free Web store maintenance & support, free training packedge untuk 3 orang, free integrasi secure payment untuk online authorization kartu kredit menggunakan protokol Secure Socket Layer SSL 128 bit. 3. Mengembangkan e-Comme rce. Pertanyaan terhadap unsur kepercayaan merupakan pertanyaan yang sangat standar yang sering sekali di tanyakan pada saat saya mulai ngobrol dengan temanteman pada berbagai kesempatan seminar. Apalagi e-commerce bukan sesuatu yang murah juga terutama bagi orang biasa karena kita harus komitmen untuk mengeluarkan uang dalam jumlah beberapa juta rupiah per bulan. Pertanyaan ini sebetulnya sangat berhubungan erat dengan pengetahuan pasar virtual dari para pemain. Umumnya newbie merasa gamang karena sama sekali tidak ada bayangan pasar saya di depan itu seperti apa. Apakah uang saya akan kembali? Apakah dengan uang yang masukan ke CommerceNet atau JATIS akan langsung menarik orang yang lewat di Internet? Memang di situ seninya, kalau hanya memasang Web dan kemudian mengharapkan orang lewat akan mamp ir di e-toko yang kita bangun – itu namanya sangat naif sekali. Sangat berbahaya bahkan mungkin bisa-bisa rugi. Sama saja seperti kita membangun sebuah toko di jalan e-toko di pinggir jalan toll jagorawi, memang banyak kendaraan yang lewat dan mereka sangat kencang sekali jalan-nya akan sangat sulit untuk membelokan arus kendaraan yang kencang tadi ke e-toko kita walaupun dipasang di pinggir jalan toll. Apalagi kendaraan di jalan toll Internet jauh lebih kencang lagi jalan- nya dibandingkan dengan jalan toll jagorawi. Makin lebih sulit lagi untuk membelokan para pengemudi browser ke e-toko yang kita miliki. Ada dua pendekatan yang bisa digunakan, yaitu, (1) supply created demand dan yang ke (2) demand created supply. Pendekatan yang pertama adalah membuka toko dulu kemudian melakukan akses promosi di berbagai kesempatan untuk menarik orang ke toko tersebut, pendekatan ini cocok untuk pemodal dengan uang cukup banyak yang bisa menahan nafas dalam waktu yang lama. Pendekatan yang kedua adalah membangun komunitas dulu, aktif di mailing list sukur-sukur bisa membuat / memimpin diskusi mailing list mengarahkan masyarakat virtual yang ada menuju sebuah tujuan, dan kebutuhan yang sama – baru sesudah komunitas dan demand tersebut terbentuk, maka kita bisa membangun e-toko-nya jika di perlukan, karena kadang-kadang belum tentu diperlukan sebuah e-toko terutama jika yang kita “jual” bukan barang fisik. Pendekatan yang ke dua ini lebih cocok untuk pemodal lemah (seperti saya), karena sangat murah sekali untuk aktif di mailing list saya mengeluarkan uang Rp. 40.000 / bulan untuk membayar Internet dan Rp. 200.000 / bulan untuk pulsa teleponnya. Setelah melihat responds langsung dari masyarakat terutama jika responds tersebut sangat positif maka akan timbul dengan sendiri-nya percaya diri. Tergantung jenis produk / jasa yang diberikan bisa saja kita membuat toko atau tidak sama sekali. 4. Kepercayaan dalam Bertransaksi melalui Internet Pertanyaan terhadap kepercayaan bertransaksi merupakan pertanyaan yang sangat normal dalam semua proses perdagangan. Trust / kepercayaan memang
15 menjadi kunci utama dalam segala bentuk usaha baik yang online maupun offline. Di dunia offline, trust dibangun dengan saling kenal baik, ada proses ijab kabul, ada yang pakai meterai, ada perjanjian dll. Para pelaku perdagangan offline biasanya pengusaha di proteksi secara horizontal oleh hukum yang tertulis maupun hukum yang tidak tertulis (bersifat konsensus antar pemain) di samping proteksi secara vertikal oleh norma, nilai, value yang di anut oleh para pelakunya. Harmonisasi antara ketiga komponen ini (value, law & konsensus) dipadukan dengan mekanisme- mekanisme pembangun kepercayaan akan secara total membangun seluruh proses kepercayaan secara keseluruhan di dunia offline. Sebetulnya di dunia online, hal yang tidak berbeda jauh juga terjadi. Secara umum aspek pembangun kepercayaan ini bertumpu pada ketiga komponen proteksi yang ada yaitu value, law dan konsensus. Hanya saja karena di dunia online sulit untuk mentransfer hal fisik, maka pembangunan kepercayaan tentunya tidak menggunakan hal fisik seperti meterai, tanda tangan. Ada beberapa cara yang bisa di tempuh yang paling sederhana adalah menggunakan media online hanya untuk berkomunikasi, berbicara dan bersilaturahmi untuk mempercepat proses kenal mengenali satu sama lain. Media mailing list di Internet adalah contoh sederhana penggunaan Internet untuk bersilaturahmi. Saling kenal kemudian akan membentuk rasa percaya antar pelaku- nya, sedang transaksi lainnya menggunakan metoda yang biasa digunakan di dagang offline, misalnya transfer uang-nya ke teler di Bank, pakai ATM BCA untuk debet ke rekening langsung dll. Metoda hybrid ini adalah cara yang paling mudah dan lebih sering digunakan saat ini. Jika ingin agar semua proses dilakukan full secara online, maka tanda tangan digital akan menjadi kunci utama-nya. Hal ini dilakukan menggunakan mekanisme enkripsi-dekripsi kryptografi bertumpu pada kunci (key) yang dipegang oleh setiap pelaku. Proses ini dikenal dengan public key infrastructure (PKI), dimana setiap orang mempunyai private key yang dipegang sendiri, sedang orang yang lain dapat memegang kunci public milik kita. Kunci-kunci ini dapat digunakan untuk mensandikan (mengenkrip) seluruh naskah, bisa juga digunakan untuk memberikan tanda tangan digital (digital signature) pada sebuah naskah / surat (e-mail). Tentunya langkah selanjutnya adalah pengenalan identitas seseorang di Internet. Bahasa kasarnya mekanisme KTP di Internet. Hal ini dikenal sebagai CA – certificate authority di Internet. 5. Konsep Certificate Authority. Certificate Authority (CA) adalah badan di Internet yang memberikan tanda pengenal kepada seseorang, sebuah perusahaan dan menjamin bahwa orang/ perusahaan tersebut bisa dipercaya. Mekanisme yang digunakan sebetulnya sederhana saja, CA akan mengeluarkan sebuah sertifikat digital yang menjelaskan nama, alamat, aset, dll dari badan / orang tersebut kemudian sertifikat digital tersebut di tanda tangani secara digital oleh CA di sertai tanda tangan digital dari badan / orang tersebut. Perhatikan disini bahwa naskah CA menggunakan tanda tangan digital, jelas disini bahwa tanda tangan digital tersebut menggunakan mekanisme yang dikenal di public key infrastructure (PKI). Dengan menggunakan certifikat ini maka bisa dibuat sebuah “pipa komunikasi” yang tertutup antara pihak yang saling bertransaksi karena masingmasing memegang public key masing- masing. Bisa digunakan untuk mengotentikasi jati diri pihak lain di jaringan. Bisa dipakai untuk membuat dan memeriksa tanda
16 tangan digital lawan transaksi. Bisa dipakai untuk surat ijin digital melakukan aktifitas tertentu, atau identifikasi digital. Bahkan jika cukup kreatif, sebetulnya bisa digunakan juga untuk proses-proses verifikasi yang sifatnya offline. Jelas bahwa trust dibangun oleh sertifikat digital yang dikeluarkan oleh CA. Secara teori sebetulnya bisa membuat struktur pohon trust diantara para CA ini. Di Indonesia diusahakan dibangun CA bernama Indosign. Nah kondisi nyata di Internet pada akhirnya CA-CA ini harus di registrasi dalam browser Internet apakah itu dari Netscape atau Internet Explorer, sialnya ternyata hanya para kapitalis yang teregistrasi di browser Internet yang ada. Indosign tidak teregistrasi di browser Internet sebagai root CA. Saat ini CA beruntung yang teregistrasi adalah: o American Bankers Association Inc. o ANX Networks (by DST). o Certisign Certificadora Digital Ltda. (Brazil) o Deutch Telekom AG (Jerman). o Digital Signature Trust / DST / Zions First National Bank (Amerika) o Entrust (Amerika) o Equifax (Amerika) o GTE Cybertrust (Amerika), sekarang dimiliki Baltimore. o Keywitness (Canada) o National Retail Federation (by DST). o TC TrustCenter (Jerman) o Thawte (Afrika Selatan), sekarang dimiliki VeriSign. o VeriSign. Tanpa kemampuan melobby untuk masuk ke browser Internet, maka pendirian CA menjadi percuma karena sangat terbatas sekali implikasinya. Artinya Indosign harus berusaha melobby developer browser Netscape & IE agar IndoSign masuk ke browser untuk dikenal secara internasional. Sebuah usaha yang berat, mengingat reputasi Indonesia sebagai pembajak kelas kakap. 6. Pola bisnis & Kiat Sukses di Internet. Agar bisnis internet menjadi sukses maka yang dibutuhkan adalah dedikasi, komitmen & kesungguhan untuk memberikan servis sebaik mungkin pada masyarakat / pelanggan / customer. Keuntungan utama dari Internet adalah kemungkinan yang sangat effisien untuk melayani masyarakat banyak dalam waktu yang sangat singkat dengan biaya yang sangat murah. Gilanya lagi berbeda dengan pola-pola usaha konvensional yang tidak terlalu interaktif (lebih bersifat satu arah), di Internet memungkinkan kita membangun wahana yang lebih interaktif sehingga pembangunan komunitas yang lebih solid dapat dilakukan dengan mudah; dalam pola lama lebih banyak indoktrinasi satu arah dalam membangun masyarakat – jadi sangat berbeda, di Internet yang terjadi lebih kearah pemberdayaan di dasari komunikasi 2 arah. Keberadaan komunitas yang bertumpu pada kualitas informasi & aktifitasnya akhirnya menjadi parameter utama dalam menentukan keberhasilan seseorang / sebuah usaha apakah berhasil atau tidak. Pembentukan komunitas yang paling sederhana sebetulnya dapat dilakukan dengan bermodalkan akses e-mail dan kemampuan leadership yang tinggi tentunya tidak akan lepas dari idealisme & motivasi yang baik. Strategi selanjutnya yang sangat penting adalah kemampun untuk memperoleh profile dari komunitas yang dibentuk, siapa saja komunitas tsb, berapa usia-nya, bagaimana pola konsumsi- nya, bagaimana pola kerja-nya, bagaimana tingkat pendapatannya.Cara memperoleh profile ini, sebetulnya sederhana contohnya
17 dapat dilihat di beberapa portal media online seperti detik.com, astaga.com dll yang memberikan e- mail gratis dan harus registrasi yang kemudian dapat ditangkap secara mudah profile si pengguna. Dengan adanya massa / komunitas yang solid dan aktif dalam jumlah cukup besar yang diketahui secara cukup baik profile- nya maka jangan kuatir masalah modal dan finansial- nya. Karena percaya atau tidak, akan ada banyak modal ventura maupun Bank yang akan mengejar anda-anda. Karena komunitas / captive market tersebut akan menjadi jaminan bagi modal ventura / bank akan keberhasilan usaha anda di Internet. Saya sangat sarankan untuk tidak membalik proses-nya – yaitu dengan memberikan janji-janji ke bank / modal ventura kemudian setelah anda me mperoleh dana baru berusaha membuat portal dan membangun komunitas, saya akan menjamin bahwa membalik proses ini akan membutuhkan biaya yang jauh lebih besar dengan kemungkinan gagal yang tinggi. 8. Cybe r Marketing Internet merupakan kumpulan jaringan komputer yang terkait satu dengan lainnya tanpa ada penguasa / pengatur utamanya. Jumlah pengguna Internet di seluruh dunia diperkirakan sekitar 33 juta orang - merupakan potensi pasar yang luar biasa (benarkah demikian bagi usahawan Indonesia?). Para pengguna Internet percaya akan spirit / jiwa “kerjasama” (cooperation) yang kuat diantara sesama pengguna maupun operator jaringan yang akhirnya mampu mengatasi berbagai kendala yang ada. Kerjasama dilakukan melampaui batas-batas / dimensi konvensional yang banyak menghambat saat ini seperti dimensi ruang, dimensi waktu, dimensi birokrasi / struktur, batas negara. Effisiensi merupakan kunci keberhasilan untuk bergerak di dunia informasi yang mengharuskan seseorang harus melakukan navigasi / manuver informasi secara cepat; tidak heran jika justru umumnya perusahaan dengan jumlah pegawai kecil (<100 orang) yang umumnya dapat dengan mudah melakukan manuver & memperoleh hasil yang maksimal dari keberadaan Internet. Sebelum memasuki detail cara berusaha di dunia Internet, ada beberapa informasi utama yang berhasil disimpulkan dari kondisi penggunaan Internet di Indonesia: Menjadi pembaca yang baik akan sangat menolong dalam melakukan bisnis di Internet. Melakukan market research atau membaca hasil market research yang ada di Internet akan memberikan masukan yang berharga bagi penentuan langkah yang akan diambil. Statistik yang ada menunjukan bahwa pasar / audience utama dari Web Indonesia adalah ternyata orang Indonesia sendiri. Sikap total customer satisfaction - Kesiapan untuk secara tanggap & cepat untuk memberikan servis / layanan terbaik kepada customer secara elektronik melalui fasilitas Internet akan sangat memberikan nilai plus. Disseminasi informasi sebetulnya dapat dibuat dengan mudah menggunakan Hyper Text Markup Language (HTML) pada Web. Sebelum memasuki materi tentang sisi praktis untuk melakukan usaha di Internet ada baiknya saya membahas sedikit tentang kondisi jaringan komputer / Internet di Indonesia secara garis besar.
18
64Kbps
64Kbps
19.2Kbps
InterNet
petra.ac.id (surabaya) melsa.net.id (ISP) in Bandung Jakarta-Bogor Institutions
128Kbps
19.2Kbps 1996
iptek.net.id (ISP)
9600bps 64Kbps AX.25 VHF en.co.id
cbn.net.id (ISP)
64Kbps (512Kbps - 1996)
19.2Kbps
128Kbps 2Mbps - 1996
128Kbps 512Kbps - 1996
128Kbps rad.net.id (ISP) idola.net.id (ISP)
sisfo.net.id (ISP) in Bandung
indo.net.id (ISP) 64Kbps
19.2K InfoRis 64Kbps (telkom.go.id Bandung) lapan.go.id
Palapa Sat
1200bps AX.25 VHF
19.2Kbps SCPC
w asantara.net.id (ISP)
B-ISDN 2M bps (sisfo.net.id)
19.2Kbps 2M bps - 1996?
4 Cities VSAT Network 64Kbps
2Mbps - 1996? 2Mbps - 1996?
itb.ac.id 1200bps SSB 7 Cities in Indonesia
22 Cities VSAT Netw ork (64Kbps)
2Mbps - 1996? 64Kbps - 1996
~2400 users (1995) ~8000 users (1996)
Frame Re lay 2Mbps 17 Big Cities
2Mbps AI3 - 1996 2Mbps Ku-Band via JCSat-3
1200bps VHF Regional-Net 2Mbps CDMA City-MAN
9600bps VHF City-MAN
Satellite dish
Gambar 1. Hubungan Jaringan Internet di Indonesia (Awal 1996) yang berhasil di deteksi oleh penulis. Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari hubungan / topologi jaringan komputer yang berhasil penulis deteksi saat ini adalah: Total kecepatan ke Internet dari Indonesia saat ini (awal 1996) berkisar sekitar 640Kbps. Hal ini merupakan kenaikan yang sangat menarik mengingat kecepatan ke Internet di awal 1995 hanya 128Kbps. Diharapkan di akhir 1996, kita akan melihat total kecepatan ke Internet mendekati 6Mbps - merupakan perubahan yang cukup drastis bagi pertumbuhan Internet di Indonesia. Sangat disayangkan bahwa kebanyakan Internet Service Provider (ISP) mengkaitkan langsung dirinya ke Internet - Topologi jenis ini hanya baik untuk memberikan layanan terbaik untuk konsumen informasi dari Internet. Sedang bagi orang yang ingin berusaha di Internet dari Indonesia ternyata topologi jenis ini kurang baik - harus dibangun Neutral Hub yang bisa menghubungkan semua ISP di Indonesia dengan kecepatan tinggi Dan dapat menjamin akses informasi di dalam negeri. Jumlah pengguna aktif Internet di Indonesia diperkirakan sekitar 20-25.000 orang dengan komposisi seperti tampak pada gambar 2. University 42.8
1 Research Goverment 29.5 Commercial
20.9
5.8 NGO
Gambar 2. Komposisi User Inte rnet Indonesia.
19 Tampak bahwa pengguna Internet di Indonesia sebetulnya di dominasi oleh user melalui ISP komersial & dunia pendidikan tinggi. Barangkali konsentrasi user Internet di Indonesia terdapat di Jakarta & Bandung - menarik sebetulnya untuk ditelaah lebih lanjut bahwa ternyata user Jakarta di dominasi oleh user ISP komersial sedang di Bandung di dominasi oleh user perguruan tinggi khususnya ITB. 8.1 Fasilitas di Internet Mungkin ada baiknya kita membahas secara sepintas tentang fasilitas apa saja yang mungkin digunakan di Internet, dengan harapan akan memudahkan seseorang nantinya melakukan manouver informasi dalam melakukan usahanya. Detail dari fasilitas di Internet dapat diketahui lebih lanjut di berbagai buku / makalah seminar tentang Internet. Fasilitas yang umumnya digunakan adalah: Surat elektronik (E-mail). Fasilitas ini merupakan fasilitas yang paling primitif & merupakan alat bantu untuk berkirim berita, surat, file antar komputer. Dengan menggunakan fasilitas E- mail sebetulnya kita dapat menjangkau lebih banyak pemakai jaringan komputer karena masih ada pengguna jaringan komputer yang hanya dapat berkomunikasi menggunakan E- mail karena saluruan komunikasi yang digunakan masih terlalu lambat (contohnya: penggunakan jaringan packet radio di Indonesia). Kelompok diskusi / Mailing List. Fasilitas ini dibangun menggunakan teknik yang sama dengan proses penyebaran surat elektronik. Hanya menggunakan fasilitas ini sebuah berita / file dapat disebarkan ke banyak pengguna sekaligus - dengan cara ini kita dapat melakukan diskusi, seminar, ceramah, konferensi secara elektronik tanpa terikat pada dimensi ruang, dimensi waktu - diskusi dapat berlangsung setiap hari tanpa henti. Hasil yang diperoleh akan jauh lebih effektif daripada penyelenggaraan seminar / konferensi yang konvensional kebiasaan yang buruk dari para peserta diskusi elektronik adalah biasanya kita akan sangat informal & tidak terlalu suka hal yang formal. Fasilitas File Server / Transfer File. Fasilitas ini memungkinkan kita menyimpan berbagai file komputer. Dengan cara ini kita dapat dengan mudah melakukan disseminasi informasi seperti Frequently Asked Questions (FAQ) yang akan sangat membantu bagi customer / user dalam melakukan usaha di Internet. Fasilitas Web / Distributed Multimedia Database. Fasilitas Web barangkali merupakan terobosan yang sangat penting bagi pesatnya perkembangan Internet di dunia saat ini. Fasilitas ini menjadi sangat menarik karena adanya fasilitas search engine yang sangat memudahkan kita dalam melakukan navigasi informasi di Internet. Contoh search engine yang cukup baik adalah http://www.lycos.com diperlihat pada gambar 3. Tampak pada contoh Gambar 3, ada sebuah form yang bisa kita isi query yang dapat dimanfaatkan untuk mencari informasi yang kita inginkan. Ja ngan terkejut apabila ternyata sering kali kita under-estimate pada saat melakukan pencarian informasi karena informasi yang ada di Internet sangat’lah banyak. Beberapa search engine yang besar di Internet tampak pada Tabel 1.
20
Gambar 3. http://www.lycos.com salah satu search engine Internet
Open Text Yahoo! Alta Vista Lycos WebCrawler Inktomi BimaSakti DejaNews
Tabel 1. InterNet Usefull Search Engines http://www.opentext.com/ http://www.yahoo.com/ http://www.altavista.digital.com/ http://www.lycos.com/ http://www.webcrawler.com/ http://inktomi.cs.berkeley.edu/ http://www.cs.utexas.edu/users/adison/cgi/bimasakti/ http://www.dejanews.com/
Tentunya masih banyak lagi fasilitas yang ada di Internet. Trend yang cukup gencar berkembang saat ini adalah: Broadcast Televisi & video teleconference melalui Internet menggunakan fasilitas Multicast Backbone (MBONE) yang akan dicobakan juga di ITB di tahun 1996 ini. Penggunaan Virtual Reality Modelling Languange (VRML) untuk menyajikan bentuk yang lebih nyata lagi dari Web yang saat ini telah berjalan. 8.2 Profile Penggunaan Internet Dengan berbekal pengalaman yang minim di dunia usaha & sebagian besar hanya berdasarkan intuisi & logika, penulis yakin bahwa pengetahuan tentang: profile pengguna Internet. komposisi traffic Internet. sangat berguna bagi penentuan jenis bisnis apa yang mungkin dilakukan di Internet. Pengetahuan tentang berbagai hal ini sebetulnya dapat diperoleh dengan mudah di Internet dengan cara membaca berbagai statistik yang ada & dapat diakses secara cuma-cuma di Internet. Komposisi traffic Web Indonesia yang berhasil dikumpulkan dari berbagai statistik yang ada dapat disimpulkan sebagai berikut:
21 60-70% traffic Web Indonesia datangnya dari / ke komputer yang ada di Indonesia. Cukup mengejutkan bagi usahawan yang ingin “go internasional” menggunakan Web di Indonesia. Sisa traffic di dominasi oleh domain dibawah ini: *.com - institusi komersial di dunia (umumnya di Amerika Serikat). *.edu - institusi pendidikan di dunia (umumnya di Amerika Serikat). *.sg - berbagai institusi di Singapura. Besar total traffic Web Indonesia cukup besar mencapai 80-100Mbyte setiap harinya. Tampak bahwa untuk saat ini potensi pasar Internet di Indonesia lebih banyak untuk kalangan Indonesia sendiri. Kemampuan untuk melakukan manouvering di dunia Internet sangat diperlukan untuk menembus pasar Internasional - kemampuan ini hanya mungkin dilakukan oleh orang-orang (SDM) yang sehari- hari bergelut & aktif berpartisipasi di berbagai mailing list / konferensi elektronik di Internet. Faktor lain yang tidak kalah penting adalah komposisi pengguna Internet. Sayang sekali study tentang hal ini belum pernah dilakukan di Indonesia, akan tetapi penulis percaya bahwa komposisi pengguna Internet di Indonesia sebetulnya tidak berbeda terlalu jauh dengan komposisi pengguna Internet di dunia lainnya. Beberapa hal yang bisa di simpulkan dari beberapa market research yang dilakukan di Internet menunjukan bahwa: Sebagian besar pengguna Internet berusia antara 25-40 tahun. Sebagian besar adalah single atau menikah tetapi belum mempunyai anak. Pria mendominasi pengguna Internet - sekitar 70-80% pengguna Internet adalah kaum pria. Pengguna sebagian besar berpendidikan tinggi, minimal S1. Sangat jarang pengguna aktif Internet yang hanya berpendidikan rendah seperti SD. Pendapatan rata-rata per tahun pengguna Internet cukup tinggi. Di Amerika Serikat sekitar US$65.000 per tahun; sedang di Eropa sekitar US$ 42.000 per tahun. Di Indonesia sendiri penulis yakin masih didominasi golongan ekonomi menengah ke atas. Internet di dominasi oleh orang-orang dari universitas, peneliti, engineer. Sebagai gambaran hanya 20% responden di Amerika Serikat adalah Manajer, Eksekutive & Konsultan. Umumnya para responden mengakses Internet dari tempat bekerja / sekolah. Hanya sekitar 30% mengakses secara pribadi dari rumah. Untuk Indonesia kemungkinan besar sekitar 50% atau lebih pengguna Inter net mengakses melalui rumah masing- masing karena belum banyak kantor / sekolah yang terhubung ke Internet. Sebetulnya apa yang dilakukan oleh para pengguna pada saat melakukan Surfing di berbagai Web di Internet? Ternyata sebagian besar adalah just looking, having fun mungkin semacam “game” bagi mereka. Yah untuk melepas lelah barangkali lebih tepat, tetapi bukan untuk keperluan yang terlalu serius sekali. Jarang / hampir tidak pernah ada orang yang khusus surfing Internet untuk shopping. Hal ini merupakan tantangan bagi para usahawan yang berusaha melalui Internet untuk menarik para surfer ini dari yang sifatnya fun
22 menjadi shopping. Penjelasan tentang strategi untuk melakukan marketing saya jelaskan di bagian selanjutnya. Web / Internet saat ini bukan dianggap alat utama untuk transaksi ekonomi - karena masih ada ketakutan diantara para surfer tentang masalah reliability & security jaringan. Apa yang diharapkan surfer dari perusahaan yang memasang Web & melakukan usaha di Internet? Kualitas & kelengkapan informasi tentang berbagai produk / servis yang diberikan sangat diharapkan oleh para surfer. Sebetulnya 80% dari para surfer bersedia untuk membayar informasi yang terkandung di Web tersebut - tentunya hanya jika kualitas-nya sangat baik. Harga yang murah tidak penting - para surfer lebih banyak mementingkan kualitas. Reliabilitas Vendor sangat penting bagi para surfer. Para surfer sangat berharap untuk: mudah menghubungi vendor. cepat bereaksi terhadap permintaan / hubungan yang dilakukan oleh para surfer ini. Para surfer sangat berharap respons dapat dilakukan seketika itu juga. mau melakukan customisasi servis / produk untuk keperluan spesifik surfer tersebut. Jangan sekali-sekali berbuat hal yang tidak baik terhadap para surfer karena akibatnya akan sangat fatal bagi kelanjutan usaha anda. Sedikit trick untuk memperoleh informasi pasar / market research: Umumnya informasi tentang hasil survey pasar / market research di perguruan tinggi dapat diambil secara cuma-cuma. Sedang hasil market research di perusahaan komersial yang mengkhususkan diri untuk melakukan penelitian pasar hanya dapat diperoleh secara komersial. Belajar dari usaha sejenis di luar negeri dalam melakukan penetrasi pasar di Internet akan sangat membantu dalam menentukan kondisi pasar yang ada. Jika diperlukan, dapat dicoba untuk melepaskan beberapa informasi di Internet untuk memperoleh umpan balik dari pengguna jaringan di Internet. 9. Strategi Marketing di Cyberspace Teknologi Informasi sebetulnya terdiri dari tiga komponen utama, yaitu Computer, Communication dan Content. Strategi marketing di Cyberspace akan banyak bermain pada Content informasi yang ditawarkan. Perlu kita sadari bersama bahwa sebetulnya servis / produk utama yang dimungkinkan di Cyberspace adalah: a. Iklan / Media Promosi Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa sebetulnya Internet surfer berjalan-jalan di berbagai Web adalah untuk fun & bukan khusus untuk shopping. Kunci keberhasilan dalam melakukan marketing di Cyberspace & menarik sebanyak mungkin parasurfer untuk dari waktu ke waktu sering datang ke Web yang kita rancang sehingga akhirnya melakukan shoping adalah: Creativity. Kita harus kreatif & menarik dalam membuat Web. Sedapat mungkin banyak informasi yang terkandung dalam Web tersebut. Lebih baik lagi Web yang
23 kita pasang secara periodik di ubah dari waktu ke waktu. Untuk melakukan hal ini memang dibutuhkan team yang kuat dibelakangnya. Sebagai contoh Majalah Time didukung oleh 120 staff khusus untuk melakukan operasi di Web mereka sehingga kecepatan perubahan informasi terjadi setiap jam. Customizability. Informasi / produk / servis yang ditawarkan sebaiknya dapat dengan mudah disesuaikan dengan kebutuhkan para surfer masing- masing. Misalnya: seorang surfer yang ingin membeli komputer cukup melakukan beberapa operasi “clik” menggunakan mouse-nya untuk memperoleh perkiraan harga komputer yang ingin dibelikan dengan konfigurasi perangkat keras & perangkat lunak yang sesuai dengan keinginannya. Convenience. Informasi yang ditampilkan sebaiknya memudahkan para surfer melakukan navigasi & transaksi. Ada beberapa kunci informasi penting yang penting yang harus diitayangkan di Web seperti: Frequently Asked Question (FAQ) dari para customer lain sebaiknya di tayangkan untuk memudahkan customer service. Review berbagai produk yang ditawarkan dapat dengan mudah diperoleh. Tidak jarang para Webmaster memasang informasi yang lebih dari sekedar review tetapi cara kerja-nya bahkan sering kali user manual lengkap dapat diambil dengan mudah melalui Internet dengan cara ini memudahkan para surfer untuk memilih. Pointer kepada berbagai Web lainnya tentang produk yang sama dari pihak kompetitor tidak jarang diberikan. Kebesaran hati & keyakinan akan kualitas produk / servis yang ditawarkan lebih baik daripada kompetitor yang lain akan sangat penting untuk menarik para surfer - bahkan bukan mustahil dibuatkan semacam review perbandingan berbagai produk / servis yang sama secara fair & dapat di ambil dengan mudah oleh para surfer. Alamat kontak sebaiknya melalui E-mail - jangan berharap terlalu banyak untuk menarik para surfer untuk berinteraksi dengan kita jika kita hanya menayangkan alamat konvensional (seperti: nama jalan, p.o. box) Tentunya kita harus sangat selektif dalam menentukan jenis usaha yang kita lakukan melalui Internet - mengingat profile pengguna Internet saat ini yang ternyata sangat spesifik. Pengalaman yang ada di beberapa Online marketer adalah sebagai berikut: Ada beberapa komoditi yang akan menarik para surfer untuk melakukan transaksi & membeli komoditi tersebut antara lain: Perangkat keras & lunak komputer. Musik (seperti, CD & pita kaset). Buku. Ada beberapa komoditi yang lebih cocok untuk menggunakan Internet hanya sebagai katalog / referensi saja. Surfer akan lebih suka untuk membeli secara tradisional. Contohnya: Baju / Pakaian. Proses penyebaran informasi tentang lokasi Informasi tentang usaha anda di Internet sebenarnya lebih banyak terjadi melalui cara konvensional seperti: Disebutkan dalam “hot list ” seseorang dalam berbagai kesempatan diskusi. Hal ini menyebabkan para eksekutif / manager / usahawan tersebut harus secara aktif ikut dalam berbagai diskusi & secara tidak langsung memberitahukan lokasi Web-nya.
24 Disebutkan dalam surat kabar / media massa. Contoh yang menarik adalah harian republika yang setiap hari memasang informasi tentang lokasi Web- nya. Secara teknis untuk membangunan Web tidak sukar berbagai perangkat lunak untuk membantu pembuatan Web telah tersedia dengan mudah di Internet sebagian bahkan dapat diambil secara cuma-cuma. Proses untuk peletakan Web juga tidak terlalu sukar, sebagian mesin di Internet bahkan menyediakan tempat untuk Web secara cuma-cuma. Akan tetapi sebetulnya kunci utama keberhasilan marketing di Cyberspace lebih banyak ditentukan oleh orang-orang / sumber daya manusia (SDM) yang membangun informasi tersebut. Tanpa mengandalkan SDM yang handal akan sulit untuk berkompetisi di era informasi Internet - jangan terlalu berharap untuk mencari SDM tersebut karena di Indonesia SDM yang betul-betul handal tentang Internet masih sangat langka. Cara terbaik untuk memperoleh SDM adalah mendidik sendiri / bekerjasama dengan universitas yang mampu untuk mendidik SDM yang dibutuhkan. Melihat berbagai batasan yang ada saat ini, umumnya usaha dengan jumlah personal sedikit (<100 orang) yang mengandalkan SDM berkualitas yang akan berhasil memperoleh keuntungan secara maksimal melalui Internet. Perusahaan besar yang banyak dibatasi oleh birokrasi & berbagai kendalanya akan lebih lambat untuk memperoleh keuntungan dengan adanya Internet. Beberapa hal yang penting tentang Cyber Marketing, yaitu: Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas akan menjadi tumpuan utama dalam melakukan usaha di Cyberspace. Cara terbaik saat ini untuk memperoleh SDM ini adalah mendidik mereka & bukan mencari SDM tersebut. Menjadi pembaca yang baik & mempelajari cara / strategi pemasaran produk / servis sejenis di Internet akan sangat menolong dalam menentukan penetrasi ke pasar melalui Internet. Saat ini pasar / audience utama dari Web Indonesia ternyata adalah orang Indonesia sendiri. Perlu teknik penetrasi khusus yang mengandalkan SDM yang handal untuk melakukan penetrasi tingkat dunia. Siap untuk memberikan servis terbaik total customer satisfaction; baik dari sisi kecepatan - ketepatan terhadap tanggapan setiap client yang ada merupakan aset utama dalam bisnis di Internet.
Penutup a. Tes Formatif Soal esey : 1. Jelaskan konsep dan strategi cyber marketing! 2. Sebutkan kendala-kendala yang ditemukan dalam pelaksanaan cyber marketing! 3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan konsep kepercayaan ketika melakukan transaksi di internet! 4. Jelaskan konsep Certificate Authority! 5. Jelaskan perbedaan manajemen perdagangan dalam konsep e-commerce (cyber marketing) dan perdagangan offline! b. Petunjuk Tindak lanjut bagi Mahasis wa Membuat analisa terhadap amazon.com, oke.com dan kaukus.com
25
Daftar Pustaka Andam, Zuraidah Ruth (2003) E-commerce and E-business.Filipina: UNDP-APDIP. Pete Loshin and John Vacca (2004) Electronic Commerce. Fourth Edition. Downer Avenue: Charles River Media. Rosen, Anita. (2000) The E-commerce Question and Answer Book: A Survival Guide for Business Managers. Newyork: AMACOM Books. Shapiro, C., dan Varian, H. R. (1999) Information Rules: A Strategic Gudie to the Network Economy. Boston: HBR Press. Onno W Purbo (2004). White Paper, Cyber Marketing, http://onno.vlsm.org.
Senarai Certificate Authority Disingkat CA. Suatu lembaga yang bertugas dalam hal mempublikasi, mengatur, dan menarik suatu sertifikat yang digunakan dalam proses transfer data melalui internet. Cyber Marketing egala usaha yang dilakukan untuk melakukan pemasaran suatu produk atau jasa melalui atau menggunakan media Internet. Kata e dalam e-pemasaran ini berarti elektronik (electronic) yang artinya kegiatan pemasaran yang dimaksud dilaksanakan secara elektronik lewat Internet atau jaringan cyber.