STRATEGI PENCEGAHAN KEJAHATAN DAN TERORISME DI MALL SEBAGAI RUANG PUBLIK (STUDI KASUS LIPPO PLAZA KRAMAT JATI) Nadia Amelia Maharani Departemen Kriminologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia Email:
[email protected] Abstrak Skripsi ini membahas mengenai strategi pencegahan kejahatan dan terorisme di mall sebagai ruang publik. Penelitian ini berangkat dari studi kasus yang bertempat di Lippo Plaza Kramat Jati, di mana mall tersebut memiliku latar belakang sejarah yang pernah menjadi sasaran aksi terorisme pada tahun 2006. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pencegahan kejahtan situasional dalam mencegah kejahatan diruang publik, dan game theory sebagai pertimbangan dalam mencegah serangan terorisme. Skripsi ini menggunakan mixed method sebagai metode penelitian, dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner sebagai pengumpulan data kuantitatif dan pedoman wawancara tidak berstruktur sebagai pengumpulan data kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan orientasi pada pencegahan kejahatan yang dilakukan pengelola pada pencegahan kejahatan harta benda, belum berorientasi pada pencegahan terorisme. Kewaspadaan pengunjung juga menunjukan tidak mengarah pada ketakutan terhadap teror, melainkan pada kejahatan harta benda. Koordinasi antar pihak yang berkesinambungan dan berorientasi setiap saat dibutuhkan untuk mengurangi resiko terjadinya kejahatan harta benda juga terhdap serangan terorisme. Kata kunci: Pencegahan Kejahatan Situasional, Terorisme, Ruang Publik, Game Theory, Mixed Method Crime Prevention Strategies and Terrorism at Mall as Public Space (Case Study Lippo Plaza Kramat Jati) This mini thesis discussed about crime prevention strategies and terrorism at mall as a public space. This research begin from case study in Lippo Plaza Kramat Jati, with the historical that place has been attacked by terrorist at 2006. This research using situasional crime prevention theory and game theory as a consideration for prventing terrorist attack. This thesis using mixed methods as a research method, with collecting data used questionnaire for quantitative methods an unstructural interviews for qualitative methods. The results from this research shows the orientation to prevent property crime by management mall, not for terrorism yet. Awareness from customers shows they didn’t concerned about terror, but they concerned with property crime. Coordination and orientation by management mall and law enforcement should be constantly ang continually to reduce the risk of property crime and also terrorism. Key Word: Situasional Crime Prevention, Terorism, Public Space, Game Theory, Mixed Method
Strategi pencegahan…, Nadia Amelia Maharani, FISIP UI, 2014
Pendahuluan
Ruang publik sebagai ruang dimana tempat orang-orang berinteraksi satu sama lain, membutuhkan kenyamana dan keamanan dalam interaksi yang dilakukan di dalam ruang publik tersebut. Kejahatan dapat terjadi dimana saja, contohnya di tempat parkir mall yang terjadi Medan fair plaza dimana pengunjung mengalami pengerusakan terhadap mobilnya di tempat parkir gedung tersbut.
(Terdepan, 2012). Selain itu ancaman-ancaman teror
menghantui pengunjung yang khususnya berada di DKI Jakarta, di mana kasus teror bom di mall banyak terjadi di DKI Jakarta, seperti adanya teror bom di Mall Blok M dengan teror sms yang dikirimkan ke nomor layanan polisi 1717 secara berulang-ulang. Namun pelaku telah ditangkap dan berdasarkan penjelasan pelaku melakukan teror akibat dieksekusinya tersangka Amrozi1. Terorisme merupakan salah satu kejahatan yang dalam kurun waktu 10 tahun terakhir kerap menjadi headline di media-media Indonesia. Terorisme sebagai salah satu bentuk kejahatan transnasional yang mengaburkan batas-batas negara. Kata terorisme berasal dari bahasa Latin, terrorem, yang berarti rasa takut yang luar biasa. Dalam bentuk kata kerja, kata tersebut menjadi terrere yang didefiniskan menjadi menakut-nakuti. Beberapa peristiwa atau kasus yang terjadi pada pusat perbelanjaan yaitu ancaman bom atau pencurian atas barang-barang yang dijual. Ancaman adanya bom pada setiap pusat perbelanjaan menjadikan suatu ketakutan tersendiri bagi pengunjung pusat perbelanjaan. Ketakutan atas ancaman bom tersebut diawali oleh tragedi bom Bali I (Oktober 2002), bom di hotel JW Marriot Jakarta (Agustus 2003), dan tragedi bom Bali II (Oktober 2005), yang mempengaruhi kehidupan di masyakat. Tragedi tersebut menjadi awal diperketatnya pengamanan pada setiap gedung-gedung yang ada di Jakarta khususnya pusat perbelanjaan. Sistem pengamanan diperketat bagi orang-orang yang membawa barang berjenis metal atau logam. Adapun rangkaian peristiwa teror di beberapa ruang publik di Indonesia yang bersumber dari artikel seminar yang berjudul “Mencegah Terjadinya Serangan Terorisme di Hotel, Restoran dan Mall : Tinjauan Terhadap Sistem Keamanan di Tempat Keramaian dari Kemungkinan Serangan Teroris” oleh Mohammad Kemal Dermawan, dapat dilihat dalam tabel rangkaian peristiwa teror berikut:
1
Indosiar.com, 2008
Strategi pencegahan…, Nadia Amelia Maharani, FISIP UI, 2014
Tabel Rangkaian Peristiwa Teror Di Indonesia No
Tahun Kejadian
1. 2. 3. 4. 5.
2000 2001 2001 2001 2002
Lokasi Kejadian
Gedung Bursa Efek, Jakarta Bom Plaza Atrium Senen, Jakarta Bom Restoran KFC, Makasar Bom Sekolah Australia Bom Kuta Bali Bom Restoran Mc. Donald’s 6. 2002 Makasar 7. 2003 Bandara Soekarno-Hatta Jakarta 8. 2003 Hotel JW Marriott Jakarta 9. 2009 Hotel JW Marriott Jakarta 10. 2009 Hotel Ritz Carlton Jakarta Sumber : Diolah oleh peneliti dari berbagai sumber
Jenis Teror Bom Bom Bom Bom Bom Bom Bom Bom Bom Bom
Berdasarkan tabel rangkaian peristiwa teror diatas, menjadi perhatian khusus ruang
DTP Kusumawardhani 6/1/14 6:01 AM Formatted: Centered DTP Kusumawardhani 6/1/14 6:01 AM Formatted: Centered DTP Kusumawardhani 6/1/14 6:01 AM Formatted: Centered DTP Kusumawardhani 6/1/14 6:01 AM Formatted: Centered DTP Kusumawardhani 6/1/14 6:01 AM Formatted: Centered DTP Kusumawardhani 6/1/14 6:01 AM Formatted: Centered DTP Kusumawardhani 6/1/14 6:01 AM Formatted: Centered
publik yang dijadikan target ledakan bom, dan fokus untuk pengelola restoran, mall dan hotel
DTP Kusumawardhani 6/1/14 6:01 AM Formatted: Centered
dalam memperbaiki sistem pengamanan dan pencegahan kejahatan serta pencegahan aksi
DTP Kusumawardhani 6/1/14 6:01 AM Formatted: Centered
terorisme. Pengamanan pusat perbelanjaan menjadi semakin meningkat ketika pusat perbelanjaan tersebut menjadi tempat diadakannya acara konser musik oleh event organizer tertentu, dengan tujuan memperbanyak pengunjung pusat perbelanjaan tersebut kerja sama antara pengelola pusat perbelanjaan dan event organizer. Akan tetapi keamanan dan kenyamanan pengunjung serta penjual seringkali belum menjadi perhatian khusus dalam hal adanya acara konser musik yang diadakan di pusat perbelanjaan. Seringkali pertunjukan musik menjadi rusuh yang beresiko memakan korban dipicu oleh “memanasnya” penonton akibat dari ketidaknyamanan venue atau tempat pertunjukan musik.2 Kasus serangan teroris, dalam bentuk pemboman, salah satunya adalah di daerah Kramat Jati Timur, dimana didalam satu area terdapat pusat pebelanjaan Lippo Plaza Kramat Jati. Melihat dari kasus ledakan bom yang terrjadi di Lippo Plaza Kramat Jati dimana pada waktu bom meledak nama pusat perbelanjaan tersebut masih Kramat Jati Indah Plaza. Bom meledak di restoran cepat saji A&W dengan jenis ledakan low explosive yang membuat berantakan restoran cepat saji di Kramat Jati Indah Plaza. Setelah terjadinya ledakan bom pada November 2006 di Kramat Jati Indah Plaza tersebut, pengelola baru dari Mall yang kemudian dibangun kembali tersebut menerapkan sistem keamanan atau pencegahan kejahatan yang tentunya mendasarkan diri pada lemahnya 2
Adri Subono, JAVA Musikindo Present : WOW!!, PT. Indonesia Printer, Jakarta, 2004, hlm 19
Strategi pencegahan…, Nadia Amelia Maharani, FISIP UI, 2014
DTP Kusumawardhani 6/1/14 6:01 AM Formatted: Centered
sistem keamanan atau pencegahan kejahatan di masa lalu yang mengalami serangan bom. Terkait dengan hal tersebut, dapat diamati bahwa pengelola telah menerapkan sistem keamanan atau pencegahan kejahatan yang lebih ketat, tidak hanya mencegah kejahatan tetapi juga ditujukan pada kemungkinan serangan teroris. Sistem pengamanan yang dilakukan dengan pemeriksaan satu persatu individu yang datang ke pusat perbelanjaan ketika acara tertentu yang diadakan pihak pengelola menjadi suatu hal yang sulit dilakukan karena pengunjung dengan jumlah banyak yang datang. Kemungkinan untuk terjadinya kejahatan situasional dan serangan terorisme dapat kapan saja terjadi. Hal tersebut tentunya akan mengganggu kenyamanan dari para pengunjung dan penjual karena menimbulkan ketidaknyamanan, fokus perhatian pada area ini dibatasi pada pengunjung dan pengguna yang berada diarea Lippo Plaza Kramat jati. Sistem keamanan atau pencegahan kejahatan yang diterapkan di Lippo Plaza Kramat Jati saat ini lebih dikonsentrasikan pada sistem keamanan situasional yang mencakup area luar dan dalam dari Mall tersebut. Berbagai perangkat keamanan seperti alat detektor di pintu masuk dan pemeriksaan saat masuk kedalam mall, kamera pengawas hingga penjagaan dan pemeriksaan di pintu-pintu masuk tampak diterapkan oleh pengelola Mall. Berdasarkan penjelasan diatas permasalahanya adalah dalam fungsi pusat perbelanjaan dan pasar tradisional yang beroperasi sebagai tempat berbelanja masih harus menggunakan sistem pengamanan yang tinggi untuk mengamankan pengunjung, penjual serta karyawan yang bekerja di pusat perbelanjan tersebut. Lokasi pusat perbelanjaan dan pasar tradisional yang berdekatan seharusnya menjadi perhatian untuk semakin diperketat keamanan dan kenyamanan pengunjung. Akan tetapi keamanan dan kenyamanan pengunjung, penjual dan karyawan seringkali diabaikan oleh pihak pengelola, penegak hukum dan pemerintah daerah setempat, sehingga seringkali terjadi kejahatan dari pencurian, pelecehan seksual dan ancaman. aksi terorisme. . Mall sebagai ruang terbuka yang kemungkinan menjadi target sasaran ledakan bom menjadi perhatian penting untuk sistem pengaman dan pencegahan gedung yang beroperasi sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli dalam satu tempat. Keramaian dalam mall tersebut menjadi fokus ketika mall yang memiliki kasus diledakannya bom pada tahun 2006, yang kemudian mall tersebut direnovasi menjadi bangunan baru demi peningkatan pengamanan atas kejahatan yang akan terjadi. Mencermati sistem keamanan atau sistem pencegahan kejahatan situasional yang diterapkan di Mall Lippo Plaza Kramat Jati, yang tentunya tidak terlepas dari pertimbanganpertimbangan kejadian serangan teroris yang menimpa Mall tersebut di masa lalu, serta
Strategi pencegahan…, Nadia Amelia Maharani, FISIP UI, 2014
DTP Kusumawardhani 6/1/14 6:03 AM Formatted: Space After: 0 pt
ancaman kejahatan dan serangan teroris yang setiap saat dapat saja terjadi, maka pengelola telah menerapkan sistem keamanan atau sistem pencegahan kejahatan situasional yang lebih ketat. Masalah yang kemudian muncul adalah terkait dengan rasa kenyamanan pengunjung yang tentunya datang ke Mall tersebut untuk keperluan santai, berekreasi, jalan-jalan atau membeli barang-barang keperluan, bahkan akan makan-makan dengan teman atau keluarganya, dan pada saat yang sama harus menyaksikan sistem keamanan dan penjagaan yang begitu ketat3 sehingga dapat saja menghilangkan rasa nyaman dan santai dari para pengunjung. Terkait dengan penjelasan di atas, peragaan sistem keamanan atau pencegahan kejahatan situasional yang begitu ketat dan serius juga dapat membuat persepsi pengunjung terhadap tempat yang dikunjunginya sebagai tempat yang berbahaya, penuh dengan risiko kejahatan bahkan ancaman serangan teroris. Kondisi yang demikian juga dapat memberi dampak bagi kenyamanan pengunjung di Mall tersebut, walaupun mungkin saja berkorelasi terbalik dengan rasa aman pengunjung, yang justru menurunkan tingkat fear of crime pengunjung terhadap tempat yang pernah mengalami serangan teroris ini. Masalah yang lain adalah bahwa mencegah kejahatan situasional belum tentu mencegah aksi terorisme, begitu pula sebaliknya, ketika mencegah aksi trisme belum tentu mencegah kejahatan situasional lainnya. Bagaimana sistem keamanan atau pencegahan kejahatan situasional yang diterapkan ini secara bersamaan dapat mencegah kejahatankejahatan situasionel dan ancaman teroris menjadi hal yang menarik untuk dikaji. Kembali kepada karakteristik ruang publik dari Mall ini, di mana diasumsikan bahwa banyak pihak – tidak saja pengelola Mall – yang bertangung jawab4 atas keamanan di Mall tersebut, maka besar kemungkinan jika banyak pihak yang terkait dalam penyelenggaraan sistem keamanan atau pencegahan kejahatan di Mall secara terpadu akan lebih memperkuat sistem keamanan atau pencegahan kejahatan yang diterapkan di Mall tersebut. Pemikiran tersebut
toshiba 6/2/14 10:57 PM
kemudian mengarah pada kemungkinan diterapkannya konsep integrated crime prevention
Deleted: (lihat : referensi ya, salah satunya buku saya).
sangat diperlukan dalam sistem pengamanan pusat perbelanjaan saat ini, dengan karakteristik
DTP Kusumawardhani 6/1/14 6:03 AM Formatted: Font:10 pt, Highlight
ruang publiknya.
toshiba 6/2/14 10:58 PM Deleted: (lihat konsep
toshiba 6/2/14 10:57 PM Deleted: (Ref, bisa lihat buku mkd)
3
Sistem keamanan atau pencegahan kejahatan situasional memang harus bersifat “show-off” jika ingin efektif karena dengan mempertunjukkan kekuatan dari pengamanan atau pencegahan kejahatan yang diterapkan, di harapkan akan membuat “gentar” para pelaku kejahatan yyang potensial 4 Misalnya tidak hanya pengelola tetapi dalam penyelenggaraan keamanan di Mall juga melibatkan Polri serta Pemda, dalam hal ini Satpol PP serta juga masyarakat sendiri, dalam hal ini adalah para pengunjung Mall secara aktif ikut serta dalam pengamanan dirinya sendiri. Pemolisian Komunitas misalnya, yang mempromosikan kemitraan dalam pencegahan kejahatan atau mengkutsertakan strategi pencegahan kejahatan komunitas
Strategi pencegahan…, Nadia Amelia Maharani, FISIP UI, 2014
DTP Kusumawardhani 6/1/14 6:04 AM Formatted: Font:10 pt, Highlight toshiba 6/2/14 10:57 PM Deleted: (Ref- lihat community crime prevention).
DTP Kusumawardhani 6/1/14 6:04 AM Formatted: Font:10 pt, Highlight
Tinjauan Teoritis Kerangka konsep dalam penelitian ini adalah sistem pengemanan, pencegahan kejahatan, aksi terorisme, ruang publik, Mall, desain ruang. Sedangkan kerangka teori yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah penceghan kejahatan situasional, pencegahan kejahatan komunitas, reducing harm theory, game theory, principal agent theory. Pengamanan adalah pencegahan kerugian atas segala sesuatu dari penyebab apapun. Sekuriti memiliki tujuan dan lokasi. Tujuan sekuriti dimana pengertian sekuriti yang sangat luas dapat disederhanakan menjadi tujuan yaitu untuk meraih sukses yang maksimal dan mencegah kerugian yang minimal. Sekuriti bukan hanya mencapai kesuksesan dan mencegah kerugian saja tetapi dilakukan semaksimal mungkin mencegah resiko kerugian. Pengamanan dilakukan dengan aksi dan langkah tertentu seperti penangkalan atau penindakan kecurangan, pencurian, perusakan atau aktivitas lain yang merugikan maupun menganggu ketertiban nadia amelia 6/2/14 2:38 PM
privat umum. Definisi pencegahan kejahatan menurut Lamar T.Empey5 adalah upaya untuk: (1) mengidentifikasi karakteristik kelembagaan dan proses yang paling cenderung untuk menghasilkan identitas yang sah dan perilaku non-predatory pada orang, (2) merestrukturisasi lembaga yang ada atau membangun yang baru fitur yang diinginkan ditingkatkan, dan (3) membuang fitur-fitur yang cederung untuk mendorong perilaku kriminal dan identitas. Pengertian terorisme menurut Hoffman6 (dalam Deradikalisasi Terorisme oleh Dr. Petrus Reinhard Golose), Terorisme merupakan suatu aktivitas politis manusia yang dilakukan dengan sengaja dan diarahkan pada penciptaan iklim ketakutan pada umumnya,dan dirancang untuk mempengaruhi, dalam berbagai cara yang diinginkan oleh pelaku, manusia lain dan melalui mereka, beberapa rangkaian peristiwa. Ruang publik dalam konsepsi sosiologis, mengacu pada jaringan trust dan resiprositas yang menentukan ada atau tidaknya kohesi sosial dalam suatu masyarakat. konsepsi ruang publik oleh Amin dan Graham7 bahwa ruang publik tidak lagi dipahami sebagai tempat bersama atau arena interaksi sosial, namun merupakan hubungan dalam bentuk jaringan yang berbeda, terdapat ketegangan perbedaan, pengalaman yang diterima, dan pengalaman
Deleted: harus
DTP Kusumawardhani 6/1/14 6:10 AM Formatted: Font color: Auto, Indonesian DTP Kusumawardhani 6/1/14 6:08 AM Deleted:
toshiba 6/3/14 4:34 PM Deleted: konsisten dalam catatan kaki
DTP Kusumawardhani 6/1/14 8:26 AM Deleted: (dalam Pile et al., 1999: 6)
toshiba 6/2/14 11:06 PM Formatted: Font:10 pt nadia amelia 6/2/14 2:47 PM Formatted: Font:10 pt toshiba 6/2/14 10:36 PM Deleted:
nadia amelia 6/2/14 2:47 PM Formatted: Font:Times New Roman, 10 pt nadia amelia 6/2/14 2:47 PM Formatted: Font:10 pt toshiba 6/3/14 2:25 PM Formatted: Font:Times New Roman, 10 pt toshiba 6/3/14 2:25 PM Formatted: Normal, Justified, Space After: 6 pt toshiba 6/3/14 2:25 PM Formatted: Font:10 pt nadia amelia 6/2/14 3:58 PM
5
Deleted: Pile et al., 1999: 6
O’Block, R. L. (1981). Security and Crime Prevention. London: The C. V. Mosby Company
6
Golose, P. R. (2009). Deradikalisasi Terorisme: Humanis, Soul Approach dan Menyentuh Akar Rumput. Jakarta: Yayasan Pengembangan Ilmu Kepolisian 7
Amin, Ash, and Stephen Graham. “ Cities of Connection and Disconnection”. Understanding Cities. Unruly Cities. Ed. Steve Pile, et. al., New York: Routledge. 1999. 7-47.
Strategi pencegahan…, Nadia Amelia Maharani, FISIP UI, 2014
toshiba 6/3/14 2:25 PM Formatted: Font:Times New Roman, 10 pt toshiba 6/3/14 2:25 PM Formatted: Font:10 pt toshiba 6/3/14 2:25 PM Formatted: Font:Times New Roman, 10 pt
nyata. Contoh dari ruang publik yang dimaksud Amin dan Graham8 yaitu pusat perbelanjaan, cafe, restauran.
DTP Kusumawardhani 6/1/14 8:26 AM Deleted: (dalam Pile et al., 1999: 6)
Menurut ICSC International council of Shopping Center , Mall didefinisikan sebagai
DTP Kusumawardhani 6/1/14 8:26 AM Formatted: Font:Italic
jenis dari pusat perbelanjaan yang secara arsitektur berupa bangunan tertutup dengan suhu
DTP Kusumawardhani 6/1/14 8:26 AM
9
yang diatur dan memiliki jalur untuk berjalan jalan yang teratur sehingga berada di antara antar toko-toko kecil yang saling berhadapan. Karena bentuk arsitektur bangunannya yang melebar (luas), umumnya sebuah mal memiliki tinggi tiga lantai Manajemen dan rancangan keamanan suatu tempat menambahkan kenyamanan dan rasa aman seseorang yang sedang berada diruang publik ataupun semi publik, dalam
Deleted: t
DTP Kusumawardhani 6/1/14 6:16 AM Formatted: Font:Not Italic toshiba 6/3/14 4:34 PM Deleted: (mana referensinya - konsisten dalam catatan kaki
DTP Kusumawardhani 6/1/14 6:16 AM Formatted: Font:Not Italic
merancang suatu tempat membutuhkan beberapa hal dalam mewujudkan ruang publik yang nyaman dan aman. Importance of quality and beauty, desain ruang penting untuk merancang ruang agar setiap orang merasa senang dan nyaman berada di dalam suatu ruang. Design clarity, desain ruang dirancang lebih mudah dimengerti setiap orang, dimana akses masuk dan keluar suatu fasilitas. Avoid unusable spaces, tujuan perancanagan harus jelas terkait hal yang dapat digunakan dan tidak dapat digunakan pada ruang tertentu. Night time use, adanya jam malam menjadikan rancangan suatu rang menjadi lebih jelas dan membantu orang-orang yang berada di dalam ruang tersebut mengetahui kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Teori pencegahan kejahatan situasional dalam mencegah kejahatan di ruang publik, sedangkan dalam mencegah kejahatan di ruang publik membutuhkan pencegahan kejahatan lain selain pencegahan kejahatan situasional yaitu dengan pencegahan kejahatan komunitas. Teori Reducing Harm terkait perbedaan karakeristik kejahatan situasional dan serangan teroris. Game Theory sebagai dasar pertimbangan Mencegah Serangan Teroris. Game Theory merupakan sebuah pendekatan terhadap kemungkinan strategi yang akan dipakai, yang disusun secara matematis agar bisa diterima secara logis dan rasional. Game Theory digunakan untuk mencari strategi terbaik dalam suatu aktivitas, dimana setiap pemain
DTP Kusumawardhani 6/1/14 6:22 AM Deleted: oleh Kastil (1989)
DTP Kusumawardhani 6/1/14 6:41 AM Formatted: Font:Not Bold, Italic, Indonesian, Check spelling and grammar DTP Kusumawardhani 6/1/14 6:41 AM Deleted: pertimbangan
didalamnya sama-sama mencapai utilitas tertinggi. Penerapannya banyak dilakukan di berbagai disiplin ilmu seperti biologi, militer, politik, diplomasi, ilmu sosial, dan lain-lain.
DTP Kusumawardhani 6/1/14 8:25 AM Formatted: Justified
Metode Penelitian Seperti telah diuraikan di bagian pendahuluan, bahwa skripsi ini mencoba menjawab pertanyaan penelitian yang terdiri dari tiga hal, yakni : (1) pertimbangan yang 8 9
DTP Kusumawardhani 6/1/14 8:25 AM Formatted: Font:Times New Roman
Ibid http://www.icsc.org/srch/lib/SCDefinitions99.pdf akses minggu, 24 februari 2013 pukul 19.42 WIB
Strategi pencegahan…, Nadia Amelia Maharani, FISIP UI, 2014
DTP Kusumawardhani 6/1/14 8:25 AM Formatted: Font:Times New Roman nadia amelia 6/2/14 2:56 PM Formatted: Indent: First line: 0 cm, Line spacing: single nadia amelia 6/2/14 2:56 PM Formatted: Font:10 pt nadia amelia 6/2/14 2:56 PM Formatted: Font:10 pt
mendasari penerapan sistem keamanan atau pencegahan kejahatan situasional oleh pengelola, apakah lebih pada mencegah kejahatan ataukah ancaman teroris; (2) persepsi pengunjung, apakah mereka lebih melihat sistem pengamanan yang diterapkan sebagai pencegahan kejahatan ataukah pencegahan terhadap serangan teroris, serta (3) potensi bagi penerapan pencegahan kejahatan terintegrasi diterapkan dalam pengamanan di Mall sebagai wujud pengamanan ruang publik. Pertanyaan pertama dan ketiga ditargetkan untuk dijawab melalui wawancara tidak terstruktur kepada pengelola (serta juga kepada anggota Polri di satuan wilayah kerja yang terdekat – untuk pertanyaan ketiga). Jawaban dari dua pertanyaan ini diharapkan akan menjelaskan data yang bersifat kebijakan dari pembuat keputusan (pengelola, anggota Polri yang representatif). Untuk itu, pendekatan penelitian yang dilakukan terkait dengan data yang diharapkan untuk diperoleh adalah kualitatif dengan instrumen pedoman wawancara. Sementara untuk pertanyaan kedua, dilakukan penelitian kuantitatif untuk memperoleh data dari para pengunjung, yang hasilnya sebagai pelengkap dan bahan klarifikasi bagi pengumpulan data untuk pertayaan ketiga. Untuk tahap penelitian ini dilakukan pendekatan kuantitatif dengan instrumen kuesioner bagi pengunjung yang ditetapkan atau dipilih secara aksidental sebagai responden. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan peneliti adalah mixed methode yang menggabungkan dua metode yang berbeda yaitu metode kualitatif da metode kuantitatf. Mixed Method atau metode campuran menurut Sieber10, itu sendiri merupakan metode yang menggabungkan observasi dan wawancara dengan metode survei. Dalam penelitian ini, dilakukan di Kramat Jati Jakarta Timur, dimana penellitian
DTP Kusumawardhani 6/1/14 6:45 AM Formatted: Space After: 0 pt DTP Kusumawardhani 6/1/14 2:43 PM Formatted: Font:Italic DTP Kusumawardhani 6/1/14 2:43 PM Deleted: e
dilakukan di pusat perbelanjaan Lippo Kramat Jati yang bersebelahan dengan pasar
toshiba 6/3/14 4:03 PM
tradisional induk Karamat jati, dilakukan di area tersebut karena lokasi pusat perbelanaan
Deleted: i (Sieber, 1973- konsisten dalam catatan kaki).
yang bersebelahan persis dengan pasar tradisional dan kenyamanan pengunjung serta pengguna jalan yang lewat area tersebut kurang mendapat perhatian dan cenderung terjadi pembiaran pemerintah daerah dan penegak hukum, munculnya ketakutan atas kejahatan menjadi perhatian pada pemilihan lokasi penelitian. Penelitian dilakukan pada jangka waktu bulan Oktober 2013 hingga April 2014. 10
Creswell, J. W. (2012). Research Design Pendekatan Kualitati, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka pelajar.
Strategi pencegahan…, Nadia Amelia Maharani, FISIP UI, 2014
DTP Kusumawardhani 6/1/14 6:45 AM Deleted:
Hasil dan Pembahasan Penelitian Lippo Plaza Kramat Jati terletak di Jl. Raya Bogor KM. 19, Kramat Jati, Jakarta timur. Pusat perbelanjaan yang bersebelahan dengan pasar tradisional induk kramat jati ini, bangunan yang berdiri diatas tanah seluas 2,9 Ha pertama kali dibuka pada tahun 1998. Lippo Plaza Kramat Jati memiliki delapan lantai, di mana lima lantai pertokoan dan tiga lantai basement. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti pada wawancara tidak berstruktur dengan pengelola diperoleh data bahwa pada setiap lantai pertokoan memiliki satu pintu masuk yang menghubungkan pada lahan parkir kendaraan, serta pada lantai dasar terdapat dua pintu masuk utama. Dengan pernyataan pengelola yang menyatakan sebagai berikut : “Pintu masuk ada enam, di lantai dasar ada dua, lantai satu ada satu, lantai dua ada satu dan lantai tiga satu”.11
DTP Kusumawardhani 6/1/14 7:03 AM Deleted: (Wawancara pengelola bapak Sukarno tanggal 9 Desember 2013, bertempat di Kantor Manajemen Lippo Plaza Kramat Jati)
Gambar Pintu Utama Lippo Plaza Kramat Jati Sumber : Penelitian Lapangan, 2014.
Pada gambar diatas terlihat pintu masuk utaman yang terletak di lantai dasar Lippo
DTP Kusumawardhani 6/1/14 7:05 AM Formatted: Font:11 pt
Plaza Kramat Jati, berdasarkan pernyataan yang dijelaskan pengelola, bahwa pada lantai
DTP Kusumawardhani 6/1/14 7:05 AM Formatted: Line spacing: single
dasar terdapat dua pintu masuk utama. Pintu masuk yang dilengkapi CCTV dan dua petugas keamanan untuk memeriksa di pintu masuk dan pintu keluar. Pencegahan Kejahatan yang dilakukan oleh pengelola Mall untuk memberikan kenyaman dan keamanan bagi pengunjung, sebenarnya tidak perlu hanya fokus pada satu pencegahan kejahatan saja. Hal ini didasari pemahaman pengelola bahwa banyak kejahatan yang mengancam keselamatan pengunjung didalam Mall. Terlebih lagi, jika mengingat
DTP Kusumawardhani 6/1/14 7:05 AM Formatted: Space After: 0 pt, Line spacing: single DTP Kusumawardhani 6/1/14 7:11 AM Deleted: dapat pengunjung
DTP Kusumawardhani 6/1/14 7:11 AM Deleted: ,
DTP Kusumawardhani 6/1/14 7:11 AM Deleted: c
DTP Kusumawardhani 6/1/14 7:02 AM Formatted: Justified
Wawancara pengelola bapak Sukarno tanggal 9 Desember 2013, bertempat di Kantor Manajemen Lippo Plaza Kramat Jati
DTP Kusumawardhani 6/1/14 7:02 AM Formatted: Font:10 pt
11
Strategi pencegahan…, Nadia Amelia Maharani, FISIP UI, 2014
bahwa di Mall ini sebelumnya juga terjadi serangan teroris. Terkait dengan hal tersebut maka pada penelitian ini, sebenarnya, penulis menduga bahwa tentunya, pengelola Mall ini akan juga memperhitungkan pencegahan serangan teroris, di samping pencegahan untuk berbagai kejahatan yang dianggap potensial mengancam para pengunjung dan pemilik toko atau kios.
DTP Kusumawardhani 6/1/14 7:11 AM Deleted: pada
DTP Kusumawardhani 6/1/14 7:17 AM Deleted: peneliti
Lalu bagaimana dalam temuan penelitian ini? Melalui wawancara tidak bertruktur yang dilakukan penulis dengan pengelola Mall, tampak bahwa pengelola hanya fokus pada pencegahan kejahatan situasional dengan pengurangan kesempatan pada tindakan kejahatan seperti pencurian. Berikut penuturan bapak Sukarno dalam kesempatan wawancara : “Untuk semua kejahatan, kalau disini fokus untuk semua kejahatan tapi lebih fokus pada kejahatan pencurian, kelengahan pengunjung ketika jam-jamnya orang istirahat, misalnya seperti di musolah,biasanya sekuriti lebih sering patroli di musolah. Pokoknya kita tidak memeberikan satu kesempatan pelaku untuk melakukan kejahatan”.12 Fokus pencegahan kejahatan yang dilakukan oleh pengelola adalah menghindari pengunjung dari kejahatan
pencurian, dan kejahatan yang memanfaatkan kelengahan
pengunjung dan mengurangi kesempatan pelaku kejahatan dengan menempatkan petugas kemanan yang berpatroli di temapat-tempat rawan terjadinya pecurian yang memanfaatkan kelengahan pengujung seperti musolah. Penjelasan yang dipaparkan pengelola terkait fokus pencegahan kejahatan pada jenis tertentu dengan pencegahann situasional bahwa tidak memberikan kesempatan pada pelaku kejahatan untuk melakukan kejahatan, hal tersebut merupakan upaya pengurangan kesempatan pada pelaku kejahatan terhadap bentuk tindakan kejahatan yang spesifik, melibatkan manajemen dan membuat tindakan kriminal lebih susah dan beresiko. Jika kita mengacu kembali pada pendapat dari Lamar T.Empey13 , maka pencegahan kejahatan yang diakukan oleh pengelola Mall ini adalah pencegahan kejahatan situasional yang hanya berorientasi pada upaya untuk menghindari kesan bahwa Mall ini merupakan tempat yang berpotensi bagi pelakuk kejahatan potensial untuk melakukan kejahatannya. Dalam istilah Empey, disebut sebagai upaya menghilangkan fitur-fitur di suatu tempat publik yang cederung untuk mendorong perilaku kriminal
12
Wawancara pengelola bapak Sukarno tanggal 9 Desember 2012, bertempat di Kantor Manajemen Lippo Plaza Kramat Jati 13 O’Block, R. L. (1981). Security and Crime Prevention. London: The C. V. Mosby Company
Strategi pencegahan…, Nadia Amelia Maharani, FISIP UI, 2014
DTP Kusumawardhani 6/1/14 7:20 AM Deleted: membahas dua jenis kejahatan yaitu kejahatan situasional dan aksi terorisme yang mengancam keamanan pengunjung yang berada ... [1] didalam Mall.
DTP Kusumawardhani 6/1/14 7:22 AM Deleted: (dalam O’block, 1981):
DTP Kusumawardhani 6/1/14 7:18 AM Formatted: Font:10 pt nadia amelia 6/2/14 3:51 PM Deleted: O’block, 1981, Loc.Cit.
toshiba 6/3/14 2:25 PM Formatted: Font:Times New Roman, 10 pt toshiba 6/3/14 2:25 PM Formatted: Font:10 pt toshiba 6/3/14 2:25 PM Formatted: Font:Times New Roman, 10 pt
Jelas bahwa hasil wawancara dengan pengelola Mall ini memang menggambarkan strategi pencegahan yang diutamakan adalah pencegahan kejahatan situasional, dan hal ini senada juga dengan Clarke14 bahwa pencegahan situasional memberikan keadaan yang meningkatkan penyempitan kesempatan untuk tindakan jahat. Untuk itu, pendekatan situasional fokus pada pengaturan pengamanan, bukan pada orang yang melakukan tindak pidana. Pendekatan situasional berusaha untuk mencegah terjadinya kejahatan, bukan untuk mendeteksi pelanggar, sehingga membuat tindakan kriminal menjadi kurang menarik bagi
DTP Kusumawardhani 6/1/14 7:24 AM Deleted: “ ... an attempt to: (1) identify those institutional characteristics and processes most inclined to produce legitimate identities and nonpredatory behaviours in people; (2) restructure existing enchaned, and (3) discard those features that tend to foster criminal behaviours and ... [2] identities..”
DTP Kusumawardhani 6/1/14 7:12 AM Formatted: Font:Italic DTP Kusumawardhani 6/1/14 8:08 AM
pelanggar. Lalu bagimana kondisi pencegahan kejahatan ini memang secara nyata dirasakan oleh pengunjung Mall. Efektifitas dari upaya pencegahan kejahatan di tempat tertentu, tentunya
Deleted: yang menjadi salah satu fokus penelitian terhadap kejahatan situsional yang terjadi pada lokasi penelitian. Pencegahan situasional itu sendiri memerhatikan pengurangan kesempatan seseorang untuk melakukan tindakan kejahatan. Menurut
akan dapat dilihat dari perasaan para pengunjung tentang upaya pencegahan kejahatan itu
DTP Kusumawardhani 6/1/14 8:09 AM
sendiri.
DTP Kusumawardhani 6/1/14 8:10 AM
Pada penelitian ini yang mana melibatkan pengunjung dalam proses pengumpulan
Deleted: (1997), Deleted: . Selain itu, hanya bertujuan untuk
data kuantitatif, berdasarkan survei yang peneliti dapatkan dari 30 responden dengan kriteria pengunjung yang dilakukan di Mall Lippo Plaza Kramat Jati, Jakarta Timur ditemukan data bahwa: Tabel Pengetahuan Pengunjung Terhadap Kejahatan Yang Menjadi Target Keamanan Jenis Kejahatan Frekuensi Presentase Kejahatan harta benda
17
56.7%
Semuanya
12
40%
Tidak tahu
1
3.3%
Total
30
100%
Sumber : Hasil Penelitian, 2014. Dari 30 responden diantaranya 56,7% atau 17 orang mengatakan sistem pengamanan di Mall lebih ditujukan untuk kejahatan harta benda. 40% atau 12 orang mengatakan sistem pengamanan di Mall lebih ditujukan untuk kejahatan harta benda dan terorisme, dan 3,3% atau 1 orang mengatakan tidak tahu. Dengan kata lain, mayoritas responden mengatakan bahwa sistem pengamanan di Mall lebih ditujukan untuk kejahatan harta benda. Orientasi pada pencegahan kejahatan jenis tertentu selain menempatkan fokus pada beberapa jenis kejahatan diaplikasikan dengan mekanisme kerja pada pencegahan kejahatan
toshiba 6/3/14 2:25 PM Formatted: Font:10 pt nadia amelia 6/2/14 3:52 PM Deleted: Clarke, 1997, Loc,Cit.
toshiba 6/3/14 2:25 PM Formatted: Font:Times New Roman, 10 pt toshiba 6/3/14 2:25 PM
jenis tertentu dalam Mall. Bentuk pengamanan yang ditekankan pada penelitian ini adalah
Formatted: Font:Times New Roman, 10 pt toshiba 6/3/14 2:25 PM
Formatted: Font:Times New Roman, 10 pt toshiba 6/3/14 2:25 PM
14
Clarke, R. (1997). Situational Crime Prevention: Successful Case Studies. New York: Harrow and Heston
Strategi pencegahan…, Nadia Amelia Maharani, FISIP UI, 2014
Formatted: Font:Times New Roman
pengamanan fisik serta pengamanan non fisik sebagai upaya pencegahan. Pengamanan fisik adalah bentuk pengamanan sebagai upaya pencegahan dengan menggunakan alat serta tindakan fisik terhadap ancaman, hambatan dan lingkungan, baik yang ditimbulkan oleh manusia, alam, binatang maupun hal-hal yang bersifat teknis. Upaya pencegahan melalui tindakan dan peralatan seperti, keberadaan atau penggunaan satuan pengamanan (satpam), gerbang, pagar, pos jaga, pemeriksaan orang maupun barang, alat keamanan dan keselamatan. Sedangkan pengamanan non fisik adalah usaha dan kegiatan yang ditujukan mengamankan perusahaaan dari hambatan, tantangan, ancaman, dan gangguan yang bersifat tidak kongkrit seperti kebijakan dan peraturanperaturan dalam rangka kegiatan atau operasi perusahaan, seperti SOP (standard operating procedure), kebijakan pengamanan, penyuluhan, rencana implementasi pengamanan. Dalam pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara tidak bertsruktur dengan pengelola, pengelola menyakatan bahwa mekanisme kerja pada pencegahan kejahatan jenis tertentu ada pada upaya pencegahan fisik. Terkait denga hal ini, bapak Sukarno mengatakan : “Ada mbak misalkan seperti patroli satpam yang selalu keliling jadi misalkan ada kejahatan yang terjadi langsung dilaporkan kesini”.15 Dilanjutkan dengan penejelasan pengelola terkait meknisme kerja pada penceghan kejahatan jenis tertentu dengan pernyataan : “Ya dari pintu masuk dilakukan pemeriksaan dan dari parkiran kendaraan juga dilakukan pemeriksaan. Kami juga dilengkapi CCTV dengan pengawasan petugas secara bergantian selama 24 jam mbak”16 Dari data di atas, tampak bahwa pencegahan situasional merupakan pengurangan kesempatan yang tertuju pada bentuk tindakan kriminal yang spesifik, melibatkan
DTP Kusumawardhani 6/1/14 8:13 AM Deleted: (Wawancara pengelola bapak Sukarno tanggal 9 Desember 2012, bertempat di Kantor Manajemen Lippo Plaza Kramat Jati)
DTP Kusumawardhani 6/1/14 8:14 AM Deleted: (Wawancara pengelola bapak Sukarno tanggal 9 Desember 2012, bertempat di Kantor Manajemen Lippo Plaza Kramat Jati)
DTP Kusumawardhani 6/1/14 8:16 AM Formatted: Not Highlight DTP Kusumawardhani 6/1/14 8:18 AM Formatted: Indent: First line: 1.25 cm, Space Before: 0 pt, After: 0 pt, Don't adjust space between Latin and Asian text, Don't adjust space between Asian text and numbers DTP Kusumawardhani 6/1/14 8:16 AM Formatted: Not Highlight DTP Kusumawardhani 6/1/14 8:16 AM Formatted: Not Highlight
manajemen, dan membuat tindak kriminal lebih susah dan berisiko. Pencegahan kejahatan
DTP Kusumawardhani 6/1/14 8:16 AM Formatted: Not Highlight
membuat jelas bahwa ukuran situasional harus terencana dengan baik. Model pencegahan
DTP Kusumawardhani 6/1/14 8:13 AM Formatted: Justified
situasional merupakan pengakuan bahwa jangkauan yang lebar dari pelaku membuat pelaku mencoba berbagai variasi metode tindakan kriminal. Lalu, dalam mencegah kejahatan, desain lingkungan sangat penting untuk membuat taksiran dari keuntungan dan kerugian calon pelaku. Hal ini juga senada dengan pendapat Clarke17 bahwa penilaian yang dibuat oleh calon
DTP Kusumawardhani 6/1/14 8:13 AM Formatted: Font:10 pt DTP Kusumawardhani 6/1/14 8:14 AM Formatted: Font:10 pt DTP Kusumawardhani 6/1/14 8:17 AM Formatted: Font:Times New Roman, 10 pt nadia amelia 6/2/14 3:54 PM Formatted: Font:10 pt nadia amelia 6/2/14 3:54 PM
15
Wawancara pengelola bapak Sukarno tanggal 9 Desember 2012, bertempat di Kantor Manajemen Lippo Plaza Kramat Jati 16 Wawancara pengelola bapak Sukarno tanggal 9 Desember 2012, bertempat di Kantor Manajemen Lippo Plaza Kramat Jati 17 Clarke, R. (1997). Situational Crime Prevention: Successful Case Studies. New York: Harrow and Heston
Strategi pencegahan…, Nadia Amelia Maharani, FISIP UI, 2014
Deleted: Clark, 1997. Loc.Cit.
DTP Kusumawardhani 6/1/14 8:17 AM Formatted: Font:Times New Roman, 10 pt Kusumawardhani 6/1/14 8:17 AM DTP Formatted: Font:Times New Roman
pelaku termasuk evaluasi dari moral costs akan perilaku kriminal yang dibuat. Penekanan dari pencegahan situasional ini adalah untuk diaplikasikan untuk setiap jenis kejahatan, Sementara itu, upaya mencegah serangan teroris merupakan suatu pertimbangan yang problematis, di mana kemungkinan terjadinya serangan terorisme dengan karakteristik yang berbeda dengan kejahatan-kejahatan pada umumnya. Dalam membahas serangan terorisme juga perlu pertimbangan dalam bagian-bagian yang akan dijadikan fokus perhatian. Penelitian ini fokus pada dasar pertimbangan upaya mencegah serangan terorisme dengan menggunakan metode pencegahan kejahatan yang cocok untuk serangan terorisme di ruang publik, khususnya di Mall.
DTP Kusumawardhani 6/1/14 2:19 PM Deleted: (Lavarkas and Lewis, 1980)
DTP Kusumawardhani 6/1/14 2:20 PM Deleted: (Laycock, 2002) menunjukan bagaimana m
DTP Kusumawardhani 6/1/14 2:21 PM
Dalam upaya mencegah serangan terorisme menggunakan analisis resiko sederhana dengan memperhitungan probabilitas terjadinya serangan terorisme, probabilitas biasanya 18
Deleted: k
DTP Kusumawardhani 6/1/14 2:18 PM Deleted: ,
diperkirakan dari sejarah frekuensi peristiwa-peristiwa yang terjadi . Sementara itu,
DTP Kusumawardhani 6/1/14 2:18 PM
mengacu kembali pendapat Powel19 penggunaan probabilitas eksogen terhadap perlawanan
DTP Kusumawardhani 6/1/14 2:21 PM
yang strategis untuk menghasilkan
alokasi keamanan yang optimal. Mengalokasikan
keamanansumber daya untuk sebuah situs (dalam hal ini ruang publik) memiliki dua efek, yaitu mengurangi probabilitas bahwa penyerang akan menargetkan situs tertentu dan probabilitas bahwa serangan terhadap situs tertentu akan berhasil. Analisis resiko sederhana biasanya meliputi efek kedua, yaitu probabilitas serangan terhadap situs tertentu akan
Deleted: b Deleted: (Wawancara pengelola bapak Sukarno tanggal 9 Desember 2013, bertempat di Kantor Manajemen Lippo Plaza Kramat Jati)
DTP Kusumawardhani 6/1/14 2:21 PM Formatted: Right: 1 cm, Space After: 0 pt DTP Kusumawardhani 6/1/14 2:20 PM Formatted: Font:Times New Roman, 10 pt nadia amelia 6/2/14 4:09 PM
berhasil, oleh karena itu analisis resiko sederhana cenderung melebih-lebihkan alokasi
Formatted: Font:Times New Roman, 10 pt nadia amelia 6/2/14 4:08 PM
keamanan yang optimal untuk target yang paling mungkin diserang. Alokasi keamanan yang
Deleted: Lihat kembali Lavarkas and Lewis, 1980, Loc.Cit
optimal pada satu situs dalam hal ini ruang publik khususnya Mall. Berdasarkan temuan data
DTP Kusumawardhani 6/1/14 2:20 PM Formatted: Font:Times New Roman, 10 pt Kusumawardhani 6/1/14 2:20 PM DTP
yang diperoleh peneliti dalam wawancara tidak bersturktur oleh pengelola dan salah satu anggota kepolisian setempat, menyatakan bahwa: “Ada mbak misalkan seperti patroli satpam yang selalu keliling disetiap lantai jadi misalkan ada kejahatan yang terjadi langsung dilaporkan kemari”20 .
Formatted: Font:Times New Roman toshiba 6/3/14 2:26 PM Formatted: Font:Times New Roman, 10 pt toshiba 6/3/14 2:26 PM Formatted: Body Text, Justified
Didukung dengan pernyataan anggota kepolisian yang menyatakan bahwa:
toshiba 6/3/14 2:26 PM
“Nah kalau yang langsung ada disana kan pak saman ya pak yang ditugaskan
nadia amelia 6/2/14 4:09 PM
untuk patroli terus disana, nanti setelah pak saman muter-muter patroli disana baru satpam disana yang gantian patroli, nah satpam itu ada dibawah pak saman
Deleted: Deleted: Lihat kembali Laycock, 2002, Loc.Cit.
toshiba 6/3/14 2:26 PM Formatted: Font:10 pt, Indonesian toshiba 6/3/14 2:26 PM Formatted: Font:Times New Roman
18
Lavrakas, P.J., & Lewis, D. A. (1980). The Conceptualization And Measurement Of Citizens’ Crime Prevention Behaviors. Journal of Research in Crime and Delinquency, July, 254-272 19 Laycock, G. (2002). “Methodological issues In working with policy advisors and practicioners”. In N. Tilley (Ed.), Analysis For Crime Prevention (Vol. 13, pp. 205-237). London: Criminal Justice Press.
toshiba 6/3/14 2:26 PM Formatted: Font:Times New Roman
20
toshiba 6/3/14 2:26 PM Formatted: Font:Times New Roman
Wawancara pengelola bapak Sukarno tanggal 9 Desember 2013, bertempat di Kantor Manajemen Lippo Plaza Kramat Jati
Strategi pencegahan…, Nadia Amelia Maharani, FISIP UI, 2014
toshiba 6/3/14 2:26 PM Formatted: Font:10 pt
sebagai anak buah pak saman. patroli tiap-tiap jam gantian, nah sewaktu-waktu ada yang mencurigakan langsung dilaporkan kepada kami pihak kepolisian yang akan menangani langung mbak..”21 Upaya yang dilakukan pengelola dengan menempatkan satpam pada tiap lantainya dengan waktu-waktu patroli yang dijadwalkan serta penempatan satu anggota kepolisian
DTP Kusumawardhani 6/1/14 2:22 PM Deleted: (Wawancara anggota kepolisian bapak Sudiman tanggal 27 Februari 2014, bertempat di kantor Bimas Polsek Kramat Jati)
setiap harinya dengan jadwal patroli setiap jamnya, merupakan salah satu wujud alokasi keamananan pada satu situs secara optimal demi menjaga kemanan para pengunjung. Dalam penelitian ini, juga terlihat bahwa pihak yang berperan sebagai aktor keamanan adalah pengelola sebagai pembuat keputusan dan kebijakan pada sistem pencegahan kejahatan yang diterapkan pada Lippo Plaza Kramat jati, dengan strategi-strategi bentuk pengamanan secara fisik maupun non fisik. Sebagai contoh, penempatan satpam, CCTV dan penggunaan metal detector pada disetiap pintu masuk Mall. Dalam kondisi seperti ini tampak bahwa apa yang dikemukakan oleh Bier22 dan Powell23, memang harus dilakukan oleh pihak pengelola Mall untk mengantisipasi serangan teroris, yakni sampai titik tertentu, adalah
DTP Kusumawardhani 6/1/14 2:27 PM Deleted: Model Game Theory, selanjutnya dirancang khusus untuk membantu kita memahami fenomena yang kita amati ketika pengambil keputusan seolah-olah berinteraksi dengan pelaku kejahatan termasuk teroris. Model seperti ini berasumsi bahwa pembuat keputusan memperhitungkan pengetahuan mereka atau harapan perilaku aktor-aktor lain ketika mengejar tujuan ... [3] eksogen (Osborne & Rubinstei , 1994 : 1).
DTP Kusumawardhani 6/1/14 2:23 PM Deleted:
optimal bagi aktor keamanan untuk mengalokasikan semua sumber daya keamanan ke situs yang paling dipilih sebagai target oleh teroris. Ketika teroris telah menginvestasikan sumber daya yang cukup pada target yang paling disukai, maka teroris dianggap menjadi tidak berminat untuk menargetkan situs lainnya, sehingga aktor keamanan justru harus membagi sumber daya berikutnya pada alokasi keamanan situs yang lain, dengan anggapan bahwa teroris akan mentargetkan lokasi yang lain jika serangannya gagal atau bahkan sudah berhasil. Begitu seterusnya, aktor keamanan juga harus berkonsentrasi pada alokasi keamanan situs yang lain. Model Game Theory, selanjutnya dirancang khusus untuk membantu kita memahami fenomena yang kita amati ketika pengambil keputusan seolah-olah berinteraksi dengan
toshiba 6/3/14 2:26 PM Formatted: Font:Times New Roman
pelaku kejahatan termasuk teroris. Model seperti ini berasumsi bahwa pembuat keputusan
toshiba 6/3/14 2:26 PM Formatted: Font:Times New Roman
memperhitungkan pengetahuan mereka atau harapan perilaku aktor-aktor lain ketika 24
mengejar tujuan eksogen .
toshiba 6/3/14 2:26 PM Formatted: Font:10 pt toshiba 6/3/14 2:26 PM Formatted: Font:Times New Roman DTP Kusumawardhani 6/1/14 2:25 PM Formatted: Font:Times New Roman, Indonesian
21
Wawancara anggota kepolisian bapak Sudiman tanggal 27 Februari 2014, bertempat di kantor Bimas Polsek Kramat Jati 22 Laycock, G. (2002). “Methodological issues In working with policy advisors and practicioners”. In N. Tilley (Ed.), Analysis For Crime Prevention (Vol. 13, pp. 205-237). London: Criminal Justice Press 23 Ibid. 24
Ibid.
Strategi pencegahan…, Nadia Amelia Maharani, FISIP UI, 2014
nadia amelia 6/2/14 4:11 PM Formatted: Font:Times New Roman, 10 pt nadia amelia 6/2/14 4:11 PM Deleted: Laycock, 2002. Loc.Cit.
DTP Kusumawardhani 6/1/14 2:25 PM Formatted: Font:Times New Roman, 10 pt, Indonesian
Mengacu kembali pendapat Powell25 bahwa ketika aktor keamanan menyadari kerentanan situs yang mungkin menjadi target (kemungkinan serangan pada setiap target
DTP Kusumawardhani 6/1/14 8:35 AM Deleted:
... [4]
berhasil), alokasi sumber daya keamanan untuk target dapat diperlakukan sebagai sinyal
DTP Kusumawardhani 6/1/14 2:28 PM
tentang kerentanan situs. Kebutuhan untuk merahasiakan kerentanan suatu situs yang menjadi
DTP Kusumawardhani 6/1/14 2:29 PM
target serangan teroris mengesampingkan perlunya upaya mengamankan situs yang rentan
Deleted: , Deleted: (Laycock, 2002) menunjukkan
ketika situs yang lebih rentan sedikit sulit untuk dilindungi. Dengan demikian, aktor keamanan dapat membagi sumber daya yang sama, terlepas dari tingkat kerentanan. Pengelola sebagai aktor keamanan yang memberikan upaya optimaldalam mencegah serangan terorisme, seharusnya menyadari kerentanan situs yang akan menjadi target serangan terorisme, yang mana akan dilanjutkan membagi alokasi sumber daya keamanan pada situs lainnya yang dianggap rentan sebagai target serangan terorisme. Dalam proses pengumpulan data yang dilakukan peneliti, melaui wawancara tidak bertsruktur oleh pengelola, pengelola menyatakan: “Kalau untuk jalur evakuasi memang tidak diperlihatkan mbak, dan pengunjung sudah dipastikan tidak mengetahui keberadaan jalur evakuasi itu mbak, pintunya juga gak keliatan mbak”26. Sebagai aktor keamanan yang memberikan alokasi sumber daya kemanan yang optimal, pengelola mengesampingkan pentingnya jalur evakuasi, di mana jalur evakuasi
DTP Kusumawardhani 6/1/14 2:29 PM Deleted: (Wawancara pengelola bapak Sukarno tanggal 9 Desember 2013, bertempat di Kantor Manajemen Lippo Plaza Kramat Jati)
merupakan salah satu indikator penting dalam upaya mencegah serangan terorisme. Disamping itu, berdasarkan survei yang dilakukan peneliti pada 30 responden kriteria pengunjung, ditemukan data sebagai berikut: Tabel Pengetahuan Pengunjung Terhadap Keberadaan Jalur Evakuasi Pengetahuan Responden Frekuensi Presentase
DTP Kusumawardhani 6/1/14 2:29 PM Formatted: Space After: 0 pt, Line spacing: single
Ya
5
16.7
DTP Kusumawardhani 6/1/14 2:31 PM Formatted: Centered, Space After: 0 pt
Tidak
25
83.3
DTP Kusumawardhani 6/1/14 2:30 PM Formatted: Centered, Space After: 0 pt
Total
30
100%
DTP Kusumawardhani 6/1/14 2:30 PM Formatted: Centered, Space After: 0 pt
Sumber : Hasil Penelitian, 2014 Dari 30 responden diantaranya 16,7% atau 5 orang mengetahui keberadaan jalur evakuasi dan 83,3% atauu 25 orang tidak mengetahui keberadaan jalur evakuasi. Dengan
DTP Kusumawardhani 6/1/14 2:30 PM Formatted: Centered, Space After: 0 pt toshiba 6/3/14 2:31 PM Formatted: Body Text, Justified toshiba 6/3/14 2:31 PM Deleted:
25
DTP Kusumawardhani 6/1/14 2:29 PM Formatted: Line spacing: single
nadia amelia 6/2/14 4:12 PM
Ibid.
Deleted: Laycock, 2002. Loc.Cit.
26
Wawancara pengelola bapak Sukarno tanggal 9 Desember 2013, bertempat di Kantor Manajemen Lippo Plaza Kramat Jati
Strategi pencegahan…, Nadia Amelia Maharani, FISIP UI, 2014
DTP Kusumawardhani 6/1/14 2:29 PM Formatted: Font:10 pt
kata lain, mayoritas pengunjung tidak mengetahui keberadaan jalur evakuasi di Lippo Mall Kramat Jati dan jalur evakuasi bukan menjadi indikator keamanan bagi pengunjung Lippo Plaza Kramat Jati. Melihat kondisi tidak terlihatnya jalur evakuasi di mall ini maka jika kita rujuk kembali klasifikasi berbagai upaya mengurangi resiko kejadian kriminal yang diambil sebelum, selama, atau setelah kejadian yang dikemukakan oleh Ekbolm27, maka pendekatan yang digunakan pengelola Lippo Plaza Kramat Jati dalam upaya yang disengaja untuk mengurangi
resiko
terjadinya
kejahatan
adalah
keamanan
primer,
yaitu
dengan
menghilangkan kemungkinan suatu peristiwa yang tidak diinginkan atau mengurangi kemungkinan bahwa peristiwa kejahatan akan terjadi, contohnya dengan penyaringan pengunjung Mall dengan pemeriksaan pengunjung yang masuk ke area Mall, untuk mengurangi kemungkinan bahan peledak diselundupkan ke daerah sasaran. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti, menunjukan bahwa pengelola menajlin hubungan kerja sama masyarakat dengan memberdayakan masyarakat yang sebagai komunitas dalam program menjaga keamanan dan ketertiban sekitar lingungan Lippo Plaza Kramat Jati. Masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar Lippo Plaza Kramat jadi dapat dikatakan komunitas karena bertempat tinggal dalam satu lingkungan, sesuai dengan definisi komunitas menurut Webster’s Dictionaries adalah suatu kelompok sosial dari berbagai ukuran di mana anggota-anggotanya bertempat tinggal di suatu tempat khusus dan sekitarnya28. Upaya-upaya pencegahan kejahatan yang diuraikan di atas dikenal juga sebaai
DTP Kusumawardhani 6/1/14 2:55 PM Deleted:
DTP Kusumawardhani 6/1/14 2:56 PM Deleted: dalam (Dermawan, 2011)
DTP Kusumawardhani 6/1/14 2:55 PM Formatted: Font:Italic
pencegahan kejahatan terintegrasi (integrated crime prevention). Beberapa teori coba melihat potensi diterapkannya pencegahan kejahatan terintegrasi semacam itu. Salah satu teori yang coba melihat potensi pencegahan kejahatan terintegrasi adalah Principal-agent Theory. Dalam teori ini membahas tentang hubungan antar institusi dalam sistem kerja yang dimiliki
DTP Kusumawardhani 6/1/14 2:56 PM Formatted: Font:Italic
masing-masing institusi. Adanya tanggung jawab yang dimiliki intitusi serta komunikasi antar lembaga menjadi perhatian penting. Secara umum teori ini dibangun atas dasar tujuan melengkapi antar lembaga terkait informasi dan resiko-resiko yang akan dialami.
toshiba 6/3/14 2:31 PM Formatted: Normal, Justified, Space After: 6 pt, Don't adjust space between Latin and Asian text, Don't adjust space between Asian text and numbers nadia amelia 6/2/14 4:13 PM Formatted: Font:10 pt toshiba 6/3/14 2:31 PM
Deleted:
27
Ekblom, P. (2011) Crime Prevention, Security and Community Safety Using the 5Is Framework. Basingstoke: Palgrave Macmillan.
nadia amelia 6/2/14 4:13 PM
28
DTP Kusumawardhani 6/1/14 2:34 PM Formatted: Font:10 pt
Dermawan, Mohammad Kemal, 2013. Memahami Strategi Pencegahan Kejahatan. Departemen Kriminologi, FISIP-UI
Strategi pencegahan…, Nadia Amelia Maharani, FISIP UI, 2014
Deleted: Ekbolm, 2011: 97. Loc.Cit.
Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dalam wawancara tidak berstuktur dengan anggota kepolisian terkait tanggung jawab keamanan ruang lingkup Lippo Plaza Kramat
DTP Kusumawardhani 6/1/14 2:51 PM Deleted:
Jati, menyatakan bahwa: “Wah itu harus yang nomor satu dari pengelola mallnya, dari pihak keamanannya. nah setiap petuga keamanannya tuh harus sudah punya metal detector, untuk memeriksa setiap
orang yang masuk ke area mall wajib
diperiksa satu per satu di pintu masuk, dan tidak hanya doperiksa di tas yang dibawa badan juga harus diperiksa. nah ketika terdeteksi adanya bom petugas wajib melaporkan ke polsi. bahkan dari pintu masuk kendaraan juga harus diperiksa”29.
DTP Kusumawardhani 6/1/14 2:57 PM
Pernyataan anggota kepolisian yang menjelaskan bahwa tanggung jawab lebih besar
Deleted: (Wawancara anggota kepolisian bapak Sudiman tanggal 27 Februari 2014, bertempat di Kantor Bimas Polsek Kramat Jati)
pada pengelola Mall menunjukan adanya ekpektasi dalam kerja sama yang dibangun demi mewujudkan kemanan dan ketertiban di lingkungan sekitar Lippo Plaza Kramat Jati. Terkait dengan hubungan antara institusi yaitu kepolisian dan pengelola Mall yang memiliki ekspektasi satu sama lai. Hal ini sesuai dengan pendapat Jensen dan Meckling30, dalam Principal agent theory yang menjelaskan bagaimana menjalin hubungan dan mengorganisasikan dengan baik antar individu, yang kemudian mendukung pekerjaan bagi
DTP Kusumawardhani 6/1/14 2:57 PM Deleted: n, menurut
DTP Kusumawardhani 6/1/14 2:58 PM Deleted: (Macias, Anaraquel,1998)
tiap-tiap lembaga dengan menumbuhkan sebuah ekspektasi bahwa lembaga yang saling berhubungan tersebut dapat membuat keputusan dan kebijakan yang terbaik. Dalam principal-agen theory ini terdapat ekspektasi dalam hubungan sistem kerja institusi atau agen yang terkait Merancang suatu metode pencegahan kejahatan di satu ruang publik khususnya di Mall, membutuhkan kerja sama pihak lain dalam mewujudkan keamanan di ruang publik.
DTP Kusumawardhani 6/1/14 2:58 PM Deleted:
Pemerintah dapat saja membuat keputusan kebijakan publik yang mempunyai pengaruh terhadap kejahatan, seperti, keputusan untuk membuat program pencegahan kejahatan dalam juridiksi luas yang komprehensif. Namun realitasnya tentunya sangat terkait bagaimana
toshiba 6/3/14 2:32 PM Formatted: Justified
pengelola Mall dan pihak-pihak lain daapat berkoordinasi dengan baik. Program yang
toshiba 6/3/14 2:33 PM Formatted: Font:10 pt
demikian harus mempunyai landasan organisasional lembaga publik yang permanen, yang
toshiba 6/3/14 2:33 PM Formatted: Font:Times New Roman
paling tidak berbagai pihak terkait, misalnya Pengelola Mall, Polri dan pemda di mana Mall itu berada harus merasa memiliki tanggung jawab pencegahan kejahatan; kemampuan untuk
toshiba 6/3/14 2:33 PM Formatted: Font:Times New Roman, 10 pt toshiba 6/3/14 2:33 PM Formatted: Font:10 pt
29
Wawancara anggota kepolisian bapak Sudiman tanggal 27 Februari 2014, bertempat di Kantor Bimas Polsek Kramat Jati 30 Macias, Anaraquel (1998). A Case Study Using Principal - Agent Theory To Explore How A Public, Four Year University Interacts With A System Office. California: ProQuest LLC
Strategi pencegahan…, Nadia Amelia Maharani, FISIP UI, 2014
toshiba 6/3/14 2:32 PM Deleted: Macias, Anaraquel,1998. Loc.Cit.
DTP Kusumawardhani 6/1/14 2:58 PM Formatted: Font:10 pt
merumuskan tujuan-tujuan dan strategi-strategi pengurangan risiko kejahatan; kemampuan membuat dan mempertahankan upaya pencegahan kejahatan yang telah dibuat; kemampuan untuk membuat proyek-proyek yang sesuai dengan kelompok masyarakat; dan kemampuan untuk menilai hasil-hasilnya. Walaupun masih jauh dari memadai, kerjasama dan koordinasi di anatara pengelola Mall dan Polri, paling tidak, telah dilakukan. Dengan demikian temuan penelitian skripsi ini membuktikan bahwa apa yang dipikirkan oleh Parnaby31 dengan teorinya tentang pencegahan kejahatan di ruang publik sudah cukup sesuai dengan apa yang telah dilakukan oleh pengelola di Mall ini. Kesimpulan Dalam menerapkan sistem keamanan di Mall Lippo Plaza Kramat jati ini, pertimbangan pengelola lebih membuat secara situasional potensi kejahatan lebih sukar terjadi. Secara praktek, berbagai upaya dan mekanisme pencegahan kejahatan yang diterapkan di Mall ini
DTP Kusumawardhani 6/1/14 3:29 PM Formatted: Indent: First line: 1 cm, Space After: 0 pt, No bullets or numbering
memang tergolong sebagai strategi pencegahan situasional dan lebih ditujukan pada pencegahan kejahatan harta benda. Pengelola tampaknya tidak berorientasi terhadap pencegahan teorisme dengan berbagai pertimbangan, antara lain karena mereka menganggap serangan terorisme tidak dapat diprediksi dan tidak akan setiap saat mengancam Mall ini. Dengan demikian, mereka lebih
DTP Kusumawardhani 6/1/14 3:38 PM Formatted: List Paragraph, Indent: First line: 1 cm, Line spacing: 1.5 lines
berkonsentrasi untuk menjamin keamanan dan keselamatan para pengunjungnya dari potensi kejahatan yang secara langsung dalam keseharian mengancam keberadaan pengunjung di Mall. Disamping itu, pengelolaan pusat perbelanjaan sebagai ruang publik yang dikelola, sebagai pengelola Mall yang memiliki tanggung jawab atas keamanan dan kenyamanan semua pihak di area Mall, pengelola sebagai aktor keamanan mengintervensi dengan kebijakan-kebijakan yang dibuat, kebijakan yang diterapkan pengelola sebagai upaya pencegahan kejahatan yaitu dengan membuat satu sistem pengamanan internal yaitu dengan penempatan satuan pengaman (satpam) di setiap lantai disertai dengan kamera pengintai (CCTV) yang diawasi petugas dan pemeriksaan pada pintu masuk dan keluar di Lippo Plaza Kramat Jati. Untuk memperkuat pengamanan di area pusat perbelanjaan, pengelola menjalin kerja sama dengan pihak kepolisian dengan program penempatan satu anggota patroli di area Lippo Plaza Kramat Jati. Namun demikian, bukanlah berarti bahwa pengelola sama sekali tidak mengnatisipasi adanya potensi ancaman teroris. Mereka juga melakukan upaya-upaya 31
Parnaby, Parik F (2005). Designs of Risk: Crime Prevention through Environmental Design, Social Control and the Prospects of Professionalism. Dissertation: Doctor of Philosophy (Mc Master University).
toshiba 6/3/14 2:33 PM Formatted: Font:Times New Roman, 10 pt toshiba 6/3/14 2:33 PM Formatted: Justified, Indent: First line: 0 cm, Line spacing: single toshiba 6/3/14 2:33 PM Formatted: Font:Times New Roman, 10 pt toshiba 6/3/14 2:33 PM Formatted: Font:Times New Roman, 10 pt, Italic toshiba 6/3/14 2:33 PM Formatted: Font:Times New Roman, 10 pt toshiba 6/3/14 2:33 PM Deleted: Parnaby, 2005. Loc.Cit.
Strategi pencegahan…, Nadia Amelia Maharani, FISIP UI, 2014
secara terbatas dan lebih memnjalin hubungan koordinasi dengan pihak Kepolisian dalam menghadapi serangan teroris. Pengelola telah melakukan upaya keamanan primer, bertujuan untuk menghilangkan kemungkinan suatu peristiwa yang tidak diinginkan atau mengurangi kemungkinan bahwa peristiwa seperti itu akan terjadi. pengunjung untuk mengurangi kemungkinan bahan peledak diselundupkan ke daerah sasaran. Namun demikian, pemeriksaan itu tidak dilaksanakan setiap saat. Sementara itu, kewaspadaan pengunjung juga tidak mengarah pada ketakutan terhadap teror tetapi lebih waspada terhadap kejahatan harta benda. Koordinasi antar pihak telah dilakukan walaupun tidak berkesinambungan dan berorientasi setiap saat mendapatkan risiko teror jadi lebih pada pencegahan kejahatan di Mall sebagai ruang publik.
toshiba 6/2/14 10:36 PM Formatted: Indent: First line: 1.27 cm, Space After: 0 pt, Line spacing: multiple 1.15 li 6/2/14 10:36 PM toshiba Deleted:
nadia amelia 6/2/14 2:47 PM Formatted: Font:Calibri, Check spelling and grammar DTP Kusumawardhani 6/1/14 8:25 AM Formatted: Normal, Justified nadia amelia 6/2/14 3:58 PM Deleted: Pile et al., 1999: 6
Daftar Pustaka Adri Subono, JAVA Musikindo Present : WOW!!, PT. Indonesia Printer, Jakarta, 2004, hlm 19 O’Block, R. L. (1981). Security and Crime Prevention. London: The C. V. Mosby Company Golose, P. R. (2009). Deradikalisasi Terorisme: Humanis, Soul Approach dan Menyentuh Akar Rumput. Jakarta: Yayasan Pengembangan Ilmu Kepolisian Amin, Ash, and Stephen Graham. “ Cities of Connection and Disconnection”. Understanding Cities. Unruly Cities. Ed. Steve Pile, et. al., New York: Routledge. 1999. 747. http://www.icsc.org/srch/lib/SCDefinitions99.pdf akses minggu, 24 februari 2013 pukul 19.42 WIB Creswell, J. W. (2012). Research Design Pendekatan Kualitati, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka pelajar. Clarke, R. (1997). Situational Crime Prevention: Successful Case Studies. New York: Harrow and Heston Lavrakas, P.J., & Lewis, D. A. (1980). The Conceptualization And Measurement Of Citizens’ Crime Prevention Behaviors. Journal of Research in Crime and Delinquency, July, 254-272 Laycock, G. (2002). “Methodological issues In working with policy advisors and practicioners”. In N. Tilley (Ed.), Analysis For Crime Prevention (Vol. 13, pp. 205-237). London: Criminal Justice Press. Ekblom, P. (2011) Crime Prevention, Security and Community Safety Using the 5Is Framework. Basingstoke: Palgrave Macmillan. Dermawan, Mohammad Kemal, 2013. Memahami Strategi Pencegahan Kejahatan. Departemen Kriminologi, FISIP-UI. Macias, Anaraquel (1998). A Case Study Using Principal - Agent Theory To Explore How A Public, Four Year University Interacts With A System Office. California: ProQuest LLC
toshiba 6/3/14 2:25 PM Formatted: Font:Times New Roman, 12 pt Kusumawardhani 6/1/14 8:25 AM DTP Formatted: Font:Times New Roman, 12 pt, Indonesian nadia amelia 6/2/14 2:56 PM Formatted: Indent: First line: 1.27 cm, Space After: 0 pt Unknown Field Code Changed nadia amelia 6/2/14 2:56 PM Formatted: Font color: Auto nadia amelia 6/2/14 4:09 PM Formatted: Font:Times New Roman, 12 pt nadia amelia 6/2/14 4:08 PM Deleted: Lihat kembali Lavarkas and Lewis, 1980, Loc.Cit
DTP Kusumawardhani 6/1/14 2:20 PM Formatted: Font:Times New Roman, 12 pt toshiba 6/3/14 2:26 PM Formatted: Font:Times New Roman, 12 pt toshiba 6/3/14 2:26 PM Deleted:
nadia amelia 6/2/14 4:13 PM Formatted: Font color: Auto toshiba 6/3/14 2:31 PM Formatted: Justified, Indent: First line: 1.27 cm toshiba 6/3/14 2:31 PM Deleted:
nadia amelia 6/2/14 4:13 PM Formatted: Font color: Auto, Indonesian nadia amelia 6/2/14 4:13 PM Deleted: Ekbolm, 2011: 97. Loc.Cit.
toshiba 6/3/14 2:32 PM Deleted: Macias, Anaraquel,1998. Loc.Cit.
Strategi pencegahan…, Nadia Amelia Maharani, FISIP UI, 2014
Parnaby, Parik F (2005). Designs of Risk: Crime Prevention through Environmental Design, Social Control and the Prospects of Professionalism. Dissertation: Doctor of Philosophy (Mc Master University)
toshiba 6/3/14 2:33 PM Formatted: Font:Times New Roman, 12 pt toshiba 6/3/14 2:33 PM Formatted: Font:Times New Roman, 12 pt, Italic toshiba 6/3/14 2:33 PM Formatted: Font:Times New Roman, 12 pt
Strategi pencegahan…, Nadia Amelia Maharani, FISIP UI, 2014