Laporan Tahunan Annual Report
2014
Delivering the Best Customer Experience
Daftar Isi Table of Contents
04 Ikhtisar Utama
31
04
32
06 10 12 17
Main Highlights Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Sambutan Komisaris Utama Message from the President Commissioner Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profiles Laporan Direktur Utama Report from the President Director Profil Dewan Direksi Board of Directors Profiles
Manajemen
34
36
20
47
21 22 23 24 25 26
27
73 74
52
Management Discussion and Analysis Tinjauan Ekonomi Makro dan Pasar Macroeconomic and Market Overview Tinjauan Usaha Business Overview Tinjauan Keuangan Financial Overview Tinjauan Operasional Operational Overview
55 Tata Kelola Perusahaan 56
Good Corporate Governance Prinsip Dasar dan Pengembangan Tata Kelola Perusahaan Basic Principles and Development of Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management Kode Kepatuhan Code of Compliance
77 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
33 Analisa dan Diskusi
19 Profil Perusahaan
Company Profile Informasi Umum General Information Visi dan Misi Vision and Mission Nilai-Nilai Utama dan Strategi Core Values and Strategy Sekilas Tentang Tunas Grup About Tunas Group Struktur Organisasi Organisation Structure Struktur Perusahaan Corporate Structure Komposisi Kepemilikan Saham dan Informasi Lainnya Share Ownership Composition and Other Information Jejak Langkah Milestones
Kronologis Pencatatan Saham Chronology of Public Listing Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal Supporting Capital Market Institutions and Professionals
78
Corporate Social Responsibilty Pondasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Foundation of Corporate Social Responsibility
79 Informasi Keuangan dan Korporasi Lain
80
89
91
Financial and Other Corporate Information Jaringan Bisnis dan Daftar Alamat Cabang Business Network and Address List of Branches Surat Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Directors’ Statement Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
Delivering the Best Customer Experience
PT Tunas Ridean Tbk, terlahir sebagai perusahaan keluarga bernama Tunas Indonesia Motor pada tahun 1967. Kini telah menjadi grup otomotif independen terbesar yang memiliki 132 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia. Pada tahun 1980, grup mengintegrasikan seluruh bisnis unit ke dalam satu perusahaan induk PT Tunas Ridean Tbk.
PT Tunas Ridean Tbk started in 1967 as a family company named Tunas Indonesia Motor. The Company has become the largest independent automotive group with 132 outlets nationwide. In 1980, the Group integrated all business units into one holding company, PT Tunas Ridean Tbk.
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Corporate Profile
Analisis Dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights (in billion rupiah)
(dalam miliaran rupiah) Total Tunas Grup Pendapatan bersih Laba tahun berjalan Laba yang diatribusikan kepada pemegang saham Jumlah pendapatan komprehensif yang diatribusikan kepada pemegang saham Ekuitas yang diatribusikan kepada pemegang saham Investasi pada entitas asosiasi Jumlah aset Jumlah liabilitas Jumlah saham yang beredar setelah pemecahan saham tanggal 14 Mei 2010 Otomotif* Pendapatan bersih Laba kotor Laba usaha Laba tahun berjalan Modal kerja bersih Jumlah aset Jumlah liabilitas Jasa Sewa* Pendapatan bersih Laba tahun berjalan Laba yang diatribusikan kepada pemegang saham Modal kerja bersih Jumlah aset Jumlah liabilitas Jasa Keuangan 49% bagian atas laba bersih MTF Dividen Total dividen tunai Dividen per saham (dalam Rupiah dibagi 5.580 juta saham) Rasio-Rasio Keuangan Laba/rata-rata jumlah aset Laba/rata-rata ekuitas yang diatribusikan kepada pemegang saham Rasio lancar (aset lancar/liabilitas jangka pendek) Liabilitas terhadap ekuitas Liabilitas terhadap aset
2014 11,026.6 254.0
2013 11,013.7 307.6
2012 9,963.2 420.1
2011 8,297.5 322.3
2010 6,825.7 269.0
253.1
307.0
420.1
322.3
269.0
244.2
328.2
389.8
321.3
269.0
2,151.0 447.6 3,962.9 1,809.7
1,984.9 343.3 3,465.3 1,478.2
1,768.3 265.2 3,312.4 1,544.1
1,467.8 206.9 2,545.3 1,077.5
1,213.5 186.7 2,100.2 886.7
5,580.0 2014 10,544.5 543.7 15.2 122.5 678.1 2,928.7 1,023.8 2014 482.2 16.8
5,580 2013 10,578.9 603.6 101.5 195.1 705.5 2,354.4 947.5 2013 434.9 26.1
5,580 2012 9,601.4 744.9 316.4 333.9 694.1 2,435.6 1,138.3 2012 361.8 29.0
5,580 2011 7,984.5 627.9 259.8 273.3 595.0 1,805.0 730.0 2011 313.1 16.8
5,580 2010 6,501.1 464.5 186.6 204.9 447.9 1,581.6 560.1 2010 324.6 29.6
16.0 (172.6) 1,034.2 785.8 2014
25.5 (147.0) 1,110.9 530.7 2013
29.0 (130.8) 876.8 405.8 2012
16.8 (103.7) 740.3 347.5 2011
29.6 (96.8) 518.5 326.6 2010
114.7 2014 78.1
86.4 2013 89.3
57.1 2012 128.3
32.2 2011 78.1
34.5 2010 55.8
14.0 2014 6.8%
16.0 2013 9.1%
23.0 2012 14.3%
14.0 2011 13.9%
10.0 2010 13.9%
12.2%
16.4%
26.0%
24.0%
24.3%
1.5 0.7 0.4
1.5 0.9 0.5
1.6 0.7 0.4
1.5 0.7 0.4
1.4 0.8 0.5
*setelah eliminasi antar Tunas Grup
4
PT Tunas Ridean Tbk - Laporan Tahunan 2014
Total Tunas Group Net revenue Profit for the year Profit attributable to shareholders Total comprehensive income attributable to shareholders Equity attributable to shareholders Investment in associates Total assets Total liabilities Total number of shares after stock split 14 May 2010 *Automotive Net revenue Gross profit Income from operations Profit for the year Net working capital Total assets Total liabilities *Rental Services Net revenue Profit for the year Profit attributable to shareholders Net working capital Total assets Total liabilities Financial Services 49% share of MTF profit Dividend Total cash dividends Dividend per share (in Rupiah divided by 5,580 million shares) Financial Ratios Average return on assets Average return on equity attributable to shareholders Current ratio (current assets/ current liabilities) Liabilities to equity Liabilities to assets * after elimination within Tunas Group
Informasi Keuangan dan Korporasi Lain Financial and Other Corporate Information
53,829
253.1
307.0
420.1
11,026.6
11,013.7
9,963.2
177,344 54,933
175,257 47,915
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
209,228
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Unit Penjualan Kendaraan Bermotor
Pendapatan Bersih
Vehicle Unit Sales
Net Revenue
Laba Yang Diatribusikan Kepada Pemegang Saham
Dalam miliaran rupiah In billion rupiah
Profit Attributable to Shareholders
Kendaraan Roda Dua Motorcycles
Dalam rupiah In rupiah
Earnings per share and Dividend per share
Ekuitas Yang Diatribusikan Dalam miliaran rupiah Kepada Pemegang Saham In billion rupiah
Kapitalisasi Pasar dan Rasio Harga Terhadap Laba
Equity Attributable to Shareholders
Market Capitalisation and Price to Earnings Ratio
13.3
2,957 9.6
12.4 14
16
23 Laba per saham dan Dividen per saham
3,376
5,189
2,151.0
1,984.9
1,768.3
45
55
75
Kendaraan Roda Empat Cars
Dalam miliaran rupiah In billion rupiah
Dalam miliaran rupiah In billion rupiah
Laba per saham
Dividen per saham
Rasio Harga Terhadap Laba
Kapitalisasi Pasar
Earnings per share
Dividend per share
Price to Earnings Ratio
Market Capitalisation
1,200
1,000
800
600
400
200
2012
APR
JUL
OCT
2013
APR
Harga Saham TURI sejak tahun 2012 TURI share price since 2012
JUL
OCT
2014
APR
JUL
OCT
Des
Dalam rupiah In rupiah
PT Tunas Ridean Tbk - Annual Report 2014
5
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Corporate Profile
Sambutan Komisaris Utama Message from the President Commissioner
Anton Setiawan Komisaris Utama President Commissioner
6
PT Tunas Ridean Tbk - Laporan Tahunan 2014
Analisis Dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Keuangan dan Korporasi Lain Financial and Other Corporate Information
Para pemegang saham yang terhormat,
Dear honorable shareholders,
Tahun 2014 menjadi momen besar bagi masyarakat Indonesia. Dengan ajang demokrasi yang melibatkan begitu banyak pihak dalam jumlah yang besar, Indonesia patut bersyukur akan mulusnya proses Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden. Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla telah terpilih sebagai pemimpin Indonesia yang baru, dengan segudang harapan akan kemajuan yang lebih baik di masa kepemimpinan hingga lima tahun mendatang. Atas terpilihnya beliau berdua, dan atas mulusnya proses demokrasi kita, Dewan Komisaris mengatasnamakan seluruh jajaran Tunas Grup mengucapkan selamat.
2014 was a great moment for Indonesian society. With democracy that involved a large numer of parties, Indonesia should be grateful for the smooth running of the general election and presidential election. President Joko Widodo and Vice President Jusuf Kalla have been elected as the new leaders of Indonesia, with myriad hopes for good progress in the coming five years of the leadership. For their election and the smooth running of our democratic process, on behalf of all Tunas Group, the Board of Commissioners would like to give our congratulations.
Bagi pelaku usaha seperti Tunas Grup, stabilitas politik dan stabilitas ekonomi menjadi kunci utama bagi berjalannya dunia usaha. Pertumbuhan ekonomi tahun 2014 stagnan sebesar 5,0%, akibat tren yang cenderung turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 5,8% versi data resmi Badan Pusat Statistik (BPS). Tekanan nilai tukar rupiah juga terus terjadi di sepanjang tahun, sementara tren tingkat inflasi yang menurun sejak akhir 2013 juga mengalami peningkatan tajam di bulan Desember 2014 hingga ke angka 8,4%. Kondisi ini kemudian berimbas pada sektor konsumsi, khususnya konsumsi kendaraan bermotor yang menjadi bidang usaha utama Tunas Grup.
For businesses like the Tunas Group, political and economic stability are key for running in the business world. Economic growth was stagnant in 2014 at 5.0%, a decline from the previous year’s 5.8% according to official data from the Central Bureau of Statistics. Pressure on the rupiah exchange rate also continued throughout the year, whilst declining inflation since the end of 2013 increased sharply in December 2014 to 8.4%. This condition then affected consumer sectors, particularly motor vehicle consumption which is the core business of Tunas Group.
Kapasitas produksi otomotif yang sangat besar di Indonesia menyebabkan barang beredar melebihi permintaan pasar. Pelaku usaha di bidang ini terus mengembangkan inovasi strategisnya; mulai dari promosi penjualan, diskon harga hingga layanan pembiayaan. Tak terkecuali Tunas Grup. Dengan celah pasar dan pelaku usaha yang semakin ketat menuntut pengelolaan proses bisnis yang dapat menunjang profitabilitas perusahaan.
Significant automotive production capacity in Indonesia remains excess to demand. Business professionals in this field continue to develop their strategic innovations; ranging from sales promotions, price discounts to financial services. There is no exception for Tunas Group. A niche market and increasing professionalism in their field demands business process management that supports company profitability.
Apresiasi Terhadap Kinerja Perseroan Dengan memanjatkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Dewan Komisaris dengan bangga menyampaikan kinerja Tunas Grup yang tertuang dalam laporan tahunan untuk tahun buku 2014 ini. Di tengah-tengah stagnasi ekonomi dan ketatnya persaingan usaha, Tunas Grup telah mampu membukukan pendapatan bersih Rp11 triliun sedikit mengalami perubahan dari tahun sebelumnya.
Appreciation of Company Performance With utter gratitude to God Almighty, the Board of Commissioners proudly presents Tunas Group’s performance in this annual report for the 2014 financial year. In the middle of economic stagnation and intense business competition, Tunas Group was able to book a net revenue of Rp11 trillion, little changed compared to the previous year.
PT Tunas Ridean Tbk - Annual Report 2014
7
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Corporate Profile
Analisis Dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Sambutan Komisaris Utama Message from the President Commissioner
8
Hal ini tentu memberikan gambaran kepada para pemegang saham dan kepada seluruh pemangku kepentingan bagaimana manajemen Tunas Grup telah mampu melakukan upaya maksimal di tengah situasi yang tidak menguntungkan.
This shows all stakeholders that Tunas Group management has exerted maximum efforts in the middle of an unfavorable economic climate.
Performa tersebut tentu tak lepas dari kinerja seluruh divisi dan unit bisnis Tunas Grup yang telah bahumembahu melakukan pengelolaan organisasi dan aktivitas bisnis, mulai dari pengawasan, penjualan hingga unit-unit pendukung yang telah menghadirkan sistem kerja bermutu. Atas dedikasi dan inovasi yang telah ditunjukkan manajemen dan seluruh jajaran, Dewan Komisaris memberikan apresiasi dan berharap agar Tunas Grup dapat terus mencetak performa yang baik di tahun-tahun berikutnya.
This performance certainly can not be separated from that of all divisions and business units of Tunas Group that have been working together to manage organisational and business activities, ranging from supervision, sales to supporting units that have put together high-quality work systems. For the dedication and innovation that have been shown by management and all divisions, the Board of Commissioners gives appreciation and hopes Tunas Group will continue to perform well in subsequent years.
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Good Corporate Governance Implementation
Sebagai representasi pemegang saham, Dewan Komisaris memiliki tugas dan tanggung jawab untuk memberikan arahan dan evaluasi atas strategi yang dirumuskan manajemen. Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit yang bekerja bersama-sama audit internal untuk menelaah informasiinformasi keuangan dan aktivitas operasional di seluruh proses bisnis Tunas Grup. Dewan Komisaris dan Komite Audit melakukan rapat sekurang-kurangnya empat kali dalam setahun.
As representatives of shareholders, the Board of Commissioners has duties and responsibilities to provide direction and evaluate strategies formulated by management. In performing their duties, the Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee that works together with internal audit to analyse financial information and operational activities in all business processes of Tunas Group. The Board of Commissioners and Audit Committee hold meetings at least four times a year.
Dewan Komisaris senantiasa melakukan pengawasan menyeluruh, pengelolaan organisasi yang bermutu dan berlandaskan kepatuhan pada peraturan perundangundangan yang berlaku akan menjadi modal bagi Tunas Grup untuk terus menumbuhkan profil dan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham di masa-masa mendatang.
The Board of Commissioners always conducts comprehensive supervision, high-quality organisational management and compliance with applicable laws and regulations, which will help Tunas Group to continue growing its profile and add value to shareholders in the future.
Pergantian Dewan Komisaris
Change In Board of Commissioners
Di tahun 2014, Tunas Grup mengalami pergantian keanggotaan Dewan Komisaris. Saudara Cheah Kim Teck yang mengundurkan diri sebagai anggota Komisaris digantikan oleh Haslam Preeston, sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diselenggarakan Tunas Grup. Atas dedikasi yang telah dipersembahkan
In 2014, Tunas Group experienced a change of membership of the Board of Commissioners. Mr. Cheah Kim Teck, resigned as Commissioner and was replaced by Haslam Preeston, pursuant to a General Meeting of Shareholders (GMS) held by Tunas Group. For the dedication shown by Mr. Cheah Kim Teck in carrying
PT Tunas Ridean Tbk - Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Keuangan dan Korporasi Lain Financial and Other Corporate Information
Saudara Cheah Kim Teck selama mengemban tugasnya sebagai anggota Komisaris, Dewan Komisaris atas nama seluruh jajaran Tunas Grup mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya. Kepada Saudara Haslam Preeston, Dewan Komisaris atas nama Tunas Grup memberikan selamat dan menantikan hasil kerja yang brilian. Tunas Grup yakin kemampuan dan pengalamannya akan mampu memberikan inovasi bagi pengelolaan aktivitas Tunas Grup yang akan berdampak pada kinerja keseluruhan.
out his duties as Commissioner, on behalf of the whole of Tunas Group the Board of Commissioners would like to give its thanks and highest appreciation. To Mr. Haslam Preeston, on behalf of Tunas Group, the Board of Commissioners gives its congratulations and looks forward to brilliant work. Tunas Group is certain that his capabilities and his experience will provide innovation for Tunas Group‘s activities and impact overall performance.
Akhir Kata
Conclusion
Atas kepercayaan yang telah diberikan para pemegang saham, Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Ucapan terima kasih juga diberikan kepada seluruh pemangku kepentingan; baik kepada Pemerintah Indonesia yang telah merumuskan keran kebijakan agar dapat menumbuhkan perekonomian Indonesia; kepada masyarakat luas khususnya pelanggan yang telah memercayakan pilihannya kepada Tunas Grup; dan kepada mitra kerja dan khususnya kepada karyawan yang telah menunjukkan kemampuannya di sepanjang tahun 2014. Kepada jajaran Direksi, Dewan Komisaris mengatasnamakan pemegang saham menyampaikan apresiasi atas kerja keras serta perhatian yang tiada henti dalam memimpin Tunas Grup hingga meraih kinerja yang mengesankan. Semoga tahun 2015 menjadi ajang bagi Tunas Grup untuk mencapai visinya dan memberikan nilai tambah yang lebih lagi kepada para pemegang saham.
The Board of Commissioners would like to wholeheartedly thank our shareholders for their trust in us. We would also like to give thanks to all stakeholders; to the Government of Indonesia that has formulated a stream of policies in order to grow the economy of Indonesia; to the wider public especially the customers who entrusted their choice to Tunas Group; and to business partners and especially to employees that have demonstrated their abilities throughout 2014. On behalf of our shareholders, the Board of Commissioners would like to express appreciation for the hard work and unrelenting attention of the Board of Directors in leading Tunas Group to achieve an impressive performance. Hopefully 2015 becomes the time for Tunas Group to achieve its vision and provide even further added value to shareholders.
Anton Setiawan Komisaris Utama President Commissioner
PT Tunas Ridean Tbk - Annual Report 2014
9
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Corporate Profile
Analisis Dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profiles Warga negara Indonesia, 69 tahun. Merupakan pendiri utama Tunas Grup dengan pengalaman lebih dari 40 tahun sebagai pengusaha ritel di bidang otomotif. Menjabat sebagai Komisaris Utama sejak tahun 2010. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan selama kurang lebih 23 tahun. Memiliki hubungan keluarga dengan Direktur Utama Rico Setiawan sebagai ayah, suami dari Komisaris Suliawati Tjokro dan paman dari Direktur Tenny Halim. Indonesian citizen, 69. Tunas Group’s founding father with more than 40 years of experience as an automotive retail business professional. Appointed as President Commissioner since 2010. Previously served as President Director of the company for approximately 23 years. He has family relationships as father of President Director Rico Setiawan, as husband of Commissioner Suliawati Tjokro and as uncle of Director Tenny Halim.
Anton Setiawan Komisaris Utama President Commissioner
Warga negara Indonesia, 76 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Utama sejak tahun 1994 dan sejak tahun 2010 menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris (Independen). Menjadi anggota MPR-DPR pada periode 1967 hingga 1978, menjabat sebagai Menteri Muda Urusan Perumahan Rakyat dan Menteri Negara Perumahan Rakyat dari 1978 hingga 1988, dan menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dari 1988 hingga 1993. Beliau juga menjabat Presiden dari International Labour Organization (ILO) pada 1991. Gelar Doktornya diperoleh dari Universitas Indonesia pada 2002. Selain itu, beliau juga menjadi Ketua Yayasan Pendidikan dan Pembinaan Manajemen sejak 1994 sampai sekarang, dan dosen tamu di Universitas Indonesia Fakultas Sosial Ilmu Politik (FISIP-UI) sejak 2002 sampai dengan sekarang.
DR. Cosmas Batubara Wakil Komisaris Utama (Independen) Vice President Commissioner (Independent)
10
Indonesian citizen, 76. Appointed as President Commissioner since 1994 and as Vice President Commissioner (Independent) since 2010. Served as a member of legislative assembly between 1967 to 1978, appointed as Junior Minister for Public Housing and State Minister for Public Housing from 1978 to 1988, and as Minister of Labour from 1988 to 1993. He also served as President of the International Labour Organization (ILO) in 1991. He received his Doctoral degree from the University of Indonesia in 2002. In addition, he is the Chairman of the Education and Development Management Foundation since 1994, and guest lecturer at the Faculty of Social and Political Studies at the University of Indonesia since 2002.
PT Tunas Ridean Tbk - Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Keuangan dan Korporasi Lain Financial and Other Corporate Information
Warga negara Australia, 38 tahun. Ditunjuk sebagai Komisaris pada tahun 2014, menggantikan Cheah Kim Teck setelah sembilan tahun masa pengabdiannya. Memegang jabatan di Jardine Matheson grup sejak 2001, saat ini menjabat sebagai Regional Managing Director di Jardine Cycle & Carriage. Meraih gelar Bachelor of Art dalam bidang War Studies dari King College, London, Master of Arts dalam bidang Chinese Studies dari School of Oriental and African Studies, University of London, dan Post-Graduate Diploma dalam bidang Surveying dari College of Estate Management, Reading University.
Haslam Preeston Komisaris Commissioner
Australian citizen, 38 years of age. Appointed to the Board of Commissioners in April 2014, replacing Cheah Kim Teck after 9 years of service. Held various roles in the Jardine Matheson group since 2001, currently serves as Regional Managing Director in Jardine Cycle & Carriage. Holds Bachelor of Arts in War Studies from King’s College, London, Master of Arts in Chinese Studies from the School of Oriental and African Studies, University of London, and Post-Graduate Diploma in Surveying from the College of Estate Management, Reading University. Warga negara Indonesia, 62 tahun. Salah satu pendiri Tunas Grup dan menjabat sebagai Komisaris sejak 1990. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris di anak usaha Tunas Grup. Memiliki hubungan keluarga dengan Komisaris Utama Anton Setiawan sebagai istri dan ibu dari Direktur Utama Rico Setiawan. Indonesian citizen, 62. One of the Tunas Group’s founding members and appointed as Commissioner since 1990. She also serves as Commissioner of Tunas Group subsidiaries. She has family relationships as wife of President Commissioner Anton Setiawan and as mother of President Director Rico Setiawan.
Suliawati Tjokro Komisaris Commissioner
Warga negara Indonesia, 58 tahun. Menjabat sebagai Komisaris sejak 2005. Saat ini menjabat sebagai Direktur di PT Heritage Pacific dan The Practice dan sebagai Komisaris di PT Citra Heritage Indonesia. Dalam Tunas Grup, beliau juga menjabat sebagai Ketua Komite Audit sampai dengan bulan April 2014. Indonesian citizen, 58. Appointed as Commissioner since 2005. Currently serves as Director at PT Heritage Pacific and The Practice and as Commissioner at PT Citra Heritage Indonesia. She also served as Chairman of Tunas Group’s Audit Committee until April 2014.
Heng Carla Hendriek Komisaris Independen Independent Commissioner
PT Tunas Ridean Tbk - Annual Report 2014
11
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Corporate Profile
Laporan Direktur Utama Report from the President Director
Rico Setiawan Direktur Utama President Director
12
PT Tunas Ridean Tbk - Laporan Tahunan 2014
Analisis Dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Keuangan dan Korporasi Lain Financial and Other Corporate Information
Para pemegang saham yang terhormat,
Dear honorable shareholders,
Dunia otomotif telah menjadi bagian yang melekat dalam kehidupan masyarakat. Hadirnya kendaraan bermotor sebagai teknologi pembantu telah mempermudah kehidupan keseharian manusia. Kebutuhan dan permintaan pasar kendaraan bermotor akan terus tumbuh secara signifikan, sejalan dengan populasi kependudukan Indonesia yang juga mengalami peningkatan.
The automotive world has become an integral part of public life. The presence of motor vehicles as an assistive technology has made daily life that much easier. The need and market demand for motor vehicles will continue to grow significantly in line with the growth of Indonesia’s population.
PT Tunas Ridean Tbk telah berhasil menangkap momen tersebut. Sebagai salah satu diler kendaraan bermotor terkemuka di Indonesia, portfolio usaha Tunas Grup menyebar dengan varian merk dan jenis kendaraan yang memiliki pangsa pasar besar di Indonesia. Selain itu, keberadaan Tunas Rental yang menjawab kebutuhan kalangan korporasi untuk kendaraan fungsional yang tak memerlukan perawatan berkala juga memperkuat portofolio Tunas Grup. Ditambah dengan perusahaan asosiasi Mandiri Tunas Finance yang bergerak di bidang pembiayaan telah melengkapi kekuatan Tunas Grup untuk mencapai visi “Menjadi Grup Diler Otomotif Terkemuka Melalui Pelayanan Yang Terbaik Bagi Pelanggan”.
PT Tunas Ridean Tbk successfully managed to capture the moment. As one of the leading dealers of motor vehicles in Indonesia, Tunas Group’s business portfolio is spread with various brands and types of vehicles with significant market share in Indonesia. Moreover, the existence of Tunas Rental answers the needs of corporate clients that desire a functional vehicle without the hassle of regular maintenance thereby strengthening the Tunas Group portfolio. In addition Mandiri Tunas Finance, as an associate financing company has rounded out Tunas Group’s strengths to achieve its vision of “Become the Leading Automotive Group Dealer Through the Best Service For Customers”.
Pencapaian 2014
2014 Achievements
Di tengah stagnasi pasar mobil di Indonesia yang bahkan cenderung menurun di daerah Jakarta, kredit konsumtif umumnya terkena imbas terlebih dahulu. Tak terkecuali Tunas Grup sebagai diler otomotif terkena dampak atas stagnasi tersebut, walaupun kondisi ini telah diproyeksikan mencapai puncaknya di akhir tahun 2013 dan awal tahun 2014.
In the midst of stagnation in the Indonesian car market and even a decrease in Jakarta, consumer credit is generally affected first. It is no exception for Tunas Group as an automotive dealer that is also affected by the stagnation, although this condition was projected to peak at the end of 2013 until early 2014.
Selain itu, pertumbuhan konsumsi kendaraan bermotor yang terus meningkat menciptakan persaingan yang cukup ketat, baik persaingan dengan kompetitor maupun persaingan harga antar sesama diler. Atas proyeksi dan kondisi tersebut, Tunas Grup memasang strategi dengan memberikan arahan kepada seluruh jajaran pimpinan dan karyawan untuk tiga hal, yaitu Winning People, Winning Process dan Winning Strategy pada tiap unit bisnis atau divisi Tunas Grup.
In addition, the overall increase in motor vehicle consumption has created robust competition, both with competitors and with prices among dealers. With the conditions and outlook above, Tunas Group has adopted a strategy of guiding all levels of management and employee toward three things: Winning People, Winning Process and Winning Strategy in each business unit or Tunas Group division.
PT Tunas Ridean Tbk - Annual Report 2014
13
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Corporate Profile
Analisis Dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Laporan Direktur Utama Report from the President Director
14
Winning People Winning People adalah karyawan Tunas Grup yang memiliki motivasi tinggi untuk terus berkontribusi positif pada organisasi. Tugas kita semua yang hadir disini adalah terus mencari dan menciptakan pribadi-pribadi yang memiliki motivasi tinggi untuk terus berkarya dan berkontribusi positif bagi organisasi, sehingga organisasi kita selalu memiliki keunggulan dibanding dengan kompetitornya. Jangan pernah puas terhadap kemampuan kita saat ini, terus memperbaiki diri dengan memperkaya kemampuan, kapasitas dan wawasan kita.
Winning People Winning People are the Tunas Group employees with high motivation to continuously contribute positively to the organisation. It is the task for all of us here to continuously search and develop individuals with high motivation to continuously contribute positively to the organisation to give us the upper hand over our competitors. Never feel satisfied with our current capabilities, continue to advance ourselves by improving our skills, capabilities and insights.
Winning Process Winning Process adalah mekanisme kerja di Tunas Grup yang efisien dan efektif, yang dapat memaksimalkan potensi individu karyawan Tunas Grup dan selalu mengedepankan kepentingan pelanggan diatas segalanya. Continuous Improvement merupakan jiwa, proses pencarian dan penemuan dari mekanisme kerja yang efisien dan efektif. Tugas para pimpinan disini adalah memastikan bahwa proses perbaikan terhadap mekanisme kerja terus berjalan, jangan sampai terlena dengan mekanisme kerja yang sekarang, selalu mencari celah agar mekanisme kerja kita terus menjadi lebih baik.
Winning Process Winning Process is about effective and efficient mechanisms in Tunas Group that can bring out the best potential of our employees and always puts customers’ interest above all. Continuous improvement is the soul, the process of searching and discovering an effective and efficient work mechanism. It is the task of all leaders here to ensure that the improvement process of our systems runs continuously, never to become complacent with the current system and always find ways to make our work mechanism continue to improve.
Winning Strategy Winning Strategy adalah kemampuan organisasi Tunas Grup merespon secara cepat berdasarkan gejala atau perubahan yang terjadi (baik eksternal maupun internal) sehingga mendapatkan manfaat lebih baik dan lebih cepat dari kompetitor. Dibutuhkan intuisi, pengalaman dan kreatifitas dalam menemukan dan mejalankan winning strategy ini. Winning Strategy ini hanya akan didapat apabila kita memiliki Winning People dan Winning Process.
Winning Strategy Winning Strategy is the organisation’s ability to quickly respond based on symptoms or changes (both internal and external) that allow better and faster benefits than competitors. It takes intuition, experience and creativity to discover and implement this winning strategy. Winning Strategy can only be obtained if we have Winning People and Winning Process.
Melalui strategi-strategi tersebut Tunas Grup dapat melalui tahun 2014 ini dengan baik meskipun terjadi penurunan pada laba bersih. Pada tahun 2014, Tunas Grup mampu membukukan pendapatan bersih Rp11,0 triliun, sedikit mengalami perubahan dibandingkan tahun sebelumnya. Laba bersih tahun 2014 sebesar Rp254 miliar turun 17% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp307,6 miliar. Sementara laba yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham Rp253,1 miliar turun 18% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp307miliar. Penurunan ini terutama karena ketatnya persaingan pada bisnis mobil.
With these strategies, Tunas Group can come through 2014 properly despite the decrease in net profit. In 2014, Tunas Group booked net revenue of Rp11.0 trillion which was little changed compared to last year. The 2014 net profit of Rp254 billion decreased 17% compared to Rp307.6 billion last year. Meanwhile the profit attributable to shareholders of Rp253.1 billion decreased 18% compared to Rp307 billion last year. The decrease is mainly due to intense competition in the automotive business.
PT Tunas Ridean Tbk - Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Keuangan dan Korporasi Lain Financial and Other Corporate Information
Segmen usaha otomotif masih menjadi penyumbang laba terbesar bagi Tunas Grup, dengan laba bersih sebesar Rp122,5 miliar, turun 37% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp195,1 miliar. Sementara segmen usaha penyewaan kendaraan mencatat laba bersih Rp16 miliar, turun 38% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp25,5 miliar.
The Automotive business segment is still the largest profit contributor to Tunas Group, with net profit of Rp122.5 billion, down 37% compared to previous year profit of Rp195.1 billion. Meanwhile the rental services segment posted a profit of Rp16 billion, down 38% compared to the previous year of Rp25.5 billion.
Mandiri Tunas Finance memberikan kontribusi laba sebesar Rp114,7 miliar, naik 33% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 86,4 miliar.
Mandiri Tunas Finance’s contribution to overall profit was Rp114.7 billion, an increase of 33% compared to the previous year of Rp86.4 biliion.
Gambaran Prospek Usaha dan Strategi Tahun 2015
Overview of 2015 Business Prospects and Strategy
Direksi akan selalu optimis untuk dapat terus membangun dan memperkuat Tunas Grup meskipun tahun 2015 Tunas Grup masih akan menghadapi kendala-kendala dan tantangan yang cukup berat. Salah satunya persaingan bisnis otomotif yang semakin ketat dan tantangan perekonomian Indonesia di tahun 2015.
The Board of Directors will always be optimistic to continue building and strengthening Tunas Group although in 2015 Tunas Group will continue to face tough challenges. Amongst these are the increasingly intense automotive business competition and Indonesia’s economic challenges in 2015.
Atas proyeksi dan kondisi tersebut, Tunas Grup menempuh tiga strategi besar yaitu memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan, mengelola operasional lebih efisien dan efektif serta mengelola resiko dan pengendalian. Kemampuan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan merupakan kemampuan yang harus terus ditingkatkan untuk menjadi kelebihan dibandingkan dengan para kompetitor. Dalam menjalankan operasional yang dikelola di pada setiap unit bisnis wajib menerapkan standar-standar pengendalian dan pengelolaan resiko yang berlaku.
Considering these projections and conditions, Tunas Group will use three grand strategies which are providing the best service to customers, managing more effective and efficient operations, and also managing risk and control. The ability to give the best service to customers is an ability that must be continuously improved to become our competitive advantage. In operational activities, each business unit is required to apply control and risk management standards.
Pergantian Direksi
Changes in Board of Directors
Pada tahun 2014, Tunas Grup menambah jumlah anggota Direksi dari empat Direksi menjadi lima Direksi dengan Direktur Utama sebagai penanggung jawab utama. Sesuai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), per tanggal 28 April 2014 Tunas Grup memberikan kepercayaan kepada Saudara Nugraha Indra Permadi untuk menjadi salah satu Direktur Perusahaan. Dengan kapasitas dan pengalamannya, Tunas Grup berkeyakinan akan kontribusi Saudara Nugraha Indra Permadi yang akan membawa inovasi baru bagi pengembangan perusahaan. Atas terpilihnya saudara, manajemen Tunas Grup mengucapkan selamat datang dan selamat bertugas.
In 2014, Tunas Group increased the members of the Board of Directors from four Directors to five Directors with the President Director as the main position of responsibility. In accordance with the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS), as of 28 April 2014 Tunas Group appointed Mr. Nugraha Indra Permadi as a Director. With his capacity and experience, Tunas Group believes that Nugraha Indra Permadi will bring new innovations for the development of the company. The Tunas Group’s management welcomes and congratulates his appointment.
PT Tunas Ridean Tbk - Annual Report 2014
15
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Corporate Profile
Analisis Dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Laporan Direktur Utama Report from the President Director
Penutup
Closing
Atas nama manajemen, Direksi mengucapkan terima kasih kepada para pemegang saham yang telah terus memberikan kepercayaannya dalam mengelola organisasi dan proses bisnis Tunas Grup. Terima kasih juga diucapkan kepada Dewan Komisaris selaku representasi pemegang saham atas dukungan dan pengawasan bagi manajemen. Juga kepada seluruh pemangku kepentingan, baik pelanggan yang telah memercayakan pilihannya kepada Tunas Grup maupun mitra usaha yang telah bersama-sama menempuh tahun 2014 ini. Kepada seluruh karyawan dan seluruh insan Tunas Grup, Direksi atas nama manajemen menghaturkan apresiasi dan terima kasih sebesar-besarnya atas dedikasi dan kerja keras yang telah ditunjukkan. Semoga tahun 2015 Tunas Grup akan mampu menciptakan warna baru sesuai yang dicita-citakan oleh semua pihak, “Menjadi Grup Diler Otomotif Terkemuka Melalui Pelayanan Yang Terbaik Bagi Pelanggan”.
On behalf of the management, the Board of Directors would like to thank the shareholders who have continued to provide their trust in managing the organisation and business processes at Tunas Group. We would like also to give our wholehearted gratitude to the Board of Commissioners as the representatives of shareholders for their support and supervision of management. Also to all stakeholders, both customers who have entrusted their choice to Tunas Group or to business partners who together with us withstood 2014. To all employees and all individuals in Tunas Group, the Board of Directors on behalf of management want to give our highest appreciation and gratitude for the dedication and hard work shown. Hopefully in 2015 Tunas Group will be able to create new colours aligned with the aspiration by all parties, “Become the Leading Automotive Group Dealer Through the Best Service For Customers”.
Rico Setiawan Direktur Utama President Director
16
PT Tunas Ridean Tbk - Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Keuangan dan Korporasi Lain Financial and Other Corporate Information
Profil Dewan Direksi Board of Directors Profiles
Warga negara Indonesia, 43 tahun. Menjabat sebagai Direksi dari tahun 1996 hingga 1998 dan kembali menjabat pada tahun 2001 Sejak tahun 2010 menjabat sebagai Direktur Utama. Memegang peranan kunci untuk mengawasi dan mengkoordinasikan operasional harian Grup. Lulus dari University of Southern California dengan gelar Bachelor of Science pada tahun 1992 dan memperoleh gelar Master dari School of Business Administration, Woodbury University pada tahun 1994. Memiliki hubungan keluarga sebagai sepupu Direktur Tenny Febyana Halim dan anak dari Komisaris Utama Anton Setiawan dan Komisaris Suliawati Tjokro.
Rico Setiawan Direktur Utama President Director
Indonesian citizen, 43. Appointed as Director from 1996 to 1998 and again in 2001. Serving as President Director since 2010. Holds key role in the supervision and coordination of the Group’s daily operations. A graduate from the University of Southern California with a Bachelor of Science degree in 1992 and earned a master’s degree from the School of Business Administration, Woodbury University, in 1994. He has family ties as cousin of Director Tenny Febyana Halim, and as the son of President Commissioner Anton Setiawan and Commissioner Suliawati Tjokro.
Warga negara Indonesia, 50 tahun. Menduduki posisi manajerial dan eksekutif senior di industri otomotif, diangkat menjadi Presiden Direktur PT Tunas Dwipa Matra pada tahun 2002. Pada tahun 2005, diangkat menjadi anggota Dewan Direksi. Tanggung jawab utamanya adalah pengelolaan bisnis otomotif Tunas Grup. Lulus dari Fakultas Teknik Mesin, Universitas Trisakti pada tahun 1988. Indonesian citizen, 50. Held managerial and senior executive positions in the automotive industry and was appointed President Director of PT Tunas Dwipa Matra in 2002. In 2005, he was appointed a member of the Board of Directors. His main responsibility is the management of the automotive business Tunas Group. Graduated from the Faculty of Mechanical Engineering, University of Trisakti in 1988.
Anton Leoman Direktur Director
PT Tunas Ridean Tbk - Annual Report 2014
17
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Corporate Profile
Analisis Dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Profil Dewan Direksi Board of Director Profile Warga negara Australia, 39 tahun. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan di Jardine Aviation Services Group. Sebelum bergabung dengan Jardines di Februari 2009, menduduki posisi manajerial di Barclays Capital dan ANZ Bank di New York, London dan Australia. Bergabung di PT Tunas Ridean Tbk sejak Juli 2011 sebagai Direktur Keuangan. Memiliki CPA (Aust.) dan meraih gelar Bachelor of Commerce dan Bachelor of Law dari University of New South Wales tahun 1997 dan Master of Business Administration dari INSEAD pada tahun 2004.
Thomas Tan Direktur Director
Australian citizen, 39. Previously served as Finance Director at Jardine Aviation Services Group. Prior to joining Jardines in February 2009, he held managerial positions at Barclays Capital and ANZ Bank in New York, London and Australia. Joined PT Tunas Ridean Tbk in July 2011 as Finance Director. Qualified CPA (Aust.) and holds a Bachelor of Commerce and Bachelor of Law from the University of New South Wales in 1997 as well as a Master of Business Administration from INSEAD in 2004. Warga Negara Indonesia, 40 tahun. Lulusan University of California Los Angeles (UCLA) pada tahun 1997. Memiliki pengalaman bekerja di Jardine Fleming Nusantara, Charles River Associates, Los Angeles, dan UOB Asia, Singapura. Bergabung dengan PT Tunas Ridean Tbk sejak tahun 2004 di Human Resource Department. Pernah menjabat sebagai Direksi di salah satu anak perusahaan PT Tunas Financindo Sarana, dan Deputy Director PT Mandiri Tunas Finance. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Surya Sudeco. Memiliki hubungan keluarga yaitu sepupu Direktur Utama Rico Setiawan, dan keponakan dari Komisaris Utama Anton Setiawan dan Komisaris Suliawati Tjokro.
Tenny Febyana Halim Direktur Director
Indonesian citizen, 40. Graduated from the University of California Los Angeles (UCLA) in 1997. Formerly worked at Jardine Fleming Nusantara, Charles River Associates, Los Angeles, and UOB Asia, Singapore, she joined the Human Resources department of PT Tunas Ridean Tbk in 2004. Served as Director of a subsidiary, PT Tunas Financindo Sarana, and as Deputy Director of PT Mandiri Tunas Finance. Currently serving as President-Director of PT Surya Sudeco. She has family ties as cousin of President-Director Rico Setiawan and as niece of President-Commissioner Anton Setiawan and Commissioner Suliawati Tjokro. Warga negara Indonesia, 41 tahun. Bergabung dengan Tunas Grup pada tahun 2005 sebagai Head of Marketing Planning Development. Kemudian menjabat sebagai Human Resources Department (HRD) Manager pada tahun 2007-2011. Pada tahun 2012 diangkat menjadi Chief Operating Officer (COO) PT Tunas Dwipa Matra hingga 2014. Resmi menjadi Direktur Tunas Grup pada April 2014. Memperoleh gelar Master dari Institut Teknologi Bandung.
Nugraha Indra Permadi Direktur | Director
18
Indonesian citizen, 41. Joined the Tunas Group in 2005 as Head of Marketing Planning Development. Later served as Human Resources Department (HRD) Manager from 2007-2011. In 2012 appointed as Chief Operating Officer (COO), PT Tunas Dwipa Matra until 2014. Officially appointed Director of Tunas Group in April, 2014. Holds a master’s degree from Bandung Institute of Technology.
PT Tunas Ridean Tbk - Laporan Tahunan 2014
Profil Perusahaan Company Profile
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Corporate Profile
Analisis Dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Informasi Umum General Information
PT Tunas Ridean Tbk terlahir sebagai perusahaan keluarga bernama Tunas Indonesia Motor pada tahun 1967. Kini telah menjadi grup otomotif independen terbesar yang memiliki 132 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia PT Tunas Ridean Tbk started in 1967 as a family company named Tunas Indonesia Motor. The company has become the largest independent automotive group which maintains 132 outlets nationwide.
20
Nama Perusahaan Company Name
:
PT Tunas Ridean Tbk.
Tanggal Pendirian Date of Establishment
:
24 Juli 1980 24 July 1980
Ruang Lingkup Kegiatan Usaha Scope of Company Activities
:
• Ruang lingkup kegiatan berdasarkan Anggaran Dasar: keagenan, penyaluran, industri, perdagangan, pengangkutan dan kontraktor • Scope of company activities: agency, distribution, industry, trading, transportation and contracting • Ruang lingkup kegiatan Anak Perusahaan: keagenan, penyaluran, industri, perdagangan, pengangkutan dan penyewaan kendaraan bermotor, dan jasa penyediaan pengemudi • Scope of subsidiary activities: agency, distribution, industry, trading, transportation and motor vehicles rental, and driver services
Kepemilikan Ownership
:
• • • • • •
Modal Dasar Authorised Capital
:
Rp250.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh lssued and Paid-in Capital
:
Rp139.500.000.000
Pencatatan Di Bursa Saham Listing at Stock Exchange
:
Bursa Efek Indonesia (BEI) Indonesia Stock Exchange (ISE)
Kode Saham Ticker Symbol
:
TURI
Kantor Pusat Corporate Head Office
:
Jl. Raya Pasar Minggu No.7, Jakarta 12740 Email:
[email protected] Telepon: +62 21 794 4788 Faksimili: +62 21 799 5621 Email:
[email protected] Call Centre: +62 21 798 7070
Registered Office
:
Jl. Pecenongan No. 60-62, Jakarta 10120 Email:
[email protected]
Website
:
www.tunasgroup.com
PT Tunas Andalan Pratama 43,835% PT Tunas Andalan Pratama 43.835% Jardine Cycle & Carriage Ltd 43,835% Jardine Cycle & Carriage Ltd 43.835% Publik 12,330% Public 12.330%
PT Tunas Ridean Tbk - Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Keuangan dan Korporasi Lain Financial and Other Corporate Information
Visi dan Misi Vision and Mission
Menjadi grup diler otomotif terkemuka di Indonesia melalui pelayanan terbaik bagi pelanggan. To be the leading automotive dealer group in Indonesia through excellent service for customers.
• Memberi pelanggan pengalaman terbaik dalam pembelian dan kepemilikan kendaraan. • Tumbuh berkelanjutan dan menguntungkan bagi para pemegang saham melalui operasional yang efisien. • Membangun budaya perusahaan yang dapat meningkatkan kreativitas individu dan kerjasama tim. • Jalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan para mitra bisnis. • Senantiasa membuat perbedaan yang positif kepada komunitas dan lingkungan dimanapun Grup berada.
• Offer customers the best purchasing and ownership experience. • Provide sustainable growth and shareholder returns supported by efficient operations. • Foster a cooperative culture that enhances both individual creativity and the value of teamwork.
• Build mutually beneficial relationships with our business partners. • Make a positive difference to the communities in which we operate.
PT Tunas Ridean Tbk - Annual Report 2014
21
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Corporate Profile
Analisis Dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Nilai-Nilai Utama dan Strategi Core Values and Strategy
Nilai-Nilai Utama Core Values
Customer focus
Integrity
I CARE intraprEneur
• Top-performing employees • Ultimate business process • Notable customer service • Accessible channels and networks • Sustainable growth
22
PT Tunas Ridean Tbk - Laporan Tahunan 2014
proActive
Respect
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Keuangan dan Korporasi Lain Financial and Other Corporate Information
Sekilas Tentang Tunas Grup About Tunas Group
PT Tunas Ridean Tbk. (“Tunas Grup” atau “Perseroan”) terlahir sebagai perusahaan keluarga bernama Tunas Indonesia Motor pada tahun 1967. Kini telah menjadi grup otomotif independen terbesar yang memiliki 132 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia. Pada tahun 1980, grup mengintegrasikan seluruh bisnis unit ke dalam satu perusahaan induk PT Tunas Ridean. Perusahaan ini kemudian mendaftarkan diri di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1995 dan resmi berstatus hukum sebagai Perusahaan Terbuka. Saat ini, PT Tunas Andalan Pratama dan Jardine Cycle & Carriage Ltd adalah pemegang saham utama, masing-masing dengan 43,8% dari jumlah saham yang beredar.
PT Tunas Ridean Tbk. (“Tunas Group” or “the company”) started as a family business under the name Tunas Indonesia Motor in 1967. The company has become the largest independent automotive group with 132 outlets the nationwide. In 1980, the Group integrated all business units under one holding company, PT Tunas Ridean. This company then listed on the Indonesia Stock Exchange in 1995. PT Tunas Andalan Pratama and Jardine Cycle & Carriage Ltd are currently the main shareholders, each with 43.8% of the total outstanding shares.
Tunas Grup mengoperasikan jaringan outlet penjualan dan layanan purna-jual merek otomotif ternama melalui PT Tunas Ridean Tbk (Tunas Toyota), PT Tunas Mobilindo Perkasa (Tunas Daihatsu dan Tunas Peugeot), PT Tunas Mobilindo Parama (Tunas BMW) dan diler utama sepeda motor Honda untuk wilayah Lampung, PT Tunas Dwipa Matra. PT Tunas Dwipa Matra semakin aktif mengembangkan diler resmi sepeda motor Honda Motor di luar area Lampung di bawah naungan main diler Honda di lokasi tersebut.
Tunas Group operates a network of sales and aftersales services for a wide range of prominent automotive brands, through PT Tunas Ridean Tbk (Tunas Toyota), PT Tunas Mobilindo Perkasa (Tunas Daihatsu and Tunas Peugeot), PT Tunas Mobilindo Parama (Tunas BMW) and PT Tunas Dwipa Matra, which is the Honda main dealer for Lampung. PT Tunas Dwipa Matra is actively developing Honda Motor dealerships outside Lampung under the management of other local Honda main dealers.
Pada 28 Juni 2012, Tunas Grup memperluas jaringan outlet penjualan dan layanan purna-jual merk otomotif melalui akuisisi diler resmi Isuzu PT Rahardja Ekalancar dan sekarang bernama Tunas Isuzu.
On 28 June 2012, Tunas Group expanded its network of automotive sales and after-sales outlets through the acquisition of Isuzu dealer PT Rahardja Ekalancar, now renamed Tunas Isuzu.
Tunas Grup juga mengoperasikan layanan penyewaan kendaraan dan pengelolaan armada jangka pendek dan jangka panjang melalui PT Surya Sudeco (Tunas Rental). Selain itu, Perseroan mengoperasikan layanan penjualan mobil bekas berbagai merk melalui anak perusahaan PT Tunas Aset Sarana (Tunas Used Car) dan melalui PT Surya Sudeco mendirikan perusahaan manpower services bernama PT Mitra Asri Pratama dan balai lelang bernama PT Mega Armada Sudeco.
Tunas Group also operates short- and long-term car rental and fleet management through PT Surya Sudeco (Tunas Rental). In addition, the company operates used car sales services for all brands through PT Tunas Aset Sarana (Tunas Used Car) and through PT Surya Sudeco established a manpower services company named PT Mitra Asri Pratama and an auction company named PT Mega Armada Sudeco.
Sebagai solusi otomotif bagi pelanggan, Tunas Grup juga melengkapi layanannya dengan mengoperasikan jaringan pusat pembiayaan otomotif melalui perusahaan asosiasi PT Mandiri Tunas Finance, yang 49% sahamnya dikuasai oleh Tunas Grup.
The Group also offers a complete automotive solution for customers with a network of automotive finance centres through its associate PT Mandiri Tunas Finance, of which the Tunas Group owns a 49% stake.
PT Tunas Ridean Tbk - Annual Report 2014
23
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Corporate Profile
Analisis Dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Struktur Organisasi Organisation Structure
Jardine Matheson Holdings Ltd 82.51% 55.51% Jardine Strategic Holdings Ltd
Anton Setiawan
Suliawati Tjokro
Christian Milko Setiawan
73.29%
8.00%
84.00%
8.00%
Jardine Cycle & Carriage Ltd
PT Tunas Andalan Pratama
Public
 43.84% - 2,446 mn shares
43.84% - 2,446 mn shares
12.33% - 688 mn shares
 PT Tunas Ridean Tbk (Toyota)
Automotive
Rental
Finance
20 outlets
49% owned
PT Tunas Mobilindo Parama (BMW) 5 outlets
PT Tunas Mobilindo Perkasa (Daihatsu + Peugeot)
PT Surya Mobil Megahtama (Engine Oil)
17 + 1 outlets
1 office
PT Tunas Dwipa Matra (Honda Motorcycle)
PT Surya Sudeco (Rental & Fleet Management)
PT Mandiri Tunas Finance (Consumer Finance)
69 outlets
13 outlets
88 branches
35% owned
24
PT Adedanmas (Mercedes-Benz)
PT Tunas Asset Sarana (BMW Used Car)
PT Rahardja Ekalancar (Isuzu)
PT Mitra Ananta Megah (Used Car)
PT Mitra Asri Pratama (Manpower Services)
PT Mega Armada Sudeco (Auction)
1 branch
1 outlet
2 outlets
2 outlets
1 office
1 office
PT Tunas Ridean Tbk - Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Keuangan dan Korporasi Lain Financial and Other Corporate Information
Struktur Perusahaan Corporate Structure
Board of Commissioners Audit Committee President Director Rico Setiawan
Automotive Director Anton Leoman
Internal Audit
BMW
DAIHATSU
ISUZU
Rental Director Tenny F. Halim
Finance Director Thomas Tan
Independent Director N.I. Permadi
Rental
Accounting, Tax & Budget
TOYOTA
General Affairs
Finance & Treasury
Human Resources
Used Car
Information Technology
Oil & Lubricants
Legal & Corporate Secretary
PEUGEOT
Marketing Communications
Auction Honda Motorcycle Main dealer
Corporate Communications Manpower Services
HONDA Motorcycle Retail
PT Tunas Ridean Tbk - Annual Report 2014
25
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Corporate Profile
Analisis Dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Komposisi Kepemilikan Saham dan Informasi Lainnya Share Ownership Composition and Other Information
share ownership composition
Komposisi Kepemilikan Saham per 31 Desember 2014
per 31 December 2014
Jumlah Saham Number of Shares
Persentase Kepemilikan Percentage of Ownership (%)
PT Tunas Andalan Pratama
2.446.009.000
43,835
PT Tunas Andalan Pratama
Jardine Cycle & Carriage Ltd
2.446.009.000
43,835
Jardine Cycle & Carriage Ltd
Publik (kepemilikan kurang dari 5%)
687.982.000
12,330
Public (ownership less than 5%)
5.580.000.000
100,000
Pemegang Saham
Total
Pemegang saham kurang dari 5 (lima) persen per 31 Desember 2014 Status Pemegang Saham
Jumlah Pemilik Number of Owner
Jumlah Saham Number of Shares (lembar / sheet)
Persentase Kepemilikan Percentage of Ownership (%)
Shareholders Status National Investor
265
174.636.356
3,130
Indonesian Individuals
Perseroan Terbatas
3
42.029.244
0,753
Limited Liability Companies
Reksadana
9
33.215.400
0,595
Mutual Funds
Yayasan
1
1.632.800
0,030
Foundations
Sub Total
278
251.513.800
4,508
Sub Total
Perorangan Asing
1
500
0,000
Foreign Individuals
Badan Usaha Asing
43
436.467.700
7,822
Foreign Companies
Sub Total
44
436.468.200
7,822
Sub Total
Total
322
687.982.000
12,330
Pemodal Asing
26
Total
SHAREHOLDERS LESS THAN 5 (FIVE) PERCENT per 31 December 2014
Pemodal Nasional Perorangan Indonesia
Shareholders
Foreign Investors
PT Tunas Ridean Tbk - Laporan Tahunan 2014
Total
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Keuangan dan Korporasi Lain Financial and Other Corporate Information
Jejak Langkah Milestones
1967 • Importir dan penjual mobil baru dan bekas merk Fiat, Holden dan Mercedes-Benz.
1967 • Importer and retailer of new and used Fiat, Holden and Mercedes-Benz motor vehicles.
1974 • Ditunjuk menjadi diler resmi mobil Toyota, Daihatsu, BMW, Peugeot dan Renault untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya, dan juga untuk sepeda motor Honda untuk wilayah Lampung.
1974 • Appointed as an Authorised Dealer for Toyota, Daihatsu, BMW, Peugeot, and Renault motor vehicles in Jakarta and its surrounding regions, as well as for Honda motorcycles and motor vehicles in Lampung.
1980 • PT Tunas Ridean didirikan dan bertindak sebagai perusahaan induk.
1980 • PT Tunas Ridean was established as a holding company.
1995 • PT Tunas Ridean Tbk dicatatkan di Bursa Efek Jakarta setelah melakukan penawaran umum perdana atas 30% dari modal yang ditempatkan. • Grup Jardine Motors mengakuisisi 25% kepemilikan PT Tunas Ridean Tbk.
1995 • PT Tunas Ridean Tbk listed on the Indonesia Stock Exchange following an initial public offering of 30% of its issued capital. • Jardine Motors Group acquired 25% of PT Tunas Ridean Tbk.
2002 & 2003 • Menerima penghargaan sebagai Emiten Terbaik di Sektor Perdagangan untuk tahun 2002 & 2003 dari Majalah Investor.
2002 & 2003 • Awarded Best Listed Company in the Trade Sector for 2002 & 2003 by Investor Magazine.
2004 • Menerima penghargaan sebagai diler Toyota terbaik di bidang kepuasan pelanggan tingkat nasional.
2004 • Awarded National Best Toyota Dealer for Customer Satisfaction.
PT Tunas Ridean Tbk - Annual Report 2014
27
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Corporate Profile
Analisis Dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Jejak Langkah Milestone
28
2005 • Menerima penghargaan nasional untuk kategori Penjualan dan Purna-Jual dari Toyota.
2005 • Won national award in Sales and After-Sales category from Toyota.
2006 • Menerima penghargaan nasional untuk kategori Purna-Jual dari Daihatsu. • Anton Setiawan, Direktur Utama Tunas Grup meraih penghargaan Ernst & Young Entrepreneurship Lifetime Achievement Award.
2006 • Won national award in After-Sales category from Daihatsu. • Anton Setiawan, President Director of Tunas Ridean Group awarded Ernst & Young Entrepreneurship Lifetime Achievement Award.
2007 • Tunas Grup menerima berbagai penghargaan nasional untuk kategori Penjualan dan Layanan Purna- Jual dari BMW, Toyota dan Daihatsu. • Tunas Finance menerima penghargaan Golden Award bidang Kepuasan Pelanggan dari Majalah Marketing dan Carre-CSSL.
2007 • Tunas Group won a number of national-level awards in the category of Sales and After-Sales Service from BMW, Toyota and Daihatsu. • Tunas Finance awarded Golden Award for Service Quality by Marketing Magazine & Carre-CSSL.
2008 • Tunas Rental menerima sertifikasi ISO 9001:2000. • Grup Tunas Ridean kembali menerima berbagai penghargaan nasional untuk kategori Penjualan dan Layanan Purna-Jual dari BMW, Toyota dan Daihatsu. • Kembali menerima penghargaan Emiten Terbaik di sektor perdagangan tahun 2008 dari Majalah Investor. • Tunas Finance meraih predikat “Sangat Baik” dari Majalah Info Bank. • Tunas Finance meraih predikat Mutifinance Terbaik 2008 dari Majalah Investor untuk kategori Aset Rp 2,4 triliun.
2008 • Tunas Rental achieved ISO 9001:2000 certication. • Won numerous national awards in Sales and After Sales categories from BMW, Toyota and Daihatsu. • Awarded Best Listed Company in the Trade Sector in 2008 by Investor Magazine for the third time. • Tunas Finance awarded “Very Good” rating by Info Bank Magazine. • Tunas Finance awarded Best Multifinance Company 2008 by Investor Magazine in the Rp2.4 trillion assets category.
2009 • Tunas Grup meraih 1st Ranking of The Best Public Companies Based on RWA™ (Relative Wealth Added) Method untuk Retailing dari Majalah SWA.
2009 • Awarded 1st Ranking of The Best Public Companies Based on RWA™ (Relative Wealth Added) for Retailing category by SWA Magazine.
PT Tunas Ridean Tbk - Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Keuangan dan Korporasi Lain Financial and Other Corporate Information
2009 • Tunas Grup meraih Best Small-Cap dalam Asia’s Best Companies Poll yang dilaksanakan oleh FinanceAsia. • Tunas Grup kembali menerima berbagai penghargaan nasional untuk kategori Layanan Purna-Jual dari Toyota, Daihatsu dan BMW. • Menjual 51% kepemilikan saham Tunas Finance kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan mengganti nama perusahaan menjadi PT Mandiri Tunas Finance.
2009 • Awarded Best Small-Cap in Asia’s Best Companies Poll by Finance Asia Magazine. • Tunas Group won numerous national awards in AfterSales categories from Toyota, Daihatsu and BMW. • 51% interest in Tunas Finance sold to PT Bank Mandiri (Persero) Tbk and company is renamed PT Mandiri Tunas Finance.
2010 • Tunas Rental menerima sertifikasi ISO 9001:2008. • Tunas Grup meraih berbagai penghargaan tingkat nasional untuk kategori Penjualan dan Layanan Purna-Jual dari Toyota, Daihatsu, BMW dan Honda Motor. • Tunas Grup mendapat peringkat 60 sebagai Perusahaan Terbesar di Indonesia & peringkat 40 kategori Fastest-Growing Company di Indonesia oleh Majalah Fortune Indonesia. • Tunas Grup menerima penghargaan SWA 100 “Indonesia Best Public Companies 2010 Based on WAI (Wealth Added Index)” Method dari Majalah SWA.
2010 • Tunas Rental achieved ISO 9001:2008 certification. • Tunas Group won numerous national awards in Sales and After-Sales categories for Toyota, Daihatsu, BMW and Honda Motor.
2011 • Tunas Grup meraih penghargaan tingkat national untuk kategori Purna-Jual dari sepeda Motor Honda, untuk kategori Penjualan dan Purna-Jual dari Toyota dan kategori Penjualan dari Daihatsu. • Tunas Grup meraih SWA 100 “Indonesia Best Public Companies 2011 based on Wealth Added Index” (WAI) dari majalah SWA.
2011 • Tunas Group won national awards in Sales and AfterSales categories from Toyota, Daihatsu and Honda Motor.
•
Tunas Group ranked as the 60th largest and 40th Fastest-Growing Company in Indonesia by Fortune magazine Indonesia.
•
Tunas Group achieved SWA 100 “Indonesia Best Public Company 2010 Based on WAI (Wealth Added Index)” Method from SWA magazine.
•
Tunas Group Achieved SWA 100 “Indonesia Best Public Companies 2010 based on WAI (Wealth Added Index)” by SWA magazine.
PT Tunas Ridean Tbk - Annual Report 2014
29
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Corporate Profile
Analisis Dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Jejak Langkah Milestone
30
2012 • Tunas Grup meraih penghargaan tingkat nasional untuk kategori Layanan Purna-Jual dari sepeda Motor Honda, untuk kategori Penjualan dan PurnaJual dari Toyota & BMW dan untuk kategori PurnaJual dari Daihatsu. • Tunas Grup meraih SWA 100 “Indonesia Best Public Companies 2012 based on Wealth Added Index” (WAI) dari majalah SWA. • Tunas Grup melakukan akuisisi diler resmi Isuzu PT Rahardja Ekalancar (Tunas Isuzu).
2012 • Tunas Group won national awards for After-Sales Service from Honda Motor for Sales and After-Sales Service from Toyota and BMW and After-Sales Service from Daihatsu.
2013 • Tunas Grup meraih berbagai penghargaan tingkat nasional untuk kategori Penjualan dan Layanan Purna-Jual dari Toyota, Daihatsu, BMW dan Honda Motor. • Tunas Grup meraih SWA 100 “Indonesia Best Public Companies 2013 based on Wealth Added Index” (WAI) dari majalah SWA.
2013 • Won numerous national awards in Sales and AfterSales categories for Toyota, Daihatsu, BMW and Honda motor.
2014 • Tunas Grup meraih berbagai penghargaan tingkat nasional untuk kategori Penjualan dan Layanan Purna-Jual dari Toyota, Daihatsu, Isuzu dan Honda Motor.
2014 • Tunas Group won several awards in national level for category Sales and After-Sales Service from Toyota, Daihatsu, Isuzu, and Honda Motor.
PT Tunas Ridean Tbk - Laporan Tahunan 2014
•
•
•
Tunas Group won SWA 100 “Indonesia Best Public Company 2012 Based on WAI (Wealth Added Index)” Method from SWA magazine. Tunas Group acquired PT Rahardja Ekalancar (Tunas Isuzu) an authorised Isuzu dealer.
Achieved SWA 100 “Indonesia Best Public Companies 2013 based on WAI (Wealth Added Index)” by SWA magazine.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Keuangan dan Korporasi Lain Financial and Other Corporate Information
Kronologis Pencatatan Saham Chronology of Public Listing
PT Tunas Ridean Tbk. tercatat di Bursa Efek Indonesia pada bulan Mei 1995, bersamaan dengan penawaran umum publik sebesar 30% dari modal yang dikeluarkan. Pada saat itu, Jardine Motors Group (saat ini Jardine Cycle & Carriage Ltd) membeli sebesar 25% saham Tunas Grup yang kemudian berkembang menjadi 43,8%.
PT Tunas Ridean Tbk. was listed on the Indonesia Stock Exchange in May 1995 following an initial public offering of 30% of its issued capital. At the time of listing, Jardine Motors Group (currently Jardine Cycle & Carriage Ltd.) acquired a 25% stake in the company, which has subsequently increased to 43.8%.
Pada tahun 1997 Tunas Grup melakukan pemecahan nilai saham atau stock split 2:1 dari Rp1.000 per saham menjadi Rp500 per saham sehingga total saham menjadi 186 juta lembar. Pada tahun yang sama pula dilakukan pembagian saham bonus dimana setiap pemegang dua saham Perseroan mendapatkan bonus sebesar satu saham sehingga, dengan total saham bonus yang dibagikan sebesar 93 juta lembar saham, sehingga total saham beredar menjadi 279 juta lembar.
In 1997, a 2:1 stock split was conducted, with the nominal value changing from Rp1,000 per share to Rp500 per share. As a result of this stock split, the company’s number of issued and fully paid shares became 186 million. In the same year, one bonus share was distributed for every two shares held. With a total of 93 million shares distributed, the company’s number of issued and fully paid shares became 279 million.
Di tahun 2001, kembali dilakukan pemecahan nilai saham atau stock split 5:1 dari Rp500 per saham menjadi Rp100 per saham sehingga jumlah saham menjadi 1.395.000.000 lembar. Di tahun 2010, dilakukan pemecahan nilai saham atau stock split 4:1 dari Rp100 per saham menjadi Rp25 per saham sehingga jumlah saham menjadi 5.580.000.000 lembar saham.
In 2001, a 5:1 stock split was conducted, with the nominal value changing from Rp500 per shares to Rp100 per shares. As a result, the number of issued shares became 1,395,000,000 shares. In 2010, a 4:1 stock split changed the nominal values per share from Rp100 per share to Rp25 and the total amount of issued shares became 5,580,000,000.
PT Tunas Ridean Tbk - Annual Report 2014
31
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Corporate Profile
Analisis Dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal Supporting Capital Market Institutions and Professionals
Informasi Perdagangan dan Pencatatan Saham Trading and Public Listing Information
:
Bursa Efek Indonesia Gedung Bursa Efek Indonesia, Menara 1 Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190, Indonesia Tel: +62 21 515 0515 www.idx.co.id
Biro Administrasi Efek Share Registrar
:
PT Datindo Entrycom Wisma Diners Club Annex Jl Jend Sudirman Kav 34-35, Jakarta 10220, Indonesia Tel: +62 21 570 9009 Faks: +62 21 570 9026 E-mail :
[email protected] Web: www.datindo.com
Akuntan Publik Public Accountant
:
KAP Tanudiredja, Wibisana dan Rekan A member firm of PwC Plaza 89, Jl. HR. Rasuna Said Kav.X-7 No.6 Jakarta 12340, Indonesia Tel: +62 21 521 2901 http://www.pwc.com/id
Informasi Bagi Investor Investor Information
:
Kantor Pusat PT Tunas Ridean Tbk. Corporate Head Office PT Tunas Ridean Tbk. Jl. Raya Pasar Minggu No.7 Jakarta 12740, Indonesia Tel: +62 21 794 4788 Faks: +62 21 799 5621 Email:
[email protected] Web: www.tunasgroup.com Registered Office PT Tunas Ridean Tbk. Jl. Pecenongan No. 60-62, Jakarta 10120 Email:
[email protected] Web: www.tunasgroup.com Corporate Secretary Dewi Yunita Tel: +62 21 794 4788 Ext. 209 Email:
[email protected]
32
PT Tunas Ridean Tbk - Laporan Tahunan 2014
Analisa dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Corporate Profile
Analisis Dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Tinjauan Ekonomi Makro dan Pasar Macroeconomic and Market Overview
34
Ulasan Ekonomi Makro dan Industri
Macroeconomic and Industry Overview
Perekonomian Indonesia pada tahun 2014 mencatat pertumbuhan sebesar 5,0% melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada tahun 2013 sebesar 5,8%. Kelemahan harga komoditas yang berimbas pada terbatasnya pertumbuhan ekspor merupakan salah satu penyebab perlambatan pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, konsumsi rumah tangga masih menjadi penggerak utama pertumbuhan.
The Indonesian economy recorded slower growth of 5.0% in 2014 compared to 5.8% in 2013. Weakness in commodity prices which limited export growth contributed to the economic slowdown. In contrast, household consumption remained the primary driver of growth.
PT Tunas Ridean Tbk - Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Keuangan dan Korporasi Lain Financial and Other Corporate Information
Automotive sales in the wholesale market for four-wheel vehicles reduced by 2% year-on-year to 1.2 million units in 2014. The wholesale two-wheel market grew by 2% to 7.9 million units.
Dengan menerapkan sistem pengelolaan operasional yang profesional dan efektif, serta fokus pada penyediaan produk dan layanan yang berkualitas tinggi bagi pelanggan, Perseroan mampu mempertahankan penjualan. Meski demikian, ketatnya persaingan tahun ini berpengaruh pada menyempitnya marjin penjualan mobil dan peningkatan biaya bunga berimbas pada penurunan laba.
Through effective and professional operational management and a focus on providing high quality products and excellent service for customers, the company was able to maintain its sales, although the profit was lower due to competitive pressure on car margins and higher interest costs.
420.1
Penjualan otomotif dalam pasar kendaraan roda empat turun 2% dibandingkan tahun lalu menjadi 1,2 juta unit pada tahun 2014. Pasar kendaraan roda dua meningkat 2% menjadi 7,9 juta unit.
45%
253.1
49%
Finance
307.0
Automotive
Rental
6%
Kontribusi Laba Profit Contribution
Laba Yang Diatribusikan Kepada Pemegang Saham Profit Attributable to Shareholders
Dalam milliaran rupiah In billion rupiah
PT Tunas Ridean Tbk - Annual Report 2014
35
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Corporate Profile
Analisis Dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Tinjauan Usaha Business Overview dIVISI otoMotIf
Automotive Division
Tunas Toyota Toyota maintained its dominant position in Indonesia with a market share of 33.0%, albeit down from 35.3% in 2013. The Tunas Toyota automotive dealership business is operated directly by the company. At the end of 2014, Tunas Toyota ran 19 authorized dealerships, 3 body repair centres, and 19 service centres/workshops in 20 branches throughout Jakarta, Banten, Bandung, and Lampung.
Tunas Toyota berhasil menjual 30.780 unit kendaraan pada tahun 2014, atau turun sebesar 9% dibandingkan dengan penjualan tahun 2013 sebesar 33.891 unit kendaraan. Penjualan kendaraan tipe Toyota Avanza dan Innova berkontribusi sebesar 63% terhadap total nilai penjualan Tunas Toyota. Pangsa pasar Tunas Toyota mencapai 7,7% pada tahun 2014.
Toyota sold 30,780 units in 2014, representing a decrease of 9% compared to 33,891 units in 2013. Sales of Toyota Avanza and Innova contributed to 63% of the total sales of Tunas Toyota. Tunas Toyota’s share of the national market for Toyota reached 7.7% in 2014
Sepanjang tahun 2014, Tunas Toyota telah melayani perbaikan 220.655 unit kendaraan. Jumlah tersebut menurun 3% dari posisi 2013 sebanyak 227.131 unit kendaraan.
During 2014, Tunas Toyota serviced 220,655 units, a decrease of 3% from 227,131 units in 2013.
16%
Agya
12%
220,655
Innova
227,131
Toyota mampu mempertahankan posisi terdepannya di pasar Indonesia dengan penguasaan pangsa pasar sebesar 33,0%, meskipun turun dari posisi tahun 2013 sebesar 35,3%. Bisnis diler kendaraan bermotor Tunas Toyota dikelola langsung oleh Perseroan. Hingga akhir tahun 2014, Tunas Toyota mengelola 19 diler resmi, 3 pusat layanan perbaikan dan 19 pusat servis/bengkel di 20 cabang yang tersebar di Jakarta, Banten, Bandung dan Lampung.
Other
8%
Avanza
47%
Komposisi Penjualan Sales Composition
36
PT Tunas Ridean Tbk - Laporan Tahunan 2014
30,780
Rush
195,561
6%
29,037
Fortuner
33,891
11%
Unit Penjualan Unit Sales Unit Servis (tidak termasuk PDI) Units Serviced (excluding Pre-Delivery Inspections)
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pada tahun 2014, Tunas Toyota berhasil meraih penghargaan berikut: • Peringkat Pertama The Best Partman Toyota National Contest -Toyota Dealer People Award (DPA). • Peringkat Ketiga The Best Customer Relation Person Toyota National Contest-Toyota Dealer People Award (DPA). • Peringkat Pertama Kategori Foreman – National Aftersales Service Skill Contest (NASSC). • Peringkat kedua Kategori Teknisi General Repair National Aftersales Service Skill Contest (NASSC).
Informasi Keuangan dan Korporasi Lain Financial and Other Corporate Information
In 2014, Tunas Toyota received the following awards: • •
• •
1st Rank in The Best Partman Toyota National Contest – Toyota Dealer People Award (DPA). 3rd Rank in The Best Customer Relation Person Toyota National Contest – Toyota Dealer People Award (DPA). 1st Rank for Foreman Category – National Aftersales Service Skill Contest (NASSC). 2nd rank for General Repair Technician – National Aftersales Service Skill Contest (NASSC).
PT Tunas Ridean Tbk - Annual Report 2014
37
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Corporate Profile
Analisis Dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Tinjauan Usaha Business Overview
Tunas Daihatsu Daihatsu bertahan di posisi kedua dalam pasar kendaraan bermotor nasional dengan pangsa pasar sebesar 15,3%, atau meningkat dari 15,1% pada tahun 2013. Selama tahun 2014, bisnis diler kendaraan bermotor Tunas Daihatsu dioperasikan melalui Anak Perusahaan, PT Tunas Mobilindo Perkasa. Pada akhir tahun 2014, Tunas Daihatsu mengelola jaringan 17 diler resmi dan 12 pusat perbaikan di Jakarta, Jawa Barat, Banten dan Sumatera.
Daihatsu managed to occupy second position for national motor vehicles with 15.3% market share, up from 15.1% in 2013. During 2014, the Tunas Daihatsu automotive dealership business is operated through a wholly-owned subsidiary, PT Tunas Mobilindo Perkasa. At the end of 2014, Tunas Daihatsu ran a network of 17 authorized dealerships and 12 service centres in Jakarta, West Java, Banten, and Sumatera.
Pada tahun 2014, Tunas Daihatsu menjual 20.861 unit kendaraan, atau meningkat sebesar 11% dari volume penjualan pada tahun sebelumnya sebesar 18.806 unit kendaraan. Sebanyak 65% dari penjualan itu dikontribusikan oleh penjualan Daihatsu Xenia dan GranMax. Pangsa pasar Tunas Grup untuk penjualan Daihatsu di pasar nasional meningkat dari 10,1% menjadi 11,3% pada tahun 2014.
In 2014, Tunas Daihatsu sold 20,861 units, representing an increase of 11% from the previous year’s sales of 18,806 units. 65% of the sales were contributed by Daihatsu Xenia and GranMax. Tunas Group is share of the national market for Daihatsu increased from 10.1% to 11.3% in 2014.
Tunas Daihatsu juga mencatatkan kenaikan unit kendaraan yang diperbaiki tahun lalu. Hingga akhir 2014, total unit yang diperbaiki mencapai 102.498 unit kendaraan, meningkat 11% dibandingkan dengan jumlah kendaraan yang diperbaiki pada 2013 yang mencapai 92.455 unit.
Tunas Daihatsu also recorded an increase in units serviced in the previous year. Until the end of 2014, Tunas Daihatsu serviced 102,498 units, which represents an increase of 11% from 92,455 units in 2013.
Xenia
28% 17,464
11% Ayla
19%
20,861
Terios
92,455
3%
18,806
2%
102,498
Luxio
80,160
Sirion
Grand Max
37%
Komposisi Penjualan Sales Composition
38
PT Tunas Ridean Tbk - Laporan Tahunan 2014
Unit Penjualan Unit Sales Unit Servis (tidak termasuk PDI) Units Serviced (excluding Pre-Delivery Inspections)
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Kinerja manajemen Tunas Daihatsu yang menguat dan fokusnya yang tiada henti pada penyediaan layanan pelanggan yang unggul telah membantunya memenangkan penghargaan berikut ini: • Peringkat pertama The Best Dealer Outlet National (Tunas Daihatsu Soepomo). • Peringkat pertama The Best Sales National (Tunas Daihatsu Soepomo). • Peringkat ketiga The Best Dealer Workshop (Tunas Daihatsu Soepomo). • Peringkat pertama The Best CS Performance National (Tunas Daihatsu Garut).
Informasi Keuangan dan Korporasi Lain Financial and Other Corporate Information
Stronger performance by the management of Tunas Daihatsu and its constant focus in providing excellent customer service have led Tunas Daihatsu to win these following awards: • 1st Rank for The Best Dealer Outlet National (Tunas Daihatsu Soepomo). • 1st Rank for The Best Sales National (Tunas Daihatsu Soepomo). • 3rd Rank for The Best Dealer Workshop (Tunas Daihatsu Soepomo). • 1st Rank for The Best CS Performance National (Tunas Daihatsu Garut).
PT Tunas Ridean Tbk - Annual Report 2014
39
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Corporate Profile
Analisis Dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Tinjauan Usaha Business Overview
Tunas BMW Pasar kendaraan mewah turun 7% dibandingkan tahun sebelumnya, akan tetapi BMW berhasil meningkatkan pangsa pasarnya menjadi 39,3% dari posisi sebelumnya di tahun 2013 sebesar 35,3%. Pasar mobil mewah didominasi oleh Mercedes Benz meskipun pangsa pasarnya menurun dari 48,9% menjadi 44,9%.
The luxury car market decreased 7% year-on-year, however BMW was able to increase its market share to 39.3% from 35.3% in 2013. The luxury market remained dominated by Mercedes Benz although its market share reduced from 48.9% to 44.9%.
Bisnis diler kendaraan bermotor Tunas BMW dioperasikan melalui Anak Perusahaan, PT Tunas Mobilindo Parama. Tunas BMW mempertahankan jaringan yang terdiri dari 5 diler resmi dan 4 pusat layanan perbaikan, di mana 4 diler dan 3 pusat layanan perbaikan berlokasi di Jakarta, sedangkan 1 diler dan 1 pusat layanan perbaikan berlokasi di Bandung.
The Tunas BMW automotive dealership is operated through a subsidiary, PT Tunas Mobilindo Parama. Tunas BMW maintains a network of 5 authorised dealerships and 4 service centres, with 4 dealerships and 3 service centres in Jakarta, while 1 dealership and 1 service centre are in Bandung.
Tunas BMW telah menjual 1.130 unit kendaraan baru pada tahun 2014, atau meningkat sebesar 21% dari penjualan tahun lalu sebesar 931 unit kendaraan. Pangsa pasar nasional Tunas BMW meningkat dari 37,8% menjadi 44,4% pada tahun 2014. Tunas BMW telah memberikan layanan perbaikan terhadap 8.852 unit kendaraan dibandingkan pada tahun 2013 sebanyak 7.994 unit kendaraan.
In 2014, Tunas BMW sold 1,130 new units, representing an increase of 21% from the previous year’s sales of 931 units. Tunas BMW’s share of the national market for BMW marginally increased from 37.8% to 44.4% in 2014. Tunas BMW serviced 8,852 units compared to 7,994 units in 2013.
5 Series
17%
931
48%
809
3 Series
1,130
7,994
7,762
8%
8,852
Other
X Series
27%
Komposisi Penjualan Sales Composition
40
PT Tunas Ridean Tbk - Laporan Tahunan 2014
Unit Penjualan Unit Sales Unit Servis (tidak termasuk PDI) Units Serviced (excluding Pre-Delivery Inspections)
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Keuangan dan Korporasi Lain Financial and Other Corporate Information
Tunas ISUZU Sebagai bagian strategi untuk meningkatkan portofolio merek-merek kendaraan, pada tanggal 28 Juni 2012 Perseroan mengakuisisi 100% kepemilikan saham di PT Rahardja Ekalancar yang bertindak sebagai diler resmi Isuzu dan menjadi Tunas Isuzu. Hingga akhir tahun 2014, Tunas Isuzu mengelola jaringan yang terdiri dari 2 dealer resmi dan 1 pusat perbaikan yang berlokasi di Jakarta. Isuzu di tahun 2014 menguasai pangsa pasar 2,3%, menurun dari posisi 2013 sebesar 2,6%.
As part of the strategy to increase its portfolio of brands, on 28 June 2012 the company acquired 100% of PT Rahardja Ekalancar, an Isuzu authorised dealer, now Tunas Isuzu. Until the end of 2014, Tunas Isuzu maintains network of 2 authorized dealerships and 1 service centre located in Jakarta. Isuzu held 2.3% market share in 2014, down from 2.6% in 2013.
Penjualan Tunas Isuzu di sepanjang tahun 2014 sebanyak 888 unit kendaraan, atau sedikit meningkat dari volume penjualan tahun lalu sebesar 886 unit kendaraan. Pangsa pasar produk Isuzu yang dijual oleh Tunas Grup menjadi 3,1% pada tahun 2014. Tunas Isuzu melayani perbaikan terhadap 2.491 unit kendaraan di tahun 2014 dibandingkan dengan 2.073 unit kendaraan di tahun 2013.
In 2014, Tunas Isuzu sold 888 units, representing a slight increase from the previous year’s sales of 886 units. Tunas Group’s share of the national market for Isuzu was 3.1% in 2014. Tunas Isuzu serviced 2,491 units in 2014 compared to 2,073 units in 2013.
Manajemen Tunas Isuzu akan mendorong pertumbuhan di masa depan dengan fokus pada layanan pelanggan dan performa operasional yang unggul. Pada tahun 2014 Tunas Isuzu berhasil mendapatkan penghargaan Best Sales LCV Outlet 2014 (Tunas Isuzu Daan Mogot).
The Tunas Isuzu management will drive future growth with focus on customer service and operational excellence. In 2014, Tunas Isuzu won the award as 2014 Best Sales LCV Outlet (Tunas Isuzu Daan Mogot).
8%
36% Komposisi Penjualan Sales Composition
886
Panther
691*
46%
888
F Series
2,073
N Series (Elf)
2,352
10%
2,491
Other
* termasuk pra-akuisisi | * includes pre-acquisition Unit Penjualan Unit Sales Unit Servis (tidak termasuk PDI) Units Serviced (excluding Pre-Delivery Inspections)
PT Tunas Ridean Tbk - Annual Report 2014
41
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Corporate Profile
Analisis Dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Tinjauan Usaha Business Overview
Tunas Peugeot Tunas Peugeot is operated through a subsidiary, PT Tunas Mobilindo Perkasa with 1 showroom and 1 workshop. Tunas Peugeot sold 2 units, compared to previous year’s sales of 18 units. Tunas Peugeot serviced a total of 693 units compared to 1,202 units in 2013.
2
18
21
693
1,202
1,413
Tunas Peugeot dioperasikan melalui Anak Perusahaan, PT Tunas Mobilindo Perkasa, yang mengelola 1 ruang pamer dan 1 bengkel. Tunas Peugeot menjual 2 unit kendaraan dibandingkan volume penjualan tahun lalu yang mencapai 18 unit. Tunas Peugeot melayani perbaikan terhadap total 693 unit kendaraan dibandingkan dengan 1.202 unit kendaraan yang diperbaiki di sepanjang tahun 2013.
Unit Penjualan Unit Sales Unit Servis (tidak termasuk PDI) Units Serviced (excluding Pre-Delivery Inspections)
42
PT Tunas Ridean Tbk - Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Keuangan dan Korporasi Lain Financial and Other Corporate Information
Tunas Dwipa Matra Honda Motorcycle
Perseroan mengoperasikan bisnis kendaraan motor Honda melalui Anak Perusahaan, PT Tunas Dwipa Matra (“TDM”). TDM merupakan diler utama di Lampung, Sumatera, dan mengoperasikan kantor cabang dan gerai serta layanan purna jual di seluruh Indonesia. Selama tahun 2014, TDM membuka 7 cabang baru. Pangsa pasar motor Honda TDM mencatat peningkatan dari 3,8% pada tahun 2013 menjadi 4,1% pada tahun 2014, sedangkan pangsa pasar TDM terhadap penjualan motor nasional meningkat dari 2,3% menjadi 2,6%.
The company operates its Honda motorcycle business through a subsidiary, PT Tunas Dwipa Matra (“TDM”). TDM is the appointed main dealer in Lampung and Sumatera, and operates branches and outlets as well as aftersales services throughout Indonesia. During 2014, TDM opened 7 new outlets. TDM’s national market share of Honda Motorcycles increased from 3.8% in 2013 to 4.1 % in 2014, while its share of the national overall motorcycle market also increased from 2.3% to 2.6%.
Pada tahun 2014, TDM menjual 209.228 unit motor baru dibandingkan dengan volume penjualan tahun 2013 sebesar 177.344 unit, meningkat 18%. Di tahun yang sama, TDM melayani perbaikan terhadap 283.087 unit motor, atau turun 1% dari 285.180 motor yang diperbaiki pada tahun 2013.
In 2014, TDM sold 209,228 new motorcyles compared with the previous year’s sales of 177,344 units in 2013, representing an increase of 18%. Throughout the year, TDM serviced 283,087 motorcyles, a slight decrease of 1% from 285,180 motorcycles serviced in 2013.
175,257
Retail Lampung
24%
285,180
209,228
36%
177,344
242,903
Main Dealer
283,087
Kendaraan Motor Honda
Retail Non Lampung
40% Komposisi Penjualan Sales Composition
Di tahun 2014 TDM berhasil meraih sejumlah penghargaan, yaitu: • Peringkat Pertama Best Service Advisor - Honda National Technical Skill Contest 2014. • Peringkat Pertama Front Liner People - Kontes Layanan Honda Nasional 2014.
Unit Penjualan Unit Sales Unit Servis (tidak termasuk PDI) Units Serviced (excluding Pre-Delivery Inspections)
In 2014 TDM won the following awards: • •
1st Rank of Best Service Advisor - Honda National Technical Skill Contest 2014. 1st Rank of Front Liner People - Kontes Layanan Honda Nasional 2014.
PT Tunas Ridean Tbk - Annual Report 2014
43
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Corporate Profile
Analisis Dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Tinjauan Usaha Business Overview
Tunas Used Car
44
Untuk melengkapi portofolio bisnisnya, Perseroan juga melakukan aktivitas bisnis pada segmen mobil bekas, yang kemudian disebut Tunas Used Car yang dioperasikan oleh Anak Perusahaan, PT Tunas Asset Sarana. Tunas Used Car mengelola dari 3 gerai yang berlokasi di Jakarta dan di Bandung. Perusahaan membuka layanan BMW Premium Selection pada bulan Januari 2013.
To complete its business portfolio, the company also operates a used car business under the name of Tunas Used Car which is operated by a subsidiary, PT Tunas Asset Sarana. Tunas Used Car maintains 3 outlets located in Jakarta and Bandung. The company opened BMW Premium Selection in January 2013.
Pada tahun 2014, Tunas Used Car menjual total 168 unit kendaraan, dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 401 unit, turun sebesar 58%.
In 2014, Tunas Used Car sold a total of 168 units, compared to 401 units in the previous year, a decrease of 58%.
PT Tunas Ridean Tbk - Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
dIVISI peNyewaaN daN peNgelolaaN arMada
Informasi Keuangan dan Korporasi Lain Financial and Other Corporate Information
RENTAL AND FLEET MANAGEMENT
Tunas Rental Selain penjualan otomotif, Perseroan juga melakukan aktivitas bisnis penyewaan kendaraan dan transportasi. Tunas Rental, yang dioperasikan melalui Anak Perusahaan, PT Surya Sudeco, menyediakan layanan yang lengkap bagi pelanggan korporat, termasuk penyediaan kendaraan untuk jangka pendek dan jangka panjang, pengelolaan transportasi dan pengendara, perawatan rutin kendaraan dan akibat kecelakaan, serta layanan bantuan terhadap kerusakan darurat selama 24 jam, termasuk kendaraan pengganti. Sejak Januari 2013, Tunas Rental juga mengoperasikan layanan Manpower Services melalui PT Mitra Asri Pratama, anak perusahaan PT Surya Sudeco yang juga menjadi bagian dari Tunas Grup.
In addition to automotive sales, the company also conducts business activities in automotive rental and transportation. Tunas Rental which is operated through a subsidiary, PT Surya Sudeco, offers a full range of services to corporate clients, including short and long-term rental, fleet and driver management, routine and accident maintenance, and 24-hour emergency breakdown support service that includes replacement vehicles. Since January 2013, Tunas Rental also operates Manpower Services through PT Mitra Asri Pratama, a subsidiary of PT Surya Sudeco which is a part of the Tunas Group.
Pada tahun 2014, Tunas Rental melayani pengantaran 2.799 unit kendaraan (diluar perpanjangan kontrak) kepada pelanggan korporat, meningkat 36% dibandingkan tahun 2013 yang sebanyak 2.064 unit. Jumlah armada meningkat sebesar 26% dari sebelumnya 5.927 unit menjadi 7.461 unit. Pendapatan meningkat sebesar 11% pada tahun 2014 meskipun laba yang diatribusikan kepada pemegang saham turun 38% menjadi Rp16 miliar dari laba tahun 2013 sebesar Rp25,5 miliar, disebabkan oleh peningkatan biaya bunga dan keuntungan yang lebih rendah dari penjualan mobil bekas sewa.
In 2014, Tunas Rental delivered 2,799 new cars (excluding contract extension) to its corporate customers, up 36% compared to 2,064 units in 2013. It also increased its rental fleet by 26% from 5,927 units to 7,461 units. Revenue increased by 11% in 2014 although profit attributable to shareholders decreased 38% to Rp16 billion from Rp25.5 billion in 2013, due to higher interest costs and lower gains from sales of ex-rental cars.
Tunas Rental mengoperasikan 6 kantor cabang dan 7 pusat layanan di seluruh Indonesia.
Tunas Rental operates 6 branches and 7 service points nationwide.
2%
7,461
2%
Finance Pharmaceutical
Services
3% Trading
12%
Others
5,322
4% Telecommunication Banking
4% Automotive
5,927
2%
32%
14%
2,799
1,637
FMCG
2,064
6% Manufacturing
Electricity
19%
Unit Kontrak Berdasarkan Industri Units in Contract by Industry
Pengiriman Unit Units Delivered (excluding extension) Jumlah Armada Units in Operation (fleet)
PT Tunas Ridean Tbk - Annual Report 2014
45
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Corporate Profile
Analisis Dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Tinjauan Usaha Business Overview
PEMBIAYAAN
FINANCING
Mandiri Tunas Finance Founded by the company in 1989 to support automotive sales operation, the company completed the sale of 51% of shares of Tunas Financindo Sarana to PT Bank Mandiri (Persero) Tbk in 2009 and was subsequently renamed PT Mandiri Tunas Finance (MTF). With the combined support of one of the largest banks and the largest independent automotive dealer group in Indonesia, MTF has significant growth potential to become a leading player in the automotive consumer financing field.
Pada tahun 2014, MTF meningkatkan jumlah pinjaman, yaitu dengan pembiayaan baru yang tumbuh sebesar 27% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp14,8 triliun. Jumlah pembiayaan baru meningkat sejak tahun 2012.
In 2014, MTF increased the size of its loan book with new lending growing 27% year-on-year to Rp 14.8 trillion. New lending has grown continuously since 2012.
MTF mencatat laba bersih sebesar Rp234 miliar pada tahun 2014, sehingga kontribusi ke Perseroan menjadi Rp114,7 miliar. Peningkatan ini terkait dengan tingginya pendapatan bunga bersih dan pendapatan fee based yang diperoleh dari ekspansi portofolio. Per 31 Desember 2014, MTF mengelola 88 kantor cabang di seluruh Indonesia.
MTF booked a net profit of Rp234 billion in 2014, bringing its contribution to Rp114.7 billion to the company’s profit. The improvement was mainly due to higher net interest income and fee based income arising from a larger portfolio. As of 31 December 2014, MTF managed 88 branches nationwide.
14,775
Didirikan oleh Perseroan pada tahun 1989 untuk mendukung operasional penjualan kendaraan bermotor, Perseroan menyelesaikan pelepasan kepemilikan sahamnya sebesar 51% di Tunas Financindo Sarana kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. tahun 2009 dan kemudian berubah namanya menjadi PT Mandiri Tunas Finance (MTF). Dengan dukungan dari salah satu bank terbesar dan grup diler otomotif terbesar di Indonesia, MTF menjanjikan potensi pertumbuhan signifikan untuk menjadi pemain utama di bidang pembiayaan konsumen kendaraan bermotor.
Financial Lease Motorcycle
4%
3% 2%
11,590
Used Car
Bilateral Loans
Bonds and Term Notes
7%
8,351
22% Joint Financing Bank Mandiri
71%
New Car
91%
Pembiayaan Baru Berdasarkan Jenis Aset New Lending by Asset Type
46
Sumber Pendanaan Funding Sources
PT Tunas Ridean Tbk - Laporan Tahunan 2014
Pembiayaan Baru New Lending
milliaran rupiah billion rupiah
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Keuangan dan Korporasi Lain Financial and Other Corporate Information
Tinjauan Keuangan Financial Overview
Analisa laba rugi
ANALYSIS OF PROFIT AND LOSS
Pendapatan bersih Perseroan pada tahun 2014 sedikit mengalami perubahan dibanding dengan tahun lalu menjadi Rp11,0 triliun. Penjualan unit kendaraan roda empat turun sebesar 2% sedangkan penjualan unit kendaraan roda dua meningkat sebesar 18%. Sementara itu, pasar kendaraan roda empat nasional mengalami penurunan 2% dan pasar kendaraan roda dua meningkat 2%. Biaya pokok penjualan meningkat lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pendapatan sedangkan biaya operasional meningkat sejalan dengan kegiatan investasi Perseroan untuk menopang aktivitas bisnis dan menaikkan jumlah total karyawan dari 5.312 pada akhir 2013 menjadi 5.766 pada tanggal 31 Desember 2014.
The company’s revenue in 2014 changed little to Rp11.0 trillion compared to the previous year. Car sales reduced by 2% while motorcycle sales grew by 18%. This compared to a 2% decrease in the national car market and 2% increase in the motorcycle market. Cost of revenue increased more than revenue growth, whilst operating expenses rose as the company continued to invest to support its business activities and increased total employees from 5,312 at the end of 2013 to 5,766 at 31 December 2014.
Laba yang diatribusikan kepada pemegang saham sebesar Rp253,1 miliar turun 18% dibandingkan tahun lalu terutama disebabkan oleh persaingan yang ketat dalam bisnis mobil dan keuntungan yang menurun atas penjualan mobil bekas dari bisnis penyewaan kendaraan, sebagian diimbangi dengan peningkatan penjualan motor dan kontribusi yang menguat dari Mandiri Tunas Finance. Perolehan laba per saham juga tercatat menurun 18% menjadi Rp45.
Profit attributable to shareholders was Rp253.1 billion, down by 18% compared to the previous year due to intense competition in the car business, lower gains from disposal of ex-rental cars, increased interest expenses, partly offset by higher motorcycle sales and stronger contribution from Mandiri Tunas Finance. Earnings per share were also 18% lower at Rp45.
posisi keuangan konsolidasian
Consolidated Financial Position
Perseroan mencatat kenaikan total aset sebesar 14% dibandingkan tahun lalu, yaitu menjadi Rp4,0 triliun pada tanggal 31 Desember 2014 menyusul ekspansi usaha Perseroan. Total aset lancar mengalami peningkatan menjadi Rp1,8 triliun dari sebelumnya Rp1,7 triliun. Sementara itu, aset tidak lancar tumbuh sebesar 23% dibandingkan tahun lalu menjadi senilai Rp2,2 triliun.
The company’s total assets increased by 14% year-onyear to Rp4.0 trillion as at 31 December 2014, as a result of company’s business expansion. Total current assets increased to Rp1.8 trillion from Rp1.7 trilion. Non-current assets grew by 23% year-on-year to Rp2.2 trillion.
Perseroan mencatat nilai liabilitas sebesar Rp1,8 triliun pada tanggal 31 Desember 2014, meningkat dibandingkan tahun lalu. Hal ini terdiri dari liabilitas lancar senilai Rp1,2 triliun dan liabilitas tidak lancar senilai Rp0,6 triliun. Nilai utang bersih Perusahaan per 31 Desember 2014 mencapai Rp0,9 triliun lebih tinggi dari posisi 2013 menyusul peningkatan kebutuhan modal kerja.
The company recorded total liabilities of Rp1.8 trillion as at 31 December 2014, representing an increase compared to last year. This comprised of Rp1.2 trillion of current liabilities and Rp0.6 trillion of non-current liabilities. The company’s net debt as at 31 December 2014 reached Rp0.9 trillion, higher than 2013 due to increased working capital requirements.
PT Tunas Ridean Tbk - Annual Report 2014
47
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Corporate Profile
Analisis Dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Tinjauan Keuangan Financial Overview
48
Nilai total ekuitas meningkat dari sebelumnya Rp2 triliun menjadi Rp2,2 triliun per 31 Desember 2014, menyusul peningkatan laba.
Total equity increased from Rp2 trillion to Rp2.2 trillion as of 31 December 2014 due to earnings.
Arus Kas Konsolidasian
Consolidated Cash Flows
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi Perseroan mencapai Rp415,6 miliar pada tahun 2014 terutama terkait dengan perubahan modal kerja. Arus kas bersih yang digunakan untuk membiayai kegiatan investasi Perseroan selama tahun 2014 mencapai Rp574,9 miliar terutama investasi untuk pembelian kendaraan bermotor yang disewakan dan pengembangan kantor cabang baru dan gudang.
Net cash flows provided from operating activities amounted to Rp415.6 billion in 2014, mainly due to changes in working capital. Net cash flows used for investing activities in 2014 amounted to Rp574.9 billion, primarily for purchase of rental assets and investment in new automotive branches and stock yards.
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan selama tahun 2014 mencapai Rp205,6 miliar, terutama terkait dengan peningkatan penerimaaan pinjaman jangka panjang maupun jangka pendek. Pada tanggal 31 Desember 2014, nilai kas, setara kas dan cerukan Perseroan mencapai Rp197,1 miliar meningkat sebesar 31% dari posisi per 31 Desember 2013 sebesar Rp150,8 miliar.
The net cash flows provided from financing activities in 2014 amounted to Rp205.6 billion, mainly due to increased long term and short term loans. As of 31 December 2014, the cash, cash equivalents, and overdrafts of the company stood at Rp197.1 billion, increased 31% from Rp150.8 billion as of 31 December 2014.
rasio-rasio keuangan
FINANCIAL RATIOS
Tingkat perputaran persediaan sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 1,1 kali karena perputaran persediaan yang lebih sehat.
Assets turnover of 1.1 times were slightly lower compared to previous year due to healthier inventories turnover.
Tingkat perputaran piutang meningkat dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 0,8 kali karena peningkatan pelanggan korporat dengan tempo pembayaran yang lebih lama.
Receivables turnover increased to 0.8 times compared to previous year, caused by increased corporate customers with longer payment terms.
Rasio profitabilitas menurun disebabkan karena ketatnya persaingan pada bisnis mobil, keuntungan yang lebih rendah dari penjualan mobil bekas sewa dan peningkatan biaya bunga, yang sebagian diimbangi oleh penjualan sepeda motor yang lebih tinggi dan kontribusi yang lebih kuat dari bisnis pembiayaan.
Profitability ratio decreased due to the intense competition in the automotive business, lower gains on sale of previously rented cars, and higher interest rates, partly offset with higher motorcycle sales and stronger contribution from finance business.
PT Tunas Ridean Tbk - Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Keuangan dan Korporasi Lain Financial and Other Corporate Information
KOMPONEN PENTING PENGHASILAN LAINNYA
SUBSTANTIAL COMPONENTS OF OTHER InCOME
Penghasilan lain yang dicatatkan oleh Perseroan terutama terkait dengan diskon asuransi, diskon pembiayaan dan penghasilan sewa.
The company’s other income are insurance discounts, leasing discounts, and rental income.
kemampuan membayar utang dan KOLEKTIBILITAS PIUTANG
REPAYMENT OF DEBTS AND COLLECTIBILITY OF RECEIVABLES
Analisa mengenai kemampuan Perseroan untuk mengatasi masalah terkait dengan kolektibilitas piutang dan pembayaran hutang dapat disimpulkan sebagaimana berikut:
An analysis of the company’s ability to handle issues related to receivables collectibility and debt repayment can be summarised as follows:
•
Divisi Kendaraan Bermotor Perseroan tidak memiliki masalah terkait dengan kolektilibitas atas piutangnya karena kendaraan hanya akan diantarkan ke pelanggan setelah pembayaran diselesaikan sepenuhnya. Dalam hal penjualan dengan skema kredit, perusahaan pembiayaan (yang harus merupakan perusahaan pembiayaan mitra yang telah disetujui oleh Perseroan) umumnya menyelesaikan pembayaran setelah kendaraan dikirimkan. Piutang umumnya terjadi dalam hal penjualan kendaraan kepada pemerintah dan pelanggan korporasi, dan hingga kini perusahaan belum pernah mengalami kerugian signifikan.
•
Automotive Division The company has no significant issues regarding collectibility of its receivables, as vehicles are only delivered to consumers after full payment. In the case of credit sales, the finance company (which must be a pre-approved finance company partner of the company) typically pays in full after delivery of the vehicle. Outstanding receivables usually relate to fleet sales to government and corporate customers, and no significant losses have been experienced to date.
•
Divisi Penyewaan Kendaraan Sebagian besar pelanggan Tunas Rental adalah perusahaan kategori blue chip besar dengan jejak rekam pembayaran yang sangat baik. Tunas Rental juga menerapkan pemeriksaan kredit yang sangat ketat untuk mengkaji risiko yang mungkin muncul.
•
Rental Division Most of Tunas Rental’s clients are large, blue-chip corporations with a healthy payment track record. Tunas Rental also conducts strict credit checks to assess counterparty risks.
•
PT Mandiri Tunas Finance (Perusahaan Asosiasi) PT Mandiri Tunas Finance memiliki tim yang terdiri dari profesional di bidang pengelolaan dan penagihan hutang yang lewat jatuh tempo. Indikator kualitas kredit merupakan unsur penting dalam kebijakan pemberian pinjaman dan sistem pengawasan, dan MTF dalam hal ini telah mematuhi peraturan yang berlaku. Persyaratan uang muka yang lebih tinggi yang mulai diterapkan pada tahun 2012 telah berdampak pada perbaikan kualitas kredit dari pinjaman baru.
•
PT Mandiri Tunas Finance (Associate Company) PT Mandiri Tunas Finance has a dedicated team of professionals who manage and collect overdue debt. Credit quality metrics are important elements of its lending policies and monitoring systems, and MTF is in compliance with regulatory requirements. Higher downpayment requirements introduced in 2012 have helped improve credit quality for new lending.
PT Tunas Ridean Tbk - Annual Report 2014
49
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Corporate Profile
Analisis Dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Tinjauan Keuangan Financial Overview
50
Tingkat kolektibilitas piutang Perseroan dapat dilihat melalui rasio lama penagihan rata-rata (average collection period) yang menunjukkan waktu rata-rata yang dibutuhkan Perseroan dalam menagih piutangnya dan rasio perputaran piutang (receivable turnover) yang menunjukkan berapa kali dana yang ditanam dalam piutang berputar dalam setahun.
Receivables collectivity of the company can be seen assessed from the average collection period showing average days needed by the company to collect its receivables and receivables turnover showing how many times account receivables turn to cash in a year.
KebiJAKAN DIVIDEN
DIVIDEND POLICY
Total dividen yang dianggarkan untuk tahun 2014 adalah Rp78,1 miliar atau Rp14 per saham, atau setara payout rasio 31%. Dari jumlah tersebut, Perseroan telah membayar dividen interim senilai Rp4 per saham pada bulan Desember 2014. Dewan Direksi akan mengajukan dividen final sebesar Rp10 per saham pada saat pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang akan diselenggarakan tanggal 15 April 2015.
Total dividend for 2014 was Rp78.1 billion or Rp14 per share, equivalent to a 31% payout ratio. The company paid an interim dividend of Rp4 per share in December 2014. The Board of Directors will propose a final dividend of Rp10 per share at the General Meeting of Shareholders that will be held on 15 April 2015.
Derivatif dan Pertukaran Mata Uang Asing
DERIVATIVES AND FOREIGN EXCHANGE
Perseroan hanya melakukan kontrak instrumen keuangan derivatif untuk melindungi eksposur yang mendasarinya. Instrumen keuangan derivatif diukur sebesar nilai wajarnya. Metode pengakuan keuntungan atau kerugian yang timbul tergantung apakah derivatif tersebut dimaksudkan sebagai instrumen lindung nilai untuk tujuan akuntansi dan sifat dari item yang dilindung nilai. Perseroan menentukan derivatif sebagai lindung nilai atas risiko suku bunga sehubungan dengan liabilitas yang diakui (lindung nilai atas arus kas).
The company only enters into derivative financial instrument contracts in order to hedge underlying exposures. Derivative financial instruments are recognised at their fair values. The method of recognising the resulting gains or losses is dependent on whether the derivative is designated as a hedging instrument for accounting purposes and the nature of the item being hedged. The company designates derivatives as a hedge of interest rates associated with a recognised liability (cash flow hedge).
Perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan dan memenuhi kriteria lindung nilai atas arus kas untuk tujuan akuntansi, bagian efektifnya, diakui di pendapatan komprehensif lain. Ketika instrumen derivatif tersebut kadaluarsa atau tidak lagi memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi, maka keuntungan atau kerugian kumulatif di ekuitas, diakui pada laporan laba rugi.
Changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flows hedge for accounting purposes and that are effective are recognised in other comprehensive income. When a hedging instrument expires, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, the cumulative gain or loss in equity is recognised in the consolidated profit or loss.
Perubahan nilai wajar derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi diakui pada laporan laba rugi.
Changes in the fair value of derivatives that do not meet the criteria of hedging for accounting purposes are recorded in the consolidated profit or loss.
Nilai wajar instrumen keuangan derivatif diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas tidak lancar jika sisa jatuh tempo instrumen keuangan derivatif yang dilindungi nilai lebih dari 12 bulan.
The fair value of derivative financial instruments is classified as a non-current asset or liability if the remaining maturities of the derivative financial instruments are greater than 12 months.
PT Tunas Ridean Tbk - Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Keuangan dan Korporasi Lain Financial and Other Corporate Information
Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Penggabungan/Peleburan Usaha, Akuisisi atau Restrukturisasi Utang/ Modal
MATERIAL INFORMATION ON INVESTMENTS, EXPANSIONS, DIVESTMENTS, BUSINESS combination/ MERGERs, ACQUISITIONs OR CAPITAL/ DEBT RESTRUCTURING
Pada tahun 2014, tidak ada informasi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi atau restrukturisasi utang/modal.
In 2014, there were no material investments, expansions, divestments, business joint/merger, acquisition or capital/ debt restructuring.
Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan
MATERIAL INFORMATION AND FACTS AFTER ACCOUNTANT’S REPORT
Tidak ada kejadian yang berdampak secara signifikan yang perlu diungkapkan, yang terjadi antara tanggal neraca dan 25 Februari 2015, yang merupakan tanggal laporan keuangan diotorisasi.
There were no events with significant impact to be disclosed between balance sheet date and 25th February 2015, the date at which the financial statements were authorised.
Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi Dengan Pihak Afiliasi
MATERIAL TRANSACTION INFORMATION INVOLVING CONFLICT OF INTEREST AND/ OR AFFILIATE TRANSACTIONS
Pada tahun 2014 Tunas Grup telah melaporkan transaksi material dan tidak memiliki transaksi afiliasi yang mengandung benturan kepentingan.
In 2014, Tunas Group has reported material transactions and did not have affiliated transaction with conflict of interest.
Informasi Keuangan yang Mengandung Kejadian yang Bersifat Luar Biasa dan Jarang Terjadi
FINANCIAL INFORMATION REGARDING EXTRAORDINARY AND RARE EVENTS
Tidak ada informasi keuangan yang mengandung kejadian yang bersifat luar biasa dan jarang terjadi pada tahun 2014.
There were no extraordinary and rare events in 2014.
Perubahan Peraturan Perundangundangan yang Berpengaruh Signifikan Terhadap PerusahaaN
CHANGES IN REGULATIONS WITH SIGNIFICANT IMPACT ON THE COMPANY
Pada tahun 2014 tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja Perseroan.
In 2014, there were no changes in regulation with significant impact on the company’s performance.
PT Tunas Ridean Tbk - Annual Report 2014
51
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Corporate Profile
Analisis Dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Tinjauan Operasional Operational Overview
52
Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Kompetensi
HUMAN RESOURCES AND COMPETENCIES DEVELOPMENT
Perseroan terus berinovasi dan memacu setiap insan untuk berprestasi melalui peningkatan kompetensi, kapabilitas dan profesionalisme karyawan, yang kemudian direalisasikan dalam berbagai program pengembangan sumber daya manusia secara konsisten dan menyeluruh demi mencapai visi Perseroan, yakni menjadi Tunas Grup diler otomotif terkemuka di Indonesia melalui pelayanan terbaik bagi pelanggan.
The company continuously innovates and spurs each individual to perform by raising competency, capability and employee professionalism, which is then realised consistently in various human resources development programmes to achieve the company’s vision, that is to be the leading automotive dealer group in Indonesia through excellent service for customers.
Jumlah dan Komposisi Karyawan
Total Number and Composition of Employees
Hingga akhir tahun 2014, jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Perseroan mencapai 5.766 orang, meningkat 8,55% jika dibandingkan jumlah karyawan di tahun 2013.
By the end of 2014, the total number of employees in the company was 5,766, an increase of 8.55% compared to 2013.
PT Tunas Ridean Tbk - Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Komposisi SDM Perusahaan untuk Level Organisasi Level Organisasi
Informasi Keuangan dan Korporasi Lain Financial and Other Corporate Information
Composition of Employees by Organisational Level
2013
2014
Organisational Level
13
13
Commissioner
Direktur
7
7
Director
Chief / Vice President
8
9
Chief / Vice President
OM / GM / SM
15
13
OM / GM / SM
Manager
98
102
Manager
Komisaris
Supervisor
450
511
Supervisor
Staff
4264
4611
Staff
Clerk
458
500
Clerk
Komposisi Status Kepegawaian
Composition by Employment Status
Status Kepegawaian
2013
2014
Employment Status
Tetap
2906
2944
Permanent
41
52
Probation
2366
2770
Contract
Percobaan Kontrak
Rekrutmen, Promosi dan Pengembangan Kompetensi
Recruitment, Promotion and Competency Development
Sebagai bukti keseriusan Perseroan dalam meraih insan yang unggul direalisasikan dalam beberapa program baru pada tahun 2014, seperti diadakannya Talent Acquisition Program dalam bentuk Program Management Trainee, untuk merekrut Talent baik yang berada di dalam lingkup Perseroan maupun di luar Perseroan sesuai dengan kebutuhan organisasi Perseroan.
Testament to the company’s seriousness in gaining superior employees were several new programmes in 2014, such as a Talent Acquisition Programme in the form of a Management Trainee Programme, to recruit good talent situated inside and outside the company in accordance with the company’s organisational needs.
Pola perekrutan selain secara offline, juga telah melalui perekrutan secara online dimaksudkan agar pencarian kandidat menjadi lebih luas dan lebih mudah diakses oleh calon kandidat. Selain itu, Perseroan memiliki program Employer Branding yang memiliki tujuan pengenalan Perseroan kepada masyarakat melalui program rekrutmen Perseroan, baik dengan cara Recruitment On The Street, Recruitment Goes To School, maupun Recruitment Goes To Campus.
In addition to offline recruitment, a system of online recruitment was used to search more widely and be more accessible to prospective candidates. The company also held employer branding programmes whose purpose was to introduce the company to the community, by means of “Recruitment On The Street”, “Recruitment Goes To School”, as well as “Recruitment Goes To Campus”.
PT Tunas Ridean Tbk - Annual Report 2014
53
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Corporate Profile
Analisis Dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Tinjauan Operasional Operational Overview
54
Di samping itu, program-program reguler juga telah berjalan seperti sertifikasi Kepala Cabang dan pelatihan terpadu bagi tim penjualan dan tim purna-jual, penyempurnaan sarana prasarana dan fasilitas kerja karyawan, peningkatan standar kelayakan hidup dan manfaat kesehatan bagi karyawan, serta aktivasi kegiatankegiatan kerohanian maupun olahraga sebagai bagian dari internalisasi nilai-nilai dan budaya perusahaan.
In addition, regular programmes have also been running such as branch head certification and integrated training for sales team and after-sales team, the improvement of infrastructure and employee working faclities, raisings, living standards and health benefits for employees, as well as spiritual and sport activities as part of the internalization of the corporate values and culture.
Pada tahun 2014, Perseroan telah berhasil melakukan migrasi ke sistem HRIS (Human Resource Information System) yang baru. Melalui sistem HRIS baru ini, banyak proses administrasi HRD yang sebelumnya bersifat manual menjadi online, sehingga data yang tersedia menjadi lebih akurat. Hal ini dilakukan demi peningkatan pelayanan HRD terhadap karyawan Perseroan.
In 2014, the company successfully migrated to a new HRIS (Human Resource Information System). Through this new HRIS system, many HR administration processes that were formerly manual became online, so that available data became more accurate. It is aimed at enhancing HR services to employees.
Pengembangan kompetensi SDM melalui visibilitas unit HRD Perusahaan yang tertuang dalam pendidikan dan pelatihan seperti pelatihan yang diikuti oleh After Sales Toyota, Sales Training, SPV Sales, peserta kontes, Management Trainee dan pelatihan lainnya.
HR competency development is visible from education and training, followed by After Sales Toyota, Sales Training, Sales SPV, contest participant, Management Trainee and other training.
PT Tunas Ridean Tbk - Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Corporate Profile
Analisis Dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Prinsip Dasar dan Pengembangan Tata Kelola Perusahaan Basic Principles and Development of Good Corporate Governance
56
Prinsip dasar Tata Kelola Perusahaan yang Baik, atau Good Corporate Governance (GCG) muncul sebagai akibat dari hubungan tiga pilar penting: Negara dan perangkatnya sebagai regulator; dunia usaha sebagai penyedia barang dan jasa sekaligus pelaku pasar; serta masyarakat sebagai pengguna barang dan jasa dan sebagai pihak yang terkena ekses yang kemudian dapat menunjukkan kepedulian dan melakukan kontrol secara obyektif. Relasi ketiga pilar ini diharapkan dapat menciptakan situasi usaha dan pasar yang kondusif dan memiliki aspek jangka panjang yang berkesinambungan.
Basic principles of Good Corporate Governance emerge from three key pillars: the nation and its instruments as regulator; the business world as supplier of goods and services as well as market participants; and society as user of goods and as affected parties that can show concern and exercise control objectively. The relation between these three pillars is expected to create a conducive business situation and market that has a continuous longterm impact.
Di tingkat internal Perseroan, upaya penerapan praktikpraktik GCG merupakan salah satu langkah penting yang dianggap Perseroan dapat meningkatkan nilai perusahaan (corporate value); selain tentunya mendorong pengelolaan perusahaan yang profesional, transparan dan efisien. Perseroan percaya, penerapan praktik GCG dapat memenuhi kewajiban seutuhnya baik kepada Pemegang Saham maupun kepada mitra bisnis, seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat serta konsumen pada umumnya.
Internally, efforts to apply GCG practices is one of the important steps that can raise corporate value, whilst promoting corporate management that is professional, transparent and efficient. The company believes that implementation of GCG can fulfil its obligations to shareholders, business partners, all stakeholders, society and consumers generally.
Sesuai Pedoman Umum GCG, Perseroan berupaya mengimplementasikan peran GCG melalui asas-asas GCG yang umum dikenal dengan sebutan TARIF, yaitu:
Based on the General Guidelines of GCG, the company seeks to implement GCG through GCG principles that are generally known as TARIF, i.e:
Transparency, atau Transparansi Asas pengungkapan informasi dari Perseroan yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Selain menjaga obyektifitas, transparansi mengungkapkan tidak hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan, tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan keputusan oleh pemegang saham, kreditur dan pemangku kepentingan lainnya.
Transparency Principle of information sharing by the company that is be accessible and understood easily by stakeholders. In addition to maintaining objectivity, transparency does not only refers to issues required by regulation, but also other important issues needed in decision making process by shareholders, creditors, and other stakeholders.
Accountability, atau Akuntabilitas Asas pertanggungjawaban kinerja secara transparan dan wajar, dengan pengelolaan secara benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan Perseroan dengan tetap memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lain. Asas akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan.
Accountability Principle of accountability for transparent and proper performance, through correct and measurable management that is in line with the company’s interest yet still taking into account the interests of shareholders and other stakeholders. The accountability principle is a prerequisite of continuous performance.
PT Tunas Ridean Tbk - Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Keuangan dan Korporasi Lain Financial and Other Corporate Information
Responsibility, atau Responsibilitas Asas mengemban tanggung jawab, termasuk dalam mematuhi peraturan perundang-undangan serta melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan sebagai good corporate citizen.
Responsibility Principle of being responsible, including obeying regulations and carrying out responsibilities to society and environment in order to maintain sustainability and to obtain recognition as good corporate citizen.
Independence, atau Independensi Asas pengelolaan Perseroan secara independen sehingga masing-masing organ dalam aktivitasnya tidak saling mendominasi dan tidak diintervensi pihak lain.
Independence Principle of managing the company independenty so that each organ in its activities are not dominated by each other and not interfered with other parties.
Fairness, atau Kewajaran dan Kesetaraan Asas dimana dalam melaksanakan kegiatannya, Perseroan harus senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan; termasuk kesempatan yang sama dalam penerimaan karyawan, berkarir dan melaksanakan tugasnya secara profesional tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, gender, dan kondisi fisik.
Fairness A principle in which the company should always consider the interests of its shareholders and other stakeholders in executing its activities based on fairness and equity; including equal opportunity in recruitment, career development, and performing duties professionally regardless of ethic group, religion, race, class, gender, and physical condition.
Mengingat pentingnya GCG maka telah dilakukan bentuk komitmen manajemen seluruh Dewan Komisaris dan Direksi dalam penerapan GCG. Komitmen Perseroan untuk menerapkan instrumen GCG tidak hanya untuk mematuhi peraturan yang berlaku di dunia usaha, namun diyakini sebagai kunci sukses dalam upaya pencapaian kinerja usaha yang efektif, efisien serta berkelanjutan yang sangat diperlukan dalam memenangi persaingan pasar.
Considering the importance of GCG, the Boards of Commissioners and Directors have committed to implement GCG. The company’s commitment to implement instruments of GCG is not only intended to abide by business regulations, but also believed to be a key to success in efforts to achieve an effective, efficient and sustained business performance that is necessary in winning in the competitive market.
Salah satu bentuk penguatan GCG Perseroan dilakukan melalui fungsi Komite Audit, Audit Internal dan Sekretaris Perusahaan, dimana fungsi ini secara terus-menerus diperbaiki agar dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap pelaksanaan GCG dan roda aktivitas usaha Perseroan. Sejauh ini, Perseroan telah berkomitmen untuk melakukan kajian dan audit menyeluruh untuk menjamin rancangan yang efektif dan terintegrasi dalam laporan keuangan Perseroan. Laporan ini menghendaki tanggung jawab dari pihak manajemen Perseroan terhadap
The Audit Committee, Internal Audit, and Corporate Secretary are some of the forms of strengthening GCG in the company. These functions are improved continuously in order to provide significant impact in GCG implementation and the company’s activities. the company has continually committed to conduct thorough analysis and audit to ensure effective and integrated planning in the company’s financial report. This report requires accountability from company management for the establishment, maintenance and evaluation of the
PT Tunas Ridean Tbk - Annual Report 2014
57
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Corporate Profile
Analisis Dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Prinsip Dasar dan Pengembangan Tata Kelola Perusahaan Basic Principles and Development of Good Corporate Governance
58
pembuatan, pemeliharaan dan pengevaluasian atas efektivitas prosedur dan pengendalian pengungkapan untuk memastikan kesesuaian informasi yang dinyatakan dalam laporan melalui Exchange Act dan telah dicatat, diproses, dirangkum dan dilaporkan dalam periode waktu yang tersedia untuk kemudian diakumulasikan dan dikomunikasikan kepada manajemen Perseroan; termasuk Direktur Utama dan Direktur yang bertanggung jawab terhadap Keuangan dan Sumber Daya Manusia, untuk kepentingan pengambilan keputusan terkait dengan pengungkapan yang diperlukan. Perseroan juga mematuhi dan tunduk terhadap ketentuan yang berlaku mengenai independensi anggota Komite Audit.
effectiveness of procedures and disclosure of controls to ensure the compliance with information stated in the report through the Exchange Act and that it has recorded, processed, summarised, reported in the available period of time for subsequent compilation and communication to company management, including The President Director and Directors in charge for Finance and Human Resources, for the purpose of decision making related with compulsory disclosures. The company also complied with prevailing regulations about independence of members of the Audit Committee.
Organ Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance Organs
PT Tunas Ridean Tbk - Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Keuangan dan Korporasi Lain Financial and Other Corporate Information
Rapat Umum Pemegang Saham
General Meetings of Shareholders (GMS)
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), baik RUPS Tahunan (RUPST) maupun RUPS Luar Biasa (RUPSLB) bertindak sebagai lembaga yang memiliki wewenang tertinggi dalam tata kelola organisasi perusahaan sekaligus merupakan forum utama bagi pemegang saham untuk menggunakan hak dan wewenangnya terhadap manajemen Perseroan. RUPST wajib diselenggarakan setahun sekali selambatlambatnya enam bulan setelah tahun buku Perseroan ditutup. Sedangkan RUPSLB dapat dilaksanakan setiap saat sesuai dengan kebutuhan.
According to the company’s Articles of Association, the General Meeting of Shareholders (GMS), Annual General Meeting of Shareholders (AGM) and Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGM) serve as the bodies with the highest corporate governance authority as well as the main forum for shareholders to exercise their rights and authority over the company’s management. The AGM should be held once annually and at most six months after the end of the company’s financial year, whilst the EGM can be held at anytime whenever necessary.
RUPS Tahunan 2014
Annual General Meeting of Shareholders in 2014
Pada tanggal 28 April 2014 Perseroan telah menyelenggarakan RUPST dan RUPSLB di Jakarta dengan keputusan sebagai berikut:
On 28 April, 2014, the company held an AGM and EGM in Jakarta with the following decisions:
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 1. Menerima baik dan menyetujui Laporan Tahunan Direksi Perseroan untuk tahun buku 31-12-2013 (tiga puluh satu Desember tahun dua ribu tiga belas) dan laporan Direksi mengenai jalannya Perseroan dan tata usaha keuangan Perseroan termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31-12-2013 (tiga puluh satu Desember tahun dua ribu tiga belas), serta mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31-122013 (tiga puluh satu Desember tahun dua ribu tiga belas) yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik TANUDIREDJA, WIBISANA & Rekan sebagaimana ternyata dari Laporan Auditor Independen tertanggal 27-02-2014 (dua puluh tujuh Pebruari tahun dua ribu empat belas) nomor: A140227005/DC2/NSR/I/2014 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Dengan demikian berarti juga memberikan pembebasan dan pelunasan sepenuhnya (Acquit et de Charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas segala tindakan kepengurusan dan pengawasan yang mereka jalankan selama tahun buku 2013 (dua ribu tiga belas) sejauh tindakan-tindakan kepengurusan dan pengawasan tersebut tercermin dalam Laporan Posisi Keuangan Perseroan Tahun Buku 2013.
Annual General Meeting of Shareholders 1. Accept and approve the Board of Directors’ annual report for the financial year ended 31 December, 2013 (thirty-first of December, two thousand thirteen) and the Board of Directors’ report on the operational and financial management of the company, including report on supervisory duties of the Board of Commissioners for the year ended 31 December, 2013 (thirty-first of December, two thousand thirteen), and approve the company’s financial report for the financial year ended 31 December, 2013 (thirty-first of December, two thousand thirteen) which was audited by the Public Accounting Firm TANUDIREDJA, WIBISANA & Partners as stated in the Report of Independent Auditor dated 27 February, 2014 (twenty-seventh of February, two thousand fourteen) No.A140227005/DC2/NSR/I/2014 with fair opinion without qualification. This also fully releases and discharges (Acquit et de Charge) the Board of Directors and Board of Commissioners from their managerial and supervisory duties in the financial year 2013 (two thousand thirteen) as illustrated in the Consolidated Statements of Financial Position of the company for the financial year 2013.
PT Tunas Ridean Tbk - Annual Report 2014
59
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Corporate Profile
Analisis Dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Prinsip Dasar dan Pengembangan Tata Kelola Perusahaan Basic Principles and Development of Good Corporate Governance
60
2. Menetapkan penentuan penggunaan laba yang diatribusikan kepada pemegang saham Perseroan untuk tahun buku 2013 sebesar Rp. 307.016.973.997,(tiga ratus tujuh milyar enam belas juta sembilan ratus tujuh puluh tiga ribu sembilan ratus sembilan puluh tujuh rupiah).
2. Determine the use of profit attributable to shareholders for the 2013 financial year amounting Rp 307,016,973,997.- (three hundred and seven billion sixteen million nine hundred seventy three thousand nine hundred ninety seven rupiah).
Oleh karena itu Direksi mengusulkan kepada Rapat penggunaan keuntungan bersih tahun buku 2013 sebagai berikut: • Untuk dana cadangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat 1 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, menyisihkan dana sebesar 1% dari laba bersih atau sebesar Rp3.070.170.000,- (tiga milyar tujuh puluh juta seratus tujuh puluh ribu rupiah). • Dividen sejumlah Rp89.280.000.000,- (delapan puluh sembilan milyar dua ratus delapan puluh juta rupiah) dibagikan kepada 5.580.000.000 saham yang telah dikeluarkan Perseroan atau sebesar Rp16 per saham, dimana sebesar Rp33.480.000.000,- (tiga puluh tiga milyar empat ratus delapan puluh juta rupiah) atau Rp6 per saham telah dibayarkan sebagai dividen interim pada tanggal 10 Desember 2013, berdasarkan Rapat Direksi Perseroan tanggal 29 Oktober 2013. Sehingga sisanya sebesar Rp55.800.000.000,- (lima puluh lima milyar delapan ratus juta rupiah) atau Rp. 10 per saham akan dibayarkan sebagai dividen tunai final. • Sisa laba yang diatribusikan kepada pemegang saham tahun 2013 adalah sebesar Rp214.666.803.997,- (dua ratus empat belas milyar enam ratus enam puluh enam juta delapan ratus tiga ribu sembilan ratus sembilan puluh tujuh Rupiah) dibukukan sebagai sisa laba Perseroan yang akan digunakan untuk memperkuat permodalan Perseroan. • Menetapkan honorarium untuk para anggota Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku 2014 maksimum sebesar Rp1.300.000.000,(satu milyar tiga ratus juta Rupiah) termasuk pajak; dan • Melimpahkan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menentukan besarnya gaji dan tunjangan lainnya dari para anggota Direksi Perseroan untuk tahun buku 2014.
As a result the Board of Directors propose to the AGM regarding the use of net income for the 2013 financial year as follows: • For the reserve fund as regulated in Item 1 of Article 70 of Law No. 20 of 2007 about Limited Liability company, to set aside 1% of the company’s net income equal to Rp3,070,170,000.- (three billion and seventy million one hundred seventy thousand rupiah). • Dividend totaling Rp89,280,000,000 (eighty nine billion two hundred eighty million rupiah) has been distributed to 5,580,000,000 shares issued by the company or Rp16 per share, of which Rp33,480,000,000 (thirty three billion four hundred eighty million rupiah) or Rp6 per shared has been paid as interim dividend on 10 December, 2013 based on the Directors’ meeting on 29 October, 2013. The remaining dividend of amounting Rp55,800,000,000.- (fifty five billion eight hundred million rupiah) or Rp10 per share would be paid as final cash dividend.
PT Tunas Ridean Tbk - Laporan Tahunan 2014
•
The remaining profit attributable to shareholders in 2013 was Rp214,666,803,997.- (two hundred fourteen billion and six hundred sixty six million eight hundred three thousand nine hundred ninety seven rupiah) will be recorded as the company’s remaining income to be used to strengthen the company’s capital.
•
Determine the honorarium for the members of the Board of Commissioners of the company for 2014 financial year at a maximum amount of Rp1,300,000,000.- (one billion and three hundred million rupiah) gross tax; and Delegate authority to the Board of Commissioners of the company to determine the amount of salaries and other allowances for the Directors of the company for the 2014 financial year.
•
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Keuangan dan Korporasi Lain Financial and Other Corporate Information
3. Memberi kuasa kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan dari Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 serta menetapkan honorarium serta persyaratan lain mengenai pengangkatannya.
3. Give authority to Directors of the company with approval from the Board of Commissioners to appoint Public Accounting Firm that will audit the Financial Statements of the company for the Financial year ended 31 December, 2014 and also to determine honorarium and other requirements for its appointment.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa a. Menerima pengunduran diri Tuan Cheah Kim Tech dan mengangkat Tuan Haslam Preeston untuk menggantikan kedudukan Tuan Cheah Kim Teck dalam jabatannya sebagai Komisaris Perseroan. Dengan ketentuan pengangkatan Tuan Haslam Preeston tersebut adalah terhitung sejak ditutupnya rapat ini sampai dengan sisa masa jabatan yang digantikannya dan masa jabatan anggota Dewan Komisaris lainnya.
Extraordinary General Meeting of Shareholders a. Accept the resignation of Mr. Cheah Kim Teck as Commissioner and appoint Mr. Haslam Preeston at his replacement. The appointment of Mr. Haslam Preeston is effective at the closing of the EGM to continue until the end of period of service of his precursor and period of service of other members of the Board of Commissioners.
b. Mengangkat Tuan Nugraha Indra Permadi sebagai Direktur tidak terafiliasi. Dengan ketentuan pengangkatan Tuan Nugraha Indra Permadi tersebut adalah terhitung sejak ditutupnya rapat ini sampai dengan sisa masa jabatan anggota Direksi lainnya. Selanjutnya susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan menjadi sebagai berikut:
b. Appoint Mr. Nugraha Indra Permadi as unaffiliated Director. The appointment of Mr. Nugraha Indra Permadi is effective at the closing of the EGM until the end of period of service of other Directors. As a result the members of the Board of Commissioners and Board of Directors are as follows:
Dewan Komisaris: Komisaris Utama Wakil Komisaris Utama (Independen) Komisaris Komisaris Komisaris Independen
: DR. Cosmas Batubara : Haslam Preeston : Suliawati Tjokro : Heng Carla Hendriek
Board of Commissioners: President Commissioner Vice President Commissioner (Independent) Commissioner Commissioner Independent Commisioner
: DR. Cosmas Batubara : Haslam Preeston : Suliawati Tjokro : Heng Carla Hendriek
: Rico Setiawan : Hong Anton Leoman : Tenny Febyana Halim : Tan Thomas Kae Jye : Nugraha Indra Permadi
Board of Directors: President Director Director Director Director Unaffilliated Director
: Rico Setiawan : Hong Anton Leoman : Tenny Febyana Halim : Tan Thomas Kae Jye : Nugraha Indra Permadi
Direksi: Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur tidak terafiliasi
: Anton Setiawan
: Anton Setiawan
PT Tunas Ridean Tbk - Annual Report 2014
61
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Corporate Profile
Analisis Dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Prinsip Dasar dan Pengembangan Tata Kelola Perusahaan Basic Principles and Development of Good Corporate Governance
Dewan Komisaris
BOARD OF COMMISSIONERS
Dewan Komisaris terdiri dari lima orang Komisaris, termasuk Komisaris Utama, Wakil Komisaris Utama Independen dan Komisaris Independen. Tanggung jawab Komisaris adalah melakukan pengawasan terhadap kebijakan Dewan Direksi dalam menjalankan usaha Perseroan dan memberi saran kepada Dewan Direksi termasuk dalam hal formulasi dan implementasi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) serta hal-hal lain yang tercantum dalam Anggaran Dasar, juga memastikan bahwa operasional Perseroan sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta hal-hal lain yang berkaitan dengan operasional Perseroan.
The Board of Commissioners comprises five members, including the President Commissioner, an Independent Vice President Commissioner, and Independent Commissioner. The responsibilities of the Commissioners are to review policies made by the Board of Directors in conducting company matters and to give advice to the Board of Directors including the formulation and implementation of the company’s Business and Budget Plan in addition to any other matters stipulated in the Articles of Association, and to ensure compliance with decisions of the General Meetings of Shareholders and with prevailing regulations and other matters affecting the company’s operation.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Duties and Responsibilities of Board of Commissioners
Dewan Komisaris bertanggung jawab mengawasi dan memberi saran kepada Dewan Direksi mengenai manajemen dan kebijakan Perseroan. Dewan Komisaris mewakili kepentingan pemegang saham, kepada siapa laporan pertanggungjawaban ditujukan saat Rapat Umum Pemegang Saham.
The Board of Commissioners is responsible for monitoring and advising the Board of Directors in matters of management and policy. The Board of Commissioners represents the interests of the shareholders, to whom it is accountable through the General Meeting of Shareholders.
Susunan Dewan Komisaris
Members of Board of Commissioners
Komisaris Utama : Anton Setiawan Wakil Komisaris Utama (Independen) : DR. Cosmas Batubara Komisaris : Haslam Preeston* Komisaris : Suliawati Tjokro Komisaris Independen : Heng Carla Hendriek
President Commissioner Vice President Commissioner (Independent) Commissioner Commissioner Independent Commissioner
* diangkat per April 2014
* appointed as per April 2014
Rekapitulasi Rapat
Meeting Recapitulation Nama Name
62
: Anton Setiawan : DR. Cosmas Batubara : Haslam Preeston* : Suliawati Tjokro : Heng Carla Hendriek
Jumlah Rapat Number of Meetings
% Kehadiran Attendance Percentage
Anton Setiawan
4
100
Dr. Cosmas Batubara
4
100
Haslam Preeston *
4
100
Suliawati Tjokro
4
100
Heng Carla Hendriek
4
100
PT Tunas Ridean Tbk - Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Keuangan dan Korporasi Lain Financial and Other Corporate Information
Remunerasi
Remuneration
Sesuai dengan ketentuan pasal 113 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan pasal 11 ayat 4, pasal 14 ayat 5, serta pasal 24 ayat 6 Anggaran Dasar Perseroan, gaji dan tunjangan lain para anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.
In conformity with stipulations under Article 113 Law No. 40 year 2007 concerning the Limited Liability company and Article 11 Clause 4, Article 14 Clause 5, and Article 24 Clause 6 under the company’s Articles of Association, salaries and other allowances for members of the Board of Commissioners are determined in the General Meeting of Shareholders.
Dengan mempertimbangkan kondisi keuangan Perseroan, maka diusulkan kepada Rapat untuk memberikan persetujuannya atas jumlah remunerasi Dewan Komisaris Perseroan diluar anak usaha, untuk tahun buku 2014 adalah maksimal sebesar Rp1.300.000.000 termasuk pajak. Jumlah renumerasi aktual dari Dewan Komisaris, di luar anak perusahaan, adalah sebesar Rp1.116.683.210 termasuk pajak.
After considering the company’s financial condition, a proposal was submitted in the Meeting to grant approval for remuneration for the Board of Commissioners, excluding subsidiaries, for financial year 2013 up to a maximum of Rp1,300,000,000 including tax. The actual amount of remuneration for the Board of Commissioners, excluding subsidiaries, was Rp1,116,683,210 including tax.
DEWAN Direksi
BOARD OF DIRECTORS
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Duties and Responsibilities of Board of Commissioners
Tugas utama Direksi adalah memimpin dan mengatur usaha untuk keuntungan Tunas Grup di bawah supervisi dari Dewan Komisaris dan sesuai dengan keputusan dan petunjuk dari Pemegang Saham, seperti yang disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Direksi bertanggung jawab untuk mempertahankan dan meningkatkan nilai bersih Perseroan. Seperti Dewan Komisaris, Dewan Direksi juga bertanggung jawab kepada Pemegang Saham.
The primary duty of Directors is to lead and manage business for the profit of the company under the supervision of Board of Commissioners and in accordance with the decisions and directives of the shareholders as expressed at the General Meeting of Shareholders. Directors are responsible for maintaining and increasing the company’s net worth. As with the Board of Commissioners, members of the Board of Directors are accountable to shareholders.
Susunan Dewan Direksi
Members of Board of Directors
Perseroan saat ini memiliki lima orang Direksi.
Currently there are five Directors in the company.
Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur tidak terafiliasi
President Director Director Director Director Unaffiliated Director
: Rico Setiawan : Hong Anton Leoman : Tenny Febyana Halim : Tan Thomas Kae Jye : Nugraha Indra Permadi *
* diangkat per April 2014
: Rico Setiawan : Hong Anton Leoman : Tenny Febyana Halim : Tan Thomas Kae Jye : Nugraha Indra Permadi*
* appointed as per April 2014
PT Tunas Ridean Tbk - Annual Report 2014
63
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Corporate Profile
Analisis Dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Prinsip Dasar dan Pengembangan Tata Kelola Perusahaan Basic Principles and Development of Good Corporate Governance
Meeting Recapitulation
Rekapitulasi Rapat Nama Name
64
Jumlah Rapat Number of Meetings
% Kehadiran Attendance Percentage
Rico Setiawan
6
100
Anton Leoman
6
100
Thomas Tan
6
100
Tenny Febyana Halim
6
100
Nugraha Indra Permadi*
6
100
Remunerasi
Remuneration
Sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, Direksi yang mendapatkan wewenang dari pemegang saham, menyetujui remunerasi bagi para anggota Dewan Direksi yang dibayarkan oleh Perseroan diluar anak usaha, maksimal adalah sebesar Rp20 miliar termasuk pajak. Jumlah yang dibayarkan kepada anggota Direksi yang dibayarkan oleh Perseroan diluar anak perusahaan, adalah Rp14.761.553.398 termasuk pajak.
In compliance with the stipulations of the company’s Articles of Association, the Board of Directors received authorisation from the shareholders, approved the remuneration for members of the Board of Directors paid by the company, excluding subsidiaries, up to a maximum of Rp20 billion including tax. The total amount paid by the company, excluding subsidiaries, was Rp14,761,553,398 including tax.
Organ Pendukung
SUPPORTING ORGANS
Komite Audit
Audit Committee
Untuk membantu Dewan Komisaris melaksanakan tugasnya, Perseroan membentuk Komite Audit. Komite ini terdiri dari empat anggota, termasuk Ketua Komite, yang juga memegang jabatan sebagai Wakil Komisaris Utama. Tugas Komite ini adalah memberikan opini profesional yang independen kepada Dewan Komisaris mengenai laporan atau hal-hal lain yang diajukan oleh Dewan Direksi kepada Dewan Komisaris, serta memeriksa laporan dari fungsi Internal Audit Perseroan untuk meyakinkan bahwa kontrol internal yang benar dijalankan di seluruh Perseroan.
To assist the Board of Commissioners to perform its tasks, the company’s established an Audit Committee. This Committee consists of four members, including the Chairperson, who also serves as the Vice President Commissioner. The Committee’s duties include providing independent professional opinions to the Board of Commissioners on reports and other matters submitted by the Board of Directors to the Board of Commissioners and to review reports from the company’s Internal Audit function to ensure proper internal controls are being implemented throughout the company.
PT Tunas Ridean Tbk - Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Keuangan dan Korporasi Lain Financial and Other Corporate Information
Susunan dan Profil Komite Audit
Members and Profile of Audit Committee
Ketua Anggota Anggota Anggota
Chairperson Member Member Member
: DR. Cosmas Batubara : Chiew Sin Cheok : Rodion Wikanto : Hendra H. Kustarjo
*Profil Ketua Komite Audit, DR. Cosmas Batubara dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris.
: DR. Cosmas Batubara : Chiew Sin Cheok : Rodion Wikanto : Hendra H. Kustarjo
* Profile of Chairperson Audit Committee, DR. Cosmas Batubara is presented in the Profile of Board of Commissioners section.
DR. Cosmas Batubara Ketua Komite Audit Chairperson of Audit Committee
DR. Cosmas Batubara Ketua Komite Audit DR. Cosmas Batubara diangkat menjadi ketua komite audit sejak April 2013. Profil dapat dilihat pada profil Dewan Komisaris.
DR. Cosmas Batubara Chairperson of Audit Committee DR. Cosmas Batubara was appointed as Chairperson in April 2013. His profile can be seen under the profile of the Board of Commissioners.
PT Tunas Ridean Tbk - Annual Report 2014
65
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Corporate Profile
Analisis Dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Prinsip Dasar dan Pengembangan Tata Kelola Perusahaan Basic Principles and Development of Good Corporate Governance
Chiew Sin Cheok Anggota Komite Audit | Member Audit Committee
66
Chiew Sin Cheok (Anggota Komite Audit) Warga negara Malaysia, 54 tahun, ditunjuk menjadi anggota Komite Audit dan Komite Penasihat Perseroan pada 2007. Menjabat sebagai Direktur Keuangan Perseroan dari Jardine Cycle & Carriage Ltd sejak November 2006. Sebelumnya menduduki beberapa posisi finansial senior di Jardine Matheson Group, sejak bergabung pada tahun 1993. Juga menjabat sebagai Komisaris PT Astra International Tbk, Wakil Presiden Komisaris dari PT Astra Agro Lestari Tbk, Komisaris dari PT Astra Otoparts Tbk dan Direktur dari Cycle & Carriage Bintang.
Chiew Sin Cheok (Member of Audit Committee) Malaysian citizen, 54, appointed member of Audit Committee and Advisory Committee in 2007. Group Finance Director of Jardine Cycle & Carriage Ltd since November 2006. Prior to this, he held various senior finance positions at Jardine Matheson Group, which he joined in 1993. He is also a Commissioner of PT Astra International Tbk, Vice-President Commissioner of PT Astra Agro Lestari Tbk, Commisioner of Astra Otoparts, and Director of Cycle and Carriage Bintang.
Memperoleh gelar Bachelor of Science (Ekonomi) dari London School of Economics and Political Science, gelar Master of Management Science dari Imperial College, London. Beliau telah menyelesaikan Advance Management Program di Harvard Bussiness School, dan merupakan anggota Ikatan Akuntan Resmi di Inggris dan Wales. Beliau menjabat sebagai Dewan Gubernur di Keswick Foundation yang merupakan suatu yayasan di Hongkong.
Mr. Chiew holds a Bachelor of Science (Economics) degree from London School of Economics and Political Science and a Master of Management Science degree from Imperial College, London. He completed the Advanced Management Programme at Harvard Business School and a fellow of the Institute of Chartered Accountants in England and Wales. He is a member of the Board of Governors of the Keswick Foundation, a charitable body in Hongkong.
PT Tunas Ridean Tbk - Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Keuangan dan Korporasi Lain Financial and Other Corporate Information
Rodion Wikanto Anggota Komite Audit | Member Audit Committee
Rodion Wikanto (Anggota Komite Audit) Warga negara Indonesia, 54 tahun, menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2007. Memiliki latar belakang pendidikan teknik mesin dan memperoleh gelar Master of Business Administration. Beliau pernah menjabat beberapa posisi eksekutif senior, Direktur dan Komisaris di bidang industri manufaktur dan keuangan. Selain itu, beliau juga menjabat sebagai Komite Audit pada beberapa perusahaan publik, PT Indokordsa Tbk, PT Sierad Produce Tbk, PT Mandiri Tunas Finance, PT Multi Bintang Indonesia Tbk serta sebagai Direktur Independen PT Berlian Laju Tanker Tbk. Beliau juga aktif sebagai anggota Lembaga Komisaris dan Direksi Indonesia (LKDI) dan Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI).
Rodion Wikanto (Member Audit Committee) Indonesian citizen, 54, a member of Audit Committee since 2007. Educational background in mechanical engineering and holds Master of Business Administration. He has had several senior executive positions as a Director or Commissioner and served in manufacturing and financing. He also serves as an Audit Committee member in other publicly listed companies. He is also active a member of the Institute of Commissioners and Board of Directors of Indonesia (LKDI) and the Indonesia Institute of Audit Committee (IKAI)
PT Tunas Ridean Tbk - Annual Report 2014
67
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Corporate Profile
Analisis Dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Prinsip Dasar dan Pengembangan Tata Kelola Perusahaan Basic Principles and Development of Good Corporate Governance
Hendra H. Kustarjo Anggota Komite Audit | Member Audit Committee
Hendra H. Kustarjo (Anggota Komite Audit) Warga negara Indonesia, 51 tahun, menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2011. Memiliki latar belakang pendidikan di bidang Ekonomi Akuntansi pada Universitas Trisakti Jakarta. Beliau pernah menjabat sebagai Vice President Director pada PT Panin Sekuritas Tbk tahun 1995-2001. Pernah menjabat sebagai Anggota Komite Pengembangan Usaha Emisi Efek PT Bursa Efek Indonesia pada tahun 2003-2004. Aktif di Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia dan pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Penjamin Emisi Efek. Pernah menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Panca Global Securities pada tahun 2002-2004 dan sejak Mei 2004 hingga saat ini beliau menjabat sebagai PresidentDirector PT Panca Global Securities Tbk. Sejak September 2013 sampai dengan Juni 2014 sebagai Anggota Komite Disiplin PT Bursa Efek Indonesia. Pada bulan Juni 2014 beliau terpilih menjadi Komisaris PT Bursa Efek indonesia untuk periode 2014-2017.
68
PT Tunas Ridean Tbk - Laporan Tahunan 2014
Hendra H. Kustarjo (Member Audit Committee) Indonesian citizen, 51, a member of the Audit Committee since 2011. Educational background in Economics and Accounting at the University of Trisakti. Served as VicePresident Deirector of PT Panin Securities Tbk from 1995 to 2001. Also served as member of Committee for Underwriting Business Development at Indonesia Stock Exchange in 2003-2004. Active in Association of Indonesian Securities Companies and has served as Vice-Chairman of Underwriting. President Commissioner of PT Panca Global Securities in 2002-2004 and since May 2004 served as President Director of PT Panca Global Securities Tbk. From September 2013 until June 2014, he is a Member of The Disciplinary Committee of the PT Bursa Efek Indonesia. In June 2014 he was appointed as Commissioner of PT Bursa Efek Indonesia for the period 2014-2017.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Keuangan dan Korporasi Lain Financial and Other Corporate Information
Meeting Recapitulation
Rekapitulasi Rapat Nama Name
Jumlah Rapat Number of Meetings
% Kehadiran Attendance Percentage
Dr. Cosmas Batubara
4
75
Chiew Sin Cheok
4
25
Rodion Wikanto
4
100
Hendra H. Kustarjo
4
75
Sekretaris Perusahaan
CORPORATE SECRETARY
Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab atas beberapa fungsi yang terkait dengan aspek kepatuhan dan keterbukaan informasi. Sekretaris Perusahaan memastikan bahwa prinsip-prinsip Good Corporate Governance telah dipahami dan diterapkan secara konsisten di Perseroan.
The Corporate Secretary is responsible for several functions related to aspects of compliance and disclosure of information. The Corporate Secretary ensures that the principles of Good Corporate Governance have been understood and applied in the company consistently.
Sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan IX.I.4 pada Lampiran Keputusan Jumlah Bapepam Nomor 63/PM/1996 Tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan, Sekretaris Perusahaan harus bertanggung jawab kepada salah satu Direktur yang ada di dalam daftar Direktur Perseroan dari Perusahaan Emiten resmi atau dari Perusahaan Emiten yang secara khusus ditunjuk untuk melaksanakan fungsi tersebut. Sekretaris Perusahaan harus memiliki akses informasi secara materi dan relevan yang berkaitan dengan Perusahaan Emiten dan memahami sepenuhnya regulasi Bapepam, terutama yang berkaitan dengan pengungkapan.
As stated in Regulation No. IX.I.4 Attachment Decision of Bapepam’s Chairman No. 63/PM/1996 concerning the establishment of corporate secretary, the function of Corporate Secretary should be answerable to one of the Director of the Listed company or an official of the Listed company who is specially appointed to carry out such function. The Corporate Secretary must have access to material and relevant information related to the Listed company and must fully understand the regulations governing capital markets, particularly those related to disclosure.
Perusahaan menunjuk Sekretaris Perusahaan.
The company has appointed Ms. Dewi Yunita as Corporate Secretary.
Sdri.
Dewi
Yunita
sebagai
PT Tunas Ridean Tbk - Annual Report 2014
69
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Corporate Profile
Analisis Dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Prinsip Dasar dan Pengembangan Tata Kelola Perusahaan Basic Principles and Development of Good Corporate Governance
Dewi Yunita Sekretaris Perusahaan | Corporate Secretary
70
Dewi Yunita (Sekretaris Perusahaan) Dewi Yunita menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak September 2010. Telah bergabung dengan Perseroan sejak tahun 2005 di Departemen Hukum. Meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Trisakti, Jakarta pada tahun 2000 dan gelar Master di bidang Hukum Ekonomi dari Universitas Indonesia, Jakarta pada tahun 2002.
Dewi Yunita (Corporate Secretary) Dewi Yunita has served as Corporate Secretary since September 2010 and joined the company in 2005 in the Legal Division. She graduated with a Bachelor of Law from the University of Trisakti in 2000 and Master Degree in Economic Law from the University of Indonesia, Jakarta in 2002.
Selain tugas yang disebutkan di atas, Sekretaris Perusahaan juga sebagai pihak penghubung dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia serta masyarakat, Sekretaris Perusahaan memastikan bahwa manajemen Perseroan mengetahui perkembangan peraturan peraturan pasar modal dan selalu mengikuti perkembangan pasar modal terutama regulasi di Pasar Modal.
Apart from the tasks mentioned above, the Corporate secretary liaises with Financial Authorities of Republic of Indonesia (OJK) and Indonesia Stock Exchange, also society. The corporate secretary should ensure that management is aware of and always follows market regulations, especially in capital markets.
Berikut ini diberikan pula beberapa tugas Sekretaris Perusahaan lainnya, yaitu : • Menyiapkan daftar khusus mengenai Dewan Direksi dan Komisaris Perusahaan Emiten atau ailiasinya yang mencakup kepemilikan saham, hubungan bisnis dan peranan lain yang dapat menimbulkan konlik bagi Emiten;
Below are the other duties of the Corporate Secretary:
PT Tunas Ridean Tbk - Laporan Tahunan 2014
•
To prepare a Special List in respect of involvement by the Board of Directors, Board of Commissioners and their families either in the Listed company or its afiliates which includes share of ownership, business relations and other roles which may cause any conlict of interest with the Listed company;
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
• • • •
•
•
•
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Membuat daftar pemegang saham yang mempunyai saham sebesar lima persen atau lebih; Hadir pada pertemuan Direksi dan menyiapkan notulen rapat; Bertanggung jawab atas penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham; Mengetahui perkembangan informasi terbaru yang mempengaruhi Pasar Modal, khususnya peraturan yang mempengaruhi pasar; Mengetahui kondisi Perusahaan Publik Emiten sehingga dapat memberikan pelayanan dan informasi kepada masyarakat dan investor; Membuat rekomendasi dari Direktur kepada Dewan Emiten atau Perusahaan Publik mengenai pelaksanaan UU No 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya; Bertanggung jawab terhadap hubungan antara Perusahaan Publik dengan OJK dan masyarakat sebagai wakil dari Perusahaan Emiten.
• • • • •
•
•
Informasi Keuangan dan Korporasi Lain Financial and Other Corporate Information
To make a list of shareholders with a stake of five percent or more; To be present at the meeting of the Board of Directors and prepare minutes of meeting; To be responsible for the holding of the General Meeting of Shareholders; To remain informed on developments and regulations affecting Capital Markets; To provide the public with all information needed by investors to determine the condition of the Issuing Public company; To make recommendations to the Issuer or Public company’s Board of Directors with respect to compliance with Law No 8, 1995 concerning the Capital Markets and its operative regulations. To act as the Issuer’s or Public company’s contact person with OJK and the public.
Audit Internal
Internal Audit
Audit internal adalah suatu aktivitas penyediaan konsultasi yang bersifat independen dan obyektif, yang dibuat untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional organisasi. Kegiatan Audit Internal membantu Grup Tunas Ridean untuk mencapai tujuan melalui pendekatan yang sistematis dan terkontrol dalam mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian dan proses tata kelola.
Internal Audit is an independent, objective assurance and consulting activity designed to add value and improve an organisation’s operations. Internal Audit activity helps the Tunas Ridean Group to achieve its goals through a systematic and controlled approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control, and governance processes.
Dalam melaksanakan tugasnya, audit internal mengacu kepada Piagam Audit Internal (sesuai dengan peraturan Bapepam-LK) yang mengatur antara lain tujuan, tugas dan tanggung jawab audit internal, di mana memberikan kewenangan pada audit internal untuk melakukan kegiatan audit secara luas di unit usaha dalam lingkungan Grup Tunas.
In performing its duties, internal audit refers to the Charter of Internal Audit (in accordance with Bapepam-LK) which regulates the purpose, duties and responsibilities of Internal Audit, which gives authority to internal audit to perform audit activities widely in the business units within the Group.
Setiap tahunnya, rencana kerja audit berbasis risiko untuk tiap unit usaha disusun secara sistematis dengan memperhatikan berbagai faktor finansial dan operasional, kinerja pengendalian di masa lalu dan aspek-aspek penting lainnya.
Each year, an audit work plan based on the risks of each business unit is systematically formulated by taking into account various financial and operational factors, past performance control issues and other important aspects.
PT Tunas Ridean Tbk - Annual Report 2014
71
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Corporate Profile
Analisis Dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Prinsip Dasar dan Pengembangan Tata Kelola Perusahaan Basic Principles and Development of Good Corporate Governance
72
Rencana kerja ini kemudian didiskusikan dengan manajemen terkait, sebelum akhirnya mendapatkan persetujuan Dewan Direksi dan Komite Audit Perseroan.
The work plan is then discussed with the relevant management, before final approval from the Board of Directors and Audit Committee.
Adapun untuk tahun 2013 audit internal telah merealisasikan seluruh rencana kerja, di mana audit telah dilaksanakan untuk seluruh cabang unit usaha roda 4 dan roda 2, sebagian unit usaha sewa dan divisi di kantor pusat dengan total 106 cabang dan 354 manweeks.
In 2013, the internal audit work plan was carried out across all 4-wheel units and 2-wheel units, some rental units and head office divisions, with a total of 106 branches and 354 manweeks.
Akuntan Perusahaan
Company Accountant
Sesuai keputusan RUPS tanggal 28 April 2014, RUPS memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) yang akan bertindak sebagai akuntan publik dan auditor independen untuk melaksanakan audit atas laporan tahunan dan perhitungan tahunan Perseroan tahun buku 2014. Selanjutnya, berdasarkan proses pengadaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan prinsip GCG, Dewan Komisaris telah menunjuk KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan sebagai auditor dengan Haryanto Sahari, CPA sebagai akuntan atas laporan keuangan Perseroan tahun buku 2014. Auditor eksternal terbebas dari pengaruh Dewan Komisaris, Direksi dan pihakpihak yang berkepentingan dalam Perseroan, serta Perseroan wajib menyediakan semua catatan akuntansi dan data penunjang yang diperlukan auditor eksternal sehingga memungkinkan auditor eksternal memberikan pendapatnya tentang kewajaran, ketaat-azasan dan kesesuaian laporan keuangan Perseroan dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia.
Based on directions from the GMS dated 28 April, 2014, the GMS gives authority to the Board of Commissioners to appoint a Public Accounting Firm that will act as public accountant and independent auditor to conduct an audit of the Annual Report and annual account for the 2014 financial year. Subsequently, based on procurement process in accordance with prevailing rules and GCG principles, the Board of Commissioners appointed KAP Tanudiredja, Wibisana, & Partners as Auditor with Haryanto Sahari, CPA as Accountant of The company’s 2014 financial statements. The external auditor is free from the influence of the Board of Commissioners, Directors and other interested parties in the company. The company is required to provide all accounting records and other supporting data needed by the external auditor, so that the external auditor will be able to make judgment about fairness, compliance, and compatibility of the company’s financial statements with Indonesian Financial Accounting Standards.
Tugas auditor eksternal untuk melakukan audit atas laporan keuangan Perseroan dan memberikan pendapat (opini) secara independen terhadap kewajaran dan kesesuaian laporan keuangan Perseroan dengan Standar Akuntansi Keuangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perseroan menjamin proses penunjukan auditor eksternal dan pelaksanaan audit dilakukan secara independen tanpa pengaruh Direksi dan pihak-pihak di luar Perseroan.
The duties of the external auditor are to conduct the audit of the company’s financial statements and make an independent judgment (opinion) upon the fairness and compatibility of the company’s financial statements with financial accounting standards and prevailing regulation. The company assures that the appointment process of the external auditor and the execution of audit activities are independent and free from the influence of Directors or external parties.
PT Tunas Ridean Tbk - Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Keuangan dan Korporasi Lain Financial and Other Corporate Information
Manajemen Risiko Risk Management Dalam menjalankan kegiatan usaha utamanya, Perseroan dan Anak Perusahaan menghadapi risiko bisnis yang muncul dari lingkungan perdagangan maupun lingkungan ketidakpastian ekonomi global. Risiko bisnis utama dapat dijelaskan sebagaimana berikut: •
•
•
•
•
Risiko kehilangan izin kedileran: Divisi otomotif menghadapi risiko kehilangan izin kedileran, sehingga mempertahankan hubungan dengan para pemangku kepentingan untuk mengurangi risiko tersebut. Risiko finansial: Perseroan dan Anak Perusahaan terekspos kepada risiko tingkat suku bunga yang berasal dari perubahan tingkat bunga atas aset dan liabilitas yang dikenakan bunga. Perseroan mengelola risiko ini dengan melakukan penelaahan berkala atas dampak suku bunga. Dalam mengelola risiko tingkat suku bunga yang berasal dari pinjaman, Perseroan akan menggantikan fasilitas suku bunga mengambang dengan fasilitas suku bunga tetap jangka panjang jika tingkat suku bunga mengalami kenaikan di luar kewajaran. Risiko perubahan kebijakan pemerintah: Setiap perubahan yang terjadi di dalam kebijakan pemerintah sehubungan dengan industri otomotif, termasuk diantaranya pengurangan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan meningkatnya biaya registrasi kendaraan, pajak kepemilikan kendaraan, serta uang muka pinjaman dapat mempengaruhi penjualan dan keuntungan dari Perseroan. Perseroan memperkecil risiko ini dengan mengikuti setiap perubahan dan menentukan solusi yang efektif untuk membatasi dampak yang terjadi. Risiko depresiasi rupiah: Jika rupiah mengalami depresiasi signifikan terhadap mata uang utama, hal ini dapat mengarah pada kenaikan harga kendaraan yang dipasok oleh perusahaan prinsipal dan diperdagangkan oleh Perseroan, dengan dampak negatif terhadap volume penjualan. Namun demikian, mengingat tingginya sensitivitas kondisi negara terhadap isu mata uang dalam kaitannya dengan bahan bakar, pemerintah diyakini akan melakukan intervensi untuk menjaga nilai tukar rupiah relatif tetap stabil. Risiko bencana alam: Bencana alam, terutama gempa bumi dan tsunami, dapat mengakibatkan kerusakan properti yang signifikan dan pada akhirnya menganggu jalannya bisnis Perseroan. Dalam mengantisipasi risiko itu, Perseroan memastikan adanya Rencana Kelanjutan Bisnis dan berbagai program asuransi yang komprehensif secara efektif.
The company and its subsidiaries in carrying out its principal business activities are affected by business risk arising from the trading environment and uncertain global economic environment. The key business risks are summarized below: •
Risk of loss dealership franchises: The automotive division is exposed to the risk of losing franchise licenses, thus needs to maintain good relationship with stakeholders to mitigate this risk.
•
Financial risk: The company and its Subsidiaries are exposed to interest rate risks from changes in interest rate on interest bearing assets and liabilities. The company manages this risk by performing regular review on the impact of interest rates. In managing the interest rate risks arising from borrowing, the company will replace floating interest rate facilities with long-term fixed rate facilities if interest rates increase beyond reasonable expectations.
•
Risk of changes in government policy: Any change in government policy in respect of automotive industry, including fuel subsidy reduction, increased vehicle registration fee, vehicle ownershop taxes, and loan down payments can affect sales and profitability of the company. The company mitigates this risk by closely monitoring each change and determining effective solutions to limit their impact.
•
Risk of rupiah depreciation: If the rupiah depreciates significantly against major currencies, it may lead to an increase in the prices of vehicles supplied by principals and traded by the company, with an adverse impact on sales volume. However, given the country’s high sensitivity to the exchange rate for key items such as fuel, the government may be expected to intervene to keep the value of rupiah relatively stable.
•
Risk of natural disasters: Natural disasters, especially earthquakes and tsunamis, could lead to significant property damage and disruption of the company’s business. The company mitigates this risk by ensuring that an effective Business Continuity Plan and comprehensive insurance programs are in place.
PT Tunas Ridean Tbk - Annual Report 2014
73
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Corporate Profile
Analisis Dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Kode Kepatuhan Code of Compliance
74
Salah satu tujuan dasar penerapan GCG pada pelaku usaha adalah kode kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan. Fungsi kepatuhan menjadi begitu penting mengingat peraturan perundang-undangan mempersyaratkan niat dan prinsip-prinsip yang dipegang oleh pelaku usaha dalam menjalankan aktivitas agar sejalan dengan kepentingan Negara, kebutuhan masyarakat dan perkembangannya, dan dunia usaha yang membutuhkan situasi yang kondusif dan stabil.
One of the fundamental objectives of GCG implementation by business is a code of compliance to rules and regulations. Compliance is important considering that regulations compel business intention and principles in operational activities to be in line with the interest of the country, needs and development of society, and business world that is stable.
Perseroan telah menjalankan GCG sebagai bagian dari penerapan tata kelola dunia usaha yang komprehensif, sekaligus menerapkan implementasi perundangundangan dan peraturan yang berlaku sesuai pada sektor usaha dan peraturan pasar modal.
The company has implemented GCG as part of a comprehensive governance of business management and also to implement prevailing regulations and rules in the business sector and stock exchange.
PT Tunas Ridean Tbk - Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Keuangan dan Korporasi Lain Financial and Other Corporate Information
Kode Etik dan Pedoman Perilaku
Code Of Conduct And Guidance
Perseroan memiliki visi, misi, dan nilai yang diterapkan sebagai pedoman utama bagi Perseroan dan seluruh insan Tunas Grup. Dalam membangun hubungan kerja dan hubungan bisnis, Perseroan memiliki Code of Conduct (CoC) sebagai pedoman utama yang mengatur seluruh hubungan baik Perseroan terhadap karyawan, antar karyawan, Perseroan dengan pemegang saham dan pemangku kepentingan, maupun karyawan dengan pemangku kepentingan lainnya.
The company’s vision, mission, and values are implemented as the main guidance for the company and all human resources in Tunas Group. In maintaining work and business relationships, the company has a Code of Conduct (CoC) as guidance for all relationships between the company and employees, among employees, between the company and shareholders as well as stakeholders, and also between employees and other stakeholders.
CoC dibuat dengan tujuan meminialisir benturan dan konflik kepentingan hingga kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Sosialisasi dilakukan kepada seluruh karyawan melalui penandatanganan komitmen pada dokumen CoC.
The purpose of CoC is to minimise collision and conflict of interest, and also to comply with prevailing rules and regulations. Socialisation to all employees is executed through the signing of commitment to CoC documents.
Sistem Pelaporan Pelanggaran
Whistleblowing System
Perseroan masih belum memiliki prosedur baku tentang Whistleblowing System (WB). Meskipun demikian, karyawan dapat melaporkan kepada Direksi apabila mengetahui adanya penyalahgunaan, penyimpangan atau pelanggaran terkait etika bisnis, peraturan perusahaan, anggaran dasar, hukum, rahasia perusahaan atau rahasia dagang dan pelanggaran lainya.
The company does not yet possess standard procedures for a Whistleblowing System (WB). However, employees may report to Directors any knowledge of misuse, fraud or violation of business ethics, company regulations, articles of association, laws, confidential information or trade secrets of the company and other violations.
Perkara Penting dan Permasalahan Hukum
Important Cases and Legal Issues
Selama tahun 2014 tidak ada perkara penting dan permasalahan hukum yang memberikan dampak yang material kepada kelangsungan usaha dari Perusahaan.
During 2014, the company did not have any case and legal issues which may cause material impact to the continuity of its businesses.
Sanksi Administratif
Administrative Sanctions
Selama tahun 2014, Perusahaan tidak menerima sanksi administratif dari lembaga dan otoritas yang berwenang.
During 2014, the company did not receive any administrative sanctions from supervisory institutions and authorities.
Laporan Atas Pencemaran Lingkungan
Enviromental Contamination Issues
Dalam menjalankan aktivitas usahanya, Perseroan tidak pernah memberikan dampak negatif bagi lingkungan terutama dalam hal pencemaran lingkungan. Di sepanjang perjalanan usahanya, Perseroan tidak pernah menjadi terlapor atas dampak pencemaran lingkungan.
In carrying out its operational activities, the company has never caused negative impacts for the environment, especially environmental contamination. The company has never been reported by other parties regarding environment contamination issues.
PT Tunas Ridean Tbk - Annual Report 2014
75
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Corporate Profile
Analisis Dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Kode Kepatuhan Code of Compliance
76
Program Kepemilikan Saham Oleh karyawan Atau Manajemen
Employee Or Management Stock Ownership Program
Di tahun 2014, Perusahaan tidak memiliki dan tidak melakukan program kepemilikan saham bagi Direksi, Eksekutif dan atau Karyawan.
In 2013, the company did not have any stock option programmes for Directors, executives, and/or employees.
Pemenuhan Kewajiban Pajak
Fulfilment Of Tax Obligations
Perusahaan selalu melaksanakan kewajiban perpajakan untuk PPh maupun dalam pembayaran kewajiban Pajak lainnya. Perusahaan tidak memiliki perkara penting atau hal lain terkait pemenuhan kewajiban pajak.
The company always fulfils its tax obligation for income tax or other taxes. The company has never had an issue or other matters regarding fulfilment of tax obligations.
Ketidaksesuaian dengan PSAK
Incompatibility With PSAK
Sesuai dengan laporan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana & Rekan menyatakan bahwa Perusahaan telah memenuhi aspek kepatuhan Perusahaan terhadap ketentuan beberapa pasal dalam Undang-undang, Peraturan Pemerintah (PP), Keputusan Menteri (Kepmen) dan Peraturan Pemerintah lain.
As reported by Tanudiredja, Wibisana & Partner, the company has complied with the provisions of several articles in Law, Government Regulation, Ministerial Decree, and other regulations.
PT Tunas Ridean Tbk - Laporan Tahunan 2014
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Corporate Profile
Analisis Dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Pondasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Foundation of Corporate Social Responsibility
78
Dalam rangka mewujudkan perusahaan yang berkelanjutan, Tunas Grup terus berkomitmen memberikan kontribusi bagi masyarakat sekitar melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) bernama TUNASCare. Aktivitas yang berlangsung sejak tahun 2006 ini diwujudkan dengan bentuk donasi seperti bantuan pendidikan, kesehatan seperti donor darah, pelestarian lingkungan dan bantuan bagi korban bencana alam untuk masyarakat sekitar maupun karyawan junior level.
In order to create a sustainable company, Tunas Group continued its commitment of contributing to the surrounding community through its Corporate Social Responsibility (CSR) programme named TUNASCare. Activities since 2006 took the form of donations for education, health such as blood donations, environmental preservation and help for victims of natural disasters for surrounding communities as well as junior employees.
Selain memberikan sumbangan untuk karyawan level junior, perseroan juga memberikan bantuan santunan bagi anak yatim piatu di beberapa wilayah lingkungan sekitar Tunas Grup berada.
Besides junior level employees, the company also distributed charitable aid to orphans in neighborhoods where Tunas is present.
PT Tunas Ridean Tbk - Laporan Tahunan 2014
Informasi Keuangan dan Korporasi Lain
Financial and Other Corporate Information
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Corporate Profile
Analisis Dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Jaringan Bisnis dan Daftar Alamat Cabang Business Network and Address List of Branches
Sumatera & Bangka Belitung
Kalimantan
Jawa Bali & Nusa Tenggara
132
Outlet Total Outlet
80
63
49
Outlet
Outlet
Jawa
Sumatera & Bangka Belitung
PT Tunas Ridean Tbk - Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Keuangan dan Korporasi Lain Financial and Other Corporate Information
Sulawesi
10
8
2
Outlet
Outlet
Outlet
Sulawesi
Kalimantan
Bali & Nusa Tenggara
PT Tunas Ridean Tbk - Annual Report 2014
81
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Corporate Profile
Analisis Dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Jaringan Bisnis dan Daftar Alamat Cabang Business Network and Address List of Branches
TUNAS TOYOTA
82
NO.
CABANG
ALAMAT
TELEPON
BRANCH
ADDRESS
PHONE
1
PS. MINGGU
Jl. Raya Pasar Minggu No.7, Jakarta Selatan
(021) 794 0777
2
PECENONGAN
Jl. Pecenongan No. 60-62, Jakarta Pusat*
(021) 231 3777
3
HAYAM MURUK
Jl. Hayam Wuruk No. 52, Jakarta Pusat*
(021) 628 0450
4
BATU TULIS
Jl. Batu Tulis Raya No. 42, Jakarta Pusat**
(021) 345 4460
5
CAWANG
Jl. Dewi Sartika No. 145, Cawang, Jakarta Timur
(021) 809 3969
6
JATINEGARA
Jl. Jatinegara Timur No. 51, Jakarta Timur
(021) 819 9736
7
JATIWARINGIN
Jl. Raya Jatiwaringin No. 366, Pondok Gede, Jakarta Timur
(021) 849 72000
8
MAMPANG
Jl. Mampang Prapatan No. 83-85, Jakarta Selatan
(021) 798 7480
9
KEBAYORAN LAMA
Jl. Raya Kebayoran Lama No. 38, Jakarta Barat
(021) 532 0555
10
BINTARO
Jl. RC.Veteran No. 24 Bintaro, Jakarta Selatan
(021) 735 0555
11
CIPUTAT
Jl. Dewi Sartika No. 187, Ciputat, Jakarta Selatan
(021) 749 0724
12
CINERE
Jl. Cinere Raya No. 19, Jakarta Selatan
(021) 754 0108
13
LATUMENTEN
Jl. Latumenten No. 50 Komp. Central Latumenten Blok AA31, Jakarta Barat
(021) 569 66327
14
RADIN INTEN
Jl. Raya Radin Inten II no. 62, Jakarta Timur
(021) 860 4949
15
TANGERANG
Jl. Merdeka No. 80 Cimone, Tangerang
(021) 552 4986
16
CILEGON
Jl. Raya Cilegon Km 14 Cilegon
(0254) 394 777
17
SERANG
Jl. Jend. Sudirman No. 1A, Kemang, Serang
(0254) 217 010
18
GATOT SUBROTO
Jl. Gatot Subroto No. 109-111, Bandung
(022) 731 2994
19
CIMINDI
Jl. Raya Cilember No. 276 Cimindi, Bandung
(022) 661 3838
20
BANDAR JAYA
Jl. Proklamator Raya No. 186 Bandar Jaya, Tebanggi Besar, Lampung Tengah
(072) 528555
PT Tunas Ridean Tbk - Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Keuangan dan Korporasi Lain Financial and Other Corporate Information
TUNAS DAIHATSU NO.
CABANG
ALAMAT
TELEPON
BRANCH
ADDRESS
PHONE
1
SOEPOMO
Jl. Prof.Dr.Soepomo No.31 Tebet, Jakarta Selatan
(021) 8301088
2
MATRAMAN
Jl. Matraman Raya No.103-105, Jakarta Timur
(021) 8509694
3
BANDENGAN
Jl. Bandengan Utara No. 40-40A, Jakarta Utara
(021) 6606162
4
PECENONGAN
Jl. Pecenongan no.80, Jakarta Pusat
(021) 3865011
5
MAMPANG
Jl. Mampang Prapatan Raya No.95, Jakarta Selatan
(021) 79193150
6
KELAPA GADING
Jln. Raya Perintis Kemerdekaan Kav.2, Jakarta Timur
(021) 29833327
7
PONDOK GEDE
Jl. Raya Jatimakmur No.09 Jatiwaringin Pondok Gede, Bekasi
(021) 84998000
8
CILEGON
Jl. Raya Serang No.17 Kadipaten, Cilegon
(0254) 380502
9
ACHMAD YANI
Jl. Jend.A.Yani No.229 – 231, Bandung
(022) 7202625
10
SOEKARNO HATTA
Jl. Soekarno Hatta No.725 B Metro Margahayu, Bandung
(022) 7335678
11
GARUT
JL. Otista No.181 Garut
(0262) 2248000
12
BENGKULU
Jl. P. Natadirja KM.7,5 Kel. Jalan Gedang Kec.Gading Cempaka, Bengkulu
(0736) 24286
13
LAMPUNG
Jl. Raya Haji Mena No.999 Kel. Wai Layap Kec. Natar, Lampung Selatan
(0721) 8013 555
14
TANGERANG
Jl. Raya Daan Mogot Km.23 No.88 Tanah Tinggi, Tangerang
(021) 5580343
15
CAKUNG
Jln. Pahlawan Revolusi No.5 Pondok Bambu, Jakarta Timur
(021) 8615163/65
16
PALEMBANG
JL. Kol.H.Burlian No.276 H-J Sukabangun, Sukarami Km 5,5, Palembang 30151
(0711) 415622
17
CINERE
Jl. Cinere Raya No.C1-D1 Cinere, Depok
(021) 7530033
TUNAS BMW NO.
CABANG
ALAMAT
TELEPON
BRANCH
ADDRESS
PHONE
1
SOEPOMO
Jl. Prof. Dr. Soepomo No. 174, Jakarta Selatan
(021) 829 8451
2
HAYAM WURUK
Jl. Hayam Wuruk No. 51, Jakarta Barat****
(021) 649 5550
3
TOMANG
Jl. Tomang Raya No. 19, Jakarta Barat
(021) 566 7509
4
MAMPANG
Jl. Warung Buncit Raya No. 14, Jakarta Selatan
(021) 7980707
5
BANDUNG
Jl. Soekarno Hatta no.108, Bandung (Dekat komplek Batununggal)
(022) 7538000
PT Tunas Ridean Tbk - Annual Report 2014
83
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Corporate Profile
Analisis Dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Jaringan Bisnis dan Daftar Alamat Cabang Business Network and Address List of Branches
TUNAS PEUGEOT NO.
CABANG
ALAMAT
TELEPON
BRANCH
ADDRESS
PHONE
1
TENDEAN
Jl. Kapten Tendean No. 18, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan
(021) 717 90415
TUNAS RENTAL NO.
CABANG
ALAMAT
TELEPON
BRANCH
ADDRESS
PHONE
1
JAKARTA
Jl. Kapt. Tendean No. 15 - 19, Jakarta Selatan 12710
(021) 522 4646
2
TANGERANG
Bintaro Komersial CBD B7 Kavling A1/02, Bintaro Jaya, Tangerang 15224
(021) 748 610 00
3
BANDUNG
Jl. Soekarno Hatta No. 547 Bandung, Jawa Barat
(022) 7320002 / 7320303 / 7318895
4
SURABAYA
Jl. Raya Jemursari No. 71 A Surabaya, Jawa Timur
(031) 843 0001 / 8434304
5
PEKANBARU
Jl. T. Tambusai No. 42, Pekan Baru, Riau
(0761) 857439
6
BANJARMASIN
Komp. Meranti IV No. 53 A, Banjarmasin
(0511) 3273650
7
YOGYAKARTA
Jl. Ring Road Utara No. 53, Maguwoharjo, Yogyakarta 55282
(0274) 489580
8
MAKASSAR
Jl. Topas Raya Ruko Jamrud, Blok A No. 2, Panakukang Makasar, Sulawesi Selatan
(0411) 424269
9
MEDAN
Jl. Setia Budi Komp.Setia Budi Point Blok C No. 38 Medan, Sumatra Utara
(061) 8200961 / 8200821
10
CIKARANG
Graha Sucofindo Cikarang, Jl. Raya Arteri Cibitung KM 1, Cikarang Barat
0821 1101 6633
11
SEMARANG
Gedung JDC (Java Design Center) Lt. 2, Jl. Imam Bonjol 154-160, Semarang, Jawa Tengah
(024) 3567176
12
BALIKPAPAN
Jl. R. Iswahyudi No. 490, Sepinggan Balikpapan, Kalimantan Selatan
(0542) 763872
13
PALEMBANG
Tunas Daihatsu, Jl. Kol. H. Burlian No. 275 H-J Km. 5,5 RT.02/RW.01, Sukabangun Sukarami, Palembang 30151
0813 1206 0800
TUNAS USED CAR
84
NO.
CABANG
ALAMAT
TELEPON
BRANCH
ADDRESS
PHONE
1
KELAPA GADING
Jl. Boulevard Timur Blok M I No. 16A, Kelapa Gading, Jakarta Utara *
(021) 458 58531
2
bandung
Jl. BKR No. 71 Lingkar Selatan, Bandung *
(022) 520 0198
PT Tunas Ridean Tbk - Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Keuangan dan Korporasi Lain Financial and Other Corporate Information
TUNAS AUCTION NO.
CABANG
ALAMAT
TELEPON
BRANCH
ADDRESS
PHONE
1
BEKASI
Jl. Ratna No. 78 Kecamatan Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat*
(021) 8476471
TUNAS MANPOWER SERVICES NO.
CABANG
ALAMAT
TELEPON
BRANCH
ADDRESS
PHONE
1
TENDEAN
Jl. Kapten Tendean No. 18, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan*
(021) 717 90415
SURYA MOBIL MEGAHTAMA (Engine Oil Distribution) NO.
CABANG
ALAMAT
TELEPON
BRANCH
ADDRESS
PHONE
1
TANGERANG
Bintaro Komersial CBD B7 Kavling A1/02, Bintaro Jaya, Tangerang 15224
(021) 748 610 00
TUNAS ISUZU NO.
CABANG
ALAMAT
TELEPON
BRANCH
ADDRESS
PHONE
1
JAKARTA
Jl. Daan Mogot Km. 1 No. 24, Grogol Petamburan, Jakarta Barat 11470
(021) 56941588
2
JAKARTA
Jl. S. Wiryopranoto No. 49-51, Sawah Besar, Jakarta Pusat*
(021) 6266370
PT Tunas Ridean Tbk - Annual Report 2014
85
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Corporate Profile
Analisis Dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Jaringan Bisnis dan Daftar Alamat Cabang Business Network and Address List of Branches
TUNAS DWIPA MATRA
86
NO.
CABANG
ALAMAT
TELEPON
BRANCH
ADDRESS
PHONE
1
RADEN INTAN
Jl. Raden Intan No.65 Tanjung Karang, Lampung
(0721) 252 470
2
SAHARJO
Jl. Dr.Saharjo No.319, Jakarta Selatan
(021) 835 7161
3
BEKASI
Jl. Baru Perjuangan No.88 A-B, Bekasi
(021) 888 51875
4
CIMAREME
Jl. Raya Cimareme No. 240 Gado Bangkong, Bandung
(022) 662 6650
5
GODEAN
Jl. Godean Km.10 Godean, Yogyakarta*
(0274) 798 388
6
MOJOSARI
Jl. Gajah mada RT 01 RW 01 Mojosari, Mojokerto*
(0321) 590 238; (0321) 720 0111
7
DIPONEGORO
Jl. Pangeran Diponegoro Teluk Betung, Bandar Lampung
(0721) 471 410; (0721) 471 412
8
ANTASARI
Jl. P.Antasari, Komp.Ruko Kuning Kali Balau, Bandar Lampung
(0721) 789 886; (0721) 703 444
9
KOTA GAJAH
Jl. A.Yani No.1 Kota Gajah, Lampung Tengah
(0725) 442 10
10
SIDOMULYO
Jl. Raya Sidodadi No.25-27 Sidomulyo, Lampung Selatan
(0721) 769 3138
11
SIDEREJO
Desa Siderejo Kec. Sekampung Udik, Lampung Timur
(0727) 331 196
12
TANJUNG BINTANG
Jl. Serdang RT 023 Desa Serdang Kec. Tanjung Bintang, Lampung Selatan
(0721) 747 6583
13
KRUI
Jl. Merdeka Pasar Tengah Krui, Lampung Barat*
(0728) 519 45
14
SEKAMPUNG
Jl. Raya Way Sekampung, Desa Sumber Gede, Kec. Sekampung, Lampung Timur*
(0725) 414 50
15
KOTA BUMI
Jl. Alamsyah Ratu Perwira Negara Kota Bumi, Lampung Utara
(0274) 227 87
16
PAHOMAN
Jl. Gatot Subroto No.45 Pahoman, Bandar Lampung*
(0731) 261 088
17
WAYKANAN
Jl. Negara LK 2 Tiuh Balak Way Kanan, Lampung*
(0723) 475 382
18
GADING REJO
Jl. A.Yani No.55 Gading Rejo, Pringsewu
(0721) 897 392
19
TULANG BAWANG
Kampung Banjar Agung 0404 Banjar Agung, Tulang Bawang
(0726) 757 4007
20
PALEMBANG
Jl. Sultan Mahmud Badaruddin Alang-alang Lebar, Palembang
(0711) 431 473; (0711) 431 044
21
PANGKALAN BALAI
Jl. Merdeka No.6 Pangkalan Balai, Palembang*
(0711) 891 544
22
BELITUNG
Jl. Jend.Sudirman No.20 Pangkala Lalang, Belitung
(0719) 248 53
23
KELAPA
Jl. Raya Kelapa, Kelapa Bangka Barat, Bangka
(0715) 355 021
24
BANGKA
Jl. Jend.Sudirman No.79-80 Pangkalpinang, Bangka
(0717) 432 823; (0717) 421 229
PT Tunas Ridean Tbk - Laporan Tahunan 2014
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Keuangan dan Korporasi Lain Financial and Other Corporate Information
TUNAS DWIPA MATRA NO.
CABANG
ALAMAT
TELEPON
BRANCH
ADDRESS
PHONE
25
PUTRI HIJAU
Jl. Raya Kota Bani Putri Hijau, Bengkulu
(0736) 347 334
26
KEPAHIYANG
Jl. Santoso No.42 Kepahiyang, Bengkulu Utara
(0731) 391 065
27
PEKANBARU
Jl. Hang Tuah Ujung No.118 A - C Tenayan Raya, Pekanbaru
(0761) 272 60
28
PINRANG
Jl. Sultan Hasanuddin No.36 Pinrang, Sulawesi Selatan*
(0421) 924 815
29
PALOPO
Jl. Sawerigading No.14-16 Palopo, Sulawesi Selatan*
(0471) 233 39
30
PARE-PARE
Jl. Bau Maseppe No.46-48 Pare-pare, Sulawesi Selatan
(0421) 210 80
31
KENDARI
Jl. A.Yani Baruga, Kendari
(0401) 394 007; (0401) 396 060
32
BALIKPAPAN
Jl. Soekarno Hatta No.5.5 Balikpapan, Kalimantan*
(0542) 720 9646
33
SAMARINDA
Jl. Bung Tomo No.12 Samarinda Seberang, Kalimantan Timur*
(0541) 262 223
34
TANAH GROGOT
Jl. Padat Karya No.1-2 Tanah Grogot, Kalimantan Timur
(0543) 251 43
35
TENGGARONG
Jl. Pesut RT18 No.B1 Tenggarong, Kutai Kertanegara*
(0541) 664 883
36
TABANAN
Jl. Rajawali No.11 Bajere, Bali*
(0361) 919 1985
37
BANGKO
Jl. Jend. Sudirman Km 3, Pematang Kandis, Bangko, Merangin
(0746) 322 366; (0746) 322 369
38
KOTA AGUNG
Jl. Merdeka No. 596 Kel. Pasar Madang, Kec. Kota Agung, Kab. Tanggamus*
(0722) 210 80
39
TRANSITO
Jl. Kapten Pattimura RT 04 Kel. Kenali Besar, Jambi
(0741) 667 305
40
TUMINTING
Jl. Hasanudin No. 108, Islam-Tuminting, Manado, Sulawesi Utara*
(0431) 853 794
41
KAYU AGUNG
Jl. Letn. Muchtar Saleh Desa Celikah Kec. Kota Kayu Agung, Kab. OKI
(0712) 321 751
42
SIMPANG PEMATANG
Jl. Desa Simpang Pematang, Bujuk Agung RT/RW 8/8 Banjar Margo, Mesuji
(0726) 757 1099
43
PANGKEP
Jl. Andi Mappe RT/RW.02/01, Kel. Samalewa, Kec. Bungoro, Pangkep, Sulawesi Selatan
(0410) 323 122
44
MARTAPURA
Jl. Lintas Sumetera No.20 RT/RW. 01/01, Kel. Kotabaru Barat
(0735) 482 153
45
MUARA SABAK
Jl. Imam Bonjol Kel. Talang Babat, Kec. Muara Sabak Kab. Tanjung Jabung Timur, Jambi
(0740) 737 0107
46
NANGA PINOH
Jl. Juang Dsn Mekar Sari RT/RW 010/004 Paang, Nanga Pinoh Melawi 78672
(0568) 227 99
47
SUNGAI LIAT
Jl. Jend. Sudirman RT 002, Parit Padang, Sungailiat, Bangka 33215
(0717) 961 59
48
TEMANGGUNG
Jl. Ngadirejo Km 1 No. 02 RT 001RW 001 Mandisari-Parakan, Temanggung
(0293) 598 799
49
WAYJEPARA
Jl. Labuhan Ratu, Kec. Labuhan Ratu Kab. Lampung Timur
(0725) 414 50
PT Tunas Ridean Tbk - Annual Report 2014
87
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Corporate Profile
Analisis Dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Jaringan Bisnis dan Daftar Alamat Cabang Business Network and Address List of Branches
TUNAS DWIPA MATRA NO.
CABANG
ALAMAT
TELEPON
BRANCH
ADDRESS
PHONE
50
SEPUTIH MATARAM
Dusun IV RT 013 RW 004, Kurnia Mataram, Seputih Mataram, Lampung Tengah
(0725) 756 8063
51
SENGKANG
Jl. Jend. Sudirman, Kel. Lapongkoda Kec. Tempe, Kab. Wajo
(0485) 323 9112
52
TOBOALI
Jl. Jend. Sudirman, Toboali, Bangka Selatan
(0718) 412 05
53
MUARA ENIM
Jl. Lintas Lk. 2 RT/RW 006/02 Gelumbang, Muara Enim, Sumatera Selatan 31171
(0713) 324 733
54
KALIANDA
Jl. Lintas Sumatera Desa Kedaton Kec. Kalianda, Lampung Selatan
(0727) 322 578
55
KEMILING
Jl. Imam Bonjol, Kel. Sumberejo, Kec. Kemiling, Bandar Lampung
(0721) 261563
56
BIMA
Jl. Gajah Mada No. 9B-C RT 006 RW 003, Monggonao, Mpunda Bima
(0374) 646371
57
KETAPANG
Jl. Jend. A. Yani No. 133 RT 008 RW 003, Kel. Kantor, Kec. Delta Pawan Ketapang
(0534) 303 6128
58
TULANG BAWANG BARAT
Jl. Kamp. Pulung Kencana, Kec.Tulang Bawang Tengah, Kab. Tulang Bawang Barat
(0725) 7577125
59
TRIMURJO
Jl. Raya Simbarwaringin, Kec. Trimurjo Kab. Lampung Tengah
(0725) 7615101
60
MERLUNG
Jl. Lingkar Timur, Pelabuhan Dagang, Tungkal Ulu, Tanjung Jabung Barat
61
JOMBANG
Dsn. Ceweng RT 016, RW 004 Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur
(0321)861272
62
CAMAN
Jl. Raya Caman Jatibening, Pondok Gede, Bekasi
(021) 88851875
63
TIRTAYASA
Jl. P. Tirtayasa No.22 A/C Sukabumi Bandar Lampung
(0721) 7628117
64
PURBOLINGGO
Jl. Merdeka RT 01/01 Kompleks Ruko Graha Merdeka centre Blok B 3 - 4 Kec. Purbolinggo, Kab Lampung Timur
(0721) 7631286
65
MUARA BUNGO
Jl. Batang hari RT 36/ 04 Desa Purwasari Kec. Pelepat Ilir Kab. Bungo
66
DEPOK
Jl. Raya Tapos RT. 005 RW.002, Kel. Cimpaeun, Kec. Tapos
(021) 8760687
67
SUKABUMI
Jl. Raya Sukaraja RT 01/RW 03 Kel. Pasir Halang kec. Sukaraja Sukabumi - Jawa Barat
(0266) 6247350
68
TOMONI
Jl. Desa Beringin Jaya Kec . Tomoni - Kab. Luwu Timur Propinsi Sulawesi Selatan
(0473) 25095
69
GORONTALO
Jl. Trans Sulawesi Desa Isimu, Kec Tibawa Kab. Gorontalo
(0435) 890519
KETERANGAN : *Showroom only **Workshop Only ***Service Point ****Including BMW Premium Selection
88
PT Tunas Ridean Tbk - Laporan Tahunan 2014
-
-
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Keuangan dan Korporasi Lain Financial and Other Corporate Information
Surat Pernyataan Anggota
Board of Commissioners and
Dewan Komisaris dan Direksi
Directors’ Statement
Tentang Tanggung Jawab Atas
Regarding Responsibility for
Laporan Tahunan 2014
PT Tunas Ridean Tbk
PT Tunas Ridean Tbk
Annual Report 2014
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Tunas Ridean Tbk tahun 2014 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan perusahaan.
We the undersigned declare that all information in the Annual Report of PT Tunas Ridean Tbk for 2014 has been fully disclosed and are fully responsible for the accuracy of the company’s Annual Report content.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
This is our declaration, which has been made truthfully.
Jakarta 2 March 2015 Dewan Komisaris Board of Commissioners
Direksi Board of Directors
Anton Setiawan Komisaris Utama President Commissioner
Rico Setiawan Direktur Utama President Director
DR Cosmas Batubara Wakil Komisaris Utama (Independen) Vice-President Commissioner (Independent)
Anton Leoman Direktur Director
Haslam Preeston Komisaris Commissioner
Thomas Tan Direktur Director
Suliawati Tjokro Komisaris Commissioner
Tenny Febyana Halim Direktur Director
Heng Carla Hendriek Komisaris Independen Independent Commissioner
N. I. Permadi Direktur Director
PT Tunas Ridean Tbk - Annual Report 2014
89
Ikhtisar Utama Main Highlights
Profil Perusahaan Corporate Profile
Halaman ini sengaja dikosongkan This page intentionally left blank
90
PT Tunas Ridean Tbk - Laporan Tahunan 2014
Analisis Dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Informasi Keuangan dan Korporasi Lain Financial and Other Corporate Information
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2014 DAN 2013/ 31 DECEMBER 2014 AND 2013
PT Tunas Ridean Tbk - Annual Report 2014
91
92
93
94
PT Tunas Ridean Tbk Tbk - Laporan Tahunan 2014
PT Tunas Ridean Tbk Tbk - Annual Report 2014
95
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran
1/1
Schedule
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah) Catatan/ Notes
2014
2013
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha - Pihak ketiga - Pihak berelasi Piutang lain-lain - Pihak ketiga - Pihak berelasi Persediaan Biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka - Pajak penghasilan - Pajak lain-lain Aset lancar lain-lain Deposito berjangka yang dibatasi penggunaanya Jumlah aset lancar
96
ASSETS
1,262 18,010 14,513
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables Third parties Related parties Other receivables Third parties Related parties Inventories Prepayments Prepaid taxes Corporate income taxes Other taxes Other current assets
3,776
-
Restricted time deposits
1,755,779
1,671,182
Total current assets
199,555
4
154,691
430,842 22,687
5 5, 28
390,319 24,330
58,083 47,717 905,730 29,594 20,250 23,968 13,577
ASET TIDAK LANCAR Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Aset pajak tangguhan Investasi pada entitas asosiasi Aset tetap Properti investasi Biaya dibayar dimuka Aset tidak lancar lain-lain
447,558 1,644,948 10,531 11,868 715
Jumlah aset tidak lancar JUMLAH ASET
28 6 7 8a
42,154 77,921 925,514 22,468
NON-CURRENT ASSETS 32,841 58,655
29,778 46,875
Restricted time deposits Deferred tax assets
343,317 1,344,845 21,676 4,836 2,807
Investment in associates Fixed assets Investment properties Prepayments Other non-current assets
2,207,116
1,794,134
Total non-current assets
3,962,895
3,465,316
TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
8d 9 10 11 7
The accompanying notes form an integral part of the consolidated financial statements
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran
1/2
Schedule
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah) Catatan/ Notes
2014
2013
LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman jangka pendek Utang usaha - Pihak ketiga - Pihak berelasi Uang muka konsumen Utang lain-lain - Pihak ketiga - Pihak berelasi Pendapatan sewa tangguhan Utang pajak - Pajak penghasilan - Pajak lain-lain Akrual Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Pinjaman jangka panjang bagian jangka pendek Jumlah liabilitas jangka pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Pendapatan sewa tangguhan jangka panjang Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian jangka pendek Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Jumlah liabilitas jangka panjang JUMLAH LIABILITAS
LIABILITIES
8,886 12,914 29,208
16
13,597 14,780 29,203
33,241
16
33,723
235,956
17
175,428
CURRENT LIABILITIES Short-term loans Trade payables Third parties Related parties Customer advances Other payables Third parties Related parties Unearned rental income Taxes payable Corporate income taxes Other taxes Accruals Short-term employee benefits liabilities Current portion of long-term loans
1,113,105
Total current liabilities
-
NON-CURRENT LIABILITIES Long-term unearned rental income
445,179
12
397,568
148,725 104,235 161,231
13 13, 28 14
142,431 80,103 168,227
55,120 9,873 5,670
15 15, 28
46,294 1,977 9,774
8b
1,250,238
289 459,879
17
284,909
99,246
18
80,140
Long-term loans, net of current portion Long-term employee benefits liabilities
559,414
365,049
Total non-current liabilities
1,809,652
1,478,154
TOTAL LIABILITIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of the consolidated financial statements
97
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran
1/3
Schedule
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah) Catatan/ Notes
2014
2013
EKUITAS Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham - modal dasar 10.000.000.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp 25 (Rupiah penuh) per lembar, modal ditempatkan dan disetor penuh 5.580.000.000 lembar saham biasa Tambahan modal disetor Transaksi dengan kepentingan nonpengendali Saldo laba - Yang telah ditentukan penggunaannya - Yang tidak ditentukan penggunaannya Cadangan lainnya
Equity attributable to owners of the parent
139,500 1,100
19 20
139,500 1,100
113
1
-
28,713 1,981,941 (356)
21a
25,643
21b
1,817,498 1,112
Share capital - authorised capital 10,000,000,000 ordinary shares with par value of Rp 25 (full Rupiah) per share, issued and fully paid 5,580,000,000 ordinary shares Additional paid-in capital Transaction with non-controlling interest Retained earnings Appropriated Unappropriated Other reserves
2,151,011
1,984,853
2,232
2,309
Non-controlling interest
Jumlah ekuitas
2,153,243
1,987,162
Total equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
3,962,895
3,465,316
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Kepentingan nonpengendali
98
EQUITY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of the consolidated financial statements
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran
2/1
Schedule
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah) Catatan/ Notes
2014 Pendapatan bersih Beban pokok pendapatan Laba kotor
2013
11,026,638
22
11,013,736
(10,378,784)
23
(10,304,336)
647,854
709,400
Beban penjualan
(337,485)
24
(325,877)
Beban umum dan administrasi
(223,979)
24
(208,018)
(69,372) 6,092 162,991
25 26
(46,192) 7,230 165,550
114,608
9
86,666
Biaya keuangan Penghasilan keuangan Penghasilan lainnya - bersih Bagian atas laba bersih entitas asosiasi
(347,145)
(320,641)
Laba sebelum pajak penghasilan
300,709
388,759
Beban pajak penghasilan
(46,690)
Laba tahun berjalan
254,019
(Rugi)/pendapatan komprehensif lain: Lindung nilai arus kas (Kerugian)/keuntungan aktuarial imbalan kerja karyawan jangka panjang Manfaat/(beban) pajak penghasilan terkait (Rugi)/pendapatan komprehensif lain tahun berjalan, bersih setelah pajak
8c
307,611
(1,957) (10,013)
2,295 18
(11,970) 2,992
(8,978)
(81,148)
25,888 28,183
8d
(7,046)
Net revenue Cost of revenue Gross profit Selling expenses General and administration expenses Finance costs Finance income Other income - net Share of net profit of associates Profit before income tax Income tax expenses Profit for the year Other comprehensive (losses)/income: Cash flow hedge Actuarial (losses)/gains on long-term employee benefits liabilities Related income tax benefit/ (expense)
21,137
Other comprehensive (losses)/income for the year, net of tax
Jumlah pendapatan komprehensif tahun berjalan
245,041
328,748
Total comprehensive income for the year
Laba yang diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
253,143 876
307,017 594
Profit attributable to: Owners of the parent Non-controlling interest
254,019
307,611
Jumlah pendapatan komprehensif yang diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
244,165 876
328,154 594
245,041
328,748
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
Total comprehensive income attributable to: Owners of the parent Non-controlling interest
The accompanying notes form an integral part of the consolidated financial statements
99
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran
2/2
Schedule
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah) Catatan/ Notes
2014 Laba per saham dasar dan dilusian (Rupiah penuh)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
100
45
27
2013
55
Earnings per share basic and diluted (full Rupiah)
The accompanying notes form an integral part of the consolidated financial statements
101
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran
4/1
Schedule
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah) Catatan/ Notes
2014 Arus kas dari aktivitas operasi: Penerimaan dari pelanggan Penerimaan dari aktivitas operasi lainnya Pembayaran kepada karyawan Pembayaran kepada pemasok dan beban usaha lainnya Kas yang dihasilkan dari operasi Penerimaan bunga Pembayaran bunga Pembayaran pajak penghasilan badan Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi
11,056,571
11,018,890
163,148 (445,965)
180,425 (352,800)
(10,214,691)
(10,325,974)
559,063 6,092 (70,240)
Cash flows from operating activities: Receipts from customers Receipts from other operating activities Payments to employees Payments to suppliers and other operating expenses
520,541 Cash generated from operations 7,230 Interest received (44,914) Interest payments Payments of corporate (119,819) income tax
(79,319)
415,596
Net cash flows provided from operating activities
363,038
Arus kas dari aktivitas investasi: Pencairan deposito yang dibatasi penggunaannya Penerimaan dividen Penjualan aset tetap Penempatan deposito yang dibatasi penggunaannya Pembelian aset tetap dan properti investasi
(28,424)
(27,959)
(578,454)
(463,221)
Cash flows from investing activities: Withdrawal of restricted time deposits Proceeds from dividend Sale of fixed assets Placement of restricted time deposits Purchase of fixed assets and investment properties
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi
(574,880)
(459,211)
Net cash flows used in investing activities
Arus kas dari aktivitas pendanaan: Penerimaan pinjaman jangka panjang Kenaikan/(penurunan) pinjaman jangka pendek Penerimaan dari penerbitan saham atas kepentingan nonpengendali Akuisisi kepentingan pada entitas anak dari kepentingan nonpengendali Pembayaran dividen Pembayaran pinjaman jangka panjang Arus kas bersih yang diperoleh dari/(digunakan untuk) aktivitas pendanaan *)
21,585 10,367 46
9 10
23,320 8,566 83
438,368
265,857
49,092
(44,687)
Cash flows from financing activities: Proceeds from long-term loans Increase/(decrease) in short-term loans
(840) (78,120)
1
(111,600)
(202,870)
17
(176,657)
Proceeds from share issuance of non-controlling interest Acquisition of interest in a subsidiary from non-controlling interest Payment of dividend Repayments of long-term loans
(65,372)
Net cash flows provided from/(used in) financing activities
-
205,630
Direklasifikasi, lihat Catatan 34
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
102
2013*)
1,715
*)
Reclassified, refer to Note 34
The accompanying notes form an integral part of the consolidated financial statements
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran
4/2
Schedule
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah) 2014
Kenaikan/(penurunan) bersih kas, setara kas dan cerukan Kas, setara kas dan cerukan pada awal tahun Kas, setara kas dan cerukan pada akhir tahun
Catatan/ Notes
46,346
150,790
197,136
Kas, setara kas dan cerukan terdiri dari:
199,555 (2,419) 197,136
*)
(161,545)
Net increase/(decrease)in cash, cash equivalents and overdrafts
312,335
Cash, cash equivalents and overdrafts at the beginning of the year
150,790
Cash, cash equivalents and overdrafts at the end of the year
The cash, cash equivalents and overdrafts comprise the following: 2014
Kas dan setara kas Cerukan
2013*)
Direklasifikasi, lihat Catatan 34
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
Catatan/ Notes 4 12
2013 154,691 (3,901)
Cash and cash equivalents Overdrafts
150,790
*)
Reclassified, refer to Note 34
The accompanying notes form an integral part of the consolidated financial statements
103
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 1.
104
UMUM
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah) 1.
GENERAL
PT Tunas Ridean Tbk (“Perseroan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris Winanto Wiryomartani, S.H., No. 102 tanggal 24 Juli 1980. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/140/1 tanggal 7 April 1981 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 935, Tambahan No. 84 tanggal 21 Oktober 1983.
PT Tunas Ridean Tbk (the “Company”) was established based on Notarial Deed No. 102 of Winanto Wiryomartani, S.H., dated 24 July 1980. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. Y.A.5/140/1 dated 7 April 1981 and was published in State Gazette No. 935, Supplement No. 84 dated 21 October 1983.
Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali diubah. Perubahan terakhir dengan Akta Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 9 tanggal 6 Mei 2010 sehubungan dengan perubahan nominal saham (pemecahan saham) dari Rp 100 (Rupiah penuh) menjadi Rp 25 (Rupiah penuh) per saham, sehingga mengubah jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh dari 1.395.000.000 saham menjadi 5.580.000.000 saham. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-11859 tanggal 14 Mei 2010.
The Company’s Articles of Association have been amended several times. The latest amendment was in accordance with Notarial Deed No. 9 of Ms. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. dated 6 May 2010 pertaining to the change in par value (stock split) from Rp 100 (full Rupiah) to Rp 25 (full Rupiah) per share, that changed the number of shares issued and fully paid from 1,395,000,000 shares to 5,580,000,000 shares. This change has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. AHU-AH.01.1011859 dated 14 May 2010.
Ruang lingkup kegiatan Perseroan seperti yang tertuang dalam Anggaran Dasar Perseroan adalah keagenan, penyaluran, industri, perdagangan, pengangkutan dan kontraktor. Ruang lingkup kegiatan utama entitas anak meliputi keagenan, penyaluran, industri, perdagangan, pengangkutan dan penyewaan kendaraan bermotor, jasa penyediaan pengemudi, dan jasa lelang.
The scope of the Company’s activities as set out in its Articles of Association is those of dealership, distributor, industry, trading, transportation and contractor. The subsidiaries’ main activities are those of dealership, distributor, industry, trading, transportation and rent of motor vehicles, driver provider service, and auction service.
Perseroan berkedudukan di Jakarta dan mempunyai beberapa cabang di Indonesia. Kegiatan komersial Perseroan dimulai tahun 1981.
The Company is domiciled in Jakarta and has operational branches in several cities throughout Indonesia. The Company commenced commercial activities in 1981.
Seluruh saham Perseroan yang ditempatkan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia sejak 16 Mei 1995.
All of the Company’s issued shares have been listed on the Indonesia Stock Exchange since 16 May 1995.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perseroan mempunyai kepemilikan baik secara langsung maupun tidak langsung pada entitas anak sebagai berikut:
As at 31 December 2014 and 2013, the Company had either direct or indirect ownership in the following subsidiaries:
Lampiran
5/1
Schedule
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
UMUM (lanjutan)
Entitas anak/ Subsidiaries Otomotif/Automotive PT Tunas Dwipa Matra (“TDM”) PT Tunas Mobilindo Parama (“TMP”) PT Tunas Mobilindo Perkasa (“TMP2”) PT Surya Mobil Megahtama (“SMM”) PT Tunas Asset Sarana (“TAS”) PT Rahardja Ekalancar (“REL”) PT Asia Surya Perkasa (”ASP”) Jasa sewa/Rental services PT Surya Sudeco (“SS”) PT Mitra Asri Pratama (“MAP”) PT Mitra Ananta Megah (”MAM”) PT Mega Armada Sudeco (”MAS”) *)
1.
Kedudukan/ Domicile
GENERAL (continued)
Tahun operasi komersial dimulai/Year commercial operations commenced
Persentase kepemilikan (%)/ Percentage of ownership (%) 2014 2013
Jumlah aset/ Total assets (sebelum eliminasi/ before elimination) 2014 2013
Lampung Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Pangkalpinang
1984 1984 1986 1997 2002 1990
100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
455,286 587,798 497,069 28,097 8,289 75,817
333,339 466,735 588,552 29,036 9,843 68,856
*)
51.00
-
-
-
Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta
1989 2013 2014 2014
100.00 75.00 100.00 100.00
100.00 51.00 -
1,022,927 12,583 4,974 5,584
773,786 8,169 -
Pada tanggal 31 Desember 2014, ASP belum melaksanakan kegiatan komersial/As at 31 December 2014, ASP has not commenced its commercial operation.
Pada tahun 2014, SS dan TDM, mendirikan dua entitas anak, MAM dan MAS dengan investasi modal sebesar Rp 10.000. Komposisi kepemilikan saham SS dan TDM pada entitas anak masing-masing sebesar 75% dan 25%.
In 2014, SS and TDM, established two subsidiaries, MAM and MAS with the total capital injection of Rp 10,000. The composition of SS’ and TDM’s interest is 75% and 25%, respectively.
Pada tahun 2014, TDM dan Tuan Donny Danuseputra (pihak ketiga) mendirikan entitas baru, ASP. Pada tanggal 5 Januari 2015, TDM membayar investasi modal sejumlah Rp 30.600 untuk 51% kepemilikan saham pada ASP.
In 2014, TDM and Mr. Donny Danuseputra (a third party) established a new subsidiary, ASP. On 5 January 2015, TDM paid a capital injection of Rp 30,600 for 51% share ownership of ASP.
Pada tahun 2014, SS mengakuisisi 24% saham MAP dari kepentingan nonpengendali dengan imbalan pembelian sebesar Rp 840. Selisih imbalan pembelian dan jumlah tercatat dari kepentingan nonpengendali MAP pada tanggal akuisisi sejumlah Rp 113 dan dicatat dalam akun “Transaksi dengan kepentingan nonpengendali” pada ekuitas.
In 2014, SS acquired 24% of the issued shares of MAP from the non-controlling interest for a purchase consideration of Rp 840. The difference between the purchase consideration and the carrying amount of non-controlling interest of MAP on the date of acquisition amounting to Rp 113 and is recorded in the account ”Transaction with non-controlling interest” in equity.
Lampiran
5/2
Schedule
105
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
UMUM (lanjutan)
1.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, susunan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut:
GENERAL (continued) As at 31 December 2014 and 2013, the composition of the members of the Company’s Board of Commissioners, Board of Directors and Audit Committee was as follows:
2014 Dewan Komisaris Presiden Komisaris: Wakil Presiden Komisaris Independen: Komisaris: Komisaris Independen: Direksi Presiden Direktur: Direktur:
Komite Audit Ketua: Anggota:
2.
2013
Anton Setiawan
Anton Setiawan
Dr. Cosmas Batubara Suliawati Tjokro Haslam Preeston Heng Carla Hendriek
Dr. Cosmas Batubara Suliawati Tjokro Cheah Kim Teck Heng Carla Hendriek
Rico Adisurja Setiawan Hong Anton Leoman Tenny Febyana Halim Tan Thomas Kae Jye Nugraha Indra Permadi
Rico Adisurja Setiawan Tenny Febyana Halim Tan Thomas Kae Jye Hong Anton Leoman
Dr. Cosmas Batubara Chiew Sin Cheok Rodion Wikanto Njotowidjojo Hendra Kustarjo
Dr. Cosmas Batubara Chiew Sin Cheok Rodion Wikanto Njotowidjojo Hendra Kustarjo
Independent Commissioner: Board of Directors President Director: Directors:
Audit Committee Chairman: Members:
Pada tanggal 31 Desember 2014, Perseroan dan entitas anak (”Grup”) memiliki 2.944 karyawan tetap (2013: 2.976) - tidak diaudit.
As at 31 December 2014, the Company and its subsidiaries (the “Group”) had a total of 2,944 permanent employees (2013: 2,976) - unaudited.
Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun oleh Direksi dan diotorisasi pada tanggal 25 Februari 2015.
The consolidated financial statements of the Group were prepared by the Board of Directors and authorised on 25 February 2015.
Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian.
The principal accounting policies applied in the preparation of these consolidated financial statements are set out below.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING a.
Dasar penyusunan konsolidasian
laporan
2.
keuangan
Lampiran
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Laporan keuangan konsolidasian PT Tunas Ridean Tbk dan entitas anak disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
106
Board of Commissioners President Commissioner: Independent Vice President Commissioner: Commissioners:
Basis of preparation of the consolidated financial statements The consolidated financial statements of PT Tunas Ridean Tbk and subsidiaries have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.
5/3
Schedule
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) a.
Dasar penyusunan laporan konsolidasian (lanjutan)
keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) a.
Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan konsep harga perolehan, yang dimodifikasi oleh aset dan liabilitas keuangan (termasuk instrumen derivatif) diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, serta menggunakan dasar akrual kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.
The consolidated financial statements have been prepared under the historical cost convention, as modified by financial assets and financial liabilities (including derivative instruments) at fair value through profit or loss, and using the accrual basis except for the consolidated statements of cash flows.
Laporan arus kas konsolidasian disusun menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing, and financing activities.
Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini dibulatkan dan disajikan dalam jutaan Rupiah (“Rp”), kecuali dinyatakan lain.
Figures in the consolidated financial statements are rounded and stated in millions of Rupiah (“Rp”), unless otherwise stated.
Kebijakan akuntansi telah diterapkan secara konsisten dengan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 yang telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
The accounting policies applied are consistent with those of the consolidated financial statements for the year ended 31 December 2014, which conform to the Indonesian Financial Accounting Standards.
Untuk memberikan pemahaman yang lebih baik atas kinerja keuangan Grup, karena sifat dan jumlahnya yang signifikan, beberapa item pendapatan dan beban telah disajikan secara terpisah.
In order to provide further understanding of the financial performance of the Group, due to the significance of their nature or amount, several items of income or expense have been shown separately.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di Catatan 3.
The preparation of consolidated financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates and assumptions. It also requires management to exercise its judgement in the process of applying the Group’s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgement or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the consolidated financial statements are disclosed in Note 3.
Lampiran
5/4
Schedule
107
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) a. Dasar penyusunan laporan konsolidasian (lanjutan)
keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) a.
Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)
Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (”PSAK”) dan Interpretasi Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (”ISAK”)
Changes to the Statement of Financial Accounting Standards (“SFAS”) and Interpretations of Statement of Financial Accounting Standards (“ISFAS”)
Penerapan dari ISAK 27, “Pengalihan Aset dari Pelanggan” dan ISAK 28, “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas” yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2014 tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Perseroan dan tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan periode berjalan atau tahun sebelumnya.
The implementation of ISFAS 27, “Transfer of Assets from Customers” and ISFAS 28, “Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments” with an effective date of 1 January 2014 did not result in changes to the Company’s accounting policies and had no effect on the amounts reported for current period or prior financial years.
Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan dengan tanggal efektif 1 Januari 2015 adalah sebagai berikut: - ISAK 26 "Penilaian ulang derivative melekat" - PSAK 65 “Laporan keuangan konsolidasian” - PSAK 66 “Pengaturan bersama” - PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain” - PSAK 68 “Pengukuran nilai wajar” - PSAK 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan” - PSAK 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri” - PSAK 15 (revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama” - PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan kerja”
New standards, amendments and interpretations issued with an effective date of 1 January 2015 are as follows: - ISFAS 26 “Reassessment of embedded derivatives” - SFAS 65 “Consolidated financial statements” - SFAS 66 “Joint arrangements” - SFAS 67 “Disclosure of interests in other entities” - SFAS 68 “Fair value measurement” - SFAS 1 (revised 2013) “Presentation of financial statements” - SFAS 4 (revised 2013) “Separate financial statements” - SFAS 15 (revised 2013) “Investment in associates and joint ventures” - SFAS 24 (revised 2013) “Employee benefits” - SFAS 46 (revised 2013) “Income tax”
-
PSAK 46 (revisi 2013) “Pajak Penghasilan” PSAK 48 (revisi 2013) “Penurunan nilai asset” PSAK 50 (revisi 2013) “Instrumen keuangan: Penyajian” PSAK 55 (revisi 2013) “Instrumen keuangan: Pengakuan dan pengukuran” PSAK 60 (revisi 2013) keuangan: Pengungkapan”
-
“Instrumen
-
Penerapan dini revisi dan standar baru diatas sebelum 1 Januari 2015 tidak diijinkan.
108
2.
Lampiran
SFAS 48 (revised 2013) “Impairment of asset” SFAS 50 (revised 2013) “Financial instrument: Presentation” SFAS 55 (revised 2013) “Financial instrument: Recognition and measurement” SFAS 60 (revised 2013) “Financial instrument: Disclosures”
Early adoption of these new and revised standards prior to 1 January 2015 is not permitted.
5/5
Schedule
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) a. Dasar penyusunan laporan konsolidasian (lanjutan)
b.
keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) a.
Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)
Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (”PSAK”) dan Interpretasi Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (”ISAK”) (lanjutan)
Changes to the Statement of Financial Accounting Standards (“SFAS”) and Interpretations of Statement of Financial Accounting Standards (“ISFAS”) (continued)
Pada saat penerbitan laporan keuangan konsolidasian, manajemen masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru, revisi dan interpretasi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Perseroan.
As at the authorisation date of this consolidated financial statements, the Company is still evaluating the potential impact of these new standards, amendments and interpretations.
Prinsip-prinsip konsolidasi
b.
Principles of consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perseroan dan entitas anak.
The consolidated financial statements include the financial statements of the Company and its subsidiaries.
a) Entitas anak
a) Subsidiaries
Entitas anak adalah entitas dimana Grup memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional.
Subsidiaries are entities over which the Group has the power to govern the financial and operating policies.
Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal di mana pengendalian dialihkan kepada Grup. Entitas anak tidak dikonsolidasikan lagi sejak tanggal Grup kehilangan pengendalian.
Subsidiaries are fully consolidated from the date on which control is transferred to the Group. They are de-consolidated from the date on which that control ceases.
Grup menerapkan metode akuisisi untuk mencatat kombinasi bisnis. Imbalan yang dialihkan untuk akuisisi suatu entitas anak adalah sebesar nilai wajar aset yang dialihkan, liabilitas yang timbul terhadap pemilik pihak yang diakuisisi sebelumnya dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup. Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar aset atau liabilitas yang timbul dari kesepakatan imbalan kontinjensi. Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas serta liabilitas kontinjensi yang diambil alih dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi.
The Group applies the acquisition method to account for business combinations. The consideration transferred for the acquisition of a subsidiary is the fair value of the assets transferred, the liabilities incurred to the former owners of the acquiree and the equity interests issued by the Group. The consideration transferred includes the fair value of any asset or liability resulting from a contingent consideration arrangement. Identifiable assets acquired and liabilities and contingent liabilities assumed in a business combination are measured initially at their fair values at the acquisition date.
Biaya yang terkait dengan akuisisi dibebankan pada saat terjadinya.
Acquisition-related costs are expensed as incurred.
Lampiran
5/6
Schedule
109
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) b.
Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
a) Entitas anak (lanjutan)
Principles of consolidation (continued) a) Subsidiaries (continued)
Selisih lebih dari jumlah imbalan yang dialihkan dengan nilai wajar jumlah kepentingan nonpengendali atas jumlah neto aset dan kewajiban teridentifikasi yang diakusisi dicatat sebagai goodwill. Jika jumlah ini lebih rendah dari nilai wajar aset neto entitas yang diakuisisi dalam kasus pembelian dengan diskon, selisihnya diakui langsung dalam laporan laba rugi.
Goodwill is initially measured as the excess of the aggregate of the consideration transferred, and the fair value of the non-controlling interest over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognised directly in the profit or loss.
Grup mengakui kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi baik sebesar nilai wajar atau sebesar bagian proporsional kepentingan nonpengendali atas aset neto pihak yang diakuisisi. Kepentingan nonpengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.
The Group recognises any non-controlling interest in the acquiree on an acquisitionby-acquisition basis, either at fair value or at the non-controlling interest’s proportionate share of the acquiree’s net assets. Non-controlling interest is reported as equity in the consolidated statements of financial position, separate from the owners of the parent’s equity.
Transaksi dengan kepentingan nonpengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian merupakan transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dibayar dan bagian yang diakuisisi atas nilai tercatat aset neto entitas anak dicatat pada ekuitas. Keuntungan atau kerugian pelepasan kepentingan nonpengendali juga dicatat pada ekuitas.
Transactions with non-controlling interests that do not result in loss of control are accounted for as equity transactions. The difference between the fair value of any consideration paid and the relevant share acquired of the carrying value of net assets of the subsidiary is recorded in equity. Gains or losses on disposals to noncontrolling interests are also recorded in equity.
Transaksi, saldo dan keuntungan antar entitas Grup yang belum direalisasi telah dieliminasi.
Inter-company transactions, balances and unrealised gains on transactions between Group companies are eliminated.
b) Entitas asosiasi
b) Associates
Entitas asosiasi adalah seluruh entitas dimana Grup memiliki pengaruh signifikan namun bukan pengendalian, biasanya melalui kepemilikan hak suara antara 20% dan 50%. Investasi entitas asosiasi dicatat dengan metode ekuitas. Di dalam investasi Grup atas entitas asosiasi termasuk goodwill yang diidentifikasi ketika akuisisi.
110
Lampiran
Associates are all entities over which the Group has significant influence but not control, generally accompanying a shareholding of between 20% and 50% of the voting rights. Investments in associates are accounted for using the equity method of accounting. The Group’s investment in associates includes goodwill identified on acquisition.
5/7
Schedule
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) b.
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah) YANG
2.
Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
b) Entitas asosiasi (lanjutan)
Principles of consolidation (continued) b) Associates (continued)
Bagian Grup atas laba atau rugi entitas asosiasi pasca akuisisi diakui dalam laporan laba rugi dan bagian atas mutasi pendapatan komprehensif lainnya pasca akuisisi diakui di dalam pendapatan komprehensif lainnya dan diikuti dengan penyesuaian pada jumlah tercatat investasi. Dividen yang diterima dari entitas asosiasi diakui sebagai pengurang jumlah tercatat investasi. Jika bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepentingannya pada entitas asosiasi, termasuk piutang tanpa agunan, Grup menghentikan pengakuan bagian kerugiannya, kecuali Grup memiliki kewajiban atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi.
The Group’s share of post-acquisition profits or losses is recognised in the profit or loss, and its share of post-acquisition movements in other comprehensive income is recognised in other comprehensive income with a corresponding adjustment to the carrying amount of the investment. Dividend receivable from associates are recognised as a reduction in the carrying amount of the investment. When the Group’s share of losses in an associate equals or exceeds its interest in the associate, including any other unsecured receivables, the Group does not recognise further losses, unless it has incurred legal or constructive obligations or made payments on behalf of the associate.
Pada setiap tanggal pelaporan, Grup menentukan apakah terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi penurunan nilai pada investasi pada entitas asosiasi. Jika demikian, maka Grup menghitung besarnya penurunan nilai sebagai selisih antara jumlah yang terpulihkan dan nilai tercatat atas investasi pada entitas asosiasi dan mengakui selisih tersebut pada “bagian atas laba/(rugi) bersih entitas asosiasi” di laporan laba rugi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti penurunan nilai atas aset yang ditransfer. Kebijakan akuntansi entitas asosiasi disesuaikan jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan yang diterapkan oleh Grup.
The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If this is the case, the Group calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the associate and its carrying value and recognises the amount adjacent to “share of net profit/(loss) of associates” in the profit or loss. Unrealised losses are eliminated unless the transaction provides evidence of an impairment of the asset transferred. Accounting policies of associates have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Group.
Laba dan rugi yang dihasilkan dari transaksi hulu dan hilir antara Grup dengan entitas asosiasi diakui dalam laporan keuangan Grup hanya sebesar bagian investor lain dalam entitas asosiasi.
Profits and losses resulting from upstream and downstream transactions between the Group and its associates are recognised in the Group’s financial statements only to the extent of unrelated investor’s interests in the associates.
Lampiran
5/8
Schedule
111
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) c.
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah) YANG
2.
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Transactions with related parties
Grup mempunyai transaksi dengan pihakpihak berelasi. Definisi pihak-pihak berelasi yang dipakai adalah sesuai dengan PSAK 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
The Group has transactions with related parties. The definition of related parties used is in accordance with SFAS 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
d. Penjabaran mata uang asing
d.
a) Mata uang fungsional dan penyajian
Foreign currency translations a) Functional and presentation currency
Item-item yang disertakan dalam laporan keuangan setiap entitas anggota Grup diukur menggunakan mata uang yang sesuai dengan lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”).
Items included in the financial statements of each of the Group’s entities are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (the ”functional currency”).
Laporan keuangan konsolidasian dijabarkan dalam mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Grup.
The consolidated financial statements are presented in Rupiah, which is the functional currency of the Group.
b) Transaksi dan saldo
b) Transactions and balances
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah menggunakan kurs penutup. Kurs yang digunakan sebagai acuan adalah kurs yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada akhir periode diakui di dalam laporan laba rugi.
112
Lampiran
Foreign currency transactions are translated into Rupiah using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions. At each reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currency are translated into Rupiah using the closing exchange rate. Exchange rate used as benchmark is the rate which is issued by Bank Indonesia. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and from the translation at period-end are recognised in the profit or loss.
5/9
Schedule
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
AKUNTANSI
YANG
2.
e. Kas dan setara kas
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) e.
Pada laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas mencakup kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan dan investasi likuid jangka pendek lainnya dengan tanggal jatuh tempo awal dalam waktu tiga bulan atau kurang dan cerukan. Pada laporan posisi keuangan konsolidasian, cerukan disajikan bersama sebagai pinjaman dalam liabilitas jangka pendek. f.
Deposito berjangka penggunaannya
yang
dibatasi
In the consolidated statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash on hand, deposits held at call with banks, other short-term highly liquid investments with original maturities of three months or less, and bank overdrafts. In the consolidated statements of financial position, bank overdrafts are shown within borrowings in current liabilities. f.
Dana pada deposito berjangka yang tidak dapat dicairkan sampai dengan saat renovasi atas bengkel dan ruang pamer tertentu telah diselesaikan, dan juga dana yang digunakan sebagai jaminan atas pembelian kendaraan bermotor dan suku cadang, disajikan sebagai deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya. g. Piutang usaha dan piutang lain-lain
Cash and cash equivalents
Restricted time deposits Funds in time deposit that will not be released until such time as specific renovations to workshops and showrooms have been completed, and also funds used as guarantees for purchases of motor vehicles and spare parts are classified as restricted time deposits.
g.
Trade and other receivables
Piutang usaha merupakan jumlah yang terutang dari pelanggan atas penjualan barang dagangan atau jasa dalam kegiatan usaha normal. Jika piutang diperkirakan dapat ditagih dalam waktu satu tahun atau kurang (atau dalam siklus operasi normal jika lebih panjang), piutang diklasifikasikan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang disajikan sebagai aset tidak lancar.
Trade receivables are amounts due from customers for merchandise sold or services performed in the ordinary course of business. If collection is expected in one year or less (or in the normal operating cycle of the business if longer), they are classified as current assets. If not, they are presented as non-current assets.
Piutang lain-lain terutama merupakan saldo piutang terkait dengan insentif penjualan, insentif asuransi dan pembiayaan.
Other receivables are mainly receivables related to sales incentives, insurance and leasing incentives.
Piutang usaha dan piutang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, setelah dikurangi penyisihan atas penurunan nilai.
Trade and other receivables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost, less any provision for impairment.
Penyisihan atas penurunan nilai piutang dibentuk pada saat terdapat bukti obyektif bahwa saldo piutang tidak dapat ditagih. Piutang yang mengalami penurunan nilai dihapuskan pada saat piutang tersebut tidak tertagih.
Provision for impairment of receivables is established when there is objective evidence that the outstanding amounts will not be collected. The impaired receivables are written-off during the period in which they are determined to be not collectible.
Lampiran
5/10
Schedule
113
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) h.
i.
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah) YANG
2.
Persediaan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h.
Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan menggunakan metode identifikasi khusus untuk kendaraan bermotor dan dengan metode rata-rata bergerak untuk persediaan lainnya.
Inventories are stated at the lower of cost or net realisable value. Cost is determined using the specific identification method for motor vehicles and the moving average method for other inventories.
Harga perolehan kendaraan bekas yang dipindahkan dari aset tetap adalah nilai tercatat kendaraan pada saat manajemen memutuskan untuk menjual kendaraan tersebut.
Cost of used vehicle transferred from fixed assets to inventories represents the carrying value of vehicles when management decide to dispose the vehicles.
Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal, dikurangi estimasi beban penjualan.
Net realisable value is the estimate of the selling price in the ordinary course of business, less estimated selling expenses.
Penyisihan untuk persediaan usang dan tidak lancar ditentukan berdasarkan estimasi penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.
A provision for obsolete and slow moving inventory is determined on the basis of estimated future sales of individual inventory items.
Biaya dibayar dimuka
i.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi dengan metode garis lurus dalam laporan laba rugi selama masa manfaat yang diharapkan. j.
114
Inventories
Aset tetap dan aset dalam penyelesaian
Prepayments Prepayments are amortised using the straight-line method in the profit or loss over the expected period of benefit.
j.
Fixed assets and construction in progress
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Biaya perolehan mencakup semua pengeluaran yang terkait secara langsung dengan perolehan aset tetap.
Fixed assets are stated at historical cost less accumulated depreciation. Historical cost includes expenditure that is directly attributable to the acquisition of the assets.
Biaya-biaya setelah perolehan awal aset diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana mestinya, hanya apabila kemungkinan besar Grup akan mendapatkan manfaat ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal. Nilai tercatat komponen yang diganti tidak lagi diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.
Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the asset will flow to the Group and the cost of the asset can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognised. All other repair and maintenance are charged to the profit or loss account during the financial period in which they are incurred.
Lampiran
5/11
Schedule
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) j.
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah) YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Aset tetap dan aset dalam penyelesaian (lanjutan)
j.
Fixed assets and construction in progress (continued) Land is not depreciated. Depreciation on other fixed assets is calculated using the straight-line method to allocate their cost to their residual values over their estimated useful lives as follows:
Tanah tidak disusutkan. Penyusutan untuk aset tetap lainnya dihitung dengan menggunakan metode garis lurus untuk mengalokasikan biaya perolehan aset tersebut sampai dengan nilai sisanya selama taksiran masa manfaat sebagai berikut:
Tahun/Years Bangunan Perabotan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Peralatan dan perkakas bengkel Kendaraan bermotor yang disewakan melalui sewa operasi
20 5 5 5
Buildings Furniture and office equipment Motor vehicles Tools and workshop equipment Motor vehicles leased out under operating leases
4-8
Nilai residu, metode depresiasi, dan umur manfaat setiap aset ditelaah, dan disesuaikan jika perlu, pada setiap tanggal pelaporan.
The assets’ residual values, depreciation method, and useful lives are reviewed, and adjusted if appropriate, at each reporting date.
Nilai tercatat aset segera diturunkan sebesar jumlah yang dapat dipulihkan jika nilai tercatat aset lebih besar dari estimasi jumlah yang dapat dipulihkan (lihat Catatan 2l).
An asset’s carrying amount is written down immediately to its recoverable amount if the asset’s carrying amount is greater than its estimated recoverable amount (refer to Note 2l).
Keuntungan atau kerugian bersih atas pelepasan aset tetap ditentukan dengan membandingkan hasil yang diterima dengan nilai tercatat dan diakui pada “penghasilan lainnya - bersih” dalam laporan laba rugi.
Net gains or losses on disposals are determined by comparing the proceeds with the carrying amount and are recognised within “other income - net” in the profit or loss.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada saat aset tersebut siap digunakan.
The accumulated costs of the construction of buildings are capitalised as construction in progress. These costs are reclassified to fixed asset accounts when the construction is completed. Depreciation is charged from the date when the assets are ready for use.
Lampiran
5/12
Schedule
115
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) k.
l.
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah) YANG
2.
Properti investasi
k.
Investment properties
Properti investasi merupakan tanah dan/atau bangunan yang dimiliki untuk sewa operasi atau kenaikan nilai, dan tidak digunakan dalam kegiatan operasi. Biaya perolehan mencakup semua pengeluaran yang terkait secara langsung dengan perolehan properti investasi.
Investment properties represent land and/or buildings held for operating lease or for capital appreciation, rather than for use in the ordinary course of business. Historical cost includes expenditure that is directly attributable to the acquisition of the investment properties.
Biaya-biaya setelah perolehan awal aset diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana mestinya, hanya apabila kemungkinan besar Grup akan mendapatkan manfaat ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal. Nilai tercatat komponen yang diganti tidak lagi diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.
Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the asset will flow to the Group and the cost of the asset can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognised. All other repair and maintenance are charged to the profit or loss account during the financial period in which they are incurred.
Properti investasi dicatat sebesar harga perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Tanah tidak disusutkan. Penyusutan untuk bangunan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus untuk mengalokasikan harga perolehan aset tersebut sampai dengan nilai sisanya selama 20 tahun berdasarkan taksiran masa manfaat.
Investment properties are stated at cost less accumulated depreciation. Land is not depreciated. Depreciation on buildings is calculated using the straight-line method to allocate their cost to their residual values over their estimated useful lives of 20 years.
Penurunan nilai aset non-keuangan
l.
Aset tetap, properti investasi dan aset tidak lancar lainnya, ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut.
116
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Lampiran
5/13
Impairment of non-financial assets Fixed assets, investment properties and other non-current assets are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount.
Schedule
Lampiran
5/13
Schedule
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) l.
Penurunan (lanjutan)
nilai
AKUNTANSI aset
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah) YANG
2.
non-keuangan
Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi antara harga jual bersih dengan nilai pakai aset. Untuk tujuan pengukuran penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah. m. Instrumen keuangan derivatif
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Impairment (continued)
of
non-financial
assets
The recoverable amount is the higher of its fair value less cost to sell and its value in use. For the purposes of assessing impairment, assets are grouped at the smallest levels for which there are separately identifiable cash flows. m. Derivative financial instrument
Grup hanya melakukan kontrak instrumen keuangan derivatif untuk melindungi eksposur yang mendasarinya (“underlying”). Instrumen keuangan derivatif diukur sebesar nilai wajarnya. Metode pengakuan keuntungan atau kerugian yang timbul tergantung dari apakah derivatif tersebut dimaksudkan sebagai instrumen lindung nilai untuk tujuan akuntansi dan sifat dari item yang dilindung nilai. Grup menentukan derivatif sebagai lindung nilai atas risiko suku bunga sehubungan dengan liabilitas yang diakui (lindung nilai atas arus kas).
The Group only enters into derivative financial instrument contracts in order to hedge underlying exposures. Derivative financial instruments are recognised at their fair values. The method of recognising the resulting gains or losses is dependent on whether the derivative is designated as a hedging instrument for accounting purposes and the nature of the item being hedged. The Group designates derivatives as a hedge of interest rates associated with a recognised liability (cash flow hedge).
Perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan dan memenuhi kriteria lindung nilai atas arus kas untuk tujuan akuntansi, bagian efektifnya, diakui di pendapatan komprehensif lain. Ketika instrumen derivatif tersebut kadaluarsa atau tidak lagi memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi, maka keuntungan atau kerugian kumulatif di ekuitas, diakui pada laporan laba rugi.
Changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedge for accounting purposes and that are effective are recognised in other comprehensive income. When a hedging instrument expires, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, the cumulative gain or loss in equity is recognised in the profit or loss.
Perubahan nilai wajar derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi diakui pada laporan laba rugi.
Changes in the fair value of derivatives that do not meet the criteria of hedging for accounting purposes are recorded in the profit or loss.
Nilai wajar instrumen keuangan derivatif diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas tidak lancar jika sisa jatuh tempo instrumen keuangan derivatif yang dilindung nilai lebih dari 12 bulan.
The fair value of derivative financial instruments is classified as a non-current asset or liability if the remaining maturities of the derivative financial instruments are greater than 12 months.
Lampiran
5/14
Schedule
117
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) n.
o.
p.
118
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah) YANG
2.
Utang usaha dan utang lain-lain
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) n.
Trade and other payables
Utang usaha adalah kewajiban membayar barang atau jasa yang telah diterima dalam kegiatan usaha normal dari pemasok.
Trade payables are obligations to pay for goods or services that have been acquired in the ordinary course of business from suppliers.
Utang lain-lain adalah kewajiban membayar barang dan jasa di luar kegiatan usaha normal.
Other payables are obligation to pay goods or services that have been acquired outside the ordinary course of business.
Utang usaha dan utang lain-lain diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek jika pembayarannya jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau kurang (atau dalam siklus operasi normal, jika lebih lama). Jika tidak, utang tersebut disajikan sebagai liabilitas jangka panjang.
Trade and other payables are classified as current liabilities if payment is due within one year or less (or in the normal operating cycle of the business if longer). If not, they are presented as non-current liabilities.
Utang usaha dan utang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Trade and other payables are initially measured at fair value and subsequently measured at amortised cost.
Pinjaman
o.
Borrowings
Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biaya-biaya transaksi yang terjadi. Selanjutnya, pinjaman diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Borrowings are initially recognised at fair value, net of transaction costs incurred. Subsequently, borrowings are stated at amortised cost using the effective interest rate method.
Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek kecuali Grup memiliki hak tanpa syarat untuk menunda pembayaran liabilitas selama paling tidak 12 bulan setelah tanggal pelaporan.
Borrowings are classified as current liabilities unless the Group has an unconditional right to defer the settlement of the borrowings for at least 12 months after the end of the reporting period.
Pengakuan pendapatan dan beban
p.
Revenue and expense recognition
Pendapatan terdiri dari nilai wajar imbalan yang diterima atau akan diterima dari penjualan barang dan jasa dalam kegiatan usaha normal Grup. Pendapatan disajikan neto setelah dikurangi pajak pertambahan nilai, retur, potongan harga dan diskon dan setelah mengeliminasi penjualan dalam Grup.
Revenue comprises the fair value of the consideration received or receivable for the sale of goods and services in the ordinary course of the Group’s activities. Revenue is shown net of value added tax, returns, rebates and discounts and after eliminating sales within the Group.
Grup mengakui pendapatan pada saat jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal, besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke entitas dan ketika kriteria tertentu telah terpenuhi untuk setiap aktivitas Grup seperti yang dijelaskan di bawah.
The Group recognises revenue when the amount of revenue can be reliably measured, it is probable that future economic benefits will flow to the entity and when specific criteria have been met for each of the Group’s activities as described below.
Lampiran
5/15
Schedule
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) p.
q.
r.
Pengakuan (lanjutan)
AKUNTANSI
pendapatan
dan
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah) YANG
2.
beban
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) p.
Revenue and (continued)
expense
recognition
Pendapatan dari penjualan kendaraan bermotor diakui pada saat kendaraan bermotor diserahkan kepada pelanggan, sedangkan pendapatan jasa, termasuk pendapatan sewa operasi (lihat Catatan 2q) dan bengkel diakui pada saat jasa diberikan, dimana jumlah tersebut dapat diukur dengan andal.
Revenue from sales of vehicles is recognised when the vehicles are delivered to the customer, while revenue from the rendering of services, including operating leases (refer to Note 2q) and workshop services income is recognised when the services are performed, provided that the amount can be measured reliably.
Beban diakui pada saat terjadinya, dengan menggunakan dasar akrual.
Expenses are recognised as incurred on an accrual basis.
Sewa operasi
q.
Operating leases
Transaksi sewa operasi yang risiko dan manfaat kepemilikan atas aset tidak berpindah dari pihak yang menyewakan (lessor), diperlakukan sebagai transaksi sewa operasi. Pendapatan sewa operasi diakui berdasarkan garis lurus sesuai dengan jangka waktu kontrak sewa operasi.
Leases in which all the risks and benefits of ownership are effectively retained by the lessor, are classified as operating leases. Operating lease income is recognised on a straight-line basis over the lease term.
Angsuran sewa operasi yang diterima dimuka dicatat sebagai pendapatan sewa operasi tangguhan dan diakui dalam laporan laba rugi pada saat menjadi hak.
Lease installments received in advance are recorded as unearned rental income and credited to the profit or loss when earned.
Perpajakan
r.
Taxation
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali apabila pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang langsung diakui di pendapatan komprehensif lainnya atau langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam pendapatan komprehensif lain atau ekuitas.
The tax expense comprises current and deferred tax. Tax is recognised in the profit or loss, except to the extent that it relates to items recognised directly in other comprehensive income or directly in equity. In this case, the tax is also recognised in other comprehensive income or directly in equity, respectively.
Beban pajak kini dihitung berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku pada tanggal pelaporan keuangan. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) sehubungan dengan situasi di mana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen menentukan provisi berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak.
The current income tax charge is calculated on the basis of the tax laws enacted at the reporting date. Management periodically evaluates positions taken in tax returns with respect to situations in which applicable tax regulation is subject to interpretation. It establishes provision, where appropriate, on the basis of amounts expected to be paid to the tax authorities.
Lampiran
5/16
Schedule
119
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) r.
s.
120
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah) YANG
2.
Perpajakan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) r.
Taxation (continued)
Pajak penghasilan tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak atas aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Deferred income tax is recognised for all temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amount in the consolidated statements of financial position.
Pajak tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah diberlakukan atau secara substansi telah diberlakukan pada tanggal pelaporan dan diharapkan berlaku pada saat aset pajak tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak tangguhan diselesaikan.
Deferred tax is determined using tax rates that have been enacted or substantially enacted at the reporting date and are expected to apply when the related deferred tax asset is realised or the deferred tax liability is settled.
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang masih dapat dimanfaatkan.
Deferred tax assets are recognised to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the deductible temporary differences and tax losses carried forward can be utilised.
Imbalan kerja
s.
Employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek
Short-term employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan.
Short-term employee benefits are recognised when they accrue to the employees.
Imbalan pascakerja
Post-employment benefits
Imbalan pascakerja, seperti pensiun, uang pisah, uang penghargaan, dan imbalan lainnya diberikan sesuai dengan Peraturan Grup dan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU 13/2003”).
Post-employment benefits, such as pension, severance pay, service pay, and other benefits are provided in accordance with the Group’s Regulations and Labour Law No. 13/2003 (“Law 13/2003”).
Grup harus menyediakan program pensiun dengan imbalan yang minimal sama dengan imbalan pensiun yang diatur dalam UU 13/2003. Imbalan pensiun sesuai UU 13/2003 adalah program imbalan pasti.
The Group is required to provide pension benefits, with minimum benefits as stipulated in Law 13/2003. Pension benefits under Law 13/2003 represent a defined benefit plan.
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diberikan, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja, atau kompensasi.
A defined benefit plan is a pension plan that defines an amount of pension benefits to be provided, usually as a function of one or more factors such as age, years of service, or compensation.
Lampiran
5/17
Schedule
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) s.
t.
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah) YANG
2.
Imbalan kerja (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) s.
Employee benefits (continued)
Imbalan pascakerja (lanjutan)
Post-employment benefits (continued)
Liabilitas program imbalan pasti diakui pada laporan posisi keuangan sebesar nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode pelaporan, bersama dengan penyesuaian untuk biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris yang independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan arus kas keluar yang diestimasi dengan menggunakan tingkat bunga Obligasi Pemerintah (dikarenakan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi perusahaan yang berkualitas tinggi) yang didenominasikan dalam mata uang dimana imbalan akan dibayarkan dan memiliki jangka waktu jatuh tempo mendekati jangka waktu kewajiban pensiun.
The liability recognised in the statements of financial position in respect of defined benefit pension plans is the present value of the defined benefit obligation at the end of the reporting period, together with adjustments for unrecognised past-service costs. The defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the projected unit credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of Government Bonds (considering currently there is no deep market for high-quality corporate bonds) that are denominated in the currency in which the benefits will be paid, and that have terms to maturity approximating to the terms of the related pension obligation.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian pengalaman dan perubahan asumsi-asumsi aktuarial dibebankan atau dikreditkan pada ekuitas di dalam pendapatan komprehensif lainnya pada period hal tersebut timbul.
Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions charged or credited to equity in other comprehensive income in the period in which they arise.
Biaya jasa lalu diakui secara langsung di laporan laba rugi, kecuali perubahan terhadap program pensiun tersebut tergantung pada karyawan yang tetap bekerja selama periode waktu tertentu (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode vesting.
Past service costs are recognised immediately in the profit or loss, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting period). In this case, the past service costs are amortised on a straight-line basis over the vesting period.
Dividen
t.
Pembagian dividen final diakui sebagai liabilitas ketika dividen tersebut disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan. Pembagian dividen interim diakui sebagai liabilitas ketika dividen disetujui berdasarkan keputusan rapat Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan.
Lampiran
5/18
Dividend Final dividend distributions are recognised as a liability when the dividend is approved in the Company’s General Meeting of the Shareholders. Interim dividend distributions are recognised as a liability when the dividend is approved by a Board of Directors’ resolution and approval has been obtained from the Board of Commissioners in accordance with the Company’s Articles of Association.
Schedule
121
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) u.
v.
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah) YANG
2.
Laba per saham
u.
Earnings per share are computed by dividing profit attributable to owners of the parent with the weighted-average number of common shares outstanding during the year.
Laba bersih per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar ditambah dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang akan diterbitkan atas konversi efek yang berpotensi saham yang bersifat dilutif.
Diluted earnings per share is calculated by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding plus the weighted average number of shares outstanding which would be issued on the conversion of the dilutive potential shares.
Pelaporan segmen
v.
Segment reporting Operating segment are reported in a manner consistent with the internal reporting provided to the chief operating decisionmaker. The chief operating decision-maker is responsible for allocating resources, assessing performance of the operating segment and making strategic decisions.
w. Provisi
w. Provision
Provisi diakui apabila Grup mempunyai kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dan besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya dan kewajiban tersebut dapat diestimasi dengan andal.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING
Provisions are recognised when the Group has a present obligation (legal as well as constructive) as a result of past events and when it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate of the amount of the obligation can be made. 3.
Estimasi dan pertimbangan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian terus dievaluasi berdasarkan pengalaman historis dan faktor lainnya, termasuk ekspektasi dari peristiwa masa depan yang diyakini wajar. Hasil aktual dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Estimasi, asumsi dan pertimbangan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas diungkapkan di bawah ini.
122
Earnings per share
Laba per saham dihitung dengan membagi laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama setahun.
Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan operasional. Pengambil keputusan operasional bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya, menilai kinerja segmen operasi dan membuat keputusan strategis.
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Lampiran
5/19
CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS Estimates and judgements used in preparing the consolidated financial statements are continually evaluated and are based on historical experience and other factors, including expectations of future events that are believed to be reasonable. Actual results may differ from these estimates. The estimates, assumptions and judgements that have a significant effect on the carrying amounts of assets and liabilities are disclosed below.
Schedule
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 3.
4.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
3.
CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued)
Klasifikasi sewa
Lease classifications
Seperti dijelaskan dalam Catatan 2q, Grup menyewakan kendaraan bermotor dan mengklasifikasikan sewa tersebut sebagai sewa operasi.
As explained in Note 2q, the Group leases out its motor vehicles and accounts these leases as operating leases.
Manajemen mengikuti panduan PSAK 30 “Sewa” dalam menentukan klasifikasi sewa. Penentuan ini memerlukan pertimbangan yang signifikan. Dalam pertimbangan ini, manajemen mengevaluasi berbagai faktor, antara lain umur ekonomis kendaraan, struktur biaya sewa, dan tingkat diskonto. Perubahan klasifikasi sewa dapat memberikan dampak signifikan atas laporan keuangan konsolidasian.
Management follows the guidance of SFAS 30 “Leases” to determine the lease classification. The determination requires significant judgement. In making this judgement, management evaluates, among other factors, the economic lives of vehicles, lease cost structure and discount rate. The change in the lease classification could have a significant impact on the consolidated financial statements.
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
Long-term employee benefits liabilities
Nilai kini liabilitas imbalan kerja jangka panjang tergantung pada sejumlah faktor yang ditentukan dengan menggunakan asumsi aktuarial. Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya bersih untuk pensiun termasuk kenaikan gaji di masa datang dan tingkat diskonto. Setiap perubahan dalam asumsi ini akan berdampak pada nilai tercatat liabilitas imbalan kerja jangka panjang.
The present value of the long-term employee benefits liabilities depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. The assumptions used in determining the net cost for pensions include the future salary increase and the discount rate. Any changes in these assumptions will have an impact the carrying amount of long-term employee benefits liabilities.
KAS DAN SETARA KAS
4. 2014
Kas Kas di bank Deposito berjangka
CASH AND CASH EQUIVALENTS 2013
10,300 102,255 87,000
4,748 107,643 42,300
199,555
154,691
Kas di bank Pihak berelasi
Cash on hand Cash in banks Time deposits
Cash in banks Related party
Rupiah PT Bank Permata Tbk
367
Lampiran
5/20
5,638
Schedule
Rupiah PT Bank Permata Tbk
123
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 4.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4. 2014
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) 2013
Kas di bank (lanjutan)
Cash in banks (continued)
Pihak ketiga Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Commonwealth PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank of TokyoMitsubishi UFJ, Ltd PT Bank Jabar Banten Tbk Lain-lain
Third parties 88,508 3,175
79,267 3,604
2,430
8,741
2,330 819 766 601
2,863 1,001
573
1,589
400 387 1,689
67 704 1,285
101,678
99,958
210
2,047
102,255
107,643
Dolar AS Standard Chartered Bank
837
Deposito berjangka Pihak ketiga Rupiah PT Bank Mega PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
124
Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Commonwealth PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank of TokyoMitsubishi UFJ, Ltd PT Bank Jabar Banten Tbk Others
US Dollars Standard Chartered Bank
Time deposits Third parties 57,000
10,300
30,000
32,000
87,000
42,300
Rupiah PT Bank Mega PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
Tingkat suku bunga deposito berjangka kurang dari tiga bulan dalam mata uang Rupiah berkisar antara 8,50% 10,50% per tahun (2013: 6,00% - 11,75% per tahun).
The interest rates for time deposits of less than three months denominated in Rupiah ranged from 8.50% - 10.50% per annum (2013: 6.00% 11.75% per annum).
Lihat Catatan 28 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak yang berelasi.
Refer to Note 28 for details of balances and transactions with related parties.
Lihat Catatan 32 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.
Refer to Note 32 for details of balances in foreign currency.
Lampiran
5/21
Schedule
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 5.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
PIUTANG USAHA
5. 2014
Pihak ketiga Piutang penjualan kendaraan bermotor
TRADE RECEIVABLES 2013
338,695
325,985
Piutang sewa operasi
88,481
59,641
Piutang jasa bengkel
17,955
15,251
445,131
400,877
(14,289)
(10,558)
430,842
390,319
Dikurangi: Penyisihan atas penurunan nilai Pihak ketiga, bersih Pihak berelasi Piutang penjualan kendaraan bermotor
4,003
989
Piutang sewa operasi
5,278
8,380
Piutang jasa bengkel
13,406
14,961
22,687
24,330
453,529
414,649
Third parties Receivables from sales of motor vehicles Receivables from operating leases Receivables from workshop services Less: Provision for impairment Third parties, net Related parties Receivables from sales of motor vehicles Receivables from operating leases Receivables from workshop services
Rata-rata periode kredit atas penjualan barang dan jasa untuk seluruh bisnis Grup bervariasi, tetapi tidak lebih dari 60 hari. Sebelum penerimaan konsumen baru, Grup melakukan analisa kredit dan menetapkan batasan kredit konsumen. Batasan kredit ini ditinjau secara berkala. Kesulitan keuangan yang signifikan dari debitur, kemungkinan debitur mengalami pailit atau melakukan reorganisasi keuangan dan wanprestasi atau tunggakan pembayaran dipertimbangkan sebagai indikasi penurunan nilai dan penyisihan atas penurunan nilai dibuat berdasarkan jumlah yang tidak dapat terpulihkan yang ditentukan dari pengalaman masa lalu.
The average credit period on sale of goods and services varies among Group businesses, but is not more than 60 days. Before accepting any new customer, the Group assesses the potential customer’s credit quality and sets credit limits by customer. These limits are reviewed periodically. Significant financial difficulties of the debtor, the probability that the debtor will enter bankruptcy or financial reorganisation and default or delinquency in payment are considered indicators that the debtor is impaired and a provision for impairment is made based on the estimated non recoverable amount determined by reference to past default experience.
Pada tanggal 31 Desember 2014, piutang usaha sebesar Rp 239.045 (2013: Rp 332.632) belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai. Piutang tersebut akan jatuh tempo dalam 30 hari ke depan. Hal ini terkait dengan sejumlah pelanggan yang tidak memiliki sejarah gagal bayar.
As at 31 December 2014, trade receivables of Rp 239,045 (2013: Rp 332,632) were not yet overdue nor impaired. Those receivables will be due within 30 days. These relate to a number of customers for whom there is no recent history of default.
Pada tanggal 31 Desember 2014, piutang usaha sebesar Rp 206.137 (2013: Rp 80.118) telah lewat jatuh tempo kurang dari 60 hari namun tidak mengalami penurunan nilai. Hal ini terkait dengan sejumlah pelanggan yang tidak memiliki sejarah gagal bayar.
As at 31 December 2014, trade receivables of Rp 206,137 (2013: Rp 80,118) were overdue by less than 60 days but not impaired. These relate to a number of customers for whom there is no recent history of default.
Lampiran
5/22
Schedule
125
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 5.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
5.
Pada tanggal 31 Desember 2014, piutang usaha yang telah jatuh tempo lebih dari 60 hari sebesar Rp 22.636 (2013: Rp 12.457) mengalami penurunan nilai dan telah diprovisikan sebesar Rp 14.289 (2013: Rp 10.558). Piutang usaha yang diturunkan nilainya terutama terkait dengan pelanggan yang secara tidak terduga mengalami situasi ekonomi yang sulit.
As at 31 December 2014, trade receivables overdue more than 60 days of Rp 22,636 (2013: Rp 12,457) were impaired for which Rp 14,289 (2013: Rp 10,558) was provisioned. The impaired trade receivables are from customers in unexpectedly difficult economic situations.
Umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
The aging of trade receivables is as follows:
2014 Belum jatuh tempo Jatuh tempo 1 - 60 hari Jatuh tempo > 60 hari Dikurangi: Penyisihan atas penurunan nilai
2013
239,045 206,137 22,636
332,632 80,118 12,457
467,818
425,207
(14,289)
(10,558)
453,529
414,649
Mutasi penyisihan atas penurunan nilai adalah sebagai berikut: 2014
126
TRADE RECEIVABLES (continued)
Not yet post due Overdue 1 - 60 days Overdue > 60 days Less: Provision for impairment
The movement in the provision for impairment is as follows: 2013
Saldo awal Penyisihan bersih tahun berjalan
10,558 3,731
3,993 6,565
Beginning balance Net provision during the year
Saldo akhir
14,289
10,558
Ending balance
Berdasarkan penelaahan terhadap akun piutang usaha pada akhir tahun, Direksi berkeyakinan bahwa penyisihan atas penurunan nilai tersebut adalah cukup untuk menutupi kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha.
Based on a review of the status of trade receivables at the end of the year, the Directors are of the opinion that the provision for impairment is sufficient to cover losses from uncollectible trade receivables.
Seluruh piutang usaha adalah dalam mata uang Rupiah.
All trade receivables are denominated in Rupiah.
Piutang usaha digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan pinjaman jangka pendek seperti yang diungkapkan pada Catatan 12.
Trade receivables are used as collateral for short-term loans as disclosed in the Note 12.
Lihat Catatan 28 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 28 for details of balances and transactions with related parties.
Lampiran
5/23
Schedule
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
6. PERSEDIAAN
6. 2014
Kendaraan bermotor Suku cadang dan perlengkapan kendaraan bermotor Dikurangi: Penyisihan persediaan usang dan tidak lancar
2013
914,372
929,932
36,162
36,497
950,534
966,429
(44,804)
(40,915)
905,730
925,514
Mutasi penyisihan persediaan usang dan tidak lancar adalah sebagai berikut:
Motor vehicles Spare parts and motor vehicles accessories Less: Provision for obsolete and slow moving inventories
The movement in the provision for obsolete and slow moving inventories is as follows:
2014
7.
INVENTORIES
2013
Saldo awal Penyisihan bersih tahun berjalan
40,915
17,328
3,889
23,587
Beginning balance Net provision made during the year
Saldo akhir
44,804
40,915
Ending balance
Direksi berkeyakinan bahwa penyisihan untuk persediaan usang dan tidak lancar cukup untuk menutupi kerugian karena penurunan nilai persediaan.
The Directors believe that the provision for obsolete and slow moving inventories is adequate to cover loss due to impairment.
Pada tanggal 31 Desember 2014, persediaan Grup telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan setara dengan Rp 1.320.442 (2013: Rp 1.312.745) yang menurut pendapat Direksi cukup untuk menutup kerugian.
As at 31 December 2014, the inventories of the Group were covered by insurance against loss by fire and other risks equivalent to Rp 1,320,442 (2013: Rp 1,312,745) which the Directors believe is adequate to cover losses.
Persediaan digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan pinjaman jangka pendek seperti yang diungkapkan pada Catatan 12.
Inventories are used as collateral for short-term loans as disclosed in the Note 12.
BIAYA DIBAYAR DIMUKA
7. 2014
Sewa Asuransi Perijinan Lain-lain
PREPAYMENTS 2013
23,275 9,785 6,357 2,045
13,271 6,763 5,377 1,893
41,462
27,304
Lampiran
5/24
Schedule
Rent Insurance Permits Others
127
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 7.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
BIAYA DIBAYAR DIMUKA (lanjutan)
7.
Terdiri dari:
PREPAYMENTS (continued) Consist of:
2014 Bagian jangka pendek Bagian jangka panjang
8.
2013
29,594 11,868
22,468 4,836
41,462
27,304
PERPAJAKAN
8.
a. Pajak dibayar dimuka Perseroan Pajak penghasilan: Lebih bayar 2014 Pajak lain-lain: Pajak Pertambahan Nilai
Entitas anak Pajak penghasilan: Lebih bayar 2012 Lebih bayar 2013 Lebih bayar 2014 Pajak lain-lain: Pajak Pertambahan Nilai
2014
Prepaid taxes 2013
13,333
-
9,734
10,588
23,067
10,588
589 531 5,797
589 673 -
14,234
7,422
21,151
8,684
44,218
19,272 b.
2014 Perseroan Pajak penghasilan: Pasal 29 Pasal 25 Pajak lain-lain: Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26
128
TAXATION a.
b. Utang pajak
Lampiran
Current portion Non-current portion
The Company Corporate income taxes: Overpayment of 2014 Other taxes: Value Added Tax
Subsidiaries Corporate income taxes: Overpayment of 2012 Overpayment of 2013 Overpayment of 2014 Other taxes: Value Added Tax
Taxes payable 2013
255
882 386
3,377 230 4
3,880 259 4
3,866
5,411
5/25
Schedule
The Company Corporate income taxes: Article 29 Article 25 Other taxes: Article 21 Article 23 Article 26
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
PERPAJAKAN (lanjutan)
8.
b. Utang pajak (lanjutan)
TAXATION (continued) b.
2014 Entitas anak Pajak penghasilan: Pasal 29 Pasal 25 Pajak lain-lain: Pasal 21 Pasal 23 Pajak Pertambahan Nilai
2013
7,039 1,592
11,367 962
2,412 371 6,520
3,640 322 6,675
17,934
22,966
21,800
28,377
c. Beban pajak penghasilan
c. 2014
Perseroan Kini: Final Non final Tangguhan
Entitas anak Kini: Final Non final Tangguhan
Konsolidasian Kini: Final Non final Tangguhan
Taxes payable (continued)
Income tax expenses 2013
315 11,974 (2,502)
205 46,548 (6,393)
9,787
40,360
1,819 41,370 (6,286)
2,078 47,409 (8,699)
36,903
40,788
2,134 53,344 (8,788)
2,283 93,957 (15,092)
46,690
81,148
Lampiran
Subsidiaries Corporate income taxes: Article 29 Article 25 Other taxes: Article 21 Article 23 Value Added Tax
5/26
Schedule
The Company Current: Final Non final Deferred
Subsidiaries Current: Final Non final Deferred
Consolidated Current: Final Non final Deferred
129
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
PERPAJAKAN (lanjutan)
8.
c. Beban pajak penghasilan (lanjutan)
c.
Pajak atas laba Grup sebelum pajak berbeda dari nilai teoritis yang mungkin timbul apabila menggunakan tarif pajak yang berlaku terhadap laba pada entitas konsolidasian adalah sebagai berikut:
Beban pajak penghasilan konsolidasian
2013
300,709
388,759
75,177
97,190
(28,652)
(21,667)
Consolidated profit before income tax Tax calculated at applicable tax rates Tax effects of: Share of net profit of associates
(116)
Difference between final tax and applicable tax rate
67 98
5,741
Non deductible expenses -
46,690
81,148
Consolidated income tax expenses
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak Perseroan dengan penghasilan kena pajak Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The reconciliation between profit before income tax of the Company and the Company’s estimated taxable income for the year ended 31 December 2014 and 2013 is as follows:
2014 Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan Dikurangi: laba sebelum pajak penghasilan - entitas anak Disesuaikan dengan jurnal eliminasi konsolidasi Laba sebelum pajak penghasilan Perseroan
130
Income tax expenses (continued) The tax on the Group’s profit before tax differs from the theoretical amount that would arise using the applicable tax rate to profits on the consolidated entities as follows:
2014 Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan Pajak dihitung dengan tarif pajak yang berlaku Dampak pajak penghasilan pada: - Bagian atas laba bersih entitas asosiasi - Perbedaan antara tarif pajak final dan tarif pajak yang berlaku - Beban yang tidak dapat dikurangkan
TAXATION (continued)
2013
300,709
388,759
(192,064)
(210,676)
141,884
179,731
Consolidated profit before income tax Less: profit before income tax - subsidiaries Adjusted for consolidation elimination
250,529
357,814
Profit before income tax of the Company
Lampiran
5/27
Schedule
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
PERPAJAKAN (lanjutan)
8.
c. Beban pajak penghasilan (lanjutan)
c. 2014
Koreksi fiskal: Penyisihan bonus Penyisihan atas penurunan nilai piutang Penyisihan lain-lain Penyusutan Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Penyisihan persediaan usang dan tidak lancar Bagian atas laba bersih entitas anak dan entitas asosiasi Beban yang tidak dapat dikurangkan Penghasilan kena pajak final
TAXATION (continued) Income tax expenses (continued) 2013
(224,702) 14,260 (2,193)
(206,720) 11,078 (1,555)
Fiscal corrections: Provision for bonus Provision for impairment of receivables Other provision Depreciation Long-term employee benefits liabilities Provision for obsolete and slow moving inventories Share of net profit subsidiaries and associates Non-deductible expenses Income subject to final tax
Penghasilan kena pajak Perseroan
47,896
186,189
Taxable income of the Company
Beban pajak penghasilan kini tidak final
11,974
46,548
Current income tax expense non final
(25,307)
(45,666)
Less: Prepaid taxes of the Company
13
(1,676)
704 1,152
242 (4,523) 765
8,215
10,088
(82)
Dikurangi: Pajak dibayar dimuka Perseroan (Lebih bayar)/utang pajak penghasilan badan Perseroan
20,676
882
Corporate income tax (overpayment)/payable of the Company
47,409
Current income tax expense of subsidiaries
(13,333)
Beban pajak penghasilan kini entitas anak
41,370
Dikurangi: Pajak dibayar dimuka entitas anak
(40,128)
(36,715)
1,242
10,694
Utang pajak penghasilan entitas anak-bersih Utang pajak penghasilan entitas anak terdiri dari:
Lampiran
Corporate income tax payable by subsidiaries-net
Corporate income taxes subsidiaries consist of:
2014 Lebih bayar penghasilan badan Utang pajak penghasilan badan
Less: Prepaid taxes of subsidiaries
by
2013
(5,797) 7,039
(673) 11,367
1,242
10,694
5/28
payable
Schedule
Overpayment of corporate income tax Corporate income tax payable
131
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
PERPAJAKAN (lanjutan)
8.
TAXATION (continued)
c. Beban pajak penghasilan (lanjutan)
c.
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, jumlah penghasilan kena pajak didasarkan atas perhitungan sementara, karena Perseroan dan entitas anak belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan pajak penghasilan badan.
In these consolidated financial statements, the amount of taxable income is based on preliminary calculations, as the Company and its subsidiaries have not yet submitted their corporate income tax returns.
d. Aset pajak tangguhan
d. 2014
Perseroan Aset tetap Penyisihan persediaan usang dan tidak lancar Penyisihan atas penurunan nilai piutang Penyisihan bonus Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
Entitas Anak Aset tetap Instrumen keuangan derivatif Penyisihan persediaan usang dan tidak lancar Penyisihan atas penurunan nilai piutang Penyisihan bonus Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Akumulasi kerugian pajak Penyisihan lain-lain
Jumlah aset pajak tangguhan
(827) 6,986 659 13
Entitas Anak Aset tetap Instrumen keuangan derivatif Penyisihan persediaan usang dan tidak lancar Penyisihan atas penurunan nilai piutang Penyisihan bonus Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Akumulasi kerugian pajak Penyisihan lain-lain
Jumlah aset pajak tangguhan
132
Pada akhir tahun/ At end of year
288
-
176
-
7,162
(20) 3
-
639 16
(539)
11,233
2,055
1,437
14,725
18,064
2,502
1,437
22,003
15,095 (372)
3,796 -
489
18,891 117
3,243
796
-
4,039
1,981 61
953 303
-
2,934 364
8,803 -
218 203 17
1,066 -
10,087 203 17
28,811
6,286
1,555
36,652
46,875
8,788
2,992
58,655
2013
Perseroan Aset tetap Penyisihan persediaan usang dan tidak lancar Penyisihan atas penurunan nilai piutang Penyisihan bonus Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Penyisihan lain-lain
Deferred tax assets
Dikreditkan/ (dibebankan) ke pendapatan komprehensif lain/ Credited/(charged) to other comprehensive income
Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Credited/ (charged) to the profit or loss
Pada awal tahun/ At beginning of year
Income tax expenses (continued)
Dikreditkan/ (dibebankan) ke pendapatan komprehensif lain/ Credited/(charged) to other comprehensive income
Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Credited/ (charged) to the profit or loss
Pada awal tahun/ At beginning of year (1,018) 1,818
Pada akhir tahun/ At end of year
191
-
(827)
5,168
-
6,986
-
659 13
598 432
61 (419)
12,005 1,130
2,522 (1,130)
(3,294) -
11,233 -
14,965
6,393
(3,294)
18,064
11,241 202
3,854 -
(574)
15,095 (372)
2,482
761
-
3,243
396 183
1,585 (122)
-
1,981 61
9,435 14 (89)
2,546 (14) 89
(3,178) -
8,803 -
23,864
8,699
(3,752)
28,811
38,829
15,092
(7,046)
46,875
Lampiran
5/29
Schedule
The Company Fixed assets Provision for obsolete and slow moving inventories Provision for impairment of receivables Provision for bonus Long-term employee benefits liabilities
Subsidiaries Fixed assets Derivative financial instruments Provision for obsolete and slow moving inventories Provision for impairment of receivables Provision for bonus Long-term employee benefits liabilities Accumulated tax losses Other provisions
Total deferred tax assets
The Company Fixed assets Provision for obsolete and slow moving inventories Provision for impairment of receivables Provision for bonus Long-term employee benefits liabilities Other provisions
Subsidiaries Fixed assets Derivative financial instruments Provision for obsolete and slow moving inventories Provision for impairment of receivables Provision for bonus Long-term employee benefits liabilities Accumulated tax losses Other provisions
Total deferred tax assets
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
PERPAJAKAN (lanjutan)
8.
e. Administrasi
9.
TAXATION (continued) e.
Administration
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perseroan dan entitas anak menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Direktur Jenderal Pajak dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu lima tahun sejak saat terutangnya pajak.
Under the Taxation Laws of Indonesia, the Company and subsidiaries submit tax returns on the basis of self assessment. Director General of Tax may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.
Kantor pajak pada saat ini sedang melakukan pemeriksaan atas pajak penghasilan badan REL untuk tahun fiskal 2012 dan SMM untuk tahun fiskal 2010. Hasil pemeriksaan tersebut belum diketahui sampai dengan tanggal laporan konsolidasian ini.
The tax office is currently conducting a tax audit on REL’s corporate income tax for fiscal year 2012 and SMM’s for fiscal year 2010. The result of the tax audit is not known up to the date of this consolidated financial statements.
INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI
9.
INVESTMENT IN ASSOCIATES 2014
Bidang usaha/ Business activities PT Mandiri Tunas Finance PT Adedanmas
Jasa keuangan/ Financial services Otomotif/Automotive
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Bagian atas laba bersih entitas asosiasi/ Share of net profit of associates
Pada awal tahun/ At beginning of year
49%
337,084
35%
114,654
6,233
114,608
2013
Bidang usaha/ Business activities PT Mandiri Tunas Finance PT Adedanmas
Jasa keuangan/ Financial services Otomotif/Automotive
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Bagian atas laba bersih entitas asosiasi/ Share of net profit of associates
Pada awal tahun/ At beginning of year
49%
259,257
35%
Dividen/ Dividend (10,367)
(46)
343,317
86,393
5,960
273
265,217
86,666
Pada akhir tahun/ At end of year
(10,367)
441,371 6,187 447,558
Pada akhir tahun/ At end of year
Dividen/ Dividend (8,566) (8,566)
337,084 6,233 343,317
Grup memiliki 35% dari total saham PT LPG Indoauto yang tidak ditampilkan karena per 31 Desember 2014 dan 2013 nilai tercatat investasi sudah nihil.
The Group owned 35% total shares of PT LPG Indoauto which is not presented because the investment’s carrying amount as at 31 December 2014 and 2013 was nil.
Entitas asosiasi yang dimiliki oleh seluruhnya beroperasi di Indonesia.
Grup
Associates of the Group operate exclusively in Indonesia.
Aset, liabilitas dan hasil usaha dari entitas asosiasi adalah sebagai berikut:
Assets, liabilities and results of associates are as follows:
2014 Jumlah aset Jumlah liabilitas Pendapatan bersih Laba tahun berjalan
7,711,391 6,793,087 2,114,105 233,856
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas nilai tercatat investasi. Lampiran
5/30
2013 6,013,200 5,307,595 1,699,852 177,094
Total assets Total liabilities Net revenue Profit for the year
Management believes that there is no impairment in the carrying value of the investment. Schedule
133
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
10. ASET TETAP
10. FIXED ASSETS Pada awal tahun/At beginning of year
Harga perolehan Tanah Bangunan Perabotan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Peralatan dan perkakas bengkel Kendaraan bermotor yang disewakan melalui sewa operasi Aset dalam penyelesaian
Akumulasi penyusutan Bangunan Perabotan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Peralatan dan perkakas bengkel Kendaraan bermotor yang disewakan melalui sewa operasi
Nilai buku bersih
Akumulasi penyusutan Bangunan Perabotan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Peralatan dan perkakas bengkel Kendaraan bermotor yang disewakan melalui sewa operasi
Nilai buku bersih
134
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Disposals
409,145 294,329
41,125 4,193
76,106 41,786
9,252 32,031
(784) -
28,082
5,752
(356)
975,695 23,388
430,858 61,620
1,848,531
584,831
-
(1,140)
Reklasifikasi/ Reclassification
Pada akhir tahun/ At end of year
10,997 42,197
461,267 340,719
(32,409)
84,574 41,408
-
33,478
(189,881) (41,939)
1,216,672 43,069
(211,035)
2,221,187
(75,420)
(16,005)
-
(53,052) (11,364)
(9,112) (8,124)
743 -
4,580
(61,421) (14,908)
(22,917)
(2,329)
351
-
(24,895)
(340,933)
(177,012)
-
134,364
(383,581)
(503,686)
(212,582)
1,094
138,935
(576,239)
(9)
1,344,845 Pada awal tahun/At beginning of year
Harga perolehan Tanah Bangunan Perabotan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Peralatan dan perkakas bengkel Kendaraan bermotor yang disewakan melalui sewa operasi Aset dalam penyelesaian
2014
(91,434)
1,644,948 2013 Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Disposals
Reklasifikasi/ Reclassification
370,554 243,102
49,588 7,982
-
67,265 46,544
9,351 41,971
(510) (225)
26,624
1,633
(175)
856,433 16,266
313,714 50,517
1,626,788
474,756
(910)
409,145 294,329
(46,504)
76,106 41,786 28,082
(194,452) (43,395)
975,695 23,388
(252,103)
1,848,531
(62,060)
(13,363)
-
3
(75,420)
(45,258) (13,529)
(8,282) (8,539)
488 179
10,525
(53,052) (11,364)
(20,903)
(2,175)
161
-
(22,917)
(318,099)
(160,574)
-
137,740
(340,933)
(459,849)
(192,933)
828
148,268
(503,686)
1,166,939
1,344,845
Lampiran
5/31
Schedule
Accumulated depreciation Buildings Furniture and office equipment Motor vehicles Tools and workshop equipment Motor vehicles leased out under operating lease
Net book value
Pada akhir tahun/ At end of year
(10,997) 43,245
-
Acquisition cost Land Buildings Furniture and office equipment Motor vehicles Tools and workshop equipment Motor vehicles leased out under operating lease Construction in progress
Acquisition cost Land Buildings Furniture and office equipment Motor vehicles Tools and workshop equipment Motor vehicles leased out under operating lease Construction in progress
Accumulated depreciation Buildings Furniture and office equipment Motor vehicles Tools and workshop equipment Motor vehicles leased out under operating lease
Net book value
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
10. ASET TETAP (lanjutan) Alokasi berikut:
beban
penyusutan
10. FIXED ASSETS (continued) adalah
sebagai
Allocation of depreciation expenses is as follows:
2014 Beban pokok pendapatan (lihat Catatan 23) Beban penjualan, umum dan administrasi
2013
177,012
160,574
35,570
32,359
212,582
192,933
Cost of revenue (refer to Note 23) Selling, general and administration expenses
Kendaraan bermotor bekas, termasuk yang sebelumnya disewakan melalui sewa operasi, segera ditransfer dari aset tetap ke persediaan sebelum penjualan. Reklasifikasi tanah merupakan pindahan dari aset tetap ke properti investasi.
Used motor vehicles, including those that were previously leased out under operating lease, are transferred from fixed assets to inventory immediately prior to the sales. Reclassification of land represents movement from fixed assets to investment properties.
Tanah Grup berupa sertifikat Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Pakai yang dapat diperbaharui dengan masa manfaat selama 20 dan 30 tahun dan akan berakhir sampai dengan 2044, sedangkan HGB dan Hak Pakai untuk beberapa bidang tanah yang diperoleh di tahun 2014 masih dalam proses pembuatan. Direksi berkeyakinan bahwa sertifikat HGB dan Hak Pakai dapat diperpanjang pada akhir masa manfaatnya.
The Group’s land is held under renewable Building Rights Titles (“HGB”) and Use Rights Titles (“Hak Pakai”), which have useful lives of 20 and 30 years and will mature in 2044, whereas HGB and Hak Pakai related to several plots of lands acquired in 2014 are still in the process of being issued. The Directors believe that HGB and Hak Pakai can be extended at the end of the useful lives.
Aset dalam penyelesaian terdiri dari pembangunan ruang pamer dan bengkel di Jakarta, Bandung, dan Tulang Bawang. Pada tanggal 31 Desember 2014, persentase penyelesaian aset dalam penyelesaian berkisar 40% - 95% dan diperkirakan akan selesai pada tahun 2015.
Construction in progress represents construction of showroom and workshop in Jakarta, Bandung, and Tulang Bawang. As at 31 December 2014, the percentage of completion for construction in progress was approximately from 40% - 95% and is estimated to be completed in 2015.
Perhitungan keuntungan penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
The calculation of the gain on sale of fixed assets is as follows:
2014 Harga jual Nilai buku bersih
2013 46 (46)
83 (82)
-
Proceeds Net book value
1
Nilai dari tanah dan bangunan Grup berdasarkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) adalah sebesar Rp 1.511.868 (2013: Rp 1.034.600).
The value of the Group’s land and buildings based on the latest available property tax assessment was Rp 1,511,868 (2013: Rp 1,034,600).
Selain tanah dan bangunan, tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai wajar aset tetap dengan nilai tercatatnya.
There is no significant difference between the fair value and carrying value of fixed assets other than land and buildings.
Lampiran
5/32
Schedule
135
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. FIXED ASSETS (continued)
Sebagian tanah dan bangunan digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan pinjaman jangka pendek seperti diungkapkan pada Catatan 12.
Certain land and buildings are used for collateral for short-term loans as disclosed in the Note 12.
Pada tanggal 31 Desember 2014, kendaraan bermotor yang disewakan untuk sewa operasi dengan nilai buku bersih sejumlah Rp 632.395 (2013: Rp 423.934) dijaminkan untuk pinjaman jangka panjang seperti yang diungkapkan pada Catatan 17.
As at 31 December 2014, motor vehicles leased out under operating lease with a net book value of Rp 632,395 (2013: Rp 423,934) have been used as collateral for long-term loans as disclosed in Note 17.
Seluruh aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan dengan jumlah pertanggungan asuransi sebesar Rp 1.544.860 pada tanggal 31 Desember 2014 (2013: Rp 1.308.394), yang menurut Direksi cukup untuk menutupi kerugian.
Fixed assets, except for land, were insured for a sum of Rp 1,544,860 as at 31 December 2014 (2013: Rp 1,308,394), which the Directors believe is sufficient to cover losses.
Direksi berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan atas nilai tercatat aset tetap.
The Directors are of the view that there has been no impairment in the carrying amount of fixed assets.
Jumlah harga perolehan aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan adalah sebesar Rp 68.926 (2013: Rp 61.362).
The acquisition costs of fixed assets which have been fully depreciated and are still being used amounting to Rp 68,926 (2013: Rp 61,362).
11. PROPERTI INVESTASI
Biaya perolehan Tanah Bangunan
Akumulasi penyusutan Bangunan Nilai buku bersih
Biaya perolehan Tanah Bangunan
Akumulasi penyusutan Bangunan Nilai buku bersih
136
11. INVESTMENT PROPERTIES
Pada awal tahun/At beginning of year
2014 Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Disposals
Reklasifikasi/ Reclassification
Pada akhir tahun/ At end of year
21,511 173
108
-
(10,997) (258)
10,514 23
21,684
108
-
(11,255)
10,537
(8)
(7)
-
9
21,676 Pada awal tahun/At beginning of year
(6) 10,531
2013 Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Disposals
Reklasifikasi/ Reclassification
Pada akhir tahun/ At end of year
10,514 23
-
-
10,997 150
21,511 173
10,537
-
-
11,147
21,684
(2)
-
(3) 10,534
(3)
(8) 21,676
Acquisition cost Land Buildings
Accumulated depreciation Buildings Net book value
Acquisition cost Land Buildings
Accumulated depreciation Buildings Net book value
Properti investasi dicatat berdasarkan biaya perolehan.
Investment properties are recorded based on historical cost.
Beban penyusutan selama tahun 2014 sejumlah Rp 7 (2013: Rp 2) telah dibebankan sebagai beban umum dan administrasi.
Depreciation expense for the year 2014 of Rp 7 (2013: Rp 2) was charged as general and administration expenses.
Lampiran
5/33
Schedule
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
11. PROPERTI INVESTASI (lanjutan)
11. INVESTMENT PROPERTIES (continued)
Nilai dari tanah dan bangunan Grup berdasarkan laporan penilaian dari penilai independen tanggal 17 Februari 2014 adalah sebesar Rp 83.693.
The value of the Group’s land and buildings based on the appraisal report dated 17 February 2014 from an independent appraiser was Rp 83,693.
Penilai menggunakan perbandingan data pasar, dengan cara membandingkan properti yang dinilai dengan properti lain di daerah sekitar, baik yang sudah terjual maupun yang sedang ditawarkan kepada pasar.
The appraiser used comparative market data, by comparing the property with other properties within the surrounding area, either which are already sold or still being offered to the market.
Nama penilai independen adalah KJPP Maulana, Andesta & Rekan. Tanggal penilaian adalah 31 Desember 2013.
The name of the independent appraiser is KJPP Maulana, Andesta & Rekan. The date of appraisal was 31 December 2013.
12. PINJAMAN JANGKA PENDEK
12. SHORT-TERM LOANS
Jumlah fasilitas/ Facility amount
Jumlah pinjaman/ Loan amount
2014
2014
2013
Jatuh tempo fasilitas/ Maturity date of the facility
2013
2014
2013
Pihak berelasi/Related party Revolving PT Bank Permata Tbk
72,200
72,200
62,407
29,649
Juni - Juli/ June - July 2015
Juni - Juli/ June - July 2014
Februari Desember/ February December 2014
Pihak ketiga/Third parties Revolving
1,314,600
842,100
184,648
203,708
Agustus Desember/ August December 2015
Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd
200,000
100,000
110,000
75,000
September/ September 2015
September/ September 2014
PT Bank OCBC NISP Tbk
210,000
163,750
15,705
40,310
April - Mei/ April - May 2015
April/ April 2014
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Ltd
200,000
-
15,000
-
September/ September 2015
Juni Desember/ June December 2014 Mei/ May 2014
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mizuho Indonesia Standard Chartered Bank
125,000
125,000
55,000
25,000
Juni Desember/ June December 2015
-
20,000
-
20,000
-
2,049,600
1,250,850
380,353
364,018
Lampiran
5/34
Schedule
137
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
12. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM LOANS (continued)
Jumlah fasilitas/ Facility amount
Jumlah pinjaman/ Loan amount
2014
2014
2013
Jatuh tempo fasilitas/ Maturity date of the facility
2013
2014
2013
Pihak ketiga (lanjutan)/ Third parties (continued) Cerukan/Overdrafts
PT Bank Central Asia Tbk
30,750
27,250
2,419
3,901
Januari September/ January September 2015
Standard Chartered Bank
-
20,000
-
-
-
30,750
47,250
2,419
3,901
2,152,550
1,370,300
445,179
397,568
Mei/ May 2014
Fasilitas-fasilitas pinjaman ini dalam mata uang Rupiah dan dipergunakan untuk modal kerja kegiatan usaha Grup.
The loan facilities are in Rupiah and used for the Group’s working capital.
Pada tahun 2014, pinjaman jangka pendek di atas dalam mata uang Rupiah dan dikenakan bunga berkisar antara 9,30% - 12,33% per tahun (2013: 7,35% - 11,25% per tahun).
In 2014, the above short-term loans were denominated in Rupiah and bore interest at rates ranging from 9.30% - 12.33% per annum (2013: 7.35% - 11.25% per annum).
Pada tanggal 31 Desember 2014, pinjaman jangka pendek sejumlah Rp 445.179 (2013: Rp 397.568) yang diperoleh Grup dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan aset tetap (lihat Catatan 5, 6 dan 10).
As at 31 December 2014, the short-term loans of Rp 445,179 (2013: Rp 397,568) obtained by the Group were secured by trade receivables, inventories and fixed assets (refer to Notes 5, 6 and 10).
Berikut ini rincian jaminan dari pinjaman jangka pendek Grup:
The details of collateral from the Group’s short-term loans are as follows:
Kreditur/Creditor
138
Februari Oktober/ FebruaryOctober 2014
Jaminan/Collateral
PT Bank Permata Tbk
Tanah, bangunan, kendaraan bermotor, deposito atau piutang usaha/Land, building, motor vehicles, time deposits or trade receivables
PT Bank Central Asia Tbk
Tanah, bangunan, kendaraan bermotor, piutang usaha atau deposito/Land, buildings, motor vehicles, trade receivables, or time deposits
PT Bank OCBC NISP Tbk
Tanah, bangunan, kendaraan bermotor, atau piutang usaha/Land, buildings, motor vehicles, or trade receivables
Standard Chartered Bank
Tidak ada/None
Lampiran
5/35
Schedule
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
12. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM LOANS (continued)
Berikut ini rincian jaminan dari pinjaman jangka pendek Grup: (lanjutan)
The details of collateral from the Group’s short-term loans are as follows: (continued)
Kreditur/Creditor
Jaminan/Collateral
PT Bank Mizuho Indonesia
Tidak ada/None
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Ltd
Tidak ada/None
Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd
Jaminan Perseroan/Corporate Guarantee
Sesuai dengan perjanjian pinjaman, Grup diwajibkan untuk memenuhi persyaratan tertentu dan kewajiban penyampaian laporan dalam hal pembagian dividen, perubahan modal dan pemegang saham, perubahan susunan Direksi dan Komisaris, perubahan kegiatan bisnis utama, investasi, dan perolehan pinjaman baru dari bank lain. Selain itu, Grup diwajibkan untuk memenuhi persyaratan keuangan tertentu, seperti kewajiban rasio keuangan.
As specified by the loan agreements, the Group is required to comply with certain covenants and reporting obligations in respect of dividend payments, changes of capital and shareholders, changes of Directors and Commissioners, changes of main business activities, investments, and new loan facilities obtained from other banks. In addition, the Group is obligated to comply with certain financial covenants such as financial ratio covenants.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Grup telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian pinjaman tersebut.
As at 31 December 2014, the Group has complied with the covenants in the loan agreements.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Grup memiliki fasilitas pinjaman berikut yang belum digunakan:
As at 31 December 2014 and 2013, the Group had the following undrawn borrowing facilities:
Revolving PT Bank Central Asia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Ltd
2014
2013
Revolving
1,129,952 194,295
638,392 123,440
185,000
-
90,000 70,000 9,793
25,000 100,000 42,551
Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd PT Bank Mizuho Indonesia PT Bank Permata Tbk Cerukan
PT Bank Central Asia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corpporation, Ltd Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd PT Bank Mizuho Indonesia PT Bank Permata Tbk Overdraft
PT Bank Central Asia Tbk Standard Chartered Bank
28,331 -
23,349 20,000
1,707,371
972,732
Lampiran
5/36
Schedule
PT Bank Central Asia Tbk Standard Chartered Bank
139
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
13. UTANG USAHA
13. TRADE PAYABLES 2014
Pihak ketiga Pihak berelasi
2013
148,725 104,235
142,431 80,103
252,960
222,534
Seluruh utang usaha adalah dalam mata uang Rupiah.
All trade payables are denominated in Rupiah.
Tidak ada jaminan yang diberikan atas utang usaha Grup.
There is no security given on the Group trade payables.
Lihat Catatan 28 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 28 for details of balances and transactions with related parties.
14. UANG MUKA KONSUMEN
14. CUSTOMER ADVANCES
Uang muka konsumen merupakan uang muka yang diterima dari pelanggan pihak ketiga sehubungan dengan penjualan dan penyewaan kendaraan bermotor. 15. UTANG LAIN-LAIN
Customer advances represent advances received from third party customers related to sales and rental of motor vehicles.
15. OTHER PAYABLES 2014
Pihak ketiga Pembelian aset tetap Program pemasaran Kompensasi layanan purna jual dealer Uang muka insentif asuransi dan pembiayaan Uang jaminan konsumen Liabilitas derivatif Lain-lain
Pihak berelasi Pembelian aset tetap Uang muka insentif asuransi dan pembiayaan Lain-lain
140
Third parties Related parties
Lampiran
2013
35,135 4,485
32,128 5,897
3,336
-
2,028 535 514 9,087
147 535 7,587
55,120
46,294
4,876
1,398
4,278 719
579
9,873
1,977
64,993
48,271
5/37
Schedule
Third parties Purchases of fixed assets Marketing programme After sales service dealer compensation Advances for insurance and leasing incentives Customer security deposits Derivative liabilities Others
Related parties Purchases of fixed assets Advances for insurance and leasing incentives Others
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
15. UTANG LAIN-LAIN (lanjutan)
15. OTHER PAYABLES (continued)
Lihat Catatan 28 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 28 for details of balances and transactions with related parties.
Grup mengadakan perjanjian interest rate swap dengan PT Bank Mizuho Indonesia dimana Grup akan membayar bunga pada tingkat suku bunga tetap dan menerima bunga pada tingkat suku bunga mengambang.
The Group has entered into an interest rate swap agreement with PT Bank Mizuho Indonesia under which the Group will pay interest at fixed rates and receive interest at floating rates.
Pada tanggal 31 Desember 2014, jumlah nosional swap tingkat suku bunga Grup adalah Rp 84.928 (2013: Rp 65.230).
As at 31 December 2014, notional amount of the Group’s interest rate swaps was Rp 84,928 (2013: Rp 65,230).
Pada tanggal 31 Desember 2013, Grup memiliki piutang derivatif sejumlah Rp 1.395 yang dicatat pada akun piutang lain-lain.
As at 31 December 2013, the Group had derivative receivable balance of Rp 1,395 which was recorded as other receivables.
16. AKRUAL DAN LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PENDEK
16. ACCRUALS AND SHORT-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES
Akrual
Accruals 2014
Beban bunga Acara korporat Bonus sub-dealers Penyimpanan dan distribusi Perantara Sewa Jasa profesional Iklan dan pemasaran Perbaikan dan pemeliharaan Lain-lain
2013
4,072 3,600 3,012 2,167 1,927 1,809 1,583 1,466 536 9,036
4,940 2,870 2,308 634 1,206 417 1,420 1,626 270 13,512
29,208
29,203
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Interest expenses Corporate event Sub-dealers bonuses Storage and distribution Mediator Rentals Professional fees Advertising and promotion Repair and maintenance Others
Short-term employee benefits liabilities 2014
Bonus, insentif dan gaji
2013
33,241
Lihat Catatan 28 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.
Lampiran
33,723 Bonuses, incentives and salaries Refer to Note 28 for details of balances and transactions with related parties.
5/38
Schedule
141
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
17. PINJAMAN JANGKA PANJANG
17. LONG-TERM LOANS
Jumlah fasilitas/ Facility amount 2014
Jumlah pinjaman/ Loan amount
2013
2014
Periode pinjaman/ Loan term
2013
2014
2013
Non revolving
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
300,000
PT Bank ANZ Indonesia
120,000
PT Bank DBS Indonesia
100,000
PT Bank OCBC NISP Tbk
PT BCA Finance
Standard Chartered Bank
25,585
77,415
*)
PT Bank Mizuho Indonesia
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk
89,900
100,000
300,000
232,454
-
104,887
Mei 2013Desember 2018/ May 2013December 2018
Desember 2009November 2017/ December 2019November 2017
-
Desember 2014Desember 2017/ December 2014December 2017
-
-
September 2014Desember 2017/ September 2014December 2017
-
5,588
November 2010Desember 2015/ November 2010December 2015
November 2010Desember 2015/ November 2010December 2015
65,970
April 2013November 2016/ April 2013November 2016
April 2013November 2016/ April 2013November 2016
-
April 2012Desember 2015/ April 2012December 2015
-
65,230
April 2013Oktober 2017/ April 2013October 2017
April 2011April 2016/ April 2011April 2016
-
September 2011Desember 2014/ September 2011December 2014
Maret 2012September 2017/ March 2012September 2017
Maret 2012Desember 2016/ March 2012December 2016
34,253
-
54,548
25,585
2,256
77,415
40,363
-
29,010
100,000
84,927
-
12,292
-
3,167
812,900
515,292
477,811
244,842
Revolving
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Standard Chartered Bank
*)
300,000
300,000
218,024
-
205,000
-
83,136
300,000
505,000
218,024
215,495
1,112,900
1,020,292
695,835
460,337
-
Maret 2011Desember 2015/ March 2011December 2015
pindahan dari pinjaman revolving berdasakan perubahan perjanjian pinjaman bank pada tahun 2014/transfer from revolving loan based on the amendment of loan agreement in 2014.
Terdiri dari:
Consists of: 2014
Bagian jangka pendek Bagian jangka panjang
142
132,359
2013
235,956 459,879
175,428 284,909
695,835
460,337
Lampiran
5/39
Schedule
Current portion Non-current portion
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
17. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
17. LONG-TERM LOANS (continued)
Fasilitas-fasilitas pinjaman ini dalam mata uang Rupiah dan dipergunakan untuk belanja barang modal Grup sehubungan dengan pembelian kendaraan bermotor.
The loan facilities are denominated in Rupiah and used for the Group’s capital expenditures related to the purchase of motor vehicles.
Pada tahun 2014, pinjaman jangka panjang di atas dalam mata uang Rupiah, dan dikenakan bunga berkisar antara 8,34% - 13,00% per tahun (2013: 8,34% - 11,76% per tahun).
In 2014, the above long-term loans were denominated in Rupiah, and subject to interest rates ranging from 8.34% - 13.00% per annum (2013: 8.34% - 11.76% per annum).
Pada tanggal 31 Desember 2014, pinjaman jangka panjang sejumlah Rp 695.835 (2013: Rp 460.337) yang diperoleh Grup dijamin dengan aset tetap Grup (lihat Catatan 10).
As at 31 December 2014, long-term loans of Rp 695,835 (2013: Rp 460,337) were secured by the Group’s fixed assets (refer to Note 10).
Berikut ini rincian jaminan dari pinjaman jangka panjang Grup:
The details of collateral from the Group’s longterm loans are as follows:
Kreditur/Creditor
Jaminan/Collateral
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Kendaraan bermotor yang disewakan melalui sewa operasi yang dibiayai oleh kreditur/Motor vehicles leased out under operating lease which are funded by the creditor
PT Bank ANZ Indonesia
Kendaraan bermotor yang disewakan melalui sewa operasi yang dibiayai oleh kreditur/Motor vehicles leased out under operating lease which are funded by the creditor
PT Bank DBS Indonesia
Kendaraan bermotor yang disewakan melalui sewa operasi yang dibiayai oleh kreditur/Motor vehicles leased out under operating lease which are funded by the creditor
PT Bank OCBC NISP Tbk
Kendaraan bermotor yang disewakan melalui sewa operasi yang dibiayai oleh kreditur/Motor vehicles leased out under operating lease which are funded by the creditor
PT BCA Finance
Kendaraan bermotor yang disewakan melalui sewa operasi yang dibiayai oleh kreditur/Motor vehicles leased out under operating lease which are funded by the creditor
Standard Chartered Bank
Kendaraan bermotor yang disewakan melalui sewa operasi yang dibiayai oleh kreditur/Motor vehicles leased out under operating lease which are funded by the creditor
PT Bank Mizuho Indonesia
Kendaraan bermotor yang disewakan melalui sewa operasi yang dibiayai oleh kreditur/Motor vehicles leased out under operating lease which are funded by the creditor
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Kendaraan bermotor yang disewakan melalui sewa operasi yang dibiayai oleh kreditur/Motor vehicles leased out under operating lease which are funded by the creditor
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk
Kendaraan bermotor yang disewakan melalui sewa operasi yang dibiayai oleh kreditur dan jaminan Perseroan/Motor vehicles leased out under operating lease which are funded by the creditor and corporate guarantee Lampiran
5/40
Schedule
143
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
17. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
17. LONG-TERM LOANS (continued)
Sesuai dengan perjanjian pinjaman, Grup diwajibkan untuk memenuhi persyaratan tertentu dan kewajiban penyampaian laporan dalam hal pembagian dividen, perubahan modal dan pemegang saham, perubahan susunan Direksi dan Komisaris, perubahan kegiatan bisnis utama, investasi, dan perolehan pinjaman baru dari bank lain. Selain itu, Grup juga diwajibkan untuk memenuhi persyaratan keuangan tertentu, seperti kewajiban rasio keuangan.
As specified by the loan agreements, the Group is required to comply with certain covenants and reporting obligations in respect of dividend payments, changes of capital and shareholders, changes of Directors and Commissioners, changes of main business activities, investments, and new loan facilities obtained from other banks. In addition, the Group is also obligated to comply with certain financial covenants such as financial ratio covenants.
Grup telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian pinjaman tersebut.
The Group has complied with the covenants in the loan agreements.
Grup memiliki fasilitas pinjaman berikut yang belum digunakan:
The Group has the following undrawn borrowing facilities:
2014
2013
Non revolving
Non revolving
PT Bank ANZ Indonesia PT Bank DBS Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
85,747 43,626 36,318
Revolving PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Standard Chartered Bank
-
PT Bank ANZ Indonesia PT Bank DBS Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
81,359 -
167,537 121,629
Revolving PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Standard Chartered Bank
247,050
289,166
Jumlah pembayaran pokok pinjaman yang dilakukan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebesar Rp 202.870 dan Rp 176.657. 18. LIABILITAS PANJANG
IMBALAN
KERJA
JANGKA
The amount of repayments of loan principals made for the years ended 31 December 2014 and 2013 were Rp 202,870 and Rp 176,657, respectively. 18. LONG-TERM LIABILITIES
Mutasi liabilitas imbalan kerja yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 2014
144
Saldo awal Dibebankan pada tahun berjalan Imbalan yang dibayarkan
80,140 11,855 (2,762)
Kerugian/(keuntungan) aktuarial yang diakui pada rugi/(pendapatan) komprehensif lainnya
10,013
Saldo akhir
99,246
Lampiran
5/41
EMPLOYEE
BENEFITS
The movement in employee benefits liabilities in the consolidated statements of financial position is as follows: 2013 86,377 Beginning balance 21,554 Expense charged during the year (1,903) Benefits paid Actuarial losses/(gains) recognised in other comprehensive losses/ (25,888) (income) 80,140
Schedule
Ending balance
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 18. LIABILITAS IMBALAN PANJANG (lanjutan)
KERJA
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah) JANGKA
18. LONG-TERM EMPLOYEE LIABILITIES (continued)
Jumlah yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian ditentukan sebagai berikut: 2014 Nilai kini liabilitas Biaya jasa lalu yang belum diakui
The amounts recognised in the consolidated statements of financial position are determined as follows: 2013
100,097 (851)
81,178 Present value of liabilities (1,038) Unrecognised past service costs
99,246 Jumlah yang diakui dalam laporan laba rugi adalah sebagai berikut: 2014 Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu
BENEFITS
80,140 The amounts recognised in the profit or loss account are as follows: 2013
9,790 7,179 (5,114)
11,026 5,629 4,899
11,855
21,554
Current service costs Interest costs Past service costs
Liabilitas imbalan kerja dihitung oleh aktuaris independen, PT Milliman Indonesia, dalam laporan aktuarianya tanggal 23 Februari 2015 (2013: 24 Februari 2014).
The employee benefits liabilities were calculated by an independent actuary, PT Milliman Indonesia, in its report dated 23 February 2015 (2013: 24 February 2014).
Liabilitas imbalan kerja ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit dengan asumsi aktuarial utama sebagai berikut:
The employee benefits liabilities were determined using the Projected Unit Credit method with the principal actuarial assumptions as follows:
Tingkat diskonto Kenaikan gaji di masa datang Tingkat mortalitas
2014
2013
8.50% 8.00% TMI III 2011
9.00% 8.00% TMI III 2011
Defisit program dan penyesuaian pengalaman pada liabilitas program untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 2014
2013
Discount rate Future salary increases Mortality rate
Deficit in the plan and experience adjustments on plan liabilities for the years ended 31 December 2014 and 2013 were as follows: 2012
Nilai kini kewajiban imbalan pasti
100,097
81,178
87,538
Present value of defined benefit obligations
Defisit program
100,097
81,178
87,538
Deficit in the plan
7,682
Experience adjustments on plan liabilities
Penyesuaian pengalaman pada liabilitas program
5,402
(2,327)
Lampiran
5/42
Schedule
145
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 18. LIABILITAS IMBALAN PANJANG (lanjutan)
KERJA
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah) JANGKA
Kerugian kumulatif yang diakui pendapatan komprehensif lainnya sebagai berikut:
18. LONG-TERM EMPLOYEE LIABILITIES (continued)
dalam adalah
Cumulative actuarial losses recognised in other comprehensive income were as follows:
2014
2013
Saldo awal Kerugian/(keuntungan) aktuarial
15,022 10,013
40,910 (25,888)
Saldo akhir
25,035
15,022
19. MODAL SAHAM
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid
PT Tunas Andalan Pratama Jardine Cycle & Carriage Ltd Masyarakat
LABA
Jumlah/ Amount
2,446,009,000 2,446,009,000 687,982,000
43.84 43.84 12.32
61,150 61,150 17,200
5,580,000,000
100.00
139,500
DAN
PT Tunas Andalan Pratama Jardine Cycle & Carriage Ltd Public
20. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
Akun ini merupakan agio saham atas setoran modal yang berasal dari selisih yang diterima di atas nilai nominal saham. CADANGAN
The account represents share premium arising from an excess of payments for share capital over par value. 21. PROFIT DISTRIBUTIONS RESERVES
Saldo laba yang dicadangkan
a)
Cadangan wajib telah dibentuk sesuai dengan Undang-Undang No. 40/2007 mengenai Perseroan Terbatas, yang mengharuskan perseroan di Indonesia untuk membuat penyisihan cadangan wajib untuk ditentukan penggunaannya sebesar sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal perseroan yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-Undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk mencapai cadangan wajib minimum tersebut.
146
Ending balance
The composition of the Company’s shareholders as at 31 December 2014 and 2013 was as follows:
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership (%)
20. TAMBAHAN MODAL DISETOR
a)
Beginning balance Actuarial losses/(gains)
19. SHARE CAPITAL
Komposisi pemegang saham Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
21. PENGGUNAAN LAINNYA
BENEFITS
Lampiran
5/43
AND
OTHER
Appropriated retained earnings A general reserve has been established in accordance with the Indonesian Limited Company Law No. 40/2007 which requires Indonesian companies to set up a general reserve amounting to at least 20% of the Company’s issued and paid up share capital. There is no set period of time over which this amount should be accumulated.
Schedule
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 21. PENGGUNAAN LABA LAINNYA (lanjutan)
DAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
CADANGAN
21. PROFIT DISTRIBUTIONS RESERVES (continued)
a) Saldo laba yang dicadangkan (lanjutan)
a)
Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 28 April 2014 menyetujui penyisihan saldo laba tahunan sejumlah Rp 3.070 dari laba tahun 2013 sebagai cadangan wajib (2013: Rp 4.201 dari laba tahun 2012). Saldo cadangan wajib pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 28.713 (2013: Rp 25.643). b)
Cadangan lindung nilai digunakan untuk mencatat keuntungan atau kerugian pada instrumen lindung nilai arus kas yang diakui pada pendapatan komprehensif lainnya. Saldo tersebut direklasifikasi ke laporan laba rugi ketika transaksi lindung nilai yang terkait mempengaruhi laporan laba rugi. c)
Deklarasi dividen kas selama tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Dividen interim - 2014 Dividen final - 2013 Dividen interim - 2013 Dividen final - 2012
27 November/ November 2014 28 April/April 2014 31 Oktober/ October 2013 18 April/April 2013
Dividend per share
2014
2013
4 10
22,320 55,800
-
Interim dividend - 2014 Final dividend - 2013
6 14
-
33,480 78,120
Interim dividend - 2013 Final dividend - 2012
22. NET REVENUE 2014
Kendaraan bermotor Suku cadang, perlengkapan kendaraan bermotor dan jasa perbaikan Sewa operasi Penjualan kendaraan bermotor eks-sewa Jasa pengemudi Jasa lain-lain Dikurangi: Potongan penjualan
Cash flow hedging reserve
Declarations of cash dividend during 2014 and 2013 were as follows:
Dividen per saham/ Dividend per share (Rupiah penuh/ full Rupiah)
22. PENDAPATAN BERSIH
Appropriated retained earnings (continued)
The hedging reserve is used to record gains or losses on a hedging instrument in a cash flow hedge that are recognised in other comprehensive income. Amounts are reclassified to profit or loss when the associated hedged transaction affects profit or loss.
Dividen per lembar saham
Tanggal deklarasi/ Declaration date
OTHER
The General Shareholders Meeting on 28 April 2014 approved the allocation of Rp 3,070 from 2013 net profit to the general reserve (2013: Rp 4,201 from 2012 profit). The balance of the general reserve as at 31 December 2014 was Rp 28,713 (2013: Rp 25,643).
b) Cadangan lindung nilai arus kas
c)
AND
2013
11,282,715
11,052,573
450,220 277,825 107,928 96,010 84
395,865 241,778 123,907 69,189 -
12,214,782
11,883,312
(1,188,144) 11,026,638
Lampiran
5/44
(869,576)
Motor vehicles Spare parts, motor vehicles accessories and workshop services Operating lease income Sales of ex-rental motor vehicles Driver services Other services Less: Sales discounts
11,013,736
Schedule
147
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
22. PENDAPATAN BERSIH (lanjutan)
22. NET REVENUE (continued)
Tidak ada pendapatan dari pihak yang berelasi dan pelanggan individu yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan bersih.
No revenue earned from related parties or any individual customer exceeded 10% of the total net revenue.
Lihat Catatan 28 untuk rincian saldo dan transaksi pihak berelasi.
Refer to Note 28 for details of balances and transactions with related parties.
23. BEBAN POKOK PENDAPATAN
23. COST OF REVENUE 2014
Dealer otomotif Persediaan awal Pembelian Persediaan tersedia untuk dijual Persediaan akhir Beban pokok kendaraan bermotor dan sparepart yang dijual Beban jasa perbaikan Penyisihan persediaan usang dan tidak lancar
Jasa sewa Penyusutan aset tetap Beban pengemudi Kendaraan bermotor bekas Perbaikan dan pemeliharaan Asuransi Pajak dan perijinan Sewa Lain-lain
2013
966,429 9,927,250
995,743 9,878,538
10,893,679 (950,534)
10,874,281 (966,429)
9,943,145 54,016
9,907,852 43,816
3,889
23,587
10,001,050
9,975,255
177,012 87,767 54,533 16,589 14,850 13,060 2,550 11,373
160,574 61,052 53,372 22,082 11,219 10,964 2,537 7,281
377,734
329,081
10,378,784
10,304,336
Pembelian dari pihak berelasi melebihi 10% dari pembelian. Lihat Catatan 28 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi. 24. BEBAN PENJUALAN, ADMINISTRASI
UMUM
DAN
Rental services Depreciation of fixed assets Driver expenses Used motor vehicle Repair and maintenance Insurances Tax and permits Rental Others
24. SELLING, GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES 2013
Beban penjualan
337,485
325,877
Beban umum dan administrasi
223,979
208,018
561,464
533,895
Lampiran
Inventory available for sale Ending balance of inventory Cost of motor vehicles and spare parts sold Workshop services expenses Provisions for obsolete and slow moving inventories
Purchases made from related parties exceeded 10% of purchases. Refer to Note 28 for details of transactions with related parties.
2014
148
Automotive dealerships Beginning balance of inventory Purchases
5/45
Schedule
Selling expenses General and administration expenses
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah) 24. BEBAN PENJUALAN, ADMINISTRASI (lanjutan)
UMUM
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah) DAN
24. SELLING, GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES (continued)
2014 Rincian berdasarkan sifat: Gaji dan tunjangan Beban pemasaran dan distribusi Penyusutan Sewa Perbaikan dan pemeliharaan Beban kantor Utilitas Pajak dan perijinan Iklan dan promosi Keamanan Telekomunikasi Alat tulis dan percetakan Perjalanan dinas Jasa profesional Rekruitmen dan pelatihan Lain-lain
2013
354,954
325,416
43,032 35,577 18,585 17,160 14,391 11,142 10,990 9,971 8,600 7,040 6,553 6,168 5,234 3,261 8,806
65,250 32,361 14,540 11,308 16,192 9,722 8,618 12,403 7,779 6,524 4,568 5,581 3,817 3,340 6,476
561,464
533,895
25. BIAYA KEUANGAN
25. FINANCE COSTS 2014
Beban bunga
2013
69,372
26. PENGHASILAN LAINNYA - BERSIH
46,192
Interest expense
26. OTHER INCOME - NET 2014
Insentif asuransi dan pembiayaan Penghasilan sewa Jasa penagihan Lain-lain - bersih
Details by nature: Salaries and allowances Marketing and distribution expenses Depreciation Rentals Repair and maintenance Office expenses Utilities Tax and permits Advertising and promotion Securities Telecommunications Stationery and printing Travel Professional fees Recruitment and training Others
2013
146,548 2,360 14,083
152,283 Insurance and leasing incentives 1,762 Rental income 245 Collection services 11,260 Others - net
162,991
165,550
Lihat Catatan 28 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi. 27. LABA PER SAHAM
Refer to Note 28 for details of balances and transactions with related parties. 27. EARNINGS PER SHARE
Laba per saham dihitung dengan membagi laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama setahun.
Lampiran
5/46
Earnings per share is calculated by dividing the profit attributable to the owners of the parent by the weighted-average number of common shares outstanding during the year.
Schedule
149
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
27. LABA PER SAHAM (lanjutan)
27. EARNINGS PER SHARE (continued) 2014
Laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Jumlah saham yang beredar (jumlah saham seluruhnya)
2013
253,143
307,017
Profit attributable to the owners of the parent
5,580,000,000
5,580,000,000
Number of shares outstanding (full number of shares)
45
55
Earnings per share - basic and diluted (full Rupiah)
Laba per saham - dasar dan dilusian (Rupiah penuh) Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perseroan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang dilutif. Oleh karena itu, laba per saham dilusian sama dengan laba per saham dasar.
As at 31 December 2014 and 2013, the Company had no potential dilutive ordinary shares. Therefore, the diluted earnings per share is equivalent to the basic earnings per share.
28. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI
28. RELATED PARTY INFORMATION
Dalam kegiatan usahanya, Grup mengadakan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, sebagai berikut:
In the normal course of business, the Group engages in transactions with related parties, as follows:
a. Sifat hubungan dan transaksi
a.
Nature of relationships and transactions
Pihak berelasi/Related parties
Sifat transaksi/Nature of transactions
Entitas anak dari pemegang saham/ Subsidary from the shareholders PT Astra International Tbk
Transaksi pembelian/Purchase transactions Transaksi penjualan/Sales transactions Penggantian beban/Reimbursement of expenses Pembelian aset tetap/Purchase of fixed assets
Pengendalian bersama entitas tidak langsung dari pemegang saham/Jointly controlled indirect entities from the shareholders PT Astra Honda Motor
150
Transaksi pembelian/Purchase transactions Transaksi penjualan/Sales transactions Penggantian beban/Reimbursement of expenses
PT Bank Permata Tbk
Penempatan kas di bank dan deposito berjangka, dan pinjaman/Placement of cash in bank and time deposit, and loan Pendapatan sewa operasi/Operating lease income Transaksi penjualan/Sales transactions Beban bunga/Interest expense
PT Astra Daihatsu Motor
Transaksi penjualan/Sales transactions Pembelian aset tetap/Purchase of fixed assets
PT Mercindo Autorama
Pembelian aset tetap/Purchase of fixed assets Transaksi penjualan/Sales transactions
PT Astra Credit Company (sebelumnya/previously PT Astra Sedaya Finance)
Insentif asuransi dan pembiayaan/ Insurance and leasing incentives
PT Federal International Finance
Insentif asuransi dan pembiayaan/ Insurance and leasing incentives Uang muka insentif asuransi dan pembiayaan/Advances for insurance and leasing incentives Lampiran
5/47
Schedule
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah) 28. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
28. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI (lanjutan) a. Sifat hubungan dan transaksi (lanjutan)
a.
Nature of relationships and transactions (continued)
Pihak berelasi/Related parties
Sifat transaksi/Nature of transactions
PT Toyota Astra Financial Service
Insentif asuransi dan pembiayaan/ Insurance and leasing incentives
PT Astra Graphia Tbk
Transaksi penjualan/Sales transactions Pembelian aset tetap/Purchase of fixed assets
PT Isuzu Astra Motor Indonesia
Transaksi pembelian/Purchase transactions Pembelian aset tetap/Purchase of fixed assets Penggantian beban/Reimbursement of expenses
PT Toyota Astra Motor
Pembelian aset tetap/Purchase of fixed assets
PT Asuransi Astra Buana
Transaksi penjualan/Sales transactions
Entitas asosiasi/Associate PT Mandiri Tunas Finance
Penggantian beban/Reimbursement of expenses Pendapatan sewa operasi/Operating lease income Insentif asuransi dan pembiayaan/Insurance and leasing incentives Transaksi penjualan/Sales transactions
Personil manajemen kunci/Key management personnel Dewan Komisaris dan Direksi/ Board of Commisioners and Board of Directors
Imbalan kerja/Employee benefits
b. Saldo dan transaksi dengan pihak berelasi
b.
2014 Aset Kas dan setara kas (lihat Catatan 4) PT Bank Permata Tbk
Balances and transactions with related parties 2013
5,638
Assets Cash and cash equivalents (refer to Note 4) PT Bank Permata Tbk
16,130 5,009 833
13,229 8,229 2,072
Trade receivables (refer to Note 5) PT Astra International Tbk PT Bank Permata Tbk PT Astra Daihatsu Motor
715
800
30,295
73,692
PT Federal International Finance PT Mandiri Tunas Finance
5,948 3,270
314 240
PT Isuzu Astra Motor Indonesia PT Astra Honda Motor Lain-lain (masing-masing di bawah 0,5% dari modal disetor)
3,178 4,376
1,601 2,074
650
-
367
Piutang usaha (lihat Catatan 5) PT Astra International Tbk PT Bank Permata Tbk PT Astra Daihatsu Motor Lain-lain (masing-masing di bawah 0,5% dari modal disetor) Piutang lain-lain PT Astra International Tbk
Lampiran
5/48
Schedule
Others (below 0.5% of paid-in capital each) Other receivables PT Astra International Tbk PT Federal Internatinal Finance PT Mandiri Tunas Finance PT Isuzu Astra Motor Indonesia PT Astra Honda Motor Others (below 0.5% of paid-in capital each)
151
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah) 28. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
28. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI (lanjutan) b. Saldo dan transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan)
b.
2014
Balances and transactions with related parties (continued) 2013
Aset (lanjutan)
Assets (continued)
Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya PT Bank Permata Tbk
Persentase terhadap jumlah aset
4,302
75,076
112,191
1.89%
3.24%
Percentage of total assets
Liabilitas Pinjaman jangka pendek (lihat Catatan 12) PT Bank Permata Tbk
62,407
29,649
Liabilities Short-term loans (refer to Note 12) PT Bank Permata Tbk
Utang usaha (lihat Catatan 13) PT Astra Honda Motor PT Astra International Tbk
79,552 24,683
67,866 12,237
Trade payables (refer to Note 13) PT Astra Honda Motor PT Astra International Tbk
5,399
1,853
Utang lain-lain (lihat Catatan 15) PT Astra International Tbk PT Federal International Finance Lain-lain (masing-masing di bawah 0,5% dari modal disetor)
Other payables (refer to Note 15) PT Astra International Tbk PT Federal International Finance
3,903 571
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Personil manajemen kunci
124
Others (below 0.5% of paid-in capital each)
10,558
Short-term employee benefits liabilities Key management personnel
5,045
3,527
Long-term employee benefits liabilities Key management personnel
189,569
125,814
10.48%
8.51%
8,009
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Personil manajemen kunci
Persentase terhadap jumlah liabilitas
152
Restricted time deposits PT Bank Permata Tbk
4,305
Lampiran
5/49
Schedule
Percentage of total liabilities
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah) 28. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
28. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI (lanjutan)
b.
b. Saldo dan transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan) 2014 Laporan laba rugi Pendapatan bersih PT Astra International Tbk PT Bank Permata Tbk PT Astra Daihatsu Motor PT Asuransi Astra Buana PT Mandiri Tunas Finance PT Mercindo Autorama PT Astra Honda Motor PT Astra Graphia Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah 0,5% dari modal disetor)
2013
118,554 34,202 5,155 2,553 1,733 863 718 580
97,857 14,349 7,118 1,799 2,341 1,406 2,138 784
1,145
187
165,503
127,979
1.50%
1.16%
7,671,158 1,365,140
7,460,995 1,164,448
114,155
98,406
9,150,453
8,723,849
92.18%
88.31%
Persentase terhadap pendapatan bersih Pembelian barang PT Astra International Tbk PT Astra Honda Motor PT Isuzu Astra Motor Indonesia
Balances and transactions with related parties (continued)
Persentase terhadap total pembelian
Profit or loss Net revenue PT Astra International Tbk PT Bank Permata Tbk PT Astra Daihatsu Motor PT Asuransi Astra Buana PT Mandiri Tunas Finance PT Mercindo Autorama PT Astra Honda Motor PT Astra Graphia Tbk Others (below 0.5% of paid-in capital each)
Percentage of net revenue Purchases of goods PT Astra International Tbk PT Astra Honda Motor PT Isuzu Astra Motor Indonesia
Percentage of total purchases
Kompensasi manajemen kunci
Key management compensation
Beban kompensasi manajemen kunci atas jasa kepegawaian adalah sebagai berikut:
The compensation expenses of key management for employee services is shown below:
2014 Direksi/ Board of Directors Gaji dan imbalan kerja jangka pendek lainnya Imbalan kerja jangka panjang
Persentase terhadap jumlah beban imbalan kerja
2013
Dewan Komisaris/ Board of Commissioners
15,178
Direksi/ Board of Directors
2,401
16,480
Dewan Komisaris/ Board of Commissioners
2,591
Salaries and other short–term benefits Long-term employee benefits
603
-
584
-
15,781
2,401
17,064
2,591
3.56%
0.54%
4.42%
0.67%
Lampiran
5/50
Schedule
Percentage of total employee benefit expense
153
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah) 28. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
28. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI (lanjutan)
b.
b. Saldo dan transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan) 2014 Penghasilan lain-lain - bersih PT Federal International Finance PT Mandiri Tunas Finance PT Astra Credit Company PT Toyota Astra Financial Service Lain-lain (masing-masing dibawah 0,5% dari modal disetor)
Persentase terhadap total penghasilan lainnya - bersih
2013
40,842 33,587 12,495
21,301 34,600 14,707
2,481
3,218
387
-
89,792
73,826
55.09%
Pembelian aset tetap PT Astra International Tbk PT Isuzu Astra Motor Indonesia PT Mercindo Autorama PT Astra Graphia Tbk PT Toyota Astra Motor Lain-lain (masing-masing dibawah 0,5% dari modal disetor)
Persentase terhadap total pembelian aset tetap Beban Bunga PT Bank Permata Tbk Persentase terhadap total beban bunga
Other income - net PT Federal International Finance PT Mandiri Tunas Finance PT Astra Credit Company PT Toyota Astra Financial Service Others (below 0.5% of paid-in capital each)
44.59% Percentage of other income - net Purchases of fixed assets PT Astra International Tbk PT Isuzu Astra Motor Indonesia PT Mercindo Autorama PT Astra Graphia Tbk PT Toyota Astra Motor
62,519
65,938
7,832 4,156 1,175 -
1,685 4,191 58 1,980
447
517
76,129
74,369
13.02%
15.66%
Percentage of total purchases of fixed assets
3,445
2,577
Interest expense PT Bank Permata Tbk
4.97%
5.58%
Percentage of finance cost
29. INFORMASI SEGMEN
Others (below 0.5% of paid-in capital each)
29. SEGMENT INFORMATION
Keseluruhan aktivitas usaha Grup berasal dari pasar lokal. Untuk tujuan pelaporan manajemen, pembuat keputusan operasional menggunakan indikator kinerja yang dibagi dalam tiga kelompok usaha utama, yaitu otomotif, jasa sewa dan jasa keuangan. Kegiatan usaha tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Grup, sebagai berikut: 154
Balances and transactions with related parties (continued)
Lampiran
5/51
All the Group’s business activities are from local markets. For management reporting purposes, the chief operating decision-maker uses performance indicator which is organised into three main business activities, namely automotive, rental services and financial services. These business activities are the basis on which the Group reports its primary segment information, as follows: Schedule
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
29. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
29. SEGMENT INFORMATION (continued) 31 Desember/December 2014
Pendapatan bersih/Net revenue: - Pelanggan di luar Perseroan/ External customers - Antar segmen/ Inter segment Pendapatan bersih/Net revenue Beban pokok pendapatan/ Cost of revenue Laba kotor/Gross profit Beban penjualan/ Selling expenses Beban umum dan administrasi/General and administration expenses Penghasilan keuangan/ Finance income Beban keuangan/ Finance cost Penghasilan lainnya - bersih/Other income - net Bagian atas (rugi)/laba bersih entitas asosiasi/ Share of net (loss)/profit of associates Laba sebelum pajak penghasilan/ Profit before income tax Beban pajak penghasilan/ Income tax expenses Laba tahun berjalan/ Profit for the year Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk/ Profit attributable to owners of the parent Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas nonpengendali/ Profit attributable to non-controlling interest Jumlah aset/ Total assets Investasi pada entitas asosiasi/Investment in associates Jumlah aset konsolidasian/ Consolidated total assets Jumlah liabilitas konsolidasian/ Consolidated total liabilities Utang bersih/Net debt Penyusutan/ Depreciation Penambahan aset tetap dan properti investasi/ Addition of fixed assets and investment properties
Otomotif/ Automotive
Jumlah sebelum eliminasi/ Total before eliminations
Jasa keuangan/ Financial services
Jasa sewa/ Rental services
Eliminasi/ Eliminations
Konsolidasian/ Consolidated
10,542,948
483,690
-
11,026,638
-
11,026,638
217,256
7,750
-
225,006
(225,006)
-
10,760,204
491,440
-
11,251,644
(225,006)
11,026,638
(10,223,182)
(10,607,591)
228,807
(10,378,784)
(384,409)
-
537,022
107,031
-
644,053
3,801
647,854
(324,282)
(14,604)
-
(338,886)
1,401
(337,485)
(218,416)
(20,094)
-
(238,510)
14,531
(223,979)
-
11,976
(5,884)
6,092
11,296
680
(18,920)
(56,336)
-
(75,256)
5,884
(69,372)
163,504
7,413
-
170,917
(7,926)
162,991
-
114,654
114,608
-
114,608
150,158
24,090
114,654
288,902
11,807
300,709
(40,461)
(6,229)
109,697
17,861
114,654
242,212
11,807
254,019
109,697
16,985
114,654
241,336
11,807
253,143
-
876
-
876
-
876
2,764,452
1,030,008
-
3,794,460
6,187
-
441,371
447,558
2,770,639
1,030,008
441,371
4,242,018
(279,123)
3,962,895
(46)
-
(46,690)
-
(279,123) -
(46,690)
3,515,337 447,558
(1,087,498)
(782,338)
-
(1,869,836)
60,184
(1,809,652)
(287,528)
(653,931)
-
(941,459)
-
(941,459)
35,577
177,012
-
212,589
-
212,589
153,529
419,859
-
573,388
11,551
584,939
Lampiran
5/52
Schedule
155
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
29. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
29. SEGMENT INFORMATION (continued) 31 Desember/December 2013
Pendapatan bersih/Net revenue: - Pelanggan di luar Perseroan/ External customers - Antar segmen/ Inter segment Pendapatan bersih/Net revenue Beban pokok pendapatan/ Cost of revenue Laba kotor/Gross profit Beban penjualan/ Selling expenses Beban umum dan administrasi/General and administration expenses Penghasilan keuangan/ Finance income Beban keuangan/ finance cost Penghasilan lainnya - bersih/Other income - net Bagian atas laba bersih entitas asosiasi/ Share of net profit of associates Laba sebelum pajak penghasilan/ Profit before income tax Beban pajak penghasilan/ Income tax expenses Laba tahun berjalan/ Profit for the year Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk/ Profit attributable to owners of the parent Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas nonpengendali/ Profit attributable to non-controlling interest Jumlah aset/ Total assets Investasi pada entitas asosiasi/Investment in associates Jumlah aset konsolidasian/ Consolidated total assets Jumlah liabilitas konsolidasian/ Consolidated total liabilities Utang bersih/Net debt Penyusutan/ Depreciation Penambahan aset tetap dan properti investasi/ Addition of fixed assets and investment properties
156
Jasa sewa/ Rental services
Otomotif/ Automotive
Jumlah sebelum eliminasi/ Total before eliminations
Jasa keuangan/ Financial services
Eliminasi/ Eliminations
Konsolidasian/ Consolidated
10,575,203
438,533
-
11,013,736
-
11,013,736
167,347
6,072
-
173,419
(173,419)
-
10,742,550
444,605
-
11,187,155
(173,419)
11,013,736
(10,131,346)
(10,462,095)
157,759
(10,304,336)
(330,749)
-
611,204
113,856
-
725,060
(311,282)
(15,303)
-
(326,585)
708
(325,877)
(201,433)
(17,786)
-
(219,219)
11,201
(208,018)
8,785
490
(15,660)
709,400
-
9,275
(2,045)
7,230
(39,729)
-
(48,237)
2,045
(46,192)
169,236
2,407
-
171,643
(6,093)
165,550
273
-
86,393
86,666
268,275
43,935
86,393
398,603
(70,078)
(11,070)
198,197
32,865
86,393
317,455
(9,844)
307,611
368,086
32,271
86,392
486,749
(179,732)
307,017
-
594
-
594
2,624,963
773,786
-
3,398,749
6,233
-
337,084
343,317
2,631,196
773,786
337,084
3,742,066
(276,750)
3,465,316
(8,508)
-
(81,148)
(9,844) -
(276,750) -
86,666 388,759 (81,148)
594 3,121,999 343,317
(971,943)
(530,678)
-
(1,502,621)
24,467
(1,478,154)
(241,425)
(461,789)
-
(703,214)
-
(703,214)
31,345
161,590
-
192,935
-
192,935
160,739
323,605
-
484,344
Lampiran
5/53
Schedule
(9,588)
474,756
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
30. INFORMASI TAMBAHAN UNTUK ARUS KAS
30. SUPPLEMENTARY INFORMATION FOR CASH FLOWS
2014 Aktivitas signifikan yang tidak mempengaruhi arus kas - Penambahan aset tetap melalui utang lain-lain (lihat Catatan 15)
2013 Significant activities not affecting cash flows Acquisition of fixed assets through other payables 33,526 (refer to Note 15)
40,011
31. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN LIABILITAS KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN
31. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Perjanjian lisensi, merek dagang, keagenan dan distributor
Licensing, trademark, dealership distributorship agreements
Berdasarkan beberapa perjanjian keagenan dengan PT Astra International Tbk dan PT BMW Indonesia, Grup ditunjuk sebagai dealer Toyota, BMW, Daihatsu, Isuzu, dan Peugeot untuk Jakarta, Jawa Barat, Lampung, Palembang dan Bengkulu. Grup juga ditunjuk sebagai agen utama untuk sepeda motor Honda di Lampung berdasarkan perjanjian dengan PT Astra Honda Motor.
Based on various dealership agreements with PT Astra International Tbk and PT BMW Indonesia, the Group acts as dealers for Toyota, BMW, Daihatsu, Isuzu and Peugeot for Jakarta, West Java, Lampung, Palembang and Bengkulu. The Group also acts as a main dealer for Honda motorcycles in Lampung under an agreement with PT Astra Honda Motor.
Perjanjian untuk kendaraan Toyota, BMW, Isuzu, Daihatsu dan Peugeot berlaku untuk waktu satu tahun dan terakhir diperbaharui pada tahun 2014.
The agreements for Toyota, BMW, Isuzu, Daihatsu and Peugeot vehicles are valid for one year and were last renewed in 2014.
Perjanjian keagenan utama dengan PT Astra Honda Motor berlaku untuk jangka waktu lima tahun dan terakhir diperbaharui pada tahun 2011.
The main dealership agreement with PT Astra Honda Motor is valid for five years and was last renewed in 2011.
Komitmen sewa operasi
Operating lease commitments
Grup menyewakan aset tetap tertentu dibawah perjanjian sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan. Jumlah piutang sewa minimum yang akan diterima di masa datang yang berasal dari kontrak sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan tetapi belum diakui sebagai piutang pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
The Group leases out certain fixed assets under non-cancellable operating lease agreements. The future minimum lease receivables under noncancellable operating lease contracted for at the reporting date but not recognised as receivables are as follows:
2014 Dalam 1 tahun Antara 2 sampai 3 tahun Di atas 3 tahun
2013
249,839 257,483 27,845
193,419 188,254 28,206
535,167
409,879
Lampiran
5/54
and
Schedule
Within 1 year Between 2 to 3 years More than 3 years
157
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
31. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN LIABILITAS KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
31. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Komitmen pengeluaran barang modal
Capital commitments
Pada tanggal 31 Desember 2014, Grup memiliki ikatan dari kontrak pengeluaran barang modal sejumlah Rp 22.451 (2013: Rp 37.970).
As at 31 December 2014, the Group has outstanding capital expenditure contracts of Rp 22,451 (2013: Rp 37,970).
Fasilitas jaminan
Guarantees facilities
Pada tahun 2014, Grup mempunyai fasilitas Bank Garansi dari PT Bank OCBC NISP Tbk dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2013: PT Bank OCBC NISP Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dan Standard Chartered Bank) masing-masing sebesar Rp 10.000. Jumlah fasilitas yang telah digunakan pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp 5.240 (2013: Rp 3.755).
In 2014, the Group had Bank Guarantee facilities from PT Bank OCBC NISP Tbk and PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2013: PT Bank OCBC NISP Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk and Standard Chartered Bank) amounting to Rp 10,000, each. Total facilities used as at 31 December 2014 were Rp 5,240 (2013: Rp 3,755).
32. ASET ATAU LIABILITAS BERSIH DALAM MATA UANG ASING
32. NET ASSETS OR LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCY
Grup memiliki aset bersih dalam AS dengan rincian sebagai berikut:
Aset
Dolar
The Group has net assets denominated in US Dollars as follows:
2014 Dolar AS/ Setara US Dollar Rupiah/ (nilai penuh/ Rupiah full amount) equivalent
2013 Dolar AS/ Setara US Dollar Rupiah/ (nilai penuh/ Rupiah full amount) equivalent
Kas dan setara kas
16,845
210
166,816
2,047
Cash and cash equivalents
Aset bersih
16,845
210
166,816
2,047
Net assets
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Berbagai aktivitas Grup menyebabkan Grup terekspos terhadap berbagai macam risiko keuangan: risiko pasar (terutama risiko tingkat bunga), risiko kredit serta risiko likuiditas. Kebijakan keuangan Grup dimaksudkan untuk mengurangi dampak keuangan dari fluktuasi tingkat bunga serta meminimalisir potensi kerugian yang dapat berdampak pada risiko keuangan Grup.
158
Assets
Lampiran
5/55
The Group’s activities expose it to a variety of financial risks: market risk (particularly interest rate risk), credit risk and liquidity risk. The Group’s treasury policies are designed to reduce the financial impact of fluctuations in interest rates and to minimise potential adverse effects on the Group’s financial risk.
Schedule
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor-faktor risiko keuangan
Financial risk factors
(i) Risiko pasar
(i) Market risk
Risiko tingkat bunga
Interest rate risk
Grup terekspos risiko tingkat suku bunga yang berasal dari perubahan tingkat bunga atas aset dan liabilitas yang dikenakan bunga. Risiko tingkat bunga yang berasal dari liabilitas yang dikenakan bunga timbul dari pinjaman. Pinjaman yang diterbitkan dengan tingkat suku bunga mengambang mengekspos Grup terhadap risiko suku bunga arus kas. Pinjaman yang diterbitkan dengan tingkat suku bunga tetap mengekspos Grup terhadap risiko nilai wajar suku bunga.
The Group is exposed to interest rate risk through the impact of rate changes on interest bearing assets and liabilities. The interest rate risk on interest bearing liabilities arises from borrowings. Borrowings issued at floating rates expose the Group to cash flows interest rate risk. Borrowings issued at fixed rates expose the Group to fair value interest rate risk.
Grup melakukan penelaahan berkala atas dampak risiko dari suku bunga mengambang untuk mengelola risiko suku bunga atas arus kas.
The Group performs regular reviews on the risk as the impact of the floating interest rates to manage cash flow interest rate risk.
Grup juga mengatur risiko suku bunga atas arus kas dengan menggunakan kontrak interest rate swap, dengan melakukan konversi suku bunga pinjaman dari suku bunga mengambang menjadi suku bunga tetap. Jika tingkat suku bunga mengalami kenaikan di luar kewajaran, maka Grup akan menggantikan fasilitas suku bunga mengambang dengan fasilitas suku bunga tetap jangka panjang.
The Group also manages its cash flow interest rate risk by using interest rate swap contracts, which convert loans from a floating interest rate to a fixed interest rate. If interest rates increase beyond the ordinary, the Group will replace floating interest rate with long-term fixed rate facilities.
Profil pinjaman Grup Catatan 12 dan 17.
pada
The Group’s borrowings profile is disclosed in Notes 12 and 17.
Profil pinjaman Grup setelah memperhitungkan transaksi lindung nilai adalah sebagai berikut:
The Group’s borrowings profile after taking into account hedging transactions is as follows:
Pinjaman dengan tingkat suku bunga tetap*) Pinjaman dengan tingkat suku bunga mengambang *)
disajikan
Tingkat suku bunga/ Interest rate
2014 Saldo/ Balance
2013 Tingkat suku bunga/ Interest rate
Saldo/ Balance
8.34% - 13.00%
322,037
8.34% - 11.76%
308,259
Fixed interest rate borrowings *)
9.00% - 12.33%
818,977
7.35% - 11.25%
549,646
Floating interest rate borrowings *)
Termasuk interest rate swap
Lampiran
5/56
Schedule
Include interest rate swap
159
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan)
Financial risk factors (continued)
(i) Risiko pasar (lanjutan)
(i) Market risk (continued)
Risiko tingkat bunga (lanjutan)
Interest rate risk (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014, jika tingkat suku bunga mengambang lebih tinggi 1% dan semua variabel lainnya tetap, laba setelah pajak Grup akan lebih rendah sebesar Rp 6.142 (2013: Rp 4.122). (ii) Risiko kredit
(ii) Credit risk
Grup memiliki risiko kredit yang terutama berasal dari simpanan di bank dan piutang usaha. Grup mengelola risiko kredit yang terkait dengan simpanan di bank dengan memonitor reputasi dan kapitalisasi bank. Berkaitan dengan risiko kredit ke pelanggan, Grup memiliki kebijakan untuk memastikan bahwa penjualan hanya dilakukan kepada pelanggan yang memiliki riwayat kredit yang baik.
The Group is exposed to credit risk primarily from deposits with banks and trade receivables. The Group manages credit risk exposed from its deposits with banks by monitoring the bank’s reputation and capitalisation. In respect of credit exposure from customers, the Group has policies in place to ensure that the sales are made to customers with an appropriate credit history.
Grup tidak memiliki konsentrasi risiko kredit karena Grup memiliki banyak pelanggan tanpa adanya pelanggan individu yang signifikan. Eksposur maksimum Grup atas risiko kredit adalah sebagai berikut:
The Group has no significant concentration of credit risk as the Group has a large number of customers without any significant individual customers. The Group’s maximum exposure to credit risk is as follows:
2014 Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya
160
As at 31 December 2014, if floating interest rates had been 1% higher and all other variables held constant, the Group’s profit after tax would have been Rp 6,142 (2013: Rp 4,122) lower.
2013
189,255 453,529 105,800
149,943 414,649 120,075
Cash and cash equivalents Trade receivables Other receivables
36,617
29,778
Restricted time deposits
785,201
714,445
Lihat Catatan 5 untuk informasi piutang usaha yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai, serta piutang usaha yang telah jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan nilai.
Refer to Note 5 for the information regarding not past due and unimpaired trade receivables and also overdue trade receivables but not impaired.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 seluruh piutang lain-lain Grup belum jatuh tempo. Piutang lain-lain berasal dari pihak berelasi dan pihak ketiga yang tidak memiliki sejarah gagal bayar.
As at 31 December 2014 and 2013, all of the Group’s other receivables were current. Other receivables are from related parties and third parties for whom there is no recent history of default.
Lampiran
5/57
Schedule
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan)
Financial risk factors (continued)
(ii) Risiko kredit (lanjutan)
(ii) Credit risk (continued)
Kualitas kredit dari kas dan setara kas, dan deposito berjangka yang dibatasi penggunanaannya dapat dinilai dengan mengacu pada peringkat kredit eksternal (jika tersedia) sebagai berikut:
The credit quality of cash and cash equivalents, and restricted time deposits can be assessed by reference to external credit ratings (if available) as follows:
Kas dan setara kas
Cash and cash equivalents 2014
2013
Dengan pihak yang memiliki kredit eksternal
Counterparties with external credit rating
Pefindo - AAA - AA + - AA - AA -A+ - BBB
10,209 250 395 1
14,252 10,091 192 704 54 -
10,855
25,293
30,007 53 826 705 89,132
32,005 2,390 607 79,267
120,723
114,269
57,677
10,381
189,255
149,943
Fitch - AA - AA - F1 + - F1 - F3
Dengan pihak yang tidak memiliki kredit eksternal
Deposito berjangka penggunaannya
yang
dibatasi 2014
Pefindo AAA AA + AA AA - A+BBB -
Fitch AA AA - F1 + F1 F3 -
Counterparties without external credit rating
Restricted time deposits 2013
Dengan pihak yang memiliki kredit eksternal
Counterparties with external credit rating
Pefindo - AAA - AA +
Pefindo AAA AA + -
28,426 -
19,508 4,302
28,426
23,810
Fitch - F3
5,441
5,968
Fitch F3 -
Dengan pihak yang tidak memiliki kredit eksternal
2,750
-
Counterparties without external credit rating
36,617
29,778
Lampiran
5/58
Schedule
161
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan)
Financial risk factors (continued)
(iii) Risiko likuiditas
(iii) Liquidity risk
Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan antara lain dengan memonitor profil jatuh tempo pinjaman dan sumber pendanaan, menjaga saldo kecukupan kas serta memastikan tersedianya pendanaan dari sejumlah fasilitas kredit yang mengikat, dan kesiapan untuk menjaga posisi pasar. Grup mempertahankan kemampuannya untuk melakukan pembiayaan atas pinjaman yang dimiliki dengan cara mencari berbagai sumber fasilitas pembiayaan yang mengikat dari pemberi pinjaman yang andal.
Prudent liquidity risk management includes managing the profile of borrowing maturities and funding sources, maintaining sufficient cash and ensuring the availability of funding from an adequate amount of committed credit facilities and the ability to close out market positions. The Group’s ability to fund its borrowing requirements is managed by maintaining diversified funding sources with adequate committed funding lines from high quality lenders.
Tabel di bawah ini menganalisis liabilitas keuangan Grup yang dikelompokkan berdasarkan periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual. Jumlah yang diungkapkan dalam tabel merupakan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan, termasuk estimasi bunga.
The table below analyses the Group’s financial liabilities into relevant maturity groupings based on the remaining period to the contractual maturity date. The amounts disclosed in the table are the contractual undiscounted cash flows, including estimated interest.
31 Desember 2014 Pinjaman jangka pendek Pinjaman jangka panjang Utang usaha Utang lain-lain Akrual 31 Desember 2013 Pinjaman jangka pendek Pinjaman jangka panjang Utang usaha Utang lain-lain Akrual
Satu tahun/ Within one year
Antara satu dan dua tahun/ Within one and two years
Antara dua dan lima tahun/ Within two and five years
493,297 312,899 252,960 64,993 29,208
218,478 -
331,138 -
493,297 862,515 252,960 64,993 29,208
31 December 2014 Short-term loans Long-term loans Trade payables Other payables Accruals
437,261 219,572 222,534 48,271 29,203
183,480 -
141,789 -
437,261 544,841 222,534 48,271 29,203
31 December 2013 Short-term loans Long-term loans Trade payables Other payables Accruals
Estimasi nilai wajar
Aset keuangan: Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Liabilitas keuangan: Utang usaha Utang lain-lain Akrual Pinjaman jangka pendek Pinjaman jangka panjang
162
Arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan/ Total contractual undiscounted cashflows
Fair value estimation 2014 Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying Fair value value
2013 Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying Fair value value
Financial assets: 154,691 Cash and cash equivalents 414,649 Trade receivables 120,075 Other receivables
199,555 453,529 105,800
199,555 453,529 105,800
154,691 414,649 120,075
36,617
36,617
29,778
(252,960) (64,993) (29,208)
(252,960) (64,993) (29,208)
(222,534) (48,271) (29,203)
(222,534) (48,271) (29,203)
Financial liabilities: Trade payables Other payables Accruals
(445,179)
(445,179)
(397,568)
(397,568)
Short-term loans
(460,337)
(450,937)
Long-term loans
(695,835)
(693,357) Lampiran
5/59
Schedule
29,778
Restricted time deposits
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Estimasi nilai wajar (lanjutan)
Fair value estimation (continued)
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan lancar diperkirakan sama dengan nilai tercatatnya.
The fair values of current financial assets and liabilities approximate their carrying amounts.
Nilai wajar liabilitas keuangan jangka panjang diestimasikan sebesar nilai kini dari arus kas di masa datang, yang didiskontokan dengan menggunakan tingkat suku bunga pasar sebesar 11% (2013: 9,15%), yang merupakan tingkat suku bunga pinjaman yang diperkirakan dapat diperoleh Grup.
The fair values of the non-current financial liabilities are estimated at the present value of future cash flows, discounted using market interest rates of 11% (2013: 9.15%), representing borrowing interest which could be obtained by the Group.
Manajemen permodalan
Capital management
Tujuan Grup ketika mengelola modal adalah untuk mempertahankan kelangsungan usaha Grup serta memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.
The Group’s objectives when managing capital are to safeguard its ability to continue as a going concern whilst seeking to maximise benefits to shareholders and other stakeholders.
Grup secara aktif dan rutin menelaah dan mengelola struktur permodalan untuk memastikan struktur modal dan hasil pengembalian ke pemegang saham yang optimal, dengan mempertimbangkan kebutuhan modal masa depan dan efisiensi modal Grup, profitabilitas masa sekarang dan yang akan datang, proyeksi arus kas operasi, proyeksi belanja modal dan proyeksi peluang investasi yang strategis. Dalam rangka mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Grup dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham, mengeluarkan saham baru atau menjual aset untuk mengurangi utang.
The Group actively and regularly reviews and manages its capital structure to ensure optimal capital structure and shareholder returns, taking into consideration the future capital requirements and capital efficiency of the Group, prevailing and projected profitability, projected operating cash flows, projected capital expenditures and projected strategic investment opportunities. In order to maintain or adjust the capital structure, the Group may adjust the amount of dividend paid to shareholders, issue new shares or sell assets to reduce debt.
Grup memonitor modal berdasarkan rasio gearing konsolidasian. Rasio gearing dihitung dengan membagi jumlah utang neto dengan jumlah modal. Utang neto dihitung dengan mengurangkan jumlah pinjaman dengan kas dan setara kas. Jumlah modal dihitung dari “ekuitas” seperti yang ada pada laporan posisi keuangan konsolidasian ditambah utang neto.
The Group monitors capital on the basis of its consolidated gearing ratio. The gearing ratio is calculated as net debt divided by total capital. Net debt is calculated as total borrowings less cash and cash equivalents. Total capital is calculated as “equity” as shown in the consolidated statements of financial position plus net debt.
Lampiran
5/60
Schedule
163
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Manajemen permodalan (lanjutan)
Capital management (continued)
Rasio gearing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The gearing ratio as at 31 December 2014 and 2013 were as follows:
2014 Jumlah pinjaman Dikurangi: Kas dan setara kas
1,141,014
857,905
Total borrowings Less: Cash and cash equivalents
(199,555)
(154,691)
941,459
703,214
Net debt
2,153,243
1,987,162
Total equity
Rasio gearing (jumlah pinjaman/ jumlah ekuitas)
52.99%
43.17%
Gearing ratio (total borrowings/ total equity)
Rasio gearing (utang bersih/ jumlah ekuitas)
43.72%
35.39%
Gearing ratio (net debt/ total equity)
Utang bersih Jumlah ekuitas
Grup secara terpisah memonitor utang bersih konsolidasian dari perusahaan non-jasa sewa dan perusahaan jasa sewa karena perusahaan jasa sewa beroperasi dengan tingkat leverage yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan non-jasa sewa. Jumlah utang bersih pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Utang bersih dari perusahaan jasa sewa
164
2013
2014 653,931
Lampiran
5/61
The Group separately monitors the consolidated net debt of non-rental and rental services companies, given its rental services company operates at a higher levels of leverage than its non-rental service companies. The amount of net debt as at 31 December 2014 and 2013 was as follows: 2013 461,789
Schedule
Net debt of rental services company
PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 (Expressed in millions of Rupiah)
34. AKUN REKLASIFIKASI
33. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Akun-akun tertentu pada laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 telah direklasifikasi untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Rincian akun yang direklasifikasi disajikan berikut ini. Sebelum reklasifikasi/ Before reclassification Laporan arus kas konsolidasian Penerimaan dari pelanggan Penerimaan dari aktivitas operasi lainnya
Reklasifikasi/ Reclassification
10,926,199
92,691
273,116
Lampiran
Certain accounts in the consolidated financial statements for the year ended 31 December 2013 have been reclassified to conform with the presentation of the consolidated financial statements for the year ended 31 December 2014. The details of the accounts being reclassified are presented below.
(92,691)
5/62
Schedule
Sesudah reklasifikasi/ After reclassification
11,018,890 180,425
Consolidated statement of cashflows Receipts from customers Receipts from other operating activities
165
Halaman ini sengaja dikosongkan This page intentionally left blank
166
167
Head Office
Jl. Raya Pasar Minggu No.7, Jakarta Selatan 12740 INDONESIA Telp. : +6221-794 4788 Fax. : +6221-799 5621 Email :
[email protected]