BUKTI AUDIT Akuntansi Pemeriksan I Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA
Perbedaan Bukti audit dengan Bukti Hukum dan Ilmiah Karakteristik Bukti untuk Eksperimen Ilmiah, Kasus Hukum, dan Audit atas Laporan Keuangan Dasar Perbandingan
Eksperimen Ilmiah untuk Menguji Obat
Kasus Hukum Seseorang yang Dituduh Mencuri
Audit atas Laporan Keuangan
Penggunaan bukti
Menentukan pengaruh obat
Memutuskan bersalah atau tidaknya si tertuduh
Menentukan apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar Berbagai jenis bukti audit yang dihasilkan oleh auditor, pihak ketiga dan klien Auditor
Sifat bukti yang digunakan Hasil pengulanagan eksperimen
Pihak yang mengevaluasi bukti Kepastian kesimpulan yang diperoleh dari bukti Sifat kesimpulan
Konsekuensi umum dari kesimpulan yang salah dari bukti
Ilmuwan Bervariasi dari yang tidak pasti sampai hampir pasti Merekomendasikan atau tidak merekomendasikan penggunaan obat itu Masyarakat akan menggunakan obat yang tidak efektif atau membahayakan
Bukti dan kesaksian langsung dari para saksi dan pihak-pihak yang terlibat Juri dan hakim Apabila bersalah harus dipertimbangkan dengan layak Bersalah atau tidak bersalahnya pihak tersebut Pihak yang bersalah tidak terkena hukuman atau pihak yang tidak bersalah dinyatakan bersalah
Tingkat kepastian yang tinggi Menerbitkan salah satu dari beberapa alternativ jenis laporan audit Para pemakai laporan mengambil keputusan yang salah dan auditor dapat dituntut
KEPUTUSAN BUKTI AUDIT Empat keputusan mengenai jumlah bukti yang harus dikumpulkan : 1. Prosedur audit yang akan digunakan 2. Beberapa ukuran sampel yang akan dipilih untuk prosedur tersebut 3. Item-item mana yang akan dipilih dari populasi 4. Kapan melaksanakan prosedur tersebut
PROSEDUR AUDIT YANG AKAN DIGUNAKAN • Adalah rincian instruksi yang menjelaskan bukti audit harus diperoleh selama audit • Perumusan prosedur tersebut dalam istilah yang spesifik agar auditor dapat mengikuti instruksi-instruksi ini selama audit, merupakan hal yang sudah umum • Contoh Prosedur audit untuk verifikasi pengeluaran kas : Mengambil jurnal pengeluaran kas dan membandingkan nama payee, jumlah, dan tanggal pada cek yang dibatalkan dengan jurnal pengeluaran kas
UKURAN SAMPEL YANG DIPILIH •
•
• •
Setelah memilih prosedur auditor, auditor dapat mengubah ukuran sampel dari hanya satu hingga semua item dalam populasi yang sedang diuji Dalam suatu prosedur audit untuk memverifikasi pengeluaran kas, anggaplah 6.600 cek telah tercatat dalam jurnal pengeluaran kas. Auditor dapat memilih ukuran sampel sebesar 50 cek untuk dibandingkan dengan jurnal pengeluaran kas Keputusan tentang berapa banyak item yang akan diuji harus dibuat oleh auditor pada setiap prosedur audit Ukuran sampel untuk setiap prosedur tertentu mungkin akan berbeda antara satu audit dengan audit lainnya.
ITEM-ITEM YANG AKAN DIPILIH DARI POPULASI • •
Setelah menentukan ukuran sampel untuk suatu prosedur audit, auditor harus memutuskan item-item mana dalam populasi yang akan diuji Contoh : Jika auditor memutuskan memilih 50 cek yang dibatalkan dari populasi sebesar 6.600 untuk dibandingkan dengan jurnal pengeluaran kas, beberapa metode yang berbeda dapat digunakan untuk memilih cek-cek tertentu yang akan diperiksa. Auditor dapat memilih: (1)suatu minggu dan memeriksa 50 cek pertama, (2)50 cek yang bernilai terbesar, (3)cek-cek tersebut secara acak, atau (4)cek-cek yang menurut auditor paling mungkin mengandung kekeliruan. Atau dapat mengunakan kombinasi dari berbagai metode tersebut.
KAPAN MELAKSANAKAN PROSEDUR TERSEBUT •
• • • •
Audit atas laporan keuangan umumnya mencakup suatu periode seperti satu tahun. Biasanya, suatu audit baru dianggap selesai setelah beberapa minggu atau beberapa bulan setelah berakhirnya suatu audit Penetapan waktu juga dipengaruhi oleh kapan auditor merasa yakin bukti audit akan paling efektif dan kapan staf audit tersedia Prosedur audit sering kali memasukan ukuran sampel, item-item yang dipilih dan penetapan waktu ke dalam prosedur itu Berikut ini adalah suatu modifikasi atas prosedur audit yang sebelumnya digunakan untuk menyertakan keempat keputusan bukti audit Mengambil jurnal pengeluaran kas bulan oktober dan membandingkan nama payee, jumlah uang, dan tanggal cek yang dibatalkan dengan jurnal pengeluaran kas untuk suatu sampel yang dipilih secara acak dari 40 nomor cek.
Program Audit • Adalah daftar prosedur audit untuk bidang audit tertentu atau untuk keseluruhan audit • Memuat daftar prosedur audit, dan biasanya mencakup ukuran sample, item-item yang dipilih, dan penetapan waktu pengujian • Umumnya, ada suatu program audit, termasuk beberapa prosedur audit, untuk setiap komponen audit. karena itu akan ada program audit untuk piutang usaha, program audit untuk penjualan, Program audit lainnya.
PERSUASIVITAS BUKTI (1) Standar perkerjaan lapangan ketiga berbunyi : “Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalu inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan dan konfirmasi sebagai dasar memadai unTuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan”. Sebagian besar pekerjaan auditor independen dalam rangka memberikan pendapat atas laporan keuangan terdiri dari usaha untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti audit. Ukuran keabsahan (validity) bukti tersebut untuk tujuan audit tergantung pada pertimbangan auditor independen ; dalam hal ini bukti audit (audit evidence) berbeda dengan bukti hukum (legal evidence) yang diatur secara tegas oleh peraturan yang ketat.
PERSUASIVITAS BUKTI (2) • Bukti audit sangat bervariasi pengaruhnya terhadap kesimpulan yang ditarik oleh auditor independen dalam rangka memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan. • Relevansi, objektivitas, ketepatan waktu, dan keberadaan bukti audit lain yang menguatkan kesimpulan, seluruhnya berpengaruh terhadap kompetensi bukti. • Dua penentu persuasivitas bukti audit adalah : langsung diambil dari a. ketepatan b. Mencukupi pekerjaan lapangan • Ketepatan bukti (appropriateness of evidence) adalah ukuran kualitas bukti audit. Bukti, terlepas dari bentuknya, dianggap kompeten apabila memberikan informasi yang relevan dan handal.
RELEVANSI BUKTI Bukti audit harus berkaitan atau relevan dengan tujuan audit yang akan diuji oleh auditor sebelum bukti tersebut dianggap tepat. Contoh : Misalkan auditor prihatin bahwa klien belum menagih pelanggan atas barang yang dikirim (tujuan transaksi kelengkapan). Jika auditor memilih suatu sampel dari salinan faktur penjualan dan menelusuri setiap salinan tersebut ke dokumen pengiriman terkait, bukti tersebut tidak relevan dengan tujuan kelengkapan dan dengan demikian, bukan merupakan bukti yang tepat untuk tujuan tersebut. Prosedur yang relevan adalah menelusuri sampel dokumen pengiriman ke salinan faktur penjualan terkait untuk menentukan apakah setiap pengiriman barang tersebut telah ditagihkan. Prosedur yang normal digunakan untuk menentukan apakah suatu penjualan telah terjadi penjualan, auditor dapat menentukan apakah pengiriman barang telah ditagihkan kepada pelanggan. Dalam prosedur pertama, apabila auditor menelusuri dari salinan faktur penjualan ke dokumen pengiriman, tidak mungkin ditemukan pengiriman barang yang belum ditagihkan.
RELIABILITAS BUKTI - 1 (reliability of evidence) • Mengacu pada tingkat bukti tersebut dianggap dapat dipercaya atau layak dipercaya. Contoh : Jika auditor menghitung persediaan. Bukti tersebut lebih dapat dihandalkan dibanding jika manejemen memberikan jumlah yang dihitung sendiri kepada auditor. • Reliabilitas, dan demikian ketepatan, tergantung pada enam karakteristik bukti yang dapat diandalkan sebagai berikut : 1. Independensi penyediaan bukti Bukti yang diperoleh secara langsung oleh auditor dari sumber indepent diluar perusahaan biasanya dipandang lebih handal dari pada bukti yang diperoleh dari dalam perusahaan sendiri. Sehingga konfirmasi saldo bank klien yang diterima auditor akan dipandang lebih handal dari pada pemeriksaan, atas jurnal pemeriksaan kas dan saldo kas sebagaimana dicatat dalam buku besar. Juga bukti dari dalam perusahaan yang kemudian diverifikasi oleh pihak independent dipandang lebih handal daripada bukti dari dalam sendiri.
RELIABILITAS BUKTI - 2 (reliability of evidence) 2. Efektivitas pengendalian internal klien. Jika pengendalian intern klien efektif, bukti audit yang diperoleh lebih dapat diandalkan dibanding jika pengendalian internalnya lemah. Contoh : Jika pengendalian internal atas penjualan dan penagihan efektif Auditor dapat memperoleh lebih banyak bukti yang dapat diandalkan dari faktur penjualan dan dokumen pengiriman dibanding jika pengendaliannya tidak memadai. 3. Pengetahuan langsung auditor. Bukti audit yang diperoleh langsung oleh auditor melalui pemeriksaan fisik, observasi, penghitungan ulang, dan inspeksi akan lebih dapat diandalkan ketimbang informasi yang diperoleh secara tidak langsung.
RELIABILITAS BUKTI - 3 (reliability of evidence) 4. Kualifikasi individu yang menyediakan informasi. Meskipun sumber informasi bersifat independent, bukti audit tidak akan dapat diandalkan kecuali individu yang menyediakan informasi tersebut memenuhi kualifikasi untuk itu. 5. Tingkat objectivitas Bukti yang objective lebih dapat diandalkan dibanding bukti yang memerlukan pertimbangan tertentu untuk menentukan apakah bukti tersebut benar. 6. Ketepatan waktu Ketepatan waktu audit dapat merujuk pada kapan bukti itu dikumpulkan maupun pada periode yang tercakup oleh audit itu. Bukti ini biasanya lebih dapat diandalkan untuk akun-akun neraca apabila diperoleh sedekat mungkin dengan tanggal neraca.
RELIABILITAS BUKTI - 4 (reliability of evidence) Kehandalan jenis bukti dapat dikategorikan sebagai berikut ini : a. tinggi, meliputi inspeksi atas aktiva berwujud, reperformance, dan perhitungan kembali b. menengah, meliputi inspeksi atas catatan dan dokumen, scanning, konfirmasi dan prosedur analitis c. rendah, meliputi tanya jawab dan pengamatan
KECUKUPAN BUKTI (sufficiency of evidence) • kecukupan bukti (sufficiency of evidence) diukur terutama oleh ukuran sampel yang dipilih auditor • untuk prosedur audit tertentu, bukti yang diperoleh dari sampel sebanyak 100 umumnya lebih mencukupi ketimbang dari sampel sebanyak 50. Beberapa faktor akan menentukan ketepatan ukuran sample dalam audit. • dua faktor yang paling penting adalah : a. ekspektasi auditor atas salah saji, dan b. keefektifan pengendalian intern klien
DAMPAK GABUNGAN • Persuasivitas bukti hanya dapat dievaluasi setelah mempertimbangkan kombinasi antara ketepatan dan kecukupan, termasuk pengaruh faktorfaktor yang mempengaruhi ketepatan dan kecukupan tersebut. • Sejumlah besar sampel bukti audit yang disediakan oleh pihak independen tidak bersifat persuasif kecuali bukti tersebut relevan dengan tujuan audit yang sedang diuji. • Sejumlah besar sampel bukti yang relevan tetapi tidak objektif juga tidak pesuasif. Demikian pula, sampel yang sedikit yang hanya terdiri dari satu atu dua bukti yang sangat tepat biasanya juga kurang memiliki pesuasivitas. • Ketika menentukan persuasivitas bukti, auditor harus mengevaluasi apakah tingkat ketepatan dan kecukupan, termasuk semua factor yang mempengaruhi kedua hal itu, telah terpenuhi.
Hubungan Antara Keputusan dan Persuasivitas Bukti Audit Keputusan Bukti Audit
Kualitas yang Mempengaruhi Pesusivitas Bukti
Prosedur audit dan penetapan waktu
Ketepatan Relevansi Reliabilitas Independensi penyedia bukti Efektifitas pengendalian internal Pengetahuan langsung auditor Kualifikasi penyedia bukti Objektivitas bukti Ketepatan waktu Kapan prosedur dilaksanakan Bagian periode yang diaudit
Ukuran sampel dan item yang dipilih
Kecukupan Ukuran sampel yang memadai Memilih item populasi yang tepat
KERAHASIAAN FILE AUDIT Kebutuhan untuk membina hubungan rahasia dengan klien dinyatakan dalam aturan 301 dari Kode Perilaku Profesional, yang menyatakan : “Seorang anggota tidak boleh mengungkapkan setiap informasi rahasia yang diperoleh selama penugasan professional kecuali dengan persetujuan klien”
PERSYARATAN UNTUK MENYIMPAN DOKUMENTASI AUDIT Sarbanes-Oxley Act, SEC mengeluarkan aturan final tentang penyimpanan catatan audit dan review yang mewajibkan auditor perusahaan public untuk menyelenggaran dokumentasi berikut ini : a. kertas kerja atau dokumen lain yang membentuk dasar bagi audit atas laporan keuangan tahunan perusahaan atau review atas laporan keuangan kuartalan perusahaan a. Memo, korespodensi, komunikasi, dokumen biru, dan catatan, termasuk catatan eletronik, yang memenuhi dua kriteria berikut : 1. Fakta-fakta yang dibuat, dikirimkan dan diterima dalam kaitannya dengan dengan audit atau review. 2. Fakta-fakta yang berisikan kesimpulan, pendapat, analisis, atau data keuangan yang berkaitan dengan audit atau review.
FILE PERMANEN - 1 (permanen file) • berisikan data yang bersifat historis datau berlanjut yang bersangkutan dengan audit saat ini. File ini menjadi sumber informasi yang kaya tentang audit yang terus penting adanya dari tahun ke tahun. • file permanen umumnya meliputi : 1. Kutipan atau salinan dari dokumen perusahaan yang terus penting artinya seperti akte pendirian, anggaran rumah tangga, perjanjian obligasi, perjanjian hutang dan kontak. 2. Analisa akun tahun-tahun sebelumnya yang terus penting bagi auditor seperti utang jangka panjang, akun ekuitas pemegang saham dan aktiva tetap. 3. Informasi yang berhubungan dengan pemahaman atas pengendalian internal dan penilaian risiko pengendalian. Seperti bagan organisasi, bagan arus, kusioner, dan informasi tentang pengendalian internal lainnya, termasuk indentifikasi pengendaluan dan kelemahan system tersebut.
FILE PERMANEN - 2 (permanen file) 4. Hasil prosedur analitis dari audit tahun sebelumnya. Diantara data ini terdapat rasio dan persentase yang dihitung auditor dan total saldo atau saldo per bulan untuk akun tertentu. Informasi ini berguna dalam membantu auditor memutuskan apakah ada perubahan tidak biasa dalam saldo akun tahun berjalan yang harus diselidiki secara lebih ekstensif.
FILE TAHUN BERJALAN - 1 • mencakup semua dokumentasi audit yang dapat diterapkan pada tahun yang diaudit. Ada satu set file permananen untuk klien dan satu file tahun berjalan untuk audit setiap tahun. • berikut ini adalah jenis informasi yang sering tercakup dalam arsip tahun berjalan : 1. Program audit Standar auditing mewajibkan program audit tertulis untuk setiap audit 2. Informasi umum Beberapa file audit mencakup informasi periode berjalan yang bersifat umum, bukannya bukti yang dirancang untuk mendukung jumlah laporan keuangan tertentu.
FILE TAHUN BERJALAN - 2 3. Neraca saldo berjalan Karena acuan untuk menyiapkan laporan keuangan adalah buku besar, jumlah yang dicantumkan dalam catatan tersebut akan menjadi pusat perhatian audit. 4. Ayat jurnal penyesuaian dan reklasifikasi Apabila auditor menemukan salah saji yang material dalam catatan akuntansi, laporan keuangan harus dikoreksi. 5. Skedul pendukung Bagian terbesar dari dokumentasi audit meliputi skedul pendukung terinci, yang disiapkan oleh klien atau auditor untuk mendukung jumlah spesifikasi pada laporan keuangan. Berikut ini adalah jenis utama skedul pendukung : a. Analisis, dirancang untuk memperlihatkan aktivitas dalam akun buku besar umum selama keseluruhan periode audit, yaitu menghubungkan saldo awal dan akhir.
FILE TAHUN BERJALAN - 3 b. Neraca saldo atau daftar, jenis skedul ini terdiri dari rincian yang membentuk saldo akhir –tahun dari akun buku besar umum. c. Rekonsiliasi jumlah, rekonsiliasi yang mendukung jumlah tertentu dan biasanya diharapkan akan mengaitkan jumlah yang dicatat dalam catatan klien dengan sumber informasi lainnya. d. Pengujian kelayakan, skedul pengujian kelayakan , seperti yang tersirat darinamanya, berisikan informasi yang memungkinkan auditor untuk mengevaluasi apakah saldo klien tampak mengandung salah saji dengan mempertimbangkan situasi penugasan. e. Iktisar prosedur, jenis skedul lainnya mengikhtisarkan hasil dari prosedur audit khusus.
FILE TAHUN BERJALAN - 4 f. Pemeriksaan dokumen pendukung, sejumlah skedul bertujuan khusus yang dirancang untuk memperlihatkan pengujian terinci yang dilaksanakan, seperti dokumen yang diperiksa selama pengujian pengendalian dan pengujian subsantif atas transaksi. g. Informasional, jenis skedul ini berisi informasi yang berlawanan dengan bukti audit. Seperti mencantumkan informasi tentang SPT pajak. h. Dokumentasi dari luar, sebagian besar isi file audit ini tediri dari dokumentasi luar yang dikumpulkan oleh auditor, seperti jawaban konfirmasi dan salinan perjanjian klien.