AKUNTANSI PEMERIKSAAN 2 (PENGAUDITAN 2)
Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA
KODE
MATA KULIAH: AKT59 SKS: 3 SKS
Mata kuliah ini memberikan pengetahuan tentang: 1. Proses auditing yang meliputi pengujian Struktur Pengendalian Intern dan perancangan serta pelaksanaan program audit terhadap berbagai siklus transaksi 2. Proses penyelesaian suatu audit dan laporan auditor atas laporan keuangan yang diaudit
Setelah mempelajari mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan: 1.
Memiliki pengetahuan yang cukup memadai mengenai Struktur Pengendalian Intern dalam hubungannya dengan proses audit atas laporan keuangan
2.
Dapat merancang dan memahami pelaksanaan program audit untuk pengujian substantif terhadap berbagai siklus transaksi
3.
Memahami pelaksanaan penyelesaian suatu audit atas laporan keuangan
4.
Membuat draft laporan audit
Pemahaman
aspek teoritis sangat ditekankan dalam pengajaran mata kuliah ini, oleh karena itu mahasiswa diwajibkan membaca bahan yang sudah ditetapkan dalam silabus dan aktif bertanya dan berdiskusi di dalam kelas Partisipasi mahasiswa di dalam kelas akan sangat mempengaruhi penilaian prestasi mahasiswa pada mata kuliah ini
Penilaian akhir didasarkan pada komponenkomponen sebagai berikut:
KOMPONEN NILAI
PROSENTASE (%)
Ujian Tengah Semester
35
Ujian Akhir Semester
35
Tugas dan Kuis
20
Kehadiran dan Partisipasi Kelas
10
Kell, Walter G. dan William C. Boynton: Modern Auditing Arens, Alvin A., dan James K. Loebbecke: Auditing, An Integrated Approach Ikatan Akuntan Indonesia: Standar Profesional Akuntan Publik Abdul Halim: Auditing II: Dasar-dasar Pengauditan Laporan Keuangan Slamet Munawir: Auditing Modern Mulyadi: Pemeriksaan Akuntan Al Haryono Jusup: Auditing (Pengauditan)
Messier, Glover, Prawitt: Audit dan Assurance: Pendekatan Sistematis Sukrisno Agoes: Auditing: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan Theodarus M. Tuanakota: Berpikir Kritis dalam Auditing Theodarus M. Tuanakota: Audit Berbasis ISA (International Standards on Auditing) Elder: Jasa Audit dan Assurance Institut Akuntan Publik Indonesia: Kode Etik Profesi Akuntan Publik Institut Akuntan Publik Indonesia: Standar Auditing dll
PERTEMUAN
MATERI KULIAH
1
Pendahuluan (Silabus)
2
Pendekatan Siklus dalam Audit
3
Pengujian Pengendalian
4
Audit Siklus Penjualan dan Penagihan: Piutang Dagang (1)
5
Audit Siklus Penjualan dan Penagihan: Piutang Dagang (2)
6
Audit Siklus Akuisisi dan Pembayaran: (pengeluaran Kas dan Utang Dagang (1)
7
Audit Siklus Akuisisi dan Pembayaran: (pengeluaran Kas dan Utang Dagang (2)
8
Audit Siklus Akuisisi dan Pembayaran: Akun-akun Lain (1) UJIAN TENGAH SEMESTER
PERTEMUAN
MATERI KULIAH
9
Audit Siklus Akuisisi dan Pembayaran: Akun-akun Lain (2)
10
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
11
Audit Siklus Persediaan dan Penggudangan
12
Audit Siklus Akuisisi Modal Dan Pembayaran Kembali
13
Penyelesaian Pemeriksaan
14
Review UJIAN AKHIR SEMESTER
Audit
yang dilakukan dengan membagi audit berdasarkan kesamaan atau keeratan hubungan jenis (kelompok) transaksi dan saldo rekening
Hal
ini berarti bahwa jenis (kelompok) transaksi dan saldo rekening yang berkaitan erat akan ditempatkan pada segmen yang sama
1.
Pemeriksaan Siklus Penjualan dan Penagihan Pendapatan (Auditing the Revenue Cycle)
2.
Pemeriksaan Siklus Penjualan dan Penagihan Pengeluaran (Auditing the Expenditure Cycle)
3.
Pemeriksaan Siklus Penggajian dan Personalia, Persediaan dan Penggudangan Produksi dan Personalia (Auditing the Production and Personnel Service Cycle)
4.
Pemeriksaan Siklus Modal dan Pembayaran Kembali Investasi dan Pendanaan (Auditing the Investing and Financing Cycle)
kas
siklus investasi & pendanaan
siklus pengeluaran
siklus pendapatan
persediaan
siklus produksi & personalia
Terdiri
atas kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pertukaran barang dan jasa dengan pelanggan, dan kegiatankegiatan yang berkaitan dengan penerimaan pendapatan dalam bentuk kas
TRANSAKSI PENDAPATAN
DEBET
KREDIT
Penjualan Kredit
Piutang Usaha Harga Pokok Penjualan
Penjualan Persediaan
Penerimaan Kas
Kas Potongan Penjualan
Piutang Usaha
Retur Penjualan dan Potongan Lain
Retur Penjualan dan Potongan Lain
Piutang Usaha
Pencadangan Kerugian Piutang
Kerugian Piutang
Cadangan Kerugian Piutang
Penghapusan Piutang
Cadangan Kerugian Piutang
Piutang Usaha
Terdiri
dari aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan pembelian barang dan jasa dan pembayarannya
DEBET Persediaan Barang Dagangan
KREDIT DEBET Utang Dagang
KREDIT Kas
Persediaan Bahan Baku
Potongan Pembelian
Pembelian
Retur Pembelian
Biaya Dibayar Dimuka Aktiva Tetap Aktiva Lain-lain Macam-macam Biaya
PEMBELIAN
PENGELUARAN KAS
Berkaitan
dengan proses mengubah bahan baku menjadi barang jadi
Meliputi
perencanaan dan pengendalian tentang jenis dan jumlah yang diproduksi, tingkat persediaan yang harus diselenggarakan, dan transaksi-transaksi serta kejadian-kejadian yang bersangkutan dengan proses produksi
SIKLUS
TRANSAKSI
REKENING BUKU BESAR
DEBET
KREDIT
Produksi
Pembelian
Bahan Baku
Pembelian
Pemakaian Bahan
Overhead Pabrik
Pembelian Gaji (TKTL)
Pemakaian Bahan
Personalia
Penggajian
TKL
Gaji
Pemakaian TK
Produksi
Produksi
BDP
Biaya Produksi
-
Barang Jadi
HPP Selesai
-
HPP
HPPenjualan
-
Pendapatan
Penjualan
DEBET
KREDIT DEBET
Biaya Kompensasi (meliputi
Utang Biaya Kompensasi
KREDIT Bank - Rekening
gaji, upah, komisi, bonus,
Utang yang timbul dari
Penggajian (sebesar
opsi saham, dan benefit-
pemotongan gaji/upah
kompensasi bersih)
benefit pegawai)
Pegawai
Bank – Rekening
PPh karyawan
Utang PPh karyawan
Umum (sebesar
BTKL
jumlah yang dipotong
BOP (TKTL)
dari kompensasi kotor pegawai)
PRODUKSI
PEMBAYARAN
Aktivitas investasi adalah pembelian dan penjualan tanah, bangunan, peralatan, aktiva lain, serta instrumen keuangan yang biasanya dimiliki perusahaan untuk digunakan dan tidak dimaksudkan untuk dijual
Aktivitas pendanaan/pembelanjaan meliputi transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang mendatangkan kas atau pembayaran kembali kepada kreditur (pembelanjaan utang) atau pemilik (pembelanjaan modal)
Transaksi Utang Jangka Panjang Obligasi, hipotik, wesel, pinjaman jangka panjang Premi Obligasi (Diskonto) Utang Bunga Biaya Bunga Laba (Rugi) dalam Penghentian Obligasi
Transaksi Ekuitas Pemegang Saham Saham Biasa Saham Preferen Saham Dibeli Kembali (Treasury Stock) Paid-in Capital Laba Ditahan Dividen Utang Dividen
Dapatkan gambaran Sistem Pengendalian Intern rekening kas melalui kuesioner sistem pengendalian intern, flow chart atau uraian tertulis Untuk memperoleh pemahaman yang memadai atas pengawasan intern klien, auditor harus memberikan perhatian yang cukup terhadap pertanyaan yang mempunyai jawaban “tidak”
Melalui
kuesioner, dapat diperoleh kekuatan dan kelemahan pengendalian intern klien
Kecocokan Perincian
• PD ditambahkan secara tepat dan sesuai dengan buku pembantu dan buku besar • Penjumlahan (foot dan cross-foot)
Keberadaan
• PD dicatat sesuai keberadaannya • Konfirmasi
Kelengkapan
• PD dicatat secara lengkap • Tracing
Akurasi Pisah Batas Hak
• Jumlah PD yang tepat • Vouching
• Pisah batas waktu PD yang tepat • Terutama untuk transaksi yang terjadi di akhir periode • Klien berhak atas PD • Terdapat PD yang dijaminkan, dijual
Klasifikasi
Nilai Terealisasikan
• PD diklasifikasikan dengan benar • PD jangka panjang dan PD bersaldo kredit
• PD dicatat dalam jumlah tertinggi yang dapat ditagih • Jumlah total PD dikurangi CKP
Mensyaratkan
konfirmasi PD dalam kondisi
normal Pengecualian terhadap persyaratan konfirmasi: 1. PD jumlahnya tidak material 2. Tingkat respon konfirmasi PD yang rendah atau tidak dapat diandalkan 3. Kombinasi dari tingkat IR dan CR adalah rendah dan bukti substantif lain dapat diakumulasikan sebagai bukti yang cukup
Bukti
yang dapat diandalkan dari konfirmasi diperoleh saat konfirmasi tersebut dikirimkan sesegera mungkin setelah penutupan tanggal neraca
Jika
auditor memutuskan untuk mengonfirmasi PD sebelum akhir tahun, auditor perlu membuat skedul untuk merekonsiliasi saldo PD pada tanggal konfirmasi dengan saldo PD pada tanggal neraca
Penerimaan
kas pada masa tenggat
Duplikat
(tembusan) faktur penjualan
Duplikat
(tembusan) faktur pengiriman
Korespondensi
dengan klien
Beda
waktu pencatatan antara klien dengan debitur
Beda
waktu perlu dipisahkan dari pengecualian (exception) yang merupakan salah saji atas saldo PD
Jenis
perbedaan yang terjadi pada konfirmasi:
1. 2. 3. 4.
Pembayaran sudah dilakukan Barang belum diterima Pengembalian barang Kesalahan klerikal dan jumlah yang dipertentangkan
Akuisisi
1. 2. 3. 4. 5. 6.
barang dan jasa meliputi akuisisi:
Bahan baku Peralatan Perlengkapan Utilitas Perbaikan dan pemeliharaan Penelitian dan pengembangan
Keterjadian
• Akuisisi yang dicatat adalah barang dan jasa yang diterima, konsisten dengan kepentingan klien
Kelengkapan
• Hanya mencatat transaksi pembelian yang benar-benar ada
Akurasi
• Pencatatan transaksi akuisisi dilakukan secara akurat
Posting dan Ringkasan Klasifikasi
Waktu
• Transaksi akuisisi dimasukkan ke berkas utama UD dan persediaan dengan benar dan diringkas dengan benar
• Transaksi akuisisi diklasifikasikan dengan benar
• Transaksi akuisisi dicatat pada tanggal yang benar
Keterjadian
• Pencatatan pengeluaran kas untuk barang dan jasa yang benar-benar diterima
Kelengkapan
• Transaksi pengeluaran kas sudah dicatat
Akurasi
• Pencatatan transaksi pengeluaran kas dilakukan secara akurat
Posting dan Ringkasan Klasifikasi
Waktu
• Transaksi pengeluaran kas secara benar dimasukkan dalam berkas utama kas dan diringkas dengan benar
• Transaksi pengeluaran kas diklasifikasikan dengan benar
• Transaksi pengeluaran kas dicatat pada tanggal yang benar
Kecocokan Perincian
• UD ditambahkan secara tepat dan sesuai dengan buku pembantu dan buku besar
Keberadaan
• UD dalam daftar utang benarbenar ada
Akurasi
• UD dalam daftar utang dagang jumlahnya akurat
• UD yang ada Kelengkapan dimasukkan seluruhnya dalam daftar UD
Klasifikasi
• UD dalam daftar UD sudah diklasifikasikan dengan benar
Pisah Batas
• Transaksi dalam siklus akuisisi dicatat pada periode yang benar
Kewajiban
• Klien memiliki kewajiban membayar utang yang termasuk dalam UD
Bukti
utama yang biasanya digunakan dalam verifikasi utang dagang: 1. 2. 3.
Faktur vendor Laporan vendor Konfirmasi
Dokumen
yang menyebutkan perincian transaksi pembelian dan jumlah terutang kepada vendor untuk suatu pembelian
Dokumen
terkait: pesanan pembelian dan laporan penerimaan
Faktur
vendor lebih baik dalam melakukan verifikasi transaksi
Laporan
yang dibuat bulanan oleh vendor yang menyebutkan saldo awal pembeli, akuisisi, pembayaran, dan saldo akhir
Laporan
vendor lebih baik dalam melakukan verifikasi utang dagang
Konfirmasi
UD menjadi tidak umum dilakukan dibandingkan konfirmasi PD
Akan
1. 2. 3.
dilakukan jika:
Pengendalian internal tidak efektif Tidak tersedia laporan vendor Integritas klien diragukan
Perusahaan
harus mencatat penambahan pembelian aset tahun berjalan karena aset tetap memiliki dampak jangka panjang pada laporan keuangan (neraca dan laporan laba/rugi)
Akuisisi
lama
aset baru yang menggantikan aset
Laba
atau rugi penghentian aset dan pendapatan lain dari penghentian aset
Modifikasi
pabrik yang merupakan indikasi penghapusan aset
Kemungkinan
penghentian aset
Umur
ekonomis untuk akuisisi di masa sekarang
Metode
depresiasi
Estimasi
nilai sisa
Kebijakan
mendepresiasi aset selama tahun akuisisi dan penghentian
Sewa
dibayar dimuka Biaya organisasi Pajak dibayar dimuka Paten Asuransi dibayar dimuka Merek dagang Tagihan dimuka Hak cipta
Keterjadian
Kelengkapan
Akurasi
• Pembayaran gaji dicatat untuk pekerjaan yang benar-benar dilakukan oleh karyawan yang ada
• Transaksi penggajian yang dicatat adalah yang benar-benar ada
• Transaksi penggajian dicatat dalam jumlah waktu kerja sesungguhnya dan dibayar pada tarif yang benar, potongan dihitung dengan benar
Posting dan Ringkasan
• Transaksi penggajian dimasukkan dengan benar ke berkas utama penggajian dan diringkas dengan benar
Klasifikasi
• Transaksi penggajian diklasifikasi dengan benar
Ketepatan Waktu
• Transaksi penggajian dicatat pada waktu yang tepat
Pengujian
untuk karyawan yang tidak benar-
Pengujian
atas pelanggaran jam kerja
benar ada
Keberadaan
• Persediaan seperti yang dicatat dalam label memang ada
Kelengkapan
• Persediaan yang ada dihitung dan diberi label, dan label dihitung untuk memastikan tidak ada yang hilang
Akurasi Pisah Batas
• Persediaan dihitung secara akurat
• Informasi diperoleh untuk memastikan penjualan dan persediaan dibeli dan dicatat pada periode yang benar
Klasifikasi
• Persediaan diklasifikasikan dengan benar pada label
Nilai Realisasi
• Persediaan yang usang dan tidak digunakan lagi tidak dimasukkan atau ditandai
Hak
• Klien mempunyai hak atas persediaan yang tercatat dan diberi label
Kecocokan Perincian
Keberadaan
• Wesel bayar dalam skedul wesel bayar sesuai dengan skedul wesel bayar register atau berkas utama klien, dan totalnya ditambahkan dengan benar dan sesuai buku besar
• Wesel bayar dalam skedul benarbenar ada
Akurasi Pisah Batas Kewajiban
• Wesel bayar dan bunga berjalan dalam skedul sudah akurat • Wesel bayar dimasukkan dalam periode yang benar • Perusahaan memiliki kewajiban membayar wesel bayar
Kelengkapan
• Wesel bayar yang ada sudah dimasukkan dalam skedul wesel bayar
Klasifikasi
• Wesel bayar dalam skedul diklasifikasikan dengan benar
Hutang
Bersyarat (Contingent Liability) Peristiwa Setelah Tanggal Neraca (Subsequent Events) Evaluasi Going Concern
Merupakan kewajiban yang potensial pada saat yang akan datang kepada pihak luar dengan jumlah yang tak diketahui dari kegiatan yang telah terjadi Jika jumlah dan sifatnya material, perlu diungkap melalui footnote
Adalah
peristiwa/transaksi yang berlangsung antara tanggal neraca hingga diterbitkannya laporan akuntan
Adalah
asumsi yang digunakan dalam pelaporan keuangan, dimana perusahaan tak akan dilikuidasi atau mengurangi secara material skala usahanya
•
• •
Peristiwa setelah tanggal neraca yang memberikan tambahan bukti yang berhubungan dengan kondisi yang ada pada tanggal neraca dan berdampak terhadap taksiran yang melekat pada proses penyusunan laporan keuangan Perlu penyesuaian dan pengungkapan Peristiwa Tipe I/Type I Event
•
•
•
Peristiwa yang menyediakan tambahan bukti yang berhubungan dengan kondisi yang tak ada pada tanggal neraca, namun kondisi tersebut ada sesudah tanggal neraca Tidak perlu penyesuaian, tetapi perlu diungkapkan agar laporan keuangan tidak menyesatkan Peristiwa Tipe II/Type II Event
Merupakan
rekomendasi untuk peningkatan efisiensi dan efektivitas berbagai hal Misal: kelemahan internal accounting control yang dipandang tidak material, sistem informasi dan akuntansi, administrative control, sumber manajemen (kas, persediaan, investasi), pajak, dll
Apabila
terjadi peristiwa yang terjadi antara tanggal berakhirnya tugas lapangan dan tanggal laporan akuntan, maka akuntan publik tak mempunyai tanggung jawab guna melaksanakan prosedur sebelum periode tersebut guna mendapatkan peristiwa kemudian yang materi
Alternatif:
perlu penyesuaian atau pengungkapan peristiwa tersebut Apabila perlu pengungkapan, akuntan publik dapat mengeluarkan laporan akuntan yang mengungkap redated karena adanya peristiwa tersebut
dapat memberi dual date laporan akuntan publik, dengan demikian tanggal aslinya tetap ada kecuali tanggal untuk peristiwa kemudian yang menyusul
Atau