MODUL M P PERKUL LIAHAN
Bu B sin nesss Ethi E ic and a d Cor C rporatte Go Goverrnaancce • • •
Corporatee Social Responsbility Etika dann Tanggung Jawab Sosiial Mengeksplorasi Kepentingan Pribadi P yang Terccerahkan: Motivasi M baggi CSR Indikator Keberhasillan SCR dann model pennerapan di Indonesia I
Fakulltas
Program m Studi
Pasca
Magister Managem ment
Tatap T Muka
05
Kode MK
Disusun Oleh
35040
Dr. Anton nius D.R.Manurrung, MSi
Abstract A
Komp petensi
Ta anggung jaw wab sosial, ba agaimana pe erusahaan dapat memen nuhi dan membuktikan m yang telah mereka m lakukan atas tanggung t jaw wab in.
Mahasiswa dapat mendiskusika m an ng jawab sossial perusaha aan, tanggun tantang gan dalam me engidentifika asi objek tanggun ng jwb perussahaan, pera an reputassi sebagai sa alah satu mottivasi yang melatarbelaka angi.
Corporate Social Reesponsbiliity
Tujuuan utama pendirian perusahaan p untuk mem mperoleh keeuntungan dan d kesinam mbungan usahha. Tahun 1906 Ambrrose Biescee mengemuukakan defiinisi perusaahaan yaitu sebagai sebuuah alat yaang lihai unntuk mendaapatkan keuuntungan pribadi p tanppa tanggungg jawab pribbadi. Hal ini i mengesaankan bahw wa perusahhaan hanyaa mementinngkan diri semata. Nam mun seiring g waktu berjjalan, tangg gung jawab perusahaan n bukan hannya untuk memberi m saham, namun kepuutasan baggi para pemegang p n terddapat tangggungjawabb untuk mem mperhatikann kondisi liingkungan sekitar dim mana perusaahaan itu berada. b Keppedulian pada lingkunggan sekitarr secara lebih luas diistilahkaan dengan Corporate Social Ressponsibility (CSR). SR) adalah komitmen perusahaann atau duniia bisnis Corrporate Social Responssibility (CS untuuk berkonntribusi dallam pengeembangan ekonomi yang berkkelanjutan dengan mem mperhatikann
tanggunng
jawab
sosial
peerusahaan
dan
mennitikberatkann
pada
keseeimbangan antara perhhatian terhadap aspek ekonomis, e sosial, s dan lingkungann. Secara konnseptual, CS SR merupakkan sebuah pendekatan p bagi perusahaan untuk k menginteggrasikan kepedulian sossial dalam operasi o bisn nis mereka dan dalam interaksi mereka m denggan para b prinsip keesukarelaan dan kemittraan (Nuryyana dalam m Fahmi, stakkeholders berdasarkan 2013), artinya pihak peruusahaan haruus melihat jika CSR buka b prograam pemaksaan tapi benttuk rasa kessetiakawanaan terhadapp sesama um mat manusiaa, yaitu mem mbantu mellepaskan pihaak-pihak daari berbagaai kesulitan yang menndera, yang berefek paada perusahhaan itu jugaa. CSR R (Corporatte Social R Responsibilitty/tanggungg jawab sossial perusah haan) secaraa umum di mana menncakup berbbagai tangguung jawab yang y dimilikki perusahaan kepada masyarakat m peruusahaan ituu beroperasii. Europeann Commission mendeffinisikan SCR sebagaai “suatu konnsep di man na perusahhaan memuutuskan denngan sukareela untuk berkontribu b usi demi massyarakat yaang lebih baik dan linngkungan yang y lebih bersih.” Seecara khusuus, CSR mennyarankan bahwa b peruusahaan menngidentifikaasi kelompo ok stakehold der perusahhaan dan mem masukkan kebutuhan k d nilai-nillai mereka ke dalam proses dan p peng gambilan keeputusan strattegis dan opperasional perusahaan. p
2016
2
Business Ethic E & Corp Gov vernance Dr. Antoniuss Dieben Robinso ong Manurung, MS Si
Pusat Bahan n Ajar dan eLearning http://www.me ercubuana.ac.id
Terdapat 3 (tiga) modeel CSR: 1. Model Kew warganegarraan perusaahaan dari CSR ( Coorporate cittizenship m model of CSR). Dim mana perusaahaan terlibbat dalam upaya u tangggung jawabb sosial perrusahaan semata-matta bagi kepeentingan um mum dan tiddak menghaarapkan balasan yang komersil k atas kontriibusinya. Seringkali S ada a ketika terdapat seorang s pem mimpin kuuat yang memilkik rasa tanggunng jawab daan rasa kedeekatan dengan komunittas/masyaraakat. 2. Model Kon ntrak Sosiall dari CSR ( Social contract mode del of CSR), bahwa perrusahaan memiliki taanggung jaawab untuk menghorm mati hak-hakk moral beerbagai stakkeholder perusahaan n. 3. Model keppentingan pribadi p yanng tercerahkkan dari CSR C (enlighhtened selff-interest model of CSR) yangg menyataakan bahwaa memasukkkan tangg gung jawabb sosial perusahaan n ke dalam budaya b peru usahaan dappat menghaasilkan keunnggulan passar yang kompetitif bagi perusaahaan yang bersangkutan, sesuatu yang dapatt berkontribbusi bagi merek peruusahaan padda saat ini daan di masa depan. d
Denngan meneraapkan CRS, terdapat beeberapa maanfaat yang dapat dinikkmati perusaahaan, misalnya: 1. Mempertahhankan dan mendongkrrak reputasi serta citra perusahaan. p . 2. Mendapatan lisensi unntuk beroperrasi secara sosial. s 3. Mereduksi risiko bisniis perusahaaan. 4. Melebarkann akses sum mber daya baagi operasioonal usaha. 5. Membuka peluang p passar yang lebbih luas. 6. Mereduksi biaya, mislanya terkaitt dampak peembuangan n limbah. 7. Memperbaiiki hubungaan dengan reegulator. 8. Meningkatk kan semanggat dan prodduktivitas kaaryawan. 9. Peluang meendapatkan penghargaaan. Manfaaat jangka paanjang adalah jika peruusahaan terrnyata meneemukan pottensi lain di d daerah tersebutt maka massyarakat dann pemerintaah di sana akkan dengan n cepat menddukung kebberadaan perusahhaan tersebuut.
2016
3
Business Ethic E & Corp Gov vernance Dr. Antoniuss Dieben Robinso ong Manurung, MS Si
Pusat Bahan n Ajar dan eLearning http://www.me ercubuana.ac.id
Etik ka dan Tan nggung Jaw wab Sosial “Goood ethics is good buusiness”. Ettika yang buruk b dapt menghalanngi bahkan rencana strattegis yang terbaik sekkalipun. Etiika bisnis (BE) dapat didefinisikaan sebagai prinsipprinnsip tingkahh laku dalam m organisassi sebagai petunjuk p darri pengambbilan keputuusan dan periilaku. The Instiute of Business Ethics E (IBE E) baru-barru ini menggadakan peenelitian, yang hasilnya mengungkaapkan bahw wa perilaku etik dalam m kehidupann bisnis bukkan saja merrupakan haal yang benar secara parinsip, namun jugga menghaasilkan keuuntungan finaansial sebaggai balasannnya. Studi in ni menghasilkan beberaapa hasil sebbagai berikuut: Tujuuah Prinsip dari Etika Bisnis B yang g disukai: 1. Dapat dipeercaya: Pelaanggan ingiin melakukaan bisnis dengan d peru usahaan yanng dapat mereka perrcaya. Pelannggan dapatt menyadarri ketika kep percayaan merupakan m inti dari perusahaan n. Kepercayaaan dapat menjamin m keeterikatanny ya pada karrakter, kemaampuan, kekuatan, dan d kebenarran dari bisnnis tsb. 2. Tetap mem miliki pikirann terbuka: Para P pemim mpin organissasi harus teerbuka denggan ide2 baru. Secarra berkesinaambungan meminta m oppini dan feedback dari pelanggan maupun karyawan untuk u menjaaga budaya etika yang baik. b 3. Penuhi kewajiban: Sebisa S mun ngkin melaakukan seg gala hal untuk u mem mperoleh kepercayaaan dari pelannggan dan klien lama,, khususnyaa jika sesuaatu yang sallah telah terjadi. Perrbaiki setiapp kerugian bisnis b dengan cara men nghargai seetiap komitm men dan kewajiban. 4. Memiliki dokumen d yaang jelas: Membuat M bebberapa bahaan tercetak seperti brossur iklan dan dokum men bisnis jeelas, tepat, profesionall, dan yang terpenting, tidak salahh makna atau interprretasi. 5. Terlibat deengan masyyarakat: Seccara aktif terlibat t dalaam isu-isu dan aktivittas yang terkait denggan masyarrakat, secaara berkesinnambungan memperlihaatkan bahw wa bisnis anda adalah h tanggung jjawab warg ga negara. 6. Memeliharaa kendali keuangan: Mengamatti keuangann dan penncatatannya, bukan sekedar un ntuk memoonitor kem majuan peruusahaan naamun sebaggai sumberr untuk mengidentiifikasi dan menghentik m an segala akktivitas yanng meragukaan. 7. Respek: Peerlakukan orang o lain dengan reespek. Apaapun posisi, gelar, ussia, atau keyakinan, selalu perlaakukan oran ng lain denggan respek profesionall dan kebaikkan hati. Ikuti aturann Emas “Perrlakukan orang lain sepperti Anda ingin i diperlaakukan”.
2016
4
Business Ethic E & Corp Gov vernance Dr. Antoniuss Dieben Robinso ong Manurung, MS Si
Pusat Bahan n Ajar dan eLearning http://www.me ercubuana.ac.id
Kata bertangguung jawab dan d tanggun ng jawab meemiliki bebeerapa maknaa: 1. Ketika kitaa mengatakkan bahwa sebuaah peerusahaan bertanggung b g jawab, kitta dapat mengartikaan bahwa peerusahaan ittu dapat dippercaya, dap pat diandalkkan, atau teppercaya. Oleh karena itu, kita dapat d mengaatakan bahw wa sebuah perusahaan p s sangat bertaanggung j jawab dalam m menyediaakan pelayaanan hyang baik kepadaa pelanggan n. 2. Makna ked dua terkait dengan meenyatakan sesuatu s sebaagai penyeb bab suatu kejadian k atau tindakan tertentu. 3. Makna ketiiga terkait dengan d men nghubungkaan kewajibaan atau keaddaan dapat dimintai d pertanggun ngjawaban atas a suatu keejadian atauu tindakan, menciptakaan sebuah taanggung j jawab untuk k mengembbalikan sesu uatu seperti semula.
Peraaturan mengenai keam manan dan tanggung t jaawab produuk melibatkaan banyak arti dari berttanggungjaw wab. Pada waktu w seseo orang cederra karena seebuah prod duk, maka beberapa b perttanyaan perlu diajukan: a. Apakah prooduk itu beertanggung jawab atass cedera terrsebut? (pertanyaan mengenai m penyebab cedera), c b. Apakah peerusahaan tsb t bertang ggung jawaab dalam arti bersalah dan kaarenanya bertanggun ngjawab mem mbayar keruugian yang disebabkan n oleh produuk tersebut??
Tangguung jawab bersifat b meengikat, meemaksa, atau mengham mbat, atau mengharuskkan kita untuk bbertindak deengan cara tertentu. Maaka, berbicaara mengenaai tanggung jawab sosial bisnis adalah bberbicara mengenai m keepentingan masyarakatt yang mem mbatasi atauu mengikat perilaku bisnis. T Tanggung jawab sosial adalah apaa yang sehaarusnya atauu semestinyya suatu perrusahaan lakukann demi kepeentingan maasyarakat. Tangguung jawab sosial s untukk mematuhii aturan hukkum. Tangggung jawab hukum, baaik yang ditetapkkan menuru ut UU, mauupun yang ditetapkan berdasarkaan kasus-kasus yang dijadikan d contoh bagi hukum m perdata, membentuk m k batasan-baatasan legall terhadap perilaku p perrusahaan demi keepentingan masyarakat m t.
2016
5
Business Ethic E & Corp Gov vernance Dr. Antoniuss Dieben Robinso ong Manurung, MS Si
Pusat Bahan n Ajar dan eLearning http://www.me ercubuana.ac.id
Terdapat skkala tanggunng jawab diimulai dari yang y lebih mengikat: m a. Tangguung jawab untuk u tidak merugikan m o orang lain. b. Tangguung jawab untuk menncegah kerrugian bahk kan dalam keadaan di d mana seseorang tidak meenjadi penyebabnya. c. Tangguung jawab untuk u berbuaat kebaikan.
Jika sebbuah bisnis/perusahaann menimbullkan kerugiian terhadapp seseorangg dan jika kerugian k itu sebbenarnya dapat d dihinndari dengan melakuukan peraw watan yangg seharusnnya dan perencaanaan yang g baik, maaka baik atturan hukuum dan etiika akan mengatakan m n bahwa perusahhaan itu haru us bertangggung jawab karena k melaanggar tang ggung jawabbnya. Secara lebih teorittias dan sisstematis, ko onsep Piram mida Tangggungjawab Sosial Perrusahaan B Carrol meemberi justrrifikasi logiis mengapa sebuah perrusahaan yang diikembangkaan Archie B. perlu m menerapkan CSR bagi masyarakat m disekitarnya d a (Saidi dann Abidin dallam Fahmi)), yaitu: 1. Tanggung jawab j ekonoomis. (make a profit) 2. Tanggung jawab j legal (obey the law) praktik 3. Tanggung jawab etis.. Perusahaaan memilikki kewajibaan untuk menjalankan m bisnis yangg baik, benarr, adil, dan fair. 4. Tanggung jawab j filanntropis. Selaain perusahhaan harus memperoleh m h laba, taatt hukum dan berperiilaku etis, perusahaan p dituntut aggar dapat memberi m konntribusi yanng dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat. m
Secara konsep kiita dapat menemukann hubungaan yang errat antara CSR dan konsep pembanngunan ekon nomi berkellanjuan. Pem mbangunann ekonomi berkelanjuta b an merupakan suatu keinginnan memban ngun tatanaan ekonomii masyarakaat yang berrsifat makssmur dan seejahtera, aman seerta sentosaa. Dengan mengedepan m nkan konsepp pembang gunan ekonoomi yang teerencana dan konnsisten. Haal ini berartti menempatkan pembbangunan tetap beradaa pada fokuus yang diinginkkan sehinggga target diperolehnya d a kondisi masyarakat m yang makm mur dan seejahtera, aman, serta sentoosa akan teercapai. Kaarena suatuu pekerjaann tanpa renncaana hanyya akan b ng tanpa arahh dan kendaali. membuuat pekerjaann tersebut berlangusun
2016
6
Business Ethic E & Corp Gov vernance Dr. Antoniuss Dieben Robinso ong Manurung, MS Si
Pusat Bahan n Ajar dan eLearning http://www.me ercubuana.ac.id
Jika dikkaji lebih mendalam, m C CSR memilkki hubungann yang erat dalam men ndorong tercciptanya pembanngunan eko onomi yang sustainable. Tiga pilaar untuk merangsang m pertumbuhhan CSR yang m mampu mend dorong pem mbangunan ekonomi e berrkelanjutan yaitu: 1. Mencari beentuk CSR yang efekttif untuk m mencapai tujjuan yang diharapkan dengan memperhattikan unsur lokalitas. 2. Mengkalkuulasi kapasiitas sumbeer daya maanusia dann institusi untuk merrangsang pelaksanaann CSR. 3. Peraturan serta kode ettik dalam du unia usaha.
Selama ini mem mang pembbangunan dalam d usaaha membeerikan kesejahteraan kepada p . Namun konsep k ini kita tidak anut secarra utuh. masyaraakat menjaadi beban pemerintah. Sehinggga sektor swasta mem miliki peraan penting dalam usaaha mempeercepta pennciptaan kesejateeraan terseb but. Chairil N. Siregarr (dalam Faahmi) menyyatakan bahhwa “Kini dunia usah ha tidak laggi hanya memperrhatikan caatatan keuanngan perusaahaan semaata (single bottom b line)), melainkaan sudah meliputti keuangan, sosial, dann aspek linggkungan yanng biasa disebut sinergii tiga elemeen (triple bottom line) yang merupakan m kunci dari konsep k pem mbangunan berkelanjuta b an. Jauh sebbelum konssep CSR dipperdebatkan n, Howard R. R Bowen seebagai pengggagas konssep CSR menegaaskan bahw wa keberhasilan duniaa bisnis dittentukan oleh bagaim mana kontriibusinya terhadapp kesejahteeraan masyyarakat umuum (generaal welfare),, bukan seemata untukk warga bisnis itu i sendiri, tanggung jawab bisnnis lebih luuas dari sekkaedar terhhadap pemiilik atau investorr. Kondisii saat ini posisi p perussahaan dan masyarakaat telah terbbangun konntrak sosiall (social contractt). Kontrakk sosial merupakan m kesepakataan yang beersifat ‘impplisit’, masyarakat memberrikan legitiimasi sosiall (the right to exist) aatas kehadirran korporaasi, dan sebbaliknya manfaatt ekonomi yang y dihasillkan bisnis harus terdisstribusi pulaa kepada masyarakat (iin return for certaain benefitss). Banyakk kasus keriibutan yangg terjadi di laingkungaan perusahaaan saat ini disebabkann karena masyaraakat sekeliling tidak merasa koontribusi peerusahaan kepada k merreka. Sehinngga ini menimbbulkan sikaap protes daari masyarak kat, yang dapat d berlannjut dalam bentuk b dem monstrasi
2016
7
Business Ethic E & Corp Gov vernance Dr. Antoniuss Dieben Robinso ong Manurung, MS Si
Pusat Bahan n Ajar dan eLearning http://www.me ercubuana.ac.id
dan tindakan anarrkis lainnyaa. Masyaraakat bisa dengan d cepaat merasakaan perubahaan yang terjadi. Kondisi inii membuat masyarakatt mempertannyakan hak k-hak sosial mereka yang tidak osial justicce tidak akkan bisa terpenuuhi, atau yaang dikenaal dengan sosial justiice. Dan so diperoleeh sebelum m mereka memperoleh m h social contract terlebih dahu ulu sebagai bentuk masyarakaat secara keinginnna untuk membangun m kesejahteraaan bersam ma dengan keterlibatan k penuh. Ini dapat diartikan jikaa social con ntract beruppaya mewujjudkan terciiptanya pem merataan kesejahhteraan atau distributionn of welfaree.
Mengek ksplorasi Kepentinga K an Pribadi yang y Terceerahkan: Motivasi M bag gi CSR Praktik mem mperhatikann ‘citra’ suaatu perusahaaan terkadaang disebut sebagai s mannajemen ment). Messkipun tidaak ada yanng salah dengan penggelolaan reputasii (reputatioon managem reputasii suatu peruusahaan, nam mun para peengamat daapat meragu ukan perusahhaan karenaa terlibat dalam bberbagai akttivitas CSR R hanya kareena bertujuaan untuk meemengaruhi reputasi meereka. Sebuah teori yangg disebut Harris H Interaactive mempperlihatkan elemen-eleemen pembbentukan reputasii, yaitu: a. Meningkatk kan Penjuallan b. Mempertahhakan para kkaryawan yaang berbakaat c. Meraih kep percayaan innvestor d. Menciptakaan pertumbuuhan perusaahaan e. Mendapatk kan pekemim mpinan di pasar f. Membanguun loyalitas pemegang kepentingan k n Mannajemen repputasi ini beerfungsi, daan hal itulahh yang mem mbuat kerag guan para peengamat terhhadap makssud baik dari d CSR. Manajemeen citra mengatakan m bahwa jikka suatu peruusahaan menciptakan m n citra yanng baik untuk u dirinnya sendirri, perusahhaan itu mem mbangun seemacam truust bank – para p konsuumen atau stakeholder s lainnya cenderung mem maafkan jikka nantinyaa mereka mendengar m hal yang negatif n menngenai peruusahaan. Dem mikian pulaa, jika suatuu perusahaaan memiliki citra yangg negatif, maka m citra itu i akan mellekat, tanpa memperhattikan kebaikkan yang mungkin m dilaakukan peru usahaan.
2016
8
Business Ethic E & Corp Gov vernance Dr. Antoniuss Dieben Robinso ong Manurung, MS Si
Pusat Bahan n Ajar dan eLearning http://www.me ercubuana.ac.id
Model “kepen ntingan Prib badi yang Tercerahka T an” dapat berjalan? b
Moddel ketiga CSR, keepentingan pribadi yang y tercerrahkan, beeranggapan bahwa peruusahaan meengakui nilai utama bagi b organissasi untuk terlibat dallam aktivitaas CSR. Messki terdapatt contoh-conntoh keputuusan yang tidak t etis yaang menghaasilkan keuuntungan yang besar, terrdapat keseepakatan um mum bahwaa, dalam jaangka panjaang, keputuusan etis jugaa menghasillkan keutunngan.
Indikattor Keberh hasilan SCR R dan modeel penerapaan di Indon nesia
Menuruut Dody Praayogo (dalam m Fahmi) in ndikator kebberhasilan CSR, C yaitu: 1. Secara um mum, keberrhasilan CS SR dapat dilihat d darii perolehan n nilai etikka yang dikandungnnya, yaitu tuurut menegaakkan sociaal justice, suustainability y, dan equityy. 2. Secara sosiial, keberhaasilan CSR dapat dinillai dari tingggi rendahn nya legitimaasi osial korporasi di d harapan sttakeholder sosialnya s 3. Secara bisn nis, keberhaasilan CSR dapat dinilaai dari menngingkatnyaa nilai saham m akibat peningkatann sorporate social imag ge. 4. Secara tekn nis, keberhaasilan CSR dapat dilihhat dari pero olehan proggram hasil evaluasi teknis lapanngan.
n Abidin (ddalam Fahm mi) sedikitnyya ada emppat model attau pola CS SR yang Menuruut Saidi dan umumnnya diterapkkan di Indonnesia, yaitu 1. Keterlibatan langsung 2. Melalui yayyasan atau organisasi o sosial perusaahaan 3. Bermitra deengan pihakk lain 4. Mendukung g atau bergaabung dalam m konsorsiuum
2016
9
Business Ethic E & Corp Gov vernance Dr. Antoniuss Dieben Robinso ong Manurung, MS Si
Pusat Bahan n Ajar dan eLearning http://www.me ercubuana.ac.id
Dafttar Pusstaka Fahmi IIrham. (2013). Etika Biisnis: Teori, Kasus, dann Solusi. Baandung: Alffabeta. Hartmaan, L., Desjaardins, Joe. ((2008). Etiika Bisnis: Pengambila P an Keputusaan untuk Inttegritas Pribadi dan n Tanggung Jawab Sosiial. Jakarta: Erlangga. Mello, JJ.A., (2011)). Strategic Management of Humaan Resoures. 3rd ed.Cannada: Cengaage Learning.
2016
100
Business Ethic E & Corp Gov vernance Dr. Antoniuss Dieben Robinso ong Manurung, MS Si
Pusat Bahan n Ajar dan eLearning http://www.me ercubuana.ac.id