th.XIV/17 Agustus 2016
Unika Soegijapranata
111
snap QR code
Dies Natalis Unika Soegijapranata ke- 34
Banyak Target yang Harus dikejar Sesuai dengan tema karya pada Tahun 2015-2016 yakni Ugahari Mandiri, dalam perayaan Dies Natalis ke-34, Unika Soegijapranata menyelenggarakannya dengan penuh kesederhanaan. Dies yang berlangsung pada hari Jumat (5/8) dan bertempat di 5uang Theater Gd. Thomas Aquinas ini mengundang seluruh jajaran karyawan dan dosen serta tamu undangan yang berasal dari perguruan tinggi lain di sekitar Unika Soegijapranata. “Kami akan mempersiapkan diri demi menyinergiskan kegiatan Dies Natalis yang akan mendatang. Kami berusaha untuk memberikan diri yang terbaik bagi masyarakat, hal ini terbukti dengan pencapaian kami menjadi PTS terbaik nomor 10 se-Indonesia, menjadi kluster utama dalam penelitian yang diberikan oleh Kemenristekdikti serta ditempatkan menjadi PTS Terbaik se-Jawa Tengah versi salah satu media massa di Indonesia.” Meskipun digelar dengan sederhana, tak menghalangi kemeriahan acara Dies Natalis ke-34 Unika Soegijapranata ini. Seluruh dosen dan karyawan mengikuti perayaan yang diawali dengan sidang Senat Terbuka dengan antusias. “Banyak Target yang harus dikejar pada tahun-tahun yang akan datang. Dan berharap dengan banyaknya jalinan kerjasama yang dimiliki oleh Unika Soegijapranata, semoga dapat meningkatkan mutu dan kualitas serta memberikan layanan yang terbaik bagi masyarakat.”
Orasi Ilmiah Tak ketinggalan pula, dalam Puncak Perayaan Dies Natalis, terdapat Orasi Ilmiah yang dibawakan oleh Prof. Josef Prijotomo, M.Arch Guru Besar ITS Surabaya dengan materinya “Kearifan Arsitektur Nusantara, ataukah Kejeniusan Arsitektur Nusantara”. Menurut Prof. Josef, gaya Arsitektur di Indonesia ini lebih merujuk pada gaya Arsitektur Eropa dan Amerika yang menganut 4 Musim, sedangkan Indonesia hanya terdapat 2 musim saja. “Hal tersebut tidak cocok diterapkan di Indonesia yang notabenenya tidak memiliki cuaca yang ekstrem. Indonesia memerlukan bangunan yang kokoh untuk menghadapi banjir serta gempa bumi. Cukup dengan penutup bambu (tirai) tidak usah tembok, juga tanpa pondasi kuat tetapi cukup menancap tiangnya di tanah atau sistem rumah panggung yang oleh nenek moyang orang Indonesia sudah sangat jenius dibuat sejak lama” jelasnya. “Masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak mau menggunakan Arsitektur Nusantara, dan lebih memilih menggunakan Arsitektur Eropa karena pengaruh globalisasi. Untuk itulah tugas kita untuk melestarikan Arsitektur Nusantara supaya lebih dikenal dan dicintai oleh masyarakat kita” paparnya. (wahyu)
Kronik Edisi 111/Th.XIV
17 Agustus 2016
1
KKL Prodi Teknik Sipil ke Bandung – Jakarta
Melihat Proyek Nasional untuk Kuasai Ilmu dengan Benar
Makin berkembangnya pembangunan infrastruktur dan pentingnya penambahan wawasan secara langsung bagi mahasiswa menjadi salah satu alasan penting diadakannya Kuliah Kerja Lapangan oleh Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata. Kuliah Kerja Lapangan yang diikuti oleh 57 mahasiswa angkatan 2014 dan 2015 ini dilaksanakan pada hari Senin (25/7) hingga Jumat (29/7) dan didampingi oleh Ir. David Widianto, M.T. bersama dengan Ir. Drs. Djoko Setijowarno, M.T. Selama 5 hari, mahasiswa Prodi Teknik Sipil tersebut mengunjungi 3 proyek dan 2 kunjungan perusahaan, yaitu proyek pembangunan rel kereta api milik PT Railink di Bandara Soekarno Hatta, pembangunan Tol Pejagan – Pemalang Seksi III dan IV, pembangunan Mass Rapid Transit, dan mengunjungi Perum Jasatirta II PLTA Waduk Ir. H. Djuanda dan PT KAI Commuter Jabodetabek. “Fokus dari kegiatan KKL kami adalah mengunjungi proyek pembangunan Mass Rapid Transit di Senayan, Jakarta Pusat. Merupakan suatu hal yang sangat bermanfaat ketika kami melakukan kunjungan ke proyek tersebut, karena selain pembangunan MRT mungkin tidak akan dilaksanakan lagi di luar Kota Jakarta dalam jangka waktu yang dekat, tentu tidak semua orang juga bisa masuk dan melihat secara langsung ke dalam terowongan dan melihat bagaimana Tunnel Boring Machine atau alat penggali bekerja,” jelas Johanna Indah, selaku ketua dari kegiatan KKL tersebut. Mass Rapid Transit sendiri merupakan angkutan cepat terpadu Jakarta yang beroperasi di bawah tanah. Pembangunan ini telah dimulai pada September 2015 dan diperkirakan akan selesai pada tahun 2018. Dengan pekerjaan tahap I (jalur Lebak Bulus – Bundaran HI) yang ditarget akhir tahun ini selesai dan pekerjaan tahap II (jalur Bundaran HI – Kampung Bandan). Tunnel Boring Machine atau alat penggali terowongan MRT ini didatangkan dari negeri Sakura, Japan Tunnel Systems Corporation (JSTC)
2
17 Agustus 2016
yang diberi nama “Antareja” dan “Mustika Bumi” oleh Jokowi.
Menyadari teknologi makin canggih Walaupun fokus dari kegiatan KKL ini adalah pembangunan MRT, mahasiswa tetap antusias terhadap kunjungan pembangunan Tol Pejagan – Pemalang, pembangunan rel kereta api, kunjungan ke PLTA Waduk Ir. H. Djuanda, dan menaiki KRL dari Stasiun Juanda hingga Stasiun Kota Jakarta. Salah satunya adalah Dika Ananditya, mahasiswa teknik sipil angkatan 2014 ini juga menjelaskan, “Saat kunjungan ke waduk, sebelumnya kami tidak tahu bahwa muncul banyak gas H2S di dalamnya dan banyak sekali generator – generator untuk pembangkit listrik. Begitu pula saat kami datang ke pembangunan tol, meskipun pekerjaannya butuh waktu yang lama karena ada pembebasan lahan, tapi untuk segi pengontrolannya ternyata sangat mudah karena dibantu oleh drone. Kami juga semakin sadar tentang makin canggihnya teknologi sekarang, PT Railink dan PT KAI sudah mulai menerapkan system pembelian tiket non-cash dan gate tap in untuk masuk ke dalam peron. Di KKL ini kami bisa belajar sekaligus bermain. Belajar, karena kami dapat melihat langsung situasi di dalam proyek. Bermain, karena sekaligus menjadi rekreasi” jelasnya. Ir. David Widianto, M.T. juga menjelaskan bahwa Kuliah Kerja Lapangan ini sangat baik untuk mahasiswa, karena dapat melihat secara langsung proyek besar dan merasakan betapa pentingnya menguasai teori teknik sipil untuk dapat dipraktekkan dengan benar. Mahasiswa bisa lebih semangat dalam perkuliahan dan mengerjakan tugas sesuai arahan dosen, dan mahasiswa bisa lebih terdorong banyak bertanya untuk meningkatkan wawasan dan penguasaan ilmu teknik sipil. Dengan mengikuti KKL ini, mahasiswa juga dapat lebih menyadari betapa pesatnya kemajuan rekayasa teknik sipil sehingga perlu kerja keras untuk dapat menguasai ilmu tersebut. (t.sipil)
Kronik Edisi 111/Th.XIV
KKN Unika Soegijapranata di 3 Kecamatan
553 MAHASISWA BERANGKAT DARI KANTOR GUBERNUR Memasuki Bulan Agustus 2016, Unika Soegijapranata mengadakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode keII semester genap yang bertempat di 3 kecamatan yaitu di Kecamatan Pageruyung, Kabupaten Kendal; Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang; Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan. Pada kesempatan ini, Unika Soegijapranata menggandeng beberapa pihak dalam menyelenggarakan program KKN ini antara lain dengan Bank Jateng, Dinas Perdagangan, BKKBN, PT. Sido Muncul, Pemprov Jateng dan beberapa institusi terkait lainnya. Penandatanganan MOU “Kerjasama di Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan, Pembangunan, dan Kemasyarakatan melalui Kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi” dilaksanakan pada 1 Agustus 2016 di Ruang Pertemuan Gedung Gradhika Bhakti Praja lantai 2, Kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah. Acara penandatanganan dihadiri oleh Drs. Budi Wibowo, Msc (asisten III Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah) yang mewakili Gubernur Jawa Tengah; Masrur Masykur (Wakil Bupati Kendal) yang mewakili Bupati Kendal; Hevearita Gunaryanti Rahayu ( Wakil Walikota Semarang) mewakili Walikota Semarang; Letjen TNI I Wayan Midhio (Rektor Universitas Pertahanan Indonesia); Prof. Yoh. Budi Widianarko, Msc(Rektor Unika Soegijapranata). Acara penandatanganan terdiri dari 2 tahap: tahap I antara Gubernur Jawa Tengah; Walikota Semarang; Bupati Kendal; Rektor Unika Soegijapranata dan tahap II antara Gubernur Jawa Tengah dengan Rektor Universitas Pertahanan Indonesia
Jawab Kebutuhan Masyarakat Mengambil tema “Pengentasan Kemiskinan dan Meniingkatkan Kesejahteraan Masyarakat”, peserta KKN yang berjumlah 553 orang tersebut diharapkan dapat memberdayakan UMKM di samping memberdayakan masyarakat.”Universitas bukan ada dan berasal dari luar angkasa yang turun di Bendan Dhuwur melainkan universitas ada untuk menjawab kebutuhan masyarakat” jelas Prof. Budi dalam sambutannya. Terkait dengan hal tersebut, banyak pesan yang dititipkan kepada mahasiswa peserta KKN, antara lain datang dari Bupati Kendal yang mengharap para peserta dapat membantu mengubah mindset masyarakat terkait hidup sehat, ; dari Bank Jateng yang mengharapkan para mahasiswa dapat memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai kerjasama antara Unika dan Bank Jateng dalam pemberian kredit SKIM 02 dan 25 kepada UMKM serta pendataan mengenai banyaknya UMKM yang masih kesulitan dalam akses perbankan; dari para kepala desa tempat dilaksanakannya KKN yang membutuhkan mahasiswa bidang arsitektur dan teknik sipil guna pembangunan jalan desa. Sesuai dengan alur program, para peserta akan ditempatkan di lokasi KKN selama 21 hari, dimana 10 hari sebelum ditempatkan para peserta telah melakukan observasi, penyusunan program beserta proposal sehingga begitu sampai di lokasi para peserta langsung menjalankan program yang telah direncanakan. Acara kemudian ditutup dengan dengan pemakaian jaket almamater kepada mahasiswa perwakilan peserta KKN sebagai tanda pelepasan peserta KKN. (calvin)
Kronik Edisi 111/Th.XIV
17 Agustus 2016
3
UKM Mirror ke Kaliurang
Berburu Foto dengan Tema dan Bermakna Siapa bilang kegiatan cinta alam hanya dilakukan oleh para pencinta alam. Mirror, Salah satu UKM Fotografi yang ada di Unika Soegijapranata juga melakukan hal yang sama. Jika biasanya UKM Fotografi hanya hunting di tempat-tempat tertentu, namun kali ini Mirror memakai cara yang berbeda dan pastinya bermakna. Dengan tema “Lenscape To Kaliurang” UKM Mirror mengajak seluruh warga Unika Seogijapranata untuk menikmati alam bersama.
Misalnya batik Jogja yang berbentuk gambar hewan laut, ini bermakna untuk menolak bala dan menolak segala hal yang berbau sial. Juga ada batik yang bermodel bulatbulat seperti telur dimana batik ini di gunakan untuk pemakaman, karena batik ini memiliki makna kesucian.
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari sabtu dan minggu (30-31/06). Kegiatan ini diikuti oleh belasan mahasiswa dari Unika Soegijapranata dengan fakultas yang berbedabeda. Para peserta menetap di villa Bella Plaza di daerah Kaliurang.
Keseruan kegiatan ini tidak hanya sampai dimuseum Ullen Sentalu. Para peserta juga diajak untuk menikmati alam menggunakan Lava Jeep Tour untuk melihat sunrise di Merapi. Dengan menggunakan 4 Jeep. Para peserta pergi untuk melihat keindahan sunrise. Kegiatan berfoto ria atau selfie tidak lepas dari kegiatan ini. Mengingat Mirror adalah salah satu UKM Fotografi Universitas, sehingga yang namanya aktifitas seperti berfoto jelas tidak dapat terpisahkan.
Pada kegiatan ini Mirror menyajikan paket Trip yang beragam. Tujuan dari kegiatan ini jelas untuk meningkatkan rasa cinta akan alam dan juga sebagai tantangan tersendiri bagi para pencinta dunia fotogafi dalam menghunting foto. Tempat destinasi yang dituju juga beragam, tidak hanya menikmati pemandangan alam. Disini para peserta juga diajak untuk lebih mengenal budaya yang ada di Indonesia sendiri. Bisa dilihat dari tempat destinasinya yaitu ke Museum Ullen Sentalu, Sunrise Jeep Java Tour, Hutan Wisata, Goa Jepang, Panorama Alam, Bukit Plawangan dan Eksotisme Gunung Merapi. Di Museum Ullen Sentalu para peserta diajak untuk lebih mengenal pengetahuan tentang kerajaan di daerah Solo maupun Jogya. Museum Ullen Sentalu ini sendiri merupakan Museum Pribadi yang tidak terikat dengan pihak pemerintahan, sehingga barang-barang yang ada di museum ini jelas lebih istimewa dan berbeda dengan museum budaya lainnya. Pada museum ini juga para peserta diajak untuk mengenal batik sehingga peserta bisa mengetahui beberapa perbedaan antara batik Jogja dan Solo. Didalam ukiran batik antara kedua batik ini juga memiliki makna tersendiri.
4
17 Agustus 2016
Destinasi Wisata yang beragam
Didalam paket lava jeep tour ini juga mengunjungi beberapa tempat populer yang berada disekitar merapi seperti Batu Alien. Disebut demikian karena batu ini menyerupai muka seseorang yang unik. Makanya disebut dengan batu Alien. Batu ini juga secara tiba-tiba muncul usai kejadian erupsi tahun 2010 lalu. Setelah selesai bersenang-senang di wilayah merapi. Kegiatan ditutup dengan mengunjungi Goa jepang. Menuju ke goa jepang ini fisik para peserta diuji, karena di goa jepang ini para peserta harus mendaki gunung untuk sampai ke goa jepang ini. Jarak yang ditempuh sekitar 800 meter dengan medan jalan yang berbentuk tangga batu. Di goa jepang sendiri terdapat 25 Goa. Goa ini digunakan sebagai tempat persembunyian jepang dulu. “Kegiatan ini sangat seru. Apalagi ketika kami menaiki Jeep melewati genangan air. Selain memacu Adrenalin ini juga membuat kami berteriak ceria. Pokoknya kegiatan kali ini seru banget.” ucap Daniel Ariyanto. Salah satu mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Unika Soegijapranata yang menjadi peserta pada kegiatan ini. (R.Jeffry)
Kronik Edisi 111/Th.XIV
Misa Syukur Dies Natalis ke-34 Unika Soegijapranata
Berbagi masa lalu bersama Mgr. Soegijapranata
Dalam rangka memperingati Dies Natalis yang ke-34, Unika Soegijapranata mengadakan Misa Syukur yang bertempat di Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal, Semarang pada hari Senin (1/8). Misa Konselebrasi yang mengambil tema “Ugahari Mandiri” tersebut dihadiri oleh seluruh jajaran dosen dan karyawan Unika Soegijapranata dan dipimpin oleh Selebran Utama Romo A.G. Luhur Prihadi, Pr.; Romo Yohanes Gunawan, Pr.; dan Romo Patricius Hartono, Pr. Pada homili yang disampaikan oleh Romo Yohanes Gunawan, diisi dengan sharing iman yang disampaikan oleh Prof. Dr. Agnes Widanti sebagai Ketua program studi Magister Hukum Kesehatan yang merupakan salah satu dosen senior di Unika Soegijapranata. Prof. Widanti telah bekerja di Unika Soegijapranata sejak pertama kali Unika didirikan tahun 1982 (pada saat itu bernama Unika Atmajaya Semarang). Selain itu, motivasinya juga tidak lepas dari pengalaman masa lalunya bersama Mgr. Soegijapranata selaku romo paroki banyak membantu keluarga Prof. Widanti dan beliau juga salah satu anak asuh dari Mgr. Soegijapranata sendiri. Tidak sampai disitu, ia juga mengungkapkan bahwa kakaknya membuat Patung Soegija dan merancang pendopo yang berada di Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal sebagai bentuk penghormatan Mgr. Soegijapranata. Desain arsitektur pendopo tersebut disetujui langsung oleh Presiden Ir. Soekarno tahun 1963. Tahun 1963 tepat dengan meninggalnya Mgr. Soegijapranata dan beliau dimakamkan di makam no. 632
Keunikan Makam Soegija Atap pendopo tersebut terdiri dari 7 tingkat yang melambangkan 7 sakramen dalam Gereja Katolik di atasnya terdapat mitra sebagai simbol topi uskup dan diatasnya lagi terdapat salib. Atap pendopo tersebut banyak terdapat gambar daun sirih yang menggambarkan keabadian. Kemudian pada sisi kanan dan kiri nisan terdapat lambang bintang dalam lingkaran yang menggambarkan sila pertama Pancasila, sila ini sesuai dengan motto yang dijunjung Soegija dalam hidupnya yaitu “100% Katolik 100% Indonesia”. Pada belakang makam, terdapat meja altar dan diatasnya terdapat sebuah gunungan atau yang biasa disebut sebagai “tancep kayon” yang berarti pertunjukkan wayang telah selesai. Jasad Mgr. Soegijapranata ditempatkan dalam kotak wayang yang sesuai dengan kisah hidupnya yang banyak menyentuh nilai-nilai budaya Jawa dalam menyebarkan Agama Katolik. Di atas pusara makam tergambar logo tahbisan uskup yang menggambarkan pribadi yang “In Nomine Jesu”. Tiang pada bangunan makam pun tidak kalah unik yang mengarah keluar pendopo yang melambangkan tangan terbuka tanda memohon pada Allah beserta pagar makam yang pada awalnya berbentuk gelombang air mengalir dengan berjalannya waktu direnovasi hingga sekarang berbentuk lurus beserta lambang salib di tengahnya. Sharing kemudian dilanjutkan oleh TSI, sebuah lembaga yang bertugas untuk menggali dan meneliti tulisan dan foto asli dari Mgr. Soegijapranata. Acara misa pun ditutup dengan penaburan bunga pada seluruh makam di Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal. (calvin)
Kronik Edisi 111/Th.XIV
17 Agustus 2016
5
Silaturahmi dengan Camat dan Kepala Desa
Mengenal Potensi Wilayah KKN Kepala Desa binaan dan Camat yang menjadi mitra Unika Soegijapranata dalam menerjunkan mahasiswa KKN tersebut. Biasanya, hanya mahasiswa saja yang bertemu dengan mereka, namun untuk kali ini, Universitas ingin lebih dekat dan mengenal mitra kerjanya sekaligus menjalin hubungan erat persaudaraan dengan masyarakat beserta jajaran pimpinannya didaerah” jelasnya.
Masa-masa Lebaran memang telah berlalu, namun suasana kebersamaan masih terasa kental. Tradisi Lebaran dengan menjalin silaturahmi antar sesama merupakan kegiatan yang tidak asing lagi dilakukan oleh seluruh masyarakat Indonesia, tak terkecuali dunia akademik kampus. Untuk menjalin tali silaturahmi yang erat antara Dunia Kampus dengan Masyarakat, diadakanlah pertemuan antara Universitas Katolik Soegijapranata dengan Desa mitra binaan KKN melalui Kepala Desa dan Camat yang menjadi mitra Unika Soegijapranata, pada hari Jumat (22/7) bertempat di Ruang Hijau Gedung Mikael Lantai 3. Menurut Kepala P3M (Red:Pusat Pemberdayaan dan Pembangunan Masyarakat) LPPM Unika Soegijapranata, Rudi Elyadi, SE., MM menjelaskan bahwa pertemuan ini dimaksudkan untuk menjalin hubungan baik dengan masyarakat. “LPPM ingin menjalin relasi yang baik dengan mitra binaan KKN melalui silaturahmi dan mengundang seluruh
SOEGIJAZZ 2016:
Warnai Jazz Kampus Kota Semarang
Pagelaran Tahunan Unika Soegijazz “Sound of Collages” yang diikuti oleh masyarakat Kampus Ungu serta Masyarakat Umum yang bertempat di Sporthall Unika pada hari Senin (18/7) berhasil digelar dengan meriah. Mengundang band-band jazz dari berbagai kampus yang ada di Indonesia, mampu menghipnotis seluruh audience yang ikut menyaksikan Soegijazz 2016. Band-band jazz yang turut memeriahkan acara Soegijazz ini diantaranya berasal dari Kampus UPH Jakarta
6
17 Agustus 2016
Tak kurang, 3 Camat yang berasal dari kecamatan Gunung Pati, kecamatan Gubung Kabupaten Grobogan dan kecamatan Pageruyung kabupaten Kendal serta 20 Kepala Desa yang menjadi mitra KKN turut hadir dalam kegiatan silaturahmi ini. Sekaligus mengenalkan Unika Soegijapranata secara lebih dekat kepada mitra binaannya.. Melalui pertemuan ini, Kepala Desa serta Camat dipertemukan dalam satu forum untuk saling bertukar informasi seputar daerahnya, mengenai potensi-potensi yang ada didalamnya sehingga dapat saling membangun bersama. Melalui ajang ini pula diharapkan kerjasama yang dijalin oleh Unika Soegijapranata dengan Desa mitra dapat lebih ditingkatkan lagi. “Pertemuan ini juga digunakan sebagai ajang promosi Unika untuk mengenalkan lebih jauh lagi dunia kampus kepada masyarakat, sehingga ketika ada beberapa orang yang memiliki niat untuk berkuliah dan berasal dari desa-desa tersebut, Unika dapat dijadikan pijakan untuk menimba ilmu bagi kalangan muda di desa-desa mitraan tersebut” tandas Rudi. (Wahyu)
dengan membawakan 3 lagu yang telah dikomposisi oleh mahasiswa dan dosen, selain itu Institut Musik Indonesia yang saat ini disebut dengan School of Creative melantunkan 3 lagu yang turut memberikan variasi musik di Soegijazz 2016. Tak kalah pula Universitas Negeri Semarang juga turut berpartisipasi dalam konser Soegijazz dengan membawakan 3 buah lagunya, serta Institut Seni Indonesia cabang Surakarta yang mampu membawakan 3 buah lagu yang semuanya hasil karya cipta mereka sendiri. Menyusul UKSW juga turut berpartisipasi dengan dua kelompok jazz bandnya, serta Unika Soegijapranata dengan Soegi band turut pula membawakan 4 lagu yang dipadukan dengan kolaborasi bersama 2 drummer terkemuka di bidangnya. Pada sesi berikutnya, disuguhkan penampilan penyanyi kondang Mus Mujiono yang mampu memikat seluruh pengunjung yang hadir disana. Alunan lagu yang
Kronik Edisi 111/Th.XIV
ditembangkan oleh Mus Mujiono bersama Bank Jateng Band mampu membius suasana yang ada. Dengan membawakan lagu-lagu yang sebelumnya pernah menjadi Hits pada eranya, seperti arti kehidupan, esok kan masih ada membawa seluruh penonton menuju nostalgia masa lalu dan membangkitkan kenangan indah. Tak hanya penampilan dari kalangan dalam negeri saja yang terlibat dalam kegiatan Soegijazz ini, Drummer terkemuka di dunia, Israel Varela turut hadir meramaikan pentas jazz Unika tersebut. Ia tampil membawakan beberapa lagu dari albumnya serta berduet dengan istrinya. Pria asal Italia ini tampil apik membawakan instrumen drum dalam bentuk jazz, kepiawaiannya dalam menabuh drum juga menjadi pembelajaran bagi musisi lokal untuk belajar menjadi lebih baik lagi dan klinik musik menjadi sasaran Unika Soegijazz untuk mengembangkan talenta-talenta lokal dengan belajar kepada musisi senior, terlebih lagi belajar kepada drummer kelas Dunia, Israel Varela. Turut tampil pula sebagai puncak dari keseluruhan kegiatan Soegijazz, Indra Lesmana yang membawakan konsep musik jazz dengan alat musik yang berbeda, yakni Keytar yang hampir serupa dengan gitar. Alat musik ini dipilih karena sebelumnya ayahnya yang juga musisi sangat Jago Maestro Gitar membuatnya ingin berbeda dengan ayahnya dengan membawakan keystar. Bersama dengan keytar trio, Indra memainkan beberapa lagu, salah satunya yang berjudul There Is No Greater Love yang mampu menggairahkan penikmat lantunan musik jazz. Perkembangan Musik Jazz di Indonesia Mus Mujiono mengaku sangat mengapresiasi terhadap kampus Unika Soegijapranata dengan diadakannya Unika Soegijazz. Menurutnya hal ini menumbuhkan talentatalenta luar biasa yang dapat dikembangkan lebih oleh dunia pendidikan, dalam hal ini kampus. “Kegiatan ini sangat positif sekali diadakan, mengingat sangat jarang dunia akademik mau mengangkat dunia seni kedalam dunia pendidikan. Mengingat talentatalenta anak Indonesia semakin hari semakin berkembang ke arah yang lebih baik. Musik Jazz sudah digemari sejak awal tahun 2000an, dan ini sudah berkembang dari tahun ke tahun. Meskipun musik jazz penuh dengan permainan yang susah, tak menjadi halangan bagi musisi-musisi muda, karena juga peran sekolah musik yang saat ini sudah banyak. Musisi muda pada zaman ini juga memiliki skill serta pengetahuan yang bagus bahkan lebih mumpuni dari seniornya. Hal ini perlu dikembangkan lebih lagi agar talenta bermusik tidak hanya berhenti didunia luar saja, namun didalam kampus juga berkembang” tandasnya. (wahyu)
Kronik Edisi 111/Th.XIV
17 Agustus 2016
7
Puncak Kegiatan KKU Unika Soegijapranata
Pasar Murah di Gisikdrono
Menjelang hari lebaran, sebagai acara puncak dari kegiatan Kuliah Kerja Usaha (KKU) Unika Soegijapranata di Kelurahan Gisikdrono, para mahasiswa peserta KKU mengadakan sebuah acara pengabdian kepada masyarakat di area Gisikdrono. Acara yang diberi nama Pasar Murah tersebut diadakan pada hari Jumat (1/6) bertempat di gedung pertemuan kelurahan Gisikdrono, kecamatan Semarang Barat, dan dihadiri oleh Bapak Rudi Elyadi, SE., MM sebagai Kepala P3M Unika Soegijapranata serta pejabat setempat. Acara pasar murah ini merupakan wujud pengabdian
mahasiswa KKU Unika terhadap masyarakat yang kurang mampu di wilayah Gisikdrono supaya dapat membeli sembako dan berbagai macam kebutuhan lainnya seperti pakaian layak pakai dengan harga yang sangat murah. “Acara pasar murah sengaja dimulai pada pukul 15.00 wib hingga pukul 17.00 wib, supaya seluruh warga dapat mengunjungi pasar murah setelah pulang dari pekerjaan mereka. Dan acara tampaknya berjalan dengan sukses, hal itu terlihat dari banyaknya animo masyarakat yang memanfaatkan event pasar murah ini untuk persiapan Lebaran mendatang” ujar Zha selaku ketua dari acara Pasar Murah tersebut. (andre)
Pergantian Pengurus SMU
Maretha Terpilih Sebagai Ketua
Menjelang berakhirnya masa kepemimpinan Senat Mahasiswa Universitas (SMU) Unika Soegijapranata masa bakti 2015-2016 yang pada bulan Oktober 2016, maka perlu dipersiapkan regenerasi pengurus SMU yang baru untuk periode 2016-2017. Berkaitan dengan itu, pihak
8
17 Agustus 2016
universitas telah mempersiapkan regenerasi SMU sejak akhir bulan Mei hingga pertengahan Juni 2016, melalui rangkaian seleksi yang ketat dan akhirnya terpilih 15 orang mahasiswa dari berbagai Fakultas yang ada di Unika yang akan melanjutkan kepengurusan SMU Unika
Kronik Edisi 111/Th.XIV
Soegijapranata periode 2016-2017. Dengan terpilihnya 15 orang pengurus baru SMU Unika Soegijapranata periode 2016-2017, selanjutnya tugas SMU periode 2015-2016 memberikan pelatihan mengenai dasar-dasar kegiatan yang terdapat dalam organisasi tertinggi tingkat Universitas tersebut kepada para pengurus baru melalui “Malam Keakraban Senat Mahasiswa Universitas” yang dilaksanakan di gedung Henricus Constant sayap B Ruang B.1.3 pada hari Jumat hingga Sabtu, tanggal 24 – 25 Juni 2016. “Kegiatan Makrab ini ditujukan sekaligus untuk memperkenalkan lebih mendalam mengenai tugastugas yang kelak akan dilaksanakan oleh pengurus Senat Mahasiswa Universitas yang baru. Selain itu, terdapat pula games-games keakraban bersama yang bertujuan agar para pengurus baru semakin mengenal satu sama lain, hingga pada saatnya bekerja mereka sudah lebih solid dan siap,” ungkap salah seorang panitia yang tidak mau disebut namanya. Dalam kegiatan selama 2 hari tersebut, juga diadakan
pemilihan Ketua SMU Unika Soegijapranata periode 20162017 dengan kandidat Adri Praditya dari Fakultas Teknik serta Maretta Edgina Damayanti dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Sebelum memulai pemilihan, terlebih dahulu kedua kandidat tersebut memaparkan visi-misinya yang akan dilaksanakan selama 1 periode masa jabatan. Pemilihan Ketua SMU ini diikuti oleh pengurus lama dan pengurus baru yang pada akhirnya terpilihlah ketua SMU Unika Soegijapranata periode 2016-2017 yaitu Maretta Edgina Damayanti dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Setelah ketua terpilih, lalu ketua menentukan jobdesk pengurus yang lain hingga terbentuklah satu kepengurusan SMU yang baru untuk masa bakti 2016-2017. Selamat berkarya kepada pengurus SMU Unika Soegijapranata periode 2016-2017. Semoga dengan semangat dan integritas serta loyalitas pengurus SMU yang baru, Unika Soegijapranata dapat berkembang menjadi perguruan tinggi yang bisa diandalkan di tingkat lokal maupun internasional. Give your best and God will do the Rest! (wahyu)
Unika Jalin Kerja Sama dengan Penerbit Andi
Mendorong Gen-Z memahami Nilai Buku Dalam rangka sosialisasi teknik menulis yang benar versi penerbit buku, maka Penerbit Andi yang banyak berkiprah dalam penerbitan buku-buku umum seperti buku-buku komputer, ekonomi, manajemen, matematika dan ilmu pengetahuan alam, teknik, kepariwistaan, dan sejenisnya, pada hari Selasa (28/6) telah mengadakan workshop untuk para dosen Unika, bertempat di ruang Seminar LPPM, gedung Mikael lantai 4, Unika Soegijapranata. Namun sebelum acara workshop dimulai, diawali dengan penandatanganan MOU atau nota kesepahaman antara Unika Soegijapranata dengan Penerbit Andi Yogyakarta. Dalam sambutannya, Prof. Dr. Ir. Yohanes Budi Widianarko, M.Sc selaku Rektor Unika Soegijapranata menjelaskan,”Dosen Unika Soegijapranata didorong untuk Co Branding, sehingga diharapkan dapat menghasilkan 70 buku per tahun, artinya dosen Unika tidak menjadi dosen MPP (Master of Powerpoint), tetapi
benar-benar ada kebanggaan terhadap karya kita sendiri melalui buku ajar yang ditulis oleh para dosen. Selain itu para mahasiswa yang termasuk generasi Z dapat kita dorong untuk mengerti value dari buku asli termasuk sensasi bau buku usang yang mempunyai kekuatan tersendiri, dibanding hanya softcopy berupa file saja” ujar Prof. Budi. Setelah penandatanganan MOU acara dilanjutkan dengan kegiatan workshop. Didalam workshop ini Penerbit Andi memberikan materi kepada dosen-dosen seputar dunia penulis. “Sebagai seorang penulis jelas itu sangat menguntungkan, terbukti dari pengalaman salah satu guru, yang berhasil meraup keuntungan lebih dari 500 juta, hanya bermodalkan menulis,” ucap Joko Irawan Mumpuni, selaku pembicara dalam Workshop sekaligus sebagai Direktur Penerbitan-Penerbit Andi. Melalui ucapan Joko, jelas membangkitkan semangat
Kronik Edisi 111/Th.XIV
17 Agustus 2016
9
untuk menulis. Terutama dilihat dari royalti yang sangat fantastis. Namun untuk menjadi penulis jelas membutuhkan prosedur-prosedur yang tertata. Maka dari itu Joko juga memberikan beberapa materi penting yang sangat bermanfaat untuk para dosen dan juga peserta workshop.
Ciri-ciri Penerbit yang baik Materi awal workshop, dibuka dengan Ekosistem penerbitan, yang menjelaskan tentang proses penerbitan. Ekosistem tersebut terdiri dari Penerbitan, Penulis, Penerbit penyalur, dan Pembaca. Dari ekosistem penerbitan yang melalui 4 tahap atau pihak tersebut, yang biasanya mendapatkan keuntungan terbesar adalah pihak penerbit penyalur atau toko buku. Lebih lanjut dijelaskan pula oleh Joko tentang ciri-ciri penerbit yang sesuai dengan kriteria baik. “Penerbit yang baik harus memiliki visi yang jelas, memiliki business core lini, mempunyai pengalaman, jaringan pemasaran,
memiliki percetakan sendiri, keberanian mencetak jumlah eksemplar, kejujuran dalam pembayaran royalti.” tuturnya. Bukan hanya materi yang diberikan, Joko juga membagikan cerita-cerita pengalamannya selama bekerja didunia penerbitan, terutama pengalaman-pengalaman dalam menerbitkan sebuah buku, dan bekerjasama dengan penulis. Hal yang paling penting, karena Workshop ini ditujukan untuk para dosen, maka Joko juga menjelaskan tingkatantingkatan gelar yang ada dalam buku untuk mencapai target KUM, karena KUM ini sendiri sangat penting bagi dosen dalam menunjang kegiatan mengajar. Selain materi yang umum seputar penulis. Penerbit Andi juga menjelaskan tentang teknis dalam penulisan, seputar bagaimana naskah dapat terbit. Hal itu disampaikan oleh Edi S. Mulyanta S.Si., M.T selaku manager operational penerbit Andi. (R.Jeffry)
PMLP - Eckerd College di Dusun Kali Tapak
Nelayan Telah Sadar Perubahan Iklim
Program Magister Lingkungan dan Perkotaan (PMLP) mengadakan acara “Diskusi Penanaman Bakau” pada hari Rabu (22/6) bertempat di ruang Rapat LPPM Gedung Mikael lantai 4. Acara diskusi menghadirkan narasumber Jeannie Lesman, Ph.D.(pembimbing mahasiswa Marine Science and Biology Faculty dari Eckerd College, Florida, Amerika Serikat); Zoe Shribman, Aiden Browne, AnnaSophie Hoppe dan Erica Wirth (mahasiswa Marine Science and Biology faculty dari Eckerd College); Oely Sidabalok (PMLP). Diungkapkan para mahasiswa yang pada kunjungannya pertama kali ke Semarang sangat terkejut saat mengetahui kondisi pasar tradisional di Semarang. Ketika mereka diajak untuk berkeliling Pasar Jatingaleh mereka menemukan fenomena menggunungnya sampah yang belum pernah mereka temui di negara asal mereka, Amerika Serikat. Selain diajak ke pasar tradisional, para
10
17 Agustus 2016
mahasiswa mancanegara ini juga diajak berkeliling Kota Semarang dan salah satunya hutan bakau yang terletak di tepi Kota Semarang tepatnya di Dusun Kali Tapak, Kecamatan Tugu. Di Dusun Kali Tapak, para mahasiswa melakukan penelitian dengan melakukan interview dengan para petani bakau dan nelayan tambak sekitar Dusun Kali Tapak. Para mahasiswa sangat kagum dengan suasana dusun dan mereka memuji para nelayan yang mereka interview telah sadar mengenai adanya perubahan iklim dan meningginya permukaan air laut. Ada momen yang cukup menarik ketika para mahasiswa ini ditanya tentang imajinasi mereka mengenai tempat yang mereka kunjungi dan mereka mempunyai beragam jawaban, salah satunya ada yang membayangkan bahwa Semarang adalah sebuah desa kecil akan tetapi setibanya di Semarang persepsi mereka berubah dan mereka pun mengakui keragaman
Kronik Edisi 111/Th.XIV
budaya di Indonesia khususnya Kota Semarang. Bahkan, rata-rata dari mereka menyukai nasi dan sangat rindu nasi ketika mereka kembali ke Amerika Serikat.
kualitas air sungai dan juga terdapat banyak sampah plastik yang mengapung. Diungkapkan pula, dahulu panen ikan dapat menghasilkan 20 kg ikan / hari dan waktu sekarang ini hanya menghasilkan 2 kg ikan/ hari.
Gerakan Keadilan Lingkungan Dusun Kali Tapak
Untuk mempetahankan hidupnya, masyarakat Kali Tapak maelakukan beberapa gerakan yang bertujuan untuk menciptakan keadilan lingkungan antara lain dengan gerakan menanam bakau yang hasilnya dengan penanaman 1000 bibit bakau diperoleh hasil panen ikan 100 kg. Selain itu, bakau juga digunakan untuk menetralisir pencemaran air, serta memposisikan Dusun Kali Tapak sebagai Hutan Bakau Kota Semarang
Dosen PMLP Unika yang mendampingi tim mahasiswa Eckerd College, Hotmauli Sidabalok,SH., CH., Hum memaparkan hasil lawatan terbaru bersama dengan mahasiswa Eckerd College mengenai keadaan Dusun Kali Tapak. “Dusun Kali Tapak menjadi sebuah ironi di Kota Semarang yaitu suatu dusun yang sudah tercemar menjadi daya tarik tersendiri bagi destinasi wisata dan menimba ilmu melalui penelitian lapangan. Problem ketidakadilan lingkungan di Indonesia sudah terjadi sejak tahun 1974 dan hal itu terjadi di Kali Tapak,” ungkap Hotmauli atau sering disapa Oely. Terjadinya kerusakan tambak menyebabkan penurunan
“Diprediksi apabila proyek reklamasi terus dilanjutkan, dalam rentang waktu 3 tahun lagi tidak ada hutan mangrove di Semarang. Untuk itu, para nelayan tambak menyarankan agar pemerintah membeli kembali hasil panen mereka untuk mengurangi sistem bagi hasil antara nelayan dan perusahaan seperti yang berlaku saat ini,” tandas Oely. (calvin)
Dalam Uji Publik ini peserta ditantang untuk mempresentasikan papernya dalam bahasa inggris dan memberikan penjelasan yang singkat dan dapat dipahami dalam setiap slidenya. Sebelumnya, paper tersebut sudah diujikan pada tahap 2, yakni pada tahap karantina dan mendapat perbaikan-perbaikan dari dewan juri karantina.
Student of The Year 2016
Winson Raih Juara I Setelah melalu tahap yang panjang dalam penyeleksian yang dimulai dari penyisihan di tingkat fakultas yang berhasil menjaring 12 peserta sebagai perwakilannya, selanjutnya terdapat tahap karantina dan pada akhirnya tibalah dalam sesi final dalam acara Student Of The Year (SOTY) 2016. Kegiatan yang bertujuan untuk mencari role model mahasiswa ideal andalan Unika Soegijapranata ini dilaksanakan bertempat di ruang theater gedung Thomas Aquinas pada hari Rabu (15/6). 7 peserta yang lolos dalam tahap karantina yaitu Indriani Lazuardi dan Bagus Ariyanto dari Fakultas Teknologi Pangan (FTP), Wanda Paramartha dan Basilius Oda dari Fakultas Psikologi, Devina Christine dan Nadya Natalia dari Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS), serta Winson Christian dari Fakultas Arsitektur dan Desain (FAD) diminta untuk mempresentasikan papernya kepada dewan juri dalam Uji Publik. Adapun Juri dalam Uji Publik ini adalah Rektor Unika Soegijapranata, Prof. Dr. Ir. Y Budi Widianarko, M.Sc, Wakil Rektor I, Dr. Augustina Sulastri dan Dr. Rudyanto Soesilo.
Menurut Ketua Panitia SOTY, Dea N. Hendryanti S. TP mengatakan bahwa dalam sesi Uji Publik ini, peserta diberikan waktu 10 menit untuk memaparkan hasil karya tulisnya,“Peserta diberikan alokasi waktu 10 menit untuk menyampaikan papernya kepada 3 dewan juri, dan dewan juri akan memberikan pertanyaan seputar paper peserta dengan durasi 15 menit serta untuk penonton diberikan alokasi waktu 5 menit untuk bertanya kepada peserta,” ungkapnya. “Kami juga memberikan supporter bagi para peserta untuk menaikkan mentalnya agar siap, mereka perlu untuk didukung, khususnya dari teman-teman satu fakultasnya agar membangkitkan semangat pada setiap peserta SOTY. Dan kami juga mengadakan kejuaraan antar fakultas dalam menyanyikan yel-yelnya dengan catatan tidak melebihi batas waktu yang ditentukan, karena jika melebihi batas waktu yang ditentukan akan mengurangi penilaian untuk supporter tersebut, ” jelas Dea. Sebagai hasil akhir ajang SOTY 2016, terpilihlah Juara I SOTY tahun 2016 yang diraih oleh Winson Christian dari FAD, kemudian Juara kedua diraih oleh Indriani Lazuardi serta juara ketiga berhasil diraih oleh Wanda Paramarta. Selain itu, ketiga juara ini berhak untuk mewakili Unika Soegijapranata untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan di luar kampus Unika Soegijapranata seperti mengikuti kegiatan Student Camp pada ajang Association of Southeast and East Asian Catholic Colleges and Universities (ASEACCU) dan Association of Christian Universities and Colleges in Asia (ACUCA). Sekaligus diumumkan juga sebagai supporter terbaik, yang diraih oleh supporter dari Fakultas Teknologi Pertanian (FTP). (wahyu)
Kronik Edisi 111/Th.XIV
17 Agustus 2016
11
Peluncuran Game Edukasi
Karya Gen-Y untuk Masyarakat
Program studi (Progdi) Game Technology Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata merilis 13 game, hasil karya mahasiswanya. Menurut Dosen Progdi Game Technology Unika Soegijapranata Dr Ridwan Sanjaya, ada tiga jenis game yaitu: sosial, teknologi dan enterpreneur. “Dari 13 game yang kami rilis hari ini hanya satu yang termasuk game berlatarbelakang teknologi, sedangkan sisanya sosial. Pada semester ini belum ada mahasiswa yang membuat game berlatar belakang enterpreneur,” kata Ridwan usai launching Game Edukasi Gen- Y di Unika Soegijapranata, Selasa(2/8). Ia menjelaskan, game entrepreneur adalah game yang mengikuti selera pasar, layak dijual dan membentuk badan hukum. Game enterpreneur ini biasanya benar-benar mencari keuntungan, tetapi diharapkan tetap mengandung unsur pendidikan.”Beberapa game yang dipresentasikan, menggabungkan dari beberapa disiplin ilmu antara lain Kesehatan Gigi dan Psikologi. Pembuat game, melakukan penelitian dengan narasumber-narasumber yang berkompenten,” tuturnya. Dari 13 game yang dirilis, 10 diantaranya dapat diunduh
melalui Play Store dalam android, dua lainnya dapat dimainkan melalui website dan satu dimainkan dengan sensor Raspberry Pi. Game yang merupakan tugas akhir mahasiswa Game Technology, dapat mewarnai game di tanah air. Karena selama ini hanya menjadi konsumen game saja, tetapi tidak pernah membuat game yang berusaha menyelesaikan permasalahan dalam masyarakat.”Gamegame tersebut mereka buat berdasarkan keinginan dan ketertarikan masing-masing mahasiswa,” tambahnya. Satu diantaranya, game kreasi Gunawan Putra Ghozali yang berbasis sensor, game dengan nama ‘Crows Adventure’ memanfaatkan gelombang suara sebagai penggerak karakter. Sensor yang dirancang dengan perangkat komputer mini, Raspberry Pi menjadi sumber gelombang dan media pemrosesan data. “Ponsel harus diangkat ke atas jika ingin gagak terbang tinggi dan ke bawah jika ingin terbang rendah. Intinya, ingin membuat sebuah console simple yang bisa mengimplementasikan deteksi gerak,”papar mahasiswa Game Technology Unika itu. (Sumber : Suaramerdeka.com)
Sinergi 2016
Psikologi Satu, itulah jargon khas dari mahasiswa Psikologi Unika Soegijapranata. Jargon tersebut sudah bukan hal yang asing lagi ditelinga para mahasiswa psikologi dan juga mungkin seluruh warga Unika. Demi mewujudkan psikologi yang satu kesatuan dan sebagai ajang menunjukkan kreativitas dan olahraga mahasiswa serta menjalin kebersamaan antar angkatan, diadakanlah suatu acara yang mewadahi semuanya itu yaitu Sinergi. Sinergi merupakan singkatan dari Apresiasi Talenta dan Kreasi Warga Psikologi. Sinergi 2016 ini terbagi menjadi beberapa rangkaian acara, dimulai dari Popsi (Pekan Olahraga Psikologi) lalu puncaknya yaitu Expo dan Pensi . Popsi kali ini diadakan pada hari Senin dan Selasa (30-31/5) bertempat di lapangan Albertus dan gedung Sporthall. Sedangkan Pensi diadakan pada tanggal 4 Juni nanti dan bertempat di lapangan Albertus. Popsi Sinergi 2016 merupakan ajang lomba antar angkatan fakultas psikologi. Yang dilombakan antara lain futsal, basket, badminton, dan suatu permainan bernama pensilikus botolikus. Pensilikus botolikus adalah lomba memasukkan pensil ke dalam botol tetapi tidak seperti biasanya, permainan ini dilakukan secara
Wujudkan Kesatuan Antar Angkatan
berkelompok tujuh orang per angkatan. Lomba-lomba tersebut diadakan di dua tempat yang berbeda, futsal bertempat di lapangan Albertus sedangkan basket dan badminton berada di gedung Sporthall. “Sinergi merupakan acara yang ditujukan untuk warga psikologi dan terdiri dari berbagai rangkaian acara. Yang pertama itu Popsi, merupakan kompetisi olahraga per angkatan yang ditujukan untuk mempertemukan antar tim angkatan psikologi dari angkatan senior sampai junior. Dan acara puncaknya adalah Expo dan Pensi yang diadakan pada tanggal 4 Juni nanti dan menampilkan kreasi seni dan pertunjukkan dari warga psikologi,” ujar Laurensia Ade Ayu selaku ketua panitia Sinergi 2016. “Sinergi adalah pestanya warga psikologi di mana fakultas memberikan kesempatan untuk para mahasiswanya menyalurkan hobi dan kreativitas mereka. Dan saya sangat mengapresiasi hal itu, karena disaat mahasiswa sedang sibuk-sibuknya kuliah, Sinergi ini dapat melepas penat para mahasiswa,” ungkap Dito, salah satu mahasiswa psikologi angkatan 2015. (danes)
SIDANG REDAKSI wakil rektor 4 unika, humas unika REDAKTUR PELAKSANA humas unika REPORTER wahyu, andre, calvin, jeffry, danes LAYOUT e®nanto KANTOR REDAKSI Humas Unika Gedung Mikael Lt. 3 Telp. 024 - 8441 555, 850 5003 ext. 1433 email :
[email protected]
12
17 Agustus 2016
Kronik Edisi 111/Th.XIV