BAHAN DAN METODA Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini hlaksanakan di Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak, dimulai pada tanggal 10 April 200 1 sampai dengan 10 Oktober 200 1.
Bahan dan Alat Benih S. seminis dipanen dari Kebun rakyat Kabupaten Pontianak Kalimantan Barat pada tanggal 9 April 2001. Bahan lain yang digunakan adalah asam benzoat, paclobutrazol, air destilasi, sekam padi dan media tanam. Alat-alat yang &gunakan wadah perendarn benih, gelas ukur, timbangan analitlk, oven listrik, polybag, bak plastik, gembor, jangka sorong, mistar, pisau, hygrometer dan termometer dan alat tulis.
Metode Penelitian Rancangan Perrcobaan Percobaan 1. Pengaruh kondisi benih dan periode simpan terhadap daya berkecambah dan kadar air benih Shorea seminis. Percobaan ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan dua faktor. Faktor pertama adalah kondisi benih yaitu benih utuh (&) dan terbuka (K]). Faktor kedua adalah periode simpan terdiri dari 0, 1, 2, 3, 4, clan 5 minggu. kombinasi percobaan diulang tiga kali.
Setiap
Model matematika yang digunakan :
YiiL
=
p + 0,+ pj + Kk + E,)
Dimana : Yijk
=
p
= =
01
pj
=
Kk Ei,
=
=
nilai pengamatan periode simpan ke-i dan kondisi benih ke-j nilai rata-rata umum pengaruh periode simpan ke-i pengaruh kondisi benih ke-j pengaruh kelompok ke-k pengaruh galat
Percobaan 1 dilakukan analisis ragam dan di uji lanjut dengan Duncan multiple range test (DMRT), jika dari hasil analisis ragam Fhitung> Ftabeldisamping itu dilakukan analisis regresi.
Percobaan 2. Pengaruh inhibitor pada benih utuh dan terbuka sebelum disimpan terhadap perkecambahan dan pertumbuhan bibit Shorea seminis Percobaan
ini menggunakan rancangan petak terbagi. Kondisi benih (K)
merupakan petak utama terdiri dari IG-,
=
benih utuh dan K1 = benih terbuka,
sedangkan inhibitor (I) merupakan anak petak, terdiri dan b = tanpa inhibitor, 1,
=
pemberian asam benzoat 250 ppm, I2 = pemberian asam benzoat 500 ppm, Ig = pemberian asam benzoat 750 ppm,
I4 =
pemberian asam benzoat 1000 ppm, Is =
=
pemberian paclobutrazol 50 ppm, I7 =
pemberian paclobutrazol 25 ppm,
k
pemberian paclobutrazol 75 ppm,
Is =
pemberian paclobutrazol 100 ppm.
kombinasi perlakuan diulang tiga kali. Model matematik d m rancangan ini adalah :
dimana, Yij CL
nilai pengamatan dari perlakuan inhibitor ke- i dan ulangan ke-j = rata-rata umum
=
Setiap
Bi K, 6,
= = =
= Ii (m)jk=
Eijk
=
pengaruh ulangan ke-i pengaruh aditif dm taraf ke- j faktor petak utarna pengaruh galat yang muncul pada taraf ke-j faktor petak utama dan ulangan ke- i (galat a). pengaruh aditif dari taraf ke- i faktor anak petak. Pengaruh interaksi antara taraf ke-j dari faktor petak utama dan taraf kek dari faktor anak petak. Pengaruh galat pada ulangan ke-i yang memperoleh taraf ke-j dari faktor petak utama dan taraf ke-j faktor anak petak (galat b)
Pada percobaan 2 dilakukan analisis ragarn dengan uji beda Duncan multiple range test (DMRT) jika dari hasil analisis ragam Fh,,,
> Fhkl, disamping itu dilakukan
analisis regresi.
Pelaksanaan Penelitian Percobaan 1 a. Persiapan Benih Benih diambil dari tegakan yang ada di kebun rakyat Kabupaten Pontianak Kalimantan Barat. Benih yang digunakan adalah benih yang telah mencapai masak fisiologi, dengan ciri-ciri buah berwarna hijau kekuningan dengan pangkal buah kecoklatan dan sayap berwarna kecoklatan. Benih dibuang sayapnya, kemudian diseleksi agar benih yang digunakan berukuran seragam, benih yang utuh dan terbuka dipisahkan. Benih terbuka secara alami selama satu hari transportasi menggunakan kendaraan darat ( truk), dari lokasi pengunduhan ke lokasi penelitian. Benih terbuka adalah benih yang bagian atasnya merekah sebesar f 0.6 cm.
b. Penyimpanan Benih Benih disimpan pada ruang terbuka, suhu dan kelembabamya mengkut~ suhu antara 2 9 ' ~ -3 3 ' ~clan kelembaban udara 80% - 90%. Benih diletakkan dalarn bak plastik berukuran 40 cm x 25 cm x 8 cm, yang telah diisi dengan sekam padi yang telah dibasahi ( kadar air sekam 40.12%). Letak atau posisi benih yaitu bagian pangkal benih menghadap keatas. Penyimpanan dilakukan selama 0, 1,2,3,4 dan 5 minggu. c. Perkecarnbahan Perkecambahan menggunakan polybag berukuran 40 cm x 20 cm, dengan media tanah alluvial bercampur kotoran cacing tanah (casting) dengan perbandingan
2 : 1. Setiap tolok ukur pengamatan dalarn setiap ulangan terdiri 25 benih.
Percobaan 2 a. Persiapan benih Persiapan benih percobaan 2 sama seperti pada percobaan 1. b. Perlakuan Inhibitor Perlakuan inhibitor diberikan pada perlakuan,
benih dengan konsentrasi sesuai
dengan cara direndam selama 1 jam, kemudian ditiriskanl
dikeringanginkan selama 1 jam. Inhibitor yang digunakan adalah asam benzoat dan paclobutrazol, paclobutrazol yang digunakan bermerek dagang Cultar. c. Penyimpanan benih Penyimpanan benih pada percobaan 2 sama seperti percobaan 1, tetapi periode simpan hanya sampai 4 minggu.
d. Perkecambahan dan pembibitan
Pelaksanaan perkecarnbahan dan pemb~b~tan sama sepert~pada percobaan 1 Pengamatan Pada percobaan 1 pengamatan dilakukan terhadap kadar air benih dan daya berkecambah, sedangkan percobaan 2 terhadap kadar air benih, parameter viabilitas (viabilitas potensial, viabilitas total dan vigor kekuatan tumbuh). Parameter viabilitas potensial (Vp) diamati berdasarkan tolok ukur daya berkecambah (DB). Viabilitas total berdasarkan potensi turnbuh maksimum, sedangkan vigor kekuatan tumbuh diamati berdasarkan kecepatan tumbuh. Pengamatan vigor bibit dilakukan saat bibit berurnur 3 bulan, dengan pengukuran tinggi bibit, diameter batang dan jumlah daun.
a. Daya berkecambah (%) Daya berkecambah dilakukan dengan menghitung jumlah kecambah normal pada saat hitungan pertama 14 hari setelah tanam (HST) dan hitungan kedua 28 HST. Kriteria kecambah normal yang digunakan adalah apabila panjang hipokotil dua kali panjang benih serta kotiledon telah terbuka sehingga terlihat bakal daun pertamanya.
Daya berkecambah merupakan persentase kecambah normal dari
seluruh benih yang ditanam.
C. kecambah normal hitungan I + 11
Days berkecambah
=
---------------------.................... C benih yang ditanam
x 100%
b. Potensi tumbuh maksimum (%)
Potensl tumbuh maksimum merupakan persentase kecambah normal clan abnormal dari seluruh benih yang ditanam. Penghitungan dilakukan pada 20 HST. C kecambah normal + abnormal
Potensi tumbuh
=
......................................
x 100%
C benih yang ditanam c. Kecepatan tumbuh (%/hari)
Kecepatan tumbuh diukur berdasarkan total tarnbahan kecambah normal setiap hari. Pengamatan dilakukan sejak waktu htungan pertarna hingga kurun
waktu perkecambahan 28 hari.
Kecepatan tumbuh dinyatakan dalam persen
kecambah normal per hari. Kecepatan tumbuh dihitung menggunakan persamaan Maguire dalam AOSA (1983) yaitu : 28
KCT
=
C NiIDi i= 1
KCT
Kecepatantumbuh Ni, = Persentase kecambah normal pada hari ke, 1,2,. .. ... ...,i Di,. ..= Jumlah hari setelah tanam. =
d. Kadar air (%) Pengukuran kadar air benih dilakukan sebelum clan sesudah benih disimpan, diulang dua kali, tiga benih per ulangan. Benih dibelah dua, kemudian dioven pada suhu
+ 1 0 5 ~ selama ~, 1 x 24 jam.
jam sebelum ditimbang.
Benih didinginkan di dalam desikator selama 3
Kadar air dihtung dengan rumus : Berat basah
Kadar air
=
-
berat kering
...................................
x 100%
Berat basah e. Pertumbuhan bibit Pengamatan pertumbuhan bibit dilakukan pada umur 3 bulan setelah tanam, dengan mengukur rata-rata dari 5 bibit sebagai sample yang diambil secara acak, untuk setiap ulangan. Pengukuran dilakukan terhadap tinggi bibit, diameter batang dan jurnlah daun.