,
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No.10/02/Th.XIX , 05 Februari 2016
INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) TRIWULAN IV-2015 DAN PERKIRAAN ITK TRIWULAN I-2016
Pada triwulan IV tahun 2015, dari hasil survei menyatakan bahwa konsumen di Provinsi Aceh memberikan persepsi yang optimis bahwa kondisi ekonominya lebih baik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Hal ini ditunjukkan dengan nilai ITK Kini sebesar 102,21 (indeks di atas 100).
Indeks persepsi optimisme konsumen tersebut dipengaruhi oleh adanya optimisme bahwa pendapatan rumahtangga di triwulan IV-2015 lebih baik daripada triwulan III-2015 (indeks 103,01), kemudian adanya pengaruh perubahan harga (inflasi/deflasi) terhadap konsumsi selama bulan Oktober hingga Desember 2015 (indeks 100,55) serta peningkatan volume konsumsi rumahtangga terhadap komoditi bahan makanan, makanan jadi, dan nonmakanan (indeks 102,42).
Sementara itu, konsumen juga memperkirakan kondisi ekonomi triwulan I-2016 mendatang dengan sikap persepsi yang optimis. Nilai ITK triwulan I-2016 diperkirakan di atas 100, yaitu 101,63.
Ekspektasi kondisi ekonomi konsumen Aceh yang optimis tersebut dipengaruhi oleh optimisme perkiraan adanya peningkatan pendapatan rumahtangga di triwulan I-2016 mendatang (indeks 101,63). Didukung pula dengan persepsi yang juga optimis terkait rencana pembelian barangbarang tahan lama, rekreasi dan pesta (indeks 101,61).
Secara perbandingan regional di Pulau Sumatera, persepsi optimisme konsumen di Aceh terhadap kondisi ekonomi pada triwulan IV-2015 melalui ITK-Kini merupakan yang kedua tertinggi setelah Provinsi Sumatera Utara, namun masih di bawah ITK-Kini nasional (102,77). Sementara untuk ITK perkiraan triwulan I-2016, tingkat optimisme konsumen di Aceh berada pada peringkat kelima serta masih di bawah level perkiraan ITK nasional (105,38).
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No.10/02/Th.XIX, 05 Februari 2016
1
I.
Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang
dihasilkan Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). ITK merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan pada triwulan mendatang. ITK berkisar antara 0 sampai dengan 200, dengan indikasi sebagai berikut: a.
Nilai ITK < 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan menurun (pesimis) dibanding triwulan sebelumnya. Jumlah konsumen yang menyatakan menurun lebih banyak daripada yang menjawab meningkat.
b.
Nilai ITK = 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan tidak mengalami perubahan (stagnan)
dibanding triwulan sebelumnya. Jumlah konsumen yang
menyatakan menurun sama dengan yang menjawab meningkat. c.
Nilai ITK > 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan meningkat (optimis) dibanding triwulan sebelumnya. Semakin tinggi berarti semakin optimis. Jumlah konsumen yang menyatakan meningkat lebih banyak daripada yang menjawab menurun. Sampel STK 2015 merupakan sub-sampel dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Provinsi
Provinsi Aceh tahun 2015, khusus di daerah perkotaan dengan jumlah sampel secara nasional sebanyak 14.021 rumahtangga. Pemilihan sampel dilakukan secara panel di setiap triwulan untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat mengenai perubahan persepsi konsumen antarwaktu. Target alokasi sampel STK 2015 setiap triwulan di Provinsi Aceh berjumlah 230 rumahtangga yang dipilih dari daerah perkotaan di wilayah Kota Banda Aceh, Kota Sabang, Kota Lhokseumawe serta Kabupaten Aceh Besar dan Kabupaten Aceh Barat.
II.
ITK Triwulan IV-2015 Periode triwulan IV tahun 2015 berlangsung selama bulan Oktober hingga Desember 2015, di
mana persepsi konsumen di Provinsi Aceh menyatakan bahwa kondisi ekonominya meningkat dibandingkan dengan periode tiga bulan sebelumnya (Juli-September 2015). Nilai ITK triwulan IV2015 mencapai sebesar 102,21. Artinya adalah responden di Aceh lebih banyak yang menyatakan kondisi ekonominya lebih baik di triwulan IV-2015 dibandingkan dengan responden yang menyatakan tidak lebih baik. Untuk mendukung persepsi konsumen dari hasil survei, fenomena pendukung dari kondisi yang terjadi di Aceh selama triwulan IV-2015 pun dikumpulkan dan dikaji. Selama periode bulan OktoberDesember 2015 terdapat dua perayaan hari besar keagamaan, yaitu Tahun Baru 1 Muharram 1437
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No.10/02/Th.XIX, 05 Februari 2016
2
Hijriah (14 Oktober 2015), Maulid Nabi Muhammad (24 Desember 2015) dan Natal (25 Desember 2015). Meskipun penduduk Aceh yang mayoritas muslim tidak merayakan Natal, namun momentum hari libur panjang menjelang tahun baru dimanfaatkan masyarakat untuk berlibur. Kondisi riil lainnya adalah akhir masa penyerapan anggaran tahun 2015 yang terjadi pada triwulan ini serta pengaruhnya terhadap sektor yang terkait dengan anggaran pendapatan belanja Aceh (APBA). Grafik 1. ITK Aceh Triwulan I-2014 s.d Triwulan IV-2015 dan Perkiraan ITK Aceh Triwulan I-2016 110 107
108
107
106
104 102
102
IV
I*
100
I
II
III
IV
I
II
III
2014
2015
2016 * : Perkiraan ITK Trw I-2016
Variabel pembentuk ITK Kini diawali dengan persepsi kebanyakan konsumen yang optimis bahwa pendapatan rumahtangga kini lebih baik dari triwulan sebelumnya. Tercermin dari nilai indeks variabel ini yang sebesar
103,01 (ITK > 100). Seperti telah disebutkan, terjadi pergerakan positif
realisasi kegiatan perekonomian yang bersumber dari dana APBA di akhir tahun 2015 sehingga meningkatkan pendapatan. Momentum lainnya yaitu adanya karnaval siswa sekolah dan masyarakat umum pada saat Tahun Baru Islam, libur Natal dan menjelang tahun baru 2016, dan peringatan Maulid Nabi. Grafik 2. ITK Triwulan I-IV Tahun 2014 dan Triwulan I-IV Tahun 2015 Menurut Variabel Pembentuknya 107 105
102
108
108
103
102
109
II
III
2014
IV
I
110
107
II
III
IV
I
II
2015
Pendapatan rumahtangga kini
III
2014
IV
I
II
III
IV
2015
Kaitan inflasi dengan total pengeluaran rumahtangga
*)
101
101
102
109
108
105
099
I
112
115 111
111
I
II
108 102
102
III
2014
IV
I
II
III
IV
2015
Volume konsumsi bahan makanan, makanan jadi dan nonmakanan*)
: pakaian, perumahan, pendidikan, transportasi, komunikasi, kesehatan, dan rekreasi
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No.10/02/Th.XIX, 05 Februari 2016
3
Variabel selanjutnya adalah pengaruh inflasi terhadap tingkat pengeluaran rumah tangga, dengan nilai indeks pada triwulan IV-2015 mencapai sebesar 100,55. Artinya adanya pengaruh tingkat inflasi di Aceh dengan tingkat pengeluaran rumah tangga. Berikut adalah data tingkat inflasi/deflasi selama triwulan IV-2015, yaitu pada bulan Oktober terjadi inflasi sebesar 0,17 persen, bulan November inflasi sebesar 0,27 persen, dan bulan Desember inflasi sebesar 0,76 persen. Sebagai perbandingan, pada triwulan III-2015 tingkat inflasi relatif lebih rendah, yaitu inflasi inflasi bulan Juli sebesar 0,55 persen, kemudian pada bulan Agustus dan September terjadi deflasi masing-masing sebesar 0,25 persen dan 0,15 persen. Selain faktor inflasi, pola konsumsi konsumen Aceh juga dipengaruhi oleh faktor musiman seperti perayaan hari-hari besar keagamaan yang menjadikan volume konsumsi rumah tangga ke arah yang lebih tinggi. Seperti telah disebutkan bahwa pada triwulan IV-2015 terdapat peringatan Tahun Baru Islam dan Maulid Nabi. Pada saat tersebut masyarakat di Aceh menyelenggarakan “Kenduri Maulid”, yaiut semacam hajatan/pesta rakyat yang dilaksanakan di hampir semua Mesjid di seluruh desa di Aceh. Variabel pembentuk ITK yang berikutnya yaitu volume konsumsi rumahtangga terhadap barang dan jasa, yang pada triwulan IV-2015 yang mencapai indeks 102,42. Nilai tersebut menyatakan bahwa konsumen yang optimis tingkat konsumsi rumah tangganya meningkat, jumlahnya lebih banyak 2,42 persen dari konsumen yang menyatakan menurun. Secara perbandingan regional, mayoritas konsumen di Pulau Sumatera memberikan persepsi bahwa kondisi ekonomi pada triwulan IV-2015 lebih baik dibandingkan dengan triwulan III-2015. Kecuali tiga provinsi, yaitu Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Bangka Belitung, yang memberikan persepsi pesimis (indeks di bawah 100). ITK Kini Provinsi Aceh menempati urutan kedua di antara provinsi Se-Sumatera, namun lebih rendah dari ITK nasional (indeks 102,77). Sementara enam provinsi lainnya yaitu Bengkulu, Lampung, Jambi, Kepulauan Riau dan Sumatera Selatan, juga berada di bawah level nasional, meskipun menunjukkan indeks yang optimis.
ITK Triwulan III-2015 Provinsi Se-Sumatera dan Nasional
ITK Triwulan IV-2015 Provinsi Se-Sumatera dan Nasional
ITK Trw IV-2015
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No.10/02/Th.XIX, 05 Februari 2016
94
94
101
99
100
101
101
101
101
102
103
103 Tw III-2015 Nasional
101
101
102
102 Tw III-2015
Nasional 102,77
106
106
107
107
109
110
Nasional 109,00
ITK Nasional Trw IV-2015
4
III.
Perkiraan ITK Triwulan I-2016 Rumah tangga di Provinsi Aceh dalam memperkirakan kondisi perekonomian mereka sebagai
konsumen pada triwulan I-2016 mendatang dengan ekspektasi yang optimis. Konsumen yakin bahwa kondisi ekonominya juga akan lebih baik dibandingkan pada triwulan IV-2015. Hal ini ditunjukkan dengan indeks perkiraan ITK pada triwulan I-2016 sebesar 101,63 (indeks di atas 100). Artinya adalah, jika indeks perkiraan tersebut tercapai, maka jumlah konsumen di Aceh yang menyatakan kondisi ekonominya meningkat pada triwulan I-2016 sebanyak 1,63 persen lebih banyak dibandingkan dengan yang menjawab kondisinya menurun. Tabel 1. Perkiraan ITK Triwulan I-2016 Menurut Variabel Pembentuknya Variabel Pembentuk
Indeks
Perkiraan pendapatan rumahtangga mendatang
101,63
Rencana pembelian barang-barang tahan lama2, rekreasi, dan pesta/hajatan
101,61
Perkiraan ITK Triwulan I-2016
101,63
*)
: elektronik, perhiasan, perangkat komunikasi, meubelair, peralatan rumah tangga, kendaraan bermotor, tanah, rumah
Dirinci menurut variabel pembentuknya, perkiraan konsumen terhadap meningkatnya kondisi ekonomi pada triwulan I-2016 (Januari-Maret 2016) dipengaruhi oleh adanya optimisme bahwa pendapatan rumahtangga di triwulan mendatang akan meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan nilai indeks variabel ini sebesar 101,63. Faktor pendukungnya adalah masih seputar peringatan Maulid Nabi di Aceh yang berlangsung selama 3 bulan. Disamping itu, juga ada libur Tahun Baru Masehi 1 Januari 2016 serta libur Tahun Baru Imlek yang biasanya dimanfaatkan masyarakat untuk berwisata baik di dalam kawasan provinsi Aceh, hingga ke luar daerah dan ke luar negeri. Variabel kedua dalam pembentukan perkiraan ITK mendatang adalah rencana pembelian barangbarang tahan lama, rekreasi dan pesta/hajatan, yaitu dengan nilai indeks sebesar 101,61. Konsumen berekspektasi bahwa akan ada peningkatan pembelian barang tahan lama, rekreasi dan pesta/hajatan. Terdapat sebanyak 1,61 persen dari konsumen di Aceh yang menyatakan hal tersebut. Hal ini didukung oleh fenomena bahwa selama “Bulan Maulid” masyarakat umumnya mengadakan hajatan/pesta, mulai dari kenduri maulid hingga resepsi pernikahan.
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No.10/02/Th.XIX, 05 Februari 2016
5
Secara regional, persepsi konsumen di beberapa provinsi di Pulau Sumatera (dan nasional) terhadap perkiraan kondisi ekonomi pada triwulan I-2016 menunjukkan optimisme yang meningkat (indeks di atas 100). Terkecuali Provinsi Sumatera Barat dan Lampung yang perkiraan ITK triwulan mendatangnya menunjukkan persepsi yang pesimis (indeks di bawah 100). Optimisme konsumen di Provinsi Aceh dan sembilan provinsi lainnya di Sumatera untuk perkiraan kondisi ekonomi pada triwulan mendatang termasuk di bawah rata-rata optimisme konsumen secara nasional (perkiraan ITK Triwulan I-2016 nasional sebesar 105,38), seperti ditunjukkan pada grafik berikut: ITK Tw IV-2015 dan Perkiraan ITK Tw I-2016 Menurut Provinsi Se-Sumatera dan Nasional
Aceh
Sumut
Sumbar
ITKTw VI-2015
Riau
Jambi
Sumsel
Perkiraan ITK Tw I-2016
Bengkulu
105 103
103 101
101
Lampung
94
95
101
102
101
104 100
101
98
104 94
98
99
102
103
102
102
Nasional 105,38
Kep. Babel
Kep. Riau
Nasional
Perkiraan ITK Tw I-2016 Nas
Berita Resmi Statistik Provinsi Aceh No.10/02/Th.XIX, 05 Februari 2016
6