KODE PENELITIAN: X.75
Pengembangan Varietas Hibrida Jagung Pulut (waxy corn), Tahan Penyakit Bulai (Perenosclerospora maydis L.), dan Toleran Kekeringan (Drought Tolerance) Memiliki Potensi Hasil Tinggi (10 t/ha) Peneliti/Perekayasa: 1. Dr. Andi Takdir M. 2. Dr. A.M. Adnan 3. Dr. Soenartiningsih 4. Abd. Rahman SP. 5. Benyamin SP. 6. Nana Reskiana SP. 7. Sampara
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN 2012
LATAR BELAKANG JAGUNG PULUT: Banyak dikonsumsi: panen muda & panen tua Potensi hasil rendah (<2 t/ha) Biji seperti berlilin, kusam, pudar Gen wxwx (amilopektin tinggi) Peka bulai (Perenosclerospora maydis L.) Tahan cekaman kekeringan Kekeringan:
Potensi hasil rendah Pupuk tidak efisien ASI meningkat
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
Pembentukan biji tdk sempurna Biji yg terbentuk kecil krn reduksi hsl fotosintesis 1
LATAR BELAKANG
Strategi: Penggunaan genotipe tahan bulai (Perenosclerospora maydis L.), toleran kekeringan & memiliki potensi hasil tinggi (10 t/ha)
Pendekatan: Pendekatan: Pengembangan metode seleksi galur jagung pulut Tahan bulai, bulai, Toleran kekeringan, kekeringan, Memiliki potensi hasil tinggi, tinggi, Perakitan varietas hibrida Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
2
PERMASALAHAN Berdasarkan uraian sebelumnya, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Jagung pulut sebagai bahan pangan, peranannya hampir menghilang karena produksi rendah digantikan oleh non pulut atau beralih ke tepung terigu, sehingga diperlukan varietas hibrida, namun masih kurang hibrida dirilis bahkan di Indonesia belum ada. 2. Kendala pengembangan jagung, sedangkan varietas jagung pulut sangat peka bulai, sehingga diperlukan varietas tahan. 3. Hasil penelitian Balitsereal: beberapa genotip tahan bulai, toleran kekeringan, & potensi hasil tinggi. Tetapi data tingkat adaptabilitas & kestabilan produksi pada lingkungan beragam masih belum ada. 4. Perubahan iklim global penyebab terjadinya cekaman kekeringan fase pembungaan dan pengisian biji, sehingga diperlukan varietas toleran cekaman kekeringan. 5. Uji adaptasi varietas pada lingkungan beragam memberikan informasi daya adaptabilitas, interaksi genotipe x lingkungan, dan kestabilan sebagai dasar pelepasan suatu varietas. 6. Persyaratan pelepasan varietas: uji adaptasi di dua musim tanam (MK dan MH). 7. Balitsereal memiliki pemulia dan teknisi untuk merakit varietas jagung hibrida memanfaatkan metode baku pemuliaan tanaman. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
3
METODOLOGI
Kegiatan penelitian sebagai berikut: • Analisis kadar karbohidrat, lemak, dan protein: di Lab. Service BB-Biogen (SNI) • Analisis kadar amilosa, dan amilopektin : di Lab. Service BB-Industri Agro (SNI) • Uji adaptasi MH2012: 1) KP. Bajeng, Kab. Gowa, Kec. Bajeng, Desa. Sugitangga, Sulawesi Selatan, 2) Lahan Petani, Kab. Wajo, Kec. Pammana, Desa Lapaukke, 3) KP. Pandu, Kab. Minahasa Utara, Kec. Wori, Desa Talawaan, Sulawesi Utara, dan 4) Lahan Petani Kab. Bonebolango, Kec. Tapa, Desa Talumpatu, Gorontalo Metode Penelitian: Laboratorium dan Lapangan Hasil Penelitian: • Kadar protein cukup tinggi: genotip AN102 (13.350), AN104 (13.644), AN 105 (14.238), dan AN 106 (13.050). • Kadar amilopektin cukup tinggi: genotip AN 102 (55.90), AN 103 (55.10), AN 106 (54.20), AN 117 dan (55.10). • Genotipe hasil tinggi: genotip AN 105 (8.28) di Bajeng, AN 107 (8.36), dan AN 108 (8.425) di Gorontalo, AN 103 (8.73) di Wajo, dan AN 103 (8.73) di Pandu. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
4
SINERGI KOORDINASI
Koordinasi: Pertemuan secara berkala: BPTP, Balitbangda, Diperta Propinsi/Kabupaten. Kegiatan sekolah lapang: PPL, Kelompok Tani, dan Stakeholder Lainnya
Strategi: Melibatkan semua stakeholder dalam merencanakan, melaksanakan, mengawasi, dan mendampingi pelaksanaan kegiatan.
Signifikansi: Penentuan lokasi tepat. Pemilihan petani tepat. Mengurangi resiko kegagalan pelaksanaan. Media diseminasi dan informasi teknologi. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
5
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN Kerangka dan Strategi Pemanfaatan Hasil: Balai sebagai penghasil teknologi melakukan perlindungan sesuai perundangan berlaku. Pengkajian, diseminasi, dan pengembangan teknologi oleh BPTP, Balitbangda, Diperta Propinsi/Kabupaten. Penangkaran hasil Litbangyasa oleh UPTD Balai Benih, Penangkar, dan Gapoktan. Pembentukan Kelompok pengguna hasil litbangyasa untuk memudahkan monitoring, evaluasi, dan koordinasi. Menggiatkan sekolah lapang di lokasi pengembangan hasil litbangysa. Wujud: Teknologi terdaftar dan dilindungi sesuai undang-undang yang berlaku. Tersebarluas dan meningkatkan kesejahteraan petani. Terbentuk kelompok pengguna teknologi litbangyasa. Memperkaya jumlah dan jenis teknologi sebagai alternatif pilihan bagi stake holder Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
6
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN
Rancangan Pengembangan ke Depan: o Membuat demfarm pada sentra produksi jagung o Membuat model kerjasama produksi benih. o Merintis kegiatan perbenihan berbasis komunal. Strategi Pengembangan ke Depan: mengikutkan hasil litbangyasa pada acara pameran, gelar teknologi, baik tingkat daerah, nasional maupun internasional Tahapan Pengembangan ke Depan o Menyediakan parental dalam jumlah yang cukup o Membuat benih sebar (F1) guna mendukung kegiatan diseminasi o Membuat leaflet, brosur, dan rancangan kemasan
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
7
FOTO KEGIATAN
1) Partisipasi kelompok tani saat pelaksanaan kegiatan, 2) Pelaksanaan sekolah lapang, 3) Diskusi bersama: stakeholder dan petugas lapang.
1) Koordinasi dgn beberapa Gapoktan, 2) Keragaan pertanaman di lapang, 3) Keragaan tongkol kandidat VUB. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
8
TERIMA KASIH DIUCAPKAN KEPADA: 1. Ka. Balitbangda Sulawesi Selatan beserta staf 2. Kepala BPTP Sulut, Sulut, Kepala KP. Pandu, Pandu, beserta staf 3. Kepala BPTP Gorontalo, Gorontalo, beserta staf 4. Kepala Dinas Pertanian Kab. Kab. Wajo, Wajo, beserta staf 5. Dr. Rahmat Hanasiru, Hanasiru, Ir. Muh. Muh. Yusri, Yusri, Drs. Dahri