BAB V PENGEMBANGAN RANCANGAN 5.1. Laporan Perancangan 5.1.1. Rancangan Tapak Lokasi
perancangan
bangunan
Pusat
Pelatihan
dan
Pendidikan Bulutangkis adalah Sentul City, Bogor. Sentul City sudah dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai yang dapat menunjang keberadaan bangunan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bulutangkis. Pemilihan tapak ini didasarkan pada pertimbangan:
Berada di lokasi yang strategis, mudah dicapai dari berbagai wilayah kota
Sentul City sudah dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai yang dapat menunjang keberadaan bangunan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bulutangkis ini.
Berada di lokasi yang tidak rawan dengan kemacetan
Berada pada kawasan yang terdapat sarana olahraga lainnya.
Komersil Komersil
Gambar 5.1. Rencana Blok
103 Perancangan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bulutangkis di Bogor dengan Pendekatan Arsitektur Fungsionalisme_Hidni Syarafina, 2016.
5.1.1.1
Komposisi Bangunan pada Tapak Gubahan massa berdasarkan fungsi masing-masing ruang
yang ada dengan menerapkan prinsip efisien dan beraturan pada bentuk dasar sesuai dengan fungsi ruang. Massa bangunan merupakan masa dengan gubahan massa majemuk yang terpisah yaitu massa fungsi
Pelatihan
yaitu
Gelanggang
Bulutangkis,
massa
fungsi
pendidikan yaitu sekolah, massa fungsi asrama sebagai tempat tinggal atlet. Untuk menggabungkan beberapa massa bangunan akan diciptakan suatu bangunan yang berfungsi sebagai intermediate zone. Orientasi bangunan disesuaikan dengan orientasi bentuk tapak.
Gambar 5.2. Rencana Tapak Orientasi bangunan menghadap ke arah jalan utama guna menarik perhatian pendatang dan pengunjung area sekitar tapak ke dalam tapak.
104 Perancangan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bulutangkis di Bogor dengan Pendekatan Arsitektur Fungsionalisme_Hidni Syarafina, 2016.
5.1.1.2.
Pintu Masuk Tapak Pintu masuk terletak di Jl. MH. Thamrin yang merupakan jalur
utama akses menuju tapak. Terdapat pemisahaan entrance yaitu entrance utama dengan entrance khusus buat atlet. Terdapat side entrance untuk service yang dibedakan dengan main entrance sehingga kegiatan servis tidak akan menggangu pengunjung.
Main Entrance Main Exit Atlet Entrance Side Entrance
Gambar 5.3. Entrance Tapak 5.1.2. Perancangan Arsitektur 5.1.2.1
Bentuk Bangunan Konsep bentuk bangunan tercipta dari membuat layout
furnitur ruang per ruang, serta mengikuti fungsi dan kegiatan yang ada di dalamnya. Dengan bentuk bangunan gelanggang persegi panjang dengan tranformasi aditif dengan menambahkan elemen-elemen pada volumenya. Pada denah lantai dasar gelanggang menunjukan bahwa tiap ruangan yang ada berbeda fungsi dan kapasitas sehingga terbentuklah ruang yang tidak sama besarnya.
105 Perancangan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bulutangkis di Bogor dengan Pendekatan Arsitektur Fungsionalisme_Hidni Syarafina, 2016.
Gambar 5.4. Denah Bentuk Bangunan
Gambar 5.5. Bentuk Bangunan 5.1.2.2.
Pintu Masuk Bangunan dan Alur Pada pintu masuk utama kedalam bangunan menggunakan pintu
masuk yang menjorok kedalam dan berkesan menerima. Sirkulasi penggabungan linear dan radial dengan titik pusat terletak pada bangunan Gelanggang Olahraga, sedangkan pada parkir sirkulasi linear. Sirkulasi pengunjung diterima oleh ruang utama berupa lobby kemudian diarahkan menuju ruang yang dituju. Adanya perbedaan antara pola sirkulasi internal dan pola sirkulasi eksternal. Sirkulasi dalam gedung sekolah dan asrama memiliki pola sirkulasi linear.
106 Perancangan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bulutangkis di Bogor dengan Pendekatan Arsitektur Fungsionalisme_Hidni Syarafina, 2016.
Main Building Entrance Pengelola Entrance
Gambar 5.5. Pintu Masuk Bangunan
Alur Pengunjung Alur Atlet, Wasit, Pengelola Level Change (Tangga)
Gambar 5.6. Alur Pengguna
107 Perancangan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bulutangkis di Bogor dengan Pendekatan Arsitektur Fungsionalisme_Hidni Syarafina, 2016.
Gambar 5.7. Sirkulasi di dalam GOR
5.1.2.3.
Facade Bangunan
Facade bangunan pada gelanggang mengkombinasikan antara beton dan kaca untuk mengontrol kenyamanan termal serta pencahayaan alami.
Gambar 5.7. Façade bangunan 5.1.3. Perancangan Interior Pada bangunan asrama ruang utamanya adalah kamar tidur. Terdapat 2 jenis kamar yaitu kamar untuk pelatih yang di dalamnya terdapat TV dan kamar atlet yang berkapasitas empat orang dalam satu kamar. Untuk bangunan Sekolah ruang yang diperhatikan adalah ruang kelasnya. Satu kelas terdiri dari 30 orang siswa/siswi. Pada bangunan utama Gelanggang Bulutangkis memiliki lima lapangan yang dilapiskan dengan vynl dan parquet.
108 Perancangan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bulutangkis di Bogor dengan Pendekatan Arsitektur Fungsionalisme_Hidni Syarafina, 2016.
Gambar 5.8. Interior Kamar Tidur
Gambar 5.9. Interior Ruang Kelas
Gambar 5.10. Interior Gelanggang Bulutangkis
109 Perancangan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bulutangkis di Bogor dengan Pendekatan Arsitektur Fungsionalisme_Hidni Syarafina, 2016.
5.1.4. Perancangan Sistem Bangunan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bulutangkis menggunakan sistem pondasi tiang pancang. Peletakannya sesuai dengan kolom diatasnya. Merupakan salah satu alternatif untuk menahan beban yang cukup besar.
Potongan Gelanggang A-A
Potongan Gelanggang B-B Gambar 5.11. Potongan Bangunan
110 Perancangan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bulutangkis di Bogor dengan Pendekatan Arsitektur Fungsionalisme_Hidni Syarafina, 2016.
Sistem proteksi awal terhadap kebakaran menggunakan flame detector dan Heat detector. Sedangkan untuk sistem pemadaman menggunakan sprinkler otomatis dan tabung pemadam.
Gambar 5.12 Skema Utilitas
111 Perancangan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bulutangkis di Bogor dengan Pendekatan Arsitektur Fungsionalisme_Hidni Syarafina, 2016.
DAFTAR PUSTAKA Ching, Francis D. K., “Arsitektur. Bentuk, Ruang, dan Tatanan”, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2007. Hershberger, Robert G., “Architectural Programming and Predesign Manager”, McGraw-Hill, New York, 1999. Juwana, Jimmy S., “Sistem Bangunan Tinggi”, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2005 Katharina, H. Anthony,
“Design Juries on Trial”, The Renaissance of
Design Studio, New York, 1997. Palmer, Mickey A., “The Architect’s Guide to Facility Programming”, The American Institute of Architects, Washington D.C., 1981. Snyder, James C., “Pengantar Arsitektur”, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1989. Soewarno, “Bangunan Bentang Lebar”, Diktat Arsitektur Universitas Trisakti, 2005. White, Edward T., “Space Adjacency Analysis: Diagrammaing Information for Architectural Design”, Architectural Media, United Kingdom, 1986.
Sport England’s Design http://www.badmintonengland.co.uk
Guidance
Notes.
2011.
John, Geraint., dan Helen Heard, 1981, Handbook of Sports and Recreational Building Design. Vol. 2, London
http://mjeducation.com/profil-sekolah-atlet-ragunan/ file:///D:/PRA%20TUGAS%20AKHIR/arsitektur%20fungsionalism/BAGIAN %204.pd http://all-badminton.com/
112 Perancangan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bulutangkis di Bogor dengan Pendekatan Arsitektur Fungsionalisme_Hidni Syarafina, 2016.
http://www.pb-pbsi.org/ http://www.pbdjarum.org http://taufikhidayatarena.com
113 Perancangan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bulutangkis di Bogor dengan Pendekatan Arsitektur Fungsionalisme_Hidni Syarafina, 2016.