BAB V HASIL RANCANGAN
5.1
KONSEP TAPAK
5.1.1
Pengelompokan Fungsi Penerapan konsep tapak dalam rancangan yaitu terlihat jelas dari
pemisahan tiap blok massa bangunan maupun ruang luar berdasarkan hirarki fungsi ruang dan bangunan (area publik – area semi publik – area semi privat – area privat). Pemisahan blok massa akan mengakibatkan terbentuknya ruang antar blok massa/ruang transisi. Ruang transisi antar blok massa difungsikan untuk area parkir pengelola dan area jogging track (path). Kemudian agar area jogging track tersebut menarik maka disetiap akhir dari jalur tersebut terdapat tempat beristirahat (node) yang berupa gazebo dan taman. Selain itu, jalur ini juga merupakan sirkulasi bagi pejalan kaki yang menghubungkan semua ruang luar yang terbentuk dalam tapak.
FUNGSI KOMERSIL P U B L I K PUBLIK PLAZA
SE MI PU BL IK
R. T R A N SI SI
SEMI PRIVAT
SE MI PU BL IK
HUNIAN PRIVAT
R.TRANSISI SEMI PUBLIK FASILITAS REKREASI
HUNIAN PRIVAT SEMI PRIVAT
R . T R A N S I S I
H U N I A N
P R I V A T
P S R E I MV I A T
SEMI PUBLIK
Gambar 5.1 Penerapan Konsep Pengelompokan Fungsi
Feri Susanty – 15204082
67
AR 40Z0 - Studio Tugas Akhir Apartemen Di Gedebage
Bab V Hasil Rancangan
Jumlah blok massa bangunan terdiri dari 4 massa yaitu 1 massa fasilitas komersil dan 3 massa hunian. Kenudiaan dalam tiap massa hunian terdapat 3 sub massa bangunan yang terpisah berdasarkan jenis unit hunian. Kemudian untuk fungsi hunian sendiri yang terdiri dari unit dengan tipe 2 kamar dan 3 kamar dibagi masing-masing dalam sub blok bangunan yang berbeda. Pembagian/pemisahan ini berdasarkan pada kebutuhan yang berbeda antara keluarga dengan 1 anak dan keluarga dengan 2 anak. Perbedaan utamanya yaitu tingkat interaksi dan kebutuhan yang berbeda masing-masing keluarga. Tetapi tiap sub-blok hunian ini disatukan oleh satu ruang terbuka yaitu court-yard yang bersifat semi publik sebagai ruang interaksi antar sub-blok penghuni. Selain itu, court-yard ini merupakan sirkulasi utama bagi penghuni untuk keluar dari blok hunian dan merupakan tempat untuk menerima tamu. Tujuan dari pemanfaatan court-yard sebagai sirkulasi utama dan ruang penerima tamu adalah agar penghuni dapat merasakan dan menikmati ruang yang telah disediakan untuk berbagai aktivitas yang bersifat semi privat. Selain itu, juga untuk menjaga agar ruang tersebut tetap ramai dan penghuni dapat merasakan nuansa alam yang merupakan konsep bangunan dan tapak.
HUNIAN 2 KAMAR
COURT-YARD HUNIAN SEMI PRIVAT
HUNIAN 2 KAMAR PRIVAT
PRIVAT HUNIAN 3 KAMAR PRIVAT
Gambar 5.2 Penerapan Konsep Pengelompokan Fungsi Hunian Secara Horizontal
Feri Susanty – 15204082
68
AR 40Z0 - Studio Tugas Akhir Apartemen Di Gedebage
Bab V Hasil Rancangan
Pada lantai satu blok hunian 3 kamar difungsikan sebagai pintu masuk utama hunian. Fasilitas yang terdapat pada lantai ini adalah fasilitas penunjang hunian berupa lobby, resepsionis, kantor pengelola, laundry, ruang keamanan dan lift (sebagai sirkulasi vertikal). Blok hunian 3 kamar terdiri dari 8 lantai, sedangkan blok hunian 2 kamar terdiri dari 7 lantai. Kemudian terdapat 2 lantai basement yang difungsikan untuk fasilitas parkir bagi penghuni dan pengelola apartemen.
HUNIAN 3 KAMAR HUNIAN 2 KAMAR
PRIVAT
PRIVAT
HUNIAN 2 KAMAR PRIVAT
F. Penunjang Hunian
BASEMENT
Gambar 5.3 Penerapan Konsep Pengelompokan Fungsi Hunian Secara Vertikal
5.1.2
Pencapaian dan Sirkulasi Luar Bangunan Penerapan konsep pencapaian dan sirkulasi di luar bangunan dalam tapak
dapat dilihat pada gambar 5.4. Pencapaian utama dalam tapak, baik kendaraan maupun pejalan kaki, yaitu melalui jalan Gedebage (sisi barat) dan dari perencanaan jalan baru pada sisi utara tapak. Sirkulasi kendaraan dalam tapak terletak pada sepanjang sisi utara, timur, selatan dan barat tapak. Sedangkan sirkulasi pejalan kaki terdapat disepanjang jalan kendaraan. Ruang luar yang difungsikan untuk fasilitas rekreasi (pada bagian tengah tapak) merupakan area yang bebas kendaraan. Sirkulasi bagi pejalan kaki diarea ini terdapat disepanjang sisi fasilitas rekreasi yang diberi pembatas berupa dinding, dengan ketinggian material dan jenis pohom yang berbeda-beda berdasarkan fungsi.
Feri Susanty – 15204082
69
Bab V Hasil Rancangan
AR 40Z0 - Studio Tugas Akhir Apartemen Di Gedebage
PLAZA
Sirkulasi pejalan kaki Sirkulasi penghuni dan pengelola Sirkulasi tamu dan pengunjung Sirkulasi tamu ke hunian
Gambar 5.4 Penerapan Konsep Pencapaian dan Sirkulasi Luar Bangunan
Pada sudut barat-utara tapak terdapat ruang positif yang bebas kendaraan. Ruang ini merupakan sirkulasi bagi pejalan kaki menuju bangunan fungsi komersil maupun hunian. Pada bagian selatan bangunan fungsi komersil terdapat plaza penerima. Plaza ini merupakan ruang penerima bagi tamu yang berjalan kaki maupun pengunjung yang akan menikmati fasilitas rekreasi. Parkir tamu bersamaan dengan parkir penghuni. Oleh karena itu, sirkulasi vertikal antara penghuni dan tamu dipisah. Penghuni dapat mencapai lantai unit hunian melalui sistem lift yang dapat digunakan dengan menggunakan kartu. Sedangkan sirkulasi vertikal tamu berupa tangga yang menghubungkan lantai basement 1 dan 2 serta teras jalan masuk blok hunian. 5.1.3 Penataan Massa Penataan massa bangunan hunian dalam tapak menggunakan pola sirkular yang berorientasi ke dalam yaitu fasilitas rekreasi. Sedangkan massa bangunan yang diperuntukan untuk fungsi komersil berorientasi pada jalan Gedebage.
Feri Susanty – 15204082
70
AR 40Z0 - Studio Tugas Akhir Apartemen Di Gedebage
Bab V Hasil Rancangan
SUMBU
SUMBU
SUMBU
SUMBU
Gambar 5.5 Penerapan Konsep Penataan Massa
5.1.4 Pembentukan Ruang Luar Pembentukan ruang luar terdapat pada masing-masing sudut tapak, tengah dan bagian entrance tapak berupa plaza. Tujuan pembentukan ruang luar ini adalah diperuntukan untuk pemandangan dari masing-masing unit hunian. Ruang luar ini difungsikan untuk fasilitas rekreasi, taman dan lapangan tenis. 5.1.5
Tata Hijau/Vegetasi Penerapan penataan vegetasi terletak pada sepanjang jalan kendaraan,
parkir luar, sepanjang jalur pejalan kaki, di dalam fasilitas rekreasi dan pada plaza penerima. Jenis vegetasi berupa pohon peneduh sedangkan pada bagian plaza dan pintu masuk utama, jenis pohon yang digunakan adalah pohon kelapa.
Feri Susanty – 15204082
71
Bab V Hasil Rancangan
5.2
AR 40Z0 - Studio Tugas Akhir Apartemen Di Gedebage
KONSEP BANGUNAN
5.2.1 Selubung dan Material Bangunan Jenis selubung bangunan yang digunakan dalam rancangan adalah dinding pengisi yaitu batu bata. Oleh karena itu, jenis bukaan yang digunakan adalah bukaan yang lebar. Material bukaan adalah aluminium supaya bangunan terkesan ringan dan transparan. Finishing selubung bangunan berupa cat dengan warna yang berbedabeda. Perbedaan warna ini bertujuan agar pengunjung/tamu dan penghuni dapat dengan mudah mengenali tiap blok hunian. Warna yang digunakan adalah warna yang netral dan cerah yaitu warna kuning, jingga dan krem. Pada bagian tertentu, seperti kamar mandi, digunakan material yang berbeda yaitu batu alam untuk memberikan kesan alami. Pada basement bangunan menggunakan dinding turap dari batu kali. 5.2.2 Tampak Bangunan Penerapan konsep bangunan yang minimalis terletak pada permainan bidang maju dan mundur pada bagian balkon. Sedangkan konsep transparan melalui jenis bukaan yang lebar serta konsep dinamis melalui permainan antara bukaan dan dinding yang saling menutupi.
Gambar 5.6 Penerapan Konsep Tampak Bangunan
Feri Susanty – 15204082
72
AR 40Z0 - Studio Tugas Akhir Apartemen Di Gedebage
Bab V Hasil Rancangan
5.3
KONSEP STRUKTUR Kondisi geologis tapak berupa tanah lempung maka jenis pondasi yang
digunakan adalah tiang pancang. Sedangkan modul kolom yang digunakan adalah modul 8 x 8 m. Sistem strukturnya adalah sistem rangka dengan balok dan kolom.
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
KORE
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
Gambar 5.7 Penerapan Konsep Struktur 1
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
KORE
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
Gambar 5.8 Penerapan Konsep Struktur 2
Tujuan penggunaan modul ini adalah untuk efisiensi ruang dalam unit hunian serta parkir pada basement.
Feri Susanty – 15204082
73