BAB V KONSEP PERANCANGAN
V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN
V.1.1 Tujuan Perancangan Merencanakan sarana kegiatan olahraga dan rekreasi yang dapat memberikan suasana yang akrab dengan lingkungan sehingga pemakai merasa nyaman dan betah berada di sana. V.1.2 Sasaran Perancangan a. Merencanakan penampilan bangunan yang berkembang dari alam atau mempunyai sifat alami. b. Berusaha menonjolkan karakter-karakter dari lingkungan sekitar yang mempunyai potensi untuk menunjang suasana rekreasi dan relaksasi. c. Mengatur pola hubungan antara fasilitas yang bersifat bebas, tidak saling mengganggu tetapi tetap berkesan akrab.
V.2 KONSEP TAPAK DAN LINGKUNGAN
V.2.1 Lokasi Tapak a. Tapak untuk sport club ini berada di Kabupaten Daerah Tingkat II Tanggerang, Kecamatan Ciputat, Kelurahan Pisangan/Desa Pisangan. b. Luas tapak perencanaan ± 6 Ha.
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang
95
c. KDB 20% d. Batas Ketinggian maksimum adalah 3 lantai. e. Peruntukan tapak adalah sarana olahraga dan rekreasi. f. Potensi tapak: • Danau dapat digunakan sebagai kolam pemancingan sekaligus juga sebagai unsure natural landscaping dalam tapak perancangan. • Aksesnya mudah karena berdekatan dengan jalan kolektor. • Letaknya sangat strategis yaitu sebagai jalan masuk dan keluar Jakarta dari arah Bogor, Serpong dan kota lainnya. g. Batas tapak: • Utara
: Kompleks perumahan
• Barat
: Jalan Lingkungan (Jl. Pasar Jumat)
• Selatan
: Perumahan penduduk
• Timur
: Danau Situ Gintung
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang
96
V.2.3 Orientasi dan Perletakan Massa Bangunan Orientasi bangunan diarahkan ke sebelah Timur Yaitu view ke Danau. Perletakan massa bangunan menyebar kearah selatan sejajar dengan sumbu jalan, yaitu dari jalan Pasar Jumat ke Jalan Pemda.
V.2.4 Gubahan Massa a. Bentuk Dasar Bentuk terpilih adalah: •
lingkaran dengan dasar pemikiran sebagai berikut: − Bentuknya dinamis dan alami sesuai dengan bentuk danau yang melengkung sehingga dapat menyatu dengan site. − Terukur dan geometris. − Mudah dikembangkan. − Mudah dikombinasikan dengan bentuk lain.
Penonjolan kolom pada bentuk massa mempunyai kesan kokoh, kuat dan dinamis, mewakili alam sekitar yang banyak ditumbuhi tanaman.
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang
97
•
Persegi empat dengan dasar pemikiran sebagai berikut: − Terukur dan geometris − Mudah dikembangkan − Mudah dikombinasikan dengan bentuk lain − Mudah bagi pelaksanaan konstruksi.
Pola masa bangunan adalah massa banyak/majemuk untuk lebih mengoptimalkan kegiatan yang berlangsung mengingat adanya perbedaan jenis kegiatan yang mempunyai persyaratan fisik dan non fisik yang berbeda pula.
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang
98
V.2.7 Program ruang FASILITAS
LUAS (M2)
SIFAT RUANG
Hall Utama
1273
Publik
Tenis Lapangan
2415
Semi Publik
Kolam Renang
1203,61
Semi Publik
Squash
124,8
Semi Publik
Tenis Meja
196
Semi Publik
R. Permainan
163,54
Semi Publik
Ruang Ganti
137,27
Semi Publik
R. Pemanasan
81
Semi Publik
R. Fitness
228,2
Semi Publik
R. Mandi Sauna
112
Semi Publik
R. Ganti
30
Publik
Lobby Utama
200
Publik
R. Pengelola
219
Private
R. Informasi/Pendaftaran
10
Private
R. P3K dan konsultasi
15
Semi Publik
Toilet
18,36
Service
Restoran
540
Publik
R. Serbaguna
948
Semi Publik
Kios Alat Olahraga
96
Publik
R. Keamanan
8
Private
R. Reparasi alat
20
Service
R. Panel
9
Service
R. Trafo
100
Service
R. Mekanikal
24
Service
R. Karyawan
66
Private
Lobby Penujang
40
Publik
Musholla
19,2
Publik
Telepon Umum
2,7
Publik
R. Bilas dan WC
8
Semi Publik
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang
99
LUAS RUANG
7511,8
SIRKULASI 20%
1502,36
TOTAL
LUASAN 9014,16
RUANG
Keterangan: •
Publik
:
Zona
yang
dipakai
oleh
semua
pihak
baik
pengunjung, pengelola maupun pihak lain, dengan tingkat privasi yang sangat kecil, di dalamnya terjadi kegiatan public. •
Semi Publik
: Zona yang dipakai oleh anggota klub atau orang-
orang yang menyewa fasilitas Sport Club. •
Private
: Zona yang dipakai oleh orang-orang tertentu dengan
tingkat privasi tinggi dan memberikan kesan territorial kegiatan, sehingga pihak luar yang tidak berkepentingan tidak dapat memasukinya, di dalamnya terjadi kegiatan-kegiatan privat. •
Zona Service : Zona yang dipakai untuk kegiatan service/pelayanan bagi pemakai bangunan
V.2.2 Pintu masuk ke dalam tapak Pencapaian ke dalam tapak yaitu dari jalan Pasar Jumat. Dimana posisi jalan terhadap tapak (dari Jl. Ir. H. Juanda ke Jl. Pasar Jumat) hamper tegak lurus, sehingga memberikan kesan yang mengundang terhadap pengendara kendaraan. Oleh karena itu searah dengan view ke entrance tapak ini dirancang “vista” atau point of view yang bersifat mengundang.
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang
100
Untuk mencegah macetnya jalan masuk ke dalam tapak perencanaan maka dibuat kantong jalan sehingga dapat menampung pengunjung, terutama pada waktu padat-padatnya pengunjung.
V.2.5 Penzoningan Penzoningan massa bangunan berdasarkan pintu masuk ke dalam tapak dan orientasi massa. Zona parkir sebagai ruang penerima public. Antara parkir pengelola dan tamu dipisahkan dengan parkir servis guna kemudahan pelayanan tanpa mengganggu kegiatan lain. Plaza
sebagai
ruang
peralihan
dan
pengikat
antar
bangunan.
Rencana Pintu Masuk Zona Publik Zona Semi Publik Privat Service Zona Hijau (Nuffer) Zona Parkir Rencana Pintu Keluar
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang
101
V.2.8 Skema Organisasi Ruang a. Makro ENTRACE
PARKIR
BANGUNAN UTAMA
HIJAU
FASIITAS OUTDOOR
FASILITAS INDOOR
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang
102
b. Mikro
Pimpinan
Ruang Serbaguna
Restoran Keamanan
ME
Telepon Umum
LOBBY UTAMA
Bidang Usaha
Bidang Usaha
Bidang Usaha
Bidang Teknik
Bidang Usaha
Humas
Bidang Usaha
Pantry Toilet
Kios-Kios
LOBBY PENUNJANG
SE
Minimarket Toilet
Informasi
Ruang Karyawan
Mekanikal
Musholla
Trafo
Toilet
Panel
Fitness Sauna
R. P3K
R. Ganti Pria
Squash Tenis Meja
HALL OLAHRAGA UTAMA
R. Ganti Wanita
Billiard Fasilitas Olahraga Indoor
Ruang Pemanasan
Fasilitas Olahraga Outdoor
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang
103
V.2.6 Penataan Elemen Ruang Luar a. Elemen lunak, sesuai dengan tema perancangan yaitu arsitektur organik maka pemanfaatan lahan hijau perlu dioptimalkan dalam pengembangan tapak, hal ini diterapkan dalam:
•
Sebagai elemen Taman dan Plaza
•
Sebagai elemen pendukung sirkulasi, yakni sebagai elemen pengarah sirkulasi.
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang
104
•
Sebagai elemen peneduh
•
Sebagai elemen pencegah dan pengendali air (erosi) dan angina.
•
Sebagai buffer alami, dapat juga dimanfaatkan sebagai buffer antara ruang publik dengan ruang private.
•
Menurunkan suhu udara, juga dapat menyaring polutan udara seperti debu, CO2, SO2 dan timbale, juga menghasilkan oksigen segar bagi lingkungan sekitarnya.
b. Elemen keras, arsitektur organik adalah arsitektur yang menyatu dan bersahat dengan lingkungan oleh itu pada penerapan elemen keras penggunaan aspal dan beton yang tidak bersahat dengan alam harus diminimalkan untuk itu
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang
105
penggunaannya digantikan. oleh conblock dan rumput sebagai alternative pengganti aspal dan beton.
•
Penggunaan conblock dan rumput sebagai alternative pengganti aspal dan beton.
•
Penggunaan unsur batu alam untuk jalur pedestrian untuk lebih menambah kesan keakraban dengan lingkungan alam.
V.2.9 Pengolahan Kontur Arsitektur organik adalah arsitektur yang menyatu dengan alam oleh karena itu bangunan selain fungsional juga harus dapat mengolah potensi alam sekitarnya.
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang
106
•
Bangunan didesain dengan meminimalkan cut and fill agar bangunan dapat menyatu dengan baik dengan lingkungan.
V.2.9 Sistem Struktur a. Substruktur bangunan menggunakan system pondasi: •
Untuk pondasi menggunakan pondasi lajur atau pondasi setempat dengan bahan batu kali atau beton. Selanjutnya dilakukan perbaikan struktur tanah dengan cara : - Mengganti tanah dibawah alas pondasi dengan bahan yang lebih baik seperti pasir atau koral. - Dengan memasang cerucuk dengan tujuan sebagai penopang alas ke MTK atau sebagai usaha untuk memadatkan
tanah
dibawah
alas.
Bahan
yang
digunakan adalah bambu bila muka air tanah tinggi dan dolken bila muka air tanah rendah.
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang
107
b. Superstruktur bangunan utama adalah Struktur Rangka Ruang, dengan sambungannya menggunakan Sistem Mero dimana System yang hanya mempunyai dua elemen dasar yaitu sebuah batang dan bola yang menpunyai lubang berulir.
V.2.10 Material non Struktural a. Lantai Lapangan Olahraga Lantai lapangan yang digunakan adalah lantai dengan bahan estetis dengan pertimbangan bangunan olahraga dapat digunakan untuk beberapa cabang olahraga. b. Langit-langit Pada bangunan beratap miring terjadi akumulasi panas di dalam ruang antara atap dan langit-langit atau loteng pada siang hari akibat radiasi matahari, sehingga perlu diberi ventilasi silang yang cukup bagi pergerakan udara silang yang mampu menurunkan panas yang terakumulasi dalam loteng tersebut, sehingga turut mengurangi penggunaan energi ekstra (mesin AC) untuk pendingin di dalam ruangan.
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang
108
c. Interior bangunan Pemakaian unsur alam dalam ornamen interior, yaitu: batu, kayu dan air serta memasukan suasana alam ke dalam bangunan.
Dinding kayu
Dinding batu
Lantai batu
V.2.11 Perlengkapan Bangunan a. Kursi Penonton Direncanakan menggunakan kursi permanen dengan konfigurasi secar horizontal menggunakan 4 sisi dan secara vertical disusun bertingkat dengan sudut kemiringan 30° - 35°. b. Sirkulasi Vertikal
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang
109
1. Tangga, karena jenis bangunan yang direncanakan adalah bangunan bertingkat rendah. Digunakan terutama pada pencapaian ke tribun penonton pada bangunan utama. 2. Ramp, sebagai alat penanggulangan aktif terhadap bahaya kebakaran. 3. penerangan Menggunakan penerangan alami pada siang hari. Selain
untuk
memberikan
memperkecil nuansa
pemkaian
alamiah
yang
listrik,
ditangkap
juga dari
keluwesan dan keindahan sinar matahari. Disini cahaya matahari
adalah
karakter
lingkungan
terkuat
yang
berpengaruh terhadap ekspresi bangunan. Untuk malam hari digunakan penerangan bautan dengan tetap memperhatikan faktor tingkat penerangan yang sesuai kebutuhan. 4. Pengkondisian udara Untuk pengudaraan dapat menggunakan beberapa cara : •
Pengudaran Alami − Dengan cara membuat bukaan pada setiap sisi dinding sehingga dapat terjadi sirkulasi menyilang. Ini membantu jika terjadi pemadaman listrik.
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang
110
− Bentuk pengarah angin, ventilasi ini mempunyai sisik yang merupakan suatu bentuk organik di dalam penerapannya dalam bentuk arsitektur. •
Pengudaran Buatan (Air Conditioner) Berhubung ketinggian bangunan hanya 2 lantai maka system pengudaraan buatan menggunakan system AC split di mana hanya diletakkan pada ruang-ruang tertentu seperti ruang karyawan, dan lain-lain.
5. Pencegahan Bahaya Kebakaran •
Penyediaan
alat
bantu
evakuasi
dan
system
penditeksian bahaya kebakaran. •
Pemadam api menggunakan fire hydrant, tabung fire extinguisher dan sprinkler.
•
Keamanan sambaran petir menggunakan Sistem Faraday.
6. Intalasi listirik Penyediaan aliran listrik dari PLN dengan cadangan darurat dari genset / diesel.
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang
111
GARDU LISTRIK
PLN
AUTOMATIC SWITCH
GENSET
MAIN DISTRIBUTOR PANEL
SUB DISTRIBUTOR PANEL
7. Penyediaan Air Bersih Air bersih berasal dari Sumber Air Perumahan disalurkan ke tangki penyimpanan (reservoir) untuk kemudian
didistribusikan
pada
ruang-ruang
yang
membutuhkan. Sumber Air Perumahan
METERAN
RESERVOIR
DISTRIBUSI 8. Sistem Sanitasi Air Hujan
Pipa Saluran
Air Kotor
Pipa Pembuangan
Kotoran
Pipa Saluran
Riol Kota
Perembesan
Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang
112