BAB V KONSEP PERANCANGAN

PONDOK PESANTREN TERPADU DAAR EL-ISHLAH PUTRA

#Arsitektur perilaku#

BAB V KONSEP PERANCANGAN V.

1. KONSEP DASAR PERANCANGAN Dalam perkembangannya pondok pesantren sangat berperanan dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, yang meliputi dari segi kurikulum pelajaran yang diberikan sampai dengan penanaman jiwa yang bertakwa. Dengan tujuan penanaman jiwa yang berlandaskan pada dasar agama islam yaitu Al-Qur’an dan hadist, sehingga diharapkan menciptakan generasi muda yang berpendidikan yang berkualitas, dengan tertanamnya jiwa yang berbudiluhur dan bertakwa [ IMTAK & IPTEK ] pada jiwa generasi muda. Dalam kajiannya PONDOK PESANTREN DAAR EL-ISHLAH PUTRA,ini menerapkan kepada pendidikan pendalaman pada kitab suci Al-Qur’an dan hadist, serta kitab-kitab salaf / kuning. Sehingga dalam pembagian kurikulum mata pelajaran yang dilaksanakan dn ditempuh oleh para santri selaku pelaku utama sebagai subjek adalah 70 % pelajaran agam dan 30 % pelajaran umum / formal, yang ditampung pada lembaga pendidikan sekolah terpadu dengan jenjang tingkatan MTs dan MA. Dengan penerapan perencanaan desain arsitektural pada masa bangunan pada pendekatan ‘Arsitektur perilaku” yaitu dengan perancangan desain yang kesemua bentuk dan fungsinya berdasarkan study analisa dari pengguna, yang mencangkup fasilitas, sarana, bentuk fasad, desain ruang dalam akses sirkulasi dan semua yang berkaitan dengan kebutuhan penghuni dalam kaitannya untuk meningkatkan kualitas pengguna dan sekaligus mencerminkan cirikhas pondok pesantren terhadap lingkungan sekitar. Adapun keunggulan dari PONDOK PESANTREN DAAR EL-ISHLAH PUTRA,dari segi rancangan desain kurikulum dan pendidikan yang diterapkan adalah : Desain Arsitektur perilaku Dalam kaitanya judul tema arsitektur perilaku diterapkan dalam rencana desain pondok pesantren, bertujuan untuk memberikan jawaban bagi para pengguna pondok pesantren yaitu santri, ustadt dan kepengurusannya. Dengan latar belakang pondok adalah adopsi dari penjara agama dengan banyaknya aturan dan etika yang keras karena berdasar aturan agama islam, maka penerapan arsitektur perilaku dapat memberi jawaban dan keinginan penghuni dari segi sarana dan fasilitas, yang meliputitata ruang dalam fasad dan landscap.

Andi Hartono [41207010021] Arsitektur Fakultas Teknik Perencanaan dan Desain

Universitas Mercu Buana

. 82



Kurikulum Kurikulum yang diterapkan sebagai bahan pengajaran pendidikan formal dan non formal / keagamaan dalam pendalaman kitab suci Al-Qur’an dan hadist, serta kitab salaf. Diharapkan dapat menciptakan generasi muda yang memiliki jiwa sehat dengan IMTAK dan IPTEK , yang dapat di amalkan pada sosialisasi pada lingkungan sekitar. Sebagai penerus syiar, dan pilar agama Islam. Fasilitas pendidikan Dalam sarana dan prasarana pendidikan keagaman dilengkapi dengan sarana penunjang seperti pondokan Asrama santri, masjid, aula, area terbuka bersosialisasi, tempat mengaji, tempat makan, dan mck. Sedangkan pada lingkungan pendidikan formal ditunjabg dengan sarana dan prasarana berupa ruang kelas, laoratorium, perpustakaan,area olah raga, koprasi, kantin dan area terbuka yang kesemuaanya dibuat untuk menunjang kebutuhan pengguna yang sesuai dengan terapan desain arsitektur perilaku.

V.

2. Filosofi Rancangan Terhadap Tema

V.

2. 1 Perletakan Sekolah

Pondok

Pondok adalah penjara bagi santri dalam menjalani yang penuh dengan aturan dan kekangan. Sehingga timbul sifat jenuh dan membrontak


Lingkungan

Untuk mengatasi hal tersebut maka didesain 2 zona tapak yaitu tapak sekolah dan pondok sedangkan akses sosialisasi dg masyarakat dapat terjalin dengan batasan tenggang waktu


. 83



Tabel perletakan masa Bangunan Perletkan massa area ponpes

Perletkan massa area sekolah

Perletkan massa area sekolah

A- Gerbang masuk ponpes. B- Gerbang masuk Ponpes. C- Area parkir. D- Masjid ponpes. E- Asrama santri. F- Gedung sekolah. G- Gedung admin guru. H- Gedung admin pendidikan. I- Gerbang admin ponpes. J- Wisma ustadt.

K- Ruang tamu wali santri. L- Penginapan ponpes. M- Dapur dan tempat makan ponpes. N- Rumah kyai ponpes. O- Gudang ponpes. P- Caffe besar. Q- Caffe kecil. R- Kantin sekolah. S- MCK santri.

T- Area jemur baju santri. U- Plaza masjid. V- BIM TPS ponpes. W-Kantor pengelolausaha ponpes. Z- Usaha perikanan ponpes. A1- Usaha peternakan ponpes. B1- Usaha pertanian ponpes. C1- STP terpadu ponpes. D1- Bangunan serfis.

Dari analisa zoning perletakan masa bangunan, fasilitas masa bangunan pondok pesantren dengan fasilitas sekolah di bedakan oleh lokasi tapak yang di pisahkan oleh akses jalan utam, yang tentunya member keuntungan bagi penulis dalam mendesain bentuk masa bangunan yang disesuaikan dengan perilaku penggunanya, yang mana study banding dari pondok pesantren lain santri sebagai pengguna utama merasa jenuh, terkurung dan tersosialisai dari lingkungan luar. Untuk memprasarana keinginan santri tersebut maka deasin yang terpisah antara fasilitas pondok dan sekolah dapat menjadi pemecah permasalahan



. 84



tersebut, namun dengan tetap menjaga keamanan dan ketertiban santri dengan desain akses sirkulasi yang saling terhubung dan dijaga oleh petugas keamanan.

V.

2. 2 Konsep Bentuk Masa Bangunan Dalam filosofi penetapan bentuk masa bangunan penulis sekaligus perencana desain mengambil filosofi dari oerilaku pengguna utama yaitu santri, yang mana dalam prilakunya yang menjadi study pratinjau dalam filosofi yang meliputi : Sifat perilaku santri yang selalu taqdim/taat dan patuh kepada kayinya dan juga Ustadt/Guru. Sifat perilaku santri yang saling membutuhkan antara santi yang mana dapat diartikan satu malain sudah trjalin rasa kekeluargaan. Sifat perilaku santri yang mandiri dalam menjalani kebutuhan hidupnya. Dalam kajian ini santri salaf penghafal Al-Qur’an memerlukan ketenangan dan kenyaman dalam menghafal Al-Qur’an, namun tetap dalam pantauna Ustadt dan kyai pembimbingnya. Sedangkan study pratinja filosofi dari penggunaaa berikutnya adalah pimpinan Kyai dan Ustadt pengurus, yang meliputi : Kyai adalah tokoh utama dalam dunia pondok pesantren yang mana perilaku dan tindakannya di ikuti dan dipatuhi oleh para santri dan pengurus pondok pesantren. Kyai selaku pedoman santri dan panutan santri dan dalam strata kedudukan dan tempat nya paling tinggi, baik dalam dunia pondok pesantren maupun asumsi masyarakat. Ustadt adalah tokoh pendukung pelaksana kegiatan di pondok pesantren, sekaligus sebagai pembimbing dan pengasuh santri/orangtua santri di pondok pesantren. Ustadt/Guru pengajar berperanan mendidik santri baik dlam lingkup pondok pesantren maupun sekolah,yang ditambah oleh pihak pengajar tambahan. Dari studi pratinjau filosofi penggunan pondok pesantren didapatkan bentuk rencana desain, sebagai dasar pengolahan bentuk yang melalui system metafora abstrak maupun kongkrit dalam penerapan desain pada bentuk masa dan ruang bangunan. Bentuk dasar filosofi bangunan meliputi :



. 85



Diagram analisa bentuk dasar bangunan

Diagram analisa bentuk dasar bangunan No.

Filosofi bentuk

Skema bentuk

Bentuk dasar masa

1.

Secara umum

-Bentuk dasar segi tiga mencerminkan Segi tiga

-Filosofi keagungan ada pada tingkat

kekuatan yang mutlak, dengan setiap sisinya

atas penerapan jenjang trap lantai

merupakan

dan susunan zona masa bangunan

sendi

kekuatan.

Yang

mencerminkan kekukuhan umat islam

Keterangan

dan Penerapan pada system atap

Secara

-Sebagai bentuk skema penataan bangunan

fungsional

yang disesuaikan dengan tapak. -sebagai dasar penerapan system struktur dan material bangunan.

2.

Secara umum

-Bentuk dasar bulat / slinder mencerminkan Bulat / Slinder

-Filosofi pilar agama islam yaitu

sifat pengguan bangunan yang saling

sholat, bentuk dasr dari pemikiran

melindungi dan satu pemikiran.

yang matang.

-mencerminkan kedinamisan, tidak monoton. Secara

-Sebagai rencana desain sirkulasi.

fungsional

-Sebagai rencana desain symbol dari ornament bangunan.

3.

Secara umum

-Bentuk kotak Box / persegi mencerminkan Kotak box

-lingkup ruang pelindung yang

ketegasan

-Serta

mencerminkan bentuk masa hunian

saling

[Asrama]

dan

mencerminkan

kestabilan,

kedekatan

dan

melindungi antara pengguna bangunan. Secara

-Sebagai bentuk penataan desain masa

fungsional

bangunan. -Sebagai rencana desain bentuk masa dan ruang bangunan.



. 86



-Memiliki nilai kedinamisan dalam bentuk.

Skema analisa penerapan bentuk pada tapak

V.

3. Konsep Struktur Bangunan Penggunaan system struktur bangunan yang akan diterapkan dipertimbangkan terhadap kaitan system struktur bangunan yaitu : 1. System struktur bawah [Under struktur] Pertimbangan mengenai : kondisi tanah, daya dukung tanah, dan kedalaman tanah keras. Jenis struktur yang digunakan : pondasi cakar ayam dan batu kali, karena ketingian massa bangunan hanya mencapai 2lantai dan kondisi tanah pada tapak sturkturnya tanah keras tidak dalam dan berbatu.



. 87



2. Struktur atas [Mid struktur] Pertimbangan mengenai : ketinggian bangunan dan bentang lebar bangunan [ dengan ketinggian 2lantai dan bentang lebar 40M]. Jenis struktur yang digunakan : struktur rangka rakit beton bertulang [kolom dan balok].

3. Struktur atap [Upper structure] Denah system pembalokan

Sistem struktur modern yang di gunakan menggunakan system dua arah balok dan slab, dengan jarak bentangan disesuaikan dengan modul asrama 700Cmx900Cm, dengan sirkulasi dakbalkon 4081Cmx240Cm.



. 88



Pertimbangan mengenai : faktor struktur atas dan bawah. Serta pratinjau terhadap kondisiiklim lingkungan. Jenis struktur yang digunakan : struktur baja ringan, dengan penutup atap genteng ringan Murtiruf/PVC.

Dari analisa penggunaan system struktur banguan, akan mengacu terhadap bahan material yang akan digunakan pada pengerjaannya, yang dipertimbangkan terhadap aspek : a. Kesesuaian dengan fungsi masa bangunan dan pengguna. b. Kwalitas bahan struktur dan material yang baik dan sesuai fungsi pengguna,maupun saling mengisi dengan lingkungan sekitar, juga kondisi iklim dan cuaca.

V.

3.1 Material dan Finishing Dalam pengguanan material dan finishing masa bangunan, disesuaikan dengan study tehadap prilaku pengguna dan kondisi lingkungan tapak, yang mana meliputi : Material struktur bawah dengan cakar ayam dan batu alam - Study pratinjau : lokasi tapak merupakan penghasil batu alam dan pasir, sedangkan struktur krangka besi berdekatan dengan perusahaan besi konstuksi sehingga harga sedikit terjangkau. - Study perilaku terhadap fungsi : ketingian masa bangunan hanya 2Lt, dengan sifat banguan prifat. Sedangkan bangunan masjidt menggunakan pondasi beton setempat, untuk menjaga kesetabilan lingkungan. Berdasrkan analisa studi lingkungan sekitar. Material struktur atas dengan penutup dinding bata dengan finishing cat, kusen kayu dan ornament batu alam. - Study pratinaju : lokasi tapak pada umumnya masa bangunan menggunakan batu bata, untuk dinding penutup, karna masih banyak penerajin batu bata Andi Hartono [41207010021] Arsitektur Fakultas Teknik Perencanaan dan Desain


. 89



didaerah malingping. Sedangkan penggunaan ornament batu alam pada dinding dan area tertentu untuk mewujudkan kesan alami, dan mencerminkan kekayaan alam sekitar. Sedangkan dari - Study perilaku terhadap fungsi : kondisi iklim tapak yang dingin sehinga dapat melindungi penghuni dari dingin lebih baik. Kusen kayu,dan Batu alam sebagai ornament pada area tertentu memberi kesan dingin dan alami yang dapat memberikan kean tenang dan sunyi, sehingga dapat meningkatkan kualitas belajar santri. Material struktur atap pengunaan dengan baja ringan dan penutup genteng Multiruf/PVC. - Study Pratinjau : keefisienan, keekonomisan dan keramahan lingkungan. - Study Perilaku terhadap fungsi : kondisi iklim lingkungan dengan curah hujan yang cukup tinggi. Sedangkan perawatan lebih mudah dan ekonomis.

V.

4. Analisa Desain Pondok Pesantren dan Sekolah 1. Rencana desain ruang dalam asrama



. 90





. 91



2. Rencana desain bangunan masjidt pondok pesantren



. 92



Layout denah masjidt berukuran 32M x 24M, dengan kapasitas tampung jamaah 1250 jamaah, yang terdiri dari fasilitas penunjang yaitu : Area tempat wudhlu. Toilet [Pr dan Wt]. Serambi masjid. Area sholat. Mimbar masjidt. Dan area solat Lt.2.

3. Rencana desain MCK Asrama santri pondok pesantren

R. kamar mandi dan Toilet Sirkulasi kamar mandi dan toilet

Layout denah MCK berukuran 18M x 6.35M, yang terdiri dari 12 ruang kamar mandi dan tempat mencuci pakean santri yang berada di depan area R. kamar mandi. Dengan fasilitas penunjang yaitu : Andi Hartono [41207010021] Arsitektur Fakultas Teknik Perencanaan dan Desain


. 93



Area cuci baju. Sirkulasi pejalan. Area jemur baju. R. kamar mandi dan toilet

4. Rencana desain ruang kelas MA/Madrasah Aliyah Anak tangga akses sirkulasi Lt.1 ke Lt 3 Area ruang kelas dengan kapasitas siswa 20 siswa

Layout denah ruang kelas berukuran 9M x 7M, yang terdiri dari 4 kelas dalam satu blok dengan 2 lantai. Dengan fasilitas penunjang yaitu : Tempat duduk dan meja setiap individu satu. Tersedia loker penyimpanan bagi santri/siswa. Area sirkulasi didepan kelas dengan lebar 2.4Mm. Andi Hartono [41207010021] Arsitektur Fakultas Teknik Perencanaan dan Desain


. 94



5. Rencana fasilitas penunjang 1. Desain rencana sirkulasi luar Dalam mengantisipasi kenyamanan dan keaman dalam sirkulasi, keluar masuk lingkungan pondok, antara akses pejalan kakia dan kendaran dibedakan.



. 95



2. Desain Sirkulasi dalam bangunan Desain sirkulasi dirancang untuk memudahkan penghuni saling berinteraksi / sosialisasi, pemudahan akses bagi pengguna dala rutinitas didalam pondok.

6.

Rencana detail desain bangunan A. Desain ornament bangunan Penerapan desain hias kaligrafi arab dan seni hias geometris yang diterapkan pada detail-detail ornament bangunan seperti pada dinding-dinding dan fentilasi udara. Selain sebagai jalan keluar, hukum seni dalam agama islam, seperti memvisualkan mahkluk hidup, (Rochym,


1983:154-155),dan (Hasan, 1988:347-

363).


. 96



B. Detail desain fasilitas penunjang Dari hasil study analisa kasus judul serupa pada pelaku kegiatan santri adalah: para santri memerlukan area yang tenang dan asri dalam kegiatan penghafalan Al-qur’an, ada pula yang memerlukan suasana bersama/diskusi. Maka dengan pemanfaatan lokasi tapak dan kebutuhan pengguna, dirancang fasilitas berupa area belajar sesuai minat pengguna. No 1.

Study analisa

Permasalahan Kurangnya

Solusi

Desain

ruang Dibuatnya fasilitas dan

fasilitas sarana yang sarana yang menampung sesuai dengan keinginan fungsi pengguna.


dan

kegiatan

pengguna.


. 97



2.

C. Konsep nama sarana dan fasilitas pondok Dalam penemaan sarana dan fasilitas pondok pesantren, menerapkan penamaan yang mengambil dari nama julukan untuk Nadi Muhammad SWA, seperti [Al-sidhiq, Al-amiin] yang diterapkan berdasarkan komplek perunit asrama santri.

D. Konsep finishing fasad dan warna Untuk menciptakan keharmonisan terhadap lingkungan sekitar tapak dengan study pratinjau dari pengguna, sehingga konsep warna bangunan Pondok Pesantren harus dinamis. Penerapan warna dinamis yang sesuai dengan warna lingkungan, pemukiman yang mayoritas putih dan biru, sedangkan lingkungan berwarna asri Warna yang digunakan untuk menciptakan suasana harmonis adalah warna Abu-abu, Hijau muda, putih, dan biru muda.

V.

5. Sistem Utilitas Bangunan

V.

5.1 Penerangan Listrik Sumberdaya penerangan utama yang digunakan adalah sumberdaya listrik PLN, yang disalurkan melalui jaringan yang sudah ada. Dengan jaringan masih tersalur dengan tiang listrik. Sedangkan untuk sumberdaya energy penerangan cadangan menggunakan genset,



. 98



yang akan bekerja secara otomatis jika saluran energi dari PLN tidak terdistribusi atau mengalami gangguan. Skema penyaluran energi penerangan pondok pesantren Pendistribusian Pusat

PLN

Area Distribusi ME [Listrik] Gardu Listrik

Saluran Distribusi

Panel utama

Pendistribusian

Fasilitas bangunan Fasilitas bangunan Fasilitas bangunan

R.Genset

V.

Batere

5.2 Telekomunikasi System telekomunikasi saluran pusat dengan fasilitas telepon operator umum dan jarringan web internet zona pondok pesantren.

Pendistribusian Pusat Compresor

Area Distribusi ME [Komunikasi] Jaringan pengelola pondok

Pendistribusian Fasilitas bangunan Fasilitas bangunan Fasilitas bangunan

V.

5.3 Pengudaraan System pengudaraan alami adalah sumber penghawaan ruangan sirkulasi masa antar bangunan. Dengan pemanfaatan pengudaraan alami secara optimal melalui bukaan ventilasi silang. Dengan pengaturan bukaan ventilasi yang baik dan benar sehingga aliran udara yang sehat dapat tercipta di ruangan dan lingkungan pondok. Andi Hartono [41207010021] Arsitektur Fakultas Teknik Perencanaan dan Desain


. 99



System ventilasi silang

V.

5.4 SistemPenyaluran Air 1. System penyaluran air bersih Dalam penyaluran air bersih pondok pesantren menerapkan dua system saluran yaitu : system penyaluran dari sumber air tanah dan system penyaluran dari sumber mata air yang mengalir dari irigasi. Skema pendistribusian air bersih

Sumber air tanah

Bak penampungan

Pompa air Bak penampungan

Pompa air Pompa air

Sumber air tanah

Pompa air

Bak penampungan

Pompa air Pompa air Pompa air

Bak penampungan

Pompa air Pompa air

2. System saluran air kotor Penyaluran limbah air kotor dibedakan menjadi dua yaitu : air kotor limbah dari water closet [WC], akan disalurkan langsung ke septictank, kemudian disalurkan kedalam resapan. Sedangkan limbah air kotor yang berasal dari limbah mandi dan bersih-bersih lainnya,



. 100



disalurkan langsung ke water treatment, kemudian disalurkan ke dalam saluran resapan tanah dan riol kota. Skema saluran pembuangan air kotor Toilet

Setting

Shaft

Chlorinasi Accation

Bersih-bersih

Saluran roil kota Resapan air tanah

V.

5.5 Penangulangan Sampah Dari hasil study banding yang dilakukan pada pondok pesantren yang sejenis, penanganan limbah sampah adalah momok masalah yang sudah lama belum terselesaikan. Dari kasus ini perencanaan desain penyaluran limbah, dengan system pemisahan limbah yaitu : limbah plastic dan limbah organic dengan system daur ulang, sebagai usaha kerajinan santri.



. 101



Skema pengolahan sampah organic dan non organic Smapah unit

Shaft sampah

TPS area asrama

Sampah unit

Shaft sampah

Bak angkut

Tempat penyortiran

Pemasaran dan pemanfatan

Tempat pengolahan sampah pastik

Bak angkut

TPS daerah

Tempat pengolahan pupuk kompos

V.

Pemasaran dan pemanfatan

5.6 Pencegahan Kebakaran Dalam pencegahan kebakaran bangunan perencanaan yang harus dipertibangkan meliputi hal-hal berikut ; Kwalitas struktur dan material bangunan terhadap api. Perencanaan system ME dan saluran yang dapat memicu kebakaran. Perencanaan desain luasan bangunan yang baik dalam penempatan dan jangkaun sirkulasi. Pemasangan perlindungan bahaya [penangkal petir, hydrant box,dan system sprinkler].

Perangkat system pencegah kebakaran



. 102

PONDOK PESANTREN TERPADU DAAR EL-ISHLAH PUTRA V.


5.7. Desain Exterior Massa Bangunan

Sequence Tampak Jalan Utama Ponpes Sequence Tampak Baradaya Ponpes

Sequence Tampak Timur Ponpes

Sequence Tampak Barat Ponpes Andi Hartono [41207010021] Arsitektur Fakultas Teknik Perencanaan dan Desain


. 104



Sequence Tampak Jalan Utama Ponpes

Sequence Tampak Gerbang Masuk Utama Ponpes

Sequence Sirkuasi Antar Massa Bangunan



. 105



Sequence Sirkuasi Menuju Area MCK Santri

Sequence Sirkuasi Balkon Asrama Santri

Sequence Sirkuasi Balkon Asrama Santri



. 106



Sequence Sirkuasi Balkon Gedung Admin Ponpes Sequence Tampak Gedung Admin Ponpes

Interiro Meja Sambut Staff Loby

Interior Loby

Denah Lt. 1 Gedung Admin

Interior Ruang Tunggu Loby Admin Ponpes

Interior Gedung Staff Admin Ponpes Andi Hartono [41207010021] Arsitektur Fakultas Teknik Perencanaan dan Desain


. 107



Interior Kelas MTs

Interior Kelas MTs

Interior Gedung Staff Admin Pendidikan

Denah Lt.1 Gedung Admin Pendidikan

Fasilitas Pendidikan Desain

yang

diterapkan

fasilitas

pendidikan

pada

menerapkan

system pendidikan terpadu dengan basis pondok salaf. Dengan adanya kemandiria dan fasilitas loker pada setiap

sarana

pendidikan,

sedangkan jarak sirkulasi antar Interior Gedung Staff Admin Pendidikan pengguan

menerapkan

system

aqidah yang mengacu pada kitab Taqlim Al-muthangalim, yang mana guru menempati strata tertinggi, exem

pada

ruang

kelas

jarak

bangku meja guru berjarak panjang bujur tombak/ ±2 hasta. Denah Lt.3 R. Klas MTs



. 108



Asrama dan Ruang Tidur Santri Desain massa bangunan asrama berbentuk system cluster block, yang terdiri dari 4 Block kecil dan 1block besar, dengan kapasitas 72 ruang kamar, dapat memfasilitasi ±1250 jiwa penghuni. Dengan diterap kan system cluster block yang di fasilitasi area sosialisasi pada centre block claster, ruang terbuka yang asri, dan system sirkulasi yang saling terhubung, dan di lindungi dengan adanya pelebaran dack balkon pada Lt.2 sebagai pelindung dari cuaca.

Interior Ruang Tidur Santri

Masjid Ponpes

Interior Ruang Tidur Santri Denah Lt. 1 Masjid

Merupakan fasilitas ibadah utama dari ponpes, sekaligus ikon dari ponpes sendiri. Dalam penerapan desainnya yang pertama mengacu

Denah Lt. 2 Masjid

pada peletakan zoning massa yang berada di centre tapak sehingga memudahkan pengguna mengakse. Dengan penerapan desain plaza yang asri dengan system atap paying membran yang di fungsikan sesuai ifent ponpes dan fasilitas social, yang berada di belakang masjid menciptakan kesan megah dan asri. Sedangkan dari desain interior masjid mengadopsi dari suasana yang tenang dan khusu, dengan system kayu ukir pada penghawaan udara yang terletak pada samping dan belakang fasda masjid saja. Sedangkan depan meggunakan didnding solid dengan desain ornament kayu dan batu granit, dengan adanya kolam air pada samping kanan dan kiri mimbar yang di padu dengan lampu downt ligt.

Interior Masjid Ponpes


Interior Masjid Ponpes


. 109



Interior Kantin Besar

Interior Kantin Besar

Sequence Bangunan Kantin Besar

Fasilitas Konsumsi Ponpes Merupakan fasilitas utama

Kantin Besar Ponpes Interior Ruang Makan Lt. 2

dari kebutuhan pangan di ponpes

dengan

menegement

system terpadu.

Dengan penerapan desain bangunan

dan

system

penempatan zoning lokasi pada

land

scap

yang

mudah dan dapat diakses oleh

semua

Interior Ruang MAkan Lt.1

pengguna.

Dengan standar kapasitas ruang

public

sehingga

tercipta system sosialisasi yang baik.



. 110



Rumah Kyai Pengurus Penerapan desain bangunan yang

menyambut,

terbuka,

dengan

dan

adanya

unit fasilitas ruang besama, menciptakan kesan elegan dan

karismatik

dapat

sehingga,

mencerminkan

suasana pengguna sebagai pengayom.

Interior Ruang Tidur Utama Rumah Kyai

Interior Ruang Tamu Rumah Kyai Andi Hartono [41207010021] Arsitektur Fakultas Teknik Perencanaan dan Desain


. 111


Block Plan Maket


Image Tampak Timur Maket

Image Tampak Barat Maket

Image Tampak Tenggara Maket

Image Tampak Selatan Maket

Image Tampak Utara Maket

Image Tampak Timur Maket


Image Tampak Barat Laut Maket


. 112





. 113

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Recommend Documents