BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
1.1.
Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya
mengenai kegiatan manajemen atau pengelolaan isu melalui kegiatan wawancara mendalam, menganalisis data yang diperoleh dan juga melakukan observasi partisipasi, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: Di dalam sebuah organisasi, kegiatan manajemen atau pengelolaan isu merupakan bagian penting dalam perencanaan strategis maupun hubungannya dengan lingkungan sekitar organisasi. Terkait dengan kegiatan kehumasan, pengelolaan isu memungkinkan Humas untuk mendeteksi secara dini isu-isu yang muncul atau memiliki potensi yang dapat menyebabkan menurunnya citra dan reputasi organisasi. Program-program komunikasi dalam kaitannya dalam proses pengelolaan isu harus melibatkan stakeholder dari pihak internal perusahaan dan juga eksternal.
Sejauh ini program-program komunikasi yang bertujuan untuk
mengelola isu dan pengendalian informasi di Medco Tarakan dilaksanakan dengan melibatkan stakeholder internal dan eksternal. Namun Pengelolaan isu yang dilakukan di dalam perusahaan belum dilakukan secara maksimal karena komunikasi yang berjalan tidak efektif dan kurangnya pemahaman terhadap pentingnya pengelolaan isu di perusahaan. Yang terjadi selama ini adalah informasi dari pihak manajemen pusat yang diterima oleh
114
115
manajemen di lapangan tidak di share kepada pihak PA Tarakan yang berperan sebagai humas perusahaan, sehingga peran sebagai communication facilitator tidak berjalan sebagaimana mestinya. Pemanfaatan sarana untuk komunikasi internal yang bertujuan untuk membantu proses pengelolaan isu tidak maksimal. Ajang sosialisasi, town hall, internal memo dan intranet perusahaan tidak dimanfaatkan sebagai sarana kampanye komunikasi dalam kaitannya dengan pengelolaan isu dan pengendalian informasi. Penambahan personil di Tim PA Tarakan agar dapat dijadikan pertimbangan manajemen, karena saat ini tim PA Tarakan selain melakukan kegiatan kehumasan juga bertanggung jawab terhadap kegiatan community enhancement dan community development
serta bertanggung jawab atas
pengurusan perizinan-perizinan terkait dengan operasional perusahaan. Secara ideal didalam tim PA Tarakan, harus ada personil yang bertanggung jawab penuh dan fokus pada bidang media relations, government relations dan mengelola kegiatan dengan eksternal stakeholder lainnya.
1.2.
Saran Merujuk kepada uraian pembahasan di dalam Bab IV, beberapa saran
yang peneliti berikan diharapkan dapat menunjang keberhasilan dalam proses pengelolaan isu terhadap pemberitaan di media massa lokal tarakan.
116
1.2.1.
Saran Akademis Peneliti berharap agar hasil dari penelitian ini dapat menambah kajian
dalam bidang ilmu komunikasi, khususnya di bidang kehumasan dalam kaitannya dengan pengelolaan isu. Peneliti menyarankan untuk selanjutnya peneliti dapat melakukan dengan pendekatan berbeda, misalnya dengan melakukan penelitian kuantitatif yang difokuskan untuk mengukur efektivitas program pengelolaan isu yang dilakukan oleh organisasi, atau dapat pula meneliti pengaruh pengelolaan isu terhadap pemberitaan di media massa.
1.2.2.
Saran Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi praktisi humas,
khususnya di External Relations & Communications Department sebagai koordinator Public Affairs Tarakan Asset dalam menjalankan kegiatan operasional kehumasan khususnya dalam kegiatan pengelolaan isu agar dapat menghasilkan informasi positif dan publikasi yang berimbang di media massa. Saran-saran yang peneliti sampaikan adalah sebagai berikut: 1. Melakukan analisa pemberitaan dalam proses kegiatan media monitoring, dalam hal isu-isu khusus yang terjadi di perusahaan, seperti kejadian menurunnya jumlah produksi gas di Tarakan. Analisa pemberitaan dilakukan dengan cara monitoring pemberitaan pada surat kabar lokal maupun nasional yang memuat isu yang menerpa perusahaan dan mengurutkan pemberitaan tersebut secara kronologis. Hal ini dapat memudahkan perusahaan melakukan
117
evaluasi atas hasil dari kebijakan-kebijakan baru yang dilakukan oleh perusahaan serta berhasil atau tidaknya pelaksanaan program-program tindakan atas isu. 2. Komunikasi
internal,
agar dilakukan secara
intensif
dengan selalu
mempertimbangkan bahwa dalam situasi dimana perusahaan tidak dalam posisi yang menguntungkan, apalagi jika disinyalir dapat mengarah kepada keadaan krisis, sebagai konsekuensinya akan timbul suatu kebutuhan untuk merespons dari isu tersebut. Patut dicatat bahwa bagian-bagian yang mempunyai peran penting dalam menghadapi dan merespons isu perusahaan dan selalu dalam posisi close coordination adalah: a. Pekerja di bagian operasional, yang bertugas memastikan kejadian atau permasalahan yang timbul dapat dikontrol atau diatasi dengan baik. b. Pihak manajemen, yang bertanggung jawab untuk mengalokasikan berbagai sumber daya dan membuat keputusan-keputusan penting yang dibutuhkan untuk memecahkan permasalahan. c. Public Affairs, yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua pihak yang memerlukan informasi telah betul-betul well-informed sejak awal sampai dengan isu berakhir. 3. Memberikan saran kepada pihak manajemen perusahaan agar dapat mempertimbangkan penambahan personil di bagian Public Affairs di lapangan. 4. Mengadakan pelatihan khusus manajemen perusahaan dan pekerja terkait di lapangan tentang media handling dan management issue and crisis.
118
Demikian beberapa saran yang dapat peneliti kemukakan pada akhir studi ini. Semoga dapat bermanfaat bagi rekan-rekan akademisi dan juga bagi perusahaan.