BAB V Kesimpulan dan Saran
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan Dari hasil analisis pada penelitian yang telah dilakukan mengenai
pengaruh penggunaan modal sendiri dan hutang jangka panjang terhadap nilai perusahaan pada industri food and baverage di bursa efek Indonesia periode 20042008, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Perkembangan Modal Sendiri Industri Food and Baverage yang Go Public di Bursa Efek Indonesia periode 2004-2008. Perkembangan modal sendiri Industri Food and Baverage pada periode 2004-2008 relatif stabil hanya ada beberapa perusahaan yang mengalami perubahan yang cukup signifikan yaitu PT. Ades Waters Indonesia Tbk dan PT Sekar Laut Tbk. Perusahaan yang pertumbuhan modal sendirinya paling tinggi adalah PT Sekar Laut Tbk pada tahun 2006 dengan nilai 424,86%, sedangkan perusahaan yang pertumbuhannya paling rendah ditempati oleh PT Ades Waters Indonesia Tbk pada tahun 2005 dengan nilai sebesar -380,34%. Kenaikan dan penurunan ini disebabkan karena pendapatan perusahaan yang berbeda-beda dan kebijakan dari manajemen perusahaan masing-masing yang bebeda pula. 2. Perkembangan Hutang Jangka Panjang Industri Food and Baverage yang Go Public di Bursa Efek Indonesia periode 2004-2008. Pertumbuhan hutang jangka panjang industri Food and Baverage pada periode 2004-2008 relatif berbeda dari setiap perusahaan. Perusahaan yang mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu PT. Cahaya Kalbar Tbk dengan nilai pertumbuhan sebesar 630,89% pada tahun 2007. Sedangkan perusahaan yang memiliki nilai pertumbuhan hutang jangka panajng terendah adalah PT. Sekar Laut Tbk yaitu sebesar -87,06% pada tahun 2005. Bagi perusahaan yang lainnya perubahan pertumbuhan hutangnya cukup stabil. Penurunan dan kenaikan ini dipengaruhi oleh profit yang diperoleh perusahaan, jika terjadi 96
BAB V Kesimpulan dan Saran
peningkatan profit perusahaan maka proporsi hutangnya cenderung berkurang karena pendanaan perusahaan lebih ditekankan pada modal sendiri dari hasil pembagian laba perusahaan. 3. Perkembangan Nilai Perusahaan Industri Food and Baverage yang Go Public di Bursa Efek Indonesia periode 2004-2008. Pertumbuhan nilai perusahaan industri food and baverage Selama 5 periode tersebut nilai PBV dari setiap perusahaan mengalami kenaikan dan penurunan yang cukup signifikan, kenaikan yang paling tinggi dimiliki oleh PT. Ades Waters Indonesia Tbk pada tahun 2004 dengan nilai sebesar 19,49% kemudian mengalami penurunan yang sangat signifikan pada tahun 2005 dengan nilai -2,83%. Sedangkan perusahaan yang lainnya mengalami perubahan nilai yang relatif stabil dari tahun ke tahunnya kecuali PT Sekar Laut Tbk pada tahun 2005 mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi yaitu sebesar 16%. 4. Pengaruh Modal sendiri dan Hutang jangka Panjang terhadap Nilai Perusahaan Secara Simultan dan Parsial. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan dalam sektor industri food and baverage periode 2004-2008 mengenai pengaruh penggunaan modal sendiri dan hutang jangka panjangtrhadap nilai perusahaan dapat disimpulkan sebagai berikut : Ø Pengaruh Modal sendiri dan Hutang jangka Panjang terhadap Nilai Perusahaan Secara Simultan. Berdasarkan uji korelasi secara simultan, modal sendiri dan hutang jangka panjang mempunyai korelasi sebesar 34,2% terhadap Price to Book Value (PBV), sehingga dapat dikatakan hubungannya lemah atau ”berkolerasi lemah”. Price to Book Value (PBV) dapat dijelaskan oleh modal sendiri dan hutang jangka panjang sebesar 11,7%. Sedangkan sisanya 88,3% (100% - 11,7%) dijelaskan oleh faktor lain. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari iperbandingan Fhitung dengan Ftabel adalah Ho ditolak karena Fhitung (3,245) ≥ Ftabel (3,187), yang artinya bahwa 97
BAB V Kesimpulan dan Saran
terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara modal sendiri dan hutang jangka panjang terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan hasil pengolahan dengan menggunakan software SPSS 15.0 terlihat bahwa nilai pada kolom signifikansi adalah 0,047, atau probabilitss berada dibawah 0,05 (0,047 < α = 0,05) maka Ho ditolak atau koefisien regresi signifikan, yang artinya bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara modal sendiri dan hutang jangka panjang terhadap nilai perusahaan. Ø Pengaruh Modal sendiri dan Hutang jangka Panjang terhadap Nilai Perusahaan Secara Parsial. Berdasarkan pengujian secara parsial maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : a) Pengaruh Modal Sendiri Terhadap Nilai Perusahaan. Berdasarkan pengujian secara korelasi, modal sendiri mempunyai hubungan dengan nilai perusahaan (PBV) sebesar –33,8% ini menandakan bahwa keeratan hubungan yang lemah dan dapat memberikan pengaruh sebesar - 0,3382x 100% = 11,4%. Sedangkan sisanya sebesar 88,6% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Dengan menggunakan uji t variabel modal sendiri memiliki koefisien negatif tetapi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV), karena Sig.t < 0,05 yaitu 0,014 < 0,05. Maka hipotesis yang dapat disimpulkan adalah bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara modal sendiri terhadap nilai perusahaan secara parsial. b) Pengaruh Hutang Jangka Panjang Terhadap Nilai Perusahaan. Hutang jangka panjang mempunyai hubungan dengan nilai perusahaan (PBV) sebesar -0,2% ini menandakan bahwa keeratan hubungan yang sangat lemah dan dapat memberikan pengaruh sebesar -0,002 2x 100% = 0,0004%. Sedangkan sisanya sebesar 99,9996% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Variabel hutang jangka panjang tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV), karena Sig.t > 0,05 yaitu 0,917 > 0,05. Hipotesis yang dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang 98
BAB V Kesimpulan dan Saran
signifikan antara hutang jangka panjang dengan nilai perusahaan secara parsial. 5. Variabel Yang Paling Berpengaruh Terhadap Nilai Perusahaan Berdasarkan pengujian secara parsial dapat diketahui bahwa variabel modal sendiri lebih berpengaruh daripada hutang jangka panjang dengan nilai Sig.t < 0,05 yaitu 0,014 < 0,05. Maka hipotesis yang dapat disimpulkan adalah bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara modal sendiri terhadap nilai perusahaan secara parsial. Sedangkan hutang jangka panjang dengan nilai Sig.t > 0,05 yaitu 0,917 > 0,05. Hipotesis yang dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara hutang jangka panjang terhadap nilai perusahaan secara parsial.
5.2
Saran Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang dapat dijadikan
gambaran untuk penelitian berikutnya, diantaranya yaitu : 1. Pemilihan variabel yang diteliti terbatas hanya sampai modal sendiri, hutang jangka panjang dan nilai perusahaan saja. Untuk penelitian berikutnya disarankan untuk dapat meneliti faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan dan faktor-faktor apa saja yang dapat dipengaruhi oleh nilai perusahaan tersebut. 2. Unit analisis penelitian terbatas pada Industri food and baverage, untuk penelitian berikutnya disarankan dapat meneliti keseluruhan sektor yang lebih luas lagi yang terdaftar di BEI agar hasil yang didapatkan dapat mencerminkan gambaran umum perusahaan yang terdaftar di BEI. Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis mengenai variabel yang meliputi modal sendiri dan hutang jangka panjang dan pengaruhnya terhadap nilai perusahaan pada perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Industri food and baverage. Adapun saran yang dapat peneliti sampaikan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan keterbatasan-keterbatasan yang ada, sebagai berikut : 99
BAB V Kesimpulan dan Saran
1. Bagi investor Bagi investor maupun calon investor yang ingin menginvestasikan modalnya pada suatu perusahaan sebaiknya melihat terlebih dahulu kinerja keuangan perusahaan yang akan dipilih. Karena tidak sedikit perusahaan yang salah mengambil keputusan keuangan sehingga investorpun akan ikut terkena imbas dari kesalahan tersebut. 2. Bagi perusahaan Diharapkan kepada perusahaan agar dapat mengelola keuangan perusahaannya sehingga pembiayaan perusahaan dapat berjalan secara seimbang antara modal dari dalam perusahaan dengan modal pinjaman dari luar perusahaan. Jika pengelolaan keuangan perusahaan dapat berjalan dengan seimbang maka perusahaan akan beroperasi secara maksimal. Jadi alangkah baiknya jika perusahaan mempertimbangkan dahulu kebijakan yang hendak diambil agar tidak ada pihak yang dirugikan. 3. Bagi peneliti lainnya Perlu
dilakukan
penelitian
lebih
lanjut
tentang
faktor-faktor
yang
mempengaruhi nilai perusahaan, baik itu pada Sektor food and Baverage maupun sektor-sektor lainnya selain modal sendiri dan hutang jangka panjang yang diteliti dalam penelitian ini. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya menambah atau menggunakan
lebih banyak faktor
yang dapat mempengaruhi ataupun
dipengaruhi, baik itu faktor-faktor finansial maupun faktor-faktor non-finansial, selain itu tidak hanya terbatas pada analisis fundamental saja tetapi juga analisis teknikal sehingga diharapkan hasil informasi yang mempengaruhi Harga Saham perusahaan yang terdaftar di BEI dapat lebih lengkap dan menyeluruh.
100