BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dari analisis bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan: 1. Dalam Penentuan tipologi kawasan banjir menghasilkan 3 tipologi, yaitu sangat bahaya, bahaya, dan cukup bahaya. Dalam Penentu Untuk Tipologi satu yang berkatagori sangat bahaya didominasi pada kelurahan Dalpenang (78,13%). Tipologi dua yang berkatagori bahaya terdapat di kelurahan tanggumung, karangdalem, Gunung sekar, Polagan, Banyuanyar, dan Rongtengah. Sedangkan pada tipologi tiga yang berkatagori cukup bahaya terdapat pada kelurahan Banyuanyar (36%) dan kelurahan tanggumung (32%). 2. Variabel-Variabel yang berpengaruh dalam pelayanan drainase di perkotaan Kecamatan Sampang adalah sebagai berikut:Kepadatan lahan terbangun, Kelengkapan fasilitas persampahan, Ketinggian kontur, Sampah yang menumpuk disaluran drainase, Ketersedian dan kondisi Bozem, Keterserdiaan dan kondisi sistem Pintu Air, Keterserdiaan dan kondisi Pompa, Dana Rutin Pemeliharaan, Dana Modal pengadaan drainase, Peran serta masyarakat, Kegiatan masyarakat dalam memelihara drainase, Peraturan dan Standart Prosedur, Instansi pengelola drainase 3. Arahan penanganan banjir di Kawasan Perkotaan Kecamatan Sampang melalui peningkatan pelayanan drainase berdasarkan tipologi: 131
132
Arahan Tipologi yang mempunyai Arahan sama: 1) Kepadatan Lahan Terbangun: Penerapan peraturan zonasi dengan menetapkan kawasan Tipologi 1menjadi kawasan pembangunan terlarang melalui pelarangan perijinan pendirian bangunan Penerapan peraturan zonasi dengan menetapkan kawasan tipologi 1, 2 dan 3 menjadi kawasan pembangunan berbatas melalui pembatasan perijinan pendirian bangunan 2) Kelengkapan Fasilitas Persampahan Penyediaan fasilitas maupun teknologi yang aplikatif untuk penanganan sampah beserta dukungan sosialisasi bagi masyarakat sekitar untuk penggunaan fasilitas persampahan dengan optimal 3) Ketinggian Kontur Dilakukan normalisasi kontur/kondisi topografi sesuai dengan penggunaanya. Disepanjang pinggir aliran sungai mulai dari hulu sampai (tipologi2 dan 3) dengan muarasungai Kemoning dibuat pelengsengan atau tanggul yang kokoh, relatif tinggi dan tidak mudah rusak. Jika debit (jumlah) air sungai banyak dan ketinggian air sungai semakin bertambah, maka airnya tidak akan meluber kemana-mana (tetap berada di aliran sungai) Disekitar pelengsengan dilakukan penghijauan, bertujuan membuat indah, rindang dan hijau
133
4)
5)
6)
7)
kawasan sungai. bertujuan air akan diserap dan disimpan oleh tanaman, sehingga bisa mengantisipasi secara dini peluang terjadinya erosi dan tanah longsor di sepanjang aliran sungai Ketersediaan dan kondisi sistem Pompa Pengadaan pompa pada outfall saluran drainase utama yang brmuara di sungai Kamuning yang disesuai dengan kebutuhan urutan tipolgi Sampah yang menumpuk di saluran drainase dan kegiatan masyarakat dalam pemeliharaan drainase Normalisasi saluran drainase melalui pengerukan sampah secara berkala yang dilakukan oleh masyarakat dalam bentuk kerja bakti maupun oleh pemerintah sekaligus memperketat larangan pembuangan sampah disaluran drainase melalui pemberian disinsentif kepada masyarakat yang membuang sampah di saluran drainase dan insentif bagi masyarakat yang melakukan perawatan jaringan drainase Peran serta masyarakat Penggalakan lomba kebersihan lingkungan Penyuluhan terkait kebersihan drainase Pentingnya menjaga kebersihan drainase Dana rutin pemeliharan drainase dan Dana modal pengadaan drainase Peningkatan dana APBD untuk pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan serta perawatan saluran drainase, diantaranya dalam bentuk rehabilitasi atau memperbesar saluran drainase
134 8) Peraturan dan standar prosedur Penyusunan peraturan dan standar prosedur pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan saluran drainase 9) Instansi pengelola drainase Membuat model kerjasama dan koordinasi antar instansi dan masyarakat yang disusun dalam suatu pedoman, peraturan dan perundangan Mendorong dan memfasilitasi partisipasi masyarakat dengan memberi suatu wadah/badan sehingga dapat megarahkan dan membina kreativitas produktivitas masyarakat yang ada untuk mendukung kegiatan pembangunan Arahan Tipologi yang mempunyai Arahan tipologi 2 dan tipologi 3: 1. Ketersedian dan kondisi Bozem: kodisi wilayah tersebut mempunyai ketinggian kontur yang tinggi dan mempunyai prosentasi drainase yang luas 2. Keterserdiaan dan kondisi pintu Air: Pembuatan pintu air baru dan revitalisasi pintu air yang telah dibangun dan disesuaikan dengan kondisi arah aliran air 5.2 Saran Dari penelitian yang dilakukan, saran yang dapat diberikan adalah: 1. Dalam menangani banjir di perkotaan Kecamatan Sampang, penanganan banjir melalui peningkatan
135 pelayanan drainase dapat dijadikan sebagai informasi awal dan masukan untuk pihak pemerintah 2. Diperlukan adanya studi lanjutan mengenai pengelolaan drainase secara terintegrasi dengan merumuskan konsep integrasi yang tepat dalam pengembangan infrastruktur drainase.
136
“Halaman ini sengaja dikosongkan”