BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Petani merupakan jenis mata pencaharian yang mendominasi pekerjaan masyarakat Desa Sawahan. D ari total 1498 penduduk desa sawahan yang bekerja, 1093 orang diantaranya adalah bekerja sebagai petani cengkeh. M asyarakat Desa Sawahan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari degan cara menjual hasil pertanian mereka. Selain petani mata pencaharian lain yang dilakoni masyarakat desa sawahan adalah tengkulak. Petani dan tengkulak memiliki relasi sosial yang terjalin sejak lama. Petani untuk mendapatkan uang harus menjual hasil panen pertaniannya ke tengkulak. Tengkulak sebagai penadah memberikan uang kepada petani sesuai jum lah panen yang dijualnya.
Relasi sosial antara petani dengan tengkulak akan terus terjalin ketika terdapat komoditas sebagai alat penghubung relasi keduanya. Komoditas merupakan benda mistis yang dijadikan oleh produsennya sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kegiatan jual-beli cengkeh yang dilakukan oleh tengkulak dengan petani, merupakan suatu be ntuk penggambaran bahwa cengkeh merupakan alat utama terbentuknya relasi antara tengkulak dengan petani. Relasi antara petani cengkeh dengan tengkulak ini berlangsung lama sehingga relasi sosial tersebut mempunyai pengaruh bagi petani dan tengkulak.
Petani memiliki rasa percaya untuk menjual hasil panennya ke tengkulak. Ketika petani kesulitan perekonomian, mereka akan lari ke tengkulak dan melakukan kegiatan hutang piutang dengan tengkulak. Dalam hubungan hutang putang tersebut peraturan dibuat oleh tengku lak.
Petani boleh meminjam uang ke tengkulak dengan beberapa syarat diantara mengembalikan uang dengan cengkeh ketika masa panen tiba, satu kilo cengkeh dihargai Rp 20.000 – Rp 25.000 sedangkan harga dipasaran bisa mencapai Rp 30.000. jika petani meminjam uang sejum lah 20kg cengkeh maka petani harus mengembalikan uang tersebut sejumlah 22kg cengkeh. petani diberi waktu untuk mencicil hutangnya selama 3bulan apabila petani telat dari tempo maka petani akan dikenakan denda sebesar Rp 5.000/bulannya.
Apabila petani meminjam uang sebesar Rp 1.000.000 dan mengembalikan dengan cengkeh sebesar 40kg dengan harga cengkeh perkilonya Rp 25.000 sedangkan harga cengkeh di pasaran perkilonya Rp 30.000 maka petani akan mengalami kerugian sebesar Rp 210.000 belum denda ketika petani telat dalam mengembalikan pinjamannya.
Peraturan hutang-piutang yang dikeluarkan oleh tengkulak kepada petani tersebut merupakan suatu bentuk dominasi yang dilakukan oleh tengkulak kepada petani agar tengkulak bisa mendapatka keuntungan yang leb ih. M enurut M arx, kelas-kelas akan timbul apabila hubungan-hubungan produksi melibatkan suatu pembagian tenaga kerja yang beraneka ragam, yang memungkinkan terjadinya penumpukan surplus produksi, sehingga merupakan pola hubungan memeras
terhadap massa para pemproduksi. Dalam kegiatan hutang-piutang tersebut tengkulak
memiliki
power
terhadap
petani
sehingga
petani
dalam
hal
melaksanakan kegiatan hutang-piutang berada pada kelas bawah. Petani dalam relasi sosial yang terjalin dengan tengkulak tersebut tidak m enyadari bahwa dirinya telah di dominasi oleh tengkulak.
Ada beberapa dampak yang diakibatkan adaya dominasi yag dilakukan tengkulak terhadap petani tersebut. Dampak positif dari adanya dominasi yang dilakukan oleh tengkulak terhadap petani yaitu petani me mperoleh kemudahan karena bisa mendapatkan uang secara langsung dari tengkulak sehingga kebutuhan petani bisa tercapai. Relasi petani dengan tengkulak akan terus berlangsung karena hubungan hutang-piutang tersebut dijadikan sebuah jaminan dan keterikatan.
Dampak negatif dari adanya dominasi tengkulak terhadap petani cengkeh yaitu, petani tidak bisa berkembang secara ekonomi, petani akan mengalami ketidaksejahteraan ketika hutang-piutang kepada tengkulak belum bisa dilunasi. Petani akan terus memiliki keterikatan dengan tengkulak apabila hutang kepada tengkulak belum
terselesaikan sehingga secara jangka panjang membuat
perekonomian petani tidak berkembang. Dominasi penentuan harga yang dibut oleh tengkulak membuat petani tidak bebas dan tidak banyak mendapatka keuntungan.
B. SARAN
Berdasarkan beberapa kesimpulan yang dihasilkan dari analisis data maka penelitian ini memberikan beberapa saran berikut ini.
1. Dibentuk suatu kegiatan rutin untuk seluruh petani cengkeh LM DH sebagai lembaga yang menaungi seluruh peta ni di desa Sawahan perlu membentuk suatu egiatan rutin yang dilaksanakan oleh seluruh petani cengkeh. seperti misalnya kegiatan rapat rutin setiap seminggu sekali untuk membahas setiap permasalahan tanaman petani. kegiatan yang dilakukan rutin setiap minggunya akan mempererat hubungan antar petani cengkeh sehingga jika ada petani yang mengalami permasalahan bisa diselesaikan lewat kelompoknya tersebut. 2. Dibentuk K operasi khusus untuk petani cengkeh Untuk mengurangi angka ketergantungan petani terhadap tengkulak, LM DH dan anggota tani lainnya perlu membentuk suatu koperasi yang anggotanya adalah semua petani cengkeh di Desa Sawahan. K operasi ini nantinya akan menjadi tempat para petani menjual cengkehnya sehingga petani tidak lagi bergantung ke tengkulak maupun pengepul yang tujuannya adalah mencari keuntungan. Lewat koperasi nantinya cengkeh akan langsung didistribusikan ke pabrik. Selain itu petani juga lebih mudah dalam menjalankan sim pan pinjam. Petani sebagai anggota koperasi juga lebih aman untuk me minjam uang karena tidak ada bunga maupun denda.
3. Dibutuhkan dukungan pemerintah untuk memberikan pengetahuan mengenai pertanian cengkeh. Petani Desa Sawahan yang cenderung masih bersifat tradisional dan masih menggunakan pengetahuan lokal masyarakat, perlu mendapatkan pengetahuan lebih tentang pertanian cengkeh mulai dari perawatan tanaman yang baik hingga perdagangan cengkeh. kebanyakan para petani cengkeh yang tidak mengetahui mengenai distribusi cengkeh yang telah mereka jual, perlu menapatakan pengetahuan tersebut agar tidak terjebak dalam dominasi pasar.
4. Dibutuhkan peran dari pemerintah berupa kebijakan harga cengkeh untuk mengatasi fluktuasi. Kebijakan harga yang dikeluarkan oleh pabrik rokok sering mengalami naik turun setiap tahunnya. Naik turunnya harga cengkeh tersebut disebabkan karena adanya jum lah permintaan dari pabrik rokok. Ketidakstabilan harga cengkeh membuat petani rugi dan tidak mengalami perkembangan dalam kehidupan perekonomiannya. Untuk mengatasi hal tersebut butuh peran dari pemerintah, berupa pembuatan kebijakan mengenai harga cengkeh. Perlu adanya kerjasama antara pemerintah perhutani dengan perdagangan.