BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
1.1
Kesimpulan Setelah melakukan proses wawancara dengan beberapa narasumber
terpercaya terkait dengan Strategi Humas Badan Narkotika Nasional Pada Kampanye Pencegahan Peredaran Narkoba Bagi Aparatur Negara periode bulan Juli sampai dengan Oktober 2012 dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Kerjasama yang dilakukan BNN dengan Kemenkumham sangat efektif untuk mencegah peredaran narkoba di dalam lapas. Hal ini terbukti dari beberapa inspeksi mendadak yang dilakukan BNN dan Kemenkumham berhasil meringkus Bandar narkoba dan beberapa petugas lapas yang turut membantu mengedarkan narkoba di dalam lapas. Petugas lapas yang terbukti ikut serta mengedarkan praktik ini sanksinya tegas yaitu pemecatan dan hukuman pidana. 2. Tujuan program kampanye secara umum memberikan gambaran tentang tugas mulia yang diemban para petugas lapas dalam pemberantasan narkoba di dalam lapas. 3. Ada beberapa poin yang disepakati kedua lembaga ini. Pertama, integrative
dan
koordinatif.
Yakni
Kemenkumham
dan
BNN
merupakan satu kesatuan yang saling memahami peran dan wewenangnya
masing-masing.
Kedua,
profesionalisme
dan
proporsionalitas yang berarti pelaksanaan peraturan bersama bertujuan 92
93
untuk kegiatan yang sukses sesuai dengan kewenangan dan hak asasi manusia. Ketiga, penerapan peraturan bersama harus ditangani secara preventif dan represif. Keempat, bersifat efektif dan efisien dalam menggunakan sarana yang ada dan pelaksanaan kegiatan bersifat proaktif, transparan dan akuntabel. Peraturan bersama ini sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2011 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Narkotika tahun 2011-2015. Tidak hanya menindak tegas narapidana yang kedapatan mengedarkan narkoba di Lapas tapi juga tegas menindak para petugas yang terbukti turut melakukan pelanggaran yang sama. 4. BNN menjalin kerjasama dengan beberapa instansi baik dalam skala nasional ataupun internasional. Mengingat narkoba merupakan kejahatan yang luar biasa dan dapat mempengaruhi segala faktor. Salah satu kerjasama yang dilakukan BNN dengan divisi Hubungan Internasional Polri,
dengan
mempermudah
memanfaatkan mengungkap
kerjasama jaringan
ini
gelap
diharapkan peredaran
dapat narkoba
internasional melalui akses data Interpol 1-24/7 dan jaringan Aseanapol eAds. Sistem ini merupakan jaringan komunikasi yang juga disebut sebagai Interpol Global Communication System (ICGS) yang beroperasi selama 24 jam sehari dan tujuh hari dalam seminggu. Sehingga BNN diharapkan bisa memberikan informasi jaringan narkoba yang terungkap di Indonesia kepada markas Interpol. Pemanfaatan jaringan informasi Interpol membuat pemberantasan narkoba lebih maksimal.
94
5. Bukti nyata dari kerjasama yang dilakukan BNN dan Kemenkumham bisa terlihat dari tertangkapnya sejumlah narapidana yang menjadi Bandar dan pengendali peredaran narkoba skala nasional dan internasional. Petugas yang terbukti turut membantu sangsinya tegas berupa pemecatan dan hukuman pidana. Jumlah penghuni lapas yang melebihi kapasitas lapas itu sendiri menjadi kendala karena puluhan ribu narapidana bisa terlewat dari pengawasan para petugas dan tidak tersedianya alat-alat canggih yang bisa melacak komunikasi yang dilakukan para bandar dan petugas. 6. Media bagi Humas BNN ialah sarana publikasi. Pada saat BNN berhasil mengungkap sindikat-sindikat jaringan nasional dan internasional, saat itu lah Humas BNN memanfaatkan dengan baik untuk sarana publikasi. Kehadiran media skala nasional dan internasional tidak jarang bagi Humas BNN dikarenakan dalam berbagai kegiatan yang dilakukan BNN selalu dipublikasikan agar masyarakat mengetahuinya secara luas tentang kinerja yang dilakukan BNN dalam memerangi narkoba. 7. BNN terus melakukan koordinasi dengan pihak Lapas terkait dengan adanya pengendalian narkotika dari balik penjara dengan membina para petugas Lapas melalui program-program dari Humas BNN diharapkan par sipir mampu merubah warga binaan untuk kembali ke jalan yang benar. Fungsi dari Lapas itu ialah memasyarakatkan para narapidana sehingga kalau sudah keluar akan berubah menjadi manusia yang lebih baik dan kembali diterima di masyarakat.
95
8. Dukungan penuh pemerintah turut membantu BNN dalam melaksanakan segala jenis operasi ini merupakan komitmen pemerintah dalam memerangi peredaran narkoba. 9. Badan Narkotika Nasional sebagai focal point dalam permasalahan penyalahgunaan
narkotika
tidak
henti-hentinya
melakukan
upaya
pencegahan seperti melakukan kaderisasi kepada para petugas lapas, peserta diharapkan dapat menjadi rekan BNN dalam upaya pencegahan penyalahgunaan dan peredaran narkoba di dalam Lapas. 1.2 Saran 1.2.1 Saran Akademis 1. Penulis mengharapkan penelitian ini menjadi referensi yang bermanfaat bagi penelitian selanjutnya. Peneliti lainnya dapat mengembangkan dan menguji teori kampanye dengan menggunakan pendekatan yang menyeluruh dari kampanye humas sehingga bisa saling melengkapi dan menguatkan. Jika aka nada penelitian lebih lanjut mengenai Humas BNN, disarankan mencoba meneliti dalam hal strategi sinergitas BNN dengan instansi pemerintah dalam mendukung upaya program P4GN. Jadi melihat dari segi proses penerapan yang dilakukan Humas BNN dan pemerintah dalam program P4GN tersebut. 2. Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa memberi nilai tambah dan jaminan kualitas dalam ilmu komunikasi terutama bidang Humas (Public Relations).
96
3. Hasil penelitian bisa menjadi acuan awal bagi pihak akademisi untuk lebih banyak melatih diri dalam merumuskan strategi program kampanye yang dilakukan Humas BNN. Salah satu rekomendasi peneliti sebagai kajian proses perencanaan yang baik dalam perencanaan dan pelaksanaannya. 1.2.2 Saran Praktis 1. Mengingat pemahaman masyarakat tentang dampak penyebaran dan penyalahgunaan narkoba masih minim, perlu dilakukan sosialisasi yang lebih efektif dan tepat sasaran melalui berbagai bentuk-bentuk program komunikasi yang mudah diterima dan dipahami oleh masyarakat dari berbagai lapisan secara lebih intensif dan inovatif. 2. Merumuskan dan mengkomunikasikan secara langsung program-program BNN kepada masyarakat dan aparat pemerintah yang tingkat ekonomi dan pendidikannya masih kurang yang rentan dimanfaatkan para bandar narkoba. 3. Mengupayakan program Emotional Spritual Intelligence (Kecerdasan Emosi dan Spritual) di setiap sektor pemerintah antar departemen agar saling mendukung kinerja secara ideal dalam memerangi narkoba. 4. Memaksimalkan peran dan fungsi sumber daya manusia Humas dengan kemampuan melalui pelatihan ke-Humasan agar kinerja dan performa dalam pekerjaan Humas memiliki integritas yang tinggi.