BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Analisa STP (Segmentasi, Target, Posisi) Dalam melakukan manajemen pemasaran, diperlukan suatu analisa untuk mengetahui perihal mengenai segementasi konsumen, target dari konsumen, serta posisi dari produk tersebut di pasar saat ini. Biasanya dikenal dengan istilah STP (Segmentating, Targeting, Positioning).
5.1.1 Segmentation (Segmentasi) Dari tingkatan harga kamera digital yang ditawarkan oleh Canon dimana harga diatas Rp. 1.500.000,- maka segmentasi dari subbrand Canon adalah kalangan menengah dan menengah keatas. Dengan membidik segmen kalangan menengah dan menengah ke atas maka Canon dapat memfokuskan target pasarnya agar mencapai market yang di harapkan. Selain segmen pasar yang terfokus dan market yang lebih besar, segmentasi pasar bagi Canon dapat membantu pihak perusahaan untuk membagi sub brand Canon kedalam sebuah pengklasifikasian mengenai kebutuhan konsumen akan design dan fungsi dalam sebuah pengoperasian kamera digital.
5.1.2 Targeting (Target) Dengan model- model kamera digital yang ditawarkan oleh Canon dapat dilihat bahwa target yang dituju oleh Canon Ixus adalah kaum muda, pemula dan konsumen yang memiliki mobilitas tinggi. Sedangkan target dari Canon Power shot adalah konsumen yang menyukai banyak fungsi dalam pengoperasian kamera.
Dengan memperhatikan target pasar dari sub brand kamera digital Canon yang akan dituju maka perusahaan dapat memfokuskan design dan fungsi dari sebuah kamera digital. Target dari kamera digital Canon Ixus yang lebih condong diarahkan bagi para pemula dalam dunia fotografi cenderung akan di design lebih chick, stylish dan fungsi kamera yang serba otomatis. Sedangkan kamera digital Canon Powershot yang advanced compact lebih fokus pada para fotographer yang serius akan mengutamakan banyaknya fungsi- fungsi dalam pengoperasian kamera itu sendiri. Masing- masing sub brand kamera digital Canon memiliki keunggulan masing- masing sehingga konsumen memiliki banyak pilihan untuk memilih kamera digital yang diinginkan.
5.1.3 Positioning (Posisi) Canon hadir ditengah-tengah masyarakat sebagai produk kamera digital yang berkualitas dan inovatif, dan didukung dengan divisi after-sales service yang baik. Dengan mengandalkan teknologi dalam perkembangan kamera digital yang di produksi maka Canon dapat memposisikan produk kamera digitalnya untuk menjadi pilihan bagi konsumen. Selain mengandalkan kualitas teknologi, Canon juga mengusung keunggulan seperti kualitas kecepatan elektronik Digic yang sampai saat ini hanya di miliki oleh kamera digital Canon dan belum ada di dalam kamera digital lain. Keunggulan teknologi dan berbagai kecanggihan fasilitas lain dalam kamera digital Canon di ikuti oleh layanan purna jual yang diperbaiki secara perlahan-lahan guna mencapai tingkat kepuasan konsumen yang semakin tinggi. Dengan memposisikan sebagai distributor kamera digital Canon yang didukung oleh layanan konsumen yang semakin baik maka diharapkan dapat memperkuat posisi Canon di tengah-tengah pasar kamera digital.
5.2 Analisa SWOT Analisa SWOT akan menganalisa sub-brand Canon dari sisi kekuatan, Kelemahan, peluang dan Ancaman.
5.2.1 Strength (Kekuatan) Ixus •
Desain sangat ringkas
•
Berorientasi pada saku baju
•
Flash tetap terang meskipun ukuran compact/kecil
Power shot •
Seri tertinggi G7 merupakan kamera advanced compact dengan fasilitas menyerupai SLR
•
Merupakan ragam kamera paling lengkap (memiliki range harga yang terjangkau)
Ixus dan Power shot •
Secara umum Ixus dan Power shot memiliki kecepatan elektronik yang mengagumkan dengan dukungan fasilitas Digic
•
Mendukung format kartu memori SDHC (memori card SD dengan kemampuan diatas 4G)
•
Video capture bagus (paling prima diantara semua warna) Layar LCD bagus, sangat akurat
5.2.2 Weakness (Kelemahan) Power shot •
Kurangnya awareness masyarakat
•
Setelah Seri G7 tidak ada satupun seri Power shot yang mendukung format RAW (format data yang masih mentah)
•
Tidak memiliki kamera digital super zoom yang memenuhi kualifikasi advanced compact
•
Layar LCD seri G7 tidak fleksibel (tombol atas dan bawah tidak dapat digerakkan)
Ixus •
Kuragnya awareness masyarakat.
•
Hanya beberapa tipe kamera Ixus yang memiliki image stabilizer (padahal semua tipe kamera Panasonic dengan harga
lebih murah dan menggunakan baterai A2 memiliki image stabilizer)
5.2.3 Opportunity (Peluang) §
Kamera yang menggunakan SD Card
§
Kamera digital sebagai lifestyle, dimana pada waktu tertentu kamera harus terus dibawa, seperti halnya Handphone.
5.2.4 Threat (Ancaman) Ixus •
Berhadapan langsung dengan kamera Sony Dalam hal design dan performa elektronik, Canon Ixus tidak tertandingi. Namun hanya dengan mengandalkan desain yang simpel, bentuk dan warna bodi kamera yang menarik, image kamera Sony lebih banyak di pakai oleh kawula muda.
Power shot •
Berhadapan langsung dengan Nikon D40 Kamera Nikon D40 merupakan kamera SLR 6 Mpix (plus lensa kit) dan di jual dengan harga Rp. 4.700.000,-
sedangkan Canon Power shot G7 merupakan kamera pocket compact 10 Mpix dan dijual dengan harga Rp.4.300.000,-. Dengan selisih harga Rp. 400.000,- akan ada kecendrungan konsumen untuk memiliki SLR di banding kamera compact.
5.3 Analisa Porter Analisa startegi kompetitif Porter dilakukan untuk menentukan dan menganalisa suatu industri sebagai suatu kesatuan dan untuk memperkirakan masa depan industrinya. Berikut analisis strategi kompetitif Porter:
5.3.1 Ancaman dari Pendatang Baru Saat ini sudah terdapat banyak perusahaan distributor kamera digital di Indonesia, dimana akan semakin memperketat persaingan untuk bermain dalam industri ini.Hal tersebut merupakan salah satu ancaman bagi perusahaan, dan dikategorikan sebagai ancaman sedang. Ancaman tersebut dapat berupa :
•
Kategori pesaing yang telah ada seperti kamera Sony
•
Kategori untuk kamera dengan kelas menengah ke bawah seperti kamera Brica dan kamera Fuji
Untuk mengatasi ancaman dari pendatang baru, maka PT. Datascrip melakukan pendekatan ke dealer-dealer dan pasar tradisional untuk memantau program promo – promo yang dilakukan oleh pesaing. PT. Datascrip pun melakukan pemberian reward kepada dealer yang melakukan penj ualan terbanyak terhadap produk mereka berupa jalanjalan gratis keluar negeri, emas, dll.
5.3.2 Ancaman dari Produk Pengganti Bagi konsumen golongan menengah dan menengah ke atas, kamera digital dengan kisaran harga diatas Rp.1.500.000,- merupakan hal yang tergolong wajar. Ancaman yang mungkin dapat muncul dari produk pengganti dikategorikan rendah, sebab dapat menjadi produk pelengkap yang berbeda segmen. Contoh produk pengganti tersebut yaitu : •
Kamera Sony dengan tipe berbeda memungkinkan konsumen untuk beralih merek kamera digital, karena inovasi dan teknologi yang di lakukan oleh perusahaan Sony.
•
PT. Datascrip tidak bisa mengontrol harga (pricing) dan tidak bisa menjual produk terlalu murah karena kontrol terhadap produk-nya tidak terlalu besar.
5.3.3 Ancaman dari Pesaing dalam Industri Ancaman dari pesaing dalam industri juga merupakan hal yang perlu di perhatikan oleh perusahaan dan dapat dilihat bahwa tingkat persaingan dari industri ini dikategorikan sedang. Beberapa faktor yang dapat menjadi ancaman bagi Canon antara lain: •
Sudah banyak pesaing yang bergerak di bidang distributor kamera digital, contohnya Olympus, Nikon, dll.
•
Persaingan dari segi inovasi produk kamera digital.
•
Meskipun memiliki market sendiri namun camcorder Canon juga dapat menjadi pesaing kamera digital untuk tipe sekelasnya.
•
Dari sisi low end, handphone berkamera dapat menjadi pilihan kedua konsumen apabila dana terbatas untuk membeli sebuah kamera digital.
5.3.4 Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok Pemasok merupakan salah satu faktor yang memegang peranan penting terhadap kegiatan distribusi kamera digital Canon. Oleh karena itu faktor pengaruh dari pemasok dapat digolongkan dalam kategori sedang. Faktor yang dapat mempengaruhi hubungan antara Canon dengan pemasoknya adalah pengiriman atau distribusi kamera
langsung di datangkan dari Jepang, sehingga pasokan produk yang tersedia tergantung dari pemasok.
5.3.5 Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli Secara umum sebuah produk kamera digital di tuntut memiliki fungsi dan inovasi yang terdepan bagi penggunanya. Hal ini akan menyebabkan tingkat loyalitas yang tinggi dari para konsumen terhadap produk kamera digital yang mereka beli. Maka dari itu tingkat kekuatan tawar-menawar dari pembeli dapat digolongkan dalam kategori sedang. Hal ini disebabkan karena setiap transaksi yang dilakukan harus didasarkan dengan negosiasi terlebih dahulu. Beberapa hal yang menjadi faktor pengaruh dari konsumen antara lain:
•
Tingkat kepercayaan dan loyalitas terhadap produk
•
Tersedia garansi untuk setiap pembelian kamera digital Canon di outlet resmi PT. Datascrip
Konsumen dapat membeli kamera digital secara langsung di supermarket
yang
menjalin
Hypermarket dan Carrefour.
kerjasama
dengan
Canon
seperti
5.4 Analisa Deskriptif 5.4.1 Penjelasan Kuisioner Analisa deskriptif dilakukan dengan menganalisa terhadap hasil survei yang telah dilakukan pada fase analisa sebelumnya, yakni fase pengumpulan data dengan menggunakan media kuesioner kepada 315 orang sebagai sampel. Hasil kuesioner tersebut kemudian dirangkum dan digambarkan dalam bentuk grafik dan tabel.
5.4.2 Hubungan jenis kelamin dengan usia Tabel 5. 1 Tabel Hubungan Jenis Kelamin dengan Usia
Pria
Wanita
< 20 Tahun
21 - 30 Tahun
31 – 40 Tahun
> 40 Tahun
18
122
22
16
10%
69%
12%
9%
16
90
19
12
12%
66%
14%
9%
Hubungan Jenis Kelamin dengan Usia (178 Responden Pria | 137 Responden Wanita)
16
90
19
12
Wanita Pria
18
< 20 Tahun
122
22
16
21 - 30 Tahun
31 - 40 Tahun
> 40 Tahun
Gambar 5. 1 Grafik Hubungan Jenis Kelamin dengan Usia
Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa responden terbanyak adalah pria berusia 2130 tahun dengan jumlah responden sebanyak 122 orang, diikuti oleh responden wanita berusia 21-30 tahun dengan jumlah responden wanita sebanyak 90 orang. Sementara responden yang paling sedikit adalah wanita berusia lebih dari 40 tahun dengan jumlah koresponden sebanyak 12 orang.
5.4.3 Hubungan jenis kelamin dengan tingkat pendidikan Tabel 5. 2 Tabel Hubungan Jenis Kelamin dengan Tingkat Pendidikan
Diploma/
Pria
Wanita
SMP
SMA
Akademi
S-1
S-2
S-3
Lainnya
1
34
13
99
20
8
3
1%
19%
7%
56%
11%
4%
2%
3
39
17
62
12
0
4
2%
28%
12%
45%
9%
0%
3%
Hubungan Jenis Kelamin dengan Tingkat Pendidikan (178 Responden Pria | 137 Responden Wanita) 0
3
62 39
4
12
17 Wanita Pria
8
1
SMP
34
13
SMA
Diploma / Akademi
99
20
S-1
S-2
3
S-3
Lainnya
Gambar 5. 2 Grafik Hubungan Jenis Kelamin dengan Tingkat Pendidikan
Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa responden terbanyak adalah pria dengan tingkat pendidikan S-1 dengan jumlah responden sebanyak 99 orang, diikuti oleh responden wanita dengan tingkat pendidikan S-1 dengan jumlah responden sebanyak 62 orang. Sementara responden yang paling sedikit adalah wanita dengan tingkat pendidikan S-3 dengan jumlah koresponden sebanyak 0 orang.
5.4.4 Hubungan jenis kelamin dengan penghasilan Tabel 5. 3 Tabel Hubungan Jenis Kelamin dengan Penghasilan
Pria
Wanita
< 2jt
2jt - 3jt
3jt - 4jt
>4jt
78
59
26
15
44%
33%
15%
8%
75
46
11
5
55%
34%
8%
4%
Hubungan Jenis Kelamin dengan Penghasilan (178 Responden Pria | 137 Responden Wanita)
75
46
11
5
Wanita Pria
78
< 2jt
59
2jt - 3jt
26
15
3jt - 4jt
>4jt
Gambar 5. 3 Grafik Hubungan Jenis Kelamin dengan Penghasilan
Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa responden terbanyak adalah pria dengan penghasilan kurang dari 2 juta rupiah per bulan dengan jumlah responden sebanyak 78 orang, diikuti oleh responden wanita dengan penghasilan kurang dari 2 juta rupiah per bulan dengan jumlah responden sebanyak 75 orang. Sementara responden yang paling sedikit adalah wanita dengan penghasilan lebih dari 4 juta rupiah per bulan dengan jumlah koresponden sebanyak 5 orang.
5.4.5 Hubungan pendidikan dengan penghasilan Tabel 5. 4 Tabel Hubungan Pendidikan dengan Penghasilan
Mahasiswa
Pegawai Swasta
Pegawai Negri
Wiraswasta
Lainnya
< 2jt
2jt - 3jt
3jt - 4jt
>4jt
61
14
1
1
79%
18%
1%
1%
78
66
19
2
47%
40%
12%
1%
0
7
2
9
0%
39%
11%
50%
5
10
15
8
13%
26%
39%
21%
9
8
0
0
53%
47%
0%
0%
Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Penghasilan (178 Responden Pria | 137 Responden Wanita) 9 5 0
8
0
0
15
8
10 7
78 2 66 9
Lainnya Wirawsasta Pegawai Negri Pegawai Swasta Mahasiswa
19 61 14
< 2jt
2jt - 3jt
1
2 1
3jt - 4jt
>4jt
Gambar 5. 4 Grafik Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Penghasilan
Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa responden terbanyak adalah pegawai swasta dengan penghasilan kurang dari 2 juta rupiah per bulan dengan jumlah responden sebanyak 78 orang, diikuti oleh responden yang berprofesi sebagai pegawai swasta dengan penghasilan antara 2 sampai dengan 3 juta rupiah per bulan jumlah responden sebanyak 66 orang. Sementara responden yang paling sedikit adalah yang berprofesi lainnya dengan penghasilan 3 juta rupiah perbulan sampai dengan 4 juta rupiah per bulan dan lebih dari 4 juta rupiah per bulan dengan jumlah responden sebanyak 0 orang.
5.4.6 Profil Responden 5.4.6.1 Jenis Kelamin Tabel 5. 5 Tabel Persentase Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin (315 Responden)
Wanita 44%
Pria 56%
Gambar 5. 5 Grafik Jenis Kelamin Responden
Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa responden terbanyak adalah pria sebanyak 178 orang dan diikuti oleh wanita sebanyak 137 orang.
5.4.6.2 Usia Tabel 5. 6 Tabel Persentase Usia Responden
Usia (315 Responden) 21 - 30 Tahun 67%
< 20 Tahun 11%
31 - 40 Tahun 13% > 40 Tahun 9%
Gambar 5. 6 Grafik Usia Responden
Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa responden terbanyak berada pada kelompok umur 21-30 tahun sebanyak 212 orang, diikuti oleh responden yang berada pada kelompok usia 31-40 tahun sebanyak 41 orang. Responden yang paling sedikit berada pada kelompok usia lebih dari 40 tahun dengan jumlah responden sebanyak 34 orang.
5.4.6.3 Tingkat Pendidikan
Tabel 5. 7 Tabel Persentase Tingkat Pendidikan Responden
Tingkat Pendidikan (315 Responden) Lainnya
8
S-3
8
S-2
32
S-1
161
Diploma
29
SMA
73
SMP
4 0
50
100
150
200
Gambar 5. 7 Grafik Tingkat Pendidikan Responden
Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa responden terbanyak berada pada level tingkat pendidikan S1 sebanyak 161 orang, diikuti oleh responden dengan tingkat pendidikan SMA sebanyak 73orang. Responden yang paling sedikit adalah responden dengan tingkat pendidikan SMP dengan jumlah responden sebanyak 4 orang.
5.4.6.4 Status Pekerjaan Tabel 5. 8 Tabel Persentase Status Pekerjaan Responden
Status Pekerjaan (315 Responden) Lainnnya
17
Wiraswasta
38
Pegawai Negri
18
Pegawai Swasta
165
Pelajar
77 0
50
100
150
200
Gambar 5. 8 Grafik Status Pekerjaan Responden
Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa responden terbanyak adalah pegawai swasta dengan jumlah responden sebanyak 165 orang, diikuti oleh responden yang berprofesi sebagai pelajar dengan jumlah responden sebanyak 77 orang. Responden yang paling sedikit adalah responden yang berprofesi lainnya (Misal: dosen, dokter) dengan jumlah responden sebanyak 17 orang.
5.4.6.5 Penghasilan Tabel 5. 9 Tabel Persentase Penghasilan Responden
Penghasilan (315 Responden)
2,000,001 5,000,000 33%
< 2,000,000 49%
> 10,000,001 6%
5,000,001 10,000,000 12%
Gambar 5. 9 Grafik Penghasilan Responden
Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa responden terbanyak adalah responden yang memiliki penghasilan kurang dari 2 juta rupiah per bulan dengan jumlah responden sebanyak 153 orang, diikuti oleh responden yang memiliki penghasilan 2 sampai dengan 3 juta per bulan dengan jumlah responden sebanyak 105 orang. Responden yang paling sedikit adalah responden yang memiliki penghasilan lebih dari 10 juta dengan jumlah responden sebanyak 20 orang
5.4.7 Kepekaan Masyarakat terhadap kamera digital 5.4.7.1 Top of Mind Kamera Digital Tabel 5. 10 Tabel Persentase Top of Mind Kamera Digital
Top of Mind (315 Responden) Lainnya
2
Kodak
22
Canon
98
Olympus
43
Samsung
14
Nikon
45
Sony
78
Pentax
3
0
20
40
60
80
Gambar 5. 10 Grafik Top of Mind Kamera Digital (Nilai)
100
120
Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa top of mind dari responden terhadap kamera digital adalah merek Canon dengan jumlah responden sebanyak 98 orang, diikuti oleh merek Sony dengan jumlah responden sebanyak 78 orang. Merek yang paling sedikit mendapat perhatian responden adalah merek yang masuk dalam kategori lainnya (Brica, Fuji Film) dengan jumlah responden sebanyak 2 orang Top of Mind (315 Responden) Samsung 4%
Olympus 14%
Nikon 14%
Canon 31%
Sony 25%
Pentax 1%
Lainnya 4%
Kodak 7%
Gambar 5. 11 Grafik Top of Mind Kamera Digital (Persentase)
5.4.7.2 Media Pengetahuan Top of Mind Brand
Media Pengetahuan Top of Mind Brand (315 Responden) Lainnya
13
Katalog
18
Billboard
3
Majalah / Surat Kabar
71
Produk Pajangan
37
Pameran
36
Teman / Kerabat
86
Iklan Radio / Televisi
51
0
20
40
60
80
100
Gambar 5. 12 Grafik Media Pengetahuan Top of Mind Brand
Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa top of mind yang ada dalam pengetahuan responden didapat teman/kerabat dengan jumlah responden sebanyak 86 orang, diikuti dengan responden yang mengetahui produk tersebut melalui majalah/surat kabar dengan jumlah responden sebanyak 71 orang. Hasil yang paling sedikit didapati
dengan responden yang memperhatikan billboard dengan jumlah responden sebanyak 3 orang
5.4.8 Pengaruh Faktor 4C pada kamera digital 5.4.8.1 Kepemilikan Kamera Digital Tabel 5. 11 Tabel Persentase Kepemilikan Kamera Digital
Kepemilikan Kamera Digital (315 Responden)
Punya 48%
Tidak 52%
Gambar 5. 13 Grafik Kepemilikan Kamera Digital
Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa responden yang tidak memiliki kamera digital dengan jumlah responden sebanyak 164 orang dan responden yang memiliki kamera digital sebanyak 151 orang.
5.4.8.2 Merek yang akan dibeli oleh Calon Pembeli Tabel 5. 12 Tabel Persentase Merek yang akan dibeli oleh Calon Pembeli
Merek yang akan dibeli oleh Calon Pembeli (164 Responden yang tidak memiliki kamera digital) Lainnya
2
Kodak
6
Canon
50
Olympus
27
Samsung
11
Nikon
20
Sony
46
Pentax
2
0
10
20
30
40
50
60
Gambar 5. 14 Grafik Merek yang akan dibeli oleh Calon Pembeli
Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa merek pertama yang akan dibeli oleh responden yang tidak memiliki kamera digital adalah Canon dengan jumlah responden sebanyak 50 orang, diikuti oleh Sony sebagai merek yang akan dibeli oleh responden yang tidak memiliki kamera digital sebanyak 46 orang. Merek yang paling sedikit akan dibeli oleh responden yang tidak memiliki kamera digital adalah pentax dan merek lainnya (brica, fuji film) sebanyak 2 orang.
5.4.8.3 Faktor pertimbangan pembelian kamera digital Tabel 5. 13 Tabel Persentase Faktor Pertimbangan Pembelian Kamera Digital
Faktor pertimbangan pembelian kamera digital (151 Responden yang memiliki kamera digital) Lainnya
1
Promosi
5
Ukuran
3
Desain
9
Merk Terkenal
20
Harga
13
Fitur
44
Kinerja
56
0
10
20
30
40
50
Gambar 5. 15 Grafik Faktor Pertimbangan Pembelian Kamera Digital
60
Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa alasan untuk membeli sebuah kamera digital adalah kinerja dari kamera itu sendiri dengan jumlah responden sebanyak 56 orang, diikuti oleh responden yang memilih fitur dari kamera sebagai alasan utama mereka membeli kamera digital sebanyak 44 orang. Responden yang memilih alasan lainnya sebagai faktor untuk membeli kamera digital mereka adalah sebanyak 1 orang.
5.4.8.4 Tempat pembelian favorit Tabel 5. 14 Tabel Persentase Tempat Pembelian Favorit
Tempat pembelian favorit (315 Responden) Lainnya
20
Electronic City
60
Distributor
55
Plaza Senayan
17
Carrefour / Hypermart
17
Pinnangsia
3
Mangga Dua
66
Harco Glodok
77
0
20
40
60
80
100
Gambar 5. 16 Grafik Tempat Pembelian Favorit
Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa tempat favorit yang dipilih untuk membeli produk kamera digital adalah di harco glodok dengan jumlah responden sebanyak 77 orang, diikuti mangga dua dengan sebagai tempat favorit untuk membeli produk kamera digital dengan responden sebanyak 66 orang. Pinnangsia merupakan tempat favorit yang paling sedikit dipilih oleh responden untuk membeli kamera digital dengan jumlah responden sebanyak 3 orang.
5.4.8.5 Alasan memilih tempat favorit Tabel 5. 15 Tabel Persentase Alasan Memilih Tempat Favorit
Alasan memilih tempat favorit (315 Responden) Lainnya
4
Produk Lebih Terjamin
60
Informasi yang Lebih Lengkap
43
Dekat dengan Rumah
29
Suasana Nyaman
26
Lingkungan yang Kondusif
18
Sales yang Lebih Ramah
7
Harga yang Lebih Murah
128
0
20
40
60
80
100
Gambar 5. 17 Grafik Alasan Memilih Tempat Favorit
120
140
Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa alasan responden memilih untuk berbelanja di tempat favorit merka adalah harga yang lebih murah dengan jumlah responden sebanyak 128 orang, diikuti oleh 60 responden yang berbelanja kamera digital di tempat favorit mereka dengan alasan produk lebih terjamin.Pinangsia merupakan tempat favorit yang paling sedikit dipilih oleh responden untuk membeli kamera digital dengan jumlah responden sebanyak 3 orang
5.4.8.6 Biaya yang ingin dikeluarkan konsumen Tabel 5. 16 Tabel Persentase Biaya yang ingin Dikeluarkan Konsumen
Biaya yang ingin dikeluarkan konsumen (315 Responden) dalam (Rp) > 5,000,000 8% 1,500,000 2,500,000 42%
3,500,000 5,000,000 14%
2,500,000 3,500,000 36%
Gambar 5. 18 Grafik Biaya yang ingin dikeluarkan Konsumen
Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa biaya yang ingin dikeluarkan dalam membeli kamera digital adalah berkisar antara Rp. 1.500.000 sampai dengan Rp. 2.500.000 dengan jumlah responden sebanyak 135 orang, diikuti oleh responden yang memilih kisaran harga dari Rp. 2.500.000 sampai dengan Rp. 3.500.000 dengan jumlah responden sebanyak 113 orang. Kisaran harga lebih dari Rp. 5.000.000 merupakan harga yang paling sedikit dipilih oleh konsumen, yakni sebanyak 24 orang.
5.4.8.7 Media Informasi Favorit Tabel 5. 17 Tabel Persentase Media Informasi Favorit
Media Informasi Favorit (315 Responden) 0
Lainnya Sales
2
Teman
32
Brosur
51
Pameran
52 53
Internet Billboard
0
Televisi
38
Koran / Majalah
82
Iklan Radio
5
0
20
40
60
Gambar 5. 19 Grafik Media Informasi Favorit
80
100
Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa media informasi favorit untuk mengetahui produk kamera digital adalah melalui koran/majalah dengan jumlah responden sebanyak 82 orang, media informasi favorit kedua adalah melalui internet dengan jumlah responden sebanyak 53 orang. Billboard dan media informasi lainnya merupakan media favorit yang paling sedikit dipilih oleh responden, yakni sekitar 0 orang.
5.4.8.8 Informasi Pertama yang ingin didapatkan Tabel 5. 18 Tabel Persentase Informasi Pertama yang ingin Didapatkan
Informasi Pertama yang ingin didapatkan (315 Responden)
Harga 26%
Fitur 53%
Merek 9% Lainnya 2%
Design Ukuran 9% 1%
Gambar 5. 20 Grafik Informasi Pertama yang ingin Didapatkan
Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa informasi pertama yang ingin didapatkan calon pembeli adalah informasi mengenai fitur kamera digital dengan jumlah responden sebanyak 167 orang, informasi kedua yang ingin didapatkan calon pembeli adalah mengenai harga dengan jumlah responden sebanyak 81 orang. Ukuran kamera digital digital merupakan faktor yang paling sedikit dipilih oleh responden, yakni sekitar 3 orang.
5.4.9 Kepekaan Masyarakat terhadap merek Canon Tabel 5. 19 Tabel Persentase Kepekaan terhadap Merek Canon
Pengetahuan Merek Canon (315 Responden)
Mengetahui 91%
Tidak Mengetahui 9%
Gambar 5. 21 Grafik Pengetahuan Merek Canon (Persentase)
Pengetahuan Merek Canon (315 Responden)
27
Tidak Mengetahui
Mengetahui
288
0
50
100
150
200
250
300
350
Gambar 5. 22 Grafik Pengetahuan Merek Canon (Nilai)
Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa sebanyak 288 orang responden sudah mengetahui merk Canon dan hanya 27 orang yang tidak mengetahui merk Canon.
5.4.9.2 Pengetahuan Sub-Merek Canon Tabel 5. 20 Tabel Persentase Pengetahuan Sub - Merek Canon
Pengetahuan Sub-Merek Canon (315 Responden)
Tidak Mengetahui 63%
Mengetahui 37%
Gambar 5. 23 Grafik Pengetahuan Sub-Merek Canon
Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa sebanyak 115 orang responden sudah mengetahui sub merk untuk kamera digital Canon dan sebanyak 200 orang yang tidak mengetahui sub merk untuk kamera digital Canon.
5.4.9.3 Pengetahuan Perbedaan Fungsi Sub-Merek Tabel 5. 21 Tabel Persentase Pengetahuan Perbedaan Fungsi Sub-Merek Canon
Pengetahuan Perbedaan Fungsi Sub-Merek (115 Responden yang mengerti Sub-Merek)
Mengetahui 57%
Tidak Mengetahui 43%
Gambar 5. 24 Grafik Pengetahuan Perbedaan Fungsi Sub-Merek Canon
Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa sebanyak 66 orang responden mengetahui perbedaan fungsi untuk sub merk untuk kamera digital Canon dan sebanyak 49 orang yang tidak mengetahui perbedaan fungsi untuk sub merk kamera digital Canon
5.4.9.4 Media Pengetahuan Sub-Merek Tabel 5. 22 Tabel Persentase Media Pengetahuan Sub - Merek Canon
Media Pengetahuan Sub-Merek (115 Responden yang mengerti Sub-Merek) Billboard 1%
Majalah / Surat Kabar 36%
Katalog 14% Lainnya 8% Iklan Radio / Televisi 3%
Produk Pajangan 5%
Pameran 14%
Teman / Kerabat 19%
Gambar 5. 25 Grafik Media Pengetahuan Sub-Merek
Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa sebanyak 41 orang responden mengetahui perbedaan fungsi untuk sub merk untuk kamera digital Canon
melalui media majalah / surat kabar, diikuti oleh 22 orang yang mengetahui perbedaan tersebut melalui teman dan paling sedikit yakni responden yang mengetahui perbedaan tersebut melalui billboard.
5.4.9.5 Pilihan Calon Pembeli Tabel 5. 23 Tabel Persentase Pilihan Calon Pembeli
Pilihan Calon Pembeli (315 Responden)
Canon POWER SHOT 37%
Canon IXUS 63%
Gambar 5. 26 Grafik Pilihan Calon Pembeli
Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa sebanyak 197 orang responden mengetahui akan memilih untuk membeli camera Canon IXUS dan sekitar 118 orang yang akan memilih untuk membeli camera Canon Power Shot.
5.4.9.6 Alasan memilih Sub-Merek Tabel 5. 24 Tabel Persentase Alasan memilih Sub-Merek Canon
Alasan memilih Sub-Merek (315 Responden) Lainnya
3
Fitur yang lebih Lengkap
100
Harga lebih Terjangkau
24
Ukuran lebih Compact
30
Model lebih Stylish
76
Sesuai dengan Kebutuhan
82
0
20
40
60
80
100
120
Gambar 5. 27 Grafik Alasan memilih Sub-Merek Canon
Dari hasil kuisioner dapat dilihat bahwa sebanyak 100 orang responden yang memilih sub merk tersebut dikarenakan fitur yang lebih lengkap, 82 orang memilih sub merk tersebut karna kebutuhan dan sebanyak 3 orang responden memilih alasan lainnya untuk memilih sub merk.