61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil penelitian Hasil Penelitian Tindakan Kelas ini akan dipaparkan mulai dari proses, dan hasil pra siklus sampai pada siklus I dan siklus II tentang masalah yang ditemukan dan tindakan perbaikan yang dilakukan guru untuk meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa melalui metode diskusi panel dalam pembelajaran PKn dikelas XI Bahasa SMA N 1 Pabelan. Adapun hasil Penelitian Tindakan Kelas ini disajikan sebagai berikut: 4.2 Tahap Pra Siklus a.
Pelaksanaan, observasi dan evaluasi Sebelum melaksanakan tindakan perbaikan pembelajaran
dilakukan pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa dan dicatat hasil belajarnya dalam tahap pra siklus. Pada tahap ini guru mengajar menggunakan metode yang sering diterapkan guru didalam pembelajaran dikelas, yakni dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Pengamatan pada tahap pra siklus dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 28 Oktober 2010 pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, guru mengajar dengan menggunakan metode ceramah. Guru menyajikan materi pokok tentang unsur- unsur budaya demokrasi dengan Standar Kompetensi Menganalisis
budaya
demokrasi
menuju
65
masyarakat
madani
dan
66 62
Kompetensi Dasar mendeskripsikan pengertian dan prinsip – prinsip budaya demokrasi dengan alokasi waktu 2 x 45 menit. Dalam kegiatan awal, guru menggunakaan metode ceramah dengan hanya memberikan penjelasan tentang materi pelajaran. Disamping itu guru juga melakukan tanya jawab tentang tipe-tipe budaya politik Indonesia yang merupakan materi pelajaran sebelumnya. Pertanyaan yang diajukan guru hanya dijawab oleh seorang siswa.
Kemudian guru
melanjutkan materi selanjutnya yaitu budaya politik Indonesia. Dalam kegiatan inti, guru menggunakan metode ceramah menjelaskan tentang unsur-unsur budaya demokrasi. Sesudah melakukan tanya jawab tentang materi tersebut. Ada seorang siswa yang menjawab petanyaan dari guru dan seorang siswa yang menanggapi pertanyaan dari teman yaitu yang dimaksud kebebasan dalam unsur-unsur budaya demokrasi . Kemudian, guru menjawab yang dimaksud kebebasan adalah keleluasaan untuk membuat pilihan terhadap beragam pilihan atau melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan bersama atas kehendak sendiri, tanpa tekanan dari pihak manapun. Kondisi kelas pada saat pelajaran berlangsung adalah kebanyakan siswa tidak memperhatikan pelajaran diantaranya, berbicara dengan teman sebelah dan pembicaraannya tidak berhubungan dengan materi pelajaran, ada beberapa siswa yang berkomunikasi dengan menggunakan handphone , siswa keluar masuk kelas, beberapa siswa putri bersolek saat pelajaran berlangsung, ada siswa yang membaca buku cerita saat pelajaran
63 67
berlangsung, saat ditanya guru tentang materi pelajaran kebanyakan siswa diam hanya 2 siswa yang menjawab pertanyaan dari guru dan 1 siswa yang menanggapi pertanyaan dari teman. Hal ini menunujukkan bahwa aktivitas siswa kurang. Dari hasil observasi pra siklus diketahui bahwa aktivitas siswa rendah karena dalam pembelajaran hanya 3 orang (17,64%) siswa yang aktif. Hasil observasi aktivitas di kelas dapat dilihat dalam tabel 1 berikut ini : Tabel 1. Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam tahap Pra Siklus No 1. 2.
Indikator aktiviats belajar siswa Jumlah siswa (N) Siswa menjawab pertanyaan yang di ajukan 2 guru saat pembelajaran berlangsung Siswa menanggapi pertanyaan dari teman 1 Jumlah aktivitas belajar siswa pra siklus dari 17 siswa
prosentase 11,76 % 5,88 % 17,64 %
Keterangan : Pada tahap pra siklus siswa yang dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru ada 2 siswa atau sebesar 11,76%, serta siswa yang dapat menanggapi pertanyaan dari teman hanya 1 siswa saja atau sebesar 5,88%. Apabila dikaitkan dengan kategori kualifikasi aktivitas belajar, maka aktivitas belajar siswa berada dalam kategori sangat kurang. Berikut adalah kategori kualifikasi aktivitas belajar siswa adalah : 17
= sangat tinggi
13 – 16
= tinggi
9 – 12
= cukup
64 68
5–8
= kurang
1–4
= sangat kurang
Aktivitas belajar siswa yang sangat kurang ini juga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa pada Pra Siklus dapat dilihat dalam tabel 2 sebagai berikut : Tabel 2. Hasil Belajar Siswa Pada Tahap Pra Siklus No Nama Siswa 1 AA 2 AM 3 AN 4 AN 5 DN 6 EDP 7 FI 8 F 9 IN 10 K 11 NU 12 N 13 SAD 14 SW 15 SR 16 TS 17 UMJ Nilai Rata- rata klasikal
KKM
7,00
Nilai 45 35 50 45 70 50 55 40 55 35 55 55 60 60 55 70 65 52,94 %
Kriteria Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Belum tuntas Belum tuntas
Keterangan : Hasil belajar pada tahap pra siklus menunjukkan bahwa dari 17 siswa, yang sudah mencapai ketuntasan belajarnya sebanyak 2 siswa (11,76%) , sedangkan yang belum tuntas sebanyak 15 siswa (88,23%). Secara klasikal, nilai rata-rata kelas hasil belajar sebesar 52,94, masih dibawah KKM yang ditargetkan adalah 7,00. b. Refleksi
69 65
Peneliti bersama guru PKn mengadakan refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran pra siklus. Berdasarkan temuan hasil observasi dan tes hasil belajar, nampak bahwa ada persoalan yang muncul dari pembelajaran PKn di kelas XI Bahasa yaitu dapat disimpulkan bahwa metode ceramah yang digunakan oleh guru menyebabkan rendahnya keaktifan siswa ( 3 siswa sudah aktif dalam mengikuti pembelajaran, sedangkan 9 siswa lebih banyak diam; 2 siswa acuh tak acuh ; dan 3 siswa kurang konsentrasi), sehingga kebanyakan siswa tidak memahami materi yang diajarkan dan akibatnya hasil belajar siswa rendah atau tidak tuntas sesuai dengan KKM yang ditentukan oleh sekolah. Permasalahan tersebut perlu diatasi agar sebagian besar siswa aktif dan hasil belajar mencapai ketuntasan. Tindakan perbaikan pembelajaran yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1.
Menerapkan
metode
yang
diperhitungkan
dapat
memberi
kesempatan kepada seluruh siswa untuk aktif selama pembelajaran yaitu metode diskusi panel. Di pilihnya metode diskusi panel karena dengan berdiskusi diharapkan siswa dapat berfikir secara luas,
melakukan
kerjasama
dengan
teman,
berpendapat,
menyanggah pendapat, meberikan solusi dan mampu mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dari teman, Dengan menerapkan metode diskusi panel diharapkan menjadi suatu pendekatan
pembelajaran
yang
memberikan
suasana
yang
menyenangkan agar siswa tidak mengantuk dan tidak bosan, karena
70 66
dengan metode ini siswa juga belajar dengan kontekstual dan menemukan sendiri. Dalam menerapkan metode ini, guru memberikan tugas kepada siswa untuk di diskusikan secara kelompok, dan dipresentasikan didepan kelas. sehingga aktivitas belajar siswa meningkat (target aktivitas belajar mencapai 80 %). 2.
Memberikan motivasi terhadap siswa agar siswa berkonsentrasi terhadap materi pelajaran yang telah dibahas dengan cara mendiskusikan materi diskusi dengan kelompok masing- masing sehingga hasil belajar juga meningkat. Dari hasil diskusi antara guru dan peneliti, maka diterapkan
tindakan perbaikan pembelajaran dengan penerapan metode diskusi kelompok jenis panel.
4.3 Tindakan Perbaikan Siklus I a. Perencanaan Guru membuat rencana pembelajaran untuk tindakan perbaikan dengan menggunakan metode diskusi kelompok model panel. Rencana pembelajaran tersebut mencakup : 1.
Rancangan pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan materi pokok pelajaran masyarakat madani/civil society dengan menggunakan diskusi kelompok model panel; (RPP terlampir), yang terdiri dari 2 x pertemuan.
71 67
2.
Lembar
Observasi,
untuk
mengamati
aktivitas
siswa
selama
pembelajaran berlangsung yang terdiri dari lembar observasi aktivitas diskusi kelompok, lembar observasi aktivitas diskusi kelas model panel, dan lembar observasi pengamatan guru 3.
Soal tes formatif untuk mengetahuai hasil belajar siswa
b. Pelaksanaan Tindakan 1. Siklus I pertemuan 1 Perbaikan pembelajaran pada siklus I pertemuan 1 dilakukan dengan
menerapkan metode
diskusi kelompok jenis
panel, yang
dilaksanakan pada 4 November 2010. Pada siklus ini dilakukan beberapa langkah untuk memperbaiki kondisi siswa yang masih aktif dalam proses belajar pembelajaran yang tidak hanya berpusat pada guru. Guru akan mengajarkan tentang masyarakat madani/civil society Pada kegiatan awal pembelajaran guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang materi sebelumnya, kemudian guru menyampaikan indikator belajar kepada siswa. Setelah itu, guru membagi siswa dalam 3 kelompok dimana 1 (satu ) kelompok terdiri dari 5-6 orang siswa dan membagi
materi
diskusi
dalam kelompok.
Sesuai dengan materi
pembelajaran yaitu masyarakat madani/civil society, maka guru memberikan tugas diskusinya yaitu menganalis LSM dan fungsinya bagi masyarakat. Setelah pembagian kelompok, guru membagi materi diskusi kepada masing- masing kelompok berupa macam-macam LSM untuk
72 68
dianalisa, setelah guru menjelaskan tugas-tugas kemudian siswa bersama kelompoknya melakukan diskusi kelompok. Hasil kesimpulan dari diskusi kelompok di presentasikan didepan kelas secara bergantian.. Pada siklus pertemuan 1 ini, kelompok satu mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas. Kelompok 1, terdiri atas 6 siswa mendiskusikan tugas dari guru secara kelompok. Di dalam kelompok para siswa melakukan aktivitas belajar seperti kerjasama didalam kelompok, berpendapat didalam kelompok, menyusun laporan kelompok, dan menyimpulkan hasil diskusi kelompok untuk kemudian dipresentasikan didepan kelas. Kelompok 1 mendapatkan kesempatan pertama untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas sedangkan kelompok 2 dan 3 sebagai kelompok peserta atau pendengar, sesuai dengan materi pembelajaran yaitu masyarakat madani/ civil society, kelompok 1 menganalisis LSM WALHI yang di pandang dari berbagai sudut yaitu politik, ekonomi, sosial, dan pendidikan dan peran WALHI dalam pelastarian lingkungan yang ahkirahkir ini banyak terjadi penebangan liar dan bencana alam akibat perusakan hutan. Didalam kelompok terdapat 6 siswa, kemudian siswa dibagi sesuai dengan tugasnya masing-masing sebagai berikut : 1. Moderator
: tugas moderator adalah memperkenalkan anggota para
kelompok dan mengatur jalanya diskusi.
73 69
2. Penyaji /panelis : menyajikan materi diskusi dan menjawab pertanyaan, berpendapat, menyanggah, dan memberikan solusi jika terjadi debat pendapat. 3. Notulen : tugas notulen adalah menulis jumlah peserta dan segala kegiatan
diskusi,
menyimpulkan
hasil
diskusi,
notulen
juga
diperkenankan untuk menyanggah, membantu panelis dalam menjawab pertanyaan dari peserta, berpendapat dan memberikan solusi jika terjadi debat pendapat. Bedasarkan pengamatan pada presentasi kelompok 1 ini, terlihat bahwa siswa melakukan aktivitas belajar diantaranya bertanya, salah satu siswa bertanya ”mengapa WALHI bisa dikatakan sebagai lembaga swadaya masyarakat ?”; kemudian kelompok menjawab ” karena WALHI adalah organisasi lingkungan yang non-profit yang berdiri tanpa ada campur tangan dari pemerintah.”, kemudian kelompok lain menyanggah ” apakah dengan tanpa campur tangan pemerintah berarti WALHI bebas dari aturan pemerintah?” , lalu ada siswa yang berpendapat ”organisasi WALHI berdiri mandiri tanpa ada campur tangan pemerintah bukan berarti WALHI bebas dari aturan pemerintah, sebaliknya organisasi WALHI mendukung pemerintah misalnya pemerintah melarang penebangan hutan secara liar dan memberikan sanksi hukuman kepada orang yang melakukan penebangan hutan secara liar, WALHI mendukung dengan gerakan-gerakan sadar akan lingkungan misalnya menanami kembali hutan yang gundul.
70 74
Dari hasil diskusi tersebut kelompok 1 menyimpulkan WALHI adalah organisasi yang bergerak dibidang lingkungan. WALHI dipandang dari sudut politik yaitu WALHI adalah organisasi mandiri yang berdiri tanpa campur tangan pemerintah, dari sudut ekonomi yaitu para anggota WALHI dapat menjual bibit tanaman, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dari anggota WALHI, dari sudut sosial yaitu WALHI adalah organisasi yang bergerak dibidang lingkungan berusaha memepertahankan dan menigkatkan kualitas lingkungan hidup yang lebih baik, karena generasi mendatang berhak atas lingkungan hudup yang baik dan sehat, dari sudut pendidikan yaitu organisasi WALHI berusaha merangkul masyarakat untuk sadar akan pelestarian lingkungan dan memberikan pengertian tentang bahaya penebangan liar. Serta peran WALHI dalam pelestarian lingkungan akibat penebangan liar dengan WALHI melakukan penghijauan terhadap hutan-hutan yang gundul dan pemberian bibit secara gratis. Maka, organisasi WALHI merupakan lembaga swadaya masyarakat atau masyarakat madani. Dari pengamatan kondisi kelas pada pertemuan ini adalah sebagian besar siswa masih merasa canggung dalam menerapkan metode diskusi panel karena belum terampil dalam pelaksanaanya, masih ada siswa yang berbicara dengan teman sebelah dan pembicaraanya tidak berhubungan dengan materi diskusi, ada siswa yang keluyar masuk tanpa ijin. Guru memonitor selama kegiatan diskusi berlangsung
71 75
2. Observasi Aktivitas Belajar Siswa Aktivitas belajar yang dilakukan siswa dalam proses belajar saat penerapan metode ini khususnya dalam diskusi tiap-tiap kelompok, yang dapat dilihat pada tabel 3 berikut: Tabel 3. Aktivitas belajar siswa pada diskusi kelompok, kelompok 1,2, dan 3 pada siklus I Siklus I Indikator aktivitas No
Deskriptor aktivitas siswa
Kel 1
siswa
Kel 2 %
(6 siswa) 1 Partisipasi siswa 2 3 4 5 6 7 Perhatian siswa 8 9 Rata- rata siswa dalam kelompok Rata-rata aktivitas siswa klasikal
Kel 3 %
(5 siswa)
% (6 siswa )
Siswa melakukan kerjasama dalam kelompok Kemampuan siswa menjelaskan materi diskusi kepada teman satu kelompok Siswa mendengarkan pendapat dari teman satu kelompok Kemampuan kelompok dalam menyusun laporan diskusi kelompok Kegembiraan siswa saat berdiskusi
5
83,3
4
80
4
66,6
4
66,6
3
60
4
66,6
4
66,6
3
60
4
66,6
4
66,6
3
60
4
66,6
5
83,3
3
60
4
66,6
Kemampuan siswa menyampaikan pendapat dalam satu kelompok Siswa menghargai pendapat dari teman satu kelompok Siswa memberikan solusi jika terjadi debat pendapat dalam kelompok Kemampuan siswa menyimpulkan hasil diskusi kelompok.
4
66,6
3
60
3
50
3
50
3
60
3
50
3
50
2
40
3
50
3
50
3
60
3
50
64,77
60
61,33
Dari hasil pengamatan pada diskusi kelompok terlihat aktivitas belajar siswa beraneka ragam. Aktivitas belajar siswa terbesar sampai terkecil di mulai pada kelompok 1 sebesar 64,77%, dilanjutkan kelompok 2 sebesar 60% dan yang terkecil adalah kelompok 3 sebesar 59,22%. Dari hasil tersebut rata- rata klasikalnya adalah 61,33%. Sedangkan aktivitas diskusi kelas dapat dilihat tabel 4 sebagai berikut :
59,22
76 72
Tabel 4. Aktivitas belajar siswa dalam diskusi kelas model panel kelompok 1 siklus 1 pertemuan 1 Siklus I Indikator aktivitas No
Deskriptor aktivitas siswa
Kel 1
siswa
Kel 2 %
(6 siswa) 1 2
3
Partisipasi siswa
4 5 6 7 8 Perhatian siswa 9 10
Kemampuan siswa menjelaskan hasil diskusi dengan baik Kemampuan siswa dalam menyampaikan pendapat pada waktu diskusi kelas Kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan kepada kelompok presentasi Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan dari kelompok lain Kemampuan siswa dalam menyanggah pendapat dari kelompok lain Siswa memberikan solusi jika terjadi debat pendapat Siswa menghargai pendapat dari kelompok lain Kemampuan siswa melakukan kerja sama dalam diskusi kelas Kegembiraan siswa saat melakukan diskusi kelas Kemampuan siswa dalam menyimpulkan hasil diskusi kelas
Rata- rata siswa dalam kelompok
Kel 3 %
(5 siswa )
% (6 siswa)
4
66,6
-
0
-
0
5
83,3
2
40
1
16,6
-
0
3
60
3
50
5
83,3
1
20
-
0
4
66,6
-
0
1
16,6
4
66,6
1
20
1
16,6
5
83,3
3
60
3
50
5
83,3
3
60
3
50
5
83,3
2
40
3
50
4
66,6
-
0
-
0
68,29
30
Bedasarkan pengamatan pada kelompok 1 ini, terlihat bahwa siswa melakukan aktivitas belajar diantaranya bertanya, menjawab, menyanggah, memberikan solusi jika terjadi debat pendapat, berpendapat, kerjasama, menghargai pendapat, menyimpulakan hasil diskusi, dan melakukan diskusi dengan gembira. Maka, hasil aktivitas perkelompoknya adalah dari kelompok presentasi yaitu kelompok 1 sebesar 68,29%, kelompok 2 sebagai peserta sebesar 30%, dan kelompok 3 sebagai peserta sebesar 24,98%. 3.
Refleksi a. Refleksi siklus I pertemuan 1
24,98
73 77
Selama menerapkan metode diskusi kelompok jenis panel dalam proses pembelajaran PKn siklus I pertemuan 1, ada beberapa kekurangan yang di temukan, yaitu : 1. Ada 6 siswa merasa canggung saat menerapkan metode diskusi kelompok jenis panel karena siswa belum terampil dalam pelaksanaan serta langkah-langkah metode diskusi panel. 2. Ada 6 siswa yang ramai dengan berbicara dengan teman sebelah dan pembicaraannya tidak berhubungan dengan materi diskusi. 3. Ada 2 siswa yang keluar masuk tanpa ijin Tindakan perbaikannya adalah : 1. Guru tetap menggunakan metode diskusi panel dan mengulas kembali langkah-langkah metode diskusi panel 2. Guru harus memberikan nasehat dan teguran diawal pembelajaran bahwa siswa harus memperhatikan kegiatan diskusi dan tidak boleh berbicara kepada teman sebelahnya dan pembicaraan tidak berhubungan materi diskusi 3. Guru harus memberikan peringatan dan nasehat diawal pembelajaran bahwa siswa harus memperhatikan kegiatan diskusi dan siswa tidak boleh keluar masuk tanpa ijin. 4. c. Siklus I Pertemuan 2 1.
Pelaksanaan Tindakan siklus I pertemuan 2
74 78
Perbaikan pembelajaran pada siklus I pertemuan 2 menerapkan metode diskusi kelompok jenis Panel, yang dilaksanakan pada 11 November 2010. Pada pertemuan 2 siswa mempresentasikan hasil diskusinya per kelompok secara bergiliran sedangkan kelompok yang lain menjadi pendengar atau peserta dan menanggapi, kemudian siswa dalam kelompok menjawab pertanyaan, sanggahan dan umpan balik dari kelompok lain. Setelah itu, baru ditarik kesimpulan oleh kelompok dan guru memberi penjelasan tambahan. Setelah itu dilaksanakan tes formatif setelah ahkir diskusi. pada awal pembelajaran, guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa, dengan kelompok yang sudah dibentuk pada pertemuan 1, guru meminta kelompok yang akan presentasi bersiap-siap untuk melakukan presentasi didepan kelas. Guru memberikan nasehat dan arahan kepada siswa supaya memperhatikan kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Memasuki kegiatan pembelajaran, siswa berada di kelompoknya masing-masing yang sudah dibentuk pada siklus 1 pertemuan 1, setiap kelompok terdiri atas 5-6 siswa. Didalam kelompoknya masing-masing siswa berurutan melakukan presentasi di depan kelas. Pada kelompok 2 terdiri dari 5 siswa membentuk kelompok untuk mendiskusikan tugas dari guru secara kelompok. Di dalam kelompok para siswa melakukan aktivitas belajar seperti kerjasama didalam kelompok, berpendapat
didalam
kelompok,
menyusun
laporan
kelompok,
dan
menyimpulkan hasil diskusi kelompok untuk kemudian di presentasikan di depan kelas. Kemudian kelompok 2 mempresentasikan hasil diskusi
75 79
kelompoknya di depan kelas sedangkan kelompok 1 dan 3 sebagai kelompok peserta atau pendengar, sesuai dengan materi pembelajaran yaitu masyarakat madani/ civil society, kelompok 1 menganalisis LSM BEST yang dipandang dari sudut politik, sosial dan pendidikan, serta peran BEST dalam pengelolaan sampah yang mencemari lingkungan. Didalam kelompok terdapat 5 siswa, kemudian siswa dibagi sesuai dengan tugasnya masing-masing sebagai berikut : 1. Moderator
: tugas moderator adalah memperkenalkan anggota para
kelompok dan mengatur jalanya diskusi. 2. Penyaji /panelis : menyajikan materi diskusi dan menjawab pertanyaan, berpendapat, menyanggah, dan memberikan solusi jika terjadi debat pendapat. 3. Notulen : tugas notulen adalah menulis jumlah peserta dan segala kegiatan diskusi, menyimpulkan hasil diskusi, notulen juga diperkenankan untuk menyanggah, membantu panelis dalam menjawab pertanyaan dari peserta, berpendapat dan memberikan solusi jika terjadi depat pendapat. Bedasarkan pengamatan pada presentasi kelompok 2 ini, terlihat bahwa siswa melakukan aktivitas belajar diantaranya bertanya, misalnya kelompok 1 yang bertanya ” apakah contoh dari daur ulang samapahsamapah non organik?”; kemudian kelompok presentasi atau kelompok 2 menjawab ” contoh dari daur ulang sampah non organik adalah samapahsamapah seperti plastik bungkus makanan atau bekas tempat minuman bisa dimanfaatkan menjadi seni kriya misalnya memnjadi tas, dompet,
80 76
lampu lampion, alas meja dan lain-lain. Kemudian ada kelompok 1 menyanggah ” sampah-sampah non organik bisa didaur ulang, apakah sampah organik bisa didaur ulang?”, kelompok 3 menyampaikan pendapat terhadap pertanyaan kelompok 1 ” sampah organik bisa didaur ulang misalnya dijadikan biogas sebagai penganti minyak tanah.”; memberikan solusi jika terjadi debat pendapat, berpendapat, kerjasama, menghargai pendapat, menyimpulakan hasil diskusi, dan kegembiraan saat berdiskusi. Dari hasil diskusi tersebut kelompok 2 menyimpulkan BEST adalah organisasi yang bergerak dibidang pengelolaan sampah. Di pandang dari sudut politik BEST adalah organisasi yang berdiri secara mandiri tanpa ada campur tangan dari pemerintah, dari sudut ekonomi yaitu kegiatan BEST adalah mengolah sampah organik menjadi pupuk yang bisa dijual dan samaph non organik menjadi barang-barang yang laku di jual, hal ini bisa menambah pendapatan dari para anggota BEST, dari sudut sosial yaitu dengan adanya pengolahan sampah dari BEST dapat mengurangi pencemaran lingkungan oleh sampah sehingga masyarakat tidak terganggu oleh pencemaran sampah tersebut, dari sudut pendidikan BEST dapat menjadi contoh kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan yang akibatnya dapat mencemari lingkungan. Serta peran BEST terhadap sampah yang mencemari lingkungan yaitu BEST membentuk kelompok untuk mengumpulkan samaph dari perumahan secara berkala, serta masyarakat dihimbau untuk menjaga kebersihan.
77 81
Hasil pegumpulan sampah dipilah untuk didaur ulang menjadi pupuk kering maupun kompos. Pada kelompok 3 terdiri dari 6 siswa membentuk kelompok untuk mendiskusikan tugas dari guru secara kelompok. Di dalam kelompok para siswa melakukan aktivitas belajar seperti kerjasama didalam kelompok, berpendapat didalam kelompok, menyusun laporan kelompok, dan menyimpulkan hasil diskusi kelompok untuk kemudian di presentasikan di depan kelas. Setelah kelompok 2 selesai presentasi kelompok 3 mendapatkan
kesempatan
untuk
mempresentasikan
hasil
diskusi
kelompoknya, didepan kelas sedangkan kelompok 1 dan 2 sebagai kelompok peserta atau pendengar, sesuai dengan materi pembelajaran yaitu masyarakat madani/ civil society, kelompok 3 menganalisis LSM YLKI yang dipandang dari sudut politik, ekonomi, sosial, dan pendidikan. Serta peran YLKI terhadap para pelaku pedangang makanan yang menjual makanannya dengan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh. Didalam kelompok terdapat 5 siswa, kemudian siswa dibagi sesuai dengan tugasnya masing-masing sebagai berikut : 1. Moderator : tugas moderator adalah memperkenalkan anggota para kelompok dan mengatur jalanya diskusi. 2. Penyaji /panelis : menyajikan materi diskusi dan menjawab pertanyaan, berpendapat, menyanggah, dan memberikan solusi jika terjadi debat pendapat.
78 82
3. Notulen : tugas notulen adalah menulis jumlah peserta dan segala kegiatan
diskusi,
menyimpulkan
hasil
diskusi,
notulen
juga
diperkenankan untuk menyanggah, membantu panelis dalam menjawab pertanyaan dari peserta, berpendapat dan memberikan solusi jika terjadi depat pendapat. Bedasarkan pengamatan pada presentasi kelompok 3 ini, terlihat bahwa siswa melakukan aktivitas belajar diantaranya, kelompok 1 bertanya ” apa yang dilakukan YLKI dalam mengatasi perdangangan bebas yang saat ini terjadi, sehingga banyak produk indonesia seperti batik mengalami kerugian akibat produk cina lebih murah?”; kelompok presentasi atau kelompok 3 menjawab ” usaha yang dilakukan YLKI adalah melakukan publikasi kepada masyarakat dan meyakinkan masyarakat bahwa batik berasal dari indonesia, batik indonesia mempunyai kualitas yang lebih baik dari buatan cina karena batik indonesia dibuat oleh tangan langsung.”: kemudian kelompok 1 menyanggah ” cara publikasinya bagaimana?”; kemudian kelompok 2 berpendapat ” publikasi yang dilakukan oleh YLKI misalnya dengan melalui media cetak maupun elektronik.”; siswa memberikan solusi jika terjadi debat pendapat, kerjasama, menghargai pendapat, menyimpulakan hasil diskusi, dan kegembiraan saat berdiskusi. Dari hasil diskusi tersebut kelompok 3 menyimpulkan YLKI adalah organisasi yang bergerak dibidang konsumen sebagai upaya melindungi dirinya sendiri, keluarga serta lingkungan. Dipandang dari sudut politik
83 79
YLKI adalah organisasi non profit, non partisipan, demokratis, keadilan gender, hak asasi, solidaritas konsumen, dipandang dari sudut ekonomi yaitu
YLKI
meningkatkan
kepedulian
konsumen
atas
hak
dan
kewajibannya dalam upaya membela masyarakat konsumen atas kerugiankerugian yang diakibatkan oleh produk-produk barang dan jasa yang dihasilkan oleh pelaku usaha, dari sudut sosial yaitu YLKI memberi bimbingan
perlindungan
kepada
masyrakat
konsumen
menuju
kesejahteraan keluarga, dari sudut pendidikan yaitu YLKI membentuk studi, penelitian survai, seminar, pengembangan dan pendampingan masyarakat. Peran YLKI terhadap para pelaku pedagang yang menjual makanan dengan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh yaitu dengan YLKI menghimbau kepada masyrakat agar mengenali ciri-ciri makanan yang mengandung zat-zat yang berbahaya atau makanan yang tidak layak makan maupun jajanan bagi anak-anak agar diperhatikan kualitas makanannya.
2.
Observasi terhadap aktivitas Siswa Dari hasil analisis observasi siklus I pertemuan 2 didapatkan bahwa aktivitas belajar siswa dalam diskusi kelas siklus I pertemuan 2 tiap kelompok dapat dilihat dalam tabel 5 sebagai berikut:
84 80
Tabel 5. Aktivitas belajar siswa dalam diskusi kelas panel kelompok 2 pada siklus I pertemuan 2 Siklus I
Indikator aktivitas No
Deskriptor aktivitas siswa siswa
1 2
3
Partisipasi siswa
4 5 6 7 8 Perhatian siswa 9 10
Kemampuan siswa menjelaskan hasil diskusi dengan baik Kemampuan siswa dalam menyampaikan pendapat pada waktu diskusi kelas Kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan kepada kelompok presentasi Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan dari kelompok lain Kemampuan siswa dalam menyanggah pendapat dari kelompok lain Siswa memberikan solusi jika terjadi debat pendapat Siswa menghargai pendapat dari kelompok lain Kemampuan siswa melakukan kerja sama dalam diskusi kelas Kegembiraan siswa saat melakukan diskusi kelas Kemampuan siswa dalam menyimpulkan hasil diskusi kelas
Rata- rata siswa dalam kelompok
Kel 1
%
Kel 2
%
Kel 3
%
-
0
4
80
-
0
3
50
4
80
2
33,3
3
50
-
0
2
33,3
1
16,6
4
80
-
0
2
33,3
2
40
1
16,6
2
33,3
3
60
-
0
3
50
3
60
2
33,3
4
66,6
4
80
3
50
3
50
4
80
3
50
-
0
3
60
-
0
34,98
62,00
Bedasarkan pengamatan aktivitas diskusi kelas pada kelompok 2 ini, terlihat bahwa siswa melakukan aktivitas belajar diantaranya bertanya, menjawab, menyanggah, memberikan solusi jika terjadi debat pendapat, berpendapat, kerjasama, menghargai pendapat, menyimpulakan hasil diskusi, dan melakukan kegiatan diskusi dengan gembira. Maka, hasil aktivitas perkelompoknya adalah dari kelompok presentasi yaitu kelompok 2 sebesar 62,00%, kelompok 1 sebagai peserta sebesar 34,98%, dan kelompok 3 sebagai peserta sebesar 21,65%. Sedangkan aktivitas diskusi kelas dapat dilihat tabel 6 sebagai berikut
21,65
85 81
Tabel 6. Aktivitas belajar siswa pada diskusi kelas panel kelompok 3 siklus I pertemuan 2 Siklus I Indikator aktivitas No
Deskriptor aktivitas siswa
Kel 1
siswa
Kel 2 %
(6 siswa) 1 2
3
Partisipasi siswa
4 5 6 7 8 Perhatian siswa 9 10 Rata- rata siswa dalam kelompok
Kemampuan siswa menjelaskan hasil diskusi dengan baik Kemampuan siswa dalam menyampaikan pendapat pada waktu diskusi kelas Kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan kepada kelompok presentasi Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan dari kelompok lain Kemampuan siswa dalam menyanggah pendapat dari kelompok lain Siswa memberikan solusi jika terjadi debat pendapat Siswa menghargai pendapat dari kelompok lain Kemampuan siswa melakukan kerja sama dalam diskusi kelas Kegembiraan siswa saat melakukan diskusi kelas Kemampuan siswa dalam menyimpulkan hasil diskusi kelas
Kel 3 %
(5 siswa)
% (6 siswa)
-
0
-
0
4
66,6
2
33,3
3
60
5
83,3
3
50
2
40
-
0
1
16,6
-
0
4
66,6
2
33,3
2
40
4
66,6
3
50
2
40
3
50
3
50
3
60
4
66,6
4
66,6
4
80
5
83,3
3
50
3
60
5
83,3
-
0
1
20
3
50
34,98
40
Bedasarkan pengamatan aktivitas diskusi kelas pada kelompok 3 ini, terlihat bahwa siswa melakukan aktivitas belajar diantaranya bertanya, menjawab, menyanggah, memberikan solusi jika terjadi debat pendapat, berpendapat, kerjasama, menghargai pendapat, menyimpulakan hasil diskusi, dan melakukan kegiatan diskusi dengan gembira. Maka, hasil aktivitas perkelompoknya adalah dari kelompok presentasi yaitu kelompok 3 sebesar 61,63%, kelompok 1 sebagai peserta sebesar 34,98%, dan kelompok 2sebagai peserta sebesar 40,00%.
61,63
86 82
3.
Evaluasi hasil belajar Siklus I Evaluasi hasil belajar dilakukan pada siklus 1 pertemuan 2 para siswa mengerjakan soal-soal tes formatif siklus 1. Untuk evaluasi hasil belajar siklus I dapat dilihat pada tabel 7 sebagai berikut : Tabel 7. hasil belajar siswa siklus I
No Nama Siswa 1 AA 2 AM 3 AN 4 AN 5 DN 6 EDP 7 FI 8 F 9 IN 10 K 11 NU 12 N 13 SAD 14 SW 15 SR 16 TS 17 UMJ Nilai Rata- rata klasikal
KKM
7,00
Nilai 66 66 86 73 73 60 60 70 60 60 66 60 80 80 73 70 65 68,70
Kriteria Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas Belum tuntas
Hasil belajar siswa apabila dikaitkan dengan KKM ≥70, maka dari 17 siswa hanya 8 siswa yang tuntas dan yang mendekati KKM ≥ ada 4 orang yaitu nilai 65 – 66. Nilai rata- rata hanya mencapai 68,70 saja. Oleh karena itu, dapat dikatakann bahwa aktivitas belajar siswa yang rendah berpengaruh pada hasil belajarnya yang juga rendah.
87 83
4. Refleksi a. Refleksi siklus I pertemuan 2 Selama menerapkan metode diskusi kelompok jenis panel dalam proses pembelajaran PKn siklus I pertemuan 2 ada beberapa kekurangan yang masih ditemukan, yaitu: 1. ada 3 siswa yang ramai dengan berbicara dengan teman sebelah dan pembicaraanya tidak berhubungan dengan materi diskusi 2. ada 3 siswa yang tidak kosentrasi pada waktu kegitan diskusi, karena setelah mapel PKn ada ulangan bahasa jepang 3. ada 1 siswa yang keluar masuk tanpa ijin Tindakan perbaikannya adalah : 1. kepada 3 siswa
yang berbicara dengan teman sebelah dan
pembicaraannya tidak berhubungan dengan materi diskusi guru memberikan sanksi atau hukuman dengan siswa harus menjawab pertanyaan 2. guru memberikan arahan, teguran dan nasehat kepada siswa yang tidak kosentrasi pada waktu kegiatan diskusi sedang berlangsung 3. kepada 1 siswa yang keluar masuk kelas tanpa ijin guru memberikan hukuman dengan siswa harus menanggapi jawaban dari teman Ternyata setelah penerapan metode diskusi panel tersebut ada beberapa perubahan pada aktivitas belajar siswa yang tentu berbeda dengan aktivitas belajar siswa tahap pra siklus. Di dalamnya siswa lebih kritis dan terlibat secara aktif dalam proses belajar, serta komunikasinya
88 84
tidak hanya berpusat pada guru saja. Dengan adanya perubahan aktivitas siswa yang meningkat masih ada beberapa siswa yang masih berbicara dengan teman sebelah dan pembicaraanya tidak berhubungan dengan kegiatan diskusi, kemudian ada beberapa siswa tidak kosentrasi saat kegiatan diskusi setelah ditanya alasan siswa tersebut adalah setelah mapel PKn ada ulangan bahasa jepang. Guru meminitor selama kegitan diskusi berlangsung. Pada siklus 1 ini aktivitas siswa belum mencapai target yaitu 80% dan rata-rata aktivitas pada siklus 1 ini hanya 63,97%. Begitupun dengan hasil belajar masih ada 9 siswa yang belum tuntas sesuai KKM yang telah ditetapkan yaitu 70 dan rata-rata hasil belajar siswa hanya 68,70. Untuk mencapainya maka akan diadakan perbaikan ke tahap berikutnya yaitu siklus II. 5. Perbandingan hasil aktivitas siswa dari pra siklus, siklus I pertemuan 1, dan siklus I pertemuan 2. Bedasarkan pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung pada pra siklus ini rata-rata siswa kurang aktif dalam pembelajaran PKn, hasil aktivitas siswa pada pra siklus ini dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 8. Aktivitas belajar siswa pada pra siklus No 1. 2.
Indikator aktiviats belajar siswa Jumlah siswa (N) Siswa menjawab pertanyaan yang di ajukan 2 guru saat pembelajaran berlangsung Siswa menanggapi pertanyaan dari teman 1 Rata-rata aktivitas belajar siswa pra siklus
prosentase 11,76 % 5,88 % 17,64 %
89 85
Pada tahap pra siklus siswa yang dapat bertanya selama proses pembelajaran, dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, serta dapat berpendapat dalam proses pembelajaran hanya 3 orang saja atau sebesar 17,64%. Apabila dikaitkan dengan kategori kualifikasi aktivitas belajar, maka aktivitas belajar siswa berada dalam kategori kurang. Sedangakan hasil pengamatan diskusi siswa secara kelompok dapat dilahat dalam tabel sebagai berikut : Tabel 9. Aktivitas belajar siswa dalam diskusi kelompok siklus I pertemuan 1 Siklus I Indikator aktivitas No
Deskriptor aktivitas siswa
Kel 1
siswa
Kel 2 %
(6 siswa) 1 Partisipasi siswa 2 3 4 5 6 7 Perhatian siswa 8 9 Rata- rata siswa dalam kelompok Rata-rata aktivitas siswa klasikal
Kel 3 %
(5 siswa)
% (6 siswa )
Siswa melakukan kerjasama dalam kelompok Kemampuan siswa menjelaskan materi diskusi kepada teman satu kelompok Siswa mendengarkan pendapat dari teman satu kelompok Kemampuan kelompok dalam menyusun laporan diskusi kelompok Kegembiraan siswa saat berdiskusi
5
83,3
4
80
4
66,6
4
66,6
3
60
4
66,6
4
66,6
3
60
4
66,6
4
66,6
3
60
4
66,6
5
83,3
3
60
4
66,6
Kemampuan siswa menyampaikan pendapat dalam satu kelompok Siswa menghargai pendapat dari teman satu kelompok Siswa memberikan solusi jika terjadi debat pendapat dalam kelompok Kemampuan siswa menyimpulkan hasil diskusi kelompok.
4
66,6
3
60
3
50
3
50
3
60
3
50
3
50
2
40
3
50
3
50
3
60
3
50
64,77
60
61,33
Dari hasil pengamatan pada diskusi kelompok terlihat aktivitas belajar siswa beraneka ragam. Aktivitas belajar siswa terbesar sampai terkecil di mulai pada kelompok 1 sebesar 64,77%, dilanjutkan kelompok 2 sebesar 60% dan yang terkecil adalah kelompok 3 sebesar 59,22%. Dari hasil tersebut rata- rata
59,22
90 86
klasikalnya adalah 61,33%. Prosentase rata-rata aktivitas siswa dalam diskusi kelompok dapat dilihat dalam grafik berikut ini :
Grafik 1. Aktivitas belajar siswa dalam diskusi kelompok pada siklus I pertemuan 1
66,00% 64,00% 62,00% 60,00% 58,00%
kelompok 1 kelompok 2 kelompok 3
56,00% 54,00% 52,00%
Semua siswa melalakukan aktivitas yang meliputi, kerjasama, menjelaskan materi diskusi, berpendapat, menghargai pendapat, memberikan solusi, menyimpulkan hasil diskusi pada tiap kelompok berbeda-beda. Bedasarkan pada pengamatan terhadap jalannya diskusi kelas pada siklus I ini belum semua siswa dapat berpartisipasi dalam jalanya diskusi, hasil aktivitas siswa dalam diskusi kelas panel dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :
91 87
Tabel 10 . aktivitas belajar siswa dalam diskusi kelas panel siklus I pertemuan 2 Siklus I Kel 3 No
aktivitas siswa
Kel 1
Kel 2 %
(6 siswa)
%
(6 siswa
%
(5 siswa) )
1 2
3
4
5
6 7 8 9 10
Kemampuan siswa menjelaskan 4 hasil diskusi dengan baik Kemampuan siswa dalam 5 menyampaikan pendapat pada waktu diskusi kelas Kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan kepada kelompok presentasi Kemampuan siswa dalam 5 menjawab pertanyaan dari kelompok lain Kemampuan siswa dalam 4 menyanggah pendapat dari kelompok lain Siswa memberikan solusi jika 4 terjadi debat pendapat Siswa menghargai pendapat 5 dari kelompok lain Kemampuan siswa melakukan 5 kerja sama dalam diskusi kelas Kegembiraan siswa saat 5 melakukan diskusi kelas Kemampuan siswa dalam 4 menyimpulkan hasil diskusi kelas Rata-rata siswa dalam kelompok Rata-rata aktivitas klasikal
66,6
4
80
4
66,6
83,3
4
80
5
83,3
0
-
0
-
0
83,3
4
80
4
66,6
66,6
2
40
4
66,6
66,6
3
60
3
50
83,3
3
60
4
66,6
83,3
4
80
5
83,3
83,3
4
80
5
83,3
66,6
3
60
3
50
68,29
62,00 63,97
Bedasarkan pengamatan pada siklus I, yang terdiri dari kelompok 1 yang terdiri dari 6 siswa sebesar 68,29%, kelompok 2 yang terdiri dari 5 siswa sebesar 62,00% dan kelompok 3 yang terdiri dari 6 siswa sebesar 61,63%, maka dapat diperoleh rata-rata aktivitas siswa klasikal yaitu 63,97%. Prosentase rata-rata aktivitas ketiga kelompok dapat dilihat dalam diagram berikut ini :
61,63
92 88
Grafik 2. Aktivitas belajar siswa pada siklus I
70,00% 68,00% 66,00%
kelompok 1
64,00%
kelompok 2 kelompok 3
62,00% 60,00% 58,00%
Semua siswa melalakukan aktivitas yang meliputi, kerjasama, menjelaskan materi
diskusi,
berpendapat,
menyimpulkan hasil diskusi.
menghargai
pendapat,
memberikan
solusi,
89 93
6. Perbandingan evaluasi hasil belajar siswa pada tahap pra siklus dan siklus I Perbandingan hasil belajar siswa pada tahap pra siklus dan siklus I dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 11. Hasil belajar pada tahap pra siklus No Nama Siswa 1 AA 2 AM 3 AN 4 AN 5 DN 6 EDP 7 FI 8 F 9 IN 10 K 11 NU 12 N 13 SAD 14 SW 15 SR 16 TS 17 UMJ Nilai Rata- rata klasikal
KKM
7,00
Nilai 45 35 50 45 70 50 55 40 55 35 55 55 60 60 55 70 65
Kriteria Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Belum tuntas
52,94
Belum tuntas
Keterangan : Hasil belajar pada tahap pra siklus menunjukkan bahwa dari 17 siswa, yang sudah mencapai ketuntasan belajarnya sebanyak 2 siswa (11,76%) , sedangkan yang belum tuntas sebanyak 15 siswa (88,23%). Secara klasikal, nilai rata-rata kelas hasil belajar sebesar 52,94, masih dibawah KKM yang ditargetkan adalah 7,00.
94 90
hasil belajar pada siklus 1 ini dapat dilihat dalam tabel 9 berikut ini : Tabel 12. Hasil belajar pada Tahap Siklus I No Nama Siswa 1 AA 2 AM 3 AN 4 AN 5 DN 6 EDP 7 FI 8 F 9 IN 10 K 11 NU 12 N 13 SAD 14 SW 15 SR 16 TS 17 UMJ Nilai Rata- rata klasikal
KKM
7,00
Nilai 66 66 86 73 73 60 60 70 60 60 66 60 80 80 73 70 65
Kriteria Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas
68,70%
Belum tuntas
Hasil belajar siswa apabila dikaitkan dengan KKM ≥ 70, maka dari 17 siswa hanya 8 siswa yang tuntas dan yang mendekati KKM 70 ≥ ada 4 orang yaitu dengan nilai 65-66. Nilai rata – ratanya hanya mencapai 68,70% saja. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa aktivitas belajar siswa yang rendah berpengaruh pada hasil belajarnya yang juga rendah. Prosentase ratarata hasil belajar siswa dari tahap pra siklus sampai siklus I dapat di lihat dari grafik berikut :
91 95
Grafik 3. Hasil belajar siswa dari tahap pra siklus dan siklus I
70,00% 60,00% 50,00% 40,00%
pra siklus
30,00%
siklus I
20,00% 10,00% 0,00%
Dari grafik tersebut terlihat bahwa pada pra siklus rata-rata hasil belajar siswa adalah 52,94, sedangkan pada tahap siklus I rata-rata hasil belajar siswa adalah 68,70. Pada siklus 1 ini aktivitas siswa belum mencapai target yaitu 80% dan rata-rata aktivitas pada siklus 1 ini hanya 63,97%. Begitupun dengan hasil belajar masih ada 9 siswa yang belum tuntas sesuai KKM yang telah ditetapkan yaitu 70 dan rata-rata hasil belajar siswa hanya 68,70. Untuk mencapainya maka akan diadakan perbaikan ke tahap berikutnya yaitu siklus II.
92 96
4.1.3 Tindakan Perbaikan Siklus II a. Perencanaan Guru membuat rencana pembelajaran untuk tindakan perbaikan siklus II pertemuan 1 karena aktivitas siswa belum mencapai target yang diharapkan yaitu sebesar 80 %. Adapun tindakan perbaikan yang dilakukan
masih menggunakan metode pembelajaran diskusi panel
sebagai berikut : 1.
Menyusun rancangan perbaikan pembelajaran (RPP) sesuai dengan materi pokok pelajaran ciri-ciri masyarakat madani dengan menggunakan metode diskusi panel. (RPP terlampir), terdiri 2x pertemuan
2.
membuat lembar observasi untuk mengetahui aktivitas siswa
3.
tes formatif untuk mengetahui hasil belajar siswa
b. Pelaksanaan Tindakan siklus II 1. Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan 1 Proses pelaksanaan tindakan perbaikan siklus 2 pertemuan 1 berlangsung selama 2 x 45 menit. Pertemuan pada siklus 2 pertemuan 1, dilaksanakan pada hari kamis, 18 November 2010. Proses tindakan pada pertemuan ini, guru mengajarkan tentang ciri-ciri masyarakat madani. Pada awal pembelajaran, guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa. Mengawali pembelajaran guru bertanya kepada siswa ” apa sajakah ciri-ciri dari masyarakat madani?”. ketika guru memberikan
97 93
pertanyaan tersebut siswa bersahut-sahutan menjawab. Ada yang menjawab lahir secara mandiri, keanggotaan sukarela, swadaya, berdiri tanpa ada campur tangan dari negara, dan lain-lain. Guru juga memberikan nasehat dan arahan kepada siswa agar siswa memperhatikan pembelajaran yang sedang berlangsung jika dilanggar guru memberikan sanksi berupa siswa yang melanggar harus menjawab dan menanggapi pertanyaan dari teman. Memasuki kegiatan inti pembelajaran, siswa segera membentuk kelompok yang sama pada siklus I. Setelah siap dalam kelompoknya siswa siap mendiskusikan hasil pencarian macam-macam LSM yang ada di sekitar daerah mereka untuk didiskusikan bersama-sama dalam kelompok, guru memberikan waktu 15 menit. Di dalam satu kelompok ditugaskan untuk mencari 1 macam LSM. Di dalam kelompok siswa terdiri dari 5/6 siswa. Di dalam kelompok siswa melakukan aktivitas belajar diantaranya siswa melakukan kerjasama di dalam kelompok, berpendapat dalam kelompok, menyusun laporan kelompok, dan menyimpulkan hasil diskusi kelompok untuk kemudian di presentasikan di depan kelas. Pada siklus II pertemuan 1 kelompok 1 mendapatkan kesempatan pertama untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas sedangkan kelompok 2 dan 3 sebagai kelompok pserta atau pendengar, sesuai dengan materi pembelajaran yaitu ciri-ciri masyarakat madani/ civil society, kelompok 1 mencari LSM yang bernama Kelompok Tani Maju, bersama kelompok mereka mencari tentang profil LSM tersebut, kegiatan
94 98
utama, dan usaha yang dilakukan LSM tersebut dalam membantu korban bencana alam gunung Merapi. Didalam kelompok terdapat 6 siswa, kemudian siswa dibagi sesuai dengan tugasnya masing-masing sebagai berikut : 1. Moderator : tugas moderator adalah memperkenalkan anggota para kelompok dan mengatur jalanya diskusi. 2. Penyaji /panelis : menyajikan materi diskusi dan menjawab pertanyaan, berpendapat, menyanggah, dan memberikan solusi jika terjadi debat pendapat. 3. Notulen : tugas notulen adalah menulis jumlah peserta dan segala kegiatan
diskusi,
menyimpulkan
hasil
diskusi,
notulen
juga
diperkenankan untuk menyanggah, membantu panelis dalam menjawab pertanyaan dari peserta, berpendapat dan memberikan solusi jika terjadi depat pendapat. Bedasarkan pengamatan pada presentasi kelompok 1 ini, terlihat bahwa siswa melakukan aktivitas belajar diantaranya bertanya, kelompok 2 bertanya ” apa manfaat didirikanya kelompok tani maju (KTM) bagi masyarakat Bendungan?’, kemudian kelompok 1 menjawab ” manfaat dari berdirinya KTM ini adalah sebagai wadah aspirasi para petani di desa bendungan kepada pemerintah, misalnya bendungan air irigasi yang rusak setelah dengan adanya organisasi ini bisa cepat diperbaiki karena menunggu bantuan dari pemerintah memerlukan waktu yang lama, mendapatkan pupuk urea dan bibit lebih mudah dan murah.”, kelompok 3 menyanggah ” apakah
95 99
yang diberi kemudahan mendapatkan pupuk hanya yang ikut dalam organisasi, bagaimana dengan warga yang belum bergabung apakah juga mendapat kemudahan yang sama, padahal kita tahu sendiri pupuk susah didapat dipasaran, sekali dapat pasti harganya mahal?”, kemudian kelompok 1 menjawab ” warga yang tidak ikut dalam kelompok dapat mendapat pupuk, hanya selisih harga 1 saknya adalah Rp. 5000,00.” siswa memberikan solusi jika terjadi debat pendapat, berpendapat, kerjasama, menghargai pendapat, menyimpulakan hasil diskusi, dan kegembiraan saat berdiskusi. Dari hasil diskusi kelompok1 dapat di simpulkan bahwa, kelompok 1 membahas tentang oerganisasi Kelompok Tani Maju (KTM) yang ada di daerah mereka. Tujuan KTM adalah untuk memajukan pertanian didesa Bendungan masyarakat membentuk suatu organisasi yang dapat menjadi wadah para anspirasi masyarakat yang sebagaian besar sebagai petani ini, organisasi ini berdiri sekitar tahun 2007 yang anggota pertamanya adalah sekitar 30 kepala keluarga, dan pada tahun 2010 anggotanya bertambah menjadi 40 kepala keluarga, sumberdana yang diperoleh KTM ini adalah dana yang terkumpul dari iuran, sumbangan, sebagian dari pemerintah. Kegiatan utama dari organisasi KTM ini adalah pembuatan bibit yang baik untuk ditanam, serta pemberitahuan cara menanam yang baik serta penanggulangan penyakit pada tanaman. Usaha yang dilkukan oleh organisasi ini untuk membantu para korban bencana gunung merapi adalah KTM mengumpulkan dana dari masyarakat berupa uang/beras seiklasnya
96 100
kemudian akan di salurkan langsung oleh perwakilan dari kelompok tani keposko korban bencana merapi. Pada siklus 2 pertemuan 1 kelompok 2 mendapatkan kesempatan kedua untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas sedangkan kelompok 1 dan 3 sebagai kelompok pserta atau pendengar, sesuai dengan materi pembelajaran yaitu ciri-ciri masyarakat madani/ civil society, kelompok 2 mencari LSM yang bernama IRS ( Ikatan Remaja Semowo), bersama kelompok mereka mencari tentang profil LSM tersebut, kegiatan utama, dan usaha yang dilakukan LSM tersebut dalam membantu korban bencana alam gunung merapi. Didalam kelompok terdapat 5 siswa, kemudian siswa dibagi sesuai dengan tugasnya masing-masing sebagai berikut : 1. Moderator : tugas moderator adalah memperkenalkan anggota para kelompok dan mengatur jalanya diskusi. 2. Penyaji /panelis : menyajikan materi diskusi dan menjawab pertanyaan, berpendapat, menyanggah, dan memberikan solusi jika terjadi debat pendapat. 3. Notulen : tugas notulen adalah menulis jumlah peserta dan segala kegiatan
diskusi,
menyimpulkan
hasil
diskusi,
notulen
juga
diperkenankan untuk menyanggah, membantu panelis dalam menjawab pertanyaan dari peserta, berpendapat dan memberikan solusi jika terjadi depat pendapat.
97 101
Bedasarkan pengamatan pada presentasi kelompok 2 ini, terlihat bahwa siswa melakukan aktivitas belajar diantaranya bertanya, kelompok 3 bertanya ” ada batasan samapai umur berapakah untuk bisa masuk dalam anggota IRS?”
kelompok 2 menjawab ” untuk masuk keanggota IRS
biasanya usia 15tahun yang terpenting sudah mengetahui tujuan dari lembaga IRS ini.” kemudian kelompok 3 menyanggah ” apa tujuan utama dari IRS dan manfaat dari IRS dibentuk?”, kelompok 2 menjawab ” tujuan dari IRS ini adalah supaya pemuda semowo mempunyai kegiatan yang aktif dan positif dimasyarakat semowo”. Kelompok 3 berpendapat ” organisasi IRS adalah sama dengan organisasi remaja masjid karena sama-sama mempunyai tujuan agar para remaja mempunyai kegiatan yang positif tidak hanya kumpul- kumpul saja.”; Siswa memberikan solusi jika terjadi debat pendapat, berpendapat, kerjasama, menghargai pendapat, menyimpulakan hasil diskusi, dan kegembiraan saat berdiskusi. Dari hasil diskusinya kelompok
2 menyimpulkan sebagai berikut:
kelompok 2 membahas tentang organisasi Ikatan Remaja Semowo (IRS) yang ada di daerah mereka, profil dari organisasi IRS ini adalah IRS beranggotakan remaja-remaja yang ada didesa semowo, latar belakang berdirinya IRS adalah supaya para remaja-remaja semowo mempunyai kegiatan yang aktif dan positif dimasyarakat semowo, sumber dana dari IRS ini adalah dari kegiatan sosial, tabungan dari para anggota, sumbangan dari masyrakat. Kegiatan utama dari IRS ini adalah kerja bakti setiap hari minggu, bersih-bersih masjid, membantu para warga yang memiliki hajatan.
98 102
Batuan
yang
diberikan
kepada
korban
bencana
merapi
adalah
mengumpulkan sumbangan uang, pakaian pantas pakai, semabako, obatobatan dari para warga masyarakat. Bantuan tersebut diantar langsung oleh para anggota IRS ketempat bencana. Dari hasil pengamatan terhadap jalannya diskusi ini masih ada siswa yang belum fokus dalam kegiatan diskusi hal ini terjadi karena masih ada siswa yang berkomunikasi menggunakan handphone walaupun sudah ditegur
agar
handphone
dimatikan
selama
kegiatan
pembelajaran
berlangsung. Guru memonitor selama kegiatan diskusi berlangsung. Sebelum
pembelajaran
ditutup
guru
dan
siswa
sama-sama
menyimpulkan hasil diskusi yaitu tentang ciri-ciri masyarakat madani/civil society.
2. Observasi Aktivitas Belajar Siswa Aktivitas belajar yang dilakukan siswa dalam proses belajar saat penerapan metode ini khususnya dalam diskusi tiap-tiap kelompok, yang dapat dilihat pada tabel 13 berikut:
99 103
Tabel 13. Aktivitas belajar siswa dalam diskusi kelompok 1,2, dan 3 pada siklus II pertemuan 1 Siklus I Indikator aktivitas No
Deskriptor aktivitas siswa
Kel 1
siswa
Kel 2 %
(6 siswa) 1 Partisipasi siswa 2 3 4 5 6 7 Perhatian siswa 8 9 Rata- rata siswa dalam kelompok Rata-rata aktivitas siswa klasikal
Kel 3 %
(5 siswa)
% (6 siswa )
Siswa melakukan kerjasama dalam kelompok Kemampuan siswa menjelaskan materi diskusi kepada teman satu kelompok Siswa mendengarkan pendapat dari teman satu kelompok Kemampuan kelompok dalam menyusun laporan diskusi kelompok Kegembiraan siswa saat berdiskusi
5
83,3
4
80
5
83,3
5
83,3
4
80
5
83,3
5
83,3
4
80
5
83,3
6
100
5
100
6
100
6
100
5
100
5
100
Kemampuan siswa menyampaikan pendapat dalam satu kelompok Siswa menghargai pendapat dari teman satu kelompok Siswa memberikan solusi jika terjadi debat pendapat dalam kelompok Kemampuan siswa menyimpulkan hasil diskusi kelompok.
5
83,3
3
60
4
66,6
5
83,3
4
80
4
66,6
4
66,6
3
60
4
66,6
5
83,3
4
80
5
83,3
85,15
80
82,2
Dari hasil pengamatan pada diskusi kelompok terlihat aktivitas belajar siswa beraneka ragam. Aktivitas belajar siswa terbesar sampai terkecil di mulai pada kelompok 1 sebesar 85,15%, dilanjutkan kelompok 3 sebesar 81,44% dan yang terkecil adalah kelompok 3 sebesar 80%. Dari hasil tersebut rata- rata klasikalnya adalah 82,2%. Sedangkan pengamatan aktivitas diskusi kelas dapat dilihat pada tabel 14 berikut :
81,44
100 104
Tabel 14. Aktivitas belajar siswa diskusi kelas panel kelompok 1 pertemuan 1 Siklus I Indikator aktivitas No
Deskriptor aktivitas siswa
Kel 1
siswa
Kel 2 %
(6 siswa) 1 2
3
Partisipasi siswa
4 5 6 7 8 Perhatian siswa 9 10
Kemampuan siswa menjelaskan hasil diskusi dengan baik Kemampuan siswa dalam menyampaikan pendapat pada waktu diskusi kelas Kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan kepada kelompok presentasi Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan dari kelompok lain Kemampuan siswa dalam menyanggah pendapat dari kelompok lain Siswa memberikan solusi jika terjadi debat pendapat Siswa menghargai pendapat dari kelompok lain Kemampuan siswa melakukan kerja sama dalam diskusi kelas Kegembiraan siswa saat melakukan diskusi kelas Kemampuan siswa dalam menyimpulkan hasil diskusi kelas
Rata- rata siswa dalam kelompok
Kel 3 %
(5 siswa )
% (6 siswa)
6
100
-
0
-
0
6
100
4
80
4
66,6
-
0
3
60
4
66,6
5
83,3
1
20
1
16,6
6
100
3
60
3
50
5
83,3
3
60
4
66,6
5
83,3
4
80
4
66,6
6
100
5
100
6
100
6
100
5
100
6
100
5
83,3
-
0
-
0
83,32
56,00
Bedasarkan pengamatan pada kelompok 1 ini, terlihat bahwa siswa melakukan aktivitas belajar diantaranya bertanya, menjawab, menyanggah, memberikan solusi jika terjadi debat pendapat, berpendapat, kerjasama, menghargai pendapat, menyimpulakan hasil diskusi, dan melakukan kegiatan diskusi dengan gembira. Maka, hasil aktivitas perkelompoknya adalah dari kelompok presentasi yaitu kelompok 1 sebesar 83,32%, kelompok 2 sebagai peserta sebesar 56,00%, dan kelompok 3 sebagai peserta sebesar 53,3%. Kemudian hasil pengamatan diskusi kelas pada kelompok 2 dapat dilihat pada tabel 15 berikut :
53,3
105 101
Tabel 15. Aktivitas belajar siswa dalam diskusi kelas panel kelompok 2 pada siklus II pertemuan 1 Siklus I
Indikator aktivitas No
Deskriptor aktivitas siswa siswa
1 2
3
Partisipasi siswa
4 5 6 7 8 Perhatian siswa 9 10
Kemampuan siswa menjelaskan hasil diskusi dengan baik Kemampuan siswa dalam menyampaikan pendapat pada waktu diskusi kelas Kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan kepada kelompok presentasi Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan dari kelompok lain Kemampuan siswa dalam menyanggah pendapat dari kelompok lain Siswa memberikan solusi jika terjadi debat pendapat Siswa menghargai pendapat dari kelompok lain Kemampuan siswa melakukan kerja sama dalam diskusi kelas Kegembiraan siswa saat melakukan diskusi kelas Kemampuan siswa dalam menyimpulkan hasil diskusi kelas
Rata- rata siswa dalam kelompok
Kel 1
%
Kel 2
%
Kel 3
%
-
0
5
100
-
0
4
66,6
4
80
4
66,6
4
66,6
-
0
3
50
1
16,6
4
80
2
33,3
3
50
4
80
4
66,6
4
66,6
4
80
3
50
4
66,6
5
100
4
66,6
6
100
5
100
6
100
6
100
5
100
6
100
-
0
4
80
-
0
53,3
80,00
Bedasarkan pengamatan pada kelompok 2 ini, terlihat bahwa siswa melakukan aktivitas belajar diantaranya bertanya, menjawab, menyanggah, memberikan solusi jika terjadi debat pendapat, berpendapat, kerjasama, menghargai pendapat, menyimpulakan hasil diskusi, dan kegembiraan saat berdiskusi.melakukan diskusi dengan gembira Maka, hasil aktivitas perkelompoknya adalah dari kelompok presentasi yaitu kelompok 2 sebesar 80,00%, kelompok 1 sebagai peserta sebesar 53,3%, dan kelompok 3 sebagai peserta sebesar 48,33%.
53,31
106 102
3.
Refleksi a. Refleksi siklus II pertemuan 1 Selama menerapkan metode diskusi kelompok jenis panel pada pembelajaran PKn pada siklus II pertemuan 1 ada beberapa kekurangan yang masih di temukan yaitu : 1.
Ada 1 siswa masih ada yang belum fokus dalam kegiatan diskusi
2.
Ada 2 siswa ada yang masih kurang aktif dan kurang tepat dalam membuat pertanyaan/ tanggapan Tindakan perbaikan
:
1. melakukan pemantauan secara intensif ketika siswa melakukan diskusi kelompok maupun kelas 2. memberikan arahan dengan menyuruh siswa agar lebih memperhatikan pembelajaran yang sedang berlangsung, kepada siswa yang kurang aktif dalam membuat pertanyaan dan tanggapan.
c.
Siklus II Pertemuan 2 1. pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan 2 Pertemuan pada siklus II pertemuan 2, dilaksanakan pada hari kamis, 25 November 2010. Pada pertemuan ini, guru masih mengajarkan tentang ciri-ciri masyarakat madani. Pada awal pembelajaran guru menyamapaikan tujuan pembelajaran kepada siswa.
107 103
Memasuki kegiatan inti, siswa segera membentuk kelompok. Pada pertemuan ini kelompok 3 mempresentasikan hasil diskusi yang telah dilaksanakan pada pertemuan 1. Pada siklus II pertemuan 2 kelompok 3 mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas sedangkan kelompok 1 dan 2 sebagai kelompok pserta atau pendengar, sesuai dengan materi pembelajaran yaitu ciri-ciri masyarakat madani/ civil society, kelompok 1 mencari LSM yang bernama Ikatan Ibu PKK, bersama kelompok mereka mencari tentang profil LSM tersebut, kegiatan utama, dan usaha yang dilakukan LSM tersebut dalam membantu korban bencana alam gunung merapi. Didalam kelompok terdapat 5 siswa, kemudian siswa dibagi sesuai dengan tugasnya masing-masing sebagai berikut : 1. Moderator : tugas moderator adalah memperkenalkan anggota para kelompok dan mengatur jalanya diskusi. 2. Penyaji /panelis : menyajikan materi diskusi dan menjawab pertanyaan, berpendapat, menyanggah, dan memberikan solusi jika terjadi debat pendapat. 3. Notulen : tugas notulen adalah menulis jumlah peserta dan segala kegiatan
diskusi,
menyimpulkan
hasil
diskusi,
notulen
juga
diperkenankan untuk menyanggah, membantu panelis dalam menjawab pertanyaan dari peserta, berpendapat dan memberikan solusi jika terjadi depat pendapat.
108 104
Bedasarkan pengamatan pada kelompok 3 ini, terlihat bahwa siswa melakukan aktivitas belajar diantaranya bertanya, kelompok 2 bertanya ” dari mana dana Ibu-ibu PKK ini untuk setiap minggunya membagikan makanan bergizi bagi balita-balita di desa banding?”, kemudian kelompok 3 menjawab ” dana dari ibu-ibu PKK ini dari uang kas ibu-ibu PKK dan dapat bantuan dari kelurahan banding karena bekerja sama dengan Posyandu.”; kelompok 1 menyanggah ” apakah dana dari Ibu-ibu PKK hanya dari uang kas dan bantuan dari kelurahan, apakah ada suatu kegiatan dari ibu-ibu PKK yang dapat menghasilkan tambahan uang kas?” , kelompok 3 menjawab ” setiap malam jum’at biasanya ibu-ibu PKK mengadakan yasinan, pada waktu yasinan biasanya dengan iklas para warga yang ikut yasinan akan menyumbang uang yang selanjutnya sebagian akan di masukan ke kas ibu-ibu PKK dan sebagian ke kas masjid.”; siswa memberikan solusi jika terjadi debat pendapat,
berpendapat,
kerjasama,
menghargai
pendapat,
menyimpulakan hasil diskusi, dan kegembiraan saat berdiskusi. Dari hasil diskusinya kelompok 3 menyimpulkan sebagai berikut : kelompok 3 membahas tentang ikatan ibu PKK yang ada didaerah sekitar mereka, berdirinya organisasi ini ingin mencari kegiatan positif kepada para ibu-ibu di desa Banding. Oraganisasi ini berdiri sejak tahun 2000. Anggota dari oraganisasi ini adalah 20 ibu-ibu PKK yang ada di desa Banding, kegiatan utama organisasi ini adalah setiap minggu melakukan arisan, menanam tanaman hias di jalan-jalan desa, setiap minggu sekali
109 105
ibu-ibu memasak buat balita-balita yang ada didesa banding, memabantu warga yang mempunyai hajatan. Usaha yang dilakukan untuk membantu korban bencana merapi adalah mengumpulkan uang sumbangan dari para ibu-ibu, mengumpulkan pakaian layak pakai, sembako. Bantuan ini disalurkan langsung ketempat bencana dengan 3 perwakilan ibu-ibu PKK, dan ditempat pengungsian para ibu-ibu berada disana selama 2 hari untuk membantu memasak didapur umum ditempat pengungsian. Sebelum
menutup
pembelajaran,
terlebih
dahulu
guru
memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk mendiskusikan kesimpulan terhadap materi pelajaran tentang masyarakat madani/civil society. Bedasarkan hasil diskusi siswa, kemudian guru dan siswa menyimpulkan materi pelajaran yang telah dibahas yaitu ciri-ciri masyarakat madani/civil society. Setelah selesai pelajaran guru memberikan hadiah kepada semua siswa dan mengadakan evaluasi hasil belajar terhadap pembelajaran PKn dengan penerapan metode diskusi panel. Suasana pembelajaran yang menyenangkan tercermin di kelompok 1. Dari setiap pertemuan dengan menggunakan metode metode diskusi panel, aktivitas belajar mereka selalu meningkat. Dari hasil pengamatan kondisi kelas saat pembelajaran berlangsung pada siklus II adalah masih ada siswa yang kurang fokus dalam kegiatan diskusi. Kepada siswa yang kurang fokus guru memberikan teguran dan arahan. Guru memonitor selama kegiatan diskusi berlangsung.
106 110
2. Observasi Aktivitas Belajar Siswa Dari hasil observasi siklus II pertemuan 2 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 16. Aktivitas belajar siswa dalam diskusi kelas panel kelompok 3 pada siklus II pertemuan 2 Siklus II Indikator aktivitas No
Deskriptor aktivitas siswa
Kel 1
siswa
Kel 2 %
(6 siswa) 1
Kemampuan siswa menjelaskan hasil diskusi dengan baik Kemampuan siswa dalam menyampaikan pendapat pada waktu diskusi kelas Kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan kepada kelompok presentasi Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan dari kelompok lain Kemampuan siswa dalam menyanggah pendapat dari kelompok lain Siswa memberikan solusi jika terjadi debat pendapat Siswa menghargai pendapat dari kelompok lain Kemampuan siswa melakukan kerja sama dalam diskusi kelas Kegembiraan siswa saat melakukan diskusi kelas Kemampuan siswa dalam menyimpulkan hasil diskusi kelas
2
3
Partisipasi siswa
4 5 6 7 8 Perhatian siswa 9 10
Kel 3 %
(5 siswa)
% (6 siswa)
-
0
-
0
5
83,3
4
66,6
4
80
6
100
4
66,6
3
60
-
0
1
16,6
1
20
5
83,3
4
66,6
3
60
5
83,3
3
50
3
60
5
83,3
4
66,6
3
60
6
100
6
100
5
100
6
100
6
100
5
100
6
100
-
0
-
0
5
83,3
Rata- rata siswa dalam kelompok
53,3
54
Bedasarkan pengamatan pada kelompok 3 ini, terlihat bahwa siswa melakukan aktivitas belajar diantaranya bertanya, menjawab, menyanggah,
memberikan
solusi
jika
terjadi
debat
pendapat,
berpendapat, kerjasama, menghargai pendapat, menyimpulakan hasil diskusi, dan melakukan diskusi dengan gembira. Maka, hasil aktivitas perkelompoknya adalah dari kelompok presentasi yaitu kelompok 3
81,65
107 111
sebesar 81,65%, kelompok 1 sebagai peserta sebesar 53,3%, dan kelompok 2 sebagai peserta sebesar 54,00%. 3. Evaluasi Evaluasi hasil belajar dilakukan pada siklus II pertemuan 2 para siswa mengerjakan soal-soal tes formatif siklus 1. Untuk evaluasi hasil belajar siklus I dapat dilihat pada tabel 17 sebagai berikut : Tabel 17. Evaluasi hasil belajar siklus II No
Nama Siswa
1
Nilai
Kriteria
AA
90
Tuntas
2
AM
80
Tuntas
3
AN
90
Tuntas
4
AN
80
Tuntas
5
DN
90
Tuntas
6
EDP
90
Tuntas
7
FI
90
Tuntas
8
F
80
Tuntas
9
IN
90
Tuntas
10
K
80
Tuntas
11
NU
80
Tuntas
12
N
80
Tuntas
13
SAD
90
Tuntas
14
SW
80
Tuntas
15
SR
90
Tuntas
16
TS
80
Tuntas
17
UMJ
90
Tuntas
85,29
Tuntas
Nilai Rata- rata
KKM
7,00
Berdasarkan hasil belajar pada tahap siklus II dari 17 siswa, semua siswa tuntas mencapai Standar Keberhasilan siswa menurut KKM dengan
108 112
nilai 7,00. Banyaknya siswa yang tuntas dalam pencapaian hasil belajarnya sebanyak 17 siswa (100 %).
4.
Refleksi a. Refleksi siklus II pertemuan 2 Bedasarkan pengamatan yang dilakukan oleh reflektor, pada aktivitas belajar siswa di siklus II ini ada keberhasilan yang dapat di raih namun juga masih ada kekurangan. Selain itu para reflektor juga memberikan beberapa saran terkait dengan hal tersebut. Adapun keberhasilan yang dapat diraih adalah sebagai berikut : Aktivitas belajar siswa dalam siklus II sudah lebih baik dari pada siklus I dan dapat dikatagorikan sangat baik. Hal itu terbukti dengan adanya perubahan pada aktivitas belajar siswa. Pada siklus II ini mencapai 81,65% sudah memenuhi target yang ditetapkan yaitu 80%. Pengaruh positif dari aktivitas belajar siswa melalui penerapan metode diskusi jenis panel adalah pada hasil belajar siswa siklus II yang mencapai rata-rata 85,29 (diatas KKM) Selama menerapakan metode diskusi kelompok jenis panel dalam proses pembelajaran PKn siklus II ada kekurangan yang masih ditemukan yaitu ada siswa yang kurang fokus dalam kegiatan pembelajaran karena masih berbicara dengan teman sebelah. Tindakan perbaikannya adalah guru memberikan teguran dan arahan kepada siswa yang tidak fokus dalam pembelajaran.
113 109
Dalam memotivasi siswa sudah baik, terbukti dengan hampir seluruh siswa antusias dan terlibat aktif dalam diskusi kelas/presentasi.
5. Perbandingan aktivitas belajar siswa siklus II pertemuan 1 dan pertemuan 2 Hasil pengamatan diskusi siswa secara kelompok dapat dilahat dalam tabel sebagai berikut : Tabel 18. Aktivitas belajar siswa pada diskusi kelompok 1,2, dan 3pada siklus II pertemuan 1 Siklus I Indikator aktivitas No
Deskriptor aktivitas siswa
Kel 1
siswa
Kel 2 %
(6 siswa) 1 Partisipasi siswa 2 3 4 5 6 7 Perhatian siswa 8 9 Rata- rata siswa dalam kelompok Rata-rata aktivitas siswa klasikal
Kel 3 %
(5 siswa)
% (6 siswa )
Siswa melakukan kerjasama dalam kelompok Kemampuan siswa menjelaskan materi diskusi kepada teman satu kelompok Siswa mendengarkan pendapat dari teman satu kelompok Kemampuan kelompok dalam menyusun laporan diskusi kelompok Kegembiraan siswa saat berdiskusi
5
83,3
4
80
5
83,3
5
83,3
4
80
5
83,3
5
83,3
4
80
5
83,3
6
100
5
100
6
100
6
100
5
100
5
100
Kemampuan siswa menyampaikan pendapat dalam satu kelompok Siswa menghargai pendapat dari teman satu kelompok Siswa memberikan solusi jika terjadi debat pendapat dalam kelompok Kemampuan siswa menyimpulkan hasil diskusi kelompok.
5
83,3
3
60
4
66,6
5
83,3
4
80
4
66,6
4
66,6
3
60
4
66,6
5
83,3
4
80
5
83,3
85,15
80
82,2
Dari hasil pengamatan pada diskusi kelompok terlihat aktivitas belajar siswa beraneka ragam. Aktivitas belajar siswa terbesar sampai terkecil di mulai pada kelompok 1 sebesar 85,15%, dilanjutkan kelompok 3 sebesar 81,44% dan yang terkecil adalah kelompok 3 sebesar 80%. Dari hasil tersebut rata- rata
81,44
114 110
klasikalnya adalah 82,2%. Prosentase rata-rata aktivitas siswa dalam diskusi kelompok dapat dilihat dalam grafik berikut ini : Grafik 4. Aktivitas belajar dalam diskusi kelompok 1,2, dan 3 siklus II pertemuan 1
86,00% 85,00% 84,00% 83,00% 82,00% 81,00% 80,00% 79,00% 78,00% 77,00%
kelompok 1 kelompok 2 kelompok 3
Semua siswa melalakukan aktivitas yang meliputi, kerjasama, menjelaskan materi diskusi, berpendapat, menghargai pendapat, memberikan solusi, menyimpulkan hasil diskusi pada tiap kelompok berbeda-beda. Bedasarkan pada pengamatan terhadap jalannya diskusi kelas pada siklus II ini belum semua siswa dapat berpartisipasi dalam jalanya diskusi, hasil aktivitas siswa dalam diskusi kelas panel dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :
115 111
Tabel 19. Aktivitas belajar siswa dalam diskusi kelas panel pada siklus II Siklus II No
aktivitas siswa
Kel 1
Kel 2 %
(6 siswa) 1 2
3 4 5 6 7 8 9 10
Kemampuan siswa menjelaskan hasil diskusi dengan baik Kemampuan siswa dalam menyampaikan pendapat pada waktu diskusi kelas Kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan kepada kelompok presentasi Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan dari kelompok lain Kemampuan siswa dalam menyanggah pendapat dari kelompok lain Siswa memberikan solusi jika terjadi debat pendapat Siswa menghargai pendapat dari kelompok lain Kemampuan siswa melakukan kerja sama dalam diskusi kelas Kegembiraan siswa saat melakukan diskusi kelas Kemampuan siswa dalam menyimpulkan hasil diskusi kelas Rata-rata siswa dalam kelompok
Kel 3 %
(5 siswa)
% (6 siswa )
6
100
5
100
5
83,3
6
100
4
80
6
100
-
0
-
0
-
0
5
83,3
4
80
5
83,3
6
100
4
80
5
83,3
5
83,3
4
80
5
83,3
5
83,3
5
100
6
100
6
100
5
100
6
100
6
100
5
100
6
100
5
83,3
4
80
5
83,3
83,32
Rata-rata aktivitas klasikal
80,00 81,65
Bedasarkan pengamatan pada siklus II, yang terdiri dari kelompok 1 yang terdiri dari 6 siswa sebesar 83,32%, kelompok 2 yang terdiri dari 5 siswa sebesar 80,00% dan kelompok 3 yang terdiri dari 6 siswa sebesar 81,65%, maka dapat diperoleh rata-rata aktivitas siswa klasikal yaitu 81,65%. Prosentase rata-rata aktivitas ketiga kelompok dapat dilihat dalam grafik berikut ini :
81,65
112 116
Grafik 5. Aktivitas belajar siswa siklus II
84,00% 83,00% 82,00% 81,00% 80,00%
kelompok 1 kelompok 2 kelompok 3
79,00% 78,00%
Semua siswa melalakukan aktivitas yang meliputi, kerjasama, menjelaskan materi diskusi, berpendapat, menghargai pendapat, memberikan solusi, menyimpulkan hasil diskusi. Aktivitas belajar diatas menunjukkan bahwa target penelitian sudah tercapai karena sudah melebihi target aktivitas belajar siswa sebesar 80 %.
6.
Perbandingan aktivitas belajar siswa dari tahap pra siklus, siklus I, siklus II Bedasarkan pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung pada pra siklus ini rata-rata siswa kurang aktif dalam pembelajaran PKn, hasil aktivitas siswa pada pra siklus ini dapat dilihat dalam tabel berikut :
117 113
Tabel 20. Aktivitas belajar siswa pada pra siklus No 1. 2.
Indikator aktiviats belajar siswa Jumlah siswa (N) Siswa menjawab pertanyaan yang di ajukan 2 guru saat pembelajaran berlangsung Siswa menanggapi pertanyaan dari teman 1 Rata-rata aktivitas belajar siswa pra siklus
prosentase 11,76 % 5,88 % 17,64 %
Pada tahap pra siklus siswa yang dapat bertanya selama proses pembelajaran, dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, serta dapat berpendapat dalam proses pembelajaran hanya 3 orang saja atau sebesar 17,64%. Apabila dikaitkan dengan kategori kualifikasi aktivitas belajar, maka aktivitas belajar siswa berada dalam kategori kurang. Sedangkan aktivitas pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 21. Aktivitas belajar siswa pada siklus I Siklus I No
aktivitas siswa
Kel 1
Kel 2 %
(6 siswa) 1 2
3 4 5 6 7 8 9 10
Kemampuan siswa menjelaskan hasil diskusi dengan baik Kemampuan siswa dalam menyampaikan pendapat pada waktu diskusi kelas Kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan kepada kelompok presentasi Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan dari kelompok lain Kemampuan siswa dalam menyanggah pendapat dari kelompok lain Siswa memberikan solusi jika terjadi debat pendapat Siswa menghargai pendapat dari kelompok lain Kemampuan siswa melakukan kerja sama dalam diskusi kelas Kegembiraan siswa saat melakukan diskusi kelas Kemampuan siswa dalam menyimpulkan hasil diskusi kelas Rata-rata siswa dalam kelompok Rata-rata aktivitas klasikal
Kel 3 %
(5 siswa)
% (6 siswa )
4
66,6
4
80
4
66,6
5
83,3
4
80
5
83,3
-
0
-
0
-
0
5
83,3
4
80
4
66,6
4
66,6
2
40
4
66,6
4
66,6
3
60
3
50
5
83,3
3
60
4
66,6
5
83,3
4
80
5
83,3
5
83,3
4
80
5
83,3
4
66,6
3
60
3
50
68,29
62,00 63,97
61,63
118 114
Bedasarkan pengamatan pada siklus I, yang terdiri dari kelompok 1 yang terdiri dari 6 siswa sebesar 68,29%, kelompok 2 yang terdiri dari 5 siswa sebesar 62,00% dan kelompok 3 yang terdiri dari 6 siswa sebesar 61,63%, maka dapat diperoleh rata-rata aktivitas siswa klasikal yaitu 63,97%. Sedangkan hasil pengamatan aktivitas belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 22. Aktivitas belajar siswa pada siklus II Siklus II No
aktivitas siswa
Kel 1
Kel 2 %
(6 siswa) 1 2
3 4 5 6 7 8 9 10
Kemampuan siswa menjelaskan hasil diskusi dengan baik Kemampuan siswa dalam menyampaikan pendapat pada waktu diskusi kelas Kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan kepada kelompok presentasi Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan dari kelompok lain Kemampuan siswa dalam menyanggah pendapat dari kelompok lain Siswa memberikan solusi jika terjadi debat pendapat Siswa menghargai pendapat dari kelompok lain Kemampuan siswa melakukan kerja sama dalam diskusi kelas Kegembiraan siswa saat melakukan diskusi kelas Kemampuan siswa dalam menyimpulkan hasil diskusi kelas Rata-rata siswa dalam kelompok Rata-rata aktivitas klasikal
Kel 3 %
(5 siswa)
% (6 siswa )
6
100
5
100
5
83,3
6
100
4
80
6
100
-
0
-
0
-
0
5
83,3
4
80
5
83,3
6
100
4
80
5
83,3
5
83,3
4
80
5
83,3
5
83,3
5
100
6
100
6
100
5
100
6
100
6
100
5
100
6
100
5
83,3
4
80
5
83,3
83,32
80,00 81,65
Bedasarkan pengamatan pada siklus II, yang terdiri dari kelompok 1 yang terdiri dari 6 siswa sebesar 83,32%, kelompok 2 yang terdiri dari 5 siswa sebesar 80,00% dan kelompok 3 yang terdiri dari 6 siswa sebesar 81,65%, maka dapat
81,65
115 119
diperoleh rata-rata aktivitas siswa klasikal yaitu 81,65%. Berikut adalah perbandingan aktivitas belajar pada pra siklus, siklus I, dan siklus II. Tabel 23 . Perbandingan aktivitas belajar siswa pada pra siklus, siklus I, dan siklus II No
Rata-rata
Pra Siklus
Siklus 1
Siklus 2
1
Aktivitas belajar siswa
17,64%
63,97%
81,65%
Berdasarkan tabel diatas, terlihat aktivitas belajar siswa dari pra siklus ke siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Dari pra siklus rata-rata aktivitas belajar siswa sebesar17,64 % meningkat ke siklus I sebesar 63,97 % dan meningkat lagi di siklus II sebesar 81,65 %. Jadi, aktivitas belajar siswa dari pra siklus ke siklus I dan II selalu meningkat. Berikut adalah grafik prosentase ratarata aktivitas siswa dari tahap pra siklus, siklus I, siklus II dapat di lihat pada grafik berikut :
116 120
Grafik 6. Perbandingan aktivitas belajar siswa dari pra siklus, siklus I, dan siklus II
90,00% 80,00% 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00%
pra siklus siklus I siklus II
Semua siswa melalakukan aktivitas yang meliputi, kerjasama, menjelaskan materi diskusi, berpendapat, menghargai pendapat, memberikan solusi, menyimpulkan hasil diskusi. Aktivitas belajar diatas menunjukkan bahwa pada setiap siklus mengalami peningkatan yaitu pra siklus 17,67%, meningkat ke siklus I 63,97%, meningkat lagi ke siklus II sebesar 81,65%. Hal ini menunjukan bahwa penilitian ini sedah memenuhi target yaitu 80%.
7.
Perbandingan hasil belajar dari tahap pra siklus, siklus I dan siklus II Perbandingan hasil belajar dari tahap pra siklus, siklus I dan siklus II dapat di lihat pada tabel berikut :
121 117
Tabel 24. hasil belajar siswa pada pra siklus No Nama Siswa 1 AA 2 AM 3 AN 4 AN 5 DN 6 EDP 7 FI 8 F 9 IN 10 K 11 NU 12 N 13 SAD 14 SW 15 SR 16 TS 17 UMJ Nilai Rata- rata klasikal
KKM
7,00
Nilai 45 35 50 45 70 50 55 40 55 35 55 55 60 60 55 70 65
Kriteria Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Belum tuntas
52,94
Belum tuntas
Hasil belajar pada tahap pra siklus menunjukkan bahwa dari 17 siswa, yang
sudah
mencapai ketuntasan belajarnya sebanyak 2 siswa
(11,76%) , sedangkan yang belum
tuntas sebanyak 15 siswa (88,23%).
Secara klasikal, nilai rata-rata kelas hasil belajar sebesar 52,94, masih dibawah KKM yang ditargetkan adalah 7,00. Sedangkan hasil belajar pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:
118 122
Tabel 25. hasil belajar siswa pada siklus I No Nama Siswa 1 AA 2 AM 3 AN 4 AN 5 DN 6 EDP 7 FI 8 F 9 IN 10 K 11 NU 12 N 13 SAD 14 SW 15 SR 16 TS 17 UMJ Nilai Rata- rata klasikal
KKM
7,00
Nilai 66 66 86 73 73 60 60 70 60 60 66 60 80 80 73 70 65
Kriteria Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas
68,70%
Belum tuntas
Hasil belajar siswa apabila dikaitkan dengan KKM ≥ 70, maka dari 17 siswa hanya 8 siswa yang tuntas dan yang mendekati KKM 70 ≥ ada 4 orang yaitu dengan nilai 65-66. Nilai rata – ratanya hanya mencapai 68,70%saja. Sedangkan hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut :
123 119
Tabel 26. hasil belajar siswa siklus II No
Nama Siswa
1
KKM
Nilai
Kriteria
AA
90
Tuntas
2
AM
80
Tuntas
3
AN
90
Tuntas
4
AN
80
Tuntas
5
DN
90
Tuntas
6
EDP
90
Tuntas
7
FI
90
Tuntas
8
F
80
Tuntas
9
IN
90
Tuntas
10
K
80
Tuntas
11
NU
80
Tuntas
12
N
80
Tuntas
13
SAD
90
Tuntas
14
SW
80
Tuntas
15
SR
90
Tuntas
16
TS
80
Tuntas
17
UMJ
90
Tuntas
85,29
Tuntas
7,00
Nilai Rata- rata
Berdasarkan hasil belajar pada tahap siklus II dari 17 siswa, semua siswa tuntas mencapai Standar Keberhasilan siswa menurut KKM dengan nilai 7,00. Banyaknya siswa yang tuntas dalam pencapaian hasil belajarnya sebanyak 17 siswa (100 %). Berikut adalah tabel perbandingan hasil belajar pra siklus, siklus I, dan siklus II
124 120
Tabel 27 . Perbandingan hasil belajar siswa pada pra siklus, siklus I, dan siklus II No
Rata-rata
Pra Siklus
Siklus 1
Siklus 2
1
Hasil belajar siswa
52,94
68,70
85,29
Berdasarkan tabel diatas, terlihat hasil belajar siswa dari pra siklus ke siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Dari pra siklus rata-rata hasil belajar siswa sebesar 52,94 meningkat ke siklus I sebesar 68,70 dan meningkat lagi di siklus II sebesar 85,29 . Jadi, aktivitas belajar siswa dari pra siklus ke siklus I dan II selalu meningkat dan mencapai ketuntasan yang ditentukan sekolah yaitu 70. Berikut adalah grafik prosentase rata-rata aktivitas siswa dari tahap pra siklus, siklus I, siklus II dapat di lihat pada grafik berikut : Grafik 7. Perbandingan hasil belajar pada tahap pra siklus, siklus I, dan siklus II
90,00% 80,00% 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00%
pra siklus siklus I siklus II
Dari grafik tersebut terlihat bahwa pada pra siklus rata-rata hasil belajar siswa adalah 52,94, pada tahap siklus I rata-rata hasil belajar siswa adalah 68,70, sedangkan pada siklus II 85,29. Dari setiap tahap siklus hasil
121 125
belajar siswa mengalami peningkatan sehingga pada siklus II hasil belajar siswa 100% tuntas mencapai KKM yang di tentukan sekolah yaitu 70. Sedangkan rata- rata hasil belajarnya 85,29sudah mencapai target yaitu 80. Tabel 28. Perbandingan hasil belajar siswa dari pra siklus, siklus I dan siklus II No
Nama Siswa
1
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
AA
45
66
90
2
AM
35
66
80
3
AN
50
86
90
4
AN
45
73
80
5
DN
70
73
90
6
EDP
50
60
90
7
FI
55
60
90
8
F
40
70
80
9
IN
55
60
90
10
K
35
60
80
11
NU
55
66
80
12
N
55
60
80
13
SAD
60
80
90
14
SW
60
80
80
15
SR
55
73
90
16
TS
70
70
80
17
UMJ
65
65
90
52,94
68,70
85,29
Nilai Rata- rata
KKM
7,00
Berdasarkan tabel diatas, nilai siswa dari pra siklus, siklus I dan siklus II mengalami peningkatan dengan rata-rata hasil belajar siswa pra siklus 52,94, siklus II 68,70 dan siklus II 85,29.
126 122
4.3 Pembahasan Hasil penelitian melalui penerapan metode diskusi kelompok jenis panel
pada
mata
pelajaran
Pendidikan
Kewarganegaraan
dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa. Pada tahap pra siklus yang dilaksanakan 1 kali pertemuan, siswa yang aktif sebesar 17,64 %, dan hasil belajar dari 17 siswa yang mencapai KKM (7,00) adalah 2 siswa (11,76 %) sedangkan yang belum tuntas sebanyak 15 siswa (88,23%) dan tidak ada satu siswapun yang mendapat nilai 0. Pada siklus I yang dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Tahap ini siswa melakukan pembelajaran dengan metode diskusi kelompok jenis panel. Siswa dibagi menjadi 3 kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 5-6 siswa. Setiap anggota kelompok diberi 3 macam LSM yang diberikan oleh guru. Tiap-tiap kelompok melakukan diskusi sesuai dengan materi diskusi yaitu macam-macam LSM yang telah diberkan oleh guru. Hasil pengamatan guru pada siklus pertama, terlihat para siswa antusias
dalam
menjawab
pertanyaan,
memberikan
pendapatnya,
memberikan solusi, dan lain-lain. Mereka berinteraksi satu sama lainnya sudah ada kemajuan dari pada tahap pra siklus. Pada siklus pertama aktivitas belajar siswa meningkat. Siklus I aktivitas siswa mencapai 63,97% dan serta hasil belajar pada siklus I meningkat menjadi 68,70. Pada siklus II yang dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan masih menggunakan penerapan metode diskusi kelompok jenis panel. Terdapat 3 kelompok dengan di bagi dalam 5-6 siswa. Setiap siswa berdiskusi dalam
123 127
kelompoknya masing-masing. Hasil pengamatan guru terhadap aktivitas belajar siswa meningkat dari pada siklus I, yaitu 63,97% % dan siklus II 81,65 % serta hasil belajarpun meningkat dari 68,70 ke 85,29. Melalui penerapan metode diskusi kelompok jenis panel dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa karena melalui metode diskusi siswa dihadapkan pada masalah yang harus di analisis dan dipecahkan, masalah yang yang didiskusikan berkaitan dengan mata pelajaran /pokok bahasan. Melalui diskusi para siswa akan bekerja keras, bekerja sama berusaha memecahkan masalah dengan mengajukan pendapat dan argumentasi yang tepat, (Syafarudin dan Irawan Nasution :2005). Mengajar adalah membimbing kegiatan siswa sehingga ia mau belajar. Untuk itu keaktifan siswa sangat di perlukan dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini disebabkan karena siswa sebagai subjek didik itu sendiri yang melaksanakan belajar, sehingga siswalah yang seharusnya lebih banyak aktif, bukan gurunya ( Moh Uzer Usman dalam Triyani : 2009) Berdasarkan hasil siklus I dan siklus II terlihat bahwa belajar dengan berdiskusi memberikan peluang atau kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran baik secara fisik dan psikis. Siswa akan terlatih untuk mendengarkan pendapat orang lain, berargument, bekerja sama. Dengan metode diskusi panel ini siswa yang pasif akan dapat terbantu karena setiap siswa didalam kelompok harus menyatakan pendapatnya. Dengan menggunakan metode diskusi kelompok jenis panel
124 128
dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan berpengaruh juga pada hasil belajar siswa,( Arifuddin : 2010). Tujuan dari penerapan metode diskusi panel ini, dapat memberikan rangsangan kepada siswa agar dapat berfikir secara luas dan mampu meninjau persoalan dari berbagai segi, agar pendapatnya tidak sempit. Dengan hal tersebut siswa dapat aktif dalam pembelajaran. Maka dapat disimpulkan bahwa temuan pada penelitian menjawab hipotesis yang dirumuskan pada bab II bahwa melalui Penerapan metode diskusi panel dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas XI Bahasa SMA N 1 Pabelan.